PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus...

20
1 PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES MELITUS (DM) TERHADAP PENGETAHUAN DIET DIABETES MELITUS DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ISRA NUR UTARI SYACHNARA POTABUGA 20100320104 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus...

Page 1: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

1

PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES MELITUS (DM)

TERHADAP PENGETAHUAN DIET DIABETES MELITUS DAN INDEKS

MASSA TUBUH (IMT) PENDERITA DIABETES MELITUS DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat

Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ISRA NUR UTARI SYACHNARA POTABUGA

20100320104

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

2

Page 3: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

3

Page 4: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

4

Pengaruh Blog Edukatif Tentang Diabetes Melitus (DM) Terhadap

Pengetahuan Diet DM dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita DM di

Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.

The Effect of Educative Blog About Diabetes Mellitus (DM) Toward Knowledge

Of Diet Diabetes Mellitus and Body Mass Index (BMI) on Diabetes Mellitus

Sufferer in Region Work of Wirobrajan Public Helath Center.Student Research

Project. School of Nursing. Muhammadiyah University of Yogyakarta.

Isra Nur Utari Saychnara Potabuga*1, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS *2,

Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UMY*1, Staf Pengajar PSIK FKIK UMY*2,

Korespondensi :

Isra Nur Utari Saychnara Potabuga, Jl. Nusantara KM. 9,5 KPR BPD No. 49 RT

001/ RW 002 Kota Sorong, Papua Barat Kode Pos (98416). Telp: 08525423085.

Email: [email protected]

Page 5: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

5

The Effect of Educative Blog About Diabetes Mellitus (DM) Toward Knowledge

Of Diet Diabetes Mellitus and Body Mass Index (BMI) on Diabetes Mellitus

Sufferer in Region Work of Wirobrajan Public Helath Center Yogyakarta.

Isra Nur Utari Saychnara Potabuga1, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS2.

Student Research Project, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health

Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2014

ABSTRACT

Diabetes Mellitus (DM) was often known as "The great imitator" because

the disease can affect and attack all organs and cause a variety of complaints with

signs and symptoms variety greatly. Diabetes Mellitus Sufferer in Indonesia is

predicted to increase the amount of 8,4 million in 2000 to around 21,3 million in

2030. The Educative blog about DM is an innovation to provide health

information and education program that benefit for DM sufferer.

The purpose of this study was to know the effect of educative blog about

DM toward knowledge of diet DM and Body Mass Index (BMI) on DM sufferer in

region work of Wirobrajan Public Helath Center.

Kind of this research is Quasy Experiment with design two group pre-post

test with control group. The sampling technique on this research with Purposive

Sampling and obtained 40 respondents. Twenty respondents on the experimental

group and 20 respondents on control group. Data analysis used the Wilcoxon

Signed Rank Test and Mann-Whitney U Test.

The result of Wilcoxon Signed Rank Test showed a difference in the

knowledge that siginificant after given intervention educative blog on the

experimental group with p = 0,00 or p <0,05 and the BMI showed no significant

difference after being given educative blog intervention on the experimental group

blog with p = 0,15. For the Mann-Whitney U test found pre-test knowledge p =

0,16 and post-test p = 0.00 in the IMT pre-test p = 0.23 and post-test p = 0.07.

The conclusion of this research is that there is effect educative blog about

DM toward the diet DM knowledge gained from the results of the post-test

between the experimental group and the control group with a significance value

of the Mann-Whitney U Test, namely p = 0.00 or <0.05 and no effect educative

blog about DM toward IMT with a significance value of the Mann-Whitney U test,

namely p = 0,007 atau> 0.05.

Keywords: Educative Blog, Diabetes Mellitus, Diet, Knowledge, Body Mass Index

_____________________________________________

1Bachelor of Nursing, Nursing Department, Faculty of Medicine and Health

Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta

2Lecture of Nursing Department, Faculty of Medicine and Health Science,

Muhammadiyah University of Yogyakarta

Page 6: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

6

Pengaruh Blog Edukatif Tentang Diabetes Melitus (DM) Terhadap

Pengetahuan Diet DM dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita DM di

Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.

Isra Nur Utari Saychnara Potabuga1, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS2.

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2014.

