Penetapan Harga Berbasis Biaya 509-513

5
Penetapan Harga Berbasis Biaya (Biaya-Plus) Selain menggunakan pendekatan berbasis pasar untuk keputusan penetapan harga jangka panjang, para manajer terkadang menggunakan pendekatan berbasis biaya. Rumus umum untuk menetapkan harga berbasis biaya menambahan komponen markup ke basis biaya untuk menentukan harga jual prospektif. Karena markup merupakan tambahan,penetapan, harga berbasis biaya sering kali disebut penetapan harga biaya-plus (Cost-plus pricing) di mana plus berarti komponen markup. Para manajer menggunakan rumus penetapan harga biaya-plus hanya sebagai titik awal untuk membuat Keputusan penetapan harga . karena itu, komponen markup tidak selalu merupakan angka yang kaku, tetapi selalu fleksibel, bergantung ada perilaku pelanggan dan pesaing. Komponen markup pada akhirnya ditentukan oleh pasar. Tingkat Pengembalian atas Investasi Target Biaya-Plus Diasumsikan bahwa para insinyur Astel Telah merancang Kembali Provalue menjadi Provalue II dan bahwa Astel menggunakan 12% markup atas biaya per unit penuh produk dalam mengembangkan harga jual prospektif Persentase markup sebesar 12% ditentukan dengan cara dengan memilih markup untuk mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi target. Tingkat pengembalian atas investasi target (Target rate of return on Investment) adalah target laba operasi tahunan yang merupakan sasaran perusahaan yang akan dicapai dibagi dengan modal yang diinvestasikan. Modal yang diinvestasikan dapat didefinisikan dalam banyak cara. Dalam bab ini, kita mendefinisikan modal yang diinvestasikan sebagai aktiva total yaitu aktiva jangka panjang ditambah aktiva lancar. Misalnya tingkat pengembalian atas investasi target Astel(sebelum pajak) adalah 18% dan investasi modal Provalue Basis Biaya (biaya per unit penuh Provalue II, Bagan 12-6) $720,00 Komponen markup 12% (0,12 x $720)

Transcript of Penetapan Harga Berbasis Biaya 509-513

Page 1: Penetapan Harga Berbasis Biaya 509-513

Penetapan Harga Berbasis Biaya (Biaya-Plus)

Selain menggunakan pendekatan berbasis pasar untuk keputusan penetapan harga jangka panjang, para manajer terkadang menggunakan pendekatan berbasis biaya. Rumus umum untuk menetapkan harga berbasis biaya menambahan komponen markup ke basis biaya untuk menentukan harga jual prospektif. Karena markup merupakan tambahan,penetapan, harga berbasis biaya sering kali disebut penetapan harga biaya-plus (Cost-plus pricing) di mana plus berarti komponen markup. Para manajer menggunakan rumus penetapan harga biaya-plus hanya sebagai titik awal untuk membuat Keputusan penetapan harga . karena itu, komponen markup tidak selalu merupakan angka yang kaku, tetapi selalu fleksibel, bergantung ada perilaku pelanggan dan pesaing. Komponen markup pada akhirnya ditentukan oleh pasar.

Tingkat Pengembalian atas Investasi Target Biaya-Plus

Diasumsikan bahwa para insinyur Astel Telah merancang Kembali Provalue menjadi Provalue II dan bahwa Astel menggunakan 12% markup atas biaya per unit penuh produk dalam mengembangkan harga jual prospektif

Persentase markup sebesar 12% ditentukan dengan cara dengan memilih markup untuk mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi target. Tingkat pengembalian atas investasi target (Target rate of return on Investment) adalah target laba operasi tahunan yang merupakan sasaran perusahaan yang akan dicapai dibagi dengan modal yang diinvestasikan. Modal yang diinvestasikan dapat didefinisikan dalam banyak cara. Dalam bab ini, kita mendefinisikan modal yang diinvestasikan sebagai aktiva total yaitu aktiva jangka panjang ditambah aktiva lancar. Misalnya tingkat pengembalian atas investasi target Astel(sebelum pajak) adalah 18% dan investasi modal Provalue II adalah $96 juta. Laba operasi tahunan target untuk Provalue II adalah

Perhitungan ini menunjukkan bahwa Astel perlu memperoleh laba operasi target sebesar $86,40 atas setiap unit Provalue II. Markup sebesar $86,40 dinyatakan sebagai persentase biaya produk penuh per unit sebesar $720 sama dengan 12% ($86,40 : $720)

Jangan rancu antara 18% tingkat pengembalian atas investasi target dan 12% persentase markup

18% tingkat pengembalian atas investasi target menyatakan laba operasi tahunan yang diharapkan Astel sebagai persentase dari investasi

Basis Biaya (biaya per unit penuh Provalue II, Bagan 12-6) $720,00Komponen markup 12% (0,12 x $720) 86,40Harga Jual Prospektif $806,40

Modal yang diinvestasikan $96.000.000Tingkat Pengembalian atas investasi target 18%Laba Operasi tahunan target(0.18 x $96.000.000) $17.280.000Laba Operasi per unit target Provalue II

($17.280.000 : 200.000 unit) $86,40

Page 2: Penetapan Harga Berbasis Biaya 509-513

Bagan 12-7 Estimasi Struktur Biaya Provalue II Tahun 2008

Fungsi Bisnis

EstimasiBiaya Variabel

per Unit

EstimasiBiaya Tetap

Per Unita

BiayaFungsi Bisnis

per UnitPenelitian dan pengembangan $ 8 $ 12 $ 20Desain Produk/proses 10 20 30Manufaktur 483 57 540Pemasaran 25 65 90Distribusi 13 9 22Layanan Pelanggan 8 10 18Total $547 $173 $720 a Berdasarkan pada anggaran kapasitas tahunan sebesar 200.000 unit

12% markup menyatakan laba operasi per unit sebagai persentase dari biaya produk penuh per unit.

