PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE,...

150
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, DAN OPINI AUDIT SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007- 2011) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: KARINA ANINGDITA PRATIWI NIM. 109082000043 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Transcript of PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE,...

Page 1: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

PERUSAHAAN KLIEN, DAN OPINI AUDIT SEBELUMNYA TERHADAP

OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007- 2011)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

KARINA ANINGDITA PRATIWI NIM. 109082000043

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN
Page 3: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN
Page 4: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN
Page 5: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN
Page 6: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Karina Aningdita Pratiwi

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juni 1991

3. Alamat : Perum. Pakujaya Permai Blok A3/11

Serpong Utara- Tangerang Selatan

4. Telepon : 081212479323

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD N Kunciran 6 1997-2003

2. SMP N 3 Tangerang 2003-2006

3. SMA N 3 Tangerang 2006-2009

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah 2009-2013

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Lembaga Bahasa & Pendidikan Profesional LIA, English for Adults:

Elementary Levels- Intermediate Levels, 2006-2009.

Page 7: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

vi

2. BLKL Tangerang Selatan, Pelatihan Komputer (Ms. Word, Ms. Excel,

Powerpoint), 2009-2010

3. IAI Cabang Serpong, BREVET PAJAK A & B, 2012-2013.

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua MPK kelas 12 IPS 3, 2008-2009.

2. Anggota Divisi Kesenian dan Olahraga, BEM Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah, 2009-2010.

3. CARTOEN Pakujaya (Ikatan Karang Taruna Perumahan Pakujaya),

2009- sekarang.

V. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Bedah Buku “Perawan” dan Seminar Nasional “Sastra sebagai media

Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan”, 24 November 2009.

2. Talkshow Pemberantasan Korupsi Bersama KPK yang

diselenggarakan BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9

September 2009.

3. Company Visit oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah ke

pabrik PT Indofood Sukses Makmur, Tbk, 13 Oktober 2009

4. Seminar Nasional oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif

Hidayatullah, “Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.

Page 8: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

vii

5. Company Visit oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah ke

Bursa Efek Indonesia dan Museum Bank Indonesia, 28 Desember

2010.

6. Mini Workshop “Tata Cara Pengisian Faktur Pajak sesuai PER

24/PJ/2012 stdd Per-08/PJ/2013”, Gedung G, Kampus STAN Bintaro,

20 April 2013.

VI. KEPANITIAAN

1. Company Visit ke Bursa Efek Indonesia dan Museum Bank Indonesia,

sebagai divisi acara, 28 Desember 2010

2. Program Pengenalan dan Studi Almamater (ProPeSa) oleh BEMJ

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah, sebagai wakil ketua, 2011.

3. Accounting Fair 2011 oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah,

sebagai divisi konsumsi, 4-8 April 2011.

VII. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Wriadi

2. Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 2 Mei 1961

3. Ibu : Kartini

4. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Desember 1969

5. Alamat : Perum. Pakujaya Permai Blok A3/11

Serpong Utara- Tangerang Selatan

6. Anak ke dari : 1 dari 2 bersaudara.

Page 9: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF AUDIT TENURE, ACCOUNTING FIRM REPUTATION, DISCLOSURE, COMPANY SIZE, AND PRIOR YEAR AUDIT OPINION TO

GOING CONCERN AUDIT OPINION

(Empirical Study on Manufacturing Companies that Listed at Indonesian Stock Exchange in 2007-2011)

By

Karina Aningdita Pratiwi

This research is to check the effect of audit tenure, accounting firm reputation, disclosure, company size, and prior year audit opinion to going concern audit opinion. This research was using samples of manufacturing industry. They were listed on the Indonesian Stock Exchange in 2007-2011. Based on method purposive sampling, research samples total are 110 financial statements. Hypothesis in this research used logistic regression. This research indicated that disclosure and prior year audit opinion had significant effect on the going concern audit opinion. Disclosure had significant value of 0,008 below 0,05 and prior year audit opinion had significant value of 0,00 below 0,05. Audit tenure, accounting firm reputation, and company size did not have significant effect on the going concern audit opinion. Keywords: going concern audit opinion, audit tenure, accounting firm reputation,

disclosure, company size, and prior year audit opinion.

Page 10: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

ix

ABSTRAK PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN DAN OPINI AUDIT SEBELUMNYA TERHADAP

OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-

2011)

Oleh Karina Aningdita Pratiwi

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh audit tenure, reputasi KAP,

disclosure, ukuran perusahaan klien, dan opini audit sebelumnya terhadap opini audit going concern. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2011. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 110 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi logistik. Penelitian ini menunjukkan bahwa disclosure dan opini audit seelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Disclosure memiliki nilai signifikan sebesar 0,008 berada dibawah 0,05, dan opini audit sebelumnya memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 berada dibawah 0,05. Audit tenure, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan klien tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Kata kunci: opini audit going concern, audit tenure, reputasi KAP, disclosure, ukuran perusahaan klien, dan opini audit sebelumnya.

Page 11: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan karunia-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat

serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman,

yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun

dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini,

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,

bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung

dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Ayahanda Wriadi dan Ibunda Kartini tersayang terimakasih atas segala

pengorbanan, perhatian, kasih sayang, dukungan dan doa tiada henti yang

selalu tercurah untuk ananda, semoga ananda senantiasa bisa membuat kalian

bangga dan bahagia.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., M.M., Ak selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 12: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xi

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Abdul Hamid Cebba. Drs., Ak., MBA., CPA selaku Dosen

Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian,

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas

semua saran yang Bapak berikan selama proses penulisan skripsi sampai

terlaksananya sidang skripsi.

7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

8. Adikku tercinta Widiya Ratmi rahayu, terimakasih atas dukungan yang

bersifat moril dan materiil yang diberikan kepada penulis.

9. Mochamad Iqbal, terimakasih telah memberikan dukungan dan doa kepada

penulis hingga terselesaikan skripsi ini.

10. Sahabat terbaikku, Selfi Stefani, Nida Khofiya, Ine Nurlita Sari, Anniza Novia

Fatma, Fanny Yaumi Faricha, Syifa Asky Fitaya, Maya Luthfia, Suzan

Novrilia, Ulfah Abqoriyah, Mufti Aryadi Putra, Alya Soraya Alam,

terimakasih telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis selama proses

pembuatan skripsi.

11. Sahabat seperjuanganku, Nabila Meidianti Tatyana, Dwi Rahmawati Putri,

Meisya Magi Anisa, Wahyuni, dan Anistya Hardini, terimakasih untuk

kebersamaan kita yang luar biasa, semoga silaturahmi kita tetap terjalin

dengan baik.

Page 13: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xii

12. Seniorku Kak Eka Diana Rizanti, Rhisty Prapanca, Nadiyya Hayatunnufus,

Poetri Dhaini, Fakhdian Pamungkas terimakasih telah memberikan semangat,

doa, dan arahan kepada penulis mulai dari pembuatan proposal sampai

terselesaikannya skripsi ini.

13. Seluruh Kawan-kawan Akuntansi 2009 khususnya Akuntansi B dan Adik-

adikku angkatan 2010 dan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Mei 2013

Karina Aningdita Pratiwi

Page 14: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................ iv

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... v

Abstract ...................................................................................................... viii

Abstrak ....................................................................................................... ix

Kata Pengantar .......................................................................................... x

Daftar Isi ................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ............................................................................................... xvii

Daftar Gambar ........................................................................................... xviii

Daftar Lampiran ........................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 11

1. Tujuan Penelitian ....................................................... 11

2. Manfaat Penelitian ..................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 14

A. Tinjauan Literatur ........................................................... 14

1. Teori Keagenan ......................................................... 14

2. Auditing .................................................................... 16

a. Pengertian Audit .................................................... 16

b. Tujuan Audit .......................................................... 17

c. Jenis- jenis Audit .................................................... 19

1) Audit Laporan Keuangan................................. 19

2) Audit Kepatuhan ............................................. 20

3) Audit Operasional .......................................... . 20

Page 15: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xiv

d. Standar Audit .......................................................... 21

1) Standar Umum ................................................ 21

2) Standar Pekerjaan Lapangan ........................... 21

3) Standar Pelaporan ............................................ 22

e. Opini Audit ............................................................. 23

1) Unqualified opinion ........................................ 26

2) Unqualified opinion with explanatoty

language .......................................................... 26

3) Qualified opinion ............................................ 27

4) Adverse opinion ............................................... 27

5) Disclaimer of opinion ...................................... 28

3. Going Concern .......................................................... 29

a. Tanggung Jawab Auditor atas Going Concern ...... 30

b. Opini Audit Going Concern ................................. 32

4. Audit Tenure ............................................................. 36

5. Reputasi KAP ............................................................ 38

6. Disclosure ................................................................. 39

7. Ukuran Perusahaan Klien .......................................... 42

8. Opini Audit Sebelumnya ........................................... 43

B. Hasil Penelitian Terdahulu .............................................. 44

C. Kerangka Pemikiran ........................................................ 48

1. Pengaruh audit tenure terhadap opini audit going

concern ..................................................................... 48

2. Pengaruh reputasi KAP terhadap opini audit going

concern ..................................................................... 49

3. Pengaruh disclosure terhadap opini audit going

concern ..................................................................... 50

4. Pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap opini

audit going concern ................................................... 52

5. Pengaruh opini audit sebelumnya terhadap opini audit

going concern ............................................................ 53

Page 16: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xv

D. Hipotesis ......................................................................... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................... 58

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ......................... 58

C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 60

1. Penelitian Pustaka (Library Research) ....................... 60

2. Penelitian Lapangan (Field Research) ....................... 60

D. Metode Analisis Data ...................................................... 61

1. Definisi Regresi Logistik ........................................... 61

2. Tahapan Regresi Logistik .......................................... 62

a. Statistik Deskriptif ................................................ 62

b. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................. 63

1) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) 63

2) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) .. 64

3) Menguji Kelayakan Model Regresi .................... 65

4) Uji Multikolinearitas ........................................... 65

5) Matriks Klasifikasi .............................................. 66

6) Model Regresi yang Terbentuk ........................... 66

E. Operasionalisasi Variabel penelitian ................................ 67

1. Opini Audit Going Concern (Y) ................................ 67

2. Audit Tenure (X1) ..................................................... 68

3. Reputasi KAP (X2) .................................................... 69

4. Disclosure (X3) ......................................................... 69

5. Ukuran Perusahaan Klien (X4) .................................. 69

6. Opini Audit Sebelumnya (X5) .................................... 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 73

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..................... 73

1. Deskripsi Objek Penelitian ........................................ 73

2. Deskripsi Sampel Penelitian ...................................... 75

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ................................... 77

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................... 77

Page 17: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xvi

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .................................... 81

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall

Model Fit) ........................................................... 81

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( Nagelkerke R

Square) ................................................................... 84

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ....................... 85

d. Hasil Uji Multikolinearitas ..................................... 86

e. Hasil Matriks Klasifikasi ........................................ 87

f. Hasil Uji Regresi Logistik ...................................... 88

1) Pengaruh Audit Tenure (TENURE) terhadap Opini

Audit Going Concern (GCAO) ........................ 89

2) Pengaruh Reputasi KAP (REP) terhadap Opini

Audit Going Concern (GCAO) ...................... .. 92

3) Pengaruh Disclosure (DISC) terhadap Opini Audit

Going Concern (GCAO) ............................... 93

4) Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (SIZE)

terhadap Opini Audit Going Concern (GCAO) ..95

5) Pengaruh Opini Audit Sebelumnya (OPINI)

terhadap Opini Audit Going Concern (GCAO) 96

BAB V PENUTUP ........................................................................... 100

A. Kesimpulan ..................................................................... 100

B. Implikasi ......................................................................... 102

C. Keterbatasan ....................................................................... 103

D. Saran ............................................................................... 103

Daftar Pustaka ........................................................................................... 105

Lampiran-lampiran .................................................................................. 110

Page 18: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 KAP Big Four Beserta Afiliasinya di Indonesia ................................ 38

2.2 Disclosure Items .............................................................................. 41

2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 45

3.1 Operasional Variabel dan Pengukuran .............................................. 70

4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria .......................................... 73

4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Opini Audit ..................................... 74

4.3 Sampel Penelitian ............................................................................. 75

4.4 Distribusi Perusahaan Berdasarkan Opini Audit ............................... 75

4.5 Statistik Deskriptif ............................................................................ 78

4.6 Iteration History 0 ............................................................................ 82

4.7 Iteration History 1 ............................................................................ 83

4.8 Koefisien Determinasi ...................................................................... 85

4.9 Menguji Kelayakan Model Regresi ................................................... 85

4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 87

4.11 Matriks Klasifikasi ........................................................................... 87

4.12 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ............................................... 88

4.13 Ringkasan Hasil Penelitian ................................................................... 98

Page 19: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Panduan Bagi Auditor dalam Memberikan Opini Going

Concern ........................................................................................ 35

2.2 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................... 55

Page 20: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Sampel .................................................................................... 129

2. Hasil Output SPSS ........................................................................... 154

Page 21: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan dengan tujuan memiliki kelangsungan hidup untuk

jangka panjang. Kondisi dan peristiwa yang dialami oleh suatu perusahaan

dapat memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan

tersebut, contoh kerugian operasi yang signifikan dan berlangsung secara terus

menerus sehingga menimbulkan keraguan atas kelangsungan hidup

perusahaan (Foroghi, 2012:1093).

Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan

manajemen dalam mengelola perusahaan agar tetap bertahan hidup. Ketika

kondisi ekonomi tidak stabil, para investor mengharapkan auditor memberikan

informasi akan kegagalan keuangan perusahaan (Irfana dan Muid, 2012:1).

Going concern digunakan sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan

sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal berlawanan

(contrary information). Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap

berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup satuan usaha adalah

berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi

kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar

aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan

operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang lain (PSA No.30).

Page 22: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

2

Opini yang diberikan auditor merupakan salah satu pertimbangan bagi

investor untuk pengambilan keputusan investasi. Pemberian opini modifikasi

(going concern) oleh auditor merupakan dampak keraguan perusahaan untuk

dapat melanjutkan kelangsungan usahanya (Astuti dan Darsono, 2012:1).

Opini ini merupakan bad news bagi pemakai laporan keuangan. Sulitnya

memprediksi kelangsungan hidup suatu perusahaan menyebabkan banyak

auditor yang mengalami dilema moral dan etika dalam memberikan opini

going concern (Januarti, 2008).

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2010:21), KAP bertanggung jawab

pada audit atas laporan keuangan historis yang dipublikasikan, dari semua

perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham. Perusahaan yang

sahamnya diperdagangkan di bursa saham adalah perusahaan yang sudah go

public. Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu

diaudit oleh KAP sebagai pihak ketiga yang independen. Hal ini penting

karena jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut

mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena

itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut (Agoes,

2008:8).

Kepercayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan sangatlah penting bagi

perusahaan go public. Namun kini, segelintir masyarakat telah kehilangan

kepercayaannya terhadap auditor. Dewasa ini telah banyak terjadi kasus

hukum yang melibatkan entitas bisnis, terutama dalam manipulasi akuntansi

Page 23: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

3

(Beams et. al, 2013:1). Peristiwa ini telah terjadi pada perusahaan besar di

Amerika seperti Enron, WorldCom, Xerox, dan lain-lain yang pada akhirnya

bangkrut. Hal tersebut menyebabkan profesi akuntan publik menjadi kritikan

karena diasumsikan memberikan informasi yang salah, hal ini membuktikan

bahwa auditor memiliki peranan penting dalam memprediksi kebangkrutan

perusahaan (Astuti dan Darsono, 2012:1). Atas dasar banyaknya kasus

tersebut, maka AICPA (1988) mensyaratkan bahwa auditor harus

mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah

pelaporan (Januarti, 2008). Meskipun auditor tidak bertanggungjawab

terhadap kelangsungan hidup sebuah perusahaan, tetapi dalam melakukan

audit kelangsungan hidup perlu menjadi pertimbangan auditor dalam

memberikan opini (Dewayanto, 2011:81).

Bangkrutnya suatu perusahaan besar ataupun institusi keuangan seringkali

mengungkap banyak hal yang mengejutkan dan menyisakan polemik panjang.

Hal yang sama terjadi dengan kasus ambruknya Lehman Brothers di Amerika

Serikat (AS) tanggal 15 September 2008 lalu. Sekedar kilas balik, Lehman

Brothers merupakan salah satu investment bank terbesar di AS yang sudah

berusia lebih dari 150 tahun. Kebangkrutan bank ini merupakan yang terbesar

yang pernah terjadi dalam sejarah perbankan di AS. Bangkrutnya Lehman

Brothers juga merupakan titik awal serangan badai krisis terdahsyat pasca

Perang Dunia II yang melanda tahun 2007 dan 2008 lalu ( Nugroho, 2010).

Page 24: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

4

Runtuhnya lembaga keuangan terbesar di Amerika Serikat, Lehman

Brothers, memicu krisis financial global yang menyebabkan aliran dana kredit

dari berbagai bank terhenti, kepercayaan perbankan kepada perusahaan

merosot tajam sehingga membuat perusahaan raksasa lain- pun ikut bangkrut.

General Motors, perusahaan otomotif terkemuka di dunia pada akhir 2008 lalu

juga telah meminta persetujuan otoritas bisnis Amerika Serikat untuk

dibangkrutkan (Edj, 2010).

Bangkrutnya Lehman Brothers inipun akhirnya mencuatkan pula praktik

‘manipulasi’ standar akuntansi (window dressing). Meski hal ini

sesungguhnya merupakan kejahatan, namun biasanya sulit untuk

membuktikannya di pengadilan, karena menyangkut interpretasi atau

judgment. Perdebatan ini mencuat setelah keluarnya laporan audit investigasi

penyebab bangkrutnya Lehman Brothers tanggal 11 Maret 2010 lalu. Audit

dilakukan oleh Anton R. Valukas, yang ditunjuk oleh pengadilan kepailitan

Southern District (Manhattan).

Praktik yang disebut window dressing tadi bahkan sudah diakui sendiri

oleh salah satu pejabat eksekutif Lehman Brothers dalam percakapan melalui

email internal. Selain itu, kekhawatiran terhadap praktik akuntansi tidak sehat

menyangkut transaksi repo Lehman Brothers ini sebenarnya sudah

disampaikan oleh salah satu senior vice president Lehman Brothers, Matthew

Lee, sekitar bulan Mei atau Juni 2008. Hal itu disampaikan baik kepada

pejabat senior di bank maupun kepada auditor Ernst & Young (E&Y), namun

tidak memperoleh tanggapan. Para pejabat tinggi Lehman Brothers juga

Page 25: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

5

disebut melakukan ‘actionable balance sheet manipulation’. Valukas juga

menyebut E&Y – yang merupakan the biggest five public accountant, auditor

Lehman Brothers waktu itu sebagai ‘tidak memenuhi standar profesional’

sebagai auditor dan melakukan ‘malpraktek’ (halaman 990/91). Opini audit

E&Y terakhir menyatakan semuanya masih ‘ok’ atau ‘fairly presented in

accordance with general accepted accounting principles’ (GAAP). E&Y

masih bertahan dengan pendapatnya tadi setelah keluarnya Laporan

Pemeriksaan Valukas tadi, meski berdalih bahwa auditnya yang terakhir

belum selesai karena Lehman Brothers keburu bangkrut.

Auditor Ernst & Young dinilai lalai, dan melaporkan hasil audit ”palsu”

soal keuangan Lehman Brothers. Jika Valukas benar, juri akan mengajukan

sidang di pengadilan tentang hal ini. Selain permintaan tambahan kolateral,

penumpukan aset Lehman Brothers juga terpusat pada kredit kepemilikan

kredit rumah bermasalah. Juga ada kasus penyesatan informasi yang material

dalam akuntansi Lehman. Menurut laporan itu, Lehman menggunakan

rekayasa akuntansi untuk menutupi utang sebesar 50 miliar dollar AS di

pembukuannya. Semua itu dilakukan untuk menyembunyikan ketergantungan

dariutangnya (Edj, 2010).