INTISARI

Diabetes mellitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena

penyakit ini dapat mengenai dan menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan

berbagai macam keluhan dengan tanda dan gejala sangat bervariasi. Penderita DM

di Indonesia diprediksi mengalami kenaikan jumlah dari 8,4 juta pada tahun 2000

menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Blog Edukatif tentang DM merupakan

inovasi untuk memberikan informasi dan program pendidikan kesehatan yang

bermanfaat bagi penderita DM.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh blog edukatif tentang DM

terhadap pengetahuan diet DM dan IMT penderita DM di wilayah kerja

Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan desain two group pre-

post test with control group. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah dengan Purposive Sampling dan didapatkan 40 responden. Dua puluh

responden pada kelompok eksperimen dan 20 responden kelompok kontrol.

Analisa data yang digunakan dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann-

Whitney U Test.

Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya perbedaan

pengetahuan yang signifikan setelah diberi intervensi blog edukatif pada

kelompok eksperimen dengan nilai p=0,00 atau p<0,05 dan pada IMT

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan setelah diberi intervensi blog

edukatif pada kelompok eksperimen dengan nilai p=0,15. Untuk uji Mann-

Whitney U Test didapatkan pre-test pengetahuan p=0,16 dan post-test p=0,00 pada

IMT pre-test p=0,23 dan post-test p=0,07.

Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh blog edukatif tentang DM

terhadap pengetahuan diet DM yang didapatkan dari hasil post-test antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai signifikansi dari uji

Mann-Whitney U Test yaitu p=0,00 atau <0,05 dan tidak ada pengaruh blog

edukatif tentang DM terhadap IMT dengan nilai signifikansi dari uji Mann-

Whitney U Test yaitu p=0,007atau >0,05.

Kata Kunci : Blog Edukatif, Diabetes Melitus, Diet, Pengetahuan, Indeks Massa

Tubuh

______________________________________________

1Sarjana Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2Staf Pengajar, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Page 7: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

7

PENDAHULUAN

Diabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena

penyakit ini dapat mengenai dan menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan

berbagai macam keluhan dengan tanda dan gejala sangat bervariasi1. Seiring

dengan perubahan zaman dan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat di

negara-negara yang sedang berkembang menyebabkan perubahan gaya hidup

yang mengarah ke pola hidup tidak sehat.

Secara epidemiologi, Internasional Diabetes Federation (IDF) pada tahun

2013 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang DM di dunia dari 382 juta

tahun 2013 menjadi 592 juta pada tahun 20352. Saat ini Indonesia telah

menempati rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak setelah

Amerika Serikat, China, dan India (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh

Indonesia/PERSI, 2011)3, sedangkan menurut World Health Organization (WHO)

tahun 2007 memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4

juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 20304.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota

Yogyakarta (Dinkes) pada tahun 2011 jumlah total kunjungan penderita DM di

Puskesmas wilayah kota Yogyakarta sebanyak 2822 menjadi 2929 kunjungan

pada tahun 20125. Salah satu Puskesmas di kota Yogyakarta yang memiliki

jumlah kunjungan DM yang tinggi adalah Puskesmas Wirobrajan.

Angka kejadian DM yang masih tinggi disebabkan oleh banyak faktor

antara lain genetik, obesitas dan demografi6. Penyebab lain dapat disebabkan oleh

kurang gerak, makan berlebih, kehamilan, dan kekurangan produksi hormon

insulin7.

DM yang tidak dilakukan penanganan yang tepat dapat menyebabkan

komplikasi pada penderita DM seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah

tinggi, kebutaan, penyakit ginjal, neuropati dan amputasi2. Dampak dari

komplikasi DM yang paling ditakutkan adalah kematian8.

Upaya penatalaksanaan untuk mencegah dampak dari komplikasi DM

terdiri atas empat pilar yang meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani,

dan pengelolaan farmakologis9. Penatalaksanaan terapi gizi medis atau diet DM

Page 8: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

8

merupakan salah satu faktor penting dalam pengontrolan indeks massa tubuh

(IMT), dan akhirnya dapat mengontrol kadar gula darah10

.

Keberhasilan diet DM didukung oleh banyak faktor salah satunya adalah

pengetahuan pasien tentang diet DM11

. Pengetahuan diet tentang DM sangat

penting bagi penderita DM untuk meningkatkan perilaku intelektual yang dapat

dihubungkan dengan tingkat pengetahuan, pemahaman, analisa dan sintesa12

.

Upaya untuk membantu meningkatkan pengetahuan penderita DM

tentang diet DM salah satunya dengan program pendidikan kesehatan. Menurut

Soegondo (2009) program pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan untuk

mengatasi dan mengurangi dampak DM serta tercapai pengetahuan diet DM8.

