Pengalaman bekerja

4
NAMA : Muhammad Irvan NIM : 1101025267 JURUSAN : MANAJEMEN IIC MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA Pengalaman Bekerja Mungkin pengalaman saya ini hanyalah pengalaman yang biasa dirasakan siswa lulusan dari sekolah SMK, tapi saya disini ingin berbagi bersama kalian. Pengalaman saya ini mungkin hanya sedikit yang dapat menceritakannya, dan mungkin saya salah satu orang yang dapt menceritakannya. Pengalaman saya ini berkaitan dengan pekerjaan, dalam pikiran saya, siswa SMK haruslah bekerja jika kereka sudah lulus dan bukannya melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, mungkin pikiran ini lah yang mendasarkan saya dan teman-teman lain dari lulusan SMK untuk bekerja. Kuliah hanya menambah beban orang tua, pasti hamper semua anak SMK mengatakan hal itu. Padahal kenyataan nya, kuliah atau kerja hanyalah persalan kemampuan individu alam segi moril dan materil. Kembali ke permasalahan, pada awal nya saya juga berpikir demikian, maka saya putuskan untuk mencoba bekerja, mencari pekerjaan bukan lah hal yang susah di keluarga saya, itu di karenakan hampir seluruh keluarga saya yang bekerja memiliki jabatan yang bias dibilang susah untuk di dapatkan. Tapi saya tidak ingin masuk ke perusahaan tersebut karena alas an keluarga, maka saya pun mencoba mencari perusahaan yang bersih tanpa ada nya keluarga saya di dalam struktur organisasinya, tidak butuh waktu lama, saya pun mendapatkan perusahaan yang bergerak di bidang Sampeling Batu Bara, mungkin perusahaan ini hanya segelintir orang saja yang tahu keberadaan dan kegiatan nya. Pada awalnya saya berpikir akan susah mendapatkan pekerjaan sebagai sampler, saya juga membayangkan saya harus di test, wawancara, dan ditanya-tanya beberapa hal, tapi itu tidak terjadi pada saya, itu semua terjadi akibat saya mencantumkan ijasah dan sertifikat pratek industri dan praktek sekolah yang nilai nya bias dibilang memuaskan. Mungkin karena alasan inilah saya diterima di perusahaan itu tanpa tes. Lalu, pada hari pertama kerja saya tampak canggung dan kurang terbiasa dengan peralatan yang ada namun saya menganggap itu biasa karena saya pernah mengalami nya saat praktek industry dan di tempat pekerjaan ayah saya. Kembali kecerita, pada hari kedua bekerja saya mendapat tugas untuk bekerja mengambil sample batubara di tengah laut, hati saya pun mersa senang tapi juga benci, senang mungkin karena saya sudah dapat di beri kepercayaan untuk mengemban tugas itu, dan benci karena

Transcript of Pengalaman bekerja

Page 1: Pengalaman bekerja

NAMA : Muhammad IrvanNIM : 1101025267JURUSAN : MANAJEMEN IICMATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

Pengalaman Bekerja

Mungkin pengalaman saya ini hanyalah pengalaman yang biasa dirasakan siswa lulusan dari sekolah SMK, tapi saya disini ingin berbagi bersama kalian. Pengalaman saya ini mungkin hanya sedikit yang dapat menceritakannya, dan mungkin saya salah satu orang yang dapt menceritakannya. Pengalaman saya ini berkaitan dengan pekerjaan, dalam pikiran saya, siswa SMK haruslah bekerja jika kereka sudah lulus dan bukannya melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, mungkin pikiran ini lah yang mendasarkan saya dan teman-teman lain dari lulusan SMK untuk bekerja. Kuliah hanya menambah beban orang tua, pasti hamper semua anak SMK mengatakan hal itu. Padahal kenyataan nya, kuliah atau kerja hanyalah persalan kemampuan individu alam segi moril dan materil. Kembali ke permasalahan, pada awal nya saya juga berpikir demikian, maka saya putuskan untuk mencoba bekerja, mencari pekerjaan bukan lah hal yang susah di keluarga saya, itu di karenakan hampir seluruh keluarga saya yang bekerja memiliki jabatan yang bias dibilang susah untuk di dapatkan. Tapi saya tidak ingin masuk ke perusahaan tersebut karena alas an keluarga, maka saya pun mencoba mencari perusahaan yang bersih tanpa ada nya keluarga saya di dalam struktur organisasinya, tidak butuh waktu lama, saya pun mendapatkan perusahaan yang bergerak di bidang Sampeling Batu Bara, mungkin perusahaan ini hanya segelintir orang saja yang tahu keberadaan dan kegiatan nya. Pada awalnya saya berpikir akan susah mendapatkan pekerjaan sebagai sampler, saya juga membayangkan saya harus di test, wawancara, dan ditanya-tanya beberapa hal, tapi itu tidak terjadi pada saya, itu semua terjadi akibat saya mencantumkan ijasah dan sertifikat pratek industri dan praktek sekolah yang nilai nya bias dibilang memuaskan. Mungkin karena alasan inilah saya diterima di perusahaan itu tanpa tes. Lalu, pada hari pertama kerja saya tampak canggung dan kurang terbiasa dengan peralatan yang ada namun saya menganggap itu biasa karena saya pernah mengalami nya saat praktek industry dan di tempat pekerjaan ayah saya. Kembali kecerita, pada hari kedua bekerja saya mendapat tugas untuk bekerja mengambil sample batubara di tengah laut, hati saya pun mersa senang tapi juga benci, senang mungkin karena saya sudah dapat di beri kepercayaan untuk mengemban tugas itu, dan benci karena tugas itu harus kulakukan di sisa hari puasa Ramadan. Padaa saat pulang pun saya tidak henti- hentinya memikirkan hal tersebut. Malam harinya saya harus mempersiapkan keperluan kebutuhan saya selama berada di atas kapal, obat, baju ganti, peralatan mandi, charger handphone, mungkin hanya itu saja yang bias saya bawa padaa saat itu. Sebenarnya mendapat tugas kerja dilaut tidak lah sebentar, paling sebentar 2minggu dan paling lama 3bulan, dan pada saat itu puasa Ramadan dan tugas nya akan selesai tepat sehari sebelum hari raya idul fitri, alas an itulah saya berat melaksanakan tugas ini, tapi apa saya tidak dapat menolak tugas ini dan saya harus menghadapi nya dengan professional dan tanggung jawab. Keesokan harinya, tepat di hari keberangkatan, saya pergi kekantor terlebih dahulu untuk membuat laporan dan mengisi beberapa form, setelah selesai dengan urusan di kantor pukul 13.00 pun saya berang kat dari kantor menuju pelabuhan di selili untu meneiki spead boat kearah muara sungai Mahakam, awalnya saya sangat gugup bukan hanya gugup terhadap menaiki spead boat, pada saat perjalaan menuju muara saya tidak bias tenang mendengar suara keras dari bawah kapal, suara itu seperti ratusan orang memukul kapal kami menggunakan kayu, bruak, bruak, bruak, suara itu berulang kali terdengar oleh telinga ku, padahl suara itu hanya di hasilkan oleh air yang tersapu oleh kapal kami. Lama kelaman saya pun terbiasa dan saya pun dapat tidur di dalam suara keras tersebut. Setelah 3-4 jam perjalana menuju muara, akhirnya kami pun sampai di muara , tepatnya di muara berau namanya, ya mungkin kalian kira berada di berau, padahal hanya berada di muara sungai Mahakam.

Page 2: Pengalaman bekerja

Kembali kecerita, pada saat sampai di muara kami harus mencari kapal yang harus saya tinggali dalam 15 hari kedepan, memutar sana sini mencari kapal yang tepat malah membuat saya menjadi tidak sabar, setelah mencari selama 30 menit, akhirnya kami menemukan juga kapal yang kami tuju, pada saat akan menaiki kapal, saya berpikir akan menaiki kapal tersebut dengan menggunakan tangga monyet, setelah saya lihat ternyata menggunakan tangga hydraulic, Alhamdulillah, hanya itu yang saya ucapkan setelah saya melihat tangga hydraulic. Setelah naik keatas kapal tersebut, saya mulai masuk kekamar yang akan saya tempati, setelah masuk ke kamar yg di tuju, saya merasa kecewa atas fasilitas yang ada di kamar kami, hanya ada kasur tua 3 buah dan bantal yang terbuat dari pelampung yang sewaktu-waktu digunakan, memang tidak sesuai yang diharapkan dan saya harus menjalaninya. Fasilitas di kapal itu pun sangat lengkap, tidak seperti yg saya pikirkan, ada mesin cuci lengkap dengan pengering industry, ada ruang makan yang tersedia berbagai jenis makanan kelas atas, ada ruang santai dengan TV LCD yang sangat besar,ada ruangan sauna dan GYM nya juga, seperti bekeraja di hotel bintang lima. Deskripsi bentuk kapal , sangat besar sebesar Samaarinda Square dan panjangnya sepanjang lapangan sepakbola mungkin lebih besar lagi, kondisi kapal tidakusah ditanya, pastinya kotor banay bekas oli di sana sini dan pastinya banayk bekas debu batu bara. Hari-hari saya lalui pekerjaan saya sebagai seorang sampler batu bara di tengah laut, oya, saya lupa menyebutkan nama kapal kami, nama kapal nya ada lah MV.MARA, prosuder kerjanya adalah kapal kami adalh kapal untuk memindahkan batubara dari kapal pontoon ke kapal yang lebih besar deskripsinya, kapal pontoon sandar di sisi kana kapal kami sedangkan di sisi kiri adalah kapal untuk memuat batubara atau kapal tujuan nya, kapal kami memindahkan batubara dari pontoon menuju kapal yang lebih besar menggunakan GRIP yang sekali muat hingga puluhan ton, nah di sinilah pekerjaan saya mengambil sampel yang ada di kapal ponton, jadi kami harus turun ke kapal pontoon untuk mengambil sampel, turun ke pontonyna pun menggunakan grip yang untuk memuat batubara, satu persatu karung sample terisi batu bara yang sangat berdebu, tajam, dan panas. Kesialan tidak berhenti disitu saja, karena jika hujan turun , maka terjadi badai, dan jika ada badi maka adada gelombang tinggi yang mampu membuat kapal bergoyang kesana kemari, ini bagaikan mempertaruhkan nyawa sendiri, disinilah saya berpikir, akankah saya harus bekerja seperti ini terus? Akan kah pekerjaan ini bias memuat saya bahagia? Dengan memikirkan kata-kata it uterus menerus saya jadi bersemangat untuk kembali kuliah dan menuntut ilmu setinggi-tinggginya untuk mendapat pekerjaan yang layak dan dapat membahagiakan saya dan keluarga. Setelah selesai dengan tugas saya di laut saya pun memikirkan untuk kuliah , mungkin saya tidak memilih jurusan yang nyambung dengan jurusan saya pada saat di SMK, saya memilih jurusan di manajemen bukan ikut-ikutan, saya memilih karena memiliki kepercayaan dan kemauan untuk mencapai kesuksesan. Mungkin bekerja di tambang batubara memang menjanjikan gaji yang pas-pas an, tapi akan kah keluarga saya harus menjadi bagian dari perusahaan milk orang terus, impian saya adalah memiliki perusahaan sendiri yang bias saya pimpin dan saya ingin membuktikan maikn tinggi gelar yg diterima seseorang makin tinggi pula penghasilan dan posisi yang didapat, hanya tinggal masing-masing individu itu sendiri mengatur dan memilih jalan hidupnya. Lulusan SMK memang bisa di andalkan untuk bekerja tetapi, merka hanay dapat bekerja di posisi yang standard an bagi mereka itu cukup, dan bagi saya itu tidak lah cukup. sekian cerita dan pengalaman hidup saya. Saya ucapkan terima kasih.