PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BSM MOBILE...
Transcript of PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BSM MOBILE...
PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BSM MOBILE BANKING
DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
(Studi kasus pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Gede)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Mohammad Fattah Habibie
NIM : 1111046100084
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIH HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1438 H/2017
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Muhammad Fattah Habibie
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 5 April 1993
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jln. Setia Warga I Rt. 06 / Rw. 02, No. 85
Kelurahan Jatiranggon, Kecamatan
Jatisampurna, Pondok Gede Bekasi 17432
Jenis Kelamin : Laki – laki
Status : Menikah
Telepon : 081574988245
Email : [email protected]
II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
- 1999 - 2005 : SDN Jatimurni III Bekasi
- 2005 – 2008 : SMPN 259 Jakarta
- 2008 – 2011 : SMAN 48 Jakarta
- 2011 – sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
ABSTRACT
Efforts to improve the quality of digital banking services in terms of digital
service application development by the company needs to be done well, directed,
and planned,so the company has the power to compete in the competition in the
era of digital transition.Considering the future competition between companies
will be more stringent Good service and experience to customers to be the capital
to maintain consumer loyalty and become a weapon to win the market competition
that changed towards digital. The purpose of this research is to know perception
of usefullness, preceived ease of use and quality of technology support to
customer attitude and behavior. This research was conducted at Bank Syariah
Mandiri branch office Pondok Gede. This research uses survey method by using
primary data obtained from questionnaire, the sample in this research is 100
people of Mobile Banking Application Customer. Samples taken by purposive
sampling technique that is sample determination technique according to certain
consideration The technique of analysis in this study using path analysis. The
results of this study indicate that the convenience preceived usefullness, quality of
technological support and Preceived ease of use partially significant effect on the
attitude and behavior of customers While simultaneously variable style preceived
ease of use, quality of technological support and preceived usefullness significant
to one's attitude at a level of significance smaller than 0,05 (0,000<0,05 ) and
significant to behavior at a level of significance smaller than 0,05 (0,000<0,05 )
The results also show that the convenience preceived ease of use variables are the
most dominant of attitude with a value of β of 0.358 and a significance value less
than 0.05 (0.000 <0.05) and one's attitude variable most dominant against
customer behavior with a value of β of 0.278 at a significance level less than 0.05
(0.000 <0.05).
Keywords: preceived usefullness,technological support, Preceived ease of use
ease, Attitude, Behavior, Technology Acceptance Model.
iv
ABSTRAK
Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan digital perbankan, dalam hal
pengembangan aplikasi layanan digital oleh perusahaan perlu dilakukan secara
baik, terarah, dan terencana, sehingga perusahaan memiliki kekuatan untuk
bersaing dalam kompetisi di era transisi digital, mengingat ke depan persaingan
antara perusahaan akan semakin ketat. Pelayanan dan pengalaman yang baik
terhadap nasabah menjadi modal untuk menjaga loyalitas konsumen dan menjadi
senjata untuk memenangkan persaingan pasar yang berubah kearah digital. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui presepsi kegunaan, presepsi kemudahaan dan
presepsi kualitas dukungan teknologi terhadap sikap dan perilaku nasabah
penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri kantor cabang Pondok Gede.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer
yang diperoleh dari kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang
Nasabah Pengguna Aplikasi Mobile Banking. Sampel diambil dengan teknik
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yang sesuai dengan
pertimbangan tertentu. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan analisa
jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel presepsi kemudahan,
kualitas dukungan teknologi dan presepsi kegunaan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap sikap dan perilaku nasabah. Sedangkan Secara simultan
variabel gaya prespsi kemudahan, kualitas dukungan teknologi dan presepsi
keguanaan signifikan terhadap sikap seseorang pada tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000<0,05) dan signifikan terhadap perilaku pada tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa variabel presepsi kemudahan yang paling dominan terhadap sikap
seseorang dengan nilai β sebesar 0.358 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05) dan variabel sikap seseorang paling dominan terhadap perilaku
nasabah dengan nilai β sebesar 0,278 pada tingkat signifikansi lebih kecil dari
0,05 (0,000<0,05).
Kata kunci: Presepsi kegunaan, kualitas dukungan teknologi, Presepsi
kemudahan, Sikap, Perilaku, Technology Acceptance Model.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
semua karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Penerimaan Layanan Mobile Banking Dengan Menggunakan
Metode Technology Acceptence Model ( TAM ) Pada Nasabah Bank Syariah
Mandiri (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Gede)”.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata - mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,
bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Orangtua saya, mamah dan bapak yang selalu memberikan dukungan baik
moril maupun materil, selalu memberikan kasih sayang dan doa yang terbaik
untuk hidupku serta kepercayaan dapat menyelesaikan kuliah . Terimakasih
pak, mah...
2. kepada istri tercinta Indah Restiawati yang telah percaya dan menemani, yang
memberikan bantuan, serta motivasinya.
3. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada,MA, beserta
jajaran staffnya
4. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A Selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum beserta jajaranya
5. Bapak Dr Arief Mufraini, Lc,. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis (UIN) Syarif Hidayatullah
6. Bapak AM. Hasan Ali, dan Bapak M.A. Dr. Abdurrauf, Lc., M.A selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas
Syariah dan hukum (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
7. Ibu Fitri Damayanti SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing, yang telah
meluangkan waktu atas ilmu, saran, arahan, nasehat yang sangat berharga
selama penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis selama menempuh masa studi.
9. Teman - teman kelas Perbankan Syariah C angkatan 2011 yang banyaknya
minta ampun sampai gak bisa disebutin satu - persatu, tetap jaga silaturahmi,
dan menjadi bermanfaat dalam menjalani kehidupan.
10. Dennis Eka Saputra, Kemal Kuncahyo, Muhammad Firdaus dan Rifki
Ikhsani, sebagai mahasiswa yang mengejar kelulusan terimakasih atas segala
perjuangan dan suka cita semasa kuliah.
11. Teman-teman KKN DAUN 2014, terimakasih untuk kenangan selama
mengabdi di Desa Jambu Karya , Rajeg, Banten.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Tentunya segala kebaikan tersebut tidak dapat penulis balas dengan balasan
melebihi balasan daripada Allah SWT yang selalu memberikan kita jalan yang
terbaik. Akhir kata, besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat sekaligus
membuka wawasan lebih luas lagi mengenai efektifitas iklan dalam dunia
periklanan bagi para pembacanya. AMIN...
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, Maret 2018
Muhammad Fattah Habibie
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF...............................................i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..........................................................................................ii
ABSTRACT........................................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................14
C. Tujuan Penelitian........................................................................................14
D. Manfaat Penelitian......................................................................................15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah............................................................................................17
2. Teknologi Informasi.................................................................................19
3. Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan........................................21
4. Mobile Banking.......................................................................................24
5. Tam Mobile..............................................................................................27
viii
6. Perceived Usefullness..............................................................................34
7. Perceived Ease Of Use.............................................................................36
8. Atitude Toward........................................................................................38
9. Behavioral Intention.................................................................................39
10. Presepsi Kualitas......................................................................................40
B. Penelitian Terdahulu..................................................................................42
C. Kerangka Pemikiran..................................................................................48
D. Keterkaitan Antar Variabel.......................................................................49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................55
B. Pendekatan Penelitian................................................................................55
C. Jenis Penelitian............................................................................................56
D. Jenis dan Sumber Penelitian......................................................................56
E. Populasi dan Sampel...................................................................................56
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................57
G. Teknik Analisis Data..................................................................................59
H. Metode Analisi Data...................................................................................60
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian.........................................................74
B. Karakteristik Profil Responden................................................................77
C. Uji Validitas.................................................................................................83
D. Uji Reabilitas...............................................................................................87
E. Hasil Uji Asumsi Klasik.............................................................................88
ix
Model 1
1. Hasil Uji Normalitas................................................................................88
2. Hasil Uji Multikolonieritas......................................................................89
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................................................90
Model 2
1. Hasil Uji Normalitas................................................................................91
2. Hasil Uji Multikolonieritas......................................................................92
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................................................92
F. Hasil Analisis
1. Analisa Regresi Struktural I.....................................................................93
a. Hasil Uji Statistik f..............................................................................95
b. Hasil Uji Statistik t..............................................................................96
2. Analisa Regresi Struktural II....................................................................98
a. Hasil Uji Statistik f............................................................................100
b. Hasil Uji Statistik t............................................................................101
3. Perhitungan Pengaruh Langsung & Tidak Langsung............................103
G. Interprestasi Hasil....................................................................................105
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan................................................................................................118
B. Saran..........................................................................................................121
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................123
LAMPIRAN - LAMPIRAN..............................................................................127
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................................43
Tabel 3.1 Skala Likert.....................................................................................................59
Tabel 3.2 Variabel Operasional......................................................................................71
Tabel 4.1 Penggolongan Usia Responden.....................................................................78
Tabel 4.2 Penggolongan Tingkat Pendidikan................................................................79
Tabel 4.3 Penggolongan Tingkat Penghasilan...............................................................80
Tabel 4.4 Penggolongan Berdasarkan Tingkat Aktivitas Pengguna Internet...........81
Tabel 4.5 Penggolongan Berdasarkan Tingkat Aktivitas Transaksi Digital.............82
Tabel 4.6 Perceived Usefullness......................................................................................83
Tabel 4.7 Teknologi Support...........................................................................................84
Tabel 4.8 Perceived Ease Of Use.....................................................................................85
Tabel 4.9 Atitude Towar..................................................................................................85
Tabel 4.10 Behavior Intention.........................................................................................86
Tabel 4.11 Reabilitas........................................................................................................87
Tabel 4.12 One - Sample Kolmogrov - Smirnov Test...................................................88
Tabel 4.13 Coefficients.....................................................................................................89
Tabel 4.14 One – Sample Kolmogrov – Smirnov Test..................................................91
Tabel 4.15 Coefficients.....................................................................................................92
Tabel 4.16 Model Summary............................................................................................94
Tabel 4.17 Anova..............................................................................................................95
Tabel 4.18 Coefficients.....................................................................................................96
Tabel 4.19 Model Summary............................................................................................99
Tabel 4.20 Anova............................................................................................................100
Tabel 4.21 Coefficients...................................................................................................101
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Pengguna Internet di Indonesia Periode Januari 2017 ...............8
Gambar 2.1 Theory Of Reasoned Action (TRA) ..........................................................29
Gambar 2.2 Theory Of Acceptance Model (TAM) ......................................................31
Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................................48
Gambar 3.1 Diagram Analisa Jalur ..............................................................................63
Gambar 3.2 Sub Struktural I .........................................................................................64
Gambar 3.3 Sub Struktural II .......................................................................................65
Gambar 4.1 Penggolongan Jenis Kelamin ....................................................................78
Gambar 4.2 Scatterplot Depedent Variabel Attitud Toward .....................................90
Gambar 4.3 Scatterplot Depedent Variabel Behavior Intention ................................93
Gambar 4.4 Model Diagram Jalur ..............................................................................104
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner ...................................................................................................128
Lampiran 2 Hasil Tabulasi Perceived Usefulness .......................................................135
Lampiran 3 Hasil Tabulasi Techology Support .........................................................138
Lampiran 4 Hasil Tabulasi Perceived Ease Of Use ...................................................141
Lampiran 5 Hasil Tabulasi Atitude Toward ..............................................................144
Lampiran 6 Hasil Tabulasi Behavior Intention .........................................................147
Lampiran 7 Output Hasil Pengujian Data .................................................................150
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri sangat pesat, melalui teknologi informasi dan
telekomunikasi memberikan pengaruh pada aktifitas bisnis baik itu yang
berskala besar maupun kecil, hal ini menciptakan peluang - peluang baru di
masyarakat. Perkembangan teknologi informasi mulai tumbuh di tahun 90an
dimana bermunculan komputer sebagai sarana elektronik yang mendukung
kegiatan manusia. Komputer menjadi dasar pengembangan teknologi, baik
secara hardware, software maupun jaringan.
Dewasa ini hampir seluruh kegiatan manusia menggunakan perangkat
elektronik, terutama semenjak booming internet di tahun 2000an seluruh
aktifitas dan informasi dapat di akses langsung melalui komputer yang
terhubung jaringan internet. Internet dalam hal ini merupakan salah satu
inovasi teknologi yang memecahkan masalah jarak dan waktu dimana para
penggunanya dapat terhubung antara satu sama lain. Secara sederhana, dalam
artikel di https://id.wikipedia.org/wiki/Internet , internet adalah kumpulan dari
jutaan komputer di seluruh dunia yang terkoneksi antara satu dengan yang
lain. Media yang digunakan koneksi bisa melalui sambungan telepon, serat
optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi
wireless.
2
Dengan terus berkembanganya teknologi dan banyak bermunculan
inovasi - inovasi di dunia teknologi menjadi salah satu yang mendasari
perubahan gaya hidup di masyarakat, dimana membutuhkan sebuah
kepraktisan dan efisiensi dari segala kegiatanya seperti penggunaan telepon
genggam, surat elektronik, aplikasi pesan singkat dan lain lain. “Menurut
Lamb Hair Mcdaniel (2001:248), teknologi dan sumber daya menjadi senjata
yang efektif dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas”, inovasi
produk dan layanan baru menciptakan tantangan dan peluang baru yang sangat
luas.
Munculnya inovasi teknologi di dunia memberikan pengaruh pada
industri perbankan, dimana masyarakat yang merupakan konsumen industri
perbankan mengalami perubahan gaya hidup, sesuai dengan faktor perilaku
konsumen gaya hidup merubah tujuan dan kepuasan seseorang dalam
menentukan pilihan kosumsinya. Hal ini berakibat pada perubahan permintaan
di industri perbankan. Perbankan berlomba-lomba menawarkan segala macam
layanan yang mempermudah konsumen dalam menjalankan aktifitasnya.
Dunia perbankan terus berkembang dan menciptakan inovasi - inovasi
baru dalam menarik konsumen hal ini di dukung oleh pemerintah. Pemerintah
selaku regulator memberikan respon dalam mengahadapi perkembangan dunia
teknologi dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik, hal ini menjadi salah satu acuan
pengembangan produk industri perbankan. Jenis transaski sudah beragam baik
3
menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM
atau Debit Access Transaction umumnya di cashier yang berlokasi di gerai
atau outlet tempat - tempat perbelanjaan (OJK.2015:18).
Sebagai gambaran Bank Mandiri per tahun 2015 memiliki 2457
jaringan kantor dilengkapi dengan 17.388 ATM yang mempunyai
fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata -
rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat
pemakaian jaringan ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya
yang sudah lazim dilakukan meliputi ,mengecek saldo, fasilitas pembayaran
seperti pemindah bukuan dan penarikan tunai serta fasilitas untuk menerima
pembayaran (speed collect) pembukaan dan pengecekan L/C.
Munculnya inovasi elektronik banking di perbankan merupakan salah
satu respon dalam mengahadapi perubahan perilaku konsumen. Elektronic
banking atau yang umum lebih dikenal masyarakat dengan sebutan E-
Banking. Tahun 1990, istilah E-Banking mulai dikenal publik. Elektronic
banking merupakan layanan perbankan yang menggunakan media elektronik
sebagai perantaranya. OJK dalam buku bijak ber-ebanking (2015:25) E-
Banking adalah salah satu produk dunia perbankan yang menerapkan sistem
informasi akuntansi yang terkomputerisasi. E-Banking terdiri dari ATM
(Automated Teller Machine), SST (Self Service Terminal), CDM (Cash
Deposit Machine), Phone Banking, SMS-Banking, dan Internet Banking.
4
Elektronik banking merupakan jasa dan produk bank secara langsung
kepada nasabah melalui media elektronik dan saluran komunikasi interaktif.
Elektronik banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik
individu ataupun bisnis, untuk mengakses data rekening, melakukan transaksi,
atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui sebuah jaringan.
Konsumen dapat mengakses E-Banking melalui piranti elektronis seperti
komputer/PC, laptop, PDA, ATM, atau telpon.
Peran teknologi mendukung perkembangan industri perbankan yang
membutuhkan kecepatan dan ketelitian dalam sistemnya. Kemajuan sistem
dan teknologi perbankan berkaitan erat dengan inovasi teknologi informasi.
Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan
untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks
adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam
setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk
memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin
memudahkan pelayanan terhadap customers.
Dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada
customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan
adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat,
selaras dengan kemajuan teknologi. Bank Indonesia sebagai lembaga
pengawas dan regulator industri perbankan mengeluarkan Peraturan Bank
Indonesia Nomor: 9/15/PBI/2007 yang dipublikasikan di
5
www.bi.co.id/id/peraturan/perbankan/Pages/PB19/17/2007.aspx tentang
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh
Bank Umum.
Inovasi - inovasi yang muncul menciptakan model bisnis baru yang
memberikan konstribusi kepada pendapatan bank. Model bisnis yang
dibangun berpengaruh terhadap perilaku konsumen, dalam hal ini adalah
nasabah. Nasabah bank cenderung melakukan transaksi menggunakan layanan
bank yang berbentuk daring (online sistem) karena layanan daring pada bank
mempermudah transaksinya dalam kehidupan sehari - hari.
Bank membangun sistem dan model - model bisnis yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Dari model - model tersebut tercipta sebuah peluang
bagi bank dalam melakukan diversifikasi pendapatan selain dari kegiatan
utama bank sebagai penyalur dana, bank juga menjadi media yang
menjembatani transaksi antar nasabah.
Perkembangan Teknologi Informasi juga mempengaruhi perkembangan
di bidang ekonomi masyarakat. Dalam kegiatan ekonomi, yaitu: produsen,
konsumen, dan pemerintah. Masing - masing kelompok mempergunakan
kesempatan ini untuk memajukan dan memudahkan pertumbuhan ekonomi.
Produsen mempergunakan kemajuan teknologi sebagai alat efisiensi produksi
untuk menghasilkan barang dengan biaya murah. Di samping itu, produsen
turut serta dalam mengembangkan teknologi dibidang ekonomi untuk
mensosialisasikan produknya pada konsumen. Berdasarkan hasil riset
6
Screenagers Multiplied Experiences, Real-time Emotions yang di akses
melalui www.femina.co.id/tending-topic/ . Survei yang dilakukan oleh Global
Accenture terhadap 28.000 responden di 28 negara itu menunjukkan 99
persen konsumen Indonesia sangat aktif menggunakan aplikasi mobile untuk
layanan komunikasi. Dari jumlah tersebut, 75 persen di antaranya telah
mengetahui tentang layanan transaksi pembayaran mobile dan 53 persen
sudah memanfaatkan layanan e-learning atau online training course.
Kedekatan konsumen dengan dunia online menjadi salah satu ciri
perilaku konsumen yang terlihat berbeda akhir-akhir ini. Pertumbuhan
internet di Indonesia jika kita secara cermat mengamati perkembangan zaman
dari era 80 an sampai sekarang, kita akan menemukan perkembangan bidang
teknologi informasi yang luar biasa. Pasalnya, di era 80-an keterbukaan
informasi dimulai, dan 90-an sebuah revolusi besar-besaran terjadi. Di era
itulah internet mulai dikenal banyak kalangan, dan inilah yang sering disebut
sebagai revolusi digital (Nurastuti.2011:13).
Revolusi digital ini telah mengubah cara pandang seseorang dalam
menjalani kehidupan yang sangat canggih seperti saat ini. Sebuah teknologi
yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai membantu
mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa
menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan
benar.
7
Transisi kegiatan ekonomi dimasyarakat yang melakukan kegiatannya
dengan cara tradisional. Mulai dari berdagang, berbelanja bahkan kegiatan
lelang pun dilakukan dengan cara bertatap muka langsung. Seperti para
konsumen yang membeli barang di toko - toko atau terlihat secara fisik
sehingga terjadi pertemuan antara pedagang dan pembeli. Proses transaksi,
tawar menawar dan strategi pedagang dalam memikat konsumen pun terlihat
nyata.
Setelah adanya adaptasi terhadap internet terciptalah teknologi
perdagangan secara online yang terintegrasi dengan sistem yang biasa disebut
online shop. Dari remaja hingga dewasa sudah mengenal online shop apalagi
ditambah dengan adanya fasilitas penunjang seperti gadget ataupun
smartphone.
Menurut data publikasi Kominfo di www.kominfo.go.id/berita_satker
pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 sudah mencapai 82 juta
pengguna atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia. Ini menunjukan
bahwa masyarakat Indonesia sudah mengalami perkembangan dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.
Pada 26 Januari 2017, perusahaan riset WeAreSocial.com
mengumumkan laporan terbaru mereka terkait perkembangan penggunaan
internet di seluruh dunia di beritakan melalui id.techinasia.com . Hasilnya,
mereka menyebut Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan jumlah
pengguna internet terbesar di dunia.
8
Gambar 1.1
Grafik Pengguna Internet di Indonesia Periode Januari 2017
Sumber: https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-global
overview
Walaupun Indonesia hanya mempunyai sekitar 88,1 juta pengguna
internet pada awal tahun 2016, jumlah pengguna internet di tanah air telah
naik sebesar 51 persen ke angka 132,7 juta pengguna pada awal 2017 ini.
Namun dari sisi perangkat yang digunakan untuk mengakses internet, tidak
ada perubahan yang berarti. Sebanyak 69 persen masyarakat Indonesia masih
mengakses internet melalui perangkat mobile, dan sisanya melalui desktop
dan tablet.
Dari data tersebut lebih dari setengah pengguna internet di Indonesia
menggunakan peraangkat mobile yang berupa handphone atau smartphone.
Menurut data yang di riset oleh WeAreSocial.com terkait perkembangan e-
9
commerce di berbagai negara. Dari data yang mereka ambil dari Statista,
jumlah pengguna internet yang berbelanja secara online di tanah air disebut -
sebut telah mencapai 24,74 juta orang. Selama setahun terakhir, para
pengguna tersebut menghabiskan uang sebesar US$5,6 miliar (sekitar Rp74,6
triliun) untuk berbelanja di berbagai e-commerce.
Semakin mudahnya interaksi masyarakat di dunia maya mendorong
perubahan perilaku konsumen dalam pandanganya dalam memenuhi
kebutuhan di dukung dengan perkembangan teknologi seperti social media
dan online shop para konsumen dirangsang untuk lebih konsumtif dan
responsif terhadap informasi yang mudah di akses.
Sekarang konsumen tidak perlu susah pergi ke toko atau mall untuk
membeli barang kebutuhan, karena sekarang banyak yang menjual barang
yang diperlukan via online atau buka toko lewat internet. Dengan online shop,
konsumen bisa melihat produk selama 24 jam penuh tanpa adanya batas
waktu penutupan. Jarak pun sudah tidak jadi halangan karena online shop
bisa diakses dimana saja.
Hal tersebut di respon dengan baik oleh salah satu Bank BUMN yakni
Bank Mandiri Tbk. Pemilik dari salah satu Bank Umum Syariah di Indonesia
yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri dalam websitenya
www.bankmadiri.co.id/web/guest/digital-banking memberikan beberapa
penjelasan tentang layanan elektronik dalam jasa dan pelayanan yang
diberikan kepada konsumen melalui mandiri mobile, yang merupakan
10
layanan E-Banking untuk melakukan transaksi finansial dan non finansial
dengan menggunakan menu transaksi dan tampilan menu, dimana aplikasi
harus diunduh terlebih dahulu menggunakan handset telepon
selular/komputer tablet serta teknologi 3G/GPRS/WIFI. Kemudian Mandiri
internet merupakan layanan e-banking untuk melakukan transaksi finansial
(Transfer, Bayar dan Beli) dan non finansial (Cek Saldo, Mutasi Rekening,
dll) dengan aplikasi internet banking. Layanan mandiri internet dapat diakses
melalui website Bank Mandiri www.bankmandiri.co.id dan Mandiri ATM
yang merupakan layanan dengan menggunakan kartu di ATM (Automated
Teller Machine) adalah sebuah alat elektronik yang melayani nasabah bank
untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan.
Di balik kemudahan E-Banking tersimpan pula risiko dalam prosesnya.