Program pendidikan kesehatan didukung oleh teori model keperawatan Pender

yang menekankan bahwa pentingnya promosi kesehatan untuk pencegahan

penyakit13

. Pemberian promosi kesehatan pada penderita DM banyak memberikan

manfaat mengenai diet makanan sehat9.

Upaya dalam penyampaian pesan promosi kesehatan dapat diberikan

secara langsung dan tidak langsung14

. Teknologi internet pada penelitian ini

mengacu pada kompetensi teknologi sebagai caring dalam keperawatan yang

dapat diakses menggunakan gadget ataupun komputer yang merupakan salah satu

aplikasi yang dapat digunakan dalam perawatan pasien, karena dapat

mempermudah pemberian asuhan keperawatan yang bersifat mendidik atau

meningkatkan pengetahuan pasien15

.

Program pendidikan kesehatan yang diberikan melalui gadget yang

disampaikan dengan mengakses web mempunyai manfaat yang positif sebagai

tambahan perawatan pada pasien dengan pengontrolan DM yang kurang baik

yang dilakukan oleh McMahon, Gomes, Hohne, Hu, Levine, Conlin, et al

(2005)16

. Penelitian lainnya menyatakan bahwa strategi follow up dengan telepon

dan penggunaan internet dapat memperbaiki perilaku diet penderita DM17

. Follow

up dengan telepon sangat membantu dalam usaha pengumpulan pasien dan

pemantauan keadaan partisipan16

.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas menunjukan bahwa penggunaan

media web pada penderita DM di luar negeri sudah banyak diberikan dan

Page 9: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

9

memiliki manfaat yang positif sebagai program pendidikan kesehatan. Namun,

sampai saat ini di Indonesia belum ada penelitian yang menggunakan media blog

sebagai media yang dapat dimodifikasi menjadi lebih sederhana dibandingkan

menggunakan media web18

. Blog dapat digunakan sebagai program pendidikan

kesehatan karena blog mudah diakses melalui gadget seperti telepon genggam.

Oleh karena itu, peneliti ingin memodifikasi dengan membuat media blog

sebagai inovasi untuk memberikan informasi dan program pendidikan kesehatan

yang bermanfaat bagi penderita DM dengan mencoba untuk meneliti “Pengaruh

Blog Edukatif Tentang Diabetes Melitus (DM) Terhadap Pengetahuan Diet

Diabetes Melitus dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita Diabetes Melitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian “Quasy Experiment” dengan

menggunakan desain two group pre-post test with control group yaitu dengan

memberikan intervensi blog edukatif pada kelompok ekperimen setelah diberikan

pelayanan kesehatan standar kemudian dilakukan pre test dan post test sebelum

dan sesudah intervensi, sedangkan kelompok kontrol hanya menerima pelayanan

kesehatan standar kemudian diberikan pre test dan post test.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita DM tipe 2 yang

tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Penelitian ini

didapatkan data mengenai jumlah populasi pada tahun 2013 di Puskesmas

Wirobrajan Yogyakarta sebanyak 186 penderita. Teknik sampling yang digunakan

pada penelitian ini yaitu menggunkan purposive sampling. Penetapan jumlah

sampel dengan menggunakan rumus19

.

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan

Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari Bulan Mei sampai

dengan Bulan Juni 2014. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu blog

edukatif tentang diabetes melitus (DM), variabel terikat yaitu pengetahuan diet

DM dan indeks massa tubuh (IMT) penderita DM dan variabel pengganggu

dalam penelitian ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi penelitian seperti

Page 10: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

10

pada variabel pengetahuan (tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman,

sosial ekonomi) dan pada variabel IMT (pendidikan kesehatan, lingkungan, gaya

hidup, status pernikahan, jenis kelamin, usia, etnis, dan genetik).

