PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar...

91
PENGARUH AUDIT TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR, UKURAN PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah Oleh : AKBAR YASSIN SIGITSON NIM. 112221002 JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2016

Transcript of PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar...

Page 1: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

1

PENGARUH AUDIT TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR,

UKURAN PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta

Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah

Oleh :

AKBAR YASSIN SIGITSON

NIM. 112221002

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SURAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

2

PENGARUH AUDIT TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR,

UKURAN PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta

Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah

Oleh:

AKBAR YASSIN SIGITSON

NIM. 112221002

Surakarta, 27 September 2016

Disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Skripsi

Marita Kusuma Wardani S.E., M.Si.,Akt., CA

NIP. 19740302 200003 2 003

Page 3: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

3

PENGARUH AUDIT TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR,

UKURAN PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta

Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah

Oleh:

AKBAR YASSIN SIGITSON

NIM. 112221002

Surakarta, 1 Februari 2017

Disetujui dan disahkan oleh :

Biro Skripsi

Dita Andraeny, S.E., M.Si

NIP. 19880628 201403 2 005

Page 4: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

4

SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI

Assalamualaikum Wr.Wb

Yang bertandatangan dibawah ini :

NAMA : AKBAR YASSIN SIGITSON

NIM : 11.222.1002

JURUSAN : AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Menyatakan bahwa penelitian skripsi yang berjudul “PENGARUH AUDIT

TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR, UKURAN

PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DAN

KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP OPINI AUDIT GOING

CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun

2013-2015) ”

Benar- benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti

sebelumnya. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan

lagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian surat ini dibuat denagan sesungguhnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Surakarta, 27 September 2016

Akbar Yassin Sigitson

Page 5: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

5

Marita Kusuma Wardani, S.E., M.Si.,Akt., CA

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

NOTA DINAS

Hal : Skripsi

Sdr : Akbar Yassin Sigitson

Kepada Yang Terhormat,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan Hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan

mengadakan perbaikkan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara

AKBAR YASSIN SIGITSON NIM : 112221002 yang berjudul:

PENGARUH AUDIT TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR,

UKURAN PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP OPINI

AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta Islamic

Index (JII) Tahun 2013-2015)

Sudah dapat dimunaqosahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana Akuntansi (S.Akun) dalam bidang ilmu Akuntansi Syariah. Oleh karena

itu kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqosahkan dalam waktu dekat.

Demikian, atas dikabulkan permohonan ini disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 27 September 2016

Dosen Pembimbing Skripsi

Marita Kusuma Wardani, S.E., M.Si.,Akt., CA

NIP. 19740302 200003 2 003

Page 6: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

6

PENGESAHAN

PENGARUH AUDIT TENURE, DEBT DEFAULT, REPUTASI AUDITOR,

UKURAN PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris Pada Perusahaan di Jakarta

Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015)

Oleh:

AKBAR YASSIN SIGITSON

NIM. 11.222.1002

Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah

Pada hari Senin tanggal 22 November 2016/21 Shafar 1438 dan dinyatakan telah

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Dewan Penguji :

Penguji I (Merangkap Ketua Sidang):

Dita Andra Eny, SE., M.Si

NIP 19880628 201403 2 005

Penguji II:

Indriyana Puspitosari, SE., M.Si., Ak

NIP 19840126 201403 2 001

Penguji III :

Khairul Imam, SHI., MSI

NIP 19821120 201403 1 001

Mengetahui

Dekan Fakultas dan Bisnis Islam

IAIN Surakarta

Page 7: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

7

MOTTO

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang melampaui batas!

( Q.S. AL-A’raf, 55)

“Jangan takut jatuh, karena yang tak pernah memanjatlah yang tak pernah jatuh.

Jangan takut gagal, karena yang tak pernah gagal hanya orang yang tak pernah

mencoba melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan pertama, kita

dapat menambah pengetahuan untuk mencari yang benar pada langkah kedua”.

(HAMKA)

“…dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan

barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan

(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah

telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”

(QS. At-Talaq:3)

vii

Page 8: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

8

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan dengan segenap ketulusan cinta dan kasih

Ayah Ibuku tercinta

Kakak- kakakku

Pacar tersayang

Mantan

Sahabatku Teman-teman Akuntansi

Bos & rekan kerja di PT HM.sampoerna

viii

Page 9: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Audit Tenure, Debt Default, Reputasi Auditor, Proporsi

Dewan Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial

Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Di

Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015)

Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan

Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,

waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

setulus hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Mudofir, S.Ag.,M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Surakarta.

2. Drs. H. Sri Walyoto, MM.,Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Marita Kusuma Wardhani, S.E.,M.Si, Akt., CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Syariah, dosen Pembimbing akademik, dan sekaligus dosen

ix

Page 10: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

10

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak pengarahan dan

bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi.

4. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta

yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi

penulis.

6. Ayah (Sigit Madyatmo) dan Ibuku (Sri Muntamah), terima kasih atas doa,

cinta, dan kasih sayangmu serta pengorbananmu yang tak pernah mampuku

balas dengan apapun.

7. Kakak yang pertama (Ikha Madyatama M S) beserta suami (Nugroho), terima

kasih atas support materiil dan non materiil dan dukungan fasilitas yang tiada

terkira. Kakak yang kedua (Terryana Maditama) terima kasih atas doa dan

dukungannya.

8. Sahabat dan teman akuntansi Syariah Angkatan 2011 yang telah memberikan

senyum, tawa, ceria, semangat ....

9. Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya doa dan

puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan kebaikan kepada

semuanya. Amin.

10. Wassalamu’alaikumWr.Wb.

Surakarta, 27 September 2016

Penulis

x

Page 11: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

11

ABSTRACT

Going concern assumption requires companies operationally have the

ability to maintain their life (going concern). If auditors are not sure of the

company’s ability to survive the auditor should address the issue in the audit

report. This study aims at analyzing the influence of audit tenure, debt default,

auditor reputation, company size, independent board of commissioner proportion

and managerial ownership on going concern opinion.

The population of this research were firms which were listed on JII during

the period of 2013 – 2015. To determine the selection of the samples, the

reseacher used purposive sampling method. By using this method, it was obtained

30 samples of the companies and 90 observations. The data that was used was

secondary data and was processed by using SPSS 16 software.

The model used to test the hypothesis of the research was logistic

regression analysis. Based on the result of the hypothesis testing, it is proved that

auditor reputation, independent board of commissioner proportion and managerial

ownership affected on to auditing going concern opinion. While audit tenure, debt

default and company size didn’t affect on to auditing going concern opinion.

Key Words: Auditing going concern opinion.

xi

Page 12: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

12

ABSTRAK

Asumsi going concern mengharuskan perusahaan secara operasional

memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going

concern). Apabila auditor tidak yakin dengan kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya maka auditor harus menyampaikan

masalah tersebut dalam laporan audit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh auditor tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial terhadap opini

audit going concern.

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar

dalam JII pada periode 2013-2015. Untuk menentukan sampel digunakan metode

purposive sampling. Dengan menggunakan metode ini maka didapatkan 30

sampel perusahaan dengan 90 pengamatan. Data yang digunakan adalah data

sekunder dan diolah dengan menggunakan software SPSS 16 model yang

digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan analisis regresi logistik.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, terbukti bahwa reputasi auditor,

proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap opini audit going concern. Sedangkan auditor tenure, debt default dan

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Kata Kunci: Opini audit going concern.

xii

Page 13: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI .......................................... iv

HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH .................................................. vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah .................................................................... 3

1.3. Batasan Masalah.......................................................................... 4

1.4. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

1.7. Jadwal Penelitian……. ................................................................ 7

xii

Page 14: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

14

1.8. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 8

2.1. Kajian Teori ................................................................................. 8

2.1.1. Teori Agensi ...................................................................... 8

2.1.2. Opini Audit Going Concern .............................................. 9

2.1.3. Audit Going Concern dalam Perspektif Syariah ............... 14

2.1.4. Audit Tenure ...................................................................... 18

2.1.5. Debt Default ...................................................................... 20

2.1.6. Reputasi Auditor ............................................................... 22

2.1.7. Ukuran Perusahaan............................................................ 23

2.1.8. Proporsi Dewan Komisaris Independen ............................ 24

2.1.9. Kepemilikan Manajerial .................................................... 26

2.2. Penelitihan Terdahulu .................................................................. 27

2.3. Kerangka Pemikiran .................................................................... 30

2.4. Perumusan Hipotesis ................................................................... 31

2.4.1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Opini Audit Going

Concern ........................................................................... 31

2.4.2. Pengaruh Debt Default Terhadap Opini Going Concern .. 32

2.4.3. Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Opini Audit Going

Concern ........................................................................... 33

2.4.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Going

Concern ........................................................................... 33

2.4.5. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen

Terhadap Opini Audit Going Concern ............................. 34

xiii

Page 15: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

15

2.4.6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Opini Audit

Going Concern ........................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 37

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................ 37

3.2. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ......................... 37

3.3. Data dan Sumber Data ................................................................. 39

3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39

3.5. Variabel Penelitian ...................................................................... 40

3.6. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 40

3.6.1. Opini Audit Going Concern .............................................. 40

3.6.2. Audit Tenure ...................................................................... 41

3.6.3. Debt Default ...................................................................... 42

3.6.4. Reputasi Auditor ................................................................ 42

3.6.5. Ukuran Perusahaan ............................................................ 43

3.6.6. Proporsi Dewan Komisaris Independen ............................ 43

3.6.7. Kepemilikan Manajerial .................................................... 44

3.7. Metode Analisis Data .................................................................. 44

3.7.1. Analisis Regresi Logistik .................................................. 45

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 48

4.1. Gambaran Umum Penelitian ....................................................... 48

4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data .............................................. 51

4.2.1. Analisis Regresi Logistik .................................................. 51

4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 58

xiv

Page 16: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

16

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 65

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 65

5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 65

5.3. Saran ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67

LAMPIRAN- LAMPIRAN ................................................................................. 72

xv

Page 17: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

17

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.: Penelitian Terdahulu ......................................................................... 27

Tabel 4.1. : Sampel Perusahaan .......................................................................... 50

Tabel 4.2. : Hosmer and Lemeshow Test ............................................................ 52

Tabel 4.3. : Iteration History ............................................................................... 52

Tabel 4.4. : Iteration History ............................................................................... 53

Tabel 4.5. : Omnibus Tests of Model Coefficients ............................................. 54

Tabel 4.6. : Model Summary............................................................................... 55

Tabel 4.7. : Variables in the Equation ................................................................. 56

xvi

Page 18: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. : Kerangka Pemikiran ..................................................................... 31

xvii

Page 19: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

19

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian ......................................................................... 72

Lampiran2 : Tabel Perhitungan Audit Tenure Tahun 2013-2015 .................... 73

Lampiran 3: Tabel Daftar Debt Default tahun 2013-2015 ............................... 74

Lampiran4 : Tabel Daftar Reputasi Auditor .................................................... 76

Lampiran5 : Tabel Perhitungan Nilai Ukuran Perusahaan Tahun 2011-2014 . 78

Lampiran6 : Tabel Perhitungan Proporsi Dewan Komisaris Independen

Tahun 2013-2015 ......................................................................... 80

Lampiran7 : Tabel Perhitungan Kepemilikan Manajerial ................................ 82

Lampiran8 : Tabel Daftar Opini Audit Going Concern Tahun 2013-2015. .... 83

Lampiran9 : Tabel Hasil Output SPSS ............................................................. 84

xviii

Page 20: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring persaingan bisnis global yang semakin ketat, perusahaan tidak

hanya bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin tetapi juga

bertujuan untuk kelangsungan hidup finansial dan non finansial suatu perusahaan

untuk dapat beroperasi dalam jangka waktu kedepan (going concern). Going

concern merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu

perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi

atau mengurangi secara material skala usahanya (IAPI, 2011 : 341).

Menurut SPAP (2011) Opini Going Concern adalah opini audit yang

dikeluarkan oleh auditor mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan

kelangsungan hidupya. Berdasarkan studi yang dilakukan Werastuti (2013)

menyatakan auditor tenure, ukuran klien, reputasi auditor dan kondisi keuangan

tidak berhubungan dengan opini audit going concern, sedangkan debt default

berhubungan dengan opini audit going concern. Studi lain yang dilakukan oleh

Puspitasari (2014) menyatakan proporsi dewan komisaris independen,

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif

terhadap opini audit going concern. Adanya keragaman tersebut maka peneliti

melakukan penelitian kembali pada objek perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index.

