PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus...
Transcript of PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus...
1
PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES MELITUS (DM)
TERHADAP PENGETAHUAN DIET DIABETES MELITUS DAN INDEKS
MASSA TUBUH (IMT) PENDERITA DIABETES MELITUS DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ISRA NUR UTARI SYACHNARA POTABUGA
20100320104
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
2
3
4
Pengaruh Blog Edukatif Tentang Diabetes Melitus (DM) Terhadap
Pengetahuan Diet DM dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita DM di
Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
The Effect of Educative Blog About Diabetes Mellitus (DM) Toward Knowledge
Of Diet Diabetes Mellitus and Body Mass Index (BMI) on Diabetes Mellitus
Sufferer in Region Work of Wirobrajan Public Helath Center.Student Research
Project. School of Nursing. Muhammadiyah University of Yogyakarta.
Isra Nur Utari Saychnara Potabuga*1, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS *2,
Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UMY*1, Staf Pengajar PSIK FKIK UMY*2,
Korespondensi :
Isra Nur Utari Saychnara Potabuga, Jl. Nusantara KM. 9,5 KPR BPD No. 49 RT
001/ RW 002 Kota Sorong, Papua Barat Kode Pos (98416). Telp: 08525423085.
Email: [email protected]
5
The Effect of Educative Blog About Diabetes Mellitus (DM) Toward Knowledge
Of Diet Diabetes Mellitus and Body Mass Index (BMI) on Diabetes Mellitus
Sufferer in Region Work of Wirobrajan Public Helath Center Yogyakarta.
Isra Nur Utari Saychnara Potabuga1, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS2.
Student Research Project, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health
Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2014
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) was often known as "The great imitator" because
the disease can affect and attack all organs and cause a variety of complaints with
signs and symptoms variety greatly. Diabetes Mellitus Sufferer in Indonesia is
predicted to increase the amount of 8,4 million in 2000 to around 21,3 million in
2030. The Educative blog about DM is an innovation to provide health
information and education program that benefit for DM sufferer.
The purpose of this study was to know the effect of educative blog about
DM toward knowledge of diet DM and Body Mass Index (BMI) on DM sufferer in
region work of Wirobrajan Public Helath Center.
Kind of this research is Quasy Experiment with design two group pre-post
test with control group. The sampling technique on this research with Purposive
Sampling and obtained 40 respondents. Twenty respondents on the experimental
group and 20 respondents on control group. Data analysis used the Wilcoxon
Signed Rank Test and Mann-Whitney U Test.
The result of Wilcoxon Signed Rank Test showed a difference in the
knowledge that siginificant after given intervention educative blog on the
experimental group with p = 0,00 or p <0,05 and the BMI showed no significant
difference after being given educative blog intervention on the experimental group
blog with p = 0,15. For the Mann-Whitney U test found pre-test knowledge p =
0,16 and post-test p = 0.00 in the IMT pre-test p = 0.23 and post-test p = 0.07.
The conclusion of this research is that there is effect educative blog about
DM toward the diet DM knowledge gained from the results of the post-test
between the experimental group and the control group with a significance value
of the Mann-Whitney U Test, namely p = 0.00 or <0.05 and no effect educative
blog about DM toward IMT with a significance value of the Mann-Whitney U test,
namely p = 0,007 atau> 0.05.
Keywords: Educative Blog, Diabetes Mellitus, Diet, Knowledge, Body Mass Index
_____________________________________________
1Bachelor of Nursing, Nursing Department, Faculty of Medicine and Health
Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta
2Lecture of Nursing Department, Faculty of Medicine and Health Science,
Muhammadiyah University of Yogyakarta
6
Pengaruh Blog Edukatif Tentang Diabetes Melitus (DM) Terhadap
Pengetahuan Diet DM dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita DM di
Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
Isra Nur Utari Saychnara Potabuga1, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS2.
Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2014.
INTISARI
Diabetes mellitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena
penyakit ini dapat mengenai dan menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan
berbagai macam keluhan dengan tanda dan gejala sangat bervariasi. Penderita DM
di Indonesia diprediksi mengalami kenaikan jumlah dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Blog Edukatif tentang DM merupakan
inovasi untuk memberikan informasi dan program pendidikan kesehatan yang
bermanfaat bagi penderita DM.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh blog edukatif tentang DM
terhadap pengetahuan diet DM dan IMT penderita DM di wilayah kerja
Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan desain two group pre-
post test with control group. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah dengan Purposive Sampling dan didapatkan 40 responden. Dua puluh
responden pada kelompok eksperimen dan 20 responden kelompok kontrol.
