Pengaruh CAR, ROE, LDR dan NPL Terhadap Return...
Transcript of Pengaruh CAR, ROE, LDR dan NPL Terhadap Return...
Pengaruh CAR, ROE, LDR dan NPL Terhadap Return Saham Serta
Pengaruh Saat Sebelum dan Sesudah Publikasi Laporan Keuangan Pada
Bank Go Public di Bursa Efek Indonesia
Novita Dianasari
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Bekasi, Indonesia
Abstrak
International Accounting standar Committee (IASC) mengatur bahwa setiap
perusahaan perlu untuk menyediakan laporan cash flow dalam penyertaan laporan keuangan.
Di Indonesia (IAI 1994) mengeluarkan PSAK no.2 merekomendasikan untuk memasukkan
laporan arus kas sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan bank yang go public dan menganalisis
pengaruh kinerja tersebut terhadap harga saham, adapun untuk menganalisis kinerja laporan
publikasi pada saat sebelum dan sesudah di publikasikan.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 31 bank go public yang terdaftrar di
Bursa Efek Indonesia. Data yang diambil berupa laporan keuangan bank tahun 2011. Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan sample paired t test.
Variabel bebas adalah Capital Adequency Ratio, Return On Equity, Loan to Deposit Ratio,
dan Non Performing Loan sedangkan variabel terikatnya adalah Return Saham.
Dari hasil pengolahan data menunjukkan secara parsial maupun simultan, rasio CAR,
ROE, LDR dan NPL tidak berpengaruh terhadap return saham dan tidak ada perbedaan nilai
rata-rata harga saham antara sebelum dan sesudah laporan keuangan dipublikasi di Bursa
Efek Indonesia. Bagi investor yang melakukan transaksi di BEI hendaknya mengetahui saat-
saat penting yang harus dipertimbangkan dalam menginventasikan, pada saat membeli,
menjual ataupun harus menahan saham yang dimiliki suatu investor. Beberapa variabel
seperti ROE dan LDR didukung oleh fitriani, wahyu dan restu. Jika variabel CAR dan NPL
tidak sesuai dengan fitriani. Dalam penelitian ini hanya sebatas mengetahui seberapa
pengaruhnya terhadap return saham, bagi yang tertarik dengan tema ini dapat menambah
tahun ataupun variabel-variabel yang mempengaruhinya.
Kata Kunci : Rasio CAR, ROE, LDR dan NPL, Return Saham, Bank Go Public
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan dunia usaha dewasa ini menuntut agar peran lembaga
keuangan, khususnya bank agar lebih pro-aktif. Peran bank tersebut terutama dalam
mengatur peredaran uang, menghimpun dana dari unit surplus (yaitu pihak-pihak yang
kelebihan dana) dan menyalurkan kembali dana tersebut ke unit deficit (yaitu pihak-pihak
yang menyalurkan dana). Kegiatan tersebut lebih dikenal dengan istilah financial
intermediary (Budi, 2008).
Kegiatan yang telah disebutkan penjelasan tersebut merupakan kegiatan pokok bank,
seperti telah ditegaskan dalam undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 perubahan dari
undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan yaitu segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya, dan jika bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak.
Laporan keuangan perusahaan atau bank go public yang dipublikasikan merupakan
salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh investor untuk mengambil
keputusan. Berdasarkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan, investor dapat
mengetahui kinerja perusahaan selama periode laporan, membandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten lain.
Kepemilikan tunggal adalah suatu kondisi dimana suatu pihak hanya menjadi
pemegang saham pengendali pada satu bank. Dengan demikian, tidak diperkenankan adanya
pihak yang mengendalikan lebih dari satu bank. Ada tiga langkah yang dapat ditempuh guna
melaksanakan kebijakan kepemilikan tunggal sesuai dengan PBI Nomor 8/16/PBI/2006
tentang Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia, yaitu dengan melepas kepemilikan
saham atas bank-bank yang dikendalikan, melakukan penggabungan (merger) atau peleburan
(konsolidasi) atas bank-bank yang dikendalikan, atau dengan membentuk perusahaan induk
di bidang perbankan yang dikenal dengan istilah Bank Holding Company (BHC).
