Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

15

Transcript of Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Page 1: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...
Page 2: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...
Page 3: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...
Page 4: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...
Page 5: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...
Page 6: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

PENGARUH COMPETITIVE STRATEGY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG DIMODERASI OLEH KEPEMILIKAN

MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Sihar Tambun

Email: [email protected]

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh competitive strategy terhadap kinerja perusahaan, dengan variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional sebagai variabel moderating. Competitive strategy menggunakan dua pengukuran yaitu asset utility efficiency dan premium price capability, sedangkan kinerja perusahaan menggunakan ROA dan ROE. Sampel data adalah 90 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012. Hasil penelitian membuktikan bahwa competitive strategy berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, jika competitive strategy diukur dengan Asset Utility Efficiency dan kinerja perusahaan diukur dengan ROA. Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak mampu memperkuat pengaruh dari competitive strategy terhadap kinerja perusahaan. Keywords: Competitive Strategy, Kinerja, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional.

Abstract This study aimed to examine the effect of competitive strategy on firm performance, the managerial ownership variables and institutional ownership as a moderating variable. Competitive strategy using two measures, namely asset efficiency utility capability and premium price, while the company's performance using ROA and ROE. Sample data are 90 companies listed in Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2012. The research proves that the competitive strategy significantly influence the performance of the company, if measured with a competitive strategy Utility Asset Efficiency and company performance measured by ROA. Managerial ownership and institutional ownership are not able to amplify the effect of competitive strategy on firm performance. Keywords: Competitive Strategy, Performance, Managerial Ownership, Institutional Ownership.

1. PENDAHULUAN Era globalisasi saat ini menuntut setiap perusahaan memiliki strategi yang kompetitif

untuk bisa memenangkan persaingan bisnis dan mencapai performance yang terbaik.

Singh P, & Agarwal N.C, 2002 memperkenalkan strategi yang kompetitif yang dapat

dilihat dari intensitas pelaksanaan riset dan pengembangan, effisiensi penggunaan asset

dan premium price capability. Strategi yang kompetitif ini diharapkan akan dapat

meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu pengukuran kinerja perusahaan adalah

dengan melihat kinerja keuangannya, seperti pencapaian laba, kenaikan EPS, rasio ROA

dan ROE, dan berbagai pengukuran dari perspektif keuangan lainnya. Manajer dan CEO =============================================================================

417

Page 7: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

sebagai agen dalam menjalankan perusahaan menjadi tumpuan pencapaian kinerja

perusahaan ini. Bilamana manajemen memiliki kepemilikan saham dalam perusahaan,

kemungkinan strategi kompetitif yang dijalankan perusahaan akan lebih efektif untuk

mencapai kinerja yang terbaik, artinya kepemilikan manajerial akan dapat memperkuat

pengaruh dari strategi kompetitif perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Demikian

juga halnya dengan kepemilikan institusional, akan dapat memicu kinerja manajemen

untuk mencapai kinerja yang terbaik melalui strategi kompetitif yang di laksanakan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba membahas masalah ini dalam suatu

penelitian dengan judul “Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Dimoderasi Oleh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional di

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI”. Berdasarkan uraian diatas, maka

ditetapkan perumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain: a Apakah competitive strategy berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan? b Apakah kepemilikan manajerial mampu memperkuat pengaruh dari competitive

strategy terhadap kinerja perusahaan? c Apakah kepemilikan institusional mampu memperkuat pengaruh dari competitive

strategy terhadap kinerja perusahaan? 2. REVIEW LITERATUR DAN HIPOTESIS A. Agency Theory Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional menggunakan pendekatan agency

theory. Teori agency berfokus pada dua individu yaitu principal dan agen yang masing-

masing pihak yaitu agen dan principal berusaha untuk memaksimalkan kepentingan

dirinya sendiri, sehingga menimbulkan konflik kepentingan diantara principal dan agen

(Scott, 2009). Menurut Jensen dan Meckling, agency relationship (hubungan keagenan)

ada bilamana satu atau lebih individu yang disebut dengan principal bekerja dengan

individu atau organisasi lain yang disebut agent, prinsipal akan menyediakan fasilitas

dan mendelegasikan kebijakan pembuatan keputusan kepada agen. Manajemen sebagai

agen berusaha untuk memaksimumkan kinerja perusahaan, baik dengan strategi cost

leadership atau strategi efisiesni (Asset Utility Efficiency dan Premium Price Capability)

maupun dengan strategi spesialisasi. Bilamana terdapat kepemilikan managerial, maka

seharusnya hal tersebut dapat mendorong manajemen untuk bekerja keras dengan

penerapan competitive strategy untuk mencapai kinerja yang maksimal. Demikian juga

halnya dengan kepemilikan institusional, seharusnya juga menambah fungsi control bagi

manajemen dalam usaha mencapai kinerja yang terbaik.