Pendapatan dan kerugian dalam bank harus dapat terukur pemerintah melalui
Bank Indonesia begerak dengan mengeluarkan peraturan tentang penerapan
elektronik banking, melalui Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Di era sekarang ini peranan perbankan sangatlah besar dalam
mendorong perekonomian suatu negara. Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
ke masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sebagai
bank yang sudah mulai dipercaya oleh masyarakat, Bank Syariah Mandiri
(BSM) merupakan bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam kegitaan
usahanya. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank syariah terbesar
11
di Indonesia, sehingga kinerja BSM dapat menjadi salah satu tolak ukur
penilaian masyarakat akan kinerja bank syariah yang ada di Indonesia.
Berbeda dengan induk usahanya Bank Syariah Mandiri menggunakan
prinsip syariah Islam dan bank syariah lahir sebagai salah satu solusi
alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba.
Bank syariah yang memiliki filosofi utama kemitraan dan kebersamaan
(sharing) dalam profit dan risk diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan
masyarakat terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip
syariah. Bagi perbankan konvensional, selisih antara besarnya bunga yang
dikenakan kepada para peminjam dana dengan imbalan bunga yang diberikan
kepada nasabah penyimpan merupakan sumber keuntungan.
Macam – macam layanan bank syariah mandiri dalam websitenya
www.banksyariahmandiri.co.id memberikan layanan digital untuk merespon
perkembangan teknologi antara lain nasabah Tabungan iB dapat menikmati
fasilitas mobile banking iB selama 24 jam 7 hari seminggu untuk melakukan
beragam transaksi, baik finansial maupun non finansial. Transaksi finansial
antara lain transfer dana antar rekening atau antar bank, membayar
pengeluaran rutin bulanan seperti zakat, listrik dan telephon/handphone,
membeli pulsa isi ulang handphone dan pembayaran tagihan kartu kredit iB.
Transaksi non finansial seperti informasi saldo, mutasi rekening, dan ganti
pin. Mobile banking iB dapat diakses dari ATM, handphone/telephone
dengan phone banking iB, dan PC, notebook dan netbook/blackberry dengan
internet banking iB.
12
Bank Syariah Mandiri terus meningkatkan pelayanan dengan
memperluas jaringan dan pelayanan pada nasabah, hingga 2016
berdasarkan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan di
www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/annual-report/ BSM memiliki 865
jaringan kantor dan 169.399 jaringan ATM . Bank Syariah Mandiri telah
meluncurkan layanan jasa elektronik banking untuk meningkatkan pelayanan
kepada nasabah oleh Bank Syariah Mandiri antara lain, BSM NET Banking,
BSM Mobile Banking dan BSM ATM. Bank Syariah Mandiri yang
merupakan salah satu anak usaha dari Bank Mandiri mendapatkan beberapa
keuntungan dapat menggunakan jaringan ATM yang dimiliki Bank Mandiri.
Nasabah dapat merasakan pelayanan dari bank selama 24 jam, tidak
seperti halnya dengan operasional bank yang terbatas. Semakin banyak dan
semakin sering nasabah yang menggunakan E-Banking diharapkan semakin
banyak pula fee yang diperoleh bank melalui Fee Based Income.. Transaksi
E-Banking bertujuan unuk meringankan nasabah, dimana nasabah
diharapkan dapat melakukan transaksi sendiri melalui media elektronik,
sehingga dapat mengefisienkan waktu dan biaya pada nasabah Bank Syariah
Mandiri, serta dapat meningkatkan produktivitas Bank Syariah Mandiri.
BSM Mobile banking menjadi slah satu layanan yang dikembangkan di
media perangkat seluler dengan memanfaatkan teknologi mobile dan
jaringan seluler untuk mentransmisikan transaksi, Perangkat seluler saat ini
menjadi hal yang lumrah dan mudah didapatkan dengan menggunakan
perangkat seluler masyarakat dapat bertransaksi di platform digital.
13
Perkembangan layanan digital perbankan berbasis aplikasi mobile
merubah perilaku konsumen, nasabah bank cenderung cepat memahami
sebuah perubahan namun cepat pula meninggalkan sesuatu yang dianggap
tidak sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki. Reaksi nasabah dalam melihat
perkembangan teknologi menimbulkan aksi yang akan merespon
perilakunya dalam menggunakan sebuah teknologi. Fishbein dan Ajzen
(1975) mengemukakan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang
terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut.
Teori ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari
tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut
(Sarana, 2000).
Dari teori yang di kemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) yakni
Theory of Reasoned Action aksi yang dilakukan oleh seseorang dapat dilihat
menggunakan konstruk tertentu untuk memperkirakan perilaku yang terjadi,
menurut Schierz dkk (2009) kerangka model TAM merupakan konsrtruk
yang akurat mengukur adopsi sebuah teknlogi. TAM merupakan teori
turunan yang dikembangkan berdasarkan teori TRA oleh Fishbein dan Ajzen
(1975).
Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis
(1989) merupakan sebuah konstruk yang mengukur persepsi seseorang serta
faktor eksternal yang ada di lingkungan dengan sikap dan perilakunya
menganai adopsi sebuah teknologi. Maka dari permasalahan di atas peneliti
14
menggunakn konstruk TAM untuk mengukur bagaiman aksi dan reaksi
nasabah bank syariah mandiri dalam menerima teknoogi yang digunakan
layanan BSM mobile banking.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka dapat
diuraikan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi
kualitas teknologi (technology support) dan persepsi kemudahan
(perceived ease of use) terhadap sikap nasabah (attitude toward) ?
2. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi
kualitas teknologi (technology support), persepsi kemudahan (perceived
ease of use dan sikap nasabah (attitude toward) terhadap perilaku nasabah
(behavior intention)?
3. Apakah persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi kualitas teknologi
(technology support) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use)
berpengaruh terhadap perilaku nasabah (Behavior intention) melalui sikap
nasabah (attitude toward)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan
tercapai dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris:
15
1. Untuk menguji dan menganalisis secara langsung pengaruh antara variabel
persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi kualitas teknologi
(technology support) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use)
terhadap sikap nasabah (attitude toward) dan terhadap perilaku nasabah
(behavior intention).
2. Untuk menguji apakah persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi
kualitas teknologi (technology support) dan persepsi kemudahan
(perceived ease of use) pada nasabah berpengaruh terhadap perilaku
nasabah (behavior intention) melalui sikap nasabah (attitude toward)
dalam menggunakan fitur dan layanan yang ditawarkan dalam aplikasi
mobile banking.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka
manfaat yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan untuk perusahaan dalam pengembangan produk dan
layanan digital yang diberikan kepada nasabah yanag berlandaskan faktor -
faktor yang mempengaruhi interaksi nasabah terhadap layanan digital
perbankan.
2. Sebagai acuan bagi perbankan dalam pembaharuan layanan yang diberikan
kepada nasabah dalam rangka memenangkan kompetisi pasar di era
digital.
16
3. Penelitian ini berguna sebagai tugas akhir dari penulis untuk memperoleh
derajat pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Penulis dapat mengaplikasikan teori - teori mata kuliah yang
didapatkan.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi
pengembangan aplikasi financial technology dalam menciptakan layanan
digital non perbankan bagi masyarakat.
5. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk nasabah
dalam memahami interaksi yang terbentuk dalam menggunakan layanan
digital.
6. Penilitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam penelitian -
penelitian di masa depan yang bertemakan ekonomi dan teknologi.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah
Masyarakat Indonesia merupakan komunitas Muslim terbesar di
dunia, namun kehadiran bank syariah masih relatif baru, yaitu baru pada
awal 1990-an. Diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi Islam
menurut Hari sudarsono (2005:29) mulai dilakukan pada awal 1980.
Sedangkan prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia ( MUI )
pada 18 - 20 Agustus 1990.
Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim
perbankan MUI dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI)
yang akte pendiriannya ditanda tangani tanggal 1 November 1991
(sudarsono:2005). Saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang yang
terbesar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung,
Makasar, dan kota - kota lainnya.
Kemudian berikutnya berdiri Bank Syariah sebagai cabang dari
bank konvensional yang sudah ada, seperti, Bank BNI, Bank IFI, Bank
18
BPD Jabar. Bank - bank Syariah lain yang direncanakan akan membuka
cabang adalah BRI, Bank Niaga, dan Bank Bukopin.
Menurut sejarah, awal mula kegiatan Bank Syariah yang pertama
sekali dilakukan adalah di Pakistan dan Malaysia pada 1940-an. Di Kairo
Mesir pada 1963 berdiri Islamic Rural Bank di desa Mit Ghamr. Bank ini
berpotensi di pedesaan Mesir dan masih berskala kecil.
Di negara - negara Arab lainnya adalah di uni Emirat Arab dengan
berdirinya Dubai Islamic Bank pada 1975. Kemudian di Kuwait pada 1977
berdiri Kuwait Finance House yang beroperasi tanpa bunga. Sedangkan di
Mesir pada 1978 berdiri Bank Syariah yang diberi nama Faisal Islamic
Bank. Langkah ini kemudian diikuti oleh Islamic International Bank for
Investment and Development Bank (Sudarsono.2005:29).
Pakistan merupakan negara pelopor utama dalam melaksanakan
sistem perbankan syariah secara nasional. Pemerintah Pakistan
mengkonversi seluruh sistem perbankan di negaranya pada 1985 menjadi
sistem perbankan syariah. Sebelumnya pada 1979 beberapa institusi
keuangan terbesar di Pakistan telah menghapus sistem bunga dan mulai
tahun itu juga pemerintah Paskistan mensosialisasikan pinjaman tanpa
bunga, terutama kepada petani dan nelayan.
Perkembangan selanjutnya adalah tahun 1983 berdiri Faisal Islamic
Bank of Kibris di Siprus. Sedangkan di Malaysia Bank Syariah lahir 1983
19
dengan berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) , dan pada 1999
lahir pula Bank Bumi Putera Muamalah.
Pada sidang Menteri Keuangan Organisasi Konferensi Islam (OKI)
di Jeddah tahun 1975 telah disetujui rancangan pendirian Bank
Pembangunan Islam (Islamic Development Bank) dan semua anggota OKI
menjadi anggota Islamic Development Bank (IDB). Pendirian IDB ini
merupakan jalan panjang yang sudah dirintis sejak sidang Menteri Luar
Negeri OKI di Karachi Pakistan tahun 1970 (Sudarsono.2005:30). Saat ini
Bank Islam sudah tersebar di negara - negara Muslim dan non-Muslim,
baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan
keuangan dunia seperti ANZ, Chase Chemical Bank, dan Citibank telah
membuka cabang yang berdasarkan syariah.
2. Teknologi Informasi
Teknologi informasi Menurut Mc Keown dalam Kadir (2003:78)
merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam
segala bentuknya. Dalam kamus Oxford (2014) mendefinisikan teknologi
informasi adalah studi tentang penggunaan sistem, terutama komputer dan
telekomunikasi untuk menyimpan, mengambil, dan mendistribusikan
informasi dalam bentuk apapun termasuk kata - kata, bilangan, dan
gambar.
20
Menurut Alter (2008) teknologi informasi mencakup perangkat keras
dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas
pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan,
mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data. Martin (1999) dalam
Gilang (2010) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas
pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Terdapat
tiga komponen Menurut McKeown dalam Kadir (2003:53) teknologi
informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam
segala bentuknya.
Terdapat tiga komponen dalam teknologi informasi yaitu komputer,
database, dan jaringan komunikasi. Ketiga komponen tersebut telah
mengubah dalam organisasi baik itu dapat berupa bisnis ataupun
pemerintah, pasar, dan pendidikan (Kadir.2003:55). Teknologi informasi
tidak hanya tiga komponen utama tersebut, akan tetapi dapat mencakup
perangkat lain seperti perangkat digital, perangkat menggunakan
komputasi, penyimpanan, dan komunikasi data. Lebih umumnya,
teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses, menyimpan, dan mengirimkan informasi dalam bentuk
elektronik. Adapun peranan teknologi informasi menurut beberapa ahli
sebagai berikut:
21
a. Menurut Jogiyanto (2008:18) teknologi informasi memberikan lima
peran utama di dalam organisasi, yaitu untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, komunikasi, kolaborasi, dan kompetitif. Teknologi
informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang dalam
proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan
konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar
meningkatkan efisiensi pada bisnis, seperti juga meningkatkan
komunikasi dan kerjasama (O’Brien, 2005: 76). Peranan teknologi
informasi pada aktivitas manusia pada saat ini sangat besar. Teknologi
informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan - kegiatan bisnis,
memberikan andil besar terhadap perubahan mendasar pada struktur,
operasi dan manajemen organisasi berkat teknologi ini, berbagai
kemudahan dapat dirasakan oleh manusia.
b. Menurut Kadir (2003) peranan teknologi informasi meliputi:
1) Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini,
teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau
proses.
2) Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan
menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
3) Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap
manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan untuk melakukan
perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
22
3. Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan
Persaingan antarbank ditandai oleh beberapa faktor pokok, layanan
yang ditawarkan kepada para nasabah, mulai dari lokasi layanan, bukan
dalam bentuk kantor cabang & kas atau ATM saja. Layanan jasa keuangan
di dunia sedang bergerak ke arah konvergensi di antara ke empat jenis
produk tersebut (Nurastuti.2011:109). Tantangannya adalah dukungan
teknologi perbankan di meja service representative yang dapat digunakan
untuk memadukan semua layanan jasa perbankan ini dan meraciknya
secara individual untuk para nasabah yang memerlukan layanan perbankan
tersebut. Meunurut Wiji Nurastuti (2011:109) ada tiga objektif besar yang
harus dicapai dan menjadi target utama dari penerapan teknologi informasi
di dunia perbankan, yang jika diamati secara lebih seksama akan nampak
bahwa fokus pengembangan lebih terarah pada fungsi - fungsi front office:
a. Teknologi informasi secara langsung maupun tidak langsung harus
memiliki dampak terhadap penciptaan produk pelayanan yang jauh
lebih baik dari sebelumnya sehingga meningkatkan kinerja dan daya
saing perusahaan (value adding activity).
b. Teknologi informasi harus dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dari manajemen dalam bentuk penyediaan informasi dan
pengetahuan yang relevan, tepat, akurat, terpecaya, dan bernilai tinggi.
c. Teknologi informasi harus mampu untuk meningkatkan level perolehan
pendapatan perusahaan (revenue) dengan cara memanfaatkannya untuk
semakin “mendekatkan” perusahaan dengan para pelanggan.
23
Kasus di atas menunjukkan penerapan teknologi yang baik
memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank
mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, dan yang mampu
memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya
ke dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang
diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan
yang yang serta mdah dioperasikam. Pola tata - pamong teknologi yang
baik, Good IT Governance, memerlukan perancangan, penerapan dan
operasi yang berhati–hati (Nurastuti.2011:109). Tidak sedikit di antara
mereka yang memegang prinsip, bahwa di dalam dunia perbankan, tidak
memiliki infrastruktur teknologi informasi yang baik berarti cepat atau
lambat akan segera tersingkir dari arena persaingan. Alasannya cukup
mudah, yaitu karena perbankan merupakan industri jasa, yang kinerjanya
sangat dipengaruhi oleh variabel ruang dan waktu. Meningkatkan
pelayanan pelanggan merupakan suatu usaha untuk menembus batasan -
batasan ruang dan waktu yang hanya dapat dilakukan dengan bantuan
teknologi komputer dan telekomunikasi. Pada saat yang bersamaan,
teknologi ini pula yang digunakn bank untuk bersaing dengan kompetitor,
dalam usahanya untuk menciptakan suatu produk pelayanan yang lebih
murah, lebih baik, dan lebih cepat. Menurut Wiji Nrastuti (2011:110)
beberapa teknologi layanan perbankan, antara lain: mobile banking,
internet banking, phone banking, dan jenis – jenis teknologi E-Banking
yang lain.
24
4. Mobile Banking
Mobile banking adalah sebuah layanan yang disediakan oleh bank
untuk melakukan berbagai transaksi perbankan melalui berbagai fitur yang
ada pada ponsel pintar (smartphone). Layanan mobile banking ini serupa
dengan layanan sms banking, namun pada kenyataannya mobile banking
memiliki lebih banyak fitur dibandingkan dengan sms banking. Apabila
menggunakan layanan sms banking, transaksi hanya dapat dilakukan
menggunakan pesan singkat (SMS), maka dengan menggunakan layanan
mobile banking Anda dapat menggunakan fitur lain yang lebih canggih.
Fitur ini dapat diakses melalui dua cara. Pertama adalah dengan
menggunakan aplikasi dengan cara mengunduh aplikasi layanan mobile
banking di app-store yang disediakan pada smartphone yang Anda miliki.
Cara kedua adalah dengan mengakses melalui menu provider. Namun
tidak semua provider memiliki layanan mobile banking ini, hanya ada
beberapa provider yang menyediakan layanan mobile banking. Seperti
salah satu contohnya adalah mobile banking BCA yang dapat diakses
melalui provider Indosat, XL, dan Telkomsel.
Arti istilah mobile banking menurut Wiji Nurastuti (2011:110)
dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut atau disingkat dengan
M-Banking. Fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti
handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM
kecuali mengambil uang cash .
25
Arti istilah SMS Banking merupakan layanan yang disediakan Bank
menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan
permintaan informasi keuangan, misalnya cek saldo, mutasi rekening dan
sebaigainya.
Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas M-
Banking-nya baik berupa SIMtolkit (Menu Layanan Data). Untuk operator
GSM sudah support untuk transaksi via mobile banking namun untuk
operator CDMA masih ada yang belum mendukung layanan mobile
banking. Operator GSM yang sudah mendukung layanan mobile banking
Telkomsel (Kartu Halo, Simpati, As) Indosat (Matrix, Mentari, Im3), XL
(Xplore, XL Bebas, XL Jempol), 3 (3Postpaid, 3Prepaid). Operator
CDMA yang sudah mendukung layanan mobile banking Fren, Star – One,
Flexi. Sedangkan operator terbaru Axis dan Hepi, sedang dalam taraf
pengembangan mengikuti layanan mobile banking operator lain
(Nurastuti.2011:110).
Menurut Sabirin (2001), bagi bank penyelenggara, secara umum
terdapat empat risiko manajemen yang terkait dengan penyelengaraan
layanan digital perbankan antara lain sebagai berikut:
1. Technology risk, yang berhubungan dengan kehandalan dan keamanan
sistem dari berbagai bentuk manipulasi ataupun pembobolan.
26
2. Reputational risk, yang berkaitan erat dengan corporate image dari bank
itu sendiri apabila pelayanan internet bankingnya tidak berjalan dengan
baik.
3. Outsourcing risk, bila bank yang bersangkutan sering menggunakan
jasa pihak ke tiga sebagai Internet Service Provider (ISP), sehingga
terdapat kemungkinan layanan ISP pada suatu waktu dapat mengalami
gangguan.
4. Legal risk, di mana aspek hukum internet banking saat ini masih belum
diatur secara jelas dan lengkap.
Bank Indonesia telah cukup lama melakukan antisipasti, yaitu
melalui pemberlakuan Surat Keputusan (SK) Direksi No.27/164/Kep/Dir
pada tanggal 31 Maret 1995 tentang penggunaan Teknologi Sistem
Informasi oleh Bank. Surat Keputusan tersebut memuat mengenai
kewajiban melapor oleh bank kepada Bank Indonesiaapabila bank yang
bersangkutan memanfaatkan atau mengembangkan Teknologi Informasi.
Namun demikian, peraturan yang mengenai internet banking baru
diterbitkan pada tahun 2004 yang berupa Surat Edaran Bank Indonesia.
Pada tanggal 20 April 2004, Bank Indonesia menerbitkan Surat
Edaran No.6/18/DPNP perihal Manajemen Resiko Pada Aktivitas
Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet Banking. Surat Edaran tersebut
diterbitkan sehubungan dengan semakin berkembangnya pelayanan jasa
perbankan melalui internet banking dan sebagai pelaksana lanjut dari
27
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Resiko Bagi Bank Umum (Lembaran
Negara Nomor 4292) serta kepuasan Direksi Bank Indonesia Nomor
27/164/KEP/DIR tentang penggunaan Teknologi Sistem Informasi oleh
Bank.
5. TAM Model
Technology Acceptance Model (TAM), diperkenalkan pertama kali
oleh Davis pada tahun 1989. TAM dibuat khusus untuk pemodelan adopsi
pengguna system informasi. Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM
untuk membentuk dasar penelusuran pengaruh dari faktor eksternal
terhadap kepercayaan, sikap (personalisasi), dan tujuan pengguna
komputer.
Model Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dan
dikembangkan dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu
teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbein dan Azjen
(1980), dengan reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan
menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Technology Acceptance
Model (TAM) dikembangkan untuk menjelaskan perilaku penggunaan
teknologi dalam kehidupan.
Theory of Reasoned Action (TRA) merupakan teori perilaku yang
mendasar dan berpengaruh terhadap tindakan. Teori ini dikembangkan
oleh Fishbein dan Ajzen (1975). TRA menjelaskan bahwa tindakan
28
dilakukan karena individu mempunyai minat atau keinginan untuk
melakukannya.
Terdapat tiga komponen dalam model ini yaitu minat berperilaku
(behavioral intention), sikap (attitude) dan norma subjektif (subjective
norm) yang mempengaruhi perilaku (behavior). Minat berperilaku
(behavioral intention) mengukur kekuatan tujuan untuk melakukan
tindakan tertentu. Perlu diperhatikan bahwa minat perilaku dan perilaku
adalah dua hal yang sangat berbeda. Minat (intention) adalah keinginan
untuk melakukan perilaku. Jadi minat belum merupakan perilaku yang
telah diwujudkan. Sedangkan perilaku (behavior) adalah tindakan nyata
yang dilakukan (Jogiyanto, 2007).
Ajzen dan Fishbein (1975) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai
jumlah dari perasaan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek
atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan
individu pada skala evaluasi dua kutub. Dengan demikian sikap seseorang
terhadap sistem informasi menunjukkan seberapa jauh orang tersebut
merasakan bahwa sistem informasi tersebut baik atau jelek. Sedangkan
Jogiyanto (2007) mendefinisikan sikap sebagai evaluasi kepercayaan
(belief) atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus
melakukan perilaku yang akan ditentukan. Norma subjektif (subjective
norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan -
kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan
29
atau tidak melakukan suatu perilaku (Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam
Jogiyanto, 2007). Norma subjektif sumbernya berasal dari pihak diluar
individu, yang kemudian dapat mempengaruhi kecenderungan minat dari
individu untuk berperilaku.
Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action (TRA)
Sumber : Fishbein .M and I. Ajzen (1975) dalam Tsung - Lu et al (2010)
Technology Acceptance Model (TAM) yang di dikembangkan oleh
Fred D. Davis pada tahun 1989. Teori ini dikhususkan untuk permodelan
penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi. Menurut Davis
(1989), tujuan utama TAM adalah untuk memberikan dasar untuk
penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap dan
tujuan pengguna teknologi informasi. TAM mengasumsikan dua
keyakinan individual, yaitu persepsi kegunaan atau Perceived Usefulness
(PU) dan persepsi kemudahan penggunaan atau Perceived Ease of Use
Attitude
Subjective norm
Behavior
Intenteion Behavior
30
(PEOU), dua komponen tersebut adalah pengaruh utama untuk perilaku
penerimaan teknologi.
Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk
memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima
dan menggunakan teknologi yang berkaitan dengan pekerjaan pengguna.
Model TAM yang merupakan pengembangan dari model Theory of
Reasoned Action (TRA) mengemukakan satu premis bahwa reaksi dan
persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku seseorang
sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan
oleh sikap atas perilaku tersebut (Sarana, 2000). Dengan demikian dapat
dipahami reaksi dan persepsi pengguna teknologi informasi akan
mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan teknologi
informasi, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah
persepsi pengguna atas kegunaan dan kemudahan penggunaan teknologi
informasi sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks
penggunaan teknologi informasi, sehingga alasan seseorang dalam
melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi
menjadikan tindakan orang tersebut dapat menerima penggunaan teknologi
informasi.
Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis menjelaskan
perilaku pengguna komputer, yaitu berlandaskan pada kepercayaan
31
(belief), sikap (attitude), intensitas (intention) dan hubungan perilaku
pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini untuk
menjelaskan faktor - faktor utama dari perilaku pengguna teknologi
informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu
sendiri.
TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan teknologi
informasi dengan dimensi - dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi
diterimanya teknologi informasi oleh pengguna (user). Model ini
menempatkan faktor sikap dari tiap - tiap perilaku pengguna dengan dua
variabel yaitu kegunaan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of
use). Terdapat dua sisi utama pada model TAM, yaitu sisi pertama atau
yang biasa disebut beliefs yang terdiri atas perceived usefulness dan
perceived ease-of use dan sisi yang kedua terdiri dari attitude, behavior
intention to use dan usage behavior. Exogonous variabel atau variabel
bebas dapat berupa tampilan interface sistem, pelatihan yang diterima
individu, pengalaman dan lain-lain.
32
Gambar 2.2 Theory of Acceptance Model (TAM)
Sumber : Davis et al. (1989) dalam Jogiyanto (2007).
Faktor penerimaan suatu teknologi bisa berasal dari pengguna
maupun sistem itu sendiri. Dari pengguna bisa berupa aspek kognitif,
karakter individu, kepribadian, kekhawatiran individu akan dampak
teknologi. Sementara itu, dari sistem bisa berupa jaringan komputer dan
keadaan komputernya. Menurut Davis, et. al. (1989), tujuan dasar dari
TAM adalah untuk memberikan penjelasan tentang faktor apa saja yang
menentukan penerimaan teknologi yang mampu menjelaskan perilaku
penggunanya. Ciri khas dari Model TAM adalah sederhana namun bisa
memprediksi penerimaan maupun penggunaan teknologi.
Variabel eksternal dapat diganti dan disesuaikan dengan obyek
dan topik penelitian. Dari berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan menggunakan model TAM contohnya adalah: kompleksitas,
kepercayaan, faktor sosial, jaminan layanan, kualitas koneksi internet, dan
Perceived
usefullnes
s
Perceived
ease of use
Atitude
toward
Behavior
intention Behavior
33
lain sebagainya. Venkatesh, et. al. (2002) mengintegrasikan model TAM
dengan memasukkan faktor intrinsik dan ekstrinsik sebagai variabel
eksternal yang mempengaruhi penggunaan sistem. Faktor intrinsik berarti
muncul dari dalam individu pengguna, sedangkan faktor ekstrinsik berarti
karena faktor lingkungan yang mendorong pengguna menggunakan sistem
informasi.
External Variable secara langsung akan mempengaruhi
mempengaruhi persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dari pengguna.
Persepsi kemudahan pengguna dipengaruhi oleh variabel exteral yang
berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari
teknologi. Serta pemahaman individu akan mempengaruhi kemudahaan
dalam penggunaannya. Semakin banyak pelatihan yang diterima oleh
individu, semakin besar tingkat kemudahan dalam penggunaannya. Davis
(1989) mengatakan bahwa walaupun variabel eksternal tidak
mempengaruhi secara langsung pada sikap dan tingkah laku penggunaan
teknologi, TAM menggaris bawahi aturan yang menjembatani
kepercayaan dan sikap antara varaibel eksternal dan sikap. Ini terjadi
karena perbedaan tiap individu, misalnya kepribadian dan karakteristik.
Persepsi penggunaan terhadap kemudahan dalam menggunakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi
itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap pengguna teknologi
yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut
34
diperoleh dari pengguna. Reputasi yang baik didengar oleh pengguna akan
mendorong keyakinan pengguna akan kemudahan penggunaan teknologi
tersebut. Faktor yang ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna
terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya
mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa
yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan
menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna kearah lebih
positif.
6. Perceived Usefulness
Usefullness dalam istilah bahasa Inggris merupakan arti dari
kebermanfaatan dan bisa juga dapat diartikan sebagai kegunaan. Menurut
Jogiyanto (2007:114) persepsi kegunaan (perceived usefulness)
didefinisikan sebagai sejauh mana seorang yakin bahwa menggunakan
suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. kegunaan dari
teknologi akan terbatas jika kemampuan untuk menjalankan teknologi
tersebut juga terbatas sehingga manfaat yang dapat dirasakan oleh setiap
individu tentunya akan berbeda pula tergantung seberapa besar mereka
mampu mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi tersebut (Ahmad,
Bambang S.P., dan Fathor AS, 2013). Davis (1989: 320) mendefinisikan
persepsi mengenai kegunaan (usefullness) ini berdasarkan definisi dari
kata usefull yaitu “capable of being used advantageously”, atau dapat
digunakan untuk tujuan yang menguntungkan. Berdasarkan definisi -
definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kegunaan
35
merupakan suatu pemikiran mengenai penggunaan teknologi informasi
dapat meningkatkan kinerja dan memberikan keuntungan bagi
penggunanya.
Dengan demikian, jika seseorang merasa bahwa dengan
menggunakan teknologi informasi dapat mendatangkan manfaat baik itu
dapat berupa peningkatan kinerja atau keuntungan bagi dirinya, maka dia
akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa bahwa dengan
menggunakan teknologi informasi kurang bermanfaat maka dia tidak akan
menggunakannya. Penelitian - penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness) mempengaruhi secara
positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi (misalnya
Davis, 1989). Menurut Vankatesh et al. (2003:446) instrumen variabel
persepsi kegunaan adalah:
a. Penggunaan sistem mampu meningkatkan kinerja individu (improves
job performance).
b. Penggunaan sistem mampu menambah tingkat produktivitas individu
(increase productivity).
c. Penggunaan sistem mampu meningkatkan efektivitas kinerja individu
(enchances effectiveness).
d. Penggunaan sistem mampu memberikan manfaat bagi individu (the
system is usefull).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat instrumen
tersebut untuk mengukur indikator persepsi kebermanfaatan yang terdiri
36
dari: mampu meningkatkan kinerja individu, mampu menambah tingkat
produktivitas individu, mampu meningkatkan efektivitas kinerja individu,
dan mampu memberikan manfaat bagi individu yang kemudian keempat
indikator tersebut dijadikan sebagai dasar butir pertanyaan yang akan
dicantumkan dalam kuesioner penelitiaan.
7. Perceived Ease Of Use
Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use)
sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi
informasi (TI) dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987);
Silver (1988); dalam Adam, et al. (1992), intensitas penggunaan dan
interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan
kemudahan penggunaan.
Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa TI tersebut
lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh
penggunanya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga)
seseorang di dalam mempelajari TI. Perbandingan kemudahan tersebut
memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih
mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI
(secara manual).
37
Menurut Venkatesh dan Moris (2000:118) persepsi kemudahan
penggunaan telah terbukti memiliki efek atau pengaruh pada minat melalui
dua jalur kausal, yaitu: efek langsung pada minat dan efek tidak langsung
pada minat melalui persepsi kebermanfaatan yang dirasakan. Pengaruh
atau efek langsung menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan
bisa menjadi katalis potensial untuk meningkatkan kemungkinan
penerimaan pengguna. Efek tidak langsung menjelaskan bahwa semakin
mudah teknologi untuk digunakan, maka semakin bermanfaat teknologi
tersebut (Davis et al., 1989).
Persepsi kemudahan dalam hal penggunaan sebuah teknologi
informasi didefinisikan sebagai suatu keyakinan seseorang bahwa
penggunaan teknologi informasi tersebut dapat dengan mudah untuk
dipahami dan digunakan. Kemudahan dalam penggunaan juga
mengandung maksud bahwa teknologi informasi mampu mengurangi
usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk mempelajari atau
sekaligus menggunakan karena pada dasarnya individu yakin bahwa
teknologi informasi tersebut mudah untuk dipahami dan tidak meyulitkan
pengguna dalam melakukan pekerjaannya.
Menurut Venkatesh dan Davis (2000: 201) dimensi pembagian persepsi
kemudahan terdiri dari:
a) Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti (clear and
understandable)
38
b) Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem
tersebut (does not require a lot of mental effort)
c) Sistem mudah digunakan (easy to use)
d) Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu
kerjakan (easy to get the system to do what he/she wants to do)
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam konteks penelitian ini
indikator pengukuran untuk variabel persepsi kemudahan meliputi: mudah
dimengerti, mudah untuk digunakan, tidak dibutuhkan banyak usaha, dan
mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna.
8. Attitude toward
Ada banyak definisi mengenai sikap (attitude), berdasarkan
penelitian Ajzen dan Fishbein, sikap terhadap penggunaan teknologi
(attitude toward using) disini mengacu pada perasaan umum orang
tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk penggunaan
aplikasi mobile banking maka dapat di definisikan Definisi sikap
penggunaan (attitude toward behavior) menurut Davis yaitu “an
individual’s positive or negative feelings about performing the target
behavior”. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai perasaan - perasaan
pengguna baik positif maupun negatif untuk melakukan perilaku yang
sudah ditentukan. (Fathema, 2015)
Dalam hal ini ialah sikap seseorang terhadap penggunaan sistem
yang berbentuk penerimaan atau penolakan dalam menggunakan teknologi
39
internet mobile jadi indikator dalam menentukan sikap perilaku menurut
(Hu et al., 1999;).
Bagaimana sikap nasabah dalam menggunakan aplikasi mobile banking:
a) Nasabah merasa aplikasi ini baik atau buruk
b) Nasabah merasa suka atau tidak suka
c) Nasabah merasa diuntungkan atau dirugikan
d) Nasabah merasa tertarik atau tidak tertarik
9. Behavior Intention
Minat perilaku (behavior intention) menurut Jogiyanto (2007: 29)
adalah suatu keinginan atau minat seseorang untuk melakukan suatu
perilaku tertentu. Minat tidak selalu statis. Minat dapat berubah dengan
berjalannya waktu. Minat adalah suatu keinginan seseorang untuk
melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang melakukan suatu perilaku
jika mempunyai keinginan atau minat melakukannya.
Manusia biasanya berperilaku dengan cara yang sadar, bahwa
mereka mempertimbangkan informasi yang tersedia, dan secara implisit
dan eksplisit juga mempertimbangkan implikasi - implikasi dari tindakan-
tindakan yang dilakukan (Jogiyanto, 2007) Konsep minat perilaku
menyatakan bahwa motivasi individu untuk terlibat dalam perilaku
didefinisikan oleh sikap yang memengaruhi perilaku individu tersebut
(Fishbein dan Ajzen, 1975). Minat perilaku menunjukkan seberapa banyak
usaha yang dilakukan individu untuk berkomitmen dalam melakukan suatu
perilaku. Besarnya suatu komitmen mendefinisikan terwujudnya perilaku
40
tersebut. Minat perilaku keinginan seseorang untuk menggunakan aplikasi
mobile banking dalam bertransaksi sebagai berikut:
a) Niat untuk menggunakan
b) Kecenderungan untuk menggunakan
c) Prediksi melanjutkan untuk menggunakan aplikasi di masa depan
d) Niat untuk menggunaka aplikasi di masa depan
10. Persepsi Kualitas Perangkat Teknologi
Persepsi kualitas atau perceived quality menjadi salah satu penentu
apakah konsumen akan membeli atau menggunaka suatu produk. Dalam
memilih produk kualitas akan menjadi pertimbangan konsumen saat akan
menentukan pilihannya, dengan begitu saat ini telah banyak pelaku bisnis
yang mulai mengembangkan produknya dengan kualitas yang lebih baik
dibandingkan dengan produk sejenis lainnya untuk menciptakan persepsi
kualitas konsumen yang baik terhadap produk tersebut. Kualitas menurut
persepsi konsumen (perceived quality), yang terpenting adalah persepsi
dimata konsumen (simmamora, 2000: 114). Kotler (2000) mengatakan
bahwa : “Quality is the totality of feature and characteristics of a product
or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”
Artinya, kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik yang memampukan
produk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan.
Sekarang, apakah sebuah produk sudah memenuhi kebutuhan, jawabannya
tergantung apada penilaian subjektif konsumen sebuah produk pasti
41
memiliki nilai ukuran kualitas, walaupun orang sulit untuk mendefinisikan
kualitas secara tepat. Kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran
relatif kebaikan suatu produk atau jasa. Nilai subyektifitas dari seseorang
menyebabkan adanya perbedaan dalam memberikan pengertian mengenai
kualitas.
Menurut Kotler & Keller (2009:9) kualitas didefinisikan sebagai
keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun secara tersirat.
Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik sebuah
produk, dan menilai seberapa jauh sifat dan karakteristik tersebut dapat
memenuhi kebutuhannya, dimensi kualitas produk dapat melalui delapan
dimensi sebagai berikut :
a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang
dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan
dalam membeli barang tersebut.
b. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan - pilihan produk dan
pengembangannya.
c. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan
suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan
dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
42
d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan.
e. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya
tahan atau masa pakai barang.
f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk
perbaikan barang.
g. Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai
nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi dari preferensi individual.
h. Perceived quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi yang
lengkap mengenai atribut - atribut produk. Namun demikian, biasanya
konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung.
B. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
dengan yang akan dilakukan sebelumnya dengan yang akan dilakukan. Di
bawah ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang
pernah dilakukan:
43
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Ashur
Rahmadi, Budi
Hermana
(2005)
Analisa
Karakteristik
Individu &
Perilaku
Pengguna
Internet Banking
Reliabilitas &
Validitas
Instrumen
Pengukuran
Variabel:
- Pengujian menggunakan
TAM berupa PU, PEOU,
dan Fitur Layanan
- Pengukuran dengan
skala likert
- Kuisioner
-Menggunakan T test
untuk melihat perbedaan
nilai
Variabel:
-Pengujian instrumen
dengan croancbach
alpha
Sumber data:
Kuisioner
- Uji croanbach alpha menunjukkan PU
dan PEOU mempunyai validitas konstruk
yang tinggi
- Hasil pengujian reabilitas menunjukkan
dari PEOU, PU dan ITO hanya variabel
PEOU dan ITI yang menunjukkan reabilitas
yang tinggi
2 Paul Gerhadt
Schierz, Oliver
Schilike Bernd
W. Wirtz
(2009)
Understandig
Consumer
Acceptance Of
Mobile Payment
Service : An
Empirical
Analysis
(Memahami
Penerimaan
Konsumen
Terhadap
Variabel:
-Penggunaan model TAM
- Survey dengan kuisioner
dan skala likert
- Objek penelitian
teknologi servis
Variabel:
- Hubungan kasualitas
Populasi:
Analisis data dengan
SEM
Sumber data:
Kuisiner dan skala likert
- Ditemukan bahwa persepsi (percrived)
memiliki dampak yang baik terhadap minat
menggunakan mobile service (PU, PEOU,
PS, PC)
- Kerangka model TAM akurat saat
digunakan mengukur adopsi teknologi
mobile servis
44
Lanjutan Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Layanan
Pembayaran
Online, Studi
Analisa Empris)
3 Indrajit
Shinka, Sujit
Mukherjee
(2016)
Acceptence Of
Technology
Related Factor
In Use Of Off
Branch E-
Banking : An
Indian Case
Study
Variabel:
- Menggunakan kerangka
TAM, PU, PEOU, COMP
- Objek penelitian sistem
perbankan elektronik
- Penggunaan kuisioner
sebagai sumber data
Variabel:
Analisis data dengan
multiple regresion
Sumber data:
Kuisioner
Populasi:
Penggunaan variabel
eksternal
- PU – Percieved Usefulness = Signifikan dan
positif terhadap sikap dan minat pengguna
- PEOU – Perceived ease Of Use = Perilaku
positif dengan PU dan searah dengan sikap
dan minat pengguna
- Truban – Trust On Bank = Signifikan dan
positif mempengaruhi pengguna
- Trutec – Trust On Technology = Berpengaruh
secara positif memperkuat posisi kepercayaan
pengguna
- Penerimaan pengguna dapat di prediksi
dengan akurat oleh percieved usefullness,
percieved of risk, cost compability
- Peou dan trust tidak berpengaruh secara
langsung terhadap minat perilaku tapi
mempengaruhi minat perilaku menggunakan
berdasarkan
kegunaan yang dirasakan
45
Lanjutan Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Jen Her Wu,
Shu Ching
Wang (2004)
What a Drive
Mobile Cemmerce?
An Emperical
Evalution Of The
Revised Technology
Acceptence Model
(Apa Yang
Mendorong Pasar
Mobile? Evaluasi
Empiris Terhadap
Revisi Model
Penerimaan
Technologi)
Variabel:
Penggunaan model TAM
dan TRA sebagai
kerangka (PU, PEOU,
COST, dan BI)
Variabel:
Data analisis
menggunakan SEM dan
Uji CFA
Penggunaan COST
sebagai variabel eksternal
- Penerimaan pengguna dapat di
prediksi dengan akurat oleh perceived
usefulness, perceived of risk & cost
compability
- Perceived ease of use tidak
berpengaruh secara langsung terhadap
minat perilaku tapi mempengaruhi
minat perilaku menggunakan
berdasarkan kegunaan yang dirasakan
- Compability menjadi faktor yang
paling mempengaruhi minat perilaku
& resiko memiliki hubungan yang
signifikan terhadap minat perilaku
5 Imam Sugih
Rahayu (2015)
Minat Nasabah
Menggunakan
Mobile Banking
Dengan
Menggunakan
Kerangka
Technology
Acceptance Model
(TAM) Studi Kasus
pada PT. Bank
Syariah Mandiri
Cabang Yogyakarta
Variabel:
-Menggunakan kernagka
TAM dengan tambahan 2
variabel eksternal
- Menggunakan regresi
linear sebagai alat analisis
Variabel:
- Penggunaan eksternal
variabel berupa percieved
credibility, informasi
tekhnologi
- Perceived Usefulnes (PU)
berpengaruh positif pada minat
penggunaan mobile banking
- Perceived Ease Of Use (PEOU)
berpengaruh negatif pada minat
perilaku pengguna
- Pengaruh variabel kredibilitas dan
informasi teknologi tentang bank sama
- sama berpengaruh positif terhadap
minat perilaku pengguna
46
Lanjutan Tebel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6 Feronika
Mayasari,
Elisabeth Penti
Kurnia Sari,
Paskah Ika
Nagroho
(2011)
Antiseden Dan
Konsekuen
Sikap Nasabah
Dalam
Menggunakan
Kerangka
Technology
Acceptance
Model (Survei
Pada Pengguna
Klik BCA
Periode 2011)
Variabel:
- Menggunakan konstruk
TAM klasik dengan
variabel PU,
PEOU, BI, ATT
-Menggunakan regresi
sebagai alat analisis
Variabel:
- Objek penelitian aplikasi
perbankan konvensional
- Dua variabel dependen
yakni BI dan ATT
- PEOU berpengaruh positif terhadap
PU dan ATT
- Tetapi PU ditemukan tidak
berpengaruh terhadap ATT dan BI
hasilnya tidak sesuai dengan penelitian
Clau dan Lai
- ATT berpengaruh signifikan terhadap
BI
7 Wadie Nasri
Lanouar Char
Feddine
(2012)
Factor Affecting
Adoption Of
Internet Banking
In Tunisia : An
Intergration
Theory Of
Acceptance
Model and
Theory Of
Planned
Behavior
(Faktor yang
mempengaruhi
Variabel:
- Pengujian teori TAM
sebagai pengukuran
adopsi teknologi
- Construct TAM, PU,
PEOU
Variabel:
- Analisis penggunaan
SEM dan CFA
- PU ditemukan secara signifikan
memprediksi minat perilaku
menggunakan internet banking
- PEOU signifikan dalam efeknya
terhadap PU dan secara tidak langsung
mempengaruhi keputusan dalam
menggunakan
- Faktor – faktor eksternal yang
signifikan mempengaruhi antara lain,
norma sosial, support pemerintah dan
teknologi pengaruh terhadap minat
perilaku
47
Lanjutan Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Adopsi Internet
Banking di
Tunisia : Sebuah
Integrasi Dari
Teori
Penerimaan
Teknologi dan
Teori Perilaku
Perencanaan)
8 Dessanti Putri
Sekti Ari
(2013)
Pengaruh
Technology
Acceptance
Model dan
Pengembangann
ya Dalam
Perilaku
Menggunakan
Core Banking
System (2013)
Variabel:
- Menggunakan konstruk
TAM clasic berupa PU,
PEOU, AT, BA
- Objek penelitian
teknologi perbankan
- PU & PEOU sebagai
veriabel independent
Variabel:
- Menggunakan PIS
sebagai alat analisis
- Tambahan variabel
pengaruh sosial dan
kondisi sebagai
independent
- Menjadikan AT, BA
sebagai variabel
independent
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
PU & PEOU berpengaruh positif
terhadap minat perilaku menggunakan
core banking system
- Variabel pengembangan dari
konstruk TAM yakni konstruk
pengaruh sosial & sikap perilaku
berpengaruh positif terhadap minat
perilaku menggunakan
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
48
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
Nasabah Perbankan
Pengembangan layanan
perbankan dengan teknologi
Penerimaan nasabah pada
suatu sistem baru
Landasan teori : TAM model
Perceived usefulness (X1)
Technology support (X2)
Perceived ease of use (X3)
Atitude toward (Y) Behavior intention (Z)
Model analisis: path analysis
Pembahasan & pengujian
Kesimpulan dan saran
49
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
Menurut Fred Davis 1989, perceived usefulness merupakan pengukuran
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan
meningkatkan kinerjanya. Menurut Wadie Nasri dan Lanouer Charfeddine
(2012) dalam penelitianya menyebutakan bahwa perceived usefulness
ditemukan secara signifikan dapat memprediksi dengan akurat sikap
penggunan internet banking serta didukung penelitian dari Ashur Rahmadi
dan Budi Hermawan (2005) melalui hasil uji croanbanch alpha menyatakan
perceived usefulness memiliki validitas konstruk yang tinggi untuk mengukur
persepsi seseorang terhadap kegunaan sebuah sistem yang baru.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut :
H1: Pengaruh Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness) Terhadap Sikap
Nasabah (Attitude)
Faktor teknologi merupakan ketersediaan sarana pendukung dalam
melakukan suatu aktifitas yang beruhubungan dengan suatu sistem, dimana
sebuah sarana yang menunjang aktivitas seseorang terhadap kinerja sebuah
sistem di era digital Wadie Nasri Lanouar Char Feddine (2012) dalam
penelitianya menemukan bahwa teknologi menjadi salah satu faktor ekstrnal
yang mempengaruhi hubungan antara PU dan PeOU terhadap ATT serta
Imam Sugih Rahayu (2015) juga menyertakan faktor teknologi informasi
berpengaruh positif terhadap BI.
50
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
H2: Pengaruh Persepsi Teknologi (Technology Support) Terhadap
Sikap Nasabah (Attitude)
Menurut Fred Davis (1989) mendefinisikan ini sebagai sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari
usaha, menurut Indrajit Shinka, Sujit Mukherjee (2016) dalam penelitianya
mengatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap sikap
penggunaan e-banking di india dan menurut Paul Gerhadt Schierz, Oliver
Schilke, Bernd W Wirtz (2009) menemukan bahwa perceived ease of use
memiliki dampak yang baik terhadap sikap nasabah mobile payment service,
yang berarti semakin tinggi nilai perceived ease of use maka semakin baik
pula penerimaan dalam menggunakan mobile payment service hal ini sesuai
dengan penelitian dari Dessanti Putri Sakti Ari (2013) perceived ease of use
berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan teknologi core
banking.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
H3: Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) Terhadap
Sikap Nasabah (Attitude)
51
Menurut Paul Gerhadt Schierz, Olivier Schilike dan Bernd W wirtz
(2009) dalam penelitianya menyebutakan bahwa perceived usefulness
ditemukan secara signifikan dapat memberikan dapak yang baik terhadap
minat penggunan internet banking serta didukung penelitian Dessanti Putri
Sekti Ari (2013) melalui hasil uji croanbanch alpha menyatakan perceived
usefulness memiliki Pengaruh Positif terhadap minat.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
H4: Pengaruh Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness) Terhadap Minat
Perilaku nasabah (Behavior Intention)
Faktor teknologi merupakan ketersediaan sarana pendukung dalam
melakukan suatu aktifitas yang beruhubungan dengan suatu sistem, dimana
sebuah sarana yang menunjang aktivitas seseorang terhadap kinerja sebuah
sistem Wadie Nasri dan Lanour Chardefine (2012) dalam penelitianya
menemukan bahwa kepercayaan terhadap teknologi dan PeOU tidak
berpengaruh secara langsung terhadap Behavior intention melainkan secara
tidak langsung melalui behavior control namun Imam Sugih Rahayu (2015)
menyertakan faktor teknologi informasi berpengaruh positif terhadap BI.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
52
H5: Pengaruh Persepsi Teknologi (Technology Support) Terhadap
Minat Perilaku Nasabah ( Behavior Intention)
Menurut Indrajit Shinka, Sujit Mukherjee (2016) dalam penelitianya
mengatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap sikap
penggunaan e-banking di india dan menurut Paul Gerhadt Schierz, Oliver
Schilke, Bernd W Wirtz (2009) menemukan bahwa perceived ease of use
memiliki dampak yang baik terhadap minat menggunakan mobile payment
service, yang berarti semakin tinggi nilai perceived ease of use maka semakin
tinggi pula minat seseorang dalam menggunakan mobile payment service hal
ini sesuai dengan penelitian dari Feronica Maya Sari, Elisabeth Penti
Kurniawati dan Paskah Ika Nugroho (2011) perceived ease of use
berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan klik BCA.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
H6: Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap
Minat Perilaku nasabah (behavior intention)
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap
terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan
sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam
pekerjaannya (davis 1989). Feronika Mayasari, Elisabeth Penti Kurnia Sari,
Paskah Ika Nagroho (2011) menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai
salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual dimana PU dan
53
PEOU dinyatakan berpengauh positif terhadap attitude dan Dessanti Putri
Sekti Ari (2013) menyatakan bawa sikap perilaku berpengaruh terhadap
minat dalam menggunakan core banking system.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
H7: Pengaruh Sikap Nasabah (Attitude) Terhadap Minat Perilaku (BI)
dalam menggunakan aplikasi mobile banking.
