PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · PDF filepembunuhan atas diri korban HAMONANGAN ......
Click here to load reader
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · PDF filepembunuhan atas diri korban HAMONANGAN ......
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 1 dari 20 Hal.
P U T U S A N Nomor : 36/PID.SUS.ANAK/2016/PT- MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Anak : Nama lengkap : Terdakwa Anak
Tempat Lahir : Medan
Umur / Tanggal lahir : 16 Tahun / 19 April 2000
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Perjuangan Desa Bulan Suari Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
Agama : Kristen Katolik
Pekerjaan : Buruh bangunan
Pendidikan : S M P
Anak ditahan dalam Tahanan LP. Anak oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 26 Juli 2016 sampai dengan tanggal 1 Agustus 2016:
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 2 Agustus 2016 sampai
dengan tanggal 9 Agustus 2016;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 9 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 13
Agustus 2016;
4. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 14
Agustus 2016 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2016;
5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri
sejak tanggal 16 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2016;
6. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 26
Agustus 2016 sampai dengan tanggal 09 September 2016;
7. Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 08 September 20016 sampai
dengan tanggal 17 September 2016 ;
8. Diperpanjang oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 18
September 2016 sampai dengan tanggal 02 Oktober 2016
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 2 dari 20 Hal.
Anak di persidangan didampingi oleh Henry Jahotman Sinaga, S.H., dan
Yenzarmon, SH Penasehat Hukum pada Kantor Hukum Henry J Sinaga, SH &
Associates beralamat kantor di Jalan A.R Hakim / Bakti No. 153 C berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 September 2016 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan Nomor W2-U4/168 HKM
01.10/IX/2016 tanggal 08-09-2016;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;
Telah membaca :
Membaca, Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10
Oktober 2016 No.36/Pid.Sus.Anak/2016/PT-Mdn.- tentang Penunjukan Hakim dan
Panitera Pengganti;
Membaca, berkas perkara No.41/Pid.Sus.Anak/2016/PN-Lbp.- tanggal 2
September 2016 dan surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Membaca, Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk:PDM-
10.a/Epp.2/08/2016 tanggal 08 Agustus 2016, yang dengan dakwaan sebagai
berikut :
PERTAMA
PRIMAIR
Bahwa Ia terdakwa Anak berumur 16 (enam belas) tahun bersama dengan
temannya Terdakwa II dan Terdakwa III (penuntutannya dilakukan secara
terpisah), pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016 atau pada suatu waktu
setidak-tidaknya dalam bulan Juli 2016 bertempat di daerah Selambo Medan Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang atau pada suatu tempat setidak-tidaknya
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, melakukan
perbuatan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu melakukan,
menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatan merampas nyawa
HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa
dengan cara :
Berawal pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2016 sekira pukul 21.00 Wib, Terdakwa
Anak bersama dengan temannya Terdakwa II dan Terdakwa III berkumpul di
rumah Terdakwa IV di jalan Jermal XV Kampung Keramat Kuda/Indah Desa
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 3 dari 20 Hal.
gotong royong Kec. Percut Seituan Kab. Deli Serdang untuk merencanakan
pembunuhan atas diri korban HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR karena
merasa sakit hati atas perkataan korban HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR
yang menghina keluarga Terdakwa II disampaikan baik kepada teman-teman dan
pacarnya dan rencananya mayat korban diangkut dengan mobil XENIA warna
Silver Nopol BK 1434 JV milik korban dan dibuang ke daerah Galang Kab. Deli
Serdang lalu pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016, Terdakwa II
menghubungi korban untuk menggadaikan sepeda motor miliknya selanjutnya Ia
menghubungi terdakwa Anak untuk mempersiapkan parang lalu mengendarai
sepeda motor miliknya dan mengikuti mobil yang dikendarai Terdakwa II bersama
korban selanjutnya Terdakwa II mengajak korban ke jalan Selambo Medan Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Serdang dekat Kampung Karo Daerah Jati-jatian dan di
tengah perjalanan Terdakwa II turun dari mobil lalu mendekati terdakwa Anak yang
mengikuti dari belakang mengatakan Sudah gas, tidak menunggu lama terdakwa
Anak mengambil parang yang telah dipersiapkannya langsung mendekati korban
yang sudah turun dari mobilnya lalu mengarahkan parang dan membacok kepala
bagian kiri korban sehingga korban mengalami luka pada kepalanya seterusnya
korban berlari menghindari terdakwa namun terdakwa dan Terdakwa II mengejar
korban, terdakwa Anak membacok kepala dan badan korban menggunakan
parang sebanyak 5 (lima) kali sehingga korban merasakan sakit dan luka di kepala
dan badannya, korban jatuh ke tanah selanjutnya terdakwa berkata kepada
Terdakwa II Sudah la lae, mana pisau kau, cucukkan la, lalu Terdakwa II menikan
perut korban sebanyak 3 (tiga) kali menggunakan sebilah pisau sehingga korban
luka dan tidak berdaya lagi secepatnya Terdakwa II menghubungi sepupunya
Terdakwa III menggunakan hand phone mengatakan Sudah itu bang, kemari
abang untuk bawa mobilnya, ini kami di Kampung Karo karena belum datang juga
maka terdakwa dan Terdakwa II menaiki sepeda motor menjemput temannya
Terdakwa III ke simpang dekat rumahnya dan bersama-sama ke tempat kejadian
lalu Terdakwa III mengatakan “Sudah gila kalian, sudahlah tidak usah jadi lalu
Terdakwa II mengatakan tolong la bang, tolong la bang dan Terdakwa III mau
membawa mobil korban, Terdakwa II mengambil sebuah goni plastik dari sekitar
tempat kejadian digunakan menutupi kepala korban supaya darahnya tidak
menetes di dalam mobil, korban yang saat itu merintih kesakitan dimasukkan ke
dalam bagasi mobil seterusnya Terdakwa III bersama terdakwa Anak mengendarai
mobil korban sedangkan Terdakwa II mengendarai sepeda motor mengikuti dari
belakang sesampainya di SPBU jalan Galang korban dibuang, terdakwa dan
kedua temannya pergi mengendarai mobil korban menuju daerah Langkat, akibat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 4 dari 20 Hal.
