PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST...

15
PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun Oleh : EVA FITRIANANDA J120 130 049 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST...

Page 1: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN

FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI

BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun Oleh :

EVA FITRIANANDA

J120 130 049

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

i

Page 3: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

ii

Page 4: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

iii

Page 5: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

1

PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN

FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT

DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

ABSTRAK

Latar Belakang: Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang

paling umum terjadi dan bertahan selama dua hingga tiga minggu. Bronkitis akut

paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Penyebab utama

pada kasus bronkitis akut adalah 95% karena infeksi virus dan 5% karena infeksi

bakteri. Tanda dan gejala yang terjadi pada bronkitis akut adalah batuk dan pilek.

Berdasarkan permasalahan ini, fisioterapi sebagai tenaga kesehatan ikut berperan

dalam menangani kasus bronkitis akut dengan tujuan untuk mengembalikan

fungsi paru dan mengurangi problematika yang ada. Penelitian ini penulis

mengunakan modalitas chest physiotherapy yang berupa postural drainage,

tappotement dan vibrasi. Chest physiotherapy adalah suatu cara fisioterapi yang

sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada

pasien dengan fungsi paru yang terganggu.

Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh chest physiotherapy terhadap

penurunan frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut.

Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental.

Desain penelitian yang digunakan “pre-post test with control group design”.

Dalam desain penelitian ini terdapat 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol. Responden dari penelitian ini sebanyak 20 orang, dengan 10

orang sebagai kelompok perlakuan dan 10 orang sebagai kelompok kontrol.

Pengukuran frekuensi batuk dilakukan dengan kuisioner frekuensi batuk.

Hasil Penelitian: Dari hasil uji statistik dengan uji Paired T Test mendapatkan

nilai signifikan p < 0,05 (p = 0,012) dan data hasil uji beda pengaruh antara

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan menggunakan Independent T

Test didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai p < 0,05 (p = 0,0001).

Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian chest physiotherapy terhadap penurunan

frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut, dan ada beda pengaruh antara

kelompok kontrol dan perlakuan chest physiotherapy terhadap penurunan

frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut.

Kata kunci: Chest Physiotherapy, Frekuensi Batuk dan Bronkitis Akut

ABSTRACT

Background: Acute bronchitis is one of respiratory tract infections are the most

common and occur for two weeks to three weeks. Acute bronchitis is most often

strikes children under 5 years old. The main cause in cases of acute bronchitis was

95% due to a virus infection and 5% due to bacterial infection. Signs and

symptoms that occur in acute bronchitis is a cough and have a cold. Based on

these problems, physiotherapy as health workers played a role in handling cases of

acute bronchitis with the aim to restore lung function and reduce the problems that

Page 6: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

2

exist. This study uses the author of chest physiotherapy modalities in the form of

postural drainage, tappotement and vibration. Chest physiotherapy is a very

effective way of physiotherapy in an attempt to remove secretions and improve

ventilation in patients with impaired lung function.

Objective: Knowing the effect of chest physiotherapy to decrease the frequency

of cough in infants with acute bronchitis.

Methods : Kind of research was Quasi Experimental. The study design used "pre-

post test with control group design". In the design of this research there are two

groups: the treatment group and the control group. Respondents from the study of

20 people, with 10 people in treatment group and 10 as control group. Cough

frequency measurements conducted by Cough frequency questionnaire.

Results : From the statistical test result with Paired T Test get significant value of

p <0.05 (p = 0.012) and the influence of different test data between the control

group and the treatment group using Independent T Test showed significant with

p <0.05 (p = 0.0001).

Conclusion : There is effect of giving chest physiotherapy to decrease the

frequency of cough in children with acute bronchitis, and there is the difference

between the control group and the treatment of chest physiotherapy treatment to

decrease the frequency of cough in infants with acute bronchitis.

Keywords : Chest Physiotherapy, Cough Frequency and Acute Bronchitis.

1. PENDAHULUAN

American Academic of Pediatric (2010) menyatakan bahwa bronkitis

merupakan penyakit umum pada masyarakat yang ditandai dengan adanya

peradangan pada saluran bronchial. Saluran ini berfungsi menyalurkan udara dari

dan menuju paru-paru. Bronkitis terbagi menjadi dua tipe yaitu bronkitis akut dan

bronkitis kronis. Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang

paling umum terjadi dan bertahan selama dua hingga tiga minggu. Bronkitis akut

paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

Penyebab utama pada kasus bronkitis akut adalah 95% karena infeksi virus.

