PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA...

100
PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA DI MAJELIS TA’LIM AN-NAJMUTS TSAQIB KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) Oleh Ridwan Gunawan NIM: 1113052000032 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M / 1441 H

Transcript of PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA...

Page 1: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU

REMAJA DI MAJELIS TA’LIM AN-NAJMUTS TSAQIB

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

Oleh

Ridwan Gunawan

NIM: 1113052000032

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M / 1441 H

Page 2: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU

REMAJA DI MAJELIS TA’LIM AN-NAJMUTS TSAQIB

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun oleh:

Ridwan Gunawan

NIM: 1113052000032

Di bawah bimbingan:

Noor Bekti Negoro, M.Si

NIP. 19650301 199903 1 001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M / 1441 H

Page 3: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 4: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ridwan Gunawan

NIM : 1113052000032

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA DI MAJELIS

TA’LIM AN-NAJMUTS TSAQIB KOTA TANGERANG SELATAN” adalah

benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses

yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata

skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian penyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Tangerang Selatan, 9 Januari 2020

Ridwan Gunawan

1113052000032

Page 5: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

i

ABSTRAK

Ridwan Gunawan, 1113052000032, Pengaruh Bimbingan Agama terhadap

Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota Tangerang

Selatan. Di bawah bimbingan Noor Bekti Negoro, M.Si

Sesungguhnya setiap manusia yang ada di dunia ini ingin sekali merasakan

kenyamanan, kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan dalam hidupnya. Dengan

beragama, manusia dapat hidup dengan damai, tentram, aman dan bahagia.

ditengah-tengah masyarakat yang banyak mengalami berbagai masalah krisis

akhlak dan moral majelis Annajmuts Tsaqib datang memberikan solusi untuk

mendapatkan bimbingan agama yang diberikan kepada para jamaahnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan agama

terhadap perilaku remaja di majelis ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota Tangerang

Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Pengambilan

responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Pengolahan data dilakukan

dengan beberapa teknik analisis seperti uji validitas, reliabilitas, uji normalitas

data, uji homogenitas, dan uji regresi linier sederhana.

Berdasrkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS, dapat

diketahui bahwa bimbingan agama memilki pengaruh terhadap perilaku remaja

yang signifikan. Berdasarkan signifikasi dalam tabel tersebut X memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,008 yakni lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Pengaruh

bimbingan agama terhadap perilaku remaja adalah sedang (R= 0,476) antara

variabel X terhadap Y variabel bimbingan agama X mempengaruhi 22,6%

terhadap variabel Y, sedang sisanya 77,4% diluar model.

Kata Kunci: Bimbingan Agama, Perilaku Remaja.

Page 6: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas

nikmat dan karuniaNya penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik tanpa

halangan yang berarti. Shalawat serta salam juga tidak lupa penulis panjatkan

kepada Nabi besar Muhamad SAW, sebagai suri tauladan dalam menjalankan

kehidupan ini. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak

luput dari kekurangan dan kesalahan, namun penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat untuk memberikan informasi maupun ilmu pengetahuan.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana sosial pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama

pengerjaan skripsi ini penulis dihadapkan dengan berbagai cobaan, kesulitan,

rintangan dan penuh perjuangan kesabaran yang telah memberikan banyak

pelajaran bagi penulis.

Namun, dengan adanya dukungan dan semangat dari berbagai pihak,

peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya. Karena itu, dalam

kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Dr. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Napsiyah, S.Ag, MSW., Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum Dr. Sihabuddin N, M.Ag., dan Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan, Drs. Cecep Castrawijaya, M.A.

2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Ir. Noor Bekti Negoro,

SE., M.Si., dan merangkap sebagai dosen pembimbing skripsi ini, yang

telah meluangkan waktu, tenanga, dan pikiran dengan penuh kesabaran

tanpa lelah untuk memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 7: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

iii

3. Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyulahn Islam Artiarini Puspita

Arwan, M.Psi.,

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mohon maaf

apabila ada kesalahan kata atau sikap yang menyinggung selama

perkulihan.

5. Segenap Staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah berbaik hati dalam

meberikan buku-buku yang dibutuhkan oleh penulis.

6. Orangtua tercinta, Bapak H. M. Rimin (Alm) dan Ibu Suhaemah yang

sangat luar biasa memerjuangkan dan mendukung penulis untuk bisa

meraih pendidikan setinggi-tingginya, memberikan kasih sayang do’a

yang tak terhingga sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

7. Habib Taufik bin Muhammad Boftem sebagai pengasuh majelis ta’lim

An-Najmuts Tsaqib Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Para seluruh jama’ah majelis ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota Tangerang

Selatan yang telah bersedia sebagai subyek dalam penelitian.

9. Seluruh teman-teman BPI 2013 yang selalu memberikan semangat, saran,

dan masukan kepada penulis.

Semoga apa yang telah penulis lakukan dapat bermanfaat untuk para

pembaca, memberikan nilai kebaikan khususnya bagi penulis maupun pembaca

sekalian dan semoga dapat menjadi kebaikan dalam bidang dakwah dan

komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Aamiin Ya Rabbal Alamiiin.

Tangerang Selatan, 9 Januari 2020

Ridwan Gunawan

Page 8: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalahan ......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Bimbingan Agama

1. Pengertian Bimbingan ............................................................... 11

2. Pengertian Agama....................................................................... 13

3. Definisi Bimbingan Agama ........................................................ 13

4. Tujuan Bimbingan Agama.......................................................... 15

5. Fungsi Bimbingan Agama .......................................................... 17

6. Metode Bimbingan Agama ......................................................... 18

7. Materi Bimbingan Agama .......................................................... 20

8. Syarat-Syarat Pembimbing Agama ............................................ 22

9. Sasaran Bimbingan Agama ........................................................ 24

B. Ruang Lingkup Perilaku Remaja

1. Pengertian Perilaku .................................................................. 25

2. Pengertian Remaja.................................................................... 25

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja .............. 26

Page 9: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian. .................................................. 28

B. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 29

C. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 29

D. Model Penelitian ............................................................................. 31

E. Desain Penelitian ............................................................................. 31

F. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 32

G. Sumber dan Cara Pengumpulan Data .............................................. 34

H. Teknik Penentuan Data ................................................................... 37

I. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ............................................ 38

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Kota Tangerang Selatan

1. Kondisi Geografis .................................................................... 47

2. Kondisi Sosial Masyarakat ....................................................... 48

B. Profil Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib

1. Sejarah Singkat Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib. .............. 48

2. Kegiatan Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib .......................... 49

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Karakteristik Responden . .............................................................. 50

B. Analisis Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Perilaku Remaja .. 51

BAB VI PENUTUP

Kesimpulan . ....................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 60

Page 10: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 33

Tabel 2 Skala Nilai Alternatif Jawaban Kuesioner ........................................ 36

Tabel 3 Blue Print Sebelum diuji ................................................................... 40

Tabel 4 Kriteria Koefisien Reliabilitas .......................................................... 41

Tabel 5 Potensi Fisik Dasar Kota Tangerang Selatan .................................... 46

Tabel 6 Jumlah Penduduk Peragama. ............................................................ 47

Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............. 49

Tabel 8 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 49

Tabel 9 Reability Statistics ............................................................................ 51

Tabel 10 Blue Print One – Sample Kolmogorov – Sminov Tewst ................51

Tabel 11 Blue Print Variables Entered / Removed ........................................ 53

Tabel 12 Blue Print Model Summary. .......................................................... 53

Tabel 13 Blue Print Anova............................................................................. 54

Tabel 14 Blue Print Coefficients .................................................................... 55

Tabel 15 Blue Print Validitas ......................................................................... 57

Page 11: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Penelitian ........................................................................... 30

Gambar 2 Desain Penelitian ........................................................................... 31

Page 12: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

viii

LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Uji Reliabilitas

Lampiran 4 Surat - Surat

Page 13: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesungguhnya setiap manusia yang ada di dunia ini ingin sekali

merasakan kenyamanan, kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan dalam

hidupnya. Dengan beragama, manusia dapat hidup dengan damai, tentram,

aman dan bahagia.

Mahmud Syaltut menyatakan bahwa “agama” adalah ketetapan illahi

yang diwahyukan kepada Nabi-Nya yang menjadi pedoman hidup. Sementara

itu Syaikh M. Abdullah Badrun dalam bukunya Makhdal Ila Al-Adyan,

berupaya untuk menjelaskan arti agama dengan merujuk kepada Al-Qur‟an ia

memulai berbahasa dengan pendekatan kebahasaan. Jadi agama adalah

hubungan antara makhluk dan “Khalikhnya”. Hubungan ini mewujudkan

dalam ibadah yang dilakukan dan tercemin pula dalam sikap kesehariannya.1

Dalam kamus sosiologi pengertian agama (religion) mencakup 3 hal:

(1) Kepercayaan kepada hal-hal spiritual, (2) Perangkat kepercayaan dan

praktek-praktek yang dianggap sebagai tujuan sendiri, (3) Idiologi mengenai

hal-hal supranatural.2

Agama juga merupakan kebutuhan yang fitri bagi manusia

sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur‟an surat Ar-Rum:30

ر ٱنهتي فطر ٱنىهاس عهيا ل تبذيم نخهق ٱلله يه حىيفا فطرت ٱلله جك نهذ يه ٱنقيم فأقم نكٱنذ

كهه أكثر ٱنىهاس ل يعهمن ن

Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama

allah; (tetaplah atas) fitrah allah yang telah menciptakan manusia menurut

fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah (Itulah) agama yang lurus;

tetapi kebanyak manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 30)

1 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, (Jakarta: Mizan, 1995), hal. 209.

2 Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1990), h. 430.

Page 14: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

2

Islam memerintahkan setiap orang dalam beragama mampu

menjalankan perintah-perintah agama dan menjauhi larangan-Nya dengan

penuh tanggung jawab. Orang yang memiliki kesadaran beragama secara

matang dan bertanggung jawab dengan keberagamaanya, akan mendapat

kebahagiaan dan ketenangan yang bisa mematangkan kepribadian serta

kemampuan untuk menganalisa masalah-masalah.3

Banyak umat islam khususnya remaja yang belum bisa menyelesaikan

masalah dalam hidupnya dengan baik bahkan rela menyiksa dirinya sendiri

dikarenakan masalah yang dihadapinya. Tidak sedikit remaja yang bunuh diri

akibat di tolak cintannya oleh kekasih, mabuk-mabukan, memakai NAPZA,

tauran dan sebagainya.

Menurut Zakiyah Darajat, bahwa remaja adalah masa pertumbuhan

fisik cepat dan prosesnya terus berjalan ke depan samapi titik tertentu.

Perubahan yang berlangsung cepat dan tiba-tiba mengakibatkan terjadinya

perubahan lain pada segi sosial dan kejiwaanya, remaja semakin peka dan

sikapnya berubah-ubah, tidak stabil kelakuannya demikian pula kadang ia

patut, ragu, cemas, dan sering melontarkan kritikan, kadang-kadang pada

keluarga, masyarakat atau terhadap adat kebiasaan.4

Oleh sebab itu, pentingnya remaja memperdalam ilmu agama agar

dapat menyelesaikan semua masalah sesuai dengan syariat islam. Untuk

memahami dan memperdalam agama islam dan menjadikan remaja hidup

aman, tentram dan damai diperlukan adanya upaya-upaya bimbingan agama

yang sungguh-sungguh utamanya pada kemampuan penyelesaian masalah.

Di tengah-tengah masyarakat yang banyak mengalami berbagai

masalah krisis akhlak dan moral majelis An-Najmuts Tsaqib datang

memberikan bimbingan agama yang diberikan kepada para jamaahnya. Pada

awalnya majelis ini hanya majelis pengajian biasa yang dipimpin oleh Habib

Taufik Bin Muhammad Boftem, namun seiring waktu majelis ini menjadi

majelis besar yang mana pada setiap kegiatannya di datangi oleh jamaah dari

berbagai daerah.

3 Tusuf Burhanuddin, Kesehatan Mental, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hal. 23.

4 Zakiyah darajat, Remaja Harapan dan Tantangan, (Jakarta: Ruhama, 1995), cet. Ke-2,

hal. 14.

Page 15: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

3

Walaupun majelis ini berada di tengah kemajuan kehidupan kota

Tangerang Selatan, akan tetapi nampaknya tidak menghalangi jamaah untuk

datang dalam setiap acaranya. Dalam penulis ada hal yang menarik di sini,

majelis pengajian yang berada di tengah kota besar dimana masyarakat sibuk

dengan segala aktifitasnya masing-masing.

Bimbingan agama yang dilaksanakan di Majelis An-Najmuts Tsaqib

sebenarnya tidak berbeda dengan majelis pada umumnya. Akan tetapi majelis

ini berawal berdiri dari pengobatan salah seorang jamaah yang meminta air

untuk di doakan oleh sang habib dan dengan kuasa allah orang itu bisa

sembuh dari penyakitnya, jamaahnya dari tahun ketahun cenderung

meningkat. Dari peningkatan jamaah yang siknifikan tersebut mengidikasikan

bahwa masyarakat dapat mengambil manfaat setelah mengikuti kegiatan

majelis An- Najmuts Tsaqib.

