PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ") &

35
‘Community Health Oriented Program’ Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

description

PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ") & TELAAH KRITIS ("CRITICAL APPRAISAL"). ‘Community Health Oriented Program’ Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. LATAR BELAKANG DAN FAKTA. Tantangan abad 21.  Masalah kesehatan : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ") &

Page 1: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

‘Community Health Oriented Program’Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

LATAR BELAKANG DAN FAKTA

Page 3: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Masalah kesehatan : * Penyakit yang dipengaruhi

lingkungan * Kualitas pelayanan kesehatan Kemajuan pesat dalam bidang kedokteran dan teknologi (pendekatan biomolekular) Globalisasi: * Era kompetisi

* Era informasi Perkembangan pendidikan kedokteran Etika dan Hak Azasi Manusia

Tantangan abad 21

Belajar sepanjang hayat (‘Life-long learning’)

Page 4: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Mencetak dokter yang mampu memikul tanggung jawab antara lain untuk:

1. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam segi ilmu kedokteran sesuai dengan bakatnya, dengan berpedoman pada pendidikan dan belajar sepanjang hayat

Tujuan pendidikan dokterdi Indonesia

2. Menilai kegiatan profesinya secara berkala, menyadari keperluan untuk menambah pendidikannya, memilih sumber-sumber pendidikan yang sesuai, serta menilai kemajuan yang telah dicapai secara kritis.

Page 5: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Kemampuan mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan

informasi kesehatan dan biomedik dari berbagai sumber

untuk belajar sepanjang hayat

‘Critical appraisal’

Page 6: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

“Half of what you are taught as medical students will in 10 years have been shown to be wrong, and the trouble is, none of your teachers knows which half.”

(Dr. Sydney Burwell,Dean of Harvard Medical School).

Page 7: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Philosophy of Knowledge

The educational philosophy underlying educational goals, standards, and objectives should be based on an accurate and full conception of the dependence of knowledge on thought.

Knowledge exist only in minds that have comprehended and justified it through thought

Knowledge is something that we must think our way to, not something we can simply be given Knowledge is produced, organized, evaluated, refined, maintained, and transformed by thought. Knowledge can be acquired only through thought

Page 8: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Bagian KetigaPemberian Pelayanan

Paragraf 1Standar Pelayanan

Pasal 44(1)Dokter atau dokter gigi dalam

menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.

(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.

UU No. 29 Tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran

Page 9: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Paragraf 6Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi

Pasal 50Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan

praktik kedokteran mempunyai hak :a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang

melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;

UU No. 29 Tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran

Page 10: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

“EVIDENCE BASED MEDICINE”(EBM)

Page 11: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Penggunaan bukti terbaik & terbaru secara sadar, eksplisit,

dan benar

Kedokteran Berbasis Bukti(“Evidence-Based Medicine/EBM”)

Membuat keputusan untuk pelayanan pasien individual

Page 12: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Tindakan Malpraktik

Pembuatan Keputusan Pelayanan Kesehatan tanpa “EBM”

Merugikan Pasien Tindak Pidana

Page 13: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Paradigma baru pada sistem pelayanan kesehatan

Kedokteran berdasarkan pengalaman

Kedokteran berbasis bukti

(‘EBM”)

Abdikasi Senioritas

Pengalaman klinik

Page 14: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Kedokteran berbasis bukti?

Mengamati pasien Anamnesis

Mencari bukti terbaik

Menelaah bukti (‘Critical appraisal’)

Penerapan bukti

Memantau perubahan yang terjadi

Page 15: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Kedokteran berbasis bukti (‘EBM”)

Menelaah bukti (‘Critical appraisal’)

Hubungan senyawa

Page 16: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

‘Critical appraisal’

‘Knowledge–based health care’

‘Evidence-based medicine’

Page 17: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Money will buy a bed but not sleep; books but not brains; food but not appetite; finery but not beauty; a house but not a home; medicine but not health; luxuries but not culture; amusement but not happiness; religion but not salvation; a passport to everywhere but not to heaven (Anonymous).

Page 18: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Komponen “EBM”

Kepakaran klinis

Bukti riset terbaik

Nilai2 pasien & kondisi yang akan dicapai

Page 19: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Kategori Bukti Ilmiah KedokteranMeta analisis &

Penelaahan sistematik (Ia)Uji Kilinik - Random - Kontrol

(“RCT”) (Ib)Uji Kilinik – Non Random (IIa)

“Quasi Experimental” (IIb)Penelitian Observasi (III)

Pendapat Pakar & Pengalaman Klinis (IV)

Uji Pra KlinikUji in-vitro

Page 20: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Bertambahnya pengalaman klinis seseorang

kemampuan ‘Clinical Judgement’ juga meningkat. Namun pada saat bersamaan,

kemampuan ilmiah serta kinerja klinis menurun secara bermakna

Dengan meningkatnya jumlah pasien, waktu yang dimanfaatkan

untuk menyegarkan ilmu jadi berkurang

Page 21: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan penerapan “EBM”

dalam sistem pelayanan kesehatan

1. Meningkatkan usaha penelaahan bukti-bukti bidang kedokteran secara efisien

(sahih & relevan dengan masalah yang dihadapi;’critical appraisal’)

2. Penelaahan sistematis terhadap hasil /efek pelayanan kesehatan

(Cochran Collaboration)

Page 22: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan penerapan “EBM”

dalam sistem pelayanan kesehatan

3. Mencari informasi dari artikel klinis yang sahih dan dapat segera digunakan pada

pelayanan klinis

4. Menciptakan sistem informasi untuk mempercepat pengambilan keputusan

yang benar

5. Identifikasi dan aplikasi strategi belajar seumur hidup &

peningkatan tampilan klinis

Page 23: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

TELAAH KRITIS(‘Critical appraisal’)

Page 24: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Telaah kritis (‘critical appraisal’)

PENILAIAN HASIL PENELITIAN SECARA SISTEMATIS

Page 25: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Membaca makalah ilmiahhasil penelitian

Telaah kritis

• Menambah pemahaman• Mengikuti perkembangan

• Melakukan penelitianPemecahan

masalah

Page 26: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

• Penguasaan rancangan • Penguasaan metodologi

• Langkah penilaianInformasi

• Benar• Dapat dipertanggung jawabkan

• Efisien

Telaah kritis makalah ilmiah (hasil penelitian)

Page 27: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Langkah awal penilaian makalah

• Membaca judul

• Abstrak• Daftar pustaka

Page 28: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Telaah kritis (‘critical appraisal’)

¨ ‘VALID’ (HASIL PENELITIAN SAHIH)

‘IMPORTANT’ (MEMBERI INFORMASI PENTING UNTUK SOLUSI)

‘APPLICABLE’(DAPAT DITERAPKAN &

GENERALISASI HASIL PENELITIAN)

Page 29: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Telaah kritis (‘critical appraisal’)

¨ ‘VALID’ METODOLOGI ‘IMPORTANT’ HASIL PENELITIAN

‘APPLICABLE’ PEMBAHASAN/DISKUSI

Page 30: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

• Hasil benar • Dapat dipertanggung jawabkan

• Menjawab persoalan

Metodologi

Page 31: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

• ‘Ethical clearance’ & ‘informed consent’• Desain, tempat & waktu penelitian

• Populasi sumber (populasi terjangkau)• Kriteria pemasukan / penolakan

• Hal-hal berkenaan dengan sampel

Metodologi

Page 32: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

• Kriteria pemasukan / penolakan• Hal-hal berkenaan dengan sampel

• Cara pengukuran variabel yang dinilai, dilakukan secara tersamar

• Cara analisis data, batas kemaknaan &‘power’ penelitian

Metodologi

Page 33: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Keuntungan penggunaan “EBM”

1. Menggalakkan kebiasaan membaca2. Meningkatkan keterampilan penerapan

metodologi riset3. Menggalakkan kerasionalan &

memperbarui penatalaksanaan pasien

4. Menurunkan penggunaan kebijakan pada pelayanan klinis berdasarkan intuisi, tetapi tidak mematikannya

5. Konsisten dengan aspek etika &mediko - legal pada penatalaksanaan pasien

Page 34: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Kesimpulan

1.EBM sangat diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

2. EBM memerlukan kemampuan untuk menelaah artikel hasil penelitian kedokteran secara sistematis (‘Critical appraisal’) & penguasaan metodologi penelitian

Page 35: PENGANTAR KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (" EVIDENCE-BASED MEDICINE ")  &

Kesimpulan

3. EBM memerlukan jaringan informasi kedokteran yang sahih, agar pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara cepat, efektif dan efisien

4. EBM memerlukan kemampuan membaca secara efisien dan kegiatan belajar seumur hidup untuk kesinambungan pemahaman keilmuan (‘lifelong learning’)