PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK...

55
PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING MATERIAL KOMPOSIT SERAT IJUK-EPOXY SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin oleh Khaerul Mukmin 5212414008 TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK...

Page 1: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP

KEKUATAN TARIK DAN BENDING MATERIAL

KOMPOSIT SERAT IJUK-EPOXY

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin

oleh

Khaerul Mukmin

5212414008

TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

ii

Page 3: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

iii

Page 4: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

iv

Page 5: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

v

Page 6: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Ingat Allah saat hidup tak berjalan sesuai keiginanmu.

Allah pasti punya jalan yang lebih baik untukmu

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua

orang tua serta keluarga, semata-mata

membuat mereka bahagia. Dengan ridhonya

kelak semoga itu yang akan mengantarkan

ke surga.

Page 7: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

vii

SARI ATAU RINGKASAN

Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

Bending Material Komposit Serat Ijuk-Epoxy, Dr. Rahmat Doni Widodo, S.T.,

M.T. Teknik Mesin.

Dilakukan penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi sifat mekanik

bahan komposit serat ijuk-epoxy ditinjau dari variasi arah serat. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arah serat komposit ijuk-epoxy

terhadap kekuatan dan modulus elastisitas bending dan tarik.

Metode yang digunakan adalah eksperimen. Material yang digunakan serat

ijuk dan epoxy. Arah serat yang digunakan yaitu 00

+ 00, 0

0 + 45

0, 0

0 + 90

0, dan 45

0

+ 900. Prosentase yang digunkan serat ijuk 40% resin epoxy 60%. Pembuatan

komposit menggunakan metode hand lay-up. Standar uji bendig menggunakan

ASTM D-790 03 dan uji tarik mengunakan standar ASTM D-3039.

Hasil penelitian didapatkan rata-rata nilai kekuatan dan modulus elastititas

bending tertinggi pada variasi 0°+0° sebesar 76,38 MPa dan 4,477 GPa.

Penggunaan variasi arah serat menaikkan kekuatan dan modulus elastititas

bending terhadap100% epoxy. Rata-rata nilai kekuatan dan modulus elastititas

tarik tertinggi pada 0°+0° yaitu 77,385 MPa dan 2,113 GPa. Penggunaan orientasi

serat menaikan nilai kekuatan dan modulus elastititas tarik.

Kata Kunci: komposit epoxy, serat ijuk, variasi arah serat, uji bending, uji tarik.

Page 8: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Variasi Serat Ijuk

Terhadap Kekuatan Tarik dan Bending Material Komposit Serat Ijuk-Epoxy”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Strata-1 untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

Skripsi ini dapat terselesaikan tak lepas dari bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Rusiyanto, S.Pd, M.T., Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

4. Samsudin Anis, S. T., M.T.Ph.D., Koordinator Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

5. Dr. Ir. Rahmat Doni Widodo, S.T., M.T. IPPDosen Pembimbing Skripsi.

6. Ir. Agus Nugroho, S,Pd., M.T., IPP., Dosen penguji Skripsi.

7. Orangtua tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan maupun

motivasi.

8. Semua teman-teman di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang,

khususnya teman-teman Prodi Teknik Mesin S1, yang telah mendukung

penulis dalam penyelesaian proposal skripsi ini.

Page 9: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

ix

9. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung

maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis telah berusaha semaksikmal mungkin dalam mengerjakan skripsi,

bila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,

baik dalam penulisan maupun penjelasan yang disebabkan keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis memohon maaf

dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dunia keteknikan.

Semarang, Maret 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................................vi

RINGKASAN ........................................................................................................ vi

PRAKATA .......................................................................................................... viiii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4

1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

Page 11: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xi

1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .................................... 7

2.1. Kajian Pustaka .......................................................................................... 7

2.2. Landasan Teori ....................................................................................... 10

2.2.1. Material Komposit .......................................................................... 10

2.2.2. Klasifikasi Bahan Komposit ........................................................... 13

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Performa Komposit ........................... 16

2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Material Komposit .............................. 17

2.2.6. Ijuk (Arenga pinnata) ...................................................................... 22

2.2.7. Perlakuan Alkali Serat Ijuk ............................................................. 23

2.2.8. Resin Epoxy ..................................................................................... 26

2.2.9. Fraksi Volume dan Massa Komposit .............................................. 27

2.2.10. Pengujian Tarik ............................................................................... 29

2.2.11. Pengujian Bending .......................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................. 35

3.1.1. Waktu .............................................................................................. 35

3.1.2. Tempat............................................................................................. 35

3.2. Desain Penelitian .................................................................................... 35

3.2.1. Diagram Alir Pelaksanaan............................................................... 35

Page 12: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xii

3.2.2. Proses penelitian.............................................................................. 37

3.3. Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 43

3.3.1. Alat penelitian ................................................................................. 43

3.3.2. Bahan Penelitian.............................................................................. 47

3.4. Parameter Penelitian ............................................................................... 48

3.4.1. Parameter Bebas .............................................................................. 48

3.4.2. Parameter Terikat ............................................................................ 49

3.4.3. Parameter Kontrol ........................................................................... 49

3.5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 51

3.5.1. Dokumentasi ................................................................................... 51

3.5.2. Uji Laboratorium ............................................................................. 51

3.6. Kalibrasi Instrumen ................................................................................ 51

3.6.1. Kalibrasi Timbangan Digital ........................................................... 51

3.6.2. Kalibrasi Mesin Uji Tarik dan Bending .......................................... 52

3.7. Teknik Analisis Data .............................................................................. 52

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 53

4.1. Deskripsi Data ........................................................................................ 53

4.1.1. Hasil Uji Bending............................................................................... 53

4.1.2. Hasil Uji Tarik .................................................................................... 54

4.2. Analisis Data .............................................................................................. 55

Page 13: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xiii

4.2.1. Analisa Hasil Uji Bending .................................................................. 55

4.2.2. Analisa Hasil Uji Tarik ....................................................................... 60

4.3. Pembahasan ................................................................................................ 65

4.3.1. Pengaruh Variasi Arah Serat Terhadap Kekuatan Bending dan

Modulus Elastisitas Bending ............................................................................. 65

4.3.2. Pengaruh Variasi Arah Serat Terhadap Kekuatan Tarik dan Modulus

Elastisitas Tarik ................................................................................................. 66

4.3.3. Perbandingan Hasil Penelitian Untuk Pembuatan Body Sepeda Motor

67

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 69

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 69

5.2. Saran ....................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71

LAMPIRAN .......................................................................................................... 71

Page 14: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sifat-sifat mekanik serat ijuk aren ....................................................... 23

Tabel 2.2. Spesifikasi Resin Epoxy ....................................................................... 27

Tabel 3.1 kebutuhan material untuk spesimen uji tarik...................................... 38

Tabel 3.2 kebutuhan material untuk spesimen uji bending ................................... 39

Tabel 3.3 kebutuhan spesimen .............................................................................. 42

Tabel 3.4 Tabel pengambilan data uji tarik ........................................................... 49

Tabel 3.5 Tabel pengambilan data uji bending ..................................................... 50

Tebel 4.1 Data hasil uji bending ........................................................................... 53

Tebel 4.2 Data hasil uji Tarik ................................................................................ 54

Tebel 4.3 Nilai Kekuatan bending ........................................................................ 56

Tebel 4.4 Nilai modulus elastisitas bending ......................................................... 58

Tebel 4.5 Nilai Kekuatan tarik .............................................................................. 61

Tebel 4.6 Nilai modulus elastisitas tarik ............................................................... 63

Page 15: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Klasifikasi Bahan Komposit yang Umum Dikenal (Hadi, 2000) .....13

Gambar 2.2 Jenis komposit serat ...........................................................................15

Gambar 2.3 Penampang uji Three Point Bending..................................................31

Gambar 2.4 Penampang uji Three Point Bending..................................................34

Gambar 3.1. Diagram alir penelitian......................................................................36

Gambar 3.2 Spesimen uji tarik ASTM D3039 .......................................................41

Gambar 3.3 Spesimen uji bending ASTM D790 ...................................................42

Gambar 3.4. Mesin uji tarik dan uji bending Torontech .......................................44

