PENERAPAN WEB PROXY GUNA MENDUKUNG SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI
-
Upload
teknik-informatika-politeknik-tedc-bandung -
Category
Internet
-
view
337 -
download
10
Transcript of PENERAPAN WEB PROXY GUNA MENDUKUNG SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
158
ISSN : 2503-2844
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
PENERAPAN WEB PROXY GUNA MENDUKUNG SISTEM
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Jl. Budi Utomo No 10 Ponorogo
[email protected], [email protected]
Abstrak
Pada sistem ujian online yang diterapkan
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Ponorogo menggunakan satu buah server sebagai
tempat penyimpanan data ujian. Pada awal
diterapkannya Sistem ujian online tidak ditemukan
masalah yang berarti namun setelah beberapa waktu
Sistem ujian online mengalami penurunan kinerja
dikarenakan beban kinerja server database yang
semakin berat dengan bertambahnya data yang
disimpan, baik itu data soal ujian maupun data hasil
ujian dari mahasiswa pada setiap semesternya.Untuk
mengatasi penurunan kinerja server tersebut
diperlukan rekayasa topologi jaringan komputer
dengan menerapkan sistem basis data terdistribusi
guna mengembalikan kinerja server seperti semula.
Rekayasa topologi jaringan komputer tersebut
meliputi penambahan server dengan kapasitas dan
spesifikasi yang lebih kecil dan membagi beban
server dengan cara mengarahkan client ker server
database secara merata. Cara mengarahkan client
tersebut berdasarkan Internet Protokol Address (IP
Address) dari client. Dengan cara tersebut semua
client tidak menghubungi server database yang sama
namun akan menghubungi server databse yang
berbeda sesuai skenario. Sistem basis data
terdistribusi yang diterapkan menggunakan cara
replikasi database dan menerapkan web proxy
redirect pada router mikrotik. Dengan cara tersebut
Performance CPU server saat ujian dilaksanakan
sebesar 40% s.d 50% dengan speed 0,89 GHz
padahal sebelumnya bisa mencapai 80% s.d 100%
dengan speed mencapai 1,7 GHz. Artinya dengan
rekayasa tersebut dapat meningkatkan kinerja server
database mencapai 50%.
Kata kunci :
Web proxy, Basisdata Terdistribusi, Replikasi
Basisdata
Abstract
Faculty of Engineering has applied online test
system. It uses one server as test data storage. In the
early implementation, online test system did not have
any problem. After being applied for a while, the
efficiency of online system has been decreased due to
overloaded data, both the data of test and the result
data of student test for each semester. Computer
network topology manipulation using a distributed
database system is needed to fix the decrease of
server Performance, so the server Performance will
work effectively. Adding server with smaller
capacity and specification; and dividing the server
load by directing clients to database server equally
are included in computer network topology
manipulation. The method is based on Internet
Protocol Address (IP Address) from client. By using
this method, all clients do not connect the same
database server, but the different database server,
according to the scripts. A distributed database
system applied utilizes replication database method
and applies web proxy redirect on mikrotik router.
With this method, the Performance of server CPU,
when it is used, will be 40 % - 50% with 0,89 GHz in
speed. Comparing with the previous Performance, it
reached 80% - 100% with 1,7 GHz in speed. It means
that the manipulation can improve the Performance
of database server to 50%.
Keywords :
Web proxy, Database Distribution, Database
Replication
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
159
ISSN : 2503-2844
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
I. PENDAHULUAN
Proses pengiriman dan penerimaan data
pada sebuah jaringan komputer diperlukan sebuah
konfigurasi dan desain topologi jaringan komputer
yang bisa dihandalkan. Dengan cara tersebut
penyampaian data dari satu client ke client lain akan
terjalin dengan baik. Kesalahan konfigurasi dan
desain akan mengakibatkan kurang maksimalnya
proses pengiriman dan penerimaan data sehingga
akan mempengaruhi kinerja dari jaringan komputer
tersebut. Sebagai contoh, proses pengiriman data
jawaban saat berlangsungnya proses ujian online dari
mahasiswa ke server ujian, saat pengiriman data
jawaban tersebut perlu adanya routing atau petunjuk
kemana data jawaban akan dikirim supaya sampai ke
tujuan. Dengan adanya konfigurasi dan desain
topologi yang tepat maka akan tercipta proses
pengiriman data jawaban yang cepat dan akurat.