Krisis global pada tahun 2008 lalu mengakibatkan, keadaan ekonomi yang

tidak stabil di negara Indonesia seiring pertumbuhan ekonomi yang terjadi

sejak krisis keuangan berskala global memberi dampak tersendiri terhadap

perusahaan yang ada di Indonesia. Perekonomian di Indonesia mengalami

keterpurukan, sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar tidak bisa

Page 26: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

6

meneruskan usahanya. Tidak hanya perusahaan kecil yang mengalami pailit,

namun perusahaan besar juga tidak sedikit yang akhirnya gulung tikar

(Drajati, 2011).

Di pasar saham, volume perdagangan saham dan IHSG mengalami

tekanan kuat hingga memaksa otoritas BEI menghentikan perdagangan

(blackout) pada Oktober 2008. IHSG menurun drastis, dari sebesar 2.830 pada

awal tahun menurun menjadi 1355 pada akhir 2008. Secara sektoral, enam

sektor mencatatkan penurunan. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar

yaitu: sektor industri dasar yang turun 0,79%, sektor industri lain-lain turun

0,56%, dan sektor manufaktur yang turun 0,49%. Sejumlah saham yang

mencatatatkan nilai penurunan paling dalam yakni:

1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 450 poin menjadi Rp

19.600,

2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 450 poin menjadi Rp 49.300, dan

3. PT Lion Metal Works Tbk (LION) turun 350 poin menjadi Rp 9.650.

(Taqiyyah, 2012).

Banyak penelitian mengenai faktor- faktor baik itu keuangan dan non

keuangan yang telah dibuktikan berpengaruh terhadap opini going concern.

Penelitian tersebut diantaranya Mutchler (1984, 1986), Koh dan Tan (1999),

Geiger dan Raghunandan (2002), Knechel dan Vonstaelen (2007), Haron et al.

(2009), Foroghi (2012), dan Beams et al (2013). Penelitian di Indonesia

tentang going concern telah dilakukan oleh Januarti dan Fitrianasari (2008),

Page 27: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

7

Junaidi dan Hartono (2010), Warnida (2011), Kartika (2012), Astuti dan

Darsono (2012), Sunarni dan Jatmiko (2012).

Penelitian- penelitian sebelumnya diatas membuktikan hasil yang berbeda-

beda tentang faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan opini going

concern. Maka dari itu peneliti bermaksud meneliti lebih lanjut tentang opini

going concern karena hingga saat ini topik tentang bagaimana tanggung jawab

auditor dalam mengungkapkan masalah going concern masih menarik untuk

diteliti (Widyantari, 2011:10). Pada kenyataannya, masalah going concern

merupakan hal yang kompleks dan terus ada sehingga diperlukan faktor-

faktor sebagai tolak ukur yang pasti dalam menentukan status going concern

perusahaan dan kekonstitenan faktor, faktor tersebut harus terus diuji agar

dalam keadaan ekonomi yang fluktuatif, status going concern tetap dapat di

prediksi. (Praptitorini et. al, 2007).

Audit tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin antara

Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan auditee yang sama. Kecemasan akan

kehilangan sejumlah fee yang cukup besar akan menimbulkan keraguan bagi

auditor untuk menyatakan opini audit going concern. Dengan demikian

independensi auditor akan terpengaruh dengan lamanya hubungan dengan

auditee yang sama (Espahbodi, 1991 dalam Januarti, 2009). Penelitian yang

dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010), audit tenure berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Penelitian ini sejalan

dengan penelitan yang dilakukan oleh Muttaqin dan Sudarmo (2012). Kondisi

ini terjadi karena lamanya perikatan yang dapat menyebabkan berkurangnya

Page 28: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

8

independensi auditor, dan apabila independensi auditor berkurang maka opini

yang dikeluarkan oleh auditor merupakan opini yang dapat merugikan

berbagai pihak. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sari (2012) dan Ardiani (2013) yang menemukan bahwa audit tenure tidak

berpengaruh signifikan pada opini audit going concern.

Selanjutnya penelitian ini juga menguji pengaruh disclosure terhadap opini

going concern. Haron et al. (2009) menemukan bahwa disclosure berpengaruh

terhadap opini going concern. Disclosure laporan keuangan merupakan

informasi yang sangat penting bagi auditor, misalnya, pengungkapan

informasi keuangan mengenai konsistensi penggunaan metode akuntansi

dalam penyusunan laporan keuangan, kebijakan-kebijakan perusahaan,

kerjasama perusahaan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

perusahaan, serta kejadian setelah tanggal neraca dalam hal pemberian opini

going concern. Disclosure yang memadai atas informasi keuangan perusahaan

tersebut menjadi salah satu dasar auditor dalam memberikan opininya atas

kewajaran laporan keuangan perusahaan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian

yang dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010) dan Ardiani (2013) bahwa

disclosure berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern,

namun hasil tersebut tidak didukung penelitian yang dilakukan oleh Irtani dan

Darsono (2012), begitu pula dengan Sari (2012) yang menyebutkan bahwa

disclosure tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

DeAngelo (1981) menyimpulkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang lebih besar dapat diartikan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik

Page 29: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

9

dibandingkan kantor akuntan kecil. Selain itu, KAP skala besar memiliki

insentif yang lebih besar untuk menghindari kritikan kerusakan reputasi

dibandingkan KAP skala kecil. KAP skala besar lebih cenderung untuk

mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena mereka lebih kuat

menghadapi risiko proses pengadilan. Mutchler et al. (1997) menemukan

bukti univariat bahwa auditor Big 6 lebih cenderung menerbitkan opini audit

going concern pada perusahaan yang mengalami financial distress

dibandingkan auditor non-Big 6. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010), Foroghi (2012), serta

Ardiani (2013) yang menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Namun penelitian

Rahayu dan Pratiwi (2011), Muttaqin dan Sudarno (2012), Kartika (2012),

Sunarni dan Jatmiko (2012), serta Irfana dan Muid (2012) menemukan bahwa

kualitas audit tidak berpengaruh signifikan pada opini audit going concern.

Mutchler et. al 1985 dalam Warnida (2011) menyatakan bahwa auditor

lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil,

karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan

kesulitan – kesulitan keuangan yang dihadapinya dari perusahaan kecil.

(Mutchler et. al 1997) melakukan penelitian tentang faktor – faktor yang

berpengaruh terhadap laporan audit pada perusahaan yang gulung tikar.

Hasilnya memberikan bukti empiris bahwa ada hubungan negatif antara

ukuran perusahaan dengan opini audit going concern. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Warnida (2011), namun

Page 30: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

10

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Jogiyanto dan Hartono (2010),

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini

audit going concern.

Opini audit going concern yang telah diterima auditee pada tahun

sebelumnya akan menjadi faktor pertimbangan yang penting bagi auditor

dalam mengeluarkan opini audit going concern tahun berjalan jika kondisi

keuangan auditee tidak menunjukkan tanda – tanda perbaikan atau tidak

adanya rencana manajemen yang dapat direalisasikan untuk memperbaiki

kondisi perusahaan. Penelitian Kartika (2012), Sunarni dan Jatmiko (2012),

memperkuat pernyataan ini dengan menemukan bukti empiris yang

menyatakan bahwa opini audit going concern yang diterima suatu perusahaan

pada tahun sebelumnya berpengaruh terhadap kecenderungan penerimaaan

opini audit going concern pada tahun berikutnya.

Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010). Adapun perbedaan antara

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu pada penelitian sebelumnya

studi empiris pada semua industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan

konsisten mempublikasikan laporan keuangan pada tahun yang diteliti.

Sedangkan pada penelitian ini menggunakan industri manufaktur. Tahun yang

digunakan sebelumnya yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2008. Pada

penelitian ini, tahun yang digunakan adalah tahun 2007 sampai dengan tahun

2011. Dikarenakan pada periode ini adalah periode terbaru dalam penelitian

Page 31: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

11

dan pada tahun tersebut terdapat krisis ekonomi global yang berdampak pada

perekonomian Indonesia.

Pada penelitian ini memasukkan variabel independen opini audit

sebelumnya. Opini audit going concern sebelumnya akan menjadi faktor

pertimbangan penting auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going

concern pada tahun berikutnya. Apabila auditor menerbitkan opini audit going

concern tahun sebelumnya maka akan semakin besar kemungkinan

perusahaan akan menerima kembali opini audit going concern pada tahun

berjalan. Mutchler (1984) dalam melakukan wawancara dengan praktisi

auditor yang menyatakan bahwa perusahaan yang menerima opini audit going

concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang

sama pada tahun berjalan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan mencoba melakukan

penelitian yang sekaligus menjadi judul penelitian ini, yaitu: “Pengaruh audit

tenure, reputasi KAP, disclosure, ukuran perusahaan klien, dan opini

audit sebelumnya terhadap opini audit going concern ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh audit tenure terhadap opini audit going concern?

2. Bagaimana pengaruh reputasi KAP terhadap opini audit going concern?

3. Bagaimana pengaruh disclosure terhadap opini audit going concern?

Page 32: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

12

4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap opini audit going

concern?

5. Bagaimana pengaruh opini audit sebelumnya terhadap opini audit going

concern?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

memberikan bukti empiris tentang:

a. Pengaruh audit tenure terhadap opini audit going concern,

b. Pengaruh reputasi KAP terhadap opini audit going concern,

c. Pengaruh disclosure terhadap opini audit going concern,

d. Pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap opini audit going concern,

dan

e. Pengaruh opini audit sebelumnya terhadap opini audit going concern.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi pihak Akademik dan Mahasiswa:

Penulis dapat memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran

mengenai pengaruh hubungan antara audit tenure, reputasi KAP,

disclosure, ukuran perusahaan klien, dan opini audit sebelumnya

terhadap penerimaan opini going concern, dan juga dapat

Page 33: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

13

memberikan wacana bagi perkembangan studi tentang teori akuntansi

keagenan dalam bidang auditing.

b. Bagi Auditor dan Kantor Akuntan Publik

Sebagai bahan pengetahuan tambahan dalam melakukan audit dan

pertimbangan tambahan dalam memberikan opini going concern pada

auditee.

c. Bagi Investor

Dapat memberikan informasi kepada investor mengenai kondisi

keuangan suatu perusahaan publik yang terdaftar di BEI sehingga

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan

berinvestasi.

Page 34: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan

Teori agensi merupakan teori yang menggambarkan hubungan

antara dua individu yang berbeda kepentingan yaitu prinsipals dan agent.

Principals merupakan pihak yang memiliki usaha atau pekerjaan yang

kemudian mendelegasikan wewenang kepada pihak lain untuk

menjalankan usaha atau pekerjaannya itu untuk meningkatkan

kemakmuran principals melalui peningkatan nilai perusahaan. Sebagai

imbalannya agen akan memperoleh gaji, bonus, dan berbagai kompensasi

lain. Dalam struktur organisasi perusahaan, principals adalah pemilik

perusahaan atau pemegang saham dan agents adalah manajemen

perusahaan. Breda (1992) menyatakan bahwa hubungan agensi

merupakan hubungan kontraktual antara principals dan agent, principals

mendelegasikan tugas tertentu sesuai dengan kontrak yang disepakati atau

pengambilan keputusan kepada agent. Agent akan melakukan tindakan

terbaik demi kepentingan principals. Principals akan memberikan

imbalan atas kerja si agent. Wewenang dan tanggung jawab agent maupun

principals diatur dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama (Ujiyanto,

2010).

14

Page 35: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

15

Masalah keagenan akan muncul ketika terjadi konflik kepentingan

antara principals dan agent. Masing- masing pihak berusaha

memaksimalkan kepentingan pribadi. Principals menginginkan hasil akhir

keputusan yang menghasilkan laba sebesar- besarnya atau peningkatan

nilai investasi dalam perusahaan. Agent pun pasti memiliki kepentingan

pribadi yang ingin dicapai yakni penerimaan kompensasi yang memadai

atas kinerja yang dilakukan. Principals memenilai prestasi agent

berdasarkan kemampuannya memperbesar laba. Semakin tinggi jumlah

laba yang dihasilkan oleh manajemen (agent), principals akan

memperoleh dividen yang semakin tinggi, maka agent dianggap berhasil

atau berkinerja baik sehingga layak mendapat insentif yang tinggi. Agent

pun memenuhi tuntutan principals agar mendapatkan kompensasi yang

tinggi (Elqorni, 2009).

Agent secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan

keuntungan para principals. Namun disisi lain, agent juga mempunyai

kepentingan memaksimumkan kesejahteraan mereka pribadi. Sehingga

ada kemungkinan besar agent tidak selalu bertindak sesuai kepentingan

principals (Jensen dan Meckling, 1976). Sehingga bila tidak ada

pengawasan yang memadai maka agent dapat memainkan kondisi

perusahaan agar seolah- olah target yang diinginkan principals tercapai.

Perbedaan kepentingan yang tidak sesuai antara principals dan

agent dapat menimbulkan terjadinya asimetri informasi. Asimetri

informasi adalah suatu keadaan dimana informasi yang terdapat dalam

Page 36: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

16

laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi perusahaan sebenarnya.

Laporan keuangan disajikan oleh agent (manajemen) untuk

memberikan sinyal kepada penggguna tentang kondisi perusahaan. Jika

laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang

sebenarnya, maka akan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh

pengguna. Oleh karena itu untuk meminimalisasi adanya asimetri

informasi diperlukan adanya pihak ketiga yang independen sebagai

mediator hubungan antara principals dan agent. Pihak ketiga ini berfungsi

untuk memonitor perilaku agent apakah bertindak sesuai dengan

keinginan principals (Dewayanto, 2011:84).

2. Auditing

a. Pengertian Audit

Auditing menurut Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf (2010:15)

adalah:

“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and etablished criteria. Auditing should be done by competent, independent person.” Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai

informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara

informasi dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh

orang yang kompeten dan independen.

Sedangkan pengertian auditing menurut Agoes (2008:3) adalah:

Page 37: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

17

“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan- catatan pembukuan dan bukti- bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut” Berdasarkan pengertian auditing tersebut dapat disimpulkan bahwa

auditing adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-

bukti atas informasi mengenai kejadan ekonomi oleh pihak independen

dengan tujuan agar memberikan pendapat mengenai kewajaran

penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan yaitu prinsip akuntansi berterima umum (PABU).

b. Tujuan Audit

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada

umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam

semua hal yang material posisi keuangan, perubahan ekuitas, dan arus

kas sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia

(SPAP, PSA No.02.SA seksi 110, 2011:110.1).

Tujuan umum audit menurut Kell, Johnson, dan Boynton (2006:6)

adalah menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam suatu hal yang

material, posisi keuangan dan hasil usaha arus kas sesuai dengan

prinsip akuntansi berlaku umum, sedangkan tujuan audit spesifikasi

ditentukan berdasarkan asersi- asersi yang dibuat oleh manajemen

adalah penyataan yang tersirat atau yang dinyatakan jelas oleh

Page 38: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

18

manajemen mengenai jenis transaksi dan akun terkait dalam laporan

keuangan.

Tujuan audit secara spesifik ditentukan berdasarkan asersi- asersi

yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan.

Asersi dalam PSA No. 7 (SA seksi 326, 2011:326.2) yaitu asersi

keberadaan atau keterjadian, asersi kelengkapan, asersi hak dan

kewajiban, asersi penilaian atau alokasi dan asersi penyajian dan

pengungkapan. Asersi- asersi manajemen adalah sebagai berikut:

1) Asersi keberadaan atau keterjadian (Existence or Occurrence)

Berhubungan dengan aktiva atau utang satuan usaha yang ada pada

tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi

selama periode tertentu. Manajemen membuat asersi bahwa

persediaan produk jadi yang terdapat dalam neraca tersedia untuk

dijual.

2) Asersi kelengkapan (Completeness)

Berhubungan dengan semua transaksi yang seharusnya disajikan

dalam laporan keuangan. Manajemen membuat asersi bahwa

seluruh pembelian barang dan jasa dicatat dan dicantumkan dalam

laporan keuangan.

3) Asersi hak dan kewajiban (Rights and Obligation)

Berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan

utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.

Page 39: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

19

4) Asersi penilaian atas alokasi (Valuation)

Berhubungan dengan apakah komponen- komponen aktiva,

kewajiban, pendapatan dan biaya telah dicantumkan dalam laporan

keuangan dengan jumlah yang semestinya.

5) Asersi penyajian dan pengungkapan (Presentation and Disclosure)

Berhubungan dengan apakah komponen- komponen tertentu

laporan keuangan yang diklasifikasikan, dijelaskan, dan

diungkapkan sebagaimana mestinya.

c. Jenis- jenis Audit

Johnson, Kell dan Boynton (2006), menjelaskan tiga jenis audit

sebagai berikut:

“Audits are generally classified into three categories financial statement, compliance or operational”. 1) Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan

pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas

dengan tujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan

keuangan telah disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi

berterima umum (PABU).

Audit laporan keuangan dilakukan oleh auditor eksternal biasanya

atas permintaan klien, kecuali dalam audit laporan keuangan

BUMN yang dilakukan oleh BPK atau BPKP. Hasil auditing

terhadap laporan keuangan tersebut disajikan dalam bentuk tertulis

Page 40: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

20

berupa laporan audit. Laporan audit ini dibagikan kepada para

pemakai informasi keuangan seperti pemegang saham, kreditur,

dan Kantor Pelayanan Pajak.

2) Audit kepatuhan (Compliance Audit)

Audit kepatuhan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian

bukti dengan tujuan untuk menentukan apakah kegiatan finansial

maupun operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi,

aturan- aturan, dan regulasi yang telah ditentukan. Ukuran

kesesuaian audit kepatuhan adalah ketepatan (correctness),

misalnya: ketepatan SPT Tahunan dengan Undang-Undang Pajak

Penghasilan. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada

pihak yang berwenang membuat kriteria.

3) Audit operasional (Operational Audit)

Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan

organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan

tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah: (1) mengevaluasi

kinerja, (2) mengidentifikasi kesempatan peningkatan, (3)

membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

Audit operasional sering disebut dengan management audit atau

performance audit. Ukuran kesesuaian yang digunakan adalah

kefektifan, keefisienan, dan keekonomisan.

Page 41: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

21

d. Standar Audit

Standar audit berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu

pelaksanaan audit serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan

tanggung jawab profesionalnya. Standar ini meliputi pertimbangan

kualitas profesional auditor, seperti keahlian dan independensi,

persyaratan pelaporan dan bahan bukti. Standar auditing terdiri dari

sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar,

yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan

(SPAP, 2011:150.1).

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup besar

sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat

dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

Page 42: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

22

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan

lingkup pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pemangatan, permintaan keterangan, dan komfirmasi

sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode

sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor.

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu

asersi bahwa pernyatan demikian tidak dapat diberikan. Jika

pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka

Page 43: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

23

alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan

dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat

petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang

dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang

dipikul oleh auditor.

Standar tersebut dalam banyak hal saling berhubungan dan

bergantung satu dengan lainnya. Keadaan yang berhubungan erat dengan

penentuan atau tidaknya suatu standar, dapat berlaku juga untuk standar

yang lain. Materialitas dan resiko audit melandasi penerapan semua

standar audit, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

e. Opini Audit

Dalam SA Seksi 110 paragraf 01 (SPAP, 2011) dijelaskan bahwa

tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah

untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang

material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan

pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan

tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan

pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus

menyatakan auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing

yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2012). Laporan audit

Page 44: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

24

juga sebagai media auditor berkomunikasi dengan masyarakat. Auditor

menyatakan pendapatnya tentang kewajaran laporan keuang

perusahaan dalam sebuah laporan audit. Pendapat tersebut disajikan

dalam laporan audit bentuk baku. Laporan audit bentuk baku terdiri

dari tiga paragraf, yaitu paragraf pengantar (introduction paragraph),

paragraf lingkup audit (scope paragraph), dan paragraf pendapat

(opinion paragraph) (Mulyadi, 2002). Selain dari ketiga paragraf

tersebut, dalam laporan audit bentuk baku juga memuat tentang pihak

yang dituju auditor, tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan

publik, nomor izin kantor akuntan publik, dan tanggal laporan audit.

Menurut Halim (2008:75), terdapat lima jenis pendapat yang dapat

diberikan oleh auditor, yaitu sebagai berikut ini.

1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor apabila

audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar

auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum dan tidak terdapat kondisi atau

keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelasan.

2) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa

penjelasan (Unqualified opinion with explanatoty language)

Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau

diselesaikan sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan

keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,

Page 45: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

25

tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan

bahasa penjelasan. Kondisi atau keadaan yang memerlukan bahasa

penjelasan tambahan antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:

a) pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain,

b) adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan

oleh IAI,

c) laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang

material,

d) auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya,

e) auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip dan metode akuntansi.

3) Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

Sesuai dengan SA 508 paragraf 38 dikatakan bahwa jenis

pendapat ini diberikan apabila:

1) tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya

pembatasan lingkup audit yang material tapi tidak

memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan,

2) auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan

dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak

material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara

keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa

Page 46: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

26

pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam

prinsip akuntansi. Auditor harus menjelaskan alasan

pengecualian dalam satu paragraf terpisah sebelum paragraf

pendapat.

4) Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus

kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor

harus menjelaskan alasan pendukung pendapat tidak wajar, dan

dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat tidak wajar

diberikan terhadap laporan keuangan.

5) Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)

Pernyataan auditor untuk tidak memberikan pendapat ini diberikan

apabila:

a) ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh

klien maupun karena kondisi tertentu,

b) auditor tidak independen terhadap klien.

Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahapan. Arens

(2010) mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir

dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor dalam

memberikan opini didasarkan pada keyakinan profesionalnya.

Auditor mempunyai tanggung jawab untuk menilai apakah terdapat

kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan dalam

Page 47: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

27

mempertahankan kalangsungan hidupnya pada periode yang pantas.

Pada saat auditor menetapkan bahwa ada keraguan yang pasti terhadap

kemampuan klien dalam melanjutkan usahanya sebagai going concern,

auditor diizinkan untuk memilih untuk mengeluarkan unqualified

modified report atau disclaimer opinion. Bagaimanapun juga, tidak ada

panduan yang jelas atau penelitian yang sudah ada yang dapat

dijadikan acuan pemilihan tipe going concern report yang harus dipilih

(LaSalle & Anandarajan, 1996) karena pemberian status going concern

bukanlah suatu tugas yang mudah (Koh& Tan, 1999).

PSAK 29 paragraf 11 huruf d, menyatakan bahwa, keraguan yang

besar tentang kemampuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya (going concern) merupakan keadaan yang mengharuskan

auditor menambah paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain)

dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar

tanpa pengecualian, yang dinyatakan oleh auditor. Istilah bahasa

digunakan untuk mencakup paragraf, kalimat, frasa dan kata yang

digunakan oleh akuntan publik untuk mengkomunikasikan hasil

auditnya kepada pemakai laporan keuangan.

3. Going Concern

IAI (2011:341.2) mendefinisikan going concern sebagai:

“Kesangsian kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode waktu yang pantas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan”

Page 48: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

28

Sedangkan menurut Belkoui (2007:271) going concern adalah:

“suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab serta aktifitas- aktifitasnya yang tidak berhenti.” Dalil ini memberikan gambaran bahwa suatu entitas akan

diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas atau

tidak diarahkan menuju arah likuidasi. Diperlukannya suatu operasi

berlanjut dan berkesinambungan untuk menciptakan suatu konsekuensi

bahwa laporan keuangan yang terbit disuatu periode mempunyai sifat

sementara sebab masih merupakan satu rangkaian laporan yang

berkelanjutan.

PSA No. 30 (SPAP, 2011:341.1) menyatakan bahwa going

concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang

tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan.

Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan dengan

asumsi kelangsungan usaha suatu badan usaha adalah berhubungan

dengan ketidakmampuan suatu badan usaha dalam memenuhi kewajiban

pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva

kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi hutang, perbaikan

operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang lain.

a. Tanggung Jawab Auditor atas Going Concern

Dalam SA seksi 341 paragraf 3 dinyatakan bahwa auditor

bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsiang

besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan

Page 49: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

29

kelangsungan hidupnya dalam periode waktu yang pantas, tidak lebih

dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit

dengan cara berikut ini (IAI, 2012):

1. Auditor mempertimbangkan apakah seluruh hasil prosedur yang

dilaksanakan menunjukkan adanya kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam jangka waktu pantas (tidak lebih dari satu tahun

sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit). Mungkin

diperlukan informasi tambahan mengenai kondisi dan peristiwa

beserta bukti-bukti yang mendukung informasi yang mengurangi

kesangsian auditor.

2. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam jangka waktu pantas, auditor harus:

a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang

ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa

tersebut.

b. Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat

secara efektif dilaksanakan.

c. Setelah auditor mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil

kesimpulan apakah ia masih memiliki kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam jangka waktu pantas.

Page 50: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

30

SA seksi 341 paragraf 4 menyatakan bahwa auditor tidak

bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi dan peristiwa yang

akan datang. Fakta bahwa entitas kemungkinan akan berakhir

kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang

tidak memperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu

tahun setelah tanggal laporan keuangan tidak berarti dengan

sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai. Oleh

karena itu, tidak dicantumkannya kesangsian besar dalam laporan

audit tidak seharusnya dipandang sebagai jaminan mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

(Widyantari, 2011:24).

b. Opini Audit Going Concern

Opini going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh

auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang

kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya

(SPAP, 2011). Auditor menetapkan penerimaan opini audit going

concern apabila dalam proses audit ditemukan kondisi dan peristiwa

yang mengarah pada kesangsian terhadap kelangsungan hidup

perusahaan. Berikut ini adalah contoh kondisi dan peristiwa yang

mengarah pada kesangsian atas kelangsungan hidup perusahaan (SA

Seksi 341) :

Page 51: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

31

1. Trend negatif. Contoh: kerugian operasi yang berulangkali terjadi,

kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha,

rasio keuangan penting yang jelek.

2. Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan. Contoh:

kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian

serupa, penunggakan pembayaran dividen, penolakan oleh

pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa,

rektrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau

metode pendanaan baru, atau penjualan sebagian besar aktiva.

3. Masalah intern. Contoh: pemogokan kerja atau kesulitan

hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atas sukses

projek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak bersifat

ekonomis, kebutuhan untuk secara signifikan memperbaiki

operasi.

4. Masalah luar yang telah terjadi. Contoh: pengaduan gugatan

pengadilan, keluarnya undang-undang, atau masalah-masalah lain

yang kemungkinan membahayakan kemampuan entitas untuk

beroperasi; kehilangan franchise, lisensi atau paten penting;

kehilangan pelanggan atau pemasok utama; kerugian akibat

bencana besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang tidak

diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan

yang tidak memadai.

Page 52: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

32

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP, 2011) seksi 341

menyatakan apabila auditor tidak menyangsikan kemampuan satuan

usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern)

dalam jangka waktu pantas, maka auditor memberikan pendapat wajar

tanpa pengecualian.

Apabila auditor menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas,

maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen. Auditor akan

memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa

penjelasan jika rencana manajemen perusahaan dapat secara efektif

dilaksanakan untuk mengatasi dampak dari kondisi dan peristiwa yang

menyebabkan kesangsian auditor tentang kelangsungan usahanya.

Berikut adalah contoh laporan auditor independen yang berisi

pernyataan wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan

mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

Laporan Auditor Independen

[Pihak yang dituju oleh auditor] Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan (neraca) PT KXT tanggal 31 Desember 20X2 serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen peruahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami

Page 53: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

33

merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaaan, atas dasar pengujian, bukti- bukti yang mendukung jumlah- jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT KXT tanggal 31 Desember 20X2, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai degan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Lampiran keuangan terlampir telah disusun degan anggapan perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Seperti yang diuraikan dalam Catatan X atas laporan keuangan, perusahaan telah mengalami kerugian yang berulangkali dari usahanya dan mengakibatkan saldo ekuitas negative serta pada tanggal 31 Desember 20X2, jumlah liabilitas lancer perusahaan melebihi jumlah asset sebesar Rp. YYY. Rencana manajemen untuk mengatasi masalah ini juga telah diungkapkan dalam Catatan X. laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari masalah tersebut. [Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik] [Tanggal]

Apabila auditor menganggap bahwa rencana manajemen tidak

dapat secara efektif mengurangi dampak negatif kondisi atau peristiwa

tersebut maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat. Opini

wajar dengan pengecualian diberikan kepada auditee apabila auditor

menyangsikan kelangsungan hidup perusahaan dan auditor

berkesimpulan bahwa manajemen tidak membuat pengungkapan dan

mengenai sifat, dampak, kondisi dan peristiwa yang menyebabkan

Page 54: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

34

auditor menyangsikan kelangsungan hidup perusahaan. Jika

pengungkapan di dalam rencana manajemen tidak memadai

pengungkapannya dan tidak dilakukan penyesuaian, padahal dampaknya

sangat material dan terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi

berterima umum, maka auditor akan memberikan opini tidak wajar (Sari,

2012:20).

Pertimbangan auditor dalam memberikan opini going concern

dalam hal keberlangsungan usaha suatu entitas dapat dilihat dalam

gambar dibawah ini:

Page 55: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

35

GAMBAR 2.1 Panduan Bagi Auditor dalam Memberikan Opini Going Concern

YA

Sumber: Seksi 341 Paragraf 19 (SPAP, 2011)

Apakah auditor sangsi

atas kelangsungan hidup entitas?

Apa rencana manajemen

dilaksanakan?

Apakah cukup pengungkapan

?

Apa ada rencana

manajemen?

SA SEKSI 508 PSA NO. 29

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan

berkaitan dengan kelangsungan hidup entitas/

penekanan atas suatu hal (Emphasis of Matter)

Pendapat Wajar dengan Pengecualian atau Tidak

Wajar

Tidak memberikan Pendapat

Tidak memberikan pendapat

Apakah ada kondisi &/atau peristiwa yang

berdampak terhadap

kelangsungan hidup entitas?

YA

YA

TIDAK

TIDAK

TIDAK

YA

YA

YA

TIDAK

TIDAK

Page 56: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

36

4. Audit Tenure

Gheiger dan Raghunandan (2002) menyatakan tenure adalah

lamanya hubungan auditor klien diukur dengan jumlah tahun. Ketika

auditor memiliki jangka waktu hubungan yang lama dengan kliennya, hal

ini akan mendorong pemahaman yang lebih atas kondisi keuangan klien

dan oleh karena itu mereka akan dapat mendeteksi masalah going concern.

Dalam sudut pandang kedua, menjaga hubungan dengan kantor akuntan

publik yang sama untuk jangka waktu yang lama dianggap lebih ekonomis

untuk klien. Adanya hubungan antara auditor dengan kliennya dalam

waktu yang lama dikhawatirkan akan membuat auditor kehilangan

independensinya. Karena antara auditor dengan klien sudah terikat

hubungan yang nyaman dan saling menguntungkan sehingga kualitas audit

menjadi rendah. Hilangnya independensi auditor dapat dilihat dari

kesulitan auditor dalam memberikan opini going concern untuk kliennya

(Sari,2012:21).

Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Bagian Praktek Securities of

Exchange Commission (SEC) Komite Eksekutif American Institute of

Certified Public Accountants (AICPA) 1992 dalam Widyantari (2012:35)

dinyatakan beberapa argumen yang dibuat tentang audit tenure. Argumen

ini menyatakan bahwa dalam jangka panjang hubungan antara auditor dan

perusahaan klien akan menyebabkan masalah berikut:

a. Auditor mempunyai hubungan yang semakin dekat dengan manajemen

klien yang menyebabkan auditor kehilangan skeptisme profesional.

Page 57: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

37

b. Auditor mungkin menganggap pengujian yang dilakukan sebagai

pengulangan dari perikatan sebelumnya sehingga auditor merasa

mengetahui lebih dulu hasil dari pengujian tersebut. Hal ini

menyebabkan auditor kurang mampu mengevaluasi perubahan penting

dalam kondisi klien.

c. Auditor mungkin berkeinginan untuk menyelesaikan masalah

perusahaan klien dalam rangka mempertahankan hubungan baik

dengan klien, memenuhi keinginan klien mungkin menjadi prioritas

auditor dibandingkan dengan mengikuti standar profesional.

Maka dari itu untuk menjaga independensinya, beberapa negara

menetapkan peraturan mengenai rotasi KAP (Dewayanto,2011:89).

Cadbury Comittee di Inggris merekomendasikan rotasi terhadap audior

yang mengaudit bukan Kantor Akuntan Publik-nya. Peraturan di Indonesia

melalui Keputusan Ketua Bapepam dan LK No: Kep-310/BL/2008 dalam

Peraturan No. VIII.A.2 tentang independensi akuntan publik yang

memberikan jasa di pasar modal, menyebutkan bahwa Kantor Akuntan

Publik mempunyai pengendalian mutu dengan tingkat keyakinan yang

memadai bahwa Kantor Akuntan Publik dan karyawannya dapat menjaga

sikap independen. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008

tentang jasa akuntan publik disebutkan bahwa pemberian jasa audit umum

atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama

enam tahun buku berturut- turut dan oleh seorang akuntan publik paling

lama tiga tahun berturut- turut.

Page 58: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

38

5. Reputasi KAP

Auditor bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang

berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. KAP big

four cenderung akan menerbitkan opini audit going concern jika klien

terdapat masalah berkaitan going concern perusahaan (Junaidi dan

Hartono, 2010:7). DeAngelo (1981) secara teoritis telah menganalis

hubungan antara kualitas audit dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP).

Dia berargumen bahwa auditor besar akan memiliki lebih banyak klien

dan fee total akan dialokasikan diantara para kliennya. DeAngelo (1981)

berpendapat bahwa auditor besar akan lebih independen, dan karenanya,

akan memberikan kualitas yang lebih tinggi atas audit. Ukuran auditor

berhubungan dengan kualitas audit. Economics of scale KAP yang besar

akan memberikan insentif yang kuat untuk mematuhi aturan SEC sebagai

cara pengembangan dan pemasaran keahlian KAP tersebut (Dewayanto,

2011:90).

Auditor yang berkualitas adalah auditor yang tergolong kedalam

KAP The Big Four (Rahayu, 2009:150). Tabel berikut ini akan

menyajikan sejumlah nama KAP big four beserta afiliasinya di Indonesia:

Tabel 2.2 KAP Big Four beserta Afiliasi di Indonesia

The Big Four Afiliasi di Indonesia

Price Waterhouse Coopers (PWC) Tanudiredja, Wibisana, & Rekan Ernst and Young Purwantono, Suherman, & Surja Kinsfield, Peat, Marwick, Goerdeller (KPMG)

Sidharta & Widjaja

Delloite Touche Tohmatsu Osman Bing Satrio & Rekan Sumber: data diolah

Page 59: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

39

Berdasarkan penelitian terdahulu, proksi yang digunakan dalam

menilai reputasi Kantor Akuntan Publik adalah dengan menggunakan

skala Kantor Akuntan Publik, Big Four atau Non-Big Four. Mc Kinley et.

al. (1985) menyatakan, ketika sebuah KAP mengklaim dirinya sebagai

KAP besar seperti yang dilakukan oleh big four, maka mereka akan

berusaha keras untuk menjaga nama besar tersebut dan berusaha

menghindari tindakan- tindakan yang dapat mengganggu nama besar

mereka (Sari, 2012:22). Hasil penelitian Rahayu (2009), Junaidi dan

Hartono (2010), Astuti dan Darsono (2012), juga Foroghi (2012), berhasil

membuktikan bahwa reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan opini going concern.

6. Disclosure

Disclosure adalah pengungkapan atau pemberian informasi oleh

perusahaan, baik yang positif maupun yang negatif, yang akan

mempengaruhi atas suatu keputusan investasi. Disclosure dibutuhkan oleh

para pengguna untuk lebih memahami informasi yang terkandung dalam

laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang

memungkinkan pihak pengguna untuk mengetahui kondisi suatu

perusahaan (Almilia dan Retrinasari, 2007).

Informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan

tergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan

yang bersangkutan. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan

Page 60: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

40

dilakukan untuk melindungi hak pemegang saham yang cenderung

terabaikan akibat terpisahnya pihak manajemen yang mengelola

perusahaan dan pemegang saham yang memiliki modal. Semakin

memadainya pengungkapan atas informasi laporan keuangan dapat

mengurangi resiko litigitas sehingga jika perusahaan mengungkapkan

lebih sedikit informasi akuntansi cenderung menerima opini unqualified

dari auditor eksternal (Junaidi dan Hartono, 2010:8).

Keuntungan dari pengungkapan laporan keuangan oleh perusahaan

adalah sebagai berikut (Tanor, 2009):

1. Keuntungan terjadi apabila pengungkapan rinci mengenai produk baru

dapat digunakan untuk menyampaikan prospek perusahaan di masa

yang akan datang kepada pemegang saham.

2. Disclosure dalam dunia investasi dapat berperan sebagai public

relation bagi perusahaan yang berhubungan dengan komunitas

investasi setiap saat, sehingga melalui disclosure masyarakat dapat

mengetahui kondisi perusahaan.

3. Disclosure dapat mengurangi asimetri informasi.

Pengungkapan yang diterbitkan perusahaan ada dua jenis, yaitu

pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure). Dahlan dalam Tanor (2009) menjelaskan bahwa

pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang

disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku dan pengungkapan

sukarela adalah merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk

Page 61: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

41

memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang

relevan untuk keputusan pihak yang berkepentingan.

Kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi perusahaan publik

telah diatur oleh pemerintah dalam Keputusan Ketua Badan Pengawasan

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-134/BL/2006

Peraturan Nomor X.K.6 yang berisi tentang: (1) Kewajiban penyampaian

laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. (2) Bentuk dan isi

laporan tahunan. Penentuan indeks dilakukan dengan menggunakan

disclosure item yang digunakan untuk menentukan jumlah disclosure

yang disajikan oleh perusahaan. Tabel 2.1 menyajikan disclosure item

yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1 Disclosure Items

No Keterangan 1. Ikhtisar data keuangan penting 2. Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan 3. Laporan dewan komisaris mengenai penilaian terhadap kinerja direksi

mengenai pengelolaan perusahaan. 4. Laporan dewan komisaris mengenai pandangan atas prospek usaha

perusahaan yang disusun oleh direksi 5. Laporan direksi mengenai kinerja perusahaan. 6. Laporan direksi mengenai gambaran tentan prospek usaha. 7. Laporan direksi mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah

dilaksanakan perusahaan 8. Nama & alamat perusahaan 9. Riwayat singkat perusahaan 10. Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau

jasa yang dihasilkan 11. Struktur organisasi dalam bentuk bagan 12. Visi & misi perusahaan 13. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris 14. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi 15. Jumlah karyawan, dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal:

aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan. 16. Uraian tentang pemegang saham dan presentase kepemilikannya

Page 62: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

42

17. Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, presentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut

18. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama bursa efek dimana saham perusahaan tersebut dicatatkan

19. Nama & alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. 20. Penghargaan & sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala

nasional maupun internasional 21. Nama & alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang/ kantor

perwakilan 22. Tinjauan operasi per segmen usaha 23. Analisis kinerja keuagan yang mencakup perbandingan antara kinerja

keuangan tahun yang bersangkutan dengan yang sebelumnya. 24. Prospek usaha dari perusahaan 25. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan antara lain strategi

pemasaran dan pangsa pasar 26. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen 27. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) 28. Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan 29. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit 30. Tandatangan anggota direksi dan dewan komisaris 31. Informasi tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan 32. Ringkasan statistik keuangan untuk 3 sampai 5 tahun 33. Informasi tentang penelitian dan pengembangan

Setelah melakukan scoring menggunakan disclosure items, disclosure

dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut (Cooke, 1992):

Disclosure Level = Jumlah skor disclosure yang dipenuhi

Jumlah skor maksimum

7. Ukuran Perusahaan Klien

Dewayanto (2011:88) menyatakan bahwa auditor lebih sering

mengeluarkan modifikasi opini audit going concern pada perusahaan

yang lebih kecil. Hal ini dimungkinkan karena auditor mempercayai

bahwa perusahaan yang lebih besar dapat menyelesaikan kesulitan-

Sumber: Fitriani dan Dharma, 2007

Page 63: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

43

kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan yang lebih

kecil. Selain itu, perusahaan besar lebih banyak mengeluarkan fee audit

yang lebih tinggi daripada yang ditawarkan perusahaan yang lebih kecil.

Dalam kaitannya mengenai kehilangan fee audit yang signifikan tersebut,

auditor dapat meragukan pengeluaran opini going concern pada

perusahaan besar (Mc.Known et al.,1991).