Variabel audit tenure didefinisikan sebagai lama hubungan antara auditor

dengan kliennya yang diukur dengan jumlah tahun. Menurut Junaidi dan Hartono

Page 21: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

2

(2010) ketika auditor mempunyai jangka waktu hubungan yang lama dengan

kliennya, hal ini akan mendorong pemahaman yang lebih atas kondisi keuangan

klien dan oleh karena itu mereka akan cenderung untuk mendeteksi masalah going

concern.

Variabel lain yang dapat mempengaruhi yaitu variable debt default. Debt

default didefinisikan sebagai kegagalan debitor untuk membayar hutang pokok

(Chen dan Church, 1992). Terjadinya debt default atau perusahaan tidak mampu

memenuhi perjanjian hutang merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan opini going concern.

Variabel selanjutnya yang mempengaruhi yaitu reputasi auditor. Menurut

Junaidi dan Hartono (2010) auditor yang bereputasi baik cenderung akan

menerbitkan opini audit going concern jika klien terdapat masalah berkaitan

dengan going concern perusahaan. Menurut Januarti dan Fitrianasari (2008)

dimana perusahaan dengan skala besar dengan pertumbuhan yang positif

memberikan suatu tanda bahwa kemungkinan untuk menjadi bangkrut kecil dan

dianggap mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Variabel yang dianggap dapat mempengaruhi opini going concern yaitu

proporsi dewan komisaris independen. Menurut Fama dan Jensen (1983) dalam

Ujiyantho dan Pramuka (2007) Dewan komisaris independen dapat bertindak

sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal

dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada

manajemen. Pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris independen dapat

Page 22: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

3

meningkatkan kinerja manajer. Kinerja yang baik dapat memungkinkan

perusahaan memperoleh opini audit non going concern.

Variabel terakhir yang dianggap dapat mempengaruhi opini going

concern yaitu kepemilikan manajerial. Menurut Herawaty (2008) menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial dapat berfungsi sebagai sarana monitoring yang

efektif yang dapat membawa pada kualitas pelaporan yang lebih tinggi, sehingga

opini audit yang diterima atas laporan keuangan perusahaan cenderung merupakan

opini yang bersih (clean opinion). Dapat disimpulkan bahwa kepemilikan

manajerial mempunyai peran dalam pembentukan opini going concern.

Atas dasar keragaman hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Audit Tenure,

Debt Default, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris

Independen dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Opini Audit Going Concern

(Studi Empiris Pada Perusahaan Di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2013-

2015)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat di identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal

mungkin tetapi juga bertujuan untuk kelangsungan hidupnya (going concern).

Rendahnya kualitas laba akan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup

perusahaan sehingga dapat membuat kesalahan pembuatan keputusan para

pemakainya seperti investor dan kreditor.

Page 23: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

4

2. Ada beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi penerimaan opini audit

going concern oleh suatu perusahaan. Faktor tersebut diantaranya audit

tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan, proporsi dewan

komisaris independen dan kepemilikan manajerial.

3. Salah satu referensi yang digunakan investor untuk mengambil keputusan

berkaitan dengan investasinya adalah opini audit atas laporan keuangan

perusahaan yang diberikan oleh auditor independen, sehingga auditor

mengeluarkan opini audit going concern untuk memastikan apakah

perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

1.3.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dibuat agar penelitian ini tidak

menyimpang dari arah dan sasaran penelitian, serta dapat mengetahui sejauh mana

hasil penelitian dapat dimanfaatkan. Batasan masalah dalam penelitian ini antara

lain:

1. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari tahun

2013-2015 serta mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit

secara berturut-turut.

2. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang terdaftar (listing) dalam

Jakarta Islamix Index pada periode 2013-2015.

3. Penelitian ini menganalisis variabel auditor tenure, debt default, reputasi

auditor, ukuran perusahaan, proporsi dewan komisaris independen dan

kepemilikan manajerial terhadap opini audit going concern

Page 24: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

5

4. Memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara

lengkap.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

pokok permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah audit tenure berpengaruh terhadap opini audit going concern?

2. Apakah debt default berpengaruh terhadap opini audit going concern?

3. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap opini audit going concern?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern?

5. Apakah proporsi dewan komisaris Independen berpengaruh terhadap opini

audit going concern?

6. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap opini audit going

concern?

1.5.Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh audit tenure terhadap opini audit going

concern.

2. Untuk menganalisis pengaruh debt default terhadap opini audit going

concern.

3. Untuk menganalisis pengaruh reputasi auditor terhadap opini audit going

concern.

Page 25: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

6

4. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap opini audit going

concern.

5. Untuk menganalisis pengaruh proporsi dewan komisaris Independen terhadap

opini audit going concern.

6. Untuk menganalisis pengaruh proporsi kepemilikan manajerial terhadap opini

audit going concern.

1.6.Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti sejenis

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi perkembangan dan kemajuan

dunia pendidikan khususnya dibidang pengauditan.

2. Kegunaan Praktik

a. Bagi Profesi Akuntan, hasil penelitian dapat dijadikan pedoman dan bahan

evaluasi auditor dalam pelaksanaan proses audit terutama dalam pemberian

opini audit sehingga dapat meningkatkan independensi, obyektivitas,

kualitas dan kompetensi auditor.

b. Bagi Investor, hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

pengambilan keputusan untuk investasi.

c. Bagi Penelitian Selanjutnya, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan

tambahan pengetahuan dan acuan atau referensi untuk penelitian

selanjutnya.

Page 26: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

7

1.7.Jadwal Penelitian

Terlampir

1.8. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi menjadi lima

bab yang secara garis besarnya bab demi bab disusun secara berurutan yaitu:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentangg latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangkan teori, tinjauan

pustaka (penelitian relevan), kerangka pemikiran dan metode penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori umum yang relevan dengan permasalahan

penelitian. Teori-teori ini berfungsi untuk menganalisis data.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang waktu dan wilayah penelitian, metode penelitian,

variabel-variabel, populasi dan sampel, data dan sumber data dan teknik

analisis data.

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, pengujian dan hasil

analisis data, serta pembahasan hasil analisis

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

Page 27: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Teori Agensi

Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan agensi sebagai

suatu kontrak di bawah satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk

melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian

wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen

diasumsikan orang ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh

kepentingan pribadi. Shareholders atau prinsipal mendelegasikan pembuatan

keputusan mengenai perusahaan kepada manajer atau agen. Bagaimanapun juga,

manajer tidak selalu bertindak sesuai keinginan shareholders, sebagian

dikarenakan oleh adanya moral hazard.

Dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada

hubungan antara prinsipal dan agen. Pihak ketiga ini berfungsi untuk memonitor

perilaku manajer (agen) apakah sudah bertidak sesuai dengan keinginan prinsipal.

Auditor adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak

prinsipal (shareholders) dengan pihak manajer (prinsipal) dalam mengelola

keuangan perusahaan (Setiawan, 2006).

Auditor melakukan fungsi monitoring pekerjaan manajer melalui sebuah

sarana yaitu laporan tahunan. Tugas auditor adalah memberikan opini atas laporan

keuangan tersebut, mengenai kewajarannya. Selain itu, auditor saat ini juga harus

mempertimbangkan akan kelangsungan hidup perusahaan.

8

Page 28: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

9

2.1.2. Opini Audit Going Concern

Dalam SPAP (2011) opini audit going concern adalah opini audit yang

dikeluarkan oleh auditor karena terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan

entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Junaidi dan

Hartono (2010) seorang auditor mempertimbangkan penerbitan opini going

concern jika ia menemukan alasan atas keraguan keberlangsungan suatu

perusahaan berdasarkan pengujian.

Dalam melakukan audit auditor harus mengumpulkan bukti-bukti

mengenai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan keuangan

perusahaan dengan cara memeriksa catatan akuntansi yang mendukung laporan

tersebut (Januarti dan Fitrianasari, 2008). Berdasarkan bukti-bukti tesebut auditor

dapat memberikan pendapatnya mengenai kewajaran dari laporan keuangan.

Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

audit. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang digunakan auditor

dalam memberikan pendapatnya yang disebut dengan opini audit.

Opini audit adalah bagian terpenting dari laporan audit auditor atas laporan

keuangan yang diaudit. Opini audit disampaikan dalam tiga paragraf yaitu

paragraf pengantar, paragraf lingkup dan paragraf penadapat. Di paragraf

pendapat ini auditor menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditannya.

Opini audit yang diberikan oleh auditor melalui beberapa tahapan audit sehingga

auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang seharusnya diberikan atas

laporan keuangan yang diauditnya.

Page 29: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

10

Menurut Halim (2014: 271) menyebutkan mengenai 5 opini yang dapat

diberikan oleh seorang auditor, yaitu sebagai berikut :

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion report)

Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor apabila audit telah

dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar pengauditan, penyajian

laporan keuangan dengan prinsip akuntansi berterima umum, dan tidak

terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelas.

2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas (unqualified

opinion report with explanatory language)

Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan

sesuai dengan standar pengauditan, penyajian laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi

tertentu yang memerlukan bahasa penjelas tambahan antara lain dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Pendapat auditor sebagian besar didasarkan atas laporan auditor

independen lain. Auditor harus menjelaskan hal ini dalam paragraf

pengantar untuk menegaskan pemisahan tanggung jawab dalam

pelaksanaan audit.

b. Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh IAI.

Penyimpangan tersebut adalah penyimpangan yang terpaksa dilakukan

agar tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan auditan. Auditor harus

menjelaskan penyimpangan yang dilakukan berikut taksiran pengaruh

maupun alasannya penyimoangan dilakukan dalam satu paragraf khusus.

Page 30: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

11

c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang material.

d. Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

e. Auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam penggunaan

prinsip dan metode akuntansi.

3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion report)

Pendapat ini diberikan apabila :

a. Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup

audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara

keseluruhan.

b. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip

akuntansi yang berterima umum yang berdampak material tetapi tidak

mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan

tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai. Maupun

perubahan dalam prinsip akuntansi. Auditor harus menjelaskan alasan

pengecualian dalam satu paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.

4. Pendapat Tidak Wajar (adverse opinion report)

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara

wajar keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berterima umum. Auditor harus menjelaskan alasan pendukung pendapat

tidak wajar, dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat

diberikan terhadap laporan keuangan. Penjelasan tersebut harus dinyatakan

dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.

Page 31: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

12

5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (disclaimer of opinion report)

Pernyataan auditor untuk tidak memberikan pendapat layak diberikan apabila :

a. Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien

maupun karena kondisi tertentu.

b. Auditor tidak independen terhadap klien.

Pendapat auditor dalam laporan keuangan yang telah diaudit dapat

digunakan sebagai sarana komunikasi antara auditor dengan klien untuk

mengetahui tentang keadaan perusahaan. Apabila auditor menilai

keberlangsungan hidup perusahaan tidak pasti, maka investor mengharapkan

auditor memberikan early warning berupa opini going concern. Selain sebagai

sarana komunikasi, laporan keuangan auditan juga dibutuhkan oleh investor

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

Berdasarkan SPAP seksi 341 terdapat pedoman untuk auditor mengenai

dampak kemampuan suatu usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

terhadap opini auditor sebagai berikut:

1. Jika auditor yakin bahwa terdapat keraguan mengenai kemampuan suatu usaha

dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang

pantas, maka auditor harus:

a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditunjuk untuk

mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.

b. Menentukan apakah rencana tersebut dapat secara efektif dilaksanakan.

2. Jika manajemen tidak memiliki rencana yang mengurangi dampak kondisi dan

peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

Page 32: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

13

kelangsungan hidupnya, auditor mempertimbangkan untuk memberikan

pernyataan yang tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion).

3. Jika manajemen memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan

peristiwa di atas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh auditor

adalah menyimpulkan bahwa efektifitas rencana tersebut, diantaranya:

a. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut tidak efektif, auditor

menyatakan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion).

b. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien

mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan, auditor menyatakan

pendapat wajar tanpa pengecualian (qualified opinion).

c. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif akan tetapi klien tidak

mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan, auditor memberikan

pendapat tidak wajar (adverse opinion) .

Standar Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011:341) menyatakan apabila

auditor tidak menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya (going concern) dalam jangka waktu pantas, maka auditor

memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Apabila auditor menyangsikan

kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam

jangka waktu pantas, maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen.

Auditor akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan

bahasa penjelasan jika rencana manajemen perusahaan dapat secara efektif

dilaksanakan untuk mengatasi dampak dari kondisi dan peristiwa yang

menyebabkan kesangsian auditor tentang kelangsungan usahanya. Laporan

Page 33: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

14

auditan atas suatu laporan keuangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut. Salah satunya adalah investor

yang menggunakannya sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan untuk

berinvestasi. Ketika auditor memberikan pendapatnya di dalam laporan auditan

atas laporan keuangan suatu perusahaan, laporan ini juga dapat digunakan sebagai

sarana komunikasi antara auditor dengan klien untuk mengetahui tentang keadaan

perusahaan yang diauditnya.

