PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

13
PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Sesuai dengan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan pengelolaan bangunan pengaman pantai diberikan kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Wilayah pengelolaan bangunan pengaman pantai dibagi berdasarkan kewenangan wilayah sungai sebagaimana pembagian kewenangan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai. Pantai mempunyai peran penting, baik sebagai pusat pertumbuhan, pelabuhan, perdagangan, permukiman masyarakat maupun ekosistem alam tempat berkembangnya berbagai biota pantai dan perikanan. Bangunan pengaman pantai ditujukan untuk melindungi dan mengamankan masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai, ekosistem pantai, fasilitas umum, fasilitas sosial dan kawasan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, atau nilai sejarah dari perusakan yang diakibatkan kegiatan manusia atau akibat bencana alam. Yang dimaksud dengan Pantai adalah daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah. Daerah pantai didefinisikan sebagai suatu daratan beserta perairannya dimana pada daerah tersebut masih saling dipengaruhi baik oleh aktivitas darat maupun laut ( marine). Dan Pengamanan pantai dilakukan karena merupakan salah satu upaya untuk melindungi dan mengamankan daerah pantai dan muara sungai dari kerusakan akibat erosi, abrasi, dan akresi. Zona pengamanan pantai ditentukan sebagai satuan wilayah pengamanan pantai yang dibatasi oleh tanjung dan tanjung, tempat berlangsungnya proses erosi, abrasi, dan akresi yang terlepas dari pengaruh satuan wilayah pengamanan pantai lainnya. Sedangkan sempadan pantai ditetapkan minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat, merupakan daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai. Dasar Hukum yang memayungi kegiatn Pengamanan Pantai adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7/PRT/M/2015 tentang Pengamanan Pantai. Peraturan Menteri ini juga dapat dipergunakan oleh pemerintah daerah atau masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengamanan pantai sebagaimana tercantum dalam pasal 3 ayat 2 Peraturan ini. Provinsi Banten mempunyai panjang pantai mencapai kurang lebih 847,11 km. Dari total panjang pantai tersebut diperkirakan sekitar 100 km atau sekitar 11,4 persen telah mengalami erosi yang mengakibatkan terjadinya kerusakan baik fisik maupun infrastrukturnya. Masalah erosi dan abrasi pantai yang terjadi di Provinsi Banten sebenarnya berlangsung sudah cukup lama, sehingga menimbulkan kondisi pantai

Transcript of PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Page 1: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Oleh:

R.D Ambarwati, ST.MT.

Sesuai dengan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, kewenangan pengelolaan bangunan pengaman pantai diberikan kepada

Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

Wilayah pengelolaan bangunan pengaman pantai dibagi berdasarkan kewenangan

wilayah sungai sebagaimana pembagian kewenangan sudah diatur dalam Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4/PRT/M/2015 tentang

Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai.

Pantai mempunyai peran penting, baik sebagai pusat pertumbuhan, pelabuhan,

perdagangan, permukiman masyarakat maupun ekosistem alam tempat

berkembangnya berbagai biota pantai dan perikanan. Bangunan pengaman pantai

ditujukan untuk melindungi dan mengamankan masyarakat yang tinggal di sepanjang

pantai, ekosistem pantai, fasilitas umum, fasilitas sosial dan kawasan yang mempunyai

nilai ekonomi tinggi, atau nilai sejarah dari perusakan yang diakibatkan kegiatan

manusia atau akibat bencana alam.

Yang dimaksud dengan Pantai adalah daerah yang merupakan pertemuan

antara laut dan daratan diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah. Daerah

pantai didefinisikan sebagai suatu daratan beserta perairannya dimana pada daerah

tersebut masih saling dipengaruhi baik oleh aktivitas darat maupun laut (marine). Dan

Pengamanan pantai dilakukan karena merupakan salah satu upaya untuk melindungi

dan mengamankan daerah pantai dan muara sungai dari kerusakan akibat erosi,

abrasi, dan akresi.

Zona pengamanan pantai ditentukan sebagai satuan wilayah pengamanan

pantai yang dibatasi oleh tanjung dan tanjung, tempat berlangsungnya proses erosi,

abrasi, dan akresi yang terlepas dari pengaruh satuan wilayah pengamanan pantai

lainnya. Sedangkan sempadan pantai ditetapkan minimal 100 (seratus) meter dari titik

pasang tertinggi ke arah darat, merupakan daratan sepanjang tepian pantai yang

lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai.

Dasar Hukum yang memayungi kegiatn Pengamanan Pantai adalah Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7/PRT/M/2015 tentang

Pengamanan Pantai. Peraturan Menteri ini juga dapat dipergunakan oleh pemerintah

daerah atau masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengamanan pantai

sebagaimana tercantum dalam pasal 3 ayat 2 Peraturan ini.

