PENERIMAAN NEGARA - blog.umy.ac.idblog.umy.ac.id/opissen/files/2013/05/PENERIMAAN-NEGARA.pdf ·...

32
LOGO Kelompok 4 Opissen Yudisyus Muhammad Nur Syamsi Desyana Enra Sari PENERIMAAN NEGARA

Transcript of PENERIMAAN NEGARA - blog.umy.ac.idblog.umy.ac.id/opissen/files/2013/05/PENERIMAAN-NEGARA.pdf ·...

LOGO

Kelompok 4

Opissen Yudisyus

Muhammad Nur Syamsi

Desyana Enra Sari

PENERIMAAN NEGARA

LOGO

APBN

Sumber-sumber Penerimaan Negara

Jenis-jenis Penerimaan Negara

LOGO

Penerimaan pemerintah dapat diartikan sebagai penerimaan

pemerintah dalam arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi

penerimaan pajak, penerimaan yang diperoleh dari hasil

penjualan barang dan jasa yang dimiliki dan dihasilkan oleh

pemerintah, pinjaman pemerintah, mencetak uang, dan

sebagainya

Utang Negara tahun 2011 Rp 1.768 Triliun

Utang Negara tahun 2012 Rp 1.937 Triliun

LOGO

Pendapatan Negara dan Hibah, 2006-2011

(triliun rupiah)

Uraian 2006

Real.

2007

Real.

2008

Real.

2009

Real.

2010

Real.

2011

APBN-P

1.Penerimaan Dalam Negeri

a.Penerimaan Perpajakan

b.PNBP

2.Hibah

636.2

409.2

227.0

1.8

706.1

491.0

215.1

1.7

979.3

658.7

320.6

2.3

847.1

619.9

227.2

1.7

992.3

723.3

268.9

3.0

1.165.3

878.7

286.6

4.7

Jumlah 638.0 707.8 981.6 848.8 995.3 1.169.9

Penerimaan dalam negeri meningkat rata-rata sebesar 11.8 % dalam periode tahun

2006-2010. penerimaan perpajakan memberikan kontribusi sebesar 69.4 % terhadap

penerimaan dalam negeri, sedangkan PNBP sebesar 30.6 %

LOGO

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia

yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat

rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun

anggaran.

LOGO

Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk

membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah, baik yang dilaksanakan di

pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja

Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja

Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan

Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk

Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.

Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah,

untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang

bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:

Dana Bagi Hasil

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

Dana Otonomi Khusus.

LOGO

Belanja Pemerintah Pusat, 2006-2011

(triliun rupiah)

Uraian 2006

LKPP.

2007

LKPP.

2008

LKPP.

2009

LKPP.

2010

LKPP.

2011

APBN-P

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang

3. Belanja Modal

4. Pembiayaan Bunga Utang

5. Subsidi

6. Belanja Hibah

7. Bantuan Sosial\

8. Belanja Lain-lain

73.3

47.2

55.0

79.1

107.4

-

40.7

37.4

90.4

54.5

64.3

79.8

150.2

-

49.8

15.6

112.8

56.0

72.8

88.4

275.3

-

57.7

30.3

127.7

80.7

75.9

93.8

138.1

-

73.8

38.9

148.1

97.6

80.3

88.4

192.7

0,7

68.6

21.7

182.9

142.8

141.0

106.6

237.2

0.4

81.8

15.6

Total 440.0 504.6 693.4 628.8 697.4 908.2

LOGO

Dalam kurun waktu 2006-2010, realisasi belanja pegawai secara nominal

mengalami peningkatan sebesar 20,1 % per tahun, sementara belanja

barang mengalami peningkatan sebesar 24,8 % per tahun, dan realisasi

belanja modal mengalami peningkatan sebesar 20,7 %, sedangkan

pembayaran bunga utang secara nominal mengalami peningkatan sebesar

6,2 % per tahun namun porsinya cenderung menurun, sementara subsidi

berfluktuasi, secara nominal mengalami peningkatan sebesar 17,2 % per

tahun. Dalam kurun waktu 2006-2008 pemerintah tidak mengalokasikan

anggaran belanja hibah, tahun 2009 di anggarkan 31,6 miliar namun tidak

terserap seluruhnya karena proses penerbitan dokumen pencairan tidak

terealisasikan. Pada tahun 2010 terealisasi 70,0 miliar atau 28,8 % .

