Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

11
ABSTRAKSI Uang kuliah tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal (BKT) yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonomi. UKT ditetapkan berdasar biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh pemerintah sesuai dalam pasal 1 ayat 1 pemendibud. Biaya kuliah tunggal itu sendiri adalah sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa, masyarakat dan pemerintah. Penerapan UKT sebenarnya tak jauh beda dari pembiayaan sebelumnya. Biaya UKT malah semakin memberatkan mahasiswa. Biaya UKT dihitung dari total biaya yang dibutuhkan mahasiswa selama studi dan orang tua mahasiswa.Itu sama halnya mahasiswa membayar SPP dan sumbangan-sumbangan lainnya. Padahal tidak semua fasilitas yang telah dibayarkan lewat UKT dinikmati oleh mahasiswa. Kata kunci : Pemerintah, UKT, Kampus, Mahasiswa PENDAHULUAN Penerapan uang kuliah tunggal pada perguruan tinggi negeri sudah mulai diterapkan oleh pemerintah pada tahun 2013/2014 yang berada dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) guna meringankan bebean mahasiswa terhadap pembiayaan pendidikan. Namun, sayangnya kebijakan ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, baik pemerintah maupun mahasiswa ada yang mendukung dan ada juga yang menyatakan penolakan. Pada sistem sebelumnya setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menerapkan uang pangkal, dimana setiap fakultas danuniversitasberbeda-beda.Ada perbedaaan yang signifikan antara mahasiswa regular dengan yang non regular. Seperti yang dicontohkan oleh wakil rektor satu, untuk mahasiswa reguler kedokteran membayar 6 juta, sedangkan non regular membayar 70 juta. Ini merupakan biaya yang cukup mahal dan tidak jelas pengalokasian dananya.Tentunya membutuhkan pertanggungjawaban yang besar ke publik. Oleh sebab itu pemerintah menginginkan semua anggaran dana untuk sebuah PTN bisa

description

proses percobaan atau dasar diterapkannya UKT di Perguruan Tinggi

Transcript of Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

Page 1: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

ABSTRAKSI

Uang kuliah tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal (BKT) yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonomi. UKT ditetapkan berdasar biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh pemerintah sesuai dalam pasal 1 ayat 1 pemendibud. Biaya kuliah tunggal itu sendiri adalah sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa,

masyarakat dan pemerintah. Penerapan UKT sebenarnya tak jauh beda dari pembiayaan sebelumnya. Biaya UKT malah semakin memberatkan mahasiswa. Biaya UKT dihitung dari total biaya yang dibutuhkan mahasiswa selama studi dan orang tua mahasiswa.Itu sama halnya mahasiswa membayar SPP dan sumbangan-sumbangan lainnya. Padahal tidak semua fasilitas yang telah dibayarkan lewat UKT dinikmati oleh mahasiswa.

Kata kunci : Pemerintah, UKT, Kampus, Mahasiswa

PENDAHULUAN

Penerapan uang kuliah tunggal pada perguruan tinggi negeri sudah mulai diterapkan oleh pemerintah pada tahun 2013/2014 yang berada dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) guna meringankan bebean mahasiswa terhadap pembiayaan pendidikan. Namun, sayangnya kebijakan ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, baik pemerintah maupun mahasiswa ada yang mendukung dan ada juga yang menyatakan penolakan.

Pada sistem sebelumnya setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menerapkan uang pangkal, dimana setiap fakultas danuniversitasberbeda-beda.Ada perbedaaan yang signifikan antara mahasiswa regular dengan yang non regular. Seperti yang dicontohkan oleh wakil rektor satu, untuk mahasiswa reguler kedokteran membayar 6 juta, sedangkan non regular membayar 70 juta. Ini merupakan biaya yang cukup mahal dan tidak jelas pengalokasian dananya.Tentunya membutuhkan pertanggungjawaban yang besar ke publik. Oleh sebab itu pemerintah menginginkan semua anggaran dana untuk sebuah PTN bisa dipertanggungjawabkan dan juga memberi kejelasan kepada orang tua mahasiswa berapa sebenarnya biaya yang dibutuhkan anaknya untuk kuliah sampai wisuda.

Pihak dari DirjenDikti pun kurang menyetujui dengan biaya kuliah yang ditetapkan oleh PTN tanpa adanya dasar yang jelas. Hal itu bertentangan dengan tujuan pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendidik masyarakat.Dengan itu akhirnya pemerintah mengkaji dan menghitung biaya seseorang untuk tamat dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri.