Virus utama yang paling sering dihubungkan dengan gangguan bronkitis akut

adalah rhinovirus, coronavirus, virus influenza A, virus parainfluenza, adenovirus

dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi bakteri menyebabkan 5% - 20%

kasus bronkitis akut. Bakteri yang paling sering menyebabkan bronkitis adalah

chlamydia psittaci, chlamydia pneumoniae, mycoplasma pneumonia dan

bordetella pertussis. selain itu, bakteri patogen seluruh nafas yang sering dijumpai

adalah spesies staphylococcus, streptococcus pneumoniae, haemophillus influenza

dan moraxella catarrhalis (Ikawati, 2011).

Page 7: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

3

Tanda dan gejala yang terjadi pada bronkitis akut adalah batuk dan pilek.

Awalnya hidung mengeluarkan lendir yang tidak dapat dihentikan, batuk tidak

berdahak, dilanjutkan 1 – 2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna

putih atau kuning, semakin banyak dan bertambah, warna menjadi kuning atau

hijau. Pada umumnya, batuk dapat menyebabkan sesak dan sakit dada, sehingga

akan menimbulkan masalah kesulitan untuk mengeluarkan dahak tersebut.

Akibatnya saluran napas menjadi terganggu yang membuat anak menjadi rewel

dan terganggu tumbuh kembangnya (Putri, 2016).

Berdasarkan permasalahan di atas, fisioterapi sebagai tenaga kesehatan ikut

berperan dalam menangani kasus bronkitis akut dengan tujuan untuk

mengembalikan fungsi paru dan mengurangi problematika yang ada. Penelitian ini

penulis mengunakan modalitas chest physiotherapy yang berupa postural

drainage, tappotement dan vibrasi.

Chest physiotherapy adalah suatu cara fisioterapi yang sangat berguna bagi

penderita penyakit respirasi baik respirasi akut maupun kronis. Adapun teknik

fisioterapi yang digunakan berupa postural drainage, tappotement dan vibrasi.

Chest physiotherapy ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan

memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Maka

tujuan fisioterapi pada penyakit paru adalah untuk memelihara dan

mengembalikan fungsi pernapasan dan membantu mengeluarkan sekret dari

bronkus untuk mencegah penumpukan sekret dalam bronkus, memperbaiki

pergerakan dan aliran sekret sehingga dapat memperlancar jalan napas (Pratama,

2012).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat

topik di atas dalam bentuk penelitian dan memaparkannya dalam skripsi dengan

judul “Pengaruh Chest Physiotherapy Terhadap Penurunan Frekuensi Batuk Pada

Balita Dengan Bronkitis Akut di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

Surakarta.”

Page 8: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

4

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental. Desain

penelitian yang digunakan “pre-post test with control group design”. Dalam

desain penelitian ini terdapat 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol.

Penelitian ini bertempat di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

Waktu penelitian dilaksanakan pada Januari 2017. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana responden dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan

kriteria eksklusi.

Variabel yang ada pada penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Independent variabel yaitu chest physiotherapy

2. Dependent variabel yaitu penurunan frekuensi batuk

Analisa data hasil pengukuran frekuensi batuk menggunakan uji statistik.

Uji statistik yang digunakan antara lain, uji homogenitas menggunakan uji

Leuvene Test, uji normalitas dengan uji Shapiro Wilk Test. Uji analisis pengaruh

pemberian chest physiotherapy terhadap penurunan frekuensi batuk dengan

menggunakan uji Paired T Test. Uji analisis dikatakan signifikan jika nilai p ≤

0,05 dan tidak signifikan jika nilai p ≥ 0,05. Dan uji beda pengaruh pemberian

chest physiotherapy terhadap penurunan frekuensi batuk dengan menggunakan uji

Independent T Test. Uji analisis dikatakan signifikan jika nilai p ≤ 0,05 dan tidak

signifikan jika nilai p ≥ 0,05. Penelitian menggunakan bantuan SPSS 20.00 for

windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan kepada 20 responden balita

dengan bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta

didapatkan sebagai berikut ini :

3.1 Usia

Berdasarkan data yang disajikan didapatkan mayoritas usia yang

mengalami bronkitis akut berusia 4 tahun. Karena pada usia ini adalah usia

yang masih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri yang dapat berpindah dari

Page 9: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

5

satu orang ke orang lain baik melalui kontak langsung atau dari udara yang

terpolusi (Arsyad, 2001).

