PENGARUH BEDA TETAP DAN BEDA SEMENTARA LABA FISKAL …/Pengaruh... · kepada otoritas perpajakan...
Transcript of PENGARUH BEDA TETAP DAN BEDA SEMENTARA LABA FISKAL …/Pengaruh... · kepada otoritas perpajakan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH BEDA TETAP DAN BEDA SEMENTARA
TERHADAP LABA FISKAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada
Universitas Sebelas Maret Surakarta
OLEH
UNGGUL ADI PURNAMA
F0306113
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Sesungguhnya ALLAH SWT memiliki semua cara untuk memenuhi permintaan hamba-Nya.
( Penulis )
Semakin keras anda meperlakukan diri anda, semakin lunak hidup memperlakukan anda.
( Penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi ini, kepada orang-orang yang sangat dekat dalam hidupku:
Keluargaku
Adalah suatu kesukesesan besar dapat mempersembahkan karya ini sebagai salah satu bentuk rasa terimakasih atas segala
cinta dan kasih sayang yang diberikan.
Keluarga Besar Ayahku
Sekiranya apa yang telah aku lewati ini, memberi sedikit banyak pengharapan untuk menggapai seluruh cinta dan cinta
Keluarga Besar Ibuku
Semua yang telah, sedang, dan akan terjadi akan aku ingat sebagai kenanganyang tak terlupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur poenulis panjatkan kepada ALLAH SWT, sumber segala
cinta kasih dan karunia, karena dengan segala keterbatasan yang ada, penulis
akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana pada FE-UNS.
Sepanjang proses penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima sumbang
saran pemikiran dari berbagai pihak, dorongan semangat dari para sahabat, dan
berbagai bantuan lain yang turut menunjang penyelesaian skripsi ini. Karenanya,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bp. Prof Bambang Sutopo, Mcom, selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS yang
telah memberikan surat ijin penelitian.
2. Bp. Drs. Eko Arief Sudaryono, Msi, Ak, selaku pembimbing skripsi, atas
segala kesabaran dan pengertiannya dari awal hingga akhir penulisan skripsi
ini.
3. Ibu. Dra. Muthmainah, Msi, Ak, Selaku pembimbing akademis yang telah
memberikan bimbingannya dari awal hingga akhir.
4. Bp. Timin, selaku petugas administrasi jurusan akuntansi atas bantuannya
selama kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Bp. Man, Selaku penjaga parkir FE-UNS, atas kesetiaanya menjaga motor-
motor mahasiswa FE-UNS.
6. Mas Muhammad Taufik Hidayat, SE, Selaku Pembimbing Asistensi Agama
Islam semester satu, Atas bimbingannya di bidang Agama.
7. Mas Edi Yulianto, selaku guru mengaji, atas petunjuknya dibidang Agama.
8. KEI (Kajian Ekonomi Islam) FE UNS, sebagai sebuah organisasi yang telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar berorganisasi selama tiga
periode kepengurusan.
9. Sahabat-sahabatku di KEI FE-UNS kepengurusan 2007.
10. Sahabat-sahabatku di KEI FE-UNS kepengurusan 2008.
11. Sahabat-sahabatku di KEI FE-UNS kepengurusan 2009.
12. Anak-anak cowok akuntansi 2007, yang telah menerima penulis, yang
merupakan angkatan 2006, dalam pergaulan baik di dalam maupun di luar
kampus.
13. (Alm). Aji Eko Prianto ( suatu kali dalam hidupku, engkau telah bayak
menorehkan kebersamaan yang kini tinggal menjadi kenangan........)
Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan yang kalian berikan dan
mohon maaf atas segala kesalahan yang penulis lakukan. Akhir kata, semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Surakarta,Desember 2010
Unggul Adi Purnama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI...........................................................................................
HALAMAN JUDUL................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI............................ ii
HALAMAN PENGESAHAN OLEH TIM PENGUJI SKRIPSI................... iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................. .... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... .... v
KATA PENGANTAR.............................................................................. vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................... ix
DAFTER GAMBAR ............................................................................... x
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 4
BAB II Kajian Teori
A. Landasan Teori ............................................................................... 5
1. Beda Tetap .......................................................................... 5
2. Beda Sementara .................................................................. 17
3. Laba Fiskal ........................................................................... 18
B. Penelitian Sebelumnya ................................................................... 31
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Hipotesis ........................................................................................ 34
BAB III Metode Penelitian ................................................................................... 36
A. Populasi dan Sampel ..................................................................... 36
B. Variabel Penelitian ........................................................................ 37
C. Sumber Data .................................................................................. 38
D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 38
E. Uji Analisis ...................................................................................... 39
BAB IV Hasil Analisis dan Penelitian ..................................................................... 46
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 46
B. Hasil Analisis Data .......................................................................... 46
1. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 46
2. Uji Hopotesis ....................................................................... 51
BAB V Kesimpulan dan Implikasi ........................................................................ 60
A. Kesimpulan ................................................................................... 60
B. Saran .................................................................................. 61
C. Keterbatsan Penelitian........................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Descrptive Statistics
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4 Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Tabel 5 Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 6 Pengaruh Variabel-variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Tabel 7 Pengaruh Yang Diberikan Secara Bersama-sama variabel Bebas
terhadap variabel Terikat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Kerangka Pemikiran
GAMBAR 2 Kurva Uji T
GAMBAR 3 Kurva Uji F
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Beda Tetap
a. Pengertian Beda Tetap
Setiap perusahaan berkewajiban melaporkan hasil yang
diperolehnya kepada otoritas perpajakan yang berwenang sesuai
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Sebagian besar perusahaan melaporkan laba yang diperolehnya
kepada otoritas perpajakan yang berwenang dengan cara
melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keungan akuntasi
sehingga dapat diketahui laba yang dikenakan pajak atau yang
dikenal dengan sebutan laba fiskal. Koreksi fiskal yang
dilakukan tersebut mengakibatkan terjadinya perbedaan antara
laba akuntansi dan laba fiskal. Salah satunnya adalah beda
tetap. Menurut Siti Resmi ( 2005: 333 ) beda tetap adalah
perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan pengakuan
pendapatan dan beban antara standar akuntansi keuangan dan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Perbedaan ini sangat menentukan perbedaan pada laba akuntansi
dan laba fiskal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Penyebab Beda tetap
Menurut Early Suandy ( 2008: 79 ) terdapat beberapa penyebab
terjadinya beda tetap antara lain:
1) Adanya Pengeluaran /Beban yang tidak dapat dikurangkan dari
Penghasilan Bruto ( Dilakukan Koreksi Fiskal Positif )
a) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apa pun
seperti dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi
kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi
b) Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota.
c) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali
cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank, yang dalam
hal ini sampai tahun pLajak 197 maksimun 3 % ( tiga Persen)
dari rata-rata saldo awal dan saldo piutang, dan sejak tahun
pajak 1998 ;
1. 5 % ( lima persen ) dari kredit yang digolongakan
dalam perhatian khusus
2. 15 % ( lima belas persen) dari kredit yang digolongkan
kurang lancar
3. 50 % ( lima puluh persen ) dari kredit yang
digolongkan diragukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
4. 100 % ( seratus persen ) dari kredit yang digolongkan
macet, m,asing-masing setelah dikurangi dengan nilai
agunan
5. Sewa guna usaha dengan hak opsi maksimun 2.5 % (
dua setengah persen ) dari rata-rata saldo awal dan
saldo akhir piutang
6. Cadangan premi untuk perusahaan asuransi kerugian
sebesar 40 % ( empat puluh persen ) dari jumlah premi
tanggung sendiri, yang diterima atau diperoleh dalam
tahun pajak yang bersangkutan
7. Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan
yang dihitung dengan menggunakan metode satuan
produksi yang didasarkan pada jumlah taksiran biaya
reklamasi
d) Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh
wajib pajak orang pribadi, kecuali jika dibayarkan oleh pihak
pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai
penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan.
e) Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1. Di daerah tertentu ( daerah terpenncil )
2. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaa, berupa sarana
dan fasilitas di lokasi bekerja untuk tempat tinggal,
termasuk perumahan bagi karyawan dan keluarganya,
makanan dan minuman bagi pegawai, pelayanan
kesehatan, pendidikan dan pengangkutan, olahraga
tidak termasuk golf, boating, dan pacuan kuda bagi
pegawai dan keluarganya sepanjang fasilitas dan sarana
tersebut tidak tersedia sehingga pemberi kerja harus
menyediakan sendiri.
3. Di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET)
4. Merupakan keharusan dalam rangka
pelaksanaanpekerjaan untuk keamanan setempat ;
misalnya, penyediaan makanan dan minuman serta
penginapan untuk awak kapal/pesawat, antar jemput
pegawai atau yang berkenaan dengan situasi
lingkungan kerja misalnya pakaian seragam pegawai
hotel dan penyiar TV, makanan tambahan bagi operator
komputer/pengetik, makan dan minum cuma-cuma bagi
pegawai restoran.
f) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham/pihak yang mempunyai hubungan istimewa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang
dilakukan.
g) Harta yang dihibahkan, bantuan ( kecuali untuk GNOTA )
atau sumbangan, dan warisaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 (3) huruf a dan huruf b.
h) Pajak penghasilan, kecuali PPh Pasal 26 ( tidak termasuk
dividen ) sepanjang PPh dimaksud ditambahkan sebagai
dasar penhitungan untuk pemotongan PPh Pasal 26.
i) Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya.
j) Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma,
atau perseroan komanditer
k) Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta
sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan
pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan
l) Biaya entertainment, representasi, jamuan tamu, dan
sejenisnya, kecuali Wajib Pajak dapat membuktikan bahwa
biaya tersebut telah benar-benar dikeluarkan ( formal ) dan
benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
perusahaan ( materiil ), dengan melampirkan pada SPT daftar
nominatif yang berisi nama, tempat atau alamat, jenis, dan
jumlah entertainment yang telah diberikan, nama, posisi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
nama perusahaan, jenis usaha relasi yang menerima
entertainment.
m) Pajak masukan yang faktur pajaknya tidak memenuhi
ketentuan dalam pasal 13 ayat (5) atau ayat (6) UU PPN
Masukan yang berkenaan dengan barang dan jasa
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf
b, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf i dalam UU PPh.
n) Penghapusan piutang tak tertagih ( piutang usaha ) kecuali
Wajib Pajak telah :
1. membebankan piutang tak tertagih segala kerugian
perusahaan dalam Laporan Keuangan Komersial.
2. Menyerahkan dan mendaftarkan guguatan perdata atas
nama debitor serta jumlah piutangtak tertagih kepada
Pengadilan Negeri, atau menyerahkan dan
mendaftarkan penyelesaian penagihan atas nama
debitor serta jumlah taktertagih kepada Badan Urusan
Piutang dan Lelang Negara.
3. Telah mengumumkan daftar nama debitor yang
penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan
Negeri atau BUPLN, dalam suatu penerbitan tertentu
seperti penerbitan internal pada asosiasi tersebut atau
penerbitan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4. Menyerahakan dan melaporkan kepada Dirjen
Pajak’Daftar Piutang Tak Tertagih yang
Dihapuskan’yang mencantumkan nama, alamat,
NPWP, dan jumlahnya.
o) Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan :
1. Yang bukan merupakan Objek Pajak
2. Yang pengenaan pajaknya bersifat final
3. Yang telah dikenakan pemotongan atau pemungutan
pajak yang bersifat final.
p) Bunga pinjaman ( seluruhnya ), dalam hal jumlah rata-rata
pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah
rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka
atau tabungan lainnya di dalam negeri, kecuali :
1. Dana pinjaman tersebut disimpan /ditempatkan dalam
bentuk rekening giro yang atas jasanya dikenakan PPh
yang bersifat final.
2. Adanya keharusan bagi Wajib Pajak untuk menempatkan
dana dalam jumlah perundang-undangan yang berlaku,
sepanjang jumlah deposito dan tabungan tersebut semata-
mata untuk memenuhi keharusan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau
tabungan tersebut dananya berasal dari tambahan modal
dan sisa laba setelah pajak.
q) Bunga pinjaman (sebagian) yaitu jumlah selisih beban bunga
sebenarnya dengan yang diperkenankan dalam hal jumlah-
jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata
dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau
tabungan lainnya.
Beban bunga yang diperkenankan dihitung dari “Tingkat bunga
Pinjaman rata-rata dikurangi rata-rata deposito/tabungan”.
2) Adanya Pendapatan yang Ditambahkan dengan Penghasilan
Lainnya ( Dilakukan Koreksi Fiskal Negatif )
a) Bantuan, sumbangan ; termasuk zakat yang
diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil
zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah dan para penerima zakat yang berhak.
b) Harta hibahan yang diterima oleh badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial, atau
pengusaha kecil termasuk koperasi yang
ditetapkan Menteri Keuangan ; sepanjang tidak
ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan,
atau penguasaan antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c) Warisan
d) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh
badan sebagai pengganti saham atau sebagai
pengganti penyertaan modal.
e) Dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak
dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik
Negara ( BUMN ), atau Badan Usaha Milik
Daerah ( BUMD ), dari penyertaan modal pada
badan usaha yang didirikan yang didirikan dan
bertempat kedudukan Indonesia dengan syarat
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan ;
dan bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik
Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen paling rendah 25 % ( dua
puluh lima persen ) dari jumlah modal yang
disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar
kepemilikan saham tersebut.
f) Iuran yang diterima/diperoleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan menteri Keuangan,
baik yang dibayar oelh apemberi kerja maupun
pegawai, dan penghasilan dana pensiun tersebut
dari modal yang ditanamkan dalam bidang-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
bidang tertentu yaitu deposito, sertifikat deposito,
tabungan pada bank Indonesia, sertifikat BI,
obligasi yang diperdagangkan di pasar modal di
Indonesia ; saham pada PT yang tercatat di bursa
efek Indonesia.
g) Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh
perusahaan reksa dana selama 5 ( lima ) tahun
pertama sejak pendirian perusahaan atau
pemberian ijin usaha.
h) Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh
perusahaan modal ventura ( perusahaan yang
kegiatan usahanya membiayai perusahaan
pasangan usaha dalam bentuk penyertaan modal
untuk suatu jangka waktu tertentu ) berupa bagian
laba dari pasangan usaha yang didirikan dan
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia dan
keuntungan dengan syarat badan pasangan usaha
tersebut :
1. Merupakan perusahaan kecil atau
menengah, yaitu yang penjualan bersihnya
setahun tidak melebihi Rp. 5.000.000.000,
atau yang menjalankan kegiatan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
sektor usaha yang dietetapkan oleh Menteri
Keuangan.
2. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa
efek Indonesia.
i) Bunga yang berasal dari deposito tabungan, baik
yang ditempatkan di dalam negeri maupun di luar
negeri melalui bank yang didirikan di Indonesia
atau cabang, bank luar negeri di Indonesia,
termasuk jasa giro serta Diskonto Sertifikat Bank
Indonesia.
j) Penghasilan yang berasal dari penjualan saham
pendiri dan bukan pendiri di bursa efek.
k) Penjualan saham milik Perusahaan Modal
Ventura.
l) Penghasilan yang diterima sehubungan dengan
usaha sebagai penyalur/dealer/agen produk
Pertamina dan premix berupa premium, solar,
pelumas, gas LPG, minyak tanah dan premix
yang telah dibayar/dipungut PPh bersifat final.
m) Penghasilan yang diterima sehubungan dengan
usaha sebagai penyalur/grosir tepung terigu dan
gula pasir dari bulog.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
n) Penghasilan yang diterima sehubungan dengan
usaha sebagai penyalur/distributor rokok dari
pabrik rokok.
o) Penghasilan atas penjualan hasil produksi industri
rokok putih dan kretek di dalam negeri.
p) Penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas
tanah dan/bangunan sepanjang merupakan barang
dagangan atau yang melakukan pengalihan orang
pribadi.
q) Penghasilan yang diterima dari hasil persewaan
tanah dan/bangunan berupa tanah, rumah susun,
apartemen, kondominum, gedung perkantoran,
rumah kantor, ruko, gudang, dan industri.
r) Selisih penilaian kembali asset.
s) Bunga atau diskonto obligasi yang dijual di bursa
efek.
t) Hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun
yang diberikan melalui cara undian.
u) Penghasilan Wajib Pajak yang bergerak di bidang
usaha pelayaran dalam negeri dari pengangkutan
orang dan/barang yang dimuat dari satu
pelabuhan ke palabuhan yang lain di Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ake
pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya.
2. Beda Sementara
a. Pengertian Beda sementara
Bagi negara pajak adalah salah satu sumber penerimaan
penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran
negara, sebaliknya bagi perusahaan,pajak merupakan beban
yang akan mengurangi laba bersih. Keputusan bisnis sebagian
besar dipengaruhi oleh pajak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Keputusan bisnis yang baik jika berhubungan
dengan pajak bisa menjadi keputusan bisnis yang kurang baik,
begitu juga sebaliknya. Minimalisasi beban pajak dapat
dilakukan dengan cara menggunakan metode pengakuan
penghasilan dan beban yang berbeda antara laporan keungan
akuntansi dan laporan keuangan fiskal yang mengakibatkan
beda sementara. Beda sementara adalah perbedaan yang
disebabkan adanya perbedaan waktu dan metode pengakuan
pendapatan dan beban tertentu berdasarkan standar akuntansi
keungan dan peraturan perpajakan yang berlaku (Early
suandy,2008:89 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Penyebab Beda Sementara
Menurut Harnanto (2008: 9) beda sementara terjadi karena
beberapa hal antara lain :
a) Membayar pajak saat ini lebih besar sehingga
mengakibatkan pembayaran pajak pada masa mendatang
lebih kecil.
b) Membayar pajak saat ini lebih kecil sehingga mengakibatkan
pembayaran pajak pada masa mendatang lebih besar.
3. Laba Fiskal
a. Pengertian Laba Fiskal
Laba fiskal atau penghasilan kena pajak (taxable income)
merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku, yaitu Undang-Undang nomor 7 Tahun 1983
sebagaimana yang diubah terakhir kali dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, beserta
peraturan pelaksanaannya (Early Suandy, 2008).
Penghasilan Kena Pajak berdasarkan prinsipo taxability
deductability, dengan prinsip ini suatu biaya baru dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto, apabila pihak yang menerima
pengeluaran atas biaya yang bersangkutan, melaporkannya sebagai
penghasilan dan penghasilan tersebut dikenakan pajak (taxable).
Misalnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
karyawan dapat dianggap sebagai biaya dan mengurangi laba kotor
jika karyawan yang menerima tunjangan tersebut mengakui
tunjangan yang diberikan sebagai bagian dari pengahasilan bruto
dan dikenakan pajak ( PPh Pasal 21 ).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba fiskal
Untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak, minimal ada lima
komponen yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Penghasilan yang menjadi objek
b. Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak
c. Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final
d. Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
e. Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
a. Penghasilan Yang Menjadi Objek Pajak
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Pajak
Penghasilan, objek pajak adalah penhasilan, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apapun, termasuk :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
1) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji,upah,
tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasiuang
pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali
ditentukan lain dalam undang-undang ini.
2) Hadiah dari undian, pekerjaan atau kegiatan dan
penghargaan.
3) Laba usaha
4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta,
termasuk :
a) Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti
saham atau penyertaan modal.
b) keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan
badan lainnya karena pengalihan harta kepada
pemegang saham , sekutu atau anggota
c) Keuntungan karena likuidasi, penggabungan,peleburan,
pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha.
d) Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah,
bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan
kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus
satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan,
badan sosial, atau pengusaha kecil termasuk koperasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang
tidak ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan,
pemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
5) Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya.
6) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang.
7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi.
8) Royalti
9) Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta
10) Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
11) Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai
dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah
12) Keuntungan karena selisih kurs mata unag asing
13) Selisih karena penilaian kembali aset
14) Premi asuransi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
15) Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
anggotanya yang terdiri atas Wajib Pajak yang menjalankan
usaha atau pekerjaan bebas.
16) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan
yang belum dikenakan pajak
b. Penghasilan yang Dikecualikan sebagai Objek Pajak
Pengecualian objek pajak diatur dalam Pasal 4 ayat (3)
Undang-Undang Pajak Penghasilan yaitu :
a. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang
diterima oleh
b. badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau
c. disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat
yang
d. berhak
2) Harta hibahan yang diterima oloeh keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan
pendidikan, badan social, pengusaha kecil termasuk koperasi
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada
hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau
penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
a. Warisan
b. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b
sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal
c. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
bentuk natura dan / atau kenikmatan dari Wajib Pajak
atau pemerintah
d. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada Orang
Pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
dan asuransi beasiswa.
e. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh
perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
koperasi, Badan Usaha milik Negara ( BUMN ), Badan
Usaha Milik Daerah ( BUMD ), dari penyertaan modal
pada badan usahayang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia dengan syarat :
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
2. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen
paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif
di luar kepemilikan saham tersebut.
f. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun
yang pendiriannyatelah disahkan oleh Menteri
Keuangan, baik dibayar oleh pemberi kerja maupun
pegawai.
g. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana
pensiun sebagaimana dimaksudkan dalam huruf g,
dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan
dengan keputusan Menteri Keuangan.
h. Bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan
komanditer (commanditaire vennootschap – CV )
yang modalnya tidak terbagi atas saham-
saham,persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi.
i. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh
perusahaan reksadana selama lima tahun pertama
sejak pendirian perusahaanatau pemberian izin
usaha.
j. Penghasilan yang diterima atau diperoleh
Perusahaan Modal Ventura berupa bagian laba dari
badan pasangan usaha yang didirikan dan
menjalankan dean menjalankan usaha atau kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha
tersebut :
1. Merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang
menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha
yang ditetapkan dengan keputusan Menteri
Keuangan.
2. Sahamnya tidak diperdagangkandi bursa efek di
Indonesia
c. Penghasilan yang Pajaknya Dikenakan secara Final
Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan
memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengatur
beberapa pajak tertentu secara khusus di luar yang diatur dalam
pasal 4 ayat (1) yang dikenal dengan istilah PPh final.
Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final terdiri atas :
1) Transaksi penjualan efek di bursa efek, penjualan saham
pendiri ( 0,6% x nilai transaksi) dan penjualan saham biasa
( 0,1% x Nilai transaksi )
2) Hadiah undian ( 20 % x jumlah bruto )
3) Bunga deposito, tabungan, serta diskonto Sertifikat BI ( 20
% x nilai penghasilan bruto )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4) Penghasilan hak atas tanah dan bangunan oleh Wajib Pajak
real est ( 2 % x nilai penjualan rumah sakit ) serta tanah dan
bangunan lainnya ( 5 % x nilai penjualan )
5) Penghasilan dan sewa atas tanah/bangunan Orang Pribadi (
10 % x nilai sewa ) dan badan ( 6 % x nilai sewa )
6) Penghasilan pelayaran dalam negeri ( 1,2% x peredaran
bruto )
7) Pelayaran/ penerbangan luar negeri ( 2,64 % x peredaran )
8) Penghasilan jasa konstruksi untuk pelaksana ( 2 % x nilai
jasa pelaksanan konstruksi ) serta untuk perencanaan dan
pengawasan ( 4 % x nilai jasa perencanaan konstruksi dan
jasa pengawasan konstruksi )
Penghasilan yang diikecualikan dari objek pajak dan
penghasilan yang pajaknya dikenakan final tidak perlu lagi
dilaporkan pada SPT PPh Badan.
d. Biaya yang Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto
Biaya-biaya yang boleh dikurangkan dalam rangka
menghitung Penghasilan Kena Pajak diatur dalam Pasal 6
Undang-Undang Pajak Penghasilan,terdiri atas :
a. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya
berkenaandengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang
diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya
perjalanan, biaya pengolahan limbah, piutangyang nyata-
nyata tidak dapat ditagih, premi asuransi, biaya
administrasi dan pajak kecuali Pajak Penghasilan.
b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta
berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk
memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun.
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan.
d. Kerugian karena penjualan atau penagihan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang
dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan.
e. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
g. Biaya beasiswa, magang dan pelatihan
h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan
syarat:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
komersial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada
Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang
Negara ( BUPLN ) atau adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan/pembebasan utangantara kreditor
dengan debitur
3. Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atauy
khusus
4. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak
dapat ditagih kepada Dirjen Pajak
e. Biaya yang Tidak Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto
Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan dalam rangka
menghitung Penghasilan Kena pajak adalah :
1) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun
seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi
2) Biaya yang dibebankan atas dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota
3) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali
cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa
usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
dana cadangan biaya reklamasi untuk usaha
pertambangan, yang ketentuan damn syarat-syaratnya
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
4) Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi
jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa yang
dibayar oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, kecuali jika
dibayar oleh orang pemberi kerja dan premi tersebut
dihitung sebagai poenghasilan bagi Wajib Pajak yang
bersangkutan
5) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan
kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman
bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan
dalam bentuk natura, dan kenikmatandi daerah tertentu
dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
6) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan
dengan pekerjaan yang dilakuakan
7) Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan, kecuali
zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh
Wajib Pajak Orang Pribadi pemeluk agama Islam dan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh
pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah
8) Pajak Penghasilan ( PPh)
9) Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi
tanggungannya
10) Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan firma
atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi
atas saham
11) Sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, serta
sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan
pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan
12) Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yang mempunyaio masa manfaat
dari satu tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan
sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan atau
amortisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Penelitian Sebelumnya
Hanlon (2005) menemukan adanya perbedaan antara jumlah laba yang
dihitung dengan menggunakan standar akuntansi keuangan dan laba yang
dihitung dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Selanjutnya Hanlon
(2005) menyatakan bahwa perbedaan antara laba menurut standar akuntasi
keuangan dan laba menurut peraturan perpajakan yang berlaku disebabkan
karena perbedaan peraturan antara standar akuntansi keuangan dan
peraturan perpajakan yang mengatur mengenai tata cara perhitungan laba.
Menurut Wilson (2008) perbedaan peraturan cara perhitungan laba
antara standar akuntansi keuangan dan peraturan perpajakan disebabkan
oleh perbedaan tujuan diantara keduannya. Sudrajat (2010) dalam
penelitiannya mengemukakan pendapat bahwa standar akuntansi keuangan
digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan kepada pihak eksternal,
sedangkan peraturan perpajakan bertujuan untuk menghitung besarnya
pajak.
Hutagaol (2006) berpendapat bahwa dengan adanya perbedaan cara
perhitungan laba antara standar akuntansi keuangan dan peraturan
perpajakan tersebut mengakibatkan terjadinya beda tetap dan beda
sementara yang menyebabkan terjadinya perbedaan besarnya jumlah laba
menurut standar akuntansi keuangan dan menurut peraturan
perpajakan.Menurut penelitian yang dilakukan Surjaya (2001) laba fiskal
atau penghasilan kena pajak dipengaruhi oleh laba komersial,beda tetap,dan
beda semenetara. Pendapat ini didukung oleh penelitian Mill dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Newsberry (2001) yang menyatakan bahwa perbedaan temporer disebabkan
oleh perbedaan persyaratan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Tanya
Tang (2006) juga mengakui bahwa perbedaan permanen dapat
mempengaruhi laba fiskal atau penghasilan kena pajak.
Plesko dan Manzon (2002) dalam penelitiannya tidak hanya
menggunakan komponen perbedaan temporer melainkan juga memasukkan
unsur perbedaan permanen sebagai variabel yang mempengaruhi laba fiskal
atau penghasilan kena pajak. Penelitian serupa juga dilakukan oleh
Barragado dan Weiden (2004) yang menguji komponen pembentuk laba
fiskal dengan memasukkan komponen perbedaan permanen selain
perbedaan temporer. Hasil pengujian pada Wijayanti (2008) juga
menghasilkan bukti empiris bahwa banyak perusahaan telah menggunakan
beda tetap dan beda sementara untuk mengurangi jumlah laba fiskal agar
jumlah pajak yang harus dibayar berkurang.
Penelitian-penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya,
dimana beda tetap dan beda sementara mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap laba fiskal (Djamaludin, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
C. Kerangka Pemikiran
John Hutagaol (2006)
Bagan kerangka pemikiran John Hutagaol (2006) diatas menunjukkan beberapa
variabel yang saling berkaitan dalam penelitian yaitu
Y = laba fiskal
1yxP = Parameter struktural yang menunjukkan besarnya
pengaruh varuabel 1Y
terhadap variabel X
1Y = Beda Tetap
2yxP
= Parameter struktural yang menunjukkan besarnya
pengaruh variabel terhadap variabel X
2X = Beda sementara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Secara ringkas kerangka pemikiran diatas dapat diterangkan sebagai
berikut :
Setiap perusahaan berkewajiban untu membuat laporan keuangan
akuntansi atau komersial untuk melaporkan keuangan dari kegiatan bisnis
yang dilakukan.Laba akuntansi tersebut disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan. Namun untuk keperluan perpajakan,perusahaan
diwajibkan menghitung laporan keuangan fiskal untuk mengetahui laba
fiskal yang akan dikenakan pajak. Salah satu cara yang dilakukan dalam
menyusun laporan keuangan fiskal adalah dengan melakukan rekonsiliasi
fiskal laporan keuangan akuntansi, sehingga dapat ditemukan beda tetap dan
beda sementara yang kemudian dapat digunakan untuk menyusun laporan
keuangan fiskal guna menentukan laba fiskal
D. Hipotesis
Untuk memberikan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
ada dalam penelitian ini maka perlu diajukan suatu hipotesis. Hipotesis
adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang masih harus diuji
kebenarannya (Djarwanto dan Pangestu S 2008:183 )
Dalam penelitian ini,penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. HA1: Beda tetap mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba fiskal.
2. HA2: Beda sementara mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba fiskal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Masri Singarimbun (2007:152) mengemukakan bahwa Populasi atau
Universe adalah keseluruahan dari unit analisa yang ciri-cirinya kan diduga.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian populasi
mencakup semua objek yang akan diteliti dengan ciri-ciri atau sifat tertentu
yang diduga dalam wilayah penelitian.
Dalam penelitian ini jumlah keseluruhan populasi adalah seluruh
perusahaan manufaktur di BEI.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2006 : 56) bahwa sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Jumlah sampel yang akan diambil akan menggunakan rumus
slovin.Rumus slovin ini dirmuskan sebagai berikut:
= ( ) + 1Dimana: N = Jumlah Populasi
n = Jumlah Sampel
e = (1-tingkat ketepatan)
1 = Angka konstanta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Sesuai rumus slovin diatas,maka jumlah sampel yang akan diambil
dengana tingkat ketepatan 90%, dalam penelitian ini adalah:
= ( )= 34 perusahaan
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknuk random
sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menuliskan nama
setiap perusahaan pada setiap kertas kecil kemudian keretas-kertas kecil
tersebut dilipat-lipat kemudian lipatan-lipatan itu dikocok lalu setelah itu
diambil 34 lipatan yang akan dijadikan sampel.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel
lain.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah beda tetap dan beda
sementara.
b. Variabel Terkait
Yaitu variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh
variabel yang mendahuluinya. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah
laba fiskal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Sumber Data
a. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber-sumber
lain,misalnya literatur,referensi,internet maupun data-data yang lain.
4. Instrument Pengumpulan Data
Dari hasil laporan keuangan akuntansi yang diperoleh peneliti selanjutnya
akan menentukan beda tetap dan beda sementara.
Beda tetap yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Penggantian Obat
b. Pph pasal 21 yang ditanggung perusahaan
c. Biaya antar jemput karyawan
d. Biaya perjalanan
e. Biaya koran dan dan majalah
f. Biaya telepon
g. Biaya lain-lain
h. Pengobatan dan uang makan
i. Sewa rumah mess
j. Sumbangan
k. Pendapatan bunga deposito
Beda sementara yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Depresiasi
b. Penghapusan piutang tak tertagih
c. Kerugian akibat penilaian kembali persediaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
d. Kerugian akibat selisih kurs
Hasil dari nilai beda tetap dan beda waktu tersebut selanjutnya di analisis
dengan memperganakan SPSS untuk mengetahui sejauh mana beda tetap dan beda
waktu tersebut memberikan pengaruh terhadap laba fiskal.
5. Uji analisis
a. Uji Asumsi Klasik
Rumus regresi diturunkan dari asumsi-asumsi tertentu, maka
data yang akan diregresi harus memenuhi asumsi-asumsi regresi
untuk mendapatkan nilai estimasi yang akan bersifat BLUE (Best,
Linear, Unbiased dan Estimator). Untuk itu perlu diadakan pengujian
asumsi klasik yang meliputi 4 uji, yaitu :
1. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel penganggu (e) memiliki distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, dapat digunakan
Kolmogorov – Smirnov Test. Setelah pengujian dilakukan
dengan bantuan program SPSS, output dapat dilihat pada baris
paling bawah yang berisi Asymp. Sig. (2-tailed).
Interpretasinya adalah jika pada = 5% p > 0,05 maka
distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sebaliknya jika p < 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak
normal.
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan jika varian dari
e tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas umum terjadi
dalam data cross section (Setiaji, 2006 : 45). Hal ini dapat
dideteksi dengan menggunakan uji Glejser yang meregresikan
nilai absolut residual terhadap variabel independen yang
digunakan dalam suatu model regresi. Jika variabel independen
ternyata signifikan (sig < 0,05) mempengaruhi absolut residual,
ini berarti bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas.
Apabila ternyata tidak signifikan (sig > 0,05), berarti bahwa
asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Model yang baik adalah
model yang mempunyai asumsi homoskedastisitasnya
terpenuhi.
c. Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara sesama urutan
pengamatan dari waktu ke waktu atau secara ruang. Untuk
memeriksa ada tidaknya autokorelasi, dipergunakan Uji Durbin
– Watson dengan formula :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
d = 2
21.
1t
tt
e
ee
Keterangan :
Bila DW terletak di antara dU dan 4 – dU, maka tidak ada
autokorelasi.
Bila DW lebih rendah dari dL, berarti ada autokorelasi
positif.
Bila DW lebih besar daripada 4 – dL, maka ada
autokorelasi negatif.
Bila DW terletak di antara batas atas (dU) dan batas
bawah (dL) atau 4-dU dan 4 - dL, maka tidak dapat disimpulkan.
Dimana,
DW = nilai Durbin –Watson d statistik.
du = nilai batas atas (dari tabel).
dL = nilai batas bawah (dari tabel).
d. Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan korelasi yang nyata di
antara variabel independen dalam sebuah model. Untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Jika nilai VIF
> 10 atau Tolerance < 0,1 maka hal tersebut menunjukkan
bahwa multikolinearitas terjadi antar variabel bebas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Sebaliknya, apabila VIF < 10 atau tolerance > 0,1 maka tidak
terjadi multikolinearitas.
b. Uji Hipotesa
Model yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah model umum persamaan regresi linier berganda
(Multipple Regression Analysis) yang diikuti dengan uji-t dan uji F.
Pengolahan data tersebut menggunakan Software Statistika SPPS for
Windows 13.
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak. Analisis ini untuk
menguji kemampuan variabel laporan keuangan dalam
memprediksi laba fiskal. Model dalam penelitian ini adalah
Yt = α+x1β1+ x2β2 + e
Keterangan:
Y = Laba Fiskal
α = Intercept persamaan regresi
β = Koefisien regresi variable independen
t = Periode Amatan
e = Koefisien error
x1 = Beda Tetap
x2 = Beda Sementara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b. Uji-t dan Uji F
Pengujian hipotesa tentang kemampuan variabel
independen dalam memprediksi variabel dependen dapat
menggunakan alat analisa statistik berupa uji F dan uji t.
1. Uji t
Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh masing
– masing variabel independen terhadap variabel dependen
secara individual. Adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut.
thitung = 32211 XPXPY yxyx
(John Hutagaol,2006 )
Dimana :
Y = laba fiskal
1yxP = Parameter struktural yang menunjukkan besarnya
pengaruh varuabel1Y terhadap variabel X
1X = Beda Tetap
2yxP = Parameter struktural yang menunjukkan besarnya
pengaruh variabel terhadap variabel X
2X = Beda sementara
Langkah berikutnya setelah nilai p hitung diketahui akan
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi ( ) 5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
untuk mengetahui apakah hipotesis yang dirumuskan ditolak
atau diterima .Adapun kriteria untuk menerima atau menolak
hipotesis adalah sebagai berikut ini.
Daerah tolak H null Daerah terima H null Daerah tolak H null
(- / 2, n-k) ( / 2,n-k)
Gambar 3. Kurva Uji t
Hnull diterima jika – p hitung > - t tabel dan t hitung < p tabel
Hnull ditolak jika – p hitung < - t tabel dan t hitung > p tabel
2. Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji apakah keempat variabel
independen secara simultan / bersama – sama mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Rumus uji F adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Keterangan:
R² = koefisien of determinansi
n = jumlah sampel
k = treatment
Langkah berikutnya setelah nilai Fhitung diketahui akan
dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikansi ( ) 5%
untuk mengetahui apakah hipotesa yang dirumuskan
ditolak atau diterima . Adapun kriteria untuk menerima
atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut :
Daerah terima H null daerah tolak H null
F ; k – 1; k (n-1)
Gambar 2.. Kurva Uji F
Jika F hitung > F tabel pada maka Hnull ditolak, dan F hitung < F tabel
maka Hnull diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
46
BAB IV
HASIL ANALISIS PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang diambil dalam penelitian adalah perusahaan
manufakur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan kriteria
mempunyai laporan keuangan secara berturut minimal dalam 3 tahun akhir.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak.
B. Hasil Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Hasil analisis data menggunakan software bantuan SPSS for Windows .
13 terhadap data yang dipergunakan dalam penelitian ini.
Tabel 1
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ABSLabaFiskal 2211.0274 5869.02999 34
ABSBdTetap 231.4319 348.11801 34
ABSBdSementara 311.5528 1050.76863 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2. Uji Asumsi Klasik.
a. Uji Normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran
data yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal
atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan metode
Kolmogorov Smirnov.
Rangkuman hasil uji normalitas adalah sebagaimana
disajikan pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Correlations
ABSLabaFiskal ABSBdTetap ABSBdSementara
Pearson Correlation ABSLabaFiskal 1.000 .701 .509
ABSBdTetap .701 1.000 .566
ABSBdSementara .509 .566 1.000
Sig. (1-tailed) ABSLabaFiskal . .000 .001
ABSBdTetap .000 . .000
ABSBdSementara .001 .000 .
N ABSLabaFiskal 34 34 34
ABSBdTetap 34 34 34
ABSBdSementara 34 34 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Berdasarkan hasil perhitungan uji Kolmogorov Smirnov
dapat diketahui bahwa beda sementara p-value berturut-turut dari
Beda Tetap, Beda Sementara dan Laba Fiskal adalah sebesar 0,545;
0,263 dan 0,890. Nilai p-value ternyata lebih besar dari a (p >
0,05), maka dapat disimpulkan seluruh data memiliki sebaran data
yang normal.
b. Uji Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel bebas mempunyai varian kesalahan
pengganggu yang sama dalam model regresi. Kriteria dari uji ini
yaitu jika thitung > ttabel atau thitung < - ttabel atau sig. < 0,05 berarti
terjadi heteroskedastisitas. Dan jika –ttabel < thitung atau thitung< ttabel
atau sig. > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagaimana disajikan
pada Tabel 3 berikut ini :
Tabel 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel thitung ttabel Sig a Kesimpulan
Beda Tetap
Beda Sementara
5,167
1,411
1,400
1,400
0,060
0,764
0,05
0,05
tidak terjadi
tidak terjadi
Sumber : Hasil Olah Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Dari hasil tersebut pada tingkat signifkasi 5 % semua
koefisien regresi tersebut tidak signifikan (yaitu dengan tingkat
signifikansi > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam persamaan.
c. Uji Autokorelasi.
Suatu asumsi penting dari model linear klasik adalah tidak
adanya autokolerasi atau kondisi yang berurutan diantara gangguan
atau distribusi yang masuk dalam fungsi regresi. Autokolerasi dapat
diartikan sebagai kolerasi yang terjadi diantara anggota-anggota dari
serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam
bentuk waktu (jika time series) atau korelasi antara tempat yang
berdekatan, jika datanya cross sectional.
Uji autokorelasi yang digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson. Jika nilai Durbin
Watson (DW-test) terletak antar d U dan (4-d U ) maka tidak terjadi
autokorelasi dalam model.
Dasar untuk pengambilan keputusan uji autokorelasi adalah
sebagaimana disajikan pada Tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Variabel Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
DW < Dl terdapat autokorelasi
dL < DW < dU tidak dapat disimpulkan
dU > DW > 4-dU tidak terdapat autokorelasi
4 - dU < DW < 4 – dL tidak dapat disimpulkan
DW > 4 – dL terdapat autokorelasi
Sumber : Gujarati, Damador (2004)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson
sebesar 1,911 pada tabel statistik dengan menggunakan level of
signifikan 5 %, K = 2 dan N = 34 diperoleh dL = 1,333 dan dU =
1,580.
Karena nilai 1,911 berada di atas batas atas dU dan berada di
bawah 4 - dU maka dapat disimpulkan bahwa regresi yang diteliti
telah terbebas dari masalah autokorelasi.
d. Uji Multikolinearitas.
Multikolinearitas artinya ada suatu hubungan yang sempurna
antara beberapa variabel bebas dalam model regresi. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui apabila dalam model terdapat korelasi
sempurna diantara masing-masing variabel bebasnya. Variabel yang
tidak menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF
(Vairance Inflation Factor) yang lebih kecil dari 10. Selain itu juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
dapat dilihat tidak terjadi multikolinieritas jika R2 < 0,9. Dari hasil
analisis koefisien determinasi didapat bahwa nilai R2 < 0,9.
Pada penelitian ini diperoleh Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor sebagaimana disajikan pada Tabel 5 berikut ini :
Tabel 5
Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Toleransi VIF Kesimpulan
Beda tetap
Beda Sementara
0,933
0,933
1,072
1,072
tidak terjadi
tidak terjadi
Sumber : Hasil Olah Data
Berdasarkan Tabel 5 tersebut di atas, nampak bahwa model
regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas karena nilai VIF < 10
dan Tolerasi > 0,1; serta diperkuat dengan hasil uji koefisien
determinasi yang menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,411
sehingga tidak melebihi 0,9.
3. Uji Hipotesis.
a. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression
analysis).
Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda (multiple linier regression analysis) dengan software SPSS.
Analisis regresi linier berganda dapat dilakukan, karena antara empat
variabel X dan satu variabel Y terdapat hubungan kausalitet atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
fungsional. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beda
tetap (X1), beda sementara (X2), terhadap Laba fiskal (Y).
Adapun rumus analisis regresi linier berganda (multiple linear
regression analysis) yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Kin : Laba Fiskal.
a : Koefisiean intercept (konstanta).
X1 : Beda Tetap
X2 : Beda Sementara
b1 : Koefisien variabel beda tetap
b 2 : Koefisien variabel sementara
b 3 : Koefisien variabel lokasi
e : Standar eror (epsilon), yaitu pengaruh variabel lain yang
tidak masuk ke dalam model, tetapi ikut mempengaruhi
laba fiskal.
Hasil analisis dengan menggunakan rumus analisis regresi
linier berganda (multiple linear regression analysis) adalah sebagai
berikut :
Y = e...... bbb 332211 ++++ XXXa
Y =4,117 + 0,469 X1 + 0,128 X2 + e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dari persamaan tersebut di atas, dapat diperoleh penjelasan
sebagai berikut :
1) Apabila X1 (beda tetap) terdapat pertambahan 1 butir, maka Y
(laba fiskal) akan bertambah 0,469 butir.
2) Apabila X2 (beda sementara) terdapat pertambahan 1 butir maka
Y (laba fiskal) akan bertambah 0,128 butir.
3) Apabila X1 (beda tetap), dan X2 (beda sementara), tidak ada
pertambahan, maka Y(laba fiskal) akan mengalami perubahan
sebesar 4,117 butir. Dengan kata lain jika pada populasi tersebut
tidak terdapat peningkatan beda tetap, dan beda sementara, maka
akan terjadi perubahan laba fiskal pegawai pada populasi
tersebut.
b. Uji Ketepatan Parameter (Uji t /t test).
Uji ketepatan parameter (uji t/t test) dipergunakan untuk
menentukan seberapa signifikan variabel-variabel beda tetap, beda
sementara, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap laba fiskal.
Jika p-value < nilai t taka variabel tersebut signifikan. Sebaliknya
jika p-value > nilai t maka variabel tersebut tidak signifikan.
Hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) adalah sebagaimana
disajikan pada Tabel 4 berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel 4
Pengaruh Variabel-variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Variabel p-value Nilai t Keterangan
Beda tetap 0,00 0,1 Signifikan
Beda sementara 1,411 0,1 Signifikan
Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel tersebut juga tampak bahwa variabel beda tetap
ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap laba fiskal.
Dari tabel tersebut juga tampak bahwa variabel beda
sementara ternyata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laba
fiskal.
c. Uji Ketepatan Model (Uji F/Overall Test).
Uji ketepatan model (uji F / overall test) digunakan untuk
melakukan pengujian signifikasi semua variabel bebas secara
serentak atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Jika hasil yang
didapat dari pengujian tersebut nilai p-value < nilai f, maka variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
yang didapat p-value < niali f, maka variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
Hasil uji ketepatan model (uji F / overall test) sebagaimana
disajikan pada Tabel 12 berikut :
Tabel 5
Pengaruh Yang Diberikan Secara Bersama-sama
Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat
Variabel p-value Nilai f Kesimpulan
laba fiskal 0.00 0,1 mempengaruhi
Sumber : Hasil Olah Data
Dari hasil perhitungan dan yang tampak pada Tabel 12 di atas,
dapat disimpulkan bahwa variabel-varibel bebas (beda tetap, dan
beda sementara), ternyata secara bersama-sama atau simultan,
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (laba fiskal), karena
nilai p-value < nilai f.
d. Uji Koefisien Determinasi (R2).
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
besarnya kemampuan menerangkan dari variabel bebas terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
variabel terikat dalam suatu model regresi (goodnes of fit) dari
persamaan regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 < R2 < 1. Jika R2
semakin mendekati 1, maka berarti model semakin tepat. Apabila
nilai R2 = 1 maka berarti model tersebut sangat sempurna, karena
sumbangan variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat adalah
100%. Sebuah model tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan
jika R2 = 0.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan analisis statistik
terhadap 20 perusahaan didapat nilai R Square (R2 ) 0,529 dan nilai
Adjusted R Square (Adjusted R2 ) 0,499.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
model yang dipergunakan variabel-variabel bebasnya memberikan
sumbangan positif yaitu sebesar 52,90 % terhadap variabel terikat.
D. Interpretasi Hasil Penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan di muka,
dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil Uji Asumsi Klasik.
a. Uji Normalitas :
Dari hasil uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Test
menunjukkan bahwa semua variabel penelitian nilai p-value
berturut-turut dari beda tetap, beda sementara, dan laba fiskal adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
lebih besar dari a (p > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
penyebaran data berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas :
Dari hasil uji heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa nilai
signifikan masing-masing variabel beda tetap dan beda sementara,
lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti nilai signifikan semua variabel
> 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi.
Dari hasil uji autokorelasi, menunjukkan bahwa nilai Durbin
Watson (DW-test) adalah sebesar 1,933. Hal ini berarti bahwa
Durbin Watson berada di atas batas atas dU dan berada di bawah 4 -
dU maka dapat disimpulkan bahwa regresi yang diteliti telah
terbebas dari masalah autokorelasi.
d. Uji Multikolinearitas.
Dari hasil uji multikolinearitas, menunjukkan bahwa nilai
VIF < 10, serta diperkuat dengan hasil uji koefisien determinasi
yang menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,529, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat
multikolinearitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
2. Hasil Uji Hipotesis.
a. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression
Analysis).
Dari hasil analisis regresi berganda menyatakan bahwa beda
tetap, dan beda sementara, berpengaruh positif terhadap laba fiskal,
yang dibuktikan dari keseluruhan koefisien variabel dalam persamaan
bertanda positif :
b. Uji Ketepatan Parameter (Uji t /t test).
Dari hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) menunjukkan
bahwa untuk beda tetap p-value < nilai t. Hal ini berarti bahwa
variabel-variabel beda tetap secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap laba fiskal.
Dari hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) menunjukkan
bahwa untuk beda sementara p-value > nilai t. Hal ini berarti bahwa
variabel-variabel beda sementara secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap laba fiskal.
c. Uji Ketepatan Model (Uji F/Overall Test).
Dari hasil uji ketepatan model (uji F/overall test),
menunjukkan bahwa nilai p-value < nilai f. Hal ini berarti bahwa
semua variabel bebas yaitu beda tetap, beda sementara dan kepusasan
Y =4,177 + 0,469 X1 + 0,128X2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
kerja, secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat laba fiskal.
d. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) :
Dari hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa
nilai R Square (R2 ) 0,529 dan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2 )
0,499. Hal ini berarti bahwa determinasi variabel beda tetap, beda
sementara, lokasi dan prmosi dalam mempengaruhi laba fiskal adalah
sebesar 52,90 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel beda tetap dan
beda sementara terhadap laba fiskal. Hal ini dibuktikan dari
keseluruhan koefisien variabel yang bertanda positif.
2. Berdasarkan hasil nilai t diketahui bahwa :
a. Terdapat pengaruh signifikan beda tetap terhadap laba fiskal.
b. Terdapat pengaruh tidak signifikan beda sementara terhadap laba
fiskal.
3. Berdasarkan hasil nilai F diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan
beda tetap dan beda sementara secara simultan terhadap laba fiskal.
4. Dari analisis koefisien determinasi diperoleh angka R2 sebesar 0,529.
Ini berarti bahwa sumbangan variabel beda tetap, dan beda sementara
terhadap variasi (naik turunnya) laba fiskal sebesar 52,9% dan sisanya
47,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
5. Berdasarkan uji asumsi klasik yang dilakukan dapat diketahui bahwa
data memenuhi asumsi regresi, sehingga estimasi yang diperoleh
bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator).
B. Implikasi
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka implikasi yang dapat
dikemukakan adalah :
1. Kepada para pelaku usaha.
Penanganan beda tetap, dan beda sementara, dengan baik dapat
meningkatkan laba fiskal. Sehingga pada saat melakukan pelaporan
pajak tidak akan terdapat perubahan antara laba real dengan laba fiscal
2. Kepada otoritas perpajakan yang berwenang
Dapat mempermudah pemeriksaan penghitungan laba fiskal
yang digunakan untuk besarnya jumlah pajak yang seharusnya dibayar
3. Bagi peneliti yang lain
Diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi laba
fiskal selain faktor beda tetap dan beda sementara.
C. Keterbatasan Hasil Penelitian.
Hasil penelitian pengaruh beda tetap, dan beda sementara, terhadap
laba fiskal, ini masih mengandung keterbatasan, antara lain sebagai berikut :
1. Terdapat beberapa variabel yang berpengaruh terhadap laba fiskal,
seperti : Rugi fiskal yang dapat dikompensasi, Kredit pajak, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Dalam penelitian ini peneliti hanya mencari pengaruh beda tetap, beda
sementara, terhadap laba fiskal.
2. Penelitian ini dilaksanakan hanya untuk perusahaan manufaktur.
Alangkah baiknya bila ruang lingkup penelitian berikutnya, dilakukan
pada perusahaan lain selain manufaktur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I tidak ada