2.1.3 Audit Going Concern dalam Perspektif Syariah

Di dalam Islam sendiri pengertian audit berdasarkan AAOIFI-GSIFI

(Accounting and Auditing Organization For Islamic Financial Institutions -

Governance Standard for Islamic Financial Institutions) bahwa audit syariah

adalah laporan internal syariah yang bersifat independen atau bagian dari audit

internal yang melakukan pengujian dan pengevaluasian melalui pendekatan aturan

syariah, fatwa-fatwa, instruksi dan lain sebagainya yang diterbitkan fatwa IFI dan

lembaga supervisi syariah. Pada audit syariah, auditor juga harus menguji bahwa

manajemen telah patuh tidak hanya dengan aspek syariah tetapi juga dengan

tujuan syariah yang luas (maqasid syariah) yang akan melindungi dan

meningkatkan kondisi kehidupan manusia.

Kepatuhan syariah pada dasarnya adalah sampel acak untuk memastikan

bahwa transaksi diselesaikan sesuai dengan aturan dan pedoman syariah. Program

Audit Syariah berarti dokumen manual berbasis Syariah yang jelas menguraikan

langkah demi langkah prosedur audit syariah, kebijakan dan proses saat

Page 34: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

15

menawarkan jasa keuangan syariah. Program Audit juga harus mencakup standar

operasional prosedur, termasuk akuntansi, peraturan dan persyaratan lainnya.

Kode etik auditor syariah merupakan bagian yang terpisahkan dari syariah

Islam. Dalam sistem nilai Islam syarat ini ditempatkan sebagai landasan semua

nilai dan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam setiap legislasi dalam

masyarakat dan negara Islam. Namun disamping dasar syariat ini landasan moral

juga bisa diambil dari hasil pemikiran manusai pada keyakinan Islam

(www.bpkp.go.id). Beberapa landasan kode etik auditor syariah menurut Harahap

(2002) dalam bukunya antara lain :

1. Integritas : Islam menempatkan integritas sebagai nilai tertinggi yang

memandu seluruh perilakunya. Islam juga menilai perlunya kemampuan,

kompetensi dan kualifikasi tertentu untuk melaksanakan suatu kewajiban.

2. Keikhlasan : Landasan ini berarti bahwa akuntan harus mencari keridhaan

Allah dalam melaksanakan pekerjaannya bukan mencari nama, pura-pura,

hipokrit dan sebagai bentuk kepalsuan lainnya. Menjadi ikhlas berarti akuntan

tidak perlu tunduk pada pengaruh atau tekanan luar tetapi harus berdasarkan

komitmen agama, ibadah dalam melaksanakan fungsi profesinya. Tugas

profesi harus bisa dikonversi menjadi tugas ibadah.

3. Ketakwaan : Takwa merupakan sikap ketakutan kepada Allah baik dalam

keadaan tersembunyi maupun terang-terangan sebagai salah satu cara untuk

melindungi seseorang dari akibat negatif dari perilaku yang bertentangan dari

syariah khususnya dalam hal yang berkaitan dengan perilaku terhadap

Page 35: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

16

penggunaan kekayan atau transaksi yang cenderung pada kezaliman dan

dalam hal yang tidak sesuai dengan syariah.

4. Kebenaran dan Bekerja Secara Sempurna : Akuntan tidak harus membatasi

dirinya hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan profesi dan jabatannya tetapi

juga harus berjuang untuk mencari dan mnenegakkan kebenaran dan

kesempurnaan tugas profesinya dengan melaksanakan semua tugas yang

dibebankan kepadanya dengan sebaik-baik dan sesempurna mungkin. Hal ini

tidak akan bisa direalisir terkecuali melalui kualifikasi akademik, pengalaman

praktik, dan pemahaman serta pengalaman keagamaan yang diramu dalam

pelaksanaan tugas profesinya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah dalam

Surat An Nahl ayat 90 yang berbunyi :

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

5. Takut kepada Allah dalam setiap Hal: Seorang muslim meyakini bahwa Allah

selalu melihat dan menyaksikan semua tingkah laku hamba-Nya dan selalu

menyadari dan mempertimbangkan setiap tingkah laku yang tidak disukai

Allah. Ini berarti sorang Akuntan/ Auditor harus berperilaku takut kepada

Allah tanpa harus menunggu dan mempertimbangkan apakah orang lain atau

atasannya setuju atau menyukainnya.. Sikap ini ditegaskan dalam firman Allah

Surat An Nisa ayat 1 yang berbunyi :

Page 36: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

17

Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah

menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)

hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

Mengawasi kamu.

Sikap pengawasan diri berasal dari motivasi diri berasal dari motivasi diri

sehingga diduga sukar untuk dicapai hanya dengan kode etik profesi rasional

tanpa diperkuat oleh ikatan keyakinan dan kepercayaan akan keberadaan Allah

yang selalu memperhatikan dan melihat pekerjaan kita.

6. Manusia bertanggungjawab dihadapan Allah : Akuntan Muslim harus

meyakini bahwa Allah selalu mengamati semua perilakunya dan dia akan

mempertanggungjawabkan semua tingkah lakunya kepada Allah nanti di hari

akhirat baik tingkah laku yang kecil amupun yang besar. Oleh karena itu

seorang auditor/akuntan islam harus bertanggung jawab akan semua

pekerjaannya dihadapan allah dan juga publik, profesi, atasan dan dirinya

sendiri.

Sedangkan audit going concern menurut Al-Qabani, beliau berpendapat

dan menekankan bahwa kelangsungan hidup atau keabadian suatu aktivitas

perusahaan bersumber pada zakat yang mereka bayarkan setiap tahunnya

Page 37: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

18

(www.daniearabas.blogspot.co.id). Seperti firman Allah dalam surat At-Taubah:

103 yang berbunyi :

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.

dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Jadi kelangsungan atau kekekalan suatu perusahaan bersumber pada zakat yang

mereka bayarkan setiap tahunnya. Hal ini sungguh sesuai dengan prinsip dan

akhlak syariah.

2.1.4. Audit Tenure

Audit tenure dapat didefinisikan sebagai lama hubungan atau keterikatan

antara auditor dengan kliennya yang diukur dengan jumlah tahun. Ketika auditor

mempunyai mempunyai jangka waktu hubungan yang lama dengan kliennya, hal

ini akan mendorong pemahaman yang lebih atas kondisi keuangan klien dan oleh

karena itu mereka akan cenderung untuk mendeteksi masalah going concern

(Junaidi dan Hartono, 2010).

Hal ini juga diungkapkan oleh Januarti (2009) yang berpendapat bahwa

perikatan audit yang lama akan menjadikan auditor kehilangan independensinya,

sehingga kemungkinan untuk memberikan opini going concern akan sulit, atau

justru akan membuat KAP lebih memahami kondisi keuangan dan akan lebih

Page 38: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

19

mudah mendeteksi masalah going concern. Untuk menjaga independensinya

beberapa Negara telah menetapkan peraturan mengenai rotasi KAP.

Di Indonesia peraturan tersebut ditetapkan dalam peraturan pemerintah

(PP) nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik. PP ini merupakan

amanah UU No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Hal baru yang diatur

dalam PP ini berkaitan dengan profesi akuntan publik adalah memberikan

kesempatan yang lebih luas kepada praktisi yang akan berpraktik sebagaiakuntan

publik. Seorang akuntan publik diberikan batas maksimal memberikan jasa audit

sebanyak 5 tahun berturut-turut untuk klien-klien tertentu seperti perusahaan

publik, bank, asuransI, dana pensiun dan BUMN. Sedangkan jeda bagi seorang

akuntan publik untuk dapat memberikan jasa audit kembali adalah selama 2 tahun.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga independensi dalam memberikan opini audit.

Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Bagian Praktek Securities of

Exchange Commission (SEC) Komite Eksekutif American Institute of Certified

Public Accountants (AICPA) 1992 dalam Widyantari (2012:35) dinyatakan

beberapa argumen yang dibuat tentang audit tenure. Argumen ini menyatakan

bahwa dalam jangka panjang hubungan antara auditor dan perusahaan klien akan

menyebabkan masalah berikut:

1. Auditor mempunyai hubungan yang semakin dekat dengan manajemen klien

yang menyebabkan auditor kehilangan skeptisme profesional.

2. Auditor mungkin menganggap pengujian yang dilakukan sebagai pengulangan

dari perikatan sebelumnya sehingga auditor merasa mengetahui lebih dulu

Page 39: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

20

hasil dari pengujian tersebut. Hal ini menyebabkan auditor kurang mampu

mengevaluasi perubahan penting dalam kondisi klien.

3. Auditor mungkin berkeinginan untuk menyelesaikan masalah perusahaan

klien dalam rangka mempertahankan hubungan baik dengan klien, memenuhi

keinginan klien mungkin menjadi prioritas auditor dibandingkan dengan

mengikuti standar profesional.

Menurut Widodo (2011) Auditor client tenure merupakan jumlah tahun

dimana KAP melakukan perikatan audit dengan auditee yang sama. Perikatan

audit yang lama akan menjadikan auditor kehilangan independensinya, sehingga

kemungkinan untuk memberikan opini going concern akan sulit. Untuk tetap

menjaga independensinya, beberapa negara menetapkan peraturan mengenai

rotasi KAP.

Menurut Cadburry Committee (dalam Januarti dan Ella, 2008), di Inggris

merekomendasikan rotasi terhadap auditor yang mengaudit, bukan terhadap

KAP.AICPA dan SEC mensyaratkan rotasi auditor setelah sembilan tahun. Di

Indonesia peraturan mengharuskan adanya pergantian Kantor Akuntan Publik

lima tahun dan auditor tiga tahun yang mengaudit sebuah perusahaan secara

berturut-turut.

2.1.5. Debt default (Kegagalan Hutang)

Debt default adalah sebagai kegagalan debitor (perusahaan) untuk

membayar hutang pokok atau bunganya pada waktu jatuh tempo (Chen dan

Church, 1992).Keadaan itu mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan

hutang/debt default. Oleh karenanya terjadinya kegagalan hutang/debt default baik

Page 40: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

21

yang timbul karena perusahaan tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya atau

perusahaan tidak dapat memenuhi perjanjian hutang merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi keputusan opini going concern oleh auditor (Chen dan

Church,1992).

Sebuah perusahaan dapat dikategorikan dalam keadaan default hutangnya

bila salah satu kondisi dibawah ini terpenuhi (Chen dan Church, 1992) yaitu :

a. Perusahaan tidak dapat atau lalai dalam membayar hutang pokok atau bunga

pada saat jatuh tempo.

b. Persetujuan penjanjian hutang dilanggar, jika pelanggaran pernjanjian tersebut

tidak dituntut atau telah dituntut kreditor untuk masa kurang dari satu tahun.

c. Perusahaan sedang dalam proses negosiasi restrukturisasi hutang yang jatuh

tempo.

Untuk mengembangkan perusahaan dalam mengahadapi persaingan, maka

diperlukan adanya suatu pendanaan yang bisa digunakan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.Sumber-sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh dari

dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Pada

prakteknya, sumber dana yang ada pada perusahaan harus dikelola dengan baik,

karena masing-masing sumber dana tersebut mengandung kewajiban pertanggung

jawaban kepada pemilik dana. Proporsi antara modal sendiri (internal) dengan

modal pinjaman (eksternal) harus diperhatikan, sehingga dapat diketahui beban

perusahaan terhadap para pemilik modal tersebut.

Page 41: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

22

2.1.6. Reputasi Auditor

Auditor bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang berkualitas

tinggi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Auditor yang bereputasi

baik cenderung akan menerbitkan opini audit going concern jika klien terdapat

masalah berkaitan dengan going concern perusahaan (Junaidi dan Hartono, 2010).

Auditor besar akan lebih independen dalam memberikan pendapatnya, dan

karenanya, akan memberikan kualitas yang lebih tinggi atas audit (De Angelo,

1981 dalam Arsianto 2013).

Krishnan dan Schauer (dalam Junaidi dan Hartono, 2010) mengelompokkan

Kantor Akuntan Publik besar dan kecil dengan ketentuan sebagai berikut : (1)

Kantor Akuntan Publik besar adalah Kantor Akuntan yang termasuk dalam big six

accounting firm, dan (2) Kantor Akuntan Publik kecil adalah kantor akuntan yang

tidak termasuk dalam big six accounting firm.

Craswell et al. (1995) dalam Fanny dan Saputra (2005) menyatakan bahwa

klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari Kantor Akuntan

Publik besar dan yang memiliki afiliasi dengan Kantor Akuntan Publik

internasionallah yang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor tersebut

memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti

pelatihan,pengakuan internasional, serta adanya peer review.

