PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA...

18
1 PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, RESIKO KEUANGAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016 Ila Candrawati 1 , Prima Aprilyani Rambe 2 , Fatahurrazak 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau Email : [email protected] ABSTRAK Ila Candrawati, 2018:The Effect Of Cash Holding, Institutional Ownership, Firm Size, Financial Risk And Profitability Towards Income Smoothing On The Basic Industry And Chemical Listed On Indonesia Stock Exchange From 2013-2016. lecturer: Prima Aprilyani Rambe, Fatahurrazak The aim of the research is to obtain find the effect of Cash Holding, Institutional Ownership, Firm Size, Financial Risk And Profitability Towards Income Smoothing The Basic Industry And Chemical Listed On Indonesia Stock Exchange From 2013-2016. The sample is determined by purposive sampling. The type of data is used data from www.idx.co.id. Data were analyzed by using multiple linear regression test. The results of the study showed that the cash holding and the firm size affect to the income smoothing. While the institutional ownership, the financial risk and profitability don’t affect to the income smoothing. Keyword : Cash Holding, Institutional Ownership, Firm Size, Financial Risk, Profitability And Income Smoothing PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya perekonomian, setiap perusahaan ingin menunjukan kemampuan terbaik untuk unggul dibandingkan dengan kompetitornya, oleh karena itu mendorong manajemen bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu bertahan dan menjaga eksistensinya sekaligus meningkatkan kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen tergambarkan dalam laporan keuangan. Dalam laporan keuangan memiliki tujuan yaitu untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang

Transcript of PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA...

Page 1: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

1

PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

UKURAN PERUSAHAAN, RESIKO KEUANGAN, DAN PROFITABILITAS

TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN INDUSTRI

DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2013-2016

Ila Candrawati1, Prima Aprilyani Rambe2, Fatahurrazak3

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Email : [email protected]

ABSTRAK

Ila Candrawati, 2018: The Effect Of Cash Holding, Institutional Ownership, Firm

Size, Financial Risk And Profitability Towards Income

Smoothing On The Basic Industry And Chemical Listed On

Indonesia Stock Exchange From 2013-2016. lecturer: Prima

Aprilyani Rambe, Fatahurrazak

The aim of the research is to obtain find the effect of Cash Holding,

Institutional Ownership, Firm Size, Financial Risk And Profitability Towards Income

Smoothing The Basic Industry And Chemical Listed On Indonesia Stock Exchange

From 2013-2016. The sample is determined by purposive sampling. The type of data

is used data from www.idx.co.id. Data were analyzed by using multiple linear

regression test. The results of the study showed that the cash holding and the firm size

affect to the income smoothing. While the institutional ownership, the financial risk

and profitability don’t affect to the income smoothing.

Keyword : Cash Holding, Institutional Ownership, Firm Size, Financial Risk,

Profitability And Income Smoothing

PENDAHULUAN

Dengan semakin berkembangnya perekonomian, setiap perusahaan ingin

menunjukan kemampuan terbaik untuk unggul dibandingkan dengan kompetitornya,

oleh karena itu mendorong manajemen bekerja lebih efektif dan efisien agar

perusahaan mampu bertahan dan menjaga eksistensinya sekaligus meningkatkan

kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan. Kinerja

manajemen tergambarkan dalam laporan keuangan. Dalam laporan keuangan

memiliki tujuan yaitu untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang

Page 2: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

2

membutuhkan tentang suatu perusahaan. Disamping itu juga skedul dan informasi

tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut (Kasmir, 2016).

Pada laporan keuangan akan mendefenisikan tingkat laba rugi perusahaan.

Namun para investor cenderung hanya memperhatikan laba yang dihasilkan bukan

bagaimana cara laba itu dapat diperoleh sehingga memotivasi manajer melakukan

tindakan pemerataan laba agar laba yang dihasilkan sesuai dengan keinginan.

Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen untuk

mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan

(Sari,2014). Income smoothing menjadi penting karena ini dapat menimbulkan

perilaku yang tidak semestinya yang muncul sebagai akibat dari konflik yang timbul

diantara pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan laporan keuangan

perusahaan. Income smoothing ini juga dilakukan untuk memperbaiki citra

perusahaan, meningkatkan relasi-relasi usaha, meningkatkan persepsi pihak eksternal

terhadap kemampuan manajemen dan meningkatkan kompensasi manajemen. Selain

itu, income smoothing dilakukan manajemen untuk memberikan informasi yang

relavan dalam melakukan prediksi terhadap laba dimasa yang akan datang.

