Pengambilan Keputusan Etis

54
Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan Etis Pendekatan Analisis etis untuk pemecahan masalah: Analisis Filosofis Analisis Dampak Pemangku Kepentingan / Stakeholders Analisis Gabungan

description

Pengambilan Keputusan Etis, Etika Profesi Akuntan

Transcript of Pengambilan Keputusan Etis

Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan Etis

Pendekatan Analisis etis untuk pemecahan masalah:Analisis FilosofisAnalisis Dampak Pemangku Kepentingan / Stakeholders Analisis Gabungan

Etika Bisnis & Profesi

“Pengambilan Keputusan Etis Praktis”Brooks & Dunn (2004 : Chapter 4)

Sebuah keputusan atau tindakan dianggap "etis" atau "benar" jika sesuai dengan standar tertentu.

Untuk itu :1. Kelompok 1===>Para filsuf/Pemikir===>

telah mempelajari standar mana yang penting selama ber-abad-abad (melalui teori Etika)

2. Kel.2===>Para ahli etika bisnis==>Praktisi==> baru saja membangun hal ini dalam pekerjaannya.

Ke 2 Kelompok===> mengungkapkan bahwa tidak cukup hanya 1 standar saja untuk memastikan keputusan etis.

Pengambilan Keputusan Etis

======> dibutuhkan Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis ===> disebut Ethical Decisission Making===>EDM

Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis (EDM)==>Brooks (2004)

yaitu menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat/ mempertimbangkan 4 pertimbangan :

1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya(=teori utilitarianisme)

2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak (teori Deontologi/teori hak dan kewajiban)

3. Kesetaraan yang dilibatkan (teori keadilan)4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan

(teori kebajikan)

Pengusaha/akuntan profesional menghadapi masalah etika, mengacu :

Kode etik perusahaanKode etik profesional

If not………….? Berdasarkan padaKerangka kerja pengambilan Keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM) :

prinsip etika umum (teori2 etika dari para filsuf)===>Pendekatan Filosofis

EDM praktis===> Pendekatan Tradisional, Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Pendekatan EDM Komprehensif (Analisis Gabungan)

Pembuatan Keputusan Etis (EDM)

Pendekatan Filosofis ==> Teori2 Etika dasar===(Konsekuensialisme/utilitarianisme/teologi); Deontologi (hak dan kewajiban); Etika Kebajikan

Pendekatan Praktis==> EDM PRAKTIS

Kerangka Kerja Pengambilan keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM)

Menggunakan kerangka kerja yang menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat :

1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya

2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak3. Kesetaraan yang dilibatkan4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan

Perbandingan Pertimbangan dalam Pembuatan Keputusan Etis (EDM) dan Landasan Filosofis (teori Etika)

Pertimbangan EDM Pertimbangan Teori Filosofis

(1) Kekayaan atau kesejahteraan = konsekuensialisme, utilitarianisme, teologi

(2) Menghormati hak para pemangku kepentingan

= Deontologi (hak dan kewajiban)

(3) Kesetaraan diantara para pemangku kepentingan

= Imperatif kategoris Kant, keadilan yang tidak memihak

(4) harapan untuk sifat karakter, kebajikan = Kebajikan

Isu Tertentu Terkait dengan EDM

Perilaku yang berbeda dalam budaya yang berbeda (suap)

= Relativisme, subjektivisme

Konflik Kepentingan, dan batas batas untuk perilaku mementingkan diri sendiri

= Deontologi, Subjektivisme, egoisme

Konsep EDM Praktis = menggunakan pertimbangan 4 standar penilaian

3 Pertimbangan Utama (dari teori filosofis/teori etika)===> konsekuensi, deontologi dan keadilan =========> ditelaah dengan memfokuskan pada dampak dari keputusan terhadap pemegang saham dan pemangku kepentingan lain===> pendekatannya dikenal sebagai ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN

Pertimbangan ke 4: Motivasi pembuat keputusan===>merupakan suatu pendekatan yang dikenal dengan ETIKA KEBAJIKAN.