Analisa data yang digunakan dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann-
Whitney U Test.
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya perbedaan
pengetahuan yang signifikan setelah diberi intervensi blog edukatif pada
kelompok eksperimen dengan nilai p=0,00 atau p<0,05 dan pada IMT
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan setelah diberi intervensi blog
edukatif pada kelompok eksperimen dengan nilai p=0,15. Untuk uji Mann-
Whitney U Test didapatkan pre-test pengetahuan p=0,16 dan post-test p=0,00 pada
IMT pre-test p=0,23 dan post-test p=0,07.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh blog edukatif tentang DM
terhadap pengetahuan diet DM yang didapatkan dari hasil post-test antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai signifikansi dari uji
Mann-Whitney U Test yaitu p=0,00 atau <0,05 dan tidak ada pengaruh blog
edukatif tentang DM terhadap IMT dengan nilai signifikansi dari uji Mann-
Whitney U Test yaitu p=0,007atau >0,05.
Kata Kunci : Blog Edukatif, Diabetes Melitus, Diet, Pengetahuan, Indeks Massa
Tubuh
______________________________________________
1Sarjana Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2Staf Pengajar, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
7
PENDAHULUAN
Diabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena
penyakit ini dapat mengenai dan menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan
berbagai macam keluhan dengan tanda dan gejala sangat bervariasi1. Seiring
dengan perubahan zaman dan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat di
negara-negara yang sedang berkembang menyebabkan perubahan gaya hidup
yang mengarah ke pola hidup tidak sehat.
Secara epidemiologi, Internasional Diabetes Federation (IDF) pada tahun
2013 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang DM di dunia dari 382 juta
tahun 2013 menjadi 592 juta pada tahun 20352. Saat ini Indonesia telah
menempati rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak setelah
Amerika Serikat, China, dan India (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia/PERSI, 2011)3, sedangkan menurut World Health Organization (WHO)
tahun 2007 memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4
juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 20304.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta (Dinkes) pada tahun 2011 jumlah total kunjungan penderita DM di
Puskesmas wilayah kota Yogyakarta sebanyak 2822 menjadi 2929 kunjungan
pada tahun 20125. Salah satu Puskesmas di kota Yogyakarta yang memiliki
jumlah kunjungan DM yang tinggi adalah Puskesmas Wirobrajan.
Angka kejadian DM yang masih tinggi disebabkan oleh banyak faktor
antara lain genetik, obesitas dan demografi6. Penyebab lain dapat disebabkan oleh
kurang gerak, makan berlebih, kehamilan, dan kekurangan produksi hormon
insulin7.
DM yang tidak dilakukan penanganan yang tepat dapat menyebabkan
komplikasi pada penderita DM seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah
tinggi, kebutaan, penyakit ginjal, neuropati dan amputasi2. Dampak dari
komplikasi DM yang paling ditakutkan adalah kematian8.
Upaya penatalaksanaan untuk mencegah dampak dari komplikasi DM
terdiri atas empat pilar yang meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani,
dan pengelolaan farmakologis9. Penatalaksanaan terapi gizi medis atau diet DM
8
merupakan salah satu faktor penting dalam pengontrolan indeks massa tubuh
(IMT), dan akhirnya dapat mengontrol kadar gula darah10
.
Keberhasilan diet DM didukung oleh banyak faktor salah satunya adalah
pengetahuan pasien tentang diet DM11
. Pengetahuan diet tentang DM sangat
penting bagi penderita DM untuk meningkatkan perilaku intelektual yang dapat
dihubungkan dengan tingkat pengetahuan, pemahaman, analisa dan sintesa12
.
Upaya untuk membantu meningkatkan pengetahuan penderita DM
tentang diet DM salah satunya dengan program pendidikan kesehatan. Menurut
Soegondo (2009) program pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi dan mengurangi dampak DM serta tercapai pengetahuan diet DM8.
