PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN...

185
PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP JUMLAH DANA DEPOSITO MUDHARABAH BERJANGKA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Periode Januari 2011 Desember 2016) Oleh Ahmad Zacky Siddiq NIM. 1112086000026 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Transcript of PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN...

Page 1: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN

NASIONAL TERHADAP JUMLAH DANA DEPOSITO MUDHARABAH

BERJANGKA BANK SYARIAH DI INDONESIA

(Periode Januari 2011 – Desember 2016)

Oleh

Ahmad Zacky Siddiq

NIM. 1112086000026

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqq

Page 3: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

Page 4: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

Page 5: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan
Page 6: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Nama : Ahmad Zacky Siddiq

Jenis Kelamin : laki-laki

Tempat & tgl lahir : Tangerang, 18 Februari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Oscar Raya No. 25 Rt002/02 Bambu Apus Pamulang

Agama : Islam

Email : [email protected]

No. Telp : 0856-9776-8737

Pendidikan

1999 – 2000 : TK Albarokah

2000 – 2006 : MI Al Ihsan

2006 – 2009 : MTsN Tangerang II Pamulang

2009 – 2012 : MAN 4 Jakarta

2012 - 2018 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

vi

Pengalaman Organisasi

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HMJ ) Ekonomi Syariah Divisi

Eksternal Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Periode 2012-2014.

2. Kepala Bidang Kewirahusahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2014-2015.

3. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengalaman Kerja

1. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pemilihan

DPR/DPRD Republik Indonesia tahun 201

2. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pemilihan

Presiden/Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2015

3. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara pemilihan (KPPS) Walikota

dan Wakil Walikota Tangerang Selatan tahun 2015

4. Petugas Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) Tangerang Selatan tahun

2016

5. Relawan Ramadhan Komunikasi Lemabaga Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) divisi Komunikasi Lembaga tahun 2016

6. Relawan Komunikasi Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk

Festival Filantropi Indonesia tahun 2016

7. Relawan Peresmian Asrama Putri Ahbabullah Center BAZNAS tahun 2016

Page 8: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

vii

8. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pemilihan

Gubernur Banten tahun 2017

9. Relawan Ramadhan Komunikasi Lemabaga Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) divisi Komunikasi Lembaga tahun 2017

Page 9: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

viii

ABSTRACT

This research aims to analyze the effect of revenue sharing, BI Rate, inflation,

and national income (GDP) on the amount of mudharabah time deposit funds Syariah

Bank in Indonesia The data used in this study is monthly data from January 2011 to

September 2016. Data processing methods the researcher used is regression of panel

data with fixed effect model. This study uses computer program Eviews version 9. and

Microsoft Excel 2010.

The result of the research shows that based on F test result, it can be concluded

that the profit sharing, inflation, BI rate, and national income simultaneously influence

the amount of mudharabah time deposit fund of Syariah Bank in Indonesia from January

2011 to September 2016. The results also show that partially Profit Sharing significantly

influences the amount of mudharabah time deposit funds of Bank Syariah in Indonesia,

BI Rate has significant effect on total mudharabah time deposit of Syariah Bank in

Indonesia, and National Income significant effect negative on the amount of deposits of

mudharabah term Islami Bank in Indonesia. while Inflation has no significant effect on

the amount of mudharabah time deposits Sharia Bank in Indonesia.

Keywords : Regression of Panel Data, Profit Sharing, BI Rate, Inflation, National

Income (GDP), Amount of Mudharabah Time Deposit

Page 10: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bagi hasil, BI Rate, inflasi,

dan pendapatan nasional (PDB) terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka

Bank Syariah di Indonesia Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan

Januari 2011 sampai dengan September 2016. Metode pengolahan data yang digunakan

peneliti adalah regresi data panel dengan pendekatan fixed effect. Penelitian ini

menggunakan program computer Eviews versi 9. dan Microsoft Excel 2010.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bagi

hasil, inflasi, BI rate, dan pendapatan nasional secara bersama-sama berpengaruh

signifikan simultan terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka Bank Syariah

di Indonesia periode Januari 2011-September 2016. Hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa secara parsial Bagi Hasil berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia, BI Rate berpengaruh signifikan

terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia, dan

Pendapatan Nasional berpengaruh signifikan secara negatif terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia. Sedangkan Inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka Bank

Syariah di Indonesia.

Kata kunci : Regresi Data Panel, Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi, Pendapatan

Nasional (PDB), Jumlah Dana Deposito Mudharabah Berjangka.

Page 11: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

mellimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-nya yang tiada terkira kepada

hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad

SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi

ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini memiliki judul “PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN

PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP JUMLAH DANA DEPOSITO

MUDHARABAH BERJANGKA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Periode

Januari 2011–September 2016)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada

semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak H. Agus Suhandi dan Ibu Alina yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, memberikan

motivasi tanpa henti dan selalu mendoakan secara ikhlas dengan penuh rasa kasih

sayang.

2. My beloved, Nadia Ayu Tasya dan Queenzhalika Zihlik Razanah yang selalu

memberikan motivasi dan semangat hidup selama ini hingga terselesaikanya skripsi

ini.

Page 12: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xi

3. Brother and Sister, Muhammad Badruzzaman dan Eka Novianti yang selalu

mendoakan yang terbaik.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc,M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr.Amilin, SE.,

Ak.,M.Si., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan

Mulazid, S.Ag, M.H selaku Wakil Dekan II Bid Administrasi Umum dan Bapak Dr.

Desmadi Saharuddin M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah

memberikan jalan bagi saya dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Bapak Yoghi Citra Pratama Pratama, M.Si Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

dan Ibu Tini Anggraeni, M. Si selaku sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah.

6. Bapak Drs. Burhanuddin Yusuf, MM., MA dan Ibu Tini Anggraeni, M. Si selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan pengarahan, ilmu yang bermanfaat, serta masukan yang

sangat berarti selama penyelesain skripsi ini. Maafkan anak didikmu ini yang selalu

mencuri waktumu. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan bapak dan ibu

dengan rizki yang melimpah dan selalu diberi kesehatan dan panjang umur selalu

amin.

7. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin selaku pembimbig akademik.

8. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya melayani

mahasiswa dengan baik dan meningkatkan citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan Ilmu

yang bermanfaat semasa perkuliahan.

Page 13: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xii

10. Keluarga besar FF (Ulfa Rianti , Suci Nuraini, Fitriyni, Iriane Sakinah, Anisa Daud,

Ulul Albab, Ari Pramana, Anggardito, Aditya Mulawarman, Mubasir Jamili,

Dorojati) yang telah memberikan motivasi dan doanya sehingga skripsi ini selesai

11. Teman-teman seperjuangan WCN (Windu, Iqbal, Robby, Zulfadli, Albab, Pikri, Toni,

dan Hafsah) yang selalu mendukung serta kebersamaan dan wacananya selama ini.

12. Teman Kecil M. Deni Malik yang selalu memberikan semangat dan menemani

nonton bola ke stadion.

13. Kelompok KKN BRIGHT, yang telah menghabiskan waktu hidup satu bulan bersama

dengan canda dan tawa serta pelajaran hidup yang sangat berguna.

14. Terimakasih teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2012 dan adik-adik Ekonomi

Syariah angkatan 2013 – 2017 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas

semangat, do’a dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan dan keterbatasan,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya

dalam bidang pembiayaan Perbankan Syariah.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 20 Maret 2018

Ahmad Zacky Siddiq

Page 14: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..1

B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 12

C. Perumusan Masalah .............................................................................. 13

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 17

A. Landasan Teori ....................................................................................... 17

1. Perbankan Syariah ............................................................................ 17

a. Definisi Perbank Syariah............................................................ 17

b. Tujuan dan Fungsi Perbankan Syariah ....................................... 19

Page 15: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xiii

c. Produk Dan Jasa Perbankan Syariah .......................................... 23

2. Bagi Hasil ......................................................................................... 29

a. Teori Bagi Hasil Konvensional .................................................. 29

b. Teori Bagi Hasil Syariah ............................................................ 29

c. Faktor yang mempengaruhi Bagi Hasil ..................................... 31

d. Perhitungan Bagi Hasil .............................................................. 33

3. Suku Bunga (BI Rate) ...................................................................... 35

4. Inflasi................................................................................................ 39

a. Definisi Inflasi ............................................................................ 39

b. Teori Inflasi Islam ...................................................................... 41

c. Jenis Inflasi dan Sebabnya ......................................................... 42

d. Efek Buruk Inflasi ...................................................................... 48

e. Macam-macam Ukuran Inflasi ................................................... 50

5. Pendapatan Nasional (PDB) ............................................................. 50

a. Pengertian Pendapatan Nasional ................................................ 50

b. Perhitungan Pendapatan Nasional .............................................. 51

B. Keterkaitan Variabel Terdahulu ............................................................. 53

C. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 56

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 67

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 70

A. Ruang Lingkup Penellitian ..................................................................... 70

B. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 70

C. Teknik Analisis Data .............................................................................. 72

1. Uji Dasar Asumsi Klasik .................................................................. 72

2. Regresi data Panel ............................................................................ 76

3. Tahap Analisi Data ........................................................................... 80

4. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 82

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 86

Page 16: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 89

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 89

1. Sejarah Berdirinya Perbankan Syariah ............................................. 87

2. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia .............................. 90

a. Perkembangan Jumlah Dana Deposito mudharabah ....................... 91

b. Perkembangan Bagi Hasil Bank Syariah ......................................... 96

c. Perkembangan BI Rate ..................................................................... 98

d. Perkembangan Inflasi ....................................................................... 100

e. Perkembangan Pendapatan Nasional ............................................... 102

B. Analisis Data dan Pembahasan .............................................................. 104

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 104

a. Uji Normalitas ............................................................................ 104

b. Uji Multikolonieritas .................................................................. 106

c. Uji Heterokedastisitas ................................................................ 107

d. Uji Autokorelasi ......................................................................... 108

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel .............................................. 110

a. Hasil Regresi Data Panel Common Effect .................................. 111

b. Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect ....................................... 111

c. Uji Chow .................................................................................... 113

d. Hasil Regresi Data Panel Random Effect ................................... 114

e. Uji Hausman............................................................................... 115

3. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 116

a. Uji Signifikan dengan Fixed Effect ............................................ 116

b. Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian...................................... 118

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t).................................................... 121

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................... 123

e. Uji Adjusted R2 ..........................................................................

124

C. Interpretasi Hasil Penelitian ................................................................... 124

Page 17: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xiii

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 129

A. Kesimpulan ............................................................................................ 129

B. Saran ....................................................................................................... 134

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 136

LAMPIRAN ....................................................................................................... 141

Page 18: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan

1.1

1.2

Jaringan kantor Perbankan Syariah Periode Januari 2011 -

Desember 2016........................................................................... 4

Laporan Perkembangan Deposito Mudharabah, Bagi Hasil, BI

11 Rate, Inflasi, dan Pendapatan Nasional Tahun 2011-2016 .......

2.1 Perhitungan Bagi Hasil ………………….................................. 34

2.2 Penelitian Terdahulu………………………………................... 56

4.1 Uji Multikolinieritas.................................................................... 106

4.2 Uji Heteroskedastisitas………................................................... 107

4.3 Uji Autokorelasi......................................................................... 108

4.4 Hasil Uji Breusch-Godfrey setelah di diferensiasi..................... 109

4.5 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model...................... 111

4.6 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model………………… 111

4.7 Hasil Uji Chow……………………………………………….. 113

4.8 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model……………… 114

4.9 Hasil Uji Hausman……………………………………………. 115

4.10 Hasil Uji Signifikansi dengan Fixed Effect Model…………… 116

4.11 Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian………………… 118

4.12 Uji t…………………………………………………………… 121

Page 19: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan

3.1 Kerangka pemikiran................................................................... 86

Grafik Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Periode

4.1 90 Januari 2011 – Desember 2016....................................................

Grafik perkembangan jumlah dana deposito mudharabah

4.2 berjangka pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 92

periode januari 2011 - Desember 2016……………….…...........

4.3

Grafik perkembangan bagi hasil periode januari 2011 -

97 Desember 2016............................................................................

4.4 Grafik perkembangan BI Rate periode Januari 2011 - Desember 2016.............................................................................................

4.5 Grafik perkembangan inflasi periode Januari 2011 - Desember 2016…………………………………………………………..

4.6 Grafik perkembangan pendapatan nasional (PDB) periode Januari 2011 – Desember 2016……………………

99

101

103

4.7 Uji Normalitas………………………………………………… 105

Page 20: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Variabel Penelitian ............................................................................ 141

2 Uji Normalitas ........................................................................................... 158

3 Uji Multikolinieritas .................................................................................. 158

4 Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 159

5 Uji Autokorelasi ..........................................................................................159

6 Uji Breusch-Godfrey .................................................................................. 159

7 Common Effect .......................................................................................... 160

8 F i x e d E f f e c t .......................................................................................... 160

9 Uji Chow… ................................................................................................ 161

10 Random Effect ............................................................................................ 161

11 Uji Hausman…............................................................................................ 162

12 Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian…...................................................162

13 Uji t ............................................................................................................. 163

14 Tabel Presentase Distribusi F ..................................................................... 164

15 Tabel t…......................................................................................................165

Page 21: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian,

perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai

mitra dalam mengembangkan usahanya (Ismail, 2011:12). Tidaklah

mengherankan apabila pemerintah dalam suatu negara terus menerus

melakukan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan dan

peningkatan kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan lokomotif

pembangunan ekonomi. Lembaga keuangan bank yang mempunyai peranan

yang strategis dalam membangun suatu perekonomian negara (Muhammad,

2005:1).

Sejak tahun 1992, Indonesia memperkenalkan dual banking sistem

(sistem perbankan ganda), yaitu suatu sistem ketika Bank Konvensional dan

Bank Syariah diizinkan beroperasi berdampingan. Pada tahun yang sama,

berdiri Bank Syariah pertama, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Namun

demikian, sistem perbankan ganda baru benar-benar diterapkan sejak 1998 pada

saat dikeluarkannya perubahan Undang-Undang Perbankan dengan UU No.

10/1998. Undang-Undang ini selain memberikan kesempatan bagi investor

untuk mendirikan Bank Syariah baru maupun membuka Unit Usaha Syariah

bagi Bank Konvensional. Pemerintah dan Bank Indonesia memberikan

Page 22: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

2

komitmen besar dan menempuh berbagai kebijakan untuk mengembangkan

Bank Syariah.

Dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992, Bank Syariah diposisikan

sebagai Bank Umum (commercial bank) atau Bank Perkreditan Rakyat (BPRS)

(rural bank). Dalam pasal 6 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang 3

merupakan perubahan dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 dipertegas

bahwa: pertama, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan

usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kedua, Bank

Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau

kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Bank Syariah, atau

yang biasa disebut Islamic Banking di Negara lain, berbeda dengan Bank

Konvensional. Perbedaan utamanya terletak pada landasan operasi yang

digunakan. Bank Konvensional beroperasi berlandaskan bunga, Bank Syariah

beroperasi berlandaskan bagi hasil, ditambah dengan jual beli dan sewa.

(Veithzal Rivai dkk, 2007:733).

Page 23: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

3

Keberadaan Bank Syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem

Perbankan Indonesia secara umum. Perbankan Syariah mulai dikenal pada

tahun 1992 setelah diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992 yang memungkinkan

Bank Syariah menjalankan operasionalnya berdasarkan asas bagi hasil. Secara

perlahan, Bank Syariah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang

menginginkan sistem perbankan yang berlandaskan pada syariat Islam. Namun

demikian, Perbankan Syariah belum mendapatkan landasan hukum yang kuat.

Hal ini terlihat dari UU No. 7 tahun 1992, dimana Perbankan Syariah dikenal

hanya sebagai bank yang berprinsip pada bagi hasil yang selebihnya harus

tunduk pada peraturan Bank Konvensional.

Oleh karena itu, diperlukan UU Perbankan Syariah tersendiri untuk

mempercepat pertumbuhan dan perkembangan Perbankan Syariah. Maka

muncul UU No. 21 tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah. Di dalam UU

tersebut Perbankan Syariah dimungkinkan untuk memperluas kegiatan usaha

atau menerbitkan produk. Dengan munculnya UU tersebut maka Perbankan

Syariah akan mempunyai ruang lingkup kerja yang jelas dan dapat menjaring

pasar lebih luas.

Sampai dengan bulan Desember 2016, industri Perbankan Syariah telah

mempunyai jaringan sebanyak 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21 Unit

UsahaSyariah (UUS), dengan total jaringan kantor BUS dan UUS mencapai

2.201 kantor yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara. Total asset

Page 24: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

4

Table 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

(Islamic Banking Network)

Kelompok

Bank

2011

2012

2013

2014

2015

2016

BUS 11 11 11 12 12 13

UUS 24 24 23 22 22 21

s.d Desember 2016 Sumber : Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah

Cara pengoperasian antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional

memiliki perbedaan yang signifikan, dimana pada Bank Konvensional

menggunakan sistem bunga, sedangkan pada Bank Syariah sistem yang

digunakan adalah sistem bagi hasil (profit sharing). Pada sistem bagi hasil,

kinerja Bank Syariah akan menjadi transparan kepada nasabah, sehingga

nasabah bisa memonitor kerja Bank Syariah atas jumlah bagi hasil yang

diperoleh.

Bagi keuntungan/bagi hasil merupakan ciri utama bagi lembaga keuangan

tanpa bunga/Bank Islam. Dinamakan lembaga keuangan bagi hasil oleh karena

sesungguhnya lembaga ini memperoleh keuntungan dari apa yang dihasilkan

dari upayanya mengelola dana pihak ketiga. Nisbah bagi hasil merupakan

faktor penting dalam menentukan bagi hasil di Bank Syariah. Sebab aspek

nisbah merupakan aspek yang disepakati bersama antara kedua belah pihak

yang melakukan transaksi. (Muhammad, 2004:123).

Page 25: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

5

Dalam hal melakukan pengelolaan dana milik nasabah Deposito, Dewan

Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa

deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip

mudharabah. Dimana Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola

dana) sedangkan nasabah Bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana)

dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank Syariah dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta

mengembangkanya, termasuk melakukan akad mudharabah pada dana dari

pihak ketiga nisbah (Purnamasari dan Suswinarno, 2011:31).

Dalam menginvestasikan dana depositonya pada Bank Syariah, nasabah

memiliki beragam motif dan tujuan. Seperti untuk berjaga-jaga terhadap ketidak

pastian yang akan datang, untuk persiapan pembelian suatu barang konsumsi di

masa depan, ataupun untuk mengakumulasikan kekayaannya.

Hasibuan dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan menyebutkan bahwa

selain dipengaruhi oleh faktor-faktor internal bank itu sendiri, Perbankan

Syariah juga dipengaruhi oleh indikator-indikator moneter dan finansial lainnya

(2006:71). Meskipun secara teoritis, Bank Syariah dan Bank Konvensional

dalam sistem dual banking diatur oleh yayasan filsafat yang berbeda, namun

tidak bisa dihindari bahwa kedua sistem dapat berinteraksi mengingat bahwa

mereka beroperasi dalam lingkungan ekonomi makro yang umum. Meskipun

Bank Syariah beroperasi dalam kerangka bebas bunga, lingkungan makro

ekonomi dalam dual banking menghadapkan mereka untuk masalah yang

Page 26: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

6

terkait dengan risiko suku bunga yang dihadapi oleh Bank Konvensional

(Rosylin Mohd Yusof dkk, 2008:3).

Dilihat dari penjelasan tersebut bahwa perkembangan dana pihak ketiga

pada Bank Syariah tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang

mendasarinya. Salah satu bentuk dana pihak ketiga pada Bank Syariah adalah

deposito mudharabah, perubahan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut dapat

mempengaruhi deposito mudharabah baik secara positif dan negatif. Terdapat

beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap deposito mudharabah, yaitu

bagi hasil, BI Rate, inflasi dan pendapatan nasional.

Dana deposito memiliki peranan penting dalam mengelola pembiayaan,

karena pembiayaan merupakan bagian terbesar dari pendapatan bank dan

tentunya pula berpengaruh terhadap bagi hasil yang diterima nasabah pemilik

dana. Apabila Bank Syariah tidak mampu menyalurkan pembiayaannya,

sementara dana yang terhimpun dari shahibul maal (dana pihak ke tiga) terus

bertambah, maka akan terdapat banyak dana idle (menganggur), yang dapat

berpengaruh terhadap pendapatan dari margin bagi hasil. Hal ini pula yang akan

menyebabkan penurunan dana pihak ke tiga (DPK) pada Bank Syariah.

Dari hasil pembiayaan, Bank Syariah akan membagihasilkan kepada

pemilik dana atau pemilik deposito sesuai dengan nisbah yang telah disepakati

dan telah dituangkan dalam akad pembukuan rekening. Pada Bank Syariah tidak

berorientasi pada keuntungan bunga namun berorientasi pada konsep bagi hasil.

Bagi hasil atau profit loss sharing adalah prinsip pembagian laba yang

Page 27: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

7

diterapkan dalam kemitraan kerja, dimana porsi bagi hasil ditentukan pada saat

akad kerja sama. Jika usaha mendapatkan keuntungan, porsi bagi hasil adalah

sesuai kesepakatan namun jika terjadi kerugian maka porsi bagi hasil

disesuaikan dengan kontribusi modal masing-masing pihak. Dasar yang

gunakan dalam perhitungan bagi hasil adalah berupa laba bersih usaha setelah

dikurangi dengan biaya operasional (Sudarsono, 2003:46).

Margin bagi hasil memberikan keuntungan yang relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan bunga yang ditawarkan bank konvensional. Hal ini terjadi

karena sistem bagi hasil yang diberikan berdasarkan nisbah keuntungan yang

disepakati saat nasabah membuka rekening. Selain itu, selama periode krisis

moneter, Bank Syariah masih dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik

dibandingkan dengan lembaga Perbankan Konvensional (Banowo dan

Hermana, 2005:134).

Bayu Ayom Gumelar (2013) dalam penelitiannya mendapat hasil bahwa

bagi hasil inflasi dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap deposito

mudharabah. Ani dan Wasilah (2010) dalam penelitiannya mendapat hasil

bahwa bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah.

Suharyanti (2010) dalam penelitiannya mendapat hasil bahwa bagi hasil

berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah. Nisa dan Tatik (2015)

dalam penelitiannya mendapakan hasil bahwa bagi hasil memiliki pengaruh

signifikan terhadap deposito mudharabah di Bank Syariah mandiri. Afif

Rudiansyah (2014) dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa bagi hasil

Page 28: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

8

berpengaruh secara signifikan terhadap deposito mudharabah di Bank Syariah

di Indonesia. Suratman (2013) dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa

bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah.

Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat

disebut sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan

kenaikan harga pada barang lainnya. Target atau sasaran inflasi merupakan

tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan

Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi berdasarkan UU mengenai Bank

Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota Kesepahaman antara

Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk tiga tahun

kedepan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) (www.bi.go.id).

Industri Perbankan Syariah Indonesia, diharapkan terus bertumbuh untuk

mendorong aktifitas perekonomian produktif masyarakat. Dengan karakteristik

Perbankan Syariah yang memiliki hubungan sangat erat dengan sektor ekonomi

riil produktif, secara konseptual perkembangan Perbankan Syariah akan sangat

dipengaruhi oleh perkembangan kondisi perekonomian nasional, yang pada

gilirannya akan berpengaruh pada Perbankan Syariah. Kecenderungan

penurunan inflasi mendorong peningkatan aset Perbankan Syariah begitu pula

sebaliknya kenaikan inflasi dapat menurunkan asset Perbankan Syariah

(www.bi.go.id).

Page 29: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

9

Pergerakan tingkat suku bunga berkorelasi negatif dengan tingkat

pertumbuhan DPK Perbankan Syariah dimana kenaikan tingkat suku bunga

dapat menjelaskan penurunan tingkat pertumbuhan DPK perbankan syariah dan

sebaliknya (www.bi.go.id).

Tahun 1998, seluruh sektor dalam perekonomian (kecuali sektor listrik,

gas, dan air bersih) mengalami kontraksi. Sektor konstruksi mengalami

kontraksi terbesar yaitu 36,4%. Disusul kemudian sektor keuangan sebesar

26,6%. Inflasi sebenarnya mencerminkan kestabilan nilai sebuah mata uang.

Stabilitas tersebut tercermin dari stabilitas tingkat harga yang kemudian

berpengaruh terhadap realisasi pencapaian tujuan pembangunan ekonomi suatu

negara, seperti pemenuhan kebutuhan dasar, pemerataan distribusi pendapatan

dan kekayaan, perluasan kesempatan kerja, dan stabilitas ekonomi.