Kebijakan cash holding yang dikendalikan oleh manajer dapat meningkatkan

motivasi manajer untuk melakukan kepentingan pribadi diatas kepentingan pemilik

perusahaan (Mambraku, 2014). Menurut Jensen (1986) dalam teori keagenan,

manajer memiliki insentif untuk memperbesar free cash flow perusahaan. Manajer

memiliki cash holding dengan tujuan menghindari financial distress dimasa depan,

melakukan investasi ketika financial constraint meningkat dan menekan biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh pendanaan eksternal dan membiayai proyek

yang sesuai dengan kepentingan manajer. Dampak yang terjadi kemudian adalah

timbulnya tindakan oportunis agen dimana informasi eksternal perusahaan yang

disampaikan kepada pemilik tidak sesuai dengan tujuan untuk memberikan persepsi

kinerja perusahaan yang baik dicerminkan dari laba pada laporan keuangan

perusahaan.

Adanya kepemilikan institusional dalam jumlah besar dapat mengurangi insentif

manajemen untuk mengelola laba secara agresif. Hal ini terbukti bahwa investor

institusional yang aktif dan menguasai saham dalam jumlah besar dapat mengurangi

tindakan perataan laba, apabila mereka memberikan tekanan dan pengawasan kepada

manajemen perusahaan (Butar dan Sudarsi, 2012).

Perusahaan yang berukuran besar memiliki kecenderungan untuk melakukan

perataan laba dibandingkan perusahaan berukuran kecil karena perusahaan berukuran

besar mendapatkan perhatian lebih dari para investor , pemerintah dan masyarakat

(Dewi dan Sujana, 2014).

Investor memiliki resiko dalam berinvestasi pada perusahaan yang memiliki

tingkat hutang yang tinggi. Pratama (2012) berpendapat bahwa semakin besar hutang

perusahaan maka semakin besar pula resiko yang dihadapi investor, oleh karena itu

investor menginginkan tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi

tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan tindakan perataan laba.

Tingkat profitabilitas yang stabil dapat menarik minat investor dalam

menanamkan investasinya karena perusahaan dianggap baik dalam mengahasilkan

Page 3: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

3

laba. Menurut Adi (2015) tingkat profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan pajak

yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah, sebaliknya jika terjadi

penurunan laba yang cukup signifikan akan memperlihatkan bahwa kinerja

manajemen kurang memuaskan. Oleh sebab itu, terdapat kemungkinan bahwa

manajer melaporkan laba yang tidak fluktuasi melalui praktek income smoothing.

Kebutuhan akan informasi laba yang dapat menggambarkan keadaan perusahaan

yang sesungguhnya menjadi penting karena ketepatan akan informasi laba yang

disajikan dalam laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi keputusan investor

dipasar modal ataupun keputusan kreditur untuk meminjamkan dananya bagi

perusahaan. Sehingga dengan adanya penelitian ini investor maupun kreditur dapat

mengetahui dengan jelas faktor apa saja yang mempengaruhi manajemen perusahaan

untuk melakukan perataan laba (income smoothing).

Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor yang dapat mempengaruhi income

smoothing pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2013-2016. Penelitian ini berfokus pada industri dasar dan kimia

karena peneliti menghindari terjadinya bias terhadap hasil penelitian yang disebabkan

perbedaan karakteristik perusahaan. Sektor ini memberikan kontribusi terhadap

perkembangan pembangunan, industri dan perekonomian di Indonesia, dan juga

merupakan industri strategi karena memproduksi barang-barang yang dibutuhkan

oleh industri lain.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perlu

dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Cash Holding, Kepemilikan

Institusional, Ukuran Perusahaan, Risiko Keuangan, Dan Profitabilitas

terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016”

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Teori Agensi

Teori agensi merupakan model yang digunakan untuk menformulasikan

permasalahan antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal). Sebagai agen,

manajer bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik dengan

memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Sebagai

pengelola perusahaan, manajer tentu lebih mengetahui tentang informasi perusahaan

dan juga prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibandingkan dengan pemilik

perusahaan. Dengan ketidakseimbangan penguasa informasi akan memicu munculnya

kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi. Dengan adanya asimetri informasi

antara manajemen dengan pemilik, hal ini memberikan kesempatan kepada pihak

manajer untuk melakukan income smoothing sehingga akan menyesatkan pemilik

mengenai kinerja ekonomi perusahaan.