Pertama Astel menghitung tingkat pengembalian atas investasi target dan kemudian menentukan persentase markup

Metode Biaya-Plus Alternatif

Perusahaan terkadang sulit menentukan jumlah modal tertentu yang akan diinvestasikan untuk mendukung produk tertentu. Hal ini disebabkan karena menghitung jumlah modal tertentu yang diinvestasikan harus mengetahui, misalnya, alokasi investasi dalam peralatan dan bangunan untuk membuat produk tertentu menjadi sebuah tugas yang sulit dan agak bersifat arbitrer. Beberapa perusahaan lebih suka menggunakan basis biaya dari persentase markup alternatif yang masih menghasilkan pengembalian atas modal yang diinvestasikan tetapi tidak memerlukan perhitungan eksplisit atas modal yang diinvestasikan untuk menetapkan harga

Bab ini mengilustrasikan alternatif tersebut dengan menggunakan contoh Astel. Bagan 12-7 memisahkan biaya per unit untuk setiap fungsi bisnis pada rantai nilai ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel (tanpa memberikan rincian perhitungan).

Tabel berikut mengilustrasikan beberapa basis biaya alternatif untuk Provalue II dengan menggunakan asumsi perentasi markup

Basis Biaya

EstimasiBiaya per Unit

(1)

PersentaseMarkup

(2)

KomponenMarkup

(3) = (1) x (2)

Harga JualProspektif

(4) = (1) + (3)Biaya Manufaktur variabel $483,00 65% $313,95 $796,95Biaya Variabel produk 547,00 45 246,15 793,15Biaya manufaktur 540,00 50 270,00 810,00Biaya penuh produk 720,00 12 86,40 806,40

Basis biaya dan persentase markup yang berbeda memberikan empat harga jual prospektif yang berdekatan satu sama lain. Pada prakteknya, sebuah perusahaan akan memilih basis biaya yang dipandangnya dapat diandalkan dan persentase markup berdasarkan pengalamannya dalam

Page 3: Penetapan Harga Berbasis Biaya 509-513

penetapan harga produk yang dapat memulihkan biayanya dan mendapatkan pengembalian atas investasi. Sebagai contoh sebuah perusahaan memilih biaya penuh produk sebagai basis jika tidak yakin tentang kemampuannya membedakan biaya variabel dan biaya tetap.

Persentase markup dalam tabel sebelumnya sangat bervariasi,dari yang tinggi sebesar 65% biaya manufaktur variabel hingga yang rendah sebesar 12% biaya penuh produk. Mengapa variasinya begitu besar? Karena basis biaya yang mencakup biaya yang memiliki lebih sedikit persentase markup yan lebih tinggi untuk mengkompensasi biaya yang dikeluarkan dari basis itu. Persentase markup juga bergantung pada luasnya persaingan di pasar. Markup dan marjin laba cenderung lebih rendah dalam pasar yang lebih kompetitif.

Survei menunjukkan bahwa sebagian besar manajer menggunakan biaya penuh produk untuk keputusan penetapan harga berbasis biaya yaitu, meliput baik biaya variabel maupun tetap ketika menghitung biaya per unit. Para manajer menyebutkan keunggulan berikut karena menyertakan biaya tetap per unit dalam basis biaya untuk keputusan harga:

1. Pemulihan penuh semua biaya produkUntuk keputusan penetapan harga jangka panjang, biaya penuh produk menginformasikan para manajer tentang biaya minimum yang harus dipulihkan agar tetap bertahan dalam bisnis itu. Penggunaan hanya biaya biaya variabel sebagai basis tidak memberikan informasi ini kepada para manajer.

2. Stabilitas HargaPara manajer yakin bahwa mendasarkan harga pada biaya penuh produk mendorong stabilitas harga, karena hal ini membatasi kemampuan dan godaan tenaga penjual untuk memotong harga.

3. KesederhanaanRumus biaya penuh untuk penetapan harga tidak membutuhkan analisis yang rinci atas pola prilaku biaya guna memisahkan biaya-biaya menjadi komponen tetap dan variabel bagi setiap produk

Penetapan Harga Biaya-Plus dan Penetapan Harga Target

Harga jual yang dihitung dengan penetapan harga biaya-plus merupakan harga prospektif. Umpamakan desain produk awal Astel menghasilkan biaya $750 untuk Provalue II. Dengan mengasumsi markup 12%, Astel menetapkan harga prospektif sebesar $840 ($ 750 + (0,12 x $750). Dalam pasar komputer komputer pribadi yang kompetitif , reaksi pelanggan dan pesaing terhadap harga ini dapat memaksa Astel untuk mengurangi persentase markup dan menurunkan harga hingga $800. Mungkin Astel nanti ingin merancang kembali Provalue II untuk mengurangi biaya menjadi $720 dan mencapai harga markup yang mendekati 12% sementara tetap mempertahankan $800. Desain akhir dan harga ditambah biaya yang dipilih haruslah menyeimbangkan trade-off antara biaya markup dan reaksi pelanggan.

Pendekatan penentuan harga target mengurangi kebutuhan untuk bolak-baik antara calon harga biaya-plus, reaksi pelanggan dan modifikasi desain. Dibandingkan dengan penetapan harga biaya-plus, penetapan harga target lebih dahulu menentukan karakteristik produk dan harga target berdasarkan preferensi pelanggan dan respons yang diharapkan dari pesaing. Pertimbangan pasar

Page 4: Penetapan Harga Berbasis Biaya 509-513

dan harga target memfokuskan dan memotivasi para manajer untuk melakukan rekayasa nilai serta merancang produk demi mencapai biaya target.