PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI PENGANTAR... · Web viewNaik turunnya harga akan sangat...

35
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR MODUL PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI PERBANKAN SYARIAH Semester 1

Transcript of PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI PENGANTAR... · Web viewNaik turunnya harga akan sangat...

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

MODUL PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS

KELAS XI PERBANKAN SYARIAHSemester 1

Oleh: LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.Pd., Gr

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

BAHAN AJARBENTUK-BENTUK PASAR

A. Pengertian Penggolongan Pasar Persaingan Menurut Strukturnya

Penggolongan pasar berdasarkan strukturnya memiliki pengertian, yaitu

penggolongan produsen pada beberapa bentuk pasar berdasarkan banyaknya

produsen, jenis produk yang dihasilkan, mudah tidaknya keluar atau masuk ke

dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.

B. Berdasarkan strukturnya pasar dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna,

pasar monopoli, pasar oligopoli, dan persaingan monopolistik

1. Pasar persaingan sempurna

a. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

1) Barang yang diperjualbelikan di pasar persaingan sempurna

bersifat homogen atau sama.

2) Jumlah penjual di pasar persaingan sempurna sangat banyak,

banyak disini berarti bahwa produsen penghasil barang tersebut

jumlahnya tidak terbatas.

3) Jumlah pembeli sangat banyak

4) Penjual dan pembeli tidak bisa mempengaruhi harga, mereka

hanyalah penerima harga (price taker)

5) Ada kebebasan bagi penjual untuk keluar masuk pasar

6) Penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sempurna tentang

pasar. Penjual akan memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai

harga, jumlah, dan kualitas barang yang ada di pasar

7) Harga yang berlaku di pasar, murni hasil interaksi antara

permintaan dan penawaran (mekanisme pasar) tanpa campur

tangan pemerintah atau pihak manapun

b. Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna

Kebaikannya antara lain sebagai berikut.

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

1) Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil

terjadi kerugian atau kekecewaan.

2) Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.

3) Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan

homogen

4) Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui

sebelumnya

5) Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan

6) Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang

serendah-rendahnya

Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut

1) Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati

persaingan sempurna, sedang sektor yang lain banyak

ketidaksempurnaan

2) Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi

kesejahteraan optimum konsumen

3) Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen

c. Laba maksimum dalam pasar persaingan sempurna

Untuk produsen perseorangan, harga pasar merupakan indikator atau

pedoman dalam melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan

sangat mempengaruhi produksi perusahaan secara perseorangan.

Untuk, menghindari risiko kerugian karena adanya perubahan harga

tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung titik

pulang pokoknya (Break Even Point-BEP) dalam kondisi apapun.

Titik pulang pokok adalah keadaan ketika total penerimaan sama

dengan total biaya yang dikeluarkan.

Untuk mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu

perusahaan, kita harus mengetahui terlebih dahulu total biaya dan

total penerimaan yang diperoleh perusahaan tersebut.

1) Penerimaan total (Total Revenue)

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Penerimaan total (Total Revenue-TR) didefinisikan sebagai

pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk. Secara

matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut

TR= PXQ

2) Penerimaan rata-rata (Average Revenue)

Penerimaan rata-rata (Average revenue-AR) didefinisikan

sebagai penerimaan total per unit yang diproduksi. Untuk pasar

persaingan sempurna, karena harga tetap, maka penerimaan rata-

rata sama dengan kurva permintaan. Secara matematis,

penerimaan rata-rata dapat ditulis sebagai berikut:

AR = TR= P

Q

3) Penerimaan marginal (Marginal Revenue)

Penerimaan marginal (marginal revenue-MR) didefinisikan

sebagai tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari

penjualan satu unit produk lagi. Karena harga tetap, maka

penerimaan marginal pun konstan sesuai dengan tingkat harga.

Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva

penerimaan rata-rata, dan sama juga dengan kurva permintaan.

Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:

MR = TRn – TRn-1

4) Biaya marginal (Marginal Cost)

Biaya marginal (Marginal Cost – MC) didefinisikan sebagai

tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari

memproduksi satu unit tambahan. Secara matematis, biaya

marginal dapat ditulis sebagai berikut:

MC = TCn – TCn-1

5) Biaya total rata-rata (Average Total Cost)

Biaya total rata-rata (Average Total Cost- ATC) didefinisikan

sebagai biaya total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

produksi. Secara matematis, biaya total rata-rata dapat ditulis

sebagai berikut

ATC = TC

Q

Contoh perhitungan laba (rugi) pada pasar persaingan sempurna

Q PTR

(PXQ)TC

ATC

(TC/Q)

MR

(TRn-

TRn-1)

MC

(TCn-

TCn-1)

Laba

(Rugi)

0 13 0 10 - - - -10

1 13 13 15 15,00 13 5 -2

2 13 26 22 11,00 13 7 4

3 13 39 31 10,33 13 9 8

4 13 52 44 11,00 13 13 8

5 13 65 61 12,20 13 17 4

6) Keuntungan maksimum

Ada syarat dalam membentuk kurva keuntungan maksimum pada

PPS (Pasar Persaingan Sempurna

a) Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q.

b) Kurva AC (Average Cost) selalu berada dibawah kurva AR

dan MR.

c) Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik

kurva AC yang terendah) karena pada saat itulah proses

produksi terjadi efisiensi

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Kurva keseimbangan dengan keuntungan maksimum

Ket

Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR,

yaitu setinggi 0P1

Besarnya penerimaan total (TR) = 0P1AQ1

Besarnya biaya total (TC) = 0P2BQ1

Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB

7) Kerugian minimum

Ada 3 syarat untuk membentuk kurva kerugian minimum pada

PPS

a) Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q

b) Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR

dan MR berada di titik terbawah kurva AC

c) Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum

d) Sebelum memotong AC, kurva MC memotong kurva MR dan

saat itulah menunjukkan produksi mengalami kerugian

minimum.

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

2. Pasar monopoli

a. Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:

1) Hanya ada satu penjual atau produsen

2) Ada banyak pembeli atau konsumen

3) Penjual atau produsen memiliki kekuatan penuh dalam menentukan

harga, mereka bukan price taker, namun seebagai price maker

(penentu harga). Perusahaan monopoli bisa menentukan sendiri

harga produk yang diproduksinya

4) Ada hambatan yang besar bagi produsen baru yang akan memasuki

pasar. Hambatan-hambatan tersebut antara lain, penetapan harga

yang rendah oleh perusahaan monopoli akan membuat perusahaan

baru tidak berani memasuki pasar karena akan rugi jika ia tidak

bisa menetapkan harga dibawah harga perusahaan monopoli yang

sudah ada, biasanya perusahaan monopoli mempunyai hak paten,

hak cipta, dan hak eksklusif

5) Monopoli di Indonesia biasanya dilakukan oleh Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), hal ini biasaya sudah diatur dalam udang-

undang. Untuk perusahaan swasta, monopoli merupakan praktik

usaha yang tidak sehat sehingga seringkali dilarang oleh

pemerintah.

b. Kebaikan dan kelemahan pasar monopoli

Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut.

1) Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

2) Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga

monopolinya.

3) Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil

sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.

Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut

1) Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh

produsen

2) Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli

tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi

atau sering disebut timbulnya pemborosan.

3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan

harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.

4) Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-

faktor produksi

c. Laba maksimum pada pasar monopoli

Kurva laba maksimum pada pasar monopoli

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Kurva diatas menunjukkan bagaimana seorang manager dalam

menentukan output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat

output Q1, yang sekaligus menunjukkan tingkat output optimal. Harga

maksimum yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q1

adalah P1. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimumkan laba

bagi monopoli adalah Q1 dan P1. Besar laba yang diperoleh monopoli

ditunjukkan oleh (P1 – P2 )Q1

3. Pasar oligopoli

a. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

1) Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi,

barangnya sama tetapi berbeda. Masing- masing mempunyai ciri

khas dan kelebihan yang sangat mudah dibedakan

2) Hanya ada beberapa penjual atau produsen, jumlah produsen dalam

pasar oligopoli umumnya lebih dari dua dan kurang dari sepuluh,

jika dua biasanya orang menyebut dengan pasar duopoli

3) Ada banyak pembeli atau konsumen. Masyarakat secara luas

mengkonsumsi barang tersebut sehingga pembelinya sangat

banyak

4) Penjual mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga, masing-

masing produsen memiliki kekuatan untuk menentukan berapa

harga jual dari produk yang diproduksi. Karena hanya ada

beberapa penjual, harga yang ditetapkan satu produsen akan sangat

mempengaruhi produsen lainnya.