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor ekonomi seperti inflasi dan

PDB. Pengaruh inflasi terhadap jumlah dana deposito mudharabah juga

menggunakan perbandingan dengan simpanan konvensional yaitu apabila laju

inflasi naik, sementara tingkat suku bunga simpanan bank tetap, akan

mengakibatkan turunnya tingkan bunga riil perbankan. Para deposan akan

cenderung mengurangi simpanannya di bank dan digunakan untuk melakukan

pembelian barang dan jasa atau diinvestasikan dalam bentuk asset lain. Dengan

demikian meningkatnya laju inflasi, dengan tidak diikuti kenaikan bunga akan

dapat mengakibatkan menurunnya simpanan masyarakat pada lembaga

perbankan (Arwansyah 2003:2).

Page 30: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

10

Faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi deposito mudharabah, yaitu

Produk Domestik Bruto (PDB). Variabel PDB digunakan untuk mewakili

besarnya pendapatan atau kegiatan ekonomi. Kenaikan nilai PDB menunjukkan

naiknya jumlah output yang diproduksi oleh suatu perekonomian. Pertumbuhan

PDB tersebut juga mencerminkan naiknya pendapatan yang diterima oleh

faktor-faktor produksi yang digunakan diperekonomian tersebut. Dalam kaitan

antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan diketahui bahwa tidak semua

pendapatan yang diterima akan digunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian

akan disimpan. Jadi, tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi

dalam periode tertentu. Suatu kenaikan dalam pendapatan akan meningkatkan

konsumsi dan tabungan. Dengan demikian terdapat hubungan positif antara

pendapatan dan simpanan (Case dan Fair 2002:6).

Penelitian Suharyanti (2010) mendapatkan hasil bahwa Pendapatan

Nasional/PDB berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen

(Deposito Mudharabah). Afif Rudiansyah (2014) mendapatkan hasil bahwa

Pendapatan Nasional/PDB berpengaruh secara simultan signifikan terhadap

deposito mudharabah.

Page 31: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

11

Tabel 1.2

Laporan Perkembangan Deposito Mudharabah, Bagi Hasil, BI Rate,

Inflasi, dan Pendapatan Nasional Tahun 2011-2016

Tahun

Deposito

Mudharabah

(Miliar)

Bagi Hasil

(%)

BI Rate

(%)

Inflasi

(%)

Pendapatan

Nasional

(Miliar)

2011 70.806 16.05 6,00 3,79 7.287.635,3

2012 84.732 14.90 5,57 4,30 7.727.083,4

2013 107.812 14.40 7,50 8,38 8.156.479,8

2014 135.629 20.69 7,75 8,36 8.564.866,6

2015 140.228 11.52 7,50 3,35 8.982.511,3

2016 166,174 11.27 4,75 3,02 9.433.034,4

Sumber : Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah

Badan Pusat Statistik

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat peningkatan deposito mudharabah dari tahun

2011-2016 mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Pada tahun 2016 jumlah

deposito mudharabah sebesar 166,174 Miliar, jumlah Pendapatan Nasional

menalami kenaikan sebesar 9.433.034,4 Miliar, Inflasi mengalami penurunan

sebesar 3.02%, BI Rate mengalami penurunan menjadi 4,75% dan Bagi Hasil

sebesar 11.27% ini dikarenakan nasabah banyak yang mendepositokan uangnya

di Bank Syariah dikarenakan Pendapatan Nasional yang tinggi akan

mengakibatkan tabungan masyarakat juga tinggi dan melihat dari Bagi Hasil

yang diberikan oleh Bank Syariah sebesar 11.27% lebih besar dari pada suku

Page 32: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

12

bunga (BI Rate) bank konvensional sebesar 4.75% yang mengakibatkan

nasabah lebih memilih untuk mendepositokan uangnya di Bank Syariah karena

tingkat Bagi Hasil yang tinggi.

Penelitian ini menggunakan variabel Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi, dan

Pendapatan Nasional untuk melihat pengaruhnya terhadap jumlah deposito

mudharabah dan data yang diambil dalam kurun waktu yang berbeda. Dengan

menggunakan data yang terbaru Januari 2011 – Desember 2016 hasil yang

didapatkan akan lebih menggambarkan situasi Perbankan Syariah pada saat ini.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka penulis bermaksud

untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH BAGI HASIL, BI

RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP

JUMLAH DANA DEPOSITO MUDHARABAH BERJANGKA BANK

SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE JANUARI 2011 – DESEMBER

2016)”.

B. Pembatasan Masalah

untuk memfokuskan penulisan dalam menganalisis, penulis menyampaikan

batasan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Objek penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah

b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan

pendapatan nasional.

Page 33: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

13

c. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah deposito

mudharabah berjangka pada Bank Syariah di Indonesia.

d. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan

periode Januari 2011 – Desember 2016 berdasarkan laporan Statistik

Perbankan Syariah (SPS), dan Badan Pusat Statistik (BPS), Bank

Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

e. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

data panel.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

permasalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh variable bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan pendapatan

nasional secara parsial terhadap jumlah deposito mudharabah berjangka

pada Bank Syariah di Indonesia.

b. Bagaimana pengaruh variabel bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan pendapatan

nasional secara simultan terhadap jumlah deposito mudharabah berjangka

pada Bank Syariah di Indonesia.

c. Variabel mana yang paling dominan mempengaruhi jumlah dana deposito

mudharabah berjangka pada Bank Syariah di Indonesia.

d. Seberapa besar pengaruh variabel bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan

pendapatan nasional dalam menjelaskan jumlah dana deposito

mudharabah berjangka pada Bank Syariah di Indonesia.

Page 34: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

14

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh variabel bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan

pendapatan nasional secara parsial terhadap jumlah deposito mudharabah

berjangka pada Bank Syariah di Indonesia.

b. Untuk menganalisis pengaruh variabel bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan

pendapatan nasional secara simultan terhadap jumlah deposito

mudharabah berjangka pada Bank Syariah di Indonesia.

c. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi

jumlah dana deposito mudharabah berjangka pada Bank Syariah di

Indonesia.

d. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bagi hasil, BI Rate,

inflasi, dan pendapatan nasional dalam menjelaskan jumlah dana deposito

mudharabah berjangka pada Bank Syariah di Indonesia.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk

mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang penulis peroleh dari

bangku kuliah pada program S1 Jurusan Ekonomi Syariah. Penelitian ini

Page 35: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

15

juga memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi penulis tentang

pengaruh bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan pendapatan nasional terhadap

jumlah deposito mudharabah berjangka khususnya pada Bank Syariah di

Indonesia.

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan dibidang manajemen

perbankan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah

wawasan pengetahuan tentang Perbankan Syariah. Penelitian ini

diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi peneliti sendiri

maupun bagi peneliti selanjutnya yang tertaarik untuk meneliti tentang

Perbankan Syariah..

c. Bagi Perbankan Syariah

Pengaruh bagi hasil, BI Rate, inflasi dan pendapatan nasional terhadap

jumlah dana deposito mudharabah berjangka menjaadi topik yang dapat

dibahas lebih lanjut. Kajian penelitian ini dapat bermanfaat untuk evaluasi

perkembangan sistem Perbankan Syariah mengenai Dana Pihak Ketiga

(DPK) yaitu deposito mudharabah.

d. Bagi Nasabah

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang penting dan dapat

menambah wawasan dan pengetahuan bagi nasabah Bank Syariah

terutama terkait dengan produk deposito mudharabah.

Page 36: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

16

e. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian yang penulis lakukan terkait dengan bidang

manajemen perbankan. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan refrensi untuk penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.

Page 37: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1) Perbankan Syariah

a. Definisi Perbankan Syariah

Bank syariah atau Bank Islam adalah badan usaha yang fungsinya

sebagai penghimpunan dana dari masyarakat dan penyalur dana kepada

masyarakat, yang system dan mekanisme kegiatan usahanya berdasarkan

hukum islam sebagaimana yang diatur dalam Al-Qur’an dan Hadist

(Rahmadi Usman, 2002:11).

Menurut Karnaen A.Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio,

(1992:2), adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah islam yaitu bank yang tata cara beroperasinya mengikuti suruhan

dan larangan yang tercantum dalam Al-Quran Dan Al-Hadist, yaitu

menjauhi praktek-praktek yang mengandung unsur riba dan mengikuti

praktek-praktek usaha yang dilakukan Zaman Rosulullah SAW.

Menurut Sudarsono (2003:22), bank syariah adalah suatu lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit-kredit dan jasa-jasa

lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang sistem

operasinya didasarkan pada prinsip-prinsip syariah islam.

Page 38: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

18

Bank Islam atau di Indonesia disebut dengan Bank Syariah

merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme

ekonomi disektor riil melalui akttivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli,

atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian

berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan

dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang

dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun

mikro (Ascarya, 2007:30).

Menurut Surat keputusan Menteri Keuangan Repuplik Indonesia

No 792 Tahun 1990 yaitu lembaga keuangan adalah semua badan yag

memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa pengumpulan dan

penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi

perusahaan. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan. mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk bentuk lainnya dalarn rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun

2008 tentang Perbankan Syariah bab 1 pasal 1 bank adalah badan usaha

yang yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkanya kepada masayrakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Page 39: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

19

Menurut Karnaen A.Perwataatmadja (2007:75), Konsep dasar

bank syariah dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung

risiko usaha dan berbagi hasil usaha antara: pemilik dana (shahibul mall ),

yang menyimpan uangnya di bank dengan bank selaku pengelola dana

(mudharib), dan disisi lain bank selaku pemilik dana dengan masyarakat

yang mebutuhkan dana baik yang berstatus pemakai dana maupun

pengelola dana (mudharib).

Sehingga dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberi pembiayaan dan jasa-jasa dalam melakukan pinjaman maupun

penghimpunan dana dengan cara lalu lintas pembayaran serta peredaran

uang yang operasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara islam,

yaitu mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan pengertian

muamalat adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia

dengan manusia lainnya, baik hubungan pribadi maupun hubungan

perorangan dengan masyarakat (Muhammad Sadi Is, 2015:39).

b. Tujuan dan Fungsi Perbankan Syariah

Menurut Ahmad Rodoni (2009:121) Tujuan bank syariah didirikan

yaitu untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-

prinsip Islam, syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan

perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip dasar yang diikuti oleh

bank Islam itu adalah:

Page 40: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

20

1. Larangan riba dalam transaksi.

2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan.

3. Memberikan zakat.

Menurut Sudarsono (2003:43), bank syariah memiliki beberapa

tujuan di antaranya sebagai berikut:

a) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara

islam, khususnya muamalah yang berhubungann dengan perbankan,

agar terhindar dari praktik-praktir riba atau jenis-jenis

usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharah (tipuan),

dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam islam, juga

telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi

masyarakat.

b) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak

yang membutuhkan dana.

c) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang

diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju teriptanya

kemandirian usaha.

Page 41: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

21

d) Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah dalam pengentasan kemiskinan ini

berupa pembinaan nasabah seperti: program pembinaan pengusaha

produsen, program pembinaan pedagang perantara, program

pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja dan

program pengembangan usaha bersama.

e) Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter, dengan melalui aktivitas

perbankan syariah yang akan mampu menghindari pemanasan

ekonomi yang diakibatkan oleh adanya inflasi, menghindari

persaingan usaha yang tidak sehat antara lembaga-lembaga keuangan.

Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank

non-syariah.

Menurut Undang-undang nomor 21 tahun 2008 pasal 4 ayat (1),

(2), (3) dan (4) memberikan beberapa fungsi dalam bank syariah sebagai

berikut :

a) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menjalankan fungsi

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

b) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dapat menjalankan fungsi

sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang

berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan

menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat (Penjelasan :

Page 42: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

22

yang dimaksud dengan “dana sosial lainnya”, antara lain adalah

penerimaan Bank yang berasal dari pengenaan sanksi terhadap

Nasabah (ta’zir).

c) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dapat menghimpun dana sosial

yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola

wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).

d) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan

ayat (4) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dari penjelasan diatas, tujuan dan fungsi bank syariah tersebut

terdapat beberapa garis besar yang dapat disimpulkan yaitu asas-asas

dalam bank syariah berdasarkan prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan

prinsip kehati-hatian. Tujuan bank syariah yakni menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Sedangkan fungsi

bank syariah dapat disimpulkan yakni sebagai penghimpun dana

masyarakat untuk dikelola dan disalurkan dalam bentuk investasi dan

memberikan pelayanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah

serta menjadi pengemban fungsi sosial.

Page 43: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

23

c. Produk dan Jasa Perbankan Syariah

Pada dasarnya perbankan syariah dapat dibagi menjadi beberapa

bagian besar yaitu: (Ascarya, 2007: 111-119).

1) Produk Penyaluran Dana (Financing)

a) Prinsip Jual Beli

Bai’al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga

pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal

ini penjual harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok

yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkannya.

Bai’as-Salam artinnya pembelian barang yang diserahkan

kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. Prinsip

yang harus dianut adalah harus terlebih dulu diketahui jenis.

Kualitas dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus

dalam bentuk uang.

Bai’al-Isthisna merupakan bentuk khusus dari akan bai’as-salam,

oleh karena itu ketentuan dalam bai’al-isthisna adalah kontrak

penjualan antara pembeli dengan produsen (pembuat-barang).

Kedua belah pihak harus saling menyetujui atau sepakat lebih

dulu tentang harga dan sistem pembayaran. Kesepakatan harga

dapat dilakukan tawar-menawar dan sistem pembayaran dapat

dilakukan dimuka atau secara angsuran per bulan atau dibelakang.

Page 44: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

24

a) Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah ditandai dengan adannya pemindahan manfaat.

Pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan jual beli, tapi memiliki

perbedaan terletak pada objek transaksinya. Pada jual beli transaksinya

dalah barang sedangkan pada ijarah adalah jasa. Pada masa akhir

sewa, bank dapat menjual barang yang disewakanya kepada nasabah

dan barang tersebut dapat dimiliki oleh nasabah dalam perbankan

syariah dikenal dengan ijarah mumtahiyah bit-tamlik (sewa yang

diikuti dengan pemindahan kepemilikan).

b) Prinsip Bagi Hasil (syirkah)

Produk pembiayaan bagi hasil didasarkan pada prinsip-prinsip

yaitu sebagai berikut:

Pembiayaan al-musyarakah

Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan

dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau resiko

akan ditanggung bersama-sama sesuai dengan kesepakatan. Al-

musyarakah dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam hal

pembiayaan proyek. Dalam hal ini nasabah yang dibiayai dengan bank

sama-sama menyiapkan dana untuk melaksanakan proyek tersebut.

Keuntungan dari proyek dibagi sesuai dengan kesepakatan untuk bank

Page 45: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

25

setelah terlebih dahulu mengembalikan dana yang dipakai nasabah al-

musyarakah dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi seperti pada

model keuangan model ventura.

Pembiayaan Al-Mudharabah

Al-mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, dimana

pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi

pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan

dalam bentuk kontrak. Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik

modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola.

Apabila kerugian diakibatkan oleh pengelola, maka pengelola yang

bertanggung jawab. Ada dua jenis murabahah yaitu 1). Mudharabah

mutlaqah merupakan kerjasama antara pihak pertama dan pihak lain

yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi oleh waktu,

spesifikasi usaha dan daerah bisnis. 2). Mudharabah muqayyadah

merupakan kebalikan dari mudharabah mutlaqah dimana pihak lain

dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis.

Dalam dunia perbankan al-mudharabah biasanya diaplikasian

pada produk pembiayaan atau pendanaan seperti, pembiayaan modal

kerja. Dana untuk kegiatan mudharabah diambil dari simpanan

tabungan berjangka seperti tabungan haji atau tabungan kurban. Dana

Page 46: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

26

juga dapat dilakukan dari deposito biasa dan deposito spesial yang

dititipkan nasabah untuk usaha tertentu.

c) Akad Pelengkap

Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan,

tetapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, seperti

akad-akad dibawah ini:

Al-Wakalah (amanat) atau wakalah artinya penyerahan atau

pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak kepada

pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang

disepakati oleh si pemberi mandat.

Al-Kafalah (garansi) merupakan jaminan yang diberikan

penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban

pihak kedua atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai

pengalihan tanggung jawab dari satu pihak ke pihak yang lain.

Dalam dunia perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan

dengan jaminan seseorang.

Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang

berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau

dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak ke

pihak yang lain. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal

dengan anak piutang atau faktoring.

Page 47: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

27

Ar-Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si

peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.

2) Produk Penghimpun Dana (Funding)

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dana yang dihimpun

dari masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito. Prinsip

operasional bank syariah yang telah ditetapkan secara luas adalah

wadi’ah dan mudharabah.

a) Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah

yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ah dhamanah

berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada

prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang

dititipi. Sementara itu, dalam hal wadi’ah dhamanah, pihak yang

dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan

sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut (Adiwarman

Karim, 2006:108).

b) Prinsip mudharabah penyimpan atau deposan bertindak sebagai

shahibul mall (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib

Page 48: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

28

(pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan suatu

usaha. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah

yang disepakati.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh penyimpan dana,

prinsip mudharabah terbagi menjadi dua yaitu:

a) Mudharabah Mutlaqah/URIA (Unrestricted invesment account)

bahwa tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana

yang dihimpun, nasabah tidak memberikan persyaratan apapun

kepada bank mengenai bisnis yang dilakukan.

b) Mudharabah Muqayyadah/RIA (Restricted Invesment Account)

bahwa pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang

harus dipatuhi oleh bank mengenai bisnis akan yang dijalankan.

3) Produk Jasa (Service)

Produk jasa perbankan syariah adalah sebagai berikut:

a) Sharf (Jual Beli Valute Asing), pada prinsipnya jual beli valute

asing sejalan dengan jual beli mata uang yang tidak sejenis dan

penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama.

b) Ijarah (Sewa), jenis kegiatan ijarah ini seperti; penyewaan kotak

simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi

Page 49: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

29

dokumen (custodian) dan bank mendapat imbalan sewa dari jasa

tersebut

2. Bagi Hasil

a) Teori Bagi Hasil Secara Konvensional

Bagi hasil adalah suatu prinsip pembagian laba (keuntungan) yang

diterapkan dalam kemitraan kerja dimana porsi bagi hasil ditentukan pada

saat akan kerjasama. Jika laba (keuntungan) tersebut porsi bagi hasilnya

sesuai dengan konstribusi modal masing-masing dan sesuai yang telah

disepakati bersama. Jadi tingkat suku bunga menurut teori Klasik adalah

sebagai balas jasa yang diterima seseorang karena menunda konsumsinya

(Mankiw, 2003:58).

b) Teori Bagi Hasil Secara Syariah

Sistem ekonomi Islam merupakan masalah yang berkaitan dengan

pembagian hasil usaha, harus ditentukan pada awal terjadinya kontrak

kerja sama (akad), sesuai porsi masing-masing pihak, misalkan 20:80

yang berarti bahwa atas hasil usaha yang diperoleh akan didistribusikan

sebesar 20% bagi pemilik dana (shahibul maal) dan 80% bagi pengelola

dana (mudharib).

Bagi hasil menurut istilah adalah suatu system yang meliiputi tata cara

pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Menurut

terminologi asing (inggris) bagi hasil dikenal dengan profit sharing. Profit

sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian lama (Edy Setiadi,

Page 50: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

30

2013:83). Hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang

didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau

dapat berbentuk pembayaran mingguan/bulanan (Muhamad, 2005:18).

Menurut Agustianto (2005:56), bagi hasil adalah keuntungan atau

hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana baik investasi maupun

transaksi jual beli yang diberikan nasabah. Perhitungan bagi hasil

disepakati menggunakan pendekatan atau pola:

(1) Revenue Sharing

Perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan

yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Revenue Sharing

mengandung kelemahan, karena apabila tingkat pendapatan bank

sedemikian rendah maka bagian bank, setelah pendapatan

didistribusikan oleh bank, tidak mampu mempunyai kebutuhan

operasionalnya (yang lebih besar daripada pendapatan fee) sehingga

merupakan kerugian bank dan membebani para pemegang saham

sebagai penanggung kerugian (Arifin, 2009:70).

(2) Profit & Loss Sharing

Adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada seluruh

pendapatan, baik hasil investasi dana maupun pendapatan fee atas jasa-

jasa yang diberikan bank setelah dikurangi biaya-biaya operasional

bank.

Page 51: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

31

Pada saat akad terjadi, wajib disepakati sistem bagi hasil yang

digunakan, apakah Revenue Sharing, Profit & Loss Sharing, atau

Gross Profit. Jika tidak disepakati, akad itu menjadi gharar.

Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik dana)

dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari pendapatan

yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atas pengelolaan dana

mudharabah tersebut, apabila bank syariah memperoleh hasil usaha

yang besar maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang

besar, sebaliknya apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang

sangat kecil.

Konsep ini terdapat unsur keadilan, dimana tidak ada suatu pihak

yang diuntungkan sementara pihak yang lain dirugikan antara pemilik

dana dan pengelola dana sehingga besarnya benefit yang diperlukan

deposan sangat tergantung kepada kemampuan bank dalam

menginvestasikan dana-dana yang diamanahkan kepadanya (Wiroso,

2005:88).

c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil

Menurut Antonio (2001:139) ada dua faktor yang mempengaruhi

bagi hasil, yaitu:

1) Faktor Langsung

Diantara faktor-faktor langsung (direct factor) yang

mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

32

a) Investment rate, merupakan persentase aktual dana yang

diinvestasikan dari total dana. Jika bank menentukan investment

rate sebesar 80 persen, hal ini berarti 20 persen dari total dana

dialokasikan untuk memenuhi likuiditas.

b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan

jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk

diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan

menggunakan salah satu metode ini:

1) Rata-rata saldo minimum bulanan

2) Rata-rata saldo harian

Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia

untuk diinvestasikan, akan menghasilkan jumlah dana aktual

yang digunakan.

c) Nisbah (Profit Sharing Ratio)

1) Salah satu ciri al-mudharabah adalah nisbah yang harus

ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

2) Nisbah antara satu bank dan bank lainnya dapat berbeda.

3) Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu

bank, misalnya deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12

bulan.

4) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account

lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya.

Page 53: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

33

2). Faktor Tidak Langsung

a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah

1) Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan

biaya (profit and sharing). Pendapatan yang dibagi hasilkan

merupakan pendapatan yang akan diterima dikurangi

biayabiaya.

2) Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue

sharing.

b) Kebijakan akunting (prinsip dan metode akunting)

Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya

aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan

pengakuan pendapatan dan biaya.

d) Perhitungan Bagi Hasil

Prinsip perhitungan bagi hasil pendapatan sangat penting untuk

ditentukan di awal dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak yang

akan melakukan kesepakatan kerja sama bisnis karena apabila hal ini

tidak dilakukan, maka berarti telah menjadi gharar, sehingga transaksi

menjadi tidak sesuai dengan prinsip syariah (Yaya dkk, 2009:370).

Dalam praktek di lapangan terdapat istilah revenue sharing dan

profit sharing. Adapun revenue yang dimaksud dalam dasar bagi hasil

bank syariah dan yang di praktekkan selama ini adalah pendapatan

dikurangi harga pokok yang dijual. Dalam akuntansi, konsep ini biasa

Page 54: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

34

Bagi Hasil = Presentase Nisbah x Laba Kotor

Bagi Hasil = Presentase Nisbah x Laba Rugi Bersih

dinamakan dengan gross profit (Yaya dkk, 2009:371). Prinsip

perhitungan bagi hasil dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Table 2.1

Perhitungan Bagi Hasil

Uraian Jumlah Metode Bagi Hasil

Penjualan Xx

Harga Pokok

Penjualan

(xx)

Laba Kotor Xx Gross Profit Sharing

Beban (xx)

Laba/Rugi Bersih Xx Profit Sharing

(Sumber: Yaya dkk, 2009:371)

Rumus gross profit sharing:

Rumus profit sharing:

Page 55: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

35

3. Suku Bunga (BI Rate)

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2004:190) suku bunga adalah

jumlah uang yang dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai

presentase dari jumlah yang dipinjamkan. Sementara BI rate menurut

Bank Indonesia adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. BI rate merupakan indikasi suku bunga jangka

pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target

inflasi.

BI rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk

mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar

terbuka berada disekitar BI rate. Selanjutnya suku bunga BI diharapkan

mempengaruhi PUAB, suku bunga pinjaman, dan suku bunga lainnya

dalam jangka panjang. (Pohan, 2008). BI rate diumumkan oleh Dewan

Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan

diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia

melalui pengelolaanlikuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk

mencapai sasaran operasional kebijakan moneter (www.bi.go.id)

Tingkat suku bunga merupakan harga dari penggunaan uang atau bisa

juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu

tertentu seperti halnya dengan barang-barang lain. Pada bank umum

kebijakan bunga akan sangat tergantung dengan kebijakan bunga dari

Page 56: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

36

Bank Sentral (Samuelson dan Nordhaus, 2004). Apabila tingkat suku

bunga pada bank konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

bagi hasil yang ditawarkan bank syariah, maka tidak menutup

kemungkinan nasabah yang semula merupakan nasabah bank syariah akan

beralih menjadi nasabah bank konvensional. Sebaliknya, jika tingkat bagi

hasil yang ditawarkan bank syariah lebih tinggi dibandingkan tingkat suku

bunga di bank konvensional, maka tidak menutup kemungkinan nasabah

yang semula merupakan nasabah bank konvensional akan beralih menjadi

nasabah bank syariah (Natalia dkk., 2014).