Jika kita kaitkan antara masyarakat yang banyak mengalami krisis

bimbingan akhlak akibat berbagai kesibukan dalam kehidupan khususnya di

tengah kota besar, dan solusi apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan

ketenangan jiwa, maka dzikir atau mengingat Allah merupakan jawabannya.

Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan dalam Al Quran surat Ar Ra‟d ayat

28:

تطمئن ٱلقلوب أل بذكر ٱلل ٱلذين ءامنوا وتطمئن قلوبهم بذكر ٱلل

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah, Ingatlah, hanya hanya dengan mengingat

Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Ar Ra‟d, 28)

Oleh karena itu sangat masuk akal apabila kemudian majelis-majelis

yang ada banyak didatangi orang untuk mendapatkan ketengan jiwa.

Islam memberikan kebebasan pada manusia tentang hak kemerdekaan

dan kebebasan berikhtiar di dalam kehidupannya, oleh karena itu, ia pun bebas

mengerjakan amal ma‟ruf, yangn konsekwensinya di beri pahala oleh allah

SWT telah memberikan rambu-rambu kepada manusia dan mengutus para

rosul guna untuk membibing dan menunjukinya mana jalan yang baik dan

mana jalan yang buruk.

Page 16: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

4

Dengan diturunkannya al-qur‟an dan hadist sebagai pendoman

kehidupannya (manusia), kemudian dia pun memberikan irodah juziyah

(kehendak manusiawi) berupa hak kemerdekaan yang dituakan sepenuhnya

kepada manusia untuk memilih jalan kebaikan atau kejahataan.5

Bentuk-bentuk perubahan sosial yang luas ini merupakan

konsekuwensi modernisasi industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta pada akhirnya berimbas pada tatanan kehidupan masyarakat.

Perubahan-perubahan sosial tersebut baik disadari atau tidak telah

mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat, tidak semua orang akan mampu

adjusment (menyesuaikan diri dengan cepat) terhadap perubahan – perubahan

tersebut yang dapat menimbulkan problem- problem sosial.

Problem sosial sederhananya dapat di formulasikan sebagai salah satu

bentuk penyimpangan (deviation) terhadap norma-norma kemasyarakatan

yang merupakan persoalan bagi masyarakat pada umumnya.6

Salah satu

penyimpangan terhadap norma-norma kemasyarakatan adalah pergaulan bebas

atau kenakalan remaja.

Islam adalah agama yang menyerukan kepada amar maruf nahyi

munkar, atau dengan kata lain islam adalah agama dakwah. Dakwah

mengandung arti, ajakan, atau seruan baik lisan, tulisan maupun tingkah laku.

Dakwah merupakan kewajiban individu muslim kapanpun dan dimana pun

berada. Berdakwah tidak dapat dilaksanakan dengan alasan-alasan melainkan

dengan harus mengunakan metode, karena yang diseru adalah manusia yang

mempunyai pendirian.7

Adapun pengertian dakwah menurut prof. H.M. Toha Yahya Umar,

yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar

sebagaimana perintah allah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan

akhirat.8

5 Mahmud Syaltut, Al Islam Aqidah Wa Syari‟ah. (Jakarta Bulan Bintang:1983), h.95 –

96. 6 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,(Jakarta : PT Rajawali Pers, 1987), Cet.

Ke-8, h.331. 7 H. Naan Rukmana, masjid dan dakwah (Jakarta: Al-Mawardi Prima,2002), Cet Ke-1, h.

164. 8 Rafiuddin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip – Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung:

Pustaka Setia,1997) hal. 31.

Page 17: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

5

Allah berfirman di dalam al-Qur‟an Sûrah al-Nahl/16: 125 yang artinya

sebagai berikut:

دلهم بٲلتى هى ك بٲلحكمة وٱلموعظة ٱلحسنة وج دع إلى سبيل رب

ك هو أعلم بمن ضل عن سبيلهۦ و هو أعلم بٲلمهتدي أحسن إن رب

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diajak kepada agama allah

melalui tiga cara, dakwah dengan hikmah, mauizhah hasanah, dan al-jidal

(perdebatan).9

Hikmah adalah al-burhan al-aqli (argumentasi yang logis). Maksudnya

argumentasi yang masuk akal, yang tidak dapat dibantah. Argumentasi yang

memuaskan, yang bisa mempengaruhi jiwa siapa saja. Karena manusia tidak

dapat menutupi akalnya dihadapn argumentasi – argumentasi yang pasti serta

pemikiran yang kuat.

Mauizhah hasanah atau peringatan yang baik, itu berari

mempengaruhi perasaan manusia taatkala akal mereka dan dipengaruhi

pemikiran mereka taatkala pemikirannya diseur, sehingga pemahan mereka

terhadap apa yang mereka dakwahkan senantiasa diliputi oleh semangat untuk

melaksanakannya serta beraktivitas untuk meraihnya.

Adapun cara yang ketiga, al-jidal (perdebatan) dengan cara yang baik

dengan bertujuan mencari kebenaran bukan kemenangan. Yaitu diskusi

terbatas pada ide. Dilakukan dengan menyerang dan menjatuhkan

argumentasi-argumentasi yang bathil, lalu memberikan argumentasi-

argumentasi yang jitu dan benar.

9 Anonim, Islam, Dakwah dan Politik (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002) Cet. Ke-1,

hal.33-36.

Page 18: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

6

Pada umumnya majelis ta‟lim adalah tempat dimana orang sholeh dan

orang baik berkumpul. Tetapi Remaja di majelis ta‟lim ini memiliki perbedaan

dengan remaja di majelis ta‟lim yang lain. kebanyakan dari jamaah di majelis

ta‟lim ini adalah remaja yang mempunyai banyak masalah, baik masalah

terhadap masyarakat ataupun masalah terhadap keluarganya. Maka hadirlah

majelis ta‟lim ini memberikan pencerahan terhadap remaja-remaja yang

membutuhkan penerangan atau bimbingan.

Majelis annajmuts tsaqib adalah majelis sholawat yang dimana di

dalamnya membaca riwayat dan sejarah rasullah saw, agar bisa meneladani

akhlak baginda nabi Muhammad saw. Majelis ini berdiri pada tanggal 27 Juli

2007, pertama kali majelis ini di bentuk di daerah kampung dukuh pasar rebo

Jakarta timur. Dari sanalah majelis berdiri yang bertujuan mengajak umat

islam untuk cinta kepada rasulullah dan gemar untuk membaca sholawat

khusunya kepada kalangan generasi muda supaya bisa mengenal rasulullah

dan para Aulia Allah SWT.

Majelis ini mulai masuk di Kota Tangerang Selatan pada awal bulan

Febuari 2012 yang bertempat di serua indah ciputat musholah nurul iman.

Berawal dari jamaah 20 orang. Yang dulunya majelis ini bernama majlis

Akhlaqul Karimah dan berganti menjadi annajmuts tsaqib pada tanggal 3

maret 2016.

Majelis ini berlambangkan bunga mawar yang mengartikan kepada

sulthonul aulia tuan Syekh Abdul Qodir Aljailany, beliau adalah ulama besar

yang berasal dari kota Baghdad. Yang mana arti nama annajmuts tsaqib di

ambil dari Al-Qur‟an yang artinya bintang yang cahayanya tembus.

Majelis annajmuts tsaqib di pimpin oleh Alhabib Taufik Rahman

Azwin bin Muhammad Boftem yang biasa di kenal dengan Habib Taufik bin

Muhammad Boftem, beliau kelahiran Jakarta,18 maret 1989. Ayah beliau

bernama Muhammad bin Shaleh Boftem dan ibu beliau bernama Siti Fatmah.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka saya tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “PENGARUH BIMBINGAN AGAMA

TERHADAP PERILAKU REMAJA DI MAJELIS TA’LIM AN-

NAJMUTS TSAQIB KOTA TANGERANG SELATAN”

Page 19: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini adalah :

a. Bimbingan agama yang dimaksud dalam penelitian disini adalah

bimbingan agama baik menggunakan metode ceramah, maupun

melalui media penyuluhan seperti ceramah.

b. Pembahasan dalam skripsi ini dibatasi dalam pembahasan yang terkait

dengan ibadah mahdhoh.

c. Perilaku remaja dalam skripsi ini di batasi dalam perilaku terhadap

makhluk , baik perilaku yang baik maupun perilaku yang tercela.

d. Lokasi penulisan ini dibatasi hanya di majelis ta‟lim An-najmuts

Tsaqib kota tangerang selatan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang

dijadikan fokus dalam skripsi ini sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh yang singnifikan antara bimbingan

agama terhadap perilaku remaja di majelis ta‟lim An-Najmuts Tsaqib Kota

Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah tersebut, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara bimbingan

agama terhadap perilaku remaja di majelis ta‟lim An-Najmuts Tsaqib Kota

Tangerang Selatan.

Page 20: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

8

2. Manfaat Penulisan

a. Manfaat akademis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

yang dapat dijadikan bahan acuan tentang bimbingan agama terhadap

perilaku remaja bagi universitas dan khususnya jurusan BPI.

b. Manfaat Teori

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan penelitian ini

dapat menambah pengetahuan baru pada mata kuliah bimbingan

penyuluhan islam, ilmu dakwah, dan psikologi perkembangan.

c. Manfaat Praktisis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,

khususnya para remaja mengenai bimbingan agama.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut, maka langkah

pertama adalah meninjau pustakaan serta menelaah skripsi-skripsi terdahulu

yang mempunyai objek dan subjek yang hampir sama. Antara lain:

Irhamna Romadlon Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam

(BPI), Pengaruh Pembinaan Mental Islam Terhadap Pemahaman dan

Kesadaran Keagamaan Anggota di Makrkas Korps Brimob Kelapadua Depok.

(Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013). Penelitian ini berisi tentang Pengaruh Pembinaan Mental Islam

Terhadap Pemahaman dan Kesadaran Keagamaan Anggota di Markas Korps

Brimob Kelapadua Depok. Hasil penelitian ini adalah kegiatan pembinaan

rohani mental Islam berpengaruh positif terhadap pemahaman dan kesadaran

keagamaa anggota Brimob di Markas Kelapadua Depok. Hal yang menarik

dalam penelitian ini adalah penulis banyak memberikan intervensi berupa

saran terhadap proses pembinaan mental yang lebih efektif dengan

menawarkan beragam metode, namum penelitian ini masih kurang dalam

aspek analisis temuan yang kurang tajam, belum dijelaskan secara

Page 21: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

9

komprehensif kajian penelitiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan jenis penelitian survey.10

Ida Rosdiana. Program Bimbingan Penyuluhan Islam, Upaya

Bimbingan Islam Dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Jama‟ah (Di

Forum Komunikasi Jami‟atul Mubalighin Cicurug Sukabumi). Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2003.

Dalam penelitian ini Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode diskripsi analisis. Hasil

penelitian ini adalah upaya bimbingan Islam dalam meningkatkan kesadaran

beragama jamaah pada hasilnya berpengaruh positif. Ada hal yang menarik

dalam penelitian ini yaitu pemberian bimbingan islam pada jamaah yang

secara kuantitas mencapai 200 jamaah, dengan jumlah tersebut upaya

bimbingan Islam bisa tersampaiakn kepada masyarakat luas. Namun disisi lain

penelitian yang lakukan oleh Ida Rosidiana ini belum menjelaskan secara

detail bentuk upaya Bimbingan yang dilaksanakan di forum komunikasi

Jami‟atul Mubalighin Cicurug Suka.11

Lilya Makhmudah (2012) efektivitas konseling spiritual teistik untuk

meningkatkan kesadaran beragama mahasiswa: Studi Kuasi Eksperimen

Terhadap Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling UNNES Tahun

Akademik 2011/2012. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian

ini memiliki hasil yang detail dan tujuan penelitian yang dilakukan telah

tercapai, yaitu dengan diperolehnya program bimbingan dan konseling

berbasis konseling spiritual teistik untuk meningkatkan kesadaran beragama.

Efektivitas tersebut nampak dalam peningkatan angka statistik pada aspek

aqidah dan akhlak, setelah mahasiswa memperoleh layanan konseling spiritual

teistik, penelitian ini detail dalam penjelasannya.12

10Irhamna Romadlon, Pengaruh Pembinaan Mental Islam Terhadap Pemahaman dan

Kesadaran Keagamaan Anggota di Makrkas Korps Brimob Kelapadua Depok. (Jakarta: Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 87

11Ida Rosdiana, Upaya Bimbingan Islam Dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama

Jama‟ah (Di Forum Komunikasi Jami‟atul Mubalighin Cicurug Sukabumi), (Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2003), h. 108

12

Lilya Makhmudah, efektivitas konseling spiritual teistik untuk meningkatkan kesadaran

beragama mahasiswa: Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan

Konseling UNNES Tahun Akademik 2011/2012, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,

2012), h. 145

Page 22: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

10

E. Sistematika Penulisan

Penulisan ini ditulis secara sistematis, dan terbagi menjadi lima bab,

yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN : Terdiri dari latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI : Dalam Bab ini membahas secara detail

tentang definisi pengaruh, definisi bimbingan, pengertian remaja dan majelis

ta‟lim, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja.

BAB III METODELOGI PENELITIAN : Terdiri dari pendekatan dan jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel

penelitian, definisi operasional varibael penelitian, teknuk pengumpulan data,

instrumen penelitian, uji validitas, uji reabilitas, tekhnik analisis data, sumber

data dan teknik penulisan.