Ukuran perusahaan klien yang diproksikan dengan log natural

total asset yang dimiliki perusahaan menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menjaga kelangsungan usaha. Semakin tinggi total

asset yang dimiliki, maka perusahaan dianggap memiliki ukuran yang

besar sehingga mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Perusahaan besar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola

perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih berkualitas

(Junaidi dan Hartono, 2010:9). Semakin kecil skala perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih kecil dalam pengelolaan

usahanya. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang

mendapatkan opini audit going concern (Widyantari,2011:55).

8. Opini Audit Sebelumnya

Opini audit sebelumnya adalah opini audit yang diterima

perusahaan pada tahun sebelumnya atau satu tahun sebelum tahun

penelitian. Mutchler (1984) dalam Kartika (2012:31) melakukan

wawancara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan

Page 64: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

44

yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya lebih

cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan. Hal ini

juga didukung oleh penelitian dari Nogler (1995) yang menemukan bukti

bahwa setelah auditor mengeluarkan opini going concern, perusahaan

harus menunjukkan peningkatan keuangan yang signifikan untuk

memperoleh opini bersih (unqualified opinion) pada tahun berikutnya,

jika tidak maka opini going concern akan diterima kembali.

Mutchler (1985) juga menguji pengaruh ketersediaan informasi

publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit

yang telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model

analisis diskriminan yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya

mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tinggi sebesar 89,9

% dibandingkan model yang lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Mutchler (1984), Sunarni dan Jatmiko (2012), Kartika (2012), Mutaqin

dan Sudarno (2012) menemukan hubungan positif antara opini audit

going concern tahun sebelumnya dengan opini tahun berjalan. Apabila

pada tahun sebelumnya perusahaan menerima opini audit going concern,

maka pada tahun berjalan akan semakin besar kemungkinan perusahaan

untuk menerima kembali opini audit going concern.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Page 65: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

45

Penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan

auditor dalam penerimaan opini going concern oleh perusahaan diringkas

dalam tabel 2.2 sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

46

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Knechel dan

Vonstaelen (2007) The Relationship Between Auditor Tenure & Audit Quality Implied by Going Concern Opinions

Auditor- client tenure Audit quality Auditor- client tenure berpengaruh signifikan terhadap opini going concern

2. Haron et al. (2009) Factors Influencing Auditors Going Concern Opinion

Disclosure Financial condition, type of evidence

Financial condition, type of evidence, dan disclosure berpengaruh signifikan terhadap opini going concern

3. Junaidi dan Hartono (2010)

Faktor Non Keuangan pada Opini Going Concern

Auditor- client tenure, reputasi auditor, disclosure, ukuran perusahaan

Opini audit sebelumnya

Auditor- client tenure, reputasi auditor, disclosure berpengaruh signifikan terhadap opini going concern, namun ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 67: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

47

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 4. Dewayanto (2011) Analisis Faktor- Faktor yang

Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Ukuran perusahaan, opini audit sebelumnya, auditor-client tenure, opinion shopping, reputasi auditor

Kondisi keuangan, opinion shopping,

Kondisi keuangan, da opini audit sebelumnya berpengaruh signifikan, audit tenur,ukuran perusahaan,opininoin shoping, reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan.

5. Kartika (2012) Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Opini audit tahun lalu Kondisi keuangan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, opinion shopping

Opini audit tahun lalu, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap opini going concern, namun kualitas audit, kondisi keuangan, dan opinion shopping tidak berpengaruh terhadap opini going concern

6. Foroghi (2012) Audit Firm Size and Going Concern Reporting Accuracy

Ukuran KAP financial stress, bankcruptcy lag, operating cash flow

Financial stress dan reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap opini going concern

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 68: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

48

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 7. Astuti dan Darsono

(2012) Pengaruh Faktor Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

Reputasi auditor, disclosure

Kondisi keuangan, debt default, opinion shopping, audit lag

Debt default, reputasi auditor dan audit lag berpengaruh signifikan terhadap opini going concern, namun kondisi keuangan, opinion shopping dandisclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern.

8. Beams et al. (2013) The Effect of CEO and CFO Resignations on Going Concern Opinions

Client size, auditor reputation

Resigned CEO, net cash flow, leverage, one year stock return, amounts of investment

Client size, auditor reputation, negative cash flow, one year stock return berpengaruh signifikan terhadap opini going concern, namun resigned CEO tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern.

Page 69: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

49

C. Kerangka Pemikiran

Hubungan atau keterkaitan antar variabel independen dan variabel

dependen dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Audit tenure terhadap opini audit going concern

Audit tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin

antara kantor akuntan publik (KAP) dengan auditee yang sama. Semakin

lama hubungan auditor dengan klien, maka dikhawatirkan semakin

rendah pengungkapan atas ketidakmampuan perusahaan dalam menjaga

kelangsungan usahanya. Hal tersebut akan mempengaruhi penerimaan

opini audit going concern terhadap perusahaan (Junaidi dan Hartono,

2010).

Ketika hubungan antara auditor dengan klien suatu KAP telah

berlangsung bertahun- tahun, klien dapat dipandang sebagai sumber

pendapatan yang sudah biasa berlangsung terus, yang secara potensial

dapat mengurangi independensi KAP (Widyantari, 2011:58). Terdapat

ancaman terhadap obyektifitas auditor dari familiaritasnya terhadap klien,

yang mengarahkan pada kritik yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin

untuk mengharapkan auditor untuk melakukan penilaian yang bersifat

obyektif dan tidak bias (Bazerman et al., 2002). Hubungan perikatan audit

antara auditor dan klien yang lama akan menjadikan auditor kehilangan

independensinya, sehingga untuk memberikan opini going concern cukup

sulit (Dewayanto,2011:89).

Page 70: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

50

Penelitian Junaidi dan Hartono (2010), Dewayanto (2011), dan

Widyantari (2012) menemukan hubungan negatif antara audit tenure

dengan opini going concern. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Knechel dan Vonstraelen (2007), Junaidi

dan Hartono (2010), Muttaqin dan Sudarno (2012), dan Widodo (2011)

menemukan bukti bahwa audit tenure berpengaruh negatif signifikan

terhadap opini audit going concern.

Hubungan audit tenure dengan opini going concern adalah

semakin lama perikatan audit antara auditor dengan klien menyebabkan

independensi auditor berkurang sehingga auditor segan atau lebih sulit

untuk memberikan opini going concern kepada kliennya.

2. Reputasi KAP terhadap opini audit going concern

Craswell et al. (1995) menyatakan bahwa klien biasanya

mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik

besar dan yang memiliki afiliasi dengan Kantor Akuntan Publik

internasional-lah yang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor

tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas,

seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review.

DeAngelo (1981) dalam Dewayanto (2011:89) mengatakan bahwa

peningkatan kualitas audit akan mempertinggi skala Kantor Akuntan

Publik yang juga akan berpengaruh pada klien dalam memilih Kantor

Page 71: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

51

Akuntan Publik. Ukuran KAP berhubungan positif dengan kualitas

auditor.

Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010),

Dewayanto (2011), dan Foroghi (2012), menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif antara reputasi KAP dengan opini going concern.

Junaidi dan Hartono (2010), Mutaqin dan Sudarno (2012), Astuti dan

Darsono (2012), Foroghi (2012) berhasil membuktikan bahwa reputasi

KAP berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern.

Hubungan reputasi KAP dengan opini going concern adalah

positif. Dimana KAP bereputasi baik cenderung akan menerbitkan opini

going concern apabila auditor yakin klien mendapat masalah yang

berkaitan dengan going concern. Selain itu menurut Choi et al. (2010)

KAP besar seperti big four menyediakan mutu audit yang lebih tinggi

dibandingkan dengan KAP kecil yang belum mempunyai reputasi.

3. Disclosure terhadap opini audit going concern

Disclosure adalah pengungkapan atau pemberian informasi oleh

perusahaan, baik yang positif maupun yang negatif, yang akan

mempengaruhi atas suatu keputusan investasi. Semakin tinggi disclosure

level yang dilakukan perusahaan, maka semakin banyak pula informasi

yang ada (Almilia dan Retrinasari, 2007). Lennox (2000) menyebutkan

bahwa pemimpin perusahaan lebih sering tidak mengungkapkan

informasi bad news mengenai perusahaan ketika auditor menerima opini

Page 72: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

52

unqualified. Disclosure yang memadai atas informasi laporan keuangan

dapat mengurangi litigation risk, dalam penelitian yang dilakukan oleh

Khrisnan dan Zhang (2005) menjelaskan bahwa perusahaan yang

melakukan pengungkapan sesuai dengan standar pengungkapan

cenderung menerima clean opininion, dan perusahaan yang

mengungkapkan lebih sedikit informasi akuntansi cenderung

mendapatkan opini qualified dari auditor (Gaganis dan Pasiouras:2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Haron et al. (2009), Junaidi dan

Hartono (2010), Astuti dan Darsono (2012), dan Sari (2012)

membuktikan bahwa disclosure berpengaruh negatif terhadap penerimaan

opini going concern. Hasil penelitian yang ditemukan oleh Haron et al.

(2009), Junaidi dan Hartono (2010), dan Sari (2012) adalah disclosure

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern.

Hubungan yang terjadi antara disclosure dengan opini going

concern adalah apabila perusahaan merasa cukup baik kinerja keuangan

perusahaannya maka akan semakin banyak pengungkapan yang dilakukan

untuk menunjukkan kepada masyarakat citra baiknya, namun ketika

perusahaan mendapatkan opini going concern atau opini yang dianggap

dapat merusak citra perusahaannya maka perusahaan akan lebih sedikit

melakukan pengungkapan karena tidak ingin masyarakat terlalu banyak

tahu mengenai kinerja perusahaannya yang sedang buruk.

Page 73: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

53

4. Ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern

Mutchler (1985) dalam Kartika (2012:29) menyatakan bahwa

auditor lebih sering mengeluarkan modifikasi opini audit going concern

pada perusahaan yang lebih kecil. Ukuran perusahaan yang diproksikan

dengan logaritma natural total asset yang dimiliki menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usaha. Semakin

tinggi total asset yang dimiliki, maka perusahaan dianggap memiliki

ukuran yang besar sehingga mampu mempertahankan kelangsungan

usahanya. Perusahaan besar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam

mengelola perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih

berkualitas (Junaidi dan Hartono, 2010:9). Semakin kecil skala

perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih kecil dalam

pengelolaan usahanya. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang

mendapatkan opini audit going concern.

Kevin et al. (2005) menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki

kemampuan yang lebih baik dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya bahkan ketika perusahaan mengalami financial distress. Oleh

karena itu auditor akan menunda memberikan opini going concern

dengan harapan perusahaan akan dapat mengatasi kondisi buruknya pada

tahun mendatang (Widyantari,2012:55).

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Mutchler et al. (1987),

Rahayu (2009), Junaidi dan Hartono (2010), Warnida (2011), Widyantari

(2011), Muttaqin dan Sudarno (2012), menjelaskan adanya hubungan

Page 74: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

54

negatif antara ukuran perusahaan klien dengan opini going concern. Hasil

penelitian Rahayu (2009), Warnida (2011), Widyantari (2011), Muttaqin

dan Sudarno (2012) membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini going concern.

Hubungan ukuran perusahaan klien dengan opini going concern

adalah semakin besar perusahaan klien maka auditor akan menghindari

pemberian opini going concern, karena perusahaan yang besar dianggap

lebih mampu mengatasi kondisi buruknya dibandingkan dengan

perusahaan kecil.

5. Opini audit sebelumnya terhadap opini audit going concern

Opini audit going concern tahun sebelumya ini akan menjadi

faktor pertimbangan penting auditor untuk mengeluarkan kembali opini

audit going concern pada tahun berikutnya. Apabila auditor menerbitkan

opini audit going concern tahun sebelumnya maka akan semakin besar

kemungkinan perusahaan akan menerima kembali opini audit going

concern pada tahun berjalan (Kartika, 2012:33). Mutchler (1984) dalam

melakukan wawancara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa

perusahaan yang menerima opini audit going concern pada tahun

sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun

berjalan.

Mutchler (1985) juga menguji pengaruh ketersediaan informasi

publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe audit yang

Page 75: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

55

telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model

discriminant analysis yang memasukkan tipe opini audit tahun

sebelumnya mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tinggi

sebesar 89,9 % dibanding model lain. Apabila pada tahun sebelumnya

perusahaan klien mendapatkan opini going concern, maka kemungkinan

penerimaan opini going concern tahun berjalan semakin besar.

Penelitian Widyantari (2011), Rahayu dan Pratiwi (2011),

Dewayanto (2011), Kartika (2012), Sunarni dan Jatmiko (2012), Muttaqin

dan Sudarno (2012), berhasil membuktikan bahwa opini tahun

sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini

going concern.

Hubungan opini audit sebelumnya terhadap opini going concern

adalah ketika perusahaan mendapatkan opini going concern pada tahun

sebelumnya maka kemungkinan akan menerima opini going concern pada

tahun berjalan akan semakin besar, karena opini audit sebelumnya

menjadi landasan dalam pemberian opini tahun berjalan.

Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh penelitian ini

yang mengangkat penelitian mengenai pengaruh yang terjadi pada

penerimaan opini audit going concern.

Berikut merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian

ini. Model penelitian ini menggunakan lima variabel yaitu variabel bebas

(X) yang mempengaruhi variabel terikat (Y) yang dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

56

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern

Standar Profesional Akuntan Publik 2011

Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011

Audit Tenure (X1) Knechel dan Vonstraelen(2007)

Reputasi KAP (X2) Foroghi (2012)

Disclosure (X3) Kartika (2012)

Ukuran Perusahaan Klien (X4) Beams et al. (2013)

Opini Audit Sebelumnya (X5) Dewayanto (2011)

Opini Going Concern (Y)

Junaidi dan Hartono (2010)

Metode Analisis: Regresi Logistic

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

Page 77: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

57

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut diatas serta mengacu pada penelitian

sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Audit tenure berpengaruh negatif terhadap opini audit going

concern

Ha2 : Reputasi KAP berpengaruh positif terhadap opini audit going

concern

Ha3 : Disclosure berpengaruh negatif terhadap opini audit going

concern

Ha4 : Ukuran perusahaan klien berpengaruh negatif terhadap opini audit

going concern

Ha5 : Opini audit sebelumnya berpengaruh positif terhadap opini audit

going concern

Page 78: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau

lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen,

yaitu audit tenure, reputasi KAP, disclosure, ukuran perusahaan klien dan

opini audit sebelumnya terhadap variabel dependen, yaitu opini audit going

concern.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam industri

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam industri

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

tahun 2007 sampai dengan 2011. Alasan penggunaan tahun 2007 sampai

tahun 2011 adalah pada periode tersebut keadaan ekonomi Indonesia relatif

stabil. Perusahaan manufaktur dipilih untuk menghindari adanya industrial

effect. Industrial effect merupakan risiko industri yang berbeda antara suatu

sektor industri yang satu dengan yang lain. Zulkarnaini (2007) mencontohkan

risiko yang timbul pada perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur akan

Page 79: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

59

memiliki proporsi aktiva tetap yang lebih besar dibandingkan dengan

perusahaan retail dan lainnya karena kegiatan usahanya yang membutuhkan

berbagai alat-alat produksi. Perusahaan dengan aktiva tetap yang lebih besar

akan memiliki beban depresiasi yang tinggi pula, sehingga akan menimbulkan

tingginya risiko usaha.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, dalam hal ini lebih khusus pada penggunaan

metode judgment sampling. Judgment sampling merupakan tipe pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan

pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah

penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Adapun kriteria pemilihan

sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama

periode 2007-2011 dan tidak mengalami delisting.

2. Perusahaan dalam industri manufaktur yang menyertakan laporan auditor

independen bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit pada

periode 2007-2011.

3. Terdapat catatan atas laporan keuangan.

4. Mengalami laba bersih setelah pajak bernilai negatif selama 2 periode

laporan keuangan saat pengamatan. Laba bersih yang negatif digunakan

untuk menunjukkan trend kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah.

Kondisi keuangan yang bermasalah ini menimbulkan kesangsian auditor

tentang kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya.

Page 80: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

60

Auditor akan cenderung memberikan opini audit going concern apabila

perusahaan mengalami kondisi keuangan yang tidak baik dan dianggap

tidak mampu mempertahankan usahanya tersebut.

Perusahaan dalam industri manufaktur yang digunakan dalam penelitian

ini mencakup beberapa kelompok industri berdasarkan klasifikasi industri dari

BEI. Beberapa kelompok industri yang termasuk dalam jenis industri

manufaktur antara lain: cement; ceramics, glass, porcelain; metal and allied

products; chemical; plastics and packaging; animal feed; wood industries;

pulp and paper; automotive and components; textile, garment; footwear;

cable; electronics; food and beverages; tobacco manufacturers;

pharmaceutical; cosmetics and household; dan houseware.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat

lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Seluruh data bersumber dari laporan keuangan dan laporan

Page 81: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

61

auditan perusahaan dalam industri manufaktur tahun 2007 sampai dengan

2011 yang telah dipublikasikan secara lengkap di BEI.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam

penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi

data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam

analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression) dengan bantuan SPSS Ver. 20. Alasan

penggunaan alat analisis regresi logistik (logistic regression) adalah karena

variabel dependen bersifat dummy (menerima atau tidak menerima opini audit

going concern). Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena

variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan

kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik

(logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel

bebasnya.

1. Definisi Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bentuk khusus dimana variabel

dependennya terbagi menjadi dua bagian atau kelompok (biner).

Walaupun formulanya dapat saja lebih dari dua kelompok. Regresi

Page 82: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

62

logistik adalah regresi yang digunakan untuk mencari persamaan regresi

jika variabel dependennya merupakan variabel yang berbentuk skala.

Regresi logistik binari digunakan untuk menemukan persamaan regresi

dimana variabel dependennya bertipe kategorial dua pilihan seperti: ya

atau tidak, atau lebih dari dua pilihan seperti: tidak setuju, setuju, sangat

setuju.

2. Tahapan Regresi Logistik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik

(logistic regression) adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis

penelitian, adapun penjelasannya diuraikan dalam paragraf dibawah ini

(Ghozali, 2011):

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi

suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi

(standard deviation), dan maksimum-minimum. Mean digunakan

untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari

sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata

dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai

minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk

melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil

dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

Page 83: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

63

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation

(MLE).

Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0

Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0

Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan

(dalam populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan

menggunakan α = 5%. Nilai α dinyatakan sebagai besarnya tingkat

kesalahan yang dapat ditolerir. Umumnya, untuk ilmu sosial,

termasuk ekonomi dan keuangan, besarnya α adalah 5% (Nachrowi

dan Usman, 2006:15). Kaidah pengambilan keputusan adalah:

a) Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka hipotesis alternatif

didukung.

b) Jika nilai probabilitas (sig.) > α = 5% maka hipotesis alternatif

tidak didukung.

1) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai overall model fit terhadap

data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini.

Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 84: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

64

Dari hipotesis ini kita tidak akan menolak hipotesis nol agar

model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan

pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah

probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan

data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L

ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LL)

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata

lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

2) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba

meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada

teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1

(satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square

merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk

memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1

(satu).

Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan

Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2

dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression.

Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

Page 85: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

65

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3) Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa

data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada

perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat

dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka

hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara

model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model

tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai

observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol

tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya.

4) Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya

gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian

ini menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk

melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Jika

Page 86: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

66

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel

ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen sama dengan nol.

5) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari

model regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP

yang dilakukan oleh perusahaan.

6) Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan

melihat pengaruh audit tenure, ukuran KAP, disclosure, ukuran

perusahaan klien, opini audit sebelumnya terhadap penerimaan

opini going concern pada perusahaan manufaktur.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

GC= β0+β1(TEN)+β2(REP)+β3(DISC)+β4(SIZE)+β5(OPINI)+ ε

dimana:

GC = Opini Audit Going Concern (1 untuk perusahaan

yang menerima opini going concern, dan 0 untuk

perusahaan yang tidak menerima opini going

concern)

β0 = Konstanta

Tenure = Lama hubungan auditor- client

Page 87: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

67

REP = Reputasi KAP (1 untuk KAP yang berasosiasi

dengan big four dan 0 untuk KAP lainnya)

DISC = Disclosure (Tingkat Pengungkapan)

SIZE = Ukuran perusahaan klien yang diukur dengan

natural log total aset.