Oleh karena itu naik turunnya BI Rate secara umum tidak akan

berimbas pada naikya atau turunnya nilai riil bagi hasil yang diterima

masyarakat saat menempatkan dananya di Bank Syariah. Maka nasabah

Bank Syariah tidak akan merespon secara berlebihan ketika BI Rate

dinaikkan atau diturunkan oleh pemerintah sehingga tidak mempengaruhi

deposito mudharabah. (Nisa dkk, 2015).

Level BI-Rate ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG)

triwulanan yang berlaku selama triwulan berjalan, kecuali ditetapkan

berbeda oleh RDG bulanan dalam triwulan yang sama. Bank Indonesia

secara periodik untuk jangka waktu tertentu mengumumkan BI-Rate

kepada publik segera setelah ditetapkan dalam RDG sebagai sinyal stance

kebijakan moneter yang lebih tegas dalam merespon prospek pencapaian

sasaran inflasi ke depan.

Page 57: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

37

Sebagai pemegang otoritas moneter tertinggi, BI mempunyai tugas

menjaga stabilitas ekonomi, diantaranya ada dua aspek penting yaitu BI-

rate yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan inflasi dan

stabilitas nilai tukar rupiah. Suatu perekonomian dapat dikatakan stabil

apabila kedua indikator ini dapat dikendalikan dalam sistem yang

moderat.

Sasaran operasional kebijakan moneter tersebut dicerminkan pada

perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Pergerakan

di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di

suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.

Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian,

Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke

depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya

Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan

diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan dengan

berdasarkan tujuan awal dari kebijakan moneter. Selain inflasi sasaran

bagi Bank Indonesia dalam melaksanakan kebijakan moneter melalui suku

bunga adalah kestabilan nilai tukar rupiah dan kestabilan perekonomian

yang terjadi.

Dalam rangka mencapai sasaran akhir kebijakan moneter, Bank

Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter melalui pengendalian

suku bunga (target suku bunga). Stance kebijakan moneter dicerminkan

Page 58: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

38

oleh penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate). Dalam tataran

operasional, BI Rate tercermin dari suku bunga pasar uang jangka pendek

(PUAB) yang merupakan sasaran operasional kebijakan moneter. Agar

pergerakan suku bunga PUAB tidak terlalu melebar (BI Rate), Bank

Indonesia selalu berusaha untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan

likuiditas perbankan secara seimbang sehingga terbentuk suku bunga yang

wajar dan stabil melalui pelaksanaan operasi moneter. Operasi Moneter

adalah pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dalam rangka

pengendalian moneter melalui Operasi Pasar Terbuka dan Standing

Facilities. Operasi Pasar Terbuka merupakan kegiatan transaksi di pasar

uang yang dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia dalam rangka

mengurangi (smoothing) volatilitas suku bunga PUAB. Sementara

instrumen Standing Facilities merupakan penyediaan dana rupiah (lending

facility) dari Bank Indonesia kepada Bank dan penempatan dana rupiah

(deposit facility) oleh Bank di Bank Indonesia dalam rangka membentuk

koridor suku bunga di PUAB. Operasi pasar terbuka dilakukan atas

inisiatif Bank Indonesia, sementara Standing Facilities dilakukan atas

inisiatif bank.

Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam

perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI-Rate

apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah

ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI-Rate apabila

Page 59: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

39

inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah

ditetapkan. Suku bunga adalah biaya untuk meminjam uang dan diukur

dalam dolar per tahun untuk setiap satu dolar yang dipinjamnya, jika

diterapakan dalam kondisi Indonesia maka suku bunga merupakan jasa

peminjaman uang dari bank kepada nasabah (Samuelson, Paul A dan

William D Nordhaus 2004:197).

4. Inflasi

a. Defnisi Inflasi

Menurut Fahmi (2012:186) inflasi adalah suatu kejadian yang

menggambarkan situasi dan kondisi dimana harga barang mengalami

kenaikan dan nilai mata uang mengalami pelemahan, dan jika ini

terjadi secara terus menerus maka akan mengakibatkan memburuknya

kondisi ekonomi secara menyeluruh serta mampu mengguncang

tatanan stabilitas politik suatu negara. Inflasi adalah kecenderungan

harga-harga barang dan jasa termasuk faktor-faktor produksi, diukur

dengan satuan mata uang yang semakin menaik secara umum dan

terus-menerus. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa inflasi

merupakan faktor yang membahayakan bagi perekonomian suatu

negara. Dalam perekonomian suatu negara yang sedang berkembang,

inflasi yang rendah tingkatnya dinamakan deflasi, menujukan sampai

buruknya masalah ekonomi yang dihadapi.

Page 60: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

40

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008:40), inflasi adalah proses

kenaikan harga barang secara umum dan terus-menerus dalam waktu

periode yang diukur dengan menggunakan metode indeks harga.

Tingkat pengembalian investasi saham berkorelasi positif dengan nilai

rill dan tingkat pengembalian investasi berkorelasi negatif dengan

tingkat suku bunga dan inflasi. Indeks harga dalam mengukur inflasi

antara lain: (a) indeks harga konsumen, digunakan untuk mengukur

biaya-biaya barang dan jasa yang dibeli untuk menunjang kehidupan

sehari-hari dengan perubahan indeks harga dari tahun ke tahun. (b)

indeks perdangangan besar, merupakan usaha yang minitikberatkan

pada sejumlah barang pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti

harga barang mentah atau bahan jadi masuk dalam perhitungan indeks

harga, dan (c) groos net product (GNP) deflator, merupakan suatu

jenis indeks harga yang sangat berbeda dengan dua jenis indeks diatas

yang mencangkup dalam jumlah barang dan jasa yang jumlah

perhitungannya menjadi lebih banyak dibanding dengan dua indeks

diatas.

Menurut adiwarman karim (2008:135), Secara umum inflasi

berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/komoditas dan

jasa selama satu periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai

fenomena moneter karena terjadinya kenaikan nilai unit penghitungan

Page 61: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

41

moneter terhadap suatu komoditas. Sebaliknya, Jika yang terjadi

adalah penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap barang-

barang/komoditas dan jasa di definisikan sebagai deflasi ( Deflation ).

b. Teori Inflasi Islam

Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi

perekonomian karena (Karim, 2007 : 139):

1) Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terhadap fungsi

tabungan (nilai simpanan), fungsi dari pembayaran di muka, dan

funsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari

uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi

juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan

kata lain “self feeding inflation”.

2) Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung

dari masyarakat (turunnya Marginal Propensity to Save).

3) Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk

non-primer dan barang-barang mewah (naiknya Marginal

Propensity to Consume).

4) Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu

penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam

mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi ke arah

Page 62: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

42

produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi,

dan lainnya.

c. Jenis Inflasi dan Sebabnya

Menurut Paul A. Samuelson, inflasi dapat di golongkan menurut

tingkat keparahannya, yaitu sebagai berikut (Adiwarman Karim,

2008:137):

a) Moderate Inflation

Karateristiknya adalah kenaikan tingkat harga yang lambat.

Umumnya di sebut sebagai “inflasi satu digit”. Pada tingkat inflasi

seperti ini orang-orang masih mau untuk memegang uang dan

menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang daripada dalam bentuk

aset rill.

b) Galopping Inflation

Inflasi pada tingkat ini terjadi pada tingkatan 20% sampai dengan

200% per tahun. Pada tingkatan inflasi seperti ini orang hanya mau

memegang uang seperlunya saja, sedangkan kekayaan di simpan

dalam betuk aset-aset rill. Orang akan menumpuk barang-barang,

membeli rumah dan tanah. Pasar uang akan mengalami penyusutan

dan pendanaan akan dialokasikan melalui cara-cara dari selain tingkat

bunga serta orang tidak akan memberikan pinjaman kecuali dengan

tingkat bunga yang amat tinggi. Banyak perekonomian yang

mengalami tingkat inflasi seperti ini tetap berhasil ‘selamat’ walaupun

Page 63: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

43

sistem harganya berlaku sangat buruk. Perekonomian seperti ini

cenderung mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan besar pada

perekonomian karena orang-orang akan cenderung mengirimkan

dananya untuk berinvestasi diluar negeri daripada berinvestasi didalam

negeri (capitaloutflow)

c) Hyper Inflation

Inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan yang sangat tinggi yaitu

jutaan sampai triliunan persen per tahun. Walaupun banyak

pemerintahan yang perekonomiannya dapat bertahan menghadapi

galloping inflation, akan tetapi tidak ada pemerintahan yang dapat

bertahan menghadapi inflasi jenis ketiga yang amat ‘mematikan’ ini.

Menurut Sadono Sukirno (2016:333), berdasarkan kepada sumber

atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi biasanya

dibedakan kepada tiga bentuk berikut:

a. Inflasi Tarikan Permintaan

Infasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian

berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi

menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya

menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan

ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang

berlebihan ini akan menimbulkan inflasi. Inflasi tarikan

permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau

Page 64: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

44

ketidakstabilan politik yang terus menerus. Dalam masa seperti

ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang

dipungutnya.

Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut

pemerintah terpaksa mencetak uang atau meminjam dari bank

sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebih tersebut

menyebabkan permintaan agregat akan melebihi kemampuan

ekonomi tersebut menyediakan barang dan jasa. Maka keadaan

ini akan mewujudkan inflasi.

b. Inflasi Desakan Biaya ( Cost Push Inflation )

Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian

berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat

rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi

permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan

produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih

tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan

tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini

mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan

menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.

c. Inflasi Diimpor ( Imported Inflation )

Inflasi juga dapat bersumber dari kenaikkan harga-harga

barang yang diimpor. Inflasi ini akan terwujud apabila barang-

Page 65: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

45

barang impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai

peranan penting dalam kegiatan pengeluaran-pengeluran

perusahaan.

Menurut manurung et, al. (2004:164-166), Ada beberapa indikator

ekonomi makro yang digunakan untuk megetahui laju inflasi selama

satu periode tertentu, yaitu sebagai berikut:

a) Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang

menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli

konsumen dalam satu periode tertentu. IHK dihitung

berdasarkan harga barang dan jasa yang dikonsumsi

masyarakat dalam satu periode tertentu. Masing-masing harga

barang dan jasa tersebut di beri bobot (weighted) berdasarkan

tingkat keutamaanya. Barang dan jasa yang dianggap paling

penting diberi bobot yang paling besar.

Di Indonesia perhitungan, perhitungan IHK dilakukan

dengan meempertimbangkan sekitar beberapa ratus komoditas

pokok. Untuk lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya,

perhitungan IHK dilakukan dengan melihat perkembangan

regional, yaitu dengan mempertimbangkan tingkat inflasi kota-

kota besar, terutama ibu kota propinsi-propinsi diindonesia.

Page 66: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

46

Inflasi = IHPBt – IHPBt-1 X 100%

IHPBt-1

Angka inflasi diperoleh dengan menggunakan rumus

perhitungan di bawah ini.

Keterangan:

IHKt = Indeks Harga Konsumen Pada Periode t

IHKt-1 = Indeks harga Konsumen Pada Periode Sebelum t

b) Indeks Harga Perdagangan Besar ( Wholescale Price Indeks )

Indeks Harga Perdagangan Besar Berbeda dengan metode

perhitungan IHK yang melihat inflasi dari segi konsumen,

indeks harga perdagangan besar (IHPB) melihat inflasi dari

segi produsen. IHPB menunjukkan tingkat harga yang diterima

produsen pada berbagai tingkat produksi Menghitung inflasi

berdasarkan data IHPB adalah:

Keterangan:

IHPBt = Indeks Harga Perdagangan Besar Pada Periode t

IHPBt-1 = Indeks Harga Perdangan Besar Sebelum Periode t

Inflasi = ( IHKt - IHKt-1 )

IHKt-1

Page 67: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

47

Inflasi = IHIt – IHIt-1 X 100%

IHIt-1

c) Indeks Harga Implisit ( GDP Deflator )

Walaupun sangat bermanfaat, IHK dan IHPB memberikan

gambaran laju inflasi yang sangat terbatas. Sebab, dilihat dari

metode perhitunganya, kedua indikator tersebut hanya

melingkupi beberapa puluh atau mungkin ratus jenis barang

dan jasa, dibeberapa puluh kota saja. Padahal dalam kenyataan,

jenis barang dan jasa yang diproduksi atau dikonsumsi dalam

suatu perekonomian dapat mencapai ribuan, puluhan ribu

bahkan mungkin ratusan ribu jenis. Kegiatan ekonomi juga

terjadi tidak hanya dibeberapa kota saja, melainkan seluruh

pelosok wilayah. Untuk mendapatkan gambaran inflasi yang

paling mewakili keadaan yang sebenarnya, ekonom

menggunakan indeks harga implisit ( GDP Deflator ),

disingkat IHI. Sama halnya dengan dua indikator sebelumnya,

penghitungan inflasi berdasarkan IHI dilakukan dengan

menghitung perubahan angka indeks.

Keterangan:

IHIt = Indeks Harga Implisit Pada Periode t

IHIt-1 = Indeks Harga Implisit Pada Periode Sebelum t

Page 68: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

48

d. Efek Buruk Inflasi

Menurut Sukirno (2004:338), Efek buruk dari inflasi yaitu sebagai

berikut:

1) Inflasi dan Perkembangan Ekonomi

Inflasi yang tinggi tingakatnya akan menghambat

perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik

menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan.

Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya

untuk tujuan spekulasi. Investasi produktif akan berkurang dan

tingkat kegiatan ekonomi akan menurun. Sebagai akibatnya lebih

banyak pengangguran akan terwujud. Kenaikan harga-harga juga

menimbulkan efek buruk pula ke atas perdagangan. Kenaikan

harga menyebabkan barang-barang Negara itu tidak dapat bersaing

dipasaran internasional, selanjutnya ekspor akan menurun.

Sebaliknya, harga-harga produksi dalam negeri yang semakin

tinggi sebagai akibat inflasi menyebabkan barang-barang impor

relatif murah, maka lebih banyak impor yang dilakukan. Ekspor

yang menurun dan diikuti oleh impor yang bertambah

menyebabkan ketidak seimbangan dalam aliran mata uang asing.

Kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.

2) Inflasi dan Kemakmuran Rakyat

Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi

Page 69: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

49

Negara inflasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap individu

dan masyarakat.

3) Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang

berpendapatan tetap.

Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan

harga-harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-

individu yang berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat

juga akan menurun.

4) Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.

Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang.

Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-

institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai

riilnya akan menurun apabila inflasi berlaku

5) Memperburuk pembagian kekayaan

Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan

menghadapi kemorosotan dalam nilai riil pandapatnya, dan

pemilik kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan dalam

nilai riil kekayaannya. Juga sebagian penjual/pedagang dapat

mempertahankan nilai riil pendapatannya. Dengan demikian inflasi

menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan

berpendapatan tetap dengan pemilik-pemilik harta tetap dan

penjual/pedagang akan menjadi semakin tidak merata.

Page 70: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

50

e. Macam-macam Ukuran Inflasi

Macam-macam ukuran inflasi adalah sebagi berikut: (Sukirno,

2004:337)

1) Inflasi ringan adalah tingkat inflasi yang berada dibawah 10%

dalam setahun.

2) Inflasi sedang adalah tingkat inflasi yang berada diantara 10-30%

dalam setahun.

3) Inflasi berat adalah tingkat inflasi yang berkisar antara 30%-100%

dalam setahun.

4) Inflasi tinggi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang berkisar

lebih dari 100% dalam setahun.

5. Pendapatan Nasional (PDB)

a. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan suatu negara pada periode tertentu biasanya satu tahun.

Istilah lain pendapatan nasional antara lain: produk domestik bruto

(Gross Domestic Product/GDP atau Product Domestic Bruto/PDB),

produk nasional bruto (Gross National Product/GNP ) serta produk

nasional netto (Net National Product/NNP) ( Huda dkk., 2007:21).

Angka total pendapatan atau produk nasional bruto (GNP)

merupakan konsep yang paling sering dipakai sebagai tolak ukur

tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara. Sedangkan

Page 71: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

51

produk domestik bruto (GDP) adalah nilai total atas segenap output

akhir yang dihasilkan oleh perekonomian (baik itu dilakukan oleh

penduduk warga negara maupun penduduk warga negara asing yang

bermukim dinegara yang bersangkutan). Jadi GNP sama dengan

GDP/PDB ditambah pendapatan milik penduduk domestik yang

dikirimkan dari negara lain berkat kepemilikan mereka atas

faktorfaktor produksi (modal dan tenaga kerja) (Todaro, 2006:46).

b. Perhitungan Pendapatan Nasional

Ada beberapa pendekatan dalam menghitungan pendapatan

nasional adalah sebagai berikut: (Huda dkk., 2008:22-25)

1) Pendekatan Produksi(GDP/PDB) adalah nilai pasar semua barang

dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun

waktu tertentu. Penghitungan pendapatan dengan menjumlahkan

nilai tambah bruto (gross value added) dari semua sektor produksi

seperti; sektor produksi pertanian, sektor produksi pertambangan

dan penggalian, sektor industri manufaktur, sektor industri listrik,

gas, dan air minum, sektor produksi bangunan, sektor produksi

perdagangan, hotel dan restoran dan lain-lain. Penghitungan

pendapatan dengan konsep nilai tambah bertujuan agar terhidar

dari penghitungan ganda (double-count).

Deflator GDP GDP Nominal

GDP Riil

Page 72: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

52

Y = C + I + G (X –M)

GDP nominal (nominal GDP) adalah nilai barang dan jasa yang

diukur dengan harga yang berlaku, sedangkan GDP riil (real GDP)

adalah nilai dari barang dan jasa yang dihitung dari harga konstan.

2) Pendekatan Pengeluaran(PNB/GNP) adalah penghitungan

pendapatan nasional dengan melakukan penjumlahan permintaan

akhir unit-unit ekonomi, yaitu: rumah tangga berupa konsumsi

(consumption/C), perusahaan berupa Investasi (investment/),

pengeluaran pemerintah (government /G), pengeluaran ekspor dan

impor (export-import/X-M). Penghitungan pendapatan nasional

umumnya ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Dimana, Y = Pendapatan, C = Konsumsi, I = Investasi, G =

Pengeluaran Pemerintah, dan X – M = Eksport Netto.

GDP adalah nilai barang jadi yang diproduksi di dalam negeri,

sedangkan GNP adalah nilai barang yang diproduksi baik di dalam

negeri dan di luar negeri.

GDP Nominal = GDP Riil x Deflator GDP

Page 73: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

53

3) Pendekatan Pendapatan (NNI/NNP) adalah GNP yang dikurangi

dengan penyusutan dari stock modal yang ada selama periode

tertentu. Penyusutan modal adalah biaya dari memproduksi output

perekonomian.

B. Keterkaitan Variabel Terdahulu

1. Hubungan Bagi hasil dengan Deposito Mudharabah

Penelitian yang dilakukan oleh Suratman (2013), Ifa Marifat

(2016), Bayu (2013), dan Rizqa (2010) menyimpulkan bagi hasil

deposito mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap deposito

mudharabah dikarenakan para nasabah dalam menempatkan dananya

di bank syariah masih dipengaruhi oleh motif untuk mencari profit

sehingga jika tingkat bagi hasil bank semakin besar maka akan

semakin besar pula dana pihak ketiga khususnya deposito yang

disimpan bank.

2. Hubungan Suku Bunga (BI Rate) terhadap Deposito Mudharabah

Tingkat suku bunga merupakan harga dari penggunaan uang atau

bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka

waktu tertentu seperti halnya dengan barang-barang lain. Pada bank

umum kebijakan bunga akan sangat tergantung dengan kebijakan

bunga dari Bank Sentral (Samuelson dan Nordhaus, 2004). Apabila

tingkat suku bunga pada bank konvensional lebih tinggi dibandingkan

dengan tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah, maka tidak

Page 74: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

54

menutup kemungkinan nasabah yang semula merupakan nasabah bank

syariah akan beralih menjadi nasabah bank konvensional. Sebaliknya,

jika tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah lebih tinggi

dibandingkan tingkat suku bunga di bank konvensional, maka tidak

menutup kemungkinan nasabah yang semula merupakan nasabah bank

konvensional akan beralih menjadi nasabah bank syariah (Natalia dkk.,

2014). Hal ini sesuai dengan penelitian Haron dan Nursofiza (2008)

yang memperlihatkan hasil bahwa tingkat suku bunga berpengaruh

negatif terhadap simpanan mudharabah di bank syariah.

3. Hubungan Inflasi dengan Deposito Mudharabah

Penelitian yang dilakukan oleh Haron dan Nursofiza (2005), inflasi

berhubungan negatif dengan deposito yang dihimpun bank. Hal ini

disebabkan ketika inflasi mengalami kenaikan, maka para nasabah

akan mencairkan dananya untuk mempertahankan tingkat

konsumsinya. Muhamad Abduh, Azmi dan Duasa (2011) dalam

penelitiannya mendapat hasil bahwa inflasi memiliki dampak negatif

terhadap Deposito Mudharabah. Sebagaimana yang dihasilkan oleh

Ani dan Wasilah (2010) tingkat inflasi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan deposito Mudharabah berjangka 1

bulan. Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi

perekonomian karena dapat melemahkan semangat menabung dan

sikap terhadap menabung dari masyarakat serta menimbulkan

Page 75: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

55

gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi tabungan

(nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit

perhitungan (Adiwarman Karim, 2008 : 139).

4. Hubungan Pendapatan Nasional (PDB) dengan Deposito Mudharabah

PDB (Produk Domestik Bruto) merupakan ukuran nilai pasar dari

barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada

dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Menurut pandangan modern yaitu setelah masa klasik, tabungan

tergantung kepada pendapatan nasional. Pada tingkat pendapatan

nasional yang rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi

masyarakat lebih tinggi dari pendapatan nasional. Semakin tinggi

pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat (Wulandari,

2013:5).

C. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun

ruang lingkup hampir sama tetapi karena objek, periode, waktu dan alat

analisis yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak

sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi.

Berikut beberapa ringkasan penelitian terdahulu:

Page 76: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

56

Table 2.2

Penelitian Terdahulu

No Penulis dan

Tahun

Judul

Penelitian

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan

1. JURNAL Pengaruh Inflasi (X1), Regresi Hasil

Afif Inflasi, BI BI Rate Linier penelitian

Rudiansyah/2014 Rate, PDB, (X2), PDB Multiple menunjukkan

Nilai Tukar (X3), Nilai variabel

Rupiah Tukar inflasi, BI

Terhadap Rupiah rate, PDB,

Simpanan (X4), dan dan nilai

Mudharabah Simpanan tukar secara

pada Bank Mudharabah simultan

Syariah di (Y) berpengaruh

Indonesia signifikan

terhadap

deposito

mudharabah

pada bank

syariah di

Indonesia.

Sementara

sebagian

PDB

menunjukkan

efek positif

pada

Page 77: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

57

deposito

mudharabah

di bank

syariah.

Sementara

inflasi, suku

bunga bank

sentral dan

rupiah tidak

berpengaruh

terhadap

deposito

mudharabah

di bank

syariah di

Indonesia.

2. JURNAL

Abdullah Syakur

Novianto dan

Djumilah

Hadiwidjojo

Analisis

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Penghimpunan

Deposito

Mudharabah

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Produk

Domestik

Bruto (X1),

Inflasi (X2),

Tingkat

Bagi Hasil

(X3),

Jumlah

Kantor (X4),

dan

Deposito

Vector

Auto

Regression

(VAR)

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

produk

domestik

bruto (PDB)

dan jumlah

kantor

berpengaruh

signifikan

Page 78: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

58

Mudharabah terhadap

(Y) deposito

mudharabah,

sedangkan

tingkat

onflasi dan

tingkat bagi

hasil tidak

berpengaruh

terhadap

deposito

mudharabah.

3. JURNAL Analisis Inflasi (X1), Regresi Variabel

Nisa Lidya dan Pengaruh Kurs (X2), Linier inflasi tidak

Tatik Inflasi, Kurs, Suku Bunga Multiple berpengaruh

Maryati/2015 Suku Bunga, (X3), Bagi signifikan

dan Bagi Hasil Hasil (X4), dan positif

Terhadap Deposito terhadap

Deposito paba Bank deposito

PT. Bank Syariah mudharabah.

Syariah Mandiri (Y) Variabel

Mandiri 2007- nilai tukar

2012 memiliki

efek negatif

yang

signifikan

terhadap

deposito

Page 79: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

59

mudharabah.