Provinsi Banten mempunyai panjang pantai mencapai kurang lebih 847,11 km. Dari

total panjang pantai tersebut diperkirakan sekitar 100 km atau sekitar 11,4 persen telah

mengalami erosi yang mengakibatkan terjadinya kerusakan baik fisik maupun

infrastrukturnya. Masalah erosi dan abrasi pantai yang terjadi di Provinsi Banten

sebenarnya berlangsung sudah cukup lama, sehingga menimbulkan kondisi pantai

Page 2: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

yang kritis. Kerusakan akibat adanya erosi ini telah mengancam berbagai sarana dan

prasarana umum seperti jalan raya, tempat pariwisata, lahan perkebunan, permukiman

penduduk dan lahan konservasi. Secara geografis pantai disebelah utara mengalami

sedimentasi sedangkan pantai disebelah barat yang menghadap ke Selat Sunda yang

merupakan perairan peralihan dari Samudera Indonesia ke Laut Jawa, dengan kondisi

parameter kelautan yang cukup menonjol sebagai penyebab terjadinya erosi tersebut,

sedangkan pantai Utara yang menghadap Laut Jawa mengalami permasalahan erosi.

Berdasarkan Data Umum Pekerjaan SID Pengaman Pantai Selatan di Provinsi Banten

pada Kegiatan Perencanaan Teknis Sungai, Irigasi, Embung dan Jaringan Pengairan

Lainnya Tahun 2009 dengan lokasi pekerjaan di Kabupaten Pandeglang dan

Kabupaten Lebak dengan Penyedia Jasa CV. Parindo Raya Engineering diperoleh

hasil perencanaan berdasarkan survei lapangan didapat lokasi pantai kritis antara lain :

1. Pantai Laba

2. Pantai Citereup – Cisekeut

3. Pantai Paniis – Ciburuluk – Cigrorondong

4. Pantai Tanjung Panto

5. Pantai Bayah Barat

Pada Tahun 2010 juga telah dilakukan Pekerjaan : DED Pengaman Pantai Kritis

Wilayah Selatan (Pandeglang) Prov. Banten, dengan Lokasi : Kabupaten Pandeglang

dan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa CV. Wiraguna Konsultan

� Data Umum Pekerjaan Tahun 2009

Nama Kegiatan : Perencanaan Teknis Sungai, Irigasi, Embung dan Jaringan Pengairan

Lainnya

Nama Pekerjaan : Pekerjaan SID Pengaman Pantai Utara (Tangerang, Serang, dan

Cilegon) di

Provinsi Banten

Lokasi : Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, kota Serang dan Kota Cilegon

Penyedia Jasa : PT. Sco Prima Inovatindo

Page 3: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

DATA PERENCANAAN PENGAMANAN PANTAI KRITIS DI WILAYAH SELATAN

PROVINSI BANTEN

Pantai Ds. Bayah Barat Kp. BayahTugu Kec. Bayah Kabupaten Lebak

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Bertani

‐ Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Terdapat kegiatan penggalian pasir pantai yang sudah lebih dari 5 tahun

- Sampai dengan saat ini Belum ada penanganan

Peraturan: Sudah ada Perda tentang tata cara penambangan pasir pantai

Secara alamiah pasir dari laut dibawa gelombang

laut, sehingga bentuk pantai tidak berubah

Perlu penelitian jumlah kubikasi pasir yang di

tambang/diambil tiap hari dengan pasir yang

dibawa gelombang laut

Pantai Ds. Bayah Barat Kp. Ciwaru Kec. Bayah Kabupaten Lebak

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Bertani

‐ Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Erosi karena adanya penambangan pasir laut

- Sampai dengan saat ini Belum ada penanganan

Peraturan: Sudah ada Perda tentang tata cara penambangan pasir pantai

Secara alamiah pasir dari laut dibawa gelombang

laut, sehingga bentuk pantai tidak berubah

Perlu penelitian jumlah kubikasi pasir yang di

tambang/diambil tiap hari dengan pasir yang dibawa

gelombang laut

Page 4: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Cikumpay Ds. Panggarangan Kec. Panggarangan Kp. Cikumpay

Kabupaten Lebak

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Bertani

‐ Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- adanya penambangan pasir laut

- Sampai dengan saat ini Belum ada penanganan

Peraturan: Sudah ada Perda tentang tata cara penambangan pasir pantai BM – 02

X : 635591

Y : 9234306

Solusi Penanganan : Dengan Penanaman pohon

pandan dilokasi penggalian

Pantai Cikumpay Ds. Panggarangan Kec. Panggarangan Kp. Maliba

Kabupaten Lebak

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Bertani

Kondisi dan Permasalahan:

- Erosi sedikit Peraturan: Sudah ada Perda tentang tata cara penambangan pasir pantai CP – 02