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA : Berisi tentang sejarah dan

perkembangan, visi misi, dan tujuan, struktur organisasi dan pengelolaan,

program kegiatan bimbingan agama, serta sarana dan prasarana.

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA : Terdiri dari karakteristik

responden, hasil uji koefisien regresi linear sederhana, uji F-test, t-test dan uji

koefisien kolerasi dan determinasi.

BAB VI PENUTUP : Terdiri dari keimpulan dan saran.

Page 23: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

11

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Bimbingan Agama

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan agama berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan agama.

Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris

guidance, sementara guidance sendiri berasal dari kata to guide yang artinya

menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan.13

Sedangkan pengetian

bimbingan secara harfiyah adalah menunjukkan, memberi jalan, atau

menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat lagi hidupnya masa kini,

dan yang akan datang.14

Adapun definisi bimbingan sendiri para ahli mempunyai pendapat

yang berbeda-beda berdasarkan sudut pandang masing-masing. Diantara

pendapat para ahli tentang definisi bimbingan adalah sebagai berikut.

a. Rachman Natawidjaya, bimbingan adalah suatu proses pemberian

bantuan kepada individu yang dilakukan secara kesinambungan,

supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup

mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan

tuntutan dan keadaan lingkungan, sekolah, keluarga dan masyarakat,

serta kehidupan umumnya. Dengan demikian, ia dapat mengecap

kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti

bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu

mencari perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.15

13

M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan Untuk Fakultas Tarbiyah, 9

Bandung: Pustaka Setia, 1998), hal. 9

14

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1994), hal. 1

15

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal.5

Page 24: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

12

b. Drs. M. Luthfi, MA menjelaskan, bimbingan menurut Djumhur dan

Moh. Surya adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus

menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah

yang dihadapinya, agar mencapai kemampuan untuk memahami

dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya

(self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self

realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam

mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah,

maupun masyarakat.16

c. Winkel sebagaimana dikutip Hamdani mendefinisikan bimbingan

adalah :

1) Usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,

pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri.

2) Cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk

memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala

kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya.

3) Sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat

memenuhi pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat, dan

menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat

menyesuaikan diri dalam lingkungan tempat mereka hidup.

4) Proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu

dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman

tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, dan memilih,

menentukan, dan menyusun rencana, sesuai dengan konsep

dirinya dan tuntutan lingkungan.17

d. Hallen mendefinisikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian

bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing, yang telah

dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya, dalam rangka

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal

16 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling), (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.7

17

Hamdani , Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung, Pustaka Setia, 2012), hal.80

Page 25: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

13

dengan menggunakan berbagai media dan teknik bimbingan dalam

suaana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian, sehingga

bermanfaat bagi dirinya dan bagi lingkungannya.18

Dari beberapa definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan oleh seseorang

dalam membentu serta membangun potensi-potensi yang ada dalam

diri seseorang untuk mengatasi masalah, serta memberikan arahan

secara terus menerus dalam memecahkan masalah yang di hadapi.

Sedangkan agama dalam segi bahasa dikenal dengan kata Ad-Din

yang artinya menguasai, menundukan, patuh, hutang, balasan dan

kebiasaan.

2. Pengertian Agama menurut para ahli:

a. Agama menurut M. Arifin dibagi menjadi dua aspek, yaitu:19

1) Aspek Subjektif (Pribadi Manusia) Agama mengandung

pengertian tentang tingkah laku manusia, yang dijiwai oleh

nilai-nilai keagamaan yang berupa getaran batin, yang

mengatur dan mengerakan tingkah laku tersebut kepada

pola hubungan dengan masyarakat serta alam sekitarnya.

Dari aspek inilah manusia dengan tingkah lakunya itu

merupakan perwujudan (manifestasi) dari “pola” pola hidup

yang telah membudaya dalam batinnya, dimana nilai-nilai

keagamaan telah membentuknya menjadi rujukan

(referensi) dari sikap, atau orientasi hidup sehari-hari.

2) Aspek Objektif (Doktriner) Agama dalam pengertian ini

mengandung nilai-nilai ajaran tuhan yang bersifat

menuntun manusia ke arah tujuan yang sesuai dengan

kehendak ajaran tersebut, Agama dalam pengertian ini

belum masuk dalam batin manusia, atau belum membudaya

18 Hamdani , Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung, Pustaka Setia, 2012), hal.82.

19 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta : PT

Golden Terayon Press, 1982), Cet Ke-1, h. 1-2.

Page 26: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

14

dalam tingkah laku manusia, karena masih berupa doktrin

(ajaran) yang objektif berada di luar diri manusia. Oleh

karena itu secara formal, agama dilihat dari aspek objektif

dapat diartikan sebagai peraturan yang bersifat Ilahi (dari

Tuhan) yang menuntun orang-orang berakal budi kearah

ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan

memperoleh kebagiaan hidup di akhirat.

b. Menurut Zakiyah Daradjat, agama adalah kebutuhan jiwa atau

psikis manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap,

pandangan hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap

masalah.20

Sedangkan menurut Arif Budiman melihat agama

dalam dua kategori yaitu:

1) Agama sebagai keimanan (doktrin), dimana orang percaya

terhadap kehidupan kekal kemudian hari, lalu orang

mengabdikan dirinya untuk kepercayaan tersebut.

2) Agama yang mempengaruhi perilaku manusia. Oleh karena

itu agama indentik dengan kebudayaan.21

Dengan demikian berdasarkan pengertian-pengertian diatas,

bimbingan agama yang digunakan adalah suatu proses yang

diberikan secara terus menerus yang diberikan oleh

pembimbing kepada remaja di majelis ta‟lim An-Najmuts

Tsqib sehingga mampu menyesuaikan diri kembali dengan

lingkungannya serta mampu menghadapi segala persoalan

hidupnya dengan potensi yang dimilikinya, sehingga timbul

kesadaran dan penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan

Yang Maha Esa, sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia

dan di akhirat.

20 Zakiah daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta; Bulan Bintang,

1982) cet, ke-3, h.52.

21

Arif Budiman, Agama Demokrasi dan Keadilan, (Jakarta; PT Gramedia, 1993), h.20.

Page 27: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

15

3. Tujuan Bimbingan Agama

M. Arifin berpendapat bahwa bimbingan dan penyuluhan agama

dimaksudkan untuk membantu siterbimbing supaya memiliki religius

referenci (sumber pegangan keagamaan) dalam memecahkan problem.

Bimbingan dan penyuluhan agama yang ditujukan kepada terbimbing

membantu siterbimbing agar dengan kesadaran serta kemampuannya

mengamalkan ajaran agamanya.22

Secara garis besar bimbingan agam tentu bertujuan untuk

mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi,

apabila dirinci pokok-pokok dari tujuan bimbingan agama kurang lebih

seperti apa yang dikatakan oleh Samsul Munir Amin bahwa bimbingan

konseling dalam islam memiliki tujuan.23

a. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai

(mutahamainnah), bersikap lapang dada (radhiah) dan mendapatkan

pencerahan taufik dan hidayah tuhannya (mardhiyah).

b. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kesopanan

tingkah laku yang dapat memberikan manfaat, baik pada diri sendiri,

lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial dan

alam sekitarnya.

c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga

muncul dan berkembang rasa toleransi. kesetiakawanan, tolong

menolong, dan rasa kasih sayang.

d. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga

muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada

Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-nya. Serta ketabahan

men erima ujiannya.

22 M. Arifin, Pokok-pokok pikiran Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1979), hal. 29

23

Syamsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal.

43

Page 28: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

16

e. Untuk menghasilkan potensi ilahiyah, sehingga dengan potensi itu

individu dapat melakukan tugasnya sebagai kholifah dengan baiuk dan

benar, ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup

dan dapat memberikan kemanfaatan dan kedselamatn bagi lingkungan

nya pada berbagai aspek kehidupan.

Adapun secara umum tujuan bimbingan adalah membantu individu

mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai

kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat. Tujuan secara khusus sebagai

berikut:

a. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah,

maksudnya pembimbing berusaha membantu mencegah jangan

sampai individu menghadapi atau menemui masalah. Dengan

kata lain membantu individu mencegah timbul masalah bagi

dirinya sendiri.

b. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi

dan kondisi.

c. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi

dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau

menjadi baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah

bagi dirinya dan orang lain.24

Dapat dipahami bahwa tujuan bimbingan agama dalam penelitian

ini yaitu membantu remaja untuk memahami potensi dan kemampuan

dirinya dalam mengatasi problem atau masalah yang dihadapi sehingga

dia mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan diri serta

mengadaptasikan diri kembali dengan lingkungannya secara mandiri.

24 Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press,

2001), Cet ke2, h.36.

Page 29: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

17

4. Fungsi Bimbingan Agama

Drs. M. Luthfi, MA menjelaskan: bimbingan mental mempunyai

lima fungsi yaitu sebgai pencegah, pemaham, perbaikan, pemeliharaan dan

pengembangan jiwa manusia agar menjadi manusia yang sempurna.25

Sedangkan, fungsi bimbingan menurut Syamsu Yusuf adalah sebagai

berikut:26

a. Pemahaman: yaitu membantu klien agar memiliki pemahaman

terhadap dirinya. (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,

dan norma agama) berdasarkan pemahaman ini individu

diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara

optimal.

b. Preventif: yaitu supaya pembimbing (konselor) untuk

senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin

terjadi dan berupaya untuk mencegahnya.

c. Pengembangan: konselor senantiasa berupaya untuk

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang

memfasilitasi perkembangan klien.

d. Perbaikan (penyembuhan): yaitu fungsi bimbingan yang

bersifat kuratif fungsi ini berkaitan erat dengan upaya

pemberian bantuan pada klien yang telah mengalami masalah.

e. Penyaluran: fungsi bimbingan dalam membantu individu-

individu memilih kegiatan, ekstrakulikuler, jurusan atau

program study.

f. Adaptasi: yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan

khususnya konselor untuk mengadaptasikan program

pendidikan terhadap minat kemampuan dan kebutuhan

individu.

25 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling), (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.105-106.

26

Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h.16.

Page 30: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

18

g. Penyesuaian: fungsi bimbingan dalam membantu individu agar

dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif

terhadap dirinya dan lingkungannya.

5. Metode Bimbingan Agama

Metode berarti jalan yang harus dilalui. Metode sendiri berasal dari dua

kata yaitu meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan. Jadi metode

bimbingan agama adalah jalan atau cara yang dilalui oleh pembimbing unruk

menyampaikan materi-materi agama kepada terbimbing.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam menyampaikan

bimbingan diantaranya yaitu.27

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh fakta-fakta kejiwaan

yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup

kejiwaan terbimbing pada saat tertentu yang memerlukan bantuan. Namun

demikian wawancara akan berjalan dengan baik apabila terpentingnya hal-hal

berikut.

1) Pembimbing harus bersikap kooperatif terhadap terbimbing.

2) Terbimbing harus dapat dipercaya oleh pembimbing sebagai pelindung.

3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi dan kondisi yang

memberikan perasaan damai dan aman serta santai.

4) Pembimbing harus dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tidak

menyinggung perasaan terbimbing.

5) Pembimbing harus dapat menunjukkan etika baiknya menolong

terbimbing mengatasi segala kesulitan yang sedang dihadapi.

6) Masalah yang dinyatakan oleh pembimbing harus benar-benar mengenai

sasaran yang ingin di ketahui. Pembimbing harus menghormati harkat dan

martabat pembimbing.

27 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT Golden

Terayon Press, 1994), hal-5

Page 31: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

19

7) Pembimbing harus menyediakan waktu yang cukup terhadap

berlangsungnya berlangsungnya wawancara, serta bersikap sabar, tenang

dan konsisten.

8) Pembimbing harus dapat menyimpan rahasia pribadi terbimbing.

b. Metode Bimbingan Kelompok (group guidance)

Metode kelompok adalah suatu metode pengungkapan jiwa atau batin

pembinaannya melalui kegiatan kelompok, seperti ceramah, diskusi, seminar,

simposium atau dinamika kelompok. Metode ini menghendaki adanya

hubungan timbal balik antara terbimbing dan terbimbing maupun antar

sesama terbimbing.

c. Metode Mengarahkan (direktif)

Metode direktif adalah metode yang bersikap mengarahkan kepada

terbimbing untuk berusaha mengatasi kesulitan yang dihadapi. Pengarahan

yang diberikan kepada terbimbing yaitu dengan memberikan secara langsung

jawaban-jawaban terhadap permasalahan yang menjadi sebab kesulitan yang

dialami terbimbing.

d. Metode tidak mengarahkan (non-direktif)

Metode non-direktif yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada

terbimbing untuk men gungkapkan segala permasalahan yang dihadapinya.

Pembimbing lebih bersikap tenang mendengarkan dan memperhatikan serat

mencatat poin-poin permasalahan yang disampaika terbimbing. Sehingga

akan muncul kesadaran pada terbimbing apa yang seharusnya dilakukannya.

e. Metode penganalisahan jiwa (psikoanalitis)

Metode ini berasal dari metode psiko-analisis Freud yang digunakan untuk

mengungkapkan segala tekanan perasaan yang sudah tidak lagi disadari.