B. Competitive Strategy dan Kinerja Perusahaan Singh P, & Agarwal N.C, 2002 memperkenalkan strategi yang kompetitif dari tiga

pengukuran, yaitu intensitas pelaksanaan riset dan pengembangan, effisiensi penggunaan

asset dan premium price capability. Intensitas pelaksanaan riset dan pengembangan

menggambarkan usaha dari suatu organisasi untuk unggul dalam menghasilkan produk =============================================================================

418

Page 8: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

yang dijual. Semakin sering intensitas yang dilakukan, maka spesialiasi dari suatu

produk diharapkan akan bisa dicapai dengan baik dan hal tersebut akan menjadi stategi

bersaing dalam berkompetisi dengan para pesaing. Effisiensi penggunaan asset lebih

tertuju pada strategi cost yang rendah, artinya untuk mencapai efisiensi yang tinggi akan

mendapatkan harga yang lebih murah, dan hal ini juga dapat dijadikan sebagai strategi

untuk berkompetisi. Sedangkan premium price capability menjelaskan perbandingn

gross profit dengan total revenue yang berarti menekankan pentingnya memperoleh rasio

laba kotor yang tinggi sehingga bila dibandingkan dengan competitor, perusahaan akan

bisa bertahan dalam suatu kompetisi. Kinerja keuangan sendiri adalah pencapaian kinerja

dibidang keuangan, baik yang meliputi pencapaian laba, pencapaian Rasio ROA dan

ROE yang tinggi, pertumbuhan asset dan yang lainnya. Kinerja keuangan ini diharapkan

bisa dicapai apabila strategi berkompetisi ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

Berdasarkan uraian ini, maka ditetapkah hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu:

H1: Competitive strategy berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

C. Moderasi Kepemilikan Manajerial Atas Pengaruh Competitive Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan Menurut Downes dan Goodman (1999) kepemilikan manajerial adalah para pemegang

saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak

manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan

yang bersangkutan. Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa kepentingan manajemen dan

kepentingan pemegang saham mungkin bertentangan. Hal tersebut disebabkan manajer

mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai

kepentingan pribadi manajer tersebut, karena pengeluaran tersebut akan menambah

biaya perusahaan yang menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan penurunan

deviden yang akan diterima. Teori Keagenan (agency theory) memunculkan argumentasi

terhadap adanya konflik antara pemilik yaitu pemegang saham dengan para manajer.

Konflik tersebut muncul sebagai akibat perbedaan kepentingan di antara kedua belah

pihak. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar

dari segi nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika

kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya

perilaku opportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan manajerial merupakan

pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris). Kepemilikan manajerial diukur dari

jumlah prosentase saham yang dimiliki manajemen. Dengan adanya kepemilikan saham

dalam perusahaan, kemungkinan strategi kompetitif yang dijalankan perusahaan akan

lebih efektif untuk mencapai kinerja yang terbaik, artinya kepemilikan manajerial akan

dapat memperkuat pengaruh dari strategi kompetitif perusahaan terhadap kinerja

perusahaan. Berdasarkan uraian ini, maka ditetapkah hipotesis kedua dalam penelitian

ini, yaitu: H2: Kepemilikan manajerial mampu memperkuat pengaruh dari competitive

strategy terhadap kinerja perusahaan. =============================================================================

419

Page 9: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

D. Moderasi Kepemilikan Institusional Atas Pengaruh Competitive Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan Institusi merupakan sebuah lembaga yang memiliki kepentingan besar terhadap investasi

yang dilakukan termasuk investasi saham. Sehingga biasanya institusi menyerahkan

tanggungjawab pada divisi tertentu untuk mengelola investasi perusahaan tersebut.