Persepsi kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh
mana seorang yakin bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan
kinerja pekerjaannya. Kegunaan dari teknologi akan terbatas jika kemampuan
untuk menjalankan teknologi tersebut juga terbatas sehingga manfaat yang
dapat dirasakan oleh setiap individu.
Kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan
jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang
dinyatakan maupun secara tersirat.
Menurut Venkatesh dan Moris (2000:118) persepsi kemudahan
penggunaan memiliki efek atau pengaruh pada minat melalui dua jalur kausal,
yaitu: efek langsung pada minat dan efek tidak langsung pada minat melalui
persepsi kebermanfaatan yang dirasakan. Pengaruh atau efek langsung
menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan bisa menjadi katalis
potensial untuk meningkatkan kemungkinan penerimaan pengguna. Efek
54
tidak langsung menjelaskan bahwa semakin mudah teknologi untuk
digunakan, maka semakin bermanfaat teknologi tersebut.
Dalam penelitianya Wadie Nasri Lanouar dan Char Feddine (2012)
menyatakan bahwa ada pengaruh tidak langsung dari perceived usefulness
dan perceived ease of use terhadap behavior intention dan technology support
berpengaruh langsung terhadap perceived behavior control namun tidak
berpengaruh pada behavior intention, Jen Her Wu, Shu Ching Wang (2004)
menemukan bahwa perceived usefullnes dan perceived ease of use memiliki
hubungan tidak langsung terhadap behavior intention.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat adalah
sebagai berikut:
H8: Pengaruh Persepsi Manfaat (Perceived Usefullness) Terhadap
Minat Perilaku nasabah (Behavior Intention) Melalui Sikap
(Attitude Toward)
H9: Pengaruh Persepsi Kualitas Teknologi (Technology Support)
Terhadap Minat Perilaku nasabah (Behavior Intention) Melalui
Sikap (Attitude Toward)
H10: Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap
Minat Perilaku nasabah (Behavior Intention) Melalui Sikap
(Attitude Toward)
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini termasuk pada ruang lingkup manajemen
pemasaran dan produk bertujuan untuk menganalisis mengenai pola
kausalitas model penerimaan teknologi nasabah bank syariah mandiri
terhadap minat nasabah dalam menggunakan aplikasi mobile banking bank
syariah mandiri, maka pembatasan masalah yang diterapkan berdasarkan teori
Technologi Acceptence Model yakni persepsi Manfaat (perceived usefulness),
persepsi kualitas teknologi (technology support), persepsi kemudahan
(perceived ease of use), dan sikap dan nasabah (attitude toward) terhadap
minat nasabah menggunakan layanan mobile banking Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Gede.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekata deskriptif
kuantitatif. Penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan
menggunakan angka - angka untuk mengambarkan karakteristik individu atau
kelompok (Sugiyono.2010:81). Penelitian ini menilai sifat dari kondisi -
kondisi yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
56
C. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti mengelompokan jenis penelitian berdasarkan :
1. Metode
Penelitian studi kasus, merupakan penelitian dengan karakteristik masalah
yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang
diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.
2. Tingkat Eksplanasi
Penelitian deskriptif, merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkannya.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer yang
diambil langsung dari lapangan yang menggambarkan langsung obyek
penelitian berupa kuisioner.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono:2010:90). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah
bank syariah mandiri pengguna BSM Mobile Banking.
57
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo.2005:79). Dalam
penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Mengenai hal ini, Arikunto (2010:183) menjelaskan
bahwa purposive sampling menurut Sugiyono (2010:85) purposive sampling
adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”, setiap
subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan
dan pertimbangan tertentu .
Tujuan dan kriteria dalam pengambilan subjek/sampel penelitian ini
adalah :
1. Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Gede
2. Pengguna BSM Mobile Banking
3. Aktif mengakses internet melalui perangkat genggam
Berdasarkan kriteria sampel tersebut jumlah kuesioner yang disebar di
lokasi BSM kantor cabang Pondok Gede dengan pertimbangan izin penelitian
selama 5 hari maka peniliti hanya mampu menyebar sebanyak 100 kuesioner.
F. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini ialah data primer dan di
jabarkan sebagai berikut :
1. Untuk pengumpulan data, penulis menggunakan metode pengumpulan
data survei lapangan (field reasearch) dengan instrumen penelitian berupa
kuisioner. Dengan menggunakan metode pengumpulan data survei
58
lapangan dengan melakukan pengumpulan data dan informasi secara
intensif serta penggunaan kuisioner bertujuan untuk mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan yang dijawab secara tertulis, dengan
metode ini digunakan karena peneliti dapat mendapatkan data kuantitatif
yang akurat dan secara merata.
2. Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah
dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih, dan
merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti
mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur
variabel penelitian.
Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala interval
dimana responden diminta untuk memberikan nilai terhadap preferensi merek
sesuai dengan lima skala penilaian (Ghozali, 2016). Skala penilaian dalam
penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item - item instrument yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas
paling rendah sampai yang paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima,
tujuh dan sembilan, dimana pilihan jawaban ini berjumlah ganjil. Adapun
Instrument dalam Skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut:
59
Tabel 3.1
Skala Likert
G. Teknik Analisis Data
Metode analisis pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kuantitatif. Alat analisis yang digunakan adalah path analisys dengan bantuan
progam IBM Statistical Package for Sosoai Science (SPSS) Versi 25.
1. Uji Validitas
Menurut Imam Ghazali (2016:49) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
megungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut
Sugiyono (2010:109) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
mengandung maksud bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk uji
validitas pada penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dari
pearson.
Tanda Keterangan Bobot
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat tidak setuju 1
60
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
nilai r tabel setelah r hitung ditemukan, nilai rhitung tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui butir yang valid dan tidak
valid. Dengan pedoman bila r hitung ≥ r tabel pada signifikansi 5% maka
butir item dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item itu
dianggap tidak valid.
2. Uji Reabilitas
Menurut Sugiyono (2010, 110) instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reabilitas dalam penelitian
pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai alpha melebihi 0,6 maka
pertanyaan variabel tersebut reliabel dan jika nilai alpha kurang dari 0,6
maka pertanyaan variabel tersebut tidak reliabel (Imam Ghozali, 2016:
46). Perhitungan untuk mencari tingkat keandalan data instrumen dalam
penelitian ini dibantu dengan software komputer berupa SPSS.
H. Metode Analisis Data
1) Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik menurut Sugiyono (2010:121) adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
61
Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak maka dapat
dideteksi dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:
1) Kurva Normal P-Plot (Normality Probability Plot)
Melalui kurva P-Plot, distribusi variabel dikatakan normal apabila
data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Jika data itu tejadi maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Tetapi jika data menyebar jauh dari garis
diagonal makan model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2) Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Untuk mengetahui distribusi data noemal, maka dapat dilihat melalui
nilai probabilitas atau Asym. Sig (2-Tailed). Nilai ini dibandingkan
dengan 0,05 untuk pengambilan keputusan menggunakan pedoman.
Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, distribusi
data dikatakan tidak normal. Nilai Sig atau signifikansi atau
probabilitas > 0,05, distribusi data dikatakan normal
b) Uji Multikolinearitas
Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk menguji adanya
korelasi antar variabel independen (Imam Ghazali (2016:80). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel
- variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat
62
nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF lebih besar dari 10,
maka terjadi multikolinieritas.
c) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2016 :139).
Pada penelitian ini menggunakan metode glejser dilakukan
dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak
residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (sig>a)
maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala
heteroskedastisitas (Sugiyanto, 2010:132).
2) Analisis Jalur
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Metode yang dipilih untuk
menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis jalur atau path
analysis. Model analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola
hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung dan tidak langsung, secara serempak atau mandiri beberapa
variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat.
Path analysis dikembangkan oleh Sewall Wright (1934). Analisis
jalur ini digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan
63
masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya adalah menerangkan
akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel
penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat
Persamaan Analisis Jalur, teknik analisa jalur ini akan digunakan dalam
menguji besarnya kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada
setiap diagram jalur dari hubungan X1, X2 dan X3 terhadap Y serta
dampaknya kepada Z ( sugiyono:2010).
Rangkaian persamaan analisis jalur dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.1
Diagram Analisa Jalur
Perceived
usefullness
(X1)
Technology
support (X2)
Perceived ease
of use (X3)
Atitude
toward (Y)
Behavior
intention (Z)
64
Keterangan :
X1 : Persepsi kemudahan
X2 : Persepsi kegunaan
X3: Dukungan teknologi
Y : Sikap pengguna
Z : Perilaku dalam menggunakan
ɛ : Error
Diagram jalur dalam penelitian ini terdiri dari dua persamaan
struktural dimana X1, X2 dan X3 adalah variabel eksogen dan Y serta Z
adalah variabel Endogen persamaan struktural menurut sarwono (2007:27)
dapat dilihat sebagai berikut:
a) Persamaan Sub Struktural 1
Gambar 3.2
Sub Struktural 1
Perceived
usefullness (x1)
Technology support
(X2)
Perceived ease of use
(X3)
Atitude toward
(Y)
65
Dari gambar di atsas terdapat variabel endogen (Y) dan variabel
eksogen (X1, X2 dan X3) yang memiliki persamaan struktur :
Yi = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3et …
b) Persamaan Sub Struktural 2
Gambar 3.3
Sub Struktural II
Dari gambar di atas terdapat variabel endogen ( Y dan Z ) dan variabel
eksogen X1,X2 dan X3 yang memiliki persamaan struktur Z :
Zi = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β1y1et …
Persamaan stuktur kedua menurut Sarwono (2007:22) Langkah
dalam penyelesaian analisis jalur adalah:
1) Menentukan model diagram jalurnya berdasarkan paradigma
hubungan antar – variabel
Perceived usefullness
(X1)
Technology Support
(X2)
Attitude toward (Y)
Behavior
intention (Z) Perceived ease of use
(X3)
66
2) Membuat digaram jalur persamaan strukturalnya
3) Untuk menganalisis menggunakan SPSS, terdiri dari dua langkah,
analisis untuk substruktur 1 dan substruktur 2, kemudian menghitung
korelasi antar variabel.
3) Uji Hipotesis
Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda dengan program SPSS 20 karena kemudahan
penggunaanya. Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis ini
adalah:
a) Uji Regresi Linear Berganda
Menurut sugiyono (2010:260) analisis regresi digunakan untuk
memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila
nilai variabel independen di manipulasi/dirubah - rubah atau dinaik -
turunkan. Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila
peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik - turunnya
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor di manipulasi (dinaik - turunkan nilainya). Jadi analisis
regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya
minimal 2.
Sebelum model regresi diatas digunakan dalam pengujian
hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model
tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini
merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi.
67
Data dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda
(multiple regression method) yang mendasarkan diri pada hubungan
antara dua variabel, yaitu: variabel dependen dan variabel independen.
Sebagai variabel independen yaitu perceived usefulness (X1),
technology support (X2), perceived ease of use (X3), sedangkan
variabel dependen attitude toward (Y) dan behavior intention (Z).
Sebelum model regresi diatas digunakan dalam pengujian hipotesis,
terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut
memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan
asumsi yang mendasari analisis regresi.
Dengan model regresi berganda adalah sebagai berikut :
Sub Struktur 1 : Yi = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3et …
Sub Struktur 2 : Zi = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β1y1et …
Keterangan :
X1 : Persepsi kemudahan
X2 : Persepsi kegunaan
X3: Kualitas dukunagan teknologi
Y : Sikap pengguna
Z : Perilaku dalam menggunakan
ɛ : Error
b) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi - variasi
68
variabel dependen. Jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka
tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap varibel dependen
(koefisien regresi tidak signifikan) sedangkan jika nilai probabilitas t
lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen (koefisien regresi signifikan) (Ghozali,
2016).
c) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat untuk mengambil
keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan
tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0,05). Jika nilai probabilitas F
lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan
untuk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel
independen secara bersama - sama tidak berpengaruh (Ghozali:2016).
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan
untuk mengukur besarnya pengaruh perceived usefulness (X1),
perceived ease of use (X2), technolgy support (X3), terhadap attitude
toward (Y) dan behavior intention (Z).
d) Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted R Square)
Koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang dapat
menjelaskan porsi variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh
garis regresinya atau variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi
69
terletak antara 0 dan 1 yaitu 0 ≤ R2 ≤ 1. Bila R
2 = 1 berarti 100% total
variasi variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya dan
menunjukan ketepatan yang baik. Dan bila R2 = 0 berarti tidak ada total
variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebasnya (Ghozali,
2016). Dalam output SPSS, koefisiensi determinasi terletak pada tabel
model summery dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier
berganda sebaiknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan
atau tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah
variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
e) Uji Efek Intervening
Pengujian mediasional atau intervening, yang menguji
signifikansi pengaruh tak langsung atau indirect effect (perkalian efek
langsung atau direct effect variabel independen terhadap mediator. Uji
signifikansi terhadap koefisien indirect effect ab diakui memberikan
pengujian yang lebih langsung terhadap hipotesis mediasional. Uji
signifikansi indirect effect ab dilakukan berdasarkan rasio antara
koefisien ab dengan standard error-nya yang akan menghasilkan nilai
z statistik (z-value). Standard error koefisien ab (Sab) dihitung
berdasarkan sobel test ( Imam Ghozali.2016) yaitu akar kuadrad :
z-value =
70
f) Identifikasi dan Operasional Variabel Penelitian
Variabel - variabel pada penelitian ini sesuai dengan Technology
Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis et al. (1989),
operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari
sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional
menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan
mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang
lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama
atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik,
Sugiyono (2010).
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat), Sugiyono (2010). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan 3 variabel independen dan 2
variabel depeden yakni y dan z yang dijelaskan sebagai berikut:
71
Tabel 3.2
Variabel Operasional
Jenis
Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran
Variabel
Independen
(X)
PU
(Prespective
Usefulness)
(XI)
PEOU
(Perceived
Ease Off
Use)
(X2)
1. Meningkatkan
kinerja
2. Meningkatkan
produktifitas
3. Meningkatkan
efektivitas
kinerja
4. Manfaat bagi
individu
1. Mudah
dimengerti
2. Mudah
digunakan
3. Tidak
membutukan
banyak usaha
4. Dapat
mengerjakan
apa yang
diinginkan
1. Bermanfaat
pada aktivitas
transaksi
keuangan
2. Dapat
menghemat
waktu dalam
bertransaksi
3. Menghemat
biaya
4. Meminimalkan
usaha /
menghemat
energi
5. Menyelesaikan
semua
transaksi dalam
1 tempat
1. Kemudahan
registrasi
2. Kemudahan
akses
3. Kemudahan
transaksi
4. Dapat di akses
kapanpun dan
dimanapun
5. Mudah
mendapatkan
bantuan
layanan
6. Tampilan
mudah
dimengerti
Interval
(Likert)
Interval
(Likert)
72
Jenis
Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator Ukuran
Persepsi
Kualitas
Perangkat
(X3)
1. Performance
2. Feature
3. Reability
4. Conformance
5. Durability
6. Serviceability
7. Ashhetic
1. Tampilan dan
kinerja
perangkat
2. Fitur perangkat
3. Ketetapan dan
keberhasilan
sistem operasi
4. Harga dan
kualitas
5. Umur
perangkat
6. Bentuk serta
ukuran estetika
perangkat
7. Layanan purna
jual
Interval
(Likert)
Variabel
Dependen
(Y)
ATT
(Attitude
Toward)
1. Merasa sistem
ini baik/buruk
2. Merasa suka
3. Merasa
diuntungkan
4. Merasa tertarik
1. Lebih baik
bertransaksi
melalui mobile
banking
2. Merasa puas
dalam
menggunakann
ya
3. Merasa perlu
mengajak
orang
lain/membagi
pengalaman
4. Mendapat
fasilitas
5. Dapat
menyelesaikan
transaksi setiap
dibutuhkan
Interval
(Likert)
Variabel
Dapenden
(Z)
1. Niat
menggunakan
2. Kecendrungan
menggunakan
3. Prediksi
menggunakan
1. Keinginan
terus
menggunakan
2. Selalu
mengakses
73
Jenis
Variabel
Variabel Dimensi
Indikator Ukuran
BI
(Behavior
Intention)
4. di masa depan
5. Niat terus
menggunakan
3. Cenderung
memilih
layanan
sebagai media
transaksi
4. Terus ingin
mengetahui
5. Penggunaan
karena manfaat
yang didapat
Interval
(Likert)
74
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Gede
Bank Syariah Mandiri hadir sejak tahun 1999 setelah terjadi krisis
moneter pada tahun1998. Ketika itu banyak yang melakukan penutupan
atau penggabungan (merger) pada empat bank pada tanggal 31 Juli 1999.
Keempat tersebut adalah Bank Exim, Bank Dagang Negara, Bank Bapindo
dan Bank Budi Daya yang diberi nama PT Bank Mandiri (Persero)
memiliki PT Bank Susila Banti (BSB). BSB yang akan menjadi
terbentuknya Bank Syariah Mandiri.
Diadakannya UU No. 10 tahun 1998 akan memberikan peluang pada
Bank Umum dalam transaksi syariahnya, PT Bank Mandiri (Persero)
membuat tim pengembangan perbankan syariah, untuk mengembangkan
layanan Perbankan Syaraiah dikelompok Perusahaan Bank Mandiri
tanggal 8 September 1999 mengunakan akta notaris No. 23, usaha kegiatan
BSB bank konvensional sehingga menjadi Bank Syariah yang diberi nama
PT Bank Syariah Mandiri. Diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia
dengan SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999 tanggal 25 Oktober 1999.
Perubahan menjadi PT Bank Syariah Mandiri,secara resmi akan beroperasi
tanggal 1 November 1999 atau 25 Rajab 1420 H.
75
Sejak terbentuknya, Bank Syariah Mandiri hingga saat ini kurang
lebih sudah memiliki 328 Kantor yang tersebardan berada pada 24
Provinsi di Indonesia. Kurang lebih 118 jaringan ATM Syariah Mandiri
dan ditunjang 3.746 unit ATM mandiri, 10.647 ATM rima dan 14.758 unit
ATM bersama, yang tersebar dan berada di seluruh Indonesia serta 6.505
jaringan MEPS di Malaysia, Bank Syariah Mandiri memberikan
kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi.:
Dalam rangka perluasan jaringan layananya, maka Bank Syariah
Mandiri membuka kantor cabang di Kota Bekasi Jawa Barat pada tanggal
17 juli 2002 yang terletak di Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok
Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dalam penelitian ini, peneliti mimilih layanan mobile banking Bank
Syariah Mandiri. Mobile banking ialah layanan transaksi perbankan
melalui mobile banking (handphone) dengan menggunakan koneksi
jaringan data yang dapat digunakan oleh nasabah.
a. Jenis Layanan BSM Mobile Banking
1) Transaksi informasi rekening (informasi saldo, daftar mutasi dan
tanggal mutasi)
2) Transaksi pembelian (Voucher HP, PLN Prepaid)
3) Transaksi pembayaran (PLN, Telepon/HP, Akademik, Tiket,
Asuransi, Zakat / Infaq)
4) Transaksi transfer (transfer real time ke 142 bank, transfer SKN)
76
5) Lokasi Kantor cabang dan ATM
6) BSM Call 14040
7) Produk dan Promo
8) Jadwal Shalat
9) Hikmah
b. Persyaratan membuka layanan BSM Mobile Banking
1) Memiliki rekening tabungan atau giro BSM
2) Memiliki BSM Card
3) Menggunakan kartu ponsel berbasis GSM dan ponsel dengan
fasilitas GPRS/EDGE/3G/4G/BIS dan WIFI
4) Mengisi formulir permohonan BSM mobile banking
c. Proses Pendaftaran / Registrasi BSM Mobile Banking
1) Nasabah datang ke cabang terdekat
2) Mengajukan permintaan fasilitas layanan BSM mobile banking dan
mengisi data pada aplikasi BSM mobile banking
3) Menerima kertas mailer yang berisi kode aktivasi
4) Menandatangani lembar tanda terima kertas mailer yang berisikan
kode aktivasi
d. Proses Download aplikasi BSM Mobile Banking
Aplikasi BSM mobile banking dapat didownload melalui: untuk
ponsel dengan OS BB, BB 10, Android, IOS: Blackberry App World,
Google Play Store, AppStore dengan keyword “BSM Mobile Banking”.
77
Pastikan aplikasi BSM Mobile Banking offered by / publisher / by PT
Bank Syariah Mandiri.
e. Proses Aktivasi
Nasabah menginput nomor handphone dan kode aktivasi yang
didapat dari cabang pada saat pendaftaran/registrasi. Setelah proses
aktivasi berhasil, Nasabah dapat masuk ke menu utama dan menikmati
semua fitur BSM Mobile Banking.
B. Karakteristik Profil Responden
Didalam penelitian ini, profil responden yang digunakan untuk
mengetahui karakteristik dari pengguna layanan mobile banking Bank
Syariah Mandiri yang terpilih. Penggolongan dibagi berdasarkan jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Maka dari penggolongan
tersebut di peroleh suatu kesimpulan mengenai keadaan konsumen yang akan
di sajikan dalam tabel berikut ini:
78
Gambar 4.1
Penggolongan Jenis Kelamin
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.1 dapat di ketahui bahwa pengguna wanita lebih
banyak di banding pria, yaitu 41 orang untuk pria dan 59 orang untuk wanita.
1. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.1 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
usia:
Tabel 4.1
Penggolongan Usia Responden
Sumber : Data primer yang telah diolah
41, 41% 59,
59%
Jenis kelamin
Pria
Wanita
Usia Frekuensi
< 20 13
20- 25 24
25-35 28
35-40 18
>40 17
79
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang merupakan nasabah
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Gede sebesar 13 orang
diantaranya dalam rentang usia dibawah 20 tahun dan yang berusia antara
20 - 25 sebanyak 24 orang, nasabah yang berusia antara 35 - 40 tahun
sebanyak 18 kemudian nasabah berusia lebuh dari 40 tahun sebanyak 17
orang, serta nasabah terbanyak yang mengikuti survei beruia antara 25 - 35
tahun berjumlah 28 orang.
2. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir disajikan
pada tabel berkut ini :
Tabel 4.2
Penggolongan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Frekuensi
SD 2
SMP 1
SMU 38
Strata 1 42
Strata 2 & 3 17
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 40 orang dengan pendidikan terakhir S1, sedangkan
sisanya yaitu mempunyai pendidikan terakhir SD sebanyak 2 orang, lalu
SMP sebanyak 1 orang. Responden dengan tingkat pendidikan S2 dan S3
80
sebesar 17 orang . Dapat dilihat dari 4.2 bahwa mayoritas nasabah yang di
survei Syariah merupakan lulusan sarjana S1.