Metode ini mengansumsikan bahwa perasaan-perasaan tertekan masa lalu

yang tidak terselesaikan akan menumpuk dan mengendap dalam lapisan jiwa

bawah sadar. Pada saat tertentu, perasaan tersebut akan muncul dalam

berbagai bentuk sepeerti mimpi atau bentuk kesalahan-kesalahan yang tidak

disadari. Oleh karenanya untuk mengatasinya diperlukan psikoanalitis atau

penganalisahan jiwa.

Page 32: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

20

f. Metode sosiometri

Metode sosio metri yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui

kedudukan terbimbing dalam hubungan kelompok.

6. Materi Bimbingan Agama

Pokok-pokok materi bimbingan agama yaitu meliputi:28

a. Akidah

Dari segi akidah berarti ikatan atau pengikat. Sedangkan dalam arti

teknis akidah yaitu suatu yang mengikat (mempertalikan) antara jiwa mahluk

yang diciptakan dengan khalik yang menciptakan. Pokok akidah islam yaitu

meng Esakan Allah SWT, yaitu bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah

selain Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 73 yang

artinya :

Artinya: sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:

“bahwasannya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali

tidah ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa, jika mereka tidak berhenti dari

apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka

akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS Al Maidah, 73)

Adapun ruang lingkup akidah yaitu:

1) Iman kepada Allah

2) Iman kepada Malaikat-Nya

3) Iman kepada Kitab-kitab-Nya

4) Iman kepada Rasul-rasul-Nya

5) Iman kepada Hari Akhir

6) Iman kepada Qadha dan Qadhar.

28 M. Bambang Pranowo, dkk, Materi Bimbingan dan Penyuluhan Bagi Penyuluh Agama Islam

Terampil, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), hal. 5-35

Page 33: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

21

b. Syari‟ah

Syari‟ah dari segi bahasa berarti jalan, sedangkan secara istilah yaitu

sistem norma Ilahi atau peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan

Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia

dengan alam lainnya. Allah SWT berfirman dalam Surah Yusuf ayat 40 yang

artinya:

با مه سه ا أوزل ٱلله ءاباؤكم مه يتما أوتم أسماء سمه ۦ إله ه ما تعبذن مه دو ط

كهه أكثر ٱنىهاس إن ٱ ن يه ٱنقيم نك ٱنذ إيهاي ر ا إله أمر أله تعبذ ل يعهمن نحكم إله لله

Artinya: Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah dia Telah

memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang

lurus, tetapi banyak manusia yang tidak mengetahui. (QS Yusuf, 40)

Syari‟ah terdiri dari aspek:

1) Ibadah

Ibadah dalam arti luas adalah segala amalan untuk mendekatkan diri

kepada Allah yang dilakukan dengan niat mencari keridhoannya. Ibadah

diantaranya mencakup;

a. Tharah

b. Shalat

c. Zakat

d. Puasa

e. Haji

2) Muamalah meliputi:

a) Hukum Perdata (Al-qanunu „I Khas)

1) Muamalah (hukum niaga)

2) Munakahat (hukum nikah)

3) Warastah (hukum waris)

b) Hukun Publik (Al-qanunul „I „am) diantaranya yaitu;

1) Jinazah (hukum pidana)

2) Khalifah (hukum kenegaraan)

3) Jihad (hukum perang dan damai)

Page 34: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

22

c. Akhlaq

Dari segi bahasa akhlak merupakan jamak dari khuluq yang berarti

buatan dan sangkut pautnya dengan kata khaliq (pencipta) dan

makhluk(yang diciptakan). Khuluk mengandung pengertian sifat yang

senantiasa nampak pada tingkah laku dan telah menjadi tabiat seseorang.

Sedangkan secara istilah akhlak adalah sifat, perangai, tingkah laku yang

berakar pada bathin seseorang yang melahirkan amal perbuatan yang

diselaraskan dengan tujuan manusia diciptakan oleh sang khaliq yaitu Allah

SWT. Akhlak terbagi menjadi dua, yakni:

1) Akhlak terhadap khalik (yang menciptakan yaitu Allah SWT), diantara

akhlak-akhlak terhadap Khalik yaitu:

a) Memuji Allah sebagai tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada

terhingga.

b) Meresapkan ke dalam jiwa kecintaan dan kasih sayang ilah kepada

hamba-Nya.

c) Mengakui kekuasaan-Nya yang mutlak dan tunggal yang menentukan

posisi manusia di dunia dan di akhirat.

d) Mengabdi hanya kepada Allah.

e) Memohon pertolongan hanya kepada Allah.

f) Memohon hidayah agar ditunjukkan kejalan yang lurus dan dihindarkan

dari jalan yang sesat.

2) Akhlak terhadap makhluk (yang diciptakan)

a) Akhlak terhadap manusia, yaitu meliputi:

1) Akhlak terhadap diri sendiri

2) Akhlak terhadap keluarga

3) Akhlak terhadap masyarakat

b) Akhlak terhadap makhluk lain bukan manusia, meliputi:

1) Akhlak terhadap tumbuh-tumbuhan (flora)

2) Akhlak terhadap hewan

Page 35: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

23

7. Syarat-syarat Pembimbing Agama

Pembimbing adalah orang yang memberikan bimbingan.

Sedangkan terbimbing yaitu orang yang mendapatkan atau menjadi objek

bimbingan. Suatu bimbingan agama akan tercapai tujuannya apabila

bimbingan tersebut berjalan secara efektif, serta didukung oleh

pembimbing yang profesional. Sehingga dengan demikian apa yang

disampaikan oleh pembimbing bisa dipahami oleh terbimbing. Ketika

terbimbing memahami apa yang disampaikan pembimbing maka akan

mudah bagi terbimbing untuk menjalankan materi-materi bimbingan. Oleh

karenanya, dalam hal ini perlu adanya syarat-syarat bagi seorang

pembimbing agar proses bimbingan bisa berjalan sesuai dengan fungsi dan

tujuan bimbingan itu sendiri. Adapun syarat-syarat seorang pembimbing

diantaranya yaitu:29

a. Memiliki syifat baik, setidak-tidaknya setidak-tidaknya sesuai ukuran

siterbantu.

b. Bertawakal berseri (yang memberi kesan akan kebersihan jiwanya)

c. Sabar, utamanya tahan menghadapi siterbantu yang menetang

keinginan untuk diberikan bantuan.

d. Tidak emosional, artinya idak mudah terbawa emosi dan dapat

mengatasi emosi diri siteerbantu.

e. Retorika yang baik, mengatasi keraguan siterbantu dan dapat

meyakinkan bahwa ia dapat memberikan bantuan.

f. Dapat membedakan tingkah laku klien yang berimplikasikan terhadap

hukum wajib, sunah, mubah, makruh, haram terhadap perlunya taubat

atau tidak.

Disamping syarat-syarat yang tersebut diatas, penting juga bagi

seorang pembimbing yaitu mengetahui dan memahami materi bimbingan

yang akan disampaikan sebelum ia melakukan bimbingan. Karena, dengan

demikian pembimbing akan mampu memberikan solusi-solusi yang tepat

bagi terbimbing.

29 Elfi Mu‟awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan dan Konseling Islam di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Bumi Aksara, 20090, hal. 145

Page 36: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

24

Keberadaan pembimbing sangatlah penting, oleh karena sangat

wajar apabila seseorang pembimbing harus memenuhi kriteria-kriteria

tertentu yang relevan terhadap kebutuhan efektivitas suatu bimbingan.

Seorang ahli didik dari mesir bernama Zaman Khilafat Fatimiyyah Al

Qaga Syandy juga pernah menetapkan syarat mental-psikologis bagi

pembimbing, yaitu:30

a. Dia harus memiliki bentuk jasmaniah yang bagus

b. Berwajah berseri (yang memberi kesan akan kebersihan jiwanya)

c. Dahi mukanya lebar (yang menandakan akan kecerdasam)

d. Berdahi terbuka, tidak tertutup oleh rambut palanya (tanda sebagai

orang yang terpelajar atau terdidik)

e. Berfikir sehat, tajam dan memahami permasalahan, berwatak

ksatria, jelas ucapan-ucapannya (yang mudah difahami artinya oleh

orang lain), dan bila berbicara arti ucapannya terlebih dahulu

disadari dalam jiwanya, beradap hatinya, bersikap adil,

bertasammuh (luas dada), kata-kata yang diucapkan selalu dipilih

yang baik-baik, menjauhi ucapan/kata-kata yang kabur/tidak jelas

artinya.

8. Sasaran Bimbingan Agama

Sasaran bimbingan agama adalah orang atau sekelompok orang

yang menjadi objek bimbingan dalam kegiatan bimbingan objek

bimbingan sering disebut sebagai terbimbing. Secara umum objek

bimbingan adalah masyarakat luas tanpa ada batasan. Akan tetapi agar

bimbingan bisa berjalan secara efektif maka perlu adanya pengkategorian

objek bimbingan atau sasaran bimbingan. Secara umum/objek bimbingan

agama terdiri menjadi dua yaitu:31

30 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT Golden

Terayon Press, 1994), hal. 31

31 M. Bambang Pranowo, dkk, Pedoman Pembentukkan kelompok Sasaran Penyuluhan

Agama Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2002), hal. 10-19

Page 37: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

25

a. Umum, yaitu sasaran bimbingan yang mencangkup masyarakat umum

tanpa ada pengkategorian apapun, sasaran ini memiliki ciri-ciri:

1) Terbimbing tidak terdaftar dan selalu berubah-ubah jumlah

individu yang hadir. Tidak ada struktur organisasinya.

2) Tidak terjadwal dan bersifat sementara.

b. Khusus, yaitu sasaran bimbingan yang ditujukan untuk kelompok

tertentu. Ciri-cirinya yaitu:

1) Memiliki program bimbingan yang terarah dan sistematis.

2) Terorganisasi walaupun sederhana.

3) Bimbingan bersifat terus-menerus dalam jangka waktu yang lam.

B. Ruang Lingkup Perilaku Remaja

1. Pengertian Perilaku

Ada beragam definisi prilaku yang diungkapkan berbagai sumber

diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (2018) prilaku adalah

tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.

Menurut J. P Chaplin (2008) memberi pengertian dalam dua arti.

pertama, prilaku dalam arti luas didefinikasikan sebagai segala sesuatu

yang dilakukan atau dialami seseorang. Pengertian kedua, prilaku

didefinikasikan dalam arti sempit yaitu segala sesuatu yang mencangkup

reaksi yang dapat diamati.

Menurut John Watson, prilaku yang terbentuk merupakan hasil

pengambisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon

yang membentuk rangkaian kompleks prilaku. Rangkaian kompleks

meliputi pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi, dan pembelajaran. Teori

prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu prilaku tertentu dapat

membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang.

Page 38: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

26

Menurut Skinner, merumuskan bahwa prilaku merupakan respon

atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh

karena prilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap

organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori

Skinner disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon.32

2. Pengertian Remaja

Istilah adolescere atau dewasa remaja berasal dari kata latin yaitu

adolescere yang berarti remaja, yang tumbuh menjadi. Masa remaja tidak

berbeda dengan priode-priode lain dalam rentan kehidupan. Awal masa

remaja berlangsung kira-kira berumur 13-18 tahun, yaitu usia matang

menurut hukum. Pada masa remaja itu dalam arti yang lebih luas yairu

mencangkup kematangan mental atau emosional, sosial dan fisik.

Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget. Sedangkan dalam Kamus prilaku

Chaplin, Adolescense (adolesensia, keremajaan, masa remaja merupakan

priode antara pubertas dan kedewasaan) usia yang diperkirakan antara 12-

21 tahun untuk anak gadis dan 13-22 tahun bagi anak laki-laki.

Masa remaja termasuk masa yang sangat menetukan, karena pada

masa ini anak-anak mengalami perubahan fisik dan juga psikisnya.

Terjadinya perubahan ini menimbulkan kebingungan dikalangan remaja,

karena mereka mengalami gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga

mudah mwnyimpang dari aturan-aturan dan norma-norma sosial yang

berlaku dimasyarakat.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Remaja

Menurut teori belajar sosial Albert Bandura, perbuatan melihat saja

menggunakan gambaran kognitif dari tindakan secara rinci dasar kognitif

dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahapan, yaitu: perhatian atau

atensi, mengingat atau retensi, reproduksi gerak, dan motivasi.33

32 Soekidjo Notoatmodjo, pendidikan dan prilaku kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)

33

Mohamaad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),h.24

Page 39: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

27

a. Atensi

Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat

mempelajarinya. Subjek memberi perhatian tertuju kepada nilai.