Untuk mengatasi penurunan kinerja server
tersebut diperlukan rekayasa topologi jaringan
komputer dengan menerapkan sistem basis data
terdistribusi guna mengembalikan kinerja server
seperti semula. Rekayasa topologi jaringan komputer
tersebut meliputi penambahan server dengan
kapasitas dan spesifikasi lebih kecil dan pembagian
client-client berdasarkan Internet Protocol Address
(IP Address) yang disediakan. Dengan pembagian
client berdasarkan IP Address tersebut beban server
menjadi berkurang namun tidak mengurangi kinerja
server sehingga proses ujian online akan tetap
terlaksana dengan akurat dan tepat. Dengan
penerapan sistem basis data terdistribusi pada sistem
ujian online maka server sebagai data storage
berjumlah lebih dari satu. Server satu dengan yang
lainnya akan saling terhubung dan bertukar data serta
saling update data jika salah satu server mengalami
proses update data. Level server satu dengan yang
lainya mempunyai perlakukan yang sama yang
artinya semua server bersifat master server.
Proses pengiriman dan penerimaan data
pada sebuah jaringan komputer diperlukan sebuah
konfigurasi dan desain topologi jaringan komputer
yang bisa dihandalkan. Dengan cara tersebut
penyampaian data dari satu client ke client lain akan
terjalin dengan baik. Kesalahan konfigurasi dan
desain akan mengakibatkan kurang maksimalnya
proses pengiriman dan penerimaan data sehingga
akan mempengaruhi kinerja dari jaringan komputer
tersebut. Sebagai contoh, proses pengiriman data
jawaban saat berlangsungnya proses ujian online dari
mahasiswa ke server ujian, saat pengiriman data
jawaban tersebut perlu adanya routing atau petunjuk
kemana data jawaban akan dikirim supaya sampai ke
tujuan. Dengan adanya konfigurasi dan desain
topologi yang tepat maka akan tercipta proses
pengiriman data jawaban yang cepat dan akurat.
II. KAJIAN LITERATUR
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer (Computer Network) yang
disebut secara singkat dengan jaringan adalah
kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling
dihubungkan bersama menggunakan media
komunikasi tertentu. Informasi yang melintas
sepanjang media komunikasi, memungkinkan
pengguna jaringan untuk slaing bertukar data atau
menggunakan perangkat lunak maupun perangkat
keras secara berbagi. Masing-masing komputer atau
alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut
node. Jaringan dapat terdiri dari puluhan, ratusan atau
bahkan ribuan node. (Wagito : 2007)
Sebuah jaringan komputer dapat diterapkan ke
dalam berbagai keperluan guna mendukung
kemudahan-kemudahan dalam mengerjakan sebuah
pekerjaan. Demikian halnya dengan sistem ujian
online yang diterapkan di lingkungan Fakultas
Teknik, dimana jaringan komputer sangat erat
kaitannya dengan kesuksesan pelaksanaan ujian
online. Dalam implementasinya, terdapat dua jenis
hubungan dalam jaringan komputer, yaitu dengan
menggunakan kabel dan dengan tanpa menggunakan
kabel (yang selanjutnya disebut dengan wireless).
(Rachman : 2013)
Gambar 1. Jaringan Komputer Sederhana
(Rachman : 2013)
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
160
ISSN : 2503-2844
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
2.2 Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata, yaitu
sistem dan terdistribusi. Sistem merupakan
sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan
untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau
menjalankan seperangkat fungsi. Adapun terdistribusi
berasal dari kata distribusi yang merupakan lawan
kata sentralisasi, yang artinya penyebaran, sirkulasi,
penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.
(Oetomo : 2006)
Adanya sistem terdistribusi dapat dimungkinkan
penyebaran database yang tidak lagi terpusat pada
satu titik. Keuntungan dari sistem terdistribusi ini
adalah mengurangi beban database utama yang
semula terdapat satu titik menjadi beberapa titik
database selain itu untuk mengantisipasi terjadinya
gangguan yang tidak diinginkan sehingga data tetap
terselamatkan. Satu database akan saling melengkapi
dan saling update data jika salah satu mengalami
penambahan atau pengurangan data.