Program pendidikan kesehatan didukung oleh teori model keperawatan Pender
yang menekankan bahwa pentingnya promosi kesehatan untuk pencegahan
penyakit13
. Pemberian promosi kesehatan pada penderita DM banyak memberikan
manfaat mengenai diet makanan sehat9.
Upaya dalam penyampaian pesan promosi kesehatan dapat diberikan
secara langsung dan tidak langsung14
. Teknologi internet pada penelitian ini
mengacu pada kompetensi teknologi sebagai caring dalam keperawatan yang
dapat diakses menggunakan gadget ataupun komputer yang merupakan salah satu
aplikasi yang dapat digunakan dalam perawatan pasien, karena dapat
mempermudah pemberian asuhan keperawatan yang bersifat mendidik atau
meningkatkan pengetahuan pasien15
.
Program pendidikan kesehatan yang diberikan melalui gadget yang
disampaikan dengan mengakses web mempunyai manfaat yang positif sebagai
tambahan perawatan pada pasien dengan pengontrolan DM yang kurang baik
yang dilakukan oleh McMahon, Gomes, Hohne, Hu, Levine, Conlin, et al
(2005)16
. Penelitian lainnya menyatakan bahwa strategi follow up dengan telepon
dan penggunaan internet dapat memperbaiki perilaku diet penderita DM17
. Follow
up dengan telepon sangat membantu dalam usaha pengumpulan pasien dan
pemantauan keadaan partisipan16
.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas menunjukan bahwa penggunaan
media web pada penderita DM di luar negeri sudah banyak diberikan dan
9
memiliki manfaat yang positif sebagai program pendidikan kesehatan. Namun,
sampai saat ini di Indonesia belum ada penelitian yang menggunakan media blog
sebagai media yang dapat dimodifikasi menjadi lebih sederhana dibandingkan
menggunakan media web18
. Blog dapat digunakan sebagai program pendidikan
kesehatan karena blog mudah diakses melalui gadget seperti telepon genggam.
Oleh karena itu, peneliti ingin memodifikasi dengan membuat media blog
sebagai inovasi untuk memberikan informasi dan program pendidikan kesehatan
yang bermanfaat bagi penderita DM dengan mencoba untuk meneliti “Pengaruh
Blog Edukatif Tentang Diabetes Melitus (DM) Terhadap Pengetahuan Diet
Diabetes Melitus dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita Diabetes Melitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian “Quasy Experiment” dengan
menggunakan desain two group pre-post test with control group yaitu dengan
memberikan intervensi blog edukatif pada kelompok ekperimen setelah diberikan
pelayanan kesehatan standar kemudian dilakukan pre test dan post test sebelum
dan sesudah intervensi, sedangkan kelompok kontrol hanya menerima pelayanan
kesehatan standar kemudian diberikan pre test dan post test.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita DM tipe 2 yang
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Penelitian ini
didapatkan data mengenai jumlah populasi pada tahun 2013 di Puskesmas
Wirobrajan Yogyakarta sebanyak 186 penderita. Teknik sampling yang digunakan
pada penelitian ini yaitu menggunkan purposive sampling. Penetapan jumlah
sampel dengan menggunakan rumus19
.
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan
Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari Bulan Mei sampai
dengan Bulan Juni 2014. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu blog
edukatif tentang diabetes melitus (DM), variabel terikat yaitu pengetahuan diet
DM dan indeks massa tubuh (IMT) penderita DM dan variabel pengganggu
dalam penelitian ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi penelitian seperti
10
pada variabel pengetahuan (tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman,
sosial ekonomi) dan pada variabel IMT (pendidikan kesehatan, lingkungan, gaya
hidup, status pernikahan, jenis kelamin, usia, etnis, dan genetik).
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah kuesioner data demografi, kuesioner pengetahuan diet DM, blog edukatif
tentang DM dan alat ukur berat badan (BB) menggunakan timbangan dan tinggi
badan (TB) menggunakan meteran. Pengumpulan data dilakukan dalam 2 tahap,
tahap pertama adalah tahap persiapan dimana peneliti melakukan survei
pendahuluan dengan meminta izin ke instansi-instansi terkait untuk mengetahui
jumlah populasi. Tahap kedua pelaksanaan, setelah mengetahui jumlah populasi,
peneliti melakukan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang
diinginkan sesuai kriteria inklusi. Setelah wawancara dengan responden peneliti
melakukan pre-test dengan memberikan kuesioner pengetahuan diet DM dan
melakukan pengukuran IMT. Setelah melakukan pre-test peneliti akan melakukan
follow up kepada responden dengan menelpon selama 3 kali dalam seminggu
selama 2 minggu. Setelah melakukan follow up peneliti melakukan pos-test di
Puskesmas dan dirumah responden untuk memberikan kuesioner pengetahuan diet
DM dan melakukan pengukuran IMT kembali.
