PENGADILAN TINGGI MEDAN filePENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor...

66
PENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 1 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN P U T U S A N NOMOR 221/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. AMBARITA, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang , dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya Poltak Manik,SH Advokat/Penasihat Hukum berkantor di Jl. Kolonel Liberty Malau-Pardomuan I, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara, semula Turut Terlawan XI sekarang sebagai Pembanding I; 2. SUTARNO, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang; 3. TALIONO, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang; 4. USMAN, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang; 5. Drh. DJODI, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang ; 6. HUGAN PASARIBU, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang; 7. BAHUL, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang; 8. JOHANSYAH TAMBUNAN, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang; 9. ABDUL GANI, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang;

Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN filePENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor...

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 1 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

P U T U S A N

NOMOR 221/PDT/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara antara :

1. AMBARITA, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec.

Patumbak Kab. Deli Serdang , dalam hal ini diwakili oleh

Kuasanya Poltak Manik,SH Advokat/Penasihat Hukum

berkantor di Jl. Kolonel Liberty Malau-Pardomuan I,

Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Propinsi

Sumatera Utara, semula Turut Terlawan XI sekarang

sebagai Pembanding I;

2. SUTARNO, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

3. TALIONO, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

4. USMAN, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

5. Drh. DJODI, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang ;

6. HUGAN PASARIBU, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I,

Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang;

7. BAHUL, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

8. JOHANSYAH TAMBUNAN, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa

Marindal I, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang;

9. ABDUL GANI, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

10. WAHYU, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

11. ABDUL RAHMAN, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I,

Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang;

12. ALEN KHAIRUDIN, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I,

Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang;

13. MUSLIM, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

14. FOARTA NDURU, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I,

Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang;

15. MARTOKO IR, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec.

Patumbak Kab.Deli Serdang;

16. RUDI, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Desa Marindal I, Kec. Patumbak

Kab.Deli Serdang;

Nomor urut 2 s/d 16, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa

Hukumnya 1. SUYITNO,SH.M.HB 2. ALI HASAN

HUSIN,SH 3. ROJALI,SH Advokat/Penasihat Hukum

berkantor di Jl. Setia Luhur No.149 Medan berdasarkan

Surat Kuasa Khusus tertanggal 04 Mei 2015, semula

Pelawan I s/d XV, sekarang sebagai Pembanding II;

L A W A N :

1. HARROMAINI, Jenis kelamin Perempuan, Agama Islam,

Kewarganegaraan Indonesia bertempat tinggla di Jl.Raja

Panjang RT 002 RW 013 Kel. Lembah Sari, Kec. Rumbai

Pesisir, Kota Pekan Baru, Propinsi Riau ;

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya 1. Saudin

Sinaga,SH 2. Drs. Kardi Sinaga,SH Advokat/Penasihat

Hukum berkantor di Prof.H.M Yamin, SH No.77, Kelurahan

Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota

Medan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15

Juni 2015;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 3 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

2. SURYANTI, Tempat/ tanggal lahir Air Molek/ 01 Pebruari 1973, Umur ±

40 tahun, jenis kelamin Perempuan, Agama Islam,

Pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jl. Raja

Panjang RT 002 RW 013, Kel. Lembah Sari, Kec. Rumbai

Pesisir, Kota Pekan Baru, Propinsi Riau (atau di Jl.RT.RW

003/004 Kelurahan Lembah Sari, Kec. Rumai Pesisir

Pekan Baru);

3. RUDI SURYANTO, Tempat/ tanggal lahir Medan/ 02 Mei 1949, Umur ±

59 tahun, Suku Tionghoa, Pekerjaan Swasta, Bertempat

tinggal Jalan Bandeng No.18 Pekan Baru, Kec. Marpoyan

Damai, Kota Pekan Baru Propinsi Riau;

4. TITO UTOYO, Pekerjaan Notaris/ PPAT di Pekan Baru, Beralamat di

Jalan Jenderal Sudirman No.221 Pekan Baru;

Selanjutnya disebut Terbanding semula Terlawan I s/d

Terlawan IV;

SERTA

5. HAJI DEDY, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak,

Kab.Deli Serdang; 6. M.AGUS SUMANTRA, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec.

Patumbak, Kab.Deli Serdang; 7. A. SOFYAN, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak,

Kab.Deli Serdang; 8. RICO HERBERT NABABAN, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I

Kec. Patumbak, Kab.Deli Serdang; 9. HOMBING, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak,

Kab.Deli Serdang; 10. SIMBOLON, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak,

Kab.Deli Serdang; 11. TAMPUBOLON, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec.

Patumbak, Kab.Deli Serdang; 12. DAHLAN, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak,

Kab.Deli Serdang; 13. RAJA MASDUL HAQUE, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec.

Patumbak, Kab.Deli Serdang;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 4 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

14. SINAGA, Alamat Dusun I Pasar 7 Desa Marindal I Kec. Patumbak,

Kab.Deli Serdang ; semula Turut Terlawan I s/d Turut Terlawan X sekarang

disebut Turut Terbanding;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Setelah membaca:

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor

221/PDT/2017/PT MDN tanggal 8 Agustus 2017, tentang penunjukan

Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat

banding ;

2. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor

221/PDT/2017/PT MDN tanggal 8 Nopember 2017, tentang

penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini

ditingkat banding ;

3. Penetapan Panitera Pengadilan Tinggi Medan No 221/PDT/2017/PT

MDN tanggal 9 Agustus 2017 tentang penunjukan Panitera Pengganti

dalam perkara aquo ;

4. Berkas perkara dan salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam No 119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp, tanggal 24 Maret 2016 ;

TENTANG DUDUK PERKARA :

Menimbang, bahwa Para Pelawan mengajukan perlawanan terhadap

pelaksanaan putusan/eksekusi perkara perdata terhadap Putusan Verstek

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 119/Pdt.G/2013/PN Lp tanggal 17

Juli 2014, yang diputus tanpa hadirnya pada Tergugat (verstek), yang didasari

dengan surat gugatan tanggal 25 September 2013 yang diterima dan

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 25

September 2013 dalam Register Nomor 119/Pdt.G/2013/PN Lp. sebagai

berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah anak kesatu dan satu-satunya dari Tergugat I

dan Alm. Muhammad Umar atau disebut juga Muhammad atau disebut

juga M. Umar, sebagaimana yang tersebut dalam Kutipan Akta Kelahiran

No. 13125/TP/2006 tertanggal 28 Agustus 2006, yang dikeluarkan oleh

H.R Dorman Johan, S.H., M.Si., Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk

Kota Pekanbaru jo Surat Keterangan Ahli Waris No.

477.20.5/II/Disdukcapil/2013/140 dalam Kutipan Ke Dua, tertanggal 18

Juni 2013, yang dikeluarkan oleh Drs. H. Zulfikar, M.Si., Kepala Dinas

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 5 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru jo Surat

Keterangan No. 67/KET/LS/VII/2013 tanggal 15 Juli 2013, yang

diterbitkan oleh Ridwan, Lurah Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir,

Pekanbaru;

2. Bahwa Tergugat I dan M. Umar atau disebut juga Muhammad Umar atau

disebut juga Muhammad adalah suami-isteri yang telah melangsungkan

pernikahan pada hari Kamis, tanggal 29 Oktober 1992, sesuai dengan

Kutipan Akta Nikah No. 304/32/X/92 tanggal 30 Oktober 1992, yang

didaftarkan oleh Drs. Baharuddin, Pegawai Pencatat Nikah pada KUA

Kecamatan Rumbai;

3. Bahwa Alm. Muhammad Umar atau disebut juga Muhammad atau

disebut juga M. Umar telah meninggal dunia pada hari Sabtu, tanggal 6

Juni 1999, di Pekanbaru, sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta

Kematian No. 1323/2011 tanggal 23 September 2011, yang dikeluarkan

oleh Drs. H. Mohd. Noer MBS, S.H., M.Si., M.H., Kepala Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru;

4. Bahwa semasa lajangnya ayah Penggugat mempunyai sebidang tanah

kosong berukuran ± 300 m x 100 m, terletak di Propinsi Sumatera Utara,

Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Patumbak, Desa Marindal I, Pasar

VII, setempat dikenal dengan Dusun I, yang berbatasan sebagai berikut :

- Sebelah Utara dengan Gang Kedondong (d/h. Tanah

Tampubolon/Tanah Tambunan) ± 100 m;

- Sebelah Selatan dengan Jalan Mekatani ± 100 m;

- Sebelah Barat dengan Jalan Tanah (d/h. Amat Redjo) ± 300 m;

- Sebelah Timur dengan tanah Komplek Mekatani ± 300 m;

5. Bahwa ayah Penggugat memperoleh sebidang tanah terperkara tersebut

dari Suparman dengan cara pengoperan hak dengan ganti kerugian

sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) secara tunai dan lunas,

sebagaimana yang tertuang dalam Akte Pengoperan Hak Dan Kuasa No.

110 tanggal 19 Januari 1979, yang diperbuat dihadapan Roesli, Notaris di

Medan;

6. Bahwa adapun alas hak atas tanah terperkara sebagaimana tertuang

dalam Surat Keterangan No. 503/3/1965 tanggal 28 Desember 1965 an.

Suparman, yang dikeluarkan oleh Assisten Wedana/Ketua Panitia

Landreform Ketjamatan Patumbak jo Surat Penjerahan tertanggal 5 Mei

1961 dari M. Harahap kepada Suparman, diketahui oleh Penghulu

Marindal;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 6 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

7. Bahwa dengan demikian berdasarkan pasal 35 ayat (2) dan 36 ayat (2)

UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan atas sebidang tanah kosong

objek terperkara tersebut di atas, oleh karena telah diperoleh Alm.

Muhammad atau disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga M.

Umar semasa lajangnya (sebelum menikah dengan Tergugat I), maka

menurut hukum tanah terperkara tersebut sebagai harta bawaan suami,

sedangkan si suami (ayah Penggugat) semasa dalam perkawinan yang

berkaitan atas tanah terperkara tidak ada menentukan lain atas hak

tersebut;

8. Bahwa oleh karena itu menurut hukum Tergugat I tidak berhak atas harta

bawaan suaminya Alm. Muhammad atau disebut juga Muhammad Umar

atau disebut juga M. Umar, oleh karena ayah Penggugat telah meninggal

dunia pada tanggal 6 Juni 1999, maka harta bawaan Alm. Muhammad

atau disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga M. Umar yaitu

objek terperkara jatuh menjadi milik Penggugat selaku ahli waris;

9. Bahwa sebagaimana dalil point 8 tersebut di atas mengenai harta

bawaan telah terdapat Jurisprudensi Mahkamah Agung dalam

putusannya tanggal 29 Juli 1996 No. 1686 K/Pdt/1995, yang

menegaskan : Suami tidak berhak atas harta bawaan isterinya karena

harta sengketa terbukti sebagai harta bawaan Almarhumah Musalmah

Ahmad isteri Penggugat, sehingga Penggugat tidak berhak atas harta

bawaan isterinya sehingga gugatan Penggugat haruslah ditolak;

10. Bahwa Penggugat pada dua tahun yang lalu menerima informasi dari

keluarga ayah yang menerangkan, masih ada harta peninggalan dari

Alm. Muhammad atau disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga

M. Umar;

11. Bahwa Penggugat tidak berdiam diri bahkan melakukan pencarian atas

tanah objek terperkara dan ditemukanlah tanah terperkara terletak di

Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan

Patumbak, Desa Marindal I, Pasar VII, dikenal dengan Dusun I,

sebagaimana yang tertuang dalam dalil posita angka 4, 5 dan 6 di atas,

yang disebut dalam perkara ini sebagai tanah terperkara;

12. Bahwa Penggugat terus menelusuri informasi tersebut, ternyata semasa

Penggugat belum berumur 18 tahun sebagaimana yang ditentukan

Undang-Undang, Tergugat I telah melakukan pemindahan dan

penyerahan hak atas tanah objek terperkara tersebut kepada Tergugat II,

sebagaimana yang tertuang dalam Akte Pemindahan Dan Penyerahan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 7 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Hak Dengan Ganti Rugi No. 43 tanggal 11 Desember 1999, yang

diperbuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru (Tergugat

III);

13. Bahwa berdasarkan pasal 48 UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan

menentukan: “Orang tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau

menggadaikan barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum

berumur 18 tahun atau belum melangsungkan perkawinan kecuali

apabila kepentingan anak itu menghendakinya”;

14. Bahwa jelaslah perbuatan Tergugat I yang telah melakukan pemindahan

dan penyerahan hak, sebagaimana Tergugat II yang telah menerima

pemindahan hak atas tanah terperkara tersebut di atas secara tanpa hak

dihadapan Tergugat III berdasarkan Akte Pemindahan Dan Penyerahan

Hak Dengan Ganti Rugi No. 43 tanggal 11 Desember 1999, seluruhnya

haruslah dinyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum;

15. Bahwa dengan penemuan tanah terperkara tersebut, ternyata bukan

tanah kosong lagi seperti sediakala akan tetapi sudah berdiri di atasnya

bangunan-bangunan rumah tempat tinggal, rumah sewa, gudang botot,

perbengkelan mobil, bahkan sebagian tetap dalam keadaan kosong

sebagaimana teridentifikasi masing-masing Tergugat di atas yang

dikuasai secara tanpa hak oleh Tergugat IV sampai dengan Tergugat

XXIX;

16. Bahwa oleh karena tanah terperkara yang merupakan harta bawaan

ayah Penggugat : Alm. M. Umar atau disebut juga Muhammad Umar atau

disebut juga Muhammad telah dikuasai oleh Tergugat I s/d Tergugat

XXIX secara tanpa hak, maka terhadap Tergugat I s/d Tergugat XXIX

yang telah menguasai tanah terperkara haruslah dinyatakan tidak sah

dan tidak berkekuatan hukum, berikut dengan surat-surat yang berkaitan

dengan pengalihan hak atas tanah terperkara oleh pihak manapun

kepada pihak Tergugat-Tergugat ataupun pihak Tergugat-Tergugat

kepada Pihak manapun, haruslah dinyatakan tidak sah dan tidak

berkekuatan hukum;

17. Bahwa secara terang dan jelas Tergugat-Tergugat dan atau pihak

manapun yang telah menguasai tanah terperkara secara tanpa hak, serta

merugikan Penggugat adalah merupakan perbuatan yang melanggar

hukum (on recht matigedaad);

18. Bahwa oleh karena perbuatan melanggar hukum dari Tergugat-Tergugat

mengakibatkan Penggugat telah mengalami kerugian materil dengan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 8 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

tidak dapatnya menguasai dan mengusahai tanah terperkara yang

diperhitungkan sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri sampai dengan memperoleh putusan yang berkekuatan hukum

tetap dikompensasikan bila tanah tersebut disewakan kepada pihak lain,

maka patutlah terhadap masing-masing Tergugat dibebankan biaya sewa

sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap tahun;

19. Bahwa oleh karena itu Tergugat-Tergugat demi hukum haruslah

mengosongkan, mengembalikan dan menyerahkan tanah terperkara

dengan baik kepada Penggugat;

20. Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat ini mohon terlebih dahulu

agar Pengadilan Negeri Lubuk Pakam meletakkan sita jaminan

(conservatoir beslag) atas tanah terperkara tersebut;

21. Bahwa apabila masing-masing Tergugat lalai memenuhi putusan dalam

perkara ini, maka terhadapnya patut dibebankan uang paksa (dwang

som) kepada Penggugat sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) setiap

hari keterlambatan;

Maka segala apa yang terurai di atas, Penggugat memohon kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam agar sudilah kiranya untuk menetapkan

suatu hari persidangan serta memanggil para pihak untuk bersidang pada waktu

yang ditetapkan tersebut, dan selanjutnya memutuskan perkara ini dengan

amarnya sebagai berikut:

A. PRIMAIR:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat I s/d Tergugat XXIX telah melakukan perbuatan

melanggar hukum (on recht matigedaad);

3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Akta Nikah No.

304/32/X/92 tanggal 30 Oktober 1992, yang didaftarkan oleh Drs.

Baharuddin, Pegawai Pencatat Nikah pada KUA Kecamatan Rumbai;

4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Akta Kelahiran No.

13125/TP/2006 tertanggal 28 Agustus 2006 an. Harromaini, yang

dikeluarkan oleh H.R Dorman Johan, S.H., M.Si., Kepala Dinas

Pendaftaran Penduduk Kota Pekanbaru;

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Akta Kematian No.

1323/2011 tertanggal 23 September 2011, yang dikeluarkan oleh Drs. H.

Mohd. Noer MBS, S.H., M.Si., M.H., Kepala Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru jo Surat Keterangan Ahli Waris No.

477.20.5/II/Disdukcapil/2013/140 dalam Kutipan Ke Dua tertanggal 18

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 9 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Juni 2013, yang dikeluarkan oleh Drs. H. Zulfikar, M.Si., Kepala Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru jo Surat

Keterangan No. 67/KET/LS/VII/2013 tanggal 15 Juli 2013, yang

diterbitkan oleh Ridwan, Lurah Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir,

Pekanbaru;

6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akte Pengoperan Hak Dan

Kuasa No. 110 tanggal 19 Januari 1979 an. Mohammad, yang diperbuat

dihadapan Roesli, Notaris di Medan jo Surat Keterangan No. 503/3/1965

tanggal 28 Desember 1965 an. Suparman, yang dikeluarkan oleh

Assisten Wedana/Ketua Panitia Landreform Ketjamatan Patumbak jo

Surat Penjerahan tertanggal 5 Mei 1961 dari M. Harahap kepada

Suparman, diketahui oleh Penghulu Marindal;

7. Menyatakan demi hukum tanah terperkara adalah harta bawaan dari Alm.

Muhammad atau disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga M.

Umar yang menjadi hak milik Penggugat karena warisan;

8. Menghukum Tergugat I sampai dengan Tergugat XXIX atau pihak lain

untuk mengosongkan, mengembalikan serta menyerahkan dengan baik

tanah terperkara kepada Penggugat selaku ahli waris Alm. Muhammad

atau disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga M. Umar;

9. Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Akte Pemindahan Dan

Penyerahan Hak Dengan Ganti Rugi No. 43 tanggal 11 Desember 1999,

yang diperbuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru;

10. Menyatakan demi hukum tidak berlaku dan berkekuatan hukum segala

peralihan hak dan surat-surat yang berkaitan dengan peralihan hak atas

tanah terperkara, yang dilakukan oleh Tergugat-Tergugat kepada pihak

lain, maupun pihak lain kepada Tergugat-Tergugat, bahkan diantara

sesama Tergugat;

11. Menghukum masing-masing Tergugat I sampai dengan Tergugat XXIX

untuk membayar ganti kerugian materil kepada Penggugat sebesar Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap tahun secara tunai dan lunas, yang

diperhitungkan sejak perkara ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam sampai dengan mendapatkan keputusan yang

berkekuatan hukum tetap;

12. Menghukum masing-masing Tergugat untuk membayar uang paksa

(dwang som) kepada Penggugat sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu

rupiah) setiap hari keterlambatan masing-masing Tergugat

melaksanakan amar putusan ini;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 10 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

13. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang

dijalankan/diletakkan dalam perkara ini;

14. Menghukum Tergugat I s/d Tergugat XXIX secara tanggung renteng

untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini;

B. SUBSIDAIR: 1. Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex

aequo et bono).Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah

ditentukan, untuk Penggugat dan para Tergugat masing-masing

menghadap Kuasanya tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam telah mengambil putusan tanpa hadirnya para Tergugat (verstek),

dengan putusan sebagai berikut:

1. Menyatakan para Tergugat telah dipanggil dengan patut tetapi tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian dengan verstek ;

3. Menyatakan Tergugat I s/d Tergugat XXIX telah melakukan perbuatan

melanggar hukum (on recht matigedaad);

4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Akta Nikah No.

304/32/X/92 tanggal 30 Oktober 1992, yang didaftarkan oleh Drs.

Baharuddin, Pegawai Pencatat Nikah pada KUA Kecamatan Rumbai;

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Akta Kelahiran No.

13125/TP/2006 tertanggal 28 Agustus 2006 an. Harromaini, yang

dikeluarkan oleh H.R Dorman Johan, S.H., M.Si., Kepala Dinas Pendaftaran

Penduduk Kota Pekanbaru;

6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Akta Kematian No.

1323/2011 tertanggal 23 September 2011, yang dikeluarkan oleh Drs. H.

Mohd. Noer MBS, S.H., M.Si., M.H., Kepala Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru jo Surat Keterangan Ahli Waris No.

477.20.5/II/Disdukcapil/2013/140 dalam Kutipan Ke Dua tertanggal 18 Juni

2013, yang dikeluarkan oleh Drs. H. Zulfikar, M.Si., Kepala Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru jo Surat Keterangan

No. 67/KET/LS/VII/2013 tanggal 15 Juli 2013, yang diterbitkan oleh Ridwan,

Lurah Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru;

7. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akte Pengoperan Hak Dan Kuasa

No. 110 tanggal 19 Januari 1979 an. Mohammad, yang diperbuat dihadapan

Roesli, Notaris di Medan jo Surat Keterangan No. 503/3/1965 tanggal 28

Desember 1965 an. Suparman, yang dikeluarkan oleh Assisten

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 11 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Wedana/Ketua Panitia Landreform Ketjamatan Patumbak jo Surat

Penjerahan tertanggal 5 Mei 1961 dari M. Harahap kepada Suparman,

diketahui oleh Penghulu Marindal;

8. Menyatakan demi hukum tanah terperkara adalah harta bawaan dari Alm.

Muhammad atau disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga M. Umar

yang menjadi hak milik Penggugat karena warisan;

9. Menghukum Tergugat I sampai dengan Tergugat XXIX atau pihak lain untuk

mengosongkan, mengembalikan serta menyerahkan dengan baik tanah

terperkara kepada Penggugat selaku ahli waris Alm. Muhammad atau

disebut juga Muhammad Umar atau disebut juga M. Umar;

10. Menyatakan tidak berkekuatan hukum Akte Pemindahan Dan Penyerahan

Hak Dengan Ganti Rugi No. 43 tanggal 11 Desember 1999, yang diperbuat

dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru;

11. Menyatakan demi hukum tidak berkekuatan hukum segala peralihan hak

dan surat-surat yang berkaitan dengan peralihan hak atas tanah terperkara,

yang dilakukan oleh Tergugat-Tergugat kepada pihak lain, maupun pihak

lain kepada Tergugat-Tergugat, bahkan diantara sesama Tergugat;

12. Menghukum masing-masing Tergugat I sampai dengan Tergugat XXIX

untuk membayar ganti kerugian materil kepada Penggugat sebesar Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap tahun secara tunai dan lunas, yang

diperhitungkan sejak perkara ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam sampai dengan mendapatkan keputusan yang

berkekuatan hukum tetap;

13. Menghukum Tergugat I s/d Tergugat XXIX secara tanggung renteng untuk

membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini yang sampai hari ini

ditetapkan sejumlah Rp 13.836.000,00 (tiga belas juta delapan ratus tiga

puluh enam ribu rupiah);

14.Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;

Menimbang, bahwa para Pembanding semula para Pelawan dalam surat

perlawanannya yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

pada tanggal 05 Mei 2015 dibawah Register Nomor 119/Pdt.G/Vzt/2013/PN

Lbp, telah mengemukakan hal - hal sebagai berikut :

- Bahwa untuk mempermudah penyebutan Pelawan I s/d Pelawan XV disebut

juga dengan Pelawan-pelawan atau Pelawan;

- Bahwa Pelawan I adalah pemilik tanah yang terletak di Dusun I Pasar 7

Desa Marendal I Kec.Patumbak Kab.Deli Serdang Sumatera Utara atau

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 12 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

setempat lebih di kenal dengan Jln.Meka Tani seluas + 35.986 m2 (lebih

kurang tiga puluh lima ribu sembilan ratus delapan puluh enam meter

persegi) sesuai dengan surat penyerahan hak atas tanah dan kuasa No.132

tanggal 07 Februari 2003 yang Penggugat peroleh dari Raden Markasan

yang dibuat di hadapan Muhammad Indra SH, Spn Notaris di Medan yang

batas-batasnya sebagai berikut:

Yang batas-batasnya sebagai berikut:

- Sebelah Barat berbatas dengan lapangan sepak bola/Perumahan Karyawan

- Sebelah Timur berbatas dengan Perumahan Ex Meka tani

- Sebelah Utara berbatas dengan Jln. Kedondong

- Sebelah Selatan berbatas dengan Jln.Meka Tani

Dalam hal ini tanah diatas disebut juga dengan objek sengketa;

- Bahwa tanah tersebut adalah sebahagian dari objek Putusan Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam No.12/Pdt.G/2001/PN-LP tanggal 01 Maret 2001

berkaitan dengan surat yang dimiliki oleh Raden Markasan tahun 1956;

- Bahwa, tanah tersebut diatas telah Terlawan I alihkan kepada pihak ke 3;

- Bahwa, pada tanggal 27 April datanglah Keplink Dusun I Pasar 7 menjumpai

Pelawan I yang menyatakan bahwa tanah yang telah Pelawan I alihkan

kepada pihak ke 3 tersebut ingin di eksekusi oleh Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam dan surat Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang diberikan tersebut

masih berupa teguran agar Terlawan mengosongkan tanah tersebut;

- Bahwa, atas surat tersebut Pelawan I merasa terkejut dan menjumpai pihak-

pihak Tergugat/pelawan lainnya dan kemudian menyelidikinya dan

menanyakan langsung kepada masyarakat/orang-orang yang mengganti rugi

tanah milik Penggugat tersebut, akan tetapi masyarakat atau orang-orang

yang menerima Penyerahan/mengganti rugi dari pelawan I tidak tahu

menahu tentang hal tersebut maka salah seorang dari penerima penyerahan

menanyakan langsung kepada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam serta

meminta putusan yang di keluarkan oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

tersebut dengan No.119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014;

- Bahwa, setelah dipelajari isi putusan No.119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17

Juli 2014 terlihat bahwa Harromaini sebagai Penggugat telah mengajukan

gugatan terhadap 29 orang yang katanya mendiami/menempati tanah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 13 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

tersebut padahal orang-orang yang tertera di dalam gugatan/putusan

tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan tanah itu;

- Bahwa, gugatan Terlawan I tersebut adalah tidak benar karena orang-orang

yang digugat dalam perkara No.119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014

tidak semua pemilik tanah akan tetapi hanya sebahagian kecil saja dan lagi

pula orang-orang yang di gugat tersebut tidak mempunyai kaitan dengan

kepemilikan tanah tersebut dan jelas merugikan pelawan-pelawan dan lagi

pula sampai dengan perkara tersebut dilaksanakan aanmaning tertanggal 23

April 2015 yang disampaikan melalui kepala Dusun I Pasar 7 dan Keplink

Desa Marendal I memberi tahukan kepada Tergugat-tergugat/Pelawan-

pelawan tanggal 27 April 2015 sedangkan pelawan-pelawan tidak pernah

menerima surat panggilan untuk bersidang dari Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam maka sesuai dengan pasal 153 R.bg/129 H.I.R ayat 2 Pelawan

mengajukan perlawanan ini;

- Bahwa, apabila di perhatikan gugatan yang diajukan oleh Terlawan I

terhadap pelawan-pelawan gugatan katanya perbuatan melawan hukum dan

di samping itu terlawan I meminta untuk pengesahan surat akte nikah dan

surat kutipan akte kelahiran sedangkan dalam hal ini apabila di lihat

terlawan I adalah beragama Islam untuk sah nya pernikahan dan akte

kelahiran adalah wewenang Pengadilan Agama sesuai dengan UU Peradilan

Agama No. 7 tahun 1989 pasal 49 dan disamping itu putusan

No.119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014 dalam perkara ini melampaui

wewenangnya dan berkaitan dengan hal tersebut juga Pengadilan

menyatakan tanah tersebut adalah merupakan tanah warisan dan ini juga

bukan wewenang Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk mengadilinya akan

tetapi adalah wewenang Pengadilan Agama;

- Bahwa, gugatan yang diajukan oleh Terlawan I terhadap tanah milik pelawan

I yang telah dialihkan kepada pihak lain sedangkan pihak lain baik yang

menerima pengalihan dan telah menjadi Pemilik tanah maupun yang

berkaitan dengannya tidak di ajukan/diikutsertakan dalam perkara ini oleh

karena itu gugatan tersebut adalah tidak sempurna dan cacat hokum;

- Bahwa, selain hal diatas tanah yang dijadikan objek sengketa telah

berdiri/telah ada melekat diatasnya putusan Pengadilan

No.12/Pdt.G/2001/PN-LP yang telah berkekuatan hukum tetap akan tetapi

putusan tersebut tidak di mohonkan pembatalannya maka dalam hal ini

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 14 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

terdapat 2 kedudukan/status yang berlawanan oleh karena itu putusan

No.119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014 tersebut adalah cacat

hukum maka sudah sewajarnya putusan tersebut harus dibatalkan .

- Bahwa perkara No.119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014 tidak pernah

pelawan ketahui maka sesuai dengan UU dan data-data yang ada pada

pelawan adalah pelawan yang benar dan baik maka sudah sewajarnya

Pengadilan menyatakan pelawan adalah pelawan yang baik;

- Bahwa tanah yang Pelawan I alihkan kepada pihak lain adalah tanah milik

Raden Markasan yang dialihkan kepada pelawan I kemudian pelawan I

alihkan kepada pihak lain sesuai dengan UU yang berlaku maka pengalihan

tersebut adalah sah menurut hukum;

- Bahwa tanah yang dimiliki Raden Markasan tersebut diperoleh berdasarkan

membeli dari pihak lain/masyarakat dan berkaitan dengan putusan yang

menyatakan tanah tersebut adalah milik dari Raden Markasan maka segala

surat-surat yang ada terbit diatasnya seperti surat-surat milik dari Terlawan I

maupun surat-surat yang lain (Menyatakan akte pengoperan hak dan kuasa

No.110 tanggal 19 Januari 1979 Jo surat keterangan No.503/3/1965 tanggal

28 Desember 1965 Jo surat penyerahan tanggal 05 Mei 1961 jo akte

pemindahan dan penyerahan hak dengan ganti rugi No.43 tanggal 19

Desember 1999) yang berkaitan dengannya adalah tidak berkekuatan

hokum;

- Bahwa disamping hal tersebut apabila diperhatikan gugatan yang diajukan

Terlawan I yang mana Tergugatnya tidak ada disebutkan pekerjaannya,

maka secara hukum acara yang berlaku gugatan yang diajukan oleh

Terlawan I No. 119/Pdt.G/2014/PN-LP adalah cacat formil karena melanggar

hukum acara yang berlaku. Maka wajar dan beralasan Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam menyatakan putusan No. 119/Pdt.G/2014/PN-LP, tanggal 17

Juli 2014 tersebut batal dan tidak berkekuatan hokum;

- Bahwa karena akibat perbuatan terlawan I yang mengajukan gugatan

kepada pelawan-pelawan dengan menuduh pelawan telah melakukan

perbuatan melawan hukum maka pihak ke 3 beranggapan perbuatan

pelawan-pelawan menimbulkan effek hilangnya kepercayaan pihak ke 3

(orang lain) kepada pelawan, maka wajar dan beralasan pula menghukum

Terlawan untuk membayar ganti rugi karena akibat perbuatan Terlawan I

menyebabkan pihak ke 3 (orang lain) tidak mempercayai Pelawan maka

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 15 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

wajar Pelawan menuntut Terlawan I untuk membayar ganti rugi kepada

Pelawan ditaksir sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan

ditambah membayar honor Pengacara sebesar Rp.150.000.000,- (seratus

lima puluh juta rupiah) karena akibat perbuatan Terlawan terpaksa Pelawan

mempergunakan jasa pengacara untuk mencari keadilan;

- Bahwa untuk menjamin tuntutan Pelawan-pelawan tidak nihil, maka dimohon

kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk meletakkan sita

jaminan terhadap harta bergerak maupun tidak bergerak milik Terlawan I

sehingga dianggap cukup atas tuntutan Pelawan;

- Bahwa oleh karena alasan dan bukti – bukti yang autentik dan beralasan

hukum serta kepentingan Pelawan yang mendesak, maka dimohon kepada

Bapak Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang memeriksa perkara ini

untuk memutus dengan putusan serta merta atau putusan yang dapat

dijalankan lebih dahulu walaupun ada verzet, banding, kasasi maupun

peninjauan kembali;

- Bahwa karena tuntutan Pelawan-pelawan beralasan maka adalah wajar pula

menghukum Terlawan I membayar dwangsom atau uang paksa sebesar

sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) perhari kepada Pelawan

apabila Terlawan I lalai memenuhi isi putusan ini, dan menghukum Turut

Terlawan I s/d Terlawan XI untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;

- berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Pelawan mohon kiranya Bapak

Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, menetapkan hari persidangan dan

memanggil para pihak pada tempat yang ditentukan dan mengambil

keputusan yang dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada verzet,

banding, kasasi, maupun peninjauan kembali dengan amar putusan sebagai

berikut:

PRIMAIR :

1. Mengabulkan perlawanan pelawan-pelawan seluruhnya.

2. Menyatakan pelawan-pelawan adalah pelawan-pelawan yg baik .

3. Menyatakan perbuatan Terlawan I adalah perbuatan melanggar Hukum.

4. Menyatakan tanah yang terletak di Dudun 1 pasar 7 Desa Marendal I

Kec.Patumbak Kab.Deli Serdang Sumatera Utara atau setempat lebih di

kenal dengan Jln.Meka Tani seluas + 35.986 m2 (lebih kurang tiga puluh

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 16 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

lima ribu sembilan ratus delapan puluh enam meter persegi) sesuai

dengan surat penyerahan hak atas tanah dan kuasa No.132 tanggal 07

Februari 2003 yang Pelawan peroleh dari Raden Markasan yang dibuat

di hadapan Muhammad Indra SH, Spn Notaris di Medan yang batas-

batasnya sebagai berikut :

Yang batas-batasnya sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatas dengan lapangan sepak bola/Perumahan

Karyawan

- Sebelah Timur berbatas dengan Perumahan Ex Meka tani

- Sebelah Utara berbatas dengan Jln. Kedondong

- Sebelah Selatan berbatas dengan Jln. Meka Tani

Adalah sah milik pelawan yang telah di alihkan kepada pihak lain.

4. Menyatakan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

119/Pdt.G/2013/PN-LP, tanggal 17 Juli 2014 tidak berkekuatan hukum

dan batal demi hukum.

5. Menyatakan akte pengoperan hak dan kuasa No.110 tanggal 19 Januari

1979 Jo surat keterangan No.503/3/1965 tanggal 28 Desember 1965 Jo

surat penyerahan tanggal 05 Mei 1961 jo akte pemindahan dan

penyerahan hak dengan ganti rugi No.43 tanggal 19 Desember 1999

tidak berkekuatan hukum terhadap objek sengketa;

6. Menghukum Terlawan I untuk membayar kerugian Pelawan-pelawan

sebesar Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan ditambah

membayar jasa Pengacara sebesar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh

juta rupiah) kepada Pelawan;

7. Menghukum Terlawan I untuk membayar dwangsom atau uang paksa

sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari kepada Pelawan

apabila Terlawan I lalai memenuhi isi putusan ini;

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada

verzet, banding, kasasi, maupun peninjauan kembali;

9. Menyatakan sita yang dimohonkan Pelawan syah dan berharga;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 17 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

10. Menghukum Turut Terlawan I s/d Turut Terlawan XI untuk tunduk dan

patuh pada putusan ini;

SUBSIDAIR:

Jika Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa Turut Terlawan XI sekarang Pembanding I telah

mengajukan jawaban, tertanggal 7 September 2015 pada pokoknya sebagai

berikut:

A. Turut Terlawan XI mengukuhkan Gugatan perlawanan/verzet

Reg.119/PDT.G/PLW/2015/PN.LBP.

1. Bahwa Turut Terlawan XI sesungguhnya memiliki atau berada dalam

kapasitas/Legal Standing yang sama dengan Pelawan-Pelawan

(Pelawan) dalam perkara a quo, namun faktor keterlambatan informasi

dan belum saling mengenal secara dekat sehingga Turut Terlawan XI

terlambat ikut bergabung dengan Pelawan padahal “waktu” untuk

mengajukan Perlawanan a quo baik dengan atau tanpa Turut Terlawan

XI “wajib harus segera” dilakukan Pelawan di Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam untuk melawan tindakan eksekusi yang telah dimulai dengan

penyampaian Relaas Panggilan Untuk Ditegur (Aanmaning) Nomor :

04/Eks/2015/119/Pdt.G/ 2013/PN-LBP oleh Juru Sita PN Lubuk Pakam

atas tanah milik Turut Terlawan XI, tanah milik Pelawan maupun tanah

milik Turut Terlawan I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan Turut Terlawan X,

yang telah dijadikan oleh Terlawan I sebagai obyek tanah perkara dalam

gugatan Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-LBP yang telah

diputus pada tanggal 17 Juli 2014;

2. Bahwa Turut Terlawan XI dapat menyetujui dan membenarkan bahkan

dengan ini mengukuhkan seluruh dalil dan argumentasi hukum gugat

perlawanan maupun permohonan (petitum) Pelawan-Pelawan dalam

perkara a quo juga Turut Terlawan XI memberikan tambahan dukungan

perlawanan yang dilakukan oleh Pelawan-Pelawan terhadap Para

Terlawan dalam perkara a quo;

B. DALIL-DALIL TAMBAHAN MENGUATKAN GUGAT PERLAWANAN

PELAWAN-PELAWAN

1. Bahwa Turut Terlawan XI perlulah melawan dalil Terlawan I yang

menuliskan identitas tentang nama Turut Terlawan XI, AMBARITA,

sesungguhnya sebagai penulisan subyek yang salah, sebab sudah

merupakan pengetahuan umum (feit notoir) bahwa “Ambarita” adalah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 18 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

salah satu marga bagi Suku Batak, sedangkan nama lengkap Turut

Tergugat XI adalah “AM Sardi Manik Ambarita”, sebab anak-anak Turut

Terlawan XI-pun seluruhnya bahkan hingga kepada cucu-cucu semuanya

adalah bermarga Ambarita, lalu gugutan Terlawan I sesungguhnya

ditujukan kepada subyek Ambarita yang manakah..? sehingga demikian

gugatan Terlawan I dalam Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-LBP

sesungguhnya telah memenuhi kualifikasi salah subyek (Error in

Subyecto), oleh sebab itu telah patut dan cukup alasan bagi Yang Mulia

Majelis Hakim Yang Menyidangkan perkara a quo untuk mengabulkan

gugat perlawanan Pelawan-Pelawan;

2. Bahwa hubungan hukum Turut Terlawan I dalam perkara a quo –

sebagaimana Pelawan adalah untuk membela dan mempertahankan hak

dan kepentingan hukum Turut Terlawan XI atas dua bidang tanah milik

Turut Terlawan XI yang terletak di Dusun I (Satu), Desa Marindal,

Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera

Utara, dengan batas bidang tanah pertama ukuran + 200 M² (dua ratus

meter persegi):

Sebelah Utara : Jalan;

Sebelah Selatan : Herianto;

Sebelah Timur : Ir. Alfi S. Pasaribu;

Sebelah Barat : Herianto;

dan batas bidang tanah yang kedua dengan ukuran + 200 M²:

Sebelah Utara : Jl Kedondong;

Sebelah Selatan : Herianto;

Sebelah Timur : Efriandi, SE;

Sebelah Barat : Herianto;

Kedua bidang tanah disebut sebagai tanah terperkara dalam perkara a

quo;

3. Bahwa atas kedua bidang tanah terperkara milik Turut Terlawan XI

tersebut telah secara sah diperoleh secara jual beli atau Penglepasan

Dan Penyerahan Hak Dengan Ganti Rugi secara-berturut mulai dari:

a. Foto Copy “Surat Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Tanggal

1 Maret 2001, Nomor 12/PDT.G/2001/PN-LBP” yang memenangkan

R. Markasan (Raden Markasan), sebagai pemilik tanah-tanah yang

diperkarakan dalam mana tanah milik Turut Terlawan XI juga sebagai

tanah perkara a quo didalamnya, disesuaikan dengan Surat Turunan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 19 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

yang Asli, dibubuhi meterai secukupnya dan diberi tanda: Alat Bukti

TT XI: -1);

b. Foto copy “Akte Penyerahan Hak Atas Tanah dan Kuasa, Tanggal 7

Februari 2003 Nomor 132”, yang dibuat dihadapan Muhammad Indra,

SH, waktu itu Notaris di Medan, penyerahan dari Raden Markasan

kepada Sutarno (Pelawan I) atas tanah seluas + 35.986 M² dalam

mana tanah milik Turut Terlawan XI juga sebagai tanah perkara a quo

didalamnya, disesuaikan dengan Surat Turunan yang Asli, dibubuhi

meterai secukupnya dan diberi tanda: Alat Bukti TTL XI: -2);

c. Foto copy “Surat Pelepasan Hak Penguasaan Dengan Ganti Rugi,

Tanggal 31 Desember 2003 No. 1646,” yaitu pelepasan tanah dari

Sutarno (Pelawan I) kepada Herianto atas tanah seluas + 14.046 M²

dalam mana tanah milik Turut Terlawan XI juga sebagai tanah

perkara a quo didalamnya, disesuaikan dengan Surat Turunan yang

Asli, dibubuhi meterai secukupnya dan diberi tanda: Alat Bukti TTL

XI: -3);

d. Foto copy “Surat Pelepasan Hak Penguasaan Dengan Ganti Rugi No.

592.2/256/PTB/III/2005, Tanggal 15 Maret 2005,” yaitu pelepasan

tanah dari Herianto kepada Efriandi, SE atas tanah seluas + 200 M²

yang merupakan tanah milik Turut Terlawan XI yang ikut jadi obyek

perkara a quo, dibubuhi meterai secukupnya dan diberi tanda: Alat

Bukti TTL XI: -4);

e. Foto Copy “Surat Pelepasan Hak Penguasaan Dengan Ganti Rugi

No.592.2/664/PTB/V/2005 Tanggal 31 Mei 2005,” yaitu pelepasa

tanah dari Herianto kepada Efriandi, SE.,atas tanah seluas +525 M²

(lima ratus dua puluh lima meter persegi) yang merupakan tanah milik

Turut Terlawan XI yang ikut jadi obyek perkara a quo, dibubuhi

meterai secukupnya dan diberi tanda: Alat Bukti TTL XI: -5);

f. Efriandi, SE., kepada AM Sardi Manik Ambarita (Turut Terlawan XI),

berdasarkan akte Penglepasan dan Penyerahan Hak Dengan Ganti

Rugi tanggal 14 Januari 2011 Nomor 4, dihadapan Jane Erawati, SH.,

MKn., waktu itu Notaris di Kabupaten Deli Serdang, yaitu pelepasan

tanah dari Efriandi, SE., kepada AM Sardi Manik Ambarita (Turut

Terlawan XI), atas sebidang tanah seluas + 200 M² (dua ratus

meter persegi) yang merupakan tanah milik Turut Terlawan XI yang

ikut jadi obyek perkara a quo, dibubuhi meterai secukupnya dan diberi

tanda: Alat Bukti TTL XI: -6);

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 20 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

g. Efriandi, SE., kepada AM Sardi Manik Ambarita (Turut Terlawan XI),

berdasarkan akte Penglepasan dan Penyerahan Hak Dengan Ganti

Rugi tanggal 14 Januari 2011 Nomor 5, dihadapan Jane Erawati, SH.,

MKn., waktu itu Notaris di Kabupaten Deli Serdang, atas sebidang

tanah seluas + 525 M² (lima ratus dua puluh lima meter persegi);

(Yang secara berturut-turut surat-surat dari poin a-g akan dijadikan

sebagai Alat Bukti Turut Terlawan XI dalam perkara a quo);

4. Bahwa pemilikan tanah terperkara oleh Turut Terlawan XI sebagaimana

berturut-turut telah diuraikan diatas, maka sepatutnyalah Efriandi, SE dan

Herianto sebagai pihak (subyek) dari mana Turut Terlawan XI memperoleh

kedua bidang tanah terperkara untuk ditarik oleh pihak Terlawan I sebagai

tergugat dalam gugatan Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-LBP,

demikian pula keturunan atau ahli waris dari R. Markasan (Raden Markasan)

sebagai pihak (subyek) dari mana Sutarno (Pelawan I) memperoleh tanah

terperkara untuk ditarik oleh pihak Terlawan I sebagai tergugat dalam

gugatan Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-LBP (Lihat dalam

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Neg. No:938 K/Sip/1971 Tertanggal 4

Oktober 1972: “Jual beli antara tergugat dengan orang ketiga tidak dapat

dibatalkan tanpa diikut sertakannya orang ketiga tersebut sebagai tergugat

dalam perkara ini,” dengan demikian terbukti bahwa gugatan Terlawan I

dalam gugatan Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-LBP

sesungguhnya telah kurang pihak tergugat ( Plurium Litis Consortium ),

oleh sebab itu telah patut dan cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim

Yang Menyidangkan perkara a quo untuk mengabulkan gugat perlawanan

Pelawan-Pelawan;

5. Bahwa Terlawan I dalam gugatan Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-

LBP, sesungguhnya telah mencampur adukkan atau setidaknya

menggabung lebih dari satu hubungan hukum dengan lebih dari seorang

tergugat, sebab Terlawan I telah menyusun posita dengan dalil-dalil untuk

menentukan hak pewarisannya atas harta bawaan kedalam perkawinan

mendiang ayahnya dengan Terlawan II sebagai ibu Terlawan I,

penggabungan lebih dari satu hubungan hukum terhadap lebih dari satu

orang tergugat tidak dapat diadakan telah menjadi Yurisprudensi Mahkamah

Agung RI, sebagaimana dalam Reg. No: 415 K/Sip/1975 tertanggal 20 Juni

1979: ”Gugatan yang ditujukan kepada lebih dari seorang tergugat yang

antara tergugat-tergugat itu tidak ada hubungan hukumnya, tidak dapat

diadakan dalam satu gugatan, tetapi masing-masing tergugat harus digugat

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 21 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

tersendiri,” ini berarti bahwa dalil Terlawan I untuk meneguhkan hak

pewarisannya atas harta bawaan almarhum ayahnya kedalam perkawinan

dengan Terlawan II harus dalam gugatan tersendiri, sedangkan gugatan

perbuatan melawan hukum atas tindakan baik Terlawan II, III dan Terlawan

IV serta tindakan Pelawan I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV

dan Pelawan V maupun tindakan Turut Terlawan I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,

IX, X dan Turut Terlawan XI secara formil hukum acara perdata haruslah

digugat tersendiri pula, oleh sebab itu telah patut dan cukup alasan bagi

Yang Mulia Majelis Hakim Yang Menyidangkan perkara a quo untuk

mengabulkan gugat perlawanan Pelawan-Pelawan;

6. Bahwa sehubungan dengan dalil Turut Terlawan dalam poin ‘5’ diatas,

sesungguhnya secara implisit terdapat perselisihan hukum atau sengketa

hak antara Terlawan I dengan Terlawan II atas obyek perkara a quo,

sehingga Terlawan I setidaknya harus terlebih dahulu memperoleh fatwa

waris atau putusan waris dari pihak Pengadilan Agama atas klaimnya tanah

terperkara sebagai harta bawaan mendiang ayahnya dengan Terlawan II,

lalu dari padanya mengajukan gugat perbuatan melawan hukum terhadap

baik Terlawan II, III dan Terlawan IV maupun Pelawan-Pelawan serta para

Turut Terlawan dalam perkara a quo, sebab demikianlah aturan dalam

hukum acara RI sesuai dengan asas prerequisitie, artinya “sesuatu yang

harus ada terlebih dahulu sebagai syarat untuk dapat melakukan hal lain,”

oleh sebab itu telah patut dan cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim

Yang Menyidangkan perkara a quo untuk mengabulkan gugat perlawanan

Pelawan-Pelawan;

7. Bahwa sehubungan dengan dalil Turut Terlawan XI dalam poin ‘5 dan 6’

diatas, sesungguhnya Terlawan I dalam struktur gugatan Perkara Perdata

No.119/PDT.G/ 2013/PN-LBP telah terkualifikasi mengajukan gugat secara

kabur (Obscuur Libel) oleh sebab itu telah patut dan cukup alasan bagi Yang

Mulia Majelis Hakim Yang Menyidangkan perkara a quo untuk mengabulkan

gugat perlawanan Pelawan-Pelawan;

8. Bahwa atas seluruh dalil-dalil Turut Terlawan XI diatas, nyatalah bahwa

Yang Mulia Majelis Hakim yang menyidangkan dan memutuskan gugatan

Perkara Perdata No.119/PDT.G/ 2013/PN-LBP, telah terkualifikasi

melampaui kewenangan kompetensinya (Kompetensi Absolut), oleh sebab

itu telah patut dan cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang

Menyidangkan perkara a quo untuk mengabulkan gugat perlawanan

Pelawan-Pelawan;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 22 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

C. PERMOHONAN

Bahwa dalil-dalil berdasarkan fakta-fakta, bukti-bukti dan argumentasi Hukum

yang cukup dan pantas diatas, maka dengan ini Turut Terlawan XI

menyampaikan permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim Yang

Menyidangkan Perkara a quo, untuk berkenan mengambil Putusan sebagai

berikut:

1. Mengabulkan permohonan dalam perlawanan Pelawan-Pelawan untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan dalam hukum Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

No.119/Pdt.G/2013/PN.LBP Tanggal 17 Juli 2014 tidak berkekuatan hukum

dan batal demi hukum;

3. Membebankan kepada Terlawan I seluruh biaya yang timbul dalam perkara

a quo;

Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang menyidangkan Perkara a quo berpendapat lain, dalam Peradilan yang baik (in geode justitie), mohon diputuskan seadil-adilnya sesuai dengan hukum, kepatutan dan rasa keadilan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat;

Membaca putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 24 Maret

2016, Nomor 119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp, yang amarnya sebagai berikut:

1. Menyatakan bahwa perlawanan terhadap putusan Verstek

No.119/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 17 Juli 2014 tidak tepat dan tidak

beralasan;

2. Menyatakan oleh karena itu Para Pelawan semula Para Tergugat adalah

Para Pelawan yang tidak benar dan Turut Terlawan XI semula Tergugat

XXVIII juga dinyatakan sebagai Turut Terlawan yang tidak benar;

3. Mempertahankan putsan Verstek No.119/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 17 Juli

2014;

4. Menghukum Para Pelawan semula Para Tergugat untk membayar biaya

perkara sejumlah Rp.9.166.000,- (sembilan juta seratus enam puluh enam

ribu rupiah);

Membaca Pemberitahuan Putusan yang dibuat dan ditandatangani oleh

Lukman Hakim Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

menerangkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Para

Pelawan I s/d XV pada tanggal 4 Mei 2016;

Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan yang dibuat dan

ditandatangani oleh Basril Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 23 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

menerangkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp telah diberitahukan kepada Terlawan II melalui

Kelurahan Lembah Sari yang ditandatangani oleh Ismail Kasi Kesra pada

tanggal 22 Juni 2016;

Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan yang dibuat dan

ditandatangani oleh Basril Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru

menerangkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp telah diberitahukan kepada Terlawan III melalui

Kelurahan Tangkerang Tengah yang ditandatangani oleh Darmawan pada

tanggal 23 Juni 2016;

Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan yang dibuat dan

ditandatangani oleh Basril Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru

menerangkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp telah diberitahukan kepada Terlawan IV melalui

pada tanggal 22 Juni 2016;

Membaca Pemberitahuan Putusan yang dibuat dan ditandatangani oleh

Lukman Hakim Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

menerangkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp telah diberitahukan kepada Turut Terlawan I s/d

Terlawan X melalui Bupati Deli Serdang yang ditandatangani Edwin

Nasution,SH Kabag Hukum Bupati Deli Serdang masing-masing pada tanggal

04 Mei 2016;

Membaca Akta Pernyataan Permohonan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Darwin,SH

Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menerangkan bahwa Pembanding

semula Turut Terlawan XI melalui Kuasanya pada tanggal 04 April 2016

menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Plw/2013/PN Lbp, tanggal 24 Maret 2016;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Denny Tamba

Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menerangkan bahwa pada

tanggal 21 April 2017 telah memberitahukan pernyataan banding tersebut

kepada Kuasa Hukum Para Pembanding semula Pelawan I sd XV;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Samsul

Bahri,SH.MH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan menerangkan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 24 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

bahwa pada tanggal 17 Juni 2016 telah memberitahukan pernyataan banding

tersebut kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Terlawan I;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Anggia Putra

N, Amd.SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru menerangkan

bahwa pada tanggal 13 Juni 2016 telah memberitahukan pernyataan banding

tersebut kepada Terlawan II melalui Kelurahan Lembah Sari;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Anggia Putra

N, Amd.SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru menerangkan

bahwa pada tanggal 13 Juni 2016 telah memberitahukan pernyataan banding

tersebut kepada Turut Terbanding melalui Kelurahan Tangkerang Tengah;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Anggia Putra

N, Amd.SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru menerangkan

bahwa pada tanggal 01 Juni 2016 telah memberitahukan pernyataan banding

tersebut kepada Terlawan IV;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Lukman

Hakim Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menerangkan

bahwa telah memberitahukan pernyataan banding tersebut kepada Turut

Terlawan I s/d Turut Terlawan X / Turut Terbanding masing-masing pada

tanggal 25 April 2016 melalui Bupati Deli Serdang yang ditandatangani oleh

Edwin Nasution,SH Kabag Hukum Bupati Deli Serdang;

Membaca Akta Pernyataan Permohonan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2017/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Billiater

Sitepu,SH.MH Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menerangkan bahwa

Pembanding semula Pelawan I s/d XV melalui Kuasanya pada tanggal 16 Mei

2016 menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

Nomor 119/Pdt.G/Plw/2013/PN Lbp, tanggal 24 Maret 2016;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Samsul

Bahri,SH.MH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan menerangkan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 25 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

bahwa pada tanggal 20 September 2016 telah memberitahukan pernyataan

banding tersebut kepada Kuasa Hukum Terlawan I/ Terbanding;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Basril Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru menerangkan bahwa pada tanggal 16

September 2016 telah memberitahukan pernyataan banding tersebut kepada

Terlawan II/ Turut Terbanding;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Basril Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru menerangkan bahwa pada tanggal 16

September 2016 telah memberitahukan pernyataan banding tersebut kepada

Terlawan III/ Turut Terbanding melalui Kelurahan Tangkerang Tengah;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Basril Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Pekan Baru menerangkan bahwa pada tanggal 16

September 2016 telah memberitahukan pernyataan banding tersebut kepada

Terlawan IV/ Turut Terbanding;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Lukman

Hakim Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menerangkan

bahwa telah memberitahukan pernyataan banding tersebut kepada Turut

Terlawan I s/d X/ Turut Terbanding masing-masing pada tanggal 01 Juni 2016

melali Bupati Deli Serdang yang ditandatangani oleh Edwin Nasution,SH Kabag

Humas Bupati Deli Serdang;

Membaca Relaas pemberitahuan pernyataan banding Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp yang dibuat dan ditanda tangani oleh Robin

Nainggolan,SH.MH Panitera Pengadilan Negeri Balige menerangkan bahwa

pada tanggal 18 April 2017 telah memberitahukan pernyataan banding tersebut

kepada Kuasa Turut Terlawan XI/ Terbanding;

Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding/ Turut Terlawan XI tertanggal 22 Nopember 2016 dan diterima di

Kepaniteraan PengadiIan Negeri Lubuk Pakam pada tanggaI 05 Mei 2017,

memori banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum Para

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 26 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Pembanding/ Pelawan I s/d X pada tanggaI 13 Juni 2017, kepada Kuasa Hukum

Terlawan I/ Terbanding pada tanggal 06 Juni 2017, kepada Terlawan II, III, IV/

turut Terbanding masing-masing pada tanggal 12 Mei 2017, kepada Turut

Terlawan I s/d X/ Turut Terbanding masing-masing pada tanggal 12 Mei 2017;

Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding/ Pelawan I s/d XV tertanggal 23 Juli 2016 dan diterima di

Kepaniteraan PengadiIan Negeri Lubuk Pakam pada tanggaI 03 Agustus 2016,

memori banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding/

Terlawan I pada tanggaI 23 September 2016, kepada Terlawan II, III, IV/ Turut

Terbanding masing-masing pada tanggal 16 September 2016, kepada Turut

Terlawan I s/d X / Turut Terbanding masing-masing pada tanggal 18 Agustus

2016, kepada Kuasa Hukum Turut Terlawan XI / Terbanding pada tanggal 13

September 2015;

Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Terbanding I/ Terlawan I tertanggal 29 September 2016 dan diterima di

Kepaniteraan PengadiIan Negeri Lubuk Pakam pada tanggaI 29 September

2016, kontra memori banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum

Para Pembanding/ Pelawan I s/d X pada tanggaI 17 Mei 2017, kepada

Terlawan II, III, IV/ Turut Terbanding masing-masing pada tanggal 31 Mei 2017,

kepada Turut Terlawan I s/d X / Turut Terbanding masing-masing pada tanggal

15 Mei 2017, kepada Kuasa Hukum Turut Terlawan XI / Terbanding pada

tanggal 15 Mei 2017;

Membaca Risalah Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2016/PN Lbp., yang menerangkan telah diberi kesempatan

kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Turut Terlawan XI pada tanggal 24

Mei 2016, kepada Kuasa Hukum Para Pelawan I s/d XV/ Para Terbanding pada

tanggal 21 April 2017, kepada Kuasa Terlawan I/ Terbanding pada tanggal 26

April 2017, kepada Terlawan II, III/ Terbanding masing-masing pada tanggal 13

Juni 2016, kepada Terlawan IV/ Turut Terbanding pada tanggal 01 Juni 2016,

kepada Turut Terlawan I s/d X/ Turut Terbanding masing-masing pada tanggal

22 Agustus 2016 yang menerangkan bahwa kepada para Pihak diberi

kesempatan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak diberitahukan

sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 27 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa

Hukum Pembanding I semula Turut Terlawan XI dan Pembanding II semula

Pelawan I s/d XV tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan

cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam Undang-undang, oleh karena itu

permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Turut Terlawan

XI mengajukan memori banding, pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa Pembanding tentulah berbeda pendapat dan pandangan oleh sebab itu

amatlah keberatan atas pertimbangan hukum yang diuraikan hingga pada

putusan Judex Factie tingkat pertama yakni Majelis Hakim dalam perkara aquo

PN Lubuk Pakam, yang untuk itu Pembanding menyampaikan keberatan-

keberatan baik dilihat dari aspek fakta maupun aspek hukum berikut ini;

I. Dalam Eksepsi. Majelis Hakim Judex Factie tingkat pertama sesungguhnya tidak memeriksa,

tidak mempertimbangkan sehingga demikian tidak ada mengadili bagian

eksepsi Pembanding secara cermat :

a. Gugatan asal yakni Perkara Nomor:119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal 25

September 2013, sesungguhnya terkualifikasi gugatan kurang pihak,

adapun dasar-dasarnya sehingga terkualifikasi surat gugatan yang

kurang pihak Tergugat, yakni :

Raden Markasan atau keturunan/ahli warisnya tidak ikut ditarik pihak

Tergugat, padahal Tergugat I, yakni Sutarno secara langsung

“memperoleh seluruh tanah terperkara dari Raden Markasan”;

Pembanding memperoleh dari Efriandi, SE, sedangkan Efriandi, SE

memperolehnya dari Herianto, sedangkan Herianto memperolehnya

dari Sutarno (Tergugat I asal / Pelawan I) sedangkan Sutarno

memperolehnya dari R. Markasan (Raden Markasan), sehingga

secara hukum acara perdata RI maka wajiblah Efriandi dan Herianto

ditarik sebagai pihak tergugat dalam perkara a quo, sebab dari

merekalah dalam transaksi yang sah dan dengan itikad baik

Pembanding/Pemohon memperoleh tanah terperkara, hal ini

sebagaimana dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Neg. No:938

K/Sip/1971 Tertanggal 4 Oktober 1972: “Jual beli antara tergugat

dengan orang ketiga tidak dapat dibatalkan tanpa diikut sertakannya

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 28 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

orang ketiga tersebut sebagai tergugat dalam perkara ini,” dengan

demikian telah terbukti bahwa gugatan Perkara Perdata

No.119/PDT.G/2013/PN-LBP sesungguhnya terkualifikasi “kurang

pihak tergugat” (Plurium Litis Consortium);

Pada saat dilangsungkan persidangan setempat (PS/Sidang

Lapangan) diperoleh fakta dan fakta saat itu juga langsung

diberitahukan kepada Majelis Hakim, bahwa pada bidang tanah

perkara yang diatasnya terdapat usaha dagang penampungan barang

bekas-barang bekas (botot), ternyata subyek yang digugat dalam

gugatan Perkara Perdata No.119/PDT.G/2013/PN-LBP adalah

SINAGA (Sinaga-pun digugat tanpa identitas yang jelas), sedangkan

sesungguhnya pemilik tanah tempat usaha botot itu adalah NY

SINURAT, subyek SINAGA yang ditarik sebagai tergugat XXVII

(dalam gugatan asal) adalah hanya sebagai PENYEWA tanah

terperkara dari NY SINURAT;

Secara Hukum Acara Perdata RI, dengan tidak ditariknya Ny. Sinurat

sebagai pemilik tanah yang disewa oleh Sinaga menjadi salah satu

pihak Tergugat (penyewa tanah ditarik sebagai Tergugat tetapi

pemilik tanah tidak ditarik sebagai pihak Tergugat), sudah

terkualifikasi surat gugatan yang “kurang pihak Tergugat” (Plurium

Litis Consortium);

Oleh karena “surat gugatan asal dalam perkara gugatan

No.119/PDT.G/2013/PN-LP” telah ternyata kurang pihak Tergugat,

lagipula identitas berupa nama-nama yang digugat tidak jelas sama

sekali, yaitu penulisan nama tidak lengkap menurut identitas tetapi hanya

‘panggilan atau marga’ akan tetapi Majelis Hakim Judex Factie tingkat

pertama sama sekali tidak mengadilinya dan tidak

mempertimbangkannya sebagai sesuatu yang eksepsional dalam

perkara a quo, maka dengan ini Pembanding/Pemohon memohon

kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan Yang

Mengadili dan memeriksa perkara a quo, berkenan untuk mengadili dan

memeriksa dalil Pembanding/Pemohon “kurang pihak Tergugat” (Plurium

Litis Consortium)” , lalu menjadikannya pertimbangan hukum untuk

menyatakan gugatan Terbanding I dh Penggugat/Terlawan I

sebagaimana dalam perkara No.119/PDT.G/2013/PN-LP telah ternyata

kurang pihak tergugat maka demi hukum haruslah dinyatakan tidak

dapat diterima (Niet onvankelijk verklaard);

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 29 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Perihal struktur gugatan mengenai: Perselisihan yang menjadi obyek

perkara lebih dari satu, terlebih lagi Para Pihak yang menjadi subyek

dalam perkara tentulah lebih dari satu, baik kuantiti (bilangan orangnya)

maupun kualiti (kepentingannya), tetapi baik obyek dan subyek yang

demikian telah digabung dalam satu gugatan dalam perkara

No.119/PDT.G/2013/PN-LP;

a. Bahwa Majelis Hakim Judex Facti sama sekali TIDAK ADA

MEMERIKSA DAN MENGADILI dalil Pemohon Banding (Pemohon) a

quo secara cermat, sebab dalam Putusan atas perkara a quo hal itu

tidak ada sama sekali;

(Untuk memudahkan penyebutan para pihak dalam perkara q quo

dalam Memori /risalah banding a quo, maka:

o Turut Terlawan XI/Tergugat XXVIII sebagai Pembanding

(tersendiri) selanjutnya cukup disebut PEMOHON, lalu;

o Pembanding lainnya yang mengajukan pula tersendiri yakni:

Pembanding I s/d Pembanding XV selanjutnya cukup disebut

sebagai PARA PEMBANDING, lalu;

o Terlawan I, II dan III selanjutnya cukup disebut sebagai

TERBANDING I, II dan TERBANDING III;

o TURUT TERLAWAN selain Turut Terlawan XI selanjutnya

cukup disebut sebagai PARA TURUT TERBANDING);

b. Sesungguhnya bahwa terdapat “perselisihan warisan” antara

Harromaini (sekarang Terbanding I dh. Terlawan I/Penggugat)

dengan ibu kandungnya yakni Suryanti (sekarang menjadi Terbanding

II dh. Terlawan II/Tergugat I), perselisihan warisan ini dapat dilihat

dalam Putusan No.119/PDT.G/2013/ PN-LP Tanggal 17 Juli 2014

halaman ’5, 6 dan 7’ yang pada pokoknya mendalilkan: tanah

terperkara a quo adalah harta bawaan Alm. M. Umar kedalam

perkawinan yang sah dengan Suryanti (Terbanding II) Tanggal 30

Oktober 1992, lalu Tanggal 6 Juni 1999 Muhammad Umar (M. Umar)-

pun meninggal dunia, kemudian pada tanggal 11 Desember 1999

Terbanding II melakukan pemindahan dan penyerahan hak atas tanah

terperkara kepada Rudy Suryanto (sekarang Terbanding III dh.

Terlawan III/Tergugat II) disaat usia Terbanding I masih belum

mencapai 18 Tahun, dalil mana dalam putusan yang sama dikuatkan

dan dikabulkan oleh Judex Facti tersebut, sehingga gugurlah tindakan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 30 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

hukum pemindahan dan penyerahan hak atas tanah terperkara

kepada Terbanding III;

c. Bahwa ternyata tanah terperkara telah sah dimiliki dan dikuasai oleh

pihak lain terakhir dimiliki dan dikuasai oleh Pemohon, Para

Pembanding dan Para Turut Terbanding dalam perkara aquo, maka

ikut pula Pemohon, Para Pembanding dan Para Turut Terbanding

dalam perkara aquo ditarik sekaligus sebagai pihak tergugat oleh

Terbanding I dalam satu surat gugatan, padahal sengketa antara

Pemohon, Para Pembanding dan Para Turut Terbanding dalam

perkara aquo dengan Terbanding I adalah sengketa kepemilikan,

bukan sengketa warisan;

d. Bahwa subyek (pihak) yang terlibat dalam sengketa waris berbeda

dasar hukum maupun hubungan hukumnya terhadap tanah perkara

dengan subyek (pihak) yang terkait dengan sengketa kepemilikan

tanah terperkara;

Dengan adanya perbedaan mendasar sebagaimana diuraikan diatas,

maka demi hukum amat tepatlah telah kami kaitkan dengan

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Reg. No: 415 K/Sip/1975

tertanggal 20 Juni 1979:”Gugatan yang ditujukan kepada lebih dari

seorang tergugat yang antara tergugat-tergugat itu tidak ada

hubungan hukumnya, tidak dapat diadakan dalam satu gugatan,

tetapi masing-masing tergugat harus digugat tersendiri,” ini berarti

sengketa waris antara Terbanding I dengan “Terbanding II dan

Terbanding III” haruslah dibuat dalam satu register gugatan tersendiri,

demikian pula atas sengketa kepemilikan antara terbanding I dengan

“Pemohon, Para Pembanding dan Para Turut Terbanding dalam

perkara aquo” secara formil hukum acara perdata haruslah digugat

tersendiri dalam satu register pula, oleh sebab itu telah patut dan

cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim Yang Menyidangkan

perkara a quo untuk menolak surat gugatan Terbanding I dh

Penggugat/ Terlawan I, atau setidak-tidaknya gugatan Terbanding I

dh. Penggugat/Terlawan I demi hukum harus dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet onvankelijk verklaard);

Kewenangan / Kompetensi Absolut;

a. Bahwa kami hingga saat ini masih patuh dan percaya dengan sistem

hukum RI yakni dengan tetap menempuh dan mengambil langkah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 31 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

pada koridor Hukum Acara Perdata, yakni proses mengajukan

banding a quo;

b. Bahwa dalam surat jawaban Pemohon sudah jelas-jelas didalilkan

bahwa antara Terbanding I dengan Terbanding II (meskipun antara

anak kandung dengan ibu kandung) sesungguhnya secara implisit

terdapat perselisihan waris menurut Hukum Islam, oleh sebab itu

menurut Kompetensi Pengadilan maka hak untuk mengadili perkara

perselisihan waris bagi WNI yang beragama Islam adalah MUTLAK

merupakan kewenangan / KOMPETENSI PENGADILAN AGAMA;

Dalil Pemohon demikian bukan pula rekaan atau keterangan dari

orang lain tetapi karena didasarkan pada analisa hukum yang cermat

terhadap struktur surat gugatan dan putusan No.119/PDT.G/2013/

PN-LP Tanggal 17 Juli 2014;

c. Sepanjang Republik ini berdiri, maka hal-hal/persoalan yang

menyangkut terhadap Agama terlebih terhadap Agama Islam maka

tingkat dan kualitas penanganannya haruslah ditempatkan pada

tataran yang lebih tinggi dan terhormat, hal ini sudah merupakan

pengalaman sejarah dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

secara benar dalam bentuk apapun;

Namun fakta yang kami temukan tidaklah demikian yakni baik Judex

Facti dalam mengadili sebagaimana dalam Putusan Perkara

No.119/PDT.G/2013/ PN-LP Tanggal 17 Juli 2014 maupun Judex

Facti dalam mengadili sebagaimana dalam Putusan

No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal 24 Maret 2016, oleh sebab

itu dengan amat sangat serta demi “hukum dan keadilan”, maka:

mohon kiranya Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi PT Medan Yang

Menyidangkan Perkara a quo “peka dan sensitif” atas dalil-dalil

Pemohon yang menyatakan bahwa kewenangan untuk mengadili

perkara perselisihan waris antara Terbanding I dengan ibu

kandungnya Terbanding II adalah kewenangan absolut Pengadilan

Agama, bukan kewenangan Judex Facti untuk mengadilinya;

d. Bahwa jikalau Judex Facti “peka dan sensitif” terhadap isu tentang

Agama terlebih menyangkut Agama Islam, maka Judex Facti tidak

akan membuat pertimbangan hukum: ”Menimbang bahwa dalam

uraiannya Turut Terlawan XI semula Tergugat XXVIII tidak

menjelaskan dengan lingkungan peradilan mana yang berwenang

mengadili perkara a quo, maka dengan demikian keberatan Turut

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 32 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Terlawan XI semula Tergugat XXVIII tentang kewenangan

kompetensi (kompetensi absolut) tidak jelas dan harus

dikesampingkan.” (vide halaman 35 Parahgraf pertama Putusan);

Judex facti telah begitu saja mengabaikan dalil Pemohon pada

halaman ‘5’ poin ‘6’ dalam Surat Jawaban, Pemohon telah secara

eksplisit (terang benderang) mendalilkan bahwa agar Terbanding I

dapat menggugat secara keperdataan Terbanding II dan Terbanding

III, lalu kemudian menggugat lagi: Pemohon, Para Pembanding dan

Para Turut Terbanding secara keperdataan atas tanah perkara a quo,

maka disyaratkan harus terlebih dahulu memiliki fatwa waris dari

Pengadilan Agama, jadi pertimbangan Judex Facti yang mengatakan

bahwa Pemohon tidak jelas menerangkan kewenangan peradilan

mana atas keberatan Kompetensi Absolut adalah pertimbangan yang

tidak berdasar hukum, lagi pula secara feit notoir lembaga Peradilan

di Indonesia adalah: Pengadilan Umum (Pengadilan Negeri),

Pengadilan Militer, Pengadilan Agama dan Pengadilan Tata Usaha

Negara, yang tanpa diuraikanpun manakah lembaga Pengadilan yang

berwenang mengadili, jika obyek sengketa sudah nyata-nyata bukan

kewenangan Judex Facti sudah cukup alasan hukum menyatakan

bukan kewenangannya untuk mengadilinya tetapi kewenangan

peradilan lain, terlebih apalagi Pemohon sudah menguraikan bahwa

Terbanding I harus terlebih dahulu memperoleh Fatwa Waris dari

Pengadilan Agama, maka tidak ada lagi alasan bagi Judex Facti untuk

tetap mengambilnya menjadi kewenangannya mengadili;

Bahwa apakah Judex Facti ada atau tidak ada mengadili/memutuskan

tentang Terbanding I sebagai ahli waris dari Alm. Muhammad Umar

(M. Umar), maka akan dibahas pada pokok perkara;

Bahwa karena Judex Facti telah melanggar prinsip Kompetensi

Absolut, yakni memeriksa, mengadili dan memutus kewenangan

Pengadilan Agama maka putusan perkara a quo sebagaimana dalam

Putusan Perkara No.119/PDT.G/ 2013/ PN-LP Tanggal 17 Juli 2014

maupun dalam Putusan No.119/PDT.G/Vzt/ 2013/ PN-LP Tanggal 24

Maret 2016 dengan sendirinya BATAL DEMI HUKUM oleh sebab itu

telah patut dan cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim menolak

gugatan Terbanding I dh Penggugat/ Terlawan I, atau setidak-

tidaknya gugatan Terbanding I dh. Penggugat/Terlawan I demi hukum

harus dinyatakan tidak dapat diterima (Nietonvankelijkverklaard);

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 33 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

II. DALAM POKOK PERKARA;

1. Bahwa dengan membuat rumusan pokok permasalahan (vide halaman

32 pragraf ke-4 dalam Putusan), maka implikasinya apakah tanah

terperkara setempat dikenal sebagai Jl Mekatani seluas + 35.986 M²

terletak di Dusun I Pasar 7, Desa Marindal, Kec. Patumbak, Kab. Deli

Serdang – Prov. Sumut, adalah: a. Milik Terbanding I, ataukah;

b. Milik Pemohon, Para Pembanding dan Para Turut Terbanding;

Bahwa dengan mencermati fakta yang sebenarnya, sebelum gugatan a

quo dimajukan oleh Terbanding I, maka atas ‘2’ (dua) dasar hukum dan

latar belakang yang berbeda maka yang tercatat secara resmi sebagai

pemilik tanah terperkara adalah terdapat ‘2’ (dua) versi, yakni:

o Versi pertama adalah: Pemohon, Para Pembanding dan Para

Terbanding;

o Versi kedua adalah: Tergugat II (terhitung sejak Alm. M. Umar

meninggal tanggal 6 Juni 1999 hingga 11 Desember 1999), lalu

dialihkan dan dipindahtangankan kepada menjadi tercatat an.

Terbanding III sejak tanggal 11 Desember 1999;

Dengan alat bukti-alat bukti surat yang ajukan Terbanding I dalam

perkara a quo, maka sesungguhnya tanah terperkara sampai pada

Putusan atas surat gugatan Terbanding I, belum ada satu suratpun

secara resmi yang mencatat bahwa tanah terperkara adalah tanah

warisan Terbanding I dari Alm. M. Umar ayahnya;

Bahwa karena belum ada satu suratpun yang menerangkan bahwa tanah

terperkara adalah tanah warisan milik Terbanding I, maka wajib

hukumnya Judex Facti HARUS TERLEBIH DAHULU

MENGUKUHKAN/MENETAPKAN Terbanding I sebagai ahli waris dari

Alm. M. Umar, lalu daripadanya menyatakan tidak berkekuatan hukum

segala peralihan hak dan surat-surat yang berkaitan dengan peralihan

hak atas tanah terperkara, yang lalu daripadanya jua ikut pula ditafsirkan

seluruh surat-surat yang dimiliki oleh Pemohon, Para Pembanding dan

Para Turut Terbanding seketika tidak berkekuatan hukum, meski tidak

diuraikan satu persatu surat-surat yang dimiliki oleh Pemohon, Para

Pembanding dan Para Turut Terbanding tersebut;

Bahwa dengan demikian, maka Judex Facti telah salah menerapkan

hukum untuk merumuskan “duduk permasalahan” perkara a quo

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 34 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

sehingga pertimbangan hukum selanjutnya secara serta merta menjadi

terikut salah pula;

Bahwa Judex Facti terbukti ada mengadili/memutuskan tentang

Terbanding I sebagai ahli waris dari Alm. Muhammad Umar (M. Umar),

yaitu Judex Facti harus terlebih dahulu menetapkan status hukum

Terbanding I atas tanah terperkara, yaitu pada paragraph kedua halaman

‘39’ Putusan: “Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas

bahwa Terlawan I semula Penggugat (HARROMAINI) adalah anak dan

ahli waris dari ALM. MUHAMMAD UMAR dan SURYANTI (Terlawan II

semula Tergugat I)”;

Kalusul “Terlawan I semula Penggugat (Harromaini) adalah anak dan ahli

waris dari Alm. Muhammad Umar” adalah TINDAKAN HUKUM Judex

Facti yang salah menerapkan hukum danatau illegal mengambil alih

kewenangan Pengadilan Agama yang seharusnya mengeluarkan Fatwa

Waris, oleh sebab itu kami mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi

Yang Mengadili Perkara a quo berkenan menganulir tindakan hukum

Judex Facti yang salah menerapkan hukum danatau illegal tersebut dan

memperbaikinya terlebih karena permasalahan seperti ini adalah

SANGAT SENSITIF di Negara kita terlebih suasana saat ini, yakni

dengan mengadili sendiri lalu menyatakan dalam hukum telah patut dan

cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi

Medan menolak gugatan Terbanding I dh Penggugat/ Terlawan I dalam

Putusan Perkara No.119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal 17 Juli 2014 dan

membatalkan Putusan Putusan No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal

24 Maret 2016;

2. Bahwa Judex facti dalam mengadili perkara a quo juga tidak fair

(berpendirian ganda) dan oleh karenanya menjadi salah menerapkan

hukum, yaitu mengenai pertimbangan hukumnya pada halaman 46

Putusan, pada paragraph pertama: “Menimbang bahwa tentang bukti T-

XI-XII (Kartu Keluarga an, AM. SARDI MANIK AMBARITA

No.12712109050001) Turut Terlawan XI semula Tergugat XXVIII tidak

dapat menunjukkan aslinya dan tidak pula didukung bukti bukti lainnya

sehingga bukti tersebut haruslah dikesampingkan);” Disatu sisi terhadap Terbanding I judex Facti dapat membenarkan bahwa

meskipun berupa surat foto copy tanpa diperlihatkan surat aslinya

tidaklah berdiri sendiri melainkan berhubungan erat dan disebut dalam

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 35 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

bukti lainnya (vide halaman 37 Putusan paragraph ketiga), sedangkan

Bukti T-XI-XII (Kartu Keluarga an, AM. SARDI MANIK AMBARITA

No.12712109050001) Turut Terlawan XI semula Tergugat XXVIII

sesungguhnya tidaklah berdiri sendiri, sebab berkaitan dengan Bukti TTL

XI:-6 dan Bukti TTL XI:-7, yaitu Akta Notaris yang dibuat dihadapan Jane

Erawati, SH., MKn., bahkan dalam Surat Kuasa yang ditanda tangani

oleh Pemohon juga dapat mendukung bukti T-XI-XII (Kartu Keluarga an,

AM. SARDI MANIK AMBARITA No.12712109050001) Turut Terlawan XI

semula Tergugat XXVIII tersebut, sehingga Pertimbangan hukum Judex

Facti yang demikian haruslah dianulir dan diluruskan oleh karenanya

kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi

Medan mengadili sendiri perkara a quo dengan memutuskan: menolak

gugatan Terbanding I dh Penggugat/ Terlawan I dalam Putusan Perkara

No.119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal 17 Juli 2014 dan membatalkan

Putusan Putusan No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal 24 Maret

2016;

3. Bahwa Judex Facti juga salah menerapkan hukum tentang pemeriksaan

saksi-saksi dari Terbanding I, adapun pendapat dan pandangan hukum

Pembanding, yakni:

Kedua orang saksi (Bambang Kusdarmanto dan Iwan Sunarya) yang

dihadirkan oleh Pihak Terbanding I sudah menghadiri, menyaksikan

dan mendengar seluruh persidangan saat pemeriksaan saksi dari

pihak Para Pelawan dan mengetahui seluruh proses Tanya jawab dan

memberikan keterangan dimuka persidangan dan Pemohon sudah

menyampaikan keberatan dan menolak kedua saksi tersebut

diperiksa karena alasan tersebut;

Saksi an. Iwan Sunarya adalah masih terhitung sebagai kemenakan

(dalam garis semenda derajat ketiga) dari Sutarno / Pembanding I

dh. Pelawan I/Tergugat IV; Pertimbangan hukum Judex Facti yang mendasarkan pada keterangan

kedua saksi itu haruslah dianulir, karena kedua atas alasan diatas

terbukti Judex Facti telah salah menilai fakta dan menerapkan hukum

oleh karenanya kami mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi PT

Medan yang mengadili sendiri perkara a quo dengan putusan: menolak

gugatan Terbanding I dh Penggugat/ Terlawan I dalam Putusan Perkara

No.119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal 17 Juli 2014 dan membatalkan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 36 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Putusan Perkara No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal 24 Maret

2016;

4. Bahwa bukti pemilikan dan riwayat penguasaan Pemohon dan Para

Pembanding maupun Para Turut Terbanding atas tanah perkara dalam

perkara a quo adalah berdasarkan hukum yang berlaku di Republik

Indonesia, sehingga pertimbangan hukum judex facti pada halaman 52

Putusan, “tanah tanah yang merupakan kelebihan dari batas

masksimum, termaksud dalam ayat (2) pasal ini diambil oleh Pemerintah

dengan ganti kerugian, untuk selanjutnya dibagikan kepada rakyat yang

membutuhkan menurut ketentuan ketentuan dalam peraturan

pemerintah,” justru sudah dilaksanakan oleh R. Markasan, yakni dengan

menghibahkan tanah terperkara (lebih 3 hektar) kepada Sutarno

(Pembanding I/Pelawan I/Tergugat IV), selanjutnya dari Sutarno-lah

perolehan tanah terperkara kepada para pihak Pembanding termasuklah

Pemohon a quo, yang kesemuanya adalah berdasarkan tata cara dan

peraturan yang sah dan resmi; Jika judex facti menganggap bahwa Surat Penjerahan tertanggal 5 Mei

1961 (Bukti T-6.b /dh. P-6) adalah fakta/tindakan pengambilan tanah

dimaksud ternyata tidak demikian, maka harus dibuktikan lagi oleh

Terbanding I nyatanya dalam perkara a quo bukti tersebut tidak ada

disampaikan, sedangkan sementara justru R. Markasan-lah yang telah

sungguh-sungguh melaksanakan amanat Peraturan yang digariskan oleh

Pemerintah tersebut dengan menghibahkannya kepada Sutarno;

Bahwa jikalau dibandingkan surat-surat yang menjadi alat bukti Pemohon

dan Para Pembanding dengan surat-surat yang menjadi alat bukti

Terbanding I, maka faktanya tidak saling bersinggungan dan tidak saling

mengetahui satu sama lain, yang dalam persidangan a quo masing-

masing pihak seolah-olah saling tidak dapat melumpuhkan, tetapi

terdapat benang merah perbedaan fakta yang menyolok:

Tahun perolehan tanah perkara oleh R. Markasan adalah

berdasarkan Surat Keterangan Tentang Pembagian dan Penerimaan

Tanah Sawah/Ladang tahun 1953, yang dikeluarkan oleh

Gubernur/Kepala Daerah Sumatera Utara, yang dalam Putusan

Perkara Perdata No.12/PDT.G/2001/PN-LP (Bukti TT XI:1) seluas +

500 hektar, yang diantaranya terdapat tanah terperkara yang

dihibahkan oleh R. Markasan kepada Sutarno (Bukti TTL XI:2);

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 37 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Karena pihak PTP II merasa keberatan atas tanah yang dimiliki oleh

R. Markasan maka dilakukan penegasan kembali lalu Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam, telah membalas Surat Sekda Kabupaten Deli

Serdang, surat Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Tanggal 21

Nopember 2008, Nomor: W2.U4.1667/Pdt/04.10/ XI/2008 kepada

Bupati Deli Serdang cq. Sekretais Daerah (Bukti TTL XI:12),

menegaskan kembali R. Markasan adalah sebagai pemilik objek

sengketa;

Dalam Putusannya Judex facti sama sekali tidak ada

mempertimbangkan bukti Pemohon dan Bukti Para Pembanding

tersebut, sehingga Judex facti telah salah menerapkan hukum dengan

putusannya tersebut sebab dengan demikian atas tanah terperkara

telah terdapat 2 (dua) putusan Pengadilan Negeri yang sama

terhadap 2 (dua) pihak yang berbeda karena kedua putusan tersebut

berbeda;

Bahwa surat-surat bukti pemilikan yang diajukan oleh Terbanding I

adalah baru terbit/diterbitkan pada tahun 1961, yakni penyerahan hak

dari M. Harahap, artinya M. Harahap-lah tahun 1961 secara formil

yang pertama kali memiliki dan menguasai tanah perkara, sedangkan

sementara pada tahun 1953 tanah terperkara telah sah dimiliki dan

dikuasai orang lain, yang selanjutnya dialihkan kepada R. Markasan

sehingga surat pemilikan Terbanding I atas tanah terperkara secara

hukum telah terbit/diterbitkan secara tidak sah diatas tanah milik R.

Markasan dan dalam perkara a quo Surat Penjerahan tertanggal 5

Mei 1961 jo. Surat Keterangan No.503/3/1965 Tanggal 28 Desember

1965 jo. Akte Pengoperan Hak dan Kuasa No.110 Tanggal 19 Januari

1979 haruslah ditolak danatau dikesampingkan;

Dalam putusannya juga Judex Facti sama sekali tidak ada

memperbandingkan secara faktual berdasarkan tahun pemilikan

tanah perkara, oleh sebab itu mohon kiranya Yang Mulia Majelis

Hakim Tinggi PT Medan Yang menyidangkan Perkara a quo berkenan

mempertimbangkan riwayat dan tahun pemilikan tanah terperkara,

sebab dengan tahun perolehan tanah terperkara sejak tahun 1953

yang selanjutnya diganti rugikan oleh R. Markasan lalu dengan

mematuhi Peraturan Pemerintah dengan menghibahkan tanah

terperakara kepada Sutarno hingga selanjutnya kepada Pemohon

adalah tindakan hukum yang sesuai dengan peraturan dan Hukum RI,

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 38 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

sehingga demikian terbitnya surat pemilikan yang menjadi dasar klaim

Terbanding I adalah surat yang tidak sah dan cacat hukum karena

telah diterbitkan diatas tanah orang lain, yakni R. Markasan, oleh

sebab itu kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi

Pengadilan Tinggi Medan mengadili sendiri perkara a quo dengan

memutuskan: menolak gugatan Terbanding I dh Penggugat/ Terlawan

I dalam Putusan Perkara No.119/PDT.G/ 2013/PN-LP Tanggal 17 Juli

2014 dan membatalkan Putusan Putusan No.119/PDT.G/Vzt/2013/

PN-LP Tanggal 24 Maret 2016;

PERMOHONAN PEMBANDING (DH Turut Tergugat XI / Tergugat XVIII)

Bahwa dalil-dalil berdasarkan fakta-fakta, bukti-bukti dan argumentasi Hukum

yang cukup dan pantas diatas yang sesungguhnya menguatkan dan

mengukuhkan kepemilikan Pemohon atas tanah perkara, sebaliknya telah dapat

memahami dan menunjukkan betapa Putusan Perkara No.119/PDT.G/2013/PN-

LP Tanggal 17 Juli 2014 dan Putusan Perkara No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP

Tanggal 24 Maret 2016 telah didasarkan pada salah menerapkan hukum dalam

pertimbangan hukumnya, maka dengan ini Pemohon menyampaikan

permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan

yang menyidangkan Perkara a quo, untuk berkenan membatalkan Putusan

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Perkara No.119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal

17 Juli 2014 dan juga membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

Perkara No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal 24 Maret 2016 dan dengan

mengadili sendiri perkara a quo seraya mengambil Putusan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:

1. Menerima Permohonan Banding Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan dalam hukum Putusan Perkara No.119/PDT.G/2013/PN-LP

Tanggal 17 Juli 2014 jo Putusan Perkara No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP

Tanggal 24 Maret 2016 tidak berkekuatan hukum serta batal demi hukum;

3. Menyatakan dalam hukum gugatan Terbanding I dh Penggugat/ Terlawan I

sebagaimana Putusan Perkara No.119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal 17 Juli

2014 Putusan Perkara No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal 24 Maret

2016, tidak dapat diterima (Nietonvankelijkverklaard);

DALAM POKOK PERKARA

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 39 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

1. Menerima Permohonan Banding Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan dalam Hukum membatalkan Putusan Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam Perkara No.119/PDT.G/2013/PN-LP Tanggal 17 Juli 2014

dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Perkara

No.119/PDT.G/Vzt/2013/ PN-LP Tanggal 24 Maret 2016;

3. Menyatakan dalam hukum menolak seluruh gugatan Terbanding I dh

Penggugat/ Terlawan I;

4. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo kepada

Terbanding I;

Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang

menyidangkan Perkara a quo berpendapat lain, dalam Peradilan yang baik (in

geode justitie), mohon diputuskan seadil-adilnya sesuai dengan hukum,

kepatutan dan rasa keadilan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat;

Menimbang bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Pelawan I s/d XV

mengajukan memori banding, pada pokoknya sebagai berikut ;

Bahwa sebagaimana diketahui Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam telah mengabaikan dalil - dalil dari substansi pokok perkara yang

menjadi penentu kebenaran dari perkara ini yaitu;

a. Tentang Dasar Hukum Kepemilikan Para Pembanding

1. Bahwa sebagaimana telah dipaparkan dalam agenda pembuktian,

asal objek sengketa yang dimiliki oleh Pembanding adalah dari

masyarakat yang surat - suratnya dikeluarkan oleh Reorganisasi

pembahagiaan tanah pada tahun 1956, dan setelah itu diganti rugi

oleh R.Markasan, selanjutnya tanah tersebut diambil oleh

perkebunan yaitu PTPN II yang semula adalah PTP IX. Selanjutnya

berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah

berkekuatan hukum tetap, R.Markasan kembali menguasai tanah

tersebut. Artinya sejak tahun tahun 1950an sampai sekarang tanah

tersebut tidak pernah dikuasai oleh orang lain khususnya

Terlawan/Terbanding.

2. Bahwa R.Markasan menguasai Tanah berdasarkan Ganti Rugi dari

masyarakat dan berkaitan dengan putusan No. l2/Pdt.G/2001/PN-LP

Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah berkekuatan hukum tetap,

adalah pemilik tanah seluas 57 Ha ditamban 492 Ha dengan total 549

Ha ini baru penguasaan belum ditingkatkan haknya menjadi sertifikat

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 40 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

yang dikehendaki oleh Undang-undang, jadi tidak ada larangan orang

yang menguasai dan mengusahai tanah tersebut karena bisa saja

ditingkatkan haknya menjadi hak pakai atau hak guna upah usaha,

oleh karena itu jikapun ini dianggap salah bukan berarti Majelis

Hakim mengesampingkan putusan yang telah ada di atas tanah

tersebut, oleh karena itu pertimbangan Majelis Hakim salah dan

keliru, seharusnya dibatalkan terlebih dahulu Putusan No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah

berkekuatan hukum tetap sesuai dengan prosedur hukum yang

berlaku.

Bahwa perlu dijelaskan dalam perkara ini setelah putusan No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah

berkekuatan hokum tetap dan telah dilaksanakan Putusan tersebut

dan kemudian PTPN II mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam, dalam keputusannya PTPN II di pihak yang kalah, dan

selanjutnya PTPN II mengajuka Banding ke Pengadilan Tinggi

Sumatera Utara dan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara menguatkan

putusan tersebut dan selanjutnya PTPN II mengajukan kasasi ke

Mahkamah Agung RI dan Mahkamah Agung RI No. 324.K/Pd^/2007

Tanggal 17 Juni 2008 menolak kasasi yang diajukan PTPN II tersebut

(Bukti P.l s/d P.XV-401)

3. Bahwa, berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI, yang telah

berkekuatan hokum tetap tersebut, keluarlah surat keterangan dari

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menyatakan bahwa tanah

objek sengketa adalah milik R. Markasan (Bukti P-I s/d XV-41);

4. Bahwa, kemudian setelah itu terjadilah peralihan hak atas tanah

objek sengketa tersebut, diawali dengan R. Markasan menyerahkan

tanah objek sengketa kepada Sutamo (Pembanding I) selanjutnya

Pembanding I menyerahkan kepada para Pembanding dan orang lain

yang tidak ikut dalam perkara ini tetapi berada didalam objek

sengketa ataupun para Pembanding lainnya menerima penyerahan

dari orang lain, dengan kata lain para Pembanding memperoleh

tanah objek sengketa sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku

dan mengikat secara sah.

- Bahwa secara yuridis Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

12/Pdt.G/2001/PN LP Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah berkekuatan

hukum tetap, menjadi dasar hokum yang sah baik dalam penguasaaan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 41 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

maupun peralihan hak yang terjadi atas tanah objek sengketa tersebut

kepada para Pembanding;

- Bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak dibenarkan menjatuhkan

putusan baru yang menyatakan Terlawan I sebagai pemilik sah atas tanah

yang sudah dinyatakan sebagai milik dari R. Markasan, hal ini disebut

dengan perampokan intelektual, sebelum adanya pembatalan terlebih dahulu

terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap yang melekat diatas

tanah objek sengketa.

b. Dasar Kepemilikan Terbanding I

Bahwa, menurut dalil yang dikemukakan Terbanding I, tanah objek

sengketa diperoleh dari peninggalan orang tuanya sesuai dengan Surat

Penyerahan Tanggal 05 Mei 1961, berkaitan dengan Surat Keterangan

Tanggal 28 Desember 1965, padahal objek sengketa tidak pernah dikuasi

oleh Terbanding I, lagi pula di atas tanah objeksengketa telah terbit lebih

dahulu Surat Reorganisasi milik masyarakat Tahun 1956 dan dasar dari

masyarakat di ganti rugi oleh R.Markasan dapat dilihat didalam Putusan

No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 (Bukti P.l s/d P.XV-

39). sehingga tidak mungkin terbit lagi Surat di atas tanah objek sengketa

(atau dengan tanah yang sama terbit dua surat tanah);

- Bahwa, para Pembanding baik secara de jure maupun de facto merupakan

penguasa yang sah secara hokum atas tanah yang menjadi objek sengketa

tersebut, sehingga dengan terbitnya putusan verstek No.

119/Pdt.G/2013/PN- LP tertanggal 17 Juli 2014 (yang diketahui para

Pembanding setelah adanya aanmaning), yang mana Penggugat

(Terbanding) mengajukan Gugatan kepada para Pembanding, dan tidak

pernah ada pemberitahuan perihal gugatan yang SAMPAI KEPADA PARA

PEMBANDING, bahkan Terbanding yang bertindak sebagai Penggugat kala

itu telah salah dan asal - asalan menetapkan orang yang akan digugat

(tergugat) karena kapasitas tergugat yang digugat sebahagian besar dalam

perkara tersebut bukanlah orang yang menguasai atau memiliki tanah yang

menjadi objek sengketa tersebut, dibuktikan didalam persidangan Turut

Terlawan tidak pernah hadir dan tidak pernah sampai panggilan kepada

Para Turut Terlawan tersebut kecuali Turut Terlawan XI, hal ini diketahui di

dalam persidangan di mana Terlawan I mengajukan saksi tetapi saksi-saksi

tersebut tidak mengetahui sama sekali siapa sebenarnya yang mempunyai

objek sengketa, dan hal ini diperkuat lagi dengan keterangan saksi tersebut

adalah irrelevan dengan perkara ini, dan tidaklah dapat dipedomani

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 42 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

sebagai saksi entah orang mana yang dijadikan Terlawan dalam perkara itu;

ketika hal ini dikemukakan para Pembanding dalam gugatan

perlawanannya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak

memperdulikannya.

- Bahwa jika diperhatikan uraian dasar kepemilikan tanah objek sengketa baik

dari para pembanding sendiri maupun terbanding, andai benar Terbanding

memiliki tanah tersebut sebagaimana didalilkannya, menjadi pertanyaan

besar, kenapa terbanding tidak pernah keberatan tanahnya dikuasai oleh

PTPN II / PTPN IX, dan ketika terjadi proses gugat menggugat antara r.

markasan dengan pihak PTPN II / PTPN IX, kemana perginya penggugat /

terlawan / terbanding, kenapa tidak ikut intervensi dalam upaya hukum

tersebut untuk mempertahankan haknya. sungguh aneh majelis hakim yang

berjumlah 3 (tiga) orang tersebut tidak menelaah hal ini.

Pertimbangan Majelis Hakim dalam Perkara Aquo yang salah dan keliru

tersebut dapat dilihat lagi:

A. Majelis Hakim pengadilan negeri lubuk pakam mengesampingkan

keberadaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap yang telah ada

lebih dahulu dengan objek perkara yang sama dan masih berlaku sebagai

hukum.

- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam

memutuskan secara verzet atas perkara ini tidak mempertimbangkan fakta

- fakta yang dihadirkan para pembanding di persidangan baik berupa

keterangan saksi maupun bukti yang ada.

- Bahwa sebagaimana dalam amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam yang menyatakan perlawanan atas putusan verstek ini tidak tepat

dan tidak beralasan merupakan sebuah kekeliruan karena Pelawan / Para

Pembanding tidak pernah mendapatkaan relaas panggilan untuk

menghadiri sidang, jika hanya 1 (satu) pihak saja yang menyatakan tidak

pernah menerima relaas panggilan sidang mungkin itu dapat dimaklumi

akan tetapi dalam perkara ini sebahagian besar pihak yang berkapasitas

sebagai Tergugat tidak pernah mendapatkan

panggilan sidang, bukankah suatu kenyataan yang pantas dan layak untuk

diketahui lebih jauh oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara Verzet ini

sedangkan diatas objek sengketa telah berdiri rumah-rumah permanen

lengkap dengan nomor rumahnya, kenapa panggilan tersebut tidak

dismpaikan langsung kepada pemilik rumah, akan tetapi disampaikan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 43 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

melalui aparat desa, hal ini menunjukkan adanya permainan dan

persengkokolan jahat dalam perkara No.ll9/Pdt.G/2013/PN.LP yang

diputus Vertek tersebut.

- Bahwa perlawanan / verzet yang dilakukan Pelawan / Para Pembanding

merupakan suatu upaya hukum yang harus ditempuh demi tegaknya

keadilan mengingat tanah yang dijadikan objek perkara, sebelumnya telah

pula dipersengketakan dan sudah mendapat putusan yang berkekuatan

hokum tetap dari Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan No

l2/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001, dalam kaitannya dengan

dasar kepemilikan / penguasaan hak atas tanah tersebut, sehingga jika

putusan verstek ini dibiarkan, hal ini jelas menyalahi peraturan yang

berlaku.

- Bahwa tentang hal ini telah dijelaskan oleh para pembanding dalam

persidangan verzet yang diajukan Para Pembanding kemarin, akan tetapi Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak memahami fungsi / keberadaan / akibat hukum dari putusan No l2/Pdt.G/2001/PN-LP

Tertanggal 01 Maret 2001 tersebut.

- Bahwa, keberadaan putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01

Maret 2001 ini tidak bisa diabaikan begitu saja, mengingat putusan ini

telah berkekuatan hukum tetap, dan telah dieksekusi mengikat secara sah

pada setiap penguasaan hak dan peralihan yang telah dilakukan para

Pembanding.

- Bahwa pada setiap putusan Pengadilan apalagi yang sudah berkekuatan

hukum tetap menjadi hukum yang berlaku dan mengikat untuk para pihak

yang berperkara/terkait maupun objek yang dipersengketakan, dan akan

tetap berlaku selama belum ada pembatalan putusan tersebut oleh

putusan Pengadilan lainnya.

- Bahwa Putusan No l2/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 adalah

hukum yang berlaku dan belum dibatalkan, karenanya tidak dibenarkan

- Bahwa Putusan No 12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001

adalah hukum yang berlaku dan belum dibatalkan, karenanya tidak

dibenarkan adanya putusan lain yang mempersengketakan objek yang

sama, oleh sebab itu keberadaan putusan verstek tersebut adalah

bertentangan dengan hirarki sumber hukum yang diakui di Indonesia.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 44 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

- Bahwa dalam kasus ini secara detail dalam petitum gugatan Penggugat /

Terlawan / Terbanding tidak ada menuntut pembatalan Putusan No

12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001, artinya putusan verstek

tidak mengadili masalah pembatalan putusan terdahulu tersebut, malah

mengakui kepemilikan Penggugat / Terlawan / Terbanding sebagai

penguasa atas tanah objek perkara, jelas putusan ini bertentangan dengan

putusan terdahulu dan tidak dapat diakui kebenarannya.

- Bahwa peristiwa seperti ini identik dengan Nebis In Idem, dan hal ini

dilarang dalam undang - undang, karena itu Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam sebagai "recht faunding", seharusnya memutus

dengan menolak gugatan Penggugat ini karena telah ada putusan lain

lebih dahulu.

- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam bersikap tidak

memahami kode etik kehakiman, dan tidak menghormati Majelis Hakim

terdahulu yang telah lebih dahulu mengadili dan memutus perkara ini.

- Bahwa di Negara Republik Indonesia ini, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

merupakan bagian dari hirarki institusi peradilan (yang ditunjuk untuk

menegakan keadilan), dan dalam menjalankan kewenangannya melekat

fungsi "yudex facti", artinya Pengadilan Negeri memutus berdasarkan fakta

- fakta yang dihadirkan di persidangan oleh para pihak.

- Bahwa dengan menjatuhkan putusan verstek atas objek perkara yang

sama dengan putusan yang telah berkekuatan hokum tetap No.

12/Pdt.G/2001/PN- LP Tertanggal 01 Maret 2001 ini, berarti Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah memicu terjadinya keadaan kacau

(caos) atas penguasaan tanah, sehingga amar putusan verzet yang

menyatakan "Para Pelawan / Para Tergugat yang tidak benar" adalah

TIDAK MEMILIKI ALASAN HUKUM / PERTIMBANGAN HUKUM YANG

BENAR.

- Bahwa telah diuraikan di atas bagaimana pentingnya keberadaan

No.l2/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 baik secara yuridis

maupun implementasinya, namun begitu saja disingkirkan oleh Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, oleh karena itu Para Pelawan /

Para Pembanding sangat keberatan dengan amamya dalam Putusan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 45 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Verzet "mempertahankan putusan verstek No. 119/Pdt.G/2013/PN.LP

Tertanggal 17 Juli 2014".

- Bahwa, oleh karenanya putusan verzet tersebut harus dibatalkan,

mengingat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

mengesampingkan / mengabaikan Putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP

Tertanggal 01 Maret 2001, sementara jelas sudah dengan lahirnya

putusan verstek memiliki korelasi / kaitan hokum dengan putusan

terdahulu yaitu No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001.

- bahwa dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam telah bersikap tidak prosedur sesuai aturan hukum dengan

mempertimbangkan / mengkaji kembali secara sendiri putusan yang sudah

berkekuatan hokum tetap, karena gugatan Penggugat tidak meminta

pembatalan putusan yang sudah berkekuatan hokum tetap ini. bahwa tidak

dibutuhkan lagi pertimbangan hokum sendiri Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam, melainkan harus mengikuti pertimbangan hokum

yang sudah tetap sebagaimana dimaksud dalam putusan yang sudah

tetap tersebut, yang berarti putusan verstek yang mengukuhkan

Terbanding I sebagai pemilik tanah adalah putusan yang melanggar

hokum dan membawa kekacauan.

B. Pertimbangan Matelis Hakim dalam perkara aquo melanggar pasal189

RBg/178 HIR; - Bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak dibenarkan untuk menguti

ulang, putusan yang sudah berkekuatan hokum tetap ini melainkan hanya

mematuhi / menegakan apa yang sudah diputus secara tetap dalam

putusan ini, selain itu juga menguji ulang juga tidak dibolehkan karena

tidak ada tuntutan untuk itu dari Penggugat, sehingga apa yang diputuskan

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam putusan verzet nya sudah

melampaui kewenangannya sebagai Pengadilan Negeri dan bertentangan

dengan azas dimana hakim perdata bersifat pasif dalam mengadili dan

memutus perkara perdata akan tetapi dalam pekara ini Majelis Hakim

membuat sendiri Amar Putusan yaitu:

M E N G A D I L I

- Menyatakan bahwa perlawanan terhadap putusan Verstek No.

119/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 17 Juli 2014 tidak tepat dan tidak

beralasan.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 46 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

- Menyatakan oleh karena itu Para Pelawan semula Para Tergugat adalah

Para Pelawan yang tidak benar, dan Turut Terlawan XI semula Tergugat

XXVIII juga dinyatakan sebagai Turut Terlawan yang tidak benar.

- Mempertahankan putusan Verstek No. 119/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 17

Juli 2014.

- Menghukum Para Pelawan semula Para Tergugat untuk membayar biaya

perkara sejumlah Rp. 9.166.000,- (sembilan juta seratus enam puluh enam

ribu rupiah).

Sedangkan Amar Putusan yang dibuat oleh Majelis Hakim tersebut tidak

ada dipinta oleh Terbanding I, dari itu Putusan yang dibuat Majelis Hakim

tersebut bertentangan dengan Undang-undang sebagaimana disebutkan

dalam Pasal 189 R.Bg/178 H.I.R ayat 3 yang berbunyi "Hakim dilarang

menjatuhkan putusan atas hal-hal yang tidak diminta atau mengabulkan

lebih daripada yang digugat";

C. Putusan verstek No. 119/Pdt.G/2013/Pengadilan Negeri. Lp. Jo putusan

verzet no. 119/pdt.g/vzt/2013/pn.lp yang diputus Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam merupakan salah dan keliru. - Bahwa kedua putusan tersebut baik putusan verstek dan verzet yang

diputus Pengadilan Negeri Lubuk Pakam merupakan salah dan keliru

karena sudah diputus terlebih dahulu oleh putusan terdahulu tentang

sengketa hak yang merupakan milik pihak lain yaitu R. Markasan,

sehingga tidak benar jika sekarang diklaim menjadi milik Terbanding I,

artinya tidak benar juga jika di atas sebuah tanah dimiliki atau dikuasai

oleh 2 (dua) orang.

- Bahwa putusan verstek ini tidak layak untuk dipertahankan karena

mengandung cacat hukum dalam setiap pertimbangannya, secara singkat

dapat disimpulkan kelemahan putusan verstek No. 119/Pdt.G/2013/PN.LP

tersebut adalah;

1. Tidak semua pemilik tanah dijadikan Tergugat, sehingga jelas gugatan tersebut adalah kurang pihak sekaligus error inperson karena tidak memiliki kaitan dengan objek perkara.

2. Putusan tersebut melanggar kompetensi absolute peradilan dalam

hal ini bertentangan dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1989

Tentang Peradilan Agama, dengan mengesahkan masalah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 47 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

pernikahan dan menyatakan objek sengketa adalah tanah warisan

sedangkan ini wewenang Pengadilan Agama karena Terbanding

adalah beragama islam (Undang Undang No. 7 Tahun 1989 Pasal

49).

- Bahwa dari keadaan ini saja diketahui bahwa Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam telah bersikap tidak adil dan berpihak kepada Terbanding dalam

kasus ini.

- Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut cukup bagi Majelis Hakim Tinggi

untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

No.ll9/Pdt.G/VZT/2013/PN-LP tanggal 23 Maret 2016 dan mengadili

sendiri dengan mengabulkan Perlawanan Para Pembanding seluruhnya

serta membebankan ongkos perkara kepada Terbanding-Terbanding.

Menimbang bahwa Kuasa Hukum Terbanding semula Terlawan I

mengajukan kontra memori banding, pada pokoknya sebagai berikut ;

I. Memori Banding:

a. Tentang Dasar Hukum Kepemilikan Para Pembanding

1. Bahwa sebagaimana telah dipaparkan dalam agenda pembuktian,

asal objek sengketa yang dimiliki oleh Pembanding adalah dari

masyarakat yang surat- suratnya dikeluarkan oleh Reorganisasi

pembahagiaan tanah pada tahun 1956, dan setelah itu diganti rugi

oleh R. Markasan, selanjutnya tanah tersebut diambil oleh

perkebunan yaitu PTPN II yang semula adalah PTP IX. Selanjutnya

berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001 yang telah

berkekuatan hukum tetap, R. Markasan kembali menguasai tanah

tersebut. Artinya sejak tahun 1950-an sampai sekarang tanah

tersebut tidak pemah dikuasai oleh orang lain khususnya

Terlawan/Terbanding.

2. Bahwa R. Markasan menguasai tanah berdasarkan Ganti Rugi dari

masyarakat dan berkaltan dengan putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-

LP tertanggal 01 Maret 2001 yang telah berkekuatan hukum tetap,

adalah pemilik tanah seluas 57 Ha ditambah 492 Ha dengan total

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 48 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

549 Ha ini baru penguasaan belum ditingkatkan haknya menjadi

sertifikat yang dikehendaki oleh Undang-Undang, jadi tidak ada

larangan orang yang menguasai dan mengusahai tanah tersebut

karena bisa saja ditingkatkan haknya menjadi hak pakai atau hak

guna upah usaha, oleh karena itu jikapun ini dianggap salah bukan

berarti Majelis Hakim mengesampingkan putusan yang telah ada di

atas tenah tersebut, oleh karena itu pertimbangan Majelis Hakim

salah dan keliru, seharusnya dibatalkan terlebih dahulu Putusan No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah

berkekuatan hukum tetap sesuai dengan prosedur hukum yang

berlaku.

Bahwa perlu dijelaskan dalam perkara ini setelah Putusan No.

12/Pdt.G/2001/PN- LP Tertanggal 01 Maret 2001 yang telah

berkekuatan hukum tetap dan telah dilaksanakan Putusan tersebut

dan kemudian PTPN II mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam, dalam keputusannya PTPN n di pihak yang kalah,

dan selanjutnya PTPN II mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi

Sumatera Utara dan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara

menguatkan putusan tersebut dan selanjutnya PTPN II mengajukan

kasasi ke Mahkamah Agung RI dan Mahkamah Agung RI No.

324.K/Pdt/2007 tanggal 17 Juli 2008 menolak kasasi yang diajukan

PTPN II tersebut (Bukti P.l s/d P.XV-40)

3. Bahwa, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI, yang telah

berkekuatan hukum tetap tersebut, keluarlah surat keterangan dari

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menyatakan bahwa tanah

objek sengketa adalah milik R. Markasan (Bukti P-1 s/d XV-41);

4. Bahwa, kemudian setelah itu terjadilah peralihan hak atas tanah

obek sengketa tersebut, diawali dengan R. Markasan menyerahkan

tanah objek sengketa kepada Sutamo (Pembanding I) selanjutnya

Pembanding I menyerahkan kepada Para Pembanding dan orang

lain yang tidak ikut dalam perkara ini tetapi berada didalam objek

sengketa ataupun para Pembanding lainnya menerima penyerahan

dari orang lain, dengan kata lain para Pembanding memperoleh

tanah objek sengketa sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 49 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

dan mengikat secara sah.

- Bahwa secara yuridis Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

12/Pdt.G/PN- LP tertanggal 01 Maret 2001 yang telah berkekuatan hukum

tetap, menjadi dasar hukum yang sah baik dalam penguasaan maupun

peralihan hak yang terjadi atas tanah objek sengketa tersebut kepada Para

Pembanding;

- Bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak dibenarkan menjatuhkan

putusan baru yang menyatakan Terlawan I sebagai pemilik sah atas tanah

yang sudah dinyatakan sebagai milik dari R. markasan, hal ini disebut

dengan perampokan intelektual, sebelum adanya pembatalan terlebih

dahulu terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap yang

melekat di atas tanah objek sengketa.

Kontra Memori Banding :

- Bahwa Terbanding I setelah membaca, mencermati dengan teleti dan

seksama memori banding Para Pembanding yang diajukan Kuasa Hukum

Para Pembanding - semula Para Pelawan/Para Tergugat tertanggal 23 Juli

2016, menurut hemat Terbanding I temyata alasan- alasan Para

Pembanding tidak ada memuat hal-hal baru yang dapat membatalkan

putusan Pengadilan Tingkat Pertama, melainkan hanya merupakan

pengulangan atas hal-hal yang sudah dikemukakan dalam perlawanannya

dan jawab-menjawab serta pada kesimpulan masing-masing pihak, yang

satu dan yang lainnya sudah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat

Pertama dengan baik dan benar;

- Bahwa sebagaimana dalam uraian pertimbangan Majelis Hakim Tingkat

Pertama yang dapat dibaca dari hal. 34 alinea 1, yang antara lain

menyebutkan: Menimbang bahwa bila dicermati gugatan Terlawan I

semula Penggugat.... dst s/d hal. 50, secara jelas dan tegas Majelis Hakim

a quo telah menguraikan dasar kepemilikan atas tanah terperkara baik

yang diajukan oleh Para Pembanding - semula Para Pelawan/Para

Tergugat maupun yang diajukan oleh Terbanding I - semula Terlawan

I/Penggugal serta Turut Terbanding;

- Bahwa pertimbangan Majelis Hakim a quo pada hal. 51 dinyatakan:

“Menimbang bahwa oleh karena bukti para pihak saling bertolak belakang

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 50 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

dan saling meniadakan maka Majelis Hakim akan mencermati bukti-bukti

tersebut”;

- Bahwa dengan membaca secara cermat pertimbangan Majelis Hakim a

quo dari hal. 51 alinea 3, yang antara lain menyebutkan: “Menimbang

bahwa alas hak dari Para Pelawan semula Para Tergugat.... dst s/d hal. 55

alinea 2 ,3 ,4 , 5 yang menyebutkan:

Hal. 55 alinea 2:

“Menimbang, bahwa berdasarkan alat alat bukti yang diajukan oleh para

pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain

temyata bersesuaian dan dari uraian pertimbang tersebut di atas Majelis

berpendapat bahwa Terlawan I semula Penggugat berhasil membuktikan

dalil gugatannya dan para Pelawan semula Penggugat berhasil

membuktikan dalil gugatannya dan Para Pelawan semula Para Tergugat

serta Turut Terlawan XI semula Tergugat XXVIII tidak berhasil

membuktikan dalil-dalil perlawanannya perihal kepemilikan atas objek

perkara.”

Hal. 55 alinea 3:

“Menimbang bahwa oleh karena Para Pelawan semula Para Tergugat

serta Turut Terlawan XI semula Tergugat XXVIII tidak berhasil

membuktikan dalil-dalil perlawanan pokoknya perihal kepemilikan atas

objek perkara maka secara keseluruhan dalil-dalil perlawanan dari Para

Pelawan semula Para Tergugat serta Turut Terlawan XI semula Tergugat

XXVIII haruslah ditolak.”

Hal. 55 alinea 4:

“Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis

hakim berpendapat perlawanan tersebut tidak beralasan hukum sehingga

Perlawanan Para Pelawan semula Para Tergugat dan Perlawanan Turut

Terlawan XI semula Tergugat XXVIII harus dinyatakan tidak tepat dan

tidak beralasan serta Para Pelawan semula Para Tergugat dan Turut

Terlawan XI semula Tergugat XXVIII adalah pelawan-pelawan yang tidak

benar.” i

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 51 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Hal. 55 alinea 5:

“Menimbang bahwa oleh karena perlawanan dinyatakan tidak tepat dan

tidak beralasan maka putusan vertek harus dipertahankan.”

- Bahwa Terbanding I sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim a

quo, sebagaimana yang telah diuraikan dalam kesimpulan Terlawan

I/Penggugat - sekarang Terbanding I pada hal. 27 angka 1 s/d hal. 34;

- Bahwa oleh karena itu sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim

Tinggi untuk menyatakan alasan-alasan (memori) banding Para

Pembanding ditolak;

1. Memori Banding :

b. Dasar Kepemilikan Terbanding I

Bahwa, menurut dalil yang dikemukakan Terbanding I, tanah objek

sengketa diperoleh dari peninggalan orang tuanya sesuai dengan Surat

Penyerahan Tanggal 05 Mei 1961, berkaitan dengan Surat Keterangan

Tanggal 28 Desember 1965, padahal objek sengketa tidak pemah

dikuasai oleh Terbanding I, lagi pula di atas tanah objek sengketa telah

terbit lebih dahulu Surat Reorganisasi milik masyarakat Tahun 1956 dan

dasar dari masyarakat diganti rugi oleh R. Markasan dapat dilihat

didalam Putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-Lp tertanggal 01 Maret 2001

IBukti P.l s/d P.XV-39), sehingga tidak mungkin terbit lagi Surat di atas

tanah objek sengketa (atau dengan tanah yang sama terbit dua surat

tanah).

- Bahwa, para Pembanding baik secara de jure maupun de facto

merupakan penguasa yang sah secara hukum atas tanah yang menjadi

objek sengketa tersebut, sehingga dengan terbitnya putusan verstek

No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP tertanggal 17 Juli 2014 (yang diketahui

para Pembanding setelah adanya aanmaning), yang mana Penggugat

(Terbanding) mengajukan Gugatan kepada Para Pembanding, dan

tidak pemah ada pemberitahuan perihal gugatan. yang SAMPA.I

KEPADA PARA PEMBANDING, bahkan Terbanding yang bertindak

sebagai Penggugat kala itu telah salah dan asal-asalan menetapkan

orang yang akan digugat (tergugat) karena kapasitas tergugat yang

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 52 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

digugat sebahagian besar dalam perkara tersebut bukanlah orang yang

menguasai atau memiliki tanah yang menjadi objek sengketa tesebut,

dibuktikan didalam persidangan Tumt Terlawan tidak pemah hadir dan

tidak pemah sampai panggilan kepada Para Turut Terlawan tersebut

kecuali Turut Terlawan XI, hal ini diketahui didalam persidangan di

mana Terlawan I mengajukan saksi tetapi saksi-saksi tersebut tidak

mengetahui sama sekali siapa sebenamya yang mempunyai objek

sengketa, dan hal ini diperkuat lagi dengan keterangan saksi tersebut

adalah irrelevant dengan perkara ini, dan tidaklah dapat dipedomani

sebagai saksi entah orang mana yang dijadikan Terlawan dalam

perkara itu; katika hal ini dikemukakan para Pembanding dalam

gugatan perlawanannya, Majelis Hakim pengadilan Negeri Lubuk

Pakam tidak memperdulikannya.

- Bahwa jika diperhatikan uraian dasar kepemilikan tanah objek sengketa baik dari para pembanding sendiri maupun terbanding, andai benar Terbanding memiliki tanah tersebut sebagaimana didalilkannya, menjadi pertanyaan besar, kenapa Terbanding tidak

pernah keberatan tanahnya dikuasai oleh PTPN II/PTPN IX, dan ketika

terjadi proses gugat menggugat antara r. markasan dengan pihak PTPN

II/PTPN IX, kemana perginya Penggugat/Terlawan/Terbanding, kenapa

tidak ikut intervensi dalam upaya hukum tersebut untuk

mempertahankan haknya. sungguh aneh majelis hakim yang berjumlah

3 (tiga) orang tersebut tidak menelaah hal ini.

Kontra Memori Banding :

- Bahwa dasar kepemilikan tanah terperkara Terbanding I - semula

Terlawan 1/ Penggugat telah secara jelas dan nyata diuraikan oleh Majelis

Hakim a quo dalam pertimbangan hukumnya pada hal. 55 alinea 1, yang

menyatakan : “Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.VI semula P-6

Akte Pengoperan Hak Dan Kuasa No. 110 tanggal 19 Januari 1979, yang

diperbuat dihadapan Roesli, Notaris, T6-a yakni “Surat Penyerahan” atas

objek perkara dari M. Harahap kepada Suparman diperbuat di bawah

tangan tanggal 5 Mei 1961 yang diketahui oleh Penghulu Marindal dan

juga diperkuat dengan bukti TVI-b semula P-6b yakni “Surat Keterangan”

yang dikeluarkan oleh Assisten Wedana/Ketua Panitia Landreform

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 53 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Ketjamatan Patumbak tanggal 28 Desember 1965 adalah fakta bahwa

objek perkara tersebut diperoleh Muhammad Umar in casu orang tua

Terlawan I dari Suparman pada tanggal 19 Januari 1979, sehingga oleh

karena Muhammad Umar telah meninggal maka objek perkara beralih

kepada Terlawan I (Harromaini) selaku ahli waris dari Aim. Muhammad

Umar, maka dengan demikian Terlawan I (Harromaini) adalah pemilik yang

sah atas objek perkara;

- Bahwa mengenai dasar dari masyarakat diganti rugi oleh R. Markasan

berdasarkan putusan No. 12/Pdt.G/2001 /PN-LP tertanggal 01 Maret 2001

(Bukti P.l s/d P.XV-39), Terbanding I sependapat dengan pertimbangan

hukum Majelis Hakim a quo yang tertuang dalam putusan hal. 51 alinea 6

dan hal. 52 alinea 1, 2, sebagai berikut:

Hal. 51 alinea 6 :

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-I s/d XV-39 dan bukti TT.XI-9

(Salinan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 12/Pdt.G/2001/PN-

LP tanggal 01 Maret 2001 R. Markasan sebagai Penggugat La wan

Tukiran) bahwa Raden Markasan memperoleh tanah dari perorangan

tersebut adalah seluas ± 57 Ha ditambah ± 492 Ha dengan totalnya ± 549

Ha adalah berdasarkan surat ganti rugi tertanggal 8 Juni 1969, tanggal 20

Mei 1971, tanggal 21 Mei 1971, tanggal 20 Desember 1967, tanggal 15

Oktober 1968, tanggal 10 Desember 1967, tanggal 22 Nopember 1967,

tanggal 24 Desember 1967, tanggal 15 Januari 1968, tanggal 12 Agustus

1968, tanggal 14 Agustus 1968, tanggal 14 Agustus 1968, tanggal 16

Pebruari 1968, tanggal 18 Pebruari 1968, tanggal 15 Juli 1968, tanggal 27

Mei 1970, tanggal 16 Oktober 1969, tanggal 10 Agustus 1968, tanggal 20

April 1969, tanggal 9 Agustus 1970 dan tanggal 20 September 1968.”

Hal. 52 alinea 1 :

“Menimbang bahwa bila dicermati dari berbagai surat ganti rugi tersebut

yang menjadi dasar penguasaan Raden Markasan yang jumlah

keseluruhannya ± 549 Ha maka tidak ada nama W Harahap maupun

Suparman (dalam bukti T-6a sebelumnya bukti P-6a dan bukti T-6b

sebelumnya bukti P-6b) sebagai orang yang menjual tanah kepada Raden

Markasan.”

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 54 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Hal. 52 alinea 2 :

“Menimbang bahwa dari berbagai surat ganti rugi tersebut (Vide bukti P-1 s/d XV-39 dan bukti TT.XI-9) dan bukti surat yang disampaikan oleh Para

Pelawan sebelumnya Para Tergugat dalam perkara a quo, Para Pelawan

sebelumnya Para Tergugat tidak dapat memperlihatkan dan juga tidak

dapat menunjukkan dari siapa, dan dibagian mana serta kapan Raden

Markasan di Dusun I Pasar VII Desa Marindal I Kecamatan Patumbak,

Kabupaten Deli Serdang pemah membeli bidang tanah objek sengketa

dengan luas dan batas-batas sebagaimana yang telah diakui oleh para

pihak dalam sidang pemeriksaan objek perkara.” .

- Bahwa pertimbangan Majelis Hakim a quo tersebut di atas ekuivalen

dengan kesimpulan Terlawan I - sekarang Terbanding I sebagaimana

disebut pada hal. 30 alinea 2, yakni : “Bahwa lagi pula memperhatikan

dengan cermat, teliti dan seksama bukti-bukti suratyang diajukan oleh

Penggugat R. Markasan dalam perkara No. l2/PdtG/200l/PN-LP, secara

faktual dari bukti P-1 s/d bukti P-39 tidak satupun dari bukti tersebut yang

menunjukkan ikutnya tanah terperkara ini menjadi bagian dari tanah yang

diperkarakan oleh R. Markasan dimaksud”;

- Bahwa mengenai pihak Tergugat-Tergugat dalam perkara No.

119/Pdt.G/2013/PN-LP yang menurut Pembanding telah salah dan asal-

asalan menetapkan orang yang akan digugat, adalah alasan yang tidak

tepat dan benar, karena terbukti pihak Tergugat-Tergugat dalam perkara

tersebut sekarang menjadi pihak Para Pelawan/Para Pembanding dalam

perkara a quo No. 119/Pdt.G/Vzt/2013/PN-LBP, dan sedangkan pihak

Tergugat lainnya yang tidak menghadiri persidangan adalah merupakan

hak hukumnya;

- Bahwa mengenai gugat menggugat antara R. Markasan dengan pihak

PTPN II/PTPN IX, dimana Pembanding mempertanyakan kemana

perginya Penggugat/Terlawan I/Terbanding I, adalah merupakan hak

privasi Penggugat/Terlawan I/Terbanding I untuk tidak menjelaskannya,

sedangkan ikut tidaknya intervensi dalam perkara dimaksud juga

merupakan hak dari Penggugat/Terlawan I/Terbanding I mencari waktu

yang lebih tepat, yaitu pada saat mengajukan gugatan Reg. No.

119/Pdt.G/2013/PN-LP;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 55 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

2. — Memori Banding Para Pembanding tentang pertimbangan Majelis Hakim

dalam perkara a quo yang salah dan keliru, yaitu :

A. MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM

MENGESAMPINGKAN KEBERADAAN PUTUSAN YANG TELAH

BERKEKUATAN HUKUM TETAP YANG TELAH ADA LEBIH

DAHULU DENGAN OBJEK PERKARA YANG SAMA DAN MASIH

BERLAKU SEBAGAI HUKUM.

- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam

memutuskan secara verzet atas perkara ini tidak mempertimbangkan

fakta-fakta yang dihadirkan para pembanding di persidangan baik

berupa keterangan saksi maupun bukti yang ada.

- Bahwa sebagaimana dalam amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam yang menyatakan perlawanan atas putusan verstek ini tidak

tepat dan tidak beralasan merupakan sebuah kekeliruan karena

Pelawan/Para Pembanding tidak pernah mendapatkan relaas

panggilan untuk menghadiri sidang, jika hanya 1 (satu) pihak saja

yang menyatakan tidak pernah menerima relaas panggilan sidang

mungkin itu dapat dimaklumi akan tetapi dalam perkara ini

sebahagian besar pihak yang berkapasitas sebagai Tergugat tidak

pernah mendapatkan panggilan sidang, bukankah satu kenyataan

yang pantas dan layak untuk diketahui lebih jauh oleh Majelis Hakim

yang memeriksa perkara Verzet ini sedangkan diatas objek sengketa

telah berdiri rumah-rumah permanen lengkap dengan nomor

rumahnya, kenapa panggilan tersebut tidak disampaikan langsung

kepada pemilik rumah, akan tetapi disampaikan melalui aparat desa,

hal ini menunjukkan adanya permainan dan persekongkolan jahat

dalam perkara No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP yang diputus Verstek

tersebut.

- Bahwa perlawanan/verzet yang dilakukan Pelawan/Para Pembanding

merupakan suatu upaya hukum yang harus ditenipuh demi tegaknya

keadilan mengingat tanah yang dijadikan objek perkara, sebelumnya telah

pula dipersengketakan dan sudah mendapat putusan yang berkekuatan

hukum tetap dan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001, dalam kaitannya dengan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 56 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

dasar kepemilikan/penguasaan hak atas tanah tersebut, sehingga jika

putusan verstek ini dibiarkan, hal ini jelas menyalahi peraturan yang

berlaku.

- Bahwa tentang hal ini telah dijelaskan oleh Para Pembanding dalam

persidangan verzet yang diajukan Para Pembanding kemarin, akan tetapi

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak memahami

fungsi/keberadaan/akibat hukum dari putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP

tertanggal 01 Maret 2001 tersebut.

- Bahwa, keberadaan putusan No. I2/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret

2001 ini tidak bisa diabaikan begitu saja, mengingat putusan ini telah

berkekuatan hukum tetap, dan telah dieksekusi mengingat secara sah

pada setiap penguasaan hak dan peralihan yang telah dilakukan para

Pembanding.

- Bahwa pada setiap putusan Pengadilan apalagi yang sudah berkekuatan

hukum tetap menjadi HUKUM YANG BERLAKU dan mengikat untuk para

pihak yang berperkara/terkait maupun objek yang dipersengketakan, dan

akan tetap BERLAKU selama belum ada pembatalan putusan tersebut

oleh putusan Pengadilan lainnya.

- Bahwa Putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001

adalah hukum yang berlaku dan belum dibatalkan, karenanya tidak

dibenarkan adanya putusan lain yang mempersengketakan objek yang

sama, oleh sebab itu keberadaan putusan verstek tersebut adalah

bertentangan dengan hirarki sumber hukum yang diakui di Indonesia.

- Bahwa dalam kasus ini secara detail dalam petitum gugatan

Penggugat/Terlawan/terbanding tidak ada menuntut pembatalan Putusan

No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001, artinya putusan

verstek tidak mengadili masalah pembatalan putusan terdahulu tersebut,

malah mengakui kepemilikan Penggugat/ Terlawan/ Terbanding sebagai

penguasa atas tanah objek perkara, jelas putusan ini bertentangan dengan

putusan terdahulu dan tidak dapat diakui kebenarannya.

- Bahwa peristiwa seperti ini indentik dengan Nebis In Idem, dan hal ini

dilarang dalam undang-undang, karena itu Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam sebagai “Recth Faunding”, seharusnya memutus

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 57 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

dengan menolak gugatan Penggugat ini karena telah ada putusan lain

lebih dahulu.

- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam bersikap tidak

memahami kode etik kehakiman, dan tidak menghormati Majelis Hakim

terdahulu yang telah lebih dahulu mengadili dan memutus perkara ini.

- Bahwa di Negara Republik Indonesia ini, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

Merupakan bagian dari hirarki institusi peradilan (yang ditunjuk untuk

menegakkan keadilan), dan dalam menjalankan kewenangannya melekat

fungsi “yudex facti”, artinya pengadilan Negeri memutus berdasarkan

fakta-fakta yang dihadirkan di persidangan oleh para pihak.

- Bahwa dengan menjatuhkan putusan verstek atas objek perkara yang

sama dengan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001 ini, berarti Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah memicu teijadinya keadaan kacau

(caos) atas penguasaan tanah, sehingga amar putusan verzet yang

menyatakan “para Pelawan/Para Tergugat yang tidak benar” adalah tidak

memiliki alas an hukum/pert1mbangan hukum yang benar;

- Bahwa telah diuraikan di atas bagaimana pentingnya keberadaan putusan

No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001 baik secara yuridis

maupun implementasinya, namun begitu saja disingkirkan oleh majelis

Hakim Pengadilan Negeri Lubnk Pakam, oleh karena itu Para

Pelawan/Para Pembanding sangat keberatan dengan amamya dal am

Putusan Verzet “mempertahankan putusan verstek No.

119/Pdt.G/2013/PN-LP tertanggal 17 Juli 2014”.

- Bahwa, oleh karenanya putusan verzet tersebut harus dibatalkan,

mengingat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

mengesampingkan/mengabaikan Putusan No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP

tertanggal 01 Maret 2001, sementara jelas sudah dengan lahirnya putusan

verstek memiliki korelasi/kaitan hukum dengan putusan terdahulu yaituNo.

12/Pdt.G/2001/PN-LP tertanggal 01 Maret 2001.

- Bahwa dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim pengadilan Negeri

Lubuk Pakam telah bersikap tidak prosedur sesuai aturan hukum dengan

mempertimbangkan/mengakaji kembali secara sendiri putusan yang sudah

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 58 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

berkekuatan hukum tetap, karena gugatan Penggugat tidak meminta

pembatalan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap ini.

- Bahwa tidak dibutuhkan lagi pertimbangan hukum sendiri Majelis Hakim

Pengadilan negeri Lubuk Pakam, melainkan harus mengikuti

pertimbangan hukum yang sudah tetap sebagaimana dimaksud dalam

putusan yang sudah tetap tersebut, yang berarti putusan verstek yang

mengukuhkan Terbanding I sebagai pemilik tanah adalah putusan yang

melanggar hukum dan membawa kekacauan.

Kontra Memori Banding :

- Bahwa menurut Para Pembanding mengenai amar putusan Pengadilan

Negeri Lubuk Pakam yang menyatakan perlawanan atas putusan verstek

ini tidak tepat dan tidak beralasan karena Para Pelawan/Para Pembanding

tidak pemah mendapatkan relaas panggilan untuk mengahadiri sidang,

sehingga menyatakan pula adanya permainan dan persekongkolan jahat

dalam perkara No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP yang diputus verstek tersebut,

adalah alasan yang tidak berdasar hukum, oleh karena dalam

pertimbangan Majelis Hakim a quo pada hal. 55 alinea 3 dan 4 yang

dimaksud dengan perlawanan tersebut tidak tepat dan tidak beralasan

hukum disebabkan Para Pelawan - semula Para Tergugat serta Turut

Terlawan XI - semula Tergugat XXVIII tidak berhasil membuktikan dalil-

dalil perlawanan pokoknya perihal kepemilikan atas objek perkara maka

secara keseluruhan dalil-dalil perlawanan dari Para Pelawan - semula

Para Tergugat serta Turut Terlawan XI - semula Tergugat XXVIII haruslah

ditolak;

- Bahwa penolakan dalil-dalil perlawanan dari Para Pelawan - semula Para

Tergugat serta Turut Terlawan XI - semula Tergugat XXVIII tersebut di

atas setelah Majelis Hakim a quo mempertimbangkan dan menyatakan

Perlawanan Para Pelawan - semula Para Tergugat dan Turut Terlawan XI

- semula Tergugat XXVIII tidak tepat dan tidak beralasan;

- Bahwa mengenai Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP tanggal 01 Maret 2001 dalam kaitannya dengan

dasar kepemilikan/penguasaan serta pengalihan hak atas tanah yang

menurut Para Pembanding jika putusan verstek dibiarkan, hal ini

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 59 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

menyalahi peraturan yang berlaku, mengingat putusan No.

12/Pdt.G/2001/PN-LP tanggal 01 Maret 2001 telah berkekuatan hukum

tetap dan telah dieksekusi, adalah alasan yang tidak berdasarkan hukum,

oleh karena seluruh bukti-bukti penguasaan tanah yang terkait dengan

putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 12/Pdt.G/2001/PN-LP

tanggal 01 Maret 2001, yaitu bukti P-I s/d XV-39 dan bukti TT.XI-IX, tidak

ada nama W Harahap maupun Suparman (dalam bukti T-6a semula bukti

P-6a dan bukti T-6b semula bukti P-6b) sebagai orang yang menjual tanah

kepada Raden Markasan;

Bahwa lagi pula meskipun Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

12/Pdt.G/2001/PN- LP tertanggal 01 Maret 2001 telah mempunyai

kekuatan hukum tetap akan tetapi terhadapnya belum pemah dilakukan

sita jaminan/sita eksekusi apalagi ekselaisi pengosongan, maka substansi

luas tanah keseluruhan 549 Ha yang terurai dalam putusan tersebut masih

bersifat mengambang, maka menurut hukum seharusnya Para

Pembanding - semula Para Pelawan/Para Tergugat tidak diperkenankan

melakukan pengalihan atas tanah yang tidak jelas kepada pihak lain tidak

terkecuali terhadap Para Pelawan/Para Terlawan - semula Para Tergugat

lainnya;

2. - Memori Banding :

B. Pertimbangan majelis hakim dalam perkara a quo melanggar pasal 189 rbg/178 hir

- Bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak dibenarkan untuk

menguji ulang, putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap ini

melainkan hanya mematuhi/menegakkan apa yang sudah diputus

secara tetap dalam putusan ini, selain itu juga menguji ulang juga

tidak dibolehkan kerana tidak ada tuntutan untuk itu dari Penggugat,

sehingga apa yang diputuskan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

dalam putusan verzet nya sudah melampaui kewenangannya

sebagai Pengadilan Negeri dan bertentangan dengan azas dimana

hakim perdata bersifat pasif dalam mengadili dan memutus perkara

perdata akan tetapi dalam perkara ini Majelis Hakim membuat sendiri

Amar Putusan yaitu :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

H ahHalaman 60 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

- Menyatakan bahwa perlawanan terhadap putusan Verstek No.

119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014 tidak tepat dan

tidak beralasan.

- Menyatakan oleh karena itu Para Pelawan semula Para

Tergugat adalah Para Pelawan yang tidak benar, dan Turut

Terlawan XI semula Tergugat XXVIII juga dinyatakan sebagai

Turut Terlawan yang tidak benar.

- Mempertahankan putusan Verstek No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP

tanggal 17 Juli 2014.

- Menghukum Para Pelawan semula Para Tergugat untuk

membayar biaya perkara sejumlah Rp. 9.166.000,- (Sembilan

juta seratus enam puluh enam ribu rupiah).

- Sedangkan amar Putusan yang dibuat oleh Majelis Hakim tersebut tidak

ada dipinta oleh Terbanding I, dari itu Putusan yang dibuat Majelis Hakim

tersebut bertentangan dengan Undag-undang sebagaimana disebutkan

dalam Pasal 189 R.Bg/178 H.I.R ayat (3) yang berbunyi “Hakim dilarang

menjatuhkan putusan atas hal-hal yang tidak diminta atau mengabulkan

lebih daripada yang digugat”;

Kontra Memori Banding:

- Bahwa Para Pembanding - semula Para Pelawan/Para Tergugat telah

menyatakan pendapat yang keliru dalam memaknai pasal 189 R.Bg/178 HIR

ayat (3) yang berbunyi “Hakim dilarang menjatuhkan putusan atas hal-hal

yang tidak diminta atau mengabulkan lebih dari pada yang digugat” dengan

kaitannya atas Amar Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN-LBP tanggal 24 2016 tersebut;

- Bahwa Para Pelawan telah mengajukan perlawanan atas putusan verstek

No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP tanggal 17 Juli 2014, yang disebut sebagai verzet

terhadap putusan verstek dengan registrasi perkara No.

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN-LBP, dimana Para Pelawan semula Para Tergugat

bertindak yang mengajukan keberatan-keberatannya terhadap dalil-dalil

gugatan dalam putusan verstek dimaksud;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 61 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

- bahwa berdasarkan perkara verzet tersebutlah Majelis Hakim a quo

memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara verzet tersebut,

sebagaimana dalam amar putusan yang telah diuraikan;

- Bahwa adapun amar putusan verzet tersebut sedemikian rupa adalah

dikarenakan dalil-dalil perlawanan Para Pelawan tidak tepat dan tidak

beralasan, maka secara mutatis mutandis Majelis Hakim a quo haruslah

mencantumkan amar berisi penegasan menguatkan putusan verstek (lihat :

M. Yahya Harahap, S.H., Hukum Acara Perdata hal. 412, penerbit Sinar

Grafika, tahun 2004);

- Bahwa semula Penggugat - sekarang Terlawan I/Terbanding I telah

mendalilkan gugatannya sebagaimana terurai dalam dalil-dalil posita dan

petitum, secara jelas dan tegas Penggugat telah meminta akan apa yang

diputuskan oleh Majelis Hakim, dan lahirlah putusan verstek;

- Bahwa sedangkan verzet atas putusan verstek adalah merupakan dalil-dalil

bantahan terhadap dalil-dalil gugatan semula, oleh karena itu Terlawan

l/Terbanding I tidak mengajukan lagi dalil-dalil petitum, sehingga amar

putusan Majelis Hakim a quo dalam perkara verzet adalah merupakan

kewenangannya yang secara mutatis mutandis harus memutuskan

sedemikian rupa;

2. Memori Banding :

C. Putusan verstek No. 119/Pdt.g/2013/PN-Lp jo putusan verzet no.

119/Pdt.G/vzt/2013/pn-lp yang diputus Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

merupakan salah dan keliru;

Bahwa putusan verstek ini tidak layak untuk dipertahankan karena mengandung

cacat hukum dalam setiap pertimbangannya, secara singkat dapat disimpulkan

kelemahan putusan verstek No. 199/Pdt.G/2013/PN-LP tersebut adalah :

1. Tidak semua pemilik tanah dijadikan Tergugat, sehingga jelas gugatan

tersebut adalah kurang pihak sekaligus error inperson karena tidak memiliki

kaitan dengan objek perara;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 62 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

2. Putusan tersebut melanggar kompetensi absolute peradilan dalam hal ini

bertentangan dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama, dengan mengesahkan masalah pemikahan dan menyatakan objek

sengketa adalah tanah warisan sedangkan ini wewenang Pengadilan Agama

karena Terbanding adalah beragama Islam (Undang-Undang No. 7 Tahun

1989 Pasal 49);

- Bahwa dari keadaan ini saja diketahui bahwa Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam telah bersikap tidak adil dan berpihak kepada Terbanding dalam

kasus ini;

- Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut cukup bagi Majelis Hakim Tinggi

untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN- LP tanggal 23 Maret 2016 dan mengadili sendiri

dengan mengabulkan Perlawanan Para Pembanding seluruhnya serta

membebankan ongkos perkara kepada Terbanding-terbanding;

Kontra Memori Banding:

- Bahwa terhadap alasan-alasan Para Pembanding tersebut di atas

haruslah dinyatakan ditolak, oleh karena terhadap tanah terperkara

berdasarkan putusan verstek dan verzet adalah kepunyaan

Penggugat/Terlawan I - sekarang Terbanding I, oleh karena itu tidak ada

dua oknum yang berhak atas tanah terperkara;

- Bahwa menurut Para Pembanding adanya kelemahan putusan

verstek No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP yang berkaitan dengan gugatan

tersebut kurang pihak sekaligus error imperson karena tidak memiliki

kaitan dengan objek perkara, adalah alasan yang tidak tepat dan benar

oleh karena dalam gugatan perkara No. 119/Pdt.G/2013/PN-LP tidak

ditemukan pihak-pihak yang harus digugat lagi;

- Bahwa menurut Para Pembanding adanya kelemahan putusan verstek

No.119/Pdt.G/2013/PN-LP yang berkaitan dengan putusan tersebut

melanggar kompetensi absolut peradilan dalam hal ini bertentangan

dengan undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama,

adalah alasan yang tidak tepat dan benar, oleh karena bila diperhatikan

dengan teliti dan cermat dalil-dalil petitum gugatan Penggugat pada

perkara tersebut yaitu petitum angka 3, 4 dan 5 adalah mengenai

permintaan agar menyatakan sah akte-akte dan tidak meminta

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 63 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

tentang penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris, penentuan

mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris

dan melaksanakan pembagian harta peninggalan (UU No. 7 tahun 1989

pasal 49 ayat 3), maka jelas dan terang Putusan Verstek Majelis Hakim a

quo tidak bertentangan secara absolut untuk memeriksa, mengadili dan

memutuskan perkara dimaksud;Bahwa berdasarkan dalil-dalil kontra

memori banding Terbanding I - semula Terlawan I/Penggugat yang telah

diuraikan di atas telah mematahkan dalil-dalil memori banding Para

Pembanding - semula Para Pelawan/Para Tergugat, dan oleh karena itu

dimohonkan kepada Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan untuk

menolak dalil-dalil memori banding Para Pembanding tersebut dengan

seluruhnya;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca dan

meneliti serta memeriksa dengan seksama berkas perkara beserta turunan

resmi putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 119/Pdt.G/Vzt/2013/PN

Lbp tanggal 24 Maret 2016, Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding

sependapat dengan pertimbangan hukum putusan Majelis Hakim Pengadilan

tingkat pertama yang telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar

menurut hukum, oleh karenanya pertimbangan tersebut dapat disetujui dan

dijadikan sebagai pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat banding sendiri

dalam memutus perkara ini ditingkat banding dengan tambahan pertimbangan

sebagai berikut;

Menimbang, bahwa Para Pelawan dalam hal mengajukan perlawanan

pertama sekali seharusnya menjawab atau mendalilkan dan menjelaskan

terlebih dahulu alasan-alasan ketidakhadiran mereka dalam pemeriksaan

perkara Nomor 119/Pdt.G/2013/PN.Lbp tanggal 17 Juli 2014 tersebut, apakah

mereka tidak hadir karena tidak dipanggil secara patut atau tidak, Para Pelawan

dalam surat perlawanannya tidak secara tegas menyinggung tentang

ketidakhadiran Para Pelawan semula Para Tergugat dalam sidang

pemeriksaan perkara pokok yaitu perkara Nomor 119/Pdt.G/2013/PN.Lbp

tanggal 17 Juli 2014 dalam perkara mana Para Pelawan berkedudukan sebagai

Tergugat-tergugat dan Turut Tergugat yang selama pemeriksaan perkara

mereka tidak pernah hadir walaupun sudah dipanggil secara patut sebagaimana

yang telah dipertimbangkan dalam putusan perkara tersebut yang

mengakibatkan putusan diambil tanpa kehadiran Para Tergugat dan Turut

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 64 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Tergugat atau putusan Verstek, dalil Para Pelawan semula para Tergugat yang

menyatakan tidak pernah dipanggil seharusnya menunjuk dan sekaligus

membantah surat panggilan yang telah dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri

Lubuk Pakam, hal mana tidak ada didalilkan oleh Para Pelawan semula para

Tergugat, dari pertimbangan tersebut Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa

apa yang telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Tingkat Pertama antara lain

menyatakan bahwa para Pelawan dan Turut Terlawan sekarang Para

Pelawan/Para Pembanding tidak hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil

secara patut yang selanjutanya putusan diambil secara verstek sudah benar

dan tepat, maka perlawanan aquo menjadi tidak beralasan menurut hukum;

Menimbang, bahwa demikian juga dalil-dalil yang dikemukakan Para

Pelawanan yang secara langsung mendalilkan pada masalah sengketa

kepemilikan, namun dalam hal ini tidak jelas dalil kepemilikan yg dikemukakan

oleh para Pelawan, Pelawan I yang dahulu sebagai Tergugat IV mendalilkan

sebagai pemilik terhadap objek perkara dalam perkara Perdata Nomor

119/Pdt.G/2013/PN.Lbp tanggal 17 Juli 2014 dengan luas 35.986 m2 (tiga puluh

lima ribu sembilan ratus delapan puluh enam meter bujur sangkar), akan tetapi

karena Perlawanan ini diajukan oleh beberapa Pelawan dan dalam dalil

perlawanan tidak secara jelas bagaimana kedudukan masing-masing Pelawan

dalam hubungannya dengan kepemilikan tanah objek perkara, oleh karena itu

perlawanan para Pelawan menjadi tidak jelas dan tidak berdasar hukum;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dalil dalam memori banding

yang diajukan oleh Pembanding I dan II adalah merupakan dalil-dalil yang

telah dikemukakan dalam uraian perlawanan dan sudah dipertimbangkan dalam

pertimbangan Pengadilan Tingkat Pertama dalam putusan perlawanan aquo,

karenanya dianggap sudah dipertimbangkan dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa Para Pembanding dalam memori bandingnya telah

mengemukakan eksepsi baik mengenai eksepsi kurang pihak, gugatan tidak

jelas, dan juga mengenai kewenangan absolut yang mendalilkan bahwa perkara

ini adalah tentang warisan orang yang beragama Islam maka seharusnya

menjadi kewenangan Pengadilan Agama, mengenai eksepsi ini karena ini baru

diajukan dalam memori banding bukan dalam perlawanan/jawaban terhadap

gugatan dan oleh karenanya tidak ada kesempatan bagi Terlawan semula

Penggugat sekarang Terbanding untuk mengajukan bantahan terhadap eksepsi

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 65 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

tersebut, seharusnya eksepsi seperti ini diajukan bersama-sama dengan

perlawanan agar ada kesempatan bagi para pihak untuk jawab menjawab;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan diatas karena eksepsi ini

diajukan dalam memori banding, maka pengajuannya tidak tepat dan oleh

karena itu tidak perlu dipertimbangkan lagi dan dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa mengenai substansi dalam memori banding dari

para Pembanding menurut Pengadilan Tinggi sudah termasuk yang telah

dipertimbangkan dalam pertimbangan pengadilan tingkat pertama, karenanya

dengan mengambil alih pertimbangan Pengadilan Negeri tersebut maka memori

banding ini juga haruslah dikesampingkan;

Menimbang, bahwa karena Pembanding I semula Turut Terlawan XI dan

Pembanding II semula Pelawan I s/d XV tetap dipihak yang kalah, maka

haruslah dihukum untuk membayar semua biaya dalam kedua tingkat

Pengadilan;

Mengingat peraturan hukum dari perundang-undangan yang berlaku,

khususnya Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo Undang-

Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum), RBg serta ketentuan

hukum lain yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I :

1. Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding I semula

Turut Terlawan XI dan Pembanding II semula Pelawan I s/d XV tersebut ;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor

119/Pdt.G/Vzt/2013/PN Lbp., tanggal 24 Maret 2016 yang dimohonkan

banding;

3. Menghukum Pembanding I semula Turut Terlawan XI dan Pembanding II

semula Pelawan I s/d XV untuk membayar ongkos perkara pada kedua

tingkat Peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 150.000,-

(seratus lima puluh ribu rupiah) ;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 66 dari 66 halaman Putusan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2017 oleh kami:

BANTU GINTING, SH sebagai Ketua Majelis dan DALIUN SAILAN, SH.MH dan

BINSAR SIREGAR, SH.MHum masing-masing sebagai Hakim Anggota

berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadian Tinggi Medan Nomor

221/PDT/2017/PT MDN, tanggal 8 Agustus 2017 untuk memeriksa perkara ini

dalam tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari Kamis tanggal 16 Nopember 2017 oleh kami:

DALIUN SAILAN,SH.MH sebagai Ketua Majelis, dan didampingi

BINSAR SIREGAR,SH.M.Hum dan PONTAS EFENDI,SH.MH masing-masing

sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan

Tinggi Medan Nomor 221/PDT/2017/PT MDN, tanggal 8 Nopember 2017,

dibantu oleh FARIDA MALEM,SH.MH sebagai Panitera Pengganti pada

Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang

berperkara maupun Kuasa Hukumnya;

Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

ttd ttd

BINSAR SIREGAR,SH.M.Hum DALIUN SAILAN,SH.MH

ttd

PONTAS EFENDI,SH.MH

Panitera Pengganti,

ttd

FARIDA MALEM,SH.MH

Perincian biaya proses: 1. Meterai Rp 6.000,- 2. Redaksi Rp 5.000,- 3. Leges Rp 3.000,- 4. Pemberkasan Rp 136.000,- Jumlah Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)