PENERIMAAN NEGARA - blog.umy.ac.idblog.umy.ac.id/opissen/files/2013/05/PENERIMAAN-NEGARA.pdf ·...
Transcript of PENERIMAAN NEGARA - blog.umy.ac.idblog.umy.ac.id/opissen/files/2013/05/PENERIMAAN-NEGARA.pdf ·...
LOGO
Penerimaan pemerintah dapat diartikan sebagai penerimaan
pemerintah dalam arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi
penerimaan pajak, penerimaan yang diperoleh dari hasil
penjualan barang dan jasa yang dimiliki dan dihasilkan oleh
pemerintah, pinjaman pemerintah, mencetak uang, dan
sebagainya
Utang Negara tahun 2011 Rp 1.768 Triliun
Utang Negara tahun 2012 Rp 1.937 Triliun
LOGO
Pendapatan Negara dan Hibah, 2006-2011
(triliun rupiah)
Uraian 2006
Real.
2007
Real.
2008
Real.
2009
Real.
2010
Real.
2011
APBN-P
1.Penerimaan Dalam Negeri
a.Penerimaan Perpajakan
b.PNBP
2.Hibah
636.2
409.2
227.0
1.8
706.1
491.0
215.1
1.7
979.3
658.7
320.6
2.3
847.1
619.9
227.2
1.7
992.3
723.3
268.9
3.0
1.165.3
878.7
286.6
4.7
Jumlah 638.0 707.8 981.6 848.8 995.3 1.169.9
Penerimaan dalam negeri meningkat rata-rata sebesar 11.8 % dalam periode tahun
2006-2010. penerimaan perpajakan memberikan kontribusi sebesar 69.4 % terhadap
penerimaan dalam negeri, sedangkan PNBP sebesar 30.6 %
LOGO
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran.
LOGO
Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk
membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah, baik yang dilaksanakan di
pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja
Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja
Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan
Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk
Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah,
untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang
bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Otonomi Khusus.
LOGO
Belanja Pemerintah Pusat, 2006-2011
(triliun rupiah)
Uraian 2006
LKPP.
2007
LKPP.
2008
LKPP.
2009
LKPP.
2010
LKPP.
2011
APBN-P
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
3. Belanja Modal
4. Pembiayaan Bunga Utang
5. Subsidi
6. Belanja Hibah
7. Bantuan Sosial\
8. Belanja Lain-lain
73.3
47.2
55.0
79.1
107.4
-
40.7
37.4
90.4
54.5
64.3
79.8
150.2
-
49.8
15.6
112.8
56.0
72.8
88.4
275.3
-
57.7
30.3
127.7
80.7
75.9
93.8
138.1
-
73.8
38.9
148.1
97.6
80.3
88.4
192.7
0,7
68.6
21.7
182.9
142.8
141.0
106.6
237.2
0.4
81.8
15.6
Total 440.0 504.6 693.4 628.8 697.4 908.2
LOGO
Dalam kurun waktu 2006-2010, realisasi belanja pegawai secara nominal
mengalami peningkatan sebesar 20,1 % per tahun, sementara belanja
barang mengalami peningkatan sebesar 24,8 % per tahun, dan realisasi
belanja modal mengalami peningkatan sebesar 20,7 %, sedangkan
pembayaran bunga utang secara nominal mengalami peningkatan sebesar
6,2 % per tahun namun porsinya cenderung menurun, sementara subsidi
berfluktuasi, secara nominal mengalami peningkatan sebesar 17,2 % per
tahun. Dalam kurun waktu 2006-2008 pemerintah tidak mengalokasikan
anggaran belanja hibah, tahun 2009 di anggarkan 31,6 miliar namun tidak
terserap seluruhnya karena proses penerbitan dokumen pencairan tidak
terealisasikan. Pada tahun 2010 terealisasi 70,0 miliar atau 28,8 % .
Sementara bantuan sosial mengalami peningkatan sebesar 15,0 %.
Sedangkan belanja lain-lain pada tahun 2006 terealisasi sebesar 8,5 % dan
turun1,7 % pada tahun 2011.
LOGO
Transfer ke daerah, 2006-2011
(miliar rupiah)
Uraian 2006
LKPP.
2007
LKPP.
