PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI ULANG …
Transcript of PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI ULANG …
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Beli Ulang pada E-Commerce Shopee
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP
MINAT BELI ULANG PADA E-COMMERCE
SHOPEE
(Studi Pengguna Aplikasi Shopee pada Mahasiswa STEI
Jakarta)
1stRico Febrianza, 2ndImelda Aprileny, SE., ME.
Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Jakarta, Indonesia
[email protected] ; stei.ac.id
Abstrak– Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
bauran promosi terhadap minat beli ulang pada mahasiswa STEI
Jakarta pada E-commerce Shopee. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa STEI Program Studi S1-Manajemen.
Minat beli ulang sebagai variabel independent, sedangkan
Advertising, Sales promotion, Public relation sebagai variabel
independen yang menjadi inidikator bauran promosi.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan
menggunakan analisis kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner secara daring sebanyak 75 orang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STEI yang
menggunakan aplikasi Shopee dan pernah melakukan keputusan
pembelian pada Shopee. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah dengan metode Sampling Insidental. Teknik
pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
validitas, uji reliabilitas, analisis koefisien determinasi simultan
dan analisis koefisien determinasi parsial untuk menguji dan
membuktikan hipotesis penelitian dengan menggunakan program
SPSS V23.0 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel
Advertising, Sales promotion, dan Public relation secara
bersamaan berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Pengguna E-
Commerce Shopee. Hasil koefisien determinasi secara parsial
menunjukkan bahwa variabel Advertising, Sales promotion, dan
Public relation terhadap Minat Beli Ulang tersebut sebesar 23,7%
sedangkan sisanya 76,3% dijelaskan oleh factor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Bauran Promosi, Advertising (Periklanan),
Sales promotion (Promosi Penjualan),
Public relation (Hubungan Masyarakat),
Minat Beli Ulang
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 2
I. PENDAHULUAN
Pada saat ini, Pada umumnya para perusahaan di era globalisasi seperti sekarang ini
harus bekerja keras agar bisa menarik minat konsumen actual maupun potensial, oleh karena
itu diperlukan strategi yang jitu untuk dapat memimpin dalam persaingan bisnis.
Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan
meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Untuk itu suatu perusahaan
harus menentukan strategi promosi yang tepat sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang.
Salah satu perubahan yang besar terjadi pada gaya belanja masyarakat yang
sebelumnya mereka berbelanja secara tradisional pergi ketempat perbelanjaan, saat ini sudah
banyak sekali masyarakat terutama masyarakat perkotaan yang beralih pada belanja online.
Hal ini dibuktikan oleh Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal
Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary yang menyatakan bahwa
pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia mencapai 78 persen,
tertinggi di dunia. (Skalanews, 2019: diakses 20 april 2020).
Tren pengguna e-commerce di Indonesia tumbuh cukup besar dalam beberapa tahun
terakhir. Prediksinya, pertumbuhan masih akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Statista mencatat jumlah pengguna e-commerce di Indonesia pada 2017 mencapai 139 juta
pengguna, kemudian naik 10,8% menjadi 154,1 juta pengguna di tahun lalu. Tahun ini
diproyeksikan akan mencapai 168,3 juta pengguna dan 212,2 juta pada 2023. Hal yang sama
juga terjadi pada tingkat penetrasi e-commerce yang selalu mengalami peningkatan. Hingga
2023 diproyeksikan mencapai 75,3% dari total populasi pasar yang dipilih. (Dwi Hadya
Jayani, 2019: diakses 21 april 2020)
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh APJII terhadap 5.900 sampel yang
diwawancarai dengan bantuan kuesioner ini, dapat dilihat pada grafik diatas bahwa
pengguna internet terbanyak ada pada usia 15 hingga 19 tahun. Sementara itu, pengguna
terbanyak kedua berada pada umur 20 hingga 24 tahun. Serta Berdasarkan data Survei
nasional pengguna Internet 2018 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) pada 9 Maret – 14 April 2019, diketahui bahwa dari 5.900 sampel yang
diwawancarai sebanyak 11,2% menggunakan aplikasi Shopee untuk belanja online.
Kemudian aplikasi Bukalapak menyusul pada urutan kedua dengan 8,4% responden. Lazada
menempati urutan ketiga dengan 6,7% , Tokopedia dengan 4,3% (Ekonomi.bisnis.com,
2019: diakses 22 april 2020).
Dalam mempromosikan merek perusahaan, Shopee menggelar kampanye yang
didedikasikan khusus bagi para pemburu produk atau peralatan elektronik masa kini.
Pengguna dapat menemukan produk-produk elektronik favorit mereka dengan berbagai
penawaran dan diskon menarik seperti Gratis Ongkir XTRA, Diskon Elektronik Premium 1
Miliar, dan Pasti Diskon 50%. Melalui kampanye tersebut, shopee memiliki harapan bahwa
pengguna dapat merasakan pengalaman belanja yang menyenangkan serta dapat memenuhi
setiap preferensi pengguna dalam melakukan belanja online (Gadgetren, 2020).
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam – macam
faktor mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana
konsumen melakukan proses pembelian. Penggunaan berbagai alat dalam melakukan
promosi ini merupakan cara terbaik untuk dapat menyampaikan pesan tentang produk
kepada target konsumennya secara efektif. Bauran promosi ini merupakan salah satu bagian
dari Bauran Pemasaran atau yang sering disebut Marketing Mix. Bauran promosi adalah cara
yang di tempuh oleh perusahaan dalam usaha memberi informasi tentang produk atau jasa
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 3
perusahaan, untuk mempengaruhi konsumen potensial melakukan pembelian, dan untuk
membuat konsumen tetap ingat atau setia kepada produk yang di tawarkan perusahaan.
Setiap perusahaan akan berbeda-beda dalam merancang bauran promosinya tergantung pada
tujuan perusahaan, strategi promosi, karakteristik produk, dan karakterisitik pasar
sasarannya (Koesmono, 2011).
Keberhasilan promosi tentunya tidak lepas dari bagaimannya promosi dikelola
secara strategis. Dalam usahanya untuk mempengaruhi konsumen yang bertujuan
meningkatkan minat beli/keputusan pembelian, Bauran promosi bisa menjadi salah satu cara
yang tepat untuk digunakan dalam strategi perusahaan.
Berkaitan mengenai bauran promosi atau promotional mix, ada empat alat promosi
utama yaitu Advertising, Sales promotion, Public relation, Personal selling. Dengan begitu,
Suatu kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen
mengenai bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya.