Sementara bantuan sosial mengalami peningkatan sebesar 15,0 %.

Sedangkan belanja lain-lain pada tahun 2006 terealisasi sebesar 8,5 % dan

turun1,7 % pada tahun 2011.

LOGO

Transfer ke daerah, 2006-2011

(miliar rupiah)

Uraian 2006

LKPP.

2007

LKPP.

2008

LKPP.

2009

LKPP.

2010

LKPP.

2011

APBN-P

1.Dana Perimbangan

a. Dana bagi hasil

b. Dana Alokasi Umum

c. Dana Alokasi Khusus

222.130,6

64.900,3

145.664,2

11.566,1

243.967,2

62.942,0

164.787,4

16.237,8

278.714,7

78.420,2

179.507,1

20.787,3

287.251,5

76.129,9

186.414,1

24.707,4

316.771,3

92.183,5

203,571,5

20.956,3

347.538,6

96.772,1

225.533,7

25.232,8

2. Dana Otsus dan penyesuaian

a. Dana Otonomi khusus

b. Dana Penyesuian

4.049,4

3.488,3

561,1

9.296,0

4.045,7

5.250,3

13.718,8

7.510,3

6.208,5

21.333,8

9.526,6

11.807,2

28.016,3

9.099,6

18.916,7

64.969,3

10.421,3

54.548,0

Jumlah 226.180,0 253.263,0 292.433,5 308.585,3 344.727,6 412.507,9

Secara keseluruhan realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) menunjukkan kenaikan rata-rata

sebesar 11,5 % pertahun. Dan secara keseluruhan dana otonomi khusus dan penyesuaian

mengalami peningkatan.

LOGO

Fungsi alokasi, yaitu penerimaan yang berasal dari pajak

dapat dialokasikan untuk pengeluaran yang bersifat umum,

seperti pembangunan jembatan, jalan, dan taman umum.

Fungsi distribusi, yaitu pendapatan yang masuk bukan hanya

digunakan untuk kepentingan umum,tetapi juga dapat

dipindahkan untuk subsidi dan dana pensiun.

Fungsi stabilisasi, yaitu APBN berfungsi sebagai pedoman

agar pendapatan dan pengeluaran keuangan negara teratur.

Jika pendapatan dipakai sesuai dengan yang di terapkan,

APBN berfungsi sebagai stabilisator

LOGO

Penerimaan Dalam Negeri

• Pajak

• Retribusi

• Keuntungan BUMN/BUMD

• Denda dan Sita

• Pencetakan Uang

• Pinjaman

• Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah

• Penyelenggaraan Undian Berhadiah

Penerimaan Luar Negeri

Pinjaman program

Pinajaman proyek

LOGO

Pajak

Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh

pemerintah (pusat/daerah) terhadap wajib pajak tertentu

berdasarkan undang-undang (pemungutannya dapat

dipaksakan) tanpa ada imbalan langsung bagi

pembayarnya.

Jenis pajak di Indonesia:

• Pajak Pusat:

– Pajak Penghasilan (PPh)‏

– Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)‏

– Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)‏

– Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)‏

– Dan lain-lain

LOGO

Pajak Daerah:

• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)‏

• Pajak Hotel dan Restoran (PHR)‏

• Pajak Reklame

• Pajak Hiburan

• Pajak Bahan Bakar

LOGO

Penerimaan Dalam Negeri, 2006-2010

(triliun rupiah)

Uraian 2006

Real.

2007

Real.

2008

Real.

2009

Real.

2010

Real.