Uji validitas dilakukan untuk menguji kebenaran atau keabsahan kuisioner
tentang pengetahuan diet DM dengan menggunakan Content Validity Index (CVI).
Kegunaan dari uji validitas ini untuk mengukur kevalidan dari item dalam
kuesioner yang telah dirancang. Skor pada Content Validity Index digunakan
untuk uji validitas kuesioner pengetahuan diet DM, apabila skor 1 (tidak sesuai),
skor 2 (kurang sesuai), skor 3 (sesuai) dan skor 4 (sangat sesuai) pada tiap-tiap
item pertanyaan pada kuisioner. Menurut Polit dan Beck (2008) kuisioner
dikatakan valid apabila nilai ≥ 0,820
. Uji validitas untuk mengukur IMT diukur
menggunakan timbangan berat badan injak analog dengan beban maksimal 120 –
150 kg sedangkan untuk pengukur tinggi badan menggunkan tipe stature meter
dengan tinggi maksimal 2 meter. Rumus IMT yang digunakan menurut Center For
Disease Control and Prevention (2013)21
dan kategori IMT berdasarkan standar
Asia menurut WHO (2000)22
. Uji reliabilitas akan dilakukan setelah dilakukan uji
11
validitas untuk menganalisis tiap-tiap item pertanyaan pada kuesioner.
Perhitungan reliabilitas instrumen kuisioner pengetahuan diet DM menggunakan
rumus Kuder Richardson (KR-20) karena menghasilkan skor dikotomi (1 dan 0).
Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah untuk memperoleh data
yang berkualitas. Menurut Notoadmojo (2010) tahap-tahap pengolahan data
antara lain editing, coding, processing dan cleaning19
.
Analisa data digolongkan menjadi dua yaitu analisa univariat dan analisa
bivariat. Analisa data univariat untuk menganalisa data karakteristik demografi
yang akan ditampilkan dengan frekuensi dan presentase meliputi usia, jenis
kelamin, pendidikan, penghasilan, informasi, pekerjaan dan penggunaan obat.
Sedangkan analisa bivariat meliputi metode-metode statistik inferensial yang
digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian untuk melihat
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji normalitas yang digunakan
pada penelitian ini adalah Shapiro-Wilk karena jumlah responden < 50 didapatkan
nilai sig. <0,05 artinya data tidak berdistribusi normal sehingga pengetahuan dain
IMT di analisis menggunakan menggunakan uji non parametrik. Uji beda untuk
membandingkan pengetahuan diet DM maupun IMT pre-test dan post test pada
kelompok ekperimen serta pre-test dan post-test pada kelompok kontrol
menggunakan Wilcoxon test. Uji untuk mengetahui perbedaan pengetahuan diet
serta IMT pre-test maupun post-test pada kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol menggunakan uji Mann Whitney U test. Berdasarkan hasil uji statistika
yang dilakukan didapatkan nilai siginifikansi (p). Jika nilai Siginifikansi yang
ditemukan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak dan jika nila signifikansi <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesulitan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mencari
tempat tinggal responden yang letak tempat tinggalnya menyebar di wilayah kerja
Puskesmas Wirobrajan sehingga membutuhkan banyak waktu, biaya, dan tenaga
yang digunakan. Untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi
peneliti mengalami kesulitan sehingga peneliti harus terus-menerus berada di
Puskesmas mencari sampel sesuai dengan yang diinginkan. Etik Penelitian yang