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah kuesioner data demografi, kuesioner pengetahuan diet DM, blog edukatif

tentang DM dan alat ukur berat badan (BB) menggunakan timbangan dan tinggi

badan (TB) menggunakan meteran. Pengumpulan data dilakukan dalam 2 tahap,

tahap pertama adalah tahap persiapan dimana peneliti melakukan survei

pendahuluan dengan meminta izin ke instansi-instansi terkait untuk mengetahui

jumlah populasi. Tahap kedua pelaksanaan, setelah mengetahui jumlah populasi,

peneliti melakukan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang

diinginkan sesuai kriteria inklusi. Setelah wawancara dengan responden peneliti

melakukan pre-test dengan memberikan kuesioner pengetahuan diet DM dan

melakukan pengukuran IMT. Setelah melakukan pre-test peneliti akan melakukan

follow up kepada responden dengan menelpon selama 3 kali dalam seminggu

selama 2 minggu. Setelah melakukan follow up peneliti melakukan pos-test di

Puskesmas dan dirumah responden untuk memberikan kuesioner pengetahuan diet

DM dan melakukan pengukuran IMT kembali.

Uji validitas dilakukan untuk menguji kebenaran atau keabsahan kuisioner

tentang pengetahuan diet DM dengan menggunakan Content Validity Index (CVI).

Kegunaan dari uji validitas ini untuk mengukur kevalidan dari item dalam

kuesioner yang telah dirancang. Skor pada Content Validity Index digunakan

untuk uji validitas kuesioner pengetahuan diet DM, apabila skor 1 (tidak sesuai),

skor 2 (kurang sesuai), skor 3 (sesuai) dan skor 4 (sangat sesuai) pada tiap-tiap

item pertanyaan pada kuisioner. Menurut Polit dan Beck (2008) kuisioner

dikatakan valid apabila nilai ≥ 0,820

. Uji validitas untuk mengukur IMT diukur

menggunakan timbangan berat badan injak analog dengan beban maksimal 120 –

150 kg sedangkan untuk pengukur tinggi badan menggunkan tipe stature meter

dengan tinggi maksimal 2 meter. Rumus IMT yang digunakan menurut Center For

Disease Control and Prevention (2013)21

dan kategori IMT berdasarkan standar

Asia menurut WHO (2000)22

. Uji reliabilitas akan dilakukan setelah dilakukan uji

Page 11: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

11

validitas untuk menganalisis tiap-tiap item pertanyaan pada kuesioner.

Perhitungan reliabilitas instrumen kuisioner pengetahuan diet DM menggunakan

rumus Kuder Richardson (KR-20) karena menghasilkan skor dikotomi (1 dan 0).

Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah untuk memperoleh data

yang berkualitas. Menurut Notoadmojo (2010) tahap-tahap pengolahan data

antara lain editing, coding, processing dan cleaning19

.

Analisa data digolongkan menjadi dua yaitu analisa univariat dan analisa

bivariat. Analisa data univariat untuk menganalisa data karakteristik demografi

yang akan ditampilkan dengan frekuensi dan presentase meliputi usia, jenis

kelamin, pendidikan, penghasilan, informasi, pekerjaan dan penggunaan obat.

Sedangkan analisa bivariat meliputi metode-metode statistik inferensial yang

digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian untuk melihat

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji normalitas yang digunakan

pada penelitian ini adalah Shapiro-Wilk karena jumlah responden < 50 didapatkan

nilai sig. <0,05 artinya data tidak berdistribusi normal sehingga pengetahuan dain

IMT di analisis menggunakan menggunakan uji non parametrik. Uji beda untuk

membandingkan pengetahuan diet DM maupun IMT pre-test dan post test pada

kelompok ekperimen serta pre-test dan post-test pada kelompok kontrol

menggunakan Wilcoxon test. Uji untuk mengetahui perbedaan pengetahuan diet

serta IMT pre-test maupun post-test pada kelompok ekperimen dan kelompok

kontrol menggunakan uji Mann Whitney U test. Berdasarkan hasil uji statistika

yang dilakukan didapatkan nilai siginifikansi (p). Jika nilai Siginifikansi yang

ditemukan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak dan jika nila signifikansi <

0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesulitan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mencari

tempat tinggal responden yang letak tempat tinggalnya menyebar di wilayah kerja

Puskesmas Wirobrajan sehingga membutuhkan banyak waktu, biaya, dan tenaga

yang digunakan. Untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi

peneliti mengalami kesulitan sehingga peneliti harus terus-menerus berada di

Puskesmas mencari sampel sesuai dengan yang diinginkan. Etik Penelitian yang

digunakan prinsip manfaat, prinsip menghargai hak asasi manusia (Informed

Page 12: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

12

Consent), prinsip kerahasiaan (Confediantiality )dan tanpa nama (Anonimity).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,

penghasilan, mendapat informasi tentang diet DM, dan penggunaan obat

Penyajian hasil penelitian karakteristik responden selengkapnya ada dalam tabel

di bawah ini:

Tabel 1

Gambaran Karakteristik Responden DM di Wilayah Kerja Puskesmas

Wirobrajan (n = 20)

No Karakteristik

Data

Demografi

Kelompok

Eksperimen

(n = 20)

Kelompok

Kontrol

(n = 20)

Total

(n=40)

F % F % F %

1. Umur

30 – 44

45 – 59

Total

M=51,50

Min=40

1

19

20

SD=5,01

Max=59

5

95

100

M=56,35

Min=42

1

19

20

SD=4,12

Max=59

5

95

100

2

38

40

5

95

100

2. Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Total

7

13

20

35

65

100

3

17

20

15

85

100

10

30

40

25

75

100

3. Pendidikan SD

SMP

SMA

S1

Total

0

7

11

2

20

0

35

55

10

100

0

9

10

1

20

0

45

50

5

100

0

16

21

3

40

0

40

52,5

7,5

100

4. Pekerjaan PNS

Swasta

Karyawan

Wiraswasta

Ibu Rumah

Tangga

Pensiun

Total

2

0

2

9

7

0

20

10

0

10

45

35

0

100

0

2

0

2

15

1

20

0

10

0

10

75

5

100

2

2

2

11

22

1

40

5

5

5

27,5

55

2,5

100

Sumber : Data Primer, 2014

Page 13: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

13

Tabel 1

Gambaran Karakteristik Responden DM di Wilayah Kerja Puskesmas

Wirobrajan (n = 20) (Lanjutan)

No Karakteristik

Data

Demografi

Kelompok

Eksperimen

(n = 20)

Kelompok

Kontrol

(n = 20)

Total

(N=40)

F % F % F %

5. Penghasilan

< 1,2 juta

1,2–2,5 juta

2,5 – 5 juta

Total

M=2,00

Min=1

2

16

2

20

SD=0,45

Max=3

10

80

10

100

M=1,55

Min=1

9

11

0

20

SD=0,51

Max=2

45

55

0

100

11

27

2

40

27,5

67,5

5

100

6. Mendapat

Informasi

Ya

Tidak

Total

20

0

20

100

0

100

16

4

20

80

20

100

36

4

40

90

10

100

7. Penggunaan

Obat DM

Ya

Tidak

Total

20

0

20

100

0

100

20

0

20

100

0

100

40

0

40

100

0

100

8. Indeks

Massa

Tubuh

Pre-test

18,5-22,9

23-,24,9

25-29,9

>atau=30

Total

Post-test

18,5-22,9

23-,24,9

25-29,9

>atau=30

Total

M=3,50

Min=3

0

12

6

2

20

M=3,40

Min=2

1

12

5

2

20

SD=0,68

Max=5

0

60

30

10

100

SD=0,75

Max=5

5

60

25

10

100

M=3,75

Min=3

0

8

9

3

20

M=3,80

Min=3

0

7

10

3

20

SD=0,71

Max=5

0

40

45

15

100

SD=0,69

Max=5

0

35

50

15

100

0

20

15

5

40

1

19

15

5

40

0

50

37,5

12,5

100

2,5

47,5

37,5

12,5

100

Sumber : Data Primer, 2014

Page 14: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

14

Tabel 1

Gambaran Karakteristik Responden DM di Wilayah Kerja Puskesmas

Wirobrajan (n = 20) (Lanjutan)

No Karakteristik

Data

Demografi

Kelompok

Eksperimen

(n = 20)

Kelompok

Kontrol

(n = 20)

Total

(N=40)

F % F % F %

9 Gula Darah

Puasa

Pre-test

Post-test

M=187

Min=120

M=187

Min=110

SD=71

Max=400

SD=71

Max=370

M=161

Min=110

M=156

Min=91

SD=46

Max=273

SD=54

Max=250

10 Lama

Menderita

DM (Tahun)

M=4

Min=1

SD=2,45

Max=10

M=6

Min=1

SD=4,16

Max=15

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan table 1 di atas menunjukkan rata-rata umur kelompok

eksperimen adalah 51 tahun (SD=5,01) dan kelompok kontrol adalah 56 tahun

(SD=4,12). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar

responden kelompok eksperimen dan kontrol berjenis kelamin perempuan sebesar

75%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada kelompok eksperimen

dan kontrol, sebagian besar (52,5%) responden berpendidikan SMA. Karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan pada kelompok eksperimen dan kontrol,

sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (55%).