Dalam proses pembelian, keputusan pembelian melewati beberapa tahapan yaitu :
yang pertama adalah proses pengenalan kebutuhan atau need recognition yaitu ketika
konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Selanjutnya yang kedua adalah proses
pencarian informasi atau information search yang diartikan bahwa konsumen akan terpicu
untuk aktif mencari informasi lebih banyak atau hanya meningkatkan perhatian. Tahap
ketiga adalah evaluasi alternatif atau evaluation of alternatives yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi alternatif pilihan yang ada. Kemudian tahap
keempat adalah keputusan pembelian atau purchase decision dari hasil proses sebelumnya
yang akan berpengaruh pada proses terakhir yaitu tahap kelima atau post purchase behavior
yaitu puas atau tidaknya konsumen setelah membeli produk (Alma, 2018). Keuntungan bagi
perusahaan jika mendapatkan kesan yang baik dari pelanggan namun akan berakibat buruk
jika pelanggan memiliki pengalaman yang buruk dengan perusahaan.
Perusahaan pada hakikatnya ingin pelanggan yang diciptakannya dapat bertahan
selamanya, mengingat perubahan-perubahan yang terjadi serta dengan banyaknya saingan
maka diperlukan pula cara agar pelanggan selalu mengetahui perkembangan tentang produk
yang dijual oleh perusahaan dengan cara promosi.
II. KAJIAN LITERATUR
2.1 Review Penelitian
Penellitian pertama yang dilakukan oleh (Yulianto et al, 2015) yang berjudul
"Pengaruh Product Quality Dan Promotion Mix Terhadap Repurchase Intention Atas Produk
Kaca Dark Grey Pada Pt. Real Glas Semarang" Universitas Pandanaran Semarang pada
Journal of Management Volume 1 No 1 Februari (2015) ISSN: 2502-7689. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh product quality dan promotion mix terhadap
repurchase intention atas produk kaca dark grey pada PT. Real Glass Semarang. Populasi
penelitian ini adalah pelanggan yang melakukan pembelian secara langsung ke PT. Real
Glass Semarang atas produk kaca dark grey, dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak
150 responden. Cara pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode purposive
sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan
observasi. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitan ini
menunjukkan bahwa (1) Product Quality berpengaruh terhadap Repurchase Intention atas
produk kaca dark grey pada PT. Real Glass Semarang, (2) Promotion Mix berpengaruh
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 4
terhadap Repurchase Intention atas produk kaca dark grey pada PT. Real Glass Semarang,
dan (3) Product Quality dan Promotion Mix secara simultan berpengaruh terhadap
Repurchase Intention atas produk kaca dark grey pada PT. Real Glass Semarang.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh (Yulianto, et al., 2017) yang berjudul
“Pengaruh Bauran Promosi, Kualitas Layanan Dan Citra Perusahaan Terhadap Niat
Membeli Kembali Pada Planet Cellular Di Kota Palu” Universitas Tadulako pada e-jurnal
Katalogis Volume 5 No 2 Februari (2017) Hal 1 – 13 ISSN: 2302-2019. Tujuan dari
penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran promosi
terhadap niat pembelian kembali di The Planet Cellular Palu; 2) untuk menentukan dan
menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap citra toko; 3) untuk menentukan dan
menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap niat pembelian kembali di The Planet
Cellyular Palu; 4) menentukan dan menganalisis pengaruh gambar toko pada niat pembelian
kembali di The Planet Cellular Palu. Sampel penelitian ini terdiri dari 220 orang yang dipilih
dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM) untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) bauran promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian kembali di
The Planet Cellular Palu 2) kualitas layanan memiliki citra toko positif dan signifikan; 3)
kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian kembali di The
Planet Cellular Palu; 4) storeimage berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
pembelian kembali di The Planet Cellular Palu.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh (Dewi dan Karneli, 2018) yang berjudul
"Pengaruh Bauran Promosi Dan Citra Perusahaan Terhadap Minat Beli Kembali Produk
Vizcake Pekanbaru" Universitas Riau pada Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Volume 5 Edisi 1 Januari – Juni (2018) Hal 1 – 14 ISSN: 2355-6919. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran promosi dan citra perusahaan
terhadap minat beli kembali produk Vizcake Pekanbaru. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan program SPSS. Sampel penelitian ini diambil
sebanyak 100 responden dari jumlah populasi 31.879 yang dihitung menggunakan rumus
slovin. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian hipotesis
menggunakan metode analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran
promosi dan citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap minat beli kembali produk
Vizcake Pekanabaru.
Penelitian Keempat yang dilakukan oleh (Luthfiana dan Hadi, 2019) yang berjudul
“Pengaruh Promosi Penjualan dan E-service quality Terhadap Minat Beli Ulang (Studi pada
Pembeli di Marketplace Shopee)” Universitas Diponegoro pada Jurnal Administrasi Bisnis
Volume 8 No 1 Maret (2019) Hal 37 – 42 E-ISSN: 2548-4923 P-ISSN: 2252-3294.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan dan e-service quality
terhadap minat beli ulang konsumen marketplace Shopee. Tipe penelitian yang digunakan
adalah explanatory research. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden yang pernah
melakukan pembelian di marketplace Shopee. Teknik sampling yang digunakan adalah
accidental sampling dan purposive sampling.. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner, dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan uji validitas, uji
reliabilitas, uji korelasi, uji regresi linier sederhana, uji regresi linier berganda, koefisien
determinasi (R2), signifikansi uji t dan uji f dengan bantuan program IBM SPSS versi 25.0.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan dan e-service quality
berpengaruh terhadap minat beli ulang terbukti melalui pengujian regresi sederhana
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 5
menghasilkan nilai regresi sebesar 0,690 and 0,785. Adapun saran yang diberikan kepada
perusahaan adalah memperbaiki promosi serta meningkatkan jumlah promosi penjualan
yang telah dijalankan dan mengevaluasi kembali strategi e-service quality.
