PENGARUH BESARAN PREMI, KUALITAS PELAYANAN DAN …repository.uinjambi.ac.id › 1769 › 1 ›...

115
PENGARUH BESARAN PREMI, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT SKRIPSI Oleh: SITI HAMIAH NIM: SES. 141523 PEMBIMBING: Dr. Arsa, M.HI G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019 M/1440 H KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH BERASURANSI DI ASURANSI TAKAFUL SYARIAH JAMBI

Transcript of PENGARUH BESARAN PREMI, KUALITAS PELAYANAN DAN …repository.uinjambi.ac.id › 1769 › 1 ›...

  • PENGARUH BESARAN PREMI, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT

    SKRIPSI

    Oleh:

    SITI HAMIAH

    NIM: SES. 141523

    PEMBIMBING:

    Dr. Arsa, M.HI

    G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.

    KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2019 M/1440 H

    KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH BERASURANSI DI ASURANSI TAKAFUL SYARIAH JAMBI

  • MOTTO

    Artinya

    Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

    dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

    (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah

    dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Q.S. An-Nisa (9).

  • PERSEMBAHAN

    Segala puji bagi Mu ya Allah,

    Alhamdulillah…Alhamdulillah.. Alhamdulillahirobbil’alamin..

    Sujud syukur ku kupersembahka kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi

    Maha penyayang, atas takdir Mu telah kau jadikanku manusia yang senantiasa

    berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga

    keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagi ku untuk meraih cita-cita

    besarku.

    Terima kasih telah memberi amanah kepada dua malaikat mu yang setiap waktu

    ikhlas menjagaku, mendidikku, membimbingku dalam keadaan apapun susah

    maupun senang saya selalu dikasihi dan disayangi dengan baik. Ya Allah engkau

    berikanlah syurga firdaus dan jauhilah kedua orang tua saya dari siksaan pedihnya

    api neraka. Amiin Yaa Robal alamin.

    Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga ku

    persembahkan karya kecil ini

    Untukmu Ayahku ( H. Ambo lau’), ibundaku ( Hj. Zam-zam ) yang telah

    memberikan kasih sayang yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat ku balas

    hanya selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.semoga ini

    menjadi langkah awal untuk membat ayah dan ibu bahagia.

    Buat abang ku Ambo irik dan Mulyadi dan adikku Ambo Senang yang selalu

    bertanya kapan wisuda, hal itu yang membuat saya semangat untuk melangkah

    kedepanya ,dan buat penyemangat ku Roma Wandi terimah kasih sudah bersedia

    mendengar keluh kesahku selama ini, serta sahabat-sahabat seperjuangan Ulyah,

    Nurhamida, Adiba Mardiah, Ummi Mayaddah, Ramlah, Hendri Saputra,

    Syawaluddin dan Yogi Ramadhan dan semua yang tidak bisa ditulis satu persatu

    yang cantik- cantik dan yang ganteng-ganteng, terimakasih sudah membantu dan

    memberikan motivasi kepada penulis, semoga pertemuan ini tetap ada selamanya,

    serta bisa wisuda bareng-bareng.

    Amiin Yaa Robbal Alamin…

    Kemudian buat teman-teman Ekonomi Islam 2014, khususnya teman-teman

    seperjuangan Manajemen Perbankan C. Terima kasih atas bantuan, Doa nasehat,

    hiburan dan semangat yang kalian berikan selama kita bersama, saya tidak akan

    melupakan kebaikan kalian buat saya. Saya hanya bisa berdoa semoga Allah

    membalas semua kebaikan teman teman.

    Amiin Yaa Robbal Alamin…

    ABSTRAK

  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh faktor-faktor pengambilan keputusan

    dari nasabah dalam menggunakan asuransi syariah demi keberlangsungan dan

    eksisnya lembaga tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

    deskriptif dengan populasi nasabah asuransi takaful syariah cabang jambi 2017

    sebanyak 262 orang. Teknik pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan

    kuesioner. Berdasarkan olah data hasil penelitian diperoleh hasil yang signifikan

    secara silmutan (serentak) antara besaran premi, kualitas pelayanan dan tingkat

    kepercayaan terhadap keputusan untuk menjadi nasabah di Asuransi Takaful

    Syariah Jambi. Karena tingkat F sig lebih kecil dari α, yakni 0,000 < 0,005.

    Selanjutnya, secara parsial terdapat variable yang siginifikan dan ada yang tidak

    signifikan. Dari hasil uji t atas variable besaran premi dan kualitas pelayanan

    menunjukkan nilai t sig < α, yakni sama-sama bernilai 0,000 yang lebih kecil dari

    0,005 sehingga dinyatakan ada pengaruh keputusan nasabah. Sedangkan untuk

    variable tingkat kepercayaan diperoleh hasil yang tidak signifikan, dimana tingkat

    t sig lebih besar dari nila α (0,078 > 0,005), artinya tidak ada pengaruh nyata

    terhadap keputusan nasabah. Adapun hasil persamaan regresi berganda, diketahui

    persamaannya, sebagai berikut: KN = 5,196 + 1,382 BP + 1,528 KP -0,755 TK,

    yang dari persamaan ini diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling

    besar adalah variabel Kualitas Pelayanan dengan tingkat koefesien (𝛽) sebesar 1,528, kemudian diikuti berturut-turut oleh Besaran Premi dan Tingkat

    Kepercayaan masing-masing dengan tingkat koefesien sebesar 1,382 dan -0,755.

    Dan terakhir berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, maka secara

    bersamaan ketiga variable independent (besaran premi, kualitas pelayanan dan

    tingkat kepercayaan) yang diteliti mampu menjelaskan variable keputusan

    nasabah dalam memilih jasa Asuransi Takaful Syariah sebanyak 55%, dan sisanya

    sebesar 45% dijelaskan oleh variable independent lain yang tidak diteliti dalam

    penelitian ini.

    Kata kunci: Besaran Premi, Kualitas Pelayanan, Tingkat Kepercayaan,

    Keputusan Nasabah

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

    Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan

    kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    Disamping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan

    kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Skripsi ini

    diberi judul “Pengaruh Besaran Premi, Kualitas Pelayanan Dan Tingkat

    Kepercayaan Terhadap Keputusan Nasabah Berasuransi Di Asuransi

    Takaful Syariah Jambi” merupakan suatu kajian ekonomi khususnya pada

    masyarakat (nasabah). Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam

    melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam

    penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan

    saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaiki.

    Tidaksedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik dalam

    mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan dari

    berbagai pihak, hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Sehubungan

    dengan selesainya skripsi ini maka penulis menyampaikan terima kasih kepada

    semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali

    kepada yang terhormat:

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Ibu Dr. Rafidah M.E.I, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto,

    M.E. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil.I. selaku

  • Wakil Dekan III dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E. Sy. Selaku

    ketua program studi Ekonomi dan Sekretaris program studi Ekonomi

    Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    5. Bapak Dr. Arsa, M.HI selaku dosen pembimbing I dan Ibu G.W.I. Awal

    Habibah, M.E.Sy selaku pembimbing II atas kesabaran dan petunjuk yang

    diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, seluruh karyawan dan karyawati

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi.

    7. Kedua orang tuaku dan kakakku yang telah memberi semangat sehingga

    skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

    membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi.

    Semoga skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.

    Kepada Allah Subhanahu Wata’ala kita memohon ampunan-Nya, dan kepada

    manusia kita meminta maaf. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh

    Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.

    Jambi, Maret 2019

    Penulis,

    SITI HAMIAH

    NIM: SES. 141523

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

    NOTA DINAS ................................................................................................. iii

    MOTTO .......................................................................................................... iv

    PERSEMBAHAN .......................................................................................... v

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Batasan Masalah............................................................................. 6 C. Rumusan Penelitian ....................................................................... 6 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 7 E. Kerangka Teori............................................................................... 8

    1. Asuransi Syariah ......................................................................... 8 2. Hadist ......................................................................................... 12 3. Karakteristik Asuransi Syariah ................................................... 13 4. Jenis-Jenis Asuransi Syariah ....................................................... 16 5. Perilaku Konsumen ..................................................................... 17 6. Premi ......................................................................................... 21 7. Teori Premi Asuransi Syariah ..................................................... 22 8. Pelayanan .................................................................................... 24 9. Kepercayaan Konsumen ............................................................. 29

    F. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 32 G. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 34 H. Hipotesis ......................................................................................... 34

    BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 37 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 37

    B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 37

    C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 38

    D. Uji Coba Statistik .......................................................................... 40

    E. Instrument Pengumpulan Data ...................................................... 42

    F. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................. 43

    G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44

    H. Jadwal Penelitian ........................................................................... 47

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... 48

    A. Manajemen Asuransi Takaful Syariah ........................................... 48

    B. Metode ............................................................................................ 54

    C. Struktur Dewan Perusahaan Asuransi Takaful Syariah ................. 55

  • D. Gambaran Variabel Penelitian ..................................................... 55

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 57

    A. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................ 57

    B. Hasil Penelitian .............................................................................. 61

    C. Pembahasan .................................................................................... 71

    BAB V PENUTUP .......................................................................................... 74

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 74

    B. Saran ..................................................................................................... 74

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    CURICULUMVITAGE

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Data Konsumen dan Omset Penjualan ............................................... 4