X : 634382

Y : 9234872

Page 5: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Kp. Tanjung Panto Ds. Muara Kec. Wanasalam Kabupaten Lebak

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Pengambilan Karang Laut Peraturan: Sudah ada Perda tentang tata cara penambangan pasir pantai Sudah dilakukan Pelarangan

pengambilan karang laut oleh

aparat setempat atau

pemerintah

Pantai Kp. Tanjung Panto Ds. Muara Kec. Wanasalam Kabupaten Lebak

(Dermaga Nelayan Tanjung Panto)

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai akibat pengambilan karang laut

Peraturan: Sudah ada Perda tentang tata cara penambangan pasir pantai Sudah dilakukan Pelarangan

pengambilan karang laut oleh

aparat setempat atau

pemerintah

Page 6: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Ds. Taman Jaya Kec. Sumur Kp. Paniis Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai karena gelombang

- jalan tertutup air laut di waktu pasang

Peraturan: -

Saran : Bronjong dipasang di

BM – 05

X : 556143

Y : 9252618

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

- Pembuatan Pemecah gelombang, dan

- Penanaman mangrove

Pantai Ds. Taman Jaya Kec. Sumur Kp. Paniis Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Buruh

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai karena gelombang

Peraturan: -

Saran : Bronjong dipasang di

CP – 06

X : 556585

Y : 9253204

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

- Pembuatan Pemecah gelombang

Page 7: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Ds. Cigorondong Kec. Sumur Kp. Ciburuluk Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Buruh

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai karena gelombang

- Pantai Berkarang Peraturan: -

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

- Pembuatan Pemecah gelombang.

Pantai Ds. Cigorondong Kec. Sumur Kp. Ciburuluk Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Buruh

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai karena gelombang

- Pantai Berkarang Peraturan: -

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

- Pembuatan Pemecah gelombang, dan

- Penanaman Bakau

Page 8: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Ds. Citeureup Kec. Panimbang Kp. Citeureup

Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai Peraturan: -

Sudah dilaksanakan

peninggian jalan dan

pemasangan bronjong Sudah

dilaksanakan konstruksi

dengan biaya dari APBN

Tahun 2009

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

Pantai Ds. Citeureup Kec. Panimbang Kp. Ciseukeut

Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai Peraturan: -

Sudah dilaksanakan

peninggian jalan dan

pemasangan bronjong Sudah

dilaksanakan konstruksi

dengan biaya dari APBN

Tahun 2009

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

Page 9: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Laba Ds. Cigondang Kec. Labuan Kp. Kalangsari

Kabupaten Pandeglang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- Abrasi pantai

- Air laut disekitar pantai tercemar limbah alat berat pembangunan PLTU.

- Kehidupan biota laut terganggu

- Adanya intrusi air laut sampai radius 2 km dari lokasi PLTU sehingga lahan pertanian tidak bisa ditanami lagi

Peraturan: -

Sudah ada DED

Solusi :

- Pemasangan Bronjong

- Pihak kontraktor PLTU harus memperhatikan RPL dan RKL yang telah disetujui oleh BAPEDAL /BLHD Provinsi Banten

DATA PERENCANAAN PENGAMANAN PANTAI KRITIS DI WILAYAH UTARA

PROVINSI BANTEN

Pantai Tanjung Pasir Kec. Teluk Naga Kab.Tangerang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Nelayan

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah permukiman yang cukup padat

- terdapat juga daerah wisata

- tempat penambatan perahu-perahu nelayan

- beberapa bagian revetment dan groin dari buis beton rusak

- terjadi erosi dibeberapa bagian

- banyak bekas penambangan pasir laut

Solusi : perlu dibuat revetment, dibangun groin, perbaikan jalan yang

represantif untuk akses nelayan dan pariwisata dan

sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

Page 10: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Cituis Desa Surya Bahari Kec. Pakuhaji Kab.Tangerang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Nelayan

- Buruh

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah muara

- daerah nelayan dantempat penambatan

- terdapat mangrove di beberapa bagian

- terdapat breakwater yang kondisinya cukup baik

- terjadi laju sedimentasi yang cukup menghawatirkan dibeberapa bagian

- tempat penambatan perahu kurang tertata rapi

Solusi :

a. perlu perbaikan revetmen

b. pengerukan di daerah muara (tempat penambatan perahu)

c. pengaturan tempat penambatan perahu

d. penanaman kembali mangrove

e. sosialisasi kepada masyarakat sekitar

Pantai Karang Serang Kec. Sukadiri Kab. Tangerang

Mata Pencaharian Penduduk:

‐ Petani

- Nelayan

- Buruh

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah tambak

- terdapat mangrove di beberapa bagian

- revetmen di pantai ini sudah cukup baik (terbuat dari blokblok beton , sebagian lagi terbuat dari susunan batu lepas).