Penelitian Kelima yang dilakukan oleh (Fikri dan Lisdayanti, 2020) yang berjudul
“Influence of Promotion Mix and Perceived Usefulness in Improving the Repurchase
Intention of Linkaja Applications” Widyatama University pada International Journal of
Finance & Banking Studies Volume 9 No 1 (2020) Hal 76 – 84 ISSN: 2147-4486. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran promosi dan manfaat persepsi dalam
meningkatkan penggunaan kembali aplikasi linkaja bagi konsumen di kota bandung. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan kepada 115 responden pengguna Linkaja di kota Bandung. Teknik analisis data
yang digunakan adalah model regresi linier. Hasil kuesioner diproses menggunakan program
spss for windows versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel bauran
promosi terhadap niat pembelian kembali e-wallet Linkaja adalah 68,4% dan untuk pengaruh
variabel kegunaan yang dirasakan terhadap niat pembelian kembali e-dompet Linkaja adalah
71,17%. Sedangkan untuk efek simultan diperoleh hasil 51,4% dan sisanya 49,6%
dipengaruhi oleh faktor lain.
penelitian keenam yang dilakukan oleh (Yahya, et al., 2019) yang berjudul “The
Effect of Sales promotion Strategy on Online Fashion Shopping Behavior among Employee
of Sahawan Sdn Bhd.” International University of Malaya-Wales pada Global Business and
Management Research: An International Journal Volume 11 No. 2 (2019) Page 1-12 ISSN:
1947-5667.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi promosi
penjualan terhadap perilaku fashion online pada karyawan Sahawan Sdn. Bhd. Data
diperoleh secara swakelola dengan menggunakan convenience sampling. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif untuk mengumpulkan data primer yang diperlukan untuk
analisis. Variabel diuji dalam SPSS 20. Kesimpulannya, semua variabel yang diajukan
berpengaruh positif terhadap perilaku belanja fashion online pada karyawan Sahawan Sdn.
Bhd. Faktor lain seperti harga dan kualitas juga memainkan peran penting dalam perilaku
pembelian mode online karyawan. Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi kupon
sebagai variabel paling signifikan yang paling berpengaruh terhadap perilaku pembeli online
di kalangan Sahawan Sdn. Karyawan Bhd.s. Hasil tersebut sejalan dengan Chaharsoughi &
Hamdard (2011) karena pelanggan yang menggunakan kupon kemungkinan akan
melakukan pembelian kembali dari merek yang sama lagi. Oleh karena itu, kupon
merupakan strategi promosi penjualan yang tepat yang dapat diterapkan oleh pemasar untuk
menarik lebih banyak pelanggan.
Penelitian ketujuh yang dilakukan (Phan, et al, 2018) yang berjudul “Using
Advertising Value as The Stimulus Consumers to Change from Trial Action to Repurchase
Action” School of Business, International University, VNU-HCMC pada International
Journal of Supply Chain Management (IJSCM) Volume 7 No. 5 (2018) Page 600-616 E-
ISSN: 2050-7399 ISSN: 2051-3771. Tujuan penelitian untuk mengetahui peran nilai iklan
dalam merangsang konsumen untuk melakukan pembelian kembali. Dengan menggunakan
pendekatan Partial Least Squares-Structural Equation Model (PLS-SEM). Kesimpulannya,
Berdasarkan analisis data dari 209 koresponden, temuan menunjukkan bahwa sebagian besar
anteseden kunci untuk nilai iklan, seperti informatif-ness, iritasi, kredibilitas, personalisasi,
keterlibatan dan interaktivitas berdampak positif pada nilai iklan online. Namun, faktor lain,
hiburan, dikaitkan secara negatif dengan nilai iklan online. Terakhir, pada gilirannya nilai
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 6
iklan memiliki efek langsung dan tidak langsung pada tindakan pembelian kembali melalui
tindakan uji coba dan kesadaran pelanggan. Hasilnya pada akhirnya mengarah pada
perbaikan dalam membuat iklan online yang menarik.
Penelitian kedelapan yang dolakukan oleh (Cia-hua dan Tho, 2017) yang berjudul
“Adverting Message And Negative Switching Barrier: Effects On Repurchase Intention And
Word-Of-Mouth” Southern Taiwan University of Science and Technology pada Journal of
Management, Marketing and Logistics – (JMML) Volume 4 No. 4 (2017) Page 335-342
ISSN: 2148-6670. Tujuan dari studi ini adalah untuk mempertimbangkan dampak simultan
dari pesan iklan dan hambatan peralihan negatif. Untuk memperjelas fokus pada tujuan di
atas, studi ini tidak akan mempertimbangkan faktor utama - kualitas layanan - yang
berdampak pada dimensi utama dari sikap loyalitas yang telah dibuktikan. Model Persamaan
Struktur digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan
kuesioner sampel dari 289 pengguna telepon seluler di pasar telekomunikasi seluler
Vietnam. Kesimpulannya, hasil studi ini menunjukkan bahwa pesan iklan memiliki dampak
negatif pada niat membeli kembali serta niat pelanggan untuk menyebarkan promosi dari
mulut ke mulut yang positif. Mengenai penghalang peralihan negatif, hasilnya menunjukkan
bahwa itu terkait positif dengan niat membeli kembali, tetapi, terkait negatif dengan kata-
ke-mulut-ke-mulut yang positif.
2.2 Bauran Promosi
Kismono (2011:396) menyatakan cara yang di tempuh oleh perusahaan dalam usaha
memberikan informasi tentang produk atau jasa perusahaan, untuk mempengaruhi
konsumen potensial melalukan pembelian, dan membuat konsumen tetap ingat atau setia
kepada produk yang ditawarkan perusahaan. Setiap perusahaan akan berbeda-beda dalam
merancang bauran promosinya tergantung pada tujuan perusahaan, strategi promosi,
karakteristik produk dan karakteristik pasar sasarannya.
Alma (2018:184) menyatakan ada empat alat promosi utama dijelaskan di bawah ini:
• Periklanan : segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan barang atau
Jasa berbayar oleh sponsor yang teridentifikasi.
• Promosi penjualan : insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian produk atau
layanan.
• Hubungan Masyarakat : membangun hubungan baik dengan berbagai publik
perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang baik, membangun "citra
perusahaan" yang baik dan menangani atau menghentikan dan menguntungkan
rumor, cerita dan acara.
• Penjualan Pribadi : Presentasi lisan dalam percakapan dengan satu atau lebih calon
pembeli untuk tujuan penjualan.
