PENGAPIAN KONVENSIONAL

download PENGAPIAN KONVENSIONAL

of 56

description

tugas

Transcript of PENGAPIAN KONVENSIONAL

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL...Drs. M. AnasBLPT Propinsi Sumatera barat .......................................YUSRIL. S,Pd

A. Deskripsi

Pada sistem pengapian mempunyai fungsi untuk membakar komponen udara bahan bakar didalam ruang bakar pada mesin bensin untuk mendukung pemelajaran pada program keahlian otomotif maka disusunlah modul perbaikan sistim pengapian

Perbaikan suatu pengapian membahas tentang bagaimana cara memperbaiki sistem pengapian sesuai dengan prosedur.

Pengetahuan perbaikan sistim pengapian mutlak harus dimiliki oleh siswa SMK dengan program keahlian mekanik otomotif sehuingga diharapkan siswa memiliki/ menguasai kompetensi ini

Modul ini pada dasarnya merupakan materi kurikulum yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswa SMK agar dapat memperbaiki sistim pengapian.

Modul ini didalamnya berisi materi yang disajikan dalam satu kegiatan balajar baik di sekolah maupun DU/DI sehingga siswa mampu menguasai menguasai pekerjaan di dunia kerja.

B. Prasyarat

Untuk mempelajari modul ini di persyaratkan untuk mempelajari dahulu modul

Tentang Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja

Tentang pengujian /pemeliharaan service pengganti baterai.

E. Tujuan Akhir

Setelah peserta menyelesaikan modul ini di harapkan dapat melaksanakan perbaikan sistim pengapian yang telah di persyaratkan sehingga dapat mengaflikasikannya di dunia kerja dunia industri

F. KESELAMATAN KERJA

Modul ini dilaksanakan pada lingkungan kerja yang bebas dari gangguan.

Bekerja dengan listrik memerlukan tingkat keselamatan yang tinggi.

Berhati-hatilah saat menyentuh sambungan listrik. Percikan bunga api yang terjadi saat menghubung singkat atau menghubungkan/melepas kabel potensial sebagai sumber bahaya, terutamama bila menyangkut baterai.

Semua system pengapian listrik adalah system yang berbahaya. Saat berkerja dengan system pengapian, selalu matikan system pengapian atau lepaskan sumber tegangan. Perkerjaan ini mencakup:

Penggantian komponen seperti busi, coil pengapian atau transformator pengapian, distributor pengapian dan kabel tegangan tinggi.

Penyambungan peralatan uji engine seperti strobo timing light, dwell-tachometer dan lain-lain.

Saat menguji system pengapian dimana saklar pengapian tersambung (on), tegangan yang membahayakan muncul di seeluruh system. Jika demikian pengujian, pengujian hanya boleh dilaksanakan oleh orang spesialis yang terlatih.

Perhiasan logam adalah penghantar arus yang baik, ini membuat perhiasan sangat berbahaya. Demi keselamatan anda lepas perhiasan tersebut, jangan mengambil resiko.

Rangkaian listrik pada kendaraan perlu ditangani dengan hati-hati, hati-hatilah saat anda menyambung/melepas dimana system kelistrikannya terhubung ke baterai. Kerusakan permanen pada komponennya dapat terjadi.

A. TUJUAN SISTEM PENGAPIAN

Tujuan penggunaan system pengapian pada kendaraan adalah:

Menyediakan percikan bunga api bertegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran udara/bahan bakar di dalam ruang bakar engine.

Mengatur saat pengapian untuk mendapatkan unjuk kerja terbaik dari engine pada seluruh kondisi kerja engine.

Gambar 1. Sistem Pengapian dengan Coil Pengapian Konvensional

Tegangan batere kendaraan biasanya 12 atau 24 volt, nilai yang terlalu rendah untuk dapat menghasilkan percikan bunga api pada celah busi di dalam silinder yang bertekanan.

Sistem pengapian menghasilkan tegangan sekunder yang tinggi yang dapat mencapai 40.000 volt.

Batere atau alternator menyediakan sumber listrik yang diperlukan oleh rangkaian primer system pengapian untuk menghasilkan medan magnet di sekeliling lilitan primer coil pengapian.

Kontak poin distributor atau perangkat sakelar elektronik lainnya mengendalikan pembentukan dan kolapnya medan magnet. Lilitan sekunder coil pengapian di bawah pengaruh medan magnet menghasilkan keluaran tegangan sekunder yang tinggi. Coil pengapian bekerja seperti transformator step-up.

Rotor, tutup distributor dan kabel tegangan tinggi mendistribusikan tegangan sekunder pada busi yang sesuai kebutuhan.

Tegangan pembakaran menyebabkan celah percikan antara kedua elektroda busi menjadi penghantar listrik (yaitu ionisasi) dan dengan demikian memungkinkan percikan bunga api melompat disepanjang celah. Percikan bunga api listrik mempunyai energi panas yang cukup untuk membakar campuran udara/bahan bakar yang kemudian akan terbakar secara menyeluruh dengan sendirinya.

B. KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

1. Batere

Fungsi

: Sebagai sumber tenaga arus listrik yang mengalir pada lilitan primery coil pada waktu mesin hidup atau pada mesin putaran idling apabila kecepatan mesin sudah mulai tinggi sistem pengisian mengganti tugas dari batere

2. Fuse/Sekring

Fungsi

: untuk mencegah terjadinya hubungan singkat agar tidak langasung sampai ke komponen kompnen kelistrikan khususnya sekring yang ada di komponen komponen system pengapian konvensional

3. Kunci Kontak/Ignition Switch

Fungsi : Untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari batre ke koil

4. Ignition Coil/Coil Pengapian

Fungsi : Untuk merubah arus listrik 12Voltyang di terima oleh batere menjadi tegangan tinggi ( 10 kv atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi

Untuk dapat mempertinggi tegangan listrik tersebut pada ignition coil terdapat 2 kumparan-kumparan

a. Kumparan Primer

Pada kumparan primer timbul induksi sendiri dengan tegangan 300-400v.arus ini kemudian mengalir dan di simpan untuk sementara dalam kondensorr.apabila penutup arus menutup kembali maka muatan listrik yang ada dalam kondensor tersebut diatas akan mengalir ke rangkaian arus primer segera menjadi penuh. Demikian pemutus arus dibuka kembali maka arus induksi yang terjadi pada kumparan sekunder cukup besar.

- Menciptakan medan magnet

- Penampang kawat besar

- Jumlah gulungan sedikit + you

b. Komponen Skunder

Pada kumparan sekunder timbul arus induksi dengan tegangan 10.000 20.000 volt. Pada motor selinder satu atau dua arus mengalir ke busi. Sedangkan pada motor selinder banyak arus mengalir ke busi lewat pembagi arus sesuai dengan piring order.

- Merubah induksi menjadi tegangan tinggi penampang kawat kecil.

- Penompang kawat kecil

- Jumlah gulungan banyak + 30 cm

JENIS COIL

1). IGNITION COIL DENGAN RESISTOR

Pada ignition coil yang di lengkapi resistor mempunyai sebuah resistor yang di hubungkan seri dengan kumparan primer pada coil.

Ada dua tipe resistor

a). External resistor type

b). Integrated resistor type2). IGNITION COIL TANPA RESISTOR

5. Distributor

Distributor berfungsi untuk membagikan loncatan bunga api ke setiap kabel kabel busiSesuai piring order

1. Distributor cup

2. Breaker points

3. Governor spring

4. Gevernor Weight

5. Distributor shaft

6. Rotor

7. Damper spring

8. Breaker plate

9. Condenser

10. Vacuum advancer

11. Ball bearing

BAGIAN / KOMPONEN DISTRIBUTOR

a. Platina (bagian kontak pemutus )

Bagian kontak pemutus (platina)

Fungsi : untuk memutus dan menyambung arus yang mengalir ke kumparan primer agar terjadi tegangan induksi pada kumparan skunder.

Keterangan :

1. cam distributor

2. kontak tetap

3. kontak lepas

4. pegas

5. lengan kontak pemutus

6. sekerup pengikat

7. ebonite

8. kabel

9. alur penyetel

b. Condensor

Kondensor (kapasitor) biasanya ditempatkan pada dasar distributor.

Kondensor mencegah percikan bunga api pada poin-poin pada saat poin-poin tersebut mulai membuka. Arus yang berlebihan mengalir ke dalam kondensor pada saat poin-poin terpisah. Kondensor itu diperlukan karena:

Poin-poin membuka dan menutup secara mekanis; gerakan tersebut sangat lambat dibandingkan dengan kecepatan aliran arus.

Poin-poin tersebut hanya membuka sedikit.

Tegangan di dalam coil dapat menjadi sangat tinggi.

Tanpa kondensor, yang terjadi adalah:

Tegangan induksi di dalam lilitan primer menjadi sangat tinggi mendorong arus meloncati celah membakar permukaan kontak poin.

Aliran arus tidak dapat cepat berhenti, dan medan magnit kolap sangat lambat. Karenanya tegangan sekunder terlalu rendah untuk menyalakan busi.

1). Cara Kerja Kondensor

Platina Tertutup

Arus mengalir melalui lilitan primer ke massa melalui poin yang tertutup

Medan magnit terbentuk di sekeliling coil pengapian.

Platina Terbuka

Medan magnit kolap, menginduksi tegangan ke dalam lilitan sekunder. Karena medan magnit juga kolap memotong lilitan primer maka tegangan tinggi (kira-kira 300 V) diinduksi ke dalamnya juga. Tegangan ini akan menyebabkan arus mengalir ke dalam kondensor. Tegangan kondensor akan naik sampai tegangannya sama dengan tegangan coil.

Pengosongan Kondensor

Tengan primer mulai munurun. Tegangan kondensor sekarang akan mendorong balik arua listrik kembali ke lilitan primer coil, hal ini memaksa medan magnet yang kolap mengalami kolap lebih cepat yang akan menghasilkan percikan bunga api sekunder yang lebih besar.

Gaya medan magnet yang kolap menghasilkan tegangan induksi dengan arah yang berlawanan.

Pengisian dan Pengosongan

Berkaitan dengan pengaruh medan magnet kondensor dan arus pada lilitan sekunder, gerak gaya listrik balik dihasilkan pada lilitan primer beberapa kali. Arus akan mengalir masuk dan keluar pada kondensor melalui lilitan samapi energi listriknya hilang. Hal ini menimbulkan efek osilasi.

2). Gangguan Kondensor.

Kondensor relatif murah, dan karena kondensor sering menjadi penyebab rusaknya kontak poin, mekanik biasanya mengambil lasngkah yang praktis dengan cara memasang kondensor yang baru apabila mereka mengganti kontak poin.