Income Smoothing (Perataan Laba)

Income smoothing adalah pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan

memindahkan pendapatan dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke periode-

periode yang kurang menguntungkan (Belkaoui. 2012). Pendapat Abiprayu (2011)

Page 4: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

4

menyimpulkan bahwa praktik perataan laba meliputi usaha untuk memperkecil

jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba normal, dan usaha

untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba lebih kecil dari laba normal.

Cash Holding

Kas sebagai asset lancar sangat mudah disembunyikan atau dipindahkan serta

saat diinginkan. Oleh karena karakteristik tersebut kas merupakan aset yang paling

mungkin untuk digunakan dan mungkin dibelanjakan dengan tidak tepat. Kas akan

tersedia dalam perusahaan ketika keuntungan melebihi kebutuhan investasinya.

Ketika perusahaan memiliki kas yang berlimpah maka kelebihan uang tunai itu akan

dibayar dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Manajemen memilih untuk

menimbunkan kas tersebut dari pada harus dibayarkan kepada pemegang saham.

Manajer menggunkan cash holding untuk meminimalisir pendanaan eksternal dan

operasional perusahaan. Oleh karena cash holding sangat mudah dikendalikan oleh

manajer sehingga memotivasi manajer untuk melakukan kepentingan pribadi. Hal ini

dapat meningkatkan praktik income smoothing oleh karena karakteristik jumlah kas

yang tersedia dalam perusahaan. Oleh karena itu, semakin tinggi kepemilikan kas

atau semakin tinggi kas yang ada dalam perusahaan maka semakin tinggi praktik

income smoothing. Penelitian Mambraku (2014) dan Sarwinda dan Afriyenti (2015)

menyatakan bahwa cash holding yang dimiliki perusahaan berpengaruh terhadap

praktik income smoothing.

H1 : Diduga Cash holding berpengaruh terhadap income smoothing

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan jumlah saham perusahaan yang dimiliki

institusi. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi

income smoothing. Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan dan pihak

investor institusional dapat membatasi perilaku para manajer dan mendorong manajer

untuk lebih menfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga

mengurangi perilaku oportunistik atau mementingkan diri sendiri. Penelitian Santoso

dan Salim (2012) dan Ansori (2014) menyatakan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap income smoothing.

H2 : Diduga kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap income smoothing

Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang berukuran besar biasanya menerima perhatian lebih dari

pihak eksternal, diantaranya pemerintah. Pemerintah cenderung membebankan

berbagai biaya yang dianggap sesuai dengan kemampuan perusahaan. Semakin besar

perusahaan semakin rentan kebijakan pemerintah dan menjadi sorotan para investor,

dimana perusahaan besar akan dituntut oleh pemerintah untuk memberikan

kontribusi, diantaranya membayar pajak. Jadi, perusahaan besar memiliki

kecendrungan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba untuk menghindari

fluktuasi laba yang terlalu drastis karena akan menyebabkan bertambahnya pajak.

Page 5: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

5

Penelitian Abiprayu (2011) dan Dewi dan Sujana (2014) mengungkapkan hal yang

sama bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tindakan income

smoothing.

H3 : Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap income smoothing

Risiko Keuangan

Risiko keuangan adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para

pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan

melalui hutang. Semakin besar hutang perusahaan maka semakin besar pula risiko

yang akan ditanggung oleh investor sehingga investor akan meminta tingkat

keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung

untuk melakukan praktik income smoothing untuk menghindari pelanggaran

perjanjian hutang. Penelitian Aji dan mita (2010) dan Ayu dan Bagus (2014)

menemukan bahwa risiko keuangan mempunyai pengaruh terhadap income

smoothing.

H4 : Diduga risiko keuangan berpengaruh terhadap income smoothing

Profitabilitas

ROA menunjukan kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasi. Semakin besar

perubahan ROA menunjukan semakin besar kemampuan manajemen dalam

menghasilkan laba. Hal ini mempengaruhi investor dalam memprediksi laba dan

memprediksi risiko dalam investasi, sehingga memberikan dampak pada kepercayaan

investor terhadap perusahaan. Jadi, perusahaan akan melakukan perataan laba agar

laba yang dilaporkan tidak berfluktuasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan

investor terhadap perusahaan. Dewi dan Sujana(2014) yang menyatakan bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh terhadap praktik income smoothing.