2.3 Advertising (Periklanan)
Periklanan menurut Kotler dan Amstrong (2014:165) didefinisikan sebagai segala
bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu
yang memerlukan pembayaran, dalam membuat program periklanan manajemen pemasaran
selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Adapun indikator
dari periklanan ini adalah sebagai berikut:
1. Mission (tujuan) yaitu menetapkan tujuan periklanan yang merujuk pada keputusan
sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan pasar sasaran, penentuan posisi
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 7
pasar, dan bauran promosi. Strategi penentuan posisi pemasaran dan strategi bauran
pemasaran mengidentifikasikan tugas yang harus dilaksanakan periklanan dalam
pelaksanaan program pemasaran keseluruhan
2. Message (pesan yang disampaikan), idealnya suatu pesan harus mendapat perhatian,
menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan.
3. Media (media yang digunakan), pada dasarnya pemilihan media adalah mencari cara
dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan sejumlah pemberitahuan
yang dikehendaki kepada pasar sasaran. Pengaruh pemberitahuan iklan terhadap
kesadaran khalayak sasaran tergantung kepada jangkauan, frekuensi dan dampak
iklan.
2.4 Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Promosi Penjualan (Sales promotion) menurut Kotler dan Keller (2012:521) adalah:
• Frekuensi promosi, adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu
waktu tertentu melalui media promosi penjualan
• Kualitas promosi, adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan dilakukan.
• Kuantitas promosi, adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan
kepada konsumen.
• Waktu promosi, adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
• Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan factor yang diperlukan untuk
mencapai target yang diinginkan perusahaan.
Kotler dan Keller (2016:582) menyatakan bahwa sales promosi atau Promosi penjualan
ialah Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian suatu
produk atau layanan termasuk promosi konsumen (seperti sampel, kupon, dan premi),
promosi perdagangan (seperti tunjangan iklan dan tampilan), dan bisnis dan tenaga
penjualan promosi (kontes untuk tenaga penjualan).
2.5 Public Relation (Hubungan Masyarakat)
Alma (2018:190), Public relations adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
membangun image yang baik terhadap perusahaan, menjaga kepercayaan dari para
pemegang saham. Sedangkan publikasi adalah pemuatan berita di media masa tentang
perusahaan, produk, pegawai, dan berbagai kegiatannya. Pemuatan berita dalam publikasi
ini tidak dipungut biaya.
Tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing Public
relations (MPR) menurut Kotler dan Keller (2010:127) yaitu sebagai berikut:
1. Publikasi (publication)
“Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk
mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk didalamnya brosur, koran
perusahaan, dan baliho”.
2. Identitas Media (identity media)
“Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masyarakat melalui logo
perusahaan yaitu brosur, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, dan seragam”.
3. Acara (events)
“Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan perusahaan
dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar, pameran, kompetisi, dan
ulang tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat luas”.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 8
4. Berita (news)
“Salah satu dari tugas utamanya Public relations adalah untuk membuat ataupun menemukan
acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orangorangnya atau pegawainya, dan
membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan hadir dalam konferensi pers
(press conference)”.
5. Pidato (speeches)
“Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap pertanyaan dari media
atau memberikan pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk
membicarakan soal penjualan yang dapat membangun citra perusahaan”.
6. Berperan serta dalam aktivitas sosial (public service activities)
“Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang atau waktu
dalam hal-hal yang positif”.
7. Pensponsoran (sponsorship)
“Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olahraga atau acara
kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan”.
2.6 Personal Selling (Penjualan Perseorangan)
Alma (2018:186) personal selling ialah: Cara penjualan personal selling adalah cara yang
paling tua dan penting. Cara ini adalah unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan
two ways communication antara ide yang berlainan antara penjualan dan pembeli. Cara ini
adalah satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan
segera, dan pada tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil
keputusan untuk membeli.
2.7 Minat Beli
Kotler dan Keller (2016:181) minat beli adalah seberapa besar kemungkinan konsumen
membeli suatu merek dan jasa atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah
dari satu merek ke merek lainnya. Bila manfaat yang lebih besar dibandingkan pengorbanan
untuk mendapatkannya maka dorongan untuk membeli semakin tinggi.
2.8 Minat Beli Ulang
Dewi (2018:8) menyatakan bahwa minat beli ulang dapat diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut, yaitu:
1. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk selalu membeli ulang produk
yang telah dikonsumsinya.
2. Minat referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk yang
sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh orang lain, dengan referensi pengalaman
konsumsinya.
3. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsi. Preferensi ini hanya
dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu
dengna produk preferensinya.
4. Minat Eksploratif menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi
mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk yang dilangganinya.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 9
2.9 Keputusan Pembelian
Dalam proses pembelian, keputusan pembelian melewati beberapa tahapan yaitu : yang
pertama adalah proses pengenalan kebutuhan atau need recognition yaitu ketika konsumen
mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Selanjutnya yang kedua adalah proses pencarian
informasi atau information search yang diartikan bahwa konsumen akan terpicu untuk aktif
mencari informasi lebih banyak atau hanya meningkatkan perhatian. Tahap ketiga adalah
evaluasi alternatif atau evaluation of alternatives yaitu ketika konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi alternatif pilihan yang ada. Kemudian tahap keempat adalah
keputusan pembelian atau purchase decision dari hasil proses sebelumnya yang akan
berpengaruh pada proses terakhir yaitu tahap kelima atau post purchase behavior yaitu puas
atau tidaknya konsumen setelah membeli produk. Keuntungan bagi perusahaan jika
mendapatkan kesan yang baik dari pelanggan namun akan berakibat buruk jika pelanggan
memiliki pengalaman yang buruk dengan perusahaan (Alma, 2018:104). Perusahaan pada
hakikatnya ingin pelanggan yang diciptakannya dapat bertahan selamanya, mengingat
perubahan-perubahan yang terjadi serta dengan banyaknya saingan maka diperlukan pula
cara agar pelanggan selalu mengetahui perkembangan tentang produk yang dijual oleh
perusahaan dengan cara promosi.
III. METODA PENELITIAN
Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi penelitian asosiatif
hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2015:57) strategi penelitian asosiatif adalah suatu
rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau
lebih.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STEI yang menggunakan
aplikasi belanja online Shopee dan pernah melakukan keputusan pembelian pada Shopee,
baik mahasiswa aktif maupun mahasiswa non aktif. Maksud dari mahasiswa aktif dan non
aktif adalah semua mahasiswa di Jakarta yang masih aktif berkuliah maupun yang non aktif
dikarenakan cuti atau sedang menjalankan tugas seperti pertukaran pelajar dan sebagainya.