3.2 Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang disajikan, jumlah sampel yang didapatkan

sebanyak 20 subjek penelitian, responden dalam penelitian ini yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 45% dan jenis

kelamin perempuan sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 55%.

Didapatkan hasil yang sama dengan penelitian Nasution (2009) tidak terdapat

perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin dengan infeksi pada saluran

pernapasan dan Rahajoe (2012) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan infeksi

saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri pada

perempuan dan laki-laki.

3.3 Frekuensi Batuk

Berdasarkan data yang disajikan sesuai dengan karakteristik jenis batuk

pada 20 subjek didapatkan rata-rata jenis batuk sedang. Penyebab utama pada

bronkitis dengan karakteristik batuk sedang umumnya dikarenakan infeksi

saluran pernapasan, aspirasi atau inhalasi bahan kimia tertentu (Irwin et.al,

2006)

3.4 Pengaruh pemberian chest physiotherapy terhadap penurunan frekuensi batuk

pada balita dengan bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

Surakarta.

Dari hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa ada pengaruh pemberian

chest physiotherapy terhadap penurunan frekuensi batuk pada balita dengan

bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta, dengan

hasil uji Paired T Test mendapatkan nilai signifikan p < 0,05 (p = 0,012) yang

artinya ada pengaruh pemberian chest physiotherapy terhadap penurunan

frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan

Paru Masyarakat Surakarta dan nilai T hitung (3,121) > T tabel (2,30600) maka

ada pengaruh yang signifikan pemberian chest physiotherapy terhadap

penurunan frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut di Balai Besar

Kesehatan Paru Masyarakat.

Page 10: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

6

Data hasil uji beda pengaruh antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan dengan menggunakan Independent T Test didapatkan hasil yang

signifikan dengan nilai p < 0,05 (p = 0,0001). Dapat disimpulkan bahwa ada

beda pengaruh antara kelompok kontrol dan perlakuan chest physiotherapy

terhadap penurunan frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut di Balai

Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta dan didapatkan hasil nilai T

hitung (-5,155) < T tabel (2,10092) maka ada pengaruh yang signifikan antara

kelompok kontrol dan perlakuan chest physiotherapy terhadap penurunan

frekuensi batuk pada balita dengan bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan

Paru Masyarakat Surakarta. T hitung negatif memiliki arti bahwa hasil pada

kelompok kontrol lebih rendah dari kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan

bahwa ketika chest physiotherapy meningkat sebesar 1 satuan maka frekuensi

batuk akan menurun sebesar 5,155 satuan.

Penelitian yang dilakukan oleh Lasserson dan Garrod (2007)

mendapatkan hasil yang sama bahwa peran fisioterapi terhadap penanganan

kasus respirasi salah satunya adalah dengan menggunakan chest physiotherapy

yang bertujuan membersihkan jalan napas dari mucus untuk melancarkan jalan

napas dan didukung dari penelitian lain oleh Adone et al (2015) menyatakan

bahwa chest physiotherapy dapat digunakan untuk mengurangi gejala bronkitis

akut salah satunya adalah batuk.

Batuk adalah suatu mekanisme perlindungan berupa reflek fisiologis

yang bertujuan untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan

dari benda asing yang merangsang terjadinya reflek tersebut. Batuk terjadi

karena rangsangan tertentu di reseptor batuk (hidung, saluran pernafasan,

bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat

batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh

untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk. Selain itu mucus

di saluran pernapasan akan merangsang paru dan menimbulkan mekanisme

pertahanan. Hal ini akan nampak sebagai batuk dan berujung pengeluaran

lendir atau dahak (Marsaid et al, 2010).