Konsep EDM PraktisKe - 4 pertimbangan (1) kekayaan atau kesejahteraan, (2) Menghormati hak para pemangku kepentingan(3) Kesetaraan diantara para pemangku kepentingan(4) harapan untuk sifat karakter, kebajikan) ======>

harus diperiksa secara menyeluruh dan nilai nilai etika yang tepat harus diterapkan dalam keputusan dan pelaksanaannya===> sehingga keputusan atau tindakan dapat dipertahankan secara etis

Kerangka kerja pengambilan Keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM) :

(1) Pendekatan Filosofis===> berdasarkan prinsip etika umum (teori2 etika dari para filsuf)===> Sudah dibahas pada bab terdahulu

(2) Pendekatan praktis===> Pendekatan Tradisional, Analisis Dampak Pemangku

Kepentingan(3) Pendekatan EDM Komprehensif

(Analisis Gabungan)

Pendekatan / Aturan Praktis

Untuk memutuskan apakah suatu tindakan etis atau tidak (dibuat aturan praktis yang didasarkan pada prinsip prinsip etis)

Sniff test dan Aturan Praktis Umum (dari Carrol)==> tes yang dipakai untuk menilai etikalitas keputusan dalam tahapan awal oleh Direktur, Eksekutif dan akuntan profesional, dilanjutkan dengan

Teknik Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

TES AWAL ETIKALITAS SEBUAH KEPUTUSAN

Sniff Tes dan Aturan Praktis Umum

Tes Awal : (pakai Sniff Tests)

Tes dan aturan praktis yang dapat digunakan untuk menilai etikalitas keputusan dalam tahapan awal.

Jika menimbulkan kekhawatiran dilakukan analisis lebih menyeluruh= teknik analisis dampak pemangku kepentingan (Stakeholders Analisis).

Sniff Tests (test cepat): untuk melihat apakah perlu

dilakukan analisis etika tambahan yang menyeluruh.

Jika hasilnya negatif (salah satunya) konsultasikan dengan pengawas Etika atau

Analisis penuh terhadap tindakan yang diusulkan=Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Sniff Test untuk Pengambilan Keputusan Etis (Brooks, 2004)

Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau keputusan ini muncul di halaman depan surat kabar nasional besok pagi??

Akankah saya bangga dengan keputusan ini?

Akankah Ibu saya bangga dengan keputusan ini?

Akankah tindakan atau keputusan ini sesuai dengan misi dan kode etik perusahaan ?

Apakah hal ini terasa benar bagi saya??

Aturan Praktis untuk Pengambilan Keputusan Etis (Carroll, 1990)

Golden Rule Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan

Peraturan Pengungkapan

Jika anda merasa nyaman dengan tindakan atau keputusan setelah anda bertanya pada diri anda sendiri apakah Anda akan keberatan jika semua rekan,teman dan keluarga Anda menyadari hal itu, maka Anda harus bertindak atau memutuskan

Etika Intuisi Lakukan apa yang ”firasat anda” katakan untuk Anda lakukan

Aturan Praktis untuk Pengambilan Keputusan Etis (Carroll, 1990)

Imperatif Kategoris

Jangan mengadopsi prinsip-prinsip tindakan, kecuali prinsip-prinsip tsb, tanpa adanya inkonsistensi, diadopsi oleh orang lain.

Etika Profesi Lakukan hanya apa yang bisa Anda jelaskan di depan komite dari rekan-rekan profesional Anda

Prinsip Utilitarian

Lakukan “yang terbaik untuk jumlah terbesar”

Prinsip Kebajikan

Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan yang diharapkan.

Pendekatan Filosofis Vs Pendekatan EDM Praktis :(Sumber: Brooks,2011)

Prinsip-Prinsip Filsuf Dalam Pengambilan Keputusan

Etis

Kriteria yang dinilai oleh Pendekatan Praktis

Konsekuensi, Utilitas Menguntungkan ?Manfaat > BiayaRisiko disesuaikan

Tugas, Hak, Keadilan Tugas fiduciaHak-hak individuKeadilan legalitas

Harapan Kebajikan KarakterIntegritas,Keberanian Proses

Aturan Praktis : belum mencerminkan pemeriksaan

etis yang komprehensif dari keputusan etis tersebut

Membuat individu dan perusahaan yang terlibat rentan utk membuat keputusan yang tidak etis

======> dimunculkan Teknik Analisis Dampak Pemangku kepentingan====> yang lebih KOMPREHENSIF

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan (Stakeholders)

Cara mengamati dan menjelaskan secara analitis komprehensif - bagaimana berbagai unsur dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis.

Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang punya kepentingan, terkait dan terlibat dalam kegiatan bisnis.