2010

APBN-P

1.Penerimaan Perpajakan

a. Pajak Dalam Negeri

i.Pajak Penghasilan

a) Migas

b)Nonmigas

ii.Pajak Pertambahan Nilai

iii.Pajak Bumi dan Bangunan

iv.BPHTB

v. Cukai

vi. Pajak Lainnya

b. Pajak Perdagangan Internasional

i.Bea Masuk

ii. Bea Keluar

409.2

396.0

208.8

43.2

165.6

123.0

20.9

3.2

37.8

2.3

13.2

12.1

1.1

491.0

470.1

238.4

44.0

194.4

154.5

23.7

6.0

44.7

2.7

20.9

16.7

4.2

658.7

622.4

327.5

77.0

250.5

209.6

25.4

5.6

51.3

3.0

36.3

22.8

13.6

619.9

601.3

317.6

50.0

267.6

193.1

24.3

6.5

56.7

3.1

18.7

18.1

0.6

723.3

694.4

357.0

58.9

298.2

230.6

28.6

8.0

66.2

4.0

28.9

20.0

8.9

878.7

831.7

432.0

65.2

366.7

298.4

29.1

0.0

68.1

4.2

46.9

21.5

25.4

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

a.Penerimaan SDA

i.Migas\

ii.Nonmigas

b.Bagian Laba BUMN

c.PNBP Lainnya

d.Pendapatan Badan Layanan Umum

227.0

167.5

158.1

9.4

21.5

38.0

0.0

215.1

132.9

124.8

8.1

23.2

56.9

2.1

320.6

224.5

211.6

12.8

29.1

63.3

3.7

227.2

139.0

125.8

13.2

26.0

53.8

8.4

268.9

168.8

152.7

16.1

30.1

59.4

10.6

286.6

192.0

173.2

18.8

28.8

50.3

15.4

Total 636.2 706.1 979.3 847.1 992.2 1.165.3

LOGO

Dalam periode 2006-2010, Pph merupakan komponen terbesar

dalam penerimaan pajak dalam negeri sebesar 52,1 %.

Sementara, PPN dan PPnBM sebagai penyumbang terbesar

kedua sebesar 32,6 %. Sedangkan pajak perdagangan

internasional sebesar 4,0 % terhdapa total penerimaan

perpajakan dengan kontribusi bea masuk sebesar 3,1 % dan

bea keluar sebesar 0,9 %

LOGO

• Retribusi

– Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh daerah berdasarkan peraturan daerah (pemungutannya dapat dipaksakan) di mana pemerintah memberikan imbalan langsung bagi pembayarnya.

– Contoh, pelayanan medis di rumah sakit milik pemerintah, pelayanaan perpakiran oleh pemerintah, pembayaran uang sekolah, dll

LOGO

• Keuntungan BUMN/BUMD

– Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak

memperoleh bagian laba yang diperoleh BUMN.

– Demikian pula dengan BUMD, pemerintah daerah

sebagai pemilik BUMD berhak memperoleh

bagian laba BUMD.

– Selama periode 2006-2010, total aset BUMN

tumbuh 14,5 %

LOGO

• Denda dan Sita

– Pemerintah berhak memungut denda atau menyita asset

milik masyarakat, apabila masyarakat

(individu/kelompok/organisasi) diketahui telah melanggar

peraturan pemerintah

– Misalnya: denda pelanggaran lalulintas, denda ketentuan

peraturan perpajakan, penyitaan barang-barang illegal,

penyitaan jaminan atas hutang yang tidak tertagih, dll

LOGO

• Pencetakan Uang

– Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah dalam

rangka menutup defisit anggaran, apabila tidak ada

alternatif lain yang dapat ditempuh pemerintah.

– Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak harus

dilakukan dengan cermat, agar pencetakan uang tidak

menimbulkan inflasi

LOGO

• Pinjaman

– Pinjaman pemerintah merupakan sumber penerimaan

negara, yang dilakukan apabila terjadi defisit anggaran.

– Pinjaman pemerintah dikemudian hari akan menjadi beban

pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar

kembali, berikut dengan bunganya.

– Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri

– Sumber pinjaman bisa berasal dari pemerintah, institusi

perbankan, institusi non bank, maupun individu

LOGO

• Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah

– Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh pemerintah

dari individu, institusi, atau pemerintah

– Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh dari dalam

maupun luar negeri

– Tidak ada kewajiban pemerintah untuk mengembalikan

sumbangan, hadiah, atau hibah.

– Sumbangan, hadiah, dan hibah bukan penerimaan

pemerintah yang dapat dipastikan perolehannya.

Tergantung kerelaan dari pihak yang memberi sumbangan,

hadiah, atau hibah

LOGO

• Penyelenggaraan Undian Berhadiah

– Pemerintah dapat menyelenggarakan undian berhadiah

dengan menunjuk suatu institusi tertentu sebagai

penyelenggara

– Jumlah yang diterima pemerintah adalah selisih dari

penerimaan uang undian dikurangi dengan biaya operasi

dan besarnya hadiah yang dibagikan.

– Banyak negara menyelenggarakan undian berhadiah,

seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang,

Jerman, Indonesia (pernah).

LOGO

Penerimaan Luar Negeri berupa :

Pinjaman Program, yang seluruhnya merupakan pinjaman

luar negeri yang segera dapat dicairkan .