perbuatan terdakwa maka HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR mengalami
luka-luka di tubuhnya sebagai berikut :
- dijumpai luka robek pada kepala, dahi pelipis, pipi, telinga, lengan atas, lengan
bawah, tangan kanan dan kiri, jari tangan kanan dan kiri, perut, pinggang dan
pinggul dijumpai luka memar pada bahu kanan.
-dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai pecahnya tulang tengkorak kepala,
pendarahan jaringan otak dan dasar otak, resapan darah pada kepala diafragma,
kantung lambung dan kantung jantung.
-dijumpai luka robek pada limpa, diafragma kantung lambung, kantung jantung,
paru-paru, jantung dan pembuluh darah besar jantung.
-dijumpai rongga dada kiri berisi cairan darah sebanyak 500 CC
Sehingga dari hasil pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam mayat diperoleh
kesimpulan HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR meninggal dunia disebabkan
pendarahan yang banyak pada rongga dada kiri akibat luka tusuk pada pinggang
kiri menembus paru-paru, jantung dan robeknya pembuluh darah besar jantung
disertai dengan pendarahan pada jaringan otak besar dan dasar otak akibat luka
bacok pada kepala, sebagaimana disebutkan dalam Visum et Refertum No.
B/09/VII/2016/Reskrim tanggal 23 Juli 2016 yang dibuat ditandatangani oleh dr.
GUNTUR BUMI NASUTION, Sp.F. pada RS BHAYANGKARA TK.II MEDAN/FK
USU lalu pada tanggal 23 Juli 2016, saksi INTAN AFRIDAWATY SIPANGKAR
membuat laporan ke Polres Deli Serdang untuk penyidikan lebih lanjut.
Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 340 Jo. 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. UU RI Nomor : 11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak.
SUBSIDIAIR
Bahwa Ia terdakwa Anak berumur 16 (enam belas) tahun bersama dengan
temannya Terdakwa II dan Terdakwa III (penuntutannya dilakukan secara
terpisah), pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016 atau pada suatu waktu
setidak-tidaknya dalam bulan Juli 2016 bertempat di daerah Selambo Medan Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang atau pada suatu tempat setidak-tidaknya
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, melakukan
perbuatan dengan sengaja melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta
melakukan perbuatan merampas nyawa orang lain yang diikuti, disertai atau
didahului oleh suatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya atau untuk melepaskan diri
sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan ataupun
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 5 dari 20 Hal.
untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan
hukum, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara :
Berawal pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016, Terdakwa II menghubungi
korban untuk menggadaikan sepeda motor miliknya selanjutnya Ia menghubungi
terdakwa Anak untuk mempersiapkan parang lalu mengendarai sepeda motor
miliknya dan mengikuti mobil yang dikendarai Terdakwa II bersama korban
selanjutnya Terdakwa II mengajak korban ke jalan Selambo Medan Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Serdang dekat Kampung Karo Daerah Jati-jatian dan di tengah
perjalanan Terdakwa II turun dari mobil lalu mendekati terdakwa Anak yang
mengikuti dari belakang mengatakan Sudah gas, tidak menunggu lama terdakwa
Anak mengambil parang yang telah dipersiapkannya langsung mendekati korban
yang sudah turun dari mobilnya lalu mengarahkan parang dan membacok kepala
bagian kiri korban sehingga korban mengalami luka pada kepalanya seterusnya
korban berlari menghindari terdakwa namun terdakwa dan Terdakwa II mengejar
korban, terdakwa Anak membacok kepala dan badan korban menggunakan
parang sebanyak 5 (lima) kali sehingga korban merasakan sakit dan luka di kepala
dan badannya, korban jatuh ke tanah selanjutnya terdakwa berkata kepada
Terdakwa II Sudah la lae, mana pisau kau, cucukkan la, lalu Terdakwa II menikan
perut korban sebanyak 3 (tiga) kali menggunakan sebilah pisau sehingga korban
luka dan tidak berdaya lagi secepatnya Terdakwa II menghubungi sepupunya
Terdakwa III menggunakan hand phone mengatakan Sudah itu bang, kemari
abang untuk bawa mobilnya, ini kami di Kampung Karo karena belum datang juga
maka terdakwa dan Terdakwa II menaiki sepeda motor menjemput temannya
Terdakwa III ke simpang dekat rumahnya dan bersama-sama ke tempat kejadian
lalu Terdakwa III mengatakan Sudah gila kalian, sudahlah tidak usah jadi lalu
Terdakwa II mengatakan tolong la bang, tolong la bang dan Terdakwa III mau
membawa mobil korban, Terdakwa II mengambil sebuah goni plastik dari sekitar
tempat kejadian digunakan menutupi kepala korban supaya darahnya tidak
menetes di dalam mobil, korban yang saat itu merintih kesakita dimasukkan ke
dalam bagasi mobil seterusnya Terdakwa III bersama terdakwa Anak mengendarai
mobil korban sedangkan Terdakwa II mengendarai sepeda motor mengikuti dari
belakang sesampainya di SPBU jalan Galang korban dibuang, terdakwa dan
kedua temannya pergi mengendarai mobil korban menuju daerah Langkat, akibat
perbuatan terdakwa maka HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR meninggal
dunia disebabkan pendarahan yang banyak pada rongga dada kiri akibat luka
tusuk pada pinggang kiri menembus paru-paru, jantung dan robeknya pembuluh
darah besar jantung disertai dengan pendarahan pada jaringan otak besar dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 6 dari 20 Hal.