3. Deskripsi responden berdasarkan tingkat penghasilan gabungan
Tabel 4.3
Penggolongan Tingkat Penghasilan
Tingkat Penghasilan Frekuensi
Rp 1.000.000 - Rp 3.500.000 9
Rp 3.500.000 - Rp 5.500.000 18
Rp 5.500.000 - Rp 7.500.000 26
Rp 7.500.000 - Rp 10.500.000 32
Rp 10.500.000 - Rp 15.000.000 10
> Rp 15.000.000 5
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dilihat dari hasil tabel 4.3 yaitu mengenai pendapatan gabungan,
responden terbanyak berpendapatan gabungan antara Rp. 7.500.000 – Rp.
10.500.000 perbulan nya sebanyak 32 orang. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah responden berpendapatan gabungan Rp. 1.000.000 – Rp. 3.500.000
sebanyak 9 orang, kemudian Rp. 3.500.000 – Rp. 5.500.000 sebanyak 18
orang selanjutnya responden berpendapatan gabungan sebesar Rp.
5.500.000 – Rp. 7.500.000 sebanyak 26 orang dan yang berpenghasilan
gabungan lebih dari Rp. 15.000.000 sebanyak 5 orang dari total
keseluruhan responden.
4. Deskripsi responden berdasarkan tingkat aktivitas penggunaan
internet
81
Tabel 4.4
Penggolongan Berdasarkan Tingkat Aktivitas Pengguna Internet
No Aktivitas Internet Ranking Prioritas
Aktivitas Internet
1 Mengakses Email 0 0 34 53 14
2 Mengakses Jejaring Sosial 0 3 12 59 26
3 Melakukan Pencarian (browsing) 0 5 24 55 16
4 Mengakses Portal Berita 0 8 38 44 10
5 Melakukan belanja online 0 9 48 31 12
6
Melakuakan Diskusi Melalui Mailing
List/Forum 0 12 37 41 10
7 Melakukan Aktivitas Blogging 0 5 32 52 11
8 Berbagi File (upload-download-share) 0 37 21 24 18
9 Bermain Game 0 2 15 44 41
10 Melakukan Obrolan Virtual (chatting) 0 0 10 60 30
Sumber : Data primer yang telah diolah
Pengukuran aktivitas penggunaan internet pada penelitian ini diukur
melalui 7 pertanyaan yang disebarkan ke 100 responden dan
mempresentasikan indikator - indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap aktivitas penggunaan internet di dominasi oleh
penggunan obrolan dengan aplikasi pepesanan online sebanyak 60
responden dan kemudian disusul oleh penggunaan sosoial media seperti
facebook, twitter dan instagram sebanyak 59 responden. Namun sebanyak
37 responden mangangap mereka tidak terlalu menggunakan fitur berbagi
file online seperti google drive dan drop box dan rata rata para responden
menggunakan internet untuk mengakses portal berita, mengakses email
dan membaca blog/informasi online.
5. Deskripsi responden berdasarkan tingkat akivitas transaksi digital
82
Tabel 4.5
Penggolongan Berdasarkan Tingkat Aktivitas Transaksi Digital
No Aktivitas Ekonomi Melalui
Internet/Ponsel
Ranking Prioritas
Aktivitas Akses Internet
1 Jual Beli Produk 2 2 7 59 30
2 Pembayaran Rekening Listrik 0 4 9 44 43
3 Pembayaran Rekening Telephone 0 0 8 53 39
4 Pembayaran Langganan Internet 0 3 15 61 21
5 Cek Saldo 0 7 16 59 18
6 Transfer Dana 0 1 21 64 14
7
Cicilan Kredit/Pembiayaan
(rumah/kendaraan) 0 8 39 39 14
8 Cek Mutasi Rekening 1 8 22 40 29
Sumber : Data primer yang telah diolah
Kemudian penelitian ini juga mananyakan tentang aktivitas ekonomi
melalui internet dengan maksud mencari tahu kegiatan apa yang sering
dilakukan responden saat bertransaksi digital 64 responden menyatakan
sering menggunakan media layanan digital perbakan untuk melakukan
transfer dana antar rekening dan 61 responden juga mengemukakan bahwa
melakukan pembayaran internet baik itu internet kabel maupun nirkabel
melalui layanan digital perbankan, lebih dari 50 responden menggunakan
layanan digital perbankan untuk melakukan pembayaran jual beli onilne
dan melihat kondisi saldo rekening secara real time, serta menurut tabel di
atas hanya 40 responden yang menggunakan layanan digital perbankan
untuk meihat keluar masuknya transaksi keuangan di rekeningnya.
83
C. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation,
pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah
0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, uji validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa
yang ingin di ukur.
Tabel 4.6
Perceived Usefulness
Butir
Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r Tabel
N=100 a=5%
Sig
2 Tailed
Keterangan
P1 0,485 0,195 0,000 Valid
P2 0,494 0,195 0,000 Valid
P3 0,521 0,195 0,000 Valid
P4 0,643 0,195 0,000 Valid
P5 0,571 0,195 0,000 Valid
P6 0,656 0,195 0,000 Valid
P7 0,631 0,195 0,000 Valid
P8 0,641 0,195 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang sudah diolah
Tabel 4.6 menunjukkan variabel perceived usefulness mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar
daripada r tabel dan nilai signifikansi yang dilihat dari Sig (2-Tailed) lebih
kecil dari 0.05 hal ini menunjukan bahwa masing - masing pertanyaan pada
variabel perceived usefulness dapat diandalkan dan layak digunakan dalam
penelitian.
84
Tabel 4.7
Teknologi Support
Butir
Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r Tabel
N=100 a=5%
Sig
2 Tailed
Keterangan
TS1 0,478 0,195 0,000 Valid
TS2 0,605 0,195 0,000 Valid
TS3 0,572 0,195 0,000 Valid
TS4 0,722 0,195 0,000 Valid
TS5 0,602 0,195 0,000 Valid
TS6 0,694 0,195 0,000 Valid
TS7 0,688 0,195 0,000 Valid
TS8 0,580 0,195 0,000 Valid
TS9 0,473 0,195 0,000 Valid
TS10 0,487 0,195 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang sudah diolah
Tabel 4.7 menunjukkan variabel teknologi support mempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar daripada
r tabel dan nilai signifikansi yang dilihat dari Sig (2-Tailed) lebih kecil dari
0.05 hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel
teknologi support dapat diandalkan dan layak digunakan dalam penelitian.
85
Tabel 4.8
Perceived Ease Of Use (PEOU)
Butir
Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r Tabel
N=100 a=5%
Sig 2
Tailed
Keterangan
PEOU1 0,410 0,195 0,000 Valid
PEOU2 0,707 0,195 0,000 Valid
PEOU3 0,676 0,195 0,000 Valid
PEOU4 0,565 0,195 0,000 Valid
PEOU5 0,614 0,195 0,000 Valid
PEOU6 0,539 0,195 0,000 Valid
PEOU7 0,686 0,195 0,000 Valid
PEOU8 0,462 0,195 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah
Tabel 4.8 menunjukkan variabel perceived ease of use mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar
daripada r tabel dan nilai signifikansi yang dilihat dari Sig (2-Tailed) lebih
kecil dari 0.05 hal ini menunjukan bahwa masing - masing pertanyaan pada
variabel perceived ease of use dapat diandalkan dan layak digunakan dalam
penelitian.
Tabel 4.9
Attitude Toward
Butir
Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r Tabel
N=100 a=5%
Sig
2 Tailed
Keterangan
ATT1 0,649 0,195 0,000 Valid
ATT2 0,622 0,195 0,000 Valid
ATT3 0,549 0,195 0,000 Valid
ATT4 0,482 0,195 0,000 Valid
ATT5 0,640 0,195 0,000 Valid
ATT6 0,719 0,195 0,000 Valid
ATT7 0,633 0,195 0,000 Valid
ATT8 0,454 0,195 0,000 Valid
Sumber :Data primer yang telah diolah
86
Tabel 4.9 menunjukkan variabel attitude toward mempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar daripada
r tabel dan nilai signifikansi yang dilihat dari Sig (2-Tailed) lebih kecil dari
0.05 hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel
attitude toward dapat diandalkan dan layak digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.10
Behavior Intention
Butir
Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r Tabel
N=100 a=5%
Sig
2 Tailed
Keterangan
BI1 0,498 0,195 0,000 Valid
BI2 0,595 0,195 0,000 Valid
BI3 0,011 0,195 0,000 Valid
BI4 0,490 0,195 0,000 Valid
BI5 0,527 0,195 0,000 Valid
BI6 0,632 0,195 0,000 Valid
BI7 0,582 0,195 0,000 Valid
BI8 0,647 0,195 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah
Tabel 4.10 menunjukkan variabel behavior intention mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar
daripada r tabel dan nilai signifikansi yang dilihat dari Sig (2-Tailed) lebih
kecil dari 0.05 hal ini menunjukan bahwa masing - masing pertanyaan pada
variabel behavior intention dapat diandalkan dan layak digunakan dalam
penelitian.
87
D. Uji Reabilitas
Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas pengamatan adalah
cronbach alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya
yaitu 0,6. Jika lebih besar dari 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan
reliabel (Ghozali, 2002). Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi
dari instrumen penelitian. Tabel menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk
variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.11
Reabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Perceived Usefullness 0,722 Realibel
Technology Support 0,794 Realibel
Perceived Ease Of Use 0,728 Realibel
Attitude Toward 0,744 Realibel
Behavior Intention 0,702 Realibel
Sumber : Data primer yang telah diolah
Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel perceived
usefulness sebesar 0.722, variabel technology support sebesar 0.794, variabel
perceived ease of use 0.728, variabel attitude toward sebesar 0.744 dan
variabel behavior intention sebesar 0.702. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.60. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data
88
yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Model 1
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal.
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,07784248
Most Extreme Differences Absolute ,057
Positive ,047
Negative -,057
Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer yang telah diolah
89
Pada tabel 4.12 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji
kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil outputtest statistic sebesar 0.057 atau
diatas 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
2. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel
menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.
Tabel 4.13
Sumber : Data primer yang telah diolah
Pada uji multikolinieritas atau terjadinya korelasi diantara sesama
variabel bebas. Pada uji ini dapat dilihat pada table Coefficients dan lihat
kolom Collinearity Statistics di model 1 yang memperlihatkan nilai
VIF<10, pada umumnya terjadinya multikolinieritas apabila nilai VIF>10,
berarti model ini tidak terjadi multikolinieritas.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perceived Usefullness ,663 1,509
Technology Support ,765 1,307
Perceived Ease Of Use ,640 1,562
a. Dependent Variable: Atitude Toward
90
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan
pada gambar :
Gambar 4.2
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari grafik scatter plot pada attitude toward tampak titik - titik tidak
membentuk suatu pola tertentu. Diagram pencar diatas ternyata tidak
membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi
tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas sehingga model regresi
tersebut layak dipakai untuk memprediksi attitude toward berdasarkan
masukan variabel bebas.
91
Model 2
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal.
Tabel 4.14
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,19261536
Most Extreme
Differences
Absolute ,059
Positive ,039
Negative -,059
Test Statistic ,059
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber :Data primer yang telah diolah
Pada tabel 4.14 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji
kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output test statistic sebesar 0.059
atau diatas 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara
normal.
92
2. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel
menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.
Tabel 4.15
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perceived Usefullness ,562 1,779
Technology Support ,727 1,375
Perceived Ease Of Use ,545 1,836
Atitude Toward ,466 2,144
a. Dependent Variable: Behavior Intention
Sumber : Data primer yang telah diolah
Pada uji multikolinieritas atau terjadinya korelasi diantara sesama
variabel bebas. Pada uji ini dapat dilihat pada table Coefficients dan lihat
kolom Collinearity Statistics di model 2 yang memperlihatkan nilai
VIF<10, pada umumnya terjadinya multikolinieritas apabila nilai VIF>10
berarti model ini tidak terjadi multikolinieritas.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
93
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan
pada gambar :
Gambar 4.3
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari grafik scatter plot pada attitude toward tampak titik - titik tidak
membentuk suatu pola tertentu. Diagram pencar diatas ternyata tidak
membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi
tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas sehingga model regresi
tersebut layak dipakai untuk memprediksi attitude toward berdasarkan
masukan variabel bebas.
F. HASIL ANALISIS
1. Analisis Regresi Struktural 1
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat
pengaruh secara gabungan dari perceived usefulness, technology support
dan perceived ease of use terhadap attitude toward dan kedua, melihat
94
pengaruh secara parsial dari perceived usefulness, technology support dan
perceived ease of use terhadap attitude toward.
Untuk melihat pengaruh dari perceived usefulness, technology
support dan perceived ease of use terhadap attitude toward, dapat dilihat
dari hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R Square
seperti dibawah ini:
Tabel 4.16
Sumber : Data primer yang telah diolah
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel - varabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011), R
disebut juga dengan koefisien korelasi ganda. Dapat dibaca bahwa nilai
koefisien korelasi antara variabel perceived usefulness (X1) technology
support (X2) dan perceived ease of use terhadap attitude toward (Y) adalah
0,730.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,730a ,534 ,519 2,110
a. Predictors: (Constant), Perceived Ease Of Use, Technology Support
, Perceived Usefullness
b. Dependent Variable: Atitude Toward
95
Dari tabel dapat dibaca bahwa nilai adjusted R square adalah 0,519
artinya 51,90% variasi yang terjadi terhadap tingggi atau rendahnya
attitude toward disebabkan variasi dari perceived usefulness, technology
support dan perceived ease of use sedangkan sisanya (48,10 %) di
pengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini anatara lain norma
sosial, resiko, dukungan pemerintah dan biaya.
a. Hasil Uji Statistik f
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F
dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam
model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang diuji
secara simultan.
Tabel 4.17
Sumber : Data primer yang telah diolah
Untuk menguji signifikansi hasil penelitian dilakukan dengan cara
membandingkan besarnya angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan
taraf signifikan sebesar 0,05 atau 5%.
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 488,934 3 162,978 36,605 ,000b
Residual 427,426 96 4,452
Total 916,360 99
a. Dependent Variable: Atitude Toward
b. Predictors: (Constant), Perceived Ease Of Use, Technology Support , Perceived
Usefullness
96
Berdasarkan hasil perhitungan menggunnakan SPSS, di dapatkan
hasil nilai signifikansi sebesar 0.000< 0,05 atau dengan kata lain
terdapat pengaruh antara Percieved Usefulness (PU), Percieved ease of
use (PeoU), dukungan teknologi (technology support) berpengaruh
terhadap sikap (attitude) nasabah dalam menggunakan aplikasi mobile
banking.
Dapat dilihat probabilitas (Sig) adalah 0,000 < 0,05 berarti model
diterima atau dapat disimpulkan bahwa bentuk persamaan linear Ŷ = a
+ b1X1 + b2X2 + b3X3 sudah tepat.
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2016).
Tabel 4.18
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,927 2,301 4,313 ,000
Perceived
Usefullness
,271 ,065 ,355 4,141 ,000
Technology Support ,108 ,048 ,179 2,244 ,027
Perceived Ease Of
Use
,344 ,084 ,358 4,104 ,000
a. Dependent Variable: Atitude Toward
Sumber : Data primer yang telah diolah
97
Berdasarkan tabel 4.18 , maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Ŷ = 9,927 + 0,271X1 + 0,108X2 + 0,344X3
Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t hitung variabel
perceived usefullness sebesar 4,141 > t tabel sebesar 1,99 sehingga H01
ditolak dan Ha1 diterima. Artinya Persepsi manfaat (perceived
usefulness) berpengaruh terhadap sikap (attitude) nasabah dalam
menggunakan aplikasi mobile banking, serta berpengaruh sebesar 0,355
atau 35,5%.
Pada variabel technology support, diperoleh angka t hitung
sebesar 4,104 > t tabel sebesar 1,99 sehingga H02 ditolak dan Ha2
diterima. Artinya Dukungan teknologi (technology support)
berpengaruh terhadap sikap (attitude) nasabah dalam menggunakan
aplikasi mobile banking serta berpengaruh sebesar 0,358 atau 35,8%.
Pada variabel perceived ease of use diperoleh angka t hitung
sebesar 2,244 > t tabel sebesar 1,99 sehingga H03 ditolak dan Ha3
diterima. Artinya persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of
use) berpengaruh terhadap sikap (attitude) nasabah dalam
menggunakan aplikasi mobile banking. Serta berpengaruh sebesar 0,179
atau 17,9%.
98
2. Analisis Regresi Struktural 2
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat
pengaruh secara gabungan dari perceived usefulness, technology support,
perceived ease of use dan attitude toward terhadap behavior intention dan
kedua, melihat pengaruh secara parsial dari perceived usefulness, technology
support, perceived ease of use dan attitude toward persamaan strukturalnya
adalah :
Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b3Y3
Dimana :
Z = Behavior Intention
X1 = Perceived Usefullness
X2 = Technology support
X3 = Perceived Ease Of Use
Y = Attitude Toward
ε = Error
Untuk melihat pengaruh dari perceived usefulness, technology
support, perceived ease of use dan attitude toward terhadap behavior
intention, dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam model summary,
khususnya angka adjusted R square seperti dibawah ini:
99
Tabel 4.19
Sumber : Data primer yang telah diolah
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel - varabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2016), R
disebut juga dengan koefisien korelasi ganda. Dapat dibaca bahwa nilai
koefisien korelasi antara variabel perceived usefulness (X1), technology
support (X2) perceived ease of use (X3) dan attitude toward (Y) terhadap
behavior intention (Z) adalah 0,655.
Dari tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai adjusted R square adalah
0,421, artinya 42,10% variasi yang terjadi terhadap tingggi atau rendahnya
behavior intention disebabkan variasi dari perceived usefulness, technology
support, perceived ease of use, attitude toward dan behavior intention
sedangkan sisanya (57,90 %) di pengaruhi oleh variabel lain di luar model
penelitian ini seperti norma sosial, resiko, dukungan pemerintah dan biaya.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,667a ,444 ,421 2,234
a. Predictors: (Constant), Atitude Toward, Technology Support ,
Perceived Usefullness , Perceived Ease Of Use
100
a. Hasil Uji Statistik f
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F,
uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang
diuji secara simultan.
Tabel 4.20
Sumber : Data primer yang telah diolah
Untuk menguji signifikansi hasil penelitian dilakukan dengan cara
membandingkan besarnya angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan
taraf signifikan sebesar 0,05 atau 5%.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunnakan SPSS, di dapatkan
hasil nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05 atau dengan kata lain
Precieved Usefullness (PU), Technology support, Precieved ease of Use
(PeoU), dan sikap (attitude) nasabah berpengaruh terhadap niat perilaku
(BI) dalam menggunakan aplikasi mobile banking. Dapat dilihat juga
probabilitas (Sig) adalah 0,000 < 0,05 berarti model diterima atau dapat
disimpulkan bahwa bentuk persamaan linear.
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 379,080 4 94,770 18,985 ,000b
Residual 474,230 95 4,992
Total 853,310 99
a. Dependent Variable: Behavior Intention
b. Predictors: (Constant), Atitude Toward, Technology Support , Perceived
Usefullness , Perceived Ease Of Use
101
Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4Y4 sudah tepat.
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.21, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima
dan menolak Ha. (Ghozali, 2016)
Tabel 4.21
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11,110 2,662 4,173 ,000
Perceived Usefullness ,206 ,075 ,279 2,738 ,007
Technology Support -,031 ,052 -,053 -,587 ,559
Perceived Ease Of Use ,217 ,096 ,234 2,260 ,026
Atitude Toward ,282 ,108 ,293 2,613 ,010
a. Dependent Variable: Behavior Intention
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.21, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Z = 11,110 + 0,206X1- 0,0316X2 + 0,217X2+ 0,282Y3+ e
Berdasarkan hasil penghitungan, pada variabel perceived
usefullness diperoleh angka t hitung sebesar 2,738 > t tabel sebesar 1,99
sehingga H04 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya Persepsi manfaat
(perceived usefulness) berpengaruh terhadap minat perilaku (behavior
102
intention ) nasabah dalam menggunakan aplikasi mobile banking, serta
berpengaruh sebesar 0,279 atau 27,9%.
Pada variabel technology support berdasarkan hasil penghitungan,
diperoleh angka t hitung sebesar 0,587 < t tabel sebesar 1,99 sehingga
Ha5 ditolak dan H05 diterima. Artinya persepsi kualitas teknologi
(technology support) tidak berpengaruh dan bersifat negatif terhadap
Minat perilaku (behavior intention) nasabah dalam menggunakan
aplikasi mobile banking, serta berpengaruh sebesar -0,053 atau -5,3%.
Pada variabel perceived ease of use diperoleh angka t hitung
sebesar 2,260 > t tabel sebesar 1,99 sehingga H06 ditolak dan Ha6
diterima. Artinya Persepsi manfaat (perceived ease of use) berpengaruh
terhadap minat perilaku (behavior intention) nasabah dalam
menggunakan aplikasi mobile banking, serta berpengaruh sebesar 0,234
atau 23,4%.
Pada variabel attitude toward berdasarkan hasil penghitungan,
diperoleh angka t hitung sebesar 2,613 > t tabel sebesar 1,99 sehingga
H07 ditolak dan Ha7 diterima. Artinya sikap (attitude toward) nasabah
berpengaruh terhadap minat perilaku (behavior intention) nasabah dalam
menggunakan aplikasi mobile banking, serta berpengaruh sebesar 0,293
atau 29,3%
103
3. Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)
Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula sebagai
berikut :
1) X1 Y = 0,271
2) X2 Y = 0,108
3) X3 Y = 0,344
4) X1 Z = 0,206
5) X2 Z = 0,031
6) X3 Z = 0,217
7) Y Z = 0,282
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
A. X1 Y Z = 0,271 x 0,282 = 0,076422
B. X2 Y Z = 0,108 x 0,282 = 0,030452
C. X3 Y Z = 0,344 x 0,282 = 0,097008
104
Gambar 4.4
Model Diagram Jalur
Model 1 : Ŷ = 9,927 + 0,271X1 + 0,108X2 + 0,344X3
Model 2 : Z = 11,110 + 0,206X1 - 0,031X2+ 0,217X3+ 0,282Y3+ e
Dari hasil analisis jalur yang di gunakan dalam penelitian ini,
didapatkan kesimpulan bahwa, perceived usefulness (X1), technology
support (X2) dan perceived ease of use (X3) berpengaruh terhadap
attitude toward secara bersama - sama sebesar 53,4%. Kemudian untuk
sub - sturuktur dua yang menguji variabel perceived usefulness (X1),
technology support (X2), perceived ease of use (X3) dan attitude toward
(Y) terhadap behavior intention (Z) menghasilkan kesimpulan bahwa
perceived usefulness (X1), perceived ease of use (X2) dan attitude toward
Perceived
usefullness (X1)
Technology
support
(X2)
Perceived ease
of use (X3)
Attitude
toward (Y)
Behavior
intention
0,271
0,108
0,344
9,927
0,217
0,206
0,282
11,110
-0,031
105
(Y) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Behavior Intention (Z)
secara bersama - sama sebesar 44,4%.
Pengaruh total perceived usefullness (X1) pada behavior intention
(Z)) sebesar 0,293422 , Pengaruh total technology support (X2) pada
behavior intention (Z)) sebesar 0,000548, Pengaruh total perceived ease
of use (X3) pada behavior intention (Z)) sebesar 0,303008
G. Interpretasi Hasil
1. Persepsi Manfaat (Perceived Usefullness) Terhadap Sikap (Attitude
Toward)
Berdasarkan pada Tabel 4.18, variabel perceived usefulness
mempunyai nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yakni 4,141 > 1,99
terhadap variabel attitude toward. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wadie Nasri dan Lanour Chardefine
(2012), dimana perspsi seseorang terhadap manfaat sebuah teknologi
mempengaruhi sikap dia dan perilakunya dalam menggunakan teknologi
tersebut.