Karakteristik responden berdasarkan penghasilan pada kelompok eksperimen dan

kontrol, sebagian besar memilki penghasilan sedang berkisar 1,2 -2,5 juta sebesar

67,5%. Karakteristik responden berdasarkan mendapatkan informasi mengenai

diet DM pada kelompok eksperimen dan kontrol, sebesar 90% pernah

mendapatkan informasi.

Karakteristik responden berdasarkan penggunaan obat DM pada kelompok

eksperimen dan kontrol, seluruh (100%) responden mengkonsumsi obat DM.

Karakteristik responden berdasarkan IMT pada pre-test kelompok eksperimen dan

kontrol, sebagian besar memilki nilai IMT berkisar 23 -24,9 sebesar 50% dan

post-test memiliki nilai IMT berkisar 23 -24,9 sebesar 47,5%. Berdasarakan kadar

glukosa darah maka rata-rata kadar glukosa darah puasa responden pada

Page 15: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

15

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat pre-test dan post-test

melebihi batas normal kadar glukosq darah puasa. Untuk rata-rata lama responden

menderita DM pada kelompok eksperimen 4 tahun dan pada kelompok kontrol 6

tahun. Karakteristik responden berdasarkan penggunaan media komunikasi pada

kelompok eksperimen dan kontrol, sebagian besar menggunkaan handphone

sebesar 65%.

Tabel 2

Perbandingan Beda Skor Pengetahuan Diet DM Pre-test dan Post-test Pada

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol (n = 20)

Kelompok Pre-test Post-test

Z p MR SR MR SR

Eksperimen (n=20) 0,00 0,00 10,50 210,00 3,94

0,00

Kontrol (n=20) 5,00 25,00 6,00 30,00 0,27

0,78

p < 0,05

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa pada kelompok eksperimen nilai

Mean Rank pengetahuan diet DM menunjukkan adanya peningkatan yang

signifikan dengan nilai pre-test (0,00) dan post-test (10,50). Hasil analisa data

menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya perbedaan

pengetahuan yang signifikan setelah diberi intervensi blog edukatif (Z=3,94,

p=0,00).

Tabel 3

Perbandingan Beda Nilai IMT Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol (n = 20)

Kelompok Pre-test Post-test

Z p MR SR MR SR

Eksperimen (n=20) 1,50 3,00 0,00 0,00 1,41 0,15

Kontrol (n=20) 0,00 0,00 1,00 1,00 1,00 0,31

p < 0,05

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa pada kelompok eksperimen nilai

mean rank IMT pre-test (1,50) dan post-test (0,00). Hasil analisa data

menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan setelah diberi intervensi blog edukatif (Z=1,41, p=0,15).

Page 16: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

16

Tabel 4

Perbandingan Beda Skor Pengetahuan Diet DM Pre-test–Pre-test dan Post-

test-Post-test Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol (n=20)

Pengetahuan Diet

DM

Kelompok

Eksperimen

(n=20)

Kelompok

Kontrol

(n=20) U p

MR SR MR SR

Pre-test 23,08 461,50 17,92 358,50 1,41 0,16

Post-test 29,00 580,00 12,00 240,00 4,64 0,00

p < 0,05

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Mean Rank pengetahuan diet

DM pre-test pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding nilai Mean Rank

pre-test pada kelompok kontrol. Hasil analisa data menggunakan Mann-Whitney

U Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan skor pre-test

pengetahuan diet DM (Z=1,41, p=0,16).

Tabel 5

Perbandingan Beda Nilai IMT Pre-test–Pre-test dan Post-test-Post-test Antara

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol (n=20)

IMT

Kelompok

Eksperimen

(n=20)

Kelompok

Kontrol

(n=20) U p

MR SR MR SR

Pre-test 18,50 370,00 22,50 450,00 1,91 0,23

Post-test 17,45 349,00 23,55 471,00 1,80 0,07

p < 0.05

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah nilai Mean Rank IMT pre-

test pada kelompok eksperimen 18,50 dan kelompok kontrol 22,50. Hasil analisa

data menggunakan Mann-Whitney U Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan nilai pre-test IMT (U=1,91, p=0,23).