Menurut Suryani (2017:192) sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil
untuk diteliti dan hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara
keseluruhan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Sampling
Insidental. Ferdinand (2014:173) berpendapat bahwa Banyaknya sampel yang ditentukan
adalah sebesar 25 kali dari jumlah variabel independent. Penelitian ini menggunakan 3
variabel independent, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 orang
mahasiswa STEI rawamangun.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono
(2017:193) yang dimaksud dengan data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
melalui hasil penyebaran kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada para
responden.
Variabel pada penelitian ini yaitu Advertising (X1), Sales promotion (X2), Public relation
(X3), Personal selling (X4). Satu variable terikat (variabel dependen) yaitu Minat Beli Ulang
(Y), dimana variabel-variabel tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-
item instrument yang berupa pernyataan dalam sebuah kuesioner pada tabel diatas.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 10
Untuk menjaga penelitian agar tidak keluar dari bahasan, dan tetap pada tujuan penelitian.
Peneliti menentukan batasan-batasan penelitian:
1. Penelitian yang diteliti adalah pengaruh dimensi Bauran Promosi (Advertising, Sales
promotion, Public relation) terhadap Minat beli Ulang.
2. Dimensi Personal selling dalam Bauran Promosi tidak digunakan oleh peneliti,
karena objek penelitian ini merupakan e-commerce, dimana transaksi dilakukan secara
online, tanpa tatap muka.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Objek pada peneletian ini adalah vendor e-commerce Shopee. Shopee adalah mobile-
platform di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam)
dan Taiwan yang menawarkan transaksi jual beli ¬online yang mudah menyenangkan dan
gratis. Shopee berasal dari negara Singapura yang didirikan oleh Garena, perusahaan yang
dikenal oleh kalangan anak anak muda sebagai publisher permainan Point Balnk di
Indonesia. Shopee pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 secara bersamaan di asia
tenggara.
Shopee lebih memfokuskan sebagai tempat belanja online berbasis mobile walaupun
websitenya pun juga bisa diakses, hal itu dikarenakan pada saat ini lebih banyak orang yang
menggunakan perangkat mobile, karena salah satu kelebihan mobile adalah fleksibilitasnya
yang lebih efektif & efisien sehingga penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi lebih
cepat. Dalam situsnya, Shopee juga menyediakan berbagai macam kategori produk yang
dijual oleh penjual mulai dari peralatan rumah tangga, fashion, produk kecantikan, gadget,
barang elektronik dan barang-barang kebutuhan lainnya.
4.2 Deskripsi Responden
A. Usia Responden
Tabel 4.1 Data Responden berdasarkan Usia
USIA
KETERANGAN RESPONDEN
(ORANG)
PERSENTASE
(%)
18 – 20 2 2,67
21 – 23 66 88
24 – 26 7 9,33
JUMLAH 75 100
Sumber : Data diolah, 2020 Karakteristik responden menurut usia, responden yang berusia 18 sampai 20 tahun
sebanyak 2 orang (2,67%), usia 21 sampai 23 tahun sebanyak 66 orang (88%), usia 24
sampai 26 sebanyak 7 orang (9,33%). Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini sebagian besar yaitu berusia 21 sampai 23 tahun dengan persentase 88% karena
ada kemungkinan bahwa diumur 21 – 23 tahun sudah memiliki pekerjaan dan cenderung
lebih sering berbelanja.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 11
B. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2 Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
KETERANGAN RESPONDEN
(ORANG)
PERSENTASE
(%)
Perempuan 52 69,33
Laki – Laki 23 30,67
JUMLAH 75 100
Sumber : Data diolah, 2020 Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin, Responden berdasarkan jenis
kelamin Perempuan sebanyak 52 orang (69,33% ) dan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak
23 orang (30,67%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian
ini adalah perempuan dengan presentase (69,33%) karena ada kemungkinan bahwa perilaku
belanja sering dilakukan oleh perempuan.
4.3 Hasil Uji Instrumen Data
A. Uji Validitas
Tabel 4.3 Tabel Uji Validitas
Indikator r tabel r hitung Ket.
Advertising
x1.1 0,2272 0,391 Valid
x1.2 0,2272 0,529 Valid
x1.3 0,2272 0,600 Valid
x1.4 0,2272 0,700 Valid
x1.5 0,2272 0,644 Valid
x1.6 0,2272 0,647 Valid
x1.7 0,2272 0,714 Valid
x1.8 0,2272 0,721 Valid
x1.9 0,2272 0,762 Valid
x1.10 0,2272 0,574 Valid
Sales promotion
x2.1 0,2272 0,717 Valid
x2.2 0,2272 0,748 Valid
x2.3 0,2272 0,720 Valid
x2.4 0,2272 0,413 Valid
x2.5 0,2272 0,631 Valid
x2.6 0,2272 0,740 Valid
Public relation
x3.1 0,2272 0,646 Valid
x3.2 0,2272 0,508 Valid
x3.3 0,2272 0,839 Valid
x3.4 0,2272 0,430 Valid
x3.5 0,2272 0,498 Valid
x3.6 0,2272 0,707 Valid
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 12
Indikator r tabel r hitung Ket.
Minat Beli Ulang
y1.1 0,2272 0,834 Valid
y1.1 0,2272 0,889 Valid
y1.1 0,2272 0,771 Valid
y1.1 0,2272 0,879 Valid
Sumber : Data diolah, 2020 sehingga nilai dari r hitung masing masing indikator Advertising, Sales promotion,
Public relation dan Minat Beli Ulang sudah lebih besar dari tabel r sehingga semua indikator
dinyatakan valid.
B. Uji Reliabilitas
Tabel 4.4 Uji Relitabilitas
No Variabel Nilai Alpha Nilai Standarisasi Ket.
1 Advertising 0,829 0,600 Reliabel
2 Sales promotion 0,735 0,600 Reliabel
3 Public relation 0,672 0,600 Reliabel
4 Minat Beli Ulang 0,862 0,600 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2020 Nilai Cronbach’s Alpha semua variabel sudah lebih besar dari 0,6 maka semua variabel dapat
dinyatakan sudah reliabel.
4.4 Hasil Uji Instrumen Data
4.4.1 Analisis Koefisien Determinasi
1. Analisis Koefisien Determinasi Parsial (R2 Partial)
a. Pengaruh Advertising Terhadap Minat Beli Ulang secara Parsial.