Karena institusi memantau secara profesional perkembangan investasinya maka tingkat

pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat tinggi sehingga potensi kecurangan

dapat ditekan. Menurut Pozen (1994), investor institusi dapat dibedakan menjadi dua

yaitu investor pasif dan investor aktif. Investor pasif tidak terlalu ingin terlibat dalam

pengambilan keputusan manajerial, sedangkan investor aktif ingin terlibat dalam

pengambilan keputusan manajerial. Keberadaan institusi inilah yang mampu menjadi

alat monitoring efektif bagi perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa

kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi

konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor

institusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap

keputusan yang diambil oleh manajer. Dengan kepemilikan institusional, akan dapat

memicu kinerja manajemen untuk mencapai kinerja yang terbaik melalui strategi

kompetitif yang di laksanakan. Berdasarkan uraian ini, maka ditetapkah hipotesis ketiga

dalam penelitian ini, yaitu: H3: Kepemilikan institusional mampu memperkuat pengaruh

dari competitive strategy terhadap kinerja perusahaan.

3. METODE PENELITIAN Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan

menggunakan alat bantu SPSS dengan harapan akan dapat membantu menyelesaikan

perumusan masalah yang ada. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaam

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, periode tahun 2008-2012. Metode

pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu metode pengambilan

sampel sesuai dengan tujuan penelitian dengan kriteria data tertentu, sesuai dengan

kebutuhan variabel penelitian. Kriteria yang dimaksud meliputi harus terdaftar di Bursa

Efek Indonesia sejak 2008-2012, laporan keuangan sudah diaudit dengan opini

unqualified, terdapat kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional di dalam

saham, serta data tidak ekstrim (normal). Pengukuran variabel penelitian adalah sebagai

berikut: a Variabel competitive strategy menggunakan model yang diperkenalkan oleh Singh

dan Agarwal (2002), dengan memilih dua pengukuran, yaitu Asset Utilization

Efficiency (AUE) dengan menghitung rasio total revenue / total asset. Pengukuran

yang kedua menggunakan Premium Price Capability (PPC) dengan menghitung rasio

Gross Margin / Total Revenue. b Kinerja atau performance perusahaan menggunakan dua pengukuran, yaitu Return on

Asset dan Return on Equity. Return on Asset dihitung dengan rumus ROA = Laba =============================================================================

420

Page 10: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

Bersih / Total Asset, sedangkan rumus untuk menghitung ROE = Laba Bersih / Total Ekuitas.

c Kepemilikan Manajerial (KM) adalah porsi kepemilikan saham oleh manajerial di

dalam saham perusahaan, dengan rumus KM = jumlah saham manajerial / jumlah

saham perusahaan. d Kepemilikan Institusional (KI) adalah porsi kepemilikan saham oleh institusional di

dalam saham perusahaan, dengan rumus KI = jumlah saham institusional / jumlah

saham perusahaan. 4. HASIL PENELITIAN

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 90 perusahaan dengan periode

penelitian tahun 2008-2012. Proses pengolahan data dimulai dengan pengujian kualitas

data, yakni dengan uji normalitas data dan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang

dilakukan meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

Seluruh uji prasyarat data tersebut memenuhi kriteria, dimana data penelitian adalah

normal dan tidak ada masalah dalam uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini dilakukan dengan beberapa kali proses pengolahan data sesuai dengan

pengukuran variabel penelitian.

A. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Competitive strategy

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berikut adalah hasil pengolahan

data untuk menjawab hipotesis tersebut. Tabel 1

Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Dependent Variable 1 Dependent Variable 2

Variabel Prediksi Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE) Β Coefficients dan Anova Β Coefficients dan Anova

Intercept ? -0.032 0.324

AUE + 0.095 0.733 -0.038 -0.070

R2 0.537 0.005

Adjusted R2 0.532 -0.006

t hitung 10.107*** -0.660

F hitung 102.146*** 0.435

Intercept ? 0.086 0.279

PPC + -7.21000 -0.003 -0.002 -0.014

R2 0.000 0.000

Adjusted R2 -0.011 -0.011

t hitung -0.026 -0.129

F hitung 0.001 0.017

Independent Variable: Competitive Strategy dengan menggunakan dua pengukuran yaitu AUE dan PPC Note: Tanda *** = signifikan <0,01; Tanda ** = signifikan <0,05; Tanda * = signifikan <0,10 Sumber: Hasil olah data SPSS

=============================================================================

421

Page 11: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

Berdasarkan informasi hasil pengolahan data diatas, hipotesis ini dapat diterima

bilamana competitive strategy menggunakan pengukuran AUE dan kinerja perusahaan

menggunakan ROA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama dapat

diterima.

B. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H2: Kepemilikan manajerial

mampu memperkuat pengaruh dari competitive strategy terhadap kinerja perusahaan.

Berikut adalah hasil pengolahan data untuk menjawab hipotesis tersebut.

Tabel 2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

Dependent Variable 1 Dependent Variable 2 Variabel Prediksi Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE)

Β Coefficients Β Coefficients

Pengolahan data 1:

Intercept ? -0.032 0.318

AUE + 0.095 0.733*** -0.038 -0.069

KM + 0.002 0.002 0.207 0.054

Pengolahan data 1:

Intercept ? 0.038 0.210

AUE + 0.100 0.766 0.047 0.087

KM + 2.111 2.309** 42.116 11.001***

AUE*KM + -2.007 -2.312** -39.881 -10.972***

Pengolahan data 2:

Intercept ? 0.087 0.272

PPC + -7.474 -0.003 -0.001 -0.013

KM + -0.007 -0.008 0.210 0.055

Pengolahan data 2:

Intercept ? 0.086 0.184

PPC + 0.000 0.014 0.073 0.655

KM + 0.161 0.176 27.661 7.225***

PPC*KM + -0.775 -0.186 -126.598 -7.243***

Independent Variable: Competitive Strategy dengan menggunakan dua pengukuran yaitu AUE dan PPC Note: Tanda *** = signifikan <0,01; Tanda ** = signifikan <0,05; Tanda * = signifikan <0,10 Sumber: Hasil olah data SPSS

============================================================================== 422

Page 12: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

Hasil pengolahan data diatas memberikan informasi bahwa variabel kepemilikan

manajerial adalah pure moderator, khususnya jika variabel dependen menggunakan

ROE. Jika variabel dependen menggunakan ROA maka kepemilikan manajerial terbukti

pure moderator hanya pada saat competitive strategy diukur dengan AUE. Pembuktian

hipotesis dapat dilihat dari signifikansi pengaruh dari interaksi AUE*KM terhadap ROE

dan ROE, terbukti bahwa kepemilikan manajerial secara signifikan memperlemah

pengaruh dari competitive strategy (AUE) terhadap kinerja perusahaan (ROA dan ROE).

Demikian juga dengan hasil signifikansi pengaruh dari interaksi PPC*KM terhadap

ROE, terbukti bahwa kepemilikan manajerial secara signifikan memperlemah pengaruh

dari competitive strategy (PPC) terhadap kinerja perusahaan (ROE). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.

C. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H3: Kepemilikan

institusional mampu memperkuat pengaruh dari competitive strategy terhadap kinerja

perusahaan. Berikut adalah hasil pengolahan data untuk menjawab hipotesis tersebut.

Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

Dependent Variable 1 Dependent Variable 2 Variabel Prediksi Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE)

Β Coefficients Β Coefficients

Pengolahan data 1:

Intercept ? -0.032 0.322

AUE + 0.095 0.733*** -0.038 -0.070

KI + 0.000 0.000 0.050 0.021

Pengolahan data 1:

Intercept ? -0.038 0.218

AUE + 0.101 0.775 0.061 0.111

KI + 2.551 4.593*** 45.828 19.709***

AUE*KI + -2.420 -4.597*** -43.435 -19.700***

Pengolahan data 2:

Intercept ? 0.087 0.276

PPC + -7.711 -0.003 -0.001 -0.014

KI + -0.006 0.060 0.051 0.122

Pengolahan data 2:

Intercept ? 0.085 0.132

PPC + 0.004 0.162 0.325 2.940***

KI + 0.345 0.622 26.412 11.359***

PPC*KI + -1.609 -0.652 -120.920 -11.708***

Independent Variable: Competitive Strategy dengan menggunakan dua pengukuran yaitu AUE dan PPC Note: Tanda *** = signifikan <0,01; Tanda ** = signifikan <0,05; Tanda * = signifikan <0,10 Sumber: Hasil olah data SPSS

============================================================================= 423

Page 13: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

Hasil pengolahan data diatas memberikan informasi bahwa variabel kepemilikan

institusional adalah pure moderator, khususnya jika variabel dependen menggunakan

ROE. Jika variabel dependen menggunakan ROA maka kepemilikan manajerial terbukti

pure moderator hanya pada saat competitive strategy diukur dengan AUE. Pembuktian

hipotesis dapat dilihat dari signifikansi pengaruh dari interaksi AUE*KI terhadap ROE

dan ROE, terbukti bahwa kepemilikan institusional secara signifikan memperlemah

pengaruh dari competitive strategy (AUE) terhadap kinerja perusahaan (ROA dan ROE).

