PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

download PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

of 5

description

mivi

Transcript of PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

  • 5/19/2018 PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

    1/5

    1

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jamur merupakan organisme eukariot dan kemoheterotrof yang tidak

    dapat menghasilkan nutrisinya sendiri sehingga memerlukan senyawa organik

    untuk nutrisinya yang berupa sumber karbon dan energi. Jamur bersifat

    saprofit apabila sumber nutrisinya diperoleh dari bahan organik mati.

    Sedangkan jamur bersifat parasit apabila sumber nutrisinya diperoleh dari

    organisme hidup sehingga jamur ini akan bersifat merugikan inangnya, selain

    itu jamur juga dapat menimbulkan penyakit pada manusia, hewan, dan

    tanaman (Pratiwi, 2008).

    Tubuh jamur terdiri dari inti, berspora, tidak berklrofil, dinding sel

    terdiri atas selulosa, khitin atau kombinasi keduanya, serta filamen. Jamur

    memiliki filamen atau benang-benang bercabang yang disebut dengan hifa.

    Hifa jamur akan bersatu dan membentuk kumpulan hifa yang disebut

    miselium (Alexopoulos et al., 1996). Menurut fungsinya hifa jamur dibagi

    menjadi 2 jenis yaitu hifa vegetatif dan hifa reproduktif. Hifa vegetatif

    bertanggung jawab dalam perolehan nutrisi dan hifa reproduktif pada proses

    reproduksi (Pratiwi, 2008).

    Reproduksi pada jamur dapat terjadi secara seksual dan aseksual.

    Secara aseksual, jamur dapat berkembang biak dengan pembelahan,

    penguncupan (budding) dan pembentukan spora. Secara seksual jamur

    berkembang biak dengan spora (Jawetz et al., 1991).

    1.2 Tujuan

    1. Mahasiswa dapat mengetahui morfologi koloni jamur secara

    makroskopik pada sampel yang digunakan.

    2. Mahasiswa dapat memprediksi jenis jamur yang terdapat pada seluruh

    sampel yang digunakan.

    3. Mahasiswa dapat mengetahui sifat dan karakteristik jamur yang hidup

    pada sampel.

  • 5/19/2018 PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

    2/5

    2

    II. MATERI DAN METODE

    Pada praktikum ini digunakan sampel yang sudah berjamur, yaitu biji

    jagung, buah pepaya, tempe dan jeruk nipis. Sampel yang akan diidentifikasi

    dipotong dengan ukuran 1x1. Kemudian sampel dicuci dengan alkohol 70% dan

    dibersihkan dengan air steril. Sampel ditanam pada PDA dan diinkubasi pada

    suhu ruang selama 3 hari. Tahapan selanjutnya adalah reisolasi yaitu koloni jamur

    yang telah terbentuk diambil menggunakan jarum isolasi dan ditanam pada cawan

    petri yang telah berisi agar pada 2 titik. Sampel diinkubasi kembali selama 4 hari.

    Tahapan identifikasi dilakukan dengan meneteskan laktofenol cotton blue pada

    objek glass, kemudian diambil sedikit koloni jamur secara aspetik dan diapuskan

    pada laktofenol cutton blue, ditutup dengan cover glass kemudian diamati di

    bawah mikroskop.

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1

    Hasil

    (terlampir)

    3.2 Pembahasan

    Pemeriksaan jamur pada praktikum kali ini dilakukan secara

    makroskopik dengan melihat warna koloni, warna sebalik koloni (reverse

    side) dan bentuk koloni yang dihasilkan oleh jamur serta garis radial yang

    dimiliki jamur. Pengamatan dilakukan dengan berbagai sampel jamur yang

    berasal dari jagung, pepaya, tempe dan jeruk nipis. Media yang digunakan

    pada praktikum ini untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan jamur

    adalah media PDA.

    Sampel yang telah diinkubasi ditemukan adanya koloni berbentuk

    gumpalan benang halus dan berwarna. Hal ini sesuai dengan pustaka yaitu,

    koloni jamur memiliki ciri berbentuk gumpalan benang halus yang longgar

    ikatannya, keriting atau kompak ikatannya (Kawuri dkk., 2007).

  • 5/19/2018 PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

    3/5

    3

    Setiap jamur memiliki ukuran, bentuk, tekstur dan warna yang berbeda

    sesuai genus jamur masing-masing. Warna koloni bervariasi (putih, abu-abu,

    hijau muda, hijau kekuningan, dll.) sesuai dengan warna sel, spora, atau

    konidianya. Garis radial merupakan garis yang terlihat seperti jari-jari koloni.

    Garis radial ini seringkali lebih jelas terlihat pada reverse side(Noverita dkk.,

    2009).