Gambar 3.5. Alat timbang digital...........................................................................44

Gambar 3.6. Gelas ukur .........................................................................................45

Gamabar 3.7. Amplas.............................................................................................46

Gambar 3.8. Rol Paddle AR 102 x 140 mm .........................................................46

Gambar 3.9. Serat ijuk ...........................................................................................47

Gambar 3.10. Resin epoksi dan hardener .............................................................47

Gambar 3.11. NaOH liqiud ....................................................................................48

Gambar 4.1 Perbandingan Pengaruh Variasi Arah Serat Terhadap Kekuatan

Bending Komposit ................................................................................................. 56

Gambar 4.2 Perbandingan Pengaruh Variasi Arah Serat Terhadap Modulus

Elastisitas Bending Komposit ............................................................................... 59

Gambar 4.3 Perbandingan Pengaruh Variasi Arah Serat Terhadap Kekuatan Tarik

Komposit ............................................................................................................... 61

Page 16: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xvi

Gambar 4.4 Perbandingan Pengaruh Variasi Arah Serat Terhadap Modulus

Elastisitas Tarik Komposit. ................................................................................... 64

Gambar 4.5 Penampang penguujian bending, arah beban gaya dan arah serat.....68

Gambar 4.6 Penampang pengujian tarik, arah beban gaya dan arah serat ............ 68

Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Kekuatan Tarik varian terhadap penelitian yang

sudah dilakukan ..................................................................................................... 68

Page 17: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Spesimen Uji Bending ................................................................. ..... 71

Lampiran 2. Spesimen Uji Tarik ...................................................................... ..... 72

Lampiran 3. Spesimen Hasil Uji Bending ........................................................ ..... 73

Lampiran 4. Spesimen Hasil Uji Tarik ............................................................ ..... 74

Lampiran 5. Data Hasil Uji Bending ................................................................ ..... 75

Lampiran 6. Data Hasil Uji Tarik .................................................................... ..... 88

Page 18: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan rekayasa teknologi saat ini tidak hanya bertujuan untuk

membantu umat manusia, tetapi harus mempertimbangkan aspek lingkungan.

Bahkan banyak negara di dunia kini berupaya membuat produk yang ramah

lingkungan tanpa melupakan tujuan awal produk tersebut diciptakan. Material

yang ramah lingkungan, mampu didaur ulang, serta mampu dihancurkan sendiri

oleh alam merupakan tuntutan teknologi sekarang ini. Perkembangan material

komposit berpenguat serat alami kini mulai diperhitungkan. Hal ini disebabkan

karena komposit memiliki beberapa keunggulan tersendiri dibandingkan bahan

teknik alternatif lainnya seperti bahan komposit lebih kuat, tahan terhadap korosi,

lebih ekonomis, dan sebagainya. Komposit adalah material yang terbentuk dari

kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran

yang tidak sama, dimana sifat mekanik dari masing-masing material

pembentuknya tidak sama (Sriwita dan Astuti, 2014: 30).

Pemakaian material komposit secara tepat dan efisien membutuhkan

pengetahuan yang luas akan sifat-sifat mekaniknya. Pengujian bahan dilakukan

untuk mengetahui sifat-sifat mekanik bahan atau cacat pada produk, sehingga

pemilihan bahan dapat dilakukan dengan tepat untuk suatu keperluan. Banyak

standar mengenai cara melakukan pengujian serta batasannya yang telah dibahas

oleh para insinyur dan ilmuwan, sehingga hasil-hasil pengujian harus sesuai

dengan setiap klasifikasi suatu bahan tertentu (Putranto, 2011: 1).

Page 19: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

2

Penelitian yang dilakukan oleh Samlawi dkk (2017) dengan judul

“Pembuatan dan Karakterisasi Material Komposit Serat Ijuk (Arenga Pinnata)

Sebagai Bahan Baku Cover Body Sepeda Motor”. Dalam penelitian tersebut

menggunkan komposisi fraksi massa serat ijuk dan resin polyester adalah

30%:70%, 40%:60% dan 50%:50% dengan orientasi sudut serat 0:0:0,

menggunakan metode pembutan komposit hand lay-up. Setelah dilakukan

pengujian impact dan pengujian tarik material komposit serat ijuk dengan

komposisi fraksi massa 50%:50% layak untuk dijadikan bahan alternatif cover

body sepeda motor.

Pada komponen suatu kendaraan, komponen yang paling potensial untuk

direduksi adalah komponen struktur utama yaitu bagian lantai, body dan rib.

Usaha mereduksi berat material pada komponen tersebut dilakukan untuk

menekan jumlah konsumsi bahan bakar, maka rasio kekuatan dan densitas suatu

material salah satu sifat penting yang perlu diperhitungkan. Salah satu pilihan

solusi adalah mengganti material komponen struktur utama dengan suatu material

komposit (Utama dan Zakiya, 2016: 60). Pesatnya perkembangan industri

automotif, akan mendorong pertumbuhan industri aksesoris kendaraan bermotor

sebagai penyokong industri tersebut. Keberadaan produksi aksesoris kendaraan

bermotor tersebut, di samping untuk memasok ke pabrikan mobil atau original

equipment manufacturer (OEM), juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen

(aftermarket), baik di pasar domestik maupun internasional, berkenaan dengan hal

tersebut diperlukan upaya untuk menggunakan serat alam sebagai bahan dasar

Page 20: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

3

pembuatan bahan baku panel aksesoris industri automotif menggantikan serat

sentesis, misalnya serat ijuk yang keberadaannya sangat melimpah.

Serat ijuk (Arenga Pinnata) adalah serat alam yang istimewa

dibandingkan dengan serat alam lainnya. Serat berwarna hitam yang dihasilkan

dari pohon aren memilki banyak keistimewaan diantaranya tahan lama, tidak

mudah terurai, serta tahan terhadap asam dan garam air laut. Salah satu bentuk

pengolahan dari serat ijuk adalah tali ijuk yang telah digunakan yaitu untuk

mengikat berbagai peralatan nelayan laut dan mencegah penembusan rayap tanah.

Serat ijuk aren sering digunakan sebagai bahan pembungkus pangkal kayu-kayu

bangunan yang ditanam dalam tanah untuk memperlambat pelapukan kayu dan

mencegah serangan rayap (Samlawi, dkk. 2017: 2). Penelitian ini menggunakan

serat ijuk yang dihasilkan dari pohon Aren (Arenga Pinnata) sebagai penguat

sedangkan sebagai matriknya menggunakan resin epoxy. Ijuk merupakan serat

alam yang memiliki sifat yang elastis, keras, tahan air, dan sulit dicerna oleh

organisme perusak.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian akan menganalisa tentang

pengaruh variasi arah serat ijuk terhadap kekuatan tarik dan bending material

komposit serat ijuk-epoxy dengan arah variasi serat ,

dan . Penelitian ini dilakukan pembuatan komposit berpenguat serat

dengan memanfaatkan serat ijuk yang dihasilkan oleh pohon aren sebagai

reinforcement atau penguat (filler) untuk bahan komposit. Matrik yang digunakan

dalam penelitian ini matrik dari resin epoxy. Resin terdiri dari dua macam yaitu

resin thermoset dan resin thermoplastic. Dalam penelitian ini yang digunakan

Page 21: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

4

adalah resin thermoset dimana resin thermoset akan mengeras jika dipanaskan,

namun jika dipanaskan lebih lanjut tidak akan melunak, atau dengan kata lain

proses pengerasannya irreversible. Resin thermoset tidak dapat didaur ulang

karena telah membentuk ikatan silang antara rantai–rantai molekulnya.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Pembutan material komposit serat ijuk-epoxy dengan varisasi arah serat masih

jarang dilakukan.

2. Serat ijuk sangat melimpah di Indonesia tetapi dalam pemanfaatannya masih

terbatas peralatan rumah tangga, sehingga perlu diadakan penelitian material

komposit serat ijuk-epoxy.

1.3. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang

dimaksud dalam penelitian ini penulis membatasinya pada ruang lingkup

penelitian sebagai berikut.