Demikian juga dengan hasil signifikansi pengaruh dari interaksi PPC*KI terhadap ROE,

terbukti bahwa kepemilikan institusional secara signifikan memperlemah pengaruh dari

competitive strategy (PPC) terhadap kinerja perusahaan (ROE). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ditolak.

5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari perumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Kesimpulannya adalah sebagai berikut:

a Competitive strategy berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, dimana

dalam hal ini competitive strategy diukur dengan Asset Utility Efficiency dan kinerja

perusahaan diukur dengan ROA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

hipotesis pertama diterima.

b Kepemilikan manajerial terbukti pure moderator. Kepemilikan manajerial hanya

memperlemah pengaruh dari competitive strategy terhadap kinerja perusahaan, dimana

dalam hal ini competitive strategy diukur dengan Asset Utility Efficiency dan kinerja

perusahaan diukur dengan ROA dan ROE. Kepemilikan manajerial juga terbukti

memperlemah pengaruh dari Competitive strategy terhadap kinerja perusahaan jika

Competitive strategy diukur dengan PPC dan Kinerja Perusahaan diukur dengan ROE.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.

c Kepemilikan institusional terbukti pure moderator. Kepemilikan institusional hanya

memperlemah pengaruh dari competitive strategy terhadap kinerja perusahaan, dimana

dalam hal ini competitive strategy diukur dengan Asset Utility Efficiency dan kinerja

perusahaan diukur dengan ROA dan ROE. Kepemilikan institusional juga terbukti

memperlemah pengaruh dari Competitive strategy terhadap kinerja perusahaan jika

Competitive strategy diukur dengan PPC dan Kinerja Perusahaan diukur dengan ROE.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ditolak.

============================================================================= 424

Page 14: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis IV 2014 Universitas Tarumanagara

Jakarta, 8 Mei 2014 ISSN No: 2089-1040

Saran untuk penelitian selanjutnya: a Data yang dipergunakan diperbanyak melalui periode penelitian yang lebih panjang. b Sampel yang diambil sebaiknya yang memperoleh laba saja, sehingga data ROA dan

ROE tidak mengalami negative. c Variabel Competitive Strategy sebaiknya juga menggunakan pengukuran

Spesialisasi, sebab pengukuran Competitive Strategy dengan Asset Utility Efficiency

dan Premium Price Capability adalah strategi efficiensi atau cost leadership.

Daftar Pustaka Agung, I. G. N. (2006), “Statistika Penerapan Model Retata-Sel Multivariat dan Model

Ekonometri dengan SPSS”, Yayasan SAD Satria Bhakti, Jakarta. Barnea, Amir & Amir Rubin. 2006. “Corporate, Social Reponsibility as a Conflict

between Shareholders”.Paper presented to EFA 2006, Zurich Meeting,Swiss, Europe.

Bhuono, Agung Nugroho, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Yogyakarta, Andi Yogyakarta.

Downes, J. & Goodman, JE, 1998, Dictionary of Finance and Investment Term, Barrons, Educational Series.

Haryadi Sarjono, Winda Julianita, 2011 , SPSS vs Lisrel, Sebuah Pengantar Aplikasi untuk Riset, Salemba Empat

Hussein Umar, 2007, Metode Penelitian untuk skripsi & tesis bisnis, Rajawali Press, Jakarta.

Lindawati Gani, Johnny Jermias, 2006, Investigating The Effect of Board Independence on Performance Across Different Stategies

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure” Journal of Financial Economics 3.

Jogiyanto, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis; Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad (2004), “Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan

Ekonomi”, Yogyakarta, UPP AMP YKPN. Pozen, Robert C. 1994.”Institutional Investor: The Reluctant Activists”. Harvard

Business Review.Boston:Jan/Feb 1994. vol. 72.Iss 1: pp140 Scott, William R, 2009, Financial Accounting Theory, Fifth Edition, Pearson Prentice

Hall. Singh P, & Agarwal N.C, 2002, The Effect of Firm Strategy on the level and structure of

executive compensation, Canadian Journal of Administration Sciences. =============================================================================

425

Page 15: Pengaruh Competitive Strategy Terhadap Kinerja, Dimoderasi ...