    Tabel 2. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 33

    Tabel 3. Skala Likert Instrumen Penelitian ...................................................... 43

    Tabel 4. Definisi Operasional .......................................................................... 43

    Tabel 5. Jadwal Penlitian ................................................................................. 48

    Tabel 6. Usia Responden.................................................................................. 57

    Tabel 7. Jenis Kelamin Responden .................................................................. 58

    Tabel 8. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ........................................... 58

    Tabel 9. Pekerjaan Responden ......................................................................... 59

    Tabel 10. Pendapatan Responden .................................................................... 59

    Tabel 11. Penggunaan Jasa .............................................................................. 60

    Tabel 12. Sumber Informasi ............................................................................. 60

    Tabel 13. Hasil Uji Validitas Variabel Besaran Premi .................................... 61

    Tabel 14. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ............................. 62

    Tabel 15. Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Kpercayaan ........................... 62

    Tabel 16. Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Keputusan Menjadi Nasabah .. 62

    Tabel 17. Hasil Pengujian Uji Realibilitas Besaran Premi (X1) ...................... 63

    Tabel 18. Hasil Pengujian Uji Realibilitas Variabel Kualitas Pelayanan ........ 64

    Tabel 19. Hasil Pengujian Uji Realibilitas Variabel Tingkat Kepercayaan ..... 64

    Tabel 20. Hasil Pengujian Uji Realibilitas Variabel Faktor Keputusan

    Nasabah ........................................................................................... 65

    Tabel 21. Hasil Pengujian Uji F ....................................................................... 66

    Tabel 22. Hasil Pengujian Uji T ....................................................................... 67

    Tabel 23. Hasil Pengujian Analisis Regresi Berganda..................................... 69

    Tabel 24. Hasil Uji Determinasi Koefesien (R2) .............................................. 70

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Paradigma Berpikir ........................................................................ 35

    Gambar 2 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 65

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dalam menjalani kehidupan, segala sesuatunya memiliki resiko dan

    penuh ketidakpastian. Resiko dapat sewaktu-waktu muncul seperti penyakit,

    kecelakaan, kematian, dan segala bentuk kerugian dapat menimbulkan biaya

    yang tidak sedikit. Maka dari itu manusia sangat membutuhkan media untuk

    meminimalisir risiko yang dihadapinya, dan lembaga asuransi menjadi pihak

    yang berani mengusung jasa dengan konsep berbagi risiko tersebut. Dengan

    adanya asuransi, manusia dapat memindahkan risiko-risiko yang ada kepada

    perusahaan asuransi sebagai upaya untuk memperkecil dampak risiko yang

    akan timbul.

    Menurut Bilah, asuransi didirikan untuk membangun kerjasama antara

    pihak dimana satu pihak menawarkan perlindungan pada pihak lain dari segala

    resiko yang tidak diharapkan. 1 Menurut Robert I Mehr dalam Syakir

    menyebutkan asuransi sebagai suatu alat untuk mengurangi risiko dengan

    menggabungkan sejumlah unit-unit yang berisiko agar kerugian individu secara

    kolektif dapat diprediksi.2 Kerugian yang dapat diprediksi tersebut kemudian

    dibagi dan didistribusikan secara porposional diantara semua unit-unit dalam

    gabungan tersebut.

    1 Mohd. Billah Ma’sum, Kontekstual Asuransi Takaful dalam Asuransi Modern: tinjauan

    hukum dan praktek, (Selangor: Sweet & Maxwell, 2010), hlm. 10 2 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (life and General) (Jakarta:Gema Insani,

    2004), hlm. 26

  • 2

    Besaran premi yang harus dibayarkan nasabah dapat mempengaruhi

    minat nasabah dalam berasuransi syariah, namun tidak hanya besaran yang

    menjadi pertimbangan, bagaimana pengelolaan dana premi tersebut juga

    menjadi faktor penentu bagi keputusan calon nasabah dalam memilih produk

    asuransi, apakah pengelolaan dana premi menerapkan prinsip syariah atau

    hanya mengecar laba/keuntungan dengan menggunakan unsur riba.3

    Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen

    terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat

    layanan yang diharapkan (expected service). Kualitas layanan dalam bidang

    jasa (termasuk asuransi) merupakan elemen penting dan poin penentu dalam

    menumbuh kembangkan perusahaan agar tetap eksis sekaligus mampu

    menghadapi persaingan ketat antara asuransi konvensional ataupun sesama

    asuransi syariah. Perusahaan asuransi merupakan industri jasa yang sangat

    membutuhkan faktor kepercayaan. Karena produk dari asuransi bukan barang

    yang bisa dibawa pulang, produk asuransi merupakan jasa yang memengang

    prinsip kepercayaan dalam pelaksanaannya.4

    Manusia pasti menginginkan hidupnya tenang meskipun kelak akan

    terjadi risiko. Untuk mengatasi hal tersebut mereka melakukan usaha dan

    upaya, salah satunya dengan cara melimpahkannya kepada pihak lain. Maka

    pilihan yang paling tepat terdapat pada institusi yang bernama asuransi. Salah

    satu risiko yang banyak ditakuti oleh manusia adalah risiko kematian. Hal ini

    terjadi karena adanya kekhawatiran terhadap orang terkasih yang telah

    3 Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. (Jakarta: Kencana, 2010) hlm 22 4 Ibid hlm 2

  • 3

    ditinggalkan. Karena hal itu, dari jenis asuransi yang ada mereka lebih memilih

    asuransi jiwa.5

    Namun, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam berasuransi

    masih tergolong sangat kurang jika dibandingkan dengan kesadaran

    berasuransi di Negara lain. Padahal asuransi sangat di butuhkan untuk

    kehidupan yang akan datang apabila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

    Salah satu hal yang mendasar karena ketidakpercayaan masyarakat akan

    asuransi. Hampir sebagian nasabah asuransi merasa ditipu akan janji yang

    ditawarkan oleh pihak jasa asuransi, karena kenyataannya tidak sesuai dengan

    yang diharapkan. Untuk hal itulah ada nasabah asuransi salah satunya dari

    pelanggan asuransi jiwa lebih memilih jasa asuransi syariah yang dinilainya

    aman, terpecaya dan ekonomis bila di bandingkan dengan asuransi yang

    konvensional 6 . Oleh sebab itu faktor-faktor pengambilan keputusan dari

    nasabah dalam menggunakan asuransi syariah sangat penting diperhatikan

    demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut.

    Salah satu asuransi syariah yang sedang berkembang di Kota Jambi

    adalah Asuransi Takaful syariah yang lebih dikenal dengan nama Asuransi

    Takaful Keluarga yang berlokasi di Jalan Matahari I RT.10 Kelurahan Selamat

    Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi Kode Pos 36124. Asuransi Takaful

    Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia, mulai

    beroperasi sejak tahun 1994 secara nasional dan pada tahun 2002 telah

    mengembangkan produknya di Provinsi Jambi dengan membuka Cabang Jambi

    5 Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah. (Jakarta: Gema Insani,2010) hlm 45 6 Ibid, hlm 3

  • 4

    yang merupakan Cabang ke 11 di Indonesia, Asuransi Takaful Keluarga

    mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi

    sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan,

    perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi rekan

    terbaik dalam perencanaan investasi.7

    Keberadaan Asuransi Takaful Syariah Cabang Jambi telah memberikan

    alternatif pilihan bagi masyarakat Jambi dalam berasuransi, dengan

    menerapkan prinsip syariah telah membuat masyarakat antusias untuk

    menggunakan produk pada Asuransi Takaful syariah Cabang Jambi, tingginya

    antusias masyarakat menggunakan produk Asuransi Takaful syariah Cabang

    Jambi terlihat dari peningkatan jumlah nasabah setiap tahunnya, hal ini

    sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

    Tabel 1.

    Perkembangan Nasabah Asuransi Takaful Syariah Cabang Jambi

    No

    Asuransi Takaful Syariah Jambi

    Tahun Target Jumlah

    Nasabah

    Realisasi Jumlah

    Nasabah

    % Pencapaian

    target

    1 2013 500 111 22,2%

    2 2014 1000 164 16,4%

    3 2015 1500 189 12,6%

    4 2016 2000 231 11,55%

    5 2017 2500 262 10,48%

    Sumber : Asuransi Takaful Syariah Cabang Jambi 2018

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatkan jumlah

    nasabah Asuransi Takaful Syariah Jambi setiap tahunnya, dimana realisasi

    terbesar terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 22,2% jika dibandingkan tahun

    sesudahnya (2014), sedangkan realisasi terendah terjadi pada tahun 2017 yang

    7 Asuransi Takaful Syariah Jambi 2018

  • 5

    hanya sebesar 10,48 %, namun jika disandingkan dengan target yang telah

    ditetapkan perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

    pencapaian target, dimana kinerja karyawan hanya dapat memenuhi target pada

    tahun 2013 awal, sedangkan pada tahun-tahun berikutnya realisasi selalu

    dibawah target yang telah ditetapkan perusahaan.8

    Berdasarkan wawancara awal peneliti dengan salah seorang nasabah

    Asuransi Takaful syariah Cabang Jambi diketahui bahwa:9

    1. Besarnya premi yang harus dibayarkan menyebabkan minat masyarakat menggunakan Asuransi Takaful Syariah mulai menurun, diperparah

    semenjak pemerintah menggalangkan program BPJS, hal ini

    dikarenakan premi yang dibayarkan kepada BPJS jauh lebih rendah jika

    dibandingkan dengan asuransi syariah, selain itu pembayarannya pun

    menggunakan sistem bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan

    sehingga memberatkan bagi nasabah. Hanya saja pada Asuransi

    Takaful premi yang harus dibayarkan nantinya bisa kembali setelah

    masa pembayaran premi berakhir. Selain itu Dana Premi dikelola

    dengan transparan serta menjauhi hal-hal ketidak jelasan dan riba.