1. Bahan penguat yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat ijuk yang

dihasilkan dari pohon aren (Arenga Pinnata).

2. Bahan pengikat (matriks) yang digunakan adalah resin epoxy tipe Bisphenol A-

Epichlorohydrin dengan epoxy hardenernya tipe Polyaminoamide.

3. Arah variasi serat pada penelitian ini ada empat variasi arah yang pertama

(2 lapisan ijuk + epoxy), varian yang kedua (2 lapisan ijuk +

Page 22: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

5

epoxy), varian ketiga (2 lapisan ijuk + epoxy), dan varian keempat

(2 lapisan ijuk + epoxy).

4. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan spesimen pengujian

pengujian tarik standar ASTM D3039 dan spesimen uji bending (metode three

point bending) standar ASTM D790-02.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah maka permasalahan yang akan dianalisis

pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh arah serat ijuk terhadap kekuatan tarik material

komposit serat ijuk-epoxy?

2. Bagaimana pengaruh arah serat ijuk terhadap kekuatan bending material

komposit serat ijuk-epoxy?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh arah serat ijuk terhadap kekuatan tarik material

komposit serat ijuk-epoxy.

2. Untuk mengetahui pengaruh arah serat ijuk terhadap kekuatan bending

material komposit serat ijuk-epoxy.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari diadakannya penelitian ini antara lain adalah :

1. Untuk pengembangan ilmu dalam bidang rekayasa bahan teknik tentang

material komposit.

Page 23: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

6

2. Penelitian ini dapat menambah informasi bagi pembacanya, dan digunakan

sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berbasis serat ijuk pada

bahan komposit.

3. Dapat direkomendasikan pada industri yang berbasis komposit tentang

material yang digunakan memiliki keunggulan, yaitu: sifat-sifat mekanik

yang baik, mudah diperoleh, harganya yang murah dan ramah lingkungan.

4. Hasil penelitian bermanfaat sebagai sumbangsih bidang material dan

teknologi, sehingga dapat dibaca oleh peneliti-peneliti lain.

Page 24: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu digunakan sebagai kajian pustaka serta acuan untuk

penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait

dengan komposit sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Samlawi dkk (2017) dengan judul

“Pembuatan Dan Karakterisasi Material Komposit Serat Ijuk (Arenga Pinnata)

Sebagai Bahan Baku Cover Body Sepeda Motor”. Dalam penelitian tersebut

menggunakan komposisi fraksi massa serat ijuk dan resin polyester adalah

30%:70%, 40%:60% dan 50%:50% dengan orientasi sudut serat 0, 0, dan 0,

menggunakan metode pembutan komposit hand lay up. Setelah dilakukan

pengujian impact dan pengujian tarik material komposit serat ijuk dengan

komposisi fraksi massa 50%:50% layak untuk dijadikan bahan alternatif cover

body sepeda motor.

Pada komposisi fraksi massa antara serat ijuk dan resin 30%:70%

menghasilkan energi impak sebesar 45,7125 joule/ , kukatan tarik sebesar

19,15 MPa dan elongasi sebesar 2,77%. Pada komposisi fraksi massa 30%:70%

kekuatan serat tidak dominan karena komposisi didominasi oleh resin, yang

ditandai dengan bentuk patahan yang rata. Komposisi fraksi massa serat ijuk dan

resin 40%:60% menghasilkan energi Impak sebesar 86,45625 joule/ ,

Kekuatan tarik sebesar 24,45 MPa dan elongasi 2,97%. Kekuatan resin masih

Page 25: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

8

lebih dominan dibanding kandengan kekuatan seratnya namun demikian serat

masih berkontribusi untuk menahan beban setelah resin tidak bisa lagi menahan

beban tersebut, dan komposisi ini mempunyai sifat yang ulet. Komposisi fraksi

massa serat ijuk dan resin 50%:50% menghasilkan nilai energi impact tertinggi

sebesar 198,75 Joule/ , pengujian tarik menunjukkan komposisi fraksi massa

50%:50% menghasilkan nilai kekuatan tarik sebesar 27,09 MPa dan mengasilkan

nilai elongasi terbaik sebesar 4,02%, nilai kekuatan tarik tersebut merupakan nilai

kekuatan tarik yang paling mendekati nilai kekuatan tarik material pembanding

sebesar 30,24 MPa. Pada penelitian Samlawi dkk (2017) melakukan penelitian

tentang variasi fraksi volume dan menggunkan resin polyester jadi penelitian

selanjutnya perlu diteliti tentang variasi arah serat ijuk dengan menggunakan resin

epoxy.

Penelitian yang dilakukan oleh Basuki Widodo (2008) dengan judul

”Analisa Sifat Mekanik Komposit Epoksi Dengan Penguat Serat Pohon Aren

(Ijuk) Model Lamina Berorientasi Sudut Acak (Random)”. Komposisi serat dan

epoxy yaitu 20:80, 30:70, 40:60, 50:50 dan 60:40. Widodo menyimpulkan bahwa

dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh kekuatan tarik komposit tertinggi

pada fraksi berat serat 40%. Pada untuk kekuatan impak komposit tertinggi juga

pada fraksi besar serat 40%. Pada penelitian Basuki Widodo fraksi volume serat

40% dan epoxy 60% digunakan sebagai acuan penelitian.

Penelitian oleh Purkuncoro dan Sonief (2017) dengan judul “Pengaruh

Perlakuan Alkali (NaOH) Serat Ijuk (Arenga Pinata) Terhadap Kekuatan Tarik”.

Pada penelitian tersebut serat Arenga Pinata dan permukaan serat dibersihkan

Page 26: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

9

menggunakan larutan NaOH dengan variasi 0%, 2%, 5%, dan 10% dan direndam

selama 2 jam. Setelah dilakukan uji tarik didapatkan hasil pengujian perlakuan

alkali 0% kekuatan tarik rata – ratanya 102,72 MPa, kemudian perlakuan alkali 2

% kekuatan tarik rata – ratanya 114,37 MPa, perlakuan alkali 5% kekuatan tarik

rata – ratanya 138,71 MPa, dan perlakuan alkali 10% 36,12 MPa. Dari hasil yang

didapat bahwa bertambahnya prosentasi alkali ( NaOH) mulai tanpa NaOH, 2%

NaOH, 5% NaOH, semakin naik kekuatan tarik serat ijuk, namun pada saat

ditambahkan 10% NaOH, kekuatan tarik serat ijuk semakin menurun. Metode

perendaman serat ijuk ke dalam NaOH yang dilakukan oleh Purkuncoro dan

Sonief, akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Waktu perendaman

yang akan digunakan selama 2 jam dengan konsentrasi NaOH 5%.

Penelitian oleh Fahmi dan Hermansyah (2011) dengan judul “Pengaruh

Orientasi Serat pada Komposit Resin Polyester/Serat Daun Nanas Terhadap

Kekuatan Tarik”. Dari penelitian tersebut dilakukan pengujian tarik komposit

berpenguat serat nanas dengan resin polyester dengan orientasi serat

dan pengujian menggunakan standar ASTM D3039 didapatkan kekuatan

tarik maksimum terdapat pada komposit yang memiliki orientasi serat

dapat diartikan bahwa variasi orientasi serat pada komposit menghasilkan

sifat mekanik yang lebih baik dari orientasi serat . Hal ini terjadi karena

serat dari daun nanas terjalin alami, yang mana didalamnya terdapat dua lapisan

serat dengan arah yang berbeda, serat bagian atas dan bawah lebih besar dari pada

serat yang letaknya ditengah yang berupa serabut-serabut kecil. Variasi serat

dan memberi pengaruh signifikan terhadap kekuatan tarik

Page 27: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

10

komposit dengan perlakuan serat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Fahmi dan

Hermansyah (2011) orientasi serat dan standar pengujian tarik

ASTM D 3039 digunakan sebagai acuan penelitian.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Material Komposit

Material komposit merupakan material yang tersusun dari

campuran/kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utama yang secara makro

berbeda di dalam bentuk dan komposisinya yang pada dasarnya tidak dapat

dipisahkan (Fahmi dan Hermansyah, 2011 : 47). Komposit berasal dari kata kerja

“to compose” yang berarti menggabung atau menyusun, sehingga dapat diartikan

sebagai gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Secara umum,

material komposit terdiri dari dua unsur, yakni serat (fiber) yang berperan sebagai

bahan pengisi dan dan bahan pengikat dari serat-serat tersebut yang dikenal

dengan matrik. Gabungan dari serat dan matrik ini akan memberikan

performa/kekuatan komposit yang berbeda dengan sifat dan karakter dari bahan

yang menyusun suatu material komposit.