Contohnya, seorang pemain musik yang tidak percaya diri mungkin

Meniru tingkah laku pemain musik terkenal sehingga tidak menunjukkan

gayanya sendiri. Bandura & Walters dalam buku mereka “sosial learning

& personality development” menekankan bahwa hanya dengan

memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.

b. Retensi

Subjek yang memperhatikan harus merekam pristiwa itu dalam

sistem ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak

bila diperlukan atau diingini. Kemampuan untuk menyimpan informasi

juga merupakanj baguian penting dari proses belajar.

c. Reproduksi Gerak

Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkah laku, subjek

juga dapat menunjukkan kemampuannya atau menghasilkanapa yang

disimpan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil,

bermain tenis. Jadi setelah subjek memperhatikan model dan menyimpan

informasi, sekarang saatnya benar-benar melakukan prilaku yang

diamatinya. Praktek lebih lanjt dari prilaku yang dipelajari mengarah pada

kemajuan perbaikan dan keterampilan.

d. Motivasi

Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia

adalah penggerak individu untuk harus melakukan sesuatu, jadi subjek

harus termotivasi untuk meniru prilaku yang telah dimodelkan.34

34 Regina Yanto, dkk Imitation: A Developmental Persevective, (New Jereysey: Lawrence Erlbaum

Associates Publishers, 1978), hal, 32-35

Page 40: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 41: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

28

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. . Pendekatan dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh bimbingan agama

terhadap perilaku remaja di majelis ta‟lim Annajmuts Tsaqib Kota Tangerang

Selatan, sehingga dalam penelitian digunakan pendekatan kuantitatif. Pada

pendekatan kuantitatif kegiatan analisis datanya meliputi pengolahan data dan

penyajian data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik.34

Proses penelitian bersifat deduktif, kemudian teori tersebut diverifikasi

untuk menguji kebenaran teori. Untuk dapat menguji teori, maka teori diturunkan

dalam bentuk hipotesis. Hipotesis dapat memudahkan dalam memahami kerangka

berfikir dari sebuah teori.35

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian inferensial yaitu serangkaian tekhnik yang digunakan untuk

mengkaji, menaksir, dan pengambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh

dari sample untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi.36

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah survei.

Penelitian survei adalah metode penyelidikan tentang perulangan kejadian,

peristiwa, atau masalah dalam berbagai situasi dan lingkungan yang dilakukan

untuk memperoleh keterangan – keterangan faktual guna mendapatkan informasi

tentang variabel dengan menggunakan instrument, seperti kuisioner, wawancara

dan observasi.37

34 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h.205-206

35 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011), hal.45. 36

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h.2. 37

Andi Prastowo, Memahami Metode – Metode Penelitian (jogjakarta: AR-RUZZ Media,

2011), hal. 177.

Page 42: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

29

B. Ruang Lingkup Penelitian

1.Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok yang dapat memberikan

informasi, yaitu remaja majelis ta‟lim Annajmuts Tsaqib Kota Tangerang Selatan.

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh bimbingan akhlak

terhadap perilaku remaja.”

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2018 sampai bulan Agustus

2018. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan yaitu di majelis ta‟lim Annajmuts

Tsaqib. Beralamatkan di jalan Suka Makmur Ciputat Kota Tangerang Selatan.

Alasan memilih lokasi didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

a. Lokasi penelitian cukup stategis, mudah dijangkau, dan hemat biaya.

b. Penelitian mudah mengakses data yang dibutuhkan .

c. Banyak ditemukan remaja yang kurang baik akhlak dan perilakunya

diluar.

d. Status ekonomi remaja di majelis ta‟lim An- Najmuts Tsaqib rata – rata

menengah kebawah.

e. Ketertarikan peneliti terhadap perilaku remaja di majelis ta‟lim An-

Najmuts Tsaqib.

C. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian merupakan kelompok subjek yang hendak dikenai

generalisasi dari hasil penelitian. Sebagai populasi kelompok subjek ini harus

memiliki karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek

lainnya. Karakteristik yang dimaksud tidak terbatas hanya lokasi, tetapi bisa

Page 43: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

30

terdiri dari karakteristik individunya. 38

Adapun populasi yang diteliti ialah

remaja majelis ta‟lim Annajmuts Tsaqib yang berjumlah 200 orang.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang harus memiliki ciri-

ciri yang dimiliki oleh populasinya.39

Penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu penarikan sample yang ditetapkan berdasarkan karakteristik atas

elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan tujuan masalah penelitian.40

Dalam penelitian ini, tehnik pengambilan sample menggunakan rumus

slovin yaitu sebagai berikut41

Dimana :

n= Jumlah sampel

N= Jumlah populasi

= Presesi yang ditetapka

Jumlah Remaja di Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib yaitu

200. Berdasarkan rumus di atas , jumlah sampel yang diperoleh

untuk penelitian ini dengan nilai presisi yang ditetapkan sebesar

5% berarti memiliki tingkat akurasi 95% adalah sebagai berikut:

( ) = 30

Maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah menjadi 30 orang. Sampel

yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik purposive sampling yaitu

penarikan sample yang ditetapkan berdasarkan karakteristik atas elemen populasi

dan target yang disesuaikan dengan tujuan masalah penelitian.42

38 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial (Jakarta: Ushul Press, 2009), h.23.

39 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial (Jakarta: Ushul Press, 2009), h.24.

40 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial (Jakarta: Ushul Press, 2009), h.35.

41 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori

dan Aplikasinya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) h.137. 42

Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, h.35

Page 44: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

31

D. Model Penelitian

Model penelitian merupakan gambaran sederhana tentang hubungan

diantara variabel Prasetyo dan Jannah (2008:75). Dalam penelitian ini terdapat 2

variabel yang akan diteliti yaitu Bimbingan Agama variabel (X), Perilaku remaja

variabel (Y).

Untuk variabel X sebagai variabel independen merupakan variabel yang

ada atau terjadi mendahului variabel terikatnya. Keberadaan variabel ini dalam

penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau

topik penelitian. Untuk variabel Y sebagai variabel intervening (Antara) adalah

variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat

diamati dan diukur Tuckman (2007).

Model penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2010)

Gambar 3.1 Model Penelitian

Keterangan:

Bimbingan Agama (X) secara simultan mempengaruhi Perilaku Remaja (Y)

E. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan

penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan

sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam

perencanaan dan pelaksaan penelitian, mulai tahap persiapan sampai tahap

penyusunan laporan Moh. Nazir (2008:84).

Berdasakan rumusan tujuan sebelumnya, metode penelitian yang

digunakan penulis adalah metode deskriptif, yaitu yang mengungkapkan

gambaran masalah yang terjadi pada saat penelitian ini berlangsung. Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

H3Y

Perilaku Remaja

(Y) Bimbingan

Agama (X)

Page 45: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

32

objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang.

Sumber: Sugiyono (2010)

Gambar 3.2 Desain Penelitian

F. Definisi Operasional Variabel

Dalam melakukan operasional variabel dalam penelitian ini, peneliti

melakukan beberapa definisi operasional dari variabel-variabel diantaranya:

a. Rasyidan, mendefinisikan bimbingan dan penyuluhan agama sebagaimana

dikutip oleh imam sayuti farid dalam bukunya yang berjudul pokok-pokok

bahasan tentang bimbingan dan penyuluhan agama sebgai teknik dakwah

adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok

masyarakat, dengan tujuan untuk memfungsikan seoptimal mungkin nilai-

nilai keagamaan dalam kebulatan pribadi atau tatanan masyarakat sehingga

dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat.43

43 Imam Sayuti Farid, Pokok-pokok Bahasan tentang Bimbingan Penyuluhan Agama

sebagai Teknik Dakwah, (Jakarta: Bulan Bintang, 2007), hal.25.

Fakta Teori Rumusan

Masalah

Rumusan

Hipotesa Populasi Pengembangan

Instrumen

Sampel Pengumpulan

Data

Pengujian

Instrumen

Analisis

Data

Kesimpulan

dan Saran

Page 46: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

33

b. Menurut Skinner, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau

reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. remaja

berasal dari kata latin yaitu adolescere yang berarti remaja, yang tumbuh

menjadi.

Variabel Teori Definisi Operasional Dimensi Indikator

Bimbingan

Agama

(X1)

Djumhur dan Moh. Surya,

bimbingan adalah suatu proses

pemberian bantuan yang terus

menerus dan sistematis kepada

individu dalam memecahkan

masalah yang dihadapinya,

agar tercapai kemampuan

untuk memahami dirinya (self

understanding), kemampuan

untuk menerima dirinya (self

acceptance), kemampuan

untuk mengarahkan dirinya

(self direction), dan

kemampuan untuk

merealisasikan dirinya (self

realization) sesuai dengan

potensi atau kemampuannya

dalam mencapai penyesuaian

Bimbingan agama

merupakan sebuah

proses pemberian

bantuan yang berupa

bimbingan keagamaan

(Kognitif)

2.

(Afektif)

3.

(Psikomotori

k)

Page 47: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

34

Tabel. 3.2 Operasional Variabel Penelitian

G. Sumber dan Cara Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini pada dasarnya

merupakan data primer dan data sekunder.

a. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung

dari objek penelitian seperti observasi dan wawancara.

b. Data sekunder yang berasal dari dokumen atau arsip yang dimiliki oleh

pihak pengelola Lembaga Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib seperti

buku-buku, laporan atau referensi yang tersedia di instansi terkait

maupun dari luar instansi.

diri dengan lingkungan, baik

keluarga, sekolah, maupun

masyarakat

Perilaku

Remaja

(Y)

Menurut Skinner, merumuskan

bahwa perilaku merupakan respon

atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari

luar. remaja berasal dari kata latin

yaitu adolescere yang berarti

remaja, yang tumbuh menjadi.

perilaku adalah

tanggapan atau reaksi

individu terhadap

rangsangan atau

lingkungan.

perhatian/ate

nsi,

mengingat/re

tensi,

reproduksi

gerak, dan

motivasi

Page 48: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

35

2. Cara Pengumpulan Data/Informasi

Cara pengumpulan data/informasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data

dengan menggunakan dokumen atau catatan tertulis dari pihak pengelola

maupun dari literature yang berkaitan dengan pola yang akan dibahas.

Menurut pendapat Arikunto “Mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya”. Sedangkan metode interview

merupakan metode pengumpulan data dengan cara wawancara atau proses

tanya jawab langsung kepada pihak Lembaga Majelis Ta‟lim Annajmuts

Tsaqib yang di gunakan untuk melengkapi data.

Untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan ( Library Research )

Untuk mendapatkan data sekunder penulis melakukan dengan

cara menelaah terhadap literatur berupa buku-buku kuliah dan data

yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, yang sudah diolah oleh

pihak lain biasanya dalam bentuk publikasi serta bahan-bahan yang

berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Studi Lapangan (Field Research)

1) Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap instansi

yang akan dijadikan sebagai objek dalam penelitian. Teknik

observasi adalah sebagai pengumpulan data yang mempunyai ciri

yang lebih spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

seperti wawancara dan kuesioner.44

Dalam penelitian ini Penulis

melakukan pengamatan langsung terhadap Lembaga Majelis

44

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D. Bandung: Alfabeta.

Page 49: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

36

Ta‟lim Annajmuts Tsaqib Kota Tangerang Selatan. Untuk

mengetahui lebih jelas kondisi yang terjadi di lokasi tersebut.

2) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.45

Dalam penelitian ini Penulis

membagikan kuesioner berupa daftar pertanyaan yang diberikan

kepada responden guna untuk diisi sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya. Pertanyaan yang di berikan adalah sesuai dengan

masalah yang akan diteliti dengan cara memilih jawaban yang telah

disediakan.

Untuk mendukung proses pengumpulan data teknik yang

digunakan penulis untuk dengan mengklasifikasikan nilai dari

masing-masing variabel dengan menggunakan teknis pembuatan

skala Likert sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skala Nilai Alternatif Jawaban Kuesioner

Alternatif Jawaban Skala Nilai

Sangat setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila penelitian mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Dalam penelitian ini Penulis melakukan tanya jawab

dengan Pembina Majelis Ta‟lim dan Pengurus beserta Jama‟ah

Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib.

45 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D. Bandung: Alfabeta.

Page 50: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

37

4) Dokumentasi

Menurut Sugiyono yaitu “Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bisa berupa tulisan,

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.46

Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang penilaian serta prosedur

kerja pada Lembaga Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib.

H. Teknik Penentuan Data

Teknik Penentuan Data dalam penelitian ini dilakukan dengan

beberapa metode, diantaranya:

a. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan

secara langsung guna memperoleh data yang akurat dan erat kaitannya

dengan penelitian ini, data dapat diperoleh dari:

1. Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya

langsung. Kumar, (2004: 36).

2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau

gejala-gejala dalam objek penelitian.47

3. Angket (Quesionnaire), yaitu pengumpulan data dilakukan melalui

daftar pertanyaan yang disiapkan untuk tiap responden yang berada di

Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu dimana data diperoleh

dengan cara membaca literatur-literatur, bahan-bahan referensi, bahan

kuliah, dan hasil penelitian yang lain yang berhubungan dengan objek

yang diteliti. Hal ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan tambahan

pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahasnya.

46

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D. Bandung: Alfabeta. 47

Nawawi, H. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogyakarta: Gajah Mada

University.

Page 51: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

38

I. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

1. Rancangan Analisis

Rancangan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif dan analisis inferential dengan regresi linier. Regresi

linier digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen. Regresi linier dipilih karena penelitian hanya untuk

mencari kecenderungan dari variabel independen terhadap variabel

dependen. Pemilihan variabel yang berpengaruh dapat digunakan dengan

menggunakan variabel lain yang memiliki nilai sig-t yang melebihi 0,05.

