PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN...

47
REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015 - 2019 PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT Jl. Perintis Kemerdekaan - Kupang

Transcript of PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN...

Page 1: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

REVIURENCANA STRATEGIS(RENSTRA)TAHUN 2015 - 2019

PENGADILAN TINGGI AGAMA NTTJl. Perintis Kemerdekaan - Kupang

Page 2: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

iRENSTRA PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT 2015-2019

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Agama NTT tahun

2015-2019 merupakan dokumen perencanaan Pengadilan Tinggi Agama NTT

yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

Pengadilan Tinggi Agama NTT, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya pada tahun 2015-2019.

Penyusunan Renstra Pengadilan Tinggi Agama NTT disusun

berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional jo. Peraturan Kementerian

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, jo. Peraturan Menteri

Perencanaan dan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Nomor 5

Tahun 2014 tentang Penyusunan dan Penelehaan Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga (RENSTRA K/L) 2015-2019 dan berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap III

periode 2015-2019, serta mengacu pada rencana dan kebijakan Mahkamah

Agung.

Perumusan Renstra dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan arah

proses pembaharuan yang dilakukan Pengadilan Tinggi Agama NTT agar

pelaksanaan kegiatan dapat secara lebih terstruktur, lebih terukur sehingga

akan dapat tepat sasaran. Dalam perumusan Renstra, tidak tertutup

kemungkinan adanya perubahan atau perbaikan selama jangka waktu lima

tahun yang disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan kebijakan yang

berlaku. Oleh sebab itu Renstra Pengadilan Tinggi Agama NTT tahun 2015-

2019 perlu direviu untuk menyesuaikan dengan adanya perubahan regulasi

yang terjadi pada Mahkamah Agung.

KATA PENGANTAR

Page 3: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

iiRENSTRA PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT 2015-2019

Akhir kata, Reviu Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai

landasan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi

pengambilan keputusan operasional dalam pencapaian sasaran, tujuan, dan

visi yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi Agama NTT.

Kupang, 22 November 2017Ketua Pengadilan Tinggi Agama NTT

Drs. H. Shofrowi, SH., MHNIP. 19550304 198505 1 007

Page 4: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

iiiRENSTRA PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT 2015-2019

HalamanKATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL............................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Kondisi Umum ................................................................................. 1

1.2 Potensi Permasalahan..................................................................... 2

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS......................... 9

2.1 Visi dan Misi .................................................................................... 9

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................ 10

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ............................................. 12

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung ............................. 12

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi PTA NTT ........................................... 25

3.3 Kerangka Regulasi ......................................................................... 28

3.4 Kerangka Kelembagaan ................................................................. 31

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ................... 34

Lampiran ..................................................................................................... 36

A. Matriks Renstra

B. Matrik Kinerja dan Pendanaan

BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 37

DAFTAR ISI

Page 5: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

ivRENSTRA PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT 2015-2019

Tabel 1. Persentase penyelesaian perkara yang diselesaikan jangka waktu 3 bulan 3

Tabel 2. Jumlah perkara yang mengajukan kasasi di wilayah PTA NTT .................. 4

Tabel 3. Potensi dan Permasalahan ........................................................................ 7

DAFTAR Tabel

Page 6: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

1

1.1 KONDISI UMUM

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi

Agama NTT Tahun 2015-2019 merupakan salah satu amanat Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra tersebut merupakan dokumen

perencanaan selama lima tahun (2015-2019) yang memuat visi, misi,

tujuan, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan Pengadilan Tinggi

Agama NTT dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Renstra Pengadilan Tinggi Agama NTT mengacu pada Renstra Mahkamah

Agung RI dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-

2019.

Dalam rangka menata kembali organisasi dan tata kerja

Pengadilan, pada akhir tahun 2015 Mahkamah Agung mengeluarkan

Perma Nomor 7 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Perma ini mengatur

pemisahan jabatan Panitera dan Sekretaris Pengadilan, dan terbitnya

Perma ini melahirkan jabatan struktural baru.

Tugas pokok dan fungsi peradilan menjadi tanggung jawab seluruh

organisasi kepaniteraan dan kesekretariatan peradilan. Maka dengan

keluarnya peraturan Mahkamah Agung tersebut, Pengadilan Tinggi Agama

NTT telah mereviu Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan mulai

tahun 2016, diselaraskan dengan kinerja yang harus dicapai oleh seluruh

aspek organisasi kepaniteraan maupun kesekretariatan. Dalam reviu IKU

tahun 2016 tersebut, sasaran strategis kinerja utama yang akan dicapai

Pengadilan Tinggi Agama NTT antara lain :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

BAB IPENDAHULUAN

Page 7: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

2

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama NTT tahun

2015-2019 ini menggunakan acuan reviu indikator kinerja utama

Pengadilan Tinggi Agama NTT tersebut. Program kerja yang dilaksanakan

sesuai dengan sasaran kinerja utama yang telah ditetapkan dalam reviu

indikator kinerja tersebut yang meliputi :

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program

untuk mencapai sasaran strategis dalam hal :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama NTT tahun

2015-2019 dibuat dalam upaya melakukan perbaikan-perbaikan dalam

kerangka reformasi birokrasi peradilan untuk mencapai sistem peradilan

yang semakin efektif, efisien, professional, transparan, akuntabel dan

terpercaya.

1.2 POTENSI PERMASALAHAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan

Tinggi Agama NTT masih dihadapkan pada beberapa kondisi objektif yang

harus diselesaikan untuk meningkatkan kinerja Pengadilan. Berikut ini

identifikasi potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi Agama NTT

ditinjau dari beberapa aspek :

1. Produktifitas Penyelesaian Perkara

Upaya untuk meningkatkan produktifitas penyelesaian perkara

di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti

untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya para

pencari keadilan, salah satunya adalah kebijakan Mahkamah Agung

mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 2014

Tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan

Tingkat Banding pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan, yang mengatur

penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling lambat

3 (tiga) bulan dan pada Pengadilan Tingkat Pertama paling lambat

Page 8: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

3

dalam waktu 5 (lima) bulan.

Kebijakan tersebut, dijadikan acuan untuk membuat Standar

Operasional Prosedur (SOP) penyelesaian perkara di Pengadilan

Tinggi Agama NTT adalah maksimal 3 bulan. Dalam pelaksanaannya

pada tahun 2017 percepatan penyelesaian perkara mengalami

peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun demikian

masih dimungkinkan penyelesaian perkara lebih dari 3 bulan

Tabel 1. Persentase penyelesaian perkara yang diselesaikan jangka waktu 3 bulan

Tahun PerkaraJlh. Perkara

Yg hrsdiselesaikan

Perkara ygtelah

diselesaikandlm jangka wkt

Mak. 3 bln

Persentasiperkara yg telahdiselesaikan dlm

jangka waktumak. 3 bln.

2017 Perdata 3 3 100%

2016 Perdata 8 8 100 %

2015 Perdata 9 8 88,89 %

2. Manajemen Penanganan Perkara

Manajemen penanganan perkara dimulai sejak perkara

masuk, diperiksa, diputus, dan eksekusi putusan. Dalam proses itu

diperlukan adanya jaminan bahwa: prosesnya berlangsung cepat,

menjamin keadilan dan kepastian hukum (legal certainty), akuntabel

dan transparan. Beberapa faktor yang mendukung hal tersebut adalah:

faktor substansi aturan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,

dan sistem informasi.

Salah satu usaha Mahkamah Agung untuk meningkatkan

penanganan perkara di pengadilan adalah memanfaatkan teknologi

informasi, dengan membuat Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP) Mahkamah Agung. Sistem Informasi ini telah menggunakan

template putusan sebagai standar pembuatan putusan. Sistem

Page 9: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

4

Informasi ini juga digunakan sebagai monitoring penanganan perkara.

Pelaksanaan sistem informasi ini didukung dengan peraturan

Mahkamah Agung dan SOP (Standar Operasional Prosedur)

penggunaan SIPP.

Sistem Informasi ini bertujuan meningkatkan efektifitas dan

efisiensi penanganan perkara dan tertib administrasi. Namun

pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen penanganan

perkara masih belum maksimal karena masih banyaknya keluhan

publik tentang akurasi informasi pada SIPP dan belum ada kemampuan

untuk mengontrol secara efektif serta masih terdapat kelemahan

kemampuan dalam kinerja dan etos kerja sumber daya manusia dalam

memanfaatkan teknologi informasi ini.