dasar otak akibat luka bacok pada kepala, sebagaimana disebutkan dalam Visum
et Refertum No. B/09/VII/2016/Reskrim tanggal 23 Juli 2016 yang dibuat
ditandatangani oleh dr. GUNTUR BUMI NASUTION, Sp.F. pada RS
BHAYANGKARA TK.II MEDAN/FK USU lalu dan pada tanggal 23 Juli 2016, saksi
INTAN AFRIDAWATY SIPANGKAR membuat laporan ke Polres Deli Serdang
untuk penyidikan lebih lanjut.
Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 339 Jo. 55 Ayat (1) Ke-1 KUH Pidana Jo. UU RI Nomor : 11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
LEBIH SUBSIDIAIR
Bahwa Ia terdakwa Anak berumur 16 (enam belas) tahun bersama dengan
temannya Terdakwa II dan Terdakwa III (penuntutannya dilakukan secara
terpisah), pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016 atau pada suatu waktu
setidak-tidaknya dalam bulan Juli 2016 bertempat di daerah Selambo Medan Kec.
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang atau pada suatu tempat setidak-tidaknya
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, melakukan
perbuatan dengan sengaja melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta
melakukan perbuatan merampas nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan
terdakwa dengan cara :
Berawal pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016, Terdakwa II menghubungi
korban untuk menggadaikan sepeda motor miliknya selanjutnya Ia menghubungi
terdakwa Anak untuk mempersiapkan parang lalu mengendarai sepeda motor
miliknya dan mengikuti mobil yang dikendarai Terdakwa II bersama korban
selanjutnya Terdakwa II mengajak korban ke jalan Selambo Medan Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Serdang dekat Kampung Karo Daerah Jati-jatian dan di tengah
perjalanan Terdakwa II turun dari mobil lalu mendekati terdakwa Anak yang
mengikuti dari belakang mengatakan Sudah gas, tidak menunggu lama terdakwa
Anak mengambil parang yang telah dipersiapkannya langsung mendekati korban
yang sudah turun dari mobilnya lalu mengarahkan parang dan membacok kepala
bagian kiri korban sehingga korban mengalami luka pada kepalanya seterusnya
korban berlari menghindari terdakwa namun terdakwa dan Terdakwa II mengejar
korban, terdakwa Anak membacok kepala dan badan korban menggunakan
parang sebanyak 5 (lima) kali sehingga korban merasakan sakit dan luka di kepala
dan badannya, korban jatuh ke tanah selanjutnya terdakwa berkata kepada
Terdakwa II Sudah la lae, mana pisau kau, cucukkan la, lalu Terdakwa II menikam
perut korban sebanyak 3 (tiga) kali menggunakan sebilah pisau sehingga korban
luka dan tidak berdaya lagi secepatnya Terdakwa II menghubungi sepupunya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 7 dari 20 Hal.
Terdakwa III menggunakan hand phone mengatakan Sudah itu bang, kemari
abang untuk bawa mobilnya, ini kami di Kampung Karo karena belum datang juga
maka terdakwa dan Terdakwa II menaiki sepeda motor menjemput temannya
Terdakwa III ke simpang dekat rumahnya dan bersama-sama ke tempat kejadian
lalu Terdakwa III mengatakan Sudah gila kalian, sudahlah tidak usah jadi lalu
Terdakwa II mengatakan tolong la bang, tolong la bang dan Terdakwa III mau
membawa mobil korban, Terdakwa II mengambil sebuah goni plastik dari sekitar
tempat kejadian digunakan menutupi kepala korban supaya darahnya tidak
menetes di dalam mobil, korban yang saat itu merintih kesakitan dimasukkan ke
dalam bagasi mobil seterusnya Terdakwa III bersama terdakwa Anak mengendarai
mobil korban sedangkan Terdakwa II mengendarai sepeda motor mengikuti dari
belakang sesampainya di SPBU jalan Galang korban dibuang, terdakwa dan
kedua temannya pergi mengendarai mobil korban menuju daerah Langkat, akibat
perbuatan terdakwa maka HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR meninggal
dunia disebabkan pendarahan yang banyak pada rongga dada kiri akibat luka
tusuk pada pinggang kiri menembus paru-paru, jantung dan robeknya pembuluh
darah besar jantung disertai dengan pendarahan pada jaringan otak besar dan
dasar otak akibat luka bacok pada kepala, sebagaimana disebutkan dalam Visum
et Refertum No. B/09/VII/2016/Reskrim tanggal 23 Juli 2016 yang dibuat
ditandatangani oleh dr. GUNTUR BUMI NASUTION, Sp.F. pada RS
BHAYANGKARA TK.II MEDAN/FK USU lalu dan pada tanggal 23 Juli 2016, saksi
INTAN AFRIDAWATY SIPANGKAR membuat laporan ke Polres Deli Serdang
untuk penyidikan lebih lanjut.
Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 338 Jo. 55 Ayat (1) Ke-1 KUH Pidana Jo. UU RI Nomor : 11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
ATAU
KEDUA
Bahwa Ia terdakwa Anak berumur 16 (enam belas) tahun bersama dengan
temannya Terdakwa II dan Terdakwa III (penuntutannya dilakukan secara
terpisah), pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016 sekira pukul 19.30 Wib atau
pada suatu waktu setidak-tidaknya dalam bulan Juli 2016 bertempat di daerah
Selambo Medan Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang atau pada suatu tempat
setidak-tidaknya termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
melakukan perbuatan Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimilikinya secara melawan hukum
yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 8 dari 20 Hal.
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian atau dalam hal tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan diri
sendiri atau peserta lainnya atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri
dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersekutu yang mengakibatkan
kematian, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara :
Berawal pada hari Jumat tanggal 22 Bulan Juli 2016, Terdakwa II menghubungi
korban untuk menggadaikan sepeda motor miliknya selanjutnya Ia menghubungi
terdakwa Anak untuk mempersiapkan parang lalu mengendarai sepeda motor
miliknya dan mengikuti mobil yang dikendarai Terdakwa II bersama korban
selanjutnya Terdakwa II mengajak korban ke jalan Selambo Medan Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Serdang dekat Kampung Karo Daerah Jati-jatian dan di tengah
perjalanan Terdakwa II turun dari mobil lalu mendekati terdakwa Anak yang
mengikuti dari belakang mengatakan Sudah gas, tidak menunggu lama terdakwa
Anak mengambil parang yang telah dipersiapkannya langsung mendekati korban
yang sudah turun dari mobilnya lalu mengarahkan parang dan membacok kepala
bagian kiri korban sehingga korban mengalami luka pada kepalanya seterusnya
korban berlari menghindari terdakwa namun terdakwa dan Terdakwa II mengejar
korban, terdakwa Anak membacok kepala dan badan korban menggunakan
parang sebanyak 5 (lima) kali sehingga korban merasakan sakit dan luka di kepala
dan badannya, korban jatuh ke tanah selanjutnya terdakwa berkata kepada
Terdakwa II Sudah la lae, mana pisau kau, cucukkan la, lalu Terdakwa II menikam
perut korban sebanyak 3 (tiga) kali menggunakan sebilah pisau sehingga korban
luka dan tidak berdaya lagi secepatnya Terdakwa II menghubungi sepupunya
Terdakwa III menggunakan hand phone mengatakan Sudah itu bang, kemari
abang untuk bawa mobilnya, ini kami di Kampung Karo karena belum datang juga
maka terdakwa dan Terdakwa II menaiki sepeda motor menjemput temannya
Terdakwa III ke simpang dekat rumahnya dan bersama-sama ke tempat kejadian
lalu Terdakwa III mengatakan Sudah gila kalian, sudahlah tidak usah jadi lalu
Terdakwa II mengatakan tolong la bang, tolong la bang dan Terdakwa III mau
membawa mobil korban, Terdakwa II mengambil sebuah goni plastik dari sekitar
tempat kejadian digunakan menutupi kepala korban supaya darahnya tidak
menetes di dalam mobil, korban yang saat itu merintih kesakita dimasukkan ke
dalam bagasi mobil seterusnya Terdakwa III bersama terdakwa Anak mengendarai
mobil korban sedangkan Terdakwa II mengendarai sepeda motor mengikuti dari
belakang sesampainya di SPBU jalan Galang korban dibuang, terdakwa dan
kedua temannya pergi mengendarai mobil korban menuju daerah Langkat, akibat
perbuatan terdakwa maka HAMONANGAN PAULUS SIPANGKAR meninggal
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 9 dari 20 Hal.
dunia disebabkan pendarahan yang banyak pada rongga dada kiri akibat luka
tusuk pada pinggang kiri menembus paru-paru, jantung dan robeknya pembuluh
darah besar jantung disertai dengan pendarahan pada jaringan otak besar dan
dasar otak akibat luka bacok pada kepala, sebagaimana disebutkan dalam Visum
et Refertum No. B/09/VII/2016/Reskrim tanggal 23 Juli 2016 yang dibuat
ditandatangani oleh dr. GUNTUR BUMI NASUTION, Sp.F. pada RS
BHAYANGKARA TK.II MEDAN/FK USU dan beberapa hari kemudian terdakwa
bersama Terdakwa II dan Terdakwa III membawa mobil korban ke Stabat Kab.
Langkat dengan maksud untuk dijual kepada teman Terdakwa III akan tetapi tidak
terlaksana karena temannya mengetahui mobil korban berhubungan dengan
perkara pembunuhan sehingga terdakwa meninggalkan mobil tersebut di daerah
Kab. Langkat dan pada tanggal 23 Juli 2016, saksi INTAN AFRIDAWATY
SIPANGKAR membuat laporan ke Polres Deli Serdang untuk penyidikan lebih
lanjut.
Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 365 Ayat (4) KUH Pidana Jo. UU RI Nomor : 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak.
Membaca, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Nomor:Reg. Perkara:PDM-
10.a/Ep.2/LPKAM/08/2016 pada hari Senin tanggal 01 September 2016, yang
menuntut Terdakwa sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa Anak bersalah melakukan tindak pidana “Turut Serta
Melakukan Pembunuhan Berencana”, sebagaimana dimaksud dalam dakwaan
melanggar: pasal 340 Jo. 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. UU RI Nomor : 11 Tahun
2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Anak dengan pidana
penjara selama 9 (Sembilan) tahun dikurangi dengan penahanan yang telah
dijalani.