5) Ada hambatan bagi produsen baru untuk memasuki pasar. Pasar

yang ada biasanya sudah dikuasai produsen yang sudah ada

sebelumnya

b. Kebaikan dan kelemahan pasar oligopoli

Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut

1) Industri-industri oligopoli bisa mengadakan inovasi dan penerapan

teknologi baru yang paling pesat

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

2) Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan

penurunan ongkos produksi

3) Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan

penelitian

Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut

1) Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess

profit) yang dinikmati produsen

2) Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi

pada biaya rata-rata yang minimum

3) Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh

4) Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat

secara makro

4. Pasar monopolistik

a. Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut.

1) Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi,

artinya barang-barang dipasar ini sama, tetapi berbeda. Hal yang

membedakan bisa jadi kualitas, harga, kemasan, pelayanan, dan

iklan.

2) Terdapat banyak penjual atau produsen

3) Ada banyak pembeli atau konsumen

4) Penjual bisa sedikit mempengaruhi harga, khususnya bagi

produsen yang barangnya sudah dipercaya masyarakat

5) Ada sedikit hambatan bagi produsen yang ingin memasuki pasar.

Hambatan disini berupa sulitnya membangun kepercayaan

masyarakat akan produk yang baru, membutuhkan biaya besar

untuk promosi agar bisa dikenal masyarakat, dan membutuhkan

inovasi agar bisa bersaing dengan produk yang sudah ada

sebelumnya.

6) Terdapat persaingan yang ketat antar masing-masing produsen

melalui iklan dan promosi

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

b. Kebaikan dan kelemahan pasar monopolistik

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut

1) Banyak produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen

untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya

2) Kebebasan kluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk

selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya

3) Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam

menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat

konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya

4) Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian

besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik

Kelemahan pasar monopolistik

1) Memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,

kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak

memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar

dari pasar

2) Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar

monopolistik, karena pemain pasar didalamnya memiliki skala

ekonomis yang cukup tinggi

3) Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga

akan meningkatkan biaya produksi yang berimbas pada harga

produk yang harus dibayar oleh konsumen.

PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pengertian pembangunan ekonomi.

Usaha-usaha pembangunan yang dilaksanakan oleh negara- negara yang

sedang berkembang di dunia pada umumnya berorientasi pada bagaimana

memperbaiki taraf hidup masyarakat di negara-negara berkembang agar

mereka bisa hidup seperti masyarakat di negara-negara maju. Demikian juga

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Indonesia giat melaksanakan usaha-usaha pembangunan di segala bidang

guna meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Jadi, dapat dikatakan

pembangunan merupakan suatu proses berkelanjutan dalam upaya mencapai

peningkatan kualitas hidup.

Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka

panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan

pembangunan ekonomi.

B. Faktor faktor yang mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

1 Tanah dan kekayaan alam.

Tanah dan kekayaan alam suatu negara meliputi luas tanah,kesuburan dan

kondisi iklim cuaca dan kekayaan hutan. Kekayaan ini berarti sebagai

modal awal pembangunan. Secara umum,negara yang memiliki kekayaan

alamyang berlimpah akan lebih mudah meningktkan laju pembangunan

ekonominya

2 Kuantitas dan kualitas penduduk dan tenaga kerja

Pertambahan penduduk dari waktu ke waktu dapat emnjadi motor

penggerak pembangunan ekonomi. Pertambahan penduduk akan

meningkatkan jumlah angkatan kerja yang dapat dimanfaatkan untuk

mendukung kegiatan produksi. Dengan pendidikan dan pelatihan akan

dihasilkan sumber daya manusia yang terlatih dan terampil sehingga

menjadi pionir dalam pembangunan

3 Kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi

Pada masyarakat modern,peranan modal sangat menentukan dalam

peningkatan produktivitas. Adapun peningkatan yang dihasilkan oleh

kemajuan teknologi antara lain sebagai berikut:

a) Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi yang dapat menurunkan

biaya produksi dan meningkatkan produktivitas

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

b) Meningkatnya produksi barang dan jasa yang dihasilkan karena

penemuan baru.

c) Terciptanya barang dengan kualitas yang lebih baik tanpa

meningkatkan biaya produksi.