Bagaimanapun juga, bila dilakukan diagnosa pada system pengapian, sering diperlukan menguji kondensor untuk menentukan penyebab gangguan. Empat pengujian dasar yang dilakukan pada kondensor adalah:

1. Kondensor mangalami hubungan singkat.

2. Kebocoran atau resistansi insulatornya rendah

3. Resistansi hubungan seri yang tinggi.

4. Kapasitas dalam microfarad.

Kondensor mengalami hubungan singkat.

Kondensor mengalami hubungan singkat disebabkan oleh rusaknya insulator di antara pelat-pelat kondensor. Kondensor yang mengalami hubungan singkat tidak akan mampu menyimpan muatannya dan mencegah kondensor berkerja.

Kebocoran.

Kondensor yang bocor disebabkan oleh resistansi insulator yang rendah. Kondensor tidak mampu menyimpan muatan listrik pada waktu tertentu karena resistansi insulator yang rendah memungkinkan terjadi kebocoran dari satu pelat ke pelat yang lain.

Resistansi tinggi.

Resistansi seri ysng tinggi bisanya disebabkan oleh kerusakan kabel kondensor atau sambungan kondensor yang jelek.

Kapasitas.

Kapasitas kondensor ditentukan oleh luasnya permukaan pelat-pelat, jarak antar pelat, bahan insulator yang digunakan dan bahan-bahan yang diperkaya.

c. Bagian pemaju saat pengapian

1). Governor Advancer

Fungsi : memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya peranan putaran mesin.

Keterangan :

1. cam

2. spring support pin

3. guide pin

4. screw

5. governor spring

6. cam plate

7. fly weight

8. weight support pin

9. distributor shaft

Untuk mendapatkan saat pemajuan yang diperlukan saat putaran engine naik, distributor mempunyai mekanisme sentrifugal yang terdiri dari dua buah pemberat yang mempunyai titik tumpu di bagaian bawah distributor. Kedua pemberat ini ditahan pada dudukannya oleh pegas dan berputar dengan sumbu distributor. Jika kecepatan putar naik, pemberat terlempar ke arah luar (karena pengaruh gaya sentrifugal) melawan tarikan pegas dan akhirnya memajukan bubungan kontak poin.

Gambar Mekanisme Pemaju Pengapian jenis Sentrifugal.

Bubungan dapat bergerak bebas pada poros distributor dan saat pemberat bergerak ke arah luar akibat gaya sentrifugal, bubungan bergeser, atau berputar, searah dengan perputaran poros. Hal ini membuat bubungan kontak poin bersinggungan lebih cepat dengan kontak poin, dengan demikian terjadilah pemajuan pengapian.

2). Vacum Advancer fungsi : memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin

saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karna otomisasi campuran sedikit, campuran kurus.

Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum terjadi sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan.

Keterangan

1. pelat dudukan platina

2. rod

3. diafragma

4. pegas

5. selang untuk vacuum

6. langkah

7. advance port

8. throtol valve

Cara kerja

Vacum advancer belum bekerja kevacuman pada lntake manifold masih rendah sehingga diafragma belum bekerja.

Vacum advancer sedang bekerja kevacuman pada lntake manifold tinggi sehingga diafragma terisap dan rod(tuas) tertarik akibat dudukan platina ikut bergerak dan pembukaan dipercepat.

6. Busi

fungsi : meloncatkan bunga api listrik melalui elektroda

keterangan :

1. isolator

2. isolator

3. cicin perapat

4. cicin pemanas

5. penghantar

6. rongga pemanas

7. terminal

8. baut sambungan

9. rumah busi

10. elektroda pusat (+)

11. celah elektroda (-)

12. elektroda massa (-)

Nilai panas Nilai panas busi adalah Suatu index yang dimajukan jumlahnya panas yang dapat di pindahkan oleh busi

Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator

Nilai panas busi harus sesuai dengan kondisi operasi

1. Jelaskan fungsi dari system pengapian kompensional

2. Tuliskan komponen komponen dari system pengapian kompensional beserta fugnsi

3. Tuliskan 4 bagian dari distributor

4. Tuliskan fungsi dari governor dan cara kerja

5. Tuliskan fungsi dari vacum advancer dan cara kerja

6. Tuliskan pengertian sudut dwell

7. Jelaskan pengertian dari nilai panas dari busi

A. Cara Kerja Sistem Pengapian

1. Saat Platina Menutup

Arus dari baterai mengalir melalui lilitan-lilitan primer coil, membentuk medan magnit, melalui kontak poin ke massa.

Gambar Cara Kerja Pengapian Poin-Poin Tertutup.

2. Saat Platina terbuka

Pada saat poin-poin terbuka oleh bubungan pemutus yang berputar, aliran arus primer terputus. Medan magnit di sekitar lilitan primer coil kolap dan menyebabkan tegangan tinggi (4000 30.000 volt) pada lilitan-lilitan sekunder. Sentakan tegangan tinggi ini mendorong arus melalui kabel coil tegangan tinggi ke distributor dan kemudian ke busi-busi. Siklus keseluruhan ini terjadi 50 sampai 150 kali per detik tergantung pada kecepatan engine.

Gambar Cara Kerja Pengapian Kontak-Poin Terbuka.