    2. Kualitas pelayanan yang diberikan Asuransi Takaful Syariah belum baik, hal ini terlihat dari cara klaim asuransi syariah yang lebih ribet

    jika dibandingkan dengan BPJS, jika asuransi syariah proses klaim

    merupakan pergantian biaya yang kita keluarkan dengan melampirkan

    dokumen pribadi dan kuitansi pembayaran serta bukti lainnya sebagai

    pendukung, sedangkan BPJS pembayaran langsung dilakukan oleh

    BPJS.

    3. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Asuransi Takaful Syariah sudah baik, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan nasabah setiap

    tahunnya, hanya saja tingkat kepercayaan tersebut tidak dibarengi

    dengan kualitas pelayanan prima yang diberikan perusahaan.

    Berdasarkan latar belakang di atas, sangat perlu dicari jawaban yang

    mendalam mengenai minat berasuransi syariah, secara spesifik akan dilakukan

    dalam sebuah penelitian berjudul “Pengaruh Besaran Premi, Kualitas

    8 Ibid, hlm ~. 3 9 Wawancara dengan Ibu Neri Putri, selaku Nasabah Asuransi Takaful Syariah Jambi,

    (pada tanggal 21 Februari 2018)

  • 6

    Pelayanan dan Tingkat Kepercayaan Terhadap Keputusan Nasabah

    Berasuransi di Asuransi Takaful Syariah Jambi”

    B. Batasan Masalah

    Agar peneliti ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah

    yang akan diteliti. Penelitian ini dibatasi pada Perwakilan Asuransi Takaful

    Syariah Cabang Jambi yang beralamat di Jalan. Matahari I RT 10 Kelurahan.

    Selamat, Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi Kode Pos 36124, Kota Jambi

    dengan nasabah yang menjadi subjek penelitian adalah nasabah yang tahun

    2015-2017 sedangkan fokus penelitian pada variabel pengaruh besaran premi,

    kualitas pelayanan dan tingkat kepercayaan terhadap keputusan nasabah

    berasuransi di Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan latar belakang masalah

    yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan permasalahan, yakni:

    1. Apakah ada pengaruh dari besaran premi, kualitas pelayanan dan tingkat

    kepercayaan terhadap keputusan nasabah berasuransi di asuransi takaful

    syariah jambi secara stimulan?

    2. Apakah ada pengaruh secara parsial dari variabel besaran premi, kualiatas

    pelayanan dan tingkat kepercayaan terhadap keputusan nasabah

    berasuransi syariah pada nasabah Asuransi Takaful Syariah Jambi?

  • 7

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari besaran premi,

    kualitas pelayanan dan tingkat kepercayaan keputusan nasabah

    berasuransi syariah pada nasabah Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    b. Untuk mengetahui pengaruh parsial variabel besaran premi terhadap

    keputusan nasabah berasuransi syariah pada nasabah Asuransi Takaful

    Syariah Jambi.

    c. Untuk mengetahui pengaruh parsial variabel kualitas pelayanan

    terhadap keputusan nasabah berasuransi syariah pada nasabah

    Asuransi Takaful Syariah Jambi

    d. Untuk mengetahui pengaruh parsial variabel tingkat kepercayaan

    terhadap keputusan nasabah berasuransi syariah pada nasabah

    Asuransi Takaful Syariah Jambi

    2. Kegunaan Penelitian

    a. Untuk perluasan khasanah teori dan referensi bagi penelitian

    selanjutnya yang berhubungan dengan manajemen lembaga keuangan

    syariah.

    b. Menambah pengalaman penulis dalam menerapkan teori-teori yang

    berhubungan dengan lembaga keuangan syariah.

    c. Dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam mengembangkan

    asuransi syariah dan dapat mengetahui bagaimana variabel besaran

    premi, kualitas pelayanan dan ingkat kepercayaan pada asuransi

  • 8

    syariah sehingga pihak asuransi syariah dapat meningkatkan

    pelayanan dan perkembangan asuransi syariah di Indonesia semakin

    pesat.

    E. Kerangka Teori

    1. Asuransi Syariah

    a. Pengertian Asuransi Syariah

    Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, yaitu insurance, yang dalam

    bahasa Indonesia telah menjadi bahasa popular dan diadopsi dalam kamus

    besar bahasa Indonesia dengan padanan kata ‘pertanggungan’. Dalam

    bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (Asuransi) dan

    verzekering (Pertanggungan). 10 Asuransi syariah adalah pengaturan

    pengelolaan risiko yang memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong

    secara mutual yang melibatkan peserta dan operator. Syariah berasal dari

    ketentuan-ketentuan di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. 11 Dalam

    perspektif ekonomi Islam, asuransi dikenal dengan istilah Asuransi

    Takaful yang berasal dari bahasa arab taka fala yataka fulu Asuransi

    Takaful yang berarti saling menanggung atau saling menjamin. Asuransi

    dapat diartikan sebagai perjanjian yang berkaitan dengan pertanggungan

    atau penjaminan atas resiko kerugian tertentu.12

    10 Hasan Ali AM., Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta:Kencana, 2004), hlm.

    57. 11 Iqbal Muhaimin, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

    2005), hlm. 2. 12 Hendi Suhendi dan Deni K Yusuf, Asuransi Asuransi Takaful dari Teoritis Ke Praktik,

    (Bandung: Mimbar Pustaka, 2005), hlm. 1.

  • 9

    Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita ambil kesimpulan

    bahwasannya Asuransi Takaful merupakan pihak yang tertanggung

    penjamin atas segala risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, atau kematian

    yang dialami oleh nasabah (pihak tertanggung). Dalam hal ini, si

    tertanggung mengikat perjanjian (penjaminan resiko) dengan si

    penanggung atas barang atau harta, jiwa dan sebagainya berdasarkan

    prinsip bagi hasil yang mana kerugian dan keuntungan disepakati oleh

    kedua belah pihak. 13 Asuransi merupakan cara atau metode untuk

    memelihara manusia dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang

    beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan kegiatan

    hidupnya atau dalam aktivitas ekonominya.14

    Dalam ensiklopedi hukum Islam telah disebutkan bahwa asuransi

    adalah transaksi perjanjian antara dua pihak, dimana pihak yang satu

    berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban

    memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi

    sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang

    dibuat. Abbas Salim berpendapat, bahwa asuransi adalah suatu kemauan

    untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti

    sebagai pengganti (subsitusi) kerugian-kerugian yang belum pasti.15

    Dalam pengertian asuransi di atas, menunjukkan bahwa asuransi

    mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :

    13 Ibid, hlm. 3-4. 14 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 28. 15 Abbas Salim, Dasar-dasar Asuransi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 1

  • 10

    1) Adanya pihak tertanggung

    2) Adanya pihak penanggung

    3) Adanya perjanjian asuransi

    4) Adanya pembayaran premi

    5) Adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan (yang

    diderita tertanggung)

    6) Adanya suatu peristiwa yang tidak pasti terjadinya.16

    Jadi asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko yang

    memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang

    melibatkan peserta dan perusahaan asuransi.17

    b. Peraturan Perundang-undangan Asuransi Syariah

    Dasar hukum Asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan

    hukum praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah

    dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada

    nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasul,

    serta yang mana di Indonesia tertuang pada fatwa Majelis Ulama Indonesia

    (MUI) atau Fuqaha yang tertuang dalam karya-karyanya18.

    1) Undang-undang No. 40 tahun 2014 tentang peransuransian Pasal 1

    ayat (2) dan (3)

    16 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 11 17 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2006),

    hlm. 2 18 Ibid

  • 11

    2) Al-Qur’an

    Ayat al-Qur’an yang mempunyai nilai praktik asuransi, antara

    lain :

    a) Perintah Allah SWT untuk saling tolong-menolong dan

    bekerjasama Terdapat dalam Surat Al-Maidah ayat 2

    Artinya :“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

    kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong

    dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Bertaqwalah

    kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-

    Nya.19

    Ayat al-Maidah ini memuat perintah tolong-menolong antar

    sesama manusia. Dalam bisnis asuransi, ini terlihat dalam praktik

    kerelaan anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk

    menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana sosial

    (tabarru’).

    b) Perintah Allah untuk mempersiapkan hari depan Surat Al-Hasyr

    (59) : 18

    Artinya :“Wahai Orang-orang yang beriman! Bertaqwalah

    kepada Allah dan hendaklah setiap orang

    memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari

    19 Al-maidah (5) : 2

  • 12

    esok (akhirat). Dan bertaqwalah kepada Allah.Sungguh

    Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.20

    c) Perintah Allah untuk saling melindungi dalam keadaan susah

    Surat Quraisy ayat 4

    Artinya : “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk

    menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari

    rasa ketakutan”.21

    2. Hadist

    a) Hadits tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang.