2008
LKPP.
2009
LKPP.
2010
LKPP.
2011
APBN-P
1.Dana Perimbangan
a. Dana bagi hasil
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
222.130,6
64.900,3
145.664,2
11.566,1
243.967,2
62.942,0
164.787,4
16.237,8
278.714,7
78.420,2
179.507,1
20.787,3
287.251,5
76.129,9
186.414,1
24.707,4
316.771,3
92.183,5
203,571,5
20.956,3
347.538,6
96.772,1
225.533,7
25.232,8
2. Dana Otsus dan penyesuaian
a. Dana Otonomi khusus
b. Dana Penyesuian
4.049,4
3.488,3
561,1
9.296,0
4.045,7
5.250,3
13.718,8
7.510,3
6.208,5
21.333,8
9.526,6
11.807,2
28.016,3
9.099,6
18.916,7
64.969,3
10.421,3
54.548,0
Jumlah 226.180,0 253.263,0 292.433,5 308.585,3 344.727,6 412.507,9
Secara keseluruhan realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) menunjukkan kenaikan rata-rata
sebesar 11,5 % pertahun. Dan secara keseluruhan dana otonomi khusus dan penyesuaian
mengalami peningkatan.
LOGO
Fungsi alokasi, yaitu penerimaan yang berasal dari pajak
dapat dialokasikan untuk pengeluaran yang bersifat umum,
seperti pembangunan jembatan, jalan, dan taman umum.
Fungsi distribusi, yaitu pendapatan yang masuk bukan hanya
digunakan untuk kepentingan umum,tetapi juga dapat
dipindahkan untuk subsidi dan dana pensiun.
Fungsi stabilisasi, yaitu APBN berfungsi sebagai pedoman
agar pendapatan dan pengeluaran keuangan negara teratur.
Jika pendapatan dipakai sesuai dengan yang di terapkan,
APBN berfungsi sebagai stabilisator
LOGO
Penerimaan Dalam Negeri
• Pajak
• Retribusi
• Keuntungan BUMN/BUMD
• Denda dan Sita
• Pencetakan Uang
• Pinjaman
• Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah
• Penyelenggaraan Undian Berhadiah
Penerimaan Luar Negeri
Pinjaman program
Pinajaman proyek
LOGO
Pajak
Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh
pemerintah (pusat/daerah) terhadap wajib pajak tertentu
berdasarkan undang-undang (pemungutannya dapat
dipaksakan) tanpa ada imbalan langsung bagi
pembayarnya.
Jenis pajak di Indonesia:
• Pajak Pusat:
– Pajak Penghasilan (PPh)
– Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
– Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
– Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
– Dan lain-lain
LOGO
Pajak Daerah:
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
• Pajak Hotel dan Restoran (PHR)
• Pajak Reklame
• Pajak Hiburan
• Pajak Bahan Bakar
LOGO
Penerimaan Dalam Negeri, 2006-2010
(triliun rupiah)
Uraian 2006
Real.
2007
Real.
2008
Real.
2009
Real.
2010
Real.
2010
APBN-P
1.Penerimaan Perpajakan
a. Pajak Dalam Negeri
i.Pajak Penghasilan
a) Migas
b)Nonmigas
ii.Pajak Pertambahan Nilai
iii.Pajak Bumi dan Bangunan
iv.BPHTB
v. Cukai
vi. Pajak Lainnya
b. Pajak Perdagangan Internasional
i.Bea Masuk
ii. Bea Keluar
409.2
396.0
208.8
43.2
165.6
123.0
20.9
3.2
37.8
2.3
13.2
12.1
1.1
491.0
470.1
238.4
44.0
194.4
154.5
23.7
6.0
44.7
2.7
20.9
16.7
4.2
658.7
622.4
327.5
77.0
250.5
209.6
25.4
5.6
51.3
3.0
36.3
22.8
13.6
619.9
601.3
317.6
50.0
267.6
193.1
24.3
6.5
56.7
3.1
18.7
18.1
0.6
723.3
694.4
357.0
58.9
298.2
230.6
28.6
8.0
66.2
4.0
28.9
20.0
8.9
878.7
831.7
432.0
65.2
366.7
298.4
29.1
0.0
68.1
4.2
46.9
21.5
25.4
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
a.Penerimaan SDA
i.Migas\
ii.Nonmigas
b.Bagian Laba BUMN
c.PNBP Lainnya
d.Pendapatan Badan Layanan Umum
227.0
167.5
158.1
9.4
21.5
38.0
0.0
215.1
132.9
124.8
8.1
23.2
56.9
2.1
320.6
224.5
211.6
12.8
29.1
63.3
3.7
227.2
139.0
125.8
13.2
26.0
53.8
8.4
268.9
168.8
152.7
16.1
30.1
59.4
10.6
286.6
192.0
173.2
18.8
28.8
50.3
15.4
Total 636.2 706.1 979.3 847.1 992.2 1.165.3
LOGO
Dalam periode 2006-2010, Pph merupakan komponen terbesar
dalam penerimaan pajak dalam negeri sebesar 52,1 %.