Variabel BI

Rate

berpengaruh

signifikan

terhadap

deposito

mudharabah.

Sedangkan

variabel bagi

hasil yang

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

deposito

mudharabah.

4. TESIS

Zamzami/2017

Analisis

Pengaruh Bagi

Hasil, Inflasi,

SWBI dan BI

Rate Terhadap

Tabungan

Mudharabah

pada

Perbankan

Syariah

Bagi Hasil

(X1), Inflasi

(X2), SWBI

(X3), BI

Rate (X4),

dan

Tabungan

Mudharabah

(Y)

Analisis

VAR

(Vector

Auto

Regressive)

Bahwa

variabel bagi

hasil, inflasi,

SWBI, dan

BI Rate

berpengaruh

terhadap

tabungan

mudharabah.

Dalam

Page 80: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

60

Periode 2010- jangka

2014 pendek atau

periode awal

pengamatan

SWBI

memiliki

pengaruh

yang paling

dominan

diantara

variabel lain

terhadap

tabungan

mudharabah.

5. TESIS Analisis Tingkat Analisis Bahwa

Asmawarna Pengaruh Suku Bunga VAR variabel

Sinaga/2017 Tingkat Suku (X1), Bagi (Vector tingkat suku

Bunga (BI Hasil (X2), Auto bunga (BI

Rate), Bagi Inflasi (X3), regressive) Rate), bagi

Hasil, Inflasi, Harga Emas hasil, inflasi,

dan Harga (X4), dan dan harga

Emas Jumlah emas

Terhadap Deposito berpengaruh

Jumlah Mudharabah terhadap

Deposito (Y) jumlah

Mudharabah deposito

Perbankan mudharabah.

Page 81: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

61

Syariah Dalam

Periode 2010- jangka

2015 pendek atau

periode awal

pengamatan,

bagi hasil

memiliki

pengaruh

yang paling

dominan

diantara

variabel lain

terhadap

deposito

mudharabah.

Sedangkan

dalam jangka

panjang atau

periode akhir

pengamatan,

inflasi

memiliki

pengaruh

yang paling

dominan

diantara

variabel lain

terhadap

Page 82: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

62

jumlah

deposito

mudharabah.

6. SKRIPSI Analisi Tingkat Regresi Bahwa

Ifat Marifat/2016 Pengaruh Bagi Hasil Data Panel tingkat bagi

Tingkat Bagi (X1), hasil

Hasil Deposito Jumlah deposito

Mudharabah, Kantor mudharabah,

Jumlah Kantor layanan jumlah

Layanan, (X2), Inflasi kantor

Inflasi, dan (X3), PDB layanan,

PDB Teradap (X4), dan inflasi dan

Jumlah Jumlah PDB

Deposito Deposito berpengaruh

Mudharabah Mudharabah signifikan

Pada Bank (Y) terhadap

Umum Syariah jumlah

(BUS) di deposito

Indonesia mudharabah

secara

simultan.

Namun

secara parsial

hanya tingkat

bagi hasil

deposito

mudharabah

Page 83: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

63

berpengaruh

signifikan

secara

negatif

terhadap

jumlah

deposito

mudharabah,

sedangkan

inflasi dan

PDB secara

parsial tidak

berpengaruh

dan tidak

signifikan

terhadap

jumlah

deposito

mudharabah.

7. SKRIPSI

Suratman/2013

Pengaruh

Jumlah Bagi

Hasil Deposito

Mudharabah,

Tingkat Imbal

SBIS, Suku

Bunga

Simpanan

Jumlah Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

(X1),

Tingkat

Imbal SBIS

(X2), Suku

Analisi

Regresi

Linier

Berganda

Kemampuan

prediksi dari

keempat

variabel

tersebut

terhadap

jumlah

deposito

Page 84: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

64

Berjangka 1 Bunga mudharabah

Bulan, dan Simpanan adalah

Inflasi Berjangka 1 68,8%.

Terhadap Bulan (X3), sebagaimana

Jumlah Inflasi (X4), ditunjukkan

Deposito Jumlah oleh

Mudharabah Deposito besarnya

(Studi Kasus Mudharabah adjusted R

PT. Bank Bank square,

Syariah Syariah sedangkan

Mandiri Tahun Mandiri (Y) sisanya

2007-2011) 31,2%

dipengaruhi

oleh faktor

lain yang

tidak

dimasukkan

ke dalam

variabel

penelitian

ini.

8. SKRIPSI Penagruh Inflasi (X1), Analisi Variabel

Bayu Ayom Inflasi, Tingkat Regresi Indepeden

Gumelar/2013 Tingkat Suku Suku Bunga Linier (inflasi,

Bunga Deposito Berganda tingak suku

Deposito, dan (X2), bunga

Jumlah Bagi Jumlah Bagi deposito, dan

Page 85: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

65

Hasil Deposito Hasil jumlah bagi

Terhadap Deposito hasil

Jumlah (X3), dan deposito)

Deposito Jumlah signifikan

Mudharabah Deposito berpengaruh

(Studi Kasus Mudharabah terhadap

PT. Bank Bank jumlah

Syariah Syariah deposito

Mandiri Tahun Mandiri (Y) mudharabah.

2008-2012) Secara

parsial

variabel

inflasi

mempunyai

pengaruh

yang

negative

terhadap

jumlah

deposito

mudharabah,

variabel

tingkat suku

bunga

deposito

mempunyai

pengaruh

yang negatif

Page 86: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

66

terhadap

jumlah

deposito

mudharabah,

sedangkan

variabel

jumlah bagi

hasil

deposito

mempunyai

pengaruh

yang positif

terhdap

jumlah

deposito

mudharabah.

9. SKRIPSI

Rizqa

Rizqiana/2010

Pengaruh Bagi

Hasil

Terhadap

Jumlah

Deposito

Syariah

Mudharabah

yang ada pada

Bank Syariah

Mandiri

Bagi Hasil

(X1), dan

Jumlah

Deposito

Syariah

Mudharabah

(Y)

Uji Regresi

Sederhana

Variabel bagi

hasil

berpengaruh

signifikan

sebesar

89,7%

terhadap

jumlah dana

deposito,

sedangkan

sisanya

10,3%

Page 87: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

67

dipengaruhi

oleh faktor

lain.

D. Hipotesis Penelitian

Menurut (Hendri Tanjung & Abrista Devi, 2013:97), Hipotesis adalah

dugaan sementara dari permasalahan yang akan dibuktikan dengan data

empiris. Data empiris ini penting sebagai bukti dari hipotesis yang

diberikan dalam penelitian. Melalui data empiris juga,dapat di ambil

keunikan dari penelitian atau kajian syariah terhadap suatu problem

ekonomi, tetapi kalau diberikan data empiris yang mendukungnya,

kelihatan jarang. Oleh karena itu, sangat baik sekali jika data empiris

dikumpulkan untuk menjawab permasalah penelitian yang dibuat.

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2002:68), hipotesis adalah suatu

korelasi yang sifatnya masih sementara atau pernyataan berdasarkan pada

pengetahuan tertentu yang masih lemah dan harus dibuktikan

kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan dugaan sementara

yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa

data. Adapun Hipotesis yang diajukan peneliti ini adalah sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

68

1. Variabel Bagi Hasil (X1)

H0.1 : Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank Syariah di Indonesia.

Ha.1 : Bagi Hasil berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah

dana deposito mudharabah berjangka bank Syariah di

Indonesia.

2. Variabel BI Rate (X2)

H0.2 : BI rate tidak berpengaruh terhadap jumlag dana deposito

mudharabah berjangka bank Syariah di Indonesia.

Ha.2 : BI rate berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah dana

deposito mudharabah bank Syariah di Indonesia.

3. Variabel Inflasi (X3)

H0.3 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank Syariah di Indonesia.

Ha.3 : Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka bank Syariah di Indonesia.

4. Variabel Pendapatan Nasional (PDB) / (X4)

H0.4 : Pendapatan Nasional (PDB) tidak berpengaruh terhadap

jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank Syariah di

Indonesia.

Page 89: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

69

Ha.4 : Pendapatan Nasional (PDB) berpengaruh secara signifikan

terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank

Syariah di Indonesia.

5. Variabel bagi hasil (X1), BI rate (X2), inflasi (X3), pendapatan

nasional (PDB)/(X4)

H0.5 : bagi hasil (X1), BI rate (X2), inflasi (X3), pendapatan

nasional (PDB)/(X4) tidak berpengaruh secara simultan

terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank

Syariah di Indonesia.

Ha.5 : bagi hasil (X1), BI rate (X2), inflasi (X3), pendapatan

nasional (PDB)/(X4) berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap terhadap jumlah dana deposito mudharabah

berjangka bank Syariah di Indonesia.

Page 90: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian diperlukan adanya penekanan batasan

lokasi, waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas (Hamid,

2010). Secara umum penelitian ini menganalisis tentang pengaruh bagi

hasil, BI rate, inflasi, pendapatan nasional (PDB) terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia periode Januari

2011 – Desember 2016. Adapun variabel yang digunakan terdiri dari lima

variabel. Jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank syariah di

Indonesia merupakan variabel terikat (dependent) dalam penulisan ini.

Kemudian yang menjadi variabel bebasnya (independent) yaitu bagi hasil,

BI rate, inflasi, dan pendapatan nasional (PDB) sebagai representasi

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia.

B. Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data merupakan hal yang harus dilakukan didalam

penelitian, karena dengan pengumpulan data kita dapat memperoleh hasil

yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

melihat pengaruh variabel bagi hasil, BI rate, Inflasi, dan pendapatan

nasional (PDB) terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka

Page 91: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

71

pada bank syariah di Indonesia. Agar tujuan penellitian ini terpenuhi,

maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data

sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang

menerbitkan dan bersifat pakai. Adapun data sekunder yang dimaksud

didapat melalui website resmi, berupa data berbasis bulanan periode

Januari 2011 – Desember 2016 yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Data Jumlah Dana Deposito Mudharabah Berjangka 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan, 12, bulan, dan ≥ 12 bulan dalam miliar rupiah yang

diperoleh dari statistik Perbankan Syariah (SPS).

2. Data Bagi Hasil dalam equivalent vate yang diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah (SPS).

3. Data BI rate dalam presentase yang diperoleh dari Bank Indonesia

(BI) www.bi,go.id.

4. Data inflasi dalam presentase yang diperoleh dari Bank Indonesia

(BI) www.bi,go.id.

5. Data Pendapatan Nasional (PDB) atas harga konstan dalam miliar

rupiah yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain metode pengumpulan data sekunder melalui website, dalam

penelitian ini juga menggunakan refrensi pendukung lainnya, yaitu

melalui kajian studi pustaka, terutama terkait dengan teori-teori yang

bersangkutan dengan variabel penelitian.

Page 92: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

72

C. Teknik Analisis Data

1. Uji Dasar Asumsi Klasik

Uji dasar asumsi klasik ini dilakukan sebagai parameter untuk

mengukur apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat BLUE

(Best Linier Unbiased Estimator) atau tidak.

Untuk mendapatkan hasil memenuhi sifat tersebut perlu dilakukan

pengujian asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah terstandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal

jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati

nilai rata-ratanya. Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya

disebabkan karena distribusi data tidak normal, karena terdapat

nilai ekstrem pada data yang diambil (Suliyanto, 2011:69).

Menurut Winarno (2011:539) untuk mendeteksi normalitas

data dapat dilakukan dengan melihat koefisien Jarque-Bera dan

probabilitasnya. Kedua angka ini saling mendukung.

Ketentuannya adalah sebagai berikut:

1. Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka

data berdistribusi normal.

Page 93: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

73

2. Bila probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi atau α

(5%), maka data berdistribusi normal (hipotesis nolnya

adalah data berdistribusi normal). Dalam perangkat Eviews

yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, normalitas

dapat diketahui dengan melihat kepada histogram dan uji

Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel. Jika nilai JB < X2

tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan

berdistribusi normal (Suliyanto, 2011:75).

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di

antara variabel bebas (Suliyanto, 2011:82). Multikolinieritas

adalah hubungan linier antar variabel independen didalam regresi

berganda. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Menurut Agus Widarjono (2010:75)

jika ada multikolinieritas antar variabel independen, estimasi

dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) masih

menghasilkan estimator yang tidak bias, linier dan mempunyai

varian yang minimum (BLUE) karena estimator yang BLUE tidak

memerlukan asumsi terbebas dari masalah multikolinieritas.

Metode untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah

multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

Page 94: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

74

korelasi parsial antar variabel independen. Sebagai aturan kasar

(rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0,85

maka kita duga multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika

koefisien korelasi kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak

mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu

kehatihatian terutama pada data time series seringkai menunjukan

korelasi antara variabel independen yang cukup tinggi. Korelasi

tinggi ini terjadi karena data time series seringkali menunjukan

unsur trend, yaitu data bergerak naik dan turun secara bersamaan

(Widarjono, 2010:77).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana varians dari setiap

gangguan tidak konstan. Dampak adanya hal tersebut adalah tidak

efesiennya proses estimasi, sementara hasil estimasinya sendiri

tetap konsisten dan tidak “reliable” atau tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas

(Supranto, 2004:19).

Data yang baik adalah data yang homokedastisitas.

Homokedastisitas terjadi jika varian variabel pada model regresi

memiliki nilai yang sama atau konstan (Suliyanto, 2011:95).

Page 95: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

75

Heteroskedastisitas berarti varians variabel gangguan yang tidak

konstan. Masalah heteroskedastisitas dengan demikian lebih sering

muncul pada cross section daripada time series. Jika varian dari

residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap, maka

disebut heteroskedastisitas.

Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah metode

Park. Uji park dilakukan dengan melakukan regresi fungsi-fungsi

residual. Jika variabel independen tidak signifikan, maka dapat

disimpulkan bahwa model yang terbentuk dalam persamaan

regresi tidak mengandung masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah hubungan yang muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan dengan satu

sama lain. Masalah autokorelasi bisa ditemukan jika menggunakan

data time series (Kuncoro, 2007:83). Dalam mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. Jika nilai

probabilitas pada Obs*R-square lebih besar dari taraf nyata (α)

model asrtinya tidak ditemukan gejala autokorelasi pada model

begitupun sebaliknya.

Page 96: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

76

2. Regresi Data Panel

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan

dari data cross section dan data time series. Kombinasi dari gabungan

kedua data tersebut adalah data panel. Data time series merupakan data

yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu,

sedangkan data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu

waktu terhadap banyak individu. Data panel (pool) yakni data yang

merupakan gabungan antara runtun waktu (time series) dengan seksi

silang (cross section). Oleh karenanya, data panel memiliki gabungan

karakteristik keduanya yaitu data yang terdiri dari beberapa objek dan

meliputi beberapa waktu (Winarno, 2011:91).

Data cross section dalam penelitian ini adalah 5 jangka waktu deposito

mudharabah pada bank syariah di Indonesia yang telah memenuhi kriteria

untuk pemilihan sampel yaitu deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6

bulan, 12 bulan, dan ≥ 12 bulan . Sedangkan data time series dalam

penelitian ini memiliki 72 waktu pengamatan yaitu selama 6 tahun

(Januari 2011 – Desember 2016) dengam menggunakan laporan bulanan.

Sehungga jumlah pengamatan (observation) sebanyak 360 pengamatan (5

x 72 = 360).

Teknik analisis yang dipakai adalah dengan analisis regresi data panel

dengan menggunakan Eviews 9.0 sebagai program pengolah datanya.

Selain itu juga digunakan software Ms. Excel sebagai software pembantu

Page 97: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

77

dalam mengkonversi data dalam bentuk yang lebih representative untuk

digunakan pada software utama diatas

Menurut Agus Widarjono (2009:229) ada beberapa keuntungan yang

diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel yang

merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu

menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan Degree

Of Freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data

time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika

ada masalah penghilangan variabel (omitted variable).

Model Regresi Panel Menurut Agus Widarjono:

Yit = α + b1X1it+ b2X2it+ b3X3it+ b4X4it + e

Dimana:

Y = Variabel dependen

α = Kostanta

X = Variabel independen

b = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

t = Waktu

i = Perusahaan

e = Error term

Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:

Page 98: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

78

1) Model Common Effect

Model Common Effect atau Pooled Regression Model adalah

motode estimasi yang menggabungkan (pooled) seluruh data time

series dan cross section dengan menggunakan pendekatan OLS

(Ordinary Least Square) untuk melakukan estimasi parameternya.

Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun

waktu sehingga perilaku data antara perusahaan diasumsikan sama

dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya model common effect

sama seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data

yang digunakan bukan time series atau data cross section saja

melainkan data panel yang diterapkan data bentuk pooled. Bentuk

umum untuk model Ordianry Least Square adalah:

Yit = b0 + b1Xit+ b2Xit+ εit untuk i=1,2,…,n dan t=1,2,…,t

Ordinary Least Square merupakan metode paling sederhana

dalam pengolahan data panel. Pendekatan ini biasa digunakan untuk

mengolah data berbentuk pool. Kelemahan yang dimiliki Ordinary

Least Square ini adalah tidak memperlihatkan perbedaan, baik antar

individu maupun antar waktu (Nachrowi, 2006:312).

Page 99: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

79

2) Model Fixed Effect

Pendekatan ini menggunakan variabel boneka yang dikenal

dengan sebutan model efek tetat (fixed effect) atau Least Square

Dummy Variabel atau disebut juga Covariance Model.

Pada metode fixed effect, estimasi dapat dilakukan dengan

tanpa pembobotan (no wight) atau Least Square Dummy variabel

(LSDV) dan dengan pembobotan (Cross Section Weight) atau General

Least Square (GLS). Tujuan dilakukan pembobotan adalah untuk

mengurangi heterogenitas atau unit cross section (Damodar,

2004:106).

Persamaan pada estimasi dengan menggunakan fixed effect

model dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

Yit = b0 + b1Xit+ b2Xit+ b3D1i+ b4D2i+……+ εit

i = 1,2,....,n t = 1,2,....t D = dummy

3) Model Random Effect

Random Effect Model adalah model etimasi regresi panel

dengan asumsi koefisien dan intersep berbeda antara individu dan

antar waktu (Random Effect). Dimasukannya variabel dummy di dalam

Fixed Effect Model bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan tentang

model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa konsekuensi

berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada

Page 100: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

80

akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi

dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang dikenal

dengan Random Effect. Model ini akan mengestimasi data panel

dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu

dan antar individu.

Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random

Effect adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya,

karena dapat meningkatkan efisiensi dari least square. Bentuk umum

untuk Random Effect Model adalah:

Yit = α1 + bjXjit+ εit dengan εit = ui + vt + wit

Dimana :

ui ~ N ( 0, δu2) = komponen cross section error

vt ~ N ( 0, δv2 ) = komponen time series error

wit ~ N ( 0, δw2 ) = komponen eror kombinasi

3. Tahap Analisis Data

Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam

mengelola data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan.

a) Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk membandingkan apakah model fixed

effect atau model common effect yang lebih sesuai untuk digunakan

dalam penelitian ini (Winarno, 2011:17).

Page 101: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

81

Hipotesis Uji Chow adalah:

HO : Common Effect Model atau Pooled OLS

H1 : Fixed Effect Model

Pengujian Uji Chow menggunakan software Eviews adalah dengan

menggunakan uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan

dalam hipotesis diatas adalah dengan membandingkan nilai

probabilitasnya dengan α = 5%. Perbandingan yang dimaksud adalah

apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan

terima H1 sehingga dalam penelitian ini menggunakan fixed effect dan

perlu melakukan Hausman test. Namun sebaliknya jika nilai

probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak

H1 sehingga model yang tepat digunakan adalah common effect dan

tidak perlu dilakukan uji Hausman.

b) Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah

model Fixed Effect atau Random Effect yang lebih tepat digunakan

dalam regresi data panel. Uji ini di kembangkan oleh Hausman dengan

didasarkan pada ide bahwa LSDV di dalam model Fixed Effect dan

GLS adalah efisien sedangkan model OLS adalah tidak efisien, di lain

pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena

itu uji hipotesis nulnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda

Page 102: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

82

sehingga Uji Hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi

tersebut.

Pengujian dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Statistik uji hausman ini dengan melihat nilai probabilitas. Jika

nilai probabilitasn < 0,05 (untuk ditingkat signifikani = 0,05) maka Ho

ditolak dan menerima H1 dan model yang lebih tepat digunakan adalah

fixed effect model, begitupun sebaliknya. Bila nilai probabilitasnya >

0,05 (untuk ditingkat signifikasinya = 0,05) maka Ho diterima dan

menolak H1 dan model yang lebih tepat digunakan adalah random

effect model.

4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji

diterima atau ditolaknya (secara statistik) hasil hipotesa (H0) dari sampel.

Keputusan untuk mengolah H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistic yang

diperoleh dari data yang ada (Gujarati, 2003:120).

a) Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap

variabel bebas lainnya adalah konstan (Gujarati, 2003:125).

Page 103: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

83

Pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

1. Jika t hitung < t table, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang

artinya variabel penjelas secara parsial tidak mempengaruhi

variabel yang dijelaskan secara signifikan.

2. Jika t hitung > t table, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang

artinya variabel penjelas secara parsial mempengaruhi variabel

yang dijelaskan secara signifikan.

b) Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel

independen secara keseluruhan terdapat variabel dependen. Pengujian

ini dilakukan dengan membandingan F hitung dengan F tabel.

Menurut Suliyanto (2011:40), uji F digunakan untuk menguji

pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel

tergantungnya. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan

terhadap variabel tegantung, maka model persamaan regresi masuk

dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh

secara simultan maka hal ini akan masuk dalam kategori tidak cocok

atau not fit.

Pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

Page 104: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

84

1. Jika F hitung < F table, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang

artinya variabel penjelas secara serentak atau bersama-sama tidak

mempengaruhi variabel yang dijelaskan secara signifikan.

2. Jika F hitung > F table, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang

artinya variabel penjelas secara serentak dan bersama-sama

mempengaruhi variabel yang dijelaskan secara signifikan.

c) Uji Koefesien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa

baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit).

Koefisien determinasi ini mengukur presentase total varian variabel

dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis

regresi. Menurut Sulaiman (2004:86) nilain R² mempunyai interval

antara 0 sampai 1 (0 < R² < 1). Semakin besar R² (mendekati 1),

semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin

mendekati 0 maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat

menjelaskan variabel dependen.

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana

setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah penagamatan dalam

model akan meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukan

tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

tergantungnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka

Page 105: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

85

digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R

Square (R2 adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti

bahwa koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukan jumlah

variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R-Square)

maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau

turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model (Suliyanto,

2011:59).

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan

gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau

alternative solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka

pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskriptif kualitatif,

dan atau gabungan keduanya (Abdul Hamid, 2010:15).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 106: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

86

Interpretasi

Uji Chow

Pengaruh Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi, Pendapatan

Nasional, terhadap Jumlah Dana Deposito Mudharabah

Berjangka Bank Syariah di Indonesia

Pendapatan Nasional (X4) Inflasi (X3) BI Rate (X2) Bagi Hasil (X1)

Statistik Perbankan

Syariah (SPS) dan

Badan Pusat

Statistik (BPS)

Jumlah Dana Deposito

Mudharabah Berjangka

1 Bulan, 3 Bulan, 6

Bulan, 12 Bulan, ≥ 12

Bulan

Kesimpulan

Gambar 3.1

Kerangka Pemikiran

Common Effect Model Fixed Effect Model Random Effect Model

Uji Parsial (Uji T) Uji Simultan Adjusted R2

Pemilihan Model

Uji Hausman

Jumlah Dana Deposito

Mudharabah Berjangka (Y)

Metode Estimasi Data Panel

Uji Asumsi Klasik

Page 107: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

87

Dilihat dari kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini

menggunakan varibel Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi, dan Pendapatan Nasional untuk

menguji pengaruhnyan terhadap Deposito Mudharabah berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6

bulan, 12 bulan, dan >12 bulan. Data diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah,

Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik.

Langkah selanjutnya adalah Uji Asumsi Klasik, uji ini dilakukan sebagai

parameter untuk mengukur apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Untuk mendapatkan hasil memenuhi sifat

tersebut perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji: uji normalitas, uji

multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

Selanjutnya metode estimasi data panel , yaitu data yang merupakan gabungan

antara time series dengan cross section. Oleh karenanya, data panel memiliki

gabungan karakteristik keduanya yaitu data yang terdiri dari beberapa objek dan

meliputi beberapa waktu. Metode estimasi data panel dapat dilakukan melalui tiga

tahap, antara lain: Model Common Effect, Model Fixed Effect, dan Model Random

Effect

Untuk memilih model yang tepat digunakan dalam mengelola data panel,

terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, antara lain: Uji Chow dan Uji

Hausman. Uji Chow digunakan untuk membandingkan apakah model common effect

atau model fixed effect yang lebih sesuai digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya

Uji Hausman dalah pengujian statistik untuk memilih apakah model fixed effect atau

model Random effect yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini.

Page 108: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

88

Setelah mendapatkan pemilihan model apakah memilih model fixed effect atau

model Random effect yang lebih tepat digunakan selanjutnya adalah pengujian

hipotesis untuk menguji diterima atau ditolaknya hasil hipotesa dari sampel penelitian

ini. Uji Parsial (Uji t) dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap veriabel bebas

lainnya adalah konstan. Uji Simultan (Uji F) dilakukan untuk mellihat pengaruh

variabel-veriabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Uji

Koefesien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi

sesuai dengan data aktualnya atau untuk mengukur presentase total varian variabel

dependen yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi.

Setelah mendapatkan hasil langkah selanjutnya ialah interpretasi hasil

penelitian, hubungan dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen dan

kesimpulan dari penelitian ini.

Page 109: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

89

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah

Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

utama, yaitu penerimaan simpanan uang, meminjamkan uang, dan

memberikan jasa pengiriman uang. Hampir dapat dipastikan bahwa

pengelolaan dana bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah sudah

dikenal sejak pra-Islam. Di Timur Tengah, kemitraan bisnis dengan tehnik

mudharabah dapat dijadikan pengganti tingkat suku bunga sebagai cara

untuk membiayai aktivitas ekonomi. Islam datang, transaksi keuangan

yang berbasis bunga dilarang dan semua dana yang dikelola harus dengan

sistem bagi hasil.

Di dunia Arab, sistem perbankan modern yang pertama didirikan oleh

Mit Ghamr di Mesir pada tahun 1963 yaitu dengan memadukan sistem

bank tabungan Jerman dengan prinsip perbankan koperasi pedesaan

menurut kerangka permodalan Islam guna melayani masyarakat yang

enggan mengunakan jasa Bank Konvensional karena alasan agama. Bank-

bank yang tidak menarik untuk membayar bunga, yang kebanyakan

dihidupi oleh aktivitas perdagangan dan industri baik secara langsung oleh

bank maupun bermitra dengan pihak lain. Politik Perbankan Syariah tidak

Page 110: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

90

hanya terjadi di Mesir, tetapi juga dibeberapa belahan dunia Islam lainnya

seperti Turki dan Indonesia. Tetapi kedua negara tersebut masih terlambat

dalam mempromosikan gagasan tentang Perbankan Syariah. Sedangkan

Pakistan lebih dapat maju secara perlahan untuk menciptakan sistem

perekonomian tanpa system bunga (riba) (Ghafur Ansori, 2007:24).

2. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Sampai dengan bulan Desember 2016, industri Perbankan Syariah

telah mempunyai jaringan sebanyak 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21

Unit UsahaSyariah (UUS), dengan total jaringan kantor BUS dan UUS

mencapai 2.201 kantor yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara.

Total aset BUS & UUS Rp 365,504 miliar rupiah per Desember 2016

(www.bi.go.id).

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Grafik 4.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia tahun 2011 – 2016

2016 2015 2014 2013 2012 2011

10

5

0

BUS

UUS

30

25

20

15

Page 111: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

91

Perkembankan Bank Syariah di Indonesia dalam 6 tahun

terakhir terjadi kenaikan dalam Bank Umum Syariah (BUS) dari 11

Bank Umum Syariah (BUS) di tahun 2011 – 2013 bertambah menjadi

12 Bank Umum Syariah (BUS) di tahun 2014 – 2015, dan di bulan

Desember 2016 bertambah menjadi 13 Bank Umum Syariah (BUS).

Sedangkan terjadi penurunan untuk Unit Usaha Syariah (UUS) dimana

di tahun 2011 - 2012 terdapat 24 Unit Usaha Syariah (UUS), di tahun

2013 terjadi penurunan menjadi 23 Unit Usaha Syariah (UUS), dan di

tahun 2014 – 2015 terjadi penurunan menjadi 22 Unit Usaha Syariah

(UUS), pada Desember 2016 terjadi penurunan menjadi 21 Unit Usaha

Syariah (UUS).

a. Perkembangan Jumlah dana Deposito Mudharabah berjangka pada

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Dalam hal melakukan pengelolaan dana milik nasabah deposito,

Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang

menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang

berdasarkan prinsip mudharabah. Dimana Bank Syariah bertindak sebagai

mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul

maal (pemilik dana) dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank Syariah

dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah serta mengembangkanya, termasuk melakukan akad

Page 112: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

92

mudharabah pada dana dari pihak ketiga (Purnamasari dan Suswinarno,

2011:31).

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Grafik 4.2 Perkembangan jumlah dana deposito mudharabah berjangka Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah periode Januari 2011 – Desember 2016

Perkembangan Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan

pada Perbankan Syariah selama 1 tahun terakhir tahun 2011 mengalami

kenaikan sebesar 50,336 Miliar rupiah. Kegiatan penghimpunan jumlah

dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan selama tahun 2012

mengalami perubahan yang signifikat naik dan turunnya jumlah dana

deposito mudharabah, dimana pada bulan Januari sebesar 50,522 Miliar,

sedangkan di bulan Februari turun menjadi 49,208 Miliar, di bulan Maret

naik sebesar 51,048 Miliar, dan di bulan April turun menjadi 46,209

Miliar, dan di bulan Oktober - Desember naik sebesar 53,700 Miliar.

20000.00

0.00

≥ 12

Bulan

40000.00

12 Bulan 60000.00

6 Bulan 80000.00

3 Bulan 100000.00

1 Bulan 120000.00 M

ilia

r R

upia

h

JAN

UA

RI

20

11

JUN

I 20

11

NO

VE

MB

ER

20

11

AP

RIL

20

12

SE

PT

EM

BE

R 2

012

FE

BR

UA

RI 2

01

3

JUL

I 2

01

3

DE

SE

MB

ER

201

3

ME

I 2

01

4

OK

TO

BE

R 2

01

4

MA

RE

T 2

01

5

AG

US

TU

S 2

01

5

JAN

UA

RI

20

16

JUN

I 20

16

NO

VE

MB

ER

20

16

Page 113: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

93

Perkembangan jumlah dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan

selama tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar

21,180 Miliar. Perkembangan jumlah dana depsosito mudharabah

berjangka 1 bulan pada tahun 2014 mengalami peningkatan yang

signifikan dari tahun sebelumnya, total jumlah dana deposito mudharabah

berjangka 1 bulan sampai bulan Desember sebesar 103,100 Miliar, tetapi

pada bulan Maret mengalami penurunan sebesar 468 Miliar yang sangat

signifikan dari bulan Maret tahun sebelumnya sebesar 63,343 Miliar

penyebab penurunan pertumbuhan data historis menunjukkan bahwa

deposito mudharabah menurun karena kemampuan ekspansi jaringan

kantor dab perkembangan suku bunga simpanan.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan pada tahun 2015

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dimana pada Desember

tahun 2014 sebesar 103,100 Miliar tetapi di bulan Januari 2015 turun

menjadi 99,543 Miliar sampai di bulan Desember turun menjadi 95,816

Miliar.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan pada Januari –

Desember 2016 mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun

yang sebelumnya sebesar 13,601 Miliar. Ini dikarenakan nasabah lebih

menempatkan uangnya untuk menempatkan uangnya di bank untuk

deposito ketimbang untuk konsumsi, dan bagi hasil yang kecil yang

didapatkan oleh nasabah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Page 114: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

94

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 3 bulan pada tahun

2011 mengalami kenaikan setiap bulannya, ini terbukti pada Maret sebesar

70,14 Miliar, sedangkan pada bulan April bertambah sebesar 75,64 Miliar,

dan pada akhir bulan Desember naik menjadi 106,29 Miliar. Jumlah dana

deposito mudharabah berjangka 3 bulan pada tahun 2012 mengalami

kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 70,23 Miliar dari tahun

sebelumnya.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 3 bulan pada tahun 2013

mengalami naik dan turun setiap bulannya, pada bulan Maret kenaiakan

sebesar 203,33 Miliar, tetapi pada bulan September turun menjadi 195,81

Miliar, dan di akhir bulan Desember turun sebesar 182,02 Miliar. Jumlah

dana deposito mudharabah berjangka 3 bulan pada tahun 2014 mengalami

naik dan turun secara signifikan, dimana pada bulan Agustus mengalami

penurunan sebesar 131,77 Miliar, dan di akhir pada bulan Desember

mengalami kenaikan sebesar 206,15 Miliar.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 3 bulan pada tahun 2015

mengalami naik dan turun setiap bulannya, dimana pada bulan Januari

mengalami penurunan sebesar 199,08 Miliar, turun dari bulan Desember

tahun sebelumnya, dan di bulan Juli naik menjadi 202,56 Miliar, dan turun

di bulan Agustus – November sekitar 2%, tetapi di bulan Desember naik

menjadi 233,83 Miliar. Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 3

Page 115: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

95

bulan pada Januari – Desember 2016 mengalami kenaikan yang sangat

signifikan.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 6 bulan selama 5 tahun

dari tahun 2011-2015 mengalami naik dan turun secara signifikan dimana

pada tahun 2011 sebesar 41,86 Miliar, dan di tahun 2012 mengalami

kenaikan sebesar 64,21 Miliar, di tahun 2013 naik sebesar 66,01 Miliar, di

tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 64,02 Miliar, dan di tahun 2015

mengalami penurunan sebesar 60,98 Miliar. Jumlah dana deposito

mudharabah berjangka 6 bulan pada Januari – Desember 2016 mengalami

kenaikan yang sangat signifikan.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 12 bulan selama 5 tahun

dari tahun 2011-2015 mengalami naik dan turun secara signifikan, dimana

pada tahun 2011 sebesar 56,09 Miliar, tahun 2012 mengalami kenaikan

sebesar 69,53 Miliar, tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 72,85

Miliar, tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 54,86 Miliar, dan tahun

2015 mengalami penurunan sebesar 53,54 Miliar. Jumlah dana deposito

mudharabah berjangka 12 bulan di tahun 2016 mengalami kenaikan yang

signifikan sebesar 65,88 Miliar.

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka ≥ 12 bulan selama 6

tahun terakhir periode Januari 2011 – Desember 2016 mengalami naik dan

turun secara signifikan, dimana pada tahun 2011 sebesar 4,5 Miliar. Pada

tahun 2012-2013 mengalami kenaikan sebesar 5 Miliar. Pada tahun 2014

Page 116: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

96

mengalami penurunan sebesar 2,5 Miliar. Pada tahun 2015 mengalami

kenaikan sebesar 9,6 Miliar. Pada Desember 2016 mengalami penurunan

sebesar 1,5 Miliar. Ini dikarenakan nasabah lebih memilih deposito

mudharabah berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan ketimbang

yang ≥ 12 bulan.

b. Perkembanga Bagi Hasil Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah

Pembiayaan memiliki peranan penting dalam mengelola dana

deposito, karena pembiayaan merupakan bagian terbesar dari pendapatan

bank dan tentunya pula berpengaruh terhadap bagi hasil yang diterima

nasabah pemilik dana. Apabila Bank Syariah tidak mampu menyalurkan

pembiayaannya, sementara dana yang terhimpun dari shahibul maal (dana

pihak ke tiga) terus bertambah, maka akan terdapat banyak dana

menganggur, yang dapat berpengaruh terhadap pendapatan dari margin

bagi hasil. Hal ini pula yang akan menyebabkan penurunan dana pihak ke

tiga (DPK) pada Bank Syariah.

Page 117: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

97

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Grafik 4.3 Perkembangan Bagi Hasil periode Januari 2011 – Desember 2016

Bagi Hasil pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 16,05%

dimana pada bulan Januari sebesar 17,19%, ini dikarenakan kompetisi yang

ketat dengan Bank konvensional memaksa Bank Syariah harus menyediakan

pembiayaan alternative yang beresiko lebih kecil, dan Bank Syariah belum

dapat menanggung resiko besar, karena belum memiliki keahlian yang

dibutuhkan untuk memproses, memonitor, dan mengaudit berbagai proyek

bagi resiko.

Bagi Hasil pada tahun 2012 mengalami penurunan sebsar 14,90%

dimana pada bulan Januari sebesar 15,99%, ini dikarenakan sebagian nasabah

adalah nasabah yang mengedepankan motif keuntungan, sehingga dapat

berpindah ketika suku bunga simpanan di bank konvensional lebih

menguntungkan.

Bagi Hasil

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00

Bagi Hasil

JA

NU

AR

I 2

01

1

ME

I 2

01

1

SE

PTE

MB

ER

JA

NU

AR

I 2

01

2

ME

I 2

01

2

SE

PTE

MB

ER

JA

NU

AR

I 2

01

3

ME

I 2

01

3

SE

PTE

MB

ER

JA

NU

AR

I 2

01

4

ME

I 2

01

4

SE

PTE

MB

ER

JAN

UA

RI

20

15

ME

I 2

01

5

SE

PTE

MB

ER

JA

NU

AR

I 2

01

6

ME

I 2

01

6

SE

PTE

MB

ER

Page 118: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

98

Bagi Hasil pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 14,40%

dimana pada bulan Januari sebesar 16,10%, ini dikarenakan Bank Syariah

tidak dapat membiayai proyek jangka pendek, karena tingginya resiko yang

akan di dapatkan oleh Bank Syariah, dan keterbatasan peran bank sebagai

investor dalam hal pembiayaan mudharabah.

Bagi Hasil pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 20,69%

dimana pada Januari sebesar 14,42%, seiring dengan peningkatan suku bunga

pada Perbankan Konvensional tahun 2014. Terjadi peningkatan signifikan

tersebut sebagai dampak dari kebijakan BI untuk meningkatkan suku bunga

acuan.

Bagi Hasil pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 11,52%

dimana pada Januari sebesar 12,36%, ini terjadi karena hak kepemilikan yang

belum jelas, karena pembiayaan bagi hasil memerlukan adanya hak

kepemilikan yang jelas dan berlaku efisien.

Bagi Hasil pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 11,27%

dimana pada bulan Januari sebesar 12,00%, ini dikarenakan bank syariah

belum mengembangkan produk-produknya, sehingga produknya masih sangat

terbatas dibanding dengan produk bank konvensional.

c. Perkembangan BI Rate

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2004:190) suku bunga adalah jumlah

uang yang dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai presentase dari

jumlah yang dipinjamkan. Sementara BI rate menurut Bank Indonesia adalah

Page 119: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

99

suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan

moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada

publik. BI rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang

diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 4.4 Perkembangan BI Rate periode Januari 2011 – Desember 2016

Perkembangan BI Rate dalam periode januari 2011 – Desember 2016

mengalami naik dan turun secara signifikan, keputusan Bank Indonesia

menurunkan acuan suku bunga (BI Rate) dengan harapan seluruhnya bunga

acuan ini diikuti dengan pengurangan suku bunga kredit perbankan serta

likuiditas menyebar ke sektor riil guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kenaikan BI Rate, akan menjadikan suku bunga di Indonesia lebih tinggi

dibandingkan suku bunga di luar negeri. Kondisi ini akan mendorong

BI Rate

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

BI Rate

JAN

UA

RI

20

11

ME

I 2

01

1

SE

PT

EM

BE

R 2

011

JAN

UA

RI

20

12

ME

I 2

01

2

SE

PT

EM

BE

R 2

012

JAN

UA

RI

20

13

ME

I 2

01

3

SE

PT

EM

BE

R 2

013

JAN

UA

RI

20

14

ME

I 2

01

4

SE

PT

EM

BE

R 2

014

JAN

UA

RI

20

15

ME

I 2

01

5

SE

PT

EM

BE

R 2

015

JAN

UA

RI

20

16

ME

I 2

01

6

SE

PT

EM

BE

R 2

016

Page 120: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

100

investor asing untuk menanamkan modal dengan membeli surat-surat

berharga kedalam instrumen-instrumen keuangan di Indonesia seperti SBI

karena mereka akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Upaya Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate dengan harapan agar suku

bunga kredit turun dan pada gilirannya akan menggairahkan investasi

merupakan hal yang diperlukan.

d. Perkembangan Inflasi

Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat

disebut sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan

kenaikan harga pada barang lainnya. Target atau sasaran inflasi merupakan

tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan

Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi berdasarkan UU mengenai Bank

Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota Kesepahaman antara

Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan melalui Peraturan

Menteri Keuangan (PMK).

Page 121: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

101

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 4.5 Perkembangan Inflasi periode Januari 2011 – Desember 2016

Pekembangan inflasi periode Januari 2011 – Desember 2016 mengalami

naik dan turun, ini dikarenakan kenaikan harga-harga kerena perayaan-

perayaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Selain itu juga banjir yang terjadi

menyebabkan gangguan jalur-jalur distribusi di beberapa daerah dan kota,

dank arena menyebabkan biaya logistic yang lebih tinggi. Peningkatan yang

signifikan bisa dideteksi dalam belanja makanan dan barang-barang

konsumen lain diikuti dengan tindakan para retailer yang menaikkan harga.

Pada tahun 2011 tercatat sebesar 3,79%, pada tahun 2012 inflasi tahun

kalender tercatat sebesar 4,3%, dan pada tahun 2013 inflasi tahun

kalendernya sebesar 8,38% iini dikarenakan suku bunga acuan ditetapkan

pada level terendah. Pada tahun 2014 inflasi tahun kalender tercatat sebesar

Inflasi

10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00

Inflasi

JAN

UA

RI

20

11

ME

I 2

01

1

SE

PT

EM

BE

R 2

011

JAN

UA

RI

20

12

ME

I 2

01

2

SE

PT

EM

BE

R 2

012

JAN

UA

RI

20

13

ME

I 2

01

3

SE

PT

EM

BE

R 2

013

JAN

UA

RI

20

14

ME

I 2

01

4

SE

PT

EM

BE

R 2

014

JAN

UA

RI

20

15

ME

I 2

01

5

SE

PT

EM

BE

R 2

015

JAN

UA

RI

20

16

ME

I 2

01

6

SE

PT

EM

BE

R 2

016

Page 122: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

102

8,36%. Sehingga inflasi 2015 yang sebesar 3,35% ini masuk dalam batas

bawah target pemerintah yang sebesar 4 plus minus 1 persen. Pada tahun

2015 tercatat sebesar 3,35%, pada bulan desember inflasi bahan makanan

paling tinggi dari semua kelompok pengeluaran. Pada periode Desember

2016 tercatat sebesar 3.02% dimana pada tahun ini harga pangan cenderung

stabil. Namun penyebab terjadinya inflasi di Desember adalah adanya

kenaikan tariff transportasi karena adaa momentum natal dan tahun baru.

e. Perkembangan Pendapatan Nasional (PDB)

Salah satu target dari trilogi pembangunan adalah meningkatkan

pendapatan nasional yang tinggi yaitu dilihat dari perkembangan dana

Produk Domestik Bruto (PDB) baik atas dasar harga konstan maupun harga

yang berlaku, PDB adalah nilai total atas segenap output akhir yang

dihasilkan oleh perekonomian (baik itu dilakukan oleh penduduk warga

negara maupun penduduk warga negara asing yang bermukim di negara yang

bersangkutan). Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun, yang pada

umumnya mengalami perkembangan seiring dengan peningkatan aktivitas

perekonomian.

Page 123: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

103

Sumber: Badan Pusat Statistik (data yang diolah)

Grafik 4.6 Perkembangan Pendapatan Nasional (PDB) periode Januari 2011

– Desember 2016

PDB Indonesia pada periode Januari 2011 – Desember 2016

mengalami peningkatan yang terjadi pada semua sektor, dimana

pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Industri Pengolahan, Pertambangan

dan Penggalian, Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan kontruksi. Bila

diamati PDB triwulanan atas dasar harga konstan yang memperlihatkan

struktur ekonomi suatu wilayah, maka dalam kurun waktu 2012 ‐ 2016

struktur perekonomian menurut lapangan usaha dari triwulan ke triwulan

tidak berubah secara signifikan. Lapangan Usaha Industri Pengolahan

memberikan kontribusi terbesar di setiap triwulan dengan rata‐rata kontribusi

PDB

900000.00

800000.00

700000.00

600000.00

500000.00

400000.00

300000.00

200000.00

100000.00

0.00

PDB

JAN

UA

RI

20

11

ME

I 2

01

1

SE

PT

EM

BE

R 2

011

JAN

UA

RI

20

12

ME

I 2

01

2

SE

PT

EM

BE

R 2

012

JAN

UA

RI

20

13

ME

I 2

01

3

SE

PT

EM

BE

R 2

013

JAN

UA

RI

20

14

ME

I 2

01

4

SE

PT

EM

BE

R 2

014

JAN

UA

RI

20

15

ME

I 2

01

5

SE

PT

EM

BE

R 2

015

JAN

UA

RI

20

16

ME

I 2

01

6

SE

PT

EM

BE

R 2

016

Page 124: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

104

sebesar 21,06 persen. Selanjutnya setiap triwulan I, triwulan II dan triwulan

III, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan

kontribusi terbesar kedua dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan

Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor memberikan kontribusi terbesar

ketiga serta diikuti oleh lapangan usaha lainnya. Sementara setiap triwulan

IV terjadi sedikit pergeseran struktur ekonomi, dimana kontribusi terbesar

kedua dicapai oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran,

Reperasi Mobil dan Sepeda Motor. Sementara kontribusi terbesar ketiga

dicapai oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan atau

Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal.

Dalam penelitian ini akan menggunakan metode J-B Test,

apabila nilai J-B hitung lebih kecil dari X2 tabel atau nilai probabilitas

J-B test lebih besar dari nilai taraf nyata 0,05, maka data tersebut

berdistirbusi normal.

Page 125: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

105

Gambar 4.1

Uji Normalitas

100

80

60

40

20

0

-20000 0 20000 40000 60000 80000

Untuk mendeteksi apakah residualnya berdistribusi normal atau tidak

dengan membandingkan nilai Jarque Bera dengan X2 tabel, yaitu:

1). Jika nilai JB > X2 tabel, maka residualnya berdistribusi tidak

normal.

2). Jika nilai JB < X2 tabel, maka residualnya berdistribusi normal.

Hasil dari output pada gambar 4.1, bahwa nilai JB (304,5755)

> X2 tabel (9.488) dan dengan melihat probability (0,000000) < dari

α=5%, maka dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi tidak

normal artinya asumsi kenormalan tidak terpenuhi. Meskipun hasil

output menunjukkan residual tidak terdistribusi normal, tetapi dengan

bepedoman pada teorema limit sentral penelitian ini layak dilanjutkan

ke tahapan berikutnya karena data telah lebih dari 30 observasi

(Gujarati, 2006: 77).

Series: Residuals Sample 2011M01 2040M12 Observations 360

Mean -6.47e-12 Median -8777.358

Maximum 84131.94 Minimum -30852.08 Std. Dev. 26017.51

Skewness 1.869425 Kurtosis 5.515163

Jarque-Bera 304.5755 Probability 0.000000

Page 126: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

106

b. Uji Multikolinieritas

Masalah multikolinieritas adalah situasi dimana adanya

korelasi antara variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Untu

mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas digunakan uji

correlation dengan menggunakan matriks korelasi. Jika koefisien

korelasi pada output menunjukkan hasil diatas 0,8 maka diduga terjadi

multikolinieritas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah dibawah

0,8 maka diduga model tidak mengandung multikolinieritas.

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas yang dilakukan dengan Eviews

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1

Uji Multikolinieritas

DEPOSITO

_MDHRBH

BAGI_HASIL

BI_RATE

INFLASI

PDB

DEPOSITO_

MDHRBH

1.000000

0.063987

0.081275

0.127825

0.106192

BAGI_HASIL

0.063987

1.000000

0.127531

0.160872

-0.265048

BI_RATE

0.081275

0.127531

1.000000

0.619957

-0.452416

INFLASI

0.127825

0.160872

0.619957

1.000000

-0.276215

PDB

0.106192

-0.265048

-0.452416

-0.276215

1.000000

Page 127: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

107

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada table di atas, dapat dilihat

bahwa korelasi jumlah dana Deposito Mudharabah berjangka dengan Bagi Hasil

sebesar 0.063987; jumlah dana Deposito Mudharabah berjangka dengan BI Rate

sebesar 0.081275; jumlah dana Deposito Mudharabah berjangka dengan Inflasi

sebesar 0.127825; jumlah dana Deposito Mudharabah berjangka dengan PDB

sebesar 0.106192. sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat variabel yang

memiliki nilai korelasi diatas 0.8, dengan demikian bahwa model regresi yang

dipakai tidak terdapat masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uij heteroskedaastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi.

Dala penelitian ini digunakan uji White, uji dapat menjelaskan apabila

nilai probability Obs*R_square lebih kecil dari alfa (0.05) maka data bersifat

tidak ada heteroskedastisitas atau data sudah bersifat homogen.