- pengikisan dan abrasi pantai cukup menghawatirkan

Solusi :

- beberapa bagian revetmen perlu diperbaiki dan diselesaikan pengerjaannya.

- penanaman kembali mangrove

- sosialisasi kepada masyarakat sekitar

Page 11: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Kronjo Kec. Kronjo Kab.Tangerang

Mata Pencaharian Penduduk:

- Petani

- Nelayan

- Buruh

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah nelayan

- berdiri rumah-rumah liar di sepanjang bibir pantai

- terdapat mangrove di beberapa bagian

- terjadi abrasi dan erosi yang cukup menghawatirkan di beberapa bagian

- beberapa mangrove sudah rusak

Solusi :

a. perlu dibuat revetmen b. penanaman kembali mangrove c. penertiban pemukiman rumah-rumah liar dan d. sosialisasi kepada masyarakat sekitar

Pantai Merak Kota Cilegon

Mata Pencaharian Penduduk:

-

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah pelabuhan

- kawasan industri

- pada umumnya kondisi daerah pantai cukup bagus

- dibeberapa bagian, bangunan pengaman pantainya sudah tertata dengan baik

Solusi :

a. perlu perbaikan dermaga skala kecil, terutama pada daerah penambatan tali kapal

b. perlu perbaikan beberapa ruas jalan c. perlu perbaikan revetmen

Page 12: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Karang Bolong, Anyer Cinangka Kab. Serang

Mata Pencaharian Penduduk:

-

Kondisi dan Permasalahan:

- kondisi pantai landai dan berkarang

- lokasi wisata

- sebagian bibir pantai masuk ke bahu jalan, terutama pada saat kondisi pasang.

- terjadi erosi dan abrasi di sebagian lokasi.

- tepat di bawah jembatan dibuat tambatan perahu oleh nelayan

Solusi :

a. perlu dibuat revetmen b. didaerah muara perlu dibuat dinding penahan

tanah c. perlu penanaman kembali mangrove d. penyuluhan kepada masyarakat sekitar

(nelayan) e. pentingnya pemeliharaan oleh pihak terkait f. perlu melibatkan aparat yang berwenang

Pantai Karang Bolong, Anyer Cinangka Kab. Serang

Mata Pencaharian Penduduk:

-

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah nelayan

- kondisi pantai landai

- terlihat bekas penambangan pasir telah ada pemb. Breakwater sepanjang _ 250 m

- dibuat penahan gerusan dari batu pecah

Solusi :

a. sebagian perlu perbaikan jalan b. penyuluhan kepada masyarakat sekitar (nelayan) c. pentingnya pemeliharaan oleh pihak terkait

Page 13: PENGAMANAN PANTAI DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pantai Karangantu, Kec. Kasemen Kota Serang

Mata Pencaharian Penduduk:

-

Kondisi dan Permasalahan:

- daerah pelabuhan

- daerah wisata

- hutan mangrove

- pantai menjorok ke darat

- pertemuan dengan sungai (muara)

- pelabuhan kapal dan perahu

- potensi wisata bahari dan dekat dengan akses Banten Lama

Solusi :

a. perlu peninggian tanggul dan breakwater b. penanaman kembali hutan mangrove c. penataan lay out pelabuhan d. peningkatan potensi wisata laut Banten Lama e. penyuluhan kepada masyarakat sekitar

PENANGANAN PANTAI DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2011-2015

NO KEGIATAN/PEKERJAAN LOKASI TAHUN ALASAN LINGKUP

PENANGANAN PEKERJAAN

1 Pembangunan Pengaman Pantai Caringin

Kec. Labuan Kabupaten Pandeglang

2008

- Terjadinya Abrasi dan Erosi - Reveatment

sepanjang ± 50 m

- Mengamankan Lokasi Pariwisata Ziarah

2 Pembangunan Pengaman Pantai Karangantu

Desa Banten, Kecamatan

Banten, Kota Serang

2011 - Air pasang melimpas ke

pemukiman penduduk - TPT sepanjang ±

800 m

3 Normalisasi Muara Pantai Karangantu

Desa Banten, Kecamatan

Banten, Kota Serang

2012

- Pendangkalan Muara Karangantu

- Pengerukan sepanjang ± 1.5 Km

- Air pasang melimpas ke pemukiman penduduk

- TPT sepanjang 50 m

4 Pembangunan Pengaman Pantai Kronjo

Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kab Tangerang

2013

- Terjadinya Abrasi dan Erosi yang sangat mengkhawatirkan

- Reveatment sepanjang ± 500 m struktur utama dan 56 m struktur tambahan

- Hutan Mangroove rusak

- Mengamankan akses jalan menuju tempat wisata ziarah

5 - - 2014 - -

6 - - 2015 - -

Sumber : Bidang Sungai Dinas SDAP Provinsi Banten