H5 : Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap income smoothing

Page 6: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

6

Kerangka Pemikiran

Variabel Dependen

Income Smoothing

penelitian ini menggunakan discretionary accrual sebagai proksi income smoothing

dengan menggunakan model Jones. Discretionary accrual (DCA) dihitung dengan

cara menggunakan non-discretionary accrual (NDCA) dari total accrual (TCA),

dengan tahapan (Mambraku,2014):

1. Mengukur total accrual dengan menggunakan model jones yang dimodifikasi.

Total Accrual (TAC) = laba tahun berjalan – arus kas operasi

2. Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi linier

sederhana atau OLS (Ordinary Least Square):

TACt/At-1 = α1(1/At-1) + α2((∆REVt-∆RECt)/At-1) + α3(PPEt/At-1) + e

3. Menghitung non-discretionary accrual model (NDA) sebagai berikut:

NDAt = α1(1/At-1) + α2((∆REVt-∆RECt)/At-1) + α3(PPEt/At-1)

4. Menghitung discretionary accruals

DACt = (TACt / At-1) - NDAt

Keterangan:

DCAt : discretionary accruals perusahaan i pada tahun t

TACt : total accruals perusahaan i pada tahun t

At-1 : total aset perusahaan i pada tahun t-1

∆REVt: perubahan pendapatan perusahaan i di tahun t dikurangi pendapatan di tahun

t-1

Cash holding (X1)

Kepemilikan institusional(X2)

Ukuran perusahaan (X3)

Resiko keuangan (X4)

Profitabilitas (X5)

Income smoothing (Y)

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Page 7: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

7

∆RECt: perubahan piutang bersih perusahaan i di tahun t dikurangi piutang bersih

tahun t-1

PPEt : aset tetap perusahaan i pada tahun t

Variabel Independen

Cash Holding

Cash holding merupakan asset yang paling likuid yang berfungsi sebagai alat

yang digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasional perusahaan. Kebijakan

perusahaan untuk memegang kas merupakan langkah untuk melindungi perusahaan

dari cash shortfall. Variabel tersebut dapat diukur sebagai berikut (Mambraku, 2014):

𝑐𝑎𝑠ℎ ℎ𝑜𝑙𝑑𝑖𝑛𝑔 =kas dan setara kas

total aset

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh

pihak institusi sebagaimana ditunjuk pada komposisi pemilik saham. Kepemilikan

institusional dinyatakan dalam rumus (Santoso dan Salim, 2012).

𝐾𝐼 =jumlah saham yang dimiliki institusi

total saham yang beredar

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu indikator yang dapat menunjukan kondisi atau

karakteristik suatu perusahaan atau skala yang dapat mengklasifikasikan besar

kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan diukur menggunakan total aset. Total

aset digunakan dengan dasar bahwa besarnya total aset bisa mencerminkan harta atau

kekayaan yang dimiliki perusahaan (Effendi, 2013).

𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = Total aset

Risiko Keuangan

Risiko keuangan adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang

saham biasa sebagai hasil dari keputusan mendapatkan pendanaan melalui utang.

Risiko keuangan diukur menggunakan rasio leverage yang berguna untuk

menunjukan kualitas kewajiban perusahaan serta berapa besar perbandingan antara

kewajiban tersebut dengan aktiva perusahaan. Rasio leverage dinyatakan dalam

rumus (Kasmir, 2016):

𝐿𝐸𝑉 =total utang

total aset

Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari

aktivitas normal bisnisnya. Tingkat profitabilitas perusahaan diproksi dengan Return

on Asset (ROA) yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang ditanam dalam aktiva yang digunakan untuk operasi

Page 8: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

8

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROA dinyatakan dalam rumus

(Hery,2016):