Diantara variabel perceived usefullness, technology support dan
perceived ease of use, perceived usefullness merupakan variabel yang
dominan terhadap attitude toward dilihat dari model 1 pada tabel
unstandardized coefficients dengan nilai β sebesar 0,271 dan tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
106
Hasil tersebut menunjukan bahwa salah satu faktor pendorong
penerimaan yang baik pada suatu sistem teknologi dilihat dari bagaimana
persepsi mereka dengan manfaat dari sistem tersebut, semakin tinggi
nilai manfaat yang dirasakan maka semakin baik pula sikap dan perilaku
seseorang dalam menggunakan sistem tersebut . Hal tersebut mendukung
teori yang dikemukakan Jogiyanto (2007:114) persepsi manfaat
(perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang yakin
bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja
pekerjaannya.
2. Persepsi Kualitas Teknolgi (Technology Support) Terhadap Sikap
(Attitude Toward)
Berdasarkan pada Tabel 4.18, variabel technology support
mempunyai nilai signifikansi 2,244 > 1,99 terhadap attitude toward. Hal
ini berarti menerima Ha3 atau menolak Ho3 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel technology support secara parsial berpengaruh terhadap
attitude toward.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Wadie Nasri dan Lanour Chardefine (2012), dimana dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa dukungan teknologi menjadi faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap sikap seseorang dalam
menggunakan sebuah sistem. Technology support merupakan variabel
yang dominan terhadap attitude toward dilihat dari model 1 pada tabel
unstandardized coefficients dengan nilai β sebesar 0,179 dan tingkat
107
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) serta di dukung dengan
hubungan korelasi yang cukup kuat dan searah antara technology support
terhadap attitude toward dengan nilai sebesar 0,625.
Hasil tersebut menunjukan bahwa salah satu faktor penerimaan
yang baik pada suatu sistem teknologi dilihat dari bagaimana kualitas
perangkat dimiliki untuk mengakses atau mengoperasikan teknologi
tersebut, semakin canggih perangkat yang dimiliki seseorang semakin
tinggi pula kecendrungan orang tersebut menggunakan sebuah sistem
teknologi yang baru. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan
Menurut Kotler & Keller (2009:9) kualitas didefinisikan sebagai
keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun secara
tersirat.
3. Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap Sikap (Attitude
Toward)
Berdasarkan pada Tabel 4.18, variabel perceived ease of use
mempunyai nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yakni 4,104 > 1,99
terhadap variabel attitude toward. Hal ini berarti menerima Ha3 atau
menolak Ho3 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perceived ease
of use secara parsial berpengaruh terhadap attitude toward.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
Schierz dkk.(2009) dan Dessanti Putri Sekti Ari (2013) dalam
penelitianya mengatakan bahwa perceived ease of use memiliki dampak
108
positif terhadap sikap nasabah dalam menggunakan layanan mobile
service.
Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Venkatesh
dan Moris (2000:118). Persepsi kemudahan dalam hal penggunaan
sebuah teknologi informasi didefinisikan sebagai suatu keyakinan
seseorang bahwa penggunaan teknologi informasi tersebut dapat dengan
mudah untuk dipahami dan digunakan.
4. Persepsi Manfaat (Perceived usefulness) Terhadap Minat (Behavior
Intention)
Berdasarkan pada Tabel 4.21, variabel perceived usefullness
mempunyai nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yakni 2,378 > 1,99
terhadap variabel behavior intention dan pengaruh dari perceived
usefulness cukup dominan terhadap behavior intention dengan nilai β
sebesar 0,206 dan bernilai positif hal ini berarti menerima Ha4 atau
menolak Ho4 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perceived
usefulness secara parsial berpengaruh terhadap behavior intention.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
Schierz dkk (2009) dalam penelitianya menyebutakan bahwa perceived
usefulness ditemukan secara signifikan dapat memberikan dapak yang
baik terhadap minat penggunaan internet banking serta didukung
penelitian Ari (2013) melalui hasil uji croanbanch alpha menyatakan
perceived usefulness memiliki Pengaruh Positif terhadap minat.
109
Hasil tersebut menunjukan bahwa salah satu faktor pendorong
penerimaan yang baik pada suatu sistem teknologi dilihat dari bagaimana
persepsi mereka dengan kegunaan dari sistem tersebut, semakin tinggi
nilai kegunaan yang dirasakan maka semakin baik pula sikap dan
perilaku seseorang dalam menggunakan sistem tersebut. Hal tersebut
mendukung teori yang dikemukakan Jogiyanto (2007:114) persepsi
kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh mana
seorang yakin bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan
kinerja pekerjaannya.
5. Persepsi Kualitas Teknolgi (technology Support) Terhadap Minat
(Behavior Intention)
Berdasarkan pada Tabel 4.21, variabel technology support
mempunyai nilai signifikansi -0,587 < 1,99 terhadap behavior intention
dan pengaruh dari technology support terhadap behavior intention
dengan nilai β sebesar -0,031 dan bernilai negatif. Hal ini berarti
menerima Ho5 atau menolak Ha5 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel technology support secara parsial tidak berpengaruh secara
langsung terhadap behavior.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Wadie Nasri dan Lanour Chardefine (2012) dalam penelitianya
menemukan bahwa kepercayaan terhadap teknologi dan PeOU tidak
berpengaruh secara langsung terhadap behavior intention melainkan
secara tidak langsung melalui behavior control namun bertentangan
110
denegan penelitian Imam Sugih Rahayu (2015) yang menyatakan faktor
teknologi informasi berpengaruh positif terhadap behavior intention.
Penerimaan yang baik pada suatu sistem teknologi dilihat dari
bagaimana kualitas perangkat dimiliki untuk mengakses atau
mengoperasikan teknologi tersebut, Menurut Kotler & Keller (2009:9)
kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa
yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang
dinyatakan maupun secara tersirat penilaian subjektif konsumen sebuah
produk pasti memiliki nilai ukuran kualitas kualitas yang baik pada
sebuah perangkat teknologi merubah kecendrungan perilaku orang
tersebut pada minatnya menggunakan sebuah layanan atau produk
teknologi yang baru, dalam hal ini kualitas perangkat yang dimiliki
nasabah tidak mempengaruhi secara langsung keputusan nasabah dalam
menggunakan layanan yang diberikan bank.
6. Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap Minat (Behavior
Intention)
Berdasarkan pada tabel 4.21, variabel perceived ease of use
mempunyai nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yakni 2,260 > 1,99
terhadap variabel behavior intention dan pengaruh dari perceived ease of
use cukup dominan terhadap behavior intention dengan nilai β sebesar
0,217 dan bernilai positif, Hal ini berarti menerima Ha6 atau menolak
Ho6 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perceived ease of use
secara parsial berpengaruh terhadap behavior intention.
111
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
Schierz dkk (2009) menemukan bahwa perceived ease of use memiliki
dampak yang baik terhadap minat menggunakan mobile payment service,
yang berarti semakin tinggi nilai perceived ease of use maka semakin
tinggi pula minat seseorang dalam menggunakan mobile payment service
hal ini sesuai dengan penelitian dari Mayasari dkk (2011) perceived ease
of use berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan
klikBCA.
Hasil tersebut menunjukan bahwa salah satu faktor penerimaan
yang baik pada suatu sistem teknologi dilihat dari bagaimana persepsi
mereka dengan kemudahan dari sistem tersebut, semakin tinggi
kemudahan yang dirasakan maka semakin baik pula sikap dan perilaku
seseorang dalam menggunakan sistem tersebut. Hal tersebut mendukung
teori yang dikemukakan oleh Venkatesh dan Moris (2000:118). Persepsi
kemudahan dalam hal penggunaan sebuah teknologi informasi
didefinisikan sebagai suatu keyakinan seseorang bahwa penggunaan
teknologi informasi tersebut dapat dengan mudah untuk dipahami dan
digunakan.
7. Sikap (Attitude Toward) Terhadap Minat (Behavior Intention)
Berdasarkan pada tabel 4.21, variabel atitude toward mempunyai
nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yakni 2,613 > 1,99 terhadap
behavior intention, attitiude toward merupakan variabel yang paling
dominan terhadap behavior intention pada tabel unstandardized
112
coefficients dengan nilai β sebesar 0,282 dan tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini berarti menerima Ha7 atau
menolak Ho7 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel atitude toward
secara signifikan berpengaruh terhadap behavior intention.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
Mayasari dkk (2011) dimana dalam penelitianya mengemukakan bahwa
sikap seseorang berpengaruh positih terhadap minat perilaku individu
dalam menggunakan internet banking dan Dessanti Putri Sekti Ari (2013)
menyatakan bawa sikap perilaku berpengaruh terhadap minat dalam
menggunakan core banking system.
Hasil tersebut menunjukan bahwa sikap seseorang dengan persepsi
yang dimilikinya membentuk sebuah pengalaman perasaan yang baik
atau tidak pada suatu sistem yang digunakan, pengalaman tersebut
terbentuk dari manfaat yang dirasakan oleh individu dalam menggunakan
sebuah sistem. Dalam hal ini ialah adalah sikap seseorang terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan dalam
menggunakan teknologi mobile internet jadi indikator dalam menentukan
sikap perilaku, pengalaman dan perasaan - perasaan pengguna baik
positif maupun negatif menentukan perilakunya untuk menggunakan
atau tidak sebuah sistem menurut Venkatesh dan Davis (2000: 201).
8. Pengaruh Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness) Terhadap Minat
(Behavior Intention) Melalui Sikap (Attitude Toward)
113
Besarnya pengaruh langsung perceived usefulness terhadap
behavior intention yaitu 0,217, besarnya pengaruh tidak langsung
perceived usefulness terhadap behavior intention dapat dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsung yakni koefisien perceived
usefulness dengan atitude toward dikalikan dengan koefisien atitude
toward terhadap behavior intention, pengaruh tidak langsung perceived
usefulness terhdap behavior intention melalui attitude toward yaitu 0,271
x 0,282 = 0,076422. Dengan demikian total pengaruh langsung dan tidak
langsung perceived usefulness terhadap behavior intention sebesar 0,271
+ 0,076422 = 0,293422.
Menghitung pengaruh intervening yang ditunjukan oleh perkalian
koefisien sebesar 0,076422 di uji dengan sobel test sebagai berikut:
t =
√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
t = 2,212942
Oleh karena t hitung > dari t tabel yakni 2,212942 > 1,99 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien intervening signifikan maka dalam
mempengaruhi secara tidak langsung sehingga Ha8 diteriam dan Ho8
ditolak.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa attitude toward dapat
dijadikan variabel intervening di dalam pengaruh tidak langsung antara
perceived usefulness dan behavior intention. Hasil ini konsisten dengan
penelitian Wadie Nasri Lanouar dan Char Feddine (2012) menyatakan
114
bahwa ada pengaruh tidak langsung dari perceived usefulness dan
perceived ease of use terhadap behavior intention, Menurut Jogiyanto
(2007:114) persepsi kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang yakin bahwa menggunakan suatu teknologi
akan meningkatkan kinerja pekerjaannya jadi semakin banyak manfaat
yang dirasakan dalam aktifitas seseorang akan menumbuhkan minatmya
menggunakan aplikasi mobile banking .
9. Pengaruh Persepsi Kualitas Teknologi (Technology Support) Terhadap
Minat (Behavior Intention) Melalui Sikap (Attitude Toward)
Besarnya pengaruh langsung technology supprot terhadap behavior
intention yaitu -0,031, besarnya pengaruh tidak langsung technology
supprot terhadap behavior intention dapat dihitung dengan mengalikan
koefisien tidak langsung yakni koefisien technology support dengan
attitude toward dikalikan dengan koefisien atitude toward terhadap
behavior intention, pengaruh tidak langsung technology support terhadap
behavior intention melalui attitude toward yaitu 0,108 x 0,282 =
0,030452. Dengan demikian total pengaruh langsung dan tidak langsung
perceived usefulness terhadap behavior intention sebesar -0,031 +
0,030452 = 0,000548
Menghitung pengaruh intervening yang ditunjukan oleh perkalian
koefisien sebesar 0,030452 di uji dengan sobel test sebagai berikut:
t =
√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
115
t = 1,7044816
Oleh karena t hitung < dari t tabel yakni 1,7044816 < 1,99 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien intervening tidak signifikan maka
tidak mempengaruhi secara tidak langsung sehingga Ha9 ditolak dan Ho9
diterima hasil ini menyatakan bahwa technology support bukan
merupakan variabel intervening murni.
Penelitian yang dilakukan oleh Wadie Nasri Lanouar dan Char
Feddine (2012) bahwa technology support berpengaruh langsung
terhadap perceived behavior control namun tidak berpengaruh langsung
pada behavior intention. Menurut Kotler & Keller (2009:9) kualitas
didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang
berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan
maupun secara tersirat dan dapat diartikan bahwa para pengguna
perangkat telah mengerti dan mehami bagaimana kualitas perangkat yang
dimiliki dan tidak memberikan dampak pada keputusanya menggunakan
aplikasi mobile banking.
10. Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Terhadap Minat
(Behavior Intention) Melalui Sikap (Attitude Toward)
Besarnya pengaruh langsung perceived ease of use terhadap
behavior intention yaitu 0,206, besarnya pengaruh tidak langsung
perceived ease of use terhadap behavior intention dapat dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsung yakni koefisien perceived ease of
use dengan atitude toward dikalikan dengan koefisien attitude toward
116
terhadap behavior intention, pengaruh tidak langsung perceived ease of
use terhadap behavior intention melalui attitude toward yaitu 0,344 x
0,282 = 0,097008. Dengan demikian total pengaruh langsung dan tidak
langsung perceived ease of use terhadap behavior intention sebesar
0,206 + 0,097008 = 0,303008.
Menghitung pengaruh intervening yang ditunjukan oleh perkalian
koefisien sebesar 0,097008 di uji dengan sobel test sebagai berikut:
t =
√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
t = 2,201663
Oleh karena t hitung > dari t tabel yakni 2,201663 > 1,99 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien intervening signifikan maka dalam
mempengaruhi secara tidak langsung sehingga Ha10 diterima dan Ho10
ditolak.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa atitude toward dapat
dijadikan variabel intervening di dalam pengaruh tidak langsung antara
perceived usefulness dan behavior intention. Hasil ini konsisten dengan
Jen Her Wu dan Shu Ching Wang (2004) menemukan bahwa perceived
usefulnes dan perceived ease of use memiliki hubungan tidak langsung
terhadap behavior intenti. Persepsi kemudahan dalam hal penggunaan
sebuah teknologi informasi didefinisikan sebagai suatu keyakinan
seseorang bahwa penggunaan teknologi informasi tersebut dapat dengan
mudah untuk dipahami dan digunakan jadi semakin mudah menggunakan
117
aplikasi mobile banking dengan sendirinya menimbulkan minat
seseorang dalam menggunakanya.
118
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti pengaruh penerimaan
nasabah dalam penggunaan aplikasi BSM mobile banking dan untuk
menganalisa bagaimana penerimaan nasabah dalam menggunakan fitur dan
layanan yang diitawarkan dalam aplikasi mobile banking. Berdasarkan hasil
dari analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi
linier berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh antara variabel persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi
kualitas teknologi (technology support) dan persepsi kemudahan
(perceived ease of use) terhadap sikap nasabah (atitude toward) dan
terhadap perilaku nasabah (behavior intention):
a. Persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh terhadap sikap
nasabah (attitude) dalam menggunakan BSM mobile, Setiap kenaikan
1 skor variabel persepsi manfaat (perceived usefulness) dapat
meningkatkan 0,271 skor variabel sikap nasabah (attitude toward) hal
ini mencerminkan semakin baik manfaat yang dirasakan oleh nasabah
mengakibatkan pandangan yang baik pada suatu layanan.
b. Penggunaan perangkat yang mutakhir dan canggih membentuk sikap
penerimaan yang baik pada suatu layanan ditandai dengan kualitas
119
perangkat teknologi (technology support) berpengaruh terhadap sikap
nasabah (attitude toward) dalam menggunakan BSM mobile setiap
kenaikan 1 skor variabel kualitas perangkat (technology support)
dapat meningkatkan 0,108 skor variabel sikap nasabah (atitude
toward).
c. Semakin mudah layanan yang digunakan oleh nasabah mengakibatkan
pandangan yang baik pada suatu layanan hal ini dicerminkan bahwa
persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap
sikap nasabah (attitude toward) dalam menggunakan BSM mobile
setiap kenaikan 1 skor variabel perdepsi kemudahan (Perceived Ease
Of Use) dapat meningkatkan 0,344 skor variabel sikap nasabah
(attitude toward).
d. Semakin baik manfaat yang dirasakan oleh nasabah membentuk
perilaku penggunaan pada suatu layanan hal ini dicerminkan bahwa
persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh terhadap minat
perilaku nasabah (behavior intention) dalam menggunakan BSM
mobile. Setiap kenaikan 1 skor variabel persepsi manfaat (perceived
usefulness) dapat meningkatkan 0,206 skor variabel perilaku nasabah
(behavior intention) hal ini mencerminkan semakin baik manfaat yang
dirasakan oleh nasabah mebentuk perilaku penggunaan pada seuatu
layanan.
e. Kualitas perangkat teknologi (technology support) tidak berpengaruh
terhadap minat perilaku (behavior intention) dalam menggunakan
120
BSM mobile hal ini menandakan bahwa perangkat yang canggih dan
mutakhir tidak langsung membuat nasabah langsung menggukan BSM
mobile banking.
f. Dengan kemudahan menggunakan layanan yang dirasakan oleh
nasabah menciptakan perilaku nasabah menggunakan layanan tersebut
hal ini dicerminkan bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of
use) berpengaruh terhadap perilaku nasabah (behavior intention)
dalam menggunakan BSM mobile setiap kenaikan 1 skor variabel
persepsi kemudahan (perceived ease of use) dapat meningkatkan
0,217 skor variabel perilaku nasabah (behavior intention).
g. Pandangan yang baik pada suatu teknologi mendorong seseorang
untuk menggunakan teknologi tersbut ditandai dengan sikap nasabah
(attitude toward) berpengaruh terhadap perilaku nasabah (behavior
intention) dalam menggunakan BSM mobile setiap kenaikan 1 skor
variabel sikap nasabah (attitude toward) dapat meningkatkan 0,282
skor variabel perilaku nasabah (behavior intention).
2. Pengaruh persepsi manfaat (perceived usefulnes), persepsi kualitas
teknologi (technology support) dan persepsi kemudahan (perceived ease
of use) pada nasabah terhadap perilaku nasabah (behavior intention)
melalui sikap nasabah (attitude toward):
121
a. Persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh terhadap minat
perilaku nasabah (behavior intention) dalam menggunakan aplikasi
mobile banking melalui sikap (atitude toward).
b. Kualitas perangkat teknologi (technology support) tidak berpengaruh
terhadap minat perilaku (behavior intention) nasabah dalam
menggunakan aplikasi mobile banking melalui sikap (atitude toward).
c. Persepsi kegunaan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap
perilaku nasabah (behavior intention) dalam menggunakan aplikasi
mobile banking melalui sikap (atitude toward).
B. SARAN
Adapun saran - saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:
1. Bagi Bank Syariah Mandiri
Dengan adanya penelitian ini diharapkan Bank Syaiah Mandiri dalam
mengembangkan layanan digital mengedepankan kemudahan dalam
mengakses dan ketersedian layanan di seluruh model perangkat seluler dan
layanan digital perbankan, mengembangkan tampilan muka yang lebih
sederhana serta meningkatkan sistem keamanan dalam bertransaksi
berdasarkan hasil survei nasabah Bank Syariah Mandiri memiliki nasabah
bank mandiri mengutamakan keamanan saat bertransaksi dan juga
tampilan muka yang mudah dipahami.
2. Bagi Akademisi
122
Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji komponen lain selain
masalah persepsi manfaat, persepsi kegunaan dan kualitas perangkat yang
telah dibahas oleh penulis serta menambhakan faktor - faktor eksternal
yang relevan pada kondisi penelitian atau dengan dimensi dan indikator
yang berbeda serta didukung oleh teori - teori atau penelitian terbaru. Bagi
kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat
mengembangkan bahan teknologi dengan sampel yang lebih merata dari
setiap penggunan layanan digital perbankan dan menggunakan penelitian
ini sebagai referensi untuk penelitian - penelitian lain yang memiliki tema
yang sama tentang penerimaan seseorang terhadap sebuah teknologi.
123
Daftar Pustaka
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2009.
Antonio, Muhammad Syafi’i. “Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan”,
Tazkia Institute, Jakarta 1999.
Alter Steven, “Information System, Foundation Of E Bussines”, Pratice Hall, London, 2008.
Arifin, Zainal. “Dasar-dasar Managemen Bank Syariah”, Alfabeta, Jakarta, 2002.
Bashir, Abdeel-Hameed M. “Determinant of Profitability In Islamic Banks: Some
Evidence From Middle East”, Vol. 11, No. 1 2003.
Bhuono Agung, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2005.
Bilson Simamora, “Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel Edisi Pertama”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
Boediono. “Ekonomi Makro”, BPFE, Yogyakarta, 1985.
Davis, Fred D, “Measurement Scales For Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use”, Artikel di akses pada tanggal 22 Agustus 2017 dari http://www.academia.edu/2036076/Perceived usefulness Perceived Ease of Use and user acceptance of information technology
Davis, Fred D, Bagozzi R. P and Warshaw P. R, “ User Acceptance Of Information Technology A Comparison Of Two Theotical Models”, Management Science 35:8 Pb. 982.1003
Dessanti Putri Sekti Ari, “pengaruh technology acceptance model dan pengembanganya dalam perilaku menggunakan core banking system”, jurnal keuangan dan perbankan vol 17 no 2 hlm 267-278, 2013
Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariat dengan SPSS, (Jakarta: Gava Media, 2013).
124
Fisbein, Martin & Ajzen .I, “Believe Attitude Intention and Behavior An Introduction To Theory and Research”, Addison Weslen Publising Company, 1975.
Harmadi Ashur dan Hermana Budi , “analisa karakteristik individu dan perilaku pengguna internet banking:realibiitas dan validitas instrumen pengukuran”, seminar nasional aplikasi teknologi informasi, 2005
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet Artikel di akses pada tanggal 22 Agustus 2017
http://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/6/t/peraturan+pemerintah+repu
lik+indonesia+nomor +82+tahun+2012. Artikel di akses pada tanggal 22 Agustus 2017
Imam Ghazali, “Aplikasi Multivariate Program SPSS”. Semarang : Universitas Diponogoro, 2009.
Imam Ghazali, “Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi”, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang, 2016.
Jogiyanto, “Sistem Informasi Keprilakuan”, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2007.
Jogiyanto, “Metode Penelitian Sistem Informasi”, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2008.
Kadir Abdul, “Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi”, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2014.
Karim, Adiwarman. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, PT. Raja Grafindo Persada, jakarta, 2004.
Kasmir. “Manajemen Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
Kast, F.E and Rosenzweig, J.E. “Organization and Management: A System and
Contingency Analysis”, 4th
Edition. New York: McGraw-Hill, 1985.
125
Kotler & Keller, “Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi ke-13”, Erlangga, Jakarta, 2009.
Lamb Hair McDaniel, Pemasaran Buku 1, Salemba 4, Depok, 2001.
Nasrie Wadie dan Charfeddine Lanouar , “factors affecting the adoption of internet banking in tunisia: an integration thory of acceptance model and thory of planned behavior”,journal of high technology mangement research , 2012
Nurastuti,Wiji, “Teknologi Perbankan”, GRAHA ILMU, Yogyakarta, 2011
Obrien, James A, “Pengantar Sistem Informasi Prespektif Bisnis dan Manajerial 12
th Edition”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Otoritas Jasa Keuangan, Bijak Ber-eBanking, OJK, Jakarta, Mei 2015.
Paul Gerhadt schierz, Olivier Schilke dan Bernd W Wirtz , “understanding consumer acceptance of mobile payment service: an empirical analysis”, Electronic commerce research and application 9, 2010
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran I Edisi Milenium”, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002.
Rahayu Imam Sugih, “minat nasabah menggunakan mobile banking dengan menggunakan kerangka technology acceptance model (TAM) (studi kasus pada PT bank syariah mandiri cabang yogyakarta)”, jurnal ekonomi syariah indonesia volume V no 2 , 2015
Samuelson, PA dan Nordhaus WD. “Ilmu Makroekonomi. Edisi Tujuh Belas”,
PT. Media Global Edukasi, Jakarta, 2004.