Teknik menghubungkan satu database dengan
database yang lain dinamakan teknik database
terdistribusi. Ada dua macam teknologi yang
digunakan untuk membangun sebuah database
terditribusi. Yang pertama adalah synchronous
distributed database technology dimana data yang
terhubung pada suatu jaringan akan selalu ter-update
sehingga user pada beberapa tempat dapat mengakses
data. Sedangkan teknologi yang lain yaitu asyn-
chronous distributed database technology di mana
sistem akan menyediakan suatu copy dari replikasi
data pada beberapa node sehingga local server dapat
mengakses data tanpa harus keluar dari jaringan
lokal. Metode yang biasa di gunakan yaitu
Replication serta circular Replication. (Lenti : 2014)
Gambar 2. Pemodelan Replikasi Database
(Lenti : 2014)
2.3 Web proxy
Dalam jaringan komputer, server proxy adalah
server yang bertindak sebagai perantara untuk
melayani permintaan dari klien yang mencari sumber
daya dari server lain, Server proxy akan
menghubungi server yang memiliki sumber daya dan
meminta data yang diminta oleh klien, dengan cara
ini server yang memiliki data hanya mengetahui
bahwa yang meminta datanya adalah server proxy.
Sebuah proxy server memiliki dua tujuan: (Rochim :
2011)
1. Untuk menjaga mesin di baliknya anonymous
atau tak dikenali (terutama untuk alasan
keamanan) baik yang meminta maupun
penyedia layanan
2. Untuk mempercepat akses ke sumber daya
(caching). Biasanya digunakan untuk cache
halaman web dari web server.
Server proxy atau juga disebut dengan web
proxy akan membuat HTTP Request ke web server di
Internet atas permintaan dari komputer user.
Sehingga web server akan mengetahui bahwa yang
melakukan request adapah proxy server dan bukan
komputer user. Jika dijabarkan secara detail, proxy
akan menerima HTTP request dari komputer user
kemudian akan membuat HTTP Request yang baru
atas nama dirinya. HTTP Request atas nama proxy
tersebut diteruskan ke web server. Web server akan
menerima HTTP Request tadi dan memberikan
HTTP Request ke proxy. Selanjutnya proxy akan
meneruskan HTTP response dari web server ke pada
user yang melakukan request awal. (Towidjojo :
2013)
Ada beberapa alasan kenapa layak
mempertimbangkan untuk menerapkan proxy :
(Towidjojo : 2013)
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
161
ISSN : 2503-2844
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
1. Web proxy dapat menerapkan caching content,
yang artinya proxy akan menyimpan beberapa
content web. Content web yang telah disimpan
tersebut dapat digunakan kembali bila ternyata
ada permintaan terhadap content itu lagi. Karena
adanya caching content maka anda dapat
menghemat bandwidth internet, karena jika ada
permintaan lagi terhadap content yang sama,
proxy tidak akan lagi mengambilnya dari
internet melainkan hanya mengambil dari cache
lokalnya.
2. Dapat melakukan pembatasan terhadap web
content yang diminta oleh komputer client
secara lebih detail. Misalnya anda dapat
melakukan pembatasan atas nama URL tertentu,
ekstensi tertentu, melakukan pengalihan ke
website lain maupun pembatasan terhadap
metode akses HTTP. Pembatasan-pembatasan
seperti ini tidak dapat anda lakukan jika hanya
mengandalkan NAT.
3. Sekalipun tidak mau menerapkan caching
content, maka proxy sudah meningkatkan level
keamanan dari jaringan anda. Ini dikarenakan
komputer user tidak berhubungan langsung
dengan web server yang ada di internet.
Gambar 3. Arsitektur Desain Proxy
(Rachman : 2013)
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
Desain jaringan komputer yang digunakan
dalam penelitian ini menerapkan adanya 2 buah
server sebagai data storage. Satu server database
sebagai Master yang merupakan tempat penyimpanan
utama dalam sistem ujian online dan satu server
database sebagai Slave yang merupakan tempat
penyimpanan cadangan namun dalam prakteknya
satu server dengan server yang lainnya bersifat
Master. Adapun topologi selengkapnya bias dilihat
pada gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Topologi Sistem Ujian Online
Struktur database pada kedua server database
memiliki struktur yang sama persis sehingga apabila
satu server database mengalami perubahan data
maka satu server database akan secara otomatis
mengalami perubahan data. Hubungan server
database satu dengan yang lainnya bersifat multi
master sehingga saling meng-update jika ada
perubahan data. Penerapan basisdata terdistribusi ini
sebagai bentuk membagi beban server dengan cara
mengarahkan kelompok client tertentu ke server
database tertentu. Dengan demikian beban kinerja
server dapat dibagi pada 2 server database.
Sistem basisdata terdistribusi ini menerapkan
sistem replikasi basisdata yang didesain pada sistem
operasi windows server 2008. Konfigurasi replikasi
database dilakukan supaya kedua buah server
database bisa saling berbagi Resources dan saling
berbagi distribusi data. Pastikan konfigurasi replikasi
database sudah tercipta dengan baik untuk menjamin
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
162
ISSN : 2503-2844
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
suksesnya replikasi database. Pada gambar 5
ditunjukkan pengecekan replikasi database.