    Artinya : “Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad

    bersabda: Barangsiapa yang menghilangkan kesulitan

    duniawinya seorang mukmin, maka Allah SWT akan

    menghilangkan kesulitanya pada hari kiamat.

    Barangsiapa yang mempermudah kesulitan seseorang,

    maka Allah SWT akan mempermudah urusannya di

    dunia dan di akhirat”.22

    3. Karakteristik Asuransi Syariah

    Prinsip utama dalam asuransi syaiah adalah ta’awunu ‘ala al birr wa

    altaqwa (tolong menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa)

    20 Al Hasyr (59) :18 21 Quraisy (106) : 4 22 Muslim ibn al-Hajjaj al-Naisaburi, Shahih Muslim (Libanon: Dar al-Kutub al Islamiyah,

    2000), hlm. 2

  • 13

    dan al- ta’min (rasa aman).23 Prinsip ini menjadikan para anggota atau

    peserta asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan lainnya

    saling menjamin dan menanggung risiko. Hal ini disebabkan transaksi

    yang dibuat dalam asuransi syariah adalah akad Asuransi Takafuli (saling

    menanggung), bukan akad tabaduli (saling menukar) yang selama ini

    digunakan oleh asuransi konvensional, yaitu pertukaran pembayaran premi

    dengan uang pertanggungan. Prinsip dasar asuransi syariah adalah:24

    a. Tauhid (Unity)

    Prinsip tauhid (unity) adalah dasar utama dari setiap bentuk bangunan

    yang ada dalam syariat Islam. Setiap Bangunan dan aktivitas kehidupan

    manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhid. Artinya bahwa dalam

    setiap gerak langkah serta bangunan hukum harus mencerminkan nilai-

    nilai ketuhanan.

    b. Keadilan (justice)

    Prinsip kedua dalam beransuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai

    keadilan (justice) antara pihak-pihak yang terikat dengan akad asuransi.

    Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam menempatkan hak

    dan kewajiban antara nasabah dan perusahaan asuransi.

    c. Tolong-menolong (ta’awun)

    Prinsip dasar yang lain dalam melaksanakan kegiatan berasuransi

    harus didasari dengan semangat tolong-menolong (ta’awun) antara

    23 H. A. Dzajuli dan Yadi Jazwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah

    Pengenalan), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 1 24 Ibid, 125-135.

  • 14

    anggota. Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus mempunyai

    niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban temannya yang

    pada suatu ketika mendapatkan musibah atau kerugian.25

    d. Kerja sama (cooperation)

    Prinsip kerja sama merupakan prinsip universal yang selalu ada dalam

    literatur ekonomi Islam. Manusia sebagai makhluk yang mendapatkan

    mandat dari Khaliq-nya untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran

    di muka bumi mempunyai dua wajah yang tidak dapat dipisahkan satu

    sama lainnya, yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.

    e. Amanah (trustworthy)

    Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud dalam

    nilai-nilai akuntabilitas (pertanggung jawaban) perusahaan melalui

    penyajian laporan keuangan tiap periode. Dalam hal ini perusahaan

    asuransi harus memberi kesempatan yang besar bagi nasabah untuk

    mengakses laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang

    dikeluarkan oleh perusahaan asuransi harus mencerminkan nilai-nilai

    kebenaran dan keadilan dalam bermuamalah dan melalui auditor public.26

    f. Kerelaan (al-ridha)

    Dalam bisnis asuransi, kerelaan dapat diterapkan pada setiap anggota

    (nasabah) asuransi agar mempunyai motivasi dari awal untuk merelakan

    sejumlah dana (premi) yang disetorkan keperusahaan asuransi, yang

    difungsikan sebagai dana sosial. Dan dana sosial memang betul-betul

    25 Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah. (Jakarta: Gema Insani,2004). 26 Ibid.

  • 15

    digunakan untuk tujuan membantu anggota (nasabah) asuransi yang lain

    jika mengalami bencana kerugian.27

    g. Larangan riba

    Ada beberapa bagian dalam al-Qur’an yang melarang pengayaan diri

    dengan cara yang tidak dibenarkan. Islam menghalalkan perniagaan dan

    melarang riba.

    h. Larangan maisir (judi)

    Syafi’i Antonio mengatakan bahwa unsur maisi

  • 16

    kecelakaan atas diri peserta asuransi takaful. Dalam musibah atau

    kematian, yang menerima santunan sesuai perjanjian adalah keluarga/ahli

    waris peserta, atau orang yang ditunjuk apabila tidak ada ahli waris. Dalam

    hal musibah yang tidak menyebabkan kematian, santunan diberikan

    langsung kepada peserta. Jenis takaful keluarga meliputi takaful dengan

    unsur tabungan dan takaful tanpa unsur tabungan. Produk asuransi takaful

    keluarga meliputi :29

    1. Takaful berencana

    2. Takaful pembiayaan

    3. Takaful pendidikan

    4. Takaful dana haji

    5. Takaful berjangka

    6. Takaful kecelakaan siswa

    7. Takaful kecelakaan diri

    8. Takaful khairat keluarga

    b. Takaful Umum (asuransi Kerugian) adalah bentuk asuransi syariah yang

    memberikan perlindungan finansial dalam menghadapi bencana atau

    kecelakaan atas harta benda milik peserta takaful.

    5. Perilaku Konsumen

    a. Pengertian Perilaku Konsumen

    Mengenali perilaku konsumen tidaklah mudah, kadang mereka terus

    terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula

    29 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah Di Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2004), hlm 138-139.

  • 17

    mereka bertindak sebaliknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi

    mereka lebih mendalam, sehingga menit-menit terakhir sebelum akhirnya

    melakukan keputusan pembelian.30

    Perilaku pembelian konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan

    konsumen dalam memilih dan memutuskan beberapa alternatif produk

    barang atau jasa untuk selanjutnya dibeli dan dimiliki.31

    b. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Islam

    Perilaku konsumen dalam perspektif islam adalah perilaku yang

    berkomitmen dengan kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang disampaikan

    dalam syariat untuk mengatur konsumsi agar mencapai kemanfaatan

    konsumsi seoptimal mungkin, dan mencegah penyelewengan dari jalan

    kebenaran dan dampak madharatnya, baik bagi konsumen sendiri maupun

    yang selainnya.32 Teori perilaku konsumen dalam perspektif dibangun atas

    dasar syariah Islam, yang ternyata memiliki perbedaan mendasar dengan

    teori konvensional. Perbedaan ini menyangkut nilai dasar yang menjadi

    fondasi teori, motif dan tujuan konsumsi, hingga teknik.

    Pilihan dan alokasi anggaran untuk berkonsumsi. Terdapat tiga prinsip

    dasar yang menjadi fondasi bagi teori perilaku konsumsi, yaitu: keyakinan

    akan hari kiamat dan kehidupan akhirat, konsep sukses, serta fungsi dan

    kedudukan harta.

    30 Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen (Pengembangan Konsep dan Praktik

    Dalam Pemasaran), (Kudus: Nora Media Enterprise, 2010) 31 A. A Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: Eresco Anggota

    IKAPI, 2002), hlm. 3 32 Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab, Jakarta: Pustaka

    Al-kautsar, 2014 hlm. 141

  • 18

    c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

    Perilaku konsumen untuk melakukan pembelian dipengaruhi oleh

    lingkungan yang meliputi: faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor

    pengaruh pribadi, faktor keluarga, dan faktor situasi.33

    1) Faktor budaya

    Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada

    perilaku konsumen. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari

    keinginan dan perilaku seseorang.

    2) Faktor kelas sosial

    Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri

    dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang

    dalam masyarakat. Kelas sosial berbeda dengan status sosial walaupun

    sering kedua istilah ini diartikan sama. Sebenarnya kedua istilah

    tersebut merupakan dua konsep yang berbeda. Contohnya, walaupun

    seorang konsumen berada pada kelas sosial yang sama,

    memungkinkan status sosialnya berbeda, atau yang satu lebih tinggi

    status sosialnya dari pada yang lainnya.34

    3) Faktor pengaruh pribadi

    Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik

    pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi

    ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

    Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi

    33 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, edisi millenium, (Jakarta: Prehallindo,2000), hlm

    30 34 A. A Anwar Prabu Mangkunegara, hlm. 44

  • 19

    tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan

    mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha

    mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di

    atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi

    seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi

    seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,

    stabilitas, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase

    yang mudah dijadikan uang).

    Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan”

    yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan

    sesuatu di balik kelas sosial seseorang. Kepribadian dapat merupakan

    suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku

    konsumen.35

    4) Faktor keluarga

    Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang

    terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan

    dalam pengambilan keputusan membeli. Anggota keluarga merupakan

    kelompok acuan primer yang saling berpengaruh. Kita bisa

    membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga

    orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua seseorang. Dari

    orang tua, seseorang memperoleh orientasi terhadap agama, politik,

    dan ekonomi serta pemahaman atas ambisi pribadi, penghargaan

    35 Ibid, hlm 25

  • 20

    pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering

    berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap

    perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan. Di negera-negara

    di mana orang tua hidup bersama anak-anak mereka yang sudah

    dewasa, pengaruh mereka dapat saja bersifat substansial.36

    5) Faktor situasi

    Menurut Russell W. Belk (1974) yang dikutip Engel, Blackwell

    & Miniard (1995) pengertian pengaruh situasi adalah sebagai

    pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat

    yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik

    objek.37

    6. Premi

    Berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001, premi

    adalah kewajiban peserta untuk memberikan sejumlah dana kepada

    perusahaan sesuai dengan kesepakatan dalam akad. 38 Premi adalah:

    “Sejumlah uang yang dibayarkan oleh seseorang pemegang polis kepada

    perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian

    pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi”.39

    36 Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran, edisi millenium, (Jakarta: Prehallindo,2000)

    hlm. 35

    37 Danang Sunyoto, hlm. 39 38 Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001. 39 A. Hasyim Ali, Drs., Agustinus Subekti, Drs., Wardana, Drs., Kamus Asuransi, Jakarta,

    Bumi Aksara, 1996, hlm. 248

  • 21

    Premi asuransi jiwa yang dibayarkan pihak nasabah (tertanggung)

    kepada pihak asuransi (penanggung) besarnya berbeda-beda tergantung

    berbagai faktor. Pada asuransi jiwa, harga premi dipengaruhi faktor

    internal dan eksternal.40

    a. Faktor Internal

    Faktor internal merupakan faktor yang datangnya dari pihak

    penanggung (perusahaan asuransi jiwa) bukan dari pihak tertanggung

    (nasabah asuransi jiwa). Faktor tersebut antara lain:

    1) Hasil investasi perusahaan

    2) Biaya yang diperhitungkan atas pengeluaran, pajak, dan laba.

    3) Manfaat perlindungan premi.

    b. Faktor Eksternal

    Selain faktor internal perusahaan, harga premi asuransi jiwa murni

    juga ditentukan oleh faktor yang bersumber dari pihak tertanggung.

    Beberapa faktor eksternal adalah:

    1) Umur

    2) Jenis Kelamin

    3) Pekerjaan

    4) Kesehatan

    7. Premi Asuransi Syariah

    Premi pada asuransi syariah adalah: “Sejumlah dana yang

    dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas dana tabungan dan dana

    40 Sertifikasi Keagenan Asuransi Jiwa Produk Unit Link – Asosiasi Asuransi Jiwa

    Indonesia (AAJI)

  • 22

    tabarru”.41 Pengertian premi dalam asuransi atau pertanggungan adalah

    kewajiban tertanggung, di mana hasil dari kewajiban tertanggung akan

    digunakan oleh penanggun untuk mengganti kerugian yang diderita

    tertanggung. Premi biasanya ditentukan dalam suatu presentase dari

    jumlah pertanggungan, di mana dalam presentase menggambarkan

    penilaian penanggung terhadap resiko yang ditanggungnya, penilaian

    penanggung berbeda-beda, akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh hukum

    permintaan dan penawaran.42

    Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

    premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak

    tertanggung kepada penanggung untuk mengganti suatu kerugian,

    kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya

    perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung.

    Unsur premi pada asuransi syariah terdiri dari:

    a. Unsur tabarru’ dan tabungan (untuk asuransi jiwa)

    b. Unsur tabarru’ saja (untuk asuransi kerugian dan term insurance)

    Unsur tabarru’ pada jiwa, perhitungannya diambil dari tabel

    mortalitas (harapan hidup), yang besarnya tergantung usia dan masa

    perjanjian. Semakin tinggi usia dan semakin panjang masa perjanjiannya,

    maka semakin besar pula nilai tabarru’nya. Besarnya premi asuransi jiwa

    (tabarru’) berada pada kisaran 0,75 sampai 12 persen.

    41 M Syakir Sula, op.cit., hlm. 311 42 Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan.., hlm. 41.

  • 23

    Beberapa pakar asuransi syariah seperti M. Billah menyebut premi

    ini dengan istilah kontribusi (contribution). Billah menghindari istilah

    tabarru’ karena dalam praktiknya, pada produk term insurance di asuransi

    jiwa dan semua produk pada asuransi kerugian terdapat bagi hasil

    (muddarabah) apabila tidak terjadi klaim, sedangkan tabarru’ menurut

    sebagaian pakar syariah tidak dibenarkan adanya harapan pengembalian.

    Premi pada asuransi syariah disebut juga net premium karena hanya

    terdiri dari mortalitas (harapan hidup), dan di dalamnya tidak terdapat

    unsur loading (komisi agen, biaya administrasi, dan lain-lain). Juga tidak

    mengandung unsur bunga sebagaimana pada asuransi konvensional.

    Abbas Salim mengatakan bahwa premi yang dibayar oleh pembeli

    asuransi tergantung kepada sifat kontrak yang telah dibuat antara

    perusahaan asuransi dengan tertanggung.

    1) Premi meningkat (natural premium - increasing premium)

    Premi meningkat (natural premium - increasing premium) adalah

    pembayaran premi yang semakin lama semakin bertambah besar. Pada

    waktu tahun permulaan, premi asuransi yang dibayar rendah, tetapi

    setelah itu, semakin lama semakin bertambah tinggi dari tahun ke

    tahunnya. Pembayaran premi meningkat setiap tahunnya karena:

    a) Umur pemegang polis bertambah lama bertambah naik

    (tua), berarti resiko meningkat pula.

    b) Kemungkinan untuk meninggal dunia lebih cepat.

    2) Premi merata (level premium)

  • 24

    Premi merata (level premium)pada level premium besarnya premi

    yang dilunasi oleh pemegang polis untuk setiap tahunnya sama (merata).

    Sesungguhnya pada tahun-tahun permulaan, pembayaran preminya lebih

    besar dari pada natural premium, sedangkan pada tahun-tahun

    berikutnya, pembayaran preminya lebih rendah bila dibandingkan dengan

    increasing premium.43

    8. Pelayanan

    a. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan pada dasarnya merupakan pelayanan yang

    diberikan perusahaan kepada pelanggannya yang disertai dengan upaya

    yang professional untuk menyiapkan layanan untuk memuaskan

    pelanggan. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara

    ramah tamah, adil, cepat, tepat dan dengan etika yang baik sehingga

    memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerima. Pelanggan

    memiliki berbagai keinginan dan kebutuhan yang harus dapat dipenuhi

    oleh perusahaan, salah satunya adalah dengan kualitas pelayanan yang

    diberikan. 44

    Kualitas pelayanan menurut Tjiptono adalah upaya pemenuhan

    kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya

    untuk mengimbangi harapan pelanggan. Konsumen yang menilai

    pelayanan yang diberikan apabila kualitas pelayanan yang dihasilkan baik,

    maka konsumen akan memperoleh kepuasan atas produk dan cenderung

    43 Ibid, hlm. 27 44 Ilham, Prisgunanto. Komunikasi Pemasaran Strategi dan Taktik, (Jakarta: Ghalia

    Indonesia, 2006) hlm. 99

  • 25

    melakukan pembelian ulang produk yang sama. Perusahaan yang tidak

    memperhatikan kualitas pelayanan dari produk yang ditawarkan akan

    mengakibatkan resiko tidak loyalnya pelanggan.45

    b. Indikator Kualitas Pelayanan

    Menurut Tjiptono mengemukakan bahwa terdapat lima indikator

    kualitas pelayanan (service quality). Diantara indikator kualitas pelayanan

    adalah sebagai berkut:46

    1) Reliabilitas / Kehandalan (Reliability)

    Reliabilitas yaitu kemampuan memberikan layanan yang

    dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Setiap pelayanan

    memerlukan bentuk pelayanan yang handal, artinya dalam

    memberikan pelayanan, setiap pegawai diharapkan memiliki

    kemampuan dalam pengetahuan, keahlian, kemandirian, penguasaan

    dan profesionalisme kerja yang tinggi, sehingga aktivitas kerja yang

    dikerjakan menghasilkan bentuk pelayanan yang memuaskan, tanpa

    ada keluhan dan kesan yang berlebihan atas pelayanan yang diterima

    oleh masyarakat.47

    Sunyoto (2004:16) kehandalan dari suatu individu organisasi

    dalam memberikan pelayanan sangat diperlukan untuk menghadapi

    gerak dinamika kerja yang terus bergulir menuntut kualitas layanan

    45 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 3, (Yogyakarta: ANDI, 2017), hlm. 27 46 Ibid, hlm. 32 47 A, Parasuraman. The Behaviorial Consequenses of Serfice Quality. (Jurnal of Marketing.

    Vol 60: 2001),hlm. 52

  • 26

    yang tinggi sesuai kehandalan individu pegawai. Kehandalan dari

    seorang pegawai yang berprestasi, dapat dilihat dari48:

    a. Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

    tingkat pengetahuan terhadap uraian kerjanya.

    b. Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang terampil sesuai

    dengan tingkat keterampilan kerja yang dimilikinya dalam

    menjalankan aktivitas pelayanan yang efisien dan efektif.

    c. Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

    pengalaman kerja yang dimilikinya, sehingga penguasaan tentang

    uraian kerja dapat dilakukan secara cepat, tepat, mudah dan

    berkualitas sesuai pengalamannya.