3. Penerimaan masyarakat terhadap putusan pengadilan

Persentase penurunan upaya hukum banding yaitu

perbandingan antara upaya hukum banding tahun 2014 dibandingkan

tahun 2015 dan 2016 dimana pada tahun 2017 perkara yang

dimintakan upaya hukum banding sebanyak 3 perkara sedangkan pada

tahun 2016 perkara yang dimintakan upaya hukum banding sebanyak 8

perkara sehingga ada penurunan sebanyak 5 perkara berarti ada

penurunan sebesar 37,5 % ini menunjukan kualitas putusan hakim

Pengadilan Agama diwilayah Pengadilan Tinggi Agama NTT semakin

baik dan pertimbangan hukumnya semakin berkualitas.Tabel 2. Jumlah perkara yang mengajukan Kasasi di wilayah Pengadilan Tinggi

Agama NTT

TahunPerkaraBanding

yang putus

Perkarayang

MengajukanKasasi

Persentase Jumlah Perkarayang mengajukan Kasasiterhadap jumlah perkara

Banding yang Putus

2017 3 1 33,33%

2016 8 0 0%

2015 9 2 22,22%

2014 4 0 0%

Page 10: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

5

4. Akses terhadap pengadilan

Kurangnya pemahaman pencari keadilan dan pengguna

pengadilan mengenai prosedur di pengadilan dan masih sulitnya akses

masyarakat terhadap pengadilan merupakan salah satu masalah yang

terus berusaha dipecahkan oleh Mahkamah Agung dan lembaga

peradilan dibawahnya.

Penguatan akses terhadap pengadilan merupakan salah satu

komitmen yang ingin diwujudkan oleh Mahkamah Agung RI dengan

tujuan a) Memberi kemudahan akses informasi kepada pencari

keadilan; dan b) Meringankan beban biaya berperkara untuk

masyarakat miskin dan terpinggirkan.

Upaya peningkatan akses pengadilan terhadap masyarakat

miskin sesuai Perma Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di

Pengadilan, yang menyebutkan empat bentuk mekanisme pemberian

bantuan masyarakat miskin dan termarjinalkan, yaitu: 1) Penyediaan

Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di Pengadilan, 2) Pembebasan biaya

perkara melalui fasilitas prodeo, dan 3) Pelaksanaan sidang keliling dan

penyediaan tempat sidang diluar kantor pengadilan (zitting plaats).

Pengadilan Tinggi Agama NTT masih memiliki kendala dalam hal

fasilitas pembebasan biaya perkara melalui fasilitas prodeo, karena

keterbatasan anggaran yang disediakan.

Dalam hal memberikan akses informasi kepada pencari

keadilan, Pengadilan Tinggi Agama NTT telah menggunakan sarana

meja informasi maupun teknologi informasi untuk mengakses berbagai

informasi pada website pengadilan hingga putusan pengadilan pada

Direktori Putusan Mahkamah Agung. Pedoman pelayanan informasi

diatur dalam SK Ketua Mahkamah Agung No. 1-144/KMA/SK/I/2011

tentang pedoman pelayanan informasi di pengadilan. Namun

pemberian akses informasi tersebut masih mendapat keluhan dari

publik karena sarana informasi tersebut belum menjamin sepenuhnya

transparansi di pengadilan

Page 11: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

6

5. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat

pencari keadilan tidak akan terlepas dari penguatan sumber daya

manusia baik yang terkait dengan teknis peradilan maupun non teknis

peradilan. Dalam hal penguatan sumber daya manusia dibidang teknis

peradilan maka Mahkamah Agung menetapkan kebijakan dilakukan

pelatihan teknis bagi aparatur pengadilan baik bagi hakim, panitera

maupun juru sita. Bagi tenaga non teknis dilakukan pendidikan dan

pelatihan terkait dengan administrasi umum, manajerial dan

kepemimpinan.

Selain itu dalam hal peningkatan sumber daya manusia telah

dilaksanakan fit and propertest untuk pola karir promosi jabatan.

Namun masih dijumpai permasalahan sumber daya manusia seperti

masih lemahnya pemahaman terhadap kebijakan teknis dan non teknis

peradilan, pola karir yang belum sesuai dengan kompetensi, dan beban

kerja belum merata yaitu ada beberapa posisi yang beban kerjanya

sangat tinggi tetapi beberapa posisi lainnya beban kerjanya cenderung

rendah.

6. Fungi pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan salah satu faktor kunci untuk

mengembalikan kepercayaan publik kepada pengadilan. Pengadilan

Tinggi Agama NTT berkewajiban untuk mengawasi 14 (empat belas)

Pengadilan Tingkat Pertama di wilayah hukumnya. Pengadilan Tinggi

Agama NTT harus dapat menjadi ujung tombak pengawasan dalam

menindaklanjuti laporan dari daerah. Hal ini menjadi tantangan yang

harus diperhatikan dalam rangka memaksimalkan fungsi pengawasan.

Dalam melaksanakan pengawasan dan menangani

pengaduan Pengadilan Tinggi Agama NTT berpedoman kepada

Perma Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengawasan dan Pembinaan

atasan Langsung di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan

Peradilan di bawahnya dan Perma Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penangan Pengaduan (wishtle blowing system) di

Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya.

Page 12: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

7

Namun dalam melaksanakan fungsi pengawasan ini masih

terdapat permasalahan dalam hal keterbatasan jumlah Hakim Tinggi

di PTA NTT, dan masih banyak masyarakat yang belum memahami

mekanisme pengaduan aplikasi SIWAS.

Tabel 3. Potensi dan Permasalahan

Potensi Permasalahan

1. PenyelesaianPerkara

1. Surat Edaran Mahkamah AgungNo 2 Tahun 2014 TentangPenyelesaian Perkara diPengadilan

Masih dimungkinkanpenyelesaian perkaralebih dari 3 (tiga)bulan.

2. Standar OperasionalPenyelesaian Perkara

2. ManajemenPenangananPerkara

1. Memanfaatkan teknologiinformasi

Masih banyaknyakeluhan masyarakattentang informasipenanganan perkara diPengadilan

Masih terdapatkelemahan akurasidata dan etos kerjasumber daya manusiadalam memamfaatkanSIPP untukpenanganan perkara

Masih rendahnyapemahaman daristeakholder dalampenggunaan SIPP diPengadilan khususnyaPengadilan TingkatPertama

Masih kurangnyaregulasi dari pihakpimpinan untukmendukungpelaksanaan SIPP diPengadilan

2. Menggunakan aplikasi SistemInformasi Penelusuran Perkara(SIPP) Mahkamah Agung

3. Menggunakan template putusanyang ada pada SIPP

4. Regulasi Mahkamah Agungyang mendukung pelaksanaanSIPP

3. Penerimaanmasyarakatterhadap putusanpengadilan

Untuk meningkatkan kompetensipenyelesaian perkara, telahdilakukan diklat hakim dalampenanganan perkara

Tingginya angka upayahukum yang diajukanke Mahkamah Agunghal tersebutdisebabkan masihrendahnya tingkatkepuasan masyarakatterhadap putusanPengadilan.

Page 13: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

8

4. Akses terhadapPengadilan

1. Akses pengadilan terhadapmasyarakat miskin dantermarjinalkan baik dari sisisiding keliling, prodeo maupunpos bantuan hukum

Keterbatasan dari sisianggaran yangdisediakan untukperkara prodeo

Masih terdapat keluhanmasyarakat terhadappemberi informasi yangdisediakan olehpengadilan

2. Peraturan Mahkamah Agung(Perma) Nomor 1 Tahun 2014tentang Pedoman PemberianLayanan Hukum bagimasyarakat tidak mampu diPengadilan

3. Akses Informasi Meja Informasidan Teknologi Informasi

4. SK Ketua Mahkamah Agung No.1- 144/KMA/SK/I/2011 tentangpedoman pelayanan informasi diPengadilan

5. ProfesionalismeManajeman SumberDaya Manusia

1. Mengikut sertakan pegawaiTeknis dan non teknis dalamdiklat sertifikat

Masih rendahnyajumlah pegawai teknisdan non teknis untukmengikuti diklatsertifikasi

Masih lemahnyatingkat kedisiplinanpara pejabat baikteknis maupun nonteknis

2. Pelaksanaan Disiplin Pegawai

6. Fungsi Pengawasan 1. Pengadilan Tinggi menjadiujung tombak pengawasandalam menindaklanjuti laporandari daerah.

Keterbatasan kualitasdan kuantitas sumberdaya manusiapengawasan

Belum banyaknyamasyarakat yangmemahami mekanismepengaduan

Kurangnya sosialisasiterhadap mekanismepengaduan

2. Perma Nomor 8 Tahun 2016tentang Pengawasan danPembinaan atasan langsung dilingkungan Mahkamah Agungdan Badan Peradilan dibawahnya

3. Perma Nomor 9 Tahun 2016tentang Pedoman PenangananPengaduan (WhistleblowingSystem) di Mahkamah Agungdan Badan Peradilan yangberada di bawahnya.

Page 14: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

9

9

2.1. VISI dan Misi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan

fungsi Pengadilan Tinggi Agama NTT. Adapun visi Pengadilan Tinggi

Agama NTT mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai

berikut:

“Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama NTT yang Agung”

Penjelasan :

• Pengadilan Tinggi Agama NTT merupakan salah satu lembaga

peradilan di lingkungan Peradilan Agama sebagai Pengadilan Tingkat

Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Nusa Tenggara

Timur dan membawahi Pengadilan Agama di wilayah Nusa Tenggara

Timur;

• Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan,

kebesaran, kemuliaan, keluhuran;

Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Agama NTT sebagai

lembaga peradilan yang dihormati, dan memiliki keluhuran dan kemulian

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus

perkara.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi

yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud

dengan baik. Misi Pengadilan Tinggi Agama NTT, adalah sebagai

berikut:

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan

transparasi;

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI

Page 15: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

10

10

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam

rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat pencari keadilan;

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien;

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang

efektif dan efisien

2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGISTujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2015 sampai

dengan 2019. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan

misi Pengadilan Tinggi Agama NTT.

Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama

NTT adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kepastian hukum

2. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu

sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima

tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Sesuai dengan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Tinggi

Agama NTT Tahun 2017, sasaran strategis yang hendak dicapai

Pengadilan Tinggi Agama NTT yang telah direviu adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan danakuntabelIndikator untuk mengukur capaian sasaran ini adalah

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

c. Persentase penurunan sisa perkara

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

Kasasi

PK

e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap

layanan Pengadilan Tinggi Agama

Page 16: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

11

11

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkaraIndikator untuk mengukur capaian sasaran ini adalah :

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

tepat waktu

b. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi

syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak

diputus

Page 17: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

12

12

3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI MAHKAMAH AGUNG

Berdasarkan RPJMN tahun 2015-2019 serta dalam rangka

mewujudkan visi Mahkamah Agung yaitu “Terwujudnya BadanPeradilan Indonesia yang Agung”, maka Mahkamah Agung

menetapkan 8 sasaran dan arah kebijakan sebagai berikut :

1) Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan

akuntabel.

Untuk mewujudkan sasaran strategis proses peradilan yang

pasti, transparan dan akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai

berikut : (1) Penyempurnaan penerapan sistem kamar; (2)

Pembatasan perkara kasasi; (3) Proses berperkara yang sederhana

dan murah serta (4) Penguatan akses peradilan.

2) Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

Jangka waktu penanganan perkara pada Mahkamah agung

sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor :

214/KMA/SK/XII/2014 tentang Jangka waktu Penanganan Perkara

pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Berdasarkan Surat

Keputusan tersebut maka penanganan perkara kasasi dan

peninjauan kembali di Mahkamah Agung dibatasi jangka waktunya

maksimal yaitu 250 hari. Sedangkan terhadap jenis perkara yang

secara khusus diatur dalam undang-undang dibatasi waktu

penyelesaiannya (misalnya: perkara perdata khusus, pidana

khusus, perdata agama/ekonomi syariah, tata usaha negara/pajak,

dll), merujuk dan tunduk pada ketentuan dalam undang-undang

tersebut. Guna dapat mencapai target kinerja yang telah ditetapkan

maka setiap pelaksana/penanggung jawab harus menyusun

standar operasionalnya masing-masing yang tidak bertentangan

BAB III

ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI

Page 18: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

13

13

dengan Keputusan ini. Sedangkan guna menjamin efisiensi dan

efektivitas pencapaian kinerja maka perlu mengedepankan

penyelesaian pekerjaan dengan pemamfaatan sistem informasi dan

dokumen elektronik.

Penyelesaian perkara untuk Tingkat Pertama dan Tingkat

Banding dikeluarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor:

2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat

Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan

Peradilan, yang menyatakan bahwa penyelesaian perkara pada

Pengadilan Tingkat Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima)

bulan sedangkan penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat

Banding paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan, ketentuan waktu

termasuk penyelesaian minutasi. Dalam rangka terwujudnya

percepatan penyelesaian perkara Mahkamah Agung dan Peradilan

dibawahnya senantiasa melakukan evaluasi secara rutin melalui

laporan perkara.

Disamping hal tersebut diatas Mahkamah Agung membuat

terobosan untuk penyelesaian perkara perdata yang memenuhi

spesifikasi tertentu agar dapat diselesaikan melalui small claim

court sehingga tidak harus terikat dengan hukum formil yang ada.

Mahkamah Agung menyusun regulasi sebagai payung hukum

terlaksananya small claim court.

3) Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan

terpinggirkan.

Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan akses

peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, sesuai dengan

Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor : 1 tahun 2014 dicapai 3

(tiga) arah kebijakan sebagai berikut :

a) Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin

Pembebasan biaya perkara bagi masyarakat miskin, dari

sisi realisasi meningkat setiap tahunnya namun memiliki kendala

keterbatasan anggaran untuk memenuhi target bila dibandingkan

Page 19: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

14

14

dengan potensi penduduk miskin berperkara, kesulitan pelaporan

keuangan, juga sikap masyarkat yang malu / tidak yakin terhadap

layanan tersebut. Hal ini diharapkan ke depan dapat dilakukan

publikasi manfaat pembebasan perkara bagi masyarakat miskin,

penajaman estimasi baseline berdasarkan data (1 s/d 5 tahun ke

depan) dan penguatan alokasi anggaran, meningkatkan kerja

sama dengan Kementerian Hukum dan HAM tentang mekanisme

penggunaan jasa OBH dan meningkatnya kerja sama dengan

Kementrian Keuangan dan BPK agar mendapat perlakuan

tersendiri atas pertanggungjawaban keuangannya.

b) Sidang keliling / zitting plaats

Sidang keliling / zitting plaats yang dalam pelaksanaannya

selain melayani penyelesaian perkara sederhana masyarakat

miskin dan terpinggirkan juga telah dilakukan inovasi untuk

membantu masyarakat yang belum mempunyai hak identitas

hukum (akta lahir, akta nikah dan akta cerai), belum bisa

menjangkau dan memenuhi kebutuhan masyarakat miskin dan

terpinggirkan karena keterbatasan anggaran, diharapkan

kedepan dilakukan penajaman estimasi baseline berdasarkan

data dan penguatan alokasi anggaran serta memperkuat kerja

sama dengan Kementrian Agama dan Kementrian Dalam Negeri

dengan menyusun peraturan bersama.

c) Pos Pelayanan Bantuan Hukum

Pelaksanaan Pos Layanan Bantuan Hukum ini disediakan

untuk membantu masyarakat miskin dan tidak ada kemampuan

membayar advokat dalam hal membuat surat gugat, advis dan

pendampingan hak-hak pencari keadilan diluar persidangan (non

litigasi). Hal ini dilakukan agar tidak terjadi duplikasi dengan

Kementrian Hukum dan HAM yang menyelenggarakan bantuan

hukum bagi masyarakat miskin berupa pendampingan secara

materiil didalam persidanga.

Page 20: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

15

15

4) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Dengan arah kebijakan sebagai berikut :

Jangka waktu penanganan perkara pada Mahkamah Agung

RI sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor

: 214/KMA/SK/XII/2014 tentang jangka waktu penanganan perkara

pada Mahkamah Agung RI. Yang isinya menyatakan “Bahwa

seluruh perkara yang ditangani oleh Mahkamah Agung harus

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 250 hari. Penyelesaian

perkara untuk Tingkat Pertama dan Tingkat Banding dikeluarkan

Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Nomor : 2 Tahun 2014

tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan

Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan, yang

menyatakan bahwa penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat

Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan sedangkan

penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling

lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan, ketentuan waktu termasuk

penyelesaian minutasi. Dalam rangka terwujudnya percepatan

penyelesaian perkara Mahkamah Agung dan Peradilan dibawahnya

senantiasa melakukan evaluasi secara rutin melalui laporan

perkara.

Disamping hal tersebut diatas Mahkamah Agung membuat

terobosan untuk penyelesaian perkara perdata yang memenuhi

spesifikasi tertentu agar dapat diselesaikan melalui small claim

court sehingga tidak harus terikat dengan hukum formil yang ada.

