Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

18
Penetapan Kadar Cu Dalam CuSO4.5H2O Kelompok 7 : Maulana Erlangga Milla Kamalia Mochammad Ilham P.A.

Transcript of Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Page 1: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Penetapan Kadar Cu Dalam CuSO4.5H2O

Kelompok 7 : Maulana Erlangga Milla Kamalia Mochammad Ilham P.A.

Page 2: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Tembaga dari Garam Tembaga (II) dapat diendapkan sebagai Tembaga(II)

Hidroksida.Endapan ini larut dalam NH4OH berlebihan sebagai garam kompleks [Cu(NH3)4]2+

,oleh karena itu pengendap digunakan NaOH atau KOH. Untuk menghindari hidrolisis ion Cu2+ menjadi CU(OH)2,sebelum pendidihan larutan

CuSO4 harus diasamkan dengan H2SO4

Teori

Page 3: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

DasarLarutan garam tembaga (II) panas diendapkan dengan larutan basa kuat (NaOH/KOH) menjadi endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru , yang karena panas mengurai menjadi endapan CuO yang berwarna Hitam yang setelah dipijarkan tetap menjadi CuO

Page 4: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

TUJUAN1. Mendapat Bobot Tetap bagi sisa pijar CuO2. Mendapat kadar Cu dalam CuSO4.5H2O3. Agar siswa dan siswi dapat mengaplikasikan tahapan – tahapan analisis

gravimetri yang sudah dipelajari

Page 5: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

CuSO4.5H2O → CuSO4 + 5H2OCuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4

Biru

CuO → CuO

Reaksi

CuOHitam Kecoklatan

H2O

Page 6: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

ALAT DAN BAHANa) Alat

Piala gelas 800 ml

Tutup KacaPembakar Teklu Piala Gelas 400

ml

Pengaduk

Neraca Analitik Kaca Arloji Tabung ReaksiLabu Semprot Kaca Corong Kaca

Page 7: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

ALAT DAN BAHANa) Alat

Oven

Policemen

Desikator Segitiga Porselin Cawan Porselin Gegep Besi

Kertas Saring No.40 Kasa AsbesNeraca Digital

Kaki TigaMeker atau Tanur

Page 8: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

ALAT DAN BAHANb) Bahan

Sampel CuSO4.5H2O

Air Suling

HCl 4 N

H2SO4 4 N

NaOH 4 NBaCl2 0,5 N

Page 9: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Cara Kerja

Didihkan Larutan

Tambahkan beberapa tetes asam sulfat 4 N

Endapkan dengan NaOH 4 N hingga

pengendapan sempurna

Endapan dicuci dengan air suling lalu disaring dengan kertas saring

no.40

Larutkan dengan 100 ml Air Suling

Tibang 0,5 gram sampel

Page 10: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

CARA KERJA

Corong berisi endapan dikeringkan di dalam oven

Perarang, Pijarkan

Dinginkan didalam desikator

Dilakukan uji pengotor sulfat dan basa

Ditimbang hingga dapat bobot tetap

Page 11: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Pengamatan Sampel :1. Sampel berbentuk serbuk kasar berwarna biru cerah2. Setelah dilarutkan , larutan sampel jernih kebiruan3. Setelah ditambah asam sulfat 4 N tidak ada perubahan dalam larutan sampel4. Setelah diendapkan terbentuk endapan kasar berwarna hitam kecoklatan,

larutan jernih tak berwarna5. Setelah dipijarkan , sisa pijar berwarna hitam.

DATA PENGAMATAN

Page 12: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

PERHITUNGAN Rata – rata pencucian :

Kadar Teoritis :

Kadar Praktek :

%Ketelitian :

%Kesalahan :

Page 13: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Ketika dilarutkan, sampel terusi akan mengalami hidrolisis membentuk endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan ini tidak stabil dan ion Cu2+ belum mengendap sempurna dan memang endapannya belum diinginkan. Oleh karena itu endapan tersebut harus dilarutkan kembali dengan menambahkan beberapa tetes asam.

Ion Cu2+ hanya dapat diendapkan dengan basa kuat seperti NaOH , jika diendapkan dengan basa lemah seperti NH4OH maka akan terbentuk senyawa kompleks [Cu(NH3)4](OH)2 (Tetraamin Tembaga (II) Hidroksida).