B. Hal-Hal Yang Menentukan Diperlukannya Tegangan Tinggi

Tegangan pada lilitan sekunder meningkat sampai tegangan pada busi cukup kuat untuk meloncat (ionisasi) pada celah yang ada sehingga percikan bunga api terjadi pada celah busi, dan sebagian tenaga sekunder ini muncul dalam bentuk busur api yang akan membakar campuran udara/bahan bakar.

Tegangan yang diperlukan untuk menimbulkan percikan bunga api pada busi tergantung pada banyak hal seperti:

a. Tekanan kompresi engine

b. Putaran engine

c. Perbandingan campuran bahan bakar.

d. Temperatur busi.

e. Celah busi.

Catatan:

Ionisasi Tegangan yang sangat tinggi akan menyebabkan elektron pada suatu substansi bertahanan tinggi bergerak bebas. Substansi ini yang kemudian disebut konduktif

Tegangan yang sebenarnya yang dihasilkan system sekunder ditentukan oleh kebutuhan busi.

Busi yang telah dipakai bisa jadi memerlukan sebanyak 5.000 volt dan lebih tinggi lagi pada busi yang baru, berkaitan dengan penambahan celah busi dan perubahan bentuk elektroda tengah yang terjadi akibat pemakaian.

Penyetelan kembali celah busi akan menurunkan kebutuhan tegangan kira-kira sama dengan busi baru, selama busi tidak mengalami kerusakan.

Kebutuhan tegangan maksimum terjadi pada saat melakukan percepatan dari putaran rendah sampai 20.000 volt.

Tegangan lebih rendah diperlukan saat kecepatan konstan (kecepatan jelajah)

Misalnya 60 Km pe rjam

12.000 volt

100 Km per jam 18.000 volt

Lebih banyak tenaga diperlukan maka tegangan akan naik pada batas yang diperlukan untuk melakukan ionisasi pada celah busi.

Tegangan pada putaran langsam adalah rendah 5.000 8.000 volt.

Kondisi engine tidak ada pembakaran pertama terjadi pada putaran rendah, kondisi percepatan yang berat. Tegangan yang dibutuhkan akan melebihi tegangan maksimum yang diijinkan.

Tegangan yang diperlukan 50.000 volt, yang tersedia 40.000 volt, maka tidak akan terjadi pembakaran.

C. Lamanya Percikan

Lamanya percikan pembakaran, atau panjangnya waktu loncatan bunga api listrik, menjadi sangat penting yang hubungannya dengan pengendalian gas buang.

Campuran kurus perlu untuk mendapatkan tingkat emisi gas buang yang rendah. Bagaimanapun juga dengan campuran kurus, jika lamanya waktu pembakaran tidak cukup, campuran tidak akan terbakar dengan baik. Lamanya waktu pembakaran harus berada antara 0,8 2 millidetik dengan arus antara 100 150 milliamper untuk mendapatkan pembakaran yang baik.

D. Energi Energi Pembakaran dan Putaran Engine

Hasil penelitian menunjukkan pembakaran campuran udara/bahan bakar dan demikian juga dengan unjuk kerja engine dapat dipengaruhi oleh jenis busi, saat pembakaran dan energi pembakaran.

Catatan:

Diperlukan kira-kira 0,2 millijoule (mJ) pada setiap pembakaran untuk membakar campuran udara/bahan bakar dengan percikan bunga api. Campuran kurus dan gemuk memerlukan lebih dari 3 mJ.

Energi yang terdapat pada percikan bunga api tergantung pada energi yang tersimpan pada coil primer selama masa dwell (kontak poin dalam keadaan menutup), dan pada coil, semakin tinggi arus primer semakin tinggi pula tenaga keluarannya. Mungkin terjadi percikan dengan energi rendah dan hal ini tidak akan menghasilkan pembakaran.

Jika energi pembakaran yang tersedia tidak mencukupi, pembakaran tidak terjadi; campuran tidak dapat dibakar dan akan terjadi kegagalan pembakaran. Inilah sebabnya mengapa energi pembakaran yang cukup harus disediakan untuk menjamin bahwa, bahkan dalam kondisi eksternal yang paling buruk, campuran udara/bahan bakar selalu terbakar. Hal ini mencukupi untuk membakar sedikit uap gas yang mudah terbakar dan kemudian gas yang telah terbakar ini akan membakar seluruh campuran di dalam silinder, dengan demikian menghasilkan pembakaran bahan bakar.

Sistem pengapian modern sementara menghasilkan tegangan yang lebih tinggi, adalah lebih penting menghasilkan percikan bunga api dengan lebih banyak energi dalam bentuk yang lebih sederhana (nyala yang lebih besar).

Kebutuhan untuk menghasilkan energi yang besar maka arus pada lilitan primer adalah 7 8 amper. (Sistem Pengapian Energi Tinggi)

E. Saat Pengapian

Tegangan sekunder harus diteruskan pada seluruh kondisi kerja engine sehinga engine dapat menghasilkan tenaga maksimum.

Untuk mendapatkan tenaga engine maksimum, pembakaran harus dilakukan sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) pada saat langkah kompresi. Campuran bahan bakar akan disulut, mulai terbakar dan akan mencapai tekanan pembakaran maksimum setelah piston melampaui TMA. Piston kemudian akan ditekan ke bagian bawah silinder dengan tenaga penuh hasil pembakaran.Pembakaran Normal

Pada saat piston bergerak ke atas pada langkah kompresi, percikan bunga api terjadi pada saat yang tepat untuk membakar campuran dan meneruskan proses pembakaran.