OPINI = Opini audit yang diterima sebelumnya (kategori 1

bila opini audit going concern (GCAO) ,0 bila

bukan (NGCAO))

β1- β5 = Koefisien regresi

ε = Koefisien error

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Di dalam penelitian ini variabel- variabel penelitian diklasifikasikan

menjadi dua kelompok, yaitu variabel bergantung (dependent variabel) dan

variabel bebas (independent variable). Variabel bergantung dalam penelitian

ini adalah opini audit going concern, dan terdapat 5 variabel bebas yaitu, audit

tenure, reputasi KAP, disclosure, ukuran perusahaan klien dan opini audit

sebelumnya.

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya.

Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Page 88: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

68

1. Opini Audit Going Concern

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going

concern yang merupakan opini audit modifikasi yang diberikan auditor

bila terdapat keraguan atas kemampuan going concern perusahaan atau

terdapat ketidakpastian yang signifikan atas kelangsungan hidup

perusahaan dalam menjalankan operasinya (SPAP, 2011). Variabel ini

merupakan variabel dummy yang diukur dengan angka 1 bila perusahaan

menerima Going Concern Audit Opinion (GCAO) dan angka 0 bila

menerima opini Non Going Concern Audit Opinion (NGCAO) (Junaidi

dan Hartono,2010).

2. Audit tenure (X1)

Gheiger dan Ragunandhan (2002) menjelaskan tenure adalah

hubungan auditor dan klien diukur dengan jumlah tahun. Semakin lama

hubungan antara auditor dengan klien, maka semakin kecil kemungkinan

perusahaan menerima opini going concern (Junaidi dan

Hartono,2010:8).Variabel audit tenure dalam penelitian ini menggunakan

skala interval sesuai dengan lama hubungan KAP dengan perusahaan.

Audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana KAP yang

sama telah melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun pertama

perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-

tahun berikutnya (Knechel dan Vonstraelen, 2007).

Page 89: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

69

3. Reputasi KAP (X2)

Banyak literatur audit yang menyimpulkan bahwa kualitas audit

yang dihasilkan dari KAP big four lebih baik dibandingkan dengan KAP

non big four (Foroghi,2012:1093). Penelitian Dopuch dan Simunic (1980)

juga sejalan dengan literatur tersebut dikarenakan big four mempunyai

economic scale yang besar. Selain itu KAP besar mempunyai sumber

daya yang banyak dan hasil audit yang lebih akurat dibandingkan dengan

non big four (Foroghi,2012:1093). Reputasi KAP dalam penelitian ini

diproksikan dengan menggunakan ukuran Kantor Akuntan Publik.

Ukuran KAP dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP big four

termasuk afiliasinya di Indonesia dan KAP non big four. Variabel reputasi

KAP menggunakan variabel dummy. Jika sebuah perusahaan diaudit oleh

KAP big four maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika sebuah perusahaan

diaudit oleh KAP non big four, maka diberikan nilai 0 (Foroghi, 2012).

4. Disclosure (X3)

Disclosure adalah tingkat pengungkapan atas informasi yang

diberikan sebagai lampiran pada laporan keuangan dalam bentuk catatan

kaki atau tambahan (Tanor, 2009) dalam Kartika (2012). Variabel ini

diukur dengan menggunakan indeks yang telah diatur dalam Keputusan

BAPEPAM Nomor: KEP-134/BL/2006 Peraturan Nomor X.K.6 tentang

kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan

publik. Penentuan indeks dilakukan dengan menggunakan skor disclosure

Page 90: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

70

yang diungkapkan oleh perusahaan. Jika perusahaan mengungkapkan

item informasi dalam laporan keuangannya , maka skor 1 akan diberikan

dan jika item tersebut tidak diungkapkan, maka 0 akan diberikan (Kartika,

2012). Setelah melakukan scoring, disclosure level dapat ditentukan

dengan rumus sebagai berikut:

Disclosure Level = Jumlah skor disclosure yang dipenuhi

Jumlah skor maksimum

5. Ukuran Perusahaan Klien (X4)

Ukuran perusahaan klien merupakan besarnya ukuran sebuah

perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Semakin besar total aset

sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut

besar, sebaliknya semakin kecil total aset sebuah perusahaan

mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut kecil. Variabel

ukuran perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan logaritma natural (ln) atas total aset perusahaan (Beams et.

al, 2013).

6. Opini Audit Sebelumnya (X5)

Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima

perusahaan pada tahun sebelumnya atau satu tahun sebelum tahun

penelitian. Mutchler (1985) menguji pengaruh ketersediaan informasi

publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit

Page 91: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

71

yang telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model

analisis diskriminan yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya

mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tinggi sebesar

89,9% dibandingkan model yang lain. Apabila pada tahun sebelumnya

perusahaan menerima opini going concern, maka pada tahun berikutnya

kemungkinan auditor memberikan opini going concern akan lebih besar

(Dewayanto,2011).

Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan variabel

dummy. Apabila pada tahun sebelumnya terdapat opini GC diberi kode 1,

sedangkan opini NGC diberi kode 0 (Junaidi dan Jogiyanto, 2010).

Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian

disajikan secara ringkas dalam Tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1 Variabel Operasionalisasi dan Pengukuran

No Variabel Jenis

Variabel

Indikator Skala

1. Opini audit going concern (Junaidi & Hartono, 2010)

Dependen Bernilai 1 bila perusahaan menerima Going Concern Audit Opinion (GCAO) dan bernilai 0 bila menerima opini Non Going Concern Audit Opinion (NGCAO)

Nominal

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 92: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

72

Tabel 3.1 (Lanjutan) No. Variabel Jenis

Variabel Indikator Skala

2. Audit tenure (Knechel & Vonstraelen, 2007)

Independen Untuk mengukur variabel ini, peneliti menggunakan skala interval sesuai dengan lama hubungan KAP dengan perusahaan.

Nominal

3. Reputasi KAP (Foroghi, 2012)

Independen Skore 1 diberikan bila perusahaan diaudit KAP big four, dan 0 apabila KAP non big four

Nominal

4. Disclosure (Kartika, 2012)

Independen Jika perusahaan mengungkapkan item informasi dalam laporan keuangannya skor 1 akan diberikan dan jika item tersebut tidak diungkapkan, maka 0 akan diberikan

Rasio

5. Ukuran perusahaan klien (Beams et. al, 2012)

Independen Logaritma natural (ln) atas total aset perusahaan

Rasio

6. Opini tahun sebelumnya (Dewayanto, 2011)

Independen Apabila pada tahun sebelumnya terdapat opini GC diberi kode 1, sedangkan opini NGC diberi kode 0

Nominal

Page 93: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

73

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai tahun 2011.

Perusahaan tersebut telah terdaftar sejak tanggal 1 Januari 2006 dan tidak

mengalami delisting dari Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.

Industri manufaktur dipilih karena memiliki jumlah perusahaan

yang listing paling banyak dibandingkan dengan industri lain sehingga

variasi data untuk sampel yang ada semakin banyak, dan juga untuk

menghindari industrial effect, industrial effect adalah resiko industri yang

berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lainnya. Fokus

penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh audit tenure, reputasi

KAP, disclosure, ukuran perusahaan, dan opini audit sebelumnya

terhadap opini audit going concern.

Penelitian ini menggunakan data selama lima tahun, dari tahun

2007 sampai tahun 2011. Penggunaan periode 2007 sampai 2011 karena

pada tahun tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kondisi

keuangan perusahaan yang dapat berubah- ubah dipengaruhi oleh faktor

internal maupun eksternal perusahaan, selain itu untuk melihat dampak

dari krisis ekonomi global yang mulai terjadi pada tahun 2007 di Amerika

Serikat. Namun data tahun 2006 dibutuhkan sebagai pelengkap data tahun

Page 94: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

74

2007. Karena peneliti menggunakan variabel opini audit sebelumnya yang

membutuhkan data pada tahun sebelumnya (2006).

Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang telah diteta

Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

Jumlah perusahaan yang listing di BEI tahun 2007-2011 dan tidak mengalami delisting

114

Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan beserta laporan auditor independen secara lengkap

(11)

Tidak terdapat catatan atas laporan keuangan perusahaan (6) Perusahaan yang tidak mengalami laba bersih negatif sekurang-kurangnya dua tahun berturut- turut

(75)

Jumlah perusahaan sampel 22 Tahun pengamatan (tahun) 5 Jumlah sampel total selama periode penelitian 110 Sumber: data diolah Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode penelitian berjumlah 114 perusahaan.

Dari 114 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 11 perusahaan yang

tidak menerbitkan laporan keuangan beserta laporan auditor independen

secara lengkap, 6 perusahaan tidak menerbitkan catatan atas laporan

keuangan perusahaannya dan 75 perusahaan yang tidak mengalami laba

bersih setelah pajak bernilai negatif selama periode penelitian. Sehingga

perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel adalah sebanyak 22

perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel

penelitian ini adalah 22 perusahaan dikalikan 5 tahun pengamatan,

sehinga sampel penelitian berjumlah 110 perusahaan.

Page 95: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

75

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan menggunakan metode

purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya. Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain audit tenure, ukuran KAP,

disclosure laporan keuangan, ukuran perusahaan klien, dan opini audit

sebelumnya t-1. Melalui metode purposive sampling diharapkan sampel

dapat mewakili populasiya dan tidak menimbulkan bias bagi tujuan

penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya.

Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam Tabel 4.2

Tabel 4.2 Sampel Penelitian

NO JENIS USAHA JUMLAH 2007 2008 2009 2010 2011

1. Ceramics, Glass, Porcelain 2 2 2 2 2 2. Chemicals 2 2 2 2 2 3. Food and Beverages 1 1 1 1 1 4. Footwear 2 2 2 2 2 5. Houseware 1 1 1 1 1 6. Metal and Allied Products 2 2 2 2 2 7. Plastics & Packaging 2 2 2 2 2 8. Textile, Garment 8 8 8 8 8 9. Wood Industries 2 2 2 2 2

JUMLAH 22 22 22 22 22 AKUMULASI 110 110 110 110 110

Sumber: data diolah Pada tabel 4.3 dibawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang

terpilih tersebar secara acak dan hampir merata di pada 9 sektor industri.

Perusahaan yang paling banyak dijadikan sampel penelitian berasal dari

sektor textile, garment yaitu sebanyak 8 perusahaan atau sekitar 36,36%.

Page 96: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

76

Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha

NO JENIS USAHA FREKUENSI PRESENTASE %

1. Ceramics, Glass, Porcelain 2 9,09 2. Chemicals 2 9,09 3. Food and Beverages 1 4,55 4. Footwear 2 9,09 5. Houseware 1 4,55 6. Metal and Allied Products 2 9,09 7. Plastics & Packaging 2 9,09 8. Textile, Garment 8 36,36 9. Wood Industries 2 9,09

JUMLAH 22 100,00 Sumber: data diolah Sampel dikategorikan ke dalam dua kelompok atau kategori

berdasarkan atas jenis opini audit yang diterimanya, yaitu kelopok

perusahaan yang mendapatkan opini audit going concern (GC) dan

kelompok perusahaan yang mendapatkan opini audit non going concern

(NGC). Distribusi perusahaan tersebut disajikan dalam tabel 4.4 berikut

ini:

Tabel 4.4 Distribusi Perusahaan Berdasarkan Opini Audit

Opini Perusahaan Total 2007 2008 2009 2010 2011

GC 14 11 12 11 10 58 63,64% 50% 54,55% 50% 45,45% 52,73%

NGC 8 11 10 11 12 52 36,36% 50% 45,45% 50% 54,55% 47,27%

Total 22 22 22 22 22 110 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: data diolah Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa pada tahun 2007 terdapat

14 perusahaan yang menerima opini audit going concern atau sebesar

63,64% dari total perusahaan sampel pada tahun 2007. Dan perusahaan

Page 97: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

77

yang menerima opini audit non going concern pada tahun 2007 adalah 8

perusahaan atau sebesar 36,36% dari total perusahaan sampel pada tahun

2007. Pada tahun 2008 terdapat 11 perusahaan yang menerima opini audit

going concern atau sebesar 50% dari total perusahaan sampel pada tahun

2008, dan perusahaan yang menerima opini audit non going concern pada

tahun 2008 adalah 11 perusahaan atau sebesar 50% dari total perusahaan

sampel pada tahun 2008. Pada tahun 2009 terdapat 12 perusahaan yang

menerima opini going concern atau sebesar 54,55% dari total sampel

pada tahun 2009, dan sebanyak 10 perusahaan mendapatkan opini audit

non going concern atau 45,45% dari total sampel tahun 2009. Pada tahun

2010 sebanyak 11 perusahaan mendapatkan opini audit going concern

atau 50% dari sampel tahun 2010, dan 11 perusahaan mendapatkan opini

audit non going concern atau sebesar 50% dari total sampel tahun 2010.

Pada tahun 2011 terdapat 10 perusahaan yang mendapatkan opini audit

going concern atau sebesar 54,55% dari total sampel tahun 2011, dan 12

perusahaan yang mendapatkan opini audit non going concern atau sebesar

45,45% dari total sampel pada tahun 2011. Total keseluruhan penelitian

selama 5 tahun menunjukkan sebanyak 58 (52,73%) perusahaan

mendapatkan opini audit going concern dan 52 (47,27%) perusahaan

mendapatkan opini audit non going concern dari total 110 (100%)

perusahaan sampel penelitian.

Dari penjelasan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan

yang paling banyak menerima opini going concern terjadi pada tahun

Page 98: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

78

2007, salah satu penyebab hal itu adalah karena terkena dampak dari

krisis ekonomi global yang pada saat itu terjadi di Amerika Serikat akibat

adanya pembekuan sekuritas yang terkait dengan kredit perumahan

beresiko tinggi AS (subprime mortgage). Pembekuan ini memicu gejolak

di pasar finansial dan merambat ke seluruh negara tak terkecuali

Indonesia yang terlihat dari gejolak di pasar uang dan pasar modal

(Outlook Ekonomi Indonesia 2009-2014, Edisi Januari 2009:41).

Perubahan penerimaan opini going concern yang terjadi setiap

tahun menunjukkan adanya perubahan kondisi di dalam dan diluar

perusahaan, contohnya perubahan penggunaan metode akuntansi,

perubahan penggunaan mata uang, restrukturisasi hutang, harga saham

yang naik turun, kemampuan pembayaran hutang dan lainnya seperti yang

terdapat di dalam CALK (Catatan atas laporan keuangan perusahaan).

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

logistik (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen (audit tenure, reputasi

KAP, disclosure, ukuran perusahaan klien, dan opini audit sebelumnya)

terhadap variabel dependen yaitu opini audit going concern.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 110

data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian (5

Page 99: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

79

tahun; data tahun 2007 sampai tahun 2011) dengan jumlah perusahaan

sampel (22 perusahaan).

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation GC 110 0 1 ,53 ,502 TENURE 110 1 5 2,12 1,304 REP 110 0 1 ,30 ,460 DISC 110 ,36363 ,93939 ,5057792 ,20502284 LnTA 110 20,61906 30,56720 26,8169661 2,02390126 OPINI 110 0 1 ,55 ,499 Valid N (listwise) 110

Sumber: output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.4, hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

a) Hasil analisis statistik deskriptif terhadap penerimaan opini going

concern (GC) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai

maksimum sebesar 1 dengan rata- rata sebesar 0,53 dan standar

deviasi 0,502. Nilai rata- rata sebesar 0,53 menunjukkan bahwa opini

audit going concern dengan kode 1 menunjukkan bahwa sampel

penelitian lebih banyak menerima opini audit going concern dari 110

sampel yang diteliti. Dari 110 perusahaan terdapat 58,3 perusahaan

yang menerima opini audit going concern dan 51,7 perusahaan yang

mendapatkan opini audit non going concern.

b) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap audit

tenure (TENURE) menunjukkan nilai minimum sebesar 1, nilai

Page 100: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

80

maksimum sebesar 5, dengan rata- rata sebesar 2,12 dan standar

deviasi 1,304. Nilai rata- rata sebesar 2,12 menunjukkan bahwa rata-

rata hubungan perikatan auditor dengan klien dalam penelitian ini

adalah 2,12 tahun.

c) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

reputasi KAP (REP) menunjukkan nilai minimum 0, nilai maksimum

1 , dengan rata- rata 0,30 dan standar deviasi sebesar 0,460. Nilai rata-

rata sebesar 0,30 menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan

KAP big four dengan kode 1 sebesar 33 perusahaan saja, sedangkan

perusahaan yang menggunakan jasa KAP non big four adalah 77

perusahaan.

d) Hasil analisis dengan menggunakan analisis deskriptif terhadap

disclosure (DISC) menunjukkan nilai minimum 0,36, nilai maksimum

0,93, nilai rata- rata 0,50, dan standar deviasi 0,205. Nilai minimum

dan maksimum dibawah 1 menunjukkan bahwa sampel penelitian

belum ada yang menyajikan pengungkapan secara sempurna sesuai

dengan disclosure item.

e) Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran

perusahaan klien (LnTA) menunjukkan nilai minimum sebesar 20,61,

nilai maksimum 30,56, rata- rata 26,81, dan standar deviasi sebesar

2,023. Nilai rata- rata 26,81 mendekati nilai maksimum 30,56

menunjukkan perusahaan sampel penelitian termasuk ke dalam

perusahaan dengan total aktiva yang besar.

Page 101: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

81

f) Hasil statistik deskriptif terhadap opini audit sebelumnya (OPINI)

menunjukkan nilai minimum 0, nilai maksimum 1, rata- rata 0,55, dan

standar deviasi sebesar 0,499. Nilai rata- rata sebesar 0,55

menunjukkan bahwa opini audit sebelumnya dengan kode 1 lebih

banyak diterima perusahaan dibandingkan dengan yang pada tahun

sebelumnya tidak menerima opini going concern. Rata- rata 60,5

perusahaan yang menerima opini going concern, pada tahun

sebelumnya juga menerima opini going concern, dan 49,5 perusahaan

yang menerima opini going concern, pada tahun sebelumnya tidak

menerima opini going concern.

Variabel ukuran perusahaan klien dan disclosure yang

menggunakan skala pengukuran rasio, dan audit tenure yang

menggunakan skala pengukuran interval memiliki nilai rata- rata lebih

besar dari nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data

dari variabel tersebut cukup baik, karena nilai rata- rata yang lebih besar

dari standar deviasinya menunjukkan bahwa standar error dari variabel

tersebut kecil. Sedangkan untuk variabel opini audit going concern,

reputasi KAP, dan opini audit sebelumnya menggunakan skala

pengukuran nominal , nilai rata- rata dan standar deviasi tidak tepat

digunakan sebagai alat analisis kualitas data, karena kode angka yang

digunaka dalam skala pengukuran nominal hanya berfungsi sebagai label

kategorial semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa- apa

(Ghozali, 2011:4).

Page 102: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

82

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Karena variabel independen bersifat dummy (menerima opini going

concern atau tidak menerima opini going concern), maka pengujian

terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik.

Regresi logistik adalah regresi yang digunkaan untuk menguji apakah

probabilitas terjadinya variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel

bebasnya. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas data

pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011:261). Tahapan dalam pengujian

dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut

(Ghozali, 2011):

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian kesesuaian keseluruhan model (overall model fit)

dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood

(-2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood

(-2LL) pada akhir (Block Number=1). Hipotesis untuk menilai model

fit adalah:

Ho :Model yang dihoptesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Berdasarkan hipotesis ini, maka Ho harus dterima dan Ha

harus ditolak agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan

berdasarkan fugsi likelihood. Likelihood L dari model adalah

probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data

input.

Page 103: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

83

Tabel 4.6 adalah Iteration History 0 yang merupakan -2

Log Likelihood awal. Tabel ini akan dibandingkan dengan tabel 4.8,

tabel Iteration History 1 yang merupakan -2 Log Likelihood akhir.

Adanya selisih antara -2 Log Likelihood awal dengan -2 Log

Likelihood akhir menunjukan bahwa hipotesis nol (Ho) tidak dapat di

tolak dan model fit dengan data.