Metode analisis pendukung yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Pengelolaan dan pengolahan data menggunakan program Statistical

Pakage for Social Science (SPSS) versi 21.0, selain itu juga digunakan

Sofwere Microsoft Exel sebagai Sofwere pembantu dalam mengkonversi

data dalam bentuk buku yang disediakan oleh sumber kedalam bentuk

yang lebih representif untuk digunakan pada sofwere utama dengan tujuan

untuk meminimalkan dengan pencatatan manual.

a. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiono Analisis deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendepkripsikan atau

menggambarkan data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.48

b. Statistik Inferensial

Menurut Sugiono (2010) Statistik inferensial adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan

untuk populasi. Statistik ini digunakan apabila sampel diambil dari

populasi yang jelas. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena

kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu

kebenarannya bersifat peluang (probability).

48 Sugiono dan Wibowo . 2002. Statistik Penelitian, Edisi Pertama. Bandung: Alfabeta.

Page 52: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

39

Sebuah kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk

populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan)

yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Bila kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang

kesalahan 1% maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan

kepercayaan ini disebut taraf signifikan. Pengujian taraf signifikansi dari

hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel sesuai

dengan teknik analisis yang digunakan. Misalnya uji-t akan digunakan

tabel t, uji-F akan digunakan tabel F. pada setiap tabel sudah disediakan

untuk taraf signifikansi beberapa persen, suatu analisis dapat

digeneralisasikan.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat kesesuaian atau keabsahan antara

objek dan alat ukur dengan objek yang diobservasi. Suatu instrument yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang

kurang valid berarti memiliki kualitas rendah.

“Validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan

terhadap isi (content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk

mengukur ketepatan instrument yang digunakan dalam suatu penelitian”.49

Uji validitas yang akan digunakan ialah uji validitas empiris, yaitu dengan

cara analisis statistik dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari

setiap butir item dengan jumlah skor seluruh item. Pada penelitian ini uji

validitas untuk variabel: Bimbingan Agama (X), Perilaku Remaja (Y).

49

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D. Bandung: Alfabeta.

Page 53: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

40

Tujuan uji validitas adalah mengetahui sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi

ukurnya. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas kuesioner yang

diberikan kepada responden adalah korelasi yang dikemukakan oleh

pearson, yang dikenal dengan rumus product moment sebagai berikut:

rxy ( )( )

√ ( ) ( ) ] ( ) ( ) ]

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑XY = Jumlah perkalian antara variabel X dan variabel Y

∑X2 = Jumlah kuadrat nilai X

∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai Y

(∑X)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑y)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Tabel 4. Blue Print Sebelum diuji

NO Variabel indikator Butir positif Butir

Negatif

Jumlah

1 Bimbingan

Agama

Kognitif 1,2,3,4,5,6,7 7

afektif 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,20 19,21,22 15

Psikomotorik 21,22,23,24,25,27,28,29,30,31,34,35 26,32,33 13

Jumlah 35

NO Variabel indikator Butir positif Butir

Negatif

Jumlah

2 Perilaku

Remaja

Kepribadian 34,36,37,38,39,40,41,42,44,46,47,

48,49

35,43,45,50 18

Ibadah 52,53,54,55,57,58,59,61,62,63 56,60 12

Akhlak 64,65,66,67,68,69 70 7

Jumlah 37

Page 54: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

41

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehendak,

ketetapan atau keajekan atau konsistensi suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan handal jika jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan

dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.50

Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan

(konsisten) dari suatu instrument. Pengujian ini dimaksudkan untuk

menunjukan hasil sejauh mana pengukuran dapat dipercaya. Hasil

pengukuran dapat dipercaya atau reliabilitas hanya beberapakali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh

hasil relative sama.

Pada penelitian ini reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus

alpha atau Cronbach Alpha (α) dikarenakan instrument pertanyaan

kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai hal ini

menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5. Adapun untuk menghitung

reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan

komputerisasi program SPSS versi 21 for windows.

Uji reliabilitas dianalisis dengan menggunakan rumus Cronbach

Alpha sebab skor angket bukan 1 dan 0 melainkan dengan ordinal skor

nilai 1-5. Metode ini diusulkan oleh Cronbach Alpha, sehingga bisa juga

disebut penguji koefisien reliabilitas Cronbach Alpha Ruseffendi,

(2005:160).

50

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Mulitivarate Dengan Program IBM SPSS,

Edisi Kelima. Semarang: Univ. Diponegoro.

Page 55: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

42

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

]

]

Keterangan:

r : Koefisien reliabilitas instrumen

k : Jumlah butir pertanyaan

Σ i² : Jumlah varian butir

t² : Jumlah varian total

Kriteria koefisien reliabilitas menurut Ruseffendi, (2005:160)

adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Nilai Keterangan

r < 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ r < 0,40 Rendah

0,40 ≤ r < 0,70 Sedang

0,70 ≤ r < 0,90 Tinggi

0,90 ≤ r < ,00 Sangat Tinggi

Sumber: Ruseffendi (2005:160)

3. Pengujian data penelitian (Uji Asumsi Klasik)

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan data.

Menurut Singgih Santoso (2009:342) mengemukakan bahwa “Sebuah

regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan sebuah model yang

baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin.

Olek karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi

beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik”. Dalam penelitian ini

asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Homogenitas

Page 56: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

43

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali mengemukakan

bahwa, “Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

medekati normal.51

Jadi uji normalitas buka dilakukan pada masing-

masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Suatu data dikatakan

mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu

diagonal dan grafik”. Unuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak maka dengan cara melihat probability plot yang

membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Normalitas

dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada titik sumbu diagonal pada

grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Maka model regresi memenuhi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

normalitas.

Menurut Ghozali “pengujian normalitas juga dapat dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test, jika tingkat

signifikan probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal”.

b. Uji Homogenitas

Menurut Duwi Priyatno (2017:101) uji homogenitas digunakan

untuk mengetahui varian populasi data apakah antara dua kelompok atau

lebih data memiliki varian yang sama atau berbeda. Uji ini sebagai

prasyarat dalam uji hepotesis yaitu independent samples T Test dan One

Way ANOVA

51

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Mulitivarate Dengan Program IBM SPSS,

Edisi Kelima. Semarang: Univ. Diponegoro.

Page 57: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

44

Kriteeria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi lebih

dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok

data adalah sama.

4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Uji regresi dilakukan jika terdapat data dari dua variabel riset yang

sudah diketahui yang mana variabel bebas X yang mana variabel terikat Y

sedangkan nilai-nilai Y lain dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan

suatu nilai X tertentu.52

Rumus :

Y = a + bX

Dimana :

Y : Variabel tidak bebas (perilaku remaja)

X : Variabel bebas (Bimbingan akhlak)

a : konstan atau harga Y bila X=0

b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi

penurunan.

a. Uji Parsial (Uji t)

Hubungan variabel independen secara persial dengan variabel

dependen akan di uji dengan uji t (menguji signifikan korelasi product

moment) dengan membandingkan ttabel denga thitung. Adapun rumus yang

digunakan menurut Sugiyono (2012:184) dalam menguji hipotesis (Uji t)

penelitian ini sebagai berikut:

52 Rachmat Kriyantono, Teknik Pratis Riset Komunikasi, h.180

Page 58: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

45

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

Keterangan:

t = Probabilitas

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Sampel

2 = Jumlah Variabel Independen

Dengan menggunakan rumus diatas, dapat ditarik kesimpulan dari

hipotesis untuk hasil perhitungan statistik uji t (thitung) dibandingkan

dengan (ttabel) dengan tingkat signifikan 0,05 (5%) dan derajat bebas df =

n-k (jumlah responden dikurangi jumlah variabel bebas).

Berikut adalah kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis H0

adalah sebagai berikut:

1) Jika thitung > ttabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima

(berpengaruh).

2) Jika thitung < ttabel pada α = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak

(tidak berpengaruh).

Kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah

dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan hipotesis sebagai berikut:

1) Bimbingan Agama (X1) terhadap Perilaku Remaja (Y)

H0 : ρ1 = 0 Bimbingan Agama tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku remaja.

H1 : ρ1 ≠ 0 Bimbingan Agama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku remaja.

5. Koefisien Determinasi (KD)

Menurut Imam Ghozali (2009;350) “Koefisien deteminasi pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam

menerangkan variasi variabel dependen”. Nilai Koefisien Determinasi

adalah antara nol dan satu, nilai R2 yang kecil berarti variasi variabel

dependen yang terbatas dan nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-

variabel independen sudah dapat memberi semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

t = dan t =

Page 59: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

46

menunjukan seberapa besar persentase keragaman yang dapat

dijelaskan oleh keragaman X atau dengan kata lain seberapa besar X dapat

memberikan konstribusi terhadap Y”.

Berdasarkan keterangan diatas, maka koefisien determinasi

merupakan bagian dari keragaman total variabel terikat yang dapat

diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas dihitung dengan koefisien

determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain diluar variabel

dianggap konstan.

Koefisen determinasi (KD) merupakan besaran nol negative,

besarnya nilai koefisen determinasi adalah antara 0 – 1. KD bernilai 0

(nol) berarti tidak ada hubungan antara X (bebas) dengan variabel Y

(terikat), sebaliknya nilai KD 1 (satu) berarti suatu kecocokan yang

sempurna dari ketepatan perkiraan model.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh/hubungan Bimbingan

Agama (variabel X), Terhadap Perilaku Remaja (variabel Y) pada Majelis

Ta‟lim Annajmuts Tsaqib. Berikut ini adalah rumus koefisien determinasi,

sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2010:231) Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien korelasi antara X dan Y

100% = Perkalian yang dipersentasekan

KD = r2 x 100%

Page 60: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 61: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Kota Tangerang Selatan

1. Kondisi Geografis

Kota Tangerang Selatan memiliki luas wilayah 14.719 ha yang

terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa. Kota Tangerang Selatan

sebagai salah satu Kota/Kabupaten dilingkungan Pemerintah Provinsi

Banten, berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi

Jawa Barat. Dengan letak daerah yang begitu strategis, Kota Tangerang

Selatan menjadi kota yang cepat berkembang dan mampu bersaing dengan

kota atau kabupaten lainnya di Indonesia.

Tabel 2.1

Potensi Fisik Dasar Kota Tangerang Selatan

No. Potensi Fisik Dasar Keterangan

1 Luas Wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha

2 Letak Geografis 10638‟ - 10647‟ BT dan 0613‟30”-

0622‟30” LS

3 Batas Wilayah

- Sebelah Utara Kota Tangerang dan Provinsi DKI Jakarta

- Sebelah Timur Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok

- Sebelah Selatan Kota Depok dan Kabupaten Bogor

- Sebelah Barat Kabupaten Tangerang

4 Wilayah Pemerintahan

- Kecamatan 7 Kecamatan

- Kelurahan 49 Kelurahan

- Desa 5 Desa

Sumber: - Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008

- Hasil Olah Potensi Desa Tahun 2006 dalam Kompilasi Data untuk

Penyusunan RT RW Kota Tangerang Selatan (2008)

Page 62: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

48

2. Kondisi Sosial Masyarakat

Penduduk Kota Tangerang Selatan 90,14% beragama Islam,

5,25%, beragama Kristen Protestan, Katolik sebesar 3,36%, Hindu sebesar

0,26%, Budha sebesar 0,92%, Konghucu sebesar 0,03%, penganut

kepercayaan 0,001% dan selainnya 0,03%. Sedangkan jumlah penduduk

Kota Tangerang Selatan belum kawin sebesar 50,69%, kawin 46,56%, cerai

hidup 0,66% dan cerai mati 2,09%.

Tabel 2.20

Jumlah Penduduk Per Agama

No. Keterangan Jumlah* Persentase

1 Islam 935.364 90,14%

2 Kristen 54.518 5,25%

3 Katholik 34.867 3,36%

4 Hindu 2.675 0,26%

5 Budha 9.582 0,92%

6 Konghucu 329 0,03%

7 Penganut Kepercayaan 12 0,001%

8 Lainnya 318 0,03%

T O T A L 1.037.665 100%

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan,

2010

Ket: *) Berdasarkan pencatatan dokumen kependudukan (Oktober, 2010)

B. Profil Majelis Ta’lim Annajmuts Tsaqib

1. Sejarah Singkat Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib

Majelis annajmuts tsaqib adalah majelis sholawat yang dimana di

dalamnya membaca riwayat dan sejarah rasullah saw, agar bisa meneladani

akhlak baginda nabi Muhammad saw. Majelis ini berdiri pada tanggal 27 Juli

2007, pertama kali majelis ini di bentuk di daerah kampung dukuh pasar rebo

Jakarta timur.

Dari sanalah majelis berdiri yang bertujuan mengajak umat islam

untuk cinta kepada rasulullah dan gemar untuk membaca sholawat khusunya

Page 63: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

49

kepada kalangan generasi muda supaya bisa mengenal rasulullah dan para

aulia allah swt.

Dan majelis ini mulai masuk di kota tangerang selatan pada awal bulan

febuari 2012 yang bertempat di serua indah ciputat musholah nurul iman.

Berawal dari jamaah 20 orang dan sekarang sudah ratusan Yang dulunya

majelis ini bernama majlis akhlaqul karimah dan berganti menjadi annajmuts

tsaqib pada tanggal 3 maret 2016.

Majelis ini berlambangkan bunga mawar yang mengartikan kepada

sulthonul aulia tuan syekh abdul qodir aljailany, beliau adalah ulama besar

yang berasal dari kota Baghdad. Yang mana arti nama annajmuts tsaqib di

ambil dari al-qur‟an yang artinya bintang yang cahayanya tembus.