4 Sistem sosial dan sikap masyarakat.

Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan pentingdalam

menciptakan pembangunan ekonomi. Hasil indentifikasi dinegara

berkembang menunjukan bahwa sistem dan sikap masyarakat menjadi

penghabat dalam pembangunan ekonomi.

C. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi.

Secara garis besar indikator yang digunakan untuk mengukur pembangunan

adalah sebagai berikut:

1 Indikator ekonomi, diantaranya:

a) Laju pertumbuhan ekonomi, yaitu proses kenaikan output per kapita

dalam jangka panjang

b) Produk nasional bruto per kapita, yaitu pendapatan nasional bruto

dibagi dengan jumlah populasi penduduk

2 Indikator sosial

a) Indeks pembangunan manusia (Human Development Index/HDI), yaitu

indeks komposit dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan (indeks

melek huruf dan indeks rata-rata lama sekolah), dan indeks standar

hidup layak

b) Indeks mutu hidup (Physical Quality Life/ PQLI), yaitu indeks

komposit (gabungan) dari tiga indikator, yaitu harapan hidup pada satu

tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf.

c) Indikator campuran

1) Pendidikan

indicator yang dapat diukur dalam pendidikan yakni ; tingkat

pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.

2) Kesehatan

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Indikator tingkat kesehatan dapat dilihat dari rata-rata hari sakit dan

ketersediaannya fasilitas kesehatan.

3) Perumahan

Indicator perumahan yang sesuai dengan tujuan kesejahteraan

penduduk yakni sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan mutu

rumah tinggal.

4) Angkatan kerja

Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan

angkatan kerja adalah, partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja,

sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.

5) KB dn fertilisasi

Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat

imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan

penggunaan alat kontrasepsi.

6) Kriminalitas

Indikator kriminalitas itu sendiri diantaranya adalah, jumlah

pencurian per tahun, jumlah pembunuhan per tahun, dan jumlah

pemerkosaan per tahun.

D. Tujuan pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga

menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaik-baiknya

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan pembangunan

ekonomi yaitu:

1 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

pokoknya yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan

perlindungan keamanan dari pemerintah

2 Memperluas distribusi berbagai barang kebutuhan pokok

3 Memperluas kesempatan kerja

4 Memperbaiki kualitas pendidikan

5 Meningkatkan pendapatan masyarakat

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

6 Meningkatkan pemahaman dan tingkah laku masyarakat dalam

menjunjung nilai-nilai luhur (agama, sosial, dan kultural)

7 Memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta

bangsa secara keseluruhan.

E. Teori pembangunan ekonomi

1 Friderich List

Perkembangan ekonomi, menurut List, melalui 5 fase yaitu:

1) Primitif

2) Beternak

3) Pertanian

4) Pertanian dan industri pengolahan (manufacturing)

5) Pertanian, industri pengolahan dan perdagangan

Pendekatan List dalammenentukan tahap-tahap perkembangaan

ekonomi tersebut berdasarkan pada “cara produksinya”.

2 W. W. Rostow

Teori pembangunan ekonomi dari Rostow sangat populer dan paling

banyak mendapatkan komentar dari para ahli. Menurut Rostow , proses

pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam 5 tahap yaitu masyarakat

tradisional, prasyarat untuk tinggal landas, tinggal landas, menuju

kedewasan dan masa konsumsi tinggi.

a. Masyarakat tradisional

Menurut Rostow, yang dimaksud masyarakat tradisional adalah

masyarakat yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih

primitif, tingkat produktivitas per pekerja masih rendah sehingga

sebagian sumber daya digunakan untuk kegiatan sektor pertanian.

b. Tahapan prasyarat tinggal landas

Tahap ini merupakan tahap yang diberlakukan agar perkembangan

ekonomi dapat lepas landas, tahap ini biasanya dicirikan oleh

pertumbuhan perlahan-lahan dan inovasi.

c. Tahapan tinggal landas

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Tahap ini merupakan tercapainya perkembangan pesat pada sektor-

sektor tertentu yang telah menggunakan teknik produksi modern.