Oleh karena itu dengan mengetahui latar belakang tersebut dan bertitik tolak pada
uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “ANALISIS PENGARUH CAR,
ROE, LDR DAN NPL TERHADAP RETURN SAHAM SERTA PENGARUH SAAT
SEBELUM DAN SESUDAH PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PADA BANK GO
PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.”
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis merumuskan
masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh antara kinerja bank yang telah go public dengan return
saham bank di Bursa Efek Indonesia ?
2. Apakah publikasi laporan keuangan berpengaruh terhadap harga saham pada saat
sebelum dan sesudah dipublikasi di Bursa Efek Indonesia ?
Dalam penelitian ini pembahasan dibatasi mengenai pengaruh tingkat kesehatan
bank pada laporan keuangan menurut beberapa rasio keuangan yang menilai suatu kesehatan
suatu bank yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tingkat return saham diantaranya CAR
(Capital Adequacy Ratio) mewakili rasio permodalan, ROE (Retrun On Equity) mewakili
rasio earning ability, LDR (Loan to Deposit Ratio) mewakili rasio likuiditas, dan NPL (Non
Performing Loans) mewakili rasio asset quality, yang diambil berupa laporan keuangan tahun
2011 pada bank go public yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
LANDASAN TEORI
Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992, sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, “Bank merupakan badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak”. Dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang
kegiatannya menghimpun dana dari sektor-sektor ekonomi surplus (kelebihan dana) dan
menyalurkan dana ke sektor-sektor ekonomi difisit (kekurangan dana) dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Bank Indonesia telah mengeluarkan PBI nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum. Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi
Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank. Penilaian tingkat kesehatan bank
umum tersebut menggantikan PBI sebelumnya Nomor No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang telah berlaku selama hampir tujuh tahun.
Menurut Myer ( Munawir, 2004:5) laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun
oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar
neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu
akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar
ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan). Menurut Kasmir
(2008:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Berikut ini disajikan penelitian-penelitian terdahulu yng meneliti sama dengan yang
penulis lakukan. Prastiyaningtyas dapat diambil kesimpulan bahwa CAR, NPL, BOPO, LDR,
NIM, dan Pangsa kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perbankan
pada bank umum go public dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan berdasarkan hasil
uji hipotesis secara parsial (uji t) pada bank umum go public menunjukkan bahwa variabel
CAR, NPL, BOPO, NIM, dan Pangsa Kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
perbankan. Sedangkan variabel LDR tidak signifikan terhadap profitabilitas perbankan. Nilai
adjusted R2 dalam model regresi bank go public diperoleh sebesar 0,779. Hal ini
menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independent yaitu CAR, NPL, BOPO, LDR,
NIM, dan Pangsa Kredit terhadap variabel dependent (ROA) sebesar 77,9% sedangkan
sisanya sebesar 22,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu nilai R2 adalah 0,796. Jika nilai
R2 semakin mendekati 1 maka variabel-variabel bebas (CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, dan
Pangsa Kredit) semakin kuat pengaruhnya dalam menjelaskan variabel terikat (ROA).
Praditasari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank serta
pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang Go Public. Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis tingkat kesehatan bank menggunakan rasio
CAMEL serta analisis pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap harga saham dengan
menggunakan analisis regresi secara parsial dan simultan. Hasil penelitian yang didapat
bahwa tingkat kesehatan perusahaan perbankan yang Go Public selama periode 2004-2008
berada pada peringkat 1. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa tingkat
kesehatan perusahaan perbankan yang Go Public pada tahun 2004-2008 sangat baik dan rasio
tingkat kesehatan bank berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham baik secara
parsial maupun simultan.
Handoko Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling,
diperoleh sampel sebanyak 29 perusahaan dalam periode 2003 sampai dengan 2005.