Kantor Akuntan Publik besar adalah KAP yang mempunyai nama besar

berskala internasional (termasuk dalam big four auditors) dimana KAP besar

menyediakan mutu audit yang lebih tinggi dibanding dengan KAP kecil yang

Page 42: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

23

belum mempuyai reputasi hal ini diungkapkan Choi et al. (dalam Junaidi dan

Hartono, 2010).

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, proksi yang sering digunakan

untuk menilai reputasi Kantor Akuntan Publik adalah dengan menggunakan skala

Kantor Akuntan Publik. McKinley et al. (1985) menyatakan, ketika sebuah

Kantor Akuntan Publik mengklaim dirinya sebagai Kantor Akuntan Publik besar

seperti yang dilakukan oleh big four firms, maka mereka akan berusaha keras

untuk menjaga nama besar tersebut, mereka menghindari tindakan-tindakan yang

dapat mengganggu nama besar mereka.

2.1.7. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai dari kondisi keuangan perusahaan, salah

satunya yaitu dengan melihat total aset perusahaan. Semakin besar aset yang

dimiliki perusahaan dimungkinkan semakin besar pula ukuran perusahaan

tersebut. Menurut Januarti dan Fitrianasari (2008), perusahaan dengan skala besar

dengan pertumbuhan yang positif memberikan suatu tanda bahwa kemungkinan

untuk menjadi bangkrut kecil dan dianggap mampu mempertahankan

kelangsungan usahanya.

Mutchler (dalam Santosa dan Wedari, 2007), menyatakan bahwa auditor

lebih sering mengeluarkan modifikasi opini audit going concern pada perusahaan

yang lebih kecil. Hal ini dapat terjadi mungkin karena auditor menganggap bahwa

perusahaan yang lebih besar dianggap dapat menyelesaikan kesulitan atau

masalah keuangan yang sedang dihadapi dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Namun belum tentu semua auditor independen mempunyai anggapan seperti ini.

Page 43: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

24

Perusahaan dengan pertumbuhan yang positif, memberikan suatu tanda

bahwa ukuran perusahaan tersebut semakin berkembang dan mengurangi

kecenderungan kearah kebangkrutan. McKeown et al. (1991), Mutchler et al.

(1997), serta Carcello & Neal (2000) menemukan bukti terdapat hubungan yang

signifikan negatif antara ukuran perusahaan auditee dengan penerimaan opini

audit going concern.

McKeown et al. (1991) mengatakan bahwa perusahaan besar lebih banyak

menawarkan fee audit tinggi daripada yang ditawarkan oleh perusahaan kecil.

Mutchler (1985) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit

going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa

perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan keuangannya daripada

perusahaan kecil. Mutchler et al. (1997) memberikan bukti empiris bahwa ada

hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan penerimaan opini audit going

concern.

2.1.8. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen merupakan sebuah badan dalam perusahaan yang

biasanya beranggotakan dewan komisaris yang independen yang berasal dari luar

perusahaan yang berfungsi untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan

keseluruhan. Komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam

pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap

pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait (Susiana dan

Herawaty, 2007) dalam Puspitasari (2014).

Page 44: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

25

Dewan komisaris merupakan sekelompok orang dalam perusahaan yang

diangkat dan diberhentikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang

bertugas untuk mengawasi dan memberikan petunjuk serta nasihat kepada

manajemen dengan pengelolaan perusahaan. Oleh karena itu keberadaan dewan

komisaris menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan

keberhasilan perusahaan (Rabiah, 2015).

Selain itu keberadaan dewan komisaris akan menjadi penghubung bagi

pemegang saham dalam mengetahui kondisi perusahaan yang dikelola oleh

manajemen sehingga dewan komisaris. Proporsi dewan komisaris harus

sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif,

tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen.

Menurut Peraturan Pencatatan Nomor IA (dalam Rabiah, 2015) tentang

Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat Ekuitas di Bursa yaitu jumlah

komisaris independen minimum 30%. Dalam rangka penyelenggaraan

pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance), perusahaan

wajib memiliki komisaris independen yang jumlahnya proposional sebanding

dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham dengan

ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30% (tiga pulu per

seratus) dari jumlah seluruh anggota komisaris. Secara umum dewan komisaris

ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang

terkandung dalam laporan keuangan.

Fama dan Jensen (1983) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007) menyatakan

bahwa komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam

Page 45: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

26

perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan

manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Pengawasan yang

dilakukan oleh dewan komisrais independen dapat meningkatkan kinerja manajer.

Kinerja yang baik dapat memungkinkan perusahaan memperoleh opini audit non

going concern.

2.1.9. Kepemilikan Manajerial

Jensen dan Meckling (1976) dalam Herawaty (2004) menemukan bahwa

kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah

keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan-kepentingan manajer

dengan pemegang saham. Penelitian mereka menemukan bahwa kepentingan

manajer dengan pemegang saham eksternal dapat disatukan jika kepemilikan

saham oleh manajer diperbesar sehingga manajer tidak akan memanipulasi laba

untuk kepentingannya. Shleifer dan Vishny (1986) Herawaty (2004) menyatakan

bahwa dalam kepemilikan saham yang rendah, maka insentif terhadap

kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat.

Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak

manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Gideon, 2005).

Dengan besarnya saham yang dimiliki oleh pihak manajemen diharapkan pihak

manajemen akan bertindak lebih hati-hati dalam mengambil keputusan dan lebih

termotivasi untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Januarti (2009) kepemilikan perusahaan dapat meningkatkan nilai

perusahaan, sehingga mengurangi resiko terjadinya kesulitan keuangan.

Kepemilikan perusahaan dapat digolongkan menjadi dua yaitu kepemilikan

Page 46: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

27

institusional dan kepemilikan manajerial. Kepemilikan perusahaan dapat

berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan

tersebut, selain itu juga pemilik perusahaan dapat berperan sebagai pengawas

perusahaan tersebut. Kepemilikan manajerial dapat menyelaraskan kepentingan

manajer dengan pemegang saham sehingga berhasil menjadi mekanisme yang

dapat mengurangi masalah keagenan dari manajer dengan pemegang saham.

Menurut Herawaty (2008) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dapat

berfungsi sebagai sarana monitoring yang efektif yang dapat membawa pada

kualitas pelaporan yang lebih tinggi, sehingga opini audit yang diterima atas

laporan keuangan perusahaan cenderung merupakan opini yang bersih (clean

opinion).

2.2. Penelitian Terdahulu

Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian –

penelitian sebelumnya, berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian sebelumnya

yang mendukung penelitian ini.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Variabel Peneliti, Metode,

dan Sampel

Hasil Penelitian Saran Penelitian

1. Auditor client

tenure, debt

default, reputasi

Auditor, ukuran

klien dan kondisi

keuangan

terhadap

Kualitas audit

melalui opini

audit going

concern

Werastuti

(2013), Ordinal

Logistic

Regression, dan

sampelnya 144

observasi

auditor client

tenure, ukuran

klien, reputasi

auditor dan

kondisi

keuangan tidak

berhubungan

dengan opini

audit going

concern,

sedangkan debt

Penelitian

selanjutnya dapat

meneliti sampel

perusahaan dari dua

jenis industri atau

lebih,

sehingga hasil

temuan yang didapat

bisa mengeneralisir

seluruh perusahaan

go

Tabel berlanjut…

Page 47: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

28

No. Variabel Peneliti, Metode,

dan Sampel

Hasil Penelitian Saran Penelitian

default

berhubungan

dengan opini

audit going

concern

public di BEI dan

menggunakan

model kondisi

keuangan lainnya,

seperti The

Zmijeski Model

(1984) atau The

Springate Model

(1978).

2. proporsi dewan

komisaris

independen,

Kepemilikan

manajerial dan

kepemilikan

institusional

Terhadap

pemberian opini

audit going

concern

Puspitasari

(2013), metode

Ordinal Logistic Regression, dan

sampel 109

perusahaan

dengan 327

observasi

proporsi dewan

komisaris

independen,

kepemilikan

manajerial dan

kepemilikan

institusional

berpengaruh

negatif terhadap

opini audit

going concern

Saran bagi

penelitian

selanjutnya dapat

menggunakan

teknik penentuan

sampel yang lain

sehingga diperoleh

hasil yang lebih

baik.

3. audit tenure,

disclosure,

ukuran kap, debt

default,

Opinion

shopping dan

kondisi keuangan

terhadap

penerimaan

Opini audit going

concern

Nanda (2015),

Analisis Regresi

Logistik, dan

sampel 60

perusahaan

Opinion

Shopping dan

Kondisi

Keuangan

perusahaan

Berpengaruh

terhadap

Penerimaan

opini audit

goingConcern.

Sedangkan

variabel audit

Tenure,

disclosure,

ukuran KAP,

Dan debt

default tidak

Berpengaruh

terhadap

Penerimaan

opini audit

goingConcern.

Peneliti

selanjutnyajuga

diharapkan dapat

meneliti

variabelindependen

lain yang belum

termasuk

dalam penelitian ini

Lanjutan tabel 2.1…

Tabel berlanjut….

Page 48: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

29

No. Variabel Peneliti, Metode,

dan Sampel

Hasil Penelitian Saran Penelitian

4. audit tenure,

disclosure,

ukuran kap, debt

default, opinion

shopping, dan

kondisi keuangan

terhadap

penerimaan opini

audit going

concern

Ardiani, dkk

(2012), Analisis

Regresi Logistik,

dan sampelnya

93 perusahaan

disclosure,

ukuran KAP

dan debt default

berpengaruh

terhadap

penerimaan

opini audit

going concern.

Sedangkan

audit tenure,

opinion

shopping dan

kondisi

keuangan tidak

berpengaruh

terhadap

penerimaan

opini audit

going concern.

Untuk para investor

dan calon investor

yang ingin

melakukan investasi

sebaiknya harus

teliti dan cermat

dalam memilih

perusahaan dan

sebaiknya tidak

berinvestasi pada

perusahaan yang

mendapat opini

audit going concern.

5. faktor faktor yang

mempengaruhi

kecenderungan

penerimaan opini

audit going

concern

Ardika (2012),

Analisis Regresi

Logistik, dan

sampelnya 110

perusahaan

Variabel

pertumbuhan

perusahaan dan

Variabel auditor

client tenure,

variabel

leverage dan

variabel opini

audit going

concern

berpengaruh

positif terhadap penerimaan

opini audit

going concern.

menambahkan

variabel lain yang

secara teoritis

mungkin dapat

mempengaruhi

penerimaan opini

audit going concern

6. Audit going

concern opinion,

influenced by

Audit quality,

leverage, prior

audit opinion,

Growth and size

of the companies

Tjahjani, dkk

(2014), Analisis

Regresi Logistik,

dan sampelnya 96

perusahaan

1. Kualitas audit,

pertumbuhan

perusahaan dan

ukuran

perusahaan tidak

berpengaruhterh

adap

penerimaan

opini audit

going concern.

2. Kondisi

keuangan

Periode pengamatan

sebaiknya

diperpanjang

sehingga dapat

melihat trend

penerbitan opini

audit going concern

oleh auditor dalam

jangka panjang.

Tabel berlanjut….

Lanjutan tabel 2.1…

Page 49: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

30

No. Variabel Peneliti, Metode,

dan Sampel

Hasil Penelitian Saran Penelitian

perusahaan

berpengaruh

negatif terhadap

penerimaan

opini audit

going concern.

3. Opini audit

tahun

sebelumnya

berpengaruh

positif terhadap

penerimaan

opini audit

going concern.

7. Kualitas audit, debt default dan opinion shopping terhadap penerimaan opini going concern

Praptitorini, dkk (2007), Analisis Regresi Logistik, dan sampelnya 58 perusahaan dengan 348 observasi

kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern, debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern

menambah variabel lain, seperti strategic action perusahaan, memperpanjang rentang waktu penelitian

Sumber: Ringkasan berbagai hasil penelitian

2.3. Kerangka Pemikiran

Opini Audit Going Concern yang merupakan opini audit yang dikeluarkan

oleh auditor karena adanya kesangsian mengenai kemmapuan perusahaan dalan

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam mengeluarkan opini tersebut

terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi opini audit Going Concern.

Faktor-faktor tersebut antara lain Audit Tenure (X1), Debt Default (X2), Reputasi

Auditor (X3), Ukuran Perusahaan (X4), Proporsi Dewan Komisaris Independen

Lanjutan tabel 2.1…

Page 50: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

31

(X5) dan Kepemilikan Manajemen (X6). Maka penelitian ini memiliki kerangka

pemikiran sebagaimana gambar di bawah ini :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

2.4 Perumusan Hipotesis

2.4.1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Opini Audit Going Concern

Auditor client tenure merupakan jumlah tahun dimana KAP melakukan

perikatan audit dengan auditee yang sama. Ketika auditor mempunyai jangka

waktu hubungan yang lama dengan kliennya, hal ini akan mendorong pemahaman

yang lebih atas kondisi keuangan klien dan oleh karena itu auditor akan cenderung

untuk mendeteksi masalah going concern (Junaidi dan Hartono, 2010).