Dalam tahap ini penerapan teknik-teknik baru dalam hal industri dapat

berjalan dengan sendirinya.

d. Tahap menuju kedewasaan

Tahap ini memperlihatkan adanya kematangan ekonomi, yaitu suatu

periode ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern

terhadap sumber-sumber ekonomi.

e. Tahapan masa konsumsi tinggi

Ada 3 kegiatan yang dilakukan dalamtahap ekonomi yang matang ini,

yaitu

1) Menyediakan atau menawarkan (sesuai dengan ukuran masyarakat

setempat) jaminan yang lebih baik, kemakmuran dan rasa nyaman

kepada angkatan kerja.

2) Menyediakan konsumsi individu yang lebih banyak, termasuk

rumah keluarga secara terpisah produksi barang-barang konsumsi

dan jasa secara masal. Sektor-sektor ini menjadi semakin penting.

3) Mencari perluasan pengaruh bagi negara di mata dunia.

F. Periodisasi pembangunan ekonomi Di Indonesia

1 Kebijakan Pembangunan (Pelita I - Pelita VI) REPELITA atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan

perencanaan yang dibuat oleh pemerintah orde baru di Indonesia. Pelita

berlangsung dari Pelita I-Pelita VI.

a. Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974).

Dilaksanakan pada 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974 yang menjadi

landasan awal pembangunan Orde Baru.

• Tujuan Pelita I : Untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan

sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap

berikutnya.

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

• Sasaran Pelita I : Pangan, Sandang, Perbaikan prasarana,

perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan

rohani.

+• Titik Berat Pelita I : Pembangunan bidang pertanian sesuai

dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui

proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas

penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian. Muncul

peristiwa Marali (Malapetaka Limabelas Januari) terjadi pada

tanggal 15-16 Januari 1947 bertepatan dengan kedatangan PM

Jepang Tanaka ke Indonesia.

Peristiwa ini merupakan kelanjutan demonstrasi para mahasiswa

yang menuntut Jepang agar tidak melakukan dominasi ekonomi di

Indonesia sebab produk barang Jepang terlalu banyak beredar di

Indonesia. Terjadilah pengrusakan dan pembakaran barang-

barang buatan Jepang.

b. Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979)

Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang,

perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan

memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan

pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan

dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikan produksi.

Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun

c. Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984)

Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan

terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah

pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan

nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur

Pemerataan.Inti dari kedua pedoman tersebut

d. Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju

swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat

menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita

IV antara lain swasembada pangan. Pada tahun 1984 Indonesia

berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil- nya Indonesia

berhasil swasembada beras. kesuksesan ini mendapatkan penghargaan

dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985.

hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia. Selain swasembada

pangan, pada Pelita IV juga dilakukan Program KB dan Rumah untuk

keluarga.

e. Pelita V (1 April 1989 – 31 Maret 1994)

Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan

industri untuk memantapakan swasembada pangan dan meningkatkan

produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor. Pelita V

adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama.

Lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu dengan

mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai memasuki proses

tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan

kekuatan sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan

makmur berdasarkan Pancasila.

f. Pelita VI (1 April 1994 – 31 Maret 1999)

Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang

berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.

Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan.

Pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara

Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter dan

peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian

menyebabkan rezim Orde Baru runtuh.

2 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025)

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Rencana jangka panjang pemerintah yang ambisius ini digunakan sebagai

titik tolak untuk seluruh masyarakat Indonesia (pemerintah, masyarakat

dan bisnis) untuk mencapai tujuan nasional seperti yang telah

direncanakan dan diformulasikan oleh pemerintahan terpilih di Indonesia.

Rencanapembangunan jangka panjang ini berjalanhingga 2025dan dibagi

beberaparencana berjangka menengah serta ditunjang oleh MP3EI.

3 Masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi

Indonesia (MP3EI)

MP3EI adalah adalah sebuah pola induk perencanaan ambisius dari

pemerintah Indonesia untuk dapat mempercepat realisasi perluasan

pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran agar dapat dinikmati

secara merata di kalangan masyarakat yang diluncurkan pemerintah

Indonesia pada tahun 2011.