Berdasarkan tabel 16 karakteristik umur rata-rata responden DM di

Puskesmas Wirobrajan pada kelompok eksperimen adalah 51 tahun dan kelompok

kontrol 56 tahun. Hal ini sesuai dengan IDF Diabetes Atlas (2013) yang

menyatakan mayoritas 382 juta penderita diabetes berusia antara 40 sampai 59

tahun. Selain itu menurut penelitian Dewi (2008) yang menyampaikan bahwa

penderita DM tipe 2 terbanyak berada di rentang umur 45-60 tahun.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Ha diterima yaitu ada

pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap pengetahuan diet DM pada penderita

Page 17: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

17

DM. Hasil analisis statistik dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test, nilai p value

pengetahuan diet DM pada kelompok eksperimen sebesar 0,00. Hasil analisis

statistik dengan uji Mann-Whitney U Test, nilai p value pengetahuan diet DM

pada pre-test - pre-test sebesar 0,16 dan post-test - post-test sebesar 0,00.

Berdasarkan p<0,05 maka nilai tersebut signifikan artinya terdapat perbedaan

yang bermakna. Hasil analisis statistik tersebut dapat diasumsikan bahwa blog

edukatif tentang DM yang diberikan berpengaruh terhadap pengetahuan diet DM.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011), menyatakan bahwa

untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM diperlukan peran serta tenaga

kesehatan untuk memberikan informasi yang tepat melalui health education

mengenai cara pelaksanaan diet diabetes mellitus (p=0,00).

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Ha ditolak karena

tidak ada pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap IMT penderita DM. Hasil

analisis statistik dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test, nilai p value IMT

penderita DM pada kelompok eksperimen sebesar 0,15. Hasil analisis statistik

dengan uji Mann-Whitney U Test, nilai p value IMT penderita DM pada pre-test -

pre-test sebesar 0,23 dan post-test - post-test sebesar 0,07. Berdasarkan p>0,05

maka nilai tersebut tidak signifikan artinya tidak terdapat perbedaan yang

bermakna. Hasil penelitian ini didukung dengan studi yang dilakukan oleh

penelitian sebelumnya Anam (2010), menyatakan bahwa untuk menurunkan berat

badan atau IMT penderita DM diperlukan intervensi diet dan olahraga selama 8

minggu. Hasil analisis statistik tersebut dapat diasumsikan bahwa blog edukatif

tentang DM yang diberikan tidak berpengaruh terhadap IMT penderita DM

sehingga Ho diterima.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap

pengetahuan diet DM dan IMT penderita DM di wilayah kerja Puskesmas

Wirobrajan Yogyakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada pengaruh secara

bermakna blog edukatif tentang DM terhadap pengetahuan diet DM penderita DM

di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Ada peningkatan

Page 18: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

18

pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi blog edukatif

tentang DM terhadap pengetahuan diet DM penderita DM pada kelompok

eksperimen. Ada peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberi

blog edukatif tentang DM terhadap pengetahuan diet DM penderita DM pada

kelompok kontrol. Terdapat perbedaan pengetahuan diet DM pada kelompok

eksperimen dan kontrol setelah dilakukan post-test maka Ho diterima.

Tidak ada pengaruh secara bermakna blog edukatif tentang DM terhadap

IMT penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Tidak

ada perubahan IMT yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi blog

edukatif tentang DM terhadap IMT penderita DM pada kelompok. Ada perubahan

IMT yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberi blog edukatif tentang DM

terhadap IMT penderita DM pada kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan

IMT pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan post-test maka Ho

ditolak

SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut: Bagi Ilmu Keperawatan penelitian ini

diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam melakukan inovasi

pendidikan kesehatan sehingga pengetahuan pasien DM meningkat dan

mengurangi komplikasi akibat DM. Bagi responden penderita DM sebaiknya

menambah pengetahaun tentang diet DM dengan memanfaatkan internet sehingga

mencegah terjadinya komplikasi DM. Bagi pelayanan kesehatan diharapkan

membuat suatu kebijakan dan inovasi untuk memberikan pendidikan kesehatan

tentang diet DM untuk pasien dan anggota keluarga karena terbukti blog edukatif

tentang DM meningkatkan pengetahuan diet DM penderita DM. Bagi peneliti

selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan inovasi atau

media yang lain yang diharapakan dapat dipakai sebagai sumber informasi dan

menyarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan

waktu yang lebih lama dan intensif.

Page 19: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

19

UCAPAN TERIMA KASIH:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan karunia-Nya.

2. Kedua orang tua tercinta Ayahanda, Ibunda, Kakak-kakak dan keluarga yang

selalu memberikan motivasi, doa, dukungan dan materi dalam menyusun

Karya Tulis Ilmiah.