digunakan prinsip manfaat, prinsip menghargai hak asasi manusia (Informed
12
Consent), prinsip kerahasiaan (Confediantiality )dan tanpa nama (Anonimity).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,
penghasilan, mendapat informasi tentang diet DM, dan penggunaan obat
Penyajian hasil penelitian karakteristik responden selengkapnya ada dalam tabel
di bawah ini:
Tabel 1
Gambaran Karakteristik Responden DM di Wilayah Kerja Puskesmas
Wirobrajan (n = 20)
No Karakteristik
Data
Demografi
Kelompok
Eksperimen
(n = 20)
Kelompok
Kontrol
(n = 20)
Total
(n=40)
F % F % F %
1. Umur
30 – 44
45 – 59
Total
M=51,50
Min=40
1
19
20
SD=5,01
Max=59
5
95
100
M=56,35
Min=42
1
19
20
SD=4,12
Max=59
5
95
100
2
38
40
5
95
100
2. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
7
13
20
35
65
100
3
17
20
15
85
100
10
30
40
25
75
100
3. Pendidikan SD
SMP
SMA
S1
Total
0
7
11
2
20
0
35
55
10
100
0
9
10
1
20
0
45
50
5
100
0
16
21
3
40
0
40
52,5
7,5
100
4. Pekerjaan PNS
Swasta
Karyawan
Wiraswasta
Ibu Rumah
Tangga
Pensiun
Total
2
0
2
9
7
0
20
10
0
10
45
35
0
100
0
2
0
2
15
1
20
0
10
0
10
75
5
100
2
2
2
11
22
1
40
5
5
5
27,5
55
2,5
100
Sumber : Data Primer, 2014
13
Tabel 1
Gambaran Karakteristik Responden DM di Wilayah Kerja Puskesmas
Wirobrajan (n = 20) (Lanjutan)
No Karakteristik
Data
Demografi
Kelompok
Eksperimen
(n = 20)
Kelompok
Kontrol
(n = 20)
Total
(N=40)
F % F % F %
5. Penghasilan
< 1,2 juta
1,2–2,5 juta
2,5 – 5 juta
Total
M=2,00
Min=1
2
16
2
20
SD=0,45
Max=3
10
80
10
100
M=1,55
Min=1
9
11
0
20
SD=0,51
Max=2
45
55
0
100
11
27
2
40
27,5
67,5
5
100
6. Mendapat
Informasi
Ya
Tidak
Total
20
0
20
100
0
100
16
4
20
80
20
100
36
4
40
90
10
100
7. Penggunaan
Obat DM
Ya
Tidak
Total
20
0
20
100
0
100
20
0
20
100
0
100
40
0
40
100
0
100
8. Indeks
Massa
Tubuh
Pre-test
18,5-22,9
23-,24,9
25-29,9
>atau=30
Total
Post-test
18,5-22,9
23-,24,9
25-29,9
>atau=30
Total
M=3,50
Min=3
0
12
6
2
20
M=3,40
Min=2
1
12
5
2
20
SD=0,68
Max=5
0
60
30
10
100
SD=0,75
Max=5
5
60
25
10
100
M=3,75
Min=3
0
8
9
3
20
M=3,80
Min=3
0
7
10
3
20
SD=0,71
Max=5
0
40
45
15
100
SD=0,69
Max=5
0
35
50
15
100
0
20
15
5
40
1
19
15
5
40
0
50
37,5
12,5
100
2,5
47,5
37,5
12,5
100
Sumber : Data Primer, 2014
14
Tabel 1
Gambaran Karakteristik Responden DM di Wilayah Kerja Puskesmas
Wirobrajan (n = 20) (Lanjutan)
No Karakteristik
Data
Demografi
Kelompok
Eksperimen
(n = 20)
Kelompok
Kontrol
(n = 20)
Total
(N=40)
F % F % F %
9 Gula Darah
Puasa
Pre-test
Post-test
M=187
Min=120
M=187
Min=110
SD=71
Max=400
SD=71
Max=370
M=161
Min=110
M=156
Min=91
SD=46
Max=273
SD=54
Max=250
10 Lama
Menderita
DM (Tahun)
M=4
Min=1
SD=2,45
Max=10
M=6
Min=1
SD=4,16
Max=15
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan table 1 di atas menunjukkan rata-rata umur kelompok
eksperimen adalah 51 tahun (SD=5,01) dan kelompok kontrol adalah 56 tahun
(SD=4,12). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar
responden kelompok eksperimen dan kontrol berjenis kelamin perempuan sebesar
75%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada kelompok eksperimen
dan kontrol, sebagian besar (52,5%) responden berpendidikan SMA. Karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan pada kelompok eksperimen dan kontrol,
sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (55%).