Audit Tenure (X1)

Debt default (X2)

Reputasi Auditor (X3)

Ukuran Perusahaan

(X4)

Proporsi Dewan

Komisaris Independen

(X5)

Kepemilikan

Manajerial (X6)

Opini Audit

Going

Concern (Y)

Page 51: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

32

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 dan Peraturan

BAPEPAM No Kep-86/BL/2011 tentang jasa akuntan publik (dalam Junaidi dan

Hartono, 2010), disebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun buku

berturut-turut. KAP dan akutan public tersebut dapat menerima kembali jasa audit

umum setelah satu tahun tidak mengaudit klien tersebut. Semakin lama hubungan

penugasan KAP oleh perusahaan, dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap

tingkat independensi dari KAP tersebut. Maka hipotesis yang disajikan adalah

sebagai berikut:

H1 : Audit Tenure berpengaruh terhadap opini goingconcern

2.4.2. Pengaruh Debt Default Terhadap Opini Going Concern

Ramadhany (2004) menunjukkan bahwa variabel debt default, kondisi

keuangan, dan opini audit tahun sebelumnya signifikan berpengaruh terhadap

penerimaan opini going concern. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Chen dan Church (1992), Mutchler et al (1997) dan

Carcello dan Neal (2000). Dimana dalam penelitian Chen dan Church (1992)

menemukan bukti yang kuat antara pemberian status debt default dengan masalah

going concern. Maka hipotesis yang disajikan adalahsebagai berikut:

H2 : Debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern

Page 52: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

33

2.4.3. Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Opini Audit Going Concern

Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang

disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Dalam

penelitian ini reputasi auditor diproksikan dengan ukuran kantor akuntan publik.

Craswell, et al (dalam Fanny dan Saputra, 2005), menyatakan bahwa klien

biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari KAP besar dan yang

memiliki afiliasi dengan KAP internasional yang memiliki kualitas yang lebih

tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan

kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review.

Auditor yang memiliki reputasi dan nama besar dapat menyediakan

kualitas audit yang lebih baik, termasuk dalam mengungkapkan masalah going

concern demi menjaga reputasi mereka. Mutchler (dalam Fanny dan

Saputra,2005), menggunakan proksi skala Kantor Akuntan Publik untuk variabel

reputasi Kantor Akuntan Publik untuk melihat kecenderungan opini audit yang

diberikan kepada perusahaan yang bermasalah. Dapat disimpulkan bahwa auditor

skala besar cenderung menerbitkan opini audit going concern dibandingkan

auditor skala kecil. Maka hipotesis selanjutnya adalah sebagai berikut:

H3 : Reputasi auditor berpengaruh terhadap opini going concern

2.4.4. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Opini

Audit Going Concern

Fama dan Jensen (1983) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007)

menyatakan bahwa komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah

dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi

Page 53: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

34

kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Pengawasan

yang dilakukan oleh dewan komisrais independen dapat meningkatkan kinerja

manajer. Kinerja yang baik dapat memungkinkan perusahaan memperoleh opini

audit non going concern.

Hasil penelitian Setiawan (2011) mengungkapkan adanya pengaruh negatif

proporsi komisaris independen terhadap penerimaan opini audit going concern

pada perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Iskandar et al., (2011) yang

menyatakan proporsi komisaris berhubungan negatif dengan going concern

problems yang diproksikan dengan opini going concern. Proporsi komisaris

independen yang lebih besar mampu memberikan pengawasan yang lebih baik

sehingga kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern kecil.

Hipotesis yang dapat dibuat berdasarkan penjelasan di atas adalah sebagai berikut:

H4 : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap opini

audit going concern

2.4.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Going Concern

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log

size,nilai pasar saham, dan lain-lain. Perusahaan yang lebih besar lebih banyak

menawarkan fee audit tinggi daripada yang ditawarkan oleh perusahaan

kecil.Dalam kaitanya mengenai kehilangan fee audit yang signifikan tersebut,

auditor dapat meragukan pengeluaran opini audit going concern pada perusahaan

besar.

Page 54: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

35

Mutchler (dalam Santosa dan Wedari, 2007), menyatakan bahwa auditor

lebih sering mengeluarkan modifikasi opini audit going concern pada perusahaan

yang lebih kecil, hal ini dimungkinkan karena auditor mempercayai bahwa

perusahaan yang lebih besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan

yang dihadapinya daripada perusahaan yang lebih kecil. Januarti dan

Fitrianasari(2008), Junaidi dan Hartono (2010) menemukan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern,

sedangkan Santosa dan Wedari (2007) menemukan bukti bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh pada opini going concern.

Hal ini menunjukkan semakin besar ukuran perusahaan akan semakin kecil

kemungkinan menerima opini audit going concern. Maka hipotesis yang disajikan

adalah sebagai berikut:

H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap opini going concern

2.4.6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Opini Audit Going

Concern

Jensen dan Meckling (1976) menemukan bahwa kepemilikan manajerial

berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari manajer

dengan menyelaraskan kepentingan-kepentingan manajer dengan pemegang

saham. Penelitian mereka menemukan bahwa kepentingan manajer dengan

pemegang saham eksternal dapat disatukan jika kepemilikan saham oleh manajer

diperbesar sehingga manajer tidak akan memanipulasi laba untuk kepentingannya.

Shleifer dan Vishny (1986) Herawaty (2004) menyatakan bahwa dalam

Page 55: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

36

kepemilikan saham yang rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya

perilaku oportunistik manajer akan meningkat.

Herawaty (2004) juga menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dapat

berfungsi sebagai mekanisme corporate governance sehingga dapat mengurangi

tindakan manajer dalam memanipulasi laba dan merupakan sarana monitoring

yang efektif yang dapat membawa pada kualitas pelaporan yang lebih tinggi,

sehingga opini audit yang diterima atas laporan keuangan perusahaan cenderung

merupakan opini yang bersih (clean opinion).

Penelitian Iskandar et al., (2011) juga mengungkapkan adanya hubungan

yang berbanding terbalik antara kepemilikan manajerial dengan going concern

problems yang diproksikan dengan opini going concern. Hal ini sejalan dengan

penelitian Linoputri (2010) yang mengungkapkan semakin besar kepemilikan

manajerial maka auditor cenderung memberikan opini audit non going concern

pada perusahaan.Hipotesis yang dapat dibuat berdasarkan penjelasan di atas

adalah sebagai berikut:

H6 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap opini audit goingconcern

Page 56: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian yaitu penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada

pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan

angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian-penelitian

dengan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan

contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif (Indriantoro dan

Supomo, 2002: 12).

3.2. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks selama

periode pengamatan tahun 2013-2015.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan

menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi atau data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.

Sampel yang baik memiliki dua buah kriteria, yaitu akurat atau tidak bias dan

37

Page 57: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

38

presis atau mempunyai kesalahan pengambilan sampel yang rendah (Hartono,

2010).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

auditan perusahaan mengeluarkan saham syariah dan terdaftar tahun 2013 sampai

dengan tahun 2015 di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel penelitian ditentukan

berdasarkan purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan

kriteria tertentu sampel yang terpilih dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30

perusahaan.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu

memilih objek berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai kriteria yang sudah

ditentukan. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu:

a. Perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2013sampai

2015 dan menerbitkan laporan keuangan lengkap dari tahun 2013 sampai

2015.

b. Terdapat laporan auditor independen atas laporan keuangan perusahaan.

c. Terdapat catatan atas Laporan Tahunan (Annual Report) perusahaan.

d. Perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah.

e. Memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara

lengkap.

Page 58: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

39

3.3. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder

yang berupa laporan tahunan tahun 2013 - 2015. Data sekunder adalah data yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dicatat pihak

lain). Data informasi pengungkapanaudit tenure, debt default, reputasi auditor,

proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, dan kepemilikan

manajerial terdapat didalam annual report perusahaan yang menjadi sampel

penelitian yang diperoleh langsung website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)

dan ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dengan periode waktu 2013 -

2015.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan beberapa teknik

diantaranya yaitu:

1. Teknik kepustakaan / studi pustaka

Teknik kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melalui

telaah/studi dari berbagai riteratur yang relevan.

2. Teknik dokumentasi

Merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data berupa

laporan tahunan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan sampel pada periode

tahun 2013 -2015 di website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Pengumpulan

data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan perusahaan yang terpilih

menjadi sampel penelitian.

Page 59: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

40

3.5. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

1. Variabel terikat (Dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah opini audit going concern.

2. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit tenure, debt default,

reputasi auditor, peoporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, dan

kepemilikan manajerial.

3.6. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.6.1. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern adalah opini audit yang dikeluarkan oleh

auditor karena terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP 2011). Variabel ini diukur

dengan menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang mendapat opini audit

going concern (GCAO) diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang mendapat

opini non going concern (NGCAO) diberi kode 0. Pendekatan seperti ini telah

dilakukan pada penelitian sebelumnya oleh Junaidi dan Hartono (2010).

Opini going concern adalah opini audit yang dikeluarkan oleh auditor

karena terdapat keraguan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya (SPAP, 2011). Dalam melaksanakan proses audit auditor

Page 60: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

41

tidak hanya diharuskan melihat hal-hal yang ditampakkan dalam laporan

keuangan, tetapi juga diharuskan untuk mewaspadai berbagai hal yang berpotensi

mengganggu kelangsungan hidup suatu perusahaan. Junaidi dan Hartono (2010)

menyatakan bahwa seorang auditor mempertimbangkan penerbitan opini going

concern jika ditemukan alasan atas keraguan kelangsungan hidup suatu

perusahaan berdasarkan pengujian.

Dalam laporan auditor independen, opini going concern diberikan setelah

paragraf pendapat yang beranggapan bahwa perusahaan akan melanjutkan

operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya (going concern). Berikut contoh paragraf penjelasan

karena keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas pada laporan audit :

.......Laporan keuangan konsolidasian terlampir telah disusun dengan

asumsi bahwa Entitas akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang

berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 36 atas laporan solidasian. PT

Eratex Djaja Tbk telah berulang kali menderita kerugian dari operasi dan

memiliki defiensi modal bersih yang menimbulkan keraguan substansial

mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan

usahanya. Rencana manajemen sehubungan dengan hal ini juga dijelaskan

dalam Catatan 36. Laporan keuangan tidak mencakup penyesuaian yang

mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.......(laporan keuangan

konsolidasian ERTX, 2011)

3.6.2. Audit Tenure

Audit Tenureadalah lamanya hubungan auditor-klien diukur dengan

jumlah tahun (Geigher dan Raghunandan, 2002) dalam Arsianto (2013). Untuk

mengukur variabel ini, peneliti menggunakan skala interval sesuai dengan lama

hubungan KAP dengan auditee. Tahun pertama perikatan dimulai dengan angka 1

dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya. Perhitungan audit tenure

Page 61: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

42

perusahaan yang melakukan afiliasi dengan KAP big four difokuskan pada

perikatan klien dengan KAP lokal afiliasinya. Jika terjadi perubahan afiliasi, maka

perhitungannya akan dimulai dari awal.

3.6.3. Debt default

Debt default adalah sebagai kegagalan debitor (perusahaan) untuk

membayar hutang pokok dan/ atau bunganya pada waktu jatuh tempo (Chen dan

Church, 1992). Variabel dummy digunakan (1 = status debt default, 0 = tidak debt

default) untuk menunjukkan apakah perusahaan dalam keadaan default atau tidak

sebelum pengeluaran opini audit.

3.6.4. Reputasi Auditor

Variabel ini diukur dengan variabel dummy. Dalam penelitian ini reputasi

auditor digambarkan dengan ukuran KAP, ukuran KAP dianggap sebagai faktor

yang mempengaruhi pemberian opini audit going concern oleh auditor. Auditor

yang tergabung dalam big four cenderung memberikan opini going concern

dibandingkan dengan auditor non big four. Variabel dummy digunakan untuk

mengukur reputasi KAP. Dimana KAP yang termasuk dalam big four diberi kode

1, sedangkan KAP yang tidak termasuk big four atau non big four diberikan kode

0. Berdasarkan sumber dari Wikipedia (2013), kelompok KAP yang termasuk

dalam big four adalah:

1. Ernst & Youngyang kantor pusatnya berada di London, Inggris. Di Indonesia

berafiliasi dengan KAP Purwantono, Suherman dan Surja dan KAP Prasetio,

Drs Sarwoko & Sanjaja.