    Pada sampel biji jagung terlihat bahwa warna permukaan koloni yang

    tumbuh adalah abu-abu dengan warna sebalik koloni adalah coklat kehitaman

    dan bentuknya tidak radial. Jamur ini terdiri dari sporangium dan konidia

    yang memanjang. Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka kemungkinan jamur

    yang terdapat pada sampel biji jagung adalah Rhizopus sp.Jamur yang sama

    kemungkianan juga didapatkan pada sampel tempe. Hal ini dapat dilihat dari

    warna koloni yang diperoleh pada percobaan ketiga berwarna abu-abu, warna

    sebalik putih kehitaman, dan bentuk tidak radial. Sedangkan pada perobaan

    keempat dengan menggunakan sampel yang sama yaitu tempe didapatkan

    hasil berupa warna koloni putih kehitaman, warna sebalik putih kehitaman

    dan bentuk tidak radial. Di bawah mikroskop terlihat bahwa Rhizopus sp. ini

    terdiri dari beberapa bagian utaman yaitu konidia dan sporangium, dimana

    terdapat spora sebagai alat perkembangbiakannya (Rahayu, 1988).

    Sedangkan pada sampel buah pepaya didapatkan warna koloni dan

    warna sebalik putih serta tidak berbentuk radial. Setelah diamati di bawah

    mikroskop terlihat bahwa jamur pada pepaya terdiri dari konidia dan

    konidiofor. Jadi berdasarkan bentuk ini dapat diasumsikan bahwa jamur yang

    terdapat pada pepaya adalah Arthrinium sp. Pada sampel jeruk nipis dari

    percobaan 5 warna koloni dan warna sebalik yang dihasilkan adalah hijau,

    dan bentuk yang diperoleh tidak radial. Sedangkan pada percobaan 6 dengan

    sampel jeruk nipis didapatkan warna koloni dan warna sebalik hitam, dan

    bentuk tidak radial. Dari kedua percobaan ini kemungkinan terdapat jamur

    jenis Aspergillus niger. Hal ini didukung dengan bentuk jamur yang terlihat

    pada mikroskop yaitu terdiri dari sporangium, konidia, dan vesikel.

  • 5/19/2018 PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

    4/5

    4

    IV. KESIMPULAN

    1. Pengamatan morfologi jamur dapat dilihat dari warna, bentuk koloni dan

    garis radialnya. Warna koloni yang dihasilkan dari masing-masing jamur

    berbeda sesuai dengan warna sel, spora, atau konidianya.

    2. Berdasarkan warna koloni, warna sebalik, bentuk koloni dan garis radialnya

    maka dapat diperkirakan jenis jamur yang terdapat pada sampel. Pada sampel

    biji jagung dan tempe kemungkinan terdapat jamur jenis Rhizopus sp., pada

    sampel buah pepaya terdapat Arthrinium sp., sedangkan pada jeruk nipis

    kemungkinan terdapat jamur jenisAspergillus niger.

    3. Karakteristik jamur yang terdapat dalam sampel yaitu menyerupai kapas dan

    memiliki warna yang berbeda-beda. Mulai dari warna koloni hingga warna

    sebalik yang berbeda-beda. Sedangkan pada semua jamur yang diamati tidak

    menunjukkan bentuk radial satupun. Selain itu pada semua jamur yang

    diamati terdapat spora dan konidia. Serta terdapat vesikel pada sampel jeruk

    nipis.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alexopoulos, C.J., Mims, C.W, Blackwell, M.1996.Introductory Mycology, John

    Wiley & Sons, Inc. New York, USA.

    Jawetz, Melnick dan Aldberg. 1991. Mikrobologi Kedokteran (Medical

    Microbiology) edisi 16. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Noverita, Widowati R., Yulneriwarni dan Darnely. 2009. Penuntun Praktikum

    Mikrobiologi. Jakarta: Fakultas Biologi Universitas Nasional.

    Pratiwi, Silvia T. 2008.Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

    Rahayu, K. 1988. Bahan Pengajaran Mikrobiologi Pangan PAU Pangan dan Gizi.

    UGM, Yogyakarta.

    Ramona, Y., R. Kawuri, dan I.B.G Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum

    Mikrobiologi Umum Program Studi Farmasi. Bukit Jimbaran:

    Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi F. MIPA UNUD.

  • 5/19/2018 PENGAMATAN IDENTIFIKASI JAMUR

    5/5

    5

    LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

    IDENTIFIKASI JAMUR

    Oleh :

    Nama : Desak Made Ary Diantini

    NIM : 1208505034

    Kelompok : I

    Golongan : II

    Tanggal Praktikum : 8 April 2014

    Asisten : Ni Putu Niti Rahayu

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2014