    2) Daya Tanggap (Responsiveness).

    Responsivitas yaitu keinginan para staf untuk membantu para

    pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap. Setiap pegawai

    dalam memberikan bentuk-bentuk pelayanan, mengutamakan aspek

    pelayanan yang sangat mempengaruhi perilaku orang yang mendapat

    pelayanan, sehingga diperlukan kemampuan daya tanggap dari

    pegawai untuk melayani masyarakat sesuai dengan tingkat

    penyerapan, pengertian, ketidaksesuaian atas berbagai hal bentuk

    pelayanan yang tidak diketahuinya. Hal ini memerlukan adanya

    penjelasan yang bijaksana, mendetail, membina, mengarahkan dan

    membujuk agar menyikapi segala bentuk-bentuk prosedur dan

    48 Sunyoto, Hamingpraja. Jaminan Kualitas Pelayanan Konsumen. (Penerbit Liberty,

    Yogyakarta, 2004) hlm 77

  • 27

    mekanisme kerja yang berlaku dalam suatu organisasi, sehingga

    bentuk pelayanan mendapat respon positif 49

    3) Jaminan (Assurance)

    Jaminan yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan

    dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya,

    resiko dan keragu-raguan. Setiap bentuk pelayanan memerlukan

    adanya kepastian atas pelayanan yang diberikan. Bentuk kepastian

    dari suatu pelayanan sangat ditentukan oleh jaminan dari pegawai

    yang memberikan pelayanan, sehingga orang yang menerima

    pelayanan merasa puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan

    pelayanan yang dilakukan atas tuntas dan selesai sesuai dengan

    kecepatan, ketepatan, kemudahan, kelancaran dan kualitas layanan

    yang diberikan.50

    4) Empathy (Empati)

    Empati meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi

    yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan

    individual para pelanggan. Setiap kegiatan atau aktivitas pelayanan

    memerlukan adanya pemahaman dan pengertian dalam kebersamaan

    asumsi atau kepentingan terhadap suatu hal yang berkaitan dengan

    pelayanan. Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan berkualitas

    apabila setiap pihak yang berkepentingan dengan pelayanan memiliki

    49 Ibid 43 50 Ibid. hlm 69

  • 28

    adanya rasa empati (empathy) dalam menyelesaikan atau mengurus

    atau memiliki komitmen yang sama terhadap pelayanan.51

    5) Bukti fisik atau wujud (Tangibles)

    Wujud meliputi penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai

    dan sarana komunikasi. Pengertian bukti fisik dalam kualitas layanan

    adalah bentuk aktualisasi nyata secara fisik dapat terlihat atau

    digunakan oleh pegawai sesuai dengan penggunaan dan

    pemanfaatannya yang dapat dirasakan membantu pelayanan yang

    diterima oleh orang yang menginginkan pelayanan, sehingga puas atas

    pelayanan yang dirasakan, yang sekaligus menunjukkan prestasi kerja

    atas pemberian pelayanan yang diberikan. Berarti dalam memberikan

    pelayanan, setiap orang yang menginginkan pelayanan dapat

    merasakan pentingnya bukti fisik yang ditunjukkan oleh pengembang

    pelayanan, sehingga pelayanan yang diberikan memberikan

    kepuasan.Bentuk pelayanan bukti fisik biasanya berupa sarana dan

    prasarana pelayanan yang tersedia, teknologi pelayanan yang

    digunakan, performance pemberi pelayanan yang sesuai dengan

    karakteristik pelayanan yang diberikan dalam menunjukkan prestasi

    kerja yang dapat diberikan dalam bentuk pelayanan fisik yang dapat

    dilihat.52

    51 Ibid.hlm 40 52 Ibid.hlm 32

  • 29

    9. Kepercayaan Konsumen

    a. Pengertian Kepercayaan

    Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai

    suatu objek, atributnya, dan manfaatnya. Berdasarkan konsep tersebut,

    maka pengetahuan konsumen sangat terkait dengan pembahasan sikap

    karena pengetahuan konsumen adalah kepercayaan konsumen. 53

    Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut

    kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut, dan manfaat

    dari berbagai atribut tersebut.54

    Menurut Mowen dan Minor terdapat tiga jenis kepercayaan yaitu55:

    1) Kepercayaan atribut produk

    Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki sebuat atribut khusus

    yang disebut kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut-objek

    menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang,

    barang atau jasa. Melalui kepercayaan atribut objek, konsumen

    menyatakan apa yang diketahui tentang sesuatu dalam hal variasi

    atributnya.

    2) Kepercayaan manfaat atribut

    Kepercayaan manfaat atribut merupakan persepsi konsumen

    tentang seberapa jauh atribut tertentu menghasilkan atau memberikan

    53 Ibid 41 54 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,

    (Ghalia Indonesia, Bogor, 2011) hlm. 165-166 55 Nurul Widyawati, “Pengaruh Kepercayaan dan Komitmen Serta Bauran Pemasaran Jasa

    terhadap Loyalitas Konsumen di Hotel Zakiyah Medan”, Jurnal Ekitas, Vol. 12, 2008.

  • 30

    manfaat tertentu. 56 Seseorang mencari produk dan jasa yang akan

    menyelesaikan masalah-masalah dan memenuhi kebutuhannya dengan

    kata lain memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat

    dikenal. Hubungan antara atribut dan manfaat ini menggambarkan

    jenis kepercayaan kedua.

    3) Kepercayaan manfaat objek

    Jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek

    dan manfaatnya. Kepercayaan manfaat objek merupakan persepsi

    konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu yang

    akan memberikan manfaat tertentu.

    b. Kepercayaan dalam Pandangan Islam

    Imam Al-Qusairi mengatakan bahwa kata shadiq ‘orang yang jujur’

    berasal dari kata shidq ‘kejujuran’. Kata shiddiq adalah bentuk penekanan

    (mubalaghah) dari shadiq dan berarti orang yang endominasi kejujuran.

    Dengan demikian, di dalam jiwa seseorang yang jujur itu terdapat

    komponen nilai ruhani yang memantulkan berbagai sikap yang berpihak

    kepada kebenaran dan sikap moral yang terpuji.57

    Perilaku yang jujur adalah perilaku yang diikuti oleh sikap tanggung

    jawab atas apa yang diperbuatnya tersebut atau integritas. Kejujuran dan

    integritas bagaikan dua sisi mata uang. Seseorang tidak cukup hanya

    memiliki keikhlasan dan kejujuran, tetapi dibutuhkan juga nilai pendorong

    56 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai

    Himpunan Jurnal Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2013), hlm 204 57 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

    hlm. 80.

  • 31

    lainnya, yaitu integritas. Akibatnya, mereka siap menghadapi risiko dan

    seluruh akibatnya dia hadapi dengan gagah berani, kebanggaan, dan penuh

    suka cita, dan tidak pernah terpikirkan untuk melemparkan tanggung

    jawabnya kepada orang lain.58

    c. Indikator (Komponen) Tingkat Kepercayaan

    Kepercayaan didefinisikan sebagai keinginan untuk

    menggantungkan diri pada mitra bertukar yang dipercayai.

    Green yang dikutip oleh Fasochah menyatakan bahwa komponen-

    komponen kepercayaan adalah:59

    1) Kredibilitas

    Kredibilitas berarti bahwa karyawan jujur dan katakatanya dapat

    dipercaya. Kredibilitas harus dilakukan dengan kata-kata, “saya dapat

    mempercayai apa yang dikatakannya mengenai ....” bentuk lain yang

    berhubungan adalah believability dan truthfulness.

    2) Reliabilitas

    Reliabilitas berarti sesuatu yang bersifat reliable atau dapat

    dihandalkan. Ini bearti berhubungan dengan kualitas

    individu/organisasi. Reliabilitas harus dilakukan dengan tindakan,

    “saya dapat memercayai apa yang akan dilakukannya ....”. bentuk lain

    yang berhubungan adalah predictability dan familiarity.

    3) Intimacy

    58 Ibid., hlm. 81 59 Fasochah, Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas

    Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen sebagai variabel Mediasi (Studi Pada RS Darul

    Istiqomah Kaliwungu Kendal), (Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi, No. 13, 2013) hlm. 1-22.

  • 32

    Dalam menghadapi kondisi pasar yang kompetitif, perusahaan

    perlu memberikan nilai kepada konsumen dengan memiliki hubungan

    yang intim dengan pelanggan untuk meningkatkan loyalitas mereka.60

    Kata yang berhubungan adalah integritas yang berarti karyawan

    memiliki kualitas sebagai karyawan yang memiliki prinsip moral yang

    kuat. Integritas menunjukkan adanya internal consistency, ada

    kesesuaian antara apa yang dikatakan dan dilakukan, ada konsistensi

    antara pikiran dan tindakan. Selain itu integritas menunjukkan adanya

    ketulusan.

