Pengantar Doa

2
Doa “...Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan memperkenankan bagimu. ...(QS. Al Mu’min: 60) “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 55) Dalam firmanNya di atas, Allah SWT pemilik jiwa kita telah memerintahkan kita untuk berdoa. Doa begitu berharga. Ia adalah senjata yang paling ampuh untuk setiap masalah. Rasulullah SAW bersabda: “Doa adalah senjata orang mu’min, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (Diriwayatkan Abu Ya’la dan Hakim). Terkadang kita meremehkan hal ini. Bahkan karena seringnya berdoa dan terasa jarang dikabulkan maka dengan cepat kita berputus asa dan beranggapan bahwa berdoa atau tidak sama saja. Ini adalah sikap yang keliru. Seorang muslim tidak akan pernah bisa dilepaskan dengan aktifitas yang satu ini. Tidak berdoa sama sekali, justru mengantarkan kita sebagai hamba yang sombong. Karena secara tidak langsung , kita tidak mengakui kemahakuasaan Allah. Jika Tuhan saja sudah disepelekan, bagaimana kebahagian hidup akan diperoleh. Sebenarnya tidaklah merugi sedikitpun jika kita senantiasa berdoa. Dikabulkan atau tidak, kita tetap beruntung. Jika belum dikabulkan maka kita telah mengantongi pahala dari doa itu. Jika terkabul maka

description

doa

Transcript of Pengantar Doa

Page 1: Pengantar Doa

Doa

“...Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan memperkenankan bagimu. ...”

(QS. Al Mu’min: 60)

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.

Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

(QS. Al A’raf: 55)

Dalam firmanNya di atas, Allah SWT pemilik jiwa kita telah

memerintahkan kita untuk berdoa. Doa begitu berharga. Ia adalah senjata yang

paling ampuh untuk setiap masalah. Rasulullah SAW bersabda: “Doa adalah

senjata orang mu’min, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (Diriwayatkan

Abu Ya’la dan Hakim).

Terkadang kita meremehkan hal ini. Bahkan karena seringnya berdoa dan

terasa jarang dikabulkan maka dengan cepat kita berputus asa dan beranggapan

bahwa berdoa atau tidak sama saja. Ini adalah sikap yang keliru. Seorang muslim

tidak akan pernah bisa dilepaskan dengan aktifitas yang satu ini. Tidak berdoa

sama sekali, justru mengantarkan kita sebagai hamba yang sombong. Karena

secara tidak langsung , kita tidak mengakui kemahakuasaan Allah. Jika Tuhan saja

sudah disepelekan, bagaimana kebahagian hidup akan diperoleh.

Sebenarnya tidaklah merugi sedikitpun jika kita senantiasa berdoa.

Dikabulkan atau tidak, kita tetap beruntung. Jika belum dikabulkan maka kita

telah mengantongi pahala dari doa itu. Jika terkabul maka kitadapat pahala berikut

dengan terwujudnya keinginan. Yang menjadi hal penting yang harus kita

perhatikan dalam hal ini adalah seberapa sering, ikhlas, dan yakinkah doa yang

kita panjatkan kepadaNya?

Dalam buku La taruddu al qadha’ illa ad du’a yang artinya Tidak Berubah

Keputusan Kecuali Dengan Doa tersurat bahwa jika doa ingin makbul, kuncinya

adalah ikhlas dan yakin. Bayangkan, bait-bait munajat yang terangkai dari doa-

doa seorang hamba mampu mengubah qadha atau ketetapan yang pernah dibuat

oleh Sang pencipta. Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya doa itu

memberi manfaat kepada yang telah diturunkan dan kepada yang belum

Page 2: Pengantar Doa

diturunkan. Dan tidak ada yang dapat menangkis ketetapan Allah kecuali doa.

Karena itu, berdoalah kalian” (Diriwayatkan At Tirmidzi).

Sesunggguhnya, jiwa kita adalah milik Allah dan hanya kepadaNya jiwa-jiwa ini

akan kembali.