3. Menetapkan agar barang bukti 1 ( satu ) Unit Mobil Daihatsu XENIA Warna
Silver BK 1434 JV, 1 ( satu ) buah baju warna biru dan 1 (satu) buah karung
plastik bertuliskan SABAS dipergunakan dalam berkas perkara Terdakwa II,
DKK (penuntutannya dilakukan secara terpisah/splitsing)
4. Menetapkan agar Anak dibebani biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 10 dari 20 Hal.
Membaca, Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Nomor:41/Pid.Sus.Anak /2016/PN-Lbp tanggal 2 September 2016, yang amarnya
berbunyi sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Anak tersebut diatas telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Turut Serta Melakukan Pembunuhan Berencana” sebagaimana dalam dakwaan Pertama Primer;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Anak oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 10 (sepuluh) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Anak tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan Anak dalam menjalani Pidana ditempatkan di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan;
6. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 ( satu ) Unit Mobil Daihatsu XENIA Warna Silver BK 1434 JV;
- 1 ( satu ) buah baju warna biru dan 1 (satu) buah karung plastik bertuliskan
SABAS;
Keseluruhannya dipergunakan dalam perkara lain an. Terdakwa II, DKK.
7. Membebankan kepada Anak untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp2.000,00- ( Dua Ribu Rupiah) ;
Membaca Surat-surat 1. Akta Permintaan Banding Nomor :71/Akta.Pid/2016/PN-Lbp.- yang dibuat
oleh DARWIN,SH, sebagai Wakil Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
yang menerangkan bahwa pada hari Kamis tanggal 8 September 2016,
HENRY JAHOTMAN SINAGA,SH dan YENZARMON,SH selaku Penasehat
Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding atas Putusan
Pengadilan Negeri tersebut,
2. Akta Pemberitahuan Permintaaan Banding untuk Penuntut Umum Nomor
71/Akta.Pid/2016/PN-Lbp.- pada hari Rabu tanggal 14 September 2016, yang
ditanda tangani BISTOK SIANIPAR, Juru sita Pengganti pada Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam ;
3. Memori Banding tanggal 15 September 2016 yang diajukan oleh Penasehat
Hukum Terdakwa yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam tanggal 19 September 2016 ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 11 dari 20 Hal.
4. Akta Tanda Terima Memori Banding Nomor 41/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Lbp.-,
hari Senin Tangggal 19 September 2016, yang ditanda tangani oleh
BILIATER SITEPU, SH Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam ;
5. Akta Penyerahan Memori Banding Noor 41/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Lbp.-, hari
Rabu tanggal 21 September 2016 yang ditanda tangani BISTOK SIANIPAR,
Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam ;
6. Surat pemberitahuan untuk mempelajari berkas untuk Terdakwa Anak dan
REHULINA SEMBIRING, SH Jaksa Peneuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Deli Serdang, yang ditanda tangani BILIATER SITEPU, SH Panitera
Pengadilan negeri Lubuk Pakam pada tanggal 15 September 2016 ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding
oleh Penasehat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-
Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Memori
Banding tanggal 15 September 2015, yang diterima Kepaniteraan tanggal 19
September 2016, yang sebagai berikut;
Bahwa adapun alasan-alasan keberatan banding dari Anak/Pembanding adalah
sebagaimana diuraikan dibawah ini :
I. POKOK PERMASALAHAN PERKARA/URAIAN PERKARA ;
Bahwa sebelum kami menguraikan alasan-alasan keberatan kami atas putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tersebut diatas, ada baiknya terlebih dahulu
kami sampaikan pokok permasalahan dalam perkara pidana atas nama
Terdakwa Anak ini. Pokok permasalahan ataupun uraian singkat duduk perkara
ini beserta uraian singkat keberatan banding sengaja kembali kami kemukakan
pada bagian awal Memori Banding ini agar Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara yang memeriksa dan mengadili dapat dengan mudah memahami duduk
perkara ini dan memiliki focus perhatian dalam memeriksa dan mengadili
perkara ini ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 12 dari 20 Hal.
Bahwa adapun pokok permasalahan dalam perkara ini adalah sebagai berikut :
- Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (terlampir
dalam berkas perkara), yang pada pokoknya Anak/Terdakwa Anak
dituduh/didakwa telah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja dan
dengan direncanakan terlebih dahulu melakukan, menyuruh melakukan
atau turut serta melakukan perbuatan merampas nyawa Hamonangan Paulus Sipangkar, Primair, Pertama yakni sebagaimana diatur dalam Pasal
340 Jo. 55 ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. UU RI : 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Subsidair Pasal 339 Jo. 55 ayat (1) Ke-1 KUHP Jo.
UU RI : 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Lebih Subsidair Pasal 338 Jo. 55 ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. UU RI : 11 tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak atau Kedua yakni sebagaimana
diatur dalam Pasal 365 ayat (4) KUHP Jo. UU RI : 11 tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak,
- Bahwa adapun tuduhkan Pembunuhan berencana yang dilakukan
Terdakwa Anak terhadap korban Hamonagan Paulus Sipangkar terjadi
pada hari Jumat tanggal 22 Juli 2016 sekira pukul 20.00 WIB, bertempat di
daerah Selambo, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang;
- Bahwa menurut Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, perbuatan
pembunuhan tersebut dilakukan Anak/terdakwa berawal pada hari Selasa
tanggal 19 Juli 2016 sekira pukul 21.00 Wib terdakwa/anak bersama
dengan temannya Terdakwa II dan Terdakwa III berkumpul di rumah
Terdakwa III di Jalan Jermal XV Kampong Keramat Kuda/Indah Desa
Gotong royong Kec. Precut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang merencanakan
pembunuhan atas diri korban Hamonangan Paulus Sipangkar yang
menghina keluarga Martin Agustinus Hutagaol ;
- Bahwa Anak/terdakwa dijanjikan/diimingi akan diberi uang sebesar Rp.