    F. Tinjauan Pustaka

    Penelitian yang diajukan ini adalah sebuah penelitian yang akan

    mengungkap Pengaruh Besaran Premi, Kualitas Pelayan dan Tingkat

    Kepercayaan terhadap Keputusan Nasabah Berasuransi di Asuransi Takaful

    Syariah Jambi. Penelitian terdahulu bermakna bahwa topik penelitian yang

    akan dilaksanakan bersifat asli, otentik, berbeda dengan penelitian sebelumnya,

    atau bisa juga bersifat melengkapi penelitian yang sudah dilakukan. Berikut

    penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti

    peneliti.

    Tabel. 2

    Penelitian Terdahulu

    No Nama Peneliti,

    Tahun, Sumber

    Judul Hasil Penelitian

    1 Dessy Arum

    Kusumawati, 2017.

    Pengaruh Produk,

    Pelayanan dan

    Dari hasil uji t terlihat

    bahwa produk

    60 Li, ―The Customer Value Strategy in the Competitiveness of Companies‖, International

    Journal of Business and Management”, Vol 4 (2009),

  • 33

    No Nama Peneliti,

    Tahun, Sumber

    Judul Hasil Penelitian

    Jurusan Perbankan

    Syariah. Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis

    Islam. IAIN

    Surakarta

    Premi Asuransi

    Mitra Mabrur

    Terhadap

    Preferensi Nasabah

    AJB Bumiputera

    1912 Syariah

    Cabang Surakarta.

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    preferensi nasabah,

    pelayanan berpengaruh

    positif signifikan

    terhadap preferensi

    nasabah, dan premi

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    preferensi nasabah61

    2 Cahya

    Minatiningsih. 2016.

    Jurusan Manajemen

    Dakwah Fakultas

    Dakwah dan

    Komunikasi UIN

    Sunan Kalijaga

    Pengaruh Premi

    Asuransi dan

    Kualitas Pelayanan

    Terhadap Minat

    Menjadi Nasabah

    Asuransi Jiwa

    Bersama (AJB)

    Bumiputera 1912

    Syari’ah Kantor

    Cabang

    Purwokerto

    Hasil uji simultan (Uji F)

    menunjukkan nilai

    signifikansi 0,000 < 0,05

    artinya premi asuransi

    dan kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan

    signifikan secara

    simultan terhadap minat

    menjadi nasabah

    Asuransi Jiwa Bersama

    (AJB) Bumiputera 1912

    syari’ah kantor cabang

    Purwokerto.62

    3 Intan Hidayatillah,

    2013. Jurusan Ilmu

    Administrasi Bisnis

    Universitas

    Diponegoro

    Pengaruh Kualitas

    Pelayanan,

    Reputasi, dan

    Harga Premi

    Asuransi Terhadap

    Keputusan

    Pemegang Polis

    dalam Memilih

    Asuransi

    Bumiputera 1912

    (Studi Kasus Pada

    Asuransi Jiwa

    Bersama

    Bumiputera 1912

    Kantor Cabang

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa

    kualitas pelayanan,

    reputasi dan harga premi

    secara parsial maupun

    simultan mempengaruhi

    keputusan pembelian.

    Variabel kualitas

    pelayanan, reputasi dan

    harga premi

    mengakibatkan semakin

    tinggi keputusan

    pembelian asuransi

    kumpulan AJB

    Bumiputera 1912. Hal ini

    61 Dessy Arum Kusumawati, Pengaruh Produk, Pelayanan dan Premi Asuransi Mitra

    Mabrur Terhadap Preferensi Nasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Surakarta, (Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam : IAIN Surakarta, 2017) 62 Cahaya Minatiningsih. Pengaruh Premi Asuransi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat

    Menjadi Na23sabah Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syari’ah Kantor Cabang

    Purwokerto, (Fakultas Dakwah dan Komunikasi: UIN Sunan Kalijaga,2016)

  • 34

    No Nama Peneliti,

    Tahun, Sumber

    Judul Hasil Penelitian

    Askum Semarang). dapat dilihat dari uji

    koefisien determinasi

    kualitas pelayanan,

    reputasi dan harga premi

    terhadap keputusan

    pembelian sebesar 0,704

    atau 70,4%. 63 Sumber : Penelitian Terdahulu, diolah. 2019

    Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek

    penelitian dan variabel penelitian, dimana dalam penelitian ini objek

    penelitian merupakan Asuransi Syariah Asuransi Takaful Cabang Jambi

    yang merupakan asuransi syariah murni (bukan unit layanan). Sedangkan

    variabel dalam penelitian ini lebih kompleks karena terdiri dari 3 variabel

    independent, yaitu besaran premi, kualitas pelayanan dan tingkat

    kepercayaan.

    G. Kerangka Pemikiran

    Berdasarkan uraian latar belakang, kerangka teori, dan hasil penelitian

    terdahulu,yang telah dikemukakan sebelumnya, maka secara sederhana

    kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

    63 Intan Hidayatillah, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Reputasi, dan Harga Premi Asuransi

    Terhadap Keputusan Pemegang Polis dalam Memilih Asuransi Bumiputera 1912 (Studi Kasus

    Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Cabang Askum Semarang). (Universitas

    Diponegoro: Semarang, 2013)

  • 35

    Gambar 1 Paradigma Berpikir

    Dari gambar tersebut, peneliti membentuk suatu ikatan antara variabel

    terikat (y) dengan variabel-variabel bebas (x) penelitian, yang dirumuskan

    dengan persamaan fungsi sebagai berikut:

    H. Hipotesis

    Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    H1: Secara simultan terdapat pengaruh besaran premi, kualitas pelayanan

    dan tingkat kepercayaan terhadap keputusan nasabah berasuransi di

    Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    H2: Secara parsial, terdapat pengaruh besaran premi terhadap keputusan

    nasabah berasuransi di Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    H3: Secara parsial, terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    keputusan nasabah berasuransi pada Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    H4: Secara parsial, terdapat pengaruh tingkat kepercayaan terhadap

    keputusan nasabah berasuransi pada Asuransi Takaful Syariah Jambi

    Y

    Keputusan

    Nasabah

    (KN)

    X1

    Besaran Premi

    (BP)

    X3

    Tingkat Kepercayaan

    (TK)

    X2

    Kualitas Pelayanan

    (KP)

    KN=f (BP,KP,TK)

  • 36

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan

    dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto yang

    mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang

    banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

    penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.64 Penelitian

    deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk

    menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan

    untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan

    sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan

    dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

    B. Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

    sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui hasil kuesioner

    yang disebarkan kepada sejumlah nasabah yang menjadi sampel atau

    responden dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder yaitu data

    pendukung yang diperoleh dari dokumen Asuransi Takaful Syariah Jambi

    dan literatur, seperti data tentang nasabah, struktur organisasi, buku-buku,

    64 Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,

    2006), hlm 12

  • 37

    majalah dan lain sejenisnya yang dianggap relevan dengan topik

    penelitian.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah sekumpulan karakteristik dan orang, binatang,

    tanaman, atau suatu benda yang akan di observasi. (Nazir) mengatakan

    bahwa, “populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau

    bendanya.” Populasi adalah wilayah generalistis yang terdiri atas obyek

    atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan .

    Popolasi pada penelitian ini adalah nasabah asuransi takaful syariah

    cabang Jambi pada tahun 2017 yakni sebanyak 262 nasabah yang

    merupakan realisasi jumlah nasabah Asuransi Takaful Syari’ah..

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari poulasi yang sengaja dipilih secara

    reprenstatif (mewakili). Menurut Arikunto65, Sampel adalah sebagian

    atau wakil populasi yang diteliti. Sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimilki oleh pupolasi tersebut. Bila populasi besar, dan

    peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya

    karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat

    menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Sampel yang akan

    diambil adalah 72 nasabah.

    65 Arikunto, S. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

    (2013)., hlm 22

  • 38

    Penentuan besaran sampel didasarkan pada pendapat yang dikemukakan

    oleh Suharismi Arikunto “apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih

    baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi,

    selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 maka dapat diambil

    antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.66

    Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi di gunakana rumus

    slovin sebagai berikut :

    n =

    N

    1+N(e)2

    Keterangan

    N = jumlah sampel

    n = jumlah populasi

    e = nilai kritis atau batas penelitian yang diinginkan (10%)

    hasil yang diperoleh:

    n = 262

    1+262 (0,1)2

    262

    1+262 (0,01)

    262

    3,62

    = 72

    66 ibid

  • 39

    jadi sampel yang diambil dari nasabah yang beransuransi di Asuransi

    Tafakul Syariah adalah 72 orang.

    Dalam menentukkan jumlah sampel awal menggunakan nulai kritis

    sebesar 5% dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 75 responden, namun

    saat penyebaraan kuisoner yang bersedia untuk mengisi kuisoner tersebut

    hanya 72 responden. Jadi nilai kritis yang digunakan peneliti menjadi 10%

    melihat dari ketersediaan responden mengisi kuisoner.

    D. Uji Coba Statistik

    Uji coba instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian.

    Hal ini dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam

    mengukur variabel memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan

    ketentuan. Instrument dikatakan valid apabila instrumen tersebut telah

    melalui uji reliabilitas.