Page 62: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

43

2. Deloitte Touche TohmatsuLimited atau Deloitte yang kantor pusatnya berada

di New York, USA. Di Indonesia berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio

dan KAP Osman Ramli Prasetio.

3. Klynveld Peat Marwick Goerdeler atau KPMGyang kantor pusatnya berada di

Amstelveen, Amsterdam. Di Indonesia berafiliasi dengan KAP Sidharta dan

KAP Sidharta & Widjaja.

4. Price Waterhouse Coopers atau PWC yang kantor pusatnya berada di London,

Inggris. Di Indonesia berafiliasi dengan KAP Tanudiredja, Wibisana dan

KAP Haryono dan Rekan.

3.6.5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar atau seberapa kecil perusahaan yang dijadikan sampel dalam

penelitian. Januarti dan Fitrianasari (2008) menyatakan bahwa perusahaan skala

besar dengan pertumbuhan yang positif memberikan suatu tanda bahwa

kemungkinan untuk menjadi bangkrut kecil. Artinya bahwa semakin besar ukuran

perusahaan maka perusahaan tersebut dianggap mampu untuk mempertahankan

kelangsungan usahanya. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari nilai aktivanya.

Sehingga variabel ini diukur dengan menggunakam natural log dari total aset

perusahaan.

3.6.6. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Berdasarkan pedoman umum good corporate governance yang

dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), komisaris

independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan

Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta

Page 63: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

44

bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi

kepentingan perusahaan.

Proporsi komisaris independen dapat dihitung dengan persentase komisaris

independen dalam Dewan Komisaris. Peraturan Kep-361/BEJ/06-2000 tanggal 1

Juli 2000 menjelaskan bahwa persyaratan jumlah minimal Komisaris Independen

adalah 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Rumus perhitungan proporsi

dewan komisaris independen adalah:

Proporsi dewan komisaris independen =

3.6.7. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh manajer,

direktur, dan komisaris dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar.

Kepemilikan manajerial diukur dengan persentase jumlah saham dalam

perusahaan yang dimiliki manajer, direktur, dan komisaris dari seluruh modal

saham yang beredar. Rumus kepemilikan manajerial adalah:

Kepemilikan manajerial=

3.7. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik analisis kuantitatif. Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis suatu

permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis

Page 64: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

45

kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantitatifikasi data-data penelitian

sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.

3.7.1. Analisis Regresi Logistik

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik,

yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metric dan non metricyang

variabel dependennya merupakan variabel dummy (0 dan 1). Regresi logistik

adalah regresi yang digunakan untuk menguji sejauh mana probabilitas terjadinya

variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Pada teknik

analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik

pada variabel bebasnya. Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

OGC = α + ß1 TENURE + ß2 DEBT + ß3 REP + ß4 KI + ß5 SIZE + ß6 MANJ + e

Keterangan :

OGC = Opini Going Concern

α = Konstanta

TENURE = Lama hubungan klien dengan KAP

DEBT = Debt Default (Kegagalan Hutang)

REP = Reputasi Auditor

KI = Proporsi Dewan Komisaris Independen.

SIZE = Ukuran Perusahaan

MANJ = kepemilikan manajerial

e = Error Term

ß1 – ß6 = Koefisien regresi

Page 65: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

46

Berikut merupakan tahap-tahap pengujian analisis menggunakan regresi

logistik:

1. Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodnes of Fit Test. Adapun hipotesis untuk menilai kelayakan

model ini adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan antara model regresi dengan data

H1 : Ada perbedaan antara model regresi dengan data

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodnes of Fit Testlebih besar

daripada 0,05 maka H0 diterima dan model ini mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan sesuai dengan data observasinya (Ghozali,

2005 : 341).

2. Menilai Model Fit ( Overall Model Fit Test )

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan apakah

telah fit dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

H1 : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini dijelaskan bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan Likehood.

Likehood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan

menggambarkan data input. Log Likehood pada regresi logistik mirip dengan

pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan model

Page 66: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

47

Log Likehood menunjukkan model regresi yang semakin baik (Ghozali,

2005:341).

3. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Koefisien determinasi adalah bagian dari variasi total dalam dependen

yang dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen. Disebut juga denganR-

Squared dan dinotasikan dengan R2. Koefisien ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen.

Nilai R-Squared bervariasi antara 1 dan 0. Semakin mendekati nilai 1 maka model

dianggap semakin Goodness of fit, sementara semakin mendekati 0 maka model

semakin tidak Goodness of fit (Ghozali,2005:115).

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisi model

regresi logistik. Model regresi logistik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.Kriteria pengujian

dalam penelitian ini :

a. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi 5% (α

= 0,05)

b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-

value

1) Jika taraf signifikansi > 0,05 Ho diterima.

2) Jika taraf signifikansi < 0,05 Ho ditolak.

Page 67: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

48

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Selain IHSG dan ILQ-45, sekarang ini telah dibuat beberapa indeks yang

lain, diantaranya adalah Jakarta Islamic Index (JII) (Hartono, 2013:131). Pada

tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa

Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat

berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index

(JII) terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan

syariah Islam (Hartono, 2013:132).

Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria

syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment

Management. Akan tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-

saham tersebut dilakukan oleh Bapepam - LK, bekerja sama dengan Dewan

Syariah Nasional. Hal ini tertuang dalam Peraturan Bapepam - LK Nomor II.K.1

tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (Indonesia Stock Exchange,

2010: 13).

Banyaknya emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terdapat

beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan syariah, sehingga

saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat dimasukkan dalam

perhitungan Jakarta Islamic Index. Menurut Hartono (2013:132) JII merupakan

indeks yang berisi dengan 30 saham perusahaan yang memenuhi kriteria investasi

berdasarkan Syariah Islam, dengan prosedur sebagai berikut:

48

Page 68: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

49

1. Saham dipilih harus sudah tercatat paling tidak 3 bulan terakhir, kecuali saham

yang termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

2. Mempunyai rasio utang terhadap aktiva tidak lebih dari 90% di laporan

keuangan tahunan atau tengah tahun.

3. Dari yang masuk kriteria nomor 1 dan 2, dipilih 60 saham dengan urutan rata-

rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

4. Kemudian dipilih 30 saham dengan urutan tingkat likuiditas rata-rata nilai

perdagangan regular selama satu tahun terakhir.

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor

untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat

bagi pemodal dalam menjalankan syariah islam untuk melakukan investasi di

bursa efek. JII juga diharapakan dapat mendukung proses transparansi dan

akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia. JII menjadi pemandu bagi

investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur

dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja dalam memilih

portofolio saham yang halal.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang

dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Dengan

memperhatikan kriteria yang ada maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 30

perusahaan. Data keuangan diperoleh melalui laporan keuangan dan laporan

tahunan dari perusahaan sampel selama 2013-2015, sehingga dilakukan 90

observasi. Berikut ini adalah daftar nama-nama perusahaan yang menjadi sampel

Page 69: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

50

dalam penelitian yang msuk dalam kriteri pengambilan sampel dari tahun 2010-

2014:

Tabel 4.1

Sampel Perusahaan

No. Kode perusahaan Nama perusahaan

1. AALI Astra Argo Lestari Tbk

2. AKRA Akr Corporindo Tbk

3. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

4. ASII Astra Internasional Tbk

5. ASRI Alam Sutra Realty Tbk

6. BKSL Sentul City Tbk

7. BMTR Global Mediacom Tbk

8. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

9. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

10. CTRA Ciputra Development Tbk

11. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

12. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

13. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

14. JSMR Jasa Marga (persero) Tbk

15. KLBF Kalbe Farma Tbk

16. LPKR Lippo Karawaci Tbk

17. LPPF Matahari Department Store Tbk

18. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk

19. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk

20. MNCN Media Nusantara Citra Tbk

21. MPPA Matahari Putra Prima Tbk

22. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

23. PTPP PP (Persero) Tbk

24. PWON Pakuwon Jati Tbk

25. SCMA Surya Citra Media Tbk

26. SILO Siloam Internasional Hospital Tbk

27. SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk

28. UNTR United Tractors Tbk

29. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

30. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk

Sumber: www.idx.co.id

Page 70: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

51

4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data

4.2.1. Analisis Regresi Logistik

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik

deskriptif dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi logistik. Penggunaan

analisis regresi logistik adalah karena variabel dependen merupakan variabel

dummy. Teknik analisis dalam mengolah data ini tidak memerlukan lagi uji

normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011:225).

Berikut merupakan tahap-tahap pengujian analisis menggunakan regresi logistik :

1. Menilai Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dinilai dengan menggunakan

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Goodness yang diukur dengan

nilai Chi-square. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Goodness

menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika

nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau

kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan

antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test tidak baik

karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih

besar dari 0.05, maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya.

Page 71: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

52

Tabel 4.2 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 7.729 8 .460

Tampilan output SPSS diatas menunjukkan bahwa hasil uji kelayakan

model regresi diperoleh harga chi-square adalah sebesar 7,729 dengan signifikansi

0,460. Karena harga signifikansi 0,406> 0,05, maka Ho diterima dan dinyatakan

bahwa model regresi dalam penelitian ini dinyatakan layak dan mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya.

2. Menilai Model Fit (Overall Model Fit)

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit

atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -

2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada

akhir (block number = 1).

Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan

nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang

dihipotesiskan fit dengan data. Berikut ini akan ditampilkan mengenai hasil output

SPSS mengenai uji overall model fit.

Tabel 4.3.

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 100.298 -1.022

2 100.107 -1.126

3 100.107 -1.128

4 100.107 -1.128

Page 72: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

53

Pada blok awal / Step 0 yaitu pada model diperoleh nilai -2 log likelihood

sebesar 100,298 dan pada -2 log likelihoodstep 2 sebesar 100,107. Jika

dibandingkan dengan nilai -2 log likelihood awal yaitu sebesar 100,298, maka

diperoleh kesimpulan bahwa nilai -2 log likehoodmengalami penurunan sebesar

0,191. Dengan demikian menunjukan bahwa model penelitian merupakan model

yang fit.

Tabel 4.4.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

audit_

tenure

debt_

default

reputasi_

auditor

ukuran_

perusahaan

proporsi_dewan_

komisaris_independen

kepemilikan_

manajerial

Step

1

1 43.372 -5.391 -.049 3.632 .302 -.224 -.618 -.152

2 33.507 -11.449 -.127 5.430 .707 -.550 -1.484 -.408

3 30.745 -17.463 -.226 6.991 1.098 -.892 -2.278 -.874

4 30.099 -20.399 -.287 8.319 1.299 -1.062 -2.608 -1.578

5 29.949 -21.006 -.303 9.396 1.342 -1.098 -2.661 -2.129

6 29.900 -21.048 -.304 10.403 1.344 -1.100 -2.664 -2.250

7 29.883 -21.049 -.304 11.405 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

8 29.876 -21.049 -.304 12.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

9 29.874 -21.049 -.304 13.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

10 29.873 -21.049 -.304 14.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

11 29.872 -21.049 -.304 15.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

12 29.872 -21.049 -.304 16.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

13 29.872 -21.049 -.304 17.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

14 29.872 -21.049 -.304 18.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

15 29.872 -21.049 -.304 19.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

16 29.872 -21.049 -.304 20.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

17 29.872 -21.049 -.304 21.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

18 29.872 -21.049 -.304 22.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

19 29.872 -21.049 -.304 23.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

20 29.872 -21.049 -.304 24.406 1.344 -1.101 -2.664 -2.253

Pengujian pada block 1/ step 1 seperti pada tabel diatas dengan

memasukkan seluruh prediktor (Audit Tenure, Debt Default, Reputasi Auditor,

Ukuran Perusahaan , Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Kepemilikan

Manajerial) diperoleh nilai -2 log likehood mengalami penurunan menjadi sebesar

21,049. Dengan demikian diperoleh penurunan nilai -2 log likehood, penurunan

yang besar ini memungkinkan diperolehnya overall fit model serta model dengan

Page 73: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

54

enam prediktor juga menunjukkan model yang baik. Hal ini berarti bahwa

penggunaan dengan konstanta dengan enam variabel, keduanya menunjukkan

sebagai model yang mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap pengeluaran opini

audit going concern.

Bukti bahwa penurunan nilai -2 log likehood merupakan pengujian yang

mengarah pada bentuk model yang fit dapat dilihat dari nilai chi-square pada

omnibus test of model coefficient.

Tabel 4.5

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 70.235 6 .000

Block 70.235 6 .000

Model 70.235 6 .000

Hasil pengujian omnibus test diperoleh nilai chi square sebesar 70,235

dengan signifikansi sebesar 0,00. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari

0,05 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengeluaran opini audit going

concern dapat diprediksi oleh variabel Audit Tenure, Debt Default, Reputasi

Auditor, Ukuran Perusahaan , Proporsi Dewan Komisaris Independen dan

Kepemilikan Manajerial.