𝑅𝑂𝐴 =laba bersih

total aset

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan sektor

Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

penelitian yaitu dari tahun 2013-2016 . Penentuan sampel menggunakan metode

purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan

kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun

2013-2016

2. Perusahaan industri dasar dan kimia yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

pada tahun 2013-2016

3. Perusahaan industri dasar dan kimia yang menggunakan satuan mata uang rupiah

dalam laporan keuangan

4. Perusahaan industri dasar dan kimia yang memperoleh laba pada tahun 2013-

2016

5. Perusahaan industri dasar dan kimia yang menyajikan data-data yang dibutuhkan

dalam laporan keuangan tahunan pada tahun 2013-2016

Hasil Pengambilan Sampel Periode 2013-2016

No Kriteria sampel Jumlah

1 Perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa

efek Indonesia tahun 2013-2016

57

2 Perusahaan industri dasar dan kimia yang tidak menerbitkan

laporan keuangan pada tahun 2013-2016

(7)

3 Perusahaan industri dasar dan kimia yang tidak menggunakan

satuan mata uang rupiah dalam laporan keuangan

(12)

4 Perusahaan industri dasar dan kimia yang menghasilkan rugi

pada tahun 2013-2016

(18)

5 Perusahaan industri dasar dan kimia yang tidak menyajikan

data-data yang dibutuhkan dalam laporan keuangan tahunan

pada tahun 2013-2016

(8)

Total sampel 12

Metode Analisis Data

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya

pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu veriabel dependen

dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas

Page 9: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

9

yaitu: Income Smoothing (Y), Cash Holding (X1), Kepemilikan Institusional (X2),

Ukuran Perusahaan (X3), Risiko Keuangan (X4), Profitabilitas (X5).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji

multikolonieritas, uji autokorelasi.

Pengujian Hipotesis Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji t dilakukan dengan menghitung nilai statistik t, dimana jika t-hitung > t

tabel maka hipotesis veriabel independen secara persial mempengaruhi variabel

dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, nilai maksimum (max), nilai minimum

(min), sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2013).

Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CH 48 .004900 .631476 .15392565 .171870316

KI 48 .032216 .940115 .65046416 .207442596

UP 48 .13 19.76 2.6235 4.70579

LEV 48 .038219 .866431 .39454488 .232274981

ROA 48 .006452 .260610 .04828053 .046934327

IS 48 -.0893 .1096 -.014828 .0423962

Valid N (listwise) 48

Sumber : data diolah SPSS versi 20

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 48

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation .02226566

Most Extreme Differences

Absolute .147

Positive .147 Negative -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 1.019 Asymp. Sig. (2-tailed) .250

Page 10: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

10

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : data diolah SPSS versi 20

Dari hasil output pada tabel diatas dapat dilihat nilai kolmogorov-smirnov adalah

1.019 dan signifikannya 0.250 dimana lebih besar dari 0.05 (0.250 > 0.05) maka data

berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas menggunakan Uji Park Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7.514 1.499 -5.013 .000

CH -1.519 2.639 -.134 -.575 .568

KI -.514 1.458 -.055 -.353 .726

UP .111 .065 .269 1.701 .096

LEV -1.753 2.049 -.209 -.856 .397

ROA .952 7.224 .023 .132 .896

a. Dependent Variable: LnE2

Sumber : data diolah SPSSversi 20

Berdasarkan uji park pada tabel dapat dilihat nilai signifikan cash holding

sebesar 0.568, kepemilikan institusional 0.726, ukuran perusahaan 0.096, risiko

keuangan 0.397 dan profitabilitas sebesar 0.896. Karena signifikan lebih besar dari

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terhindar dari masalah

heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .851a .724 .691 .0235537 1.245

a. Predictors: (Constant), ROA, KI, UP, CH, LEV b. Dependent Variable: IS

Sumber : data diolah SPSSversi 20

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai DW sebesar 1,245. Nilai ini

dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson. Dari tabel statistik Durbin-Watson

didapat nilai dL sebesar 1,111 dan nilai dU sebesar 1.583 dengan jumlah variable

independen (k=5) dan jumlah sampel (n=48). Oleh karena nilai DW lebih besar dari

nilai dL dan lebih kecil dari dU atau dL < d < dU (1,111 < 1.245 < 1.583). Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif sehingga data terbebas dari

autokorelasi.

Page 11: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

11

Uji Multikolonieritas

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -.043 .018 -2.395 .021

CH .173 .031 .700 5.482 .000 .403 2.483

KI -.009 .017 -.045 -.529 .599 .907 1.103

UP -.005 .001 -.517 -5.977 .000 .876 1.142

LEV .044 .024 .239 1.784 .082 .366 2.733

ROA .051 .086 .056 .587 .561 .721 1.387

a. Dependent Variable: IS

Sumber : data diolah SPSS versi 20

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas

antara variabel independen dengan nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan VIF untuk

setiap variabel < 10.