Tabel 4.6 Iteration History 0

Berdasarkan hasil pegolahan SPSS 20.0, pada tabel 4.6

menunjukan bahwa nilai -2 Log Likelihood awal (tabel Iteration History

0) adalah sebesar 152,165. Secara matematis, angka tersebut signifikan

pada alpha 5% dan berarti bahwa hipotesisi nol (Ho) ditolak. Hal ini

berarti hanya konstanta saja yang tidak fit dengan data (sebelum

dimasukkan variabel bebas ke dalam model regresi) (Ghozali, 2011:268).

Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara nilai -2 Log

Likelihood awal ( tabel Iteration History 0) dengan -2 Log Likelihood

Iteration Historya,b,c Iteration -2 Log

likelihood Coefficients

Constant

Step 0 1 152,165 ,109 2 152,165 ,109

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 152,165 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber: output SPSS

Page 104: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

84

akhir (tabel Iteration History 1), Pada tabel Iteration History 0, nilai -2

Log Likelihood awal menunjukan sebesar 152,165. Setelah variabel bebas

dimasukan pada model regresi, maka nilai -2 Log Likelihood pada tabel

4.7 Iteration History 1 adalah sebesar 51,225.

Berdasarkan output tersebut, terjadi penurunan nilai antara -2 Log

Likelihood awal dan akhir sebesar 100,94. Penurunan nilai -2 Log

Likelihood ini dapat diartikan bahwa penambahan variabel bebas ke

dalam model dapat memperbaiki model fit serta menunjukan model

Tabel 4.7 Iteration History 1

Iteration History a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients Constant TENURE REP DISC LnTA OPINI

1 63,289 1,058 -,091 -,143 -1,628 -,059 3,074 2 53,468 4,002 -,210 -,268 -3,584 -,145 4,156 3 51,414 6,985 -,329 -,308 -5,170 -,232 4,810 4 51,227 8,293 -,386 -,311 -5,778 -,271 5,093 5 51,225 8,462 -,394 -,312 -5,851 -,276 5,130 6 51,225 8,465 -,394 -,312 -5,852 -,276 5,130 7 51,225 8,465 -,394 -,312 -5,852 -,276 5,130

a. Method: Enter b. Constant is included in the model c. Initial -2 Log Likelihood: 152,165 d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001 Sumber: output SPSS

Page 105: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

85

regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang

dihipotesiskan fit dengan data

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R

Square. Nilai Cox & Snell R Square adalah sebesar 0,601 yang berarti

bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen

sebsar 60,1%. Cox & Snell R Square merupakan ukuran yang

mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression sehingga sulit

diintepretasikan. Kelemahan mendasar yang dimiliki adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka baik nilai R2

maupun Cox & Snell R Square akan mengalami peningkatan tidak

peduli apakah variabel tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

Nagelkerke R Square digunakan dalam mengevaluasi mana model

regresi yang terbaik karena nilai yang dihasilkan dapat naik atau

turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model

(Ghozali, 2011).

Berdasarkan Tabel 4.8 dibawah ini, nilai Nagelkerke R Square

sebesar 80,2%, yang berarti variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variabel independen sebesar 80,2%, sedangkan sisanya sebesar

19,8% dijelaskan oleh variabel- variabel lain diluar model penelitian

Page 106: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

86

seperti debt default, opinion shopping, kondisi keuangan perusahaan,

dan rasio keuangan lainnya seperti penelitian yang dilakukan oleh

Widyantari (2011).

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menilai kelayakan

model regresi logistik biner. Menilai kelayakan dari model regresi

dapat dilakukan dengan memperhatikan goodness of fit model yang

diukur dengan Chi-Square pada kolom Hosmer and Lemeshow’s

(Ghozali, 2009: 269). Hipotesis yang digunkaan untuk menilai

kelayakan model regresi ini adalah:

Ho: Tidak ada perbedaan antara model dengan data

Ha: Ada perbedaan antara model dengan data

Sumber: output SPSS

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi

Model Summary

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

51,225a ,601 ,802 Sumber: output SPSS

Tabel 4.9 Menguji Kelayakan Model Regresi

Chi-square df Sig. 2,936 8 ,938

Page 107: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

87

Tabel 4.9 menunjukan hasil pengujian Hosmer and

Lemeshow’s Test. Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa

nilai signifikansi adalah sebesar 0,938. Nilai signifikan yag diperoleh

tersebut diatas 0,05 yang berarti hipotesis 0 (Ho) tidak dapat ditolak

(diterima). Hal ini berarti model mampu memprediksi niali

observasinya atau model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya sehingga model ini dapat digunakan untuk analisis

selanjutnya.

d. Hasil Uji Mutikolinearitas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala

korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini

menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat

besarnya korelasi antar variabel independen. Pengujian

multikolinieritas menggunakan metrik korelasi antara variabel bebas

untuk melihat besarnya korelasi antara variabel bebas. Untuk melihat

besarnya korelasi antara variabel independen didalam penelitian ini

audit tenure (TENURE), reputasi KAP (REP), disclosure (DISC),

ukuran perusahaan klien (LnTA), dan opini audit sebelumnya

(OPINI). Hasil Tabel 4.8 menunjukkan tidak ada nilai koefisien

korelasi yang nilainya lebih besar dari 0,8, maka tidak ada gejala

multikolinearitas yang serius antara variabel bebasnya

(Widyantari,2011:81).

Page 108: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

88

Sumber: output SPSS

e. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini

going concern.

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi

kemungkinan perusahaan menerima opini going concern adalah

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Correlation Matrix

Constant TENURE REP DISC LnTA OPINI

Constant 1,000 -,189 ,363 -,536 -,982 ,251

TENURE -,189 1,000 -,234 ,189 ,099 -,359

REP ,363 -,234 1,000 -,008 -,405 -,020

DISC -,536 ,189 -,008 1,000 ,406 -,355

LnTA -,982 ,099 -,405 ,406 1,000 -,253

OPINI ,251 -,359 -,020 -,355 -,253 1,000

Tabel 4.11 Matriks Klasifikasi

Observed Predicted GC Percentage

Correct NGCO GCO

GC NGCO 46 6 88,5 GCO 4 54 93,1

Overall Percentage 90,9 Sumber: output SPSS

Page 109: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

89

sebesar 93,1%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan

model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 54 perusahaan

(93,1%) yang diprediksi akan menerima opini going concern dari

total 58 perusahaan yang menerima opini going concern. Kekuatan

prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan

perusahaan menerima opini non going concern adalah 88,5%. Hal ini

berarti bahwa dengan model regresi tersebut, terdapat sebanyak 46

perusahaan (88,5%) yang diprediksi menerima opini non going

concern dari total 52 perusahaan yang menerima opini non going

concern.

f. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Keterangan TENURE -,394 ,314 1,572 1 ,210 Tidak Signifikan

REP -,312 ,910 ,118 1 ,732 Tidak Signifikan

DISC -5,852 2,200 7,077 1 ,008 Signifikan

LnTA -,276 ,234 1,390 1 ,238 Tidak Signifikan

OPINI 5,130 ,899 32,604 1 ,000 Signifikan

Constant 8,465 6,721 1,586 1 ,208 - Sumber: output SPSS

Page 110: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

90

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model

berikut ini:

GC = 8,465 – 0,394 TENURE – 0,312 REP – 5,852 DISC – 0,276 +

5,130 OPINI

Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression)

sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi

hasil disajikan dalam lima bagian. Bagian pertama membahas

pengaruh audit tenure (TENURE) terhadap opini audit going concern

(GC) (H1). Bagian kedua membahas pengaruh reputasi KAP (REP)

terhadap opini audit going concern (GC) (H2). Bagian ketiga

membahas pengaruh disclosure (DISC) terhadap opini audit going

concern (GC) (H3). Bagian keempat membahas pengaruh ukuran

perusahaan klien (LnTA) terhadap opini audit going concern (GC)

(H4). Dan bagian kelima membahas pengaruh opini audit sebelumnya

(OPINI) terhadap opini audit going concern (GC) (H5). Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Audit Tenure (TENURE) terhadap Opini Audit Going

Concern (GC)

Variabel TENURE menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar -0,394 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,210, lebih

besar dari α= 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari

α= 5%, maka hipotesis ke-1 tidak berhasil didukung (ditolak).

Page 111: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

91

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa audit tenure

berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Knechel dan

Vanstraelen (2007), Junaidi dan Jogiyanto (2010), Mutaqqin dan

Sudarno (2012) yang menyatakan bahwa audit tenure

berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Namun

hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Widyantari (2011), dan

Dewayanto (2011) yang menemukan bahwa audit tenure tidak

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern.

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa

independensi auditor tidak terganggu dengan lamanya perikatan

yang terjadi antara klien dengan auditor. Auditor akan tetap

mengeluarkan opini going concern pada perusahaan yang

diragukan kemampuannya untuk mempertahankan kelangsungan

usahanya tanpa memperdulikan fee audit yang akan diterima di

masa depan karena kehilangan klien. Selain itu terdapat Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008

pasal 3 tentang jasa akuntan publik. Peraturan tersebut

menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama 6 (enam)

tahun buku berturut- turut dan oleh seorang akuntan publik paling

lama 3 (tiga) tahun berturut- turut. Sehingga baik KAP maupun

Page 112: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

92

klien akan berusaha untuk mematuhi peraturan tersebut

(Dewayanto, 2011).

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Junaidi dan Hartono

(2010), Muttaqin dan Sudarno (2012), dan Januarti (2009) yang

menyatakan bahwa tenure berpengaruh terhadap opini audit going

concern. Menurut Junaidi dan Hartono (2010), semakin lama

hubungan auditor dengan klien, maka semakin kecil

kemungkinan perusahaan untuk mendapatkan opini going

concern. Kondisi ini terjadi karena perikatan yang lama dapat

menyebabkan berkurangnya independensi KAP, dan apabila

independensi auditor berkurang maka opini yang dikeluarkan oleh

auditor merupakan opini yang menyesatkan dan akan merugikan

berbagai pihak. Opini yang menyesatkan tersebut tidak sesuai

dengan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya sebagai

contoh pada kasus Enron, dimana auditor yang mengaudit

independensinya berkurang karena terpengaruh dengan lamanya

perikatan sehingga, meskipun laporan keuangannya tidak wajar,

auditor yang berkurang independensinya akan mengeluarkan

opini audit wajar tanpa pengecualian. Di beberapa Negara

menetapkan peraturan mengenai rotasi KAP. Di Indonesia

penggantian KAP yang sama dilakukan setiap 5 tahun, sedangkan

untuk auditor yang sama setiap 3 tahun (Lenox, 2004).

Page 113: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

93

2) Pengaruh Reputasi KAP (REP) terhadap Opini Audit Going

Concern (GC)

Variabel REP menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar -0,312 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,732,

lebih besar dari α=5%. Karena tingkat signifikansi lebih besar

dari α=5% maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung.

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa reputasi KAP

berpengaruh terhadap opini going concern. Hasil yang sama juga

ditemukan oleh Dewayanto (2011), Muttaqin dan Sudarno

(2012). Namun penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Junaidi dan Jogiyanto (2010) serta Astuti

dan Darsono (2012) dan Foroghi (2012).

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa

pemberian opini going concern oleh auditor tidak berdasarkan

pada besar kecilnya skala reputasi KAP. Baik KAP big four dan

KAP non big four menggunakan standar yang sama dalam

melaksanakan audit laporan keuangan. Oleh karena itu, anggapan

publik selama ini yang mengasumsikan bahwa KAP big four

memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non

big four tidak dapat dibenarkan. Terbukti dengan fenomena yang

ditemukan peneliti bahwa banyak perusahaan yang menerima

opini going concern dengan KAP non big four sebagai

auditornya. Hasil penelitian Beams et. al (2012) menemukan

Page 114: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

94

bahwa big six accounting firms jarang menerbitkan opini going

concern, walaupun non big six accounting firms sering

menerbitkan opini going concern kepada perusahaan sebelum

mengalami kebangkrutan. Jadi besarnya KAP seperti big four

tidak menjamin mereka lebih berani mengeluarkan opini going

concern, karena KAP non big four melakukan audit dengan

standar yang sama seperti KAP big four.

Hal ini tidak mendukung konsep teori yang dikemukakan

oleh Mutchler et. al (1981) dalam Irfana dan Muid (2012) yang

menyebutkan bahwa semakin besar skala auditor, maka akan

semakin besar kemungkinan dalam mengeluarkan opini going

concern. Auditor skala besar memiliki insentif yang lebih baik

dalam menghindari kritikan kerusakan reputasi dibandingkan

pada auditor skala kecil. Auditor skala besar juga lebih

cenderung untuk mengungkapkan masalah- masalah yang ada

karena mereka lebih kuat menghadapi resiko pengadilan

(Foroghi,2012).

3) Pengaruh Disclosure (DISC) terhadap Opini Audit Going

Concern (GC)

Variabel DISC menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar -5,862, dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,008,

lebih kecil dari α=5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil

Page 115: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

95

dari α=5%, maka hipotesis ke-3 berhasil didukung. Penelitian ini

berhasil membuktikan bahwa disclosure berpengaruh terhadap

opini going concern. Semakin tinggi pengungkapan maka

semakin rendah perusahaan menerima opini going concern. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Haron et al. (2009), Junaidi dan Hartono (2010),

namun tidak mendukung hasil penelitian Astuti dan Darsono

(2012).

Perusahaan yang tidak mengungkapkan rasio- rasio

keuangan yang bagus dan mengungkapkan dampak kondisi

ekonomi atau keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya

akan meningkatkan kemungkinan menerima opini going

concern. Dengan nilai koefisien beta negatif mengindikasikan

perusahaan yang mengungkapkan keadaan perusahaannya lebih

banyak cenderung tidak menerima opini going concern. Semakin

banyak pengungkapan yang dilakukan oleh klien maka semakin

baik kondisi keuangannya sehingga terhindar dari penerimaan

opini going concern. Pengungkapan informasi tentang kondisi

perusahaan juga dapat menghindari konflik antara investor

dengan manajemen (Haroon et. al, 2009:6).

Berbanding terbalik dengan hasil penelitian Astuti dan

Darsono (2012) dimana menyatakan bahwa tingkat

pengungkapan yang tinggi tidak menyebabkan perusahaan

Page 116: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

96

terhindar dari penerimaan opini going concern. Hal tersebut

dapat terjadi karena tingkat pengungkapan yang terlalu tinggi

menimbulkan kesan tidak baik dan diartikan sebagai

pengungkapan yang berlebihan. Terlalu banyak informasi akan

membahayakan karena penyajian rinci dan tidak penting justru

akan mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat

laporan keuangan sulit ditafsirkan (Hendriksen dan Breda, 2002).

Penggunaan variabel disclosure dalam penelitian tentang

opini going concern masih sedikit (Junaidi dan Hartono, 2010),

namun variabel ini cukup efektif dalam memprediksi penerimaan

opini going concern terbukti dari tingkat signifikansi sebesar

0,008.

4) Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (LnTA) terhadap Opini

Audit Going Concern (GC)

Variabel LnTA menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar 0,278, dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,238 lebih

besar dari α=5%. Dengan tingkat signifikansi yang lebih besar

dari α=5% maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Junaidi dan Hartono (2010), Muttaqin dan Sudarno (2012).

Namun hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian

Page 117: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

97

sebelumnya yang dilakukan oleh Dewayanto (2011), dan

Widyantari (2011).

Koefisien beta bernilai negatif mengindikasikan bahwa H4

ditolak. Dalam penelitian ini baik perusahaan dengan ukuran

besar dan kecil tetap mungkin menerima opini going concern.

Ukuran perusahaan klien yang diproksikan dengan

logaritma natural total aset menjelaskan contoh industri textile,

garment yang mempunyai mesin dan gedung dengan nilai yang

aset yang cukup besar namun tetap menerima opini going

concern. Karena penerimaan opini going concern oleh klien

tidak hanya sebatas melihat ukuran perusahaan saja namun

melihat kondisi keuangan perusahaan seperti mengalami laba

bersih negatif sekurang- kurangnya dua tahun berturut- turut

(Muttaqin danSudarno,2012:12).

5) Pengaruh Opini Audit Sebelumnya (OPINI) terhadap Opini

Audit Going Concern (GC)

Variabel OPINI menunjukkan koefisien regresi positif

sebesar 5,130, dengan tingkat signifikansi (p) 0,000 lebih besar

dari α=5%. Dengan tingkat signifikansi (p) yang lebih kecil dari

α=5%, maka hipotesis ke-5 berhasil didukung. Hasil penelitian

ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyantari

(2011), Kartika (2012), Muttaqin dan Sudarno (2012). Semakin

Page 118: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

98

tinggi perusahaan menerimaan opini going concern pada tahun

sebelumnya maka semakin tinggi potensi untuk menerima opini

going concern pada tahun berikutnya.

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa

auditor dalam menerbitkan opini audit going concern akan

mempertimbangkan opini audit going concern yang telah

diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Walaupun

penerbitan kembali opini audit going concern tidak semata-mata

didasarkan pada opini audit going concern yang diterima pada

tahun sebelumnya, namun penerimaan opini audit going concern

pada tahun sebelumnya akan mengakibatkan hilangnya

kepercayaan publik akan kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan kelangsungan usahanya sehingga hal ini akan

semakin mempersulit perusahaan untuk bangkit dari kesulitan

yang dialami (Ayu, 2011).

Selain itu, penerimaan opini audit going concern dapat

berdampak pada kesulitan perusahaan untuk mencari pinjaman

(Setyowati, 2009 dalam Ayu, 2011). Menurut Nogler (1995)

dalam Ramadhany (2004) juga menemukan bukti bahwa setelah

auditor mengeluarkan opini going concern maka perusahaan

harus menunjukkan peningkatan keuangan yang signifikan untuk

memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (unqualified

Page 119: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

99

opinion) pada tahun berikutnya, jika tidak maka opini going

concern dapat diberikan kembali.

Opini audit sebelumnya adalah variabel yang kuat dalam

memprediksi penerimaan opini going concern. Terbukti sebesar

89,9% dapat memprediksi penerimaan opini going concern tahun

selanjutnya (Mutchler et.al, 1994).

Ringkasan hasil penelitian akan disajikan dalam tabel 4.11

dibawah ini:

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Penelitian

Variabel

Dependen Variabel

Independen Hasil

Opini Audit Going Concern

TENURE (-) X REP (-) X DISC (-) √ LnTA (-) X OPINI (+) √

Keterangan:

√ = Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen atau hipotesis diterima

X = Variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen atau hipotesis tidak diterima

(ditolak)

Page 120: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh audit tenure, reputasi KAP,

disclosure, ukuran perusahan klien, dan opini audit sebelumnya terhadap opini

audit going concern. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

logistik dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver.

20. Data sampel perusahaan sebanyak 110 pengamatan perusahaan

manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-

2011.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa audit tenure secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap

opini audit going concern selama 5 tahun pengamatan (2007-2011). Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewayanto (2011), dan

Widyantari (2011). Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Knechel dan Vanstraelen (2007), Januarti

(2007), Junaidi dan Jogiyanto (2010), serta Mutaqqin dan Sudarno (2012).

2. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa reputasi KAP secara statistik tidak berpengaruh signifikan

Page 121: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

101

terhadap opini audit going concern selama 5 tahun pengamatan (2007-

2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Irfana dan Muid (2012), Muttaqin dan Sudarno (2012), Dewayanto

(2011), Rahayu dan Pratiwi (2011). Namun hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Junaidi

dan Jogiyanto (2010), Astuti dan Darsono (2012), Foroghi (2012).

3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa disclosure secara statistik berpengaruh signifikan terhadap opini

audit going concern selama 5 tahun pengamatan (2007-2011). Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Junaidi dan Jogiyanto (2010), dan Haron et al. (2009). Namun hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Astuti dan Darsono (2012).

4. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan klien secara statistik tidak berpengaruh

signifikan terhadap opini audit going concern selama 5 tahun (2007-

2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Junaidi dan Hartono (2010), Muttaqin dan Sudarno (2012). Namun

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Widyantari (2011), Dewayanto (2011), Beams et.al (2012).

Page 122: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

102

5. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukkan

bahwa opini audit sebelumnya secara statistik berpengaruh signifikan

terhadap opini audit going concern selama 5 tahun (2007-2011). Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Widyantari (2011), Kartika

(2012), Muttaqin dan Sudarno (2012).

