Pengantar CSR
-
Upload
sabri-majid -
Category
Documents
-
view
242 -
download
1
Transcript of Pengantar CSR
PENGANTAR PENGANTAR
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Oleh:
Hanny Djuanita
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian & Energi
Universitas Trisakti
(Semester Gasal dan Genap 2013/2014)
PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA
� Pada awal tahun 1950-an tanggung jawab dunia usaha yang lebih luas telah menjadi
topik pembahasan di AS
� Konsep CSR mulai dipopulerkan pada 1953 dengan terbitnya buku “Social
Responsibilities of the Businessman” (Howard R. Bowen)
� Pada tahun 1960-an persoalan kemiskinan dan keterbelakangan mulai mendapat
perhatian lebih luas dari berbagai kalanganperhatian lebih luas dari berbagai kalangan
� Sejalan dengan meningkatnya perhatian terhadap aspek CSR ini, maka konsep-
konsep/gagasan CSR terus berkembang
PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)
� Konvergensi berbagai gagasan tentang CSR dimulai di awal tahun 1990-an,
tepatnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro
tahun 1992 yang menetapkan rumusan Sustainable Development sebagai hal yang
harus dilakukan/ditaati
� Dengan demikian maka CSR telah mengalami berbagai perubahan selama beberapa
dasawarsa
� Pada mulanya bentuk paling umum yaitu kegiatan filantropi atau kedermawanan,
hingga
� Tanggung jawab atas perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan
sosial
PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)
� Sepuluh tahun kemudian, “World Summit on Sustainable Development” di
Yohannesburg (2002), telah melahirkan konsep mengenai Social Responsibility,
selain Economic and Environment Sustainability
� Perkembangan terakhir adalah dirumuskannya ISO 26000 mengenai Guidance on
Social Responsibility pada akhir 2010
PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)
� Dalam ISO 26000 ini:
CSR merupakan tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari
semua keputusan dan kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan
harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-
norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secaranorma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara
menyeluruh
PERUBAHAN PARADIGMA CSRPERUBAHAN PARADIGMA CSR
� Konteks pembangunan saat ini, keberhasilan sebuah perusahaan tidak lagi diukur
dari keuntungan bisnis semata, melainkan juga dilihat dari sejauh mana kepedulian
perusahaan terhadap aspek sosial dan perusahaan
� Artinya keberlanjutan usaha adalah prioritas utama. Keberlanjutan tanpa ditopang
kepedulian terhadap aspek lingkungan dan sosiall, berpotensi menimbulkan kendala,
dan damppaknya menghambat pencapaian tujuandan damppaknya menghambat pencapaian tujuan
� Terkait dng konsep Pembangunan Berkelanjutan, diartikan sebuah bisnis tidak akan
berjalan optimal jika tidak mampu menjaga cadangan sumber daya (resource) yang
meliputi aspek sosial, dalam hal ini SDM , dan aspek lingkungan atau SDA
� Mengapa keberlanjutan ditentukan oleh aspek sosial dan lingkungan, bukan semata-
mata keuntungan bisnis?
PERUBAHAN PARADIGMA CSRPERUBAHAN PARADIGMA CSR
� Karena:
1. Aspek sosial dan lingkungan merupakan parameter untuk mengetahui apakah ada
dampak positif atau negatif dari kehadiran perusahaan sebagai komunitas baru
terhadap komunitas lokal (masyarakat setempat)
2. Perusahaan perlu mendapatkan izin lokal (local licence) sebagai bentuk legalitas
secara kultural jika keberadaannya diterima masyarakat. Artinya perusahaan kadangsecara kultural jika keberadaannya diterima masyarakat. Artinya perusahaan kadang
merasa cukup dengan izin legal, tetapi mengabaikan izin lokal dalam bentuk
kepedulian terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan
� Deskripsi di atas menggambarkan perubahan paradigma CSR. Dahulu perusahaan
memaknai CSR sebagai sebuah beban atau biaya resiko, karena tidak menghasilkan
timbal balik terhadap keuntunan perusahaan
PERUBAHAN PARADIGMA CSRPERUBAHAN PARADIGMA CSR
� Saat ini:
Perusahaan semakin menyadari bahwa CSR bukan lagi beban, melainkan bagian
dari modal, dimana keberlanjutan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh profit
(keuntungan), tetapi juga daya dukung planet (lingkungan alam), dan people
(masyarakat)
� Tanggung jawab sosial dan lingkungan akan semakin besar disandang oleh� Tanggung jawab sosial dan lingkungan akan semakin besar disandang oleh
perusahaan pengelola sumber daya alam (ekstraktif), perkebunan dan perusahaan
beresiko tinggi terhadap perubahan lingkungan alam dan sosial.
� Parameter keberlanjutan ditentukan oleh sejauh mana perusahaan mampu
mengelola hubungan dengan masyarakat dan lingkungan melalui program CSR
DEFINISI CSRDEFINISI CSR
� Perkembangan CSR tidak bisa terlepas dari konsep Pembangunan Berkelanjutan (
Pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan
mereka)
� Konsep Pembangunan Berkelanjutan dibangun di atas tiga pilar yaitu sosial,
ekonomi, dan lingkungan yang berhubungan dan saling mendukung satu samaekonomi, dan lingkungan yang berhubungan dan saling mendukung satu sama
lainnya. (kembali ditegaskan di The United Nation 2005 World Summit Outcome)
� Pengenalan konsep Pembangunan Berkelanjutan ini memberikan dampak kepada
perkembangan definisi dan konsep CSR selanjutnya.
DEFINISI CSRDEFINISI CSR
� Terdapat setidaknya sepuluh definisi CSR yang dikemukakan para pakar maupun
lembaga internasiomnal
� Dengan berbagai definisi yang sangat beragam, CSR sejatinya merupakan operasi
bisnis yang berkomitment tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial ekonomi dan lingkungan
kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutankawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan
� Definisi dari Bank Dunia (2007), yang diambil dari WBCSD pada tahun 2002
“CSR adalah komitmen untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi terhadap
pembangunan berkelanjutan, melalui kerjasama dengan semua pemangku
kepentingan guna memperbaiki kehidupan mereka dengan cara yang bermanfaat
bagi bisnis, agenda pembangunan berkelanjutan maupun masyarakat pada
umumnya”
RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR
� Pada hakekatnya CSR menjadi pijakan komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial,
kesejahteraan dan lingkungan
� Dalam CSR tercakup empat landasan pokok yang satu dengan lainya saling
berkaitan (Tanari, 2009)
� Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi:� Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi:
� Kinerja keuangan berjalan baik
� Investasi modal berjalan sehat
� Kepatuhan dalam pembayaran pajak
� Tidak terdapat praktik suap
� Tidak ada konflik kepentingan
� Tidak dalam keadaan mendukung rezim yang korup
� Menghargai hak atas kemampuan intelektual
� Tidak melakukan sumbangan politis
RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR
� Landasan pokok CSR dalam isu lingkungan hidup:
� Tidak melakukan pencemaran
� Tidak berkontribusi dalam perubahan iklim
� Tidak berkontribusi atas limbah
� Tidak melalukan pemborosan air
� Tidak melakukan praktek pemborosan energi
� Tidak melakukan penyerobotan lahan� Tidak melakukan penyerobotan lahan
� Tidak berkontribusi dalam kebisingan
� Menjaga keanekaragaman hayati
� Landasan CSR dalam isu sosial:
� Menjamin kesehatan karyawan dan masyarakat yang terkena dampak
� Tidak mempekerjakan anak
� Memberikan dampak positif terhadap masyarakat
RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR
� Melakukan proteksi konsumen
� Menjunjung keberanekaragaman
� Menjaga privasi
� Melakukan praktik derma sesuai dengan kebutuhan
� Bertanggung jawab dalam proses perekrutan SDM
� Akses untuk memperoleh barang- dengan harga wajar
� Landasan CSR dalam isu kesejahteraan:
� Memberikan kompensasi terhadap karyawan
� Memanfaatkan subsidi dan kemudahan yang diberikan Pemerintah
� Menjaga kesehatan karyawan
� Menjaga keamanan kondisi tempat kerja
� Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
� Menjaga keseimbangan kerja/hidup
RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR
� Landasan di atas memberikan suatu gambaran bahwa CSR bukanlah hal yang
parsial, melainkan suatu urusan yang komprehensif
� Point-point di atas dapat dijadikan sebagai indikator sejauh mana keseriusan
perusahaan dalam menerapkan CSR
� Selain aspek di atas , kesungguhan perusahaan dalam menerapkan CSR bisa juga� Selain aspek di atas , kesungguhan perusahaan dalam menerapkan CSR bisa juga
diukur dengan menggunakan indikator Piramida CSR. Piramida CSR adalah konsep
dasar dari CSR yang dikembangkan oleh Archie B Carrol
� Piramida CSR dapat digunakan untuk mengetahui berada dalam tipe apa
perusahaan dalam menerapkan CSR
KONSEP DASAR CSRKONSEP DASAR CSR
� Landasan teori tentang CSR diperkenalkan oleh Archie B. Carroll (Univ. of Georgia)
yang disebut sebagai Four-Part Model of CSR atau Konsep Quadruple Bottom Line
� dikembangkan mulai tahun 1979
� Model CSR yang terdiri dari 4 bagian (disebut juga sebagai Piramida Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan) adalah sbb:
Tanggung jawab etik
Tanggung jawab
Filantropis
Menjadi warga yang baik
Menyumbangkan sumber daya kepada
masyarakat, memperbaiki kualitas hidup
Tanggung jawab ekonomi
Menghasilkan laba
Landasan tanggung jawab sosial lainnya
Tanggung jawab hukum
Mematuhi hukum
Hukum merupakan ketentuan masyarakat tentang
yang benar dan salah. Menghormati aturan main
Tanggung jawab etik
Berperilaku etis
Kewajiban untuk melakukan apa yang benar,
adil, dan patut. Jangan merusak
Gambar 1. Piramida CSR menurut Archie B. Carroll
KONSEP DASAR CSR (lanjutan)KONSEP DASAR CSR (lanjutan)
� Pengertian “filantropis” bukan hanya dalam arti kedermawanan, tetapi
Upaya-upaya dunia bisnis dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat termasuk
kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan serta partisipasi karyawan
dalam kegiatan sosial
� Konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1998)
� Menerapkan ketiga unsur pembangunan berkelanjutan dalam CSR� Menerapkan ketiga unsur pembangunan berkelanjutan dalam CSR
� Memandang ketiganya sebagai kesatuan-kesatuan dinamis yang berinteraksi
satu sama lain � digambarkan: masyarakat bergantung kepada ekonomi, dan
ekonomi bergantung pada ekosistem global
Konsep Dasar CSR (lanjutan)
� Ketiga Bottom Line tidak statis, melainkan senantiasa bergerak karena
siklus-siklus serta konflik antara unsur sosial, politik, ekonomi, dan
lingkungan hidup
� Dalam CSR mengacu Triple Bottom Line maka tugas dunia usaha
mengoptimalkan ketiga komponen tadi di dalam kerangka besar strategi
bisnis
� Pada akhirnya
Menilai kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan dan
sosial, dan bukan laba usaha semata-mata
STAKEHOLDERSSTAKEHOLDERS
� Dalam melakukan praktik CSR tidak bisa lepas kaitanya dengan pemangku
kepentingan (stakeholders)
� Definisi stakeholders: Kelompok-kelompok yang mempengaruhi dan/atau
dipengaruhi oleh organisasi tersebut sebagai dampak dari aktivitas-aktivitasnya
(Tanari, 2009)
� Stakeholders dalam entitas perusahaan terbagi kedalam 7 jenis� Stakeholders dalam entitas perusahaan terbagi kedalam 7 jenis
� Pelanggan
� Berhak atas produk berkualitas
� Berhak mendapatkan harga yang layak
STAKEHOLDERS (LANJUTAN)STAKEHOLDERS (LANJUTAN)
� Masyarakat
� Berhak mendapatkan perlindungan dari kejahatan bisnis
� Berhak mendapatkan dampak hubungan yang baik dari keberadaan perusahaan
� Pekerja� Pekerja
� Mendapatkan jaminan keamanan dalam bekerja
� Mendapatkan jaminan keselamatan
� Mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak ada diskriminasi
� Mendapatkan kesejahteraan yang layak
STAKEHOLDERS (LANJUTAN)STAKEHOLDERS (LANJUTAN)
� Masyarakat
� Berhak mendapatkan perlindungan dari kejahatan bisnis
� Berhak mendapatkan dampak hubungan yang baik dari keberadaan perusahaan
� Pekerja� Pekerja
� Mendapatkan jaminan keamanan dalam bekerja
� Mendapatkan jaminan keselamatan
� Mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak ada diskriminasi
� Mendapatkan kesejahteraan yang layak
STAKEHOLDERS (LANJUTAN)STAKEHOLDERS (LANJUTAN)
� Pemegang saham
� Berhak mendapatkan harga saham yang layak dan keuntungan saham
� Lingkungan
� Mendapat jaminan terhadap perlindungan alam� Mendapat jaminan terhadap perlindungan alam
� Mendapatkan hak rehabilitasi
� Pemerintah
� Mendapatkan laporan atas pemenuhan persyaratan hukum
� LSM
� Menjalankan fungsi kontrol baik terhadap regulasi maupun komitmen perusahaan
KAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSRKAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSR
� Konsensus di negara-negara industri:
CSR merupakan tanggung jawab perusahaan yang dilakukan dengan sukarela serta
melampaui ketentuan perundang-undangan (beyond legal compliance)
KEBIJAKAN DAN LANGKAH MELAMPAUI KEPATUHAN TERHADAP HUKUM
PERILAKU BISNIS BERLANDASKAN ETIKA
Kebijakan Lingkungan Pengembangan
Masyarakat
Kebijakan Tenaga
Kerja
Filantropi Perusahaan
Perundang-
undangan
tentang
Perusahaan
Perundang-
undangan
tentang
Lingkungan
Perundang-
undangan
tentang HAM
Perundang-
undangan
tentang
Tenaga Kerja
Perundang-
undangan
tentang
Korupsi
Perundang-
undangan
tentang Pasar
Modal
KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
Gambar 2. CSR Melampaui Ketentuan Perundang-undangan
� Dalam pelaksanaannya, beberapa pemerintah negara bertindak pula sebagai
fasilitator untuk mendorong dunia usaha melaksanakan prinsip kesukarelaan
tersebut
KAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSR (lanjutan)KAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSR (lanjutan)
� Di Indonesia, penerapan CSR telah masuk dalam wilayah regulasi atau hukum.
Ketentuan kewajiban penerapan CSR diatur Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas
� Isi
(1). Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
bersangkutan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungansosial dan lingkungan
(2). Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
(3). Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
� Dengan adanya regulasi tersebut, CSR telah bergeser dari sebuah “tanggung jawab”
menjadi “kewajiban”
IMPLEMENTASI CSRIMPLEMENTASI CSR
Penekanan Berbeda Dalam CSR
Negara Maju Negara Berkembang
Perilaku Etis
dalam Berbisnis
Filantropi
Community
Development
Kepedulian
Lingkungan*
Ketenagakerjaan*
HAM*
Anti Korupsi
*Dil luar dan melebihi kentuan
perundang-undangan
Gambar 3. Disparitas Dalam Pelaksanaan Program CSR
PBB dan CSRPBB dan CSR
� PBB juga melakukan advokasi pelaksanaan CSR di seluruh dunia � Global
Compact
� Global Compact merupakan komitmen dunia usaha terhadap pelaksanaan bisnis
secara berkelanjutan dan bertanggung jawab
� Kesepuluh pokok tersebut:
Hak Azasi Manusia
1. Mendukung dan menghormati perlindungan atas hak azasi manusia1. Mendukung dan menghormati perlindungan atas hak azasi manusia
2. Menghindarkan keterlibatan dalam pelanggaran atas hak azasi manusia
Standar Perburuhan
3. Kebebasan berserikat dan pengakuan atas hak berunding secara kolektif
4. Penghapusan kerja paksa
5. Penghapusan kerja oleh anak-anak
6. Penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan
PBB dan CSRPBB dan CSR
Lingkungan
7. Mendukung pendekatan berlandaskan kehati-hatian terhadap lingkungan
8. Mendukung tanggung jawab atas lingkungan yang lebih besar
9. Mendorong penerapan teknologi yang ramah lingkungan
Anti Korupsi
10. Berjuang melawan segenap bentuk korupsi, termasuk pemerasan dan suap
PEMAHAMAN TENTANG CSR DEWASA INIPEMAHAMAN TENTANG CSR DEWASA INI
1. Prinsip kesukarelaan (Voluntary)
Kebijakan perusahaan yang melebihi keharusan yang diatur dalam hukum
2. Pengelolaan atau internalisasi externalities
CSR bukan biaya tapi investasi
3. Orientasi terhadap pemangku kepentingan yang beragam
Bukan semata-mata kepentingan pemegang saham
4. Penyelarasan tanggung jawab sosial dan ekonomi4. Penyelarasan tanggung jawab sosial dan ekonomi
CSR tidak boleh berdampak negatif terhadap aspek ekonomi penyelenggaraan
bisnis
5. Praktek dan tata nilai
Merupakan pengejawantahan dari suatu falsafah atau tata nilai yang dianut
6. Melampaui filantropi
Fungsi inti perusahaan (produksi, marketing, manajemen) harus berdampak positif
terhadap masyarakat