1.000.000.- (satu juta rupiah) oleh Terdakwa II, agar mau ikut serta dalam
melakukan pembunuhan berencana terhadap korban Hamonangan Paulus
Sipangkar ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 13 dari 20 Hal.
- Bahwa Terdakwa II ketika di tempat kejadian perkara/TKP memerintahkan
Terdakwa Anak dengan menyatakan : “sudah gas” kemudian tanpa pikir
panjang Anak/terdakwa membacokan pisau kebagian kepala korban
Hamonangan Paulus Sipangkar kemudian oleh Terdakwa II menusukan
pisau kebagian perut korban Hamonangan Paulus Sipangkar sebanyak 3
(tiga) kali kemudian Terdakwa II menghubungi sepupunya Terdakwa III agar
membawakan mobilnya untuk membuang korban ke daerah Galang ;
II. MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM TIDAK
MEMAHAMI PSIKOLOGIS ANAK
Bahwa setelah membaca dengan teliti dan seksama seluruh isi Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam perkara ini ternyata Hakim Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam dalam perkara ini tidak mempertimbangkan Psykologis
Anak.
Bahwa secara psykologis kejahatan Anak atau lebih tepatnya kenakalan Anak
tidak dapat disamakan dengan kejahatan yang dilakukan orang yang telah
dewasa. Hal ini disebabkan oleh karena pandangan Anak terhadap sesuatu
berlainan dengan orang yang sudah dewasa.
Bahwa tingkah laku orang dewasa adalah tingkah laku yang sempurna,
sedangkan perilaku anak apabila diselidiki adalah merupakan suatu krisis nilai
saja, karena dalam pertumbuhan ke masa remaja sedang dalam proses
mencari identitas diri. Dalam proses demikian Anak sering tidak dapat
mengendalikan kepribadiannya (jiwanya) sehingga mudah tergelincir ke alam
apa yang dinamakan kenakalan/kejahatan.
Bahwa Anak tidak akan mampu untuk memikirkan resiko atas sesuatu yang
dilakukannya dan berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan, kepolosan,
keluguan Anak telah dimanfaatkan oleh orang yang sudah dewasa
(ic.Terdakwa II, dkk) untuk mempengaruhi/menyuruh Anak melakukan
perbuatan menghilangkan nyawa orang lain atau dengan kata lain Anak hanya
ikut-ikutan saja ;
Bahwa secara Psikoligis Kriminil, seorang Anak tidak akan berani untuk
melakukan pembunuhan seorang diri tanpa adanya pengaruh atau dorongan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 14 dari 20 Hal.
dari orang lain. Bahwa hal ini telah terungkap dipersidangkan ternyata Anak
nekat untuk menghilangkan nyawa orang lain karena adanya imbalan dari
Tergugat II dan juga telah “mencuci otak” Anak, bahwa Anak tidak akan
menanggung resiko yang dilakukannya. Bahwa selain itu, dengan adanya
beberapa orang dewasa dilokasi kejadian telah menambah pengaruh Anak
untuk berprilaku nekat ;
Bahwa kenakalan Anak tidaklah timbul secara spontanitas seperti anak panah
yang lepas dari busurnya, tetapi timbul setelah melalui Proses Kejiwaan, tahap
demi tahap seperti perkembangan jiwa Anak itu sendiri menurut yang
sebenarnya, selanjutnya diwarnai oleh alam lingkungannya, ekonomi orang
tuanya, teristimewa pengaruh pyiskologisnya ;
Bahwa berdasarkan fakta dipersidangan bahwa Anak telah mengalami fase-
fase yang tidak menyenangkan dalam kehidupannya, dimana Anak tidak
mengenal ayahnya sejak lahir, kemudian pada fase berikutnya disaat
menjelang remaja/masuk SMP harus kehilangan ibunya karena meninggal
dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Fase berikutnya Anak tidak dapat
melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi dan harus bekerja untuk
menghidupkan dirinya sendiri disaat teman seusianya masih bersekolah ;
Bahwa pada masa ini merupakan fase progressif, dimana pada masa ini
manusia akan menemui masa-masa krisis jiwa, masa ini merupakan masa
lampu merah bagi si Anak, pada masa krisis kejiwaan ini, si Anak akan
mengalami goncangan-goncangan, yang menempatkan anak dalam keadaan
yang menjadi perhatian serius, dan harus mendapatkan bimbingan dan
pengarahan yang tepat. Sedikit saja kesalahan dalam memberikan arah, si
Anak bisa terperosok kepada jalan yang tidak diingini, yang seharusnya
dicegah dan ditanggulangi ;
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah lalai dan keliru
tidak mempertimbangkan hal-hal yang dipaparkan diatas padahal berdasarkan
fakta persidangan, kenakalan yang dilakukan Anak, tidak terlepas dari riwayat
kehidupannya yang penuh dengan kedukaan dan kesediihan (anak yatim
piatu), dan berdasarkan pasal 4 ayat (1) UU RI No. 4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak menegaskan bahwa “Anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memperoleh asuhan oleh Negara atau orang atau badan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 15 dari 20 Hal.