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi yang diharapkan dapat berguna untuk

pihak- pihak yang berkepentingan. Implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Auditor dan Kantor Akuntan Publik

Dalam tugasnya mengeluarkan opini audit going concern sebaiknya

auditor terus mengkaji lebih dalam mengenai faktor- faktor internal

maupun eksternal yang berpengaruh terhadap opini going concern. Dan

juga auditor haruslah bersikap selalu bersikap objektif dan independen

terhadap klien sehingga tidak menyebabkan asimetri nformasi diantara

pengguna dan pembaca laporan audit.

2. Bagi Investor

Baik investor maupun kreditor harus mempertimbangkan dalam

bekerjasama dengan suatu perusahaan, terlebih bila perusahaan tersebut

telah menerima opini audit going concern. Investor dan kreditor harus

menganalisis apakah perusahaan tersebut dapat mempertahankan

kelangsungan usahanya atau bahkan akan mengalami kepailitan. Sebagai

pihak luar dari organisasi perusahaan hendaknya investor dan kreditor

Page 123: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

103

memperhatikan tindakan manajemen untuk mengatasi kondisi buruk

perusahaan dengan meninjau ulang langkah- langkah konkrit yang

dilakukan perusahaan sehingga investor dan kreditor tidak akan rugi

dikemudian hari.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan

hasil penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Populasi penelitian hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2007-2011 saja.

2. Variabel ukuran perusahaan klien menggunakan logaritma natural (ln) dari

total aset. Terdapat proksi lain seperti total penjualan yang mungkin dapat

memberikan hasil berbeda dalam penelitian tentang penerimaan opini

going concern.

3. Generalisasi hasil penelitian dapaat terganggu karena situasi dan kondisi

lingkungan perusahaan yang berbeda di tiap perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI.

D. Saran

Penelitian mengenai penerimaan opini going concern di masa yang akan

datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas,

dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

Page 124: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

104

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan

seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai

populasi penelitian.

2. Menggunakan periode waktu penelitian lebih panjang, seperti 10 tahun

untuk melihat trend negatif yang ada.

3. Menggunakan proksi lain untuk variabel ukuran perusahaan klien seperti

log natural total penjualan.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkah variabel- variabel lain

baik itu keuangan dan non keuangan.

5. Pada penelitian selanjutnya diharapkan tidak banyak menggunakan

variabel dummy karena akan berpengaruh terhadap hasil uji.

Page 125: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

105

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2008. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor Akuntan Publik”, Edisi Ketiga Cetakan Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Almilia, L Spica dan Ika Retrinasari. 2007. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Proceeding Seminar Nasional FE Universitas Trisakti, hal 1-14. Anwar, Arif Budiman. 2010. “Analisis pengaruh Kinerja Keuangan dan Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Return Saham”, Tesis S-2 Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta. Arens, Alvin A, Elder J Randal, dan Mark S. Beasley. 2010. “Auditing and

Assurance Services An Integrated Approach”, 13th edition, Pearson Education Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

Astuti, Irtani Retno, dan Darsono. 2012. “Pengaruh Faktor Keuangan dan Non-

Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Diponegoro Journal of Accounting Vol.1 No.2. Pg. 1- 10.

Badan Pengawas Pasar Modal. 2006. Keputusan Nomor: KEP-134/BL/2006 : Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik. www.bapepam.go.id diakses pada tanggal 25 Januari 2013.

Badan Pengawas Pasar Modal. 2008. Keputusan Nomor: KEP-310/BL/2008

Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar Modal. www.bapepam.go.id diakses pada tanggal 25 Januari 2013.

Bazerman, Max H, George Loewenstein, dan Don A Moore. 2002. “Why Good

Accountants Do Bad Audits”. http://sds.hss.cmu.edu/media/pdfs/loewenstein/WhyGoodAccountants.pdf. diakses melalui www.google.com pada tanggal 1 Februari 2013.

Belkaoui, Ahmed. R. 2006. “Teori Akuntansi”. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta. Beams, Joseph, Wachira Boonyanet, Chatraphorn, dan Yan Yun-Chia. 2013. “The Effect of CEO and CFO Resignations on Going Concern Opinions”. http://ssrn.com/abstract=2250125 diakses pada tanggal 13 Februari 2013.

Page 126: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

106

Blay, Allen D, Geiger Marshall A, dan North David S. 2011.”The Auditor’s Going Concern Opinion As a Communication of Risk”, Auditing: A Journal of Practice & Theory. Pg. 77- 102. Diakses melalui www.google.com pada tanggal 13 Februari 2013.

Boynton, William C, Raymond N. Johnson, dan Walter G. Kell. 2006. “Modern Auditing: Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th edition, John Wiley&Sons Inc, United States of America. Diakses pada tanggal 13 Februari melalui www. google.com

Chen, Ching-Lung, Fu Hsing Chang dan Gili Yen. 2005. “The Information

Contents of Auditor Change In Financial Distress Prediction” – Empirical Findings from The TAIEX – listed firms. www.google.com diakses pada tanggal 13 Februari 2013.

Cresswell, A.T, Francis J.R, dan Taylor S.L. 1995. “Auditor Brand Name

Reputations and Industry Specialization”. Journal of Accounting and Economics Vol. 20. Diakses melalui www.google.com pada tanggal 13 Februari 2013.

Dewayanto, Totok. 2011. “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Fokus Ekonomi Vol. 6 No.1 pg.81-104. De Angelo, L.E. 1981. “Auditor Independence, Lowballing, and Disclosure Regulation”. Journal of Accounting and Economic pg. 113-127. Dye, R.A. dan Sridhar, S.S 1995. “Industry wide disclosure dynamics”, Journal of

Accounting Research, 33(1): 157-174. Diakses melalui www.google.com pada tanggal 13 Februari 2013.

Elqorni, Ahmad Kurnia. 2009. “Mengenal Teori Keagenan”. The Management Lecture Resume. http://elqorniwordpress.com/2009/02/26/mengenal-teori- keagenan/ diakses padatanggal 20 Maret 2013. Fitriani, Lingga, dan Tintri Dharma. 2007. “Disclosure Index Laporan Tahunan

2004 Emiten di BEJ”. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil) Vol. 2, ISSN:1858-2559.

Foroghi, Daruosh. 2012. “Audit Firm Size and Going Concern Reporting Accuracy”, Interdiciplinary Journalof Contemporary Research In Business Vol. 3 No. 9.

Page 127: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

107

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”, Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, Abdul. 2008. “Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi Keempat Cetakan Pertama, Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta. Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta. Haroon, Hasnah, Bambang Hartadi, Mahfooz Ansari, dan Ishak Ismail. 2009.

“Factors influencing auditor’s going concern opinion”. Asian academy of Management Journal, Vol. 14 No.1 : 1-19. Diakses melalui www.google.com pada tanggal 25 Maret 2013.

Hossain, Mohammed. 2008. “The Extent of Disclosure in Annual Reports of

Banking Companies: The Case of India”. European Journal of Scientific Research ISSN 1450-216X Vol.23 No.4, pg 659-680. Diakses melalui www.google.com pada tanggal 25 Maret 2013.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. ” Standard Profesional Akuntan Publik”. Jakarta: Salemba Empat Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi & Manajemen”, Edisi Pertama Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Januarti, Indira, dan Ella Fitrianasari. 2008. “Analisis Rasio Keuangan dan Rasio

Non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam memberikan Opini Audit Going Concernpada Auditee”, Jurnal MAKSI Vol. 8 No. 1.

------------------. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang. Jensen MC, dan W.H Meckling. 1976. “Theory of Firm Managerial Behaviour Agency Cost & Ownership Structure”. Journal of Financial Economics Vol. 3 Pg 305-306. Diakses pada tanggal 26 Maret 2013. Junaidi, dan Jogiyanto Hartono. 2010. “Faktor Non- Keuangan pada Opini Going Concern”, Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.

Page 128: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

108

Kartika, Andi. 2012. “Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan pg. 25-40.

Kevin, C.K Lam, dan Yaw M. Mensah. 2006. “Auditor’s Decisions Making Under Going Concern Uncertainties in Low Litigation Risk Environments: Evidence From Hongkong”. http://papers.ssrn.com/vol.3/papers.cfm?abstractid=899323 diakses pada tanggal 25 Maret 2013.

Koh, Hyan Chye, dan Sen Suan Tan. 1999. “A Neural Network Approach to The Prediction of Going Concern Status”. Accounting and Business Research, Vol.29 No. 3 pg. 211-216. Diakses melalui www.google.com pada tanggal 16 Maret 2013.

Knechel, W. Robert dan Ann Vanstraelen. 2007. “The Relationship Between Auditor Tenure and Audit Quality Implied By Going Concern Opinions”. Auditing A Journal Of Practice And Theory Vol. 26, No.1, pg 113-131. La Salle, Randal E, dan Anandarajan Asokan. 1996. “Auditor View on The Type

of Audit Report Issued to Entities with Going Concern Uncertainties”. Accounting Horisons Vol. 10.

Lennox, C. 2000. “Do Companies Successfully Engaged in Opinion Shopping:

Evidence From The UK”. Journal of Accounting and Economics Vol. 29. Diakses pada taggal 24 januari 2013.

Lingga Fitriani dan Dharma Tintri Ediraras Sudarsono. 2007. Disclosure Index Laporan Tahunan Emiten di BEJ. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). Auditorium Kampus Gunadarma,Vol.2 ISSN: 1858-2559, 21- 22 Agustus 2008.

Mulyadi. 2002. “Auditing”. Edisi 6. Penerbit: Salemba 4. Yogyakarta. Mutchler, J. 1994. “Auditor’s Perceptions of The Going Concern Opinion Decision”. Auditing: Journal Practice and Theory. Muttaqin, Ariffandita Nuri, dan Sudarno. 2012. “Analisis Rasio Keuangan dan

Factor Non- Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2008- 2010)”, Diponegoro Journal of Accounting Vol. 1 No. 2. Pg. 1- 13.

O’Reilly, Dennis M. 2010. “Do Investors Percieve The Going Concern Opinion As Useful For Pricing Stocks?” Department Of Accounting, College Business, East Carolina University, Greenville, North Carolina, USA.

Page 129: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

109

Managerial Auditing Journal Vol. 25 No. 1, pg 4-16. Diakses pada tanggal 2 Maret 2013.

Praptitorini, Myrna Diah, Indira Januarti. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going Concern” . Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Susarni, Ovi, dan Singgih Jatmiko. 2011. “Analisis Faktor- faktor yang

Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Tanor, L.A.O. 2009. Pentingnya Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan dalam Meminimalisasi Asimetri Informasi. Jurnal Formas. Vol 2, No.4 Juni pg 287-294.

Warnida, 2011. “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.1. Pg. 30- 43.

Widyantari, AA Ayu Putri. 2011. “Opini Audit Going Concern dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Tesis S-2, Program Studi Akuntansi, Universitas Udayana, Denpasar.

Zulkarnaini. 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Jenis Industri terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Go Public di Indonesia”. Jurnal Ichsan Gorontalo Vol. 2 No. 1 hal. 506-523.

Nugroho, Priyanto. 2010. “Borok Lehman Brothers Terungkap: Repo ‘105’. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/03/29/borok-lehman-brothers-terungkap-repo-105-105113.html diakses pada tanggal 11 Januari 2013.

Edj. 2010. “Citibank & JP Morgan Percepat Kejatuhan Lehman”. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/03/14/1918474/Citibank.JP.Morgan.Percepat.Kejatuhan.Lehman diakses pada tanggal 11 Januari 2013

Taqiyyah, Barratut.2012. “Aksi Jual 6 Sektor menekan IHSG sebesar 0,08%”. http://investasi.kontan.co.id/news/aksi-jual-6-sektor-menekan-ihsg sebesar-008 diakses pada tanggal 11 Januari 2013.

Page 130: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

LAMPIRAN 1

DATA SAMPEL

Page 131: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

110

Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Tahun 2007-2011

NO NAMA EMITEN KODE TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011

1 Akasha Wira International Tbk ADES √ √ √ √ √

2 Polychem Indonesia Tbk ASMG √ √ √ √ √

3 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ √ √ √

4 Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU √ √ √ √ √

5 Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI √ √ √ √ √

6 Alakasa Industrindo Tbk ALKA √ √ √ √ √

7 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI √ √ √ √ √

8 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ √ √ √ √

9 Asiaplast Industry Tbk APLI √ √ √ √ √

10 Argopantes Tbk ARGO √ √ √ √ √

11 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ √ √ √ √

12 Astra International Tbk ASII √ √ √ √ √

13 Astra Otoparts Tbk AUTO √ √ √ √ √

14 Sepatu Bata Tbk BATA √ √ √ √ √

15 Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA √ √ √ √ √

16 Branta Mulia Tbk BRAM √ √ √ √ √

17 Berlina Tbk BRNA √ √ √ √ √

18 Barito Pasific Tbk BRPT √ √ √ √ √

19 Betonjaya Manunggal Tbk BTON √ √ √ √ √

20 Budi Acid Jaya Tbk BUDI √ √ √ √ √

21 Cahaya Kalbar Tbk CEKA √ √ √ √ √

22 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN √ √ √ √ √

23 Centex Tbk CNTX √ √ √ √ √

24 Citra Tubindo Tbk CTBN √ √ √ √ √

25 Davomas Abadi Tbk DAVO √ √ √ √ √

26 Delta Djakarta DLTA √ √ √ √ √

27 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS √ √ √ √ √

28 Darya- Varia Laboratoria Tbk DVLA √ √ √ √ √

29 Dynaplast Tbk DYNA √ √ √ √ √

30 Ekadharma International Tbk EKAD √ √ √ √ √

31 Eratex Djaja Tbk ERTX √ √ √ √ √

32 Ever Shine Tex Tbk ESTI √ √ √ √ √

33 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA √ √ √ √ √

34 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW √ √ √ √ √

35 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI √ √ √ √ √

Page 132: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

111

36 Goodyear Indonesia Tbk GDYR √ √ √ √ √

37 Gudang Garam Tbk GGRM √ √ √ √ √

38 Gajah Tunggal Tbk GJTL √ √ √ √ √

39 Panasia Indo Resources Tbk HDTX √ √ √ √ √

40 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP √ √ √ √ √

41 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR √ √ √ √ √

42 Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI √ √ √ √ √

43 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI √ √ √ √ √

44 Indomobil Sukses International Tbk IMAS √ √ √ √ √

45 Indofarma Tbk INAF √ √ √ √ √

46 Indal Aluminium Industry Tbk INAI √ √ √ √ √

47 Intanwijaya International Tbk INCI √ √ √ √ √

48 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF √ √ √ √ √

49 Indorama Synthetics Tbk INDR √ √ √ √ √

50 Indospring Tbk INDS √ √ √ √ √

51 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP √ √ √ √ √

52 Jembo Cable Company Tbk JECC √ √ √ √ √

53 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW √ √ √ √ √

54 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA √ √ √ √ √

55 Jaya Pari Steel Tbk JPRS √ √ √ √ √

56 Kimia Farma Tbk KAEF √ √ √ √ √

57 Karwell Indonesia Tbk KARW √ √ √ √ √

58 KMI Ware and Cable Tbk KBLI √ √ √ √ √

59 Kabelindo Murni Tbk KBLM √ √ √ √ √

60 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI √ √ √ √ √

61 Kedaung Indah Can Tbk KICI √ √ √ √ √

62 Kalbe Farma Tbk KLBF √ √ √ √ √

63 Lion Metal Works Tbk LION √ √ √ √ √

64 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI √ √ √ √ √

65 Lionmesh Prima Tbk LMSH √ √ √ √ √

66 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN √ √ √ √ √

67 Malindo Feedmill Tbk MAIN √ √ √ √ √

68 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA √ √ √ √ √

69 Merck Tbk MERK √ √ √ √ √

70 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI √ √ √ √ √

71 Mulia Industrindo Tbk MLIA √ √ √ √ √

72 Mustika Ratu Tbk MRAT √ √ √ √ √

73 Mayora Indah Tbk MYOR √ √ √ √ √

74 Hanson International Tbk MYRX √ √ √ √ √

Page 133: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

112

75 Apac Citra Centertex Tbk MYTX √ √ √ √ √

76 Nipress Tbk NIPS √ √ √ √ √

77 Panasia Filament Inti Tbk PAFI √ √ √ √ √

78 Pan Brothers Tbk PBRX √ √ √ √ √

79 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO √ √ √ √ √

80 Asia Pacific Fibers Tbk POLY √ √ √ √ √

81 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS √ √ √ √ √

82 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN √ √ √ √ √

83 Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ √ √

84 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY √ √ √ √ √

85 Bentoel International Investama Tbk RMBA √ √ √ √ √

86 Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk SAIP √ √ √ √ √

87 Sucaco Tbk SCCO √ √ √ √ √

88 Schering- Plough Indonesia Tbk SCPI √ √ √ √ √

89 Siwani Makmur Tbk SIMA √ √ √ √ √

90 Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM √ √ √ √ √

91 Sierad Produce Tbk SIPD √ √ √ √ √

92 Sekar Laut Tbk SKLT √ √ √ √ √

93 Semen Gresik Tbk SMGR √ √ √ √ √

94 Selamat Sempurna Tbk SMSM √ √ √ √ √

95 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI √ √ √ √ √

96 Suparma Tbk SPMA √ √ √ √ √

97 Sarasa Nugraha Tbk SRSN √ √ √ √ √

98 Sunson Textile Manufacturer SSTM √ √ √ √ √

99 Siantar Top Tbk STTP √ √ √ √ √

100 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI √ √ √ √ √

101 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS √ √ √ √ √

102 Mandom Indonesia Tbk TCID √ √ √ √ √

103 Tifico Fiber Indonesia TFCO √ √ √ √ √

104 Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT √ √ √ √ √

105 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM √ √ √ √ √

106 Surya Toto Indonesia TOTO √ √ √ √ √

107 Trias Sentosa Tbk TRST √ √ √ √ √

108 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC √ √ √ √ √

109 Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ √ √ √ √ √

110 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC √ √ √ √ √

111 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT √ √ √ √ √

112 Unitex Tbk UNTX √ √ √ √ √

Page 134: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

113

113 Unilever Indonesia Tbk UNVR √ √ √ √ √

114 Voksel Electric Tbk VOKS √ √ √ √ √

Daftar Nama Perusahaan yang Tereliminasi

NO NAMA EMITEN KODE

1 Akasha Wira International Tbk ADES 2 Polychem Indonesia Tbk ASMG 3 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 4 Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 5 Alakasa Industrindo Tbk ALKA 6 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 7 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 8 Asiaplast Industry Tbk APLI 9 Argopantes Tbk ARGO

10 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA 11 Astra International Tbk ASII 12 Astra Otoparts Tbk AUTO 13 Sepatu Bata Tbk BATA 14 Branta Mulia Tbk BRAM 15 Berlina Tbk BRNA 16 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 17 Budi Acid Jaya Tbk BUDI 18 Cahaya Kalbar Tbk CEKA 19 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 20 Citra Tubindo Tbk CTBN 21 Davomas Abadi Tbk DLTA 22 Delta Djakarta DVLA 23 Dynaplast Tbk DYNA 24 Ekadharma International Tbk EKAD 25 Ever Shine Tex Tbk ESTI 26 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 27 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 28 Goodyear Indonesia Tbk GDYR 29 Gudang Garam Tbk GGRM 30 Gajah Tunggal Tbk GJTL

Page 135: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

114

31 Panasia Indo Resources Tbk HDTX 32 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 33 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 34 Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKBI 35 Sumi Indo Kabel Tbk IMAS 36 Indomobil Sukses International Tbk INAF 37 Indofarma Tbk INAI 38 Indal Aluminium Industry Tbk INCI 39 Intanwijaya International Tbk INDF 40 Indofood Sukses Makmur Tbk INDR 41 Indorama Synthetics Tbk INDS 42 Indospring Tbk INTP 43 Jembo Cable Company Tbk JECC 44 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA 45 Jaya Pari Steel Tbk JPRS 46 Kimia Farma Tbk KAEF 47 KMI Ware and Cable Tbk KBLI 48 Kabelindo Murni Tbk KBLM 49 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 50 Kalbe Farma Tbk KLBF 51 Lion Metal Works Tbk LION 52 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 53 Lionmesh Prima Tbk LMSH 54 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 55 Malindo Feedmill Tbk MAIN 56 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 57 Merck Tbk MERK 58 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 59 Mustika Ratu Tbk MRAT 60 Mayora Indah Tbk MYOR 61 Nipress Tbk NIPS 62 Pan Brothers Tbk PBRX 63 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 64 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 65 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 66 Pyridam Farma Tbk PYFA 67 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 68 Bentoel International Investama Tbk RMBA 69 Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk SAIP