Table 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.183916 Prob. F(14,345) 0.0001

Obs*R-squared 41.19089 Prob. Chi-Square(14) 0.0002 H

Page 128: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

108

asil output pada table menunjukkan nilai prob * R-square adalah sebesar

0,0002 < α (0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak

ada heteroskedastisitas atau data yang sudah bersifat homogen.

d. Uij Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara residual satu observasi dengan

residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pata data runtun

waktu (time series) karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang

dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya.

Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi masalah

autokorelasi adalah metode Bruesch_Godfey atau yang lebih dikenal dengan

uji Langrange Multiplier (LM-Test) dengan mellihat nilai probability

Chi_square > α (0,05) maka data tidak mengalami masalah autokorelasi.

Deteksi autokorelasi dengan menggunakan metode LM Test dapat dilihat pada

table berikut:

Tabel 4.3

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 899.6869 Prob. F(2,353) 0.0000

Obs*R-squared 300.9582 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Page 129: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

109

Tabel menunjukkan nilai probability Chi-Square(2) adalah sebesar

0,0000 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari α (0,05),

karena nilai probability Chi-Square = 0,0000 < 0,05 berarti model tersebut

mengandung masalah autokorelasi.

Untuk mengatasi masalah autokorelasi tersebut, maka perlu dilakukan

peningkatan standar diferensiasi dari tingkat dasar menjadi tingkat 1.

Persamaan juga harus diestimasi dengan diferensiasi tingkat 1. Setelah

persamaan diestimasi dari standar diferensiasi tingkat dasar menjadi tingkat 1,

maka diperoleh hasil pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Breusch-Godfrey setelah di diferensiasi

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH

Method: Least Squares

Date: 04/06/18 Time: 20:41

Sample (adjusted): 2011M02 2016M12

Included observations: 359 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -4233.410 6436.185 -0.657751 0.5111

DEPOSITO_MUDHARABAH(-1) 0.901563 0.022327 40.37973 0.0000

BAGI_HASIL 188.7166 208.3774 0.905648 0.3657

BI_RATE 34.62696 948.4693 0.036508 0.9709

INFLASI 186.4853 452.4719 0.412148 0.6805

PENDAPATAN_NASIONAL 0.001729 0.000466 3.708945 0.0002

Tabel menunjukkan nilai probability adalah sebesar 0,5111 setelah

diestimasi, yang menunjukkan nilai tersebut lebih besar dari α (0,05), karena

Page 130: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

110

nilai probability = 0,5111 > dari 0,05 berarti model tersebut tidak

mengandung masalah autokorelasi.

2. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Regresi yang menggunakan data panel disebut dengan regresi data

panel. Data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas

beberapa objek dan runtutan waktu (Winarno, 2011). Data semacam ini

memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa

tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas. Di samping itu,

dengan perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk

memberikan informasi yang lebih banyak (high informational content)

(Ariefianto, 2012).

Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu pooled

effect, fixed effect, dan random effect. Masing-masing model memiliki

kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan model tergantung

pada asumsi yang dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat pengolahan

data statistik yang benar, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara

statistik. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah

memiliki model yang tepat dari ketiga model yang tersedia.

Page 131: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

111

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/07/18 Time: 12:09

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 6.134286 -1.430127 0.1536

BAGI_HASIL? 0.248121 0.059701 4.156061 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.259934 -1.301133 0.1941

INFLASI? 0.543254 0.127000 4.277574 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL? 0.868352 0.379574 2.287703 0.0227

R-squared 0.105083 Mean dependent var

7.435968

Adjusted R-squared 0.094999 S.D. dependent var 3.285684

S.E. of regression 3.125721 Akaike info criterion 5.130998

Sum squared resid 3468.397 Schwarz criterion 5.184972

Log likelihood -918.5797 Hannan-Quinn criter. 5.152459

F-statistic 10.42121 Durbin-Watson stat 0.181652

Prob(F-statistic) 0.000000

Tabel 4.6

Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/07/18 Time: 12:10

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 3.505822 -2.502355 0.0128

BAGI_HASIL? 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI? 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL?

Fixed Effects (Cross)

0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Page 132: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

112

_1 BULAN—C 2.769986

_3 BULAN—C 1.364790

_6 BULAN—C 0.300594

_12 BULAN—C 0.346790

_>12 BULAN—C -4.782160

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.710990 Mean dependent var 7.435968

Adjusted R-squared 0.704403 S.D. dependent var 3.285684

S.E. of regression 1.786389 Akaike info criterion 4.022952

Sum squared resid 1120.106 Schwarz criterion 4.120104

Log likelihood -715.1313 Hannan-Quinn criter. 4.061581

F-statistic 107.9362 Durbin-Watson stat 0.562482

Prob(F-statistic) 0.000000

Setelah hasil regresi dengan menggunakan model common effect dan

fixed effect didapat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk

mentukan model estimasi mana yang lebih tepat antara model common effect

dan fixed effect. Dalam menentukan diantara kedua model tersebut maka

digunakan uji chow sebagai uji pemilihan model regresi data panel. Uji chow

merupakan salah satu tahap yang perlu dilakukan untuk menentukan model

regresi data yang paling tepat digunakan dalam penelitian.

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji Chow adalah

melakukan regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect. Setelah hasil dari common effect dan fixed effect diperoleh maka

selanjutnya dilakukan uji Chow dengan melakukan uji likelihood ratio

menggunakan Eviews. Hasil dari uji likelihood ratio atau uji Chow dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 133: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

113

Tabel 4.7

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 183.966920 (4,351) 0.0000

Cross-section Chi-square 406.896813 4 0.0000

Uji Chow dilakukan dengan membandingkan antara common effect

model dan fixed effect model. Hipotesis dalam uji Chow adalah:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Hasil output di atas menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,0000

untuk cross section F, yang berarti nilainya < 0,05. Karena hasil tersebut

menunjukan bahwa H0 ditolak dan terima H1, maka dapat dikatakan bahwa

fixed effect model lebih tepat digunakan daripada common effect model.

Karena hasil Uji Chow menunjukkan hasil model yang lebih tepat

untuk digunakan adalah fixed effect model, maka diperlukan Uji Hausman

untuk menguji model yang lebih tepat untuk digunakan antara fixed effect

model dan random effect model. Sebelum melakukan Uji Hausman, dilakukan

terlebih dahulu regresi random effect model.

Page 134: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

114

Tabel 4.8

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 04/07/18 Time: 12:17

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable

Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C

8.772809 3.729970 -2.351978 0.0192

BAGI_HASIL? 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI? 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL? 0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Random Effects (Cross)

_1 BULAN--C

2.754929

_3 BULAN--C 1.357371

_6 BULAN--C 0.298960

_12 BULAN--C 0.344905

_>12 BULAN--C -4.756165

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random

2.847712 0.7176

Idiosyncratic random 1.786389 0.2824

Weighted Statistics

R-squared 0.264435 Mean dependent var 0.548236

Adjusted R-squared 0.256147 S.D. dependent var 2.071250

S.E. of regression 1.786389 Sum squared resid 1132.871

F-statistic 31.90556 Durbin-Watson stat 0.556144

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.105083 Mean dependent var 7.435968

Sum squared resid 3468.397 Durbin-Watson stat 0.181652

Page 135: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

115

Dalam melakukan Uji Hausman, hipotesis yang digunakan yaitu:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Apabila nilai probabilitas Chi-Square ≥ 0,05 artinya H0 diterima dan

menolak H1, yang berarti model regresi yang paling tepat digunakan adalah

random effect model. Namun jika probabilitas Chi-Square < 0,05 artinya H0

ditolak dan menerima H1, yang berarti model regresi yang paling tepat

digunakan adalah fixed effect model.

Tabel 4.9

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 4 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Hasil output diatas menunjukkan nilai probabilitas sebesar 1,0000

untuk cross section random, yang berarti nilainya > 0,05. Karena hasil

tersebut menunjukkan bahwa H1 ditolak, maka dapat dikatakan bahwa

random effect model lebih tepat digunakan daripada fixed effect model.

Namun menurut (Kristanto dan Sumani 2015:534) apabila nilai p-value dari

F-Statistic 1,0000 berarti random effect yang lebih tepat digunakan, tetapi ada

peringatan yang menunjukkan bahwa variance pada Hausman Test ini tidak

Page 136: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

116

valid sehingga hasil pengujian Hausman Test juga menjadi tidak valid. Maka

kesimpulan dari Hausman Test yang tidak valid membuat penelitian ini harus

kembali menggunakan hasil sebelumnya, yaitu menggunakan fixed effect

model. Berarti dapat disimpulkan model yang tepat dalam penelitian ini

adalah fixed effect model

3. Pengujian Hipotests

a. Model Penelitian

Berdasarkan estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan

sebelumnya, maka penelitian ini akan menggunakan fixed effect model

yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikasi dengan Fixed Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/07/18 Time: 12:10

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 3.505822 -2.502355 0.0128

BAGI_HASIL? 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI? 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL? 0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Fixed Effects (Cross) _1 BULAN—C

2.769986

_3 BULAN—C 1.364790 _6 BULAN—C 0.300594

_12 BULAN—C 0.346790

_>12 BULAN—C -4.782160

Effects Specification

Page 137: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

117

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.710990 Mean dependent var 7.435968

Adjusted R-squared 0.704403 S.D. dependent var 3.285684

S.E. of regression 1.786389 Akaike info criterion 4.022952

Sum squared resid 1120.106 Schwarz criterion 4.120104

Log likelihood -715.1313 Hannan-Quinn criter. 4.061581

F-statistic 107.9362 Durbin-Watson stat 0.562482

Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan tabel, maka ditemukan hasil dari perhitugan BAGI_HASIL,

INFLASI, BI_RATE, dan PENDAPATAN_NASIONAL terhadap

DEPOSITO_MUDHARABAH Bank Unit Usaha Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia sebagai berikut:

Deposito Mudharabah = 8.772809 + 0.248121 Bagi Hasil + -0.338209

Inflasi + 0.543254 BI Rate + 0.868352 Pendapatan Nasional

Dari model diatas dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 8.772809 menunjukkan bahwa jika variabel independen

(BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, PENDAPATAN NASIONAL)

adalah nol, maka jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank

syariah adalah sebesar 8.772809.

2) Nilai koefisien regresi bagi hasil sebesar 0.248121 yang berarti setiap

kenaikan bagi hasil naik 1 maka jumlah dana deposito mudharabah

berjangka bank syariah mengalami kenaikan sebesar 0.248121.

Page 138: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

118

3) Nilai koefisien regresi BI Rate sebesar -0.338209 yang berarti setiap

penurunan BI Rate turun 1 maka jumlah dana deposito mudharabah

berjangka bank syariah mengalami penurunan sebesar -0.338209.

4) Nilai koefisien regresi inflasi sebesar 0.543254 yang berarti setiap

kenaikan inflasi naik 1 maka jumlah dana deposito mudharabah berjangka

bank syariah mengalami kenaikan sebesar 0.543254.

5) Nilai koefisien regresi pendapatan nasional sebesar 0.868352 yang berarti

setiap kenaikan pendapatan nasional naik 1 maka jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank syariah mengalami kenaikan sebesar

0.543254.

Table 4.11

Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian

Fixed Effects (Cross) Coefficient

_1 BULAN—C 2.769986

_3 BULAN—C 1.364790

_6 BULAN—C 0.300594

_12 BULAN—C 0.346790

_≥12 BULAN—C -4.782160

Berdasarkan table 4.11, maka didapat persamaan model regresi tiap bulan jumlah

dana deposito mudharabah bank syariah sebagai berikut:

1) Persamaan model regresi 1 bulan

Page 139: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

119

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan = 2.769986 +

0.248121 Bagi Hasil + -0338209 BI Rate + 0.543254 Inflasi + 0.868352

Pendapatan Nasional

Konstanta sebesar 2.769986 menunjukan bahwa jika variabel independen

(BAGI HASIL, INFLASI, BI RATE, PENDAPATAN NASIONAL) adalah

konstan atau tidak mengalami perubahan yang cukup berarti atau mendekati

nol, maka jumlah dana deposito mudharabah berjangka 1 bulan adalah

sebesar 2.769986.

2) Persamaan model regresi 3 bulan

umlah dana deposito mudharabah berjangka 3 bulan = 1.364790 + 0.248121

Bagi Hasil + -0338209 BI Rate + 0.543254 Inflasi + 0.868352 Pendapatan

Nasional

Konstanta sebesar 1.364790 menunjukan bahwa jika variabel independen

(BAGI HASIL, INFLASI, BI RATE, PENDAPATAN NASIONAL) adalah

konstan atau tidak mengalami perubahan yang cukup berarti atau mendekati

nol, maka jumlah dana deposito mudharabah berjangka 3 bulan adalah

sebesar 1.364790.

3) Persamaan model regresi 6 bulan

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 6 bulan = 0.300594 +

0.248121 Bagi Hasil + -0338209 BI Rate + 0.543254 Inflasi + 0.868352

Pendapatan Nasional

Page 140: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

120

Konstanta sebesar 0.300594 menunjukan bahwa jika variabel independen

(BAGI HASIL, INFLASI, BI RATE, PENDAPATAN NASIONAL) adalah

konstan atau tidak mengalami perubahan yang cukup berarti atau mendekati

nol, maka jumlah dana deposito mudharabah berjangka 6 bulan adalah

sebesar 0.300594.

4) Persamaan model regresi 12 bulan

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka 12 bulan = 0.346790 +

0.248121 Bagi Hasil + -0338209 BI Rate + 0.543254 Inflasi + 0.868352

Pendapatan Nasional

Konstanta sebesar 0.346790 menunjukan bahwa jika variabel

independen (BAGI HASIL, INFLASI, BI RATE, PENDAPATAN

NASIONAL) adalah konstan atau tidak mengalami perubahan yang cukup

berarti atau mendekati nol, maka jumlah dana deposito mudharabah

berjangka 12 bulan adalah sebesar 0.346790.

5) Persamaan model regresi > 12 bulan

Jumlah dana deposito mudharabah berjangka >12 bulan = -4.782160 +

0.248121 Bagi Hasil + -0338209 BI Rate + 0.543254 Inflasi + 0.868352

Pendapatan Nasional

Konstanta sebesar -4.782160 menunjukan bahwa jika variabel independen

(BAGI HASIL, INFLASI, BI RATE, PENDAPATAN NASIONAL) adalah

konstan atau tidak mengalami perubahan yang cukup berarti atau mendekati

Page 141: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

121

nol, maka jumlah dana deposito mudharabah berjangka ≥ 12 bulan adalah

sebesar -4.782160.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t berguna untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu bagi

hasil, inflasi, BI Rate, dan pendapatan nasional terhadap variabel dependen yaitu

jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank syariah.

Table 4.12

Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 3.505822 -2.502355 0.0128

BAGI_HASIL 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL 0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Table 4.12 merupakan hasil dari pengujian variabel independen yaitu bagi

hasil, inflasi, BI rate, dan pendapatan nasional terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia secara parsial.

1) Uji t terhadap variabel bagi hasil

Hasil yang didapat dari table 4.12 variabel bagi hasil secara statistik menunjukkan

hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,0000 < 0,05). Sedangkan nilai

t hitung X1 7.272037 dan t tabel sebesar 1.66792 (df (n-k) 72-5 = 67, α = 0,05),

sehingga t hitung > t tabel (7.272037 > 1.66792). Maka H0 ditolak sehingga

Page 142: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

122

dapat disimpulkan bahwa variabel bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap

jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia.

2) Uji t tehadap variabel BI Rate

Hasil yang didapat pada tabel 4.12 variabel BI Rate secara statistik menunjukkan

hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0.0234 < 0,05). Sedangkan nilai

t hitung X2 2.276648 dan t tabel sebesar 1.66792 (df (n-k) 72-5 = 67, α = 0,05),

sehingga t hitung > t tabel (2.276648 > 1.66792). Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel BI Rate berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia

3) Uji t terhadap variabel inflasi

Hasil yang didapat pada tabel 4.12 variabel inflasi secara statistik menunjukkan

hasil yang signifikan pada nilai lebih besar kecil α (0.0000 > 0,05). Sedangkan

nilai t hitung X3 7.484654 dan t tabel sebesar 1.66792 (df (n-k) 72-5 = 67, α =

0,05), sehingga t hitung > t tabel (7.484654 > 1.66792). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia

4) Uji t terhadap variabel pendapatan nasional (PDB)

Hasil yang didapat pada tabel 4.12 variabel PDB secara statistik menunjukkan

hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0.0001 < 0,05). Sedangkan nilai

t hitung X4 4.002891 dan t tabel sebesar 1.66792 (df (n-k) 72-5 = 67, α = 0,05),

sehingga t hitung > t tabel (4.002891 > 1.66792). Maka dapat disimpulkan bahwa

Page 143: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

123

variabel pendapatan nasional berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia.

c. Uji signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara simultan

terhadap variabel dependen. Pedoman yang digunakan dalam pengambilan

kesimpulan uji F adalah sebagai berikut:

Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Selain itu, dapat pula dilihat dari probabilitas F statistik. Apabila probabilitas

(signifikansi) lebih kecil dari nilai α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa

seluruh vaariabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0: bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan pendapatan nasional tidak berpengaruh

terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia

secara simultan.

H1: bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan pendapatan nasional berpengaruh terhadap

jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia secara

simultan.

Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh hasil F-statistik atau F hirtung sebesar

107.9362 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000000. nilai probabilitas tersebut

lebih kecil dari α = 5%. Selain itu dengan n = 72 dan k = 5, nilai F tabel diperoleh

Page 144: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

124

nilai 2,50 dengan df1 (k-1) dan df2 (n-k) sebesar 4 dan 71 dengan nilai

probabilitas 5%. Karena F hitung > F tabel (107.9362 > 2.50) maka H0 ditolak,

artinya dapat disimpulkan bahwa variabel bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan

pendapatan nasional berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia.

d. Uji Adjusted R2

Uji Adjusted R2 ditunjukan untuk menilai seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini, koefisien yang

digunakan adalah koefisien determinasi yang telah disesuaikan atau adjusted R2.

Hal ini dikarenakan adjusted R2 merupakan koefisiensi yang telah dikoreksi

sehingga dapat naik atau turun seiring penambahan variabel baru dalam model.

Berdasarkan hasil regresi dengan fixed effect model sebagaimana yang tertera

pada tabel, diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0.704403. hal ini

menunjukkan bahwa variasi variabel dependen (jumlah dana deposito

mudharabah bank syariah) secara simultan dapat dijelaskan oleh variabel

independen (bagi hasil, BI Rate, inflasi, dan pendapatan nasional) sebesar 70.44%

sedangkan sisanya 29.56% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel dalam

penelitian ini.

e. Interpretasi Hasil Penelitian

1) Hubungan bagi hasil terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka

bank syariah

Page 145: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

125

Hasil estimasi pada tabel menjelaskan variabel bagi hasil mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap jumlah dana deposito mudharabah

berjangka bank syariah di Indonesia, dimana setiap kenaikan bagi hasil

sebesar 1 akan menaikkan jumlah dana deposito mudharabah bank syariah

sebesar nilai koefisien regresinya yaitu 0.248121.

Jumlah dana deposito mudharabah adalah total simpanan berdasarkan

prinsip bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertenstu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dana dengan bank. Bagi

hasil pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat

bersedia mendepositkan uangnya. Jumlah deposito akan ditentukan oleh

tingginya bagi hasil. Bila melihat praktik yang terjadi perbankan syariah,

semakin tinggi bagi hasil deposito, maka akan semakin tinggi pula minat

masyarakat untuk deposito, dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan kehendak

masyarakat untuk deposito di bank syariah didasari oleh motif untuk

mendapatkan return berupa bagi hasil.

2) Hubungan BI Rate terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka

bank syariah di Indonesia

Variabel BI Rate berpengaruh signifikan negatif terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia, dimana setiap

penurunan BI Rate sebesar 1 akan menurunkan jumlah dana deposito

mudharabah bank syariah sebesar nilai koefisien regresinya yaitu -0.338209.

Page 146: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

126

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel BI Rate

berpengaruh signifikan negatif terhadap jumlah dana deposito mudharabah

berjangka bank syariah. Hal ini berarti mengindikasikan bahwa kenaikan atau

penurunan suku bunga acuan BI Rate akan mempengaruhin nasabah untuk

mendepositkan uangnya di bank syariah hal ini menunjukkan bahwa sifat

nasabah untuk mendepositkan dananya di bank syariah karena untuk

keuntungan semata, ini disebabkan karena nasabah bank syariah juga melihat

suku bunga yang terdapat di bank konvensional jika diasumsikan lebih

menguntungkan dari bagi hasil yang diberikan bank syariah maka nasabah

beralih untuk menyimpan dananya. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Bayu Ayom Gumelar (2013) yang dalam

penelitiannya mendapatkan hasil bahwa suku bunga berpengaruh negatif

terhadap deposito mudharabah.

3) Hubungan Inflasi terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank

syariah

Variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia, dimana setiap kenaikan

Inflasi sebesar 1 akan menaikkan jumlah dana deposito mudharabah bank

syariah sebesar nilai koefisien regresinya yaitu 0.543254.

Berpengaruhnya Inflasi terhadap jumlah dana deposito mudharabah

berjangka bank syariah dikarenakan selama Inflasi di Indonesia masih

tergolong Inflasi ringan atau sedang maka itu berdampak positif terhadap

Page 147: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

127

perekonomian seperti meningkatnya investasi dalam perekonomian. Tetapi

apabila Inflasi tergolong hyperinflasi maka justru akan berdampak negative

terhadap perekonomian seperti menurunnya semangat menabung,

menurunnya investasi dalam perekonomian. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh ST. Suharyanti (2010) bahwa variabel

Inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito mudharabah

bank syariah di Indonesia.

4) Hubungan Pendapatan Nasional (PDB) terhadap jumlah dana deposito

mudharabah berjangka Bank Syariah

Variabel Pendapatan Nasional berpengaruh signifikan terhadap jumlah

dana deposito mudharabah berjangka bank syariah, dimana setiap kenaikan

PDB sebesar 1 akan menaikkan jumlah dana deposito mudharabah sebesar

nilai koefesien regresinya yaitu 0.868352.

Pendapatan nasional/PDB berpengaruh terhadap tabungan disebabkan

karena kuatnya kinerja investasi pada sektor riil sehingga mengakibatkan

peningkatan PDB. Dengan dorongan permintaan baik yang berasal dari dalam

maupun luar negeri, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor

pengangkutan menjadi motor pertumbuhan dengan sumbangan terhadap

pertumbuhan PDB. Ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami

peningkatan maka hal tersebut berdampak pada kenaikan pendapatan nasional

yang pada akhirnya mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan

untuk pengeluaran konsumsi dan tabungan. Jika konsumsi turun, maka tabungan

Page 148: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

128

masyarakat akan mengalami kenaikan. Tetapi jika tingkat konsumsi naik maka

tabungan akan turun.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Keynes bahwa tingkat

Pendapatan akan mempengaruhi tingkat Tabungan dengan fungsi Tabungan S=Y-

C atau S=I, S= Tabungan, Y= Pendapatan, C= Konsumsi penawaran dana

pinjaman tergantung pada Pendapatan dan kebijakan fiskal (kenaikan konsumsi

dan penurunan pajak. Ketika pendapatan naik maka tabungan (S) sama dengan Y-

C. Naiknya penawaran dana pinjaman menyebabkan turunya tingkat bunga. Hal

ini menjadikan hubungan pendapatan yang lebih tinggi menujukkan tabungan

yang lebih tinggi juga yang pada akhirnya tingkat bunga ekuilibriun lebih rendah

dan kurva IS miring ke bawah (Mankiw, 2003:264). Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh ST. Suharyanti (2010) bahwa

variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito

mudharabah bank syariah di Indonesia.

Page 149: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

129

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh antara

bagi hasil, inflasi, BI rate, dan pendapatan nasional terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah periode Januari 2011 - Desember 2016.

Berdasarkan penemuan dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagi hasil berpengaruh signifikan secara parsial terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia periode

Januari 2011 - Desember 2016. Dimana setiap peningkatan bagi hasil

sebesar 1 akan menaikkan jumlah dana deposito mudharabah berjangkan

Bank Syariah sebesar 0.248121. itu artinya ketika bagi hasil naik maka

jumlah dana deposito mudharabah berjangkan Bank Syariah juga akan

naik, begitupun sebaliknya jika bagi hasil menurun maka jumlah dana

deposito mudharabah berjangkan Bank Syariah akan menurun.