Bab 4 Hakikat Ekonomi & Bisnis_. Sukrisno Agoes & I

Cenik Ardana

24

Peta Akuntabilitas Pemangku Kepentingan Perusahaan

PerusahaanPemasok Pelanggan

Pemodal

Karyawan

KPemerintah Masyarakat

Aktivis Lingk. Media masa

Pendekatan Stakeholder:

Tujuan imperatif :“bisnis harus dijalankan sedemikian rupa

agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis dijamin, diperhatikan dan dihargai.”

Prinsip minimal :“tidak merugikan hak dan kepentingan

stakeholders dalam suatu kegiatan bisnis.

Dasar pemikiran : Bahwa “semua pihak yang

mempunyai kepentingan (=stakeholders) dalam suatu kegiatan bisnis terlibat didalamnya karena ingin memperoleh keuntungan, maka hak dan kepentingan mereka harus diperhatikan dan dijamin.”

Pendekatan=keuntungan bisnis

Supaya bisnis dari perusahaan itu dapat berhasil dan bertahan lama, perusahaan manapun dalam kegiatan bisnisnya dituntut atau menuntut dirinya untuk menjamin dan menghargai hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya.

Proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan stakeholders:

a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan, baik yang nyata maupun yg bersifat potensial

b. Cari tahu kepentingan (interest) dan kekuasaan (power) setiap golongan stakeholder

c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan antar golongan stakeholder tsb

Keputusan diambil berdasarkan :

Stakeholders : adalah pihak yang menerima manfaat paling besar dari keputusan itu; atau

Kalaupun ada pihak yang dirugikan, dampak kerugiannya hanya menimpa sesedikit mungkin kepada stakeholders; atau

Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan stakeholders yang dominan

Kepentingan : Adalah “sesuatu” yang menyebabkan

kelompok stakeholder ini tertarik atau peduli pada perusahaan

Kekuasaan Seberapa kuat pengaruh/kekuatan

kelompok ini dalam menentukan arah dan keberadaan perusahaa

2 Kelompok Stakeholders : Kelompok Primer : yang

mengadakan transaksi atau berinteraksi langsung dengan perusahaan= Pelanggan, pemasok, pemodal, pemberi pinjaman, karyawan.

2 Kelompok Stakeholders Kelompok Sekunder : tidak secara

langsung berinteraksi atau bertransaksi dengan perusahaan, tetapi kepentingan (interest) dan kekuatan (power) kelompok ini dapat saja mempengaruhi keberadaan perusahaan Pemerintah, kelompok sosial/LSM, media masa, para aktivis lingkungan hidup, masyarakat sekitar perusahaan, masyarakat pada umumnya.

Bab 4 Hakikat Ekonomi & Bisnis_. Sukrisno Agoes & I

Cenik Ardana

33

Identifikasi Pemangku Kepentingan Perusahaan

PerusahaanPemasok Pelanggan

Pemodal

Karyawan

Kelompok PrimerPemerintah

Kelompok Sekunder

Masyarakat

Aktivis Lingk. Media masa

Kepentingan dan kekuasaan Stakeholders Utama (Primer) :

Pemangku Kepentingan

Kepentingan (Interest)

Kekuasaan (Power)

1. Pelanggan Produk yg aman & berkualitas, pelayanan yang memuaskan

Membatalkan pesanan dan membeli dari pesaingMelakukan kampanye negatif tentang perush

2. Pemasok Pembayaran yg tepat waktu; pesanan yg teratur

Membatalkan/boikot orderjual ke pesaing

3. Pemodal-Pemegang saham

-Kreditur

-Deviden dan capital gain- Bunga + angsuran tepat waktu

-Tidak membeli saham; memberhentikan Pengelola-Menarik kredit ,dll

4. Karyawan Gaji.Upah yg wajar, kelangsungan kerja

Mogok kerja, memaksa kehendak melalui serikat pekerja

Kepentingan dan kekuasaan kelompok Stakeholders Sekunder:

Pemangku Kepentingan

Kepentingan (Interest)

Kekuasaan (Power)

1. Pemerintah Pertumbuhan ekonomi&lapangan kerja; penerimaan pajak

Menutup/menyegel perushMengeluarkan berbagai peraturan

2. Masyarakat Program kesejahteraan masyarakat, kesehatan lingkungan

Menekan pemerintah melalui unjuk rasa massal; melakukan aksi kekerasan

3.Media massa Informasi kegiatan yg berkaitan dengan etika,nilai-nilai,kesehatan,keamanan,kesejahteraan