Gambar 5. Status pada Database yang direplikasi
Pembagian beban server berdasarkan IP
Address dari client-client yang terhubung ke server
database. Selengkapnya dari pembagian beban kerja
server dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Pembagian Beban kinerja server
berdasarkan IP Address Client
No IP Address Client Server Database
1. 192.168.0.1 223.223.223.2
2. 192.168.1.1 223.223.223.2
3. 192.168.3.1 222.222.222.2
4. 192.168.4.1 222.222.222.2
Setelah pengelompokan IP Address untuk
membagi kinerja server langkah selanjutnya adalah
melakukan konfigurasi web proxy. Dalam penelitian
kali ini web proxy di setting pada internal mikrotik.
Langkah awal dalam konfigurasi web proxy yakni
dengan mengaktifkan proxy pada menu router
mikrotik. Pada gambar 6 ditunjukkan konfigurasi web
proxy pada router mikrotik.
Gambar 6. Konfigurasi Web proxy
Setelah mengaktifkan web proxy, langkah
selanjutnya mengarahkan setiap client menuju proxy
yang kita buat sebelumnya dengan menggunakan
Firewall NAT yang ada pada router mikrotik.
Gambar 7. Ringkasan IP Firewall NAT
Langkah selanjutnya dari konfigurasi web proxy
ini adalah dengan melakukan konfigurasi web proxy
access. Dengan konfigurasi inilah penentuan dari
client akan menuju server database satu atau yang
lainnya.
Gambar 8. Konfigurasi Web proxy Access
Setelah melalui konfigurasi pada router mikrotik
dan system basisdata terdistribusi dan kemudian
diterapkan saat ujian berlangsung dapat diketahui
Performance CPU pada server database mengalami
peningkatan. Cara mengetahui Performance CPU
dapat dimonitoring pada bagian task manager pada
system operasi windows yang digunakan pada server
database. Dari yang semula sebelum diterapkan
basisdata terdistribusi Performance CPU bisa
mencapi 100% namun setelah diterapkan system
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
163
ISSN : 2503-2844
Fauzan Masykur, Jamilah Karaman
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
basisdata terdistribusi berupa replikasi database
Performance CPU mencapai 50% atau bisa dikatakan
Performance CPU masih mampu mengatasi trafik
ujian online. Pada gambar 9 di bawah ini ditunjukkan
grafik Performance CPU saat sebelum dan sesudah
diterapkannya system basisdata terdistribusi.
(a)
(b)
Gambar 9. (a) Performance CPU sebelum ada
sistem basisdata serdistribusi
(b) Performance CPU sesudah ada
sistem basisdata terdistribusi
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melalui percobaan dengan menerapkan
sistem basisdata terdistribusi dan konfigurasi web
proxy pada router mikrotik dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Performance CPU pada server database
meningkat mencapai 50% dan CPU Usage pada
server database mencapai 40% s.d 50%. Dengan
CPU Usage mencapi 50% pelaksanaan ujian online
tidak terganggun dengan masalah beban kinerja
server database.
REFERENSI
Lenti, Febri Nova. 2014. Rekayasa Database
Terdistribusi Pada Layanan Pemesanan Tiket
Pesawat Terbang. JURNAL TEKNOLOGI
TECHNOSCIENTIA Vol. 6 No. 2 Februari
2014. ISSN: 1979-8415
Oetomo, dkk. 2006. Konsep & Aplikasi
Pemrograman Client Server dan Sistem
Terdistribusi. Yogyakarta : Penerbit Andi
Rachman, Andy dan Aminullah, M. 2013. Rancang
Bangun Proxy Server dan Analisa Pemakaian
Internet Dengan Menggunakan Sarg (Studi
Kasus DI BMKG Juanda Surabaya). Jurnal
IPTEK Vol 17 No.1 Mei 2013.
Rochim, Adian Fatchur dan Martiyanto, Andrian
Satria. 2011. Desain dan Implementasi Web
proxy dan VPN Akses (Studi Kasus di Undip).
JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1
Tahun 2011, ISSN: 2087-4685
Sofana,I. 2012. Cisco CCNA dan Jaringan
Komputer. Edisi Pertama. Bandung : Penerbit
Informatika
Towidjojo,R. 2013. Mikrotik Kungfu : Kitab I. Edisi
Pertama. Bandung : Penerbit Jasakom
Wagito. 2007. Jaringan Komputer. Teori dan
Implementasi Berbasis Linux. Cetakan Kedua.
Yogyakarta : Penerbit Gava Media