BI Rate berpengaruh signifikan negative secara parsial terhadap jumlah

dana deposito mudharabah berjangka bank syariah di Indonesia periode

Januari 2011 - Desember 2016. Dimana setiap penurunan BI rate sebesar 1

akan menurunkan jumlah dana deposito mudharabah Bank Syariah

Page 150: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

130

sebesar nilai koefisien regresinya yaitu -0.338209. Hal ini berarti

mengindikasikan bahwa kenaikan atau penurunan suku bunga acuan BI

rate akan mempengaruhi nasabah untuk mendepositkan uangnya di Bank

Syariah hal ini menunjukkan bahwa sifat nasabah untuk mendepositkan

dananya di Bank Syariah karena untuk keuntungan semata, ini disebabkan

karena nasabah bank syariah juga melihat suku bunga yang terdapat di

bank konvensional jika diasumsikan lebih menguntungkan dari bagi hasil

yang diberikan bank syariah maka nasabah beralih untuk menyimpan

dananya.

Inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap jumlah

dana deposito mudharabah berjangkan Bank Syariah periode Januari 2011

- Desember 2016. Dimana setiap kenaikan inflasi sebesar 1 akan

menaikkan jumlah dana deposito mudharabah berjangkan Bank Syariah

sebesar nilia koefisien regresinya yaitu 0.543254. Berpengaruhnya Inflasi

terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka bank syariah

dikarenakan selama Inflasi di Indonesia masih tergolong Inflasi ringan

atau sedang maka itu berdampak positif terhadap perekonomian seperti

meningkatnya investasi dalam perekonomian. Tetapi apabila Inflasi

tergolong hyperinflasi maka justru akan berdampak negatif terhadap

perekonomian seperti menurunnya semangat menabung, menurunnya

investasi dalam perekonomian.

Page 151: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

131

Pendapatan Nasional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

jumlah dana deposito mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia

periode Januari 2011 - Desember 2016. Dimana setiap kenaikan PDB

sebesar 1 akan menaikkan jumlah dana deposito mudharabah sebesar

nilai koefesien regresinya yaitu 0.868352. Pendapatan nasional/PDB

berpengaruh terhadap tabungan disebabkan karena kuatnya kinerja investasi

pada sektor riil sehingga mengakibatkan peningkatan PDB. Dengan dorongan

permintaan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, sektor industri

pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pengangkutan menjadi motor

pertumbuhan dengan sumbangan terhadap pertumbuhan PDB. Ketika

pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami peningkatan maka hal

tersebut berdampak pada kenaikan pendapatan nasional yang pada akhirnya

mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan untuk pengeluaran

konsumsi dan tabungan. Jika konsumsi turun, maka tabungan masyarakat

akan mengalami kenaikan. Tetapi jika tingkat konsumsi naik maka tabungan

akan turun. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Keynes

bahwa tingkat Pendapatan akan mempengaruhi tingkat Tabungan dengan

fungsi Tabungan S=Y-C atau S=I, S= Tabungan, Y= Pendapatan, C=

Konsumsi penawaran dana pinjaman tergantung pada Pendapatan dan

kebijakan fiskal (kenaikan konsumsi dan penurunan pajak. Ketika pendapatan

naik maka tabungan (S) sama dengan Y-C. Naiknya penawaran dana

pinjaman menyebabkan turunya tingkat bunga. Hal ini menjadikan hubungan

Page 152: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

132

pendapatan yang lebih tinggi menujukkan tabungan yang lebih tinggi juga

yang pada akhirnya tingkat bunga ekuilibriun lebih rendah dan kurva IS

miring ke bawah

b. Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa bagi hasil, BI Rate,

inflasi, dan pendapatan nasional secara bersama-sama berpengaruh

signifikan simultan terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka

Bank Syariah di Indonesia periode Januari 2011-September 2016.

c. Variabel yang paling dominan mempengaruhi jumlah dana deposito

mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia periode Januari 2011 -

Desember 2016 adalah variabel bagi hasil karena, ketika bagi hasil naik

maka jumlah dana deposito mudharabah berjangkan Bank Syariah juga

akan naik, begitupun sebaliknya jika bagi hasil menurun maka jumlah

dana deposito mudharabah berjangkan Bank Syariah akan menurun.

d. Pengaruh Bagi Hasil dengan deposito mudharabah berjangka Bank

Syariah di Indonesia. Jumlah deposito akan ditentukan oleh tingginya bagi

hasil. Bila melihat praktik yang terjadi Perbankan Syariah, semakin tinggi

bagi hasil deposito, maka akan semakin tinggi pula minat masyarakat

untuk deposito, dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan kehendak masyarakat

untuk deposito di Bank Syariah didasari oleh motif untuk mendapatkan

return berupa bagi hasil.

e. Pengaruh BI Rate dengan deposito mudharabah berjangka Bank Syariah

di Indonesia. Kenaikan atau penurunan suku bunga acuan BI Rate akan

Page 153: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

133

mempengaruhin nasabah untuk mendepositkan uangnya di Bank Syariah

hal ini menunjukkan bahwa sifat nasabah untuk mendepositkan dananya

di Bank Syariah karena untuk keuntungan semata.

Pengaruhn Inflasi terhadap jumlah dana deposito mudharabah berjangka

bank syariah dikarenakan selama Inflasi di Indonesia masih tergolong

Inflasi ringan atau sedang maka itu berdampak positif terhadap

perekonomian seperti meningkatnya investasi dalam perekonomian.

Tetapi apabila Inflasi tergolong hyperinflasi maka justru akan berdampak

negative terhadap perekonomian seperti menurunnya semangat menabung,

menurunnya investasi dalam perekonomian.

Pengaruh Pendapatan nasional dengan deposito mudharabah berjangka

Bank Syariah di Indonesia. karena kuatnya kinerja investasi pada sektor riil

sehingga mengakibatkan peningkatan PDB. Dengan dorongan permintaan

baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, sektor industri pengolahan,

sektor perdagangan dan sektor pengangkutan menjadi motor pertumbuhan

dengan sumbangan terhadap pertumbuhan PDB. Ketika pertumbuhan

ekonomi suatu negara mengalami peningkatan maka hal tersebut berdampak

pada kenaikan pendapatan nasional yang pada akhirnya mempengaruhi

masyarakat dalam mengambil keputusan untuk pengeluaran konsumsi dan

tabungan. Jika konsumsi turun, maka tabungan masyarakat akan mengalami

kenaikan. Tetapi jika tingkat konsumsi naik maka tabungan akan turun.

Page 154: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

134

B. Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perbankan Syariah

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk evaluasi perkembangan

sistem Perbankan Syariah agar tahan tehadap goncangan krisis dan

dampak makro ekonomi yang dapat terjadi kapanpun di Indonesia

khususnya pada produk deposito mudharabah dan sistem bagi hasilnya.

Hal yang dapat dilakukan antara lain penguatan modal, memiliki langkah

antisipasi menghadapi dampak krisis, adanya sumber daya insani dan

manajemen yang handal, serta meningkatkan pelayanan (jasa-jasa)

sehingga masyarakat lebih tertarik untuk menabung di Perbankan Syariah,

dan dapat lebih mensosialisasi mengenai Perbankan Syariah kepada

masyarakat khususnya yang ada di pelosok-pelosok daerah.

2. Bagi Nasabah

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang penting dan akan

menambah wawasan serta pengetahuan bagi nasabah Bank Syariah

terutama terkait dengan produk deposito mudharabah. Sehingga dapat

dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan terkait dengan investasi

dalam bentuk deposito mudharabah.

3. Bagi akademis

Page 155: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

135

Memiliki keterbatasan diantaranya periode pengamatan sehingga

masih diperlukan data untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Peneliti

juga menyarankan pada penelitian yang akan datang agar menambah

variabel baru dengan maksud untuk mengetahui secara pasti variabel atau

hal apa saja yang memiliki pengaruh lebih kuat terhadap jumlah dana

deposito mudharabah berjangka Bank Syariah di Indonesia.

Page 156: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

136

DAFTAR PUSTAKA

Afif, Rudiansyah. “Pengaruh Inflasi, BI Rate, PDB, Nilai Tukar Rupiah

Terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia”

Surabaya, Jurnal. Ilmu Manajemen, Vol 2, nomor 2, 2014.

Agustianto. “Penentuan Bagi Hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah”.

www.iaei-pusat.net.

Antonio, Muhammad Syafi’I. “Bank Syariah dan Teori ke Praktik”. Jakarta,

Gema Insani, 2001.

Anshori, Abdul Ghofur. “Perbankan Syariah di Indonesia”. Yogyakarta,

Gajah Mada University Press, 2007.

Arwansyah. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tabungan

Masyarakat”. Jakarta, Media Ekonomi, 2003.

Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”. Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada, 2007.

Asmawarna, Sinaga. “Analisis pengaruh Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Bagi

Hasil, Inflasi, dan Harga Emas Terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah Perbankan Syariah Periode 2010-2015”. Tesis.

Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

2017.

Banowo, Emilianshah dan Hermana, Budi. “Hubungan Equivalent Rate

Simpanan Mudharabah dengan Sertifikat Wadiah dan Sertifikat

Bank Indonesia”. Proceeding Seminar Nasional PESAT,

Auditorium Universitas Gunadarma Jakarta, 2005.

Bayu, Ayom Gumelar. “Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito, dan

Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri

Tahun 2008-2012”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Damodar Gujarati. “Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid Edisi Ketiga”, Jakarta

Erlangga,, 2004.

----------------------. “Ekonometri Dasar”. Erlangga, Jakarta, 2003.

Fahmi, Irham, Hadi Dan Yovi Yulianti. “Pengantar Manajemen

Perkreditan”. Bandung, Alfabeta, 2010.

Fatwa Dewan Syariah Nasional, No. 03/DSN-MUI/IV/2000.

Page 157: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

137

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta,

FEB UIN, 2010.

Hasibuan, Malayu S.P. “Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan Kelima”. Jakarta,

Bumi Aksara, 2006.

Haron, Sudin dan Nursofiza. “Determinant of Islamic and Conventional

Deposits in the Malaysian Banking System”. Emerald Group

Publishing Limited. 2008.

---------------------. “Measuring Depositors’ of Malaysian Islamic Banking

System, A Co-integration Approach”. International Conference On

Islamic Economic and Finance Vol.2, 2005.

Huda, Nurul, dkk. “Investasi Pada Pasar Modal Syariah”. Jakarta, Kencana,

2007.

-----------------------. “Ekonomi makro Islam, Pendekatan Teoritis”. Jakarta,

Kencana, 2008.

Ifat, Marifat. “Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah,

Jumlah Kantor Layanan, Inflasi, dan PDB Terhadap Jumlah

Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia”. Skripsi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2016.

Ismail. ”Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah”. Edisi pertama,

cetakan ke-2, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2011.

J. Supranto. “Ekonometrika”. Jakarta, Ghalia, 2004.

Karim, Adiwarman. “Ekonomi Makro Islam Edisi Kedua”, Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada, 2008.

----------------------. “Ekonomi Makro Islam”. Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 2006.

----------------------. “Ekonomi Makro Islam. 2nd

Edition”. Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada, 2007.

Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003.

Kasmir dan Jakfar. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta, Raja

Grafindo Persada, 2008.

Khalwaty, Tajul. “Inflasi Dan Solusinya”, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,

2000.

Page 158: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

138

Kuncoro, Mudrajat. “Metode Riset Untuk Bisnis Ekonomi”, Jakarta,

Erlangga, 2003.

----------------------. “Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi”.

Yogyakarta, BPFE, 2007.

Mankiw, N. Gaogery. “Teori Makroekonomi. Ed. 5”. Jakarta, Erlangga,

2003.

Manurung, Mandala dan Raharja, Pratama. “Uang, Perbankan dan ekonomi

Moneter”. Jakarta, FEUI, 2004.

Muhammad. “Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di

Indonesia”. Yogyakarta, Graha Ilmu, 2005.

----------------------. “Manajemen Dana Bank Syariah“, Yogyakarta:

Ekonesia, 2004.

Muhammad. “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam”. Jakarta, Rajawali

Pers, 2008.

Nachrowi Djalal dan Hardius Usman. “Ekonometrika”, Jakarta, Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006.

Natalia, dkk. “Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah

dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan

Deposito Mudharabah”. Jurnal Administrasi Bisnis, 2014.

Nisa, Lidya dan Tatik Maryati. “Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs, Suku

Bunga, dan Bagi Hasil Terhadap Deposito Bank Syariah Mandiri

2007-2012”. Jurnal. Seminar Nasional Cendekiawan. 2015.

Perwataatmadja, Karnaen dan M. Syafi’I Antonio. “Apa dan Bagaimana

Bank Islam”. Solo, Amanah Bunda Sejahtera, 1999.

Perwataatmadja, Karnaen. “Bank dan Asuransi Islam di Indonesia”. Jakarta,

Kencana dan Fakultas Hukum UI, 2006.

Pohan, Aulia. “Kerangka Kebijakan Moneter dan Implikasinya di

Indonesia”. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Rivai, Veithzal. dkk. “Bank and Financial Instituation Management

Conventional And Sharia System”. Jakarta, 1st edition, PT Raja

Gafindo Persada, 2007.

Page 159: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

139

Rizqa, Rizqiana. “Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Jumlah Deposito Syariah

Mudharabah Bank Syariah Mandiri”. Skripsi. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah. 2010.

Rodoni, Ahmad. “Investasi Syariah”. Jakarta, Lembaga Penelitian UIN

Jakarta. 2009.

Sadi Is, Muhammad. “Konsep Hukum Perbankan Syariah”. Malang, Setara

Press, 2015.

Samuelson dan Nordhaus. “Ilmu Makroekonomi. Edisi 17”. Jakarta, PT.

Media Global Edukasi, 2004.

Sudarsono, Heri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deskripsi dan

Ilustrasi)”. Yogyakarta, Ekonisia, 2003.

Sukirno, Sadono. “Pengantar Ekonomi Makro”. Jakarta, Raja Grafindo,

2004.

--------------------. “Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga”. Jakarta,

Raja Grafindo, 2006.

Sulaiman, Wahid. “Analisis Regresi Menggunakan SPSS”. Yogyakarta,

Andi, 2004.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.

Yogyakarta, Penerbit Andi, 2011.

Suratman. “Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat

Imbal SBIS, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan, dan Inflasi

Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri

Tahun 2007-2011”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. 2013

Syakur, Novianto Abdullah dan Hadiwidjojo, Djumilah. “Analisis Faktor-

faktor Mempengaruhi Penghimpunan Deposito Mudharabah

Perbankan Syariah di Indonesia”. Malang, Jurnal Aplikasi

Manajemen, Vol. 11, No. 4. 2013.

Tanjung, Hendri, Devi Abrista. “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam”.

Jakarta, Gramata Publishing, 2013.

Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008, Jakarta, Direktorat Hukum Bank

Indonesia, 2010.

Page 160: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

140

Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, Jakarta, Direktorat Hukum Bank

Indonesia, 2009.

Usman, Rachmadi. “Hukum Perbankan Islam di Indonesia”. Bandung, Citra

Aditya Bakti, 2002.

Widarjono, Agus. “Analisis Multivariat Terapan”. Yogyakarta, Unit Penerbit

dan Percetakan STIM YKPN, 2010.

--------------------------. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”.

Yogyakarta, Ekonisia FE UII, 2009.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan

Eviews”. Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,

2009.

--------------------------. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

EViews”. Yogyakarta, Unit Penerbitan dan Percetakan STIM

YKPN, 2011.

Wiroso. “Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah”.

Jakarta, Gramedia, 2005.

Yaya, Rizal, dkk. “Akuntansi Perbankan Syariah”. Jakarta, Salemba Empat,

2009.

Yusof, Rosylin Mohd. Dkk. 2008. “Monetary Policy Shocks and Islamic

Banks’ Deposits in a Dual Banking System: a Comparative Analysis

Between Malaysia and Bahrain.” 8th Global Conference on

Business & Economics: h. 1-19, 2008.

Zamzami. “Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Inflasi, SWBI dan BI Rate

Terhadap Tabungan Mudharabah pada Perbankan Syariah Periode

2010-2014”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara. 2017.

www.ojk.go.id

www.bi.go.id

www.bps.co.id

www.google.com

Page 161: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

141

Lampiran

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Bagi Hasil

BULAN/TAHUN BAGI HASIL

JANUARI 2011 17.19

FEBRUARI 2011 17.14

MARET 2011 16.93

APRIL 2011 16.99

MEI 2011 16.75

JUNI 2011 16.45

JULI 2011 16.15

AGUSTUS 2011 16.24

SEPTEMBER 2011 16.61

OKTOBER 2011 16.25

NOVEMBER 2011 16.16

DESEMBER 2011 16.05

JANUARI 2012 15.99

FEBRRUARI 2012 16.06

MARET 2012 16.03

APRIL 2012 15.88

MEI 2012 15.82

JUNI 2012 16.02

JULI 2012 15.76

AGUSTUS 2012 16.08

SEPTEMBER 2012 15.94

OKTOBER 2012 15.95

NOVEMBER 2012 15.72

DESEMBER 2012 14.90

JANUARI 2013 16.10

FEBRUARI 2013 15.78

MARET 2013 15.77

APRIL 2013 15.61

MEI 2013 15.49

JUNI 2013 14.93

JULI 2013 16.03

AGUSTUS 2013 15.35

SEPTEMBER 2013 15.04

OKTOBER 2013 15.19

NOVEMBER 2013 14.55

DESEMBER 2013 14.40

JANUARI 2014 14.42

FEBRUARI 2014 14.35

Page 162: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

142

MARET 2014 14.29

APRIL 2014 14.13

MEI 2014 21.32

JUNI 2014 21.87

JULI 2014 18.23

AGUSTUS 2014 21.37

SEPTEMBER 2014 20.75

OKTOBER 2014 22.11

NOVEMBER 2014 21.18

DESEMBER 2014 20.69

JANUARI 2015 12.36

FEBRUARI 2015 12.38

MARET 2015 12.09

APRIL 2015 11.97

MEI 2015 11.66

JUNI 2015 11.88

JULI 2015 11.63

AGUSTUS 2015 11.77

SEPTEMBER 2015 11.77

OKTOBER 2015 11.43

NOVEMBER 2015 11.40

DESEMBER 2015 11.52

JANUARI 2016 12.00

FEBRUARI 2016 11.49

MARET 2016 11.82

APRIL 2016 11.80

MEI 2016 11.01

JUNI 2016 10.88

JULI 2016 11.13

AGUSTUS 2016 11.24

SEPTEMBER 2016 11.21

OKTOBER 2016 11.71

NOVEMBER 2016 11.53

DESEMBER 2016 11.27

Sumber: Statistik BI dan OJK yang telah diolah

b. BI Rate

BULAN/TAHUN BI RATE

JANUARI 2011 6.50

FEBRUARI 2011 6.75

MARET 2011 6.75

APRIL 2011 6.75

MEI 2011 6.75

JUNI 2011 6.75

JULI 2011 6.75

Page 163: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

143

AGUSTUS 2011 6.75

SEPTEMBER 2011 6.75

OKTOBER 2011 6.50

NOVEMBER 2011 6.00

DESEMBER 2011 6.00

JANUARI 2012 6.00

FEBRRUARI 2012 5.75

MARET 2012 5.75

APRIL 2012 5.75

MEI 2012 5.75

JUNI 2012 5.75

JULI 2012 5.75

AGUSTUS 2012 5.75

SEPTEMBER 2012 5.75

OKTOBER 2012 5.75

NOVEMBER 2012 5.75

DESEMBER 2012 5.75

JANUARI 2013 5.75

FEBRUARI 2013 5.75

MARET 2013 5.75

APRIL 2013 5.75

MEI 2013 5.75

JUNI 2013 6.00

JULI 2013 6.50

AGUSTUS 2013 7.00

SEPTEMBER 2013 7.25

OKTOBER 2013 7.25

NOVEMBER 2013 7.50

DESEMBER 2013 7.50

JANUARI 2014 7.50

FEBRUARI 2014 7.50

MARET 2014 7.50

APRIL 2014 7.50

MEI 2014 7.50

JUNI 2014 7.50

JULI 2014 7.50

AGUSTUS 2014 7.50

SEPTEMBER 2014 7.50

OKTOBER 2014 7.50

Page 164: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

144

NOVEMBER 2014 7.75

DESEMBER 2014 7.75

JANUARI 2015 7.75

FEBRUARI 2015 7.50

MARET 2015 7.50

APRIL 2015 7.50

MEI 2015 7.50

JUNI 2015 7.50

JULI 2015 7.50

AGUSTUS 2015 7.50

SEPTEMBER 2015 7.50

OKTOBER 2015 7.50

NOVEMBER 2015 7.50

DESEMBER 2015 7.50

JANUARI 2016 7.25

FEBRUARI 2016 7.00

MARET 2016 6.75

APRIL 2016 6.75

MEI 2016 6.75

JUNI 2016 6.50

JULI 2016 6.50

AGUSTUS 2016 5.25

SEPTEMBER 2016 5.00

OKTOBER 2016 4.75

NOVEMBER 2016 4.75

DESEMBER 2016 4.75

Sumber: Statistik BI dan OJK yang telah diolah

c. Inflasi

BULAN/TAHUN INFLASI

JANUARI 2011 7.02

FEBRUARI 2011 6.84

MARET 2011 6.65

APRIL 2011 6.16

MEI 2011 5.98

JUNI 2011 5.54

JULI 2011 4.61

AGUSTUS 2011 4.79

Page 165: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

145

SEPTEMBER 2011 4.61

OKTOBER 2011 4.42

NOVEMBER 2011 4.15

DESEMBER 2011 3.79

JANUARI 2012 3.65

FEBRRUARI 2012 3.56

MARET 2012 3.97

APRIL 2012 4.50

MEI 2012 4.45

JUNI 2012 4.53

JULI 2012 4.56

AGUSTUS 2012 4.58

SEPTEMBER 2012 4.31

OKTOBER 2012 4.61

NOVEMBER 2012 4.32

DESEMBER 2012 4.30

JANUARI 2013 4.57

FEBRUARI 2013 5.31

MARET 2013 5.90

APRIL 2013 5.57

MEI 2013 5.47

JUNI 2013 5.90

JULI 2013 8.61

AGUSTUS 2013 8.79

SEPTEMBER 2013 8.40

OKTOBER 2013 8.32

NOVEMBER 2013 8.37

DESEMBER 2013 8.38

JANUARI 2014 8.22

FEBRUARI 2014 7.75

MARET 2014 7.32

APRIL 2014 7.25

MEI 2014 7.32

JUNI 2014 6.70

JULI 2014 4.53

AGUSTUS 2014 3.99

SEPTEMBER 2014 4.53

OKTOBER 2014 4.83

NOVEMBER 2014 6.23

Page 166: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

146

DESEMBER 2014 8.36

JANUARI 2015 6.96

FEBRUARI 2015 6.29

MARET 2015 6.38

APRIL 2015 6.79

MEI 2015 7.15

JUNI 2015 7.26

JULI 2015 7.26

AGUSTUS 2015 7.18

SEPTEMBER 2015 6.83

OKTOBER 2015 6.25

NOVEMBER 2015 4.89

DESEMBER 2015 3.35

JANUARI 2016 4.14

FEBRUARI 2016 4.42

MARET 2016 4.45

APRIL 2016 3.60

MEI 2016 3.33

JUNI 2016 3.45

JULI 2016 3.21

AGUSTUS 2016 2.79

SEPTEMBER 2016 3.07

OKTOBER 2016 3.31

NOVEMBER 2016 3.58

DESEMBER 2016 3.02

Sumber: Statistik BI dan OJK yang telah diolah

d. Pendapatan Nasional (PDB)

