Pengambilan_Sampel_Audit_Untuk_Pengujian_Perincian_Saldo (1).doc

6
Pertemuan 3: Pengambilan Sampel Audit Untuk Pengujian Perincian Saldo 3.1 Perbandingan pengambilan sampel audit untuk pengujian perincian saldo Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas rincian saldo terletak pada apa yang ingin diukur oleh auditor. Jenis pengendalian Apa yang diukurnya Pengujian pengendalian - Keefektifan operasi pengendalian internal Pengujian substantif atas transaksi - Keefektifan pengendalian - Kebenaran moneter transaksi dalam sistem akuntansi Pengujian atas rincian saldo - Apakah jumlah dolar saldo akun mengandung salah saji yang material 3.2 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi Auditor melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi: Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah. Untuk mengurangi penilaian resiko pengendalian dan karenanya mengurangi pengujian atas rincian saldo. Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Ada tiga jenis metode sampling yang digunakan untuk menghitung salah saji saldo akun dalam dolar, yaitu: (a)

Transcript of Pengambilan_Sampel_Audit_Untuk_Pengujian_Perincian_Saldo (1).doc

Page 1: Pengambilan_Sampel_Audit_Untuk_Pengujian_Perincian_Saldo (1).doc

Pertemuan 3: Pengambilan Sampel Audit Untuk Pengujian Perincian Saldo

3.1 Perbandingan pengambilan sampel audit untuk pengujian perincian saldo

Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi,

dan pengujian atas rincian saldo terletak pada apa yang ingin diukur oleh auditor.

Jenis pengendalian Apa yang diukurnya

Pengujian pengendalian - Keefektifan operasi pengendalian internal

Pengujian substantif atas transaksi - Keefektifan pengendalian

- Kebenaran moneter transaksi dalam sistem

akuntansi

Pengujian atas rincian saldo - Apakah jumlah dolar saldo akun

mengandung salah saji yang material

3.2 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

Auditor melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:

• Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah.

• Untuk mengurangi penilaian resiko pengendalian dan karenanya mengurangi

pengujian atas rincian saldo.

• Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah

beroperasi secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan

keuangan.

Ada tiga jenis metode sampling yang digunakan untuk menghitung salah saji saldo

akun dalam dolar, yaitu: (a) sampling non statistik; (b) sampling unit moneter; (c) dan

sampling variabel

3.3 Pengambilan sampel non statistik

Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian atas rincian

saldo, yaitu:

Merencanakan sampel

1. Menyatakan tujuan pengujian, auditor akan mengambil sampling untuk

menetukan apakah saldo akun yang akan diaudit telah dinyatakan secara wajar.

2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan, karena meski auditor

mengambil sampel dari berbagai akun, namun dalam beberapa situasi samplig

tersebut tidak diterapkan.

3. Mendefinisikan salah saji, karena sampling audit untuk pengujian atas rincian

saldo mengukur salah saji moneter, yaitu salah saji yang terjadi apabila item

sampel disalah sajikan.

4. Mendefinisikan populasi, populasi sebagai item yang membentuk populasi dolar

yang tercatat. Auditor memisahkan populasi kedalam dua atau lebih subpopulasi

Page 2: Pengambilan_Sampel_Audit_Untuk_Pengujian_Perincian_Saldo (1).doc

(strata) sebelum melakukan sampling audit yang disebut sebagai sampling

berstratifikasi (stratified sampling).

5. Mendefinsikan unit sampling, unit sampling hampi selalu merupakan item yang

membentuk saldo akun.

6. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi, untuk menentukan ukuran

sampel dan mengevaluasi hasil sampling non statistik.

7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah

(acceptable risk of incorrect acceptance = ARIA), mengukur jumlah resiko

keyakinan yang diinginkan auditor atas suatu saldo akun.

8. Mengestimasi salah saji dalam populasi, ukuran sampel yang direncanakan akan

meningkat apabila jumlah salah saji yang diharapkan dalam populasi mendekati

salah saji yang dapat ditoleransi.

9. Menentukan ukuran sampel awal, jika menggunakan sampling non statistik,

auditor menentukan ukuran sampel awal dengan mempertimbangkan beberapa

faktor.

Memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit

10. Memilih sampel.

11. Melaksanakan prosedur audit, dengan menerapkan prosedur yang tepat pada

setiap item sampel untuk menentukan apakah item tersebut mengandung salah saji.

Mengevaluasi hasil

12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi, dengan memproyeksikan salah saji

dari hasil sampel ke populasi dan mempertimbangkan kesalahan sampling serta

resiko (ARIA).

13. Menganalisis salah saji, auditor harus mengevaluasi sifat dan penyebab salah saji

yang ditemukan dalam pengujian, serta menganilisis salah saji untuk memutuskan

apakah setiap modifikasi model resiko audit memang diperlukan.

14. Memutuskan akseptabilitas populasi.

3.4 Pengambilan sampel unit moneter

Sampling unit moneter (monetary unit sampling = MUS) adalah inovasi dalam

metodologi sampling statistik yang dikembangkan secara khusus untuk digunakan oleh

auditor. Ada 14 langkah yang sama dengan penggunaan sampling non statistik yang harus

dilakukan MUS, meskipun ada beberapa langkah dilakukan dengan cara yang berbeda,

seperti:

1. Definisi unit sampling adalah suatu dolar individual dalam saldo akun, secara

otomatis MUS akan menekankan unit fisik yang memiliki saldo tercatat yang lebih

besar.

2. Ukuran populasi adalah populasi dolar yang tercatat.

3. Penggunaan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas digunakan untuk

setiap akun dan bukan salah saji yang dapat ditoleransi.

Page 3: Pengambilan_Sampel_Audit_Untuk_Pengujian_Perincian_Saldo (1).doc

4. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus statistik

5. Aturan keputusan formal digunakan untuk memutuskan akuntabilitas populasi

dalm MUS sama dengan yang digunakan untuk sampling non statistik, yang

berbeda pada pembahasan tentang keunggulan.

6. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan probabilitas yang proposional

bagi pemilihan ukuran sampel (probability proposional to size sampel selection =

PPS).

Auditor menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan menggunakan teknik MUS

yang memiliki empat aspek, yaitu: (1) teknik sampling atribut digunakan untuk

menghitung hasil; (2) hasil atribut harus dikonversi ke dalam dolar; (3) auditor harus

membuat asumsi mengenai presentase salah saji setiap item populasi yang mengandung

salah saji; (4) dan hasil statistik yang diperbolehkan jika menggunakan MUS disebut

sebagai batas salah saji (misstatement bounds).

Audit dengan menggunakan MUS memiliki sedikitnya empat fitur yang menarik,

yaitu:

1. MUS secara otomatis meningkatkan kemungkinan memilih item dolar yang tinggi

dari populasi yang sedang diaudit.

2. MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena item sampel

akan diuji sekaligus.

3. MUS mudah diterapkan.

4. MUS menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan non statistik.

Kelemahan utama MUS adalah total batas salah saji yang dihasilkan ketika salah saji

ditemukan mungkin terlalu tinggi untuk digunakan leh auditor dan sulitnya memilih

sampel PPS dsri populasi yang besar tanpa bantuan komputer.

3.5 Pengambilan sampel variabel

Sampling variabel seperti MUS, adalh metode statistik yang digunakan oleh auditor

yang memiliki tujuan dengan sampling non statistik, yaitu untuk mengukur salah saji

dalam suatu saldo akun. Ada beberapa perbedaan antara sampling variabel dan non

statistik.

Untuk mengetahui alasan dan cara auditor menggunakan metode samling variabel

maka sebelumnya harus memahami distribusi sampling dan bagaimana distribusi itu

mempengaruhi kesimpulan statistik (inferensi statistik) auditor.

Auditor menggunakan proses inferensi statistik sebelumnya untuk semua metode

sampling variabel. Setiap metode debedakan menurut apa yang sedang diukur. Ada tiga

metode variabel yang digunakan, yaitu:

1. Estimasi perbedaan, digunakan untuk mengukur estimasi jumlah salah saji total

dalam populasi apabila ada nilai tercatat maupun nilai yang diaudit bagi setiap

item sampel. Estimasi perbedaan sering kali menghasilkan ukuran sampel yang

Page 4: Pengambilan_Sampel_Audit_Untuk_Pengujian_Perincian_Saldo (1).doc

lebih kecil jika dibandingkan dengan setiap metode lainnya dan relatif lebih mudah

digunakan.

2. Estimasi rasio, serupa dengan estimasi perbedaan kecuali auditor menghitung rasio

antara salah saji dan nilai tercatatnya serta memproyeksikan hal ini dengan

populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi.

3. Estimasi rata-rata per unit, auditor berfokus pada nilai yang diaudit dan bukan

pada jumlah salah saji setiap item dalam sampel.

3.6 Ilustrasi menggunakan estimasi perbedaan

Untuk mengilustrasikan konsep dan metodologi sampling variabel menggunakan estimasi

sederhana dengan pengujian hipotesis karena relatif sederhana. Jika metode ini dianggap

diandalkan dalam situasi tertentu, sebagian besar auditor akan lebih memilihya.