Majelis annajmuts tsaqib di pimpin oleh alhabib taufik rahman azwin

bin Muhammad boftem yang biasa di kenal dengan habib taufik bin

Muhammad boftem, beliau kelahiran Jakarta,18 maret 1989. Ayah beliau

bernama Muhammad bin shaleh boftem dan ibu beliau bernama siti fatmah.54

2. Kegiatan Majelis Ta‟lim Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib

Kegiatan Majelis Ta‟lim Annajmuts Tsaqib antara lain : pengajian

rutin seminggu dua kali yang diadakan setiap hari selasa malam rabu dan hari

jum‟at malam sabtu pada pukul 20:00 – 23:00 wib. Adapun selain dari

kegiatan itu dimajelis ta‟lim ini pun diadakan bimbingan agama bersama

habib langsung setelah selesai pengajian, kegiatan ziarah kubur atau

silaturahim kebeberapa ulama. Dan setiap bulannya majelis ta‟lim ini

mengadakan acara Tabligh Akbar sekaligus bakti sosial untuk para yatim dan

dhuafa.

54 Wawancara dengan Habib Taufik bin Muhammad Boftem di kediaman beliau.

Page 64: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 65: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

50

BAB V

TEMUAN DAN ANALISA

A. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian itu adalah Remaja Majelis Ta‟im Annajumuts

Tsaqib di Serua Ciputat Kota Tangerang Selatan sebanyak 30 orang yang dipilih

secara acak sederhana. Remaja Majelis Ta‟lim tersebut yang pernah mengikuti

kegiatan penyuluhan islam. Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan dan usia terlihat pada tabel 14 dan tabel 15 sebagai berikut:

Tabel 14 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

<SMP 2 6,7 %

>SMA 27 90 %

>S1 1 3,3 %

Jumlah 30 100%

Tabel 15 Karakteristik responden berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif(%)

Laki-laki 18 60 %

Perempuan 12 40 %

30 100%

Berdasarkan tabel 14, terlihat bahwa sebagian besar responden dengan

tingkat pendidikan >SMA. Sedangkan tabel 15 terlihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin >Laki-laki. Hal ini terjadi karena dalam

pemilihan responden peneliti mengabaikan pengaruh tingkat pendidikan dan

jenis kelamin terhadap perilaku remaja.

Page 66: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

51

B. Analisis Pengaruh bimbingan Agama Terhadap Perilaku Remaja

1. Uji Validitas dan Realibilitas

Untuk mendapat data yang akan dilakukan menyebarannya kepada

30 responden, peneliti terlebih dahulu melakukan try out angket yang

dibagikan 30 responden untuk menguji validitas dan reabilitas dari

seluruh penyataan dalam angket. Angket dibagi menjadi dua varibel,

yaitu variabel bimbingan agama dan varibel perilaku remaja. Dimana

setiap variabel utama tersebut terdiri dari beberapa kisi-kisi

penyataan/indikator.

Koefisien validitas pada tabel Item- total statistic diatas dapat

dilihat dari nilai corrected item-total corelation. Dengan kriteria uji, tolak

H0 jika nilai koefisien validitas lebih tinggi dibandingkan dengan 0,36.

Berdasarkan tabel diatas item yang memiliki koefisien validitras lebih

rendah dibandingkan dengan 0,36 adalah item pertanyaan 1, 4, 5, 6, 10,

11, 15, 20, 22, 24, 25, 26, 36, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 52, 53,

56, maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan tersebut di tidak

valid.

Tabel 5.2 Reability Statistics

Sumber: hasil olah data,2019

Berdasarkan tabel reability statistic diatas dapat diketahui bahwa nilai

koefisien reabilitas alpha adalah sebesar 0,843. Dengan kriteria uji, item

dinyatakan realiabel jika nilai koefisien reabilitas lebih dari 0,7. Dengan nilai

cronbach‟s alpha 0,843 (lebih dari 0,7) berdasarkan kaidah Rebilitas Guilford.,

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian Reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,843 56

Page 67: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

52

2. Uji Normalitas

Tabel 5.3 Blue Print One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tewst

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 117,03 67,70

Std. Deviation 6,985 4,684

Most Extreme Differences Absolute ,178 ,109

Positive ,118 ,084

Negative -,178 -,109

Kolmogorov-Smirnov Z ,972 ,599

Asymp. Sig. (2-tailed) ,301 ,866

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2019.

Tabel output SPSS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas

menggambarkan hasil uji normalitas data, yaitu:

a. Uji Normalitas Y (Perilkaku Remaja)

N : Menunjukan jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian Dalam hal ini jumlah sampelnya adalah 30.

Mean : Menunjukan nilai rerata dari 30 data yaitu sebesar 67,70

Artinya rerata perilaku remaja adalah 67,70 satuan.

Std Deviation : Mengambarkan penyimpangan setiap data terhadap

reratanya. Penyimpangan data terhadap reratanya adalah

sebesar 4,684. Dengan demikian rerata perilaku remaja dari

satu anak ke anak yang lain adalah sebesar 4,684 satuan.

K-Smirnov-Z : menunjukan nilai uji statistik dengan menggunakan

kolmogorov Smirnov (KS). Berdasarkan tabel diatas

diketahui bahwa nilai KS adalah 599.

Page 68: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

53

Nilai Sig : menunjukan nilai probabilitas, digunakan untuk menguji

hipotesis normalitas. H0 diterima atau data berdistribusi

normal jika memiliki nilai probabilitas lebih tinggi

dibandingkan 0,05.

Kesimpulan : berdasrkan hasil tabel KS test diatas dapat diketahui

bahwa nilai KS sebesar 599 artinya lebih tinggi

dibandingkan dengan 0,05. Sesuai dengan kriteria uji diatas,

maka H0 diterima yang artinya data data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas X (Bimbingan Agama)

N : Menunjukan jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian. Dalam hal ini jumlah sampelnya adalah 30.

Mean : Menunjukan nilai rerata dari 30 data yaitu sebesar 117,03

Artinya rerata perilaku remaja adalah 117,03 satuan.

Std Deviation : Mengambarkan penyimpangan setiap data terhadap

reratanya. Penyimpangan data terhadap reratanya adalah

sebesar 6,985. Dengan demikian rerata perilaku remaja dari

satu anak ke anak yang lain adalah sebesar 6,985 satuan.

K- Smirnov-Z : menunjukan nilai uji statistik dengan menggunakan

kolmogorov Smirnov (KS). Berdasarkan tabel diatas

diketahui bahwa nilai KS adalah 972.

Nilai Sig : menunjukan nilai probabilitas, digunakan untuk menguji

hipotesis normalitas. H0 diterima atau data berdistribusi

normal jika memiliki nilai probabilitas lebih tinggi

dibandingkan 0,05.

Kesimpulan : berdasrkan hasil tabel KS test diatas dapat diketahui

bahwa nilai KS sebesar 972 artinya lebih tinggi

dibandingkan dengan 0,05. Sesuai dengan kriteria uji diatas,

maka H0 diterima yang artinya data data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Page 69: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

54

3. Regresi Linier Sederhana

Tabel 5.4 Blue Print Variables Entered/Removed

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Bimbingan

Agama

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Perilaku Remaja

Sumber. Hasil Olah Data,2019

Penjelasan:

Tabel Output Variables Entered/Removed diatas mengambarkan metode yang

digunakan dalam proses perhitungan analisis regresi. Berdasarkan tabel tersebut,

metode yang digunakan dalam analisis regresi ini adalah metode enter.

Tabel 5.5 Blue Print Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,476a ,226 ,199 4,193 1,711

a. Predictors: (Constant), Bimbingan Agama

b. Dependent Variable: Perilaku Remaja

Sumber: Hasil Olah Data, 2019

Penjelasan:

R menunjukan koefisien kolerasi antara varibael X secara keseluruhan

dengan Y. Berdasarkan tabel model summary diatas hubungan diantara variabel X

(Bimbimbingan Agama) secara keseluruhan dengan Y (Perilaku Remaja) sebesar

0,476. Hubingan tersebut mengambarkan hubungan yang cukup kuat antara

bimbingan agama dan perilaku remaja.

Page 70: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

55

R Square menunjukan koefisien determinasi dalam model regregsi.

Berdasarkan tabel model summary diatas dapat diketahui bahwa kontribusi

varibael X (Bimbingan agama) secara bersama-sama terhadap variabel Y

(perilaku Remaja) adalah sebesar 0,226. Hal ini menunjukan bahwa bimbingan

agama hanya memberikan kontribusi pengaruh sebasar 22,6 terhadap perilaku

remaja, sedangkan sisanya 87,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Adjusted R Square menunjukan nilai koefisien determinasi untuk regresi

berganda. Karena dalam hal ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi

sederhana, maka nilai Adjusted R Square tidak digunakan dalam analsis ini.

Std. Error menunjukan nilai estimasi rentang interval koefisien

detreminasi pada populasi. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai

standar deviasi dalam analisis ini sebesar 4,193. Artinya jika penulis

mengestimasi niali koefisien determasi populasinya maka nilainya berada pada

rentang 0,01 + 4,193.

Tabel 5.6 Blue Print Anova

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 143,941 1 143,941 8,186 ,008a

Residual 492,359 28 17,584

Total 636,300 29

a. Predictors: (Constant), Bimbingan Agama

b. Dependent Variable: Perilaku Remaja

Sumber: Hasil Olah Data, 2019

Tabel output SPSS ANOVA diatas mengambarkan hasil uji F statistik. Uji F

statistik digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis simultan. Karena dalam

penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Sehingga

pengijian menggunakan F statistik tidak digunakan dalam analisis ini.

Page 71: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

56

Tabel 5.7 Blue Print Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 30,373 13,069 2,324 ,028

Bimbingan Agama ,319 ,111 ,476 2,861 ,008

a. Dependent Variable: Perilaku Remaja

Sumber: Hasil Olah Data, 2019

Penjelasan:

B menujukan koefisien regresi, dimana nilai koefisien regresi

mengambarkan nilai Y yang diakibatkan oleh varibael X berdasarkan output

Cofficients diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi untuk variabel X

(Bimbingan Agama) adalah 0,319. Hal ini menunjukan adanya kenaikan perilaku

remaja dengan semakin bertambahnya bimbingan agama. Walaupun pengaruh

dari koefisien regresi ini kecil, namun menunjukan adanya anomali semakin tinggi

(sering) bimbingan agama semakin baik perilaku remaja. Hal ini mungkin

disebabkan karena belum intensifnya bimbingan agama yang diberikan oleh

majelis.

Dengan nilai koefisien regresi tersebut didapat model persamaan reagresi,

yaitu Y = 30,373 + 0,319X dengan interprestasi sebagai berikut:

a. Dalam persamaan regresi tersebut, Y adalah perilaku remaja dan X adalah

bimbingan agama

b. Nilai konstanta sebesar 30,373 menunjukan bahwa jika bimbingan agama,

maka nilai perilaku remaja adalah 30,373.

c. Niali koefisien regresi bimbingan agama adalah 0,319 menunjukan bahwa

setiap kenaikan agama 1 satuan, maka akan meningkatkan perilaku remaja

sebesar 0,319. Koefisien yang bernilai negatif artinya pengaruh positif

antara bimbingan agama dan perilaku remaja. Seperti yang telah

dijabarkan sebelumnya, semakin meninggkatnya bimbingan agama maka

perilaku remaja akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.

Page 72: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

57

Std Error menunjukan nilai estimasi (estimasi) interval untuk koefisien b,

berdasrkan tabel output coefficients diatas dapat diketahui nilai Std. Error

adalah sebesar 13,069, sedangkan nilai Std. Error untuk variabel X adalah

sebesar 0,111. Beta menujukan nilai koefisien regresi yang sudah

distandarisasi yakni sebesar 0,476.

T mengambarkan statistik uji untuk menguji koefisien regresi.

Dengan kriteria uji, tolak Ho jika nilai T hitung lebih tinggi daripada

tabel. Dalam tabel 5.6 tersebut menunjukan nilai t hitung sebesar 2,861.

Dapat dilihat pada tabel statistik pada tingkat signifikasi 0,025 dengan df

(30-2)= 28, maka diperoleh hasil untuk tabel sebesar 2,048 berdasarkan

hasil tersebut, thitung lebih besar dari tabel (2,861>2,048), maka Ha di

terima, Ho diterima, artinya bahwa bimbingan agama secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap perilaku remaja.

Sig mengambarkan statistik uji untuk menguji koefisien regresi.

Memiliki fungsi yang sama denga T hitung. Dengan kriteria uji, tolak Ho

jika nilai Sig (Probabilitas) lebih rendah dibandingkan 0,05. Berdasarkan

signifikasi dalam tabel tersebut X memiliki nilai signifikansi sebesar

0,008 yakni lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian Ho

ditolak, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh bimbingan agama

terhadap perilaku remaja.

Kesimpulan:

Berdasrkan hasil perhitungan dengan menggunakan program

SPSS, dapat diketahui bahwa bimbingan agama secara parsial memilki

pengaruh terhadap perilaku remaja yang signifikan.