    1. Uji validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

    kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

    oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas ingin mengukur apakah

    pertanyaan dalam kuesioner yang sudah di buat betul-betul dapat

    mengukur apa yang hendak diukur.67

    67 Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keempat,

    (Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), hlm. 117

  • 40

    Pengambilan keputusanya bahwa setiap indikator valid apabila

    nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung berada

    dibawah 0,05. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan

    progam SPSS yang dinyatakan dengan nilai correted item total

    correlation. Dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product

    moment:68

    r = koefisien korelasi

    n = jumlah obsevasi/responden

    X = skor pertanyaan

    Y = skor total

    2. Uji Reabilitas

    Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat

    dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

    instrumen sudah baik.69 Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu

    instrument dapat memberi hasil. Pengukuran yang konsisten apabila

    pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap gejala yang sama

    dengan alat pengukuran yang sama. Uji reliabilitas ini hanya

    dilakukan pada data yang dinyatakan valid. Untuk menguji reliabilitas

    68 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Rajawali, 2013),

    hlm. 275 69 Ibid 62

  • 41

    digunakan teknik croancbach alpha > 0,60, Dimana pada pengujian ini

    menggunakan bantuan komputer progam SPSS. Rumus croanbach

    alpha adalah sebagai berikut:

    Keterangan :

    r11 = reliabilitas

    k = banyaknya butir pertanyaan

    ab2 = jumlah varian butir

    αt2 = varian total

    E. Instrumen Pengumpulan Data

    Istilah instrument dalam penelitian tidak terlepas dari metode

    pengumpulan data. Artinya instrument berkaitan dengan metode

    pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan

    peneliti untuk mengumpulkan data penelitian, seperti wawancara,

    kuisoner, observasi, analisis data. Sedangkan instrumren penelitian adalah

    alat yang digunakan peneliti agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya

    lebih baik.70

    Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Kuesioner

    adalah sejumlah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk

    70 Widoyoko, E.P. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

    2012), hlm. 11

  • 42

    mendapatkan informasi yang mendasar dari laporan tentang diri sendiri

    (self report) atau pada pengetahuan atau keyakinan pribadi subyek atau

    informasi yang diteliti.71 Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh

    data tersebut digunakan kuesioner ynag bersifat tertutup yaitu pertanyaan

    yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam

    memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja atau pada satu

    jawaban saja. Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan metode

    likert summated ratings (LSR).

    Dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban pertanyaan

    dengan ketentuan sebagai berikut:

    Tabel 3. Skala Likert Instrumrn Penelitian

    Pilihan 5 4 3 2 1

    Interpretasi Sangat

    Setuju Setuju

    Ragu-

    Ragu

    Tidak

    Setuju

    Sangat

    Tidak

    Setuju

    Dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya yang dipakai

    adalah angket (kuesioner). Angket (kuisioner) akan ditujukan kepada

    Nasabah Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    Skala yang digunakan pada penelitian ini adlaah skala interval. Skala

    interval adalah suatu pemberian angka kepada set dari objek yang

    mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah sifat lainnya, yaitu

    jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang

    sama dari ciri atau objek yang di ukur. Ciri skala interval adalah

    71 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Alfabeta, Bandung, 2015), hlm. 214

  • 43

    mempunyai tingkatan atau jarak dan memiliki nol tidak absolut,

    maksudnya adalah tidak semua harus dimulai dari nol. Sebagai contoh,

    terperatur 0 derajat dalam celcius sama dengan 32 derajat dalam reamur,

    tingkat kepuasan dimulai dari anga 1 sampai 10 (tidak harus dimulai dai

    nol) dan sebagainya. Dalam penelitian sosial skala sifat biasanya di

    asumsikan berskala interval.72

    F. Teknis Analisa Data

    Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka

    digunakan metode analisis sebagai berikut:

    1. Analisis descriptive yakni suatu analisis untuk melihat gambaran

    besaran premi, kualitas pelayanan, tingkat kepercayaan dan keputusan

    nasabah berasuransi di Asuransi Takaful Syariah Jambi.

    2. Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan butir instrument

    penelitian, sebab suatu instrumen penelitian yang valid mempengaruhi

    validitas tinggi, sebaliknya suatu instrumen yang kurang valid berarti

    memiliki validitas rendah.

    3. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan butir instrument

    penelitian, pengujian reliabilitas terhadap butir instrument penelitian

    yang reliabel jika nilai cronbach alpha di atas 0,60.

    4. Uji Serempak (Uji F) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah

    seluruh variabel bebasnya secara bersama-sama mempunyai pengaruh

    yang bermakna terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan

    72 Yamin, Sofyan & Kurniawan, Heri. SPSS COMPLETE Teknik Analisis Statistik

    Terlengkap dengan Software SPSS. Salemba Infote: Jakarta, 2009. Hlm 23

  • 44

    membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada derajat kesalahan 5%

    dalam arti (α = 0.05). Apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel, maka

    berarti variabel bebasnya secara bersama-sama memberikan pengaruh

    yang bermakna terhadap variabel terikat atau hipotesis pertama

    diterima.73 Dengan rumus:

    Ho : β1, β2, β3 = 0, variabel independen tidak berpangaruh secara

    bersama-sama terhadap variabel.

    H1 : β1, β2, β3 ≠ 0, variabel independen berpangaruh secara bersama-

    sama terhadap variabel dependen

    5. Uji Parsial (Uji t) uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh

    masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat apakah

    bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan

    antara nilai thitung masing-masing variabel bebas dengan nilai ttabel

    dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (α = 0.05). Apabila nilai thitung

    ≥ ttabel, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna

    terhadap variabel terikat.74 Dengan rumus:

    6. Analisis regresi linear berganda, suatu analisis untuk menguji

    signifikansi pengaruh besaran premi, kualitas pelayanan, tingkat

    73 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Cet ke- 24, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm 84 74 Ibid., hlm. 85

  • 45

    kepercayaan terhadap keputusan nasabah berasuransi di Asuransi

    Takaful Syariah Jambi dengan menggunakan rumus yang dikutip dari

    Riduan dan Akdom yang diolah dengan menggunakan sistem

    komputerisasi program SPSS yaitu sebagai berikut:75

    Y = b0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

    Dimana :

    Y = keputusan menjadi nasabah asuransi syariah (KN)

    X1 = besaran premi (BP)

    X2 = kualitas pelayanan (KP)

    X3 = tingkat kepercayaan (TK)

    bo = Konstanta

    β 1 – β 3 = Koefisien regresi

    e = Standart error

    7. Koefisien Determinasi (R2)

    R2 = 0 < R2 < 1

    Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

    kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika Koefisien

    Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin

    baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2 < 1.

    Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat

    dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel

    75 Riduan dan Akdon, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika cetakan ke-2. (Bandung.

    Alfabeta, 2007), hlm. 142

  • 46

    terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

    menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

    terikat.76

    G. Operasionalisasi Variabel Penelitian

    Definisi operasional dari variabel penelitian dimaksudkan untuk

    memberikan kesimpulan yang dapat memperjelas batasan, pengertian, dan

    ruang lingkup penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam

    penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4. Definisi Operasional

    No Nama

    Variabel Defenisi Operasional

    Skala

    Pengukuran

    1 Besaran

    Premi

    Suatu manfaat atau porsi (nisbah)

    bagi hasil yang didapat oleh

    nasabah, serta beban yang harus

    dibayar oleh nasabah

    Ordinal

    2 Kualitas

    Pelayanan

    Segala sesuatu yang diberikan

    perusahaan kepada nasabahnya

    secara keseluruhan

    Ordinal

    3 Tingkat

    Keprcayaan

    Kepercayaan konsumen atau

    pengetahuan konsumen

    menyangkut kepercayaan bahwa

    suatu produk memiliki berbagai

    atribut, dan manfaat dari berbagai

    atribut tersebut

    Ordinal

    4 Keputusan

    Nasabah

    suatu pilihan yang berhubungan

    dengan rencana atau alasan

    nasabah untuk menabung

    Ordinal

    76 Ibid.,

  • 47

    BAB III

    GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

    A. Manajamen Asuransi Takaful Syariah Jambi

    Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di

    Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful Keluarga

    mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi

    sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan,

    perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi rekan

    terbaik dalam perencanaan investasi.

    Dijambi Asuransi Takaful Syariah terdapat 1 kantor yang telah berdiri

    sejak tahun 2002. Motivasi dalam penegakkan Kantor Asuransi Takaful

    Syariah adalah sebagai system baru yang dikenal saat itu, tujuan Utama

    adalah Menjadi Takaful sebagai Asuransi Pertama yang beroperasi dengan

    system Syariah, sekaligus mengajak ummat untuk bertransaksi dengan system

    Syariah.77

    Takaful Keluarga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai

    standar internasional mutakhir untuk sistem manajemen mutu dan saat ini

    sedang dalam proses untuk memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2015. Takaful

    Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta

    memiliki tenaga pemasaran yang terlisensi oleh Asosiasi Asuransi Jiwa

    Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Kinerja

    positif Takaful Keluarga dari tahun ke tahun dibuktikan dengan diraihnya

    penghargaan- penghargaan prestisius yang diberikan oleh berbagai institusi.78

    Berawal dari sebuah kepedulian yang tulus, beberapa pihak bersepakat

    untuk membangun perekonomian syariah di Indonesia. Atas prakarsa Ikatan

    77 Wawancara dengan Bapak Herm