Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

17
PENETAPAN AREA BERISIKO

description

Tata Cara Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman dengan menggunakan hasil Studi EHRA, persepsi SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah), hasil kajian potensi dan permasalahan sanitasi, dan pertimbangan lainnya,

Transcript of Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Page 1: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

PENETAPAN AREA BERISIKO

Page 2: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Tujuan dan Maksud Ditetapkannya area berisiko berdasarkan

tingkat risiko sanitasi Sebagai salah satu kriteria dalam menentukan

prioritas dari pelaksanaan program/kegiatan sektor sanitasi

Page 3: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Definisi

Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat

Page 4: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Penentuan Area Berisiko

Mengklasifikasi dan memetakan area-area yang berada dalam kabupaten / kota berdasarkan tingkat/derajat risiko sanitasi.

Unit area: kelurahan/desa/banjar

Page 5: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Proses Penentuan Area Berisiko • DataSekunder• Data Primer

Pengumpulan Data

Analisa data

Penentuan Area Berisiko

Indikator sebagai variabel Indeks Risiko (Risk Index) Skoring dan pembobotan Analisa frekuensi, mean

weighted Diskusi kelompok terfokus

Page 6: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Skor/nilai:

4 = resiko sangat tinggi

3 = resiko tinggi

2 = resiko rendah

1 = resiko sangat rendah Pembobotan (data sekunder):

- seluruh variabel data sekunder sama pentingnya (pembobotan sama besar)- bobot variabel bisa berbeda-beda sesuai pertimbangan dan

kesepakatan pokja(misalnya kepadatan penduduk dan angka kemiskinan memiliki bobot yang lebih

besar)

Analisa Area Berisiko

Page 7: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Data Sekunder Cakupan layanan air minum Jumlah jamban Kepadatan penduduk (populasi, luas area) Jumlah KK miskin

Bila tersedia: Jumlah sampah yang terangkut Luas Genangan

Page 8: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Data Primer – Persepsi SKPD

Persepsi: keahlian profesi, pengetahuan praktis Persepsi SKPD termasuk didalamnya

mempertimbangkan fungsi tata ruang (urban function) dimasa mendatang

SKPD yang terlibat dalam memberikan skor harus disepakati bersama

Berikan waktu 1 minggu untuk mengisi tabel yang disediakan

Page 9: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Data Primer - Hasil Studi EHRA Faktor risiko (per cluster/kelurahan/desa):Aspek sarana prasarana sanitasi

1. Sumber air : pencemaran sumber air; kelangkaan air2. Air limbah domestik: Pencemaran oleh tangki septik > 5thn atau tak

pernah disedot; pencemaran karena pembuangan isi tangki septik; pencemaran karena SPAL

3. Persampahan: pengelolaan, pengangkutan (frekuensi dan ketepatan waktu), dan pengolahan setempat sampah tidak memadai

4. Drainase: genangan airAspek perilaku hidup bersih sehat

5. Perilaku ‘cuci tangan pakai sabun (CTPS)’ di saat 5 waktu penting

6. Higiene jamban7. Penanganan air rumah tangga / wadah penyimpanan8. BABS

Page 10: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Instrumen Analisa Data Sekunder

Page 11: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Instrumen Analisa Persepsi SKPD

Page 12: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Instrumen Analisa Data EHRA

Page 13: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Penetapan Area Berisiko

Sandingkan seluruh hasil pemberian skor (data sekunder, EHRA, persepsi SKPD)

Diskusi dan sepakati cara menetapkan skor akhir area berisiko

Lakukan observasi lapangan untuk mengecheck hasil kesepakatan

Sepakati hasil akhir Gambarkan dalam peta dan deskripsikan

alasan pemilihan area-area berisiko tsb

Page 14: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Instrumen Analisa Data

Page 15: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Peta Area Berisiko (Contoh: Kota Tegal)

Page 16: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Outline Buku Putih Sanitasi

Bab 2: Gambaran Umum Wilayah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Bab 4: Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan Yang Direncanakan

Bab 5: Prioritas Pengembangan Sanitasi

Bab 1: Pendahuluan

Page 17: Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman

Terima kasih