Page 11: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

7

Penelitian yang dilakukan oleh Claire et al (2009) mengenai chest

physiotherapy menunjukkan hasil bahwa teknik berupa postural drainage,

tappotement dan vibrasi mampu membantu menghilangkan sekresi mucus di

saluran pernapasan dan meningkatkan fungsi pernapasan serta terdapat

penurunan frekuensi batuk yang merupakan gejala utama pada bronkitis akut.

Dengan bantuan gaya gravitasi mucus mengalir dari segmen kecil ke

segmen besar dan menstimulasi aktivitas cilia dengan mengirim impuls dari

saraf valgus ke medula untuk melepas perlengketan mucus di dinding saluran

napas sehingga timbul lah refleks batuk. Batuk merupakan hal penting dalam

mekanisme kebersihan saluran pernapasan untuk mengeluarkan mucus

sehingga frekuensi batuk menurun dan dengan rangsangan yang diberikan

dapat mengaktifkan fungsi mucocilliary clearence guna meluruhkan mucus

sehingga dapat membersihkan dan melancarkan jalan napas serta berujung

pada penurunan frekuensi batuk.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Ada pengaruh chest physiotherapy terhadap penurunan frekuensi

batuk pada balita dengan bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat Surakarta.

Ada beda pengaruh antara kelompok kontrol dan perlakuan chest

physiotherapy terhadap penurunan frekuensi batuk pada balita dengan

bronkitis akut di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

4.2 Saran

Memberikan informasi kesehatan mengenai penanganan dan

pencegahan tentang permasalahan yang berkaitan dengan bronkitis akut

pada orang tua balita serta meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para

balita agar senantiasa sehat dengan menganjurkan untuk melakukan chest

phisiotherapy 3x seminggu.

Melakukan tindakan preventif, rehabilitatif dan promotif pada balita

dengan bronkitis akut mengenai permasalahan yang berkaitan dengan

Page 12: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

8

bronkitis akut dan lebih mengenalkan peran fisioterapi dalam penanganan

yang berhubungan dengan balita yang sehat maupun yang sakit.

Dapat digunakan sebagai tambahan referensi mengenai

permasalahan yang berkaitan dengan bronkitis akut pada balita dari segi

fisioterapi.

Peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah sampel dalam

penelitian ini agar hasil yang didapatkan lebih baik dari penelitian

sebelumnya.

Peneliti selanjutnya dapat melakukan kombinasi terapi lainnya agar

mendapatkan hasil yang lebih baik dan bermanfaat untuk jangka yang

lama.

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang

terfokus kepada analisa pengaruh chest physiotherapy terhadap penurunan

frekuensi batuk.

DAFTAR PUSTAKA

Adone, Roberto. 2015. Chest Physical Therapy in Patients With Acute

Exacerbation of Chronic Bronchitis. Arch Phys Med Rehabil Vol 81. May

2000.

American Academy of Pediatrics. 2010. Bronchitis and Your Young Child.

Anggraini, N. 2011. Penatalaksanaan Infra Merah dan Chest Fisioterapi Pada

Bronkitis Akut di PKU Muhammadiyah Surakarta. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Arsyad Z. 2001. Manifestasi Klinis Penyakit Paru. Dalam: Buku Ajar Penyakit

Dalam. Editor Suyono S, Waspadji S, dkk. Jilid II. Edisi ketiga. Jakarta :

Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Beck ER, Souhami RL, Hanna MG dan Holdright DR. 2011. Tutorial Diagnosis

Banding. Edisi keempat. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Chung KF, Pavord ID, “Prevalence, Pathogenesis, and Causes of Chronic

Cough”, Lancet 371, Hal 64–74, 2008.

Claire V. Murphy, PharmD; Garrett E. Schramm, PharmD; Joshua A. Doherty,

BS; et al. 2009. The Importance of Fluid Management in Acute Lung Injury

Secondary to Septic Shock Chest. Volume 136(1):102-109. Chest Journal.

Page 13: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

9

Colby LA. Kisner C. 2007. Therapeutic Exercise Foundations and Techniques.

Philadelphia (PA): F.A. Davis Company: 664 – 679.

Dennis, M. 2006. Global Physiology Ana Pathophysiology of Cough. Chest

Journal. Vol 129.

Dhaenkpedro. 2010. An Introduction to Postural Drainage and Percussion.

Maryland: Cystic Fibrosis Foundation.