3. Koefisien Determinasi

Pegujian koefisien determinasi pada regresi logistik dengan menggunakan

Nagelkerke R square. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar kombinasi variabel independen mampu memperjelas variasi variabel

dependen (Sulistyo,2010:58). Nilai nagelkerke R square dapat diinterpretasikan

seperti nilai R Square pada regresi berganda (Sulistyo, 2010:60). Pengujian

Page 74: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

55

Nagelkerke R Square dari model regresi yang diperoleh dari nilai R² adalah

sebagai berikut

Tabel 4.6

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 29.872a .542 .807

Pada regresi logistik, koefisien determinasi dipakai Cox & Snell dan

Nagelkerke R Square. Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur

seberapa jauh model dalam menerangkan variabel independen. Berdasarkan table

diatas, nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,807. Hal ini berarti

kemampuan variabel independen seperti Audit Tenure, Debt Default, Reputasi

Auditor, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen dan

Kepemilikan Manajerial dalam menerangkan opini audit going concern pada

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) cukup besar.

Secara bersama, variabel bebas yang dipakai dalam penelitian sudah

mampu menjelaskan keragaman data pada variabel hasil tes tertulis sebesar 80,7%

(dengan Nagelkerke R square) sedangkan sisanya sebesar 19,3% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian.

4. Uji Koefisien Secara Parsial

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji

Wald (uji Wald merupakan pengujian pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen). Tabel berikut akan

menampilkan hasil output regresi logistik SPSS :

Page 75: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

56

Tabel 4.7.

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for

EXP(B)

Lowe

r Upper

Ste

p 1a

audit_tenure -.304 .472 .413 1 .520 .738 .292 1.863

debt_default 24.40

6

9.239E

3 .026 1 .998

3.976E1

0 .000 1.472

reputasi_auditor 1.344 1.081 1.545 1 .024 .261 .031 2.171

ukuran_perusahaan -1.101 .564 3.805 1 .051 3.006 .995 9.082

proporsi_dewan_komisaris_inde

penden -2.664 3.859 .477 1 .049 14.353 .007

2.763E

4

kepemilikan_manajerial -2.253 8.795 .066 1 .037 .105 .000

3.219E

6

Constant -

21.04

9

10.243 4.222 1 .040 .000

Hasil pengujian dari analisis regresi logistik pada tabel diatas dapat dibuat

persamaan regresi sebagai berikut :

OGC = - 21,049 - 0,304 TENURE + 20,406 DEBT + 1,334 REP - 1,101 SIZE -

2,664 KI – 2,253 MANJ

Berdasarkan persamaan regresi diatas maka interpretasinya adalah sebagai

berikut :

1. Pengujian pengaruh variabel Audit Tenure yang didasarkan pada nilai Wald

diperoleh nilai sebesar 0,413 dengan signifikansi sebesar 0,520. Nilai

signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 1 ditolak, berarti hipotesis menunjukkan tidak adapengaruh

signifikan variabel Audit Tenure terhadap penerimaan opini audit going

concern. Karena koefisien Audit Tenure menunjukan hasil negatif maka

hubungan Audit Tenure dengan Opini Audit Going Concernmerupakan

hubungan yang berbanding terbalik.

Page 76: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

57

2. Pengujian pengaruh variabel Debt Default yang didasarkan pada nilai Wald

diperoleh nilai sebesar 0,026 dengan signifikansi sebesar 0,998. Nilai

signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 2 ditolak, berarti hipotesis menunjukkan tidak adapengaruh

signifikan variabel Debt Default terhadap penerimaan opini audit going

concern. Karena koefisien Debt Defaultmenunjukan hasil positif maka

hubungan Debt Defaultdengan Opini Audit Going Concernmerupakan

hubungan yang berbanding lurus.

3. Pengujian pengaruh variabel Reputasi Auditor yang didasarkan pada nilai

Wald diperoleh nilai sebesar 1,545 dengan signifikansi sebesar 0,024. Nilai

signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan bahwa pada model

regresi logistik hipotesis 3 diterima, berarti hipotesis. Karena koefisien

Reputasi Auditormenunjukan hasil positif maka hubungan Reputasi

Auditordengan Opini Audit Going Concernmerupakan hubungan yang

berbanding lurus.

4. Pengujian pengaruh variabel Ukuran Perusahaan yang didasarkan pada nilai

Wald diperoleh nilai sebesar 3,805 dengan signifikansi sebesar 0,051. Nilai

signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 4 ditolak, berarti hipotesis menunjukkan tidak adapengaruh

signifikan variabel Ukuran Perusahaan terhadap penerimaan opini audit going

concern. Karena koefisien Ukuran Perusahaanmenunjukan hasil negatif maka

hubungan Ukuran Perusahaandengan Opini Audit Going Concernmerupakan

hubungan yang berbanding terbalik.

Page 77: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

58

5. Pengujian pengaruh variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen yang

didasarkan pada nilai Wald diperoleh nilai sebesar 0,477 dengan signifikansi

sebesar 0,049. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan

bahwa pada model regresi logistik hipotesis 5 diterima, berarti hipotesis

menunjukkan adapengaruh signifikan variabel Proporsi Dewan Komisaris

Independen terhadap penerimaan opini audit going concern. Karena koefisien

Proporsi Dewan Komisaris Independenmenunjukan hasil negatif maka

hubungan Proporsi Dewan Komisaris Independendengan Opini Audit Going

Concernmerupakan hubungan yang berbanding terbalik.

6. Pengujian pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial yang didasarkan pada

nilai Wald diperoleh nilai sebesar 0,066 dengan signifikansi sebesar 0,037.

Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan bahwa pada model

regresi logistik hipotesis 6 diterima, berarti hipotesis menunjukkan

adapengaruh signifikan variabel Kepemilikan Manajerialterhadap penerimaan

opini audit going concern. Karena koefisien Kepemilikan

Manajerialmenunjukan hasil negatif maka hubungan Kepemilikan

Manajerialdengan Opini Audit Going Concernmerupakan hubungan yang

berbanding terbalik.

4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)

Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka pembuktian hipotesis dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

59

1. Pengaruh Audit Tenure terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian pengaruh variabel Audit Tenure yang didasarkan pada nilai

Wald diperoleh nilai sebesar 0,413 dengan signifikansi sebesar 0,520. Nilai

signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 1 ditolak, berarti hipotesis menunjukkan tidak adapengaruh

signifikan variabel Audit Tenure terhadap penerimaan opini audit going concern.

Karena koefisien Audit Tenure menunjukan hasil negatif maka hubungan Audit

Tenure dengan Opini Audit Going Concernmerupakan hubungan yang berbanding

terbalik.

Penelitian ini sesuai dengan penelitiannya yang dilakukan oleh Werastuti

(2013) bahwa audit tenure tidak berpangaruh terhadap Opini Audit Going

Concern. Alasan yang dapat dijelaskan adalah hasil penelitian ini memberikan

bukti empiris bahwa independensi auditor tidak terganggu dengan lamanya

perikatan yang terjadi antara auditor dengan kliennya. Auditor akan tetap

mengeluarkan opini audit going concern kepada perusahaan yang diragukan

kemampuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usaha tanpa

mempedulikan kehilangan fee audit yang akan diterima di masa mendatang karena

kehilangan klien tersebut. Auditor akan tetap mempertahankan kualitas audit yang

dimilikinya, yaitu mempertahankan independensinya dengan tetap melaporkan

apabila terdapat informasi yang menyesatkan dari klien.

2. Pengaruh Debt Default terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian pengaruh variabel Debt Default yang didasarkan pada nilai

Wald diperoleh nilai sebesar 0,026 dengan signifikansi sebesar 0,998. Nilai

Page 79: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

60

signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 2 ditolak, berarti hipotesis menunjukkan tidak ada pengaruh

signifikan variabel Debt Default terhadap penerimaan opini audit going concern.

Karena koefisien Debt Default menunjukan hasil positif maka hubungan Debt

Default dengan Opini Audit Going Concern merupakan hubungan yang

berbanding lurus.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah R.

(2014) bahwa debt Default tidak berpengaruh terhadap opini audit going

concernKarena status debt default sering ditemukan pada perusahaan-perusahaan

menengah kebawah. Tetapi tidak demikian dengan perusahaan berskala besar

seperti perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Jadi

debt default tidak berpengaruh karena rata-rata sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan berskala besar.

3. Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian pengaruh variabel Reputasi Auditor yang didasarkan pada nilai

Wald diperoleh nilai sebesar 1,545 dengan signifikansi sebesar 0,024. Nilai

signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 3 diterima, berarti hipotesis menunjukkan ada pengaruh

signifikan variabel Reputasi Auditor terhadap penerimaan opini audit going

concern. Karena koefisien Reputasi Auditor menunjukan hasil positif maka

hubungan Reputasi Auditor dengan Opini Audit Going Concern merupakan

hubungan yang berbanding lurus.

Page 80: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

61

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiani, R.

dkk, bahwa reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap opini audit going

concern. KAP yang memiliki kualitas lebih tinggi cenderung akan mengeluarkan

opini audit going concern apabila terdapat masalah going concern pada klien

(Santosa dan Wedari, 2007). KAP big four dianggap lebih memiliki kemampuan

dalam mengaudit lebih baik dari pada KAP non big four.

Ketika Kantor Akuntan Publik mengklaim dirinya sebagai KAP bereputasi

baik seperti big four firms, maka mereka berusaha keras untuk menjaga nama baik

dan menghindari tindakan-tindakan yang mengganggu nama baik KAP tersebut

(Fanny dan Saputra, 2005). Namun demikian, hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lilis (2010) yang menganalisis bahwa

ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian pengaruh variabel Ukuran Perusahaan yang didasarkan pada

nilai Wald diperoleh nilai sebesar 3,805 dengan signifikansi sebesar 0,051. Nilai

signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan bahwa pada model regresi

logistik hipotesis 4 ditolak, berarti hipotesis menunjukkan tidak adapengaruh

signifikan variabel Ukuran Perusahaan terhadap penerimaan opini audit going

concern. Karena koefisien Ukuran Perusahaan menunjukan hasil negatif maka

hubungan Ukuran Perusahaan dengan Opini Audit Going Concern merupakan

hubungan yang berbanding terbalik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Normalasari

(2012) dan Dewayanto (2011) yang mendapatkan bukti empiris bahwa ukuran

Page 81: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

62

perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern

karena perusahaan skala besar mempunyai jajaran manajemen yang lebih kuat

dibandingkan dengan perusahaan yang berskala kecil.

5. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Opini Audit Going

Concern

Pengujian pengaruh variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen yang

didasarkan pada nilai Wald diperoleh nilai sebesar 0,477 dengan signifikansi

sebesar 0,049. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan bahwa

pada model regresi logistik hipotesis 5 diterima, berarti hipotesis menunjukkan

ada pengaruh signifikan variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap

penerimaan opini audit going concern. Karena koefisien Proporsi Dewan

Komisaris Independen menunjukan hasil negatif maka hubungan Proporsi Dewan

Komisaris Independen dengan Opini Audit Going Concern merupakan hubungan

yang berbanding terbalik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Fama dan Jensen (1983)

dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007) menyatakan bahwa komisaris independen

dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para

manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat

kepada manajemen. Pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris

independen dapat meningkatkan kinerja manajer. Kinerja yang baik dapat

memungkinkan perusahaan memperoleh opini audit non going concern.

Page 82: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

63

6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial yang didasarkan

pada nilai Wald diperoleh nilai sebesar 0,066 dengan signifikansi sebesar 0,037.

Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan bahwa pada model

regresi logistik hipotesis 6 diterima, berarti hipotesis menunjukkan ada pengaruh

signifikan variabel Kepemilikan Manajerial terhadap penerimaan opini audit

going concern. Karena koefisien Kepemilikan Manajerial menunjukan hasil

negatif maka hubungan Kepemilikan Manajerial dengan Opini Audit Going

Concern merupakan hubungan yang berbanding terbalik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Adjani dan Rahardja

(2013) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

terhadap kemungkinan pemberian opini audit going concern oleh auditor

independen. Semakin besar kepemilikan manajerial maka kemungkinan auditor

memberikan opini audit going concern semakin kecil.

Besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam perusahaan

dapat mengindikasikan adanya kesamaan kepentingan antara manajemen dengan

pemegang saham (Faisal, 2004 dalam Chandra, 2012). Adanya peningkatan

kepemilikan manajerial diharapkan manajer termotivasi untuk meningkatkan

kinerja dan bertanggungjawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham.