Dengan basa kuat , ion Cu2+ akan mengendap sempurna membentuk hidroksidanya yaitu Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan tersebut tidak stabil sehingga mudah mengurai membentuk oksidanya yaitu CuO yang berwarna hitam cokelat, tetapi sebagian masih ada yang membentuk Cu(OH)2 .hal ini akan mengakibatkan endapan menjadi ganda dan hal ini tidak boleh terjadi dalam analisis gravimetri. Untuk mengatasi hal ini larutan tembaga (II) harus diendapkan dalam suasana mendidih.dengan demikian semua endapan akan langsung terurai membentuk endapan CuO yang berwarna hitam cokelat

Pemilihan kertas saring pada penetapan ini harus disesuaikan dengan kualitas endapan . untuk endapan CuO yang baik. Digunakan kertas saring no.40 . Namun seringkali didapatkan endapan CuO yang kurang baik sehingga jika disaring dengan kertas saring no.40 endapan akan bocor.oleh karena itu digunakan kertas saring no.41 yang memiliki pori pori yang lebih halus dan kecil dibanding kertas saring no.40.

Pembahasan

Page 14: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Kesimpulan

Dalam penetapan kadar Cu dalam garam terusi ini , poin yang terpenting adalah proses pengendapan yang harus di lakukan dalam suasana panas dan di endapkan dengan basa kuat. Jika pengendapan yang dilakukan baik dan benar , maka proses penetapan akan lancar.

Page 15: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

PERTANYAAN DAN JAWABAN1.Bagaimana Bentuk Endapan CuO yang baik?Jawab : Endapan CuO yang baik adalah endapan yang berat dan kasar sehingga cepat mengenap.

2.Apakah hanya Endapan Cu(OH)2 yang dapat memecah menjadi CuO + H2O saat proses pemanasan? Jawab : Sebenarnya semua endapan hidroksida akan memecahnya menjadi Oksidanya + air jika dipanaskan. Akan tetapi pada penetapan kadar Cu ini terlihat sangat mencolok pemecahannya karena perbedaan warna antara Cu(OH)2 yang berwarna biru dan CuO yang berwarna kehitam kecoklatan

3.Apa maksud dari Reaksi CuO -> CuO ? Jawab : Maksud dari reaksi CuO--->CuO Adalah jadi pada saat proses pemijaran, endapan CuO akan tetap menjadi Abu CuO(Endapan CuO tidak tereduksi oleh karbon dari kertas saring dan tidak berubah menjadi senyawa Cu yang lain). 4.Apa fungsi dari penambahan H2SO4 dan mengapa hanya beberapa tetes tidak beberapa ml?Jawab : Sebenarnya fungsi dari penambahan H2SO4 adalah hanya untuk mencegah terjadinya hidrolisis ion Cu2+ dan sebagai pengasam saja. Jika penambahan H2SO4 Terlalu banyak atau berlebihan, maka nantinya hanya akan menambah pengotor Sulfat pada tahap Pencucian sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencuci endapan agar bebas dari pengotor Sulfat.

Page 16: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

PERTANYAAN DAN JAWABAN5.Bagaimana cara agar didapatkan endapan CuO yang baik?Jawab : Agar didapat endapan CuO yang baik suhu harus benar-benar mendidih , pengadukan yang baik dan konsentrasi pengendap harus encer.

6.Apakah untuk penetapan kadar Cu dapat digunakan sampel selain Terusi?Jawab : Untuk penetapan kadar Cu dapat digunakan sampel apapun selain Terusi, asalkan di dalam sampel tersebut memiliki kandungan Cu didalamnya.

7.Mengapa pengasam yang digunakan adalah H2SO4?Jawab : Karena pengasam yang paling baik adalah asam yang semarga dengan sampel dan tidak menambah jenis pengotor.

8.Mengapa harus dilakukan pemijaran pada endapan meskipun sisa pijar masih tetap CuO?Jawab : pemijaran berfungsi untuk menghilangkan karbon pada kertas saring dan untuk menghilangkan air yang terikat secara fisik.

Page 17: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

PERTANYAAN DAN JAWABAN9.Mengapa pencuci yang digunakan air suling biasa?Jawab : karena jika pencuci yang digunakan adalah air suling panas , akan memperbesar pori pori kertas saring dan menyebabkan bocor.

10.Mengapa dilakukan uji pengotor sulfat dan basa?Jawab : jika uji pengotor tidak dilakukan , maka kadar akan bertambah dan persen kesalahan akan semakin tinggi.

11.Mengapa saat penyaringan tidak digunakan kertas saring no.42?Jawab : karena pori pori kertas saring no.42 terlalu kecil untuk endapan CuO yang kasar sehingga proses penyaringan akan jauh lebih lama dibandingkan dengan memakai kertas saring no.40

Page 18: Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Terima Kasih