Siamat, Dahlan. “Manajemen Bank Umum”. intermedia, Jakarta, 2001.
Sinha Indrajit dan Mukhrejee Sujit , “acceptance of technology, related factors in use of off branch e-banking : an indian case study”,journal of high technology management research , 2016
Sudarsono Hari, “Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi”, EKONISIA,Yogyakarta, 2005
126
Sugiyono, “Statistika Penelitian”, CV. Alfabeta, Bandung, 2007.
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”, CV. Alfabeta, Bandung, 2013.
Sumitro, Warkum. “Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga - Lembaga
Terkait”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997.
Venkantesh, Viswandeth, Michael G Morris, Gordon B. Dawis and Fred D. Davis, “User Acceptance Off Information Technology : Towar a Unfield View, Mis Quarterly Vol. 22, No. 3”,Management Information System Reasearch Center Of University Of Minnesotta, Minnesotta, 2003.
Wu Jen Her dan Wang Shu-Ching, “what a drive mobile commerce an empirical evaluation of revised technology acceptance model”,information and management science direct doi:10.1016/j.jm , 2004
www.bi.co.id/id/peraturan/perbankan/Pages/PB19_17_2007.aspx Artikel di akses pada tanggal 22 Agustus 2017
Yusuf Wibisono, “Metode Statistik”, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2009.
127
LAMPIRAN - LAMPIRAN
128
Lampiran 1 Kuisioner
CONFIDENTIAL
Informasi berikut sifatnya rahasia data yang berhasil dihimpun tidak akan
dipublikasikan dalam hasil penelitian ataupun digunakan dalam hal yang sifatnya
komersial. Diharapkan untuk bisa mengisi kalaupun keberatan boleh tidak diisi.
NAMA RESPONDEN :
ALAMAT RESPONDEN :
NO. TELP/PONSEL :
EMAIL :
SCREENING
1. Apakah bapak/ibu/sdr/i merupakan pengguna produk mobile banking bank
syariah Mandiri
a. Ya
b. Tidak
PROFILE RESPONDEN
1. Apa jenis kelamin bapak/ibu/sdr/i?
a. Pria
b. Wanita
2. Berapa usia bapak/ibi/sdr/i sekarang?
..................tahun
3. Apa status pernikahan bapak/ibu/sdr/i saat ini?
a. Belum menikah
b. Menikah
c. Single divorce (duda/janda)
4. Apakah bapak/ibu/sdr/i memiliki anak?
a. Ya
b. Tidak
5. Jika ya, berapa jumlah anak yang bapak/ibu/sdr/i miliki?
129
..................anak
6. Apa tingkat pendidikan terakhir yang pernah bapak/ibu/sdr/i tamatkan?
a. SMU
b. Strata 1
c. Strata 2
d. Strata 3
7. Sebagai nasabah atau yang di beri kuasa menggunakan rekening , di sektor apa
profesi bapak/ibu/sdr/i yang saat ini bekerja ?
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Swasta
c. Wirausaha/Wiraswasta
8. Sebagai nasabah atau yang diberi kuasa menggunakan, sudah berapa lama
bapak/ibu/sdr/i menabung di bank syariah mandiri ?
a. 1 – 3 tahun
b. 3 – 5 tahun
c. Lebih dari 5 tahun
9. Berapa rata – rata penghasilan gabungan bulanan bapak/ibu/sdr/i? (avarage
composite reguller income)
a. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000
b. Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000
c. Rp. 5.000.000 – Rp. 7.000.000
d. Rp. 7.000.000 – Rp. 10.000.000
e. Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000
f. > Rp. 15.000.000
10. Apakah bapak/ibu/sdr/i menabung setiap bulan?
a. Ya
b. Tidak
ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI (TELEPHONE SELULER)
1. Apakah bapak/ibu/sdr/i memiliki telephone seluler/handphone?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, apakah bapk/ibu/sdr/i sering menggunakan fitur aplikasi yang tersedia?
130
a. Ya
b. Tidak
ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI (INTERNET)
1. Apakah bapak/ibu/sdr/i dapat mengakses internet secara rutin?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, seberapa sering bapak/ibu/sdr/i mengakses internet?
a. Setiap hari per jam
b. Setiap hari dalam waktu tertentu
c. 1 – 3 hari sepekan
d. 3 – 6 hari sepekan
e. Tidak menentu
3. Dari mana biasanya bapak/ibu/sdr/i mendapatkan akses internet?
a. Mengakses melalui ponsel / celuller phone
b. Mengakses melalui kartu pembayaran ISP
c. Mengakses melalui langganan internet cable dirumah
d. Mengakses melalui jaringan internet di tempat saya bekerja
e. Mengakses melalui wireless dimanapun terdapat acces point
4. Apakah bapak/ibu/sdr/i memiliki akun layanan surat elektronic (email)?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah bapak/ibu/sdr/i memiliki akun di situs pertemanan / jejaring sosial?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah bapak/ibu/sdr/i pernah melakukan transaksi melalui internet?
a. Pernah
b. Tidak pernah
7. Mohon urutkan kebiasaan aktifitas bapak/ibu/sdr/i ketika mengakses internet
131
No Aktivitas Internet
Ranking Prioritas
Aktivitas Internet
1 Mengakses Email 1 2 3 4 5
2 Mengakses Jejaring Sosial 1 2 3 4 5
3 Melakukan Pencarian (browsing) 1 2 3 4 5
4 Mengakses Portal Berita 1 2 3 4 5
5 Melakukan belanja online 1 2 3 4 5
6 Melakuakan Diskusi Melalui Mailing List/Forum 1 2 3 4 5
7 Melakukan Aktivitas Blogging 1 2 3 4 5
8 Berbagi File (upload-download-share) 1 2 3 4 5
9 Bermain Game 1 2 3 4 5
10 Melakukan Obrolan Virtual (chatting) 1 2 3 4 5
ASPEK PERBANKAN
1. Apakah bapak/ibu/sdr/i mengetahui seberapa besar transaksi ekonomi yanga
dilakukan melalui internet menggunakan jasa perbankan?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah bapak/ibu/sdr/i menggunakan jasa mobile banking ketika bertransaksi
ekonomi melalui di dunia maya ?
a. Ya
b. Tidak
3. Mohon diurutkan kebiasaan aktivitas bapak/ibu/sdr/i ketika bertransaksi
ekonomi melalui internet melalui ponsel!
No Aktivitas Ekonomi Melalui Internet/Ponsel
Ranking Prioritas Aktivitas
Akses Internet
1 Jual Beli Produk 1 2 3 4 5
2 Pembayaran Rekening Listrik 1 2 3 4 5
3 Pembayaran Rekening Telephone 1 2 3 4 5
4 Pembayaran Langganan Internet 1 2 3 4 5
5 Cek Saldo 1 2 3 4 5
6 Transfer Dana 1 2 3 4 5
7 Cicilan Kredit/Pembiayaan (rumah/kendaraan) 1 2 3 4 5
8 Cek Mutasi Rekening 1 2 3 4 5
132
1. Berilah tanda checklist (V) pada pilihan – pilihan yang tersedia sesuai dengan
pendapat anda
Keterangan :
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
RR (Ragu-Ragu)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
No Aspek Manfaat (Perceived Usefuiness) SS S RR TS STS
1 Penggunaan aplikasi BSM mobile banking meningkatkan efektifitas kinerja saya dalam melakukan aktifitas ekonomi
2 Penggunaan BSM mobile banking menghemat waktu saya dalam bertransaksi. Saya tidak harus antri
3
Penggunaan BSM mobile banking menghemat biaya dalam bertransaksi. Saya tidak harus berkendaraan hanya untuk ke bank
4 Penggunaan BSM mobile banking meminimalkan energi. Karena dapat digunakan otomatis untuk seluruh kegiatan perbankan
5 Dalam menggunakan BSM mobile banking memberi manfaat saya dalam melakukan semua transaksi keuangan saya
6 Dengan menggunakan Aplikasi BSM mobile banking membuat transaksi lebih cepat
7
Saat saya menggunakan BSM mobile banking dapat memberikan keuntungan
2. Berilah tanda checklist pada pilihan – pilihan yang tersedia sesuai dengan
pendapat anda
No Aspek Kemudahan (Perceived Ease Of Use) SS S RR TS STS
1 Saya merasa tidak kesulitan ketika melakukan
proses regestrasi akun BSM mobile banking
2 Saya merasa mudah mengakses akun BSM
mobile banking saya kapanpun dan dimanapun
133
saya berada
3 Saya tidak mengalami kesulitan ketika
bertransaksi melalui BSM mobile banking
4 Jika saya mengalami kesulitan, saya dengan
mudah mencari bantuan
5 Interface (tampilan) maupun kode-kode sandi
(enkripsi) pada penggunaan BSM mobile
banking mudah dikenali
6 Warna dan huruf di aplikasi BSM mobile
banking sangat mudah saya pahami
7 Saya dapat menemukan layanan yang ingin
saya gunakan dengan mudah
8 Saat pertama kali menggunakan aplikasi BSM
mobile banking saya merasa tidak perlu
meminta bantuan staf BSM
1. PERSEPSI KUALITAS TEKHNOLOGI
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Tampilan dan kinerja perangkat saya membantu
dalam aktifitas saya
2 Fitur yang tersedia di perangkat saya telah sesuai
dan dapat diandalkan
3 Perangkat saya selalu dapat dengan mudah untuk di
operasikan dan jarang terajdi kegagalan
4 Perangkat yang saya miliki sesuai antara harga dan
fitur yang saya dapatkan
5 Saya merasa belum perlu mengganti perangkat
saya dalam 1 thn kedepan
6 Saya merasa bentuk dan ukuran perangkat saya
memudahkan saya dalam mengopersikannya
7 Saya merasa dukungan purna jual perangkat saya
memberikan kenyamanan dalam menggunakannya
8 Semakin cepat koneksi internet perangkat,
membuat saya ingin terus menggunakan perangkat
tersebut
9 Saya merasa sistem keamanan yang ada di
perangkat saya memberikan rasa aman dan nyaman
10 Perangkat saya tidak bermasalah saat saya
menggunakan beberapa aplikasi sekaligus
2. Berilah tanda checklist pada pilihan – pilihan yang tersedia sesuai dengan
pendapat anda
134
No Aspek Sikap (Atitude Toward) SS S RR TS STS
1 Saya merasa lebih baik bertransaki menggunakan
BSM mobile banking dibanding transaksi
kovensional
2 Saya selalu menyatakan kepuasan saya
menggunakan BSM mobile banking
Kepada keluarga,teman dan rekan kerja
3 Saya merasa mengakses BSM mobile banking
Memberi banyak fasilitas dalam transaksi
Keuangan saya
4 Saya akan mengajak keluarga, teman dan rekan
saya yang belum menggunakan untuk
menggunakan BSM mobile banking
5 Saya merasa dapat menyelesaikan transaksi
keuangan saya setiap waktu
6 Pada dasarnya saya dapat menrima layanan BSM
mobile banking
7 Aplikasi BSM mobile banking memberikan saya
pengalaman yang menyenangkan
8 Saat saya berganti perangkat saya merasa perlu
menginstal aplikasi ini
1. MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Nasabah berkeinginan untuk terus menggunakan
BSM mobile banking di masa yang akan datang
2 Saya akan selalu melakukan transaksi keuangan
melalui BSM mobile banking
3 Saya akan terus mempelajari dan bertransaksi
perbankan melalui BSM mobile banking
4 Saya ingin terus melakukan pembaharuan aplikasi
pada perangkat saya
5 Saya lebih mempertimbangkan menggunakan
aplikasi BSM mobile banking dari pada transaksi
elektronik lain
6 Meskipun saya mengetahui resiko menggunakan
BSM mobile banking saya akan terus
menggunakanya
7 Saya menggunakan BSM mobile banking karena
mendapat keuntungan dari sistem tersebut
8 Saya akan menginstal aplikasi lain dari Bank
Syariah Mandiri
135
Lampiran 2 Hasil Tabulasi Perceived Usefulness
HASIL TABULASI PERCEIVED USEFULLNESS
TS NO
NO SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 5 5 5 4 5 5 5 38
2 5 4 4 5 4 5 5 5 37
3 5 5 3 4 5 4 3 5 34
4 4 4 5 5 5 5 5 5 38
5 5 4 5 4 3 4 4 5 34
6 5 5 4 4 4 4 5 5 36
7 5 4 4 5 4 5 4 4 35
8 4 4 4 4 4 4 5 5 34
9 5 5 5 5 3 5 5 5 38
10 3 4 4 3 4 3 4 3 28
11 4 5 3 3 3 5 4 5 32
12 5 4 4 5 5 5 5 4 37
13 4 4 3 3 3 3 5 4 29
14 4 4 5 4 5 4 4 4 34
15 5 3 3 5 3 3 3 5 30
16 5 4 4 4 4 4 4 4 33
17 4 4 5 5 5 5 4 5 37
18 4 5 5 5 4 5 5 4 37
19 4 4 5 4 4 5 5 4 35
20 4 5 3 3 3 4 4 4 30
21 4 5 4 5 4 5 5 4 36
22 5 4 5 5 5 4 3 5 36
23 5 5 5 4 4 4 4 4 35
24 4 5 5 5 2 2 3 5 31
25 4 4 4 4 2 5 4 4 31
26 4 4 4 4 2 4 4 2 28
27 4 4 4 4 3 3 5 4 31
28 5 5 5 3 4 5 5 5 37
29 4 5 4 4 5 5 5 5 37
30 5 5 4 3 3 5 4 5 34
31 4 4 4 5 4 5 5 5 36
32 4 5 2 2 3 3 2 2 23
33 4 4 4 4 4 4 5 5 34
34 5 3 3 3 3 3 3 5 28
35 2 3 3 5 5 5 5 4 32
136
36 4 3 4 4 4 4 4 4 31
37 4 4 3 4 4 5 3 4 31
38 4 4 4 4 4 4 4 5 33
39 5 5 5 2 3 5 4 5 34
40 4 5 5 3 3 3 2 4 29
41 4 5 2 2 4 4 2 4 27
42 5 4 5 5 5 5 5 4 38
43 4 5 5 5 5 5 5 5 39
44 4 3 3 5 3 5 3 3 29
45 3 4 3 5 3 3 5 3 29
46 4 4 5 4 2 4 4 4 31
47 4 4 4 4 3 3 5 4 31
48 5 5 5 3 3 3 5 3 32
49 4 5 4 4 4 3 4 3 31
50 5 5 4 5 5 5 5 5 39
51 4 4 4 5 4 5 4 4 34
52 4 5 5 5 5 5 5 4 38
53 4 2 4 3 2 4 3 3 25
54 5 5 5 5 5 4 4 4 37
55 2 2 5 2 2 1 2 2 18
56 4 3 4 4 4 4 4 3 30
57 4 4 5 4 4 5 5 4 35
58 4 3 2 2 5 5 4 2 27
59 5 4 5 4 5 4 5 5 37
60 4 4 4 4 4 4 4 3 31
61 4 4 5 5 5 4 4 3 34
62 4 4 4 4 4 4 4 4 32
63 4 4 4 4 4 4 4 3 31
64 5 4 5 5 4 5 5 5 38
65 5 5 5 5 5 5 4 4 38
66 4 4 3 3 3 2 4 2 25
67 4 4 4 4 1 4 4 3 28
68 4 4 4 4 4 2 4 3 29
69 4 3 3 5 4 4 4 4 31
70 2 5 5 3 3 4 4 4 30
71 5 5 5 3 2 2 2 4 28
72 4 5 4 3 4 4 4 4 32
73 4 5 4 4 4 4 4 3 32
74 4 4 4 5 5 3 4 3 32
75 4 4 4 3 5 5 4 4 33
76 4 4 4 5 4 5 4 3 33
137
77 4 4 4 3 5 5 2 3 30
78 4 4 4 4 5 4 2 3 30
79 4 4 5 5 5 5 4 5 37
80 4 4 2 4 5 5 5 5 34
81 4 4 4 4 5 5 5 4 35
82 4 4 5 4 5 4 5 4 35
83 3 4 3 4 4 4 4 4 30
84 3 4 5 3 5 5 4 5 34
85 4 3 3 4 4 5 5 4 32
86 4 3 4 4 4 4 4 3 30
87 5 5 5 5 5 5 5 5 40
88 4 4 3 3 3 3 5 4 29
89 5 5 5 5 5 5 5 5 40
90 5 3 4 3 3 5 5 4 32
91 2 3 4 4 4 3 3 4 27
92 3 3 5 4 4 4 5 4 32
93 5 5 4 4 4 4 5 5 36
94 3 3 3 3 4 3 3 3 25
95 5 5 5 4 5 2 5 3 34
96 4 4 4 4 3 5 4 5 33
97 5 5 5 4 4 4 4 5 36
98 5 3 3 4 4 3 4 5 31
99 5 3 3 3 3 3 3 5 28
100 3 3 3 3 5 4 5 5 31
3258
138
Lampiran 3 Hasil Tabulasi Techonology Support
HASIL TABULASI TECHNOLOGY SUPPORT
TS NO
NO SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 35
2 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 38
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 37
4 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 30
5 3 5 5 3 5 2 2 5 3 5 38
6 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 45
7 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 38
8 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 30
9 5 3 4 3 3 3 4 2 3 5 35
10 5 3 3 3 4 5 5 3 4 5 40
11 3 5 3 5 3 5 3 3 3 5 38
12 4 2 4 4 3 4 4 3 3 5 36
13 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 29
14 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 36
15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 33
16 4 3 4 2 2 5 3 2 4 4 33
17 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 37
18 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 34
19 5 5 3 5 3 5 2 2 3 5 38
20 3 3 3 4 3 4 4 4 2 5 35
21 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38
22 4 3 2 3 3 3 3 5 5 3 34
23 5 5 3 3 4 2 3 5 3 3 36
24 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 43
25 5 5 3 5 3 3 3 3 3 4 37
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
27 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 32
28 4 4 2 3 4 5 5 5 4 5 41
29 4 2 4 3 4 3 3 2 2 4 31
30 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 36
31 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36
32 4 2 2 2 2 2 3 3 4 2 26
33 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 29
34 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 30
35 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 37
139
36 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 36
37 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 31
38 3 3 2 2 2 3 2 4 2 4 27
39 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 33
40 5 3 2 3 2 3 3 3 5 5 34
41 4 2 3 2 4 3 2 1 2 4 27
42 3 5 4 5 5 3 4 3 3 4 39
43 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 43
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 32
45 2 4 3 3 4 2 2 4 2 5 31
46 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 36
47 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 32
48 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 33
49 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34
50 5 4 3 5 3 4 3 3 3 4 37
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
52 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36
53 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
54 4 3 3 4 3 3 2 3 2 5 32
55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
57 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 33
58 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 33
59 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 33
60 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37
61 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 35
62 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 35
63 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
64 4 4 2 4 3 4 5 5 5 5 41
65 5 3 5 5 5 2 4 4 4 3 40
66 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 30
67 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 37
68 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 37
69 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 36
70 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 33
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
72 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 34
73 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 35
74 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 34
75 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 37
76 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34
140
77 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 34
78 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 34
79 3 4 4 4 3 4 3 3 4 5 37
80 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
81 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 32
82 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 46
83 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 43
84 3 5 5 5 3 5 4 3 4 4 41
85 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 41
86 4 5 3 3 4 4 4 5 3 2 37
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
89 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 46
90 5 5 3 4 3 5 5 5 5 3 43
91 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
92 5 5 3 3 3 3 4 3 3 4 36
93 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 47
94 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 25
95 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
96 3 3 3 3 4 4 5 5 4 5 39
97 5 5 5 5 4 5 5 2 2 5 43
98 5 2 2 2 5 2 2 3 5 5 33
99 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28
100 3 5 2 3 3 2 3 2 3 5 31
3575
141
Lampiran 4 Hasil Tabulasi Perceived Ease Of Use
HASIL TABULASI PERCEIVED EASE OF USE
TS NO
NO SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 5 5 5 4 5 5 5 38
2 5 5 4 5 5 4 4 5 37
3 5 4 3 4 4 4 4 4 32
4 4 4 3 4 4 5 3 4 31
5 4 4 4 5 5 4 4 4 34
6 5 4 3 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 3 4 4 31
8 4 3 3 4 4 4 3 4 29
9 4 4 3 4 4 5 4 4 32
10 3 4 4 4 3 4 4 3 29
11 5 5 4 4 5 4 4 4 35
12 5 4 4 3 4 4 5 4 33
13 4 3 3 4 4 4 3 4 29
14 4 4 4 5 4 5 4 4 34
15 4 3 4 4 4 4 3 4 30
16 4 4 4 4 4 4 4 4 32
17 4 4 4 5 5 5 5 5 37
18 5 5 5 4 4 5 5 4 37
19 5 4 4 4 5 5 4 5 36
20 4 3 3 4 4 5 3 4 30
21 4 5 4 3 4 4 5 4 33
22 5 4 5 4 4 4 4 5 35
23 4 4 4 5 5 5 3 5 35
24 4 4 3 5 4 5 3 5 33
25 4 4 3 4 4 4 3 4 30
26 4 2 3 3 5 4 2 4 27
27 4 4 4 4 5 4 4 4 33
28 5 4 3 4 4 5 4 5 34
29 4 4 2 5 4 4 2 4 29
30 4 3 3 4 5 5 3 3 30
31 4 4 3 4 5 4 3 3 30
32 5 3 3 4 3 4 3 3 28
33 4 4 3 4 4 3 4 3 29
34 5 4 3 4 4 4 4 5 33
35 4 4 3 4 4 4 2 3 28
142
36 4 4 3 5 4 5 4 4 33
37 4 4 2 5 4 4 3 5 31
38 4 3 3 3 3 4 3 4 27
39 4 4 3 5 4 4 4 5 33
40 4 3 2 4 4 4 2 4 27
41 4 3 2 3 3 4 2 4 25
42 4 4 4 5 5 5 5 4 36
43 4 4 5 5 5 5 5 4 37
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 4 4 4 4 4 4 4 4 32
46 4 4 3 4 4 4 3 4 30
47 4 3 2 3 4 4 3 4 27
48 5 5 3 5 5 5 4 3 35
49 4 4 2 4 2 4 3 4 27
50 4 4 3 5 5 4 4 3 32
51 5 3 3 5 4 4 3 4 31
52 5 4 3 5 4 4 3 4 32
53 5 4 4 4 5 5 4 5 36
54 4 5 3 4 4 5 3 5 33
55 4 3 2 4 2 4 2 4 25
56 4 4 3 4 4 4 4 4 31
57 4 4 4 4 4 4 3 4 31
58 4 3 3 4 4 4 3 2 27
59 4 4 3 4 4 4 3 3 29
60 4 3 4 4 4 4 4 3 30
61 4 4 4 4 4 4 4 3 31
62 5 4 3 4 4 2 4 4 30
63 5 4 3 5 2 4 3 4 30
64 5 5 4 4 4 4 4 5 35
65 4 4 5 5 4 4 4 4 34
66 4 3 3 3 4 5 5 5 32
67 4 4 4 4 4 4 4 4 32
68 5 4 5 5 4 4 4 4 35
69 4 4 3 4 4 4 3 4 30
70 4 4 4 4 4 4 5 4 33
71 3 4 4 3 4 3 4 4 29
72 4 3 4 4 4 4 3 4 30
73 4 5 5 5 5 5 5 4 38
74 4 4 3 5 5 4 3 4 32
75 4 5 5 5 5 4 5 4 37
76 4 4 4 4 4 4 4 4 32
143
77 4 4 4 4 4 4 4 5 33
78 4 3 2 4 4 4 2 4 27
79 4 4 4 4 4 4 3 4 31
80 5 4 3 4 4 4 4 5 33
81 5 5 4 5 5 5 4 4 37
82 4 4 4 5 5 5 5 3 35
83 3 4 4 4 4 4 4 4 31
84 5 4 4 5 5 5 3 4 35
85 5 4 4 4 5 5 1 4 32
86 4 3 4 4 4 4 3 4 30
87 5 4 5 5 3 3 3 3 31
88 5 4 4 4 3 3 3 3 29
89 5 5 5 5 5 5 5 5 40
90 5 4 3 5 4 4 4 3 32
91 4 3 3 3 4 3 4 3 27
92 5 5 4 3 4 3 4 4 32
93 5 4 4 5 5 4 4 5 36
94 3 3 3 3 3 3 3 4 25
95 5 4 4 5 4 4 3 4 33
96 5 4 4 4 4 4 4 4 33
97 5 5 4 4 4 5 4 5 36
98 5 4 4 4 3 4 3 4 31
99 4 4 4 3 3 3 3 4 28
100 4 3 4 5 4 5 4 3 32
3183
144
Lampiran 5 Hasil Tabulasi Atitude Toward
HASIL TABULASI ATITUDE TOWARD
TS NO
NO SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 4 5 4 5 5 5 5 37
2 5 5 5 4 5 5 4 5 38
3 5 5 5 4 4 4 5 5 37
4 4 4 4 4 4 4 5 4 33
5 5 4 4 4 5 4 4 4 34
6 5 5 4 5 4 5 5 4 37
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 4 4 4 32
9 4 5 5 4 4 5 5 4 36
10 4 4 5 5 5 4 5 4 36
11 5 4 5 5 4 5 4 5 37
12 4 4 4 4 4 4 5 5 34
13 3 4 3 4 4 3 4 4 29
14 4 4 5 4 5 4 5 4 35
15 5 4 5 4 4 3 4 4 33
16 4 4 4 4 4 5 4 4 33
17 4 4 5 4 4 5 5 4 35
18 5 4 4 5 5 4 5 4 36
19 5 4 5 4 5 5 4 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 5 5 4 4 5 5 4 36
22 5 5 5 4 4 5 5 4 37
23 4 4 5 4 4 4 4 4 33
24 5 4 5 4 5 5 4 5 37
25 5 5 4 4 5 4 5 5 37
26 4 4 3 4 4 3 5 4 31
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 5 5 4 4 4 5 5 4 36
29 5 5 5 4 4 4 5 4 36
30 3 4 5 4 3 4 4 4 31
31 5 5 4 4 5 5 4 5 37
32 3 4 3 4 4 3 4 4 29
33 4 4 4 4 4 3 4 4 31
34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
35 4 4 4 4 4 4 4 4 32
145
36 4 4 5 5 4 5 4 5 36
37 4 5 4 4 5 5 4 4 35
38 3 4 3 4 4 3 4 4 29
39 5 4 4 4 4 4 5 4 34
40 3 4 4 4 5 3 3 3 29
41 3 4 3 4 4 3 4 3 28
42 5 5 4 4 4 4 5 4 35
43 5 5 5 5 5 4 5 5 39
44 4 4 3 4 4 3 4 4 30
45 4 4 5 4 4 4 3 4 32
46 4 4 5 4 4 3 4 4 32
47 3 4 5 4 4 4 3 4 31
48 5 5 4 4 4 5 5 4 36
49 3 4 4 4 5 4 4 4 32
50 5 4 5 4 4 5 5 5 37
51 3 4 4 4 4 3 4 4 30
52 5 4 5 4 4 5 5 4 36
53 5 5 4 4 4 5 5 4 36
54 5 4 4 5 4 5 5 4 36
55 3 4 3 4 4 3 3 4 28
56 5 5 5 4 5 5 5 5 39
57 5 5 4 4 5 4 4 4 35
58 3 4 4 4 4 4 4 4 31
59 4 4 4 5 5 4 4 4 34
60 4 5 4 4 4 5 5 4 35
61 5 5 4 4 5 4 5 4 36
62 4 4 4 4 4 4 4 4 32
63 5 5 4 4 4 4 4 4 34
64 4 5 4 4 4 4 4 4 33
65 5 5 4 4 5 5 5 5 38
66 4 4 4 4 4 4 4 4 32
67 4 4 4 4 4 4 4 4 32
68 4 4 5 5 5 4 4 4 35
69 4 4 4 4 4 4 4 4 32
70 4 4 5 4 5 4 4 4 34
71 3 4 4 3 3 4 4 4 29
72 4 4 4 4 5 4 4 5 34
73 4 4 4 4 4 5 5 5 35
74 4 4 4 5 4 4 5 4 34
75 5 4 4 5 5 5 5 4 37
76 4 4 5 4 5 4 4 4 34
146
77 4 4 4 4 4 5 5 4 34
78 4 4 4 5 5 3 4 5 34
79 5 4 5 4 5 5 5 4 37
80 5 5 4 5 5 4 5 5 38
81 5 4 5 3 3 3 4 5 32
82 4 4 4 4 5 5 5 5 36
83 3 3 4 5 3 4 5 4 31
84 3 5 5 3 3 4 3 5 31
85 4 3 4 5 3 4 5 5 33
86 5 4 4 3 4 4 3 4 31
87 5 5 5 5 5 5 3 5 38
88 4 3 4 3 3 4 4 4 29
89 5 5 5 5 5 5 5 5 40
90 5 3 4 4 3 4 5 4 32
91 3 3 3 4 3 4 3 4 27
92 5 2 4 4 3 4 3 4 29
93 5 4 5 5 4 4 4 5 36
94 4 3 4 3 1 2 3 5 25
95 4 4 4 3 3 4 4 4 30
96 4 5 4 4 4 3 5 4 33
97 5 4 5 3 4 5 5 5 36
98 5 3 4 3 2 5 4 5 31
99 5 3 4 3 3 3 3 4 28
100 5 4 5 3 3 4 4 4 32
3358
147
Lampiran 5 Hasil Tabulasi Behavior Intention
HASIL TABULASI BEHAVIOR INTENTION
TS NO
NO SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 4 5 5 5 4 5 5 38
2 4 4 5 5 5 5 5 4 37
3 5 4 3 5 3 4 5 5 34
4 4 5 5 5 5 4 5 5 38
5 4 5 4 4 5 4 4 4 34
6 4 5 4 5 4 5 4 5 36
7 3 4 3 5 5 4 4 5 33
8 3 4 3 5 3 3 5 4 30
9 4 5 3 5 4 4 3 4 32
10 3 4 3 4 4 3 4 3 28
11 4 4 3 3 4 5 5 4 32
12 5 4 5 5 4 4 5 5 37
13 3 3 3 3 3 3 3 3 24
14 4 4 4 5 4 4 4 5 34
15 3 3 3 4 4 3 5 5 30
16 4 4 4 5 4 3 4 5 33
17 4 4 5 5 4 5 5 5 37
18 4 4 5 5 4 5 5 5 37
19 4 4 4 4 5 5 5 4 35
20 3 4 3 5 4 4 3 4 30
21 4 4 4 5 5 4 5 5 36
22 5 4 5 5 5 5 4 4 37
23 5 4 4 5 5 4 4 4 35
24 4 4 3 5 4 4 3 3 30
25 4 3 4 2 5 4 4 3 29
26 4 3 4 5 4 4 3 5 32
27 4 4 4 4 4 4 5 5 34
28 4 4 3 5 5 5 5 5 36
29 4 4 4 4 4 4 5 5 34
30 4 4 3 4 4 4 5 4 32
31 4 4 3 5 5 4 5 4 34
32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
33 4 3 4 4 4 4 4 4 31
34 4 4 3 4 4 4 4 4 31
35 4 4 4 5 5 5 5 5 37
148
36 4 4 4 4 5 4 4 4 33
37 4 4 4 4 4 4 5 4 33
38 4 4 3 4 4 3 4 4 30
39 4 3 3 4 4 4 4 3 29
40 4 4 5 5 5 5 4 4 36
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 4 5 4 5 5 5 5 5 38
43 5 5 4 5 3 5 4 4 35
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 4 4 4 4 4 4 4 4 32
46 3 4 3 5 5 4 5 4 33
47 4 4 3 5 5 5 4 3 33
48 3 5 4 5 4 5 5 5 36
49 4 4 4 4 4 4 5 5 34
50 4 5 3 5 5 4 4 4 34
51 4 4 3 4 4 4 5 5 33
52 4 4 4 5 5 5 5 5 37
53 4 4 4 5 4 5 4 4 34
54 3 5 4 5 4 5 5 5 36
55 4 4 4 4 4 3 3 5 31
56 4 4 3 5 4 4 4 5 33
57 4 4 4 5 4 4 5 5 35
58 3 3 3 4 4 4 5 5 31
59 3 4 3 5 4 5 5 5 34
60 4 4 4 5 5 4 5 4 35
61 5 4 4 5 4 4 5 5 36
62 4 4 4 4 4 4 4 4 32
63 3 4 5 5 5 4 3 5 34
64 4 4 4 4 4 4 4 5 33
65 4 4 3 4 4 5 5 5 34
66 4 4 4 4 4 4 4 4 32
67 4 4 4 4 4 4 4 4 32
68 4 4 4 5 4 4 5 5 35
69 3 4 4 4 5 5 4 5 34
70 3 4 3 5 5 4 4 5 33
71 3 4 3 4 4 4 4 3 29
72 4 4 3 5 4 4 3 3 30
73 5 5 5 5 4 4 5 5 38
74 4 4 4 4 4 4 4 4 32
75 5 4 5 5 4 4 5 5 37
76 4 4 4 4 4 4 4 4 32
149
77 4 4 3 4 4 5 5 5 34
78 4 4 3 5 4 5 5 5 35
79 4 4 3 5 5 4 3 3 31
80 4 4 3 4 4 4 4 3 30
81 4 4 4 4 4 4 4 4 32
82 4 5 5 2 5 5 5 5 36
83 4 4 4 4 4 4 3 4 31
84 4 4 4 4 3 4 4 4 31
85 4 3 4 5 3 4 5 5 33
86 5 4 4 3 4 4 3 4 31
87 5 5 5 5 5 5 3 5 38
88 4 3 4 3 3 4 4 4 29
89 5 5 5 5 5 5 5 5 40
90 4 3 4 4 3 4 5 5 32
91 3 3 3 4 3 4 3 4 27
92 4 5 4 4 3 4 3 5 32
93 5 4 5 5 4 4 4 5 36
94 3 3 3 4 3 3 3 3 25
95 4 4 4 3 3 4 4 4 30
96 4 4 4 4 4 4 4 4 32
97 5 4 5 3 4 5 5 5 36
98 5 3 4 3 2 5 4 5 31
99 3 3 4 5 3 3 3 4 28
100 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3313
150
Lampiran 7 Output Hasil Pengujian Data
A. Output Model Penelitian 1
1. Uji Validitas Perceived Usefulness
Correlations
PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 PU6 PU7 PU8
Perceived
Usefullness
PU1 Pearson
Correlation
1 ,354** ,176 ,182 ,066 ,169 ,124 ,353
** ,485
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,080 ,070 ,515 ,092 ,219 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU2 Pearson
Correlation
,354** 1 ,316
** ,095 ,114 ,153 ,157 ,249
* ,494
**
Sig. (2-
tailed)
,000
,001 ,346 ,257 ,128 ,118 ,013 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU3 Pearson
Correlation
,176 ,316** 1 ,323
** ,112 ,116 ,215
* ,212
* ,521
**
Sig. (2-
tailed)
,080 ,001
,001 ,267 ,250 ,031 ,034 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU4 Pearson
Correlation
,182 ,095 ,323** 1 ,348
** ,343
** ,391
** ,270
** ,643
**
Sig. (2-
tailed)
,070 ,346 ,001
,000 ,000 ,000 ,007 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU5 Pearson
Correlation
,066 ,114 ,112 ,348** 1 ,402
** ,284
** ,203
* ,571
**
Sig. (2-
tailed)
,515 ,257 ,267 ,000
,000 ,004 ,043 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU6 Pearson
Correlation
,169 ,153 ,116 ,343** ,402
** 1 ,390
** ,377
** ,656
**
Sig. (2-
tailed)
,092 ,128 ,250 ,000 ,000
,000 ,000 ,000
151
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU7 Pearson
Correlation
,124 ,157 ,215* ,391
** ,284
** ,390
** 1 ,319
** ,631
**
Sig. (2-
tailed)
,219 ,118 ,031 ,000 ,004 ,000
,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PU8 Pearson
Correlation
,353** ,249
* ,212
* ,270
** ,203
* ,377
** ,319
** 1 ,641
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,013 ,034 ,007 ,043 ,000 ,001
,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Perceived
Usefullness
Pearson
Correlation
,485** ,494
** ,521
** ,643
** ,571
** ,656
** ,631
** ,641
** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS
2. Uji Reliabilitas Perceived Usefulness
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,722 ,720 8
Sumber: Output SPSS
152
3. Uji Validitas Technology Support
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Technolo
gy
Support
P1 Pearson
Correlati
on
1 ,225
*
,098 ,233
*
,181 ,286
**
,282
**
,122 ,281
**
,188 ,478**
Sig. (2-
tailed)
,025 ,334 ,020 ,071 ,004 ,004 ,228 ,005 ,061 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson
Correlati
on
,225
*
1 ,311
**
,502
**
,265
**
,271
**
,270
**
,321
**
,195 ,231
*
,605**
Sig. (2-
tailed)
,025
,002 ,000 ,008 ,006 ,007 ,001 ,051 ,021 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson
Correlati
on
,098 ,311
**
1 ,533
**
,503
**
,337
**
,322
**
,150 ,003 ,157 ,572**
Sig. (2-
tailed)
,334 ,002
,000 ,000 ,001 ,001 ,136 ,976 ,119 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson
Correlati
on
,233
*
,502
**
,533
**
1 ,355
**
,499
**
,366
**
,324
**
,137 ,299
**
,722**
Sig. (2-
tailed)
,020 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,001 ,173 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson
Correlati
on
,181 ,265
**
,503
**
,355
**
1 ,257
**
,374
**
,332
**
,112 ,218
*
,602**
Sig. (2-
tailed)
,071 ,008 ,000 ,000
,010 ,000 ,001 ,269 ,030 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
153
P6 Pearson
Correlati
on
,286
**
,271
**
,337
**
,499
**
,257
**
1 ,534
**
,241
*
,266
**
,333
**
,694**
Sig. (2-
tailed)
,004 ,006 ,001 ,000 ,010
,000 ,016 ,008 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson
Correlati
on
,282
**
,270
**
,322
**
,366
**
,374
**
,534
**
1 ,409
**
,304
**
,176 ,688**
Sig. (2-
tailed)
,004 ,007 ,001 ,000 ,000 ,000
,000 ,002 ,080 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson
Correlati
on
,122 ,321
**
,150 ,324
**
,332
**
,241
*
,409
**
1 ,366
**
,116 ,580**
Sig. (2-
tailed)
,228 ,001 ,136 ,001 ,001 ,016 ,000
,000 ,251 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P9 Pearson
Correlati
on
,281
**
,195 ,003 ,137 ,112 ,266
**
,304
**
,366
**
1 ,140 ,473**
Sig. (2-
tailed)
,005 ,051 ,976 ,173 ,269 ,008 ,002 ,000
,163 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P10 Pearson
Correlati
on
,188 ,231
*
,157 ,299
**
,218
*
,333
**
,176 ,116 ,140 1 ,487**
Sig. (2-
tailed)
,061 ,021 ,119 ,003 ,030 ,001 ,080 ,251 ,163
,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Technolo
gy
Support
Pearson
Correlati
on
,478
**
,605
**
,572
**
,722
**
,602
**
,694
**
,688
**
,580
**
,473
**
,487
**
1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS
4. Uji Reliabilitas Technology Support
Sumber: Output SPSS
5. Uji Validitas Perceived Ease of Use
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Perceived
Ease Of
Use
P1 Pearson
Correlation
1 ,321** ,162 ,213
* ,095 ,072 ,074 ,196 ,410
**
Sig. (2-
tailed)
,001 ,107 ,033 ,345 ,476 ,464 ,051 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson
Correlation
,321** 1 ,458
** ,327
** ,263
** ,170 ,494
** ,280
** ,707
**
Sig. (2-
tailed)
,001
,000 ,001 ,008 ,090 ,000 ,005 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson
Correlation
,162 ,458** 1 ,240
* ,308
** ,127 ,566
** ,109 ,676
**
Sig. (2-
tailed)
,107 ,000
,016 ,002 ,209 ,000 ,280 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson
Correlation
,213* ,327
** ,240
* 1 ,338
** ,382
** ,167 ,069 ,565
**
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,794 ,792 10
155
Sig. (2-
tailed)
,033 ,001 ,016
,001 ,000 ,098 ,494 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson
Correlation
,095 ,263** ,308
** ,338
** 1 ,407
** ,315
** ,139 ,614
**
Sig. (2-
tailed)
,345 ,008 ,002 ,001
,000 ,001 ,168 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P6 Pearson
Correlation
,072 ,170 ,127 ,382** ,407
** 1 ,181 ,277
** ,539
**
Sig. (2-
tailed)
,476 ,090 ,209 ,000 ,000
,072 ,005 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson
Correlation
,074 ,494** ,566
** ,167 ,315
** ,181 1 ,176 ,686
**
Sig. (2-
tailed)
,464 ,000 ,000 ,098 ,001 ,072
,081 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson
Correlation
,196 ,280** ,109 ,069 ,139 ,277
** ,176 1 ,462
**
Sig. (2-
tailed)
,051 ,005 ,280 ,494 ,168 ,005 ,081
,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Perceived
Ease Of Use
Pearson
Correlation
,410** ,707
** ,676
** ,565
** ,614
** ,539
** ,686
** ,462
** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS
156
6. Uji Reliabilitas Perceived Ease of Use
Sumber: Output SPSS
7. Uji Validitas Atitude Toward
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Atitude
Toward
P1 Pearson
Correlation
1 ,275** ,357
** ,085 ,191 ,430
** ,352
** ,344
** ,649
**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,401 ,057 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson
Correlation
,275** 1 ,206
* ,150 ,495
** ,320
** ,353
** ,131 ,622
**
Sig. (2-tailed) ,006 ,039 ,137 ,000 ,001 ,000 ,194 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson
Correlation
,357** ,206
* 1 ,066 ,176 ,407
** ,125 ,325
** ,549
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,039 ,513 ,080 ,000 ,215 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson
Correlation
,085 ,150 ,066 1 ,486** ,186 ,311
** ,088 ,482
**
Sig. (2-tailed) ,401 ,137 ,513 ,000 ,064 ,002 ,382 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson
Correlation
,191 ,495** ,176 ,486
** 1 ,293
** ,256
* ,057 ,640
**
Sig. (2-tailed) ,057 ,000 ,080 ,000 ,003 ,010 ,575 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,728 ,725 8
157
P6 Pearson
Correlation
,430** ,320
** ,407
** ,186 ,293
** 1 ,427
** ,282
** ,719
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,064 ,003 ,000 ,005 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson
Correlation
,352** ,353
** ,125 ,311
** ,256
* ,427
** 1 ,144 ,633
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,215 ,002 ,010 ,000 ,153 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson
Correlation
,344** ,131 ,325
** ,088 ,057 ,282
** ,144 1 ,454
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,194 ,001 ,382 ,575 ,005 ,153 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Atitude
Toward
Pearson
Correlation
,649** ,622
** ,549
** ,482
** ,640
** ,719
** ,633
** ,454
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS
8. Uji Reliabilitas Atitude Toward
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,744 ,739 8
Sumber: Output SPSS
158
9. Uji Validitas Behavior Intention
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Behavior
Intention
P1 Pearson
Correlation
1 ,231* ,500
** ,029 ,037 ,260
** ,141 ,184 ,498
**
Sig. (2-
tailed)
,021 ,000 ,775 ,716 ,009 ,162 ,067 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson
Correlation
,231* 1 ,250
* ,295
** ,373
** ,363
** ,132 ,225
* ,595
**
Sig. (2-
tailed)
,021
,012 ,003 ,000 ,000 ,190 ,025 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson
Correlation
,500** ,250
* 1 ,055 ,184 ,285
** ,153 ,378
** ,611
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,012
,588 ,067 ,004 ,129 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson
Correlation
,029 ,295** ,055 1 ,278
** ,123 ,116 ,265
** ,490
**
Sig. (2-
tailed)
,775 ,003 ,588
,005 ,222 ,250 ,008 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson
Correlation
,037 ,373** ,184 ,278
** 1 ,310
** ,183 ,049 ,527
**
Sig. (2-
tailed)
,716 ,000 ,067 ,005
,002 ,068 ,625 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P6 Pearson
Correlation
,260** ,363
** ,285
** ,123 ,310
** 1 ,350
** ,294
** ,632
**
Sig. (2-
tailed)
,009 ,000 ,004 ,222 ,002
,000 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson
Correlation
,141 ,132 ,153 ,116 ,183 ,350** 1 ,485
** ,582
**
159
Sig. (2-
tailed)
,162 ,190 ,129 ,250 ,068 ,000
,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson
Correlation
,184 ,225* ,378
** ,265
** ,049 ,294
** ,485
** 1 ,647
**
Sig. (2-
tailed)
,067 ,025 ,000 ,008 ,625 ,003 ,000
,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Behavior
Intention
Pearson
Correlation
,498** ,595
** ,611
** ,490
** ,527
** ,632
** ,582
** ,647
** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS
10. Uji Reliabilitas Behavior Intention
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,702 ,709 8
Sumber: Output SPSS
B. Output Model Penelitian II
1. Uji Multikolinieritas Model 1
160
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perceived Usefullness ,663 1,509
Technology Support ,765 1,307
Perceived Ease Of Use ,640 1,562
a. Dependent Variable: Atitude Toward
Sumber: Output SPSS
2. Uji Multikolinieritas Model 2
Sumber: Output SPSS
3. Uji Normalitas Model 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,07784248
Most Extreme Differences Absolute ,057
Positive ,047
Negative -,057
Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Perceived Usefullness ,562 1,779
Technology Support ,727 1,375
Perceived Ease Of Use ,545 1,836
Atitude Toward ,466 2,144
a. Dependent Variable: Behavior Intention
161
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
4. Uji Normalitas Model 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,19261536
Most Extreme Differences Absolute ,059
Positive ,039
Negative -,059
Test Statistic ,059
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Output SPSS
5. Uji Heterokedastisitas Model 1
Sumber: Output SPSS
162
6. Uji Heterokedastisitas Model 2
Sumber: Output SPSS
7. Uji Regresi MODEL I
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Perceived Ease Of
Use, Technology
Support ,
Perceived
Usefullnessb
. Enter
a. Dependent Variable: Atitude Toward
b. All requested variables entered.
Sumber: Output SPSS
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,730a ,534 ,519 2,110
a. Predictors: (Constant), Perceived Ease Of Use, Technology Support ,
Perceived Usefullness
b. Dependent Variable: Atitude Toward
Sumber: Output SPSS
163
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 488,934 3 162,978 36,605 ,000b
Residual 427,426 96 4,452
Total 916,360 99
a. Dependent Variable: Atitude Toward
b. Predictors: (Constant), Perceived Ease Of Use, Technology Support , Perceived Usefullness
Sumber: Output SPSS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,927 2,301 4,313 ,000
Perceived
Usefullness
,271 ,065 ,355 4,141 ,000
Technology Support ,108 ,048 ,179 2,244 ,027
Perceived Ease Of
Use
,344 ,084 ,358 4,104 ,000
a. Dependent Variable: Atitude Toward
Sumber: Output SPSS
8. Uji Regresi MODEL 2
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Atitude Toward,
Technology
Support ,
Perceived
Usefullness ,
Perceived Ease
Of Useb
. Enter
a. Dependent Variable: Behavior Intention
b. All requested variables entered.
Sumber: Output SPSS
164
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,667a ,444 ,421 2,234
a. Predictors: (Constant), Atitude Toward, Technology Support ,
Perceived Usefullness , Perceived Ease Of Use
Sumber: Output SPSS
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 379,080 4 94,770 18,985 ,000b
Residual 474,230 95 4,992
Total 853,310 99
a. Dependent Variable: Behavior Intention
b. Predictors: (Constant), Atitude Toward, Technology Support , Perceived Usefullness ,
Perceived Ease Of Use
Sumber: Output SPSS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11,110 2,662 4,173 ,000
Perceived
Usefullness
,206 ,075 ,279 2,738 ,007
Technology Support -,031 ,052 -,053 -,587 ,559
Perceived Ease Of
Use
,217 ,096 ,234 2,260 ,026
Atitude Toward ,282 ,108 ,293 2,613 ,010
a. Dependent Variable: Behavior Intention
Sumber: Output SPSS