Dhananjaya dan Arya, J. 2012. Pernapasan (Bronchitis), diakses tanggal 8

Oktober 2016 ayoncrayon4.blogspot.co.id/2012/11/bronchitis.html.

Febrianto, A. 2013. Penatalaksaan Fisioterapi Pada Pneumonia di RSUD

Pandanarang Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Goldsobel. 2010. Cough In The Pediatric Population. The Journai of Pediatric.

Helmi M. Lubis, 2005, Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak, e-USU

Respository, Universitas Sumatera Utara.

Ikawati, Z. 2011. Penyakit Sistem Pernafasan dan Tatalaksana Terapinya.

Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Irwin RS, Baumann MH, Boulet LP, Braman SS, Brown KK, Chang AB. (2006).

Diagnosis and management of cough executive summary: ACCP evidence-

based clinical practice guidelines. Chest;129:1S-23S.

Iskandar, Junaidi. 2010. Penyakit Paru Dan Saluran, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Populer.

Kemenkes. 2012. Gambaran Penyakit Tidak Menular di Rumah Sakit di

Indonesia Tahun 2009 dan 2010. Buletin Jendela.

Lasserson dan Garrod. (2007). Role of physiotherapy in the management of

chronic lung diseases: an overview of systematic reviews. US National

Library of Medicine. Volume 101, Issue 12, Pages 2429–2436. National

Institutes of Health.

Marsaid., Ain, H. & Hidayah, N., 2010. Hubungan Antara

KebiasaanMenggunakan Masker dengan Terjadinya Batuk Pada Pekerja

Industri Mebel Di Desa Karangsoni Kecamatan Sukorejo Kabupaten

Pasuruan. Jurnal Keperawatan, ISSN: 2086-3071.

McCool, D. 2006. Global Physiology and Pathophysiology of Cough. vol, 129 ,

Hal 48-53.

Page 14: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

10

Miftha. 2013. Klasifikasi Sesak. Diakses tanggal 8 Oktober 2016, dari

https://www.scribd.com/document/172927712/klasifikasi-sesak.

Nasution, K., Sjahrullah, M.A.R., Brohet, K.E., Wibisana, K.A., Yassien, M.R.,

Ishak, L.M., Pratiwi, L., Wawolumaja, C., Endyarni, B., 2009. Infeksi

Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah Urban. Jakarta.Sari Pediatri. 11:

4

Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Parker, S. 2011. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Dialihbahasakan oleh Winardini.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pino. 2013. Pengaruh Lama Waktu Kematian Terhadap Kemampuan Pergerakan

Silia Bronkus Hewan Coba Post Mortem Yang Diperiksa Pada Suhu Kamar

Dan Suhu Dingin. Thesis. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Diponegoro.

Pratama, K. 2012. Fisioterapi Dada. Harisma. Media Informasi.

Putri, AP. 2016. Pengaruh Chest Therapi Terhadap Penurunan Respiratory Rate

Pada Balita dengan Bronkitis di RS Triharsi Surakarta. Skripsi. Fakultas

Ilmu Kesehatan Surakarta.

Putri, H. Dan Soemarno, S. 2013. Perbedaan Postural Drainage dan Latihan Batuk

Efektif pada Intervensi Nabulizer terhadap Penurunan Frekuensi Batuk Pada

Asma Bronchiale Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal Fisioterapi. Vol. 13.

Rahajoe,N., Supriyatno, B., Setyanto, B.D., 2012. Buku Ajar Respirologi Anak.

Ed. 3. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia, pp. 269-364.

Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuhasa

Medika.

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Sumarno S. 2012. Proceeding Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia

XXVII. Medan : Ikatan Fisioterapi Indonesia.

Suwartono. 2014. Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Page 15: PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN … · 2018. 2. 11. · 1 PENGARUH CHEST PHYSIOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK PADA BALITA DENGAN BRONKITIS AKUT DI BALAI

11

Togap, R., Rasmaliah dan Jemadi. 2014. Karakteristik Penderita Bronkitis Yang

Dirawat Jalan Berdasarkan Kelompok Umur ≥ 15 Tahun Di Rsu

Dr.Ferdinan Lumban Tobing Sibolga Tahun 2010-2012. Universitas

Sumatra Utara.

Widagdo. 2012. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak. Jakarta : Erlangga.