Pembakaran dimulai

Piston masih bergerak ke atas, campuran sedang terbakar dengan nyala depan dengan stabil merambat ke seluruh ruang bakar.

Pembakaran selesai

Piston bergerak melampaui TMA dan pada kira-kira 10 derajat perputaran poros engkol setelah TMA, dihasilkan tekanan pembakaran maksimum. Ini mendorong piston bergerak ke bawah pada saat langkah usaha.

Catatan:

Pembakaran campuran bahan bakar ini terjadi dalam waktu yang dapat diukur proses pembakaran ini tidak terjadi seketika.

F. Pengendali Waktu Pengapian Centrifugal

Penyalaan dimajukan (yaitu dilakukan lebih cepat) secara otomatis sesuai peningkatan putaran engine dan diperlambat secara otomatis apabila putaran engine turun.

G. Pengendali Waktu pengapian Vacuum.

Saat pengapian diubah tergantung pada beban engine dilakukan dengan cara merubah kecepatan pembakaran.

Jika campuran kaya dan tekanan kompresi tinggi, campuran akan terbakar dengan cepat saat proses pembakaran.

Jika campuran miskin akan tekanan kompresi rendah, campuran akan terbakar dengan rentang yang lebih lambat.

Pengaturan saat pengapian untuk engine pembakaran dalam adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan unjuk kerja terbaik dan batas emisi gas buang yang ditentukan oleh perancang. Adalah penting bagi orang yang terlibat dalam perawatan engine untuk menyadari pentingnya saat pengapian dan pengendalian emisi.

Pemajuan yang berlebihan dapat menyebabkan:

Detonasi

Overheating

Kehilangan tenaga (loss of power)

Peningkatan emisi

Kerusakan komponen mekanik yang parah termasuk terbakarnya piston, kerusakan ring, kerusakan bantalan dan kerusakan katup-katup.

Mengatur agar pembakaran terlambat menyebabkan:

Kehilangan tenaga (loss of power)

Peningkatan emisi

Boros bahan bakar

Overheating

H. Pembakaran Awal (Pre-Ignition)

Pembakaran awal sesuai dengan nama yang diberikan adalah pembakaran yang terjadi sebelum waktunya. Ada dua penyebab utama yang menimbulkan pembakaran awal.

a. Penyetelan saat pengapian dibuat lebih awal

Pembakaran terjadi dan tekanan pembakaran maksimum dicapai sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA). Tekanan pembakaran mencoba mendorong piston mundur kebelakang dengan arah yang berlawanan.

Gambar Pembakaran awal - akibat saat pengapian

dibuat lebih awal.

b.Sebuah titik panas (arang yang membara) di dalam silinder membakar campuran bahan bakar sebelum percikan bunga api terjadi. Tekanan pembakaran maksimum terjadi sebelum piston mencapai TMA. Tekanan pembakaran mencoba mendorong piston mundur dengan arah yang berlawanan.

Gambar. Pembakaran awal - akibat titik panas

membakar campuran bahan bakar

I. Detonasi

Detonasi terjadi apabila temperatur di dalam ruang pembakaran berlebihan. Busi membakar campuran secara normal. Secara tiba-tiba setelah pembakaran pertama, campuran dibakar oleh titik panas pada sisi lain ruang bakar.

Terjadi pertemuan dua hasil pembakaran. Campuran terbakar pada rentang peledakan (bukan pembakaran normal). Dalam hal ini piston mendapatkan tekanan pukulan/hentakan.

Gambar Ditonasi disebabkan pertemuan dua pembakaran

J. Engine Terus Hidup (Running On)

Engine terus hidup (dengan getaran yang tinggi) berarti engine tidak mau mati walaupun kunci kontak telah diputus.

Penyebab:

1. Saat sistem pengapian terlalu maju (retarded) akan menyebabkan engine overheat. Pada saat kunci kontak diputus sejumlah campuran udara/bahan bakar masih terus memasuki ruang bakar dan ini akan dibakar oleh titik panas yang terdapat pada ruang pembakaran, dan engine akan terus hidup.

2. Putaran langsam engine modern adalah sangat tinggi, karburator dilengkapi dengan mekanisme untuk menghentikan campuran bahan bakar memasuki engine saat dimatikan. Penyetelan karburator yang tidak tepat dapat menyebabkan bahan bakar memasuki engine. Pembakaran akibat temperatur tekanan kompresi yang tinggi dan bahan bakar akan menyebabkan engine tetap hidup.

3. Campuran udara/bahan bakar yang terlalu kaya atau terlalu kurus akan menyebabkan engine terlalu panas, saat kunci kontak dimatikan bahan bakar masuk ke dalam engine dan menyebabkan engine tetap hidup.

1. Jelaskan kerja coil pengapian saat kontak poin tertutup.

2. Jelaskan kerja coil saat kontak poin terbuka.

3. Jelaskan secara singkat cara kerja kapasitor.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut Dwell (Cam)

5. Jelaskan mengapa sudut Dwell yang tepat penting untuk mendapatkan pengapian yang baik.

6. Jelaskan pengaruh tegangan balik pada arus lilitan primer.

7. Jelaskan pentingnya waktu nyala busi selama engine berkerja.

A. PEMERIKSAAN AWAL

1. Pemeriksaan bunga api busi Pasang timing light pada mesin

Hidupkan mesin

periksa Keadaan bunga api dengan menggunakan lampu waktu.