3. Bapak dr. H. Ardi Pramono, Sp.An, M.Kes, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Ibu Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC selaku Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Ibu Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam pelaksanaan

penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Ibu Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS., HNC selaku dosen penguji yang

telah memberikan saran, kritik, dan masukkan kepada penulis dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

7. Dokter, Perawat serta karyawan Puskesmas Wirobrajan yang telah membantu

dan memberikan izin untuk melakukan penelitian.

8. Teman-teman seperjuangan PSIK 2010 yang selalu memberikan saran, kritik,

dan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

9. Teman-teman bimbingan Ibu Erfin, Maya, Zulfa, Wanti, Apri, Andri, Teguh,

dan Edi. Terima kasih atas kerjasamanya.

10. Teman-teman CSB 15 yang selalu membantu dan menjadi pemberi semangat

kepada penulis.

RUJUKAN

1. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. (2013). Mengenal

Diabetes Melitus (DM). Diakses 4 November 2013, dari

http://www.pbpapdi.org/papdi.php?pb=detil_berita&kd_berita=20

2. Internasional Diabetes Federation. (2013). Diabetes Atlas. Diakses 18 Januari

2014, dari http://www.idf.org/diabetesatlas

3. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia. (2011). RI Rangking Keempat

Jumlah Penderita Diabetes Terbanyak Dunia, Diakses 4 November 2014,

dari http://www.pdpersi.co.id/

4. World Health Organization. (2007). Global Health Observatory. Diakses 27

Page 20: PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DIABETES ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t34652.pdfDiabetes melitus (DM) sering dikenal sebagai “The great imitator” karena penyakit ini dapat mengenai

20

Januari 2014, dari http://www.who.int/topics/diabetes_mellitus/en/

5. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2013). Diakses 27 Januari 2014, dari

http://kesehatan.jogjakota.go.id/

6. Suyono, S. (2013). Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang

Diabetes. Jakarta. Badan penerbit FKUI

7. Subekti. (2013). Apa itu Diabetes : Patofisiologi, Gejala dan Tanda. Jakarta.

Badan penerbit FKUI

8. Soegondo, S. (2013). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini.

Jakarta. Badan penerbit FKUI

9. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2006). Konsesus Pengelolaan

Diabetes Mellitus. Jakarta

10. Sukardji K. (2013). Bagaimanakah Perencanaan Makan pada Penyandang

Diabetes. Jakarta. Balai penerbit FKUI

11. Palanimuthu, B. (2010). Tingkat Pengetahuan Diet Pasien DM serta

Komplikasinya di Poli Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,

RSUP Adam Malik Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara.

12. Gultom, Y.T. (2012). Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tentang

Manajemen Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot

Soebroto Jakarta pusat. Skripsi Strata Satu, Universitas Indonesia, Jakarta.

13. Pender, N.J., Murdaugh,C.L., & Parsons, M.A. (2011). Health Promotion in

NursingPractice (6th ed). Boston, M.A: Pearson

14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pusat Promosi Keshatan

& Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan, Dalam pencapaian PHBS 2008.

Jakarta.

15. Locsin, R., Barnard, A., Tanioka, T., & Camplin, A. (2006). Appreciating

caring through technological competency: Nursing practice in a technological

world (Electronic version). International Journal for human caring, 10(2) 46.

16. Mcmahon, G.T, Gomes, Hohne, Hu, Levine, Conlin, et al (2005). Web-Based

Care Management in Patients With Poorly Controlled Diabetes. Diabetes

Care, Volume 28.

17. Wallace, A. S., Seligman, H. K., Davis, T. C., Schillinger, D., Arnold, C. L.,

Bryant-Shilliday, B., et al. (2009). Literacy-appropriate educational materials

and brief counseling improve diabetes self-management. Patient Education

and Counseling, 75, 328-333

18. Wahana Komputer, (2013). Guru Go blog. Yogyakarta : Andi Offset

19. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

20. Polit, D.F., & Beck, C.T. (2008). Nursing Research: Generating and Assesing

Evidence for Nursing Practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

21. Center For Disease Control and Prevention. (2011). Body Mass Index :

Considerations for Practitioners. Diakses 30 Januari 2014, dari

http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html

22. World Health Organization, (2000). Klasifikasi Berat Badan Penduduk Asia

Dewasa. Diakses 27 Januari 2014, dari WHO Geneva http://www.who.int/