BULAN/TAHUN PENDAPATAN NASIONAL

JANUARI 2011 575285.58

FEBRUARI 2011 582934.54

MARET 2011 590511.08

APRIL 2011 598015.19

MEI 2011 605446.88

JUNI 2011 612806.13

JULI 2011 625262.82

AGUSTUS 2011 628599.84

SEPTEMBER 2011 627987.04

Page 167: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

147

OKTOBER 2011 615399.62

NOVEMBER 2011 612905.80

DESEMBER 2011 612480.78

JANUARI 2012 613986.93

FEBRRUARI 2012 617802.73

MARET 2012 623790.54

APRIL 2012 635282.20

MEI 2012 643115.18

JUNI 2012 650621.32

JULI 2012 662766.97

AGUSTUS 2012 665894.64

SEPTEMBER 2012 664970.69

OKTOBER 2012 651846.47

NOVEMBER 2012 648930.78

DESEMBER 2012 648074.96

JANUARI 2013 648746.80

FEBRUARI 2013 652409.89

MARET 2013 658532.01

APRIL 2013 670925.91

MEI 2013 679106.54

JUNI 2013 686886.65

JULI 2013 699238.44

AGUSTUS 2013 702488.36

SEPTEMBER 2013 701608.60

OKTOBER 2013 688830.26

NOVEMBER 2013 685517.83

DESEMBER 2013 683902.41

JANUARI 2014 682392.19

FEBRUARI 2014 685364.62

MARET 2014 691227.90

APRIL 2014 704253.90

MEI 2014 712694.98

JUNI 2014 720823.01

JULI 2014 734000.03

AGUSTUS 2014 737480.43

SEPTEMBER 2014 736626.25

OKTOBER 2014 723595.83

NOVEMBER 2014 719953.74

DESEMBER 2014 717858.32

Page 168: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

148

JANUARI 2015 715130.65

FEBRUARI 2015 717762.75

MARET 2015 723575.70

APRIL 2015 737090.39

MEI 2015 745874.37

JUNI 2015 754448.54

JULI 2015 768341.30

AGUSTUS 2015 772349.54

SEPTEMBER 2015 772001.66

OKTOBER 2015 759779.95

NOVEMBER 2015 756358.14

DESEMBER 2015 754218.51

JANUARI 2016 750217.41

FEBRUARI 2016 752999.86

MARET 2016 759422.23

APRIL 2016 775081.45

MEI 2016 784585.93

JUNI 2016 793532.62

JULI 2016 801921.51

AGUSTUS 2016 809752.60

SEPTEMBER 2016 817025.90

OKTOBER 2016 7982414.00

NOVEMBER 2016 7947604.00

DESEMBER 2016 7925753.00

Sumber: (www.bps.co.id) data yang telah diolah

2. Variabel Dependen

a. Deposito Mudharabah Berjangka

JANGKA WAKTU BULAN/TAHUN DEPOSITO

MUDHARABAH

1 BULAN JANUARI 2011 32013.00

1 BULAN FEBRUARI 2011 33128.00

1 BULAN MARET 2011 33834.00

1 BULAN APRIL 2011 33587.00

1 BULAN MEI 2011 35958.00

1 BULAN JUNI 2011 37987.00

1 BULAN JULI 2011 37579.00

1 BULAN AGUSTUS 2011 39501.00

1 BULAN SEPTEMBER 2011 43442.00

Page 169: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

149

1 BULAN OKTOBER 2011 42836.00

1 BULAN NOVEMBER 2011 44169.00

1 BULAN DESEMBER 2011 50336.00

1 BULAN JANUARI 2012 50522.00

1 BULAN FEBRRUARI 2012 49208.00

1 BULAN MARET 2012 51048.00

1 BULAN APRIL 2012 46209.00

1 BULAN MEI 2012 46979.00

1 BULAN JUNI 2012 48224.00

1 BULAN JULI 2012 47728.00

1 BULAN AGUSTUS 2012 48306.00

1 BULAN SEPTEMBER 2012 47890.00

1 BULAN OKTOBER 2012 51016.00

1 BULAN NOVEMBER 2012 53335.00

1 BULAN DESEMBER 2012 53700.00

1 BULAN JANUARI 2013 55495.00

1 BULAN FEBRUARI 2013 58560.00

1 BULAN MARET 2013 63343.00

1 BULAN APRIL 2013 61529.00

1 BULAN MEI 2013 64071.00

1 BULAN JUNI 2013 63787.00

1 BULAN JULI 2013 63583.00

1 BULAN AGUSTUS 2013 66903.00

1 BULAN SEPTEMBER 2013 69106.00

1 BULAN OKTOBER 2013 68957.00

1 BULAN NOVEMBER 2013 72773.00

1 BULAN DESEMBER 2013 74880.00

1 BULAN JANUARI 2014 74880.00

1 BULAN FEBRUARI 2014 74711.00

1 BULAN MARET 2014 468.00

1 BULAN APRIL 2014 81064.00

1 BULAN MEI 2014 95304.00

1 BULAN JUNI 2014 93407.00

1 BULAN JULI 2014 94333.00

1 BULAN AGUSTUS 2014 99936.00

1 BULAN SEPTEMBER 2014 94681.00

1 BULAN OKTOBER 2014 101648.00

1 BULAN NOVEMBER 2014 99898.00

1 BULAN DESEMBER 2014 103100.00

Page 170: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

150

1 BULAN JANUARI 2015 99543.00

1 BULAN FEBRUARI 2015 92513.00

1 BULAN MARET 2015 90984.00

1 BULAN APRIL 2015 91527.00

1 BULAN MEI 2015 91803.00

1 BULAN JUNI 2015 88725.00

1 BULAN JULI 2015 90051.00

1 BULAN AGUSTUS 2015 92682.00

1 BULAN SEPTEMBER 2015 92409.00

1 BULAN OKTOBER 2015 94840.00

1 BULAN NOVEMBER 2015 95044.00

1 BULAN DESEMBER 2015 95816.00

1 BULAN JANUARI 2016 102.66

1 BULAN FEBRUARI 2016 101.66

1 BULAN MARET 2016 98.57

1 BULAN APRIL 2016 100.54

1 BULAN MEI 2016 100.50

1 BULAN JUNI 2016 98.46

1 BULAN JULI 2016 102.02

1 BULAN AGUSTUS 2016 102.35

1 BULAN SEPTEMBER 2016 103.80

1 BULAN OKTOBER 2016 112101.00

1 BULAN NOVEMBER 2016 109442.00

1 BULAN DESEMBER 2016 109417.00

3 BULAN JANUARI 2011 5927.00

3 BULAN FEBRUARI 2011 5695.00

3 BULAN MARET 2011 7014.00

3 BULAN APRIL 2011 7564.00

3 BULAN MEI 2011 7071.00

3 BULAN JUNI 2011 6948.00

3 BULAN JULI 2011 7889.00

3 BULAN AGUSTUS 2011 7500.00

3 BULAN SEPTEMBER 2011 8248.00

3 BULAN OKTOBER 2011 9803.00

3 BULAN NOVEMBER 2011 10630.00

3 BULAN DESEMBER 2011 10629.00

3 BULAN JANUARI 2012 10983.00

3 BULAN FEBRRUARI 2012 10536.00

3 BULAN MARET 2012 10441.00

Page 171: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

151

3 BULAN APRIL 2012 10104.00

3 BULAN MEI 2012 10645.00

3 BULAN JUNI 2012 10797.00

3 BULAN JULI 2012 11991.00

3 BULAN AGUSTUS 2012 12029.00

3 BULAN SEPTEMBER 2012 13533.00

3 BULAN OKTOBER 2012 14642.00

3 BULAN NOVEMBER 2012 15788.00

3 BULAN DESEMBER 2012 17653.00

3 BULAN JANUARI 2013 18747.00

3 BULAN FEBRUARI 2013 19078.00

3 BULAN MARET 2013 20333.00

3 BULAN APRIL 2013 20647.00

3 BULAN MEI 2013 23233.00

3 BULAN JUNI 2013 22635.00

3 BULAN JULI 2013 22121.00

3 BULAN AGUSTUS 2013 20959.00

3 BULAN SEPTEMBER 2013 19581.00

3 BULAN OKTOBER 2013 20601.00

3 BULAN NOVEMBER 2013 19657.00

3 BULAN DESEMBER 2013 18202.00

3 BULAN JANUARI 2014 18202.00

3 BULAN FEBRUARI 2014 19418.00

3 BULAN MARET 2014 20252.00

3 BULAN APRIL 2014 20887.00

3 BULAN MEI 2014 13334.00

3 BULAN JUNI 2014 15247.00

3 BULAN JULI 2014 14759.00

3 BULAN AGUSTUS 2014 13177.00

3 BULAN SEPTEMBER 2014 17320.00

3 BULAN OKTOBER 2014 19933.00

3 BULAN NOVEMBER 2014 20417.00

3 BULAN DESEMBER 2014 20615.00

3 BULAN JANUARI 2015 19908.00

3 BULAN FEBRUARI 2015 17568.00

3 BULAN MARET 2015 18947.00

3 BULAN APRIL 2015 18530.00

3 BULAN MEI 2015 15624.00

3 BULAN JUNI 2015 19335.00

Page 172: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

152

3 BULAN JULI 2015 20256.00

3 BULAN AGUSTUS 2015 18481.00

3 BULAN SEPTEMBER 2015 19534.00

3 BULAN OKTOBER 2015 18516.00

3 BULAN NOVEMBER 2015 19138.00

3 BULAN DESEMBER 2015 23383.00

3 BULAN JANUARI 2016 18.59

3 BULAN FEBRUARI 2016 19.55

3 BULAN MARET 2016 22.05

3 BULAN APRIL 2016 20.52

3 BULAN MEI 2016 23.70

3 BULAN JUNI 2016 26.37

3 BULAN JULI 2016 22.89

3 BULAN AGUSTUS 2016 24.37

3 BULAN SEPTEMBER 2016 27.19

3 BULAN OKTOBER 2016 23628.00

3 BULAN NOVEMBER 2016 25945.00

3 BULAN DESEMBER 2016 30095.00

6 BULAN JANUARI 2011 2340.00

6 BULAN FEBRUARI 2011 2157.00

6 BULAN MARET 2011 2966.00

6 BULAN APRIL 2011 3078.00

6 BULAN MEI 2011 3304.00

6 BULAN JUNI 2011 3558.00

6 BULAN JULI 2011 4368.00

6 BULAN AGUSTUS 2011 4961.00

6 BULAN SEPTEMBER 2011 3549.00

6 BULAN OKTOBER 2011 5070.00

6 BULAN NOVEMBER 2011 5721.00

6 BULAN DESEMBER 2011 4186.00

6 BULAN JANUARI 2012 4094.00

6 BULAN FEBRRUARI 2012 4565.00

6 BULAN MARET 2012 4435.00

6 BULAN APRIL 2012 4883.00

6 BULAN MEI 2012 3815.00

6 BULAN JUNI 2012 3800.00

6 BULAN JULI 2012 4013.00

6 BULAN AGUSTUS 2012 4304.00

6 BULAN SEPTEMBER 2012 5029.00

Page 173: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

153

6 BULAN OKTOBER 2012 5549.00

6 BULAN NOVEMBER 2012 5968.00

6 BULAN DESEMBER 2012 6421.00

6 BULAN JANUARI 2013 6288.00

6 BULAN FEBRUARI 2013 6379.00

6 BULAN MARET 2013 6127.00

6 BULAN APRIL 2013 6261.00

6 BULAN MEI 2013 6423.00

6 BULAN JUNI 2013 6229.00

6 BULAN JULI 2013 6184.00

6 BULAN AGUSTUS 2013 7315.00

6 BULAN SEPTEMBER 2013 7948.00

6 BULAN OKTOBER 2013 8120.00

6 BULAN NOVEMBER 2013 6424.00

6 BULAN DESEMBER 2013 6601.00

6 BULAN JANUARI 2014 6601.00

6 BULAN FEBRUARI 2014 5794.00

6 BULAN MARET 2014 5751.00

6 BULAN APRIL 2014 4845.00

6 BULAN MEI 2014 4745.00

6 BULAN JUNI 2014 5034.00

6 BULAN JULI 2014 5052.00

6 BULAN AGUSTUS 2014 4043.00

6 BULAN SEPTEMBER 2014 5564.00

6 BULAN OKTOBER 2014 6355.00

6 BULAN NOVEMBER 2014 7835.00

6 BULAN DESEMBER 2014 6402.00

6 BULAN JANUARI 2015 5189.00

6 BULAN FEBRUARI 2015 4532.00

6 BULAN MARET 2015 5764.00

6 BULAN APRIL 2015 6539.00

6 BULAN MEI 2015 5758.00

6 BULAN JUNI 2015 5358.00

6 BULAN JULI 2015 4877.00

6 BULAN AGUSTUS 2015 4719.00

6 BULAN SEPTEMBER 2015 5791.00

6 BULAN OKTOBER 2015 6308.00

6 BULAN NOVEMBER 2015 6332.00

6 BULAN DESEMBER 2015 6098.00

Page 174: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

154

6 BULAN JANUARI 2106 5.90

6 BULAN FEBRUARI 2016 6.96

6 BULAN MARET 2016 6.70

6 BULAN APRIL 2016 7.43

6 BULAN MEI 2016 6.92

6 BULAN JUNI 2016 7.02

6 BULAN JULI 2016 6.79

6 BULAN AGUSTUS 2016 6.42

6 BULAN SEPTEMBER 2016 8.88

6 BULAN OKTOBER 2016 7554.00

6 BULAN NOVEMBER 2016 8711.00

6 BULAN DESEMBER 2016 9531.00

12 BULAN JANUARI 2011 3883.00

12 BULAN FEBRUARI 2011 3514.00

12 BULAN MARET 2011 3585.00

12 BULAN APRIL 2011 3562.00

12 BULAN MEI 2011 3515.00

12 BULAN JUNI 2011 3561.00

12 BULAN JULI 2011 4000.00

12 BULAN AGUSTUS 2011 3772.00

12 BULAN SEPTEMBER 2011 4065.00

12 BULAN OKTOBER 2011 4430.00

12 BULAN NOVEMBER 2011 4772.00

12 BULAN DESEMBER 2011 5609.00

12 BULAN JANUARI 2012 5898.00

12 BULAN FEBRRUARI 2012 6292.00

12 BULAN MARET 2012 6109.00

12 BULAN APRIL 2012 6673.00

12 BULAN MEI 2012 6226.00

12 BULAN JUNI 2012 6001.00

12 BULAN JULI 2012 5987.00

12 BULAN AGUSTUS 2012 7116.00

12 BULAN SEPTEMBER 2012 7053.00

12 BULAN OKTOBER 2012 7269.00

12 BULAN NOVEMBER 2012 7296.00

12 BULAN DESEMBER 2012 6953.00

12 BULAN JANUARI 2013 6749.00

12 BULAN FEBRUARI 2013 6545.00

12 BULAN MARET 2013 6615.00

Page 175: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

155

12 BULAN APRIL 2013 6839.00

12 BULAN MEI 2013 7014.00

12 BULAN JUNI 2013 7020.00

12 BULAN JULI 2013 7472.00

12 BULAN AGUSTUS 2013 7211.00

12 BULAN SEPTEMBER 2013 7158.00

12 BULAN OKTOBER 2013 7320.00

12 BULAN NOVEMBER 2013 7643.00

12 BULAN DESEMBER 2013 7285.00

12 BULAN JANUARI 2014 7285.00

12 BULAN FEBRUARI 2014 7615.00

12 BULAN MARET 2014 10228.00

12 BULAN APRIL 2014 8927.00

12 BULAN MEI 2014 5752.00

12 BULAN JUNI 2014 5348.00

12 BULAN JULI 2014 5209.00

12 BULAN AGUSTUS 2014 4945.00

12 BULAN SEPTEMBER 2014 4529.00

12 BULAN OKTOBER 2014 4081.00

12 BULAN NOVEMBER 2014 5280.00

12 BULAN DESEMBER 2014 5486.00

12 BULAN JANUARI 2015 5683.00

12 BULAN FEBRUARI 2015 5345.00

12 BULAN MARET 2015 5288.00

12 BULAN APRIL 2015 5203.00

12 BULAN MEI 2015 4686.00

12 BULAN JUNI 2015 5292.00

12 BULAN JULI 2015 5209.00

12 BULAN AGUSTUS 2015 5224.00

12 BULAN SEPTEMBER 2015 5180.00

12 BULAN OKTOBER 2015 5225.00

12 BULAN NOVEMBER 2015 5408.00

12 BULAN DESEMBER 2015 5354.00

12 BULAN JANUARI 2016 5.44

12 BULAN FEBRUARI 2016 5.29

12 BULAN MARET 2016 5.68

12 BULAN APRIL 2016 5.84

12 BULAN MEI 2016 5.79

12 BULAN JUNI 2016 5.88

Page 176: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

156

12 BULAN JULI 2016 5.97

12 BULAN AGUSTUS 2016 6.20

12 BULAN SEPTEMBER 2016 6.50

12 BULAN OKTOBER 2016 4824.00

12 BULAN NOVEMBER 2016 6337.00

12 BULAN DESEMBER 2016 6588.00

> 12 BULAN JANUARI 2011 28.00

> 12 BULAN FEBRUARI 2011 2.00

> 12 BULAN MARET 2011 36.00

> 12 BULAN APRIL 2011 33.00

> 12 BULAN MEI 2011 3.00

> 12 BULAN JUNI 2011 31.00

> 12 BULAN JULI 2011 32.00

> 12 BULAN AGUSTUS 2011 34.00

> 12 BULAN SEPTEMBER 2011 46.00

> 12 BULAN OKTOBER 2011 45.00

> 12 BULAN NOVEMBER 2011 45.00

> 12 BULAN DESEMBER 2011 45.00

> 12 BULAN JANUARI 2012 50.00

> 12 BULAN FEBRUARI 2012 52.00

> 12 BULAN MARET 2012 48.00

> 12 BULAN APRIL 2012 50.00

> 12 BULAN MEI 2012 47.00

> 12 BULAN JUNI 2012 66.00

> 12 BULAN JULI 2012 1.00

> 12 BULAN AGUSTUS 2012 1.00

> 12 BULAN SEPTEMBER 2012 1.00

> 12 BULAN OKTOBER 2012 1.00

> 12 BULAN NOVEMBER 2012 85.00

> 12 BULAN DESEMBER 2012 5.00

> 12 BULAN JANUARI 2013 5.00

> 12 BULAN FEBRUARI 2013 6.00

> 12 BULAN MARET 2013 5.00

> 12 BULAN APRIL 2013 76.00

> 12 BULAN MEI 2013 5.00

> 12 BULAN JUNI 2013 6.00

> 12 BULAN JULI 2013 6.00

> 12 BULAN AGUSTUS 2013 6.00

> 12 BULAN SEPTEMBER 2013 6.00

Page 177: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

157

> 12 BULAN OKTOBER 2013 101.00

> 12 BULAN NOVEMBER 2013 6.00

> 12 BULAN DESEMBER 2013 5.00

> 12 BULAN JANUARI 2014 5.00

> 12 BULAN FEBRUARI 2014 6.00

> 12 BULAN MARET 2014 5.00

> 12 BULAN APRIL 2014 5.00

> 12 BULAN MEI 2014 1.00

> 12 BULAN JUNI 2014 7.00

> 12 BULAN JULI 2014 4.00

> 12 BULAN AGUSTUS 2014 5.00

> 12 BULAN SEPTEMBER 2014 11.00

> 12 BULAN OKTOBER 2014 26.00

> 12 BULAN NOVEMBER 2014 13.00

> 12 BULAN DESEMBER 2014 25.00

> 12 BULAN JANUARI 2015 30.00

> 12 BULAN FEBRUARI 2015 23.00

> 12 BULAN MARET 2015 24.00

> 12 BULAN APRIL 2015 42.00

> 12 BULAN MEI 2015 20.00

> 12 BULAN JUNI 2015 24.00

> 12 BULAN JULI 2015 28.00

> 12 BULAN AGUSTUS 2015 27.00

> 12 BULAN SEPTEMBER 2015 15.00

> 12 BULAN OKTOBER 2015 13.00

> 12 BULAN NOVEMBER 2015 13.00

> 12 BULAN DESEMBER 2015 96.00

> 12 BULAN JANUARI 2016 100.00

> 12 BULAN FEBRUARI 2016 96.00

> 12 BULAN MARET 2016 10.00

> 12 BULAN APRIL 2016 19.00

> 12 BULAN MEI 2016 10.00

> 12 BULAN JUNI 2016 15.00

> 12 BULAN JULI 2016 10.00

> 12 BULAN AGUSTUS 2016 17.00

> 12 BULAN SEPTEMBER 2016 17.00

> 12 BULAN OKTOBER 2016 13.00

> 12 BULAN NOVEMBER 2016 20.00

> 12 BULAN DESEMBER 2016 15.00

Page 178: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

158

Lampiran 2 : Uji Normalitas

Uji Normalitas

100

80

60

40

20

0

-20000 0 20000 40000 60000 80000

Lampiran 3 : Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas

DEPOSITO

_MDHRBH

BAGI_HASIL

BI_RATE

INFLASI

PDB

DEPOSITO_

MDHRBH

1.000000

0.063987

0.081275

0.127825

0.106192

BAGI_HASIL

0.063987

1.000000

0.127531

0.160872

-0.265048

BI_RATE

0.081275

0.127531

1.000000

0.619957

-0.452416

INFLASI

0.127825

0.160872

0.619957

1.000000

-0.276215

PDB

0.106192

-0.265048

-0.452416

-0.276215

1.000000

Series: Residuals

Sample 2011M01 2040M12 Observations 360

Mean -6.47e-12

Median -8777.358 Maximum 84131.94

Minimum -30852.08

Std. Dev. 26017.51

Skewness 1.869425 Kurtosis 5.515163

Jarque-Bera 304.5755

Probability 0.000000

Page 179: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

159

Lampiran 4 : Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic

3.183916 Prob. F(14,345)

0.0001

Obs*R-squared 41.19089 Prob. Chi-Square(14) 0.0002

Lampiran 5 : Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 899.6869 Prob. F(2,353) 0.0000

Obs*R-squared 300.9582 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Lampiran 6 : Uji Breusch-Godfrey setelah di diferensiasi

Hasil Uji Breusch-Godfrey setelah di diferensiasi

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH

Method: Least Squares

Date: 04/06/18 Time: 20:41

Sample (adjusted): 2011M02 2016M12

Included observations: 359 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -4233.410 6436.185 -0.657751 0.5111

DEPOSITO_MUDHARABAH(-1) 0.901563 0.022327 40.37973 0.0000

BAGI_HASIL 188.7166 208.3774 0.905648 0.3657

BI_RATE 34.62696 948.4693 0.036508 0.9709

INFLASI 186.4853 452.4719 0.412148 0.6805

PENDAPATAN_NASIONAL 0.001729 0.000466 3.708945 0.0002

Page 180: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

160

Lampiran 7 : Common Effect

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/07/18 Time: 12:09

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 6.134286 -1.430127 0.1536

BAGI_HASIL? 0.248121 0.059701 4.156061 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.259934 -1.301133 0.1941

INFLASI? 0.543254 0.127000 4.277574 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL? 0.868352 0.379574 2.287703 0.0227

R-squared 0.105083 Mean dependent var

7.435968

Adjusted R-squared 0.094999 S.D. dependent var 3.285684

S.E. of regression 3.125721 Akaike info criterion 5.130998

Sum squared resid 3468.397 Schwarz criterion 5.184972

Log likelihood -918.5797 Hannan-Quinn criter. 5.152459

F-statistic 10.42121 Durbin-Watson stat 0.181652

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 8 : Fixed Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/07/18 Time: 12:10

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 3.505822 -2.502355 0.0128

BAGI_HASIL? 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI? 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL? 0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Fixed Effects (Cross) _1 BULAN—C 2.769986 _3 BULAN—C 1.364790 _6 BULAN—C 0.300594

_12 BULAN—C 0.346790

_>12 BULAN—C -4.782160

Page 181: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

161

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.710990 Mean dependent var 7.435968

Adjusted R-squared 0.704403 S.D. dependent var 3.285684

S.E. of regression 1.786389 Akaike info criterion 4.022952

Sum squared resid 1120.106 Schwarz criterion 4.120104

Log likelihood -715.1313 Hannan-Quinn criter. 4.061581

F-statistic 107.9362 Durbin-Watson stat 0.562482

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 9 : Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 183.966920 (4,351) 0.0000

Cross-section Chi-square 406.896813 4 0.0000

Lampiran 10 : Random Effect Model

Dependent Variable: DEPOSITO_MUDHARABAH?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 04/07/18 Time: 12:17

Sample: 2011M01 2016M12

Included observations: 72

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 360

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 3.729970 -2.351978 0.0192

BAGI_HASIL? 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE? -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI? 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL? 0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Random Effects (Cross) _1 BULAN--C

2.754929

_3 BULAN--C 1.357371 _6 BULAN--C 0.298960

_12 BULAN--C 0.344905

_>12 BULAN--C -4.756165

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 2.847712 0.7176

Page 182: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

162

Idiosyncratic random 1.786389 0.2824

Weighted Statistics

R-squared 0.264435 Mean dependent var 0.548236

Adjusted R-squared 0.256147 S.D. dependent var 2.071250

S.E. of regression 1.786389 Sum squared resid 1132.871

F-statistic 31.90556 Durbin-Watson stat 0.556144

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.105083 Mean dependent var 7.435968

Sum squared resid 3468.397 Durbin-Watson stat 0.181652

Lampiran 11 : Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 4 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Lapiran 12 : Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian

Fixed Effects (Cross) Coefficient

_1 BULAN—C 2.769986

_3 BULAN—C 1.364790

_6 BULAN—C 0.300594

_12 BULAN—C 0.346790

_≥12 BULAN—C -4.782160

Page 183: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

163

Lampiran 13 : Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8.772809 3.505822 -2.502355 0.0128

BAGI_HASIL 0.248121 0.034120 7.272037 0.0000

BI_RATE -0.338209 0.148556 -2.276648 0.0234

INFLASI 0.543254 0.072582 7.484654 0.0000

PENDAPATAN_NASIONAL 0.868352 0.216931 4.002891 0.0001

Page 184: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

164

Lampiran 14 : Tabel Presentase Distribusi F untuk α = 0,05

Page 185: PENGARUH BAGI HASIL, BI RATE, INFLASI, DAN PENDAPATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41862/2/AHMAD... · pengaruh bagi hasil, bi rate, inflasi, dan pendapatan

165

Lampiran 15 : Tabel t