Manajer tidak hanya mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan perusahaan

yaitu untuk memperoleh laba tetapi juga mengoptimalkan aktivitas investasi.

Chandra (2012) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dapat

berfungsi sebagai mekanisme corporate governance sehingga dapat mengurangi

Page 83: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

64

tindakan manajer dalam memanipulasi laba. Dengan demikian, kepemilikan

manajerial sebagai salah satu mekanisme corporate governance merupakan sarana

monitoring yang efektif yang dapat membawa pada kualitas laporan keuangan

yang lebih tinggi, sehingga opini yang diterima atas laporan keuangan perusahaan

cenderung opini yang bersih.

Kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen untuk meningkatkan

kinerja perusahaan, karena mereka juga memiliki perusahaan (Sujoko dan

Soebiantoro, 2007). Peningkatan kinerja perusahaan menyebabkan perusahaan

memperoleh opini audit non going concern.

Page 84: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan,

perputaran aset, perputaran kas, dan perputaran piutang terhadap profitabilitas

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

selama tahun 2010-2014. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Audit Tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

2. Debt Default tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

3. Reputasi Auditor berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

4. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going

concern.

5. Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh signifikan terhadap opini

audit going concern.

6. Kepemilikan Manajerial berpengaruh signifikan terhadap opini audit going

concern.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan yang menghambat

hasil penelitian agar sesuai dengan hipotesis yang diajukan sehingga dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya. Adapun keterbatasan

tersebut antara lain :

65

Page 85: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

66

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada enam variabel

independen yaitu audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran

perusahaa, proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial.

2. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, sehingga beberapa sampel

terpaksa dikeluarkan karena data yang didapat dengan cara men-download

dari situs www.idx.co.id maupun dari database Pusat Referensi Pasar Modal

kurang lengkap.

3. Periode pengamatan hanya tiga tahun, sehingga belum dapat melihat

kecendrungan penerimaan opini audit going concern dalam jangka panjang.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan oleh peneliti,

penelitian ini masih banyak kekurangan, sehingga banyak yang perlu diperbaiki

untuk penelitan berikutnya. Adapun saran dari penulis berikut adalah:

1. Pada penelitian selanjutnya, bisa menambah tahun pengamatan penelitian dan

memasukkan variabel lain seperti : strategic action perusahaan, disclosure,

opinion shopping dan kondisi keuangan.

2. Untuk para investor dan calon investor yang ingin melakukan investasi

sebaiknya harus teliti dan cermat dalam memilih perusahaan dan sebaiknya

tidak berinvestasi pada perusahaan yang mendapat opini audit going concern.

Untuk praktisi akuntan publik, agar lebih teliti dalam mengamati sumber

pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang menjadi klien. Karena dari proses

pengamatan sampel yang dilakukan, bila perusahaan laba, belum tentu ia tidak

menerima opini audit going concern, dan sebaliknya, bila ia rugi, belum tentu

menerima opini audit going concern.

Page 86: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

67

DAFTAR PUSTAKA

Adjani, E. D., dan Rahardja, S. (2013). Analisis pengaruh corporate governance

terhadap kemungkinan pemberian opini audit going concern oleh auditor

independen (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI Tahun 2009 – 2011). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No

2.

Ardiani. (2012). Pengaruh audit tenure, disclosure, ukuran kap, debt default,

opinion shopping, dan kondisi keuangan terhadap penerimaan opini audit

going concern pada perusahaan real estate dan property di bursa efek

indonesia.” Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Vol.20 ,No.04.

Ardika, I.K. (2012). Analisis faktor faktor yang mempengaruhi kecenderungan

penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan

Humanika, Vol.3, No.1.

Arsianto, M. R., (2013). “faktor-faktor yang mempengaruhi opini audit going

concern”. Diponegoro journal of Accounting Vol 2, No. 3, pg 1-8.

Chen., Kelvin C. W., dan Church, B. K., (1992). “Default on debt obligation and

the issuance of going concern report”. Auditing : A Journal of Practice &

Theory, Fall. 30-49.

Carcello, J. V., dan Neal, T. L., (2000). Audit committee composition and auditor

reporting. The Accounting Review, Vol. 75, No.4 hal. 453-467.

Ekayani, A. (2013). Analisis faktor faktor yang mempengaruhi kecenderungan

penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bei periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan

Humanika Singaraja. Vol 3, No.1.

Fanny, M., dan Saputra, S., (2005). Opini audit going concern : kajian

berdasarkan model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, dan

reputasi kantor akuntan publik (Studi pada emiten bursa efek Jakarta).

Simposium Nasional Akuntansi VIII.966-978.

67

Page 87: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

68

Gideon. (2005). Kualitas laba: Studi pengaruh mekanisme corporate governance

dan dampak manajemen laba dengan menggunakan analisis jalur.

Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Halim, A. (2014). Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi

keempat.Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Halim. (2014). Manajemen Keuangan Sektor Publik, Jakarta: Salemba Empat.

Handayani, F., (2013). Pengaruh kualitas audit, pertumbuhan perusahaan,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan opini audit tahun

sebelumnya terhadap opini audit going concern pada perusahaan jasa yang

terdaftar di bursa efek indonesia (BEI). Skripsi. Program

SarjanaUniversitas Islam Riau. Pekanbaru.

Harahap, S.S., (2002). Auditing Dalam Perspektif Islam. 7 Januari 2014.

http://www.bpkp.go.id/polsoskam/konten/368/Auditing-Dalam-Perspektif-

Islam.bpkp

Herawaty, V. (2004). Peran praktek corporate governnace sebagai moderating

variable dari pengaruh earnings management terhadap nilai perusahaan.

Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Herawaty, V., (2008). Peran corporate governance sebagai moderating variable

dari pengaruh earning management terhadap nilai perusahaan. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan , Vol.10 No.2.

Indriantoro, N.B.S., (2002). Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan

Manajemen, (Yogyakarta: BPFE).

Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Pernyataan Standar Auditing No. 30, Pertimbangan Auditor Atas

Kemampuan Entitas Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya

Seksi 341. Per 31 Maret 2011, Jakarta : Salemba Empat.

Page 88: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

69

Iskandar, T. M., Mohd M. R., Norazura M. N., Norman M. S., dan Muhammad J.

A., (2011). Corporate governance and going concern problems: evidence

from malaysia. International Jurnal Corporate Governance. Vol. 2 No. 2.

pp.119-137

Januarti, I., dan Fitrianasari, E. (2008). Analisis rasio keuangan dan rasio non

keuangan yang mempengaruhi auditor dalam memberikan opini going

concern pada auditee (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bej tahun 2000-2005). Jurnal Maksi, UNDIP Vol. 8 No. 1: 43-

58.

Januarti, I. (2009). Analisis pengaruh faktor perusahaan, kualitas auditor,

kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern

(perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia). In:

Simposium Nasional Akuntansi 12 (SNA 12), 4 - 6 November 2009,

Palembang.

Jensen, M.C., and Meckling, WH., (1976). Theory of the firm, managerial

behaviour, agency costs & ownership structure. Journal of Financial

Economics. Vol 3 October. Pp 305-360.

Junaidi, dan Hartono, J. (2010). Faktor non keuangan pada opini going concern.

Jurnal SNA III, Simposium Nasional Akuntansi III Purwokerto 2010. 1-23.

Komalasari, A. (2004). Analisis pengaruh kualitas opini auditor dan proxy going

concern terhadap opini auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9

No. 2, Juli: 1-14.

Komang A. V., dan Utama .K., (2013). Pengaruh reputasi auditor, disclosure,

audit client tenure pada kemungkinan pengungkapan opini audit going

concern (Studi pada perusahaan real estate dan property di BEI periode

2009-2012). Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Denpasar.

Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). “Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia”.

Page 89: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

70

Linoputri F. P., (2010). “Pengaruh corporate governance terhadap penerimaan

opini audit going concern.” skripsi. universitas diponegoro. semarang.

mckeown, et al., 1991. “towards an explanation of audiotor failure to

modify the audit opinions of bankrupt companies”, Auditing: A Journal of

Practice and Theory, Supplement, 1-13.

McKinley et al, (1985). An Examination of the Influence of CPA firm Type, Size,

and MAS Provision on Loan Officer Decision and Perceptions, Journal of

Accounting Research, Vol. 23, No. 2, pp. 887-96.

Muhammad. (2008). Metodologi penelitian ekonomi Islam. Yogyakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Mutchler, et al. (1997). The Influence of Contrary Information and Mitigating

Factors on Audit Opinion Decisions on Bankrupt Companies. Journal of

Accounting Research, Vol. 35 No. 2 (Autumn): 295-310.

Muttaqin, A.N., (2012). Analisis pengaruh rasio keuangan dan faktor non

keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern (studi empiris

pada perusahaan manufaktur di bei tahun 2008-2010). Jurnal Akuntansi,

Vol.1 No.2 Hlm 1-13.

Mutchler, J., (1985). “A multivariate analysis of the auditor’s going concern

opinion decision” Journal of Accouning Research. Autumn. 668 – 68.

Nanda, F.R. (2015). “Pengaruh audit tenure, disclosure, ukuran kap, debt

default,opinion shopping dan kondisi keuangan terhadap penerimaan opini

audit going concern (pada perusahaan yang terdaftar pada index syariah

bei).” Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol. 24

Nurul .A., Emrinaldi N. D. P., dan Nur .A., (2012). Pengaruh audit

tenure,disclosure, ukuran kap, debt default, opinion shopping, dan kondisi

keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan

Page 90: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

71

real estate dan property di bursa efek indonesia. Jurnal Ekonomi Vol.20,

No. 4. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Pekanbaru.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008. Tentang Jasa Akuntan

Publik.

Praptitorini, M.D., dan Indira J. (2007). Analisis pengaruh kualitas audit, debt

default, dan opinion shopping terhadap penerimaan opini going concern.

Makalah disampaikan dalam simposium nasional akuntansi X. Makassar:

26-28 juli

Puspitasari, A.S., (2014). Pengaruh proporsi dewan komisaris independen,

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap pemberian

opini audit going concern (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bei tahun 2010-2012). Jurnal Akuntansi Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

Rabiah. (2015). Pengaruh dewan direksi, dewan komisaris, komite audit dan

kepemilikan institusional terhadap opini audit asumsi going concern. Jom

FEKON Vol. 2 No. 2

Riyanda, M.P.P., dan Susi I. (2013). Hubungan financial distress dan mekanisme

gcg terhadap pelaporan audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

bursa efek indonesia periode 2005. Econo Sains. Volume XI. Nomor 1.

Santosa, A.F., dan Wedari, L.K., (2007). Analisis faktor yang mempengaruhi

kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Jurnal Akuntansi &

Auditing Indonesia, Vol. 11, No. 2, Desember 2007: 141-151.

Setiawan, S. (2006). Opini going concern dan prediksi kebangkrutan perusahaan.

Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol V No 1. Mei. Hal 59-67.

Shleifer, A. dan Vishny R.W.. (1986). Large shareholders and corporate control.

Journal of Political Economy. Vol. 94, hal. 461-488.

Page 91: PENGARUH AUDIT TENURE DEBT DEFAULT, REPUTASI …eprints.iain-surakarta.ac.id/271/1/29. Akbar Yassin.pdf · 2 pengaruh audit tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran perusahaan,

72

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :

Alfabeta

Sujoko dan Soebiantoro. (2007). Pengaruh struktur kepemilikan saham, leverage,

faktor intern dan faktor ekstern terhadap nilai perusahaan (studi empiric

pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di bursa efek jakarta).

Jurnal Ekonomi Manajemen. Volume 9. Nomor 1.

Susiana dan Arleen H. (2007). Analisa pengaruh indepedensi, mekanisme

corporate governance, kualitas audit terhadap integritas Laporan

Keuangan.SNA. X. Unhas Makasar. 26-28 Juli 2007.

Tjahjani, Fera dan Rysa F.N. (2014). Audit Going Concern Opinion, Influenced

by Audit Quality, Leverage, Prior Audit Opinion, Growth and Size Of The

Company. Business and Economic Tranformation Towards AEC 2015.

Ujiyantho, Arief dan Pramuka, B.A. (2007). Mekanisme corporate governance,

manajemen laba dan kinerja keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.

Makasar.

Werastuti, dan Desak N.S. (2013). Pengaruh auditor client tenure, debt default,

reputasi auditor, ukuran klien dan kondisi keuangan terhadap kualitas audit

opini audit going concern. Jurnal Riset Akuntansi. Vol.2 No.1.

Widodo, dan Sari, D.M. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam

memberika opini going concern (perusahaan manufktur yang terdaftar di

bei tahun 2004-2009). Skripsi Tidak Dipublikasikan Universitas

Diponegoro, Semarang.

Widyantari. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana.

www.idx.co.id