“ artinya secara tidak langsung Negara dan mungkin juga kita punya andil
sehingga Anak melakukan kenakalan akibat ketidakpedulian kita terhadap
Anak ;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelaslah putusan maksimal yang
diberikan Majelis Hakim kepada Anak tidak dapat dipertahankan dan harus
dibatalkan oleh karena berdasarkan pasal 43 ayat (2) huruf b UU RI No. 11
tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Hakim Anak harus
mempunyai minat, perhatian, dedikasi dan memahami masalah anak ;
Bahwa oleh karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam bersifat
apriori dan tidak mempertimbangkan kelangsungan hidup Anak, maka sangat
beralasan hukum apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
memperbaikinya sesuai dengan azas dan tujuan dari penyelenggaraan
perlindungan anak yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, serta prinsip-
prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak yang salah satunya adalah
KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK (Vide pasal 2 UU No. 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak) ;
III. PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM TIDAK MEMATUHI UU No. 11
Tahun 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
Bahwa proses persidangan peradilan pidana anak yang diperiksa dan diadili di
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam pasal 62 ayat (1) UU RI No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak, bahwa Pengadilan wajib memberikan petikan putusan pada hari
putusan diucapkan kepada Anak atau Advokat atau pemberi Bantuan Hukum
lainnya, Pembimbing Kemasyarakatan dan Penuntut Umum, sedangkan pasal
62 ayat (2) menegaskan Pengadilan Wajib memberikan salinan putusan paling
lama 5 (lima) hari sejak putusan diucapkan kepada Anak atau Advokat atau
pemberi bantuan hukum lainnya, Pembimbing Kemasyarakatan dan Penuntut
Umum, akan tetapi Pengadilan/Majelis Hakim tidak melaksanakannnya,
sehingga mempersulit Kuasa Hukum untuk membuat memori banding ;
Bahwa dengan tidak dipatuhinya UU RI No. 11 tahun 2012 Tentang Sisitem
Peradilan Pidana Anak, Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dikwalifisir
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 16 dari 20 Hal.
sebagai putusan yang mengandung cacat hukum, sehingga oleh karenanya
sangat beralasan hukum Pengadilan Tinggi Medan untuk membatalkannya ;
Bahwa selain itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk, dalam mengambil
Putusan tidak mempertimbangkan hasil Penelitian yang dilakukan BAPAS.
Meskipun pada halaman 38 pertimbangan hukumnya seolah-olah Majelis
Hakim menyatakan sependapat dengan BAPAS dengan menyatakan Anak
dalam menjalani pidananya dengan ditempatkan di LPKA agar mendapatkan
pembinaan ;
Bahwa menempatkan Anak di LPKA ((Lembaga Pembinaan Khusus Anak)
bukan dianggap sebagai bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam perkara ini,
oleh karena hal itu merupakan suatu keharusan sebagaimana yang tertuang di
dalam pasal 85 UU No. 11 Tahun 2012 Tentang Sisitem Peradilan pidana Anak
Oleh karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak menjadikan
bahan pertimbangan hasil penelitian BAPAS, maka sangat berdasarkan hukum
bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi untuk membatalkannya ;
IV. MAJELIS HAKIM TIDAK MEMPERTIMBANGKAN HAL-HAL YANG
MERINGANKAN ANAK
Bahwa persidangan dalam suatu perkara pidana bertujuan memeriksa dan
mengadili seseorang yang diduga melakukan tindak pidana. Bahwa apabila
terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan, maka Majelis
Hakim punya penilaian tersendiri terhadap seseorang yang telah didudukkan
dikursi pesakitan tersebut. Ada hal-hal yang memberatkan ada pula hal-hal
yang meringankan bagi seorang terdakwa.
Bahwa dalam praktek peradilan Majelis Hakim selalu mempertimbangkan hal-
hal yang meringankan bagi Terdakwa, biasanya Majelis Hakim menilainya dari
kejujuran, adanya penyesalan dari Terdakwa atas perbuatan yang
dilakukannya ;
Bahwa dalam perkara aquo, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
tidak sedikitpun mempertimbangkan hal-hal yang meringankan, padahal yang
diperiksa dan diadili adalah seorang Anak ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 17 dari 20 Hal.
Bahwa Majelis Hakim tidak obyektif dalam menilai Anak, padahal Jaksa
Penuntut Umum sendiri sudah mengakui ada hal-hal yang meringakan bagi
Anak, yakni Anak bersikap sopan selama persidangan berlangsung dan Anak
mengakui dan menyesali perbuatannya ;
V. PROSES PERADILAN TIDAK SESUAI DENGAN UU No. 11 TAHUN 2012
Bahwa proses Perdilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyelesaian
perkara Anak yang berhadapan dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai
dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana (vide pasal 1 angka 1 UU
No. 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak) ;
Bahwa setelah mencermati berkas-berkas yang ada terhadap perkara Anak,
ternyata ketika Anak diperiksa/proses verbal oleh pihak penyidik Polres Deli
Serdang tanggal 25 Juli 2016, anak tidak didampingi oleh orang tua/wali atau
orang tua atau orang yang dipercayai oleh anak. Dan menurut keterangan Anak
dipersidangan dirinya juga tidak didampingi Penasehat Hukum, sekalipun dalam
Berita Acara Pemeriksaan ada ditandatangani Penasehat Hukum, namun Anak
membantahnya dan menegaskan dirinya tidak pernah didampingi Penasehat
Hukum ;
Bahwa dengan tidak didampinginya Anak dalam proses tersebut, proses hukum
Anak dianggap bertentangan dengan pasal 3 huruf J UU RI No.11 tahun 2012
Tentang Sistem peradilan Anak, maka konsekwensi hukumnya proses peradilan
Anak mengandung cacat hukum ;
VI. PENUTUP
Bahwa akhirnya sampailah kami kepada permohonan kami dalam perkara ini yang
pada pokoknya memohon agar Yang Mulia Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi
Sumatera Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk
memberikan putusan dalam perkara dengan amarnya sebagai berikut :
M E N G A D I L I - Menerima permohonan banding dari Anak /Pembanding Terdakwa
Anak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 18 dari 20 Hal.
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal
02 September 2016 No. 41/Pid.Sus.Anak/2016/PN-Lbp.- yang
dimintakan banding ini, DAN..
DENGAN MENGADILI SENDIRI
- Menyatakan Pembanding/ Terdakwa Anak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan
tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain sebagaimana
Dakwaan Primer pertama Jaksa Penuntut Umum ;
- Memberikan hukuman yang seringan-ringannya demi kelangsungan
hidup dan tumbuh kembang Anak yang lebih baik ;
- Membebankan biaya perkara kepada Negara ;
Menimbang, bahwa Jaksa Penutnut Umum tidak mengajukan kontra
memori banding ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari dengan
seksama berkas perkara yang terdiri dari berita acara persidangan dan semua
surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 41/Pid.Sus.Anak/2016/PN-Lbp.- tanggal
2 September 2016, dan bukti-bukti surat lain yang bersangkutan, berpendapat
bahwa pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya
mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Anak bersalah
melakukan tindak pidana “Turut seta melakukan pembunuhan berencana”,
melanggar pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo UU No 11 tahun
2012 tentang sistim Peradilan Anak sebagaimana dakwaan Pertama Primair telah
tepat dan benar, kecuali mengenai pidana yang telah dijatuhkan oleh Hakim
Tingkat Pertama menurut Pengadilan Tinggi terlalu berat, oleh karenanya
Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan
hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang ,bahwa mengenai memori banding Penasehat Hukum
Terdakwa, sependapat dengan memori Penasehat Hukum Terdakwa sepanjang
mengenai psikologi anak dan terlalu berat penjatuhan hukum terhadap anak
tersebut, kecuali mengenai hal-hal lain sebagaimana dalam memori banding
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 19 dari 20 Hal.
tersebut , Hakim tingkat banding berpendapat bahwa tidak ada hal-hal yang harus
dipertimbangkan secara khusus, oleh karena pada dasarnya Jaksa Penuntut
Umum dengan Penasehat hukum Terdakwa dan Hakim tingkat pertama telah
sependapat tentang terbuktinya Anak melakukan tindak pidana, hanya saja berat
ringannya hukuman yang dijatuhkan kepada Anak tersebut yang berbeda, hal ini
telah dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama, oleh karena itu memori
banding sepanjang mengenai beratnya hukuman harus dinyatakan dterima;
Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhkan kepada seorang Anak tidak
hanya mendidik Anak sendiri akan tetapi sebagai contoh bagi masyarakat lainnya
supaya tidak berbuat serupa dengan perbuatan Anak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 41/Pid.Sus.Anak/2016/PN-Lbp
tanggal 2 September 2016, yang dimintakan banding tersebut harus diperbaiki
sekedar mengenai penjatuhan pidana penjara terhadap Anak, sehingga amar
selengkapnya berbunyi sebagai tersebut dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Anak tetap dinyatakan bersalah, menurut
hakim Pengadilan Tinggi cukup alasan untuk menetapkan Anak berada dalam
tahanan dan menetapkan Anak dibebani pula untuk membayar biaya perkara
yang timbul dikedua tingkat peradilan;
Mengingat, Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak
jo Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I : - Menerima Permintaan Banding dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut;
- Mengubah Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor: 41/Pid.Sus.Anak
/2016/PN-Lbp.- tanggal 2 September 2016, yang dimintakan banding tersebut
sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan, sehingga amar
selengkapnya berbunyi sebagai berikut;
1. Menyatakan Terdakwa Anak tersebut diatas telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Turut Serta Melakukan Pembunuhan Berencana” sebagaimana dalam dakwaan Pertama Primer;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Nomor : 36/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN
Hal. 20 dari 20 Hal.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Anak oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 9 (sembilan) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Anak tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan Anak dalam menjalani Pidana ditempatkan di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan;
6. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 ( satu ) Unit Mobil Daihatsu XENIA Warna Silver BK 1434 JV;
- 1 ( satu ) buah baju warna biru dan 1 (satu) buah karung plastik bertuliskan
SABAS;
Keseluruhannya dipergunakan dalam perkara lain an. Terdakwa II, DKK.
7. Membebankan biaya perkara kepada Anak dalam kedua tingkat peradilan,
yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Demikian diputuskan Hakim Pengadilan Tinggi Medan oleh ADE
KOMARUDIN SH, M.Hum.- selaku Hakim Anak berdasarkan Penetapan Wakil
Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 10 Oktober 2016, Nomor :
36/Pid.Sus.Anak /2016/PT-Mdn.-, dan SUSILA WARDHANI,SH.- Panitera Muda
Perdata pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Panitera Pengganti dalam sidang
yang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 13 Oktober 2016, tanpa
dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Anak.
Panitera Pengganti, H a k i m,
Ttd Ttd
ttd SUSILA WARDHANI,SH.- ADE KOMARUDIN SH.M.Hum.-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN