Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

16
Pengadilan Niaga Kompetensi Pengadilan Niaga Tata Cara Pengajuan Permohonan Pernyataan Pailit Upaya Hukum terhadap Putusan Pernyataan Pailit Referensi Fuady, Munir, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007

Transcript of Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Page 1: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

• Pengadilan Niaga

• Kompetensi Pengadilan Niaga

• Tata Cara Pengajuan Permohonan Pernyataan Pailit

• Upaya Hukum terhadap Putusan Pernyataan Pailit

• Referensi

• Fuady, Munir, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007

Page 2: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Pasal 280 ayat (1)

Permohonan pernyataan pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagaimana dimaksud dalam Bab I dan Bab II, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Niaga yang berada di lingkungan Peradilan Umum

Page 3: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Pembentukan Pengadilan Niaga

• Diferensiasi atas Peradilan Umum

Page 4: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Dasar Pembentukan

• Memorandum Tambahan Kesepakatan III Indonesia-IMF

• Lampiran VII tentang Indonesia: Bankruptcy and Judicial Reform

• Pembentukan Peradilan Komersial Khusus (Special Commercial Court)

• 8 April 1998

Page 5: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Pengadilan Niaga

• Proses Kepailitan dan

• Sengketa Dagang

Page 6: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Hukum Acara

• Sepanjang tidak ditentukan lain oleh UU No. 37 Tahun 2004, maka berlaku:

* Het Herziene Inlandsch Reglement

(HIR) untuk Pulau Jawa & Madura

* Rechtsreglement Buitengenwesten

(RBg) untuk luar Pulau Jawa &

Madura

Page 7: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Prinsip Hukum Pengadilan Niaga

Prinsip Kesinambungan

Prinsip Persidangan yang Baik, Cepat, Efektif & Terekam dengan Baik

Prinsip Putusan yang Baik

Prinsip Kearsipan yang Baik

Page 8: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Kompetensi Relatif Pengadilan Niaga

• Pasal 3 ayat (1) sampai (5)

• Asas umum tentang kompetensi pengadilan didasarkanpada tempat kedudukan debitor

Page 9: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Aspek Hukum Perdata Internasional (Pasal 3)

Debitor yang telah meninggalkan wilayah RI:

pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum terakhir debitor

Debitor tidak kedudukan di wilayah RI, tetapi menjalankan profesi atau usaha di wilayah RI:

pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan ATAU kantor pusat debitor menjalankan profesi atau usahanya di wilayah negara RI

Page 10: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Kewenangan Mengadili Badan Hukum

Pasal 3 ayat (5):

• Tempat kedudukannya adalah sebagaimana diatur dalamAnggaran Dasar

• Prinsip stege statutair:

• kewenangan pengadilan untuk mengadili bersifat permanensesuai dengan tempat kedudukan yang tercantum dalamAnggaran Dasar

Page 11: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Hakim Pengadilan Niaga

Diangkat oleh MA dengan syarat:

Telah berpengalaman sebagai hakim dalamlingkungan Peradilan Umum

Mempunyai dedikasi & menguasaipengetahuan di bidang yang menjadi lingkupkewenangan Pengadilan Niaga

Berwibawa, jujur & berkelakuan tidak tercela

Telah berhasil menyelesaikan program pelatihan khusus sebagai hakim padaPengadilan Niaga

Page 12: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Hakim AD HOC

Pasal 302 ayat (3) UU Kepailitan & PKPU

• Memberi kesempatan pada praktisi hukum atau para ahli yang menguasai masalah kepailitan untuk dapat menjadi hakim ad hoc.

• Diangkat dengan Keputusan Presiden atas usul Ketua MA

• Pengadilan Niaga, Kasasi maupun Peninjuan Kembali

Page 13: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Panitera daftar Permohonan

dan buat tanda-terima

tertanggal yang sama (Pasal 6

ayat (2)

Jika bertentangan dengan

Pasal 2 ayat (3) sampai (5),

Panitera wajib tolak

Permohonan (Pasal 6 (3)

Panitera sampaikan

Permohonan ke KPN dalam

2 hari setelah tanggal

pendaftaran (Pasal 6 ayat (4)

Dalam 3 hari setelah

pendaftaran, Pengadilan:

1. Pelajari Permohonan

2. Tentukan hari sidang

(Pasal 6 ayat (5)

Panggilan sidang dilakukan

7 hari sebelum sidang

pertama (Pasal 8 ayat (2)

Sebelum putusan

diucapkan, atas

permintaan Pemohon

(bukan Debitor),

Pengadilan dapat:

1. Sita jaminan sebagian

atau seluruh aset

Debitor; atau

2. Tunjuk Kurator

Sementara untuk

awasi pengelolaan

usaha Debitor,

pembayaran kpd

Kreditor, &

pengurusan kekayaan

Debitor (Pasal 10

ayat (1)