Sementara, PPN dan PPnBM sebagai penyumbang terbesar
kedua sebesar 32,6 %. Sedangkan pajak perdagangan
internasional sebesar 4,0 % terhdapa total penerimaan
perpajakan dengan kontribusi bea masuk sebesar 3,1 % dan
bea keluar sebesar 0,9 %
LOGO
• Retribusi
– Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh daerah berdasarkan peraturan daerah (pemungutannya dapat dipaksakan) di mana pemerintah memberikan imbalan langsung bagi pembayarnya.
– Contoh, pelayanan medis di rumah sakit milik pemerintah, pelayanaan perpakiran oleh pemerintah, pembayaran uang sekolah, dll
LOGO
• Keuntungan BUMN/BUMD
– Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak
memperoleh bagian laba yang diperoleh BUMN.
– Demikian pula dengan BUMD, pemerintah daerah
sebagai pemilik BUMD berhak memperoleh
bagian laba BUMD.
– Selama periode 2006-2010, total aset BUMN
tumbuh 14,5 %
LOGO
• Denda dan Sita
– Pemerintah berhak memungut denda atau menyita asset
milik masyarakat, apabila masyarakat
(individu/kelompok/organisasi) diketahui telah melanggar
peraturan pemerintah
– Misalnya: denda pelanggaran lalulintas, denda ketentuan
peraturan perpajakan, penyitaan barang-barang illegal,
penyitaan jaminan atas hutang yang tidak tertagih, dll
LOGO
• Pencetakan Uang
– Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah dalam
rangka menutup defisit anggaran, apabila tidak ada
alternatif lain yang dapat ditempuh pemerintah.
– Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak harus
dilakukan dengan cermat, agar pencetakan uang tidak
menimbulkan inflasi
LOGO
• Pinjaman
– Pinjaman pemerintah merupakan sumber penerimaan
negara, yang dilakukan apabila terjadi defisit anggaran.
– Pinjaman pemerintah dikemudian hari akan menjadi beban
pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar
kembali, berikut dengan bunganya.
– Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri
– Sumber pinjaman bisa berasal dari pemerintah, institusi
perbankan, institusi non bank, maupun individu
LOGO
• Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah
– Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh pemerintah
dari individu, institusi, atau pemerintah
– Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh dari dalam
maupun luar negeri
– Tidak ada kewajiban pemerintah untuk mengembalikan
sumbangan, hadiah, atau hibah.
– Sumbangan, hadiah, dan hibah bukan penerimaan
pemerintah yang dapat dipastikan perolehannya.
Tergantung kerelaan dari pihak yang memberi sumbangan,
hadiah, atau hibah
LOGO
• Penyelenggaraan Undian Berhadiah
– Pemerintah dapat menyelenggarakan undian berhadiah
dengan menunjuk suatu institusi tertentu sebagai
penyelenggara
– Jumlah yang diterima pemerintah adalah selisih dari
penerimaan uang undian dikurangi dengan biaya operasi
dan besarnya hadiah yang dibagikan.
– Banyak negara menyelenggarakan undian berhadiah,
seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang,
Jerman, Indonesia (pernah).
LOGO
Penerimaan Luar Negeri berupa :
Pinjaman Program, yang seluruhnya merupakan pinjaman
luar negeri yang segera dapat dicairkan .
Pinjaman Proyek, yang sebagian besar berasal dari reaksi
komitmen pinjaman proyek tahun-tahun sebelumnya.