Page 136: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

115

70 Sucaco Tbk SCCO 71 Schering- Plough Indonesia Tbk SCPI 72 Siwani Makmur Tbk SIMA 73 Sierad Produce Tbk SIPD 74 Sekar Laut Tbk SKLT 75 Semen Gresik Tbk SMGR 76 Selamat Sempurna Tbk SMSM 77 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI 78 Suparma Tbk SPMA 79 Sarasa Nugraha Tbk SRSN 80 Sunson Textile Manufacturer SSTM 81 Siantar Top Tbk STTP 82 Mandom Indonesia Tbk TCID 83 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM 84 Surya Toto Indonesia TOTO 85 Trias Sentosa Tbk TRST 86 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 87 Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ 88 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 89 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT 90 Unitex Tbk UNTX 91 Unilever Indonesia Tbk UNVR 92 Voksel Electric Tbk VOKS

Page 137: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

116

Daftar Nama Sampel Penelitian

NO NAMA EMITEN KODE

1 Alam Karya Unggul Tbk AKKU 2 Primarindo Asia Insfrastucture Tbk BIMA 3 Barito Pacific Tbk BRPT 4 Centex Tbk CNTX 5 Davomas Abadi Tbk DAVO 6 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 7 Eratex Djaja Tbk ERTX 8 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI 9 Inti Keramik Alamasri Industri Tbk IKAI

10 Jakarta Kyoei Steel Tbk JKSW 11 ICTSI Jasa Prima Tbk KARW 12 Kedaung Indah Can Tbk KICI 13 Mulia Industrindo Tbk MLIA 14 Hanson International Tbk MYRX 15 APAC Citra Centertex MYTX 16 Panasia Filament Inti Tbk PAFI 17 Asia Pacific Fibers Tbk POLY 18 Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM 19 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 20 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS 21 Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO 22 Tirta Mahakam Resources TIRT

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

Jumlah perusahaan yang listing di BEI tahun 2007-2011 dan tidak mengalami delisting

114

Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan beserta laporan auditor independen secara lengkap

(11)

Tidak terdapat catatan atas laporan keuangan perusahaan (6) Perusahaan yang tidak mengalami laba bersih negative sekurang- kurangnya 2 periode

(75)

Jumlah perusahaan sampel 22 Tahun pengamatan (tahun) 5 Jumlah sampel total selama periode penelitian 110

Page 138: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

X1 Audit tenure

NO EMITEN 2007 2008 2009 2010 2011

1 AKKUAcmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 1 Achmad, Rasyid,

Hisbullah & Jerry 2 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 3

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

1Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

2

2 BIMAAF Rachman & Soetjipto WS

1 AF Rachman & Soetjipto WS

2 Sanusi, Supardi & Soegiharto

1 Sanusi, Supardi & Soegiharto

2 Sanusi, Supardi & Soegiharto 3

3 BRPTDeloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

1 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

2 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

3 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

4 Deloitte (Osman Bing Sario & Rekan) 5

4 CNTXKPMG (Sidharta Sidharta & Widjaja)

1 KPMG (Sidharta Sidharta & Widjaja)

2 KPMG (Sidharta & Widjaja)

3 KPMG (Sidharta & Widjaja)

4 KPMG (Sidharta & Widjaja) 5

5 DAVO

Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono 1 Albert Silalahi & Rekan 1

BDO International (Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan)

1BDO International (Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan)

2 BDO (Tanubrata Sutato Fahmi & Rekan) 3

6 DPNSHusni, Mucharam & Rasidi 1 Husni, Mucharam &

Rasidi 2Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

1Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

2Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan 3

7 ERTX

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

1Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

2Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

3Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

4Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan 5

8 FPNI

Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang 1 Doli, Bambang,

Sudarmadji & Dadang 2Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

1 KPMG (Sidharta & Widjaja) 1 Deloitte (Osman Bing

Sario & Rekan) 1

9 IKAI Kosasih & Nurdiyaman 1 Kosasih & Nurdiyaman 2 Kosasih, Nurdiaman, Tjahjo & Rekan

3 Griselda, Wisnu & Arum 1 Hadori Sugiarto Adi & Rekan 1

10 JKSWS, Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan

1 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

1 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

2 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

2 Muhammad Sofwan & Rekan 1

11 KARWJunarto Tjahjadi 1

Morison International (Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja)

1Morison International (Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja)

2Morison International (Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja)

3 Morison International (Tjahjadi & Tamara) 4

12 KICI

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

1Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

2Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

3Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

4Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan 5

13 MLIADeloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

1 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

2 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

3 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

4 Deloitte (Osman Bing Sario & Rekan) 5

14 MYRX Drs. Bernardi & Rekan 1 Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan

1 Richard Risambessy & Rekan

1 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

1 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 2

15 MYTX

Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan) 1

Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

2Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

3Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

4Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny) 5

16 PAFI Darmenta & Tjahjo 1 Drs. Ferdinand 1 Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang

1 AF Rachman & Soetjipto WS

1 1

Page 139: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

17 POLYDrs. Achmad Hidayat 1 Hendrawinata Gani &

Hidayat 1 Hendrawinata Gani & Hidayat 2 Hendrawinata Eddy &

Sidharta 1Kreston International (Hendrawinata Eddy & Siddharta) 1

18 SIMM Edi Subyakto, CPA 1 Edi Subyakto, CPA 2 Junaedi, Chairul, Labib & Rekan

1 Drs. Basri Hardjosumarto 1 1

19 SULI

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

2Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

3Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

4Ernst & Young (Purwantono, Suherman & Surja) 5

20 TBMS

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

2Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

3Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

4Ernst & Young (Purwantono, Suherman & Surja) 5

21 TFCO

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

2Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

3Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

4Ernst & Young (Purwantono, Suherman & Surja) 5

22 TIRTKanto, Tony, Frans, Darmawan

1 Ngurah Arya & Rekan 1 Joachim Sulistyo & Rekan 1 Joachim Sulistyo & Rekan 2 Joachim Sulistyo & Rekan 3

Page 140: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

NO EMITEN 2007 2008 2009 2010 20111 AKKU 53,884,736,781 24.71011 42,858,281,932 24.48116 32,495,688,928 24.20437 28,379,813,055 24.06894 11,767,293,414 23.188582 BIMA 97,176,841,549 25.29979 107,469,136,822 25.40046 94,880,851,389 25.27588 87,275,217,608 25.19233 91,525,902,735 25.239883 BRPT 16,912,119,000,000 30.45905 17,243,721,000,000 30.47846 16,375,286,000,000 30.42679 16,015,188,000,000 30.40455 18,843,727,000,000 30.56724 CNTX 424,739,000,000 26.77474 423,804,000,000 26.77253 381,421,900,000 26.66717 350,700,820,000 26.58319 365,245,320,000 26.623835 DAVO 3,868,528,173,315 28.98389 3,671,081,489,099 28.9315 2,806,017,091,339 28.66278 2,857,204,618,547 29 2,876,152,831,088 28.687476 DPNS 156,052,451,747 25.77345 142,627,256,412 25.6835 142,551,475,929 25.68296 175,682,792,596 25.89194 172,322,620,690 25.872637 ERTX 291,758,548,000 26.39919 169,256,288,000 25.85467 97,775,952,000 25.30594 115,327,584,000 25.47104 171,870,252,000 25.878 FPNI 242,459,805,453 26.2141 3,519,539,252,535 28.88935 3,265,540,000 21.90669 3,330,750,000 21.92646 3,312,740,000 21.921049 IKAI 772,704,222,377 27.37316 784,499,131,712 27.38831 764,903,018,446 27.36301 643,787,995,738 27.19063 548,789,990,320 27.03098

10 JKSW 290,139,653,820 26.39362 300,344,857,854 26.42819 270,966,547,227 26.32526 289,987,562,836 26.3931 287,131,908,141 26.383211 KARW 302,516,741,069 26.4354 152,433,874,007 25.74999 101,933,384,330 25.34758 73,647,754,655 25.02255 13,173,379,520 23.3014612 KICI 80,262,032,305 25.10856 86,218,216,167 25.18014 84,276,874,394 25.15737 85,942,208,666 25.17694 87,419,114,499 25.1939713 MLIA 3,822,944,317,000 28.97204 3,733,017,638,000 28.94823 3,238,592,534,000 28.80615 4,532,299,525,000 29.14225 6,119,185,665,000 29.4424514 MYRX 524,778,161,505 26.98624 2,232,250,219 21.52627 901,048,232 20.61906 133,215,721,925 25.61523 861,974,534,206 27.4824915 MYTX 2,335,428,400,624 28.47921 2,176,057,225,106 28.40853 1,803,398,349,671 28.22069 1,882,934,081,017 28.26385 1,848,394,822,216 28.2453316 PAFI 606,247,976,205 27.13055 581,841,789,867 27.08946 463,571,895,465 26.86222 352,370,722,928 26.58794 296,050,521,164 26.4137917 POLY 5,448,182,115,881 29.3263 4,912,990,190,007 29.2229 4,569,623,653,917 29.15045 3,988,442,112,390 29.01442 3,683,205,736,554 28.934818 SIMM 117,679,481,007 25.49123 80,638,432,524 25.11324 60,038,267,566 24.81824 56,941,576,147 24.76529 42,729,100,722 24.4781419 SULI 1,895,845,309,043 28.27068 2,169,944,583,777 28.40572 2,009,536,359,513 28.32892 1,955,535,689,750 28.30168 1,695,019,360,412 28.1587120 TBMS 1,183,990,019,623 27.79991 1,173,324,963,668 27.79086 996,064,870,315 27.62707 1,239,043,088,831 27.84536 1,464,965,579,262 28.0128521 TFCO 2,662,271,910,000 28.6102 1,991,770,210,000 28.32004 1,857,042,730,000 28.25 1,985,028,700,000 28.31665 3,870,980,290,000 28.9845222 TIRT 553,388,405,827 29.34189 567,227,991,073 27.06402 627,867,912,780 27.16559 577,182,104,468 27.08142 690,932,521,215 27.26131

UKURAN PERUSAHAAN KLIEN (X3)

Page 141: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

X2 Reputasi Kap

NO EMITEN 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 AKKU

Dedy Zeinirwan Santosa

Acmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 0 Achmad, Rasyid,

Hisbullah & Jerry 0 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 0

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan 0

2 BIMA

AF Rachman & Soetjipto WS

AF Rachman & Soetjipto WS 0 AF Rachman &

Soetjipto WS 0 Sanusi, Supardi & Soegiharto 0 Sanusi, Supardi &

Soegiharto 0 Sanusi, Supardi & Soegiharto 0

3 BRPT

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing

Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing

Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing Sario & Rekan)

1

4 CNTX

KPMG (Sidharta Sidharta & Widjaja)

KPMG (Sidharta Sidharta & Widjaja) 1 KPMG (Sidharta

Sidharta & Widjaja) 1 KPMG (Sidharta & Widjaja) 1 KPMG (Sidharta &

Widjaja) 1 KPMG (Sidharta & Widjaja) 1

5 DAVO

BDO Internasional (Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan)

Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono 0 Albert Silalahi & Rekan 0

BDO International (Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan)

0BDO International (Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan)

0BDO (Tanubrata Sutato Fahmi & Rekan) 0

6 DPNS

Husni, Mucharam & Rasidi

Husni, Mucharam & Rasidi 0 Husni, Mucharam &

Rasidi 0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0

7 ERTX

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan 0

8 FPNI

Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang

Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang 0 Doli, Bambang,

Sudarmadji & Dadang 0Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

1 KPMG (Sidharta & Widjaja) 1 Deloitte (Osman

Bing Sario & Rekan) 1

9 IKAIKosasih & Nurdiyaman Kosasih & Nurdiyaman 0 Kosasih & Nurdiyaman 0 Kosasih, Nurdiaman,

Tjahjo & Rekan 0 Griselda, Wisnu & Arum 0 Hadori Sugiarto Adi & Rekan 0

10 JKSW

S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan

S, Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan 0 Achmad, Rasyid,

Hisbullah & Jerry 0 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 0 Achmad, Rasyid,

Hisbullah & Jerry 0 Muhammad Sofwan & Rekan

0

11 KARW

Junarto Tjahjadi Junarto Tjahjadi 0Morison International (Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja)

0Morison International (Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja)

0Morison International (Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja)

0 Morison International (Tjahjadi & Tamara)

0

Page 142: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

12 KICI

Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan

0

13 MLIA

Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan)

Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing

Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing

Satrio & Rekan) 1 Deloitte (Osman Bing Sario & Rekan) 1

14 MYRX

BDO (Tanubrata Yogi Sibarani Hananta) Drs. Bernardi & Rekan 0 Ishak, Saleh, Soewondo

& Rekan 0 Richard Risambessy & Rekan 0 Achmad, Rasyid,

Hisbullah & Jerry 0 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 0

15 MYTX

Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

0Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

0Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

0Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan)

0Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny) 0

16 PAFI

Darmenta & Tjahjo Darmenta & Tjahjo 0 Drs. Ferdinand 0 Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang 0 AF Rachman &

Soetjipto WS 0Moore Stephens (Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny) 0

17 POLY

Reni Feriana BAP Drs. Achmad Hidayat 0 Hendrawinata Gani & Hidayat 0 Hendrawinata Gani &

Hidayat 0 Hendrawinata Eddy & Sidharta 0

Kreston International (Hendrawinata Eddy & Siddharta) 0

18 SIMM A. Krisnawan & Rekan Edi Subyakto, CPA 0 Edi Subyakto, CPA 0 Junaedi, Chairul, Labib & Rekan

0 Drs. Basri Hardjosumarto

0 Drs. Basri Hardjosumarto 0

19 SULI

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono, Suherman & Surja) 1

20 TBMS

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono, Suherman & Surja) 1

21 TFCO

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono, Sarwoko & Sandjaja)

1Ernst & Young (Purwantono, Suherman & Surja) 1

22 TIRTMorison (Junarto Tjahjadi BAP)

Kanto, Tony, Frans, Darmawan

0 Ngurah Arya & Rekan 0 Joachim Sulistyo & Rekan

0 Joachim Sulistyo & Rekan

0 Joachim Sulistyo & Rekan 0

Page 143: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

opini audit sebelumnya

NO EMITEN 2006 2007 2008 2009 2010 20111 AKKU NGC 0 GC 1 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC2 BIMA NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC3 BRPT GC 1 GC 1 GC 1 NGC 0 NGC 0 NGC4 CNTX NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC5 DAVO NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC6 DPNS NGC 0 NGC 0 NGC 0 GC 1 GC 1 NGC7 ERTX GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC8 FPNI GC 1 GC 1 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC9 IKAI NGC 0 NGC 0 NGC 0 GC 1 GC 1 GC

10 JKSW GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC11 KARW GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC12 KICI GC 1 GC 1 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC13 MLIA GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC14 MYRX GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC15 MYTX GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC16 PAFI GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC17 POLY NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC18 SIMM GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC19 SULI GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 GC20 TBMS NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC21 TFCO GC 1 GC 1 GC 1 GC 1 NGC 0 NGC22 TIRT NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC 0 NGC

Page 144: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

LAMPIRAN 2

Hasil output spss

Page 145: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

DESCRIPTIVES VARIABLES=GC TENURE REP DISC LnTA OPINI /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX. Descriptives [DataSet6]

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GC 110 0 1 ,53 ,502

TENURE 110 1 5 2,12 1,304

REP 110 0 1 ,30 ,460

DISC 110 ,36363 ,93939 ,5057792 ,20502284

LnTA 110 20,61906 30,56720 26,8169661 2,02390126

OPINI 110 0 1 ,55 ,499

Valid N (listwise) 110

GET DATA /TYPE=XLSX /FILE='C:\Users\HP\Desktop\SKRIPSI\PERCOBAAN SPSS.xlsx' /SHEET=name 'Sheet1' /CELLRANGE=full /READNAMES=on /ASSUMEDSTRWIDTH=32767. EXECUTE. DATASET NAME DataSet6 WINDOW=FRONT. LOGISTIC REGRESSION VARIABLES GC /METHOD=ENTER TENURE REP DISC LnTA OPINI /CLASSPLOT /PRINT=GOODFIT CORR ITER(1) /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Logistic Regression [DataSet6]

Page 146: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 110 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 110 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 110 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number

of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

NGCO 0

GCO 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 152,165 ,109

2 152,165 ,109

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 152,165

c. Estimation terminated at iteration number 2

because parameter estimates changed by less than

,001.

Classification Tablea,b Observed Predicted GC Percentage

Correct NGCO GCO

Step 0 GC

NGCO 0 52 ,0

GCO 0 58 100,0

Overall Percentage 52,7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Page 147: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant ,109 ,191 ,327 1 ,567 1,115

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

TENURE 1,335 1 ,248

REP 1,000 1 ,317

DISC 22,985 1 ,000

LnTA ,145 1 ,703

OPINI 76,997 1 ,000

Overall Statistics 80,063 5 ,000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant TENURE REP DISC LnTA OPINI

Step 1

1 63,289 1,058 -,091 -,143 -1,628 -,059 3,074

2 53,468 4,002 -,210 -,268 -3,584 -,145 4,156

3 51,414 6,985 -,329 -,308 -5,170 -,232 4,810

4 51,227 8,293 -,386 -,311 -5,778 -,271 5,093

5 51,225 8,462 -,394 -,312 -5,851 -,276 5,130

6 51,225 8,465 -,394 -,312 -5,852 -,276 5,130

7 51,225 8,465 -,394 -,312 -5,852 -,276 5,130

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 152,165

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 100,940 5 ,000

Block 100,940 5 ,000

Model 100,940 5 ,000

Page 148: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

Model Summary

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 51,225a ,601 ,802

a. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 2,936 8 ,938

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

GC = NGCO GC = GCO Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 11 10,926 0 ,074 11

2 11 10,843 0 ,157 11

3 10 10,520 1 ,480 11

4 10 9,740 1 1,260 11

5 6 6,307 5 4,693 11

6 3 1,757 8 9,243 11

7 1 ,971 10 10,029 11

8 0 ,482 11 10,518 11

9 0 ,283 11 10,717 11

10 0 ,172 11 10,828 11

Classification Tablea

Observed Predicted

GC Percentage

Correct NGCO GCO

Step 1 GC

NGCO 46 6 88,5

GCO 4 54 93,1

Overall Percentage 90,9

a. The cut value is ,500

Page 149: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

TENURE -,394 ,314 1,572 1 ,210 ,675

REP -,312 ,910 ,118 1 ,732 ,732

DISC -5,852 2,200 7,077 1 ,008 ,003

LnTA -,276 ,234 1,390 1 ,238 ,759

OPINI 5,130 ,899 32,604 1 ,000 169,091

Constant 8,465 6,721 1,586 1 ,208 4744,181

a. Variable(s) entered on step 1: TENURE, REP, DISC, LnTA, OPINI.

Correlation Matrix

Constant TENURE REP DISC LnTA OPINI

Step 1

Constant 1,000 -,189 ,363 -,536 -,982 ,251

TENURE -,189 1,000 -,234 ,189 ,099 -,359

REP ,363 -,234 1,000 -,008 -,405 -,020

DISC -,536 ,189 -,008 1,000 ,406 -,355

LnTA -,982 ,099 -,405 ,406 1,000 -,253

OPINI ,251 -,359 -,020 -,355 -,253 1,000

Page 150: PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23869/1/KARINA... · PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI KAP, DISCLOSURE, UKURAN

Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 16 + + I I I G I F I G I R 12 +N G + E IN G I Q IN G I U INN G I E 8 +NN G + N INN G I C INN GG I Y INNG GGG I 4 +NNN N N GGG + INNN N N N G G GGGGG I INNNN N N NN N G G GGGGG GGGGGGI INNNN N NGNNNN NN G N G N N G G G G G NNGNG GGGGGNGGGGGGI Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------- Prob: 0 ,1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 1 Group: NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG Predicted Probability is of Membership for GCO The Cut Value is ,50 Symbols: N - NGCO G - GCO Each Symbol Represents 1 Case.