4 Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN 2015-

2019)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN 2015-

2019)adalah tahapkedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025). Rencana inimerupakan asas

tunggal kementerian danlembaga pemerintah menyangkut

perumusanRencanaStrategis mereka. Pemerintah daerah harus

mempertimbangkan rencana ini ketika merumuskan rencana

pengembangan daerah.

RPJMN 2015-2019 yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo

berisi tentang pembangunan lima tahun ke depan yang mengarah kepada

kondisi peningkatan kesejahteraan berkelanjutan, warganya

berkepribadian dan berjiwa gotong royong,  dan masyarakatnya memiliki

keharmonisan antarkelompok sosial, dan  postur perekonomian makin

mencerminkan pertumbuhan yang berkualitas, yakni bersifat inklusif,

berbasis luas, berlandaskan keunggulan sumber daya manusia serta

kemampuan iptek sambil bergerak menuju kepada keseimbangan

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

antarsektor ekonomi dan antarwilayah, serta makin mencerminkan

keharmonisan antara manusia dan lingkungan.

Adapun agenda satu tahun pertama dalam Pembangunan Jangka

Menengah 2015-2019, menurut Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015

dimaksudkan sebagai upaya membangun fondasi untuk melakukan

akselerasi yang berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, disamping

melayani kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat yang tergolong

mendesak.

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

LEMBAR KERJA SISWA

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Kelompok : .................................................Nama Anggota : 1...............................................2...............................................3...............................................4...............................................

♦Pedoman mengerjakan LKS

1. Amatilah tabel persentase penduduk miskin di bawah ini untuk mengetahui

persebaran jumlah penduduk miskin di Indonesia!

2. Diskusikan dengan kelompokmu untuk mengerjakan soal yang terdapat pada

LKS

3. Buatlah laporan hasil analisisnya

4. Presentasikan hasil analisis kelompokmu!

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

Indikator Pengetahuan : Menjelaskan masalah-masalah pembangunan

ekonomi di negara berkembang

Mengidentifikasi faktor penyebab masalah kemiskinan

di negara berkembang

Mengidentifikasi cara mengatasi masalah kemisikinan

di negara berkembang

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

Berdasarkan data di tas, jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Tentukan provinsi manakah yang mempunyai persentase penduduk tertinggi

dan terendah!

2. Tabel data di atas menunjukkan adanya persebaran persentase jumlah

penduduk miskin di Indonesia tidak merata atau terjadi kesenjangan.

Indentifikasi faktor-faktor penyebabnya!

3. Apa sajakah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan

tersebut!

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Study kasus

Tingkat Kemiskinan di Papua Barat Masih TinggiKunthi fahmar sandy Minggu,  7 Desember 2014  −  17:26 WIB

Tingkat kemiskinan di Papua Barat 229.430 jiwa/Foto: Istimewa

MANOKWARI - Bank Indonesia (BI) mengaku, masih terdapat tantangan

yang harus dihadapi oleh pemerintah yakni tingkat kemiskinan, salah satunya di

wilayah Papua Barat. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di

provinsi Papua Barat hingga Maret 2014 tercatat sebanyak 229.430 jiwa atau

sebanyak 27,13% dari jumlah penduduk provinsi Papua Barat. Pencapaian

tersebut menunjukan bahwa provinsi Papua Barat merupakan provinsi dengan

presentase penduduk miskin tertinggi kedua di Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkap, masih rendahnya

Upah Minimum Regional (UMR) jika dibandingkan dengan angka kebutuhan

hidup layak (KHL), terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia, rendahnya

tingkat pendidikan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur yang belum

merata menjadi faktor utama penyebab kemiskinan di Papua.

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR

PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS KELAS XI

Sampai dengan periode Agustus 2014, jumlah angkatan kerja di provinsi

Papua Barat mencapai 398.424 orang atau mengalami peningkatan sebesar 7,46%

dibandingkan periode tahun laporan sebelumnya. Adapun sampai dengan akhir

tahun 2014, tingkat pengangguran di provinsi Papua Barat tercatat sebesar 5,02%

atau mengalami sedikit peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya.

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Identifikasi faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di

Papua Barat!

2. Berdasarkan hasil identifikasi Anda pada soal no 2, jelaskan, bagaimana

hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi dengan kemiskinan yang terjadi!

3. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

LINDA DAMAYANTI WIJAYA, S.PD.,GR