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan pada kelompok eksperimen dan
kontrol, sebagian besar memilki penghasilan sedang berkisar 1,2 -2,5 juta sebesar
67,5%. Karakteristik responden berdasarkan mendapatkan informasi mengenai
diet DM pada kelompok eksperimen dan kontrol, sebesar 90% pernah
mendapatkan informasi.
Karakteristik responden berdasarkan penggunaan obat DM pada kelompok
eksperimen dan kontrol, seluruh (100%) responden mengkonsumsi obat DM.
Karakteristik responden berdasarkan IMT pada pre-test kelompok eksperimen dan
kontrol, sebagian besar memilki nilai IMT berkisar 23 -24,9 sebesar 50% dan
post-test memiliki nilai IMT berkisar 23 -24,9 sebesar 47,5%. Berdasarakan kadar
glukosa darah maka rata-rata kadar glukosa darah puasa responden pada
15
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat pre-test dan post-test
melebihi batas normal kadar glukosq darah puasa. Untuk rata-rata lama responden
menderita DM pada kelompok eksperimen 4 tahun dan pada kelompok kontrol 6
tahun. Karakteristik responden berdasarkan penggunaan media komunikasi pada
kelompok eksperimen dan kontrol, sebagian besar menggunkaan handphone
sebesar 65%.
Tabel 2
Perbandingan Beda Skor Pengetahuan Diet DM Pre-test dan Post-test Pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol (n = 20)
Kelompok Pre-test Post-test
Z p MR SR MR SR
Eksperimen (n=20) 0,00 0,00 10,50 210,00 3,94
0,00
Kontrol (n=20) 5,00 25,00 6,00 30,00 0,27
0,78
p < 0,05
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa pada kelompok eksperimen nilai
Mean Rank pengetahuan diet DM menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan dengan nilai pre-test (0,00) dan post-test (10,50). Hasil analisa data
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya perbedaan
pengetahuan yang signifikan setelah diberi intervensi blog edukatif (Z=3,94,
p=0,00).
Tabel 3
Perbandingan Beda Nilai IMT Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol (n = 20)
Kelompok Pre-test Post-test
Z p MR SR MR SR
Eksperimen (n=20) 1,50 3,00 0,00 0,00 1,41 0,15
Kontrol (n=20) 0,00 0,00 1,00 1,00 1,00 0,31
p < 0,05
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa pada kelompok eksperimen nilai
mean rank IMT pre-test (1,50) dan post-test (0,00). Hasil analisa data
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan setelah diberi intervensi blog edukatif (Z=1,41, p=0,15).
16
Tabel 4
Perbandingan Beda Skor Pengetahuan Diet DM Pre-test–Pre-test dan Post-
test-Post-test Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol (n=20)
Pengetahuan Diet
DM
Kelompok
Eksperimen
(n=20)
Kelompok
Kontrol
(n=20) U p
MR SR MR SR
Pre-test 23,08 461,50 17,92 358,50 1,41 0,16
Post-test 29,00 580,00 12,00 240,00 4,64 0,00
p < 0,05
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Mean Rank pengetahuan diet
DM pre-test pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding nilai Mean Rank
pre-test pada kelompok kontrol. Hasil analisa data menggunakan Mann-Whitney
U Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan skor pre-test
pengetahuan diet DM (Z=1,41, p=0,16).
Tabel 5
Perbandingan Beda Nilai IMT Pre-test–Pre-test dan Post-test-Post-test Antara
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol (n=20)
IMT
Kelompok
Eksperimen
(n=20)
Kelompok
Kontrol
(n=20) U p
MR SR MR SR
Pre-test 18,50 370,00 22,50 450,00 1,91 0,23
Post-test 17,45 349,00 23,55 471,00 1,80 0,07
p < 0.05
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah nilai Mean Rank IMT pre-
test pada kelompok eksperimen 18,50 dan kelompok kontrol 22,50. Hasil analisa
data menggunakan Mann-Whitney U Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan nilai pre-test IMT (U=1,91, p=0,23).