Material komposit merupakan salah satu jenis material di dalam dunia

teknik yang dibuat dengan penggabungan dua macam bahan yang mempunyai

sifat berbeda menjadi satu material baru dengan sifat yang berbeda pula.

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih

material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen, dimana sifat

mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda dari campuran

Page 28: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

11

tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan

karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya.

Sifat material komposit sangat dipengaruhi oleh sifat dan distribusi unsur

penyusun, serta interaksi antara kedua bahan. Parameter penting lain yang

mungkin mempengaruhi sifat bahan komposit adalah bentuk, ukuran, orientasi

dan disribusi dari penguat (filler) dan berbagai ciri-ciri dari matrik. Sifat mekanik

merupakan salah satu sifat bahan komposit yang sangat penting untuk dipelajari.

Untuk aplikasi struktur, sifat mekanik ditentukan oleh pemilihan bahan. Sifat

meka nik bahan komposit bergantung pada sifat bahan penyusunnya. Peran utama

dalam komposit berpenguat serat adalah untuk memindahkan tegangan (stress)

antara serat, memberikan ketahanan terhadap lingkungan yang merugikan dan

menjaga permukaan serat dari efek mekanik dan kimia. Kontribusi serat sebagian

besar berpengaruh pada kekuatan tarik (tensile strength) bahan komposit. Suatu

penguat komposit pada umumnya mempunyai sifat kurang ulet tetapi lebih kaku

serta lebih kuat. Fungsi dari penguat yaitu untuk penopang kekuatan dari

komposit, sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari

penguat yang digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit

mulanya diterima oleh matrik akan diteruskan kepada penguat, sehingga penguat

akan menahan beban sampai beban maksimum. Jadi suatu penguat harus

mempunyai tegangan tarik dan modulus elastisitas yang lebih tinggi dari pada

matrik penyusun komposit (Utama dan Zakiyya, 2016 : 61).

Material komposit biasanya dibangun dari dua fase, yaitu fase matriks dan

fase disperse (penambah)/reinforcement. Geometri penyusunan pada fase disperse

Page 29: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

12

sangat berpengaruh. Geometri tersebut dapat meliputi konsentrasi disperse,

ukuran, tebal lapisan disperse, jarak penyusunnya dan oreantasinya. Polimer,

logam, dan kramik biasanya sebagai fase matriks dan serat glass, serat karbon,

whisker, asbes dan serat alam sebagai fase dispersinya. Sifat-sifat mekanik bahan

komposit, seperti kekuatan, kekakuan, keliatan dan ketahanan tergantung dari

geometri dan sifat-sifat seratnya.

Berdasarkan asal penguatnya komposit dibagi menjadi tiga meliputi

komposit serat sintetis, komposit serat alam, dan komposit hybrid (safitri, 2017).

1. Komposit serat sintetis

Komposit serat sintetis adalah komposit dengan serat penguat yang berasal

pembuatan rekayasa industri, seperti kevlar, karbon, dan fiberglass.

2. Komposit serat alam

Komposit serat alam adalah komposit dengan serat penguat yang berasal dari

hewan atau tumbuh-tumbuhan, seperti serat bambu, sisal, rami, dan kenaf.

Komposit ini memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan serat

sintetis dikarenakan bahannya berlimpah di alam.

3. Komposit serat hybrid

Komposit serat hybrid adalah komposit dengan serat penguat terdiri dari serat

alam dan serat sintetis, tujuan dibuatnya komposit hybrid adalah untuk

melengkapi sisi terlemah dari salah satu serat yang digunakan.

Page 30: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

13

2.2.2. Klasifikasi Bahan Komposit

Klasifikasi komposit dapat dibentuk dari sifat dan stukturnya. material

komposit dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Skema sederhana dari

klasifikasi komposit yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 (Dwi, 2018 : 11).

Gambar 2.1. Klasifikasi Bahan Komposit yang Umum Dikenal (Dwi, 2018 : 11).

Gambar 2.1 menunjukkan klasifikasi bahan komposit yang secara garis besar

terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate composite) dan

bahan kompsoit serat (fibre composite). Komposit partikel terdiri atas partikel-

partikel yang diikat oleh matriks, dengan bentuk partikel yang bermacam-macam

seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan bentuk-bentuk yang tidak beraturan

secara acak, tetapi memiliki dimensi yang sama secara merata. Sedangkan bahan

komposit serat terdiri atas serat-serat yang diikat oleh matriks. Bahan komposit

serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang (continuous fiber) dan serat

Bahan Komposit

Komposit Partikel Komposit Serat

Arah Acak Arah Teratur

Serat Satu Lapis Serat Multi Lapis

Laminat Hibrid

Serat Kontinyu Serat Tidak Kontinyu

Arah Acak Arah Teratur Serat Satu Arah

(Unidirectional)

Serat Dua

Arah (Woven)

Page 31: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

14

pendek (short fiber atau whiskers). Serat pendek mempunyai orientasi acak dan

tidak teratur. Fungsi utama serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit,

sehingga besarnya kekuatan komposit tergantung dari serat yang digunakan. serat

panjang yang digunakan tidak terputus hingga ujung lamina material komposit.

Serat yang bisa digunakan adalah serat organik/alam (selulosa, polipropilena, ijuk,

goni, rami dan bambu), serat kaca, serat karbon, dan serat aramid.

Menurut Jones sebagaimana dikutip oleh Utama dan Zakiyya (2016: 62)

komposit berdasarkan bentuk penguatnya diklasifikasikan menjadi tiga macam

yaitu sebagai berikut.

1. Komposit Partikel (Particulate Composite)

Komposit partikel adalah komposit yang menggunakan partikel serbuk

sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriknya. Komposit

partikel banyak dibuat untuk bahan baku industri. Proses produksi yang mudah

juga menjadi salah satu pertimbangan bila komposit akan diproduksi massal.

Kelayakan bahan komposit partikel yang telah dibuat dapat diketahui dengan

melakukan pendekatan uji validitas. Adapun pendekatan yang dimaksud yaitu

dengan mengetahui modulus elastisitas komposit dalam rentang batas atas (upper

bound) dan batas bawah (lower bound).

2. Komposit Serat

Komposit serat adalah komposit yang terdiri dari serat dan matriks. Fungsi

utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit, sehingga tinggi

rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang digunakan, karena

tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima oleh matrik akan

Page 32: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

15

diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban sampai beban

maksimum. Oleh karena itu, serat harus mempunyai tegangan tarik dan modulus

elastisitas yang lebih tinggi dari pada matrik penyusun komposit. Pemilihan serat

atau penguat penyusun pada komposit juga harus mempertimbangkan beberapa

hal salah satunya harga. Hal ini penting karena sebagai pertimbangan bila akan

digunakan pada skala produksi besar. Jenis komposit serat terbagi menjadi empat

macam yaitu sebagai berikut.

a. Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinyu),

b. Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman),

c. Chopped fiber composite (komposit diperkuat seratpendek/acak),

d. Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak).

Gambar 2.2 Jenis komposit serat, (Utama dan Zakiya, 2016: 62); (a) Continous

fiber compisite; (b) Woven fiber composite; (c) Chopped fiber composite; (d)

Hybrid composite

Page 33: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

16

3. Komposit Lapis (Laminates Composites)

Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu

dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini yaitu

bimetal, pelapisan logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat.

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Performa Komposit

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja/performa komposit,

antara lain (Muslim dkk, 2013:28).

1. Faktor Serat

Serat merupakan bahan pengisi matrik yang digunakan untuk dapat

memperbaiki sifat dan struktur matrik yang tidak dimilikinya, juga diharapkan

mampu menjadi bahan penguat matrik pada komposit untuk menahan gaya yang

terjadi.

