Pengantar Doa
-
Upload
budimanrisman -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
description
Transcript of Pengantar Doa
Doa
“...Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan memperkenankan bagimu. ...”
(QS. Al Mu’min: 60)
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
(QS. Al A’raf: 55)
Dalam firmanNya di atas, Allah SWT pemilik jiwa kita telah
memerintahkan kita untuk berdoa. Doa begitu berharga. Ia adalah senjata yang
paling ampuh untuk setiap masalah. Rasulullah SAW bersabda: “Doa adalah
senjata orang mu’min, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (Diriwayatkan
Abu Ya’la dan Hakim).
Terkadang kita meremehkan hal ini. Bahkan karena seringnya berdoa dan
terasa jarang dikabulkan maka dengan cepat kita berputus asa dan beranggapan
bahwa berdoa atau tidak sama saja. Ini adalah sikap yang keliru. Seorang muslim
tidak akan pernah bisa dilepaskan dengan aktifitas yang satu ini. Tidak berdoa
sama sekali, justru mengantarkan kita sebagai hamba yang sombong. Karena
secara tidak langsung , kita tidak mengakui kemahakuasaan Allah. Jika Tuhan saja
sudah disepelekan, bagaimana kebahagian hidup akan diperoleh.
Sebenarnya tidaklah merugi sedikitpun jika kita senantiasa berdoa.
Dikabulkan atau tidak, kita tetap beruntung. Jika belum dikabulkan maka kita
telah mengantongi pahala dari doa itu. Jika terkabul maka kitadapat pahala berikut
dengan terwujudnya keinginan. Yang menjadi hal penting yang harus kita
perhatikan dalam hal ini adalah seberapa sering, ikhlas, dan yakinkah doa yang
kita panjatkan kepadaNya?
Dalam buku La taruddu al qadha’ illa ad du’a yang artinya Tidak Berubah
Keputusan Kecuali Dengan Doa tersurat bahwa jika doa ingin makbul, kuncinya
adalah ikhlas dan yakin. Bayangkan, bait-bait munajat yang terangkai dari doa-
doa seorang hamba mampu mengubah qadha atau ketetapan yang pernah dibuat
oleh Sang pencipta. Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya doa itu
memberi manfaat kepada yang telah diturunkan dan kepada yang belum
diturunkan. Dan tidak ada yang dapat menangkis ketetapan Allah kecuali doa.
Karena itu, berdoalah kalian” (Diriwayatkan At Tirmidzi).
Sesunggguhnya, jiwa kita adalah milik Allah dan hanya kepadaNya jiwa-jiwa ini
akan kembali.