2. Konektor (socket)

3. Coil pengapian

putar kunci kontak pada posisi ON

lepas kabel tegangan baterai

periksa tegangan baterai

dengan menggunakan volt meter, hubungkan kaki positif tester dengan terminal positif dari resistordan kaki negative pada massa.

Tegangan : 12 volt

B. PEMERIKSAAN LANJUTAN

1. Kabel tegangan tinggi

Jangan membengkokan kabel karena akan merusak penghantar.

a. Periksa keadaan terminal kabel, jika kotor bersihkan, jika patah ganti.

b. Periksa tahanan kabel, (- 25 k ohm/ kabel)

2. Pemeriksaan BusiPeriksa kemungkinan terdapat hal-hal berikut :

a. Retak atau cacat pada ulir atau isolator

b. Gasket cacat atau buruk

c. Elektroda aus

d. Elektroda cacat atau terbakar, terdapat sisa karbon

e. Periksa celah busi dengan menggunakkan alat pengukur celah busi.

Celah busi : 0,8 mm

3. Coil Pengapian

a. Periksa tahanan dari resistor menggunakan ohm meter tahanan

dengan kunci kontak 1,1-1,3

tanpa kunci kontak 1,3 1,5

b. Periksa tahanan coil menggunakan ohm meter.

Tahanan coil primer : antara terminal positif dengan negative. Dengan kunci kontak 1,3 1,7 ,tanpa kunci kontak 1,2 - 1,5

Tahanan coil sekunder : antara terminal positif dengan terminal tegangan tinggi. Tahanan :- dengan kunci kontak 10 15 K, tanpa kunci kontak 8 12 K

c. Periksa tahanan isolasi antara terminal positif dan body coil menggunakan ohm meter : tahanan tak terhingga

4. Distributor

Periksa governor.

Putar rotor berlawanan dengan jarum jam lalu di lepas.rotor harus kembali dengan halus ke posisi semula.

Periksa celah blok karet

Celah blok karet: 0,42 mm

4.1. Membongkar komponen distributor

Membongkar suku cadang menurut urutan seperti pada gambar

4.2. Pemeriksaan dan perbaikan

4.2.1.Tutup distributor

periksa kemungkinan terdapat keretakan, sisa -sisa karbon, terbakar atau terminal berkarat.juga periksa tempat persinggungan bagian tengah kemungkinan aus

4.2.2. Rotor

periksa kemungkingan retak terdapat sisa sisa karbon, terbakar atau terminal berkarat

4.2.3. Breaker plate

periksa breaker plate apakah berputar dengan halus

4.2.4. Pemberat governor dan pen

periksa bagian fitting dari pemberat governor weihgtbeserta pen kemungkinan bengkok

.

4.2.5. Membran vacum advancer

membran harus bergerak apabila dihisap melalui lubang

4.2.6. Cam poros

periksa poros (cam) kemungkinan aus, serta periksa keadaan hubungan antara kam dan poros

4.2.7. Poros governor dan rumah

1. Periksa celah aksial poros celah aksial : 0,15 - 0,50mm

2. Lepaskan roda gigi dan pen gerinda uung pen dan keluarkan pen roda gigi

3. Periksa poros gopernor kemungkinan aus atau cacat

4. Periksa bos rumah dan ring kemungkinan aus berubah bentuk atau cacat

5. masukan waser ke dalam poros goverfnor dan plate

Stel celah hingga harga standart dengan memberi variasi jumlah waser 2, 4, dan 5 diatas.

6. Rakit waser dan roda gigi menurut urutan seperti pada gambar dan periksa celah aksial.

7. Pres pen menggunakan ragum

8. Rakitlah semua komponen distributor yang telah diperiksa dan diperbaiki sesuai kebalikan urutan langkah pembongkaran.C. PEMASANGAN DAN PENYETELAN DISTRIBUTOR PADA MESIN

1. Stel puli poros engkol pada waktu pengapian silinder 1 ( 8' STMA)

2. Luruskan garis tengah slot diujung atas poros pompa oli dengan poros pompa oli dengan tanda (lubang oli) dibagian atas pompa

3. Posisikan rotor distributor menghadap bagian kanan pipa sumbat no. 3 lalu masukkan rumah distributor.

4. Pada waktu rumah dimasukkan rotor harus berada dekat pertengahan pipa sumbat no. 2.

5. putar swit kotak pada posisi ON jangan memutar motor starter.6. Putar body distributor berlawanan dengan jarum jam sampai timbul bunga api kemudian kencangkan baut klem pada posisi ini.

7. Periksa waktu pengapian pada waktu putaran idle,

Pertanyaan 1

Jelaskan mengapa system pengapian harus distel sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang ditetapkan pabrik.