Sidang pemeriksaan

paling lambat 20 hari

sejak Permohonan

didaftarkan (Pasal 6 ayat (6)

Dengan alasan cukup,

Sidang dapat ditunda

sampai 25 hari sejak

pendaftaran (Pasal 6 ayat (7)

Putusan atas Permohonan

harus diucapkan dalam 60

hari setelah pendaftaran

(Pasal 8 ayat (5):

a. Dalam sidang terbuka

untuk umum

b. Bersifat serta merta

(Pasal 8 ayat (7)

Salinan Putusan

disampaikan kepada

Debitor, Pemohon, Kurator

dan Hakim Pengawas dalam

3 hari setelah tanggal

Putusan melalui surat kilat

tercatat (Pasal (9)

Permohonan Kasasi dalam 8

hari sejak Putusan

diucapkan (Pasal 11 ayat (2)

Permohonan

Diajukan

kepada KPN

(Pasal 6 ayat

(1)

Page 14: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Permohonan Kasasi:

1. Pemohon: Debitor, Kreditor pihak pada

sidang tingkat pertama, Kreditor lain

(Pasal 11 ayat (3)

2. Memori Kasasi wajib disampaikan saat

daftar (Pasal 12 ayat (1)

3. Panitera beri tanda-terima sesuai

tanggal daftar (Pasal 11 ayat (4)

Panitera wajib kirim Permohonan & Memori

Kasasi ke Termohon dalam 2 hari setelah

tanggal daftar (Pasal 12 ayat (2)

Permohonan didaftarkan

Termohon dapat ajukan Kontra Memori

dalam 7 hari sejak Termohon terima Memori

Kasasi (Pasal 12 ayat (3)

Panitera wajib sampaikan berkas perkara ke

MA dalam 14 hari sejak Permohonan

didaftar (ps 12 ayat 4)

MA wajib pelajari

Permohonan dan

tetapkan hari

sidang dalam 2

hari sejak terima

Permohonan

(Pasal 13 ayat (1)

Sidang pemeriksaan

paling lambat 20 hari

sejak Permohonan

diterima MA (Pasal 13

ayat (2)

Putusan MA paling

lambat 60 hari sejak

Permohonan diterima MA

& diucapkan dalam

sidang terbuka untuk

umum (Pasal 10 ayat (3) & (4)

Panitera MA wajib

sampaikan Putusan ke

Panitera PN dalam 3 hari

sejak diucapkan (Pasal 13

ayat (6)

PK dapat diajukan

jika:

1. Ada Novum

(waktu perkara

diperiksa sudah

ada, tapi belum

ditemukan)

2. Kekeliruan

yang nyata

(Pasal 295 ayat (2)

Juru sita PN wajib

sampaikan salinan

Putusan dalam 2 hari

sejak diterima ke

Pemohon, Termohon,

Kurator & Hakim

Pengawas (Pasal 13 ayat (7)

Page 15: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

Terdapat Novum:

Dalam 180 hari sejak Putusan

berkekuatan hukum tetap

(Pasal 296 ayat (1)

Terdapat Kekeliruan yg

Nyata:

Dalam 30 hari sejak Putusan

berkekuatan hukum tetap

(Pasal 296 ayat (2)

Permohonan diajukan ke Panitera

(Pasal 296 ayat (3) disertai bukti

pendukung dan salinan untuk

Termohon (Pasal 297 ayat (1)

Panitera beri tanda terima sesuai

tanggal daftar (Pasal 296 ayat (4)

Dalam 2 hari sejak Permohonan didaftar,

Panitera sampaikan:

1. Permohonan ke Panitera MA (Pasal

296 ayat (5)

2. Salinan Permohonan ke Termohon

(Pasal 297 ayat (2)

Termohon dapat ajukan Jawaban

dalam 10 hari sejak Permohonan

didaftar (Pasal 297 ayat (3)

Panitera wajib sampaikan Jawaban

ke Panitera MA dalam 12 hari

sejak Permohonan didaftar (Pasal

297 ayat (4)

Putusan paling lambat 30 hari

sejak Permohonan diterima MA &

diucapkan dalam sidang terbuka

untuk umum (Pasal 298 ayat (1) &

(2)

MA wajib sampaikan salinan

Putusan kepada para pihak dalam

32 hari sejak Permohonan diterima

Panitera MA (Pasal 298 ayat (3)

Permohonan

Peninjauan

Kembali

Page 16: Pengadilan Niaga Pemberesan Harta Pailit

isi putusan PENGADILAN NIAGA

• Putusan Pengadilan wajib memuat:

• Pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dan/atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili; dan

• pertimbangan hukum dan pendapat yang berbeda dari hakim anggota atau ketua majelis.

• Putusan memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dan dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun terhadap putusan tersebut diajukan suatu upaya hukum.