Mahkamah Agung menyusun regulasi sebagai payung hukum

dengan Perma Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara

Penyelesaian Gugatan Sederhana.

5) Meningkatnya hasil pembinaan bagi aparat tenaga teknis di

lingkungan Peradilan.

Sistem Pembinaan yaitu dengan telah dilakukannya Assessment

untuk pejabat setingkat eselon III dalam pengembangan organisasi,

serta pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia Profesional

Page 21: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

16

16

Bersertifikat untuk pejabat setingkat eselon III dan IV,

mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Manajemen

SDM Berbasis Kompetensi (Competency Based HR Management),

menempatkan ulang dan mencari pegawai berdasarkan hasil

assessment, pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan hakim

secara berkelanjutan (capacity building), menyusun standarisasi

sistem pendidikan dan pelatihan aparatur peradilan (unit pelaksana

diklat), serta menyusun regulasi penilaian kemampuan SDM di

Mahkamah Agung RI untuk pembaharuan sistem manajemen

informasi yang terkomputerasi.

6) Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan

Sumber Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung.

Untuk mewujudkan sasaran strategis pengembangan sistem

informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang

sederhana, transparan dan akuntabel, ditetapkan arah kebijakan

sebagai berikut :

a) Transparansi kinerja secara efektif dan efisien

Mahkamah Agung melalui berbagai kebijakannya telah

berupaya untuk mengaplikasikan teknologi dalam pengelolaan

informasi yang diperlukan internal organisasi maupun para

pencari keadilan dan penngguna jasa layanan peradilan. Namun

demikian, dengan adanya perkembangan kebutuhan, hingga kini

masih banyak timbul keluhan dari para pencari keadilan. Di sisi

lain, internal organisasi Mahkamah Agung dan badan-badan

peradilan di bawahnya juga masih merasakan perlunya satu

kebijakan sistem pengelolaan IT yang komprehensif dan

terintegrasi, untuk memudahkan dan mempercepat proses

pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit kerja. Dengan

demikian dapat diharapkan terjadinya peningkatan kualitas

pelayanan informasi kepada masyarakat, yaitu dengan

mengembangkan mekanisme pertukaran informasi antar unit

atau antar institusi atau yang dalam dunia teknologi informasi

Page 22: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

17

17

disebut “interoperability” yaitu kemampuan organisasi pemerintah

untuk melakukan tukar menukar informasi dan mengintegrasikan

proses kerjanya dengan menggunakan standar tentu yang

diaplikasikan secara bersama yang ditunjang dengan teknologi

informasi yang memadai.

Pengembangan TI di Mahkmah Agung merupakan sarana

pendukung untuk mencapai hal-hal berikut ini :

Peningkatan kualitas putusan, yaitu dengan penyediaan akses

terhadap semua informasi yang relevan dari dalam dan luar

pengadilan, termasuk putusan, jurnal hukum, dan lainnya;

Peningkatan sistem administrasi pengadilan, meliputi akses

atas aktivitas pengadilan dari luar gedung, misalnya regristasi,

permintaan informasi, dan kesaksian;

Pembentukan efisiensi proses kerja di lembaga peradilan,

yaitu dengan mengurangi kerja manual dan menggantikannya

dengan proses berbasis komputer;

Pembentukan organisasi berbasis kinerja, yaitu dengan

menggunakan teknologi sebagai alat untuk melakukan

pemantuan dan kontrol atas kinerja;

Pengembangan metode pembelajaran dari Bimbingan Teknis

menuju elearning atau pembelajaran jarak jauh secara

bertahap.

Guna efisiensi dan efektifitas kinerja semua satuan

organisasi di bawah Mahkamah Agung akan diberikan akses

pada suatu sistem tunggal yang dikelola secara terpusat di

Mahkamah Agung, melalui suatu jaringan komputer terpadu yang

tersebar di seluruh Indonesia.

b) Penguatan regulasi penerapan Sistem Informasi Terintegrasi

Perkembangan Teknologi dan Informasi yang berkembang

begitu pesat, sehingga sangat banyak membantu dalam proses

penyelesaian pekerjaan disegala bidang termasuk

mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan tugas dan

fungsi di setiap unit kerja baik internal organisasi Mahkamah

Page 23: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

18

18

Agung dan Badan Peradilan di bawahnya dalam sistem

pngelolaan IT yang komprehensif dan terintegrasi, namun dalam

pemamfaatannya ada aturan-aturan agar dapat tercapai sesuai

dengan kebutuhan.

Pemanfaatan Teknologi perlu dan Informasi, itu perlu

didukung regulasi yang dapat mengendalikan perilaku dengan

aturan dan batasan. Peraturan dan regulasi dalam bidang TI

Mahkamah Agung dan Badan di bawahnya yang sudah dibangun

dan masih dibutuhkan seperti :

Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan

informasi publik, undang-undang ini terbit dilatarbelakangi

adanya tuntutan tata kelola kepemerintahan yang baik (Good

Governance) yang mensyaratkan adanya akuntabilitas,

transparansi dan partisipasi masyarakat dalam setiap proses

terjadinya kebijakan publik

Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 1-

114/KMA/1/MA/1/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi

di Pengadilan, mewujudkan pelaksanaan tugas dan pelayanan

informasi yang efektif dan efisien serta sesuai dengan

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, diperlukan

pedoman pelayanan informasi yang sesuai dengan tugas,

fungsi dan organisasi Pengadilan. Maka ditetapkan pedoman

pelayanan informasi yang sesuai dan tegas melalui Surat

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-

144/KMA/SK/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di

Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua

Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/VIII/2007 tentang

Keterbukaan Informasi di Pengadilan (Sistem Informasi

Penelusuran Perkara (SIPP) atau Case Tracking System

(CTS)).

c) Pengembangan Kompetensi SDM berbasis IT

Dalam visi dan misi Badan Peradilan disebutkan bahwa

salah satu kriteria Badan Peradilan Indonesia yang Agung adalah

Page 24: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

19

19

bila Badan Peradilan telah mampu mengelola dan membina SDM

yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta hakim

dan aparatur peradilan yang berintegritas dan profesional.

Dengan demikian, diperlukan perencanaan dan langkah-langkah

yang bersifat strategis, menyeluruh, terstruktur, terencana dan

terintegritas dalam satu sistem manajemen SDM. Sistem

manajemen SDM yang dimaksud adalah sistem manajemen

SDM berbasis kompetensi yang biasa disebut sebagai

Competency based HR Management (CBHRM). Sistem ini juga

akan memudahkan operasionalisasi dari desain organisasi

berbasis kinerja, sekaligus menjawab tuntutan RB. Kompetensi

menjadi elemen kunci dalam manajemen SDM berbasis

kompetensi, sehingga harus dipahami secara jelas. Kompetensi

diartikan sebagai sebuah kombinasi antara keterampilan (skill),

pengetahuan (knowledge) dan atribut personal (personal

attributes), yang dapat dilihat dan diukur dari perilaku kerja yang

ditampilkan.

Secara umum, kompetensi dibagi menjadi dua, yaitu soft

competency dan hard competency. Soft competency adalah

kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk

mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta

membangun interaksi dengan orang lain, contohnya : leadership,

communication dan interpersonal relation. Sedangkan hard

competency adalah kompetensi yang berkaitan dengan

kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Kompetensi

ini berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu

pekerjaan. Kompetensi ini berkaitan dengan seluk beluk teknis

pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard competency di lingkungan

peradilan adalah memutus perkara, membuat salinan putusan,

membuat laporan keuangan, dan lain sebagainya. Kegiatan

terpenting dalam CBHRM adalah menyusun profil kompetensi

jabatan/posisi.

Page 25: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

20

20

7) Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan

secara optimal

Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan

pengawasan aparatur peradilan, ditetapkan arah kebijakan sebagai

berikut :

Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan

Dalam penguatan Sumber Daya Manusia pelaksana fungsi

pengawasan masih terkendala dengan sumber daya yang masih

kurang, perlu penguatan SDM dimana potensi untuk mendukung

hal tersebut telah diatur dalam peraturan bersama Mahkamah

Agung dan Komisi Yudisial No. 02/PB/MA/IX/2012-

02/PB/P.KY/09/2012 tentang panduan penegakan kode etik dan

pedoman prilaku hakim sehingga strategi yang dilakukan adalah

dengan diadakannya diklat auditor teknis dan auditor

administrasi umum serta peningkatan kualitas dan kuantitas

SDM pengawasan internal.

Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan

pengawasan

Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan

pengawasan, permasalahannya adalah dengan berlakunya

Peraturan Pemerintah: Nomor 94 tahun 2012 tentang hak

keuangan dan fasilitas hakim yang berada di bawah Mahkamah

Agung, maka Surat Keputusan KMA Nomor :

071/KMA/SK/V/2008 tentang ketentuan penegakan disiplin kerja

dalam pelaksanaan pemberian tunjangan khusus kinerja hakim

dan pegawai negeri pada Mahkamah Agung RI dan badan

peradilan yang berada di bawahnya tidak berlaku lagi untuk

hakim. Permasalahan lainnya adalah belum berjalannya sistem

evaluasi kinerja yang komprehensif dengan tantangan, belum

ada kajian mengenai klasifikasi bobot perkara dan ukuran

standar minimum produktivitas hakim dalam memutuskan

perkara dengan jumlah dan bobot tertentu. Sedangkan potensi

yang ada yaitu telah adanya kebijakan pimpinan dalam

Page 26: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

21

21

penyusunan Standar Kinerja Pegawai (SKP) sehingga strategi

yang dapat dilakukan dengan diadakannya pendidikan dan

pelatihan penyusunan dan pengukuran SKP.

Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi

masyarakat

Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan pengaduan

bagi masyarakat permasalahannya yaitu rentang kendali 832

satuan kerja menjadikan Badan Pengawas kesulitan untuk

menindaklanjuti semua laporan/pengaduan yang ada dan

Pengadilan Tingkat Banding sebagai ujung tombak pengawasan

untuk menindaklanjuti laporan dari daerah, belum berfungsi

maksimal karena pengadunya tidak jelas sehingga sulit untuk

diklarifikasi. Pada permasalahan rentang kendali 832 satuan

kerja menjadikan Badan Pengawas kesulitan untuk

menindaklanjuti semua laporan/pengaduan yang ada terdapat

tantangan masih banyak masyarakat belum mengetahui dan

memahami mekanisme pengaduan, sedangkan potensi yang ada

yaitu Perma Nomor: 9 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penanganan Pegaduan (Whistleblowing System) di Mahkamah

Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya,

mekanisme layanan pengaduan online, Badan Pengawasan

menggunakan aplikasi berbasis web dan teknologi client server

serta database yang tersentralisasi, untuk mempermudah

pengintegrasian data (Sistem Informasi Persuratan/Pengaduan;

Sistem Informasi Hukuman Disiplin; Sistem Informasi Majelis

Kehormatan Hakim; Sistem Informasi whistleblowing) sehingga

strategi yang dapat dilakukan antara lain penyederhanaan alur

pengawasan internal, membangun mekanisme penyampaian

pengaduan dengan jaminan kerahasiaan tinggi bagi pegawai

internal. Rancangan perubahan atas SK KMA Nomor :

216/KMA/SK/XII/2011 tentang pedoman penanganan pengaduan

melalui layanan pesan singkat (SMS), dimaksudkan untuk

menampung dan mempermudah penyampaian pengaduan

Page 27: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

22

22

berkaitan dengan whistleblowerljustice collabolator melalui

aplikasi sistem web Badan Pengawasan. Sedangkan

permasalahan pada Pengadilan Tingkat Banding sebagai ujung

tombak pengawasan untuk menindaklanjuti laporan dari daerah,

belum berfungsi maksimal karena pengadunya tidak jelas

sehingga sulit untuk diklarifikasi dengan tantangan belum adanya

regulasi sistem pengaduan terhadap pelapor yang tidak jelas

identitasnya. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan standarisasi

pengaduan bagi pelapor yang tidak jelas, peningkatan kapasitas

aparatur pengadilan yang berorentasi pada pelayanan

masyarakat dan dorongan terhadap pengadilan untuk

mendapatkan sertifikasi Standar Pelayanan Organisasi (ISO),

yang dikeluarkan oleh lembaga eksternal dan melakukan

pengawasan secara terus menerus guna meningkatnya kualitas

pelayanan publik pengadilan.

Redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial

sebagai mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan

Redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial

sebagai mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dengan

permasalahan belum adanya kesepahaman hubungan kerja

sama antara Mahkamah Agung dengan Komisi Yudisial sebagai

Lembaga Pengawas eksternal dengan tantangan pengaduan

yang diterima oleh Komisi Yudisial perlu dikoordinasikan dengan

Mahkamah Agung. Sedangkan potensi yang ada untuk

mendukung redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi

Yudisial sebbagai mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan

telah adanya peraturan bersama Mahkamah Agung dan Komisi

Yudisial antara lain, peraturan nomor : 02/PB/MA/IX/2012-

02/PB/P.KY/09/2012 tentang panduan penegakan kode etik dan

pedoman prilaku hakim, nomor : 03/PB/MA/IX/2012-

03/PB/P.KY/09/2012 tentang tata cara pemeriksaan bersama

dan nomor : 04/PB/MA/IX/2012-04/PB/P.KY/09/2012 tentang tata

cara pembentukan, tata kerja dan tata cara pengambilan

Page 28: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

23

23

keputusan majelis kehormatan hakim oleh karena itu strategi

yang dilakukan adalah melakukan penyusunan kesepakatan

teknis tindak lanjut pengaduan dengan Komisi Yudisial sebagai

lembaga pengawas eksternal dan dukungan sarana dan

prasarana dalam pelaksanaan pengawasan.

8) Meningkatnya transparansi pengelolaan SDM, keuangan dan aset.

Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan

kompetensi dan integritas SDM, ditetapkan arah kebijakan sebagai

berikut :

a) Penataan pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan

Untuk menata pola rekrutmen Sumber Daya Manusia

Peradilan menemui kendala seperti pemenuhan kebutuhan

formasi SDM yang belum sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan dengan menemui beberapa tantangan seperti : (1)

Sistem rekrutmen di Mahkamah Agung belum memenuhi kriteria

obyektif sesuai SDM yang dibutuhkan, (2) Belum ada parameter

penentuan formasi hakim berdasarkan beban kerja setiap

pengadilan secara lebih objektif dan akurat, (3) Belum ada tujuan

rekrutmen hakim yang lebih mengedepankan upaya memperoleh

calon yang berkualitas selain mengisi formasi yang kosong, (4)

Belum berlakunya prinsip pentingnya komposisi hakim di

pengadilan yang mencerminkan keberagaman yang ada dalam

masyarkat dalam rangka efektivitas mediasi, (5) Belum ada test

kepribadian (test psikolog) dari pihak yang berkompeten dalam

menggali serta mengukur potensi seseorang untuk menjalankan

fungsi peradilan dengan baik, (6) Belum dilakukannya talent

scouting ke berbagai universitas dengan akreditasi memuaskan

untuk mendapatkan input aparatur peradilan yang berkualitas,

dan (7) Belum ada sistem rekrutmen asistem hakim agung.

Sedangkan potensi yang ada untuk mendukung arah kebijakan

penataan pola rekrutmen Sumber Daya Peradilan adalah (1)

adanya metode transparansi pengumuman hasil ujian yang

Page 29: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

24

24

objektif dan dapat diakses secara mudah oleh peserta (meliputi

nilai dan peringkat), (2) terdapat bagian yang khusus menangani

laporan hasil asesmen, kompetensi SDM, rekam jejak hakim dan

pegawai, peta SDM Mahkamah Agung RI, serta prediksi dan

antisipasi penempatan SDM Mahkamah Agung RI, (3)

diadakannya standarisasi aturan mengenai penambahan

persyaratan menjadi hakim yang sesuai dengan kebutuhan

karakteristik seorang hakim (untuk mencakup integritas, moral

dan karakteristik yang kuat, kemampuan komunikasi, memiliki

nalar yang baik, dan lain-lain, dan (4) pelibatan lembaga

eksternal dalam proses rekrutmen aparatur peradilan telah

dilaksanakan baik dari Komisi Yudisial maupun lembaga lain

yang berkompeten bersama dengan Mahkamah Agung.

Sehingga strategi yang dipakai untuk arah kebijakan ini adalah

rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi.

b) Penataan pola promosi dan mutasi Sumber Daya Manusia

Peradilan

Permasalahan yang ditemukan adalah sistem pembinaan

meliputi peningkatan kapabilitas/keahlian, rotasi, mutasi dan karir

baik hakim maupun non hakim perlu ditingkatkan dengan

parameter (reward-punishment). Tantangan yang dihadapi untuk

arah kebijakan ini adalah : (1) perbaikan sistem pembinaan

aparatur peradilan belum sesuai dengan kebutuhan, (2) belum

ada ketentuan sebagai acuan yang mengatur sistem pembinaan

aparatur peradilan untuk menggantikan berbagai peraturan

perundang-undangan teknis yang selama ini mengatur

pembinaan SDM aparatur peradilan, (3) belum terlaksananya

perbaikan standarisasi sistem pelaksanaan promosi dan mutasi

bagi pegawai, (4) belum ada tim yang bertugas melakukan

sinkronisasi berbagai peraturan perundang-undangan yang

selama ini mengatur status hakim sebagai PNS dengan UU No.