Pertanyaan 2

Identifikasi hal-hal apa saja yang perlu diperiksa selama prosedur servis untuk semua komponen yang ada dalam daftar :

a. Kabel tegangan rendah

b. Coil Pengapian

c. Tutup didtributor

d. Rotor

e. Busi

Pertanyaan 3

Identifikasi waktu penggantian busi atau kontak poin yang tepat

Pertanyaan 4

Pada list di bawah ini, identifikasi kondisi engine berdasarkan warna atau kondisi elektroda busi

a. Kotor oleh oli

b. Elektroda dan permukaan busi kotor oleh jelaga

c. Busi bersih, coklat atau putih kusamd. Pertanyaan 5

Untuk semua komponen tegangan rendah di bawah ini, jelaskankan bagian yang memerlukan pemeriksaan sewaktu kegiatan servis :

a. Kontak poin

b. Kabel tegangan rendah

c. Cam distributor

d. Capasitor

e. Mekanisme Advancer makanik

Pertanyaan 6

Identifikasi langkah-langkah pemasangan dan penyetelan celah kontak poin Pertanyaan 7

Identifikasi penyetelan yang diperlukan kalau hasil pembacaan dwell meter seperti berikut

a. Dwell meter lebih besar dari spesifikasi pabrik

b. Dwell meter lebih kecil dari spesifikasi pabrik

Pertanyaan 8

Jelaskan langkah-langkah menyetel saat pengapian dengan menggunakan timing linght

Pertanyaan 9

Jelaskan langkah-langkah melepas distributor

1. Fungsi system pengapian adalah untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang baker pada saat akhir langkah kompres

a. Baterai berfungsi sebagai sunmber tenaga untuk arus listrik yang mengalir pada lilitan primeri koil pada waktu mesin di hidupkan atau pada putaran idling

b. Sekring berfungsi untuk mencegah terjadinya hubungan singkat pada rangkaian

c. Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan mehubungkan aliran listrik dari baterai ke koil

d. External resistor berfungsi untuk mengurangi penurunan tegangan pada kumparan skunder saat mesing berputar tinggi

e. Coil berfungsi untuk mempertinggi tegangan listrik dari 12v menjadi 20000-30000v

3.

a. Bagian pemutus

cam lobe

breaker point

b. Bagian pembagi arus

rotor

tutup distributor

c. Bagian pemaju pengapian

vacuum advancer

governor control rel

octane selector

d. kondensor

4. Fungsi governor adalah memajukan saat pengapian berdasarkan besarnya putaran mesin cara kerjanya adalah ply weight centrivugal mulai mengembang sampai maksimum.cam plate mulai di tekan, advancer centrivugal mulai bekerja sampai maksim um,kedua vegas pengembaliaan bekerja.

5. Fungsi vacuum advancer adalah memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya kevacuman pada mesin yang terdapat pada intake manifold dan besarnya beban mesin cara kerjanya vacuum advance sedang bekerja kevakuman pada intake manifold tinggi sehingga dia fraghma terhisab dan rod (tuas) tertarik akibatnya dudukan platina ikut bergerak dan pembukaan platina di percepat .

6. sudut dwell adalah lama nya platina menutup pada saat itu poros cam tidak mendorong ebonite yang terdapat pada platina

7. Suatu index yang menujukan jumlah panas yang dapat di pindahkan busi,kemampuaan busi menyerab dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator,nalai panas busi harus sesuai dengan kondisi mesin.

Jawaban 1Arus listrik mengalir melalui rangkaian primer dan lilitan primer coil menghasilkan induksi medan magnet di sekeliling lilitan coil (inti coil)

Jawaban 2Pada saat kontak poin terbuka arus primer berhenti, medan magnet kolap. kolapnya medan magnet menghasilkan induksi tegangan tinggi pada lilitan sekunder.

Jawaban 3.

Medan magnet kolap memotong lilitan sekunder dan primer. Arus induksi yang dihasilkan lilitan primer mengalir menuju kondensor, tidak meloncat pada kontak poin. Hal ini memungkinkan arus primer berhenti dengan cepat membuat medan magnet kolap dengan cepat untuk dapat menghasilakan percikan bunga api sekunder yang lebih besar.

Jawaban 4

Sudut Dwell adalah lamanya kontak poin / platina menutup.

Jawaban 5

Sudut Dwell yang tepat penting untuk menghasilkan kejenuhan medan magnet coil pengapian dan mengurangi kerusakan kontak poin.

Jawaban 6Tegangan balik menghambat aliran arus menghasilkan medan magnet. Hal ini menyebabkan penundaan waktu jenuh medan magnet coil pengapian.

Jawaban 7Campuran udara/bahan bakar kurus memerlukan waktu nyala busi yang lama untuk memastikan campuran udara/bahan bakar terbakar.

Jawaban 1

Untuk menjamin kemampuan kerja systemJawaban 2

a. Kabel tegangan tinggi

Keretakan, terbakar, atau insulasi rusak

Kabel tegangan rendah

Terbakar, insulasi retak atau rusak,

Inti kawat terurai atau rusak pada terminalnya,

Kekuatan sambungan terminal terhadap dudukannya

b. Coil Pengapian

Kebocoran oli,

Insulasi atau retak pecah,

Kerusakan eksternal

c. Tutup distributor

Retak, insulasi pecah, clip rusak atau lemah

Terminal terbakar atau rusak

Sambungan karbon kendor atau rusak

Memeriksa korosi pada puncak tutup bagian dalam

d. Rotor

Blade kendor atau rusak,

Insulasi retak atau karbon retak

Klip pengikat patah atau rusake. Busi

Kerusakan Insulator, Elektroda eroded,

Sil rusak,

Ulir rusak,

Insulasi retakJawaban 3

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan komponen tersebut telah rusak atau tidak berfungsi pada jadwal pemeriksaan yang ditetapkan pabrik.

Jawaban 4

a. Kotor oleh oli

Busi misfiring, silinder, pengarah katup , ring piston rusak,

b. Elektroda dan permukaan busi kotor oleh jelaga

Campuran bahan bakar kaya

Celah elektroda terlalu besar

Atau rentang panas tidak sesuai

c. Busi bersih, coklat atau putih kusam

Engine dalam kondisi baik

Rentang panas tepatJawaban 5

a. Kontak poin

Permukaan kontak poin

Keausan pada blok mika

Pegas lemah Insulasi rusak

b. Kabel tegangan rendah

Terkupas, terurai atau kabel putus

c. Cam distributor

Aus atau kasar

d. Capasitor

Kabel putus atau terurai

e. Mekanisme Advancer makanik

Dapat berputar dengan baik

Kekencangan pegas baikJawaban 6

a. Beri grease pada balok pengungkit kontak poin

b. Dudukkan kontak poin, masukkan sekrup pengikat dan kencangkan sedikit.

c. Sambungkan kabel

d. Periksa kabek jangan sampai tergesek

e. Periksa ketepatan posisi kontak poin

f. Putar poros engkol sampai balok pengungkit bersinggunngan dengan bagian tertinggi dari cam-lobe

g. Pasang feeler gauge yang sesuai dengan spesifikasi di antara kontak poin

h. Stel celah kontak poin

i. Kencangakn sekrup pengikat, feeler gauge agak seret sewaktu dilepas

j. Stel kembali kontak poin bila celah tidak tepat

Jawaban 7

a. Dwell meter lebih besar dari spesifikasi pabrik

Celah kontak poin diperkecil

b. Dwell meter lebih kecil dari spesifikasi pabrik

Celah kontak poin diperbesar

Jawaban 8

a. Operasikan engine sampai mencapai temperatur kerja.

b. Matikan engine dan pasang timing light

c. Lepas sambungan selang vacuum

d. Bersihkan tanda timing pada poros pulley

e. Hidupkan engine

f. Arahkan timing light pada tanda timing,Periksa dan stel saat pengapian

g. Kencangkan baut pengikat distributor dan periksa ulang saat pengapianJawaban 9

a. Lepaskan busi nomor 1

b. Posisikan crankshaft engine sehingg piston nomor 1 berada pada titik mati atas saat langkah kompresi. Lepas kabel tegangan rendah yang terdapat pada distributor

c. Pada sejumlah kasus, kabel tegangan rendah harus dilepas dari coil pengapian

d. Lepaskan pipa vacuum advancer yang terdapat di sisi distributor

e. Beri tanda dengan cara menggores badan distributor dan blok engine

f. Beri tanda dengan cara menggores badan distributor tepat berada di bawah bilah rotor

g. Kendorkan dan lepas baut pengikat dan klem

h. Tarik/keluarkan distributor dengan hati-hati dari blok engine

Jawaban

a. Posisikan rotor sehingga balde-nya berada tepat segaris dengan bagian puncak badan disributor

b. Bila rotor bergerak saat busi dikeluarkan , tentukan posisi baru penunjukan rotorc. Sejajarkan tanda yang terdapat di badan didtributor dan blok engine dan masukkan distributord. Mungkin perlu menggerakkan sedikit badan rotor maju atau mundur untuk memungkinkan penggerah distributor terkait.e. Tepatkan posisi klem dan masukkan baut pengikatf. Kencangkan baut pengikat dengan tangang. Sambungkan kabel tegangan rendah ke distributorh. Pasang kembali tutup distributor dan kabel tegangan tinggii. Sambungkan kembali kabel negatip ke baterej. Stel saat pembakaran sesuai spesifikasi pabrikk. Kencangkan baut pengikat distributor sesuai spesifikasi pengencanganl. Pastikan pipa vacuum dihubungkan ke unit advanver setelah saat pengapian di setel.

Hoolembeak, Barry. 1997. Automotive Electricity & electronics 2 nd Edition. ITP An International Thomson Publishing Company. Columbus, Ohio

Team Toyata Service Training. , Fundamentals Of Electricity Step 2. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta.

Team Toyata Service Training. , Engine Step 2. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta.

Team Toyata Service Training. , Pedoman Reparasi Mesin Seri K. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta.

B

MATERI SISTEM PENGAPIAN

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

LATIHAN I

L

CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN

B 2

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

LATIHAN II

L

PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN

Pr

Warna dan kondisi ElektrodaKondisi engine yang dapat diindikasiBersih, kekuning-kuningan, coklat atau putih kusamKondisi baik, tingkat panas stekernya pasLapisan permukaan melepuhCampuran bahan bakar terlalu encer; steker tidak terpasang dengan tepat; katup-katup engine bocorElektroda-elektroda dan permukaan steker kotor oleh oliStekernya macet; silinder-silindernya, kendali katup dan piston-pistonya aus Elektroda-elektroda dan permukaan steker tercemar/kotor oleh jelagaCampuran bahan bakar terlalu pekat, celah terlalu lebar diantara elektroda-elektrod busi, tingkat panas stekernya tidak tepat

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EVALUASI PRAKTIK

E

KUNCI LATIHAN I

KLL

KUNCI LATIHAN II

KL

KUNCI EVALUASI

KE

DAFTAR PUSTAKA

DP

P

PENDAHULUAN

Pusat Pengambangan Penataran Guru Teknologi Medan .....200621

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL.....2008

_1066190746.bin

_1066190436.bin

_1066190509.bin

_1066190385.bin