Berdasarkan tabel 16 karakteristik umur rata-rata responden DM di
Puskesmas Wirobrajan pada kelompok eksperimen adalah 51 tahun dan kelompok
kontrol 56 tahun. Hal ini sesuai dengan IDF Diabetes Atlas (2013) yang
menyatakan mayoritas 382 juta penderita diabetes berusia antara 40 sampai 59
tahun. Selain itu menurut penelitian Dewi (2008) yang menyampaikan bahwa
penderita DM tipe 2 terbanyak berada di rentang umur 45-60 tahun.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Ha diterima yaitu ada
pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap pengetahuan diet DM pada penderita
17
DM. Hasil analisis statistik dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test, nilai p value
pengetahuan diet DM pada kelompok eksperimen sebesar 0,00. Hasil analisis
statistik dengan uji Mann-Whitney U Test, nilai p value pengetahuan diet DM
pada pre-test - pre-test sebesar 0,16 dan post-test - post-test sebesar 0,00.
Berdasarkan p<0,05 maka nilai tersebut signifikan artinya terdapat perbedaan
yang bermakna. Hasil analisis statistik tersebut dapat diasumsikan bahwa blog
edukatif tentang DM yang diberikan berpengaruh terhadap pengetahuan diet DM.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011), menyatakan bahwa
untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM diperlukan peran serta tenaga
kesehatan untuk memberikan informasi yang tepat melalui health education
mengenai cara pelaksanaan diet diabetes mellitus (p=0,00).
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Ha ditolak karena
tidak ada pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap IMT penderita DM. Hasil
analisis statistik dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test, nilai p value IMT
penderita DM pada kelompok eksperimen sebesar 0,15. Hasil analisis statistik
dengan uji Mann-Whitney U Test, nilai p value IMT penderita DM pada pre-test -
pre-test sebesar 0,23 dan post-test - post-test sebesar 0,07. Berdasarkan p>0,05
maka nilai tersebut tidak signifikan artinya tidak terdapat perbedaan yang
bermakna. Hasil penelitian ini didukung dengan studi yang dilakukan oleh
penelitian sebelumnya Anam (2010), menyatakan bahwa untuk menurunkan berat
badan atau IMT penderita DM diperlukan intervensi diet dan olahraga selama 8
minggu. Hasil analisis statistik tersebut dapat diasumsikan bahwa blog edukatif
tentang DM yang diberikan tidak berpengaruh terhadap IMT penderita DM
sehingga Ho diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap
pengetahuan diet DM dan IMT penderita DM di wilayah kerja Puskesmas
Wirobrajan Yogyakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada pengaruh secara
bermakna blog edukatif tentang DM terhadap pengetahuan diet DM penderita DM
di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Ada peningkatan
18
pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi blog edukatif
tentang DM terhadap pengetahuan diet DM penderita DM pada kelompok
eksperimen. Ada peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberi
blog edukatif tentang DM terhadap pengetahuan diet DM penderita DM pada
kelompok kontrol. Terdapat perbedaan pengetahuan diet DM pada kelompok
eksperimen dan kontrol setelah dilakukan post-test maka Ho diterima.
Tidak ada pengaruh secara bermakna blog edukatif tentang DM terhadap
IMT penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Tidak
ada perubahan IMT yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi blog
edukatif tentang DM terhadap IMT penderita DM pada kelompok. Ada perubahan
IMT yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi blog edukatif tentang DM
terhadap IMT penderita DM pada kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan
IMT pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan post-test maka Ho
ditolak
SARAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut: Bagi Ilmu Keperawatan penelitian ini
diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam melakukan inovasi
pendidikan kesehatan sehingga pengetahuan pasien DM meningkat dan
mengurangi komplikasi akibat DM. Bagi responden penderita DM sebaiknya
menambah pengetahaun tentang diet DM dengan memanfaatkan internet sehingga
mencegah terjadinya komplikasi DM. Bagi pelayanan kesehatan diharapkan
membuat suatu kebijakan dan inovasi untuk memberikan pendidikan kesehatan
tentang diet DM untuk pasien dan anggota keluarga karena terbukti blog edukatif
tentang DM meningkatkan pengetahuan diet DM penderita DM. Bagi peneliti
selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan inovasi atau
media yang lain yang diharapakan dapat dipakai sebagai sumber informasi dan
menyarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan
waktu yang lebih lama dan intensif.