Pengujian Hipotesis

Analisis Regresi Berganda

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.043 .018 -2.395 .021

CH .173 .031 .700 5.482 .000

KI -.009 .017 -.045 -.529 .599

UP -.005 .001 -.517 -5.977 .000

LEV .044 .024 .239 1.784 .082

ROA .051 .086 .056 .587 .561

a. Dependent Variable: IS

Sumber : data diolah SPSS versi 20

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

IS = (0.043) + 0.173 CH - 0.009 KI – 0.005 SIZE + 0.044 LEV + 0.051 ROA + e

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien regresi cash holding, leverage dan

ROA memiliki koefisien dengan arah positif. Sedangkan kepemilikan institusional

dan ukuran perusahaan memiliki koefisien dengan arah negatif.

Page 12: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

12

Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Hasil Uji Statistik F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .061 5 .012 22.055 .000b

Residual .023 42 .001

Total .084 47 a. Dependent Variable: IS b. Predictors: (Constant), ROA, KI, UP, CH, LEV

Sumber : data diolah SPSS versi 20

Dari hasil output SPSS pada tabel diatas menunjukkan hasil simultan dengan

nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05 dan nilai F hitung > F tabel (22,055 >

2.45). berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan HA diterima, yaitu variabel independen cash holding, kepemilikan

institusional, ukuran perusahaan, risiko keuangan dan profitabilitas secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap income smoothing. Hal ini menunjukan

semakin tinggi cash holding, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko

keuangan dan profitabilitas secara bersama-sama (simultan) maka akan cenderung

perusahaan melakukan income smoothing.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .851a .724 .691 .0235537

a. Predictors: (Constant), ROA, KI, UP, CH, LEV b. Dependent Variable: IS

Sumber : data diolah SPSS versi 20

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square (R2)

sebesar 0.691 atau 69.1% yang berarti bahwa income smoothing dapat dijelaskan oleh

variasi dari variabel independen yaitu cash holding, kepemilikan institusional, ukuran

perusahaan, risiko keuangan dan profitabilitas. Sedangkan sisanya (100% - 69.1% =

30.9%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain selain yang digunakan dalam penelitian

ini.

Page 13: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

13

Uji Persial (Uji t)

Hasil Uji Statistik t Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.043 .018 -2.395 .021

CH .173 .031 .700 5.482 .000

KI -.009 .017 -.045 -.529 .599

UP -.005 .001 -.517 -5.977 .000

LEV .044 .024 .239 1.784 .082

ROA .051 .086 .056 .587 .561

a. Dependent Variable: IS

Variabel cash holding memiliki nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05

(0.000 < 0.05) dan nilai t hitung > t tabel (5,482 > 2.018). Artinya bahwa cash

holding berpengaruh terhadap income smoothing. Dengan demikian HA diterima dan

H0 ditolak.

Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai signifikan 0.599 lebih besar

dari 0.05 (0.599 > 0.05) dan nilai -t hitung > -t tabel (-0.529 > -2.018). Artinya bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap income smoothing. Dengan

demikian HA ditolak dan H0 diterima.

Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari

0.05 (0.000 < 0.05) dan nilai -t hitung < -t tabel (-5.977 < -2.018). Artinya bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap income smoothing. Dengan demikian HA

diterima dan H0 ditolak.

Variabel risiko keuangan memiliki nilai signifikan 0.082 lebih besar dari 0.05

(0.082 > 0.05) dan nilai t hitung < t tabel (1.784 < 2.018). Artinya bahwa risiko

keuangan tidak berpengaruh terhadap income smoothing. Dengan demikian HA

ditolak dan H0 diterima.

Variabel profitabilitas memiliki nilai signifikan 0.561 lebih besar dari 0.05

(0.561 > 0.05) dan nilai t hitung < t tabel (0.587 < 2.018). Artinya bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap income smoothing. Dengan demikian HA

ditolak dan H0 diterima.

Pembahasan

Pengaruh Cash Holding Terhadap Income Smoothing

Hasil penelitian variabel ini mendukung penelitian sebelumnya. Sarwinda dan

Afriyenti (2015) dan Mambraku (2014) yang menyebutkan bahwa cash holding

berpengaruh signifikan terhadap income smoothing karena dengan besarnya kas yang

berada diperusahaan menjadi salah satu pemicu yang cukup besar bagi manajemen

untuk melakukan kepentingan pribadi sehingga manajer cenderung untuk melakukan

income smoothing.

Page 14: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

14

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Income Smoothing

Hasil penelitian pada variabel ini mendukung penelitian sebelumnya.

Prabayanti dan Yasa (2011), Butar (2012) dan Dwiastuti (2017) yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap income

smoothing. Hal ini menandakan bahwa tinggi atau rendahnya kepemilikan

institusional tidak mempengaruhi manajemen untuk melakukan income smoothing.

Tidak adanya pengaruh kepemilikan institusional ini dapat disebabkan karena

manajer merasa terikat oleh target yang diberikan oleh investor institusi sehingga

membuat para manajer tetap terlibat untuk melakukan praktik income smoothing.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Santoso dan Salim (2012) dan Ansori

(2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

income smoothing.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Income Smoothing

Hasil penelitian variabel ini mendukung penelitian sebelumnya. Abiprayu

(2011), Dewi dan Sujana (2014) dan Sari (2014) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap income smoothing. Hal ini

menandakan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan semakin rendahnya

praktik income smoothing yang dilakukan oleh perusahaan karena perusahaan yang

berukuran besar lebih diperhatikan publik dan pemerintahan. Penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian Aji dan Mita (2010) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap income smoothing.

Pengaruh Risiko Keuangan Terhadap Income Smoothing

Hasil penelitian variabel ini mendukung penelitian sebelumnya. Pratama (2012)

yang menyatakan bahwa risiko keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap income smoothing. Hal ini menandakan bahwa dengan tinggi atau rendahnya

tingkat risiko keuangan perusahaan tidak mempengaruhi manajemen untuk

melakukan praktik income smoothing. Karena dapat merugikan perusahaan akibat

kehilangan kepercayaan dari kreditur. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Aji dan Mita (2010), Ayu dan Bagus (2014) dan Adi (2015) yang menyatakan bahwa

risiko keuangan berpengaruh signifikan terhadap income smoothing.

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Income Smoothing

Hasil penelitian variabel ini mendukung penelitian sebelumnya. Aji dan Mita

(2010), Abiprayu (2011), Pratama (2012) dan Adi (2015) yang menyatakan bahwa

profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap income smoothing. Hal ini

menandakan bahwa tinggi atau rendahnya tingkat profitabilitas perusahaan tidak

mempengaruhi manajemen untuk melakukan praktik income smoothing. Karena

profitabilitas telah menjadi perhatian utama yang dilihat oleh publik terutama investor

dan kreditur sehingga perusahaan akan berusaha untuk tidak melakukan tindakan

yang membahayakan kredibilitas perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Ayu dan Bagus (2014) dan Dewi dan Sujana (2014) yang menyatakan

bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap income smoothing.

Page 15: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

15

Pengaruh cash holding, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko

keuangan dan profitabilitas terhadap income smoothing

Dari hasil pengujian menunjukkan hasil simultan dengan nilai signifikan 0.000

lebih kecil dari 0.05 dan nilai F hitung > F tabel (22.055 > 2.45) yang berarti

pengaruh cash holding, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko

keuangan dan profitabilitas terhadap income smoothing. Hal ini menunjukan semakin

tinggi cash holding, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko keuangan

dan profitabilitas secara bersama-sama (simultan) maka akan cenderung perusahaan

melakukan income smoothing.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian

ini bahwa cash holding dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap income

smoothing sedangkan kepemilikan institusional, risiko keuangan dan profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap income smoothing. Berikut hasil penelitian yang

diperoleh dalam penelitian ini :

1. Cash holding berpengaruh terhadap income smoothing pada peusahaan industri

dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam waktu empat tahun

penelitian yaitu 2013-2016.

2. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap income smoothing pada

peusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam

waktu empat tahun penelitian yaitu 2013-2016.

3. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap income smoothing pada peusahaan

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam waktu

empat tahun penelitian yaitu 2013-2016.

4. Risiko keuangan tidak berpengaruh terhadap income smoothing pada peusahaan

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam waktu

empat tahun penelitian yaitu 2013-2016.

5. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap income smoothing pada peusahaan

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam waktu

empat tahun penelitian yaitu 2013-2016.

6. Cash holding, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko keuangan dan

profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap income smoothing pada

perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dalam waktu empat tahun penelitian yaitu 2013-2016.

Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang diambil, saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen dan empat

tahun penelitian saja. Oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk

menambah variabel atau mengganti dengan variabel lain dan menambah tahun

penelitian yang memungkinkan untuk mendapat hasil yang lebih akurat.

Page 16: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

16

2. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan perusahaan industri dasar dan

kimia, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan perusahaan jenis

industri lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abiprayu.2011. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage,

Kualitas Audit, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Perataan Laba. Skripsi.

Universitas Diponegoro

Adi, Prima.2015. Pengaruh Profitabilitas Resiko Keuangan, Nilai Perusahaan,

Kepemilikan Manajerial, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Praktik

Perataan Laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 2, No.1

Aji Dan Mita.2010. Pengaruh Profitabilitas, Resiko Keuangan, Nilai Perusahaan, Dan

Struktur Kepemilikan Terhadap Praktik Perataan Laba. UI

Ansori, Ema Rosyidah.2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan

Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu &

Riset Akuntansi, Vol.3, No.11. STIESIA. Surabaya

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2011. Accounting Teory (Terjemahan). Jakarta : Salemba

Empat

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2012. Accounting Teory (Terjemahan). Jakarta : Salemba

Empat

Brigham, Eugene F dan Houston. 2006. Fundamental Of Financial Manajement:

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat

Butar, Linda Kurniasih.2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,

dan Kepemilikan Institusional terhadap Perataan Laba. Dinamika Akuntansi,

Keuangan dan Perbankan, Vol.1, No.2. Hal 143-158. ISSN:1979-4878

Page 17: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

17

Dewi Dan Sujana.2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Pada

Praktik Perataan Laba Dengan Jenis Industri Sebagai Variabel Pemoderasi

Di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.2, 170-184

Dwiastuti, Luciana.2017. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional,

Financial Leverage dan Ukuran KAP Terhadap Perataan Laba Dengan

Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi. JOM Fekon Vol.4 No.1.

Universitas Riau

Effendi,Sofyan.2013. Pengaruh Corporate Governance Dan Kualitas Auditor

Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang: Universitas Diponegoro

Harahap, Sofyan.2008. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Pers

Hery.2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo

Jensen, M. C and Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm : Managerial Behavior,

Agency costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,

Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360. Avalaible from:

http://papers.ssrn.com

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers

Mambraku, Milka.2014. Pengaruh Cash Holding Dan Struktur Kepemilikan

Manajerial Terhadap Income Smoothing. Skripsi. Universitas Diponegoro

Peranasari Dan Dharmadiaksa.2014. Perilaku Income Smoothing, Dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1, 140-

153

Putri ,Dian.2016. Pengaruh Profitabilitas, Resiko Keuangan, Nilai Perusahaan Dan

Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Perataan Laba (Income

Smoothing) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014). Skripsi. Universitas Lampung

Page 18: PENGARUH CASH HOLDING, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.umrah.ac.id/1904/1/ILA CANDRAWATI-130462201129-FE-2018.pdf · Income smoothing adalah cara yang digunakan oleh manajemen

18

Prabayanti dan Yasa.2011. Perataan Laba dan Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. FE.

Universitas Udayana

Pratama, Dika.2012. Pengaruh Profitabilitas, Resiko Keuangan, Nilai Perusahaan,

Struktur Kepemilikan Manajerail Dan Dividen Payout Ratio Terhadap

Perataan Laba. Jurnal Akuntansi Dan Investasi, Vol.13, No.1, 35-43

Santoso dan Salim.2012. Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, Dividen,

Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, dan Kelompok Usaha

Terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Non-Finansial yang Terdaftar di

BEI. CBAM-FE. UNISSULA

Sari, Lusi.2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap

Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia. UNP

Sarwinda Dan Afriyenti.2015. Pengaruh Cash Holding, Political Cost, Dan Nilai

Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Yan Terdaftar Di BEI 2009-2013). SNEMA. UNP

Swastika, R.Panji.2017. Pengaruh Leverage, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Income

Smooting Pada Perusahaan Manufaktur yang listed di BEI periode 2011-

2014. Skripsi. UII Yogyakarta

www.idx.co.id