2. Letak Serat

Dalam pembuatan komposit tata letak dan arah serat dalam matrik yang akan

menentukan kekuatan mekanik komposit, dimana letak dan arah dapat

mempengaruhi kinerja komposit tersebut. Menurut tata letak dan arah serat

diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu:

a. One dimensional reinforcement, mempunyai kekuatan dan modulus

maksimum pada arah axis serat.

b. Two dimensional reinforcement (planar), mempunyai kekuatan pada dua arah

atau masing-masing arah orientasi serat.

c. Three dimensional reinforcement, mempunyai sifat isotropic kekuatannya

lebih tinggi dibanding dengan dua tipe sebelumnya.

Page 34: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

17

Pada pencampuran dan arah serat mempunyai beberapa keunggulan, jika orientasi

serat semakin acak (random) maka sifat mekanik pada satu arahnya akan

melemah, bila arah tiap serat menyebar maka kekuatannya juga akan menyebar

kesegala arah maka kekuatan akan meningkat.

3. Panjang Serat

Panjang suatu serat dalam pembuatan komposit serat pada matrik sangat

berpengaruh terhadap kekuatan. Serat panjang lebih kuat dibanding serat pendek.

4. Bentuk Serat

Pada umumnya, semakin kecil diameter serat akan menghasilkan kekuatan

komposit yang lebih tinggi. Selain bentuknya kandungan seratnya juga

mempengaruhi.

2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Material Komposit

Komposit bukan merupakan material yang baru. Material komposit sering

digunakan atau sering dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai material

teknik pengganti logam, tentunya komposit memiliki kelebihan dan kekurangan.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang umumnya dimiliki

material komposit, yaitu :

1. Kelebihan

Menurut Hendra sebagaimana dikutip oleh (Sari dkk, 2011: 92). Material

komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensional

seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa

sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, mudah dalam proses

pembentukan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini:

Page 35: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

18

a. Sifat-sifat mekanik dan fisik

matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat

mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat menghasilkan

komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan

konvensional. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah bila

dibandingkan dengan bahan konvensional, hal ini memberikan implikasi yang

lebih penting dalam konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai

kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional.

Implikasi adalah produk komposit akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari

logam. Pengurangan berat ialah suatu aspek yang penting dalam industri

pembuatan automotif, karena hal ini berhubungan dengan penghematan bahan

bakar. Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya

guna) yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang

dapat dihasilkan dengan mengubah lebih dari satu serat yang digunakan.

Contohnya dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk

menghasilkan komposit hybrid.

b. Mudah dibentuk

Material komposit yang mudah dibentuk merupakan suatu kriteria yang

penting dalam penggunaan suatu bahan untuk menghasilkan produk, hal ini

karena dikaitkan dengan produktivitas dan mutu suatu produk. Perbandingan

antara produktivitas dan mutu adalah penting dalam konteks pemasaran produk

yang berasal dari pabrik. Selain dari itu kemampuan untuk mudah dibentuk juga

dikaitkan dengan berbagai teknik pabrikasi yang dapat digunakan untuk

Page 36: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

19

memproses suatu produk. Dari hal tersebut jelas bahwa bahan komposit mudah

dibentuk dengan berbagai teknik pabrikasi yang merupakan daya tarik yang dapat

membuka ruang yang lebih luas bagi penggunaan bahan komposit. Contohnya

untuk komposit termoplastik yang mempunnyai kelebihan dari segi pemrosesan

yaitu dapat diproses dengan berbagai teknik pabrikasi yang umum yang biasa

digunakan untuk memproses termoplastik tanpa serat.

c. Biaya

Faktor biaya juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu

perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan

suatu produk seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya, bahan

mentah, pemrosesan, tenaga manusia dan sebagainya.

2. Kekurangan Material Komposit

Material komposit selain memiliki banyak kelebihan, juga memiliki

kekurangan, yaitu :

a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan

dengan metal

b. Material komposit masih cukup mahal untuk diproduksi, sehingga hanya

komponen atau bagian tertentu saja yang dibuat dari komposit.

c. Kurangnya kelurusan serat didalam matriks seringkali tidak diperhitungkan

2.2.5. Matriks

Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi

volume terbesar (dominan). Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai

kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah. Syarat pokok yang digunakan dalam

Page 37: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

20

komposit adalah matriks harus bisa meneruskan beban, sehingga serat harus bisa

melekat pada matriks dan kompatibel antara serat dan matrik, artinya tidak ada

reaksi yang mengganggu. Umumnya matriks dipilih yang mempunyai ketahanan

panas yang tinggi. Matriks mempunyai fungsi sebagai mentransfer tegangan

keserat, membentuk ikatan koheren permukaan matrik/serat, melindungi serat,

memisahkan serat, melepas ikatan, dan stabil setelah proses manufaktur.

Berdasarkan penyusunnya, matrik komposit dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu kelompok matrik polimer, komposit matrik logam, dan komposit

matrik keramik.

1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composite-PMC)

PMC memiliki keuntungan lebih ringan, tahan simpan, biaya pembuatan

lebih terjangkau, dapat diproduksi masal, ketangguhan baik, siklus fabrikasi dapat

dipersingkat, dan memiliki kemampuan mengikuti bentuk yang cukup baik.

Selanjutnya PMC memiliki sifat ringan, specific stiffeness tinggi, specific strength

tinggi, dan anisotropy. Jenis polimer yang banyak digunakan yaitu thermoplastic

dan thermoset (Maryanti et al., 2011). Thermoplastic adalah plastik yang

dilunakkan berulang kali (recycle) dengan menggunakan panas. Thermoplastic

akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu

tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik

(reversible). Misalnya poliester, poliuretan, Polieter sulfon, dan Polieter eterketon

(PEEK). Thermoset memiliki sifat tidak dapat mengikuti perubahan suhu

(irreversible). Bila sekali dipanaskan telah terjadi maka bahan tidak dapat

dilunakkan kembali. Misalnya epoksida, bismaleimida (BMI), dan poli-imida (PI).

Page 38: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

21

2. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composite–CMC)

CMC merupakan material 2 fasa, dengan 1 fasa yang berfungsi sebagai

reinforcement dan 1 fasa sebagai matrik yang terbuat dari keramik. Reinforcement

yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, karbida dan nitrida. Salah satu

proses pembuatan CMC adalah dengan proses DIMOX, yaitu proses pembentukan

komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan matrik

keramik di sekeliling daerah filler (penguat).

Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah gelas anorganik, keramik

gelas, alumina, dan silikon nitrida. Keuntungan menggunakan CMC yang tidak

diperoleh pada matrik lain adalah dimensinya stabil bahkan lebih stabil dari

logam, sangat tangguh bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron,

mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus, unsur kimianya stabil pada

temperatur tinggi, tahan pada temperatur tinggi, dan tahan terhadap korosi.

3. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite-MMC)

MMC merupakan satu jenis komposit yang memiliki matrik logam. Sifat

matrik MMC mempunyai keuletan yang tinggi, mempunyai titik lebur yang

rendah, mempunyai densitas yang rendah (Rusianto, 2005). Contohnya

alumunium beserta panduannya, titanium beserta panduannya, dan magnesium

beserta panduannya. Kelebihan MMC dibandingkan dengan matrik yang lain

adalah transfer tegangan dan regangan yang baik, ketahanan terhadap temperatur

tinggi, tidak menyerap kelembapan, tidak mudah terbakar, kekuatan tekan dan

geser yang baik, serta ketahanan aus dan muai termal yang baik.

Page 39: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

22

2.2.6. Ijuk (Arenga pinnata)

Samlawi dkk, (2017: 1) Aren adalah tumbuhan penghasil ijuk tumbuh di

seluruh daratan Indonesia dengan sangat baik, terutama di ketinggian 400 sampai

dengan 1000 meter di atas permukaan laut, namun pemanfaatan serat ijuk belum

sepenuhnya di manfaatkan dengan baik, masih sangat banyak ijuk yang dibakar

begitu saja. Atau dibiarkan tanpa dimanfaatkan. Serat-serat ijuk yang dihasilkan

oleh pohon aren (Arenga pinnata) dapat dipanen setelah pohon tersebut berumur 5

tahun dan secara tradisional sering digunakan sebagai bahan pembungkus pangkal

kayu-kayu bangunan yang ditanam dalam tanah untuk mencegah serangan rayap.

Kegunaan tersebut didukung oleh sifat ijuk yang elastis, keras, tahan air, dan sulit

dicerna oleh organisme perusak. Namun demikian, penelitian efektivitas bahan

alami tersebut dalam melindungi kayu-kayu kontruksi dari serangga perusak kayu

seperti rayap belum pernah dilakukan.

Di samping itu juga dievaluasi kadar air, kerapatan zat, dan gramatur

jaringan ijuk dari kedua formasi tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa

serat ijuk aren berbeda dengan serat kayu, karena serat ijuk tidak memiliki

dinding dan lumen set tetapi merupakan suatu zat yang utuh (solid).

Serat ijuk adalah serat alam yang istimewa dibandingkan dengan serat alam

lainnya. Serat berwarna hitam yang dihasilkan dari pohon aren memilki banyak

keistimewaan diantaranya (Samlawi dkk, 2017).

1. Tahan lama, bahwa serat ijuk aren mampu tahan lama dan tidak mudah

terurai.

Page 40: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

23

2. Tahan terhadap asam dan garam air laut, serat ijuk merupakan salah satu serat

yang tahan terhadap asam dan garam air laut, salah satu bentuk pengolahan

dari serat ijuk adalah tali ijuk yang telah digunakan oleh nenek moyang kita

untuk mengikat berbagai peralatan nelayan laut.

3. Mencegah penembusan rayap tanah. Serat ijuk aren sering digunakan sebagai

bahan pembungkus pangkal kayu-kayu bangunan yang ditanam dalam tanah

untuk memperlambat pelapukan kayu dan mencegah serangan rayap.

Menurut Bachtiar, et al., (2010 : 5) serat ijuk aren memiliki sifat-sifat

mekanik sebagai berikut:

Tabel 2.1. Sifat-sifat mekanik serat ijuk aren

Nama Density Tensile Strength Tensile Modulus Strain

Serat (gr/cm3) (MPa) (GPa) (%)

Serat ijuk 1,29 190,29 (46,77) 3,69 (0,54) 19,6 (6,7)

Serat ijuk (Arenga pinata) merupakan serat alam, untuk proses pembuatan

komposit dari serat alam langkah pertama yatitu membersihkan serat dengan

perlakuan alkali (NaOH). Tujuan perlakuan alkali untuk menghilangkan

kandungan lignin dan kotoran-kotoran lain yang sulit dibersihkan menggunakan

air biasa.

2.2.7. Perlakuan Alkali Serat Ijuk

Tujuan perlakuan pada serat adalah untuk meningkatkan ikatan antar fiber

dan matriks, sehingga dapat meningkatkan sifat mekanik komposit kekuatan tarik,

kekuatan bending dan modulus elastis (Renreng dan Muchsin, 2015: 541).

Perlakuan alkalisasi pada serat bertujuan untuk memisahkan serat dari selulosa,

lignin serta yang menempel pada serat serabut kelapa. Selain itu, larutan alkali

Page 41: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

24

dengan kadar dan waktu tertentu dapat meningkatkan kekasaran permukaan pada

serat, sehingga akan mengakibatkan ikatan yang lebih kuat antara serat dan matrik

pada saat dipadukan. Pada pembuatan komposit serat alam, perlakuan serat yang

sering dilakukan adalah dengan perlkuan alkali (NaOH) dengan tujuan untuk

menghilangkan kandungan lignin dan kotoran-kotoran lain yang sulit dibersihkan

menggunakan air biasa. Perlakuan alkalisasi juga dapat berpengaruh terhadap

performa komposit.

Penelitian oleh Purkuncoro dan Sonief (2017) dengan judul “Pengaruh

Perlakuan Alkali (NaOH) Serat Ijuk (Arenga Pinnata) terhadap Kekuatan Tarik”.

Pada penelitian tersebut serat arenga pinata dan permukaan serat dibersihkan

menggunakan larutan NaOH dengan variasi 0%, 2%, 5%, dan 10% dan direndam

selama 2 jam. Setelah dilakukan uji tarik didapatkan hasil pengujian perlakuan

alkali 0% kekuatan tarik rata–ratanya 102,72 MPa, kemudian perlakuan alkali 2 %

kekuatan tarik rata–ratanya 114,37 MPa, perlakuan alkali 5% kekuatan tarik rata–

ratanya 138,71 MPa, dan perlakuan alkali 10% 36,12 MPa. Hasil yang didapat

bahwa bertambahnya prosentasi alkali (NaOH) mulai tanpa NaOH, 2% NaOH,

5% NaOH, semakin naik kekuatan tarik serat ijuk, namun pada saat ditambahkan

10% NaOH, kekuatan tarik serat ijuk semakin menurun. Berikut ini foto SEM

mikrostruktur serat ijuk.

Page 42: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

25

a. Tanpa diberi alkali treatment b. Dengan alkali treatment 2% NaOH

.

c. Dengan alkali treatment 5% NaOH d. Dengan alkali treatment 10% NaOH

Pada Gambar (a) serat ijuk tanpa diberi alkali treatment terlihat serat ijuk yang

masih banyak kotoran dan debu membuat celah atau lubang di permukaan serat

tertutup. Pada Gambar (b) serat ijuk dengan alkali treatment 2% NaOH pada

permukaan serat ijuk terlihat lebih bersih tapi masih ada sisa kotoran dan debu di

celah atau lubang permukaan serat. Pada Gambar (c) serat ijuk dengan alkali

treatment 5% NaOH pada permukaan serat ijuk terlihat lebih bersih di celah atau

lubang permukaan serat juga tidak terlihat cacat. Pada Gambar (d) serat ijuk

dengan alkali treatment 10% NaOH pada permukaan serat ijuk terlihat lebih

bersih dengan disertai rusaknya permukaan serat ijuk, karena prosentase

perlakuan yang terlalu banyak sehingga merusak jaringan permukaan serat ijuk.

Page 43: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

26

2.2.8. Resin Epoxy

Resin adalah suatu material yang berbentuk cairan pada suhu ruang, atau

dapat pula berupa material padatan yang dapat meleleh pada suhu di atas 2000C.

Pada dasarnya resin adalah matriks, sehingga memiliki fungsi yang sama dengan

matriks. Matrik dalam komposit berfungsi sebagai bahan pengikat serat menjadi

sebuah unit struktur, melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan atau

memindahkan.

Resin epoxy adalah matrik terbaik untuk macam-macam serat dalam

pembuatan komposit hal ini adalah beberapa alasan diantarnya.

1. Resin epoxy melekat sangat baik dengan banyak macam zat pengisi, zat

penguat dan substrat.

2. Resin epoxy dimungkinkan untuk divariasi secara luas dan zat pembantu

pemanasan dapat diformulasikan.

3. Reaksi kimia antara resin epoxy dan zat pembantu pemanasan tidak mudah

menguap atau larut dalam air. oleh sebab itu, mengkeret setelah pemanasan

biasanya lebih rendah bila dibandingkan dengan phenolic atau resin polyester.

4. Resin epoxy setelah proses pemanasan tidak hanya tahan terhadap kimia

tetapi juga memberikan isolasi terhadap listrik yang baik.

Resin epoxy merupakan jenis resin yang tergolong jenis polimer

thermosetting, yakni polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas,

sehingga karakteristik utama dari jenis polimer ini adalah tidak dapat dibentuk

ulang kembali. Spesifikasi resin epoxy dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 44: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

27

Tabel 2.2. sifat mekanik resin epoxy (Callister, 2007)

Sifat Nilai

Modulus elastisitas (GPa)

Kekuatan tarik (MPa)

Elongasi (%)

Densitas (gr/cm3

2,41

27,6-90

3-6

1,11-1,40

Resin epoxy berbentuk cair dengan dua campuran, yaitu satu epoxy

hardener tipe general porpose (polyaminoamida), kedua adalah epoxy resin tipe

general porpose (bispenola apichlorohidrin), dengan perbandinga 1 : 1. Resin

epoxy memiliki banyak kegunaan yang luas dalam industri kimia teknik, listrik,

mekanik, dan sipil sebagai bahan perekat, cat pelapis, dan digunakan dalam

benda-benda cetakan. Selain itu resin epoxy juga memiliki kekuatan yang tinggi

serta mempunyai ketahanan kimia yang baik. Bahan ini dapat juga digunakan

Karena resin epoxy juga memiliki sifat yang tahan aus dan tahan kejut, bahan ini

banyak digunakan untuk membuat cetakan tekan untuk pembentukan logam.

2.2.9. Fraksi Volume dan Massa Komposit

Untuk menentukan campuran bahan dalam material komposit, maka harus

dilakukan perhitungan fraksi volume dan massa dari masing-masing bahan.

Tujuannya adalah untuk mempermudah dalam melakukan pembagian persentase

volume atau massa dalam campuran bahan dan mendapatkan nilai campuran serat

dengan penguat yang memberikan hasil paling baik.

Page 45: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

28

Fraksi volume dan massa dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut:

Volume komposit dapat dihitung dengan:

Vf +Vm = Vc………………………………….....(2.1)

+

=

……………………………....(2.2)

Massa komposit dapat dihtuhg dengan:

= + …………………………………(2.3)

Fraksi volume komposit dapat dihitug dengan:

= + ……………………………………(2.4)

Fraksi volume serat dapat dihitung dengan:

=

x 100 (%) ……………………………..(2.5)

Fraksi berat serat dapat dihitung dengan:

=

x 100 (%) ……………………………(2.6)

Keterangan:

= Fraksi volume serat (%) = Massa matriks (gram)

= Fraksi massa matriks (%) = Fraksi berat (%)

= Fraksi komposit (%) = Massa jenis serat (gr/ )

= Masa serat (gram) = Massa jenis matriks (gr/ )

= Massa komposit (gram) = Massa jenis komposit (gr/ )

Page 46: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

29

2.2.10. Pengujian Tarik

Untuk mengetahui kekuatan tarik suatu material dapat dilakukan dengan

pengujian tarik terhadap material komposit tersebut. Menurut Samlawi dkk (2017)

pengujian tarik adalah suatu pengukuran terhadap bahan untuk mengetahui

keuletan dan ketangguhan suatu bahan terhadap tegangan tertentu serta

pertambahan panjang yang dialami oleh bahan tersebut.

Pada uji tarik (Tensile Test) kedua ujung benda uji dijepit, salah satu ujung

dihubungkan dengan perangkat penegang. Regangan diterapkan melalui kepala

silang yang digerakkan motor dan alongasi benda uji, dengan pergerakan relatif

dari benda uji. Beban yang di perlukan untuk mengasilkan regangan tersebut,

ditentukan dari difleksi suatu balok atau proving ring, yang diukur dengan

menggunakan metode hidrolik, optik atau elektro mekanik. Pengujian tarik

dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, diantara sifat-sifat

mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarika yaitu kekuatan tarik, kuat

luluh, keuletan, modulus elastisitas, kelentingan dari suatu material, dan

ketangguhan.

Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu material untuk menahan beban

tarik. Hal ni diukur dari beban/gaya maksmum berbanding terbalik dengan luas

penampang bahan uji, dan memiliki satuan Mega Pascal (MPa) atau N/ atau

Kgf/ atau Psi. Pengujian bertujuan untuk mengetahui regangan dan tegangan

dari papan partikel yang telah dibuat. Hasil dari pengujian ini adalah grafik beban

terhadap perpanjangan (elongasi).

Page 47: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

30

Kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength) adalah tegangan

maksimum yang dapat ditanggung oleh material sebelum terjadinya perpatahan

(fracture). Nilai kekuatan tarik maksimum ditentukan dari beban maksimum

dibagi luas penampang lintang awal (ASTM D-3039: 9).

=

……………………………......(2.7)

Keterangan Rumus :

= Tegangan tarik maksimum (N/ mm2)

Fmax = Beban tarik maksimum (N)

A0 = Luas penampang awal (mm2)

Tegangan tarik pada titik “i” dapat dihitug dengan persamaan (ASTM D-3039: 9):

=

…………………………….........(2.8)

Regangan tarik pada titik “i” dihitung dengan persamaan (ASTM D-3039: 9):

=

…………………………………(2.9)

Modulus elastisitas tarik dapat dihitung dengan persamaan (ASTM D-3039: 9):

=

…………………………………(2.10)

2.2.11. Pengujian Bending

Kekuatan bending suatu material dapat di identifikasi dengan cara

pengujian bending terhadap material komposit tersebut. Kekuatan bending atau

kekuatan lengkung adalah tegangan bending terbesar yang dapat diterima akibat

pembebanan luar tanpa mengalami deformasi yang besar atau kegagalan. Besar

kekuatan bending tergantung pada jenis material dan pembebanan. Akibat

Page 48: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

31

Pengujian bending, bagian atas spesimen mengalami tekanan, sedangkan bagian

bawah akan mengalami tegangan tarik. Material komposit kekuatan tekannya

lebih tinggi dari pada kekuatan tariknya, karena tidak mampu menahan tegangan

tarik yang diterima spesimen tersebut akan patah, hal tersebut mengakibatkan

kegagalan pada pengujian komposit.

Uji bending adalah suatu proses pengujian material dengan cara di tekan

untuk mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung (bending) suatu

material yang di uji. Proses pengujian bending memiliki 2 macam pengujian, yaitu

three point bending dan four point bending. Perbedaan dari kedua cara pengujian

ini hanya terletak dari bentuk dan jumlah point yang digunakan, three point

bending menggunakan 2 point pada bagian bawah yang berfungsi sebagai

tumpuan dan 1 point pada bagian atas yang berfungsi sebagai penekan sedangkan

four point bending menggunakan 2 point pada bagian bawah yang berfungsi

sebagai tumpuan dan 2 point (penekan) pada bagian atas yang berfungsi sebagai

penekan. Selain itu juga terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dari cara

pengujian three point bending dan four point bending.

1. Three Point Bending

Three point bending adalah cara pengujian yang menggunakan 2 tumpuan

dan 1 penekan. Bisa dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Penampang uji Three Point Bending Sumber: (Berthelot, 1999: 406)

Page 49: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

32

Menentukan kekuatan bending menggunakan persamaan (ASTM D-790-03: 4) :

……………………………………………..…………………..... (2.11)

Momen yang terjadi pada komposit dapat dihitung dengan persamaan:

…………………………….……….….………………...……. (2.12)

Tegangan bending dihitung menggunakan persamaan (ASTM D790-02: 4):

………………………………………...………………………….. (2.13)

..……………………………………………….....………..……..(2.14)

Keterangan rumus:

σf = Tegangan lengkung (kgf/mm2 ) L = Jarak point (mm)

P = beban atau gaya yang terjadi (kgf) b = lebar benda uji (mm)

d = Ketebalan benda uji (mm)

Untuk mendapatkan regangan bending digunakan persamaan :

=

…………………………........................................………(2.15)

Keterangan rumus:

= Regangan bending (mm/mm)

D = Defleksi maksimum (mm)

L = Jarak tumpuan (mm)

d = Tebal spesimen uji (mm)

Page 50: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

33

Untuk mendapatkan nilai modulus elstisitas bending digunakan persamaan

(ASTM D-790-03: 6):

…………………………………………………..........…………... (2.16)

…………………………………………………........…………..….. (2.17)

Keterangan:

𝜎 = Tegangan bending (N/mm2)

ε = Regangan bending

E = Modulus elastisitas (N/mm2)

M = Momen lentur (N.mm)

m = slope initial tangent (N/mm)

P = Beban yang diberikan (N)

L = Jarak antara titik tumpuan (mm)

b = Lebar spesimen (mm)

d = Tebal spesimen (mm)

D = Defleksi (mm)

I = Momen inersia pada penampang persegi (mm4)

l = Displacement (mm)

y = Jarak dari sumbu netral ke tegangan normal

2. Four Point Bending

Four point bending adalah cara pengujian yang menggunakan 2 tumpuan dan 2

penekan.

Page 51: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

34

Gambar 2.4 Penampang uji Three Point Bending (Dwi, 2018 : 24).

Menentukan kekuatan bending menggunakan persamaan :

=

…………………………………(2.18)

Keterangan :

σf = Tegangan lengkung (kgf/mm2 )

P = beban atau gaya yang terjadi (kgf)

L = Jarak point (mm)

b = lebar benda uji (mm)

d = Ketebalan benda uji (mm)

Page 52: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

69

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dianalisa maka didapat

beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan variasi arah serat 00

+ 00 mendapatkan nilai rata-rata kekuatan

bending 76,38 MPa memberikan kenaikan nilai kekuatan bending terhadap

100% epoxy yang mendapatkan nilai rata-rata kekuatan bending 53,58 MPa.

Penggunaan variasi arah serat 00 + 0

0 mendapatkan nilai rata-rata modulus

elastisitas bending 4,477 GPa dan 00 + 45

0 mendapatkan nilai rata-rata

modulus elastisitas bending 4,388 GPa memberikan kenaikan nilai modulus

elastisitas bending terhadap 100% epoxy yang mendapatkan nilai rata-rata

modulus elastisitas bending 1,602 GPa.

2. Penggunaan variasi arah serat 00

+ 00 mendapatkan nilai rata-rata kekuatan

tarik 77,385 MPa dan 00 + 45

0 mendapatkan nilai rata-rata kekuatan tarik

36,046 MPa memberikan kenaikan nilai kekuatan tarik terhadap 100% epoxy

yang mendapatkan nilai rata-rata kekuatan tarik 25,644 MPa. Penggunaan

variasi arah serat 00 + 0

0 mendapatkan nilai rata-rata modulus elastisitas tarik

2,113GPa dan 00 + 45

0 mendapatkan nilai rata-rata modulus elastisitas tarik

1,490 GPa memberikan kenaikan nilai modulus elastisitas bending terhadap

100% epoxy yang mendapatkan nilai rata-rata modulus elastisitas tarik 0.682

GPa.

Page 53: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

70

3. Dapat diketahui jika serat membentuk arah 0° atau semakin tegak lurus, maka

nilai kekuatan dan modulus elastisitas bending dan tarik akan semakin tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang diberikan

guna penelitian selanjutnya yaitu :

1. Pada proses pembuatan komposit yang dimulai dari pembuatan serat,

pencampuran resin dengan katalis, pencampuran matrik dan serat sesuai

variasi, serta pada saat penuangan campuran matrik dan serat kedalam

cetakan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati dikarenakan setiap

tahapan pembuatan komposit sangat berpengaruh terhadap komposit yang

dihasilkan.

2. Perlakuan alkalisasi (perendaman NaOH) terhadap serat menjadi alternatif

yang dapat dipertahankan untuk membersihkan serat dan menurunkan unsur

kimia seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin, serta dapat memperkuat

ikatan antar serat dan matrik, sehingga memiliki pengaruh yang sangat baik

yaitu untuk menambah kekuatan material komposit.

3. Perlu penelitian lebih lanjut untuk penggunaan metode vacum pada proses

pembuatan atau pencetakan komposit dengan tujuan untuk mengurangi

terbentuknya rongga-rongga udara dan mendapatkan komposit yang

mempunyai tebal sama atau merata.

Page 54: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

71

DAFTAR PUSTAKA

ASTM D 790. Standard Test Methods for Flexural Properties of Unreinforced

and Reinforced Plastics and Electrical Insulating Materials. West

Conshohocken, United States:. ASTM International.

ASTM, D 3039. Tensile Properties of Polymer Matrix Composite Materials. West

Conshohocken, United States: ASTM International Standard.

Bachtiar, D., S. M. Sapuan., E.S. Zainudin., A. Khalina., dan K. Z. M. Dahlan.,

2010. The Tensile Properties of Single Sugar Palm Fibre. 9th National

Symposium on Polymeric Materials.1-6.

Catur, A. D., Paryanto. D, S., Sinerep., dan N. Prayitno. 2014. Sifat Mekanik

Komposit Sandwich Berpenguat Serat Bambu-fiberglass Dengan Core

Polyurethane Rigid Foam. Mataram Jurnal rekayasa mesin 5 (1): 51-57.

Dwi, U. B. 2018. Pengaruh Variasi Anyaman Material Komposit Epoxy

Berpenguat Bilahan Bambu Terhadap Kekuatan Bending. Skripsi.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Fahmi, H. dan H. Hermansyah. 2011. Pengaruh Orientasi Serat Pada Komposit

Resin Polyester/Serat Daun Nenas Terhadap Kekuatan Tarik. Jurnal

Teknik Mesin. 1(1): 46-52.

Irfa’i, M. A. 2017. Pengaruh Fraksi Volume Serat Terhadap Kekuatan Geser

Komposit Berpenguat Serat Ijuk (Acak-Anyam-Acak) Dengan Resin

Polyester. Jurnal Reaktom. 2(1):1-6.

Muslim, Jauhari., N. H. Sari. dan E. Dyah. 2013. Analisis Sifat Kekuatan Tarik

dan Kekuatan Bending Komposit Hibryd Serat Lidah Mertua dan Karung

Goni Dengan Filler Abu Sekam Padi 5% Bermatrik Epoxy. Dinamika

Teknik Mesin 3(1): 26-33.

Purkuncoro, A. E., dan A. A. Sonief. 2017. Pengaruh perlakuan Alkali (NaoH)

Serai ijuk (Arenga Pinata) perlakuan tarik (MPa). Jurnal ITN Malang. (1),

1-5.

Putranto, B. 2011. Perancangan Alat Uji Impak Charpy Untuk Material Komposit

Berpenguat Serat Alam (Natural Fiber). Skripsi. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Singla, M. dan Chawla. 2010. Mechanical Properties of Epoxy Resin – Fly Ash

Composite. India Journal of Minerals & Materials Characterization &

Engineering. 9(3): 199-210.

Page 55: PENGARUH ARAH SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN TARIK …lib.unnes.ac.id/35510/1/5212414008_Optimized.pdf · Khaerul Mukmin, 2019, Pengaruh Arah Serat Ijuk Terhadap Kekuatan Tarik Dan

72

Sriwita, D. dan Astuti. 2014. Pembuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik Bahan

Komposit Serat Daun Nanas-Polyester Ditinjau dari Fraksi Massa dan

Orientasi Serat. Jurnal Fisika Unand. 3(1): 30-36.

Sari, N. H. dan Sinarep. 2011. Analisa Kekuatan Bending Komposit Epoxy

Dengan Penguatan Serat Nilon. Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik

Mesin. 1(1): 1-6.

Setiadi, B. dan Sulardjaka. 2014. Kajian Sifat Fisisndan Mekanis Material

Komposit dengan Matrik Alsimg Diperkuat dengan Serbuk SiC. Jurnal

Teknik Mesin S1. 2(4): 480-487.

Sapuan, S. M. dan D. Bactiar. 2012. Mechanical Properties of Sugar Palm Fibre

Reinforced High Impact Polystyrene Composites. Procedia Chemistry. 4 :

101-106.

Samlawi, A.K., Y. F. Arifin., dan P. D. Permana. 2017. Pembuatan dan

Karakterisasi Material Komposit Serat Ijuk (Arenga Pinnata) sebagai

Bahan Baku Cover Body Sepeda Motor. http://ppjp.unlam.ac.id/ dan

[email protected].

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Utama, F. Y. dan Zakiyya, H. 2016. Pengaruh Variasi Arah Serat Komposit

Berpenguat Hibrida Fiberhybrid Terhadap Kekuatan Tarik Dan Densitas

Material Dalam Aplikasi body Part mobil. Mekanika. 15(2):60-69.

Widodo, B. 2008. Analisa Sifat Mekanik Komposit Epoksi dengan Penguat Serat

Pohon Aren (Ijuk) Model Lamina Berorientasi Sudut Acak (Random).

Jurnal Teknologi Technoscientia, 1(1), 1–5.