Seperti yang terjadi pada awal Mei lalu, ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi unjuk rasa di sepanjang Jalan Malioboro hingga kawasan Simpang Empat kantor Pos Besar, Yogyakarta. Mereka menuntut penghapusan kebijakan UKT karena kebijakan tersebut mengatur tentang regulasi seluruh pembayaran uang kuliah untuk diringkas menjadi satu kali pembayaran tiap semester hingga lulus, sehingga dinilai akan menjadikan biaya kuliah lebih mahal daripada sistem pembayaran sebelumnya.

Seperti diketahui bahwa pemerintah melalui Mendikbud Mohammad Nuh pada 23 Mei 2013 telah mengeluarkan ketetapan mengenai besarnya Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada seluruh PTN di lingkungan Kemdikbud. Ketentuan itu

Page 2: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 55 Tahun 2013.

Disebutkan dalam Permendikbud tersebut, BKT digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa masyarakat dan pemerintah. Sementara UKT merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya.

ISIRumusan Masalah

a. Apa itu uang kuliah tunggal, landasan hukum uang kuliah tunggal dan perumusannya?

b. Bagaimana pemerintah mensosialisasikan uang kuliah tunggal di perguruan tinggi negeri ?

c. Kelebihan dan kekurangan uang kuliah tunggal pada perguruan tinggi negeri ?d. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap progam uang kuliah tunggal yang

ditetapkan pemerintah ?

Tujuan Dalam penyusunan proposal ini kami memiliki tujuan, antara lain :a. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari penerapan UKT pada PTN.b. Mengetahui seberapa besar pengetahuan tentang UKT bagi kalangan mahasiswa,

khususnya mahasiswa hukum Universitas Diponegoro kelas A tahun angkatan 2013.

c. Mengetahui besarnya persentase pro dan kontra terhadap penerapan UKT pada mahasiswa hukum Universitas Diponegoro kelas A tahun angkatan 2013.

Kajian Teoria. Pengertian uang kuliah tunggal (UKT) Uang kuliah tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal (BKT) yang

ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonomi. UKT ditetapkan berdasar biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh pemerintah sesuai dalam pasal 1 ayat 1 pemendibud. Biaya kuliah tunggal itu sendiri adalah sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa, masyarakat dan pemerintah.

UKT per mahasiswa per semester untuk mahasiswa baru bervariasi untuk setiap fakultas di lingkungan Unand mulai dari yang terendah dan sampai yang tertinggi. Menurut surat Dirjen Dikti Nomor: 272/E1.1/KU/2013 menetapkan bahwa dalam penyusunan UKT dibagi atas 5 kelompok/level yaitu terendah (level 1) dan tertinggi (level 5). Level 1 diberikan kepada mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh atau berpenghasilan tidak tetap atau PNS golongan I dengan tarif Rp 500.000. UKT terendah hanya diberikan kepada mahasiswa yang tidak tertampung dalam skema Bidikmisi yang dialokasikan untuk Unand.Level 2 diberikan kelonggaran untuk mahasiswa dengan ciri orang tua PNS golongan II, karyawan swasta atau wiraswasta yang berpenghasilan setara PNS golongan II.Level 3 diberikan kepada mahasiswa dengan ciri PNS Golongan III, karyawan swasta atau

Page 3: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

wiraswasta yang berpenghasilan setara PNS golongan III.Kemudian level IV diberikan kepada mahasiswa dengan latar belakang orang tua PNS Golongan IV, karyawan swasta atau wirausaha yang berpendapatan setara dengan PNS golongan IV.Sedangkan untuk level V diberikan kepada mahasiswa yang kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS Golongan IV atau jika diakumulasikan gaji orang tuanya lebih dari 7 juta rupiah.

Menurut Prof. Dr. Herri, SE, MB selaku Wakil Rektor II Unand menentukan level tarif UKT berdasarkan data yang diperoleh dari Pra Pendaftaran Mahasiswa Baru, kemudian dari data tersebut akan didapatkan langsung level yang akan dibayarkan sesuai tarif yang telah ditentukan. Penentuan level berdasarkan hasil pengisian data pada portal pra pendaftaran. Memang mahasiswa yang tidak mengisi diberlakukan sistem langsung dikenakan level 5, kalau tidak diletakkan kepada level 5 tidak ada dasar bagi Unand untuk meletakkan terhadap level yang sesuai karena tidak ada data yang diterima dari data pra pendaftaran.

Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 97/E/KU/2013 tertanggal 5 Februari 2013, menginstruksikan kepada seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk melakukan dua hal yakni menghapus uang pangkal serta menetapkan dan melaksanakan tarif Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru S1 dan D3 Reguler mulai tahun akademik 2013/2014.

Sebelum muncul surat edaran tersebut, Dirjen Dikti juga telah mengeluarkan beberapa surat edaran lainnya yang masih berhubungan dengan UKT. Pada 4 Januari 2012, Dikti mengeluarkan Surat Edaran No.21/E/T/2012 tentang Uang Kuliah Tunggal, menyusul Surat Edaran lainnya No. 305/E/T/2012 tertanggal 21 Februari 2012 tentang Larangan Menaikkan Tarif Uang Kuliah, dilanjutkan dengan Surat Edaran No. 488/E/T/2012 tertanggal21 Maret 2012 tentang Tarif Uang Kuliah SPP di Perguruan Tinggi.

Kebijakan UKT pada dasarnya merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Undang – Undang Perguruan Tinggi (UU PT) yang terbit pada Agustus 2012. Salah satu bukti kuat bahwa UKT merupakan implementasi dari UU PT adalah tentang perumusan penentuan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yang dipengaruhi oleh indeks yang tertuang pada Pasal 88 ayat 1yang menyatakan “BKT merupakan nominal biayakuliah (sebenarnya) yang diperoleh dari rata-rata unit cost Perguruan TinggiNegeri (PTN) dikalikan dengan K1, K2, dan K3yang masing-masing merupakan indeks dari capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi, jenis program studi (prodi), dan tingkat kemahalan wilayah.”

b. Sosialisai uang kuliah tunggal (UKT)Pengenalan terhadap UKT di Unand telah dilaksanakan pada Rabu (29/5) di Convention

Hall Universitas Andalas yang dihadiri para petinggi universitas, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa(BEM-KM)Unand dan mahasiswa di lingkungan kampus Unand. Kegiatan ini juga bertujuan untuk merealisasikan tuntutan mahasiswa tentang sosialisasi UKT dan transparansi dana UKT, yang nantinya akan dikeluarkan oleh setiap mahasiswa.

Sedangkan untuk mahasiswa baru, pihak Unand baru akan mensosialisasikannya ketika Bakti. Hal itu tentu suatu tindakan yang terlambat untuk mahasiswa baru. Akibatnya ada mahasiswa yang tidak mengerti cara mengisi data ketika pra pendaftaran.”HARAP DIISI DENGAN SEJUJUR-JUJURNYA. JIKA NANTI DIKETAHUI DATA TIDAK JUJUR AKAN DIBATALKAN KELULUSANNYA DI UNAND.”Kurangnya informasi yang didapat oleh mahasiswa baru membuat mereka asal mengisi data. “Ada kasus mahasiswa baru yang

Page 4: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

mengisi data pada level lima, dengan alasan kalau tidak diisi takut tidak diterima di Unand. Ternyata dia anak seorang petani, orang tua mahasiswa tersebut menjerit harus membayar uang kuliah yang begitu mahal,” ungkap Febrin memberikan satu contoh kasus yang terjadi akibat kurang pahamnya mahasiswa baru tentang UKT.

Hal senada juga dikatakan oleh Yulia, salah satu mahasiswa baru FMIPA.“Saya tidak tahu dengan UKT, ketika di facebook ada informasi dari BEM-KM Unand bahwa ada posko pengaduan, saya langsung dari kampung pergi kesini untuk mencari tahu tentang UKT,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh Mardiansyah, Menteri Litbang dari BEM-KM Unand. “Belum meratanya sosialisasi yang dilakukan Unand baik itu kepada mahasiswa maupun masyarakat sekitar sehingga tidak semuanya mengisi fomulir Pra Pendaftaran ” ungkapnya. Selain BEM, UKM PHP juga angkat suara terhadap kisruh UKT. “Saat ini Mendikbud terkesan memaksakan kehendak dalam pemberlakuan UKT ini.Pihak Unand didesak untuk menerapkan UKT berdasarkan surat edaran Dikti, sedangkan Unand belum siap untuk itu” ungkap Yudi Fernandes, Ketua UKM PHP Unand.