19
UCAPAN TERIMA KASIH:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua tercinta Ayahanda, Ibunda, Kakak-kakak dan keluarga yang
selalu memberikan motivasi, doa, dukungan dan materi dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah.
3. Bapak dr. H. Ardi Pramono, Sp.An, M.Kes, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Ibu Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
5. Ibu Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam pelaksanaan
penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
6. Ibu Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS., HNC selaku dosen penguji yang
telah memberikan saran, kritik, dan masukkan kepada penulis dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
7. Dokter, Perawat serta karyawan Puskesmas Wirobrajan yang telah membantu
dan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Teman-teman seperjuangan PSIK 2010 yang selalu memberikan saran, kritik,
dan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
9. Teman-teman bimbingan Ibu Erfin, Maya, Zulfa, Wanti, Apri, Andri, Teguh,
dan Edi. Terima kasih atas kerjasamanya.
10. Teman-teman CSB 15 yang selalu membantu dan menjadi pemberi semangat
kepada penulis.
RUJUKAN
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. (2013). Mengenal
Diabetes Melitus (DM). Diakses 4 November 2013, dari
http://www.pbpapdi.org/papdi.php?pb=detil_berita&kd_berita=20
2. Internasional Diabetes Federation. (2013). Diabetes Atlas. Diakses 18 Januari
2014, dari http://www.idf.org/diabetesatlas
3. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia. (2011). RI Rangking Keempat
Jumlah Penderita Diabetes Terbanyak Dunia, Diakses 4 November 2014,
dari http://www.pdpersi.co.id/
4. World Health Organization. (2007). Global Health Observatory. Diakses 27
20
Januari 2014, dari http://www.who.int/topics/diabetes_mellitus/en/
5. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2013). Diakses 27 Januari 2014, dari
http://kesehatan.jogjakota.go.id/
6. Suyono, S. (2013). Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang
Diabetes. Jakarta. Badan penerbit FKUI
7. Subekti. (2013). Apa itu Diabetes : Patofisiologi, Gejala dan Tanda. Jakarta.
Badan penerbit FKUI
8. Soegondo, S. (2013). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini.
Jakarta. Badan penerbit FKUI
9. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2006). Konsesus Pengelolaan
Diabetes Mellitus. Jakarta
10. Sukardji K. (2013). Bagaimanakah Perencanaan Makan pada Penyandang
Diabetes. Jakarta. Balai penerbit FKUI
11. Palanimuthu, B. (2010). Tingkat Pengetahuan Diet Pasien DM serta
Komplikasinya di Poli Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUP Adam Malik Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
12. Gultom, Y.T. (2012). Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tentang
Manajemen Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto Jakarta pusat. Skripsi Strata Satu, Universitas Indonesia, Jakarta.
13. Pender, N.J., Murdaugh,C.L., & Parsons, M.A. (2011). Health Promotion in
NursingPractice (6th ed). Boston, M.A: Pearson
14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pusat Promosi Keshatan
& Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan, Dalam pencapaian PHBS 2008.
Jakarta.
15. Locsin, R., Barnard, A., Tanioka, T., & Camplin, A. (2006). Appreciating
caring through technological competency: Nursing practice in a technological
world (Electronic version). International Journal for human caring, 10(2) 46.
16. Mcmahon, G.T, Gomes, Hohne, Hu, Levine, Conlin, et al (2005). Web-Based
Care Management in Patients With Poorly Controlled Diabetes. Diabetes
Care, Volume 28.
17. Wallace, A. S., Seligman, H. K., Davis, T. C., Schillinger, D., Arnold, C. L.,
Bryant-Shilliday, B., et al. (2009). Literacy-appropriate educational materials
and brief counseling improve diabetes self-management. Patient Education
and Counseling, 75, 328-333
18. Wahana Komputer, (2013). Guru Go blog. Yogyakarta : Andi Offset
19. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
20. Polit, D.F., & Beck, C.T. (2008). Nursing Research: Generating and Assesing
Evidence for Nursing Practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
21. Center For Disease Control and Prevention. (2011). Body Mass Index :
Considerations for Practitioners. Diakses 30 Januari 2014, dari
http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html
22. World Health Organization, (2000). Klasifikasi Berat Badan Penduduk Asia
Dewasa. Diakses 27 Januari 2014, dari WHO Geneva http://www.who.int/