43/1999 yang mengatur status hakim yang baru sebagai pejabat

negara.

Page 30: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

25

25

Sedangkan potensi yang ada untuk mendukung arah

kebijakan penataan sistem pembinaan dan pola promosi mutasi

sumber daya manusia peradilan yaitu bahwa (1) telah dilakukan

assessment untuk pejabat setingkat eselon III untuk

pengembangan organisasi dan (2) telah dilaksanakan pelatihan

Sumber Daya Manusia profesional bersertifikat untuk pejabat

setingkat eselon III dan IV. Dengan segala permasalahan,

tantangan dan potensi yang ada, maka strategi yang diterapkan

adalah (1) mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

manajemen SDM berbasis kompetensi (competency based HR

Management), (2) menempatkan ulang dan mencari pegawai

berdasarkan hasil assessmen, (3) pelaksanaan program

pendidikan dan pelatihan hakim dan pegawai secara

berkelanjutan (capacity building), (4) menyusun standarisasi

sistem pendidikan dan pelatihan aparatur peradilan

(dilaksanakan oleh unit Diklat Litbang Kumdil), dan (5) menyusun

regulasi penilaian kemampuan SDM di MA untuk menuju

pembaruan sistem manajemen informasi yang terkomputerisasi.

Dengan arah kebijakan sebagai berikut:

Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung

Penataan manajemen dalam rangka good court governance

Reorganisasi dan mengarah pada good court governance dan

pengembangan budaya organisasi yang efektif.

3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN TINGGI AGAMANTT

Pengadilan Tinggi Agama NTT dalam mendukung kebijakan

nasional dalam mencapai sasaran pembangunan dibidang hukum

menetapkan arah kebijakan dan strategi mengacu pada arah kebijakan

strategis Mahkamah Agung RI.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan yang

ditetapkan, pada tahun 2015-2019, Pengadilan Tinggi Agama NTT

Page 31: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

26

26

menetapkan dua sasaran strategis yang terdiri dari:

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Dua sasaran strategis tersebut merupakan arahan dari

Mahkamah Agung untuk mewujudkan visi dan misi yang telah

ditetapkan. Untuk mewujudkan visi, misi serta sasaran, perlu ditetapkan

berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-

tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun

program dan kegiatan pokok Pengadilan Tinggi Agama NTT mengacu

pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut:

1. Program:Peningkatan Manajemen Peradilan AgamaKegiatan Pokok :Peningkatan Manajemen Peradilan AgamaProgram dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan

akuntabel

Sasaran ini dapat diukur menggunakan indikator:

persentase sisa perkara yang diselesaikan

persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

persentase penurunan sisa perkara

Persentase perkara yang tidak mengajukan kasasi dan PK

Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi Agama

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Sasaran ini dapat diukur menggunakan indikator:

Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

tepat waktu

Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat

(ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam

waktu 1 hari sejak diputus.

Beberapa kebijakan dan strategi yang dibuat Mahkamah Agung

Page 32: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

27

27

untuk mencapai sasaran strategis pada program kegiatan ini adalah :

1. Penyempurnaan penerapan sistem kamar

2. Pembatasan perkara kasasi

3. Proses berperkara yang sederhana

4. Penguatan akses peradilan

2. Program:Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaMahkamahAgungKegiatanPokok :Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan BadanUrusan AdministrasiProgram dan kegiatan tersebut untuk mencapai dua sasaran strategis

yaitu :

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan

akuntabel

Sasaran ini dapat diukur menggunakan indikator:

Persentase implementasi SKP dan/atau beban kerja dalam

rangka manajemen SDM

Persentase ketepatan pelayanan kesejahteraan pegawai

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Sasaran ini dapat diukur menggunakan indikator:

Persentase pembinaan dan pengawasan di wilayah PTA NTT

Beberapa kebijakan dan strategi yang dibuat Mahkamah Agung

untuk mencapai sasaran strategis pada program kegiatan ini adalah :

1. Transparansi kinerja secara efektif dan efisien

2. Penguatan regulasi penerapan Sistem Informasi Terintegrasi

3. Pengembangan kompetensi SDM berbasis IT

4. Meningkatnya pelaksanaan pengawasaan kinerja aparat peradilan

secara optimal

Page 33: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

28

28

3. Program:Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah AgungKegiatan Pokok:Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan MahkamahAgungProgram dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis :

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Sasaran ini dapat diukur menggunakan indikator:

Persentase peningkatan sarana dan prasarana untuk percepatan

penyelesaian perkara.

Beberapa kebijakan dan strategi yang dibuat Mahkamah Agung untuk

mencapai sasaran strategis pada program kegiatan ini adalah :

1. Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan

Sumber Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung

2. Meningkatnya transparansi pengelolaan SDM, keuangan dan aset

3.3. KERANGKA REGULASIKerangka regulasi merupakan perencanaan pembentukan

regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku

masyarakat dan penyelenggaraan negara dalam rangka mencapai tujuan

bernegara. Kerangka regulasi ini diatur dalam pasal 1 angka 14 Permen

PPN/Kepala Bappenas Nomor : 1 tahun 2014 tentang pedoman

penyusunan RPJMN 2015-2019 dan Peraturan sesmen PPN/Bappenas

tentang juklak Nomor : 2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentang Petunjuk

Pelaksanaan tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi

dalam RPJMN.

Perlunya dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana strategis tahun

2015-2019 adalah:

a. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai

kebutuhan pembangunan,

b. Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung

pencapaian prioritas pembangunan,

Page 34: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

29

29

c. Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan

pembentukan regulasi.

Penetepan kerangka regulasi yang dibuat Pengadilan Tinggi

Agama NTT sudah barang tentu akan selalu seiring dengan kebijakan

lembaga yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategi Pengadilan

Tinggi Agama NTT.

Berikut ini kerangka regulasi Pengadilan Tinggi Agama NTT :

a) SK KMA Nomor 26/KMA/SK/II/2014 Tentang Pembentukan

Kelompok Kerja Penyusunan Surat Edaran MA-RI tentang

Penyelesaian Perkara di Pengadilan dan Sistem Informsi

Manajemen Perkara Berbasis Elektronik.

b) SEMA 1 TAHUN 2014 Tentang Perubahan Atas Surat Edaran

Mahkamah Agung RI Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen

Elektronik Sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi Dan

Peninjauan Kembali.

c) SEMA Nomor 2 Tahun 2014 Penyelesaian Perkara Di Tingkat

pertama Dan Tingkat Banding Pada 4 (Empat) Lingkungn Peradilan.

d) SEMA Nomor 3 T a h u n 2 0 1 4 Tata Cara Pelayanan Dan

Pemeriksaan Perkara Voluntair Itsbat Nikah dalam Pelayanan

Terpadu

e) PERMA Nomor 1 tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian

Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan.

f) PERMA No.2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan

Sederhana.

g) PERMA No.1 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

h) PERMA No. 1 tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

i) PERMA No.7 tahun 2016 tentang Penegakan Disiplin Kerja

Hakim Pada Mahkamah Agung dan Peradilan di bawahnya.

j) PERMA No.8 tahun 2016 tentang Pengawasan dan Pembinaan

Atasan Langsung di Lingkungan Mahkamah Agung dan Peradilan

dibawahnya.

Page 35: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

30

30

k) PERMA No.14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian

Perkara Ekonomi Syariah.

l) PERMA No.9 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan

Pengaduan (WISHTLEBLOWING SYSTEM) di Mahkamah Agung

dan Badan Peradilan di bawahnya.

m) PERMA No.10 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Mahkamah Agung Nomor 3 tahun 2013 tentang Penyelesaian

Kerugian Negara di Lingkungan Mahkamah Agung RI dan Badan

Peradilan dibawahnya.

n) Surat Edaran Dirjen Badilag No. 0508/DJA/HK.00/III/2014 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan PERMA No.1 Tahun 2017 tentang

Pedoman Layanan Hukum bagi Masyarakat Miskin di Pengadilan.

o) SE Dirjen Badilag Nomor 2017.a/DJA/OT.01.3/11/2015 tentang

Pedoman Pola Keuangan Perkara Pengadilan Agama.

p) SE Dirjen Badilag No. 03777.a/DJA/2/2016 tentang Pedoman

Pelaporan Perkara Pengadilan Agama.

q) SE Dirjen Badilag No. 1 Tahun 2017 tentang Formulir, SOP dan

Register Induk Penyelesaian Perkara Gugatan Sederhana.

r) SE Dirjen Badilag Nomor 1132/DJA/KU.01/05/2016 tentang biaya

perkara dan biaya operasional pada pelayanan terpadu.

s) SE Dirjen Badilag No 2694/DJA/OT.01.3/11/2016 tentang Penertiban

Administrasi Perkara dan Kebersihan Gedung Kantor Pengadilan

Agama.

t) SK Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor W23-

A/66/HM.00/I/2017 tanggal 3 Januari 2017 Tentang Penunjukan

Hakim Tinggi sebagai Hubungan Masyarakat (HUMAS).

u) SK Ketua Pengadilan Tinggi Kupang Nomor W23-A/99/HK.05/1/2017

tanggal 10 Januari 2017 Tentang Susunan Majelis Hakim pada

Pengadilan Tinggi Agama Kupang Tahun 2017.

v) SK Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor W23-

A/141/HK.05/I/2017 tanggal 12 Januari 2017 Tentang Biaya Proses

Perkara yang dimohonkan Banding pada Pengadilan Tinggi Agama

Kupang Tahun 2017.

Page 36: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

31

31

w) SK Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor W23-

A/242.b/OT.01.3/II/SK/2017 tanggal 27 Februari 2017 Tentang Tim

Pengelola Jaringan Dokumentasi dan Informsi Hukum (JDIH) di

Pengadilan Tinggi Agama Kupang.

x) SK Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor W23-

A/194.a/PS.01/II/SK/2017 tanggal 20 Februari 2017 Tentang

Penunjukan Hakim Tinggi Pembinaan dan Pengawas Daerah dan

Hakim Tinggi Pengawas Bidang

3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang

perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama, disebutkan bahwa “Tugas serta tanggung jawab,

sesuai organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan

Pengadilan diatur lebih lanjut oleh Mahkamah Agung RI “.

Berdasarkan ketentuan pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989, disebutkan Susunan Pengadilan Agama terdiri dari

Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris dan Jurusita, sedangkan

dalam Pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa Pimpinan Pengadilan Agama

terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua. Pasal 10 ayat (2)

Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama terdiri dari seorang Ketua dan

seorang Wakil Ketua. Dalam Pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa

“Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu

oleh seorang Wakil Panitera, beberapa orang Panitera Muda, beberapa

orang Panitera Pengganti dan beberapa juru sita”. Dalam ketentuan

pasal 44 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 disebutkan bahwa

”Panitera Pengadilan merangkap Sekretaris Pengadilan”, hal ini

berbeda dengan ketentuan di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 dan yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-

Undang nomor 50 tahun 2009, selanjutnya dengan terbitnya Peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang

Page 37: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

RESTRA PTA NTT 2015-2019

32

32

Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan peradilan

Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur

adalah sebagai berikut:

Page 38: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

33RENSTRA PTA NTT 2015-2019

Drs. H. M. MANSHUR, SH., MH

WAKIL KETUA

Drs. H. SHOFROWI, SH., MH

KETUA

LALU MUHAMAD TAUFIK, SH

PANITERA

1. Drs. H. ABD SYUKUR2. Drs. H. AHMAD MUNTHOHAR3.4.5.

HAKIM TINGGI

ADENAN, SH., MH

KABAG PERENCANAAN DANKEPEGAWAIAN

ALI AMRAN, SH., SHI., MH

KABAG UMUM DAN KEUANGAN

Dra. Hj. AISYAH ABDURAJAK, MH

PANMUD HUKUM

JUHNI, SH., MH

PANMUD BANDING

SISWANTI, ST

KASUBBAG RENCANA PROGRAMDAN ANGGARAN

NURHAYATI LEPANG AMA, S. KOM

KASUBBAG KEPEGAWAIAN DANTEKNOLOGI INFORMATIKA (IT)

FATIMA WADON, SE

KASUBBAG TATA USAHADAN RUMAH TANGGA

TRIMO, SH., MH

KASUBBAG KEUANGAN DANPELAPORAN

1. Hj. HUSNAENI, SHI., MH2. NISFATUL LAILI, S. Sy3.4.5.

STAF TATA USAHA DANRUMAH TANGGA

1. ARIYANI WARI DOKEN, A. Md2. ACHMAD HORSAN, A. Md3. HASYIM MUNAIF ABU ASKAR, A. Md4. LALU KHUZNUL MUNTAZI, S. KOM5. DONI KUSSULISTIANTO SITORUS

STAF KEUANGAN DANPELAPORAN

1. NURHAYATI PAHWALI, A. Md2. AHMAD SAEKAN3. JUNAIDIN4.5.

STAF KEPEGAWAIAN DANTEKNOLOGI INFORMATIKA (IT)

1. NUR SA’ADAH MUHAMMAD, SHI

STAF RENCANA PROGRAMDAN ANGGARAN

1. Dra. UMMI KALSUM2. YUNUS KAPA, SHI3. MOHAMAD NATSIR BALA, SH4. Drs. KHAERUDDIN, MH5. Drs. MOH. ARSYAD RATULOLY

1.2.3.

PANITERA PENGGANTI

BAHRUDIN, A.Md., SH., MH

SEKRETARIS

Page 39: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

34RENSTRA PTA NTT 2015-2019

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dan mengacu pada program

Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tiggi Agama NTT memiliki 3 program yang akan dilaksanakan

yaitu :

1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Sasaran Program IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Terselenggaranya

penyelesaian perkara

yang sederhana,

tansparan dan

akuntabel di

lingkungan Peradilan

Agama

Terselenggaranya

penyelesaian

administrasi perkara

yang sederhana,

transparan dan

akuntabel

1

Layanan

1

Layanan

1

Layanan

1

Layanan

1

Layanan

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Page 40: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

35RENSTRA PTA NTT 2015-2019

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Sasaran Program IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

pengelolaan dan

pelaporan keuangan

yang transparan dan

akuntabel di

lingkungan

Mahkamah Agung RI

dan Badan Peradilan

yang berada di

bawahnya

Layanan Dukungan

Manajemen

Pengadilan

12

Layanan

12

Layanan

12

Layanan

12

Layanan

12

Layanan

Layanan

Perkantoran

12

Layanan

12

Layanan

12

Layanan

12

Layanan

12

Layanan

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Sasaran Program IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Terpenuhinya

kebutuhan sarana dan

prasarana dalam

mendukung

pelayanan peradilan

Jumlah sarana dan

prasarana kerja

sesuai standar

pelayanan prima

peradilan

1

Layanan

1

Layanan

4

Layanan

4

Layanan

2

Layanan

Untuk alokasi anggaran per kegiatan lebih detailnya ada pada matrik kinerja pendanaa(terlampir).

Page 41: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

36RENSTRA PTA NTT 2015-2019

a. MATRIK RENSTRA

b. MATRIK kinerja dan pendanaan

Page 42: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

Visi : Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama NTT Yang Agung.Misi :

1.    Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi;.2.    Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat pencari keadilan;

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien;

Uraian Indikator Kinerja Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target RpMeningkatnyakepastian hukum

Persentase perkarayang diselesaikantepat waktu

a. Persentase sisaperkara yangdiselesaikan

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

Pedoman tatakelola dilingkunganPeradilan Agama

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

b. Persentaseperkara yangdiselesaikantepat waktu

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

Pedoman tatakelola dilingkunganPeradilan Agama

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

100% Terwujudnya prosesperadilan yang pasti,transparan danakuntabel

1.       

NOTujuan

REVIU MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJAPENGADILAN TINGGI AGAMA NTT TAHUN 2015 - 2019

TargetSasaran

Indikator Kinerja

3.    Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien;

Target Strategis

Lampiran A

b. Persentaseperkara yangdiselesaikantepat waktu

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

Pedoman tatakelola dilingkunganPeradilan Agama

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

c. Persentasepenurunan sisaperkara

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

Pedoman tatakelola dilingkunganPeradilan Agama

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

d. Persentaseperkara yangtidakmengajukanupaya hukum:

Pedoman tatakelola dilingkunganPeradilan Agama

1 Layanan

• Kasasi 30% 45% 50% 50% 60%• PK 90% 80% 95% 95% 95%

e. Index respondenPengadilanTingkat Pertamayang puasterhadaplayananPengadilanTinggi Agama

80% 85% 90% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

Peningkatanpelaksanaanpelayananperadilan

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

100% Terwujudnya prosesperadilan yang pasti,transparan danakuntabel

1.       

2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

e. Index respondenPengadilanTingkat Pertamayang puasterhadaplayananPengadilanTinggi Agama

80% 85% 90% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaian perkara

Peningkatanpelaksanaanpelayananperadilan

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

100% Terwujudnya prosesperadilan yang pasti,transparan danakuntabel

1.       

Page 43: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

Uraian Indikator Kinerja Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target RpNO

TujuanTarget

SasaranIndikator Kinerja

Target Strategis

Lampiran A

f. PersentaseImplementasiSKP dan / ataubeban kerjadalam rangkamanajemenSDM

90% 90% 95% 95% 95% ProgramDukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnyaMahkamahAgung

PembinaanAdministrsidanPengelolaanKeuanganBadan UrusanAdminstrasi

LayananOperasional danPemeliharaanKantor

12 Layanan 2015 : 1. 400.000.0002016 : 1.400.000.0002017 : 1.498.356.0002018 : 1.492.436.0002019 : 1.492.436.000

g. Persentaseketepatanpelayanankesejahteraanpegawai

100% 100% 100% 100% 100% ProgramDukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnyaMahkamahAgung

PembinaanAdministrsidanPengelolaanKeuanganBadan UrusanAdminstrasi

Layanan Gaji danTunjangan

12 Layanan 2015 : 4.444.817.002016 : 4.444.817.0002017 : 4.444.817.0002018 : 4.544.723.0002019 : 4.544.723.000

2 Memenuhikebutuhan dankepuasanmasyarakat pencarikeadilan

Persentaseputusan yangmenarik perhatianmasyarakat yangdapat diaksessecara onlinedalam waktu 1 harisejak diputus

100% Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara

a. Persentasesalinan putusanyang dikirim kePengadilanPengaju tepatwaktu

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaianperkara

Peningkatanpelaksanaanpelayananperadilan

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

Lampiran A

2 Memenuhikebutuhan dankepuasanmasyarakat pencarikeadilan

Persentaseputusan yangmenarik perhatianmasyarakat yangdapat diaksessecara onlinedalam waktu 1 harisejak diputus

100% Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara

a. Persentasesalinan putusanyang dikirim kePengadilanPengaju tepatwaktu

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaianperkara

Peningkatanpelaksanaanpelayananperadilan

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

b. Persentaseputusan yangmenarikperhatianmasyarakat(ekonomisyariah) yangdapat diaksessecara onlinedalam waktu 1hari sejakdiputus

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanManajemenPeradilanAgama

Layanandukunganpenyelesaianperkara

Peningkatanpelaksanaanpelayananperadilan

1 Layanan 2015 : 172.000.0002016 : 172.000.0002017 : 172.000.0002018 : 172.000.0002019 : 172.000.000

Lampiran A

Page 44: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

Uraian Indikator Kinerja Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target RpNO

TujuanTarget

SasaranIndikator Kinerja

Target Strategis

Lampiran A

c. Persentasepembinaan danpengawasan diwilayah PTA NTT

100% 100% 100% 100% 100% ProgramDukunganManajemendanPelaksanaanTugas TeknisLainnyaMahkamahAgung

PembinaanAdministrsidanPengelolaanKeuanganBadan UrusanAdminstrasi

Layanan dukunganmanajemenpengadilan

1 Keg 2015 : 110.540.0002016 : 110.540.0002017 : 110.540.0002018 : 108.540.0002019 : 108.540.000

d. Persentasepeningkatansarana danprasarana untukpercepatanpenyelesaianperkara

100% 100% 100% 100% 100% ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparaturMahkamahAgung

PengadaanSarana danPrasarana diLingkunganMahkamahAgung

Pengadaan Saranadan PrasaranaPendukung SIPP

3 unit 2015 :270.000.0002016 : 270.000.0002017 : 458.500.0002018 : 458.000.0002019 : 458.000.000

Lampiran ALampiran A

Page 45: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

005.01.01

ProgramDukunganManajemen danPelaksanaanTugas TeknisLainnyaMahkamah Agung

6.094.044.000 6.104.044.000 6.114.044.000 6.206.271.000 6.351.150.000

1066 Pembinaanadministrasi danPengelolaanKeuangan BadanUrusanAdministrasi

001 Meningkatnyapengelolaan danpelaporankeuangan yangtransparan danakuntabel dilingkunganMahkamah AgungRI dan BadanPeradilan yangberada dibawahnya

MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN 2015-2019PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT

Kode

Target

Rencana2015

Prakiraan MajuIndikasi Pendanaan

Rencana 2015

Prakiraan Maju

2 3 4

Program/Kegiatan SasaranIndikator Kinerja

Kegiatan (IKK)

Lampiran B

1066 Pembinaanadministrasi danPengelolaanKeuangan BadanUrusanAdministrasi

001 Meningkatnyapengelolaan danpelaporankeuangan yangtransparan danakuntabel dilingkunganMahkamah AgungRI dan BadanPeradilan yangberada dibawahnya

001 LayananDukunganManajemenPengadilan

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 150.871.000 160.871.000 170.871.000 170.871.000 210.450.000

994LayananPerkantoran

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

5.943.173.000 5.943.173.000 5.943.173.000 6.035.400.000 6.140.700.000

005.01.02

ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparaturMahkamah Agung

270.000.000 270.000.000 458.000.000 458.000.000 458.000.000

Page 46: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kode

Target

Rencana2015

Prakiraan MajuIndikasi Pendanaan

Rencana 2015

Prakiraan Maju

2 3 4

Program/Kegiatan SasaranIndikator Kinerja

Kegiatan (IKK)

1071 Pengadaan saranadan prasarana dilingkunganMahkamah Agung

001 Terpenuhinyakebutuhan saranadan prasaranadalam mendukungpelayananperadilan

001 Jumlah saranadan prasaranakerja sesuaiStandarPelayanan PrimaPeradilan

1 Layanan 1 Layanan 4 Layanan 4 Layanan 2 Layanan 270.000.000 270.000.000 458.000.000 458.000.000 458.000.000

Lampiran B

001 Jumlah saranadan prasaranakerja sesuaiStandarPelayanan PrimaPeradilan

1 Layanan 1 Layanan 4 Layanan 4 Layanan 2 Layanan 270.000.000 270.000.000 458.000.000 458.000.000 458.000.000

005.04.08

ProgramPeningkatanManajemenPeradilan Agama

172.000.000 172.000.000 172.000.000 172.000.000 172.000.000

1053 PeningkatanManajemenPeradilan Agama

001 Terselenggaranyapenyelesaianperkara yangsederhana,transparan danakuntabel dilingkunganPeradilan Agama

001 Terselenggaranya penyelesaianadministrasiperkara yangsederhana,transparan danakuntabel

1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 172.000.000 172.000.000 172.000.000 172.000.000 172.000.000

6.536.044.000 6.546.044.000 6.744.044.000 6.836.271.000 6.981.150.000Jumlah

Lampiran B

Page 47: PENGADILAN TINGGI AGAMA NTT - pta-kupang.go.idpta-kupang.go.id/laporan/RKA/REVIU RENSTRA TAHUN 2015-2019.pdf · di Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk

37RENSTRA PTA NTT 2015-2019

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Agama NTT tahun 2015-2019 adalah

dokumen perencanaan yang disusun secara sistematis, terarah, dan menyeluruh terhadap

perubahan dengan mengacu kepada tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga peradilan.

Renstra ini menggambarkan permasalahan, kelemahan, peluang tantangan, sasaran,

program, dan kebijakan yang akan dijalankan selama kurun waktu tahun 2015-2019 dan telah

direviu sejalan dengan perubahan kebijakan Mahkamah Agung dalam hal Organsasi Dan Tata

Laksana Peradilan Kepaniteraan dan Kesekretariatan, yang diharapkan mampu membawa arah

Pengadilan Tinggi Agama NTT untuk mencapai visi dan misinya.

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama NTT dapat direviu kembali dan terus

disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari

kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola

kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.

Pada akhirnya dengan Renstra ini diharapkan Pengadilan Tinggi Agama NTT memiliki

pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program

selama lima tahun yaitu tahun 2015-2019.

Kupang, 22 November 2017

Pengadilan Tinggi Agama NTT

Ketua,

Drs. H. Shofrowi, SH., MH

NIP. 19550304.198503.1.007

BAB V

PENUTUP