Memp[ublikasikan berita negatif yg merusak citra perusahaan

4. Aktivis Lingkungan Kepedulian thd pengaruh positif dan negatif dari tindakan perush thd lingkungan hidup, HAM,dsb

Mengkampanyekan aksi Mogok kerja, mempengaruhi pemerintah,media masaa,masy,

Kepentingan dasar para pemangku kepentingan

Kesejahteraan Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada biaya

Keadilan Distribusi manfaat dan beban harus berimbang

Hak Keputusan yang diusulkan tidak boleh melanggar hak pemangku kepentingan dan pembuat keputusan

Sifat kebajikan Keputusan yang diusulkan harus menunjukkan kebajikan seperti yang diharapkan

Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk dipertimbangkan Etis

Bagaimana Cara Pengukuran Dampak Dari Keputusan yang diusulkan==> Para pemangku Kepentingan ?

1. Dampak yang Dapat Diukur===> Pengukuran Dampak Yang Dapat Diukur===> Laba, Produk

2. Dampak yang Tidak Dapat Diukur===> Penilaian Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi

(1) Pendekatan untuk mengukur Dampak yg dapat dihitung dari keputusan yang diajukan

A. Hanya laba atau rugi

B. A ditambah eksternalitas (Analisis Biaya-Manfaat/ABM)

C. B ditambah probabilitas hasil (Analisis Risiko-Manfaat/RBA

D. ABM atau RBA ditambah peringkat pemangku kepentingan

Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk dipertimbangkan Etis

(2) Penilaian Dampak yg tidak dapat dikuantifikasikan

A. Keadilan diantara para pemangku kepentingan

B. Hak Pemangku Kepentingan- Kehidupan- Kesehatan dan Keselamatan- Perlakuan Adil- Penggunaan Hati nurani-Harga diri dan privasi- kebebasan berbicara

ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN

- PENDEKATAN TRADISIONAL- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis, deontologi, etika kebajikan)- MODIFIKASI PENDEKATAN TRADISIONAL : Menilai Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter

KERANGKA KERJA KOMPREHENSIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN

- PENDEKATAN TRADISIONAL- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis, deontologi, etika kebajikan)- MODIFIKASI PENDEKATAN TRADISIONAL : Menilai Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter

Pendekatan Tradisional

1. Pendekatan 5 Pertanyaan Tradisional2. Pendekatan Standar Moral

Tradisional3. Pendekatan Pastin - Tradisional

(1) Pendekatan 5-Pertanyaan Tradisional untuk pengambilan keputusan etis :

APAKAH KEPUTUSAN ITU

INTEREST PEMANGKU KEPENTINGAN YG DIPERIKSA :

1. Menguntungkan ? Pemegang saham-biasanya jangka pendek

2. Sah dimata hukum ?

Masyarakat luas – hak yg dapat ditegakkan oleh hukum

3. Adil ? Keadilan bagi semua

4. Benar ? Hak-hak lain bagi semua

5. Mendukung pembangunan berkelanjutan lebih lanjut ?

Hak khusus

Penting diingat : bahwa pendekatan 5-pertanyaan tradisional tdk secara khusus memasukkan kajian mendalam tentang motivasi untuyk keputusan2 yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.

(2) Pendekatan Standar Moral Tradisional dalam pengambilan keputusan etis :

STANDAR MORAL PERTANYAAN DARI KEPUTUSAN YANG DIUSULKAN

Utilitarian : Memaksimalkan keuntungan bersih bagi seluruh masyarakat

Apakah tindakan tsb memaksimalkan manfaat sosial dan meminimalkan luka sosial?

hak-Hak Individu :Dihormati dan dilindungi

Apakah tindakan tsb konsisten dengan hak setiap orang

Keadilan :Distribusi Manfaat dan Beban yang adil

Apakah tindakan tsb membawa (kita) pada sebuah distribusi yang adil dari manfaat dan beban ?

Penting diingat : bahwa pendekatan Standar Moral tradisional tdk secara khusus memberikan kajian yg mendalam tentang motivasibagik keputusan2 yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.

(3) Pendekatan "Pastin" Tradisional dalam pengambilan keputusan etis :

ASPEK KUNCI TUJUAN PEMERIKSAAN

Etika aturan dasar

Utk menjelaskan sebuah organisasi dan/atau aturan dan nilai-nilai individu

Etika titik akhir Untuk menentukan manfaat bersih yg paling baik utk semua pihak

Etika Peraturan

Utk menentukan batasan2 yg harus dipertimbangkan seseorang atau organisasi sesuai dengan prinsip2 etis

Etika Kontrak Sosial

Utk menentukan cara bagaimana memindahkan batasan2 demi menghapus kekhawatiran atau konflik

Penting diingat : bahwa pendekatan Standar Moral tradisional tdk secara khusus memberikan kajian yg mendalam tentang motivasibagik keputusan2 yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.

Modifikasi Pendekatan Tradisional- Analisis Dampak Pemangku Kepentingan--> memasukkan / menilai 1 pertimbangan :ETIKA KEBAJIKAN, yaitu

MotivasiKebajikan

Sifat karakter yang diharapkan

Dengan Menggabungkan penilaian tentang Motivasi, kebajikan dan karakter yang terlibat dalam perbandingan dengan apa yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan.

Harapan-harapan Motivasi, Kebajikan,Sifat karakter dan Proses

Motivasi Yang Diharapkan

-Pengendalian diri atas keserakahan- Pertimbangan kesetaraan atau keadilan- Kebaikan, kepedulian, kasih sayang dan kebajikan

Kebajikan yang diharapkan

- loyalitas penuh-Integritas dan transparansi-Ketulusan bukan bermuka dua

Sifat Karakter Yang Diharapkan

- keberanian untuk melakukan hal yg benar setiap individu, dan/atau standar profesional-keandalan-objektivitas, ketidakberpihakan-kejujuran, kebenaran-mementingkan diri sendiri bukan egoisme-Menyeimbangkan pilihan diantara perbedaan besar

Proses yang mencerminkan motivasi, kebajikan, dan karakter yang diharapkan

Sebuah Pendekatan Komprehensif untuk EDM :

PERTIMBANGAN URAIAN

Kekayaan atau konsekuensialisme

Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan keuntungan lebih besar dari biaya

Hak-hak, tugas, atau Deontologi

Keputusan yang diusulkan tidak boleh menyinggung hak para stakeholders, termasuk pengambil keputusan

Kejujuran/kesetaraan atau Keadilan

Distribusi manfaat atau beban harus adil

Harapan kebajikan atau Etika Kebaikan

Motivasi untuk keputusan harus mencerminkan ekspektasi kebajikan

Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk dipertimbangkan Etis

KERANGKA KERJA KOMPREHENSIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

MODIFIKASI / GABUNGAN PENDEKATAN ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN :- PENDEKATAN TRADISIONAL- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis, deontologi, etika kebajikan) dan menambahkan - Pendekatan Penilaian Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter

Kesimpulan : Analisis Komprehensif untuk EDM

dirancang untuk menghasilkan keputusan dan tindakan etis yang dapat dipertahankan, dan memperbaiki proses tata kelola.

Harus mencakup 4 pertimbangan

Kerangka kerja pengambilan keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM)

Keputusan atau tindakan etis akan dibandingkan dengan 4 standar penilaian yang komprehensif dari perilaku etis :

1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya

2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak3. Kesetaraan yang dilibatkan4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan

Langkah-langkah pengambilan keputusan etis :

1) Identifikasi fakta dari semua stakeholders serta kepentingan yang mungkin akan terpengaruh

2) Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka, identifikasi yang paling penting dan lebih mempertimbangkan mereka dalam analisis

Langkah-langkah pengambilan keputusan etis :

3) Menilai dampak dari tindakan yg diusulkan pada setiap kepentingan kelompok stakeholders berkenaan dengan kekayaan mereka, keadilan perlakuan, hak-hak lainnya, termasuk harapan kebajikan menggunakan pertanyaan kerangka kerja komprehensif, dan memastikan bahwa perangkap umum yg dibahas nanti tidak masuk dalam analisis.

7 langkah Analisis Keputusan Etis dari American Accounting Association (1993)

1. Tentukan fakta –apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana

2. Menetapkan isu etis

3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan dan nilai-nilai

4. Tentukan alternatif

5. Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul keputusan yang jelas

6. Menilai konsekuensi

7 Membuat keputusan anda