c. Kelebihan dan kekurangan UKT Kelebihan :1. Menigkatkan transparasi penetapan besaran biaya kuliah di PTN2.Mempermudah proses pembayaran karena dengan sistem UKT ini kita hanya membayar satu jenis biaya saja tanpa ada rincian biaya lain.3.Memicu mahasiswa untuk lebih cepat lulus, karena semakin terlambatnya proses akademik (kelulusannya) maka biaya kuliah yang harus dibayar akan semakin membengkak.Kekurangan :1. Mengatur tentang regulasi seluruh pembagian uang kuliah untuk diringkas menjadi

satu kali pembayaran, karena seakan akan penerapan UKT ini terlihat lebih murah tetapi pada nyatanya justru lebih mahal.

2. Muncul rasa ketidakadilan jika dilihat dari sudut pandang besar biaya yang harus dibayar antara mahasiswa yang mampu dan yang biasa-biasa saja atau kurang mampu.

Page 5: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

Filosofis

1. Bambang Triatmodjo mengatakan “”Uang Kuliah Tunggal” menengarai PTN akan menentukan UKT sesuai dengan biaya yang sudah berjalan selama ini. Biaya kuliah yang telanjur mahal ditambah dengan uang pangkal yang tinggi akan dipukul rata agar terlihat kecil . Jika hal tersebut benar-benar dilakukan, mimpi untuk mewujudkan UKT murah tidak akan terlaksana. Masyarakat Indonesia sangat bervariasi dalam hal ekonomi. Jika nominal UKT disamaratakan akan terjadi ketimpangan besar. Kebijakan penerapan UKT untuk PTN justru menguntungkan masyarakat menengah ke atas. Mahasiswa dari kalangan tidak mampu akan membayar biaya kuliah yang sama dengan mahasiswa menengah ke atas. Hal ini justru tidak adil dan memberatkan masyarakat yang tidak mampu.”

2. Ir. Febrin Anas Ismail. MT selaku wakil rektor I. mengatakan “Intinya Dikti itu agak kurang setuju melihat perguruan tinggi besar membikin biaya sesuka-sukanya,ada seratus juta, lima puluh juta. Orang tua juga bingung dengan biaya kuliah itu, apalagi perguruan tinggi yang besar dibesar-besarkan biayanya, kayak pergururan tinggi itu milik orang-orangkaya saja, nah akhirnya pemerintah mengambil cara untuk menurunkan biaya itu melalui UKT ini.”

Page 6: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

KESIMPULAN

Uang kuliah tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal (BKT) yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonomi. UKT Biaya kuliah tunggal itu sendiri adalah sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa, masyarakat dan pemerintah. Penerapan UKT sebenarnya tak jauh beda dari pembiayaan sebelumnya. Biaya UKT malah semakin memberatkan mahasiswa. Biaya UKT dihitung dari total biaya yang dibutuhkan mahasiswa selama studi dan orang tua mahasiswa ditetapkan berdasar biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh pemerintah.

Kelebihan dari penetapan UKT adalah menigkatkan transparasi penetapan besaran biaya kuliah di PTN, mempermudah proses pembayaran karena dengan sistem UKT ini kita hanya membayar satu jenis biaya saja tanpa ada rincian biaya lain, dan memicu mahasiswa untuk lebih cepat lulus, karena semakin terlambatnya proses akademik (kelulusannya) maka biaya kuliah yang harus dibayar akan semakin membengkak.

Kekurangan dari penetapan UKT adalah mengatur tentang regulasi seluruh pembagian uang kuliah untuk diringkas menjadi satu kali pembayaran, karena seakan akan penerapan UKT ini terlihat lebih murah tetapi pada nyatanya justru lebih mahal dan muncul rasa ketidakadilan jika dilihat dari sudut pandang besar biaya yang harus dibayar antara mahasiswa yang mampu dan yang biasa-biasa saja atau kurang mampu.

Page 7: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

PENERAPAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI

Disusun oleh :1. M. Gakhairi Purnado 110101131200042. Alphika Ramadhianti 110101131200053. Putu Dhea Okta Fiantanti 110101131200064. Dedir Agus Setiawan 110101131200075. Sandra Tri Kartika 110101131200086. Brama Kuntoro 11010113120009

Dosen Pengampu : Drs. M. Muzzaka

Page 8: Penerapan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri

DAFTAR PUSTAKA