Page 73: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

58

Tabel 4. Blue Print Validitas

NO Variabel Valid Tidak Valid Jumlah

1 Bimbingan

Agama

2,3,7,8,9,12,13,14,16,17,18,19,21.22,23,24,27,

28,29,30,31,32,33

1,4,5,6,10,11,

15,20,25,26,34

Jumlah 23 11 34

NO Variabel Valid Tidak Valid Jumlah

2 Perilaku

Remaja

35,38,39,40,43,49,50,51,53,54,55 36,37,41,42,

44,45,46,47,

48,52,56

Jumlah 11 11 22

Page 74: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 75: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

59

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan tentang

pengaruh bimbingan agama terhadap perilaku remaja di majelis ta‟lim

Annajmuts Tsaqub Kota Tangerang Selatan yang telah dilakukan, maka

peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan bimbingan agama terhadap

perilaku remaja. dalam tabel tersebut X memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,008 yakni lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.

2. Pengaruh bimbingan agama terhadap perilaku remaja adalah sedang

(R= 0,476) antara variabel X terhadap Y variabel bimbingan agama X

mempengaruhi 22,6% terhadap variabel Y, sedang sisanya 77,4%

diluar model.

Page 76: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 77: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 78: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 79: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 80: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 81: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 82: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 83: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 84: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 85: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 86: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

DAFTAR KUESIONER

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini saya “Ridwan Gunawan” mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud untuk melaksanakan

penelitian dalam rangka tugas akhir karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “

Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim

Annajmuts Tsaqib Kota Tangerang Selatan, maka saya mengharapkan

kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i kiranya berkenan untuk mengisi kuesioner ini dengan

sebenar-benarnya sebagai data yang akan digunakan dalam penelitian. Atas

perhatian dan perkenaan Bapak/Ibu/Sdr/I saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

A. IdentitasResponden

1. Nama:…………………………..

2. Jenis Kelamin:a.Laki-laki b.Perempuan

3. Pendidikan:a.SMP/MTS b.SMA/SMK

B. PetunjukPengisian

a. Bacalah setiap pernyataan dengan baik danteliti.

b. Isilah dengan jujur danbenar.

c. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memeberi ceklis ( √ ) dari

setiap pernyataan yang dianggap paling tepat dengan menggunakan skala

berikut:

SS= SangatSetuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS= Sangat TidakSetuju

Page 87: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

PERNYATAAN BUTIR POSITIF DAN BUTIR NEGATIF

BIMBINGAN AGAMA

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Kognitif

1 Setelah mengikuti bimbingan agama saya mendaptkan

pengetahuan baru sebelumnya.

2 Setelah mengikuti bimbingan agama saya mengetahui

mana yang diperintahkan dan mana yang di larang oleh

agama islam

3 Saya selalu memperhatikan materi yang disampaikan

oleh pembimbing agama

4 Setelah mengikuti bimbingan agama saya mengetahui

tetacara sholat yang benar.

5 Setelah mengikuti bimbingan agama agama saya

mengetahui tatacara berwudhu.

6 Materi yang disampaikan Habib di majelis ta’lim

annajmuts tsaqib

Membingungkan

7 Setelah mengikuti bimbingan agama mengetahui cara

membaca al-qur’an dengan baik.

8 Setelah mengikuti bimbingan agama saya mengetahui

macam-macam sholat sunah

9 Materi bimbingan agama yang disampaikan oleh

pembimbing agama sangat menarik

10 Saya malas melaksanakan sholat lima waktu

Afektif

SS S TS STS

11 Saya merasakan adanya manfaat setelah mengikuti

bimbingan agama

12 Saya merasa semangat setelah mengikuti bimbingan

agama yang diadakan oleh Majelis Ta’lim Annajmuts

tsaqib

13 Saya merasa lebih tenang setelah mengikuti pengajian

yang diadakan oleh pembimbing agama

14 Saya merasa lebih dekat dengan Allah setelah

mengikuti kegiatan bimbingan agama di Majelis

15 Setelah mengikuti bimbingan saya selalu merasa ingin

memperbaiki diri.

16 Materi bimbingan agama yang di sampaikan oleh

pembimbing agama sangat menarik

17 Setelah mengikuti bimbingan agama keyakinan agama

saya meningkat

Page 88: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

18 Saya rajin mengikuti kegiatan bimbingan agama di

Majelis

19 Saya bangga mengikuti kegiatan bimbingan agama

20 Saya malas mengikuti kegiatan bimbingan agama

21 Saya lebih senang mengikuti kegiatan bimbingan

agama dari pada berdiam diri

22 Saya benci dengan kegiatan bimbingan agama

Psikomotorik

SS S TS STS

23 Tingkah laku / prilaku saya berubah menjadi lebih baik

setelah mengikuti kegiatan bimbingan agama

24 Saya akan memperbaiki semua kesalahan yang telah

saya perbuat

25 Saya berani meminta maaf ketika berbuat salah

26 Saya mengabaikan materi yang di sampaikan oleh

habib dalam kehidupan sehari-har

27 Saya menerapkan materi yang di sampaikan oleh

pembimbing agama dalam kehidupan sehari-hari

28 Setelah mengikuti bimbingan agama saya bertambah

rajin menjalankan sholat lima waktu

29 Setelah mengikuti bimbingan agama saya bertambah

rajin melakukan sholat sunah

30 Setelah mengikuti bimbingan saya lebih sabar dalam

menghadapi masalah

31 Setelah mengikuti bimbingan agama saya lebih sering

berbuat baik terhadap sesama teman

32 Setelah mengikuti bimbingan agama saya lebih sering

memakai busana muslim

33 Setelah mengikuti bimbingan agama saya rutin

berdzikir setelah selesai sholat.

PERNYATAAN BUTIR POSITIF DAN BUTIR NEGATIF

PERILAKU REMAJA

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Kepribadian

34 Saya dapat menerima diri saya sepenuhnya

35 Saya membuat perencanaan mengenai kegiatan dimasa

yang akan datang

36 Saya jarang menyimpan dendam bahkan ketika orang

lain yang telah berbuat jahat kepada saya

37 Saya bersyukur dengan fisik saya yang sempurna

38 Saya berusaha keras untuk mencapai tujuan saya

Page 89: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

39 Menurut teman-teman, saya terlalu kritis pada orang

lain

40 Saya terkadang terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil

41 Saya akan mencuri uang ketika orang lain tidak tahu

42 Saya suka membuat karya seni seperti novel, lagu, atau

lukisan

43 Ketika mengerjakan sesuatu, saya tidak terlalu

memperhatikan secara detail

44 Terkadang orang-orang mengatakan bahwa saya terlalu

keras kepala

45 Saya lebih suka berkerja bersama-sama dari pada

bekerja sendirian

46 Saya perlu seseorang untuk membuat nyaman, ketika

mengalami sesuatu yang menyakitkan

47 Memiliki banyak uang tidak terlalu penting bagi saya.

48 Menurut saya memperhatikan sesuatu secara detail,

sangat membuang-buang waktu.

49 Saya membuat keputusan berdasarkan perasaan saat itu

bukan berdasarkan pemikiran yang matang.

Akhlak

SS S TS STS

50 Saya mentaati perintah Allah, menjalankan semua

perintahnya dan menjauhi semua larangannya

51 Saya mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan

52 Saya menyadari kesalahan dan semua dosa yang telah

saya perbuat di masa lalu

53 Saya mampu mengendalikan diri dari perbuatan tercela

54 Saya mampu bersikap menghormati dan sopan santun

terhadap sesama manusia

55 Saya akan berbuat baik serta terus tolong menolong

dalam hal kebaikan

56 Saya mengabaikan perintah Allah dan selalu

menjalankan semua larangannya

Page 90: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

DOKUMENTASI PENELITIAN

Keterangan : sedang berlangsung acara majelis ta'lim An-Najmuts Tsaqib

Keterangan : Pengisian kuisioner oleh jamaah majelis ta'lim An Najmuts

Tsaqib

Page 91: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

DOKUMENTASI PENELITIAN

Keterangan : Foto bersama Habib Taufik bin Muhammad Boftem

(pimpinan Majelis Ta’lim An-Najumuts Tsaqib)

Keterangan : Sedang berlangsung acara majelis ta’lim Annajmuts Tsaqib di

Mesjid Nur Asmaul Husna – Alam sutra Tangerang Selatan

Page 92: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

DOKUMENTASI PENELITIAN

Keterangan : Foto bersama akhwat majelis ta’lim An-Najmuts Tsaqib

Keterangan : Foto bersama ikhwan majelis ta’lim An-Najmuts Tsaqib

Page 93: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

Bimbingan Agama

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16

R1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

R2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4

R5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

R6 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R7 4 3 3 4 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3

R8 4 3 3 4 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3

R9 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R10 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4

R11 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R12 4 4 4 4 4 1 4 3 3 1 4 3 4 4 4 3

R13 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R14 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R15 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R16 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

R17 4 4 4 3 3 1 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4

R18 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R19 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4

R20 4 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R21 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R22 3 4 4 3 3 1 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4

R23 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R24 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

Page 94: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

R25 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4

R26 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4

R27 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4

R28 4 4 3 3 4 1 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4

R29 3 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3

R30 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4

0,3314 0,5458 0,5348 0,1945 0,1736 -0,0422 0,4562 0,6048 0,8144 0,0294 0,2534 0,6007 0,6393 0,4700 -0,0542 0,6293

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

tidak valid

Valid Valid tidak valid tidak valid tidak valid Valid Valid Valid tidak valid tidak valid Valid Valid Valid tidak valid Valid

B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 Total

R1 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 4 59

R2 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 61

R3 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 4 4 60

R4 4 2 3 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 4 47

R5 4 4 4 1 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 64

R6 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R7 3 3 3 2 3 1 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 54

R8 3 3 3 2 3 1 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 54

R9 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R10 4 4 4 2 4 2 4 3 2 1 3 3 3 4 4 4 3 4 58

R11 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69

R12 4 3 4 1 3 1 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 3 58

R13 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R14 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69

R15 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65

R16 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 66

R17 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 62

Page 95: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

R18 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R19 3 4 3 1 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 51

R20 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 62

R21 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R22 4 4 4 1 4 1 4 3 4 1 4 3 3 4 4 3 3 4 58

R23 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 62

R24 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R25 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 63

R26 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 60

R27 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 62

R28 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 3 58

R29 4 4 4 1 4 1 3 3 4 1 3 3 2 3 3 2 2 4 51

R30 4 4 4 2 3 1 4 4 4 1 4 3 2 3 4 3 2 4 56

0,4811 0,6040 0,6836 -0,5320 0,6885 0,4838 0,8020 0,5270 0,3252 0,3952 0,6487 0,8333 0,8274 0,7963 0,6640 0,7255 0,7352 0,2172

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid tidak valid Valid Valid Valid Valid tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid tidak

valid

Page 96: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

Perilaku Remaja

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 Total

R1 3 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 74

R2 4 4 4 4 2 4 1 2 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 71

R3 4 4 4 4 2 3 1 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 4 1 67

R4 4 4 4 4 4 3 1 3 1 2 4 3 3 1 1 2 4 4 3 4 4 1

64

R5 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 77

R6 4 4 4 4 1 3 1 3 1 2 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 4 1 65

R7 3 4 3 3 4 3 1 3 2 3 3 4 3 1 1 3 3 4 4 3 3 3 64

R8 3 4 3 3 4 3 1 3 2 3 3 4 3 1 1 3 3 4 4 3 3 3 64

R9 4 4 4 4 3 4 1 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 71

R10 3 3 3 3 3 4 1 4 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 65

R11 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 3 1 1 4 4 4 4 3 4 4 1 70

R12 3 3 4 4 2 3 1 2 1 3 4 4 2 1 1 3 4 4 3 3 4 1 60

R13 4 4 4 4 1 4 1 2 1 3 4 4 4 2 1 3 4 4 3 3 4 1 65

R14 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 3 1 1 4 4 4 4 3 4 4 1 70

R15 4 3 4 4 3 3 1 4 2 2 4 3 1 1 4 4 4 4 3 4 4 1 67

R16 4 4 4 4 2 2 1 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 70

R17 3 4 4 4 3 3 1 2 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 1 70

R18 3 4 4 4 1 1 1 3 2 1 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 1 63

R19 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 60

R20 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 4 4 1 74

R21 4 4 4 4 3 4 1 3 2 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 72

R22 4 3 4 4 2 4 1 2 2 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 1 69

R23 3 3 4 4 4 4 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 76

R24 4 3 4 4 3 3 1 3 1 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 67

Page 97: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota

R25 4 3 4 4 3 3 1 3 1 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 67

R26 3 3 4 4 2 2 1 4 1 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 1 60

R27 3 4 3 4 3 4 1 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 69

R28 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 60

R29 4 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 4 1 1 4 4 4 3 4 4 1 69

R30 4 3 3 4 2 3 1 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 71

0,4048 0,2206 0,3208 0,4952 0,4463 0,6134 0,2540 0,2027 0,4534 0,2247 0,2390 0,3402 0,2688 0,1798 0,3771 0,5098 0,4855 0,2195 0,4381 0,6486 0,6007 -

0,2837

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid tidak valid

tidak valid

Valid Valid Valid tidak valid

tidak valid

Valid tidak valid

tidak valid

tidak valid

tidak valid

tidak valid

Valid Valid Valid tidak valid

Valid Valid Valid tidak valid

Page 98: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 99: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota
Page 100: PENGARUH BIMBINGAN AGAMA TERHADAP PERILAKU REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49908/1/RIDWA… · Perilaku Remaja di Majelis Ta’lim An-Najmuts Tsaqib Kota