Penerapan SMK3 & Perlindungan Covid-19 di Tempat Kerja · Anggota DELRI di forum ILO, WHO, ASEAN...
Transcript of Penerapan SMK3 & Perlindungan Covid-19 di Tempat Kerja · Anggota DELRI di forum ILO, WHO, ASEAN...
Penerapan SMK3 & Perlindungan Covid-19 di Tempat Kerja
Dialog Sosial, 18 Agustus 2020
Oleh:
Dr. dr. Sudi Astono, MSKsubdit Pengawasan Norma
JAMSOSTEK
1Sudi A Kemnaker RI @2020
: Dr. dr. Sudi Astono, MS.: Cilacap, 1966: Bumi Pancoran Mas, Depok-Jawa Barat: Ditjen Binwasnaker & K3, Kemenaker R.I: Gd A Lt 7 Kemenaker., Jl Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta: HP/WA. 081317705634: [email protected] KaSubdit Pengawasan Norma JAMSOTEK Dokter Penasehat Tkt Pusat Dosen POLTEKNAKER
NamaTempat Lahir Alamat TinggalInstansiAlamat KantorMobileEmailJabatan
CV Pembicara
Pendidikan & Pelatihan : S3 Manajemen SDM, UNJ (2020) S2 Kedokteran Kerja, FKUI (2003) FK UNS (1992) TOT Widya Iswara Luar Biasa, Pusdiklat Kemnakertrans (2010) Pelatihan Asessor Kompetensi K3 (2009) Training of Integration of Manajemen System (2007) Ergonomics Training Course, JICA, Japan (2004) Pelatihan Dokter Hiperkes (1999)
Pengalaman Kerja: KaPuskesmas Adiluwih, Lampung Selatan (1993 – 1996) Pengawasan K3, Kanwil Depnaker Kalsel (1997 – 2000) Dokter Kesehatan Kerja, Balai Hiperkes Kalsel(1997 – 2000) Anggota DELRI di forum ILO, WHO, ASEAN OSHNET, ASEAN BCA.
Organisasi: Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja
Indonesia (PP-IDKI). Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengawas
Ketenagakerjaan Indonesia (DPP APKI) Anggota Komite Pengawasan Ketenagakerjaan Anggota: IDI, PDUI, Forum K3RS
Hidup Sehat dg GERMAS di mana saja,
kapan saja, dengan apa saja
Berusaha berbuat terbaik kpd sesama dg
iklas & tawakal kepadaNya
2Sudi A Kemnaker RI @2020
PENDAHULUAN
3Sudi A Kemnaker RI @2020
(+) PROGRAM
K3
Perkembangan TI : mesin, peralatan, bahan, sistemkerja, nano tech, Rev Ind 4.0
Perusahaan : • Bbg kerugian/Loss• Kualitas-kuantitas
produk• Kelangsungan usaha
Lingkungan:
• Pencemaran
• Efek rumah kaca
• Penyakit pd masy.
ProduktivitasKesejahteraan
Kualitas hidup pekerjaKelangsungan Usaha
Peny. Menular:• HIV/AIDS, TB, DHF, • Covid-19, dll.
1.000 bhn kimia baru dipasarkan setiap tahun(di: industri, mak/min kemasan, rumah tangga, dll).
➢ ribuan kategori bahaya (B3)➢ ratusan bersifat karsinogenik
Masalah Kes Khusus pd pekerja:
• Kecelakaan kerja (KK)• Peny.Akibat Kerja (PAK)• Ggn Kes. lainnya
(-) PROGRAM K3 → Dampak (-)
Industrialisasi, TI, Kesehatan & K3(Sudi Astono, 2020)
4
Msl Kes. Umum pd Pekerja =
Msl Kes. Pd Masy.
Peny. Tdk Menular: CVD, PPOM,
DM, Cancer, Obesitas, dll.Life Style:
Merokok, NARKOBA/drugs,
Alkohol, Fast food, kurang gerak, stress
dll
Sudi A Kemnaker RI @2020
Kerugian (SDM, properti, finansial dll.)
Biaya/cost meningkat
Turn over pekerja meningkat
Menurunkan produktivitas
(Kualitas & Kuantitas produk)
Menurunkan daya saing psh.Ancaman kelangsungan usaha
Pencemaran /Kerusakan lingkungan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/HDI &Daya saing bangsa rendah
5Sudi A Kemnaker RI @2020
✓Poor, low in quality of human resources /capital, environment damage
Economics lost 2.4-4 % GDP
(ILO Estimation)
Upaya mengurangi kerugian akibatkecelakaan kerja & PAK2
Merupakan kebutuhan dalam melindungiaset human capital & melindungi aset lainnya
31
Menciptakan tempat kerja yang sehat, aman dan produktif
33
K3
4Telah menjadi komitmen & standar internasional/global
Mengapa Penting ?
6
Mendukung bisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan
5
Sudi A Kemnaker RI @2020
7
7Sudi A Kemnaker RI @2020
Benefit Program K3
❑ASPEK TEKNIS:➢ Mendeteksi risiko KK/PAK sedini mungkin→
mencegah keparahan, memungkinkan untuk disembuhkan
➢ Evaluasi & perbaikan pengendalian lingkungan kerja secara efektif dan efisien
❑ASPEK HUKUM & HAM:➢ Pemenuhan regulasi
➢ menghindari pelanggaran HAM
❑ASPEK PERLINDUNGAN➢ Mencegah/meminimalkan terjadinya kasus
KK/PAK pada pekerja
➢ Memberikan hak pekerja berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sesuai regulasi
8
❑ASPEK EKONOMI DAN PRODUKTIVITAS:➢Menjaga kesehatan pekerja sebagai aset
yang sangat berharga (human capital) bagi perusahaan/organisai
➢Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pekerja
➢Mengurangi biaya pengobatan➢Mengurangi tingkat absensi➢Memberikan ketenangan usaha➢Meningkatan motivasi kerja & produktivitas
Sudi A Kemnaker RI @2020
9
LANDASAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
• Setiap pekerja membutuhkan perlindungan dari risikokerja dan pasca kerja
• Pelaksanaan K3 mempunyai dimensi perlindungan dan dimensi produktivitas & kesejahteraan
• Program Jamsos meminimalisir risiko selama bekerjadan pasca bekerja
• Pekerja harus sehat agar produktif dan sejahtera
LANDASAN FILOSOFIS
• UUD 1945 (Psl 27, 34)
• UU No. 3 Tahun 1951 & 21 Th 2003 ttg Pengawasan Naker
• UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
• UU No. 1 Tahun 1970 Ttg Keselamatan Kerja
• UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
• Ratifikasi Konvensi ILO (ILO C.81-UU 21 Th 2003, ILO C.187-Perpres 34 Th 2014, MLC.2016 UU-15 Th 2016)
• UU 40 Th 2011 & UU 24 Th 2011 Ttg SJSN & BPJS
LANDASAN KONSTITUSIONIL
• PP 50 Th 2012 ttg Penerapan SMK3• PP 88 Th 2029 ttg Kesehatan Kerja• PP 44/2015, PP45/2015, PP 46/2015• PP 86/2013• Peraturan pelaksanaan lainnya
LANDASAN OPERASIONIL
Sudi A Kemnaker RI @2020
HAK PEKERJA TERKAIT KESEHATAN, K3 & JAMSOS DAN OUTCOMENYA
❑Perlindungan norma kerja→ upah, waktu kerja-waktu istirahat, cuti dll.
❑Perlindungan norma K3→ pencegahan & pengendalian KK & PAK
❑Perlindungan program kesehatan di tempat kerja❑Perlindungan norma JAMINAN SOSIAL:
1) Jaminan kesehatan2) Jaminan kecelakaan kerja (JKK)→ apabila
mengalami KK atau PAK.3) Jaminan kematian4) Jaminan hari tua5) Jaminan pensiUn
No 1 → diselenggarakan melalui program JKN-BPJS KesehatanNo. 2 sd 5 → diselenggarakan melalui program BPJS Ketenagakerjaan
10
Out come: Kualitas hidup pekerja &
keuarganya Motivasi Kerja Produktifitas Kesejahteraan Daya saing Kreatif-inovatif Loyalitas (work retention) Harmoni of Industrial relation Minim dispute
(perselisihan/konflik)
Sudi A Kemnaker RI @2020 10
1. SE M/3/HK.04/III/2020 ttg Perlindungan Pekerja/Buruh dalam
Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19
2. SE Menaker No. M/7/AS.02.02/V/2020 tentang Rencana
Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Covid-
19 dan Protokol Pencegahan Penularan Covid-19
diperusahaan
3. SE Menaker No. M/8/HK.04/V/2020 Perlindungan
Pekerja/Buruh dalam Program JKK Pada Kasus PAK Karena
Covid-19
4. Kepdirjen No.4/193/AS.02.02/III/2020 tentang Kesiapsiagaan
dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di tempat kerja
5. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 5/36/HM.01/IV/2020
Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha
Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.
6. SE Dirjen Binwasnaker dan K3 kepada Seluruh Kadis No.
5/228/AS.03.00/IV/2020 tentang Pelaksanaan Pengawasan
Ketenagakerjaan pada Pandemi Covid 19
Kebijakan Perlindungan Ketenagakerjaan Menghadapi Pandemi Covid-1911
Regulasi terkait:
• KMK No. HK.01.07/MENKES/104/2020 ttg
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus Sebagai
Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangannya.
• KMK No. HK.01.07-MENKES-328-2020 ttg
Panduan Pencegahan Pengendalian COVID-
19 di Perkantoran dan Industri.
• KMK 199/2020 ttg Komunikasi Penanganan
Covid-19
• KMK 200/2020 ttg Protokol Isolasi Diri dalam
penanganan Covid-19
• KMK 413/2020 Ttg Pencegahan Dan
Pengendalian COVID-19
11Sudi A Kemnaker RI @2020
Sudi A Kemnaker RI @2020 12
Karakteristik masalah kesehatan pekerja harus menjadi pertimbangandalam memberikan perlindungan pekerja yang mencakup:
1. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 (occupational safety
and health/OSH program), ➢ Kesehatan Kerja (Occupational Health/OH) merupakan bagian tidak
terpisah dari K3 (OSH)
2. Program kesehatan bagi pekerja (workers health program)→
contoh: Pencegahan & penanggulangan Covid-19 di tempat kerja.
3. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja/JAMSOSTEK (worker’s social
protection program)→ pada tempat kerja dan/atau pekerjaan
tertentu→ Covid-19 dapat merupakan PAK
Ketiga program harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi
(Armstrong, 2012; Sudi et al., 2019)
13
Program Kesehatan Kerjasesuai Karakteristik Masalah Pekerja
Sudi A Kemnaker RI @2020
Sudi A Kemnaker RI @2020 14
SARS-Cov 2 atau Corona Virus diseases (Covid-19)• Meskipun berasal dari famili yang sama dengan
virus penyebab SARS dan MERS, namun SARS-CoV-2 lebih menular dibandingkan dengan SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC China, 2020).
• Jumlah kasus masih terus meningkat termasuk di Indonesia
• Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkatglobal maupun nasional masih dalam risikosangat tinggi.
• Selama pengembangan vaksin masih dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19.
15
Sifat2 Corona Virus
❑ Virus RNA, strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Sensitif terhadap panas dan dapat diinaktif oleh desinfektan mengandung klorin, eter, alcohol, asam perioksiasetat. Saat inilebih dikenal dgn SARS-COV-2 (Pneumonia COVID-19, PDPI).
❑ Karakteristik: • RNA Virus. • Memiliki Kapsul. • Berbentuk bulat atau elips. • Transmisi antarmanusia • Replikasi virus pada Saluran Pernapasan Bawah (WHO-COVID-19 Clinical Update).
❑ Sensitif terhadap • Pemanasan 56℃ selama 30 menit • 75% Alkohol • Desinfektan berisichlorine, hydrogen peroksida, chloroform dan pelarut lipid (Covid-19, PDPI).
❑ Penularan: • Droplet saluran napas seperti batuk dan bersin• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan) • Menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus • Menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum cuci tangan• Kontak dengan Orang terkonfirmasi Covid-19 (Covid-19, PDPI)
Sudi A Kemnaker RI @2020
Sudi A Kemnaker RI @2020 16
Catatan: virus masuk tubuh/sistem pernafasan melalui selaput
lendir (hidung, mulut, kelopak mata)
Transmisi via airborne?
• Morawska dan Milton didukung oleh 239 ilmuwan di 32 negara di
dunia, mendesak tenaga kesehatan dan otoritas kesehatan publik
untuk mempertimbangkan potensi penularan melalui udara dalam
commentary ‘It is time to address airborne transmission of COVID-19’ dalam jurnal Clinical Infectious Disease, 2020
• Respon WHO pada 7 Juli 2020:
• Kemungkinan transmisi airborne di setting publik, terutama pada
kondisi padat, tertutup, dan berventilasi buruk
• WHO terbuka dengan bukti-bukti yang ada dan mempertimbangkan
kewaspadaan yang perlu diterapkan terkait dengan implikasi cara
penularan tersebut
Morawska, L. & Milton, D. Clin. Infect. Dis. https://doi.org/10.1093/cid/ciaa939 (2020).
Sudi A Kemnaker RI @2020 17
18Sudi A Kemnaker RI @2020
(Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari)
Gejala COVID-19
1. Demam (87.9%)
2. Batuk (kering [67.7%]; berdahak [33.4%], darah [0.9%])
3. Gangguan pernapasan (kesulitan bernapas) [18.6%]
4. Nyeri tenggorokan (13.9%)
5. Nyeri Kepala (13.6%)
6. Nyeri otot (14.8%)
7. Gangguan penciuman
8. Penurunan pengecapan
9. Mual/ muntah/ nyeri perut (5.0%)
10.Diarrhea (3.7%)
11.Lemas (38.1%)
Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). WHO. 2020. who-china-joint-mission-on-covid-19---final-report-1100hr-28feb2020-11mar-update.pdf. (Accessed 6 June 2020)
Sudi A Kemnaker RI @2020 19
20Sudi A Kemnaker RI @2020
Sudi A Kemnaker RI @2020 21
PENCEGAHAN COVID-19
Menggunakan masker bila keluar rumah
Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain
Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat
Sering mencuci tangan dan tidak menyentuh daerah wajah
Istirahat yang cukup
Makan makanan bergizi
Aktivitas fisik rutin
Mengkonsumsi suplemen tambahan / vitamin bila perluSudi A Kemnaker RI @2020 22
23Sudi A Kemnaker RI @2020
24
Kewaspadaan Universal
❑ Cuci tangan palkai sabun dan air mengalir/campuran berbahan alcohol:➢ Pakai Sabun dan Air mengalir bila tangan terlihat kotor dan
kontaminan protein➢ Selama 40-60 detik
❑ Atau➢ Pakai campuran berbahan alcohol bila tangan tidak terlihat kotor➢ Selama 20-30 detik
❑Momen Cuci tangan:
➢ Sebelum menyiapkan makanan➢ Sebelum dan sesudah makan➢ Setelah BAK dan BAB ➢ Sebelum memegang bayi dan lansia➢ Setelah memegang hewan peliharaan dan benda kotor➢ Setelah batuk dan bersin
Sudi A Kemnaker RI @2020
25
❑Etika Batuk:
1) Saat batuk, tutup mulut dan hidung anda dengan tisue.
2) Jika tidak ada, tutuplah mulut dan hidung dengan tangan dan lengan baju Anda
3) Cucilah tangan setelah batuk atau bersin dengan air mengalir dan sabun atau campuran berbahan alkohol
4) Buanglah tisu pada tempat sampah yang tersedia.
5) Jauhkan wajah dari orang lain saat bersin atau batuk.
Kewaspadaan Universal
Sudi A Kemnaker RI @2020
26
Desenfectant permukaan: Hipoklorit 0.1-0.5% atau chloroxylenol 2-5.5% Produk: Bleaching (Pemutih), Karbol dan Pembersih lantai.
❑ Lingkungan datar, tempat tidur dan benda sering tersentuh tangan:
➢ Gunakan APD, semprotkan disinfektan kepada kain microfiber, lakukanpengelapan ada permukaan. Dan keringkan menggunakan tisu keringsodiumhipoklorit 0.1-0.5% atau chloroxylenol 2-5.5%
➢ Frekuensi disinfeksi ini dilaksanakan minimal sebelum jam kerja, saat jam istirahat dan setelah jam kerja. Dengan maksimal disinfeksi setiap 2 jam sekali.
❑ Penyaring udara/ventilasi buatan (AC):
➢ Disinfektan pada botol sprayer dan dilakukan penyemprotan pada evaporator, blower dan filter. Dan pengelapan pada permukaan ventilasi buatan.
❑ Desenfectant Udara: Dry Mist Hydrofgen Peroxida
➢ Pasang catridge disinfektan sesuai dengan konsentrasi (6 mL per M3) dan waktupemaparan dry mist. Biarkan bekerja secara otomatis dan tinggalkan ruangan.
Kewaspadaan Universal
Sudi A Kemnaker RI @2020
27
1. Health Promotion
❑ Tempat Kerja bersih dan hygiene
Bersihkan permukaan dan objek yang sering bersentuhan dengan tangan secara teraturmenggunakan disinfektan
❑ Penyuluhan cuci tangan
pastikan tersedia campuran berbahan alkohol dan lokasi cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
❑ Penyuluhan Indoor Air Quality
penggunaan masker bagi yang sakit dan etika batuk , serta disinfeksi udara dan permukaan secara teratur.
❑ Rekomendasi perjalanan bisnis
diharapkan dapat melakukan teleworking dan mengurangi perjalanan bisnis keluarnegeri.
Manajemen Kesehatan Di Tempat Kerja
Sudi A Kemnaker RI @2020
28
2. Pekerja denagn status Orang Dalam Pemantauan (ODP):
❑ KOMITMEN CEO Berupa kebijakan dan perencanaan untuk menjaga kesehatan pekerja berupapenyediaan ruang isolasi, pengaturan shift pekerja, disinfeksi, teleworking, pembatasan jam kerja, retriksi perjalanan bisnis.
❑ ISOLASI MANDIRI Lakukan isolasi mandiri dan pemantauan gejala umum bagi pekerja dengan ODP. Kerjasama antara HR dengan Dinas Kesehatan
❑ TELEWORKING Pekerjaan dapat berlangsung jarak jauh sehingga produktifitas pekerjaan tidakterganggu.
❑ HINDARI STIGMA Dukung Pekerja dengan ODP untuk meningkatkan kepercayaan diri dan imunitas personal pekerja. Beri informasi yang jelas seputar penyakit.
❑ KERJASAMA DENGAN PUSKESMAS DAN DINAS KESEHATAN Rekomendasi bagi pekerja dengan ODP, Disinfeksi tempat kerja, pemantauanpekerja sehat.
Manajemen Kesehatan Di Tempat Kerja
Sudi A Kemnaker RI @2020
Protokol Kesehatan di Tempat Kerja dalam Adaptasi Kebiasaaan Baru
Promosi Covid Meily Juni 2020
PERILAKU BERSIH SEHAT•Pakai Masker / Face Shield• Jaga Jarak•Cuci Tangan⚬Gosok dg sabun 20"⚬Basuh di air mengalir
• Jaga Kesehatan & Kekebalan Tubuh•Tidak Tertular & Tidak Menularkan•Keluar Rumah Bila Perlu•Hindari Kerumunan Orang•50% - 30% Kapasitas•WFH, WFO, Bergilir, Bertahap•basecamp --> Terkendali --> Kebutuhan Hidup --> Early Diagnosis & Prompt
Treatment•MCU Tahunan Ditunda, Pengecualian
Sudi A Kemnaker RI @2020 29
PANCALOGI POLA HIDUP SEHAT PLUS
Pola Makan Bijak & GiziSeimbang
Cukup Tidur, Istirahat, Waktu Bersantai
Kendalikan Penyakit Kronik (Berobat Teratur, Mampu Mengelola)
Olahraga Teratur, Hindari Pola Sedentary
Hindari Alkohol & NAPSA
Kendalikan Stres
Tidak Merokok, Hindari Asap Rokok
Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Bersih Sehat, Menghindari Penyakit Infeksi
30Sudi A Kemnaker RI @2020
Promosi Covid Meily Juni 2020
PENERAPAN PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI PERUSAHAAN
•Melakukan kampanye hidup bersih dan sehat•Penerapan hygiene dan sanitasi perusahaan•Memastikan pemakaian APD, baik pekerja, maupun petugas disinfeksi•Melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mengamati kondisi pekerja sebelum
masuk perusahaan --> alur•Membatasi kontak antar pekerja (physical & social distancing) dalam tiap
aktivitas•Memasukan materi pencegahan penularan covid-19 dalam safety induction•Melakukan pembinaan, sosialisasi, dan edukasi terkait covid-19•Mengatur pola kerja dan pengelompokan pekerja sesuai kebijakan
perusahaan & keputusan pemerintah terkait bencana•Mengarahkan pekerja untuk tidak mengunjungi faskes dan memilih
pengobatan online (telemedicine)•Menunda sementara pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (MCU) sampai
aspek K3 terpenuhi•Petugas kesehatan dan K3 melakukan pemantauan aktif terhadap pekerja
sakit dan melakukan penanganan awal maupun rujukan
Sudi A Kemnaker RI @2020
PERGI, SELAMA, DAN PULANG KERJA
Anita Johan & Rafael NR, 2020
Protokol Adaptasi Kebiasan Baru Pekerja
32Sudi A Kemnaker RI @2020
PRINSIP PENERAPAN KESEHATAN KERJA &
P2-COVID19 DI TEMPAT KERJA
Penerapan Protokol Kesehatan Covid19:➢ PHBS➢ Memakai masker➢ Social & physical distancing➢ Chek suhu➢ Tes covid19 sesuai indikasi➢ Isolasi dan terapi sesuai status
Kesehatan covid-19
Prinsip Penerapan Kesehetan Kerja Prinsip P2-COVID19 di Tempat Kerja
Sudi A Kemnaker RI @2020 33
❑Norma Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
❑Norma Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
❑Norma Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja
❑Norma P3K Di Tempat Kerja
❑Norma Gizi Kerja & Penyelenggaraan Makan Di Tempat Kerja
❑Norma Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS (P2-HIV &AIDS) di Tempat Kerja.
❑Norma Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran GelapNarkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (P4GN) di Tempat Kerja
❑Apakah perlu Norma Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di TempatKerja?
Norma yang mengatur penerapan Kesehatan Kerja
34Sudi A Kemnaker RI @2020
Pola Pemenuhan Persyaratan/Norma Kesehatan Kerja
1. Diselenggarakan melalui Unit Pelayanan Kesehatan Kerja
2. Dilaksanakan oleh personil yang memiliki kualifikasidan kompetensi yang sesuai
3. Program / kegiatan kesehatan kerja dilaksanakan secarakomprehensif (preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif) dan berbasis risiko
35Sudi A Kemnaker RI @2020
Pola Pemenuhan Persyaratan/Norma Kesehatan Kerja
1. Unit Pelayanan Kesehatan Kerja➢Untuk menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja (Permennakertrans No. Per.
03/Men/1982), dapat melalui cara:
a) Diselenggarakan sendiri di perusahaan (Unit Pelayanan Kes Kerja Psh)
b) Bekerjasama dg pihak di luar psh (klinik, RS, Puskesmas, dokter praktek)
c) Diselenggaran secara bersama-sama-→ misal: Klinik/RS bersama di kawasanindustri
➢Dapat bekerjasama dengan penyedia jasa→ PJK3 Bidang Kesehatan Kerja(Permenaker No. Per. 04/Men/1995)
➢Terintegrasi dengan P2K3 (Permenaker No. Per.05/Men/1985, Kepdirjen 22/2008)
Catatan:
Semua Dokter & Paramedis pelaksana pelayanan kesehatan kerja wajib memilikisertifikat Hiperkes/Kesehatan Kerja dari Kemenaker (Permenakertrans 01/1976 dan Permenakertrans 01/1979)
36Sudi A Kemnaker RI @2020
Pola Pemenuhan Persyaratan/Norma Kesehatan Kerja
2. Personil kesehatan kerja :▪ Dokter dan paramedis perusahaan (yg menjalankan pelayanan esehatan
kerja)→ wajib memiliki sertifikat hiperkes (Permennaker No. 01/1976, Permennaker No. 01/1979)
▪ Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja :▪ Wajib memiliki SKP dari Dirjen Binwasnaker (Ps 8 UU 1/1970,
Permenakertrans 02/1980, Kepdirjen Binwasnaker 22/2008)▪ Dapat sebagai penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Kerja di
psh, atau▪ Dokter pemeriksa kes TK di PJK3 Bidang Pemeriksaan Kes TK
▪ Petugas P3K di Tempat Kerja→ wajib memiliki sertifikat pelatihan P3K di tpt kerja dan Lisensi (Permenakertrans 15/2008, Kepdirjen Binwasnaker 53/2009)
▪ Petugas Penyelenggara Makan Bagi Tenaga Kerja (food handler)→wajibmemiliki keterangan bebas penyakit menular dan mendapat edukasi ttg
higiene sanitasi (PMP 7/1964).
37Sudi A Kemnaker RI @2020
3. Fasilitas terkait kesehatan kerja:✓ Fasilitas P3K di Tempat Kerja : ruang P3K, Kotak P3K dan isinya, alat
evekuasi (tandu, ambulans/kendaraan pengangkut), fasilitas khusus(APD penolong, safety shower, ayes wash)→ Permenakertrans15/2008
✓ Penyediaan APD yang sesuai (Permenakertrans 08/2010)
✓ Penyediaan makan-minum di tempat kerja (dapur, kantin, katering):
✓ Syarat air minum dan memasak memenuhi standar kesehatan
✓ Syarat dapur dan ruang makan
✓ Psh katering yg menyuplai wajib mendapat Rekomendasi dariDisnaker setempat
✓ Tata ruang, kebersihan dan kesehatan tempat kerja (house keeping)
✓ Fasilitas emergency respons (sistim tanggap darurat)
38Sudi A Kemnaker RI @2020
❑ Meliputi program/kegiatan/upayakesehatan:✓ Preventif✓ Promotif✓ Kuratif✓ RehabilitatiFYang dilaksanakan berbasis risiko
kesehatan kerja (health hazard)
4. Program / kegiatan kesehatan kerja
39Sudi A Kemnaker RI @2020
Dijalankan melalui PenyelenggaraanPelayanan Kesehatan Kerja(Permenakertrans 03/1982 & KepdirjenPPK 22/2008)
Pengendalian Resiko K3
KE
HA
ND
AL
AN
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya
Tempat kerja / Pekerjaan
Aman (Mengurangi
Bahaya)
Substitusi Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Perancangan Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih
Aman
Administrasi Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda
Bahaya, Rambu, Poster, Label Tenaga Kerja Aman
(Mengurangi Paparan)
Alat Pelindung Diri Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja
PE
RL
IND
UN
GA
N
Sudi A Kemnaker RI @2020 40
❑ Pemenuhan persyaratan kelembagaan & Fasilitas kesehatan kerja:
➢ Struktur organisasi atau kepengurusan penyelengaraan Pelayanan Kesehatan Kerja→ sebagai bagian/terintegrasi dalam P2K3
➢ SK pengesahan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja atau MOU ttg Penyelenggaraan Ply Kesehatan Kerja dg pihak ketiga;
➢ Rekomendasi dari Disnaker ttg Psh Catering yg memenuhi syarat K3
➢ Sertifikat kelayakan air minum dan air untuk masak
➢ Perlu adanya Tim P2-Covid19 di Tempat Kerja?
❑ Dokumen kebijakan khusus:
➢ Kebijakan perlindungan pekerja dari HIV & AIDS
➢ Kebijakan perlindungan pekerja dari NARKOBA
➢ Perlu adanya kebijakan perlindungan dari Covid-19?
41Sudi A Kemnaker RI @2020
Dokumen Hasil Pelaksanaan Norma Kesehatan Kerja dalam Penerapan SMK3
❑ Dokumen pemenuhan kompetensi/persyaratan personil
➢ SKP Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja bagi:
✓ Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja
✓ Dokter yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (dokter di psh atau di PJK3)
➢ Sertifikat Hiperkes/Kesehatan Kerja dari Kemenaker bagi dokter dan paramedis pelaksana Pelayanan Kesehatan Kerja (yg di perusahaan maupun di pihak ketiga)
➢ Sertifikat Pelatihan bagi Petugas P3K di Tempat Kerja dari Kemenaker
➢ Lisensi petugas P3K di Tempat Kerja dari Disnaker setempat
➢ Surat keterangan bebas penyakit menular (TB, Typhoid, cacingan) bagi petugas food handler (penjamah makan)
➢ Sertifikat/keterangan telah mengikuti pelatihan ttg Higiene dan Sanitasi pengelolaan makan bagi petugas food handler
➢ Perlu SDM terlatih program P2-Covid19 di Tempat Kerja?
42Sudi A Kemnaker RI @2020
❑ Dokumen Pelaporan Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan Kesehatan Kerja
✓ Laporan hasil penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja→ ke
Disnaker setempat dan Kementerian Naker
✓ Laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (Awal, Berkala dan
Khusus bila ada);
✓ Laporan hasil pengujian faktor bahaya lingkungan kerja→ ke Disnaker
setempat dan Kementerian Naker
✓ Laporan kasus keracunan makan di tempat kerja (bila ada)
✓ Perlu laporan hasil pelaksnaan P2-Covid19 di Tempat Kerja?
43Sudi A Kemnaker RI @2020
❑ Dokumen tindak lanjut hasil pemeriksaan kesehatan tenagakerja
➢ Dokumen hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sesuai potensibahaya kesehatan di tempat kerja (misal: hasil pemeriksaan audiometri, spirometri, pemeriksaan laboratorium monitoring biologis, pemeriksaanpenunjang lainnya)
➢ Dokumen analisa hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang dihubungkan dengan hasil pengujian lingkungan kerja
➢ Laporan kasus PAK atau diduga PAK (kalau ada)
➢ Dokumen hasil tindak lanjut terhadap kasus PAK (kalau ada)
➢ Dokumen hasil tindak lanjut terhadap kasus terkait status Covid19 diTempat Kerja?
44Sudi A Kemnaker RI @2020
Program Gerakan Pekerja Sehat (GPS)
19
1) Pemeriksaan dini penyakit
2) Program olah raga di tempat
kerja
3) Program bebas asap rokok di
tempat kerja
4) Penyediaan ruang laktasi di
tempat kerja
Sudi A Kemnaker RI @2020 45
Pola makan sehat:
✓ Kalori sesuai kebutuhan
✓ Banyak serat→ sayur dan
buah
✓ Rendah KARBOHIDRAT-
GARAM-LEMAK (KGL)
✓ Gizi seimbang
Tujuan:
➢ mencegah penyakit kronis →meningkatkan derajat kesehatan→ agar hidup
berkualitas & produktif
➢ Mencegah stunting dan menjaga kesehatan bayi/balita→ untuk generasi sehat dan
unggul
TUJUAN PENERAPAN SMK3 Pasal 2 PP 50/2012
a. meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
46Sudi A Kemnaker RI @2020
▪Wajib bagi perusahaan yang: memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus)
orang; atau
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
▪ Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
▪ Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan perUU, konvensi atau standar internasional
47
Pasal 5
Sudi A Kemnaker RI @2020
5 PRINSIP PENERAPAN SMK3Pasal 6 PP 50/2012
5.
Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja
SMK3
4.
Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja
3.
Pelaksanaan
Rencana K3
2.
Perencanaan K3
1.
Penetapan
Kebijakan
Peningkatan
berkelanjutan
48Sudi A Kemnaker RI @2020 48
1. Pembangunan dan terjaminnya
pelaksanaan komitmen;
2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana
K3;
3. Pengendalian perancangan dan peninjauan
kontrak;
4. Pengendalian dokumen;
5. Pembelian dan pengendalian produk;
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. Standar pemantauan;
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. Pengeloalaan materaial dan
perpindahannya;
10. Pengumpulan dan penggunaan data;
11. Pemeriksaan SMK3;
12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
12 Elemen Audit SMK3
1. Penetapan Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan Rencana K3
4. Pemantauan dan evaluaasi
kinerja; dan
5. Peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.
5 Prinsip Penerapan SMK3
Sudi A Kemnaker RI @2020 49
ASPEK KESEHATAN KERJA DALAM PENERAPAN SMK3
1. Penetapan Kebijakan• Penyusunan Kebijakan :
• Melakukan tinjauan awal kondisi K3
• Dalam bidang kesehatan kerja ➔ masukandari SDM Kesehatan Kerja.
• Kebijakan khusus :
• Terkait program kesehatan kerja : kebijakan HIV-AIDS, P4GN, COVID-19 di tempat kerja.
Sudi A Kemnaker RI @2020 50
“Perusahaan perlu merumuskan
kebijakan K3 serta menjamin
komitmennya terhadap penerapan
SMK3”
2. Perencanaan K3• Menyusun rencana K3 sesuai UU No. 1 tahun 1970:
• Dalam bidang kesehatan kerja sesuai Permenakertrans No. 03/Men/1982 : Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja.
• Mengikutsertakan pihak terkait di perusahaan: • Dokter Kesehatan Kerja
• Ahli K3
• Paramedis
• Petugas First Aider
• Dll
PERAN DOKTER KESEHATAN KERJA DALAM PENERAPAN SMK3
Sudi A Kemnaker RI @2020 51
3. Pelaksanaan Rencana K3 (Dalam Bidang Kesehatan Kerja) :• Sarana dan prasarana :
• Pelayanan Kesehatan Kerja (Permenakertrans 03/1982)
• Menunjuk SDM yang kompeten dan berwenang di bidangK3:• Dokter Kesehatan Kerja dan Paramedis perusahaan
• Pelaksanaan/Programs• Upaya kesehatan kerja komprehensif (pemenuhan syarat-syarat
K3, Tugas Pokok Pelayanan kesehatan kerja).
• Dipimpin dan dijalankan oleh Dokter Kesehatan Kerja (ps. 5 Permenakertrans No. 03/1982)
• Protokol kesehatan Covid19?
PERAN DOKTER KESEHATAN KERJA DALAM PENERAPAN SMK3
Sudi A Kemnaker RI @2020 52
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3:• Pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal K3
• Dilakukan SDM kompeten : dokter kesehatan kerja
• Dapat menggunakan jasa pihak lain : PJK3 bidang kesehatan kerja ➔ Dokter Kesehatan Kerja
PERAN DOKTER KESEHATAN KERJA DALAM PENERAPAN SMK3
Sudi A Kemnaker RI @2020 53
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 :• Peninjauan terhadap : kebijakan, perencanaa,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
• Untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
• Dari hasil kajian pelayanan kesehatan kerja (lingkungan kerja, kecelakaan kerja, PAK dll)
PERAN DOKTER KESEHATAN KERJA DALAM PENERAPAN SMK3
Sudi A Kemnaker RI @2020 54
Penilaian Kriteria Pemenuhan
❑ Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.→ akibat KK/PAK dan
penyakit lainnya termasuk Covid-19
❑ Kategori Mayor
✓ Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan→ termasuk dlm hal protokol kesehatan-Covid19
✓ Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
✓ Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa
lokasi.
❑ Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya →
termasuk dalam penerapan regulasi terkait Covid19 di tempat kerja55
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3
Sudi A Kemnaker RI @2020
NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI (Seluruh
tingkat awal dan transisi)
TINGKAT LANJUTAN (Seluruh
tingkat awal, transisi dan lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan
komitmen
1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5,
1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4,
1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9
1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1,
1.4.2
1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
1.4.11
2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1,
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1,
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7,
6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1,
6.8.2
6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2,
6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1,
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5
7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5,
7.1.6, 7.1.7, 7.4.2
7.3.1, 7.3.2
8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan
perpindahannya
9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1,
9.3.3, 9.3.4
9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1,
10.2.2
10.1.3, 10.1.4
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3
12 Pengembangan keterampilan dan
kemampuan
12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5,
12.1.6, 12.3.2, 12.4.1
12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3
56Sudi A Kemnaker RI @2020
Tingkat Penilaian Penerapan SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk tingkat penilaian penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84% termasuk tingkat penilaian penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100% termasuk tingkat penilaian penerapan memuaskan
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3
57Sudi A Kemnaker RI @2020
Sanksi
UU 13 Th 2003Pasal 190:• Ayat (1)
Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan sanksi administratif ataspelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal45 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal48, Pasal 87, Pasal , Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
58Sudi A Kemnaker RI @2020
Pasal 190:Ayat (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :
a. teguran;b. peringatan tertulis;c. pembatasan kegiatan usaha;d. pembekuan kegiatan usaha;e. pembatalan persetujuan;f. pembatalan pendaftaran;g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;h. pencabutan ijin.
Ayat (3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri.
Pencegahan Covid-19 di Perusahaan
Promosi Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Di
Perusahaan
Penerapan Hygiene Dan
Sanitasi Perusahaan
Pemeriksaan Suhu Pada
Tamu Dan Pekerja
Physical Distancing
Penggunaan APD Penyuluhan atau Pembinaan
tentang Covid-19
Dalam hal terdapat pekerja/buruh beresiko dan
diduga atau mengalami sakit Covid-19 maka dilakukan
langkah-langkah penanganan sesuai dengan standar &
Protokol KesehatanSudi A Kemnaker RI @2020 59
Perusahaan Harus Produktif Tetapi Tetap Aman Beradaptasi dengan Covid-19
Melalui Perencanaan Keberlangsungan Usaha
Bahwa Amanat Pasal 3 Undang-
Undang No 1 Tahun 1970, Untuk
Mencegah dan Mengendalikan
Timbulnya Penyakit Akibat Kerja baik
Fisik maupun Psikis, Keracunan, Infeksi
dan Penularan
Bahwa untuk itu perlu ditetapkan
Pedoman Penyusunan Perencanaan
Keberlangsungan Usaha Dalam
Menghadapi Pandemi Penyakit
Bahwa Pandemi Covid-19 dapat
memberikan pengaruh di Bidang
Ketenagakerjaan, Sosial serta
EkonomiSudi A Kemnaker RI @2020 60
Tahap 1
MengenalPrioritas Usaha
Tahap 2
Identifikasi RisikoPandemi
Tahap 3
PerencanaanMitigasi Risiko
Pandemi
Tahap 4
Identifikasi ResponDampak Pandemi
Tahap 5
Merancang danMengimplementasik
an PerencanaanKeberlangsungan
Usaha
Tahap 6
Mengkomunikasikan PerencanaanKeberlangsungan
Usaha
Tahap 7
Uji PerencanaanKeberlangsungan
Usaha
TUJUH (7) TAHAPAN PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBERLANGSUNGAN
USAHA MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
Sudi A Kemnaker RI @2020 61
Menyediakan Panduan Aman Kembali Bekerja Pasca
WFH
Hygiene Perorangan Atau Kebersihan Perorangan, Seperti Menerapkan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Mencuci Tangan Dengan Air Mengalir Dan
Sabun Setiap Kali Menyentuh Benda