Pinjaman Proyek, yang sebagian besar berasal dari reaksi

komitmen pinjaman proyek tahun-tahun sebelumnya.

LOGO

Penerimaan Luar Negeri, 2006 – 2011

(Miliar Rupiah)

Uraian 2006

LKPP.

2007

LKPP.

2008

LKPP.

2009

LKPP.

2010

LKPP.

2011

APBN-P

1.Pinjaman Program

2.Pinjaman Proyek

13.579,6

16.093,0

19.607,5

14.462,6

30.100,4

20.118,3

28.937,7

29.724,3

28.974,6

25.820,2

19.201,8

36.981,1

Total 29.672,6 34.070,1 50.218,7 58.662,0 54.794,8 56.182,9

LOGO

Secara rinci realisasi penarikan pinjaman proyek secara rata-

rata hanya mencapai 70,9 persen dari target, dan penarikan

program secara rata-rata mencapai 102,6 persen. Secara

nominal realisasi pinjaman proyek cenderung meningkat.

selama periode 2006-2010 realisasi pinjaman program relatif

sesuai dengan target yang ditetapkan. Dalam periode tahun

2007-2008, penarikan pinjaman program mengalami

peningkatanyang terutama disebabkan oleh adanya kebutuhan

dalam mengantisipasi keterbatasanpenerbitan SBN akibat

krisis global. Meskipun demikian, pada periode tahun 2009–

2011 terdapat kecenderungan menurun seiring dengan

kebijakan pengadaan pinjaman yang diarahkan kepada

pinjaman proyek.

LOGO

• Berdasarkan institusi yang menanganinya,

penerimaan negara dibedakan menjadi:

– Penerimaan Pemerintah Pusat

– Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi

– Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

LOGO

• Penerimaan Pemerintah Pusat

– Penerimaan Pembiayaan

• Pinjaman sektor Perbankan

• Pinjaman luar negeri

• Penjualan Obligasi Pemerintah

• Privatisasi BUMN

• Penjualan aset pemerintah

– Penerimaan Negara dan Hibah

• Penerimaan Dalam Negeri

– Penerimaan perpajakan

– Penerimaan bukan pajak (PNBP)‏

– Bagian laba BUMN

– Lain-lain penerimaan yang sah

LOGO

• Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi

– Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari:

• Pajak Daerah

• Retribusi Daerah

• Bagian laba BUMD

• PAD lainnya yang sah, yang terdiri dari pendapatan hibah,

pendapatan dana darurat, dan lain-lain pendapatan.

– Pendapatan dari Dana Perimbangan, terdiri dari:

• Bagian daerah dari PBB dan BPHTB ( Bea perolehan hak atas

tanah & bangunan)

• Bagian daerah dari Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Perseorangan/Pribadi

• Bagian daerah dari Sumber daya alam

• Bagian daerah dari Dana Alokasi Umum

• Bagian daerah dari Dana Alokasi Khusus

LOGO

• Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi

– Penerimaan Pembiayaan, terdiri dari:

• Pinjaman dari Pemerintah Pusat

• Pinjaman dari Pemerintah Daerah Otonom Lainnya

• Pinjaman dari BUMN/BUMD

• Pinjaman dari Bank/Lembaga non Bank

• Pinjaman dari Luar Negeri

• Penjualan Aset Daerah

• Penerbitan Obligasi Daerah

LOGO

• Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

– Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari:

• Pajak Daerah

• Retribusi Daerah

• Bagian laba BUMD

• PAD lainnya yang sah, yang terdiri dari pendapatan hibah,

pendapatan dana darurat, dan lain-lain pendapatan.

– Pendapatan dari Dana Perimbangan, terdiri dari:

• Bagian daerah dari PBB dan BPHTB

• Bagian daerah dari Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Perseorangan/Pribadi

• Bagian daerah dari Sumber daya alam

• Bagian daerah dari Dana Alokasi Umum

• Bagian daerah dari Dana Alokasi Khusus

LOGO

• Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

– Penerimaan Pembiayaan, terdiri dari:

• Pinjaman dari Pemerintah Pusat

• Pinjaman dari Pemerintah Daerah Otonom Lainnya

• Pinjaman dari BUMN/BUMD

• Pinjaman dari Bank/Lembaga non Bank

• Pinjaman dari Luar Negeri

• Penjualan Aset Daerah

• Penerbitan Obligasi Daerah

LOGO

Terima Kasih