Pengujian hipotesis pertama yang ingin mengetahui apakah secara serentak variabel
Economic Value Added, Return on Equity, Return on Assets, dan Earning per Share
mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham kategori LQ 45. Hasilnya dapat
disimpulkan bahwa secara serentak variabel EVA, ROE, ROA dan EPS berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham pada taraf 10%. Pengujian hipotesis kedua yang
ingin mengetahui secara individu variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel
terikat menunjukkan hasil bahwa hanya variabel lnEPS yang berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan harga saham sedangkan variabel EVA, ROE, ROA, dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
Kurniawati penelitian ini mengunakan variabel ROA dan ROE, hasil pengujiannya
uji beda harga saham sebelum dan sesudah publikasi dengan hipotesis awal dari uji tersebut
diterima, berarti membuktikan bahwa tidak ada perbedaan harga saham yang signifikan
sebelum dan sesudah publikasi dengan t hitung 0.7578, serta tidak ada hubungan yang
signifikan antara perubahan ROA dan ROE yang F hitung 1.691 dan 0.2309 dengan
perubahan harga saham yang meningkat satu kali mengangkibatkan harga saham naik sebesar
0,0069.
Ihsanul hasil penelitiannya disimpulkan penelitian ini menggunakan variabel ROE,
ROI, PBV, PER, QR, CR dan hasil pengujiannya persamaan regresi Y = -543.527 –
36.505X1 + 16.443X2 – 500.973X3 +130.258X4 + 4530.996X5 – 1150.572X6, secara simultan
keenam variabel (ROE, ROI, PBV, PER, QR, CR) mempunyai pengaruh signifikan dan dan
secara parsial variabel ROE, PBV dan CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga
saham sedangkan variabel ROI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga
saham. Persamaan tersebut juga menjelaskan bahwa semua variabel tersebut dapat
menjelaskan pengaruhnya terhadap harga sebesar 99,5% atau 0,5% saja harga saham
dipengaruhi variabel lain.
METODE PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian ini, data yang dipergunakan adalah data sekunder
yang berupa laporan historis rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan perbankan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta laporan keuangan yang berupa laporan
keuangan tahunan perusahaan perbankan yang telah tercatat di BEI yang telah dipublikasikan
pada periode penelitian. Data sekunder yang diperoleh secara historis, dimana diperoleh dari
Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam Direktori
Perbankan Indonesia dan juga dari Bursa Efek Indonesia. Periodesasi data menggunakan data
Laporan Keuangan Publikasi Tahunan periode tahun 2011. Jumlah bank yang go public
dengan sampai saat ini tahun 2011 sebanyak 31 bank.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder sehingga metode
pengumpulan data menggunakan cara non participant observation. Data yang berupa variabel
CAR (Capital Adequacy Ratio), ROE (Retrun On Equity), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan
NPL (Non Performing Loans)). Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah dengan mencatat
seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai mana yang tercantum di Laporan
Keuangan Publikasi Tahunan dalam Direktori Perbankan Indonesia dari Bank Indonesia dan
Yahoo Finance.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data dari laporan keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi Laba tahun buku
2011 terhadap 31 Bank kemudian dilakukan perhitungan dengan variabel independen (rasio Capital
Adequency Ratio, Return On Equity, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan) dan variabel
dependen yaitu Return Saham.
No Emiten CAR
(%)
ROE
(%)
LDR
(%)
NPL
(%)
Return
Saham
1. Bank Agroniaga 16.39 12.99 65.79 3.55 0
2. Bank Artha Graha 12.55 8.70 82.22 2.96 1
3. Bank Bukopin 12.71 16.95 82.67 2.83 10
4. Bank Bumi Artha 19.96 8.95 67.53 0.97 -1
5. Bank Bumiputera 10.47 -13.01 82.25 3.46 5
6. Bank Capital Indonesia 21.58 5.14 44.24 0.24 6
7. Bank Central Asia 12.75 33.78 61.36 0.23 0
8. Bank Mutiara 9.41 33.16 81.61 4.55 0
9. Bank Danamon 16.62 13.35 99.40 2.76 -75
10. Bank Ekonomi Raharja 16.37 9.54 69.35 0.57 430
11. Bank Pundi Indonesia 12.02 -38.14 66.78 9.12 1
12. Bank Himpunan Saudara 1906 13.38 19.03 81.75 1.65 15
13. Bank Internasional Indonesia 12.03 8.44 87.73 1.39 0
14. Bank Kesawan 46.49 0.69 75.02 1.58 0
15. Bank Mandiri 15.13 20.26 77.71 2.33 0
16. Bank Mayapada 16.14 10.29 85.75 2.57 -270
17. Bank Mega 11.86 22.01 63.91 0.99 1000
18. Bank BNI 17.63 15.35 70.70 3.27 -50
19. Bank Niaga 13.09 17.29 90.72 2.74 0
20. Bank Nusantara Parahyangan 13.45 11.69 84.10 0.88 0
21. Bank OCBC NISP 13.75 11.42 85.49 1.28 0
22. Bank Panin 17.45 12.92 80.56 3.56 0
23. Bank Permata 14.07 12.66 82.39 2.06 10
24. BPD Jawa Barat dan Banten 10.09 17.87 71.11 0.09 20
25. Bank BRI 14.96 30.28 70.12 3.02 -100
26. Bank Sinar Mas 13.98 8.69 68.24 0.89 -15
27. Bank of India Indonesia 23.19 13.87 84.36 1.98 0
28. Bank Tabungan Pensiunan 20.47 24.92 84.23 0.72 250
29. Bank BTN 15.03 15.28 95.75 2.63 20
30. Bank Victoria Internasional 14.86 15.46 62.73 2.38 2
31. Bank Windu Kentjana Internasional 12.27 6.49 78.35 3.22 0
Analisis SPSS (Pengujian Statistik)
Sebelum dilakukannya pengujian regresi dan korelasi, terlebih dahulu melakukan uji
normalitas data untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian.
Hasil dari output Normal P-Plot Capital Adequency Ratio, Return On Equity, Loan to
Deposit Ratio, Non Performing Loan dan Return Saham menyebar di sekitar di garis
diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Jadi data pada laba
usaha dapat dikatakan normal. Interpretasi gambar Normal P-Plot variabel yang lain adalah
sama.
Pada kurva histogram ini data pada return saham dapat dikatakan normal karena pada
hasil output mendukung dari return saham yang tidak condong ke kiri maupun ke kanan
cenderung di tengah dan berbentuk lonceng. Jadi data return saham memiliki kecenderungan
terdistribusi normal.
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
ReturnSaha
m .142 31 .116 .939 31 .078
CAR .145 31 .096 .902 31 .008
ROE .133 31 .171 .954 31 .205
LDR .144 31 .102 .958 31 .258
NPL .139 31 .133 .951 31 .167
a. Lilliefors Significance Correction
Dari hasil uji normalitas, pada output Kolmogorov-Smirnov tersebut menunjukkan
jumlah sampel 31 Bank pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis
jika signifikansi untuk return saham sebesar 0.116; untuk CAR sebesar 0.096; untuk ROE
sebesar 0.171; untuk LDR sebesar 0.102; dan untuk NPL sebesar 0.133. Signifikansi untuk
seluruh variabel lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, data variabel perusahaan atau bank tersebut
terdistribusi secara normal.
Uji Autokorelasi
Bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Dari analisis dan perhitungan yang diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,695.
Berdasarkan dari gambar 4.3 daerah uji Durbin Watson, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat autokorelasi pada penelitian ini.
Uji Multikolineritas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independent variabel). Jika terjadi korelasi di antara variabel bebas, maka
variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Uji ini guna untuk
menghindari kebasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai tolerance
value lebih tinggi daripada 0,1 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinearitas.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CAR .968 1.034
ROE .905 1.105
LDR .626 1.598
NPL .653 1.531
Jika terlihat pada tabel 4.6 nilai tolerance masing-masing rasio berbeda CAR=0.968,
ROE=905, LDR=0.626, dan NPL=0.653 sedangkan nilai VIF yaitu CAR=1.034, ROE=1.105,
LDR=1.598, dan NPL=1.531 maka masing-masing rasio tidak terjadi multikolineritas.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .294a .087 -.054 1.34472 1.695
a. Predictors: (Constant), NPL, CAR, ROE, LDR
b. Dependent Variable: ReturnSaham
Uji Heteroskesdastisitas
Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik yaitu
homoskesdastisitas atau tidak terjadi homoskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatter plot. Apabila sebaran titik-titik ada
observasi berpola menggerombol dan tersebar disekitar titik origin Y, maka model regresi
yang didapat terindikasi heteroskedastisitas.
Output pada gambar tersebut menunjukkan bahwa diagram scatterplot memiliki
sebaran titik tidak berpola menggerombol dan tersebar disekitar titik origin Y, sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.367 2.950 1.480 .151
CAR -1.054 .769 -.261 -1.370 .182 .968 1.034
ROE .002 .044 .009 .046 .963 .905 1.105
LDR -.022 .027 -.190 -.804 .429 .626 1.598
NPL .029 .367 .018 .078 .939 .653 1.531
a. Dependent Variable: ReturnSaham
Berdasarkan output SPSS pada table Coefficientsa maka persamaan regresi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Hasil uji secara individual dan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa
hanya variabel CAR, ROE, LDR dan NPL tidak berperngaruh signifikan terhadap return
saham. Hal ini dapat dilihat dari analisis masing variabel sebagai berikut :
1. Setiap terjadi pengurangan CAR satu satuan akan diikuti tingkat berkurangnya Return
Saham sebesar 1,054. Hasil ini menunjukkan bahwa secara parsial CAR tidak
memberikan pengaruh terhadap Return Saham atau dengan kata lain peningkatan atau
penurunan tingkat CAR tidak akan meningkatkan atau menurunkan harga saham yang
disalurkan oleh bank umum yang go public. Bank mempertimbangkan faktor-faktor
seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga
Y = 4,367 – 1,054 X1 + 0,002 X2 – 0,022 X3 + 0,029 X4
keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta
keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. Walaupun demikian bank
harus tetap memperhatikan rasio CARnya sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu
CAR minimum bagi bank – bank umum di Indonesia adalah 8%. PBI No.
10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 bank dengan kriteria tertentu harus
memasukan risiko pasar dan resiko operasional dalam perhitungan CAR dengan
memasukan komponen modal pelengkap.
2. Setiap terjadi penambahan ROE satu satuan akan diikuti tingkat bertambahnya Return
Saham sebesar 0,002. Hasil dari bertambahnya ROE yang diikuti return saham
mengakibatkan hubungan yang positif dengan harga saham, artinya ketika ROE
meningkat maka harga saham juga meningkat. Peningkatan ROE, laba bersih yang
dihasilkan perusahaan juga meningkat bila dibandingkan dengan modal sendiri yang
digunakan untuk menghasilkan laba bersih tersebut. Angka profitabilitas tersebut
memperlihatkan informasi yang berguna, yaitu jika laba yang sesungguhnya berbeda
dengan laba harapan investor maka pasar akan bereaksi, dan hal itu tercermin dalam
pergerakan harga saham sekitar tanggal pengumuman laba.
3. Setiap terjadi pengurangan LDR satu satuan akan diikuti tingkat berkurangnya Return
Saham sebesar 0,022. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial
loan to deposit ratio terhadap return saham. Dalam pengurangan LDR yang diikuti
berkurangnya return saham berarti bank kurang aktif dalam pennyaluran pinjaman
untuk pertumbuhan dunia usaha, karena bank lebih mementingkan penanaman
dananya dalam surat-surat berharga. Rendahnya rasio pinjaman terhadap masyarakat
juga disebabkan karena rendahya permintaan kredit sebagai akibat kondisi
perekonomian yang tidak menguntugkan. Nilai LDR bank ideal yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia yaitu sebesar 75-80%, angka tersebut dinilai mencukupi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus masih memenuhi unsur kesehatan bank
(risiko). Rasio LDR yang ideal sejatinya bisa memenuhi dua tujuan yakni kepentingan
penyaluran kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pengendalian risiko
bank agar tetap terkendali. Dengan demikian bank harus lebih berupaya untuk
meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dan giat menyalurkan dana tersebut
dalam bentuk kredit kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan fungsi utama
lembaga perbankan sebagai lembaga intermediasi.
4. Setiap terjadi penambahan NPL satu satuan akan diikuti tingkat bertambahnya Return
Saham sebesar 0,029. NPL yang bertambah menyebabkan kenaikan laba yang akan
diterima oleh bank. penambahan laba mengakibatkan dividen yang dibagikan juga
semakin bertambah sehingga pertumbuhan tingkat retun saham bank akan mengalami
peningkatan yang sebesar 0,029. Dalam pengujiannya bahwa tidak ada pengaruh
secara parsial non performing loan terhadap return saham. Sekalipun hasil penelitian
ini mnyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap return saham, pihak bank
harus tetap memperhatikan tingkat NPL banknya agar selalu dalam tingkat yang wajar
sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu berkisar antara 3–5 % dari total kreditnya. Hal
ini dimaksud agar bank dapat mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh kredit
bermasalah.
5. Nilai konstanta 4,367 artinya jika semua variabel konstan atau bernilai 0 maka return
saham masih bersifat positif. Berarti untuk para investor yang ingin membeli saham
akan lebih menguntungkan dan dapat pula menambah investasinya. Pengeluaran
dividen saham berskala besar bisa menurukan harga pasar saham. Demikian juga
adanya pemecahan saham akan berakibat turunnya harga pasar saham, sehingga akan
menarik para investor untuk membeli saham. Pemecahan saham juga akan berakibat
terjadinya kenaikan jumlah lembar saham yang diotorisasi, yang dikeluarkan dan yang
beredar diikuti dengan terjadinya penurunan yang proposional pada nilai per saham.
Uji Hipotesis Secara Bersama-sama (Uji F)
Hasil uji F pada Tabel 4.7 diperoleh bahwa F hitung adalah 0,617 dengan nilai Pvalue =
0,654 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang berarti tidak ada
pengaruh secara simultan (bersama-sama) CAR (Capital Adequency Ratio), ROE (Return On
Equity), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Return
Saham yang signifikan.
Koefesien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.463 4 1.116 .617 .654a
Residual 47.015 26 1.808
Total 51.478 30
a. Predictors: (Constant), NPL, CAR, ROE, LDR
b. Dependent Variable: ReturnSaham
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .294a .087 -.054 1.34472 1.695
a. Predictors: (Constant), NPL, CAR, ROE, LDR
b. Dependent Variable: ReturnSaham
1. Koefisien Determinasi Berganda
Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar 0 sampai
1. Hasil output tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan yaitu R
Square sebesar 0,087. Penjelasannya yaitu 8,7% return saham dipengaruhi oleh CAR, ROE,
LDR dan NPL dan sisanya 91,3 % (100% - 8,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian, variabel lainnya seperti : BOPO, NIM, NPM, ROI, ROA dll. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi linear berganda layak dipakai untuk penelitian, karena
sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini.
2. Koefisien Korelasi Berganda
Didapat hasil korelasi berganda sebesar R= 0,294. Jika nilai koefisien korelasi
berganda bertanda positif menunjukkan ada hubungan antara capital adequency ratio, return
on equity, loan to deposit ratio, dan non performing loan dengan return saham sifatnya
lemah searah.
Paired Sample T Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua
kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya adalah sebuah sampel tetapi
mengalami dua perlakuan yang berbeda.
Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai korelasi sebesar 0.999 dengan
signifikansi 0.000. Hal ini berarti terjadi hubungan yang sangat kuat antara hargasaham
sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan karena nilai mendekati 1.
Dari hasil uji menggunakan α = 5% two tailed, maka nilai thitung sebesar -1.054 dengan
nilai Pvalue 0.300. > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada perbedaan
antara rata-rata harga saham sebelum publikasi laporan keuangan dengan rata-rata harga
saham sesudah publikasi laporan keuangan.
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sebelum 1.7709E3 31 2340.73609 420.40861
sesudah 1.7938E3 31 2341.15941 420.48464
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum & sesudah 31 .999 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 sebelum - sesudah
-2.29032E1 120.93148 21.71994 -67.26125 21.45480 -1.054 30 .300
1. Variabel Capital Adequency Ratio, Return On Equity, Loan to Deposit Ratio, Non
Performing Loan tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham bank di Bursa Efek
Indonesia baik secara simultan maupun parsial.
2. Publikasi laporan keuangan bank tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham,
pada saat sebelum dan sesudah dipublikasi di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat di
jelaskan melalui hasil uji Paired Sample T Test yang menghasilkan tidak ada perbedaan
antara rata-rata harga saham sebelum melakukan publikasi laporan keuangan dengan
rata-rata harga saham saat sesudah publikasi laporan keuangan.
Adapun implikasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk peneliti yang tertarik dengan tema yang sama bisa lebih dikembangkan dengan
melihat variabel yang sangat mempangaruhi suatu variabel dependen ataupun menambah
jumlah variabel yang diteliti dengan menggunakan variabel yg didapat dari faktor
eksternal, misalnya perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing,
volume atau harga saham perdagangan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat
mencerminkan kondisi sebenarnya di Bursa Efek Indonesia.
b. Bagi investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia hendaknya mengetahui
saat-saat penting yang harus dipertimbangkan dalam menginventasikan, pada saat
membeli, menjual ataupun harus menahan saham yang dimiliki suatu investor. Sebelum
menetapkan lebih terdahulu menganalisis faktor internal seperti mencermati kinerja
perusahaan sebagai gambaran untuk mengambil keputusan dalam menentukan
investasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management :Menyiasati Risiko Pasar
Bandarlampung”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, No. 3, Jilid 8 dan Risiko Operasional.
PT.Gramedia. Jakarta.
Fatta, Ihsannul. 2005. Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Harga Saham
Perusahaan LQ 45. Universitas Trisakti. Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 10. Jakarta: Rajawali Pers.
Husnan, Suad. 2003, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Cetakan ketiga.
Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2002, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE UGM. Yogyakarta.
Kasmir, SE, MM. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. RajaGrafindo Persada.
Jakarta.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 3. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniawati, Restu. 2005. Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Harga Saham.
Gunadarma. Jakarta.
Lapoliwa, N. dan Daniels. Kuswandi.2000. Akuntansi Perbankan. Institut banker Indonesia.
Jakarta.
Machmud, Ali. 1993. Pengantar Akuntansi 2. Gunadarma. Jakarta.
Marsuki. 2010. Analisis Perekonomian Nasional dan Internasional. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Mulyana,Deden. 2011. Analisis Likuiditas Saham Serta Pengaruhnya Harga Saham Pada
Perusahaan Yang Berada Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Magister Manajemen Vol. 4, No. 1, Maret 2011: 77- 96.
Munawir, S. 2004. Analisa laporan keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Ponco,Budi. 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR Terhadap ROA.
Semarang: UNDIP.
Praditasari, Kurnia Windias. 2009. “Analisis Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan yang Go Public Periode 2004-2008.” Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Jakarta.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Mediakom. Yogyakarta.
Priyatno, Dwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Andi. Yogyakarta.
Saputra, Gunawam. 2007. Analisis yang Mempengaruhi Harga Saham. Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta.
Triandaru, Sigit & Totok Budi Santoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba
Empat. Jakarta.
Utomo, Andri Priyo. 2008. Pengaruh Non Performing Loans Terhadap Kinerja Keuangan
Bank Berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Pada PT.Bank
Mandiri TBK. Jakarta: Gunadarma.
Wild, JohnJ; K.R.Subramanyam dan R.F.Hasley.2009. Financial Statement Analysis.
Salamba Empat. Jakarta.
Yahyar,Yopi. 2010. Analisis Pengaruh Suku Bunga Simpanan Terhadap Perolehan Dana
Pihak Ketiga Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) TBK periode 2005-2008.
Jakarta: PERBANAS.
www.yahoo-finance.com
www.bi.go.id
www.idx.co.id