LOGO
Penerimaan Luar Negeri, 2006 – 2011
(Miliar Rupiah)
Uraian 2006
LKPP.
2007
LKPP.
2008
LKPP.
2009
LKPP.
2010
LKPP.
2011
APBN-P
1.Pinjaman Program
2.Pinjaman Proyek
13.579,6
16.093,0
19.607,5
14.462,6
30.100,4
20.118,3
28.937,7
29.724,3
28.974,6
25.820,2
19.201,8
36.981,1
Total 29.672,6 34.070,1 50.218,7 58.662,0 54.794,8 56.182,9
LOGO
Secara rinci realisasi penarikan pinjaman proyek secara rata-
rata hanya mencapai 70,9 persen dari target, dan penarikan
program secara rata-rata mencapai 102,6 persen. Secara
nominal realisasi pinjaman proyek cenderung meningkat.
selama periode 2006-2010 realisasi pinjaman program relatif
sesuai dengan target yang ditetapkan. Dalam periode tahun
2007-2008, penarikan pinjaman program mengalami
peningkatanyang terutama disebabkan oleh adanya kebutuhan
dalam mengantisipasi keterbatasanpenerbitan SBN akibat
krisis global. Meskipun demikian, pada periode tahun 2009–
2011 terdapat kecenderungan menurun seiring dengan
kebijakan pengadaan pinjaman yang diarahkan kepada
pinjaman proyek.
LOGO
• Berdasarkan institusi yang menanganinya,
penerimaan negara dibedakan menjadi:
– Penerimaan Pemerintah Pusat
– Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi
– Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
LOGO
• Penerimaan Pemerintah Pusat
– Penerimaan Pembiayaan
• Pinjaman sektor Perbankan
• Pinjaman luar negeri
• Penjualan Obligasi Pemerintah
• Privatisasi BUMN
• Penjualan aset pemerintah
– Penerimaan Negara dan Hibah
• Penerimaan Dalam Negeri
– Penerimaan perpajakan
– Penerimaan bukan pajak (PNBP)
– Bagian laba BUMN
– Lain-lain penerimaan yang sah
LOGO
• Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi
– Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari:
• Pajak Daerah
• Retribusi Daerah
• Bagian laba BUMD
• PAD lainnya yang sah, yang terdiri dari pendapatan hibah,
pendapatan dana darurat, dan lain-lain pendapatan.
– Pendapatan dari Dana Perimbangan, terdiri dari:
• Bagian daerah dari PBB dan BPHTB ( Bea perolehan hak atas
tanah & bangunan)
• Bagian daerah dari Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Perseorangan/Pribadi
• Bagian daerah dari Sumber daya alam
• Bagian daerah dari Dana Alokasi Umum
• Bagian daerah dari Dana Alokasi Khusus
LOGO
• Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi
– Penerimaan Pembiayaan, terdiri dari:
• Pinjaman dari Pemerintah Pusat
• Pinjaman dari Pemerintah Daerah Otonom Lainnya
• Pinjaman dari BUMN/BUMD
• Pinjaman dari Bank/Lembaga non Bank
• Pinjaman dari Luar Negeri
• Penjualan Aset Daerah
• Penerbitan Obligasi Daerah
LOGO
• Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
– Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari:
• Pajak Daerah
• Retribusi Daerah
• Bagian laba BUMD
• PAD lainnya yang sah, yang terdiri dari pendapatan hibah,
pendapatan dana darurat, dan lain-lain pendapatan.
– Pendapatan dari Dana Perimbangan, terdiri dari:
• Bagian daerah dari PBB dan BPHTB
• Bagian daerah dari Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Perseorangan/Pribadi
• Bagian daerah dari Sumber daya alam
• Bagian daerah dari Dana Alokasi Umum
• Bagian daerah dari Dana Alokasi Khusus
LOGO
• Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
– Penerimaan Pembiayaan, terdiri dari:
• Pinjaman dari Pemerintah Pusat
• Pinjaman dari Pemerintah Daerah Otonom Lainnya
• Pinjaman dari BUMN/BUMD
• Pinjaman dari Bank/Lembaga non Bank
• Pinjaman dari Luar Negeri
• Penjualan Aset Daerah
• Penerbitan Obligasi Daerah