Tabel 4.5 Hasil Analasis Koefisien Determinasi parsial X1 terhadap Y
Advertising (X1)
Minat Beli Ulang
(Y)
Advertising (X1) Pearson Correlation 1 .490**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Minat Beli Ulang (Y) Pearson Correlation .490** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Sumber : Data diolah, 2020 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, maka dapat dilihat nilai koefisien determinasi secara
parsial Advertising (X1) terhadap Minat Beli Ulang (Y) sebesar 0,490, koefisien Determinasi
tersebut dapat dihitung seperti yang berikut ini:
KDy1.23 = (0,490)2 x 100%
= 24,01%
Nilai Koefisien Determinasi Advertising (X1) terhadap Minat Beli Ulang (Y) sebesar
24,01%, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Advertising (X1) mempengaruhi Minat
Beli Ulang (Y) sebesar 24,01% sedangkan sisanya 75,99% dipengaruhi oleh variabel yang
lain.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 13
b. Pengaruh Sales promotion Terhadap Minat Beli Ulang secara Parsial.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Koefisien Determinasi parsial X2 terhadap Y
Sales promotion
(X2)
Minat Beli Ulang
(Y)
Sales promotion (X2) Pearson Correlation 1 .406**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Minat Beli Ulang (Y) Pearson Correlation .406** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Sumber : Data diolah, 2020 Berdasarkan tabel 4.6 diatas, maka dapat dilihat nilai koefisien determinasi secara parsial
Sales promotion (X2) terhadap Minat Beli Ulang (Y) sebesar 0,490, koefisien Determinasi
tersebut dapat dihitung seperti yang berikut ini:
KDy2.13 = (0,406)2 x 100%
= 16,48%
Nilai Koefisien Determinasi Sales promotion (X2) terhadap Minat Beli Ulang (Y)
sebesar 16,48%, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Sales promotion (X2)
mempengaruhi Minat Beli Ulang (Y) sebesar 16,48% sedangkan sisanya 83,52%
dipengaruhi oleh variabel yang lain.
c. Pengaruh Public relation Terhadap Minat Beli Ulang secara Parsial.
Tabel 4.7 Hasil Analasis Koefisien Determinasi parsial X3 terhadap Y
Public relation
(X3)
Minat Beli Ulang
(Y)
Public relation (X3) Pearson Correlation 1 .406**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Minat Beli Ulang (Y) Pearson Correlation .406** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Sumber : Data diolah, 2020 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, maka dapat dilihat nilai koefisien determinasi secara parsial
Public relation (X3) terhadap Minat Beli Ulang (Y) sebesar 0,406, koefisien Determinasi
tersebut dapat dihitung seperti yang berikut ini:
KDy3.12 = (0,406)2 x 100%
= 16,48%
Nilai Koefisien Determinasi Public relation (X3) terhadap Minat Beli Ulang (Y)
sebesar 16,48%, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Public relation (X3)
mempengaruhi Minat Beli Ulang (Y) sebesar 16,48% sedangkan sisanya 83,52%
dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 14
2. Analisis Koefisien Determinasi Simultan
Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Simultan
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .518a 0,268 0,237 1,596
Sumber : Data diolah, 2020
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,237 artinya adalah variasi Minat Beli Ulang dapat
dijelaskan oleh variabel independent yaitu Advertising, Sales promotion, Public relation,
sebesar 0,237 atau 23,7% sedangkan sisanya sebesar 76,3% dijelaskan oleh factor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4.2 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian hipotesis parsial (Uji t)
A. Uji hipotesis Advertising terhadap Minat beli ulang
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa nilai uji parsial
untuk Advertising adalah dengan signifikansi two tail pada Tabel 4.5 sebesar 0,000. Maka
dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Sig α 5% atau 0,000 < 0,05 yang berarti Ho
ditolak dan Ha dapat diterima. Yang berarti pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh Advertising Terhadap Minat Beli Ulang Pengguna E-Commerce Shopee.
B. Uji Hipotesis Sales promotion terhadap Minat beli ulang
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa nilai uji parsial
untuk Sales promotion adalah dengan signifikansi two tail pada Tabel 4.6 sebesar 0,000.
Maka dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Sig α 5% atau 0,000 < 0,05 yang
berarti Ho ditolak dan Ha dapat diterima. Yang berarti pengujian tersebut menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh Sales promotion terhadap Minat Beli Ulang Pengguna E-
Commerce Shopee.
C. Uji Hipotesis Public relation terhadap Minat beli ulang
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa nilai uji parsial
untuk Public relation adalah dengan signifikansi two tail pada Tabel 4.7 sebesar 0,000. Maka
dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Sig α 5% atau 0,000 < 0,05 yang berarti Ho
ditolak dan Ha dapat diterima. Yang berarti pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh Public relation terhadap Minat Beli Ulang Pengguna E-Commerce Shopee.
2. Pengujian Hipotesis Berganda (Uji F)
Tabel 4.9 Hasil Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Model F Sig.
1 Regression 8,678 .000b
Residual
Total
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa nilai Signifikansi adalah sebesar
0,000. Jika nilai signifikan probabilitas (sig F) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, Jika
nilai signifikan probabilitas (sig F) < 0,05 H0 ditolak dan Ha diterima. Dari data diatas maka
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 15
dapat dikatakan bahwa 0,000 < 0,05 yang berarti bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
dapat diterima. Hal ini membuktikan bahwa Advertising, Sales promotion, Public relation
secara bersamaan berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Pengguna E-Commerce Shopee.
4.5 Temuan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Advertising terhadap Minat Beli Ulang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diinterpretasikan bahwa
Advertising berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Konsumen dapat tertarik
karena pesan pesan yang disampaikan oleh perusahaan yang berisikan promosi promosi yang
ditawarkan melalui iklan, berdasarkan hasil kuesioner dapat diambil hasil walaupun
sebagian menyatakan bahwa iklan ongkos gratis yang dilakukan oleh Shopee menarik. Dari
hasil kuesioner yang dibagikan ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menyatakan periklanan yang dilakukan tersebut sudah baik dan memuaskan bagi mahasiswa.
Hal ini sesuai dengan Hermawan (2012:161) yang menyatakan bahwa iklan ikut menentukan
tingkat minat, kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap produk. Dan hal ini sesuai
juga dengan hasil penelitian Agus Yulianto et al (2017). Yang menemukan bahwa
Advertising berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang. Dapat disimpulkan
bahwa semakin baik dan menariknya iklan maka minat pembelian pun akan meningkat
karena periklanan dapat menentukan tingkat minat konsumen terhadap produk-produk e-
commerce Shopee.
2. Pengaruh Sales promotion terhadap Minat Beli Ulang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diinterpretasikan bahwa Sales
promotion berpengaruh terhadap minat beli ulang pengguna E-Commerce Shopee. Sales
promotion pada masa kini digunakan untuk merangsang atau mendorong pembelian jangka
pendek/panjang yang kemungkinan akan menimbulkan minat pembelian ulang dimasa yang
akan datang, berdasrakan hasil kuesioner dapat diambil hasil bahwa Shopee telah
memberikan banyak promo menarik. Dari hasil kuesioner yang dibagikan ini dapat diketahui
bahwa promosi penjualan yang dilakukan Shopee cukup memuaskan bagi mahasiswa untuk
berminat membeli ulang. Hal ini sama Seperti teori yang dikemukakan oleh Alma
(2018:190) bahwa tujuan Sales promotion adalah untuk Meningkatkan daya pembelian
ulang dari konsumen lama. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Luthfiana dan Hadi (2019)
yang menemukan bahwa promosi penjualan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat beli ulang. Dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan sales promotion
dapat meningkatkan daya pembelian ulang yang dimana semakin banyak promosi penjualan
yang dilakukan maka semakin meningkat pula minat pembeliannya pada e-commerce
Shopee.
3. Pengaruh Public relation terhadap Minat Beli Ulang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diinterpretasikan bahwa
Public relation berpengaruh terhadap minat beli ulang Pengguna E-Comerce Shopee. Humas
dalam prosesnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran agar para konsumen sadar akan
produk yang dijual dan memberikan keyakinan atau alasan tertentu bagi konsumen untuk
melakukan pembelian dengan kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun
image yang baik terhadap perusahaan, berdasarkan hasil kuesioner dapat diambil hasil
bahwa pemilihan nama Shopee menarik dan pantas untuk sebuah nama toko belanja online.
Dari hasil kuesioner yang dibagikan ini dapat diketahui bahwa sebagian besar menyatakan
bahwa hubungan masyarakat yang dilakukan oleh Shopee sudah cukup menarik bagi para
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 16
pengguna E-Commerce Shopee. Hal ini menunjukkan bahwa adanya berita baik mengenai
perusahaan dan mempunyai peranan yang penting sehingga bisa menimbulkan minat beli
konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yohanes et al (2015), yang menemukan
bahwa public relation berpengaruh secara parsial terhadap minat beli ulang karena baik atau
buruknya strategi public relation yang dilakukan akan mempengaruhi minat pelanggan
dalam membeli ulang suatu produk yang dimana pelanggan akan menganggap baik sebuah
produk atau merek tersebut.
4. Pengaruh Bauran Promosi (Advertising, Sales promotion dan Public relation)
terhadap minat beli ulang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diinterpretasikan bahwa
advertising, sales promotion dan public relation berpengaruh secara bersamaan terhadap
minat beli ulang. Bauran promosi pada umumnya adalah cara yang ditempuh oleh
perusahaan untuk memberikan informasi kepada konsumennya guna mempengaruhi
konsumen potensial melalukan pembelian, dan membuat konsumen tetap ingat atau setia
kepada produk yang ditawarkan perusahaan, berdasarkan hasil analisis dapat diambil hasil
bahwa bauran promosi cukup menarik minat pembelian ulang pada pengguna E-Commerce
Shopee. Hal ini sesuai dengan Yulianto, Minarsih dan Haryono (2015) yang menemukan
bahwa bauran promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Dapat
disimpulkan bahwa bauran promosi dapat mempengaruhi konsumen potensial untuk
melalukan pembelian dan membuat konsumen tetap ingat atau setia kepada produk yang
ditawarkan perusahaan yang dimana akan menimbulkan minat untuk membeli ulang.
V. Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul “Pengaruh Bauran
Promosi terhadap Minat Beli Ulang pada E-commerce Shopee (Studi pada Mahasiswa STEI
Jakarta) maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Advertising berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang pengguna E-Commerce Shopee
karena pesan-pesan yang disampaikan oleh perusahaan yang menimbulkan hasrat
keinginan untuk membeli ulang, dan promosi-promosi yang ditawarkan melalui
iklan, salah satu iklan yang menarik pengguna Shopee adalah gratis ongkir.
2. Sales promotion berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang pengguna E-Commerce
Shopee karena banyaknya promosi yang diberikan oleh Shopee, dan kualitas dari
promosi tersebut membuat tertarik para pengguna seperti salah satunya promo Flash
Sale.
3. Public relation berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang pengguna E-Commerce
Shopee karena penggunaan nama yang tepat untuk sebuah toko online sehingga
selalu teringat namanya jika ingin membeli produk dan banyak berita-berita yang
baik mengenai Shopee yang mudah diakses.
4. Advertising, Sales promotion, dan Public relation terdapat pengaruh terhadap Minat
Beli Ulang Pengguna E-Commerce Shopee karena setiap unsur dalam bauran
promosi yang dilakukan oleh Shopee secara bersamaan berhasil dijalankan dengan
baik sehingga menimbulkan minat beli ulang penggunanya.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 17
5.2 Saran Atas dasar kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diberikan
beberapa saran dan diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan minat beli ulang pada
mahasiswa STEI, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:
A. Bagi Perusahaan
1. Diketahui indikator terendah pada variabel Advertising yaitu pesan yang di
sampaikan. Hal ini menandakan bahwa pesan yang disampaikan oleh Shopee
terbilang kurang menarik. Peneliti menyarankan, Shopee sebagai e-commerce
seharusnya menaruh perhatian lebih besar pada indikator yang memiliki skor
terendah agar dapat diperbaiki untuk kedepannya. Selain itu, lazada harus
mempertahankan indikator yang mempunyai skor tertinggi hingga dapat mencapai
tujuan dari periklanan tersebut.
2. Diketahui indikator terendah pada variabel Sales promotion yaitu frekuensi promosi
yang dilakukan beberapa waktu. Hal ini menandakan bahwa jumlah promosi yang
dilakukan terbilang masih kurang. Peneliti menyarankan Shopee perlu meningkatkan
jumlah promosi yang dilakukan agar di perbanyak seperti paket promosi yang
bervariatif dalam pemberian diskon atau gratis ongkir hingga konsumen akan
mendapatkan manfaat atau keuntungan yang dapat di peroleh dari pemberian diskon
tersebut serta daya tarik konsumen atas diskon yang diberikan pun akan semakin
meningkat.
3. Diketahui indikator terendah pada variabel Public relation yaitu publikasi yang
dilakukan dalam menyebarkan informasi. Hal ini menandakan bahwa publikasi yang
dilakukan shopee terbilang tidak menguntungkan. Peneliti menyarankan Shopee
supaya lebih memaksimalkan dalam hal publikasi agar informasi-informasi yang
diberikan kepada konsumen dapat tersampaikan dengan jelas sehingga konsumen
memperoleh informasi-informasi seputar Shopee tidak setengah setengah dan lebih
jelas serta komprehensif.
4. Diketahui indikator terendah pada variabel Minat Beli Ulang yaitu ketertarikan untuk
mencari informasi lebih lanjut mengenai shopee. Hal ini menandakan bahwa minat
eksploratif para mahasiswa masih kurang. Peneliti menyarankan Shopee untuk lebih
memperhatikan strategi-strategi yang dapat meningkatkan minat beli dibanding
hanya sekedar memberikan informasi, seperti memberikan broadcast message
kepada pengguna agar pengguna selalu diingatkan atau semacam pesan-pesan yang
berisikan penawaran-penawaran menarik atau program-program yang sedang
berjalan.
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 18
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari 2018. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa (Edisi Revi).
Alfabeta:Bandung.
Dewi, Zulfa Kurnia dan Okta Karneli 2018. Pengaruh Bauran Promosi Dan Citra Perusahaan
Terhadap Minat Beli Kembali Produk Vizcake Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 5 Edisi 1(2).
Https://Doi.Org/10.20961/Ge.V4i1.19180
Diem, Phan Phuong Van et al. 2018. Using Advertising Value As The Stimulus Consumers
To Change From Trial Action To Repurchase Action. International Journal Of Supply
Chain Management, Vol 7, No 5 (2018): International Journal Of Supply Chain
Management (Ijscm), 600–616.
Http://Ojs.Excelingtech.Co.Uk/Index.Php/Ijscm/Article/View/2434
Dwi, Hadya Jayani. 2019. Databoks.Kata.Id. Statista.
Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2019/10/10/Tren-Pengguna-E-
Commerce-2017-2023#:~:Text=Statista Mencatat Jumlah Pengguna E,212%2c2Juta
Pada 2023.,.;tr
Ekonomi.Bisnis.Com. 2019. Survei Apjii: Shopee Aplikasi Belanja Online Paling Populer.
Bisnis.Com. Https://Ekonomi.Bisnis.Com/Read/20190604/12/930714/Survei-Apjii-
Shopee-Aplikasi-Belanja-Online-Paling-Populer
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 5. Diponegoro : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Fikri, Muhammad dan Annisa Lisdayanti. 2020. Influence Of Promotion Mix And Perceived
Usefulness In Improving The Repurchase Intention Of Linkaja Applications.
International Journal Of Finance; Banking Studies (2147-4486), 9(1 Se-Articles).
Https://Doi.Org/10.20525/Ijfbs.V9i1.665
Gadgetren. 2020. Berikan Diskon Dan Penawaran Menarik, Shopee 4.4 Mega Elektronik
Sale Telah Digelar. Gadgetren. Https://Gadgetren.Com/2020/03/10/Berikan-Diskon-
Dan-Penawaran-Menarik-Shopee-4-4-Mega-Elektronik-Sale-Telah-Digelar/
Kismono, G. 2011. Bisnis Pengantar (Edisi Dua). Bpfe Ugm.
Koesmono. 2011. Measuring And Interpreting Organizational Culture. Erlangga:Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, G. (2014). Principles Of Marketing (Bob Sabran :
Penerjemah ; Edisi 12). Erlangga:Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2010. Manajemen Pemasaran. Jilit 1, Edisi Ketiga
belas. Jakarta : Erlangga
Rico Febrianza1, Imelda Aprileny, S.E., M.E.2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 19
______________________________. (2012). Manajemen Pemasaran (Bob Sabran :
Penerjemah ; Edisi Ketiga). Erlangga:Jakarta
______________________________. 2016. Marketing Management (15 Global Edition).
Pearson Education Limited:Edinburgh Gate.
Luthfiana, Nadya Andika dan Sudharto Prawatha Hadi 2019. Pengaruh Promosi Penjualan
Dan E-Service Quality Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Pada Pembeli Di Marketplace
Shopee). Jurnal Administrasi Bisnis, 8(1), 37.
Https://Doi.Org/10.14710/Jab.V8i1.23767
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D) (Cetakan 22). Alfabeta : Bandung.
________. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Cv Bandung :
Alafabeta.
Suryani. 2017. Metode Riset Kuantitatif. Prenada Media.
Tho, N., & Chia-Hua, C. 2017. Adverting Message And Negative Switching Barrier: Effects
On Repurchase Intention And Word-Of-Mouth. Pressacademia, 4(4), 335–342.
Https://Doi.Org/10.17261/Pressacademia.2017.722
Skalanews. 2019. Kemkominfo: Pertumbuhan E-Commerce Indonesia Capai 78 Persen.
Skalanews. Https://Skalanews.Com/Detail/Intermezo/Sainstek/318842-Kemkominfo-
Pertumbuhan-E-Commerce-Indonesia-Capai-78-Persen
Yahya, Syaida Fauziatul Hana et al. 2019. The Effect Of Sales promotion Strategy On Online
Fashion Shopping Behavior Among Employee Of Sahawan Sdn Bhd. Global Business
& Management Research, 11(2), 1–12. Http://E-
Resources.Perpusnas.Go.Id:2048/Login?Url=Http://Search.Ebscohost.Com/Login.As
px?Direct=True&Db=Ent&An=136670762&Site=Eds-Live
Yulianto, et al 2015. Pengaruh Product Quality Dan Promotion Mix Terhadap Repurchase
Intention Atas Produk Kaca Dark Grey Pada Pt . Real Glas Semarang. Journal Of
Management, 1 No 1(Issn :2502-7689), 1–9
Yulianto, et al 2017. Pengaruh Bauran Promosi, Kualitas Layanan Dan Citra Perusahaan
Terhadap Niat Membeli Kembali Pada Planet Cellular Di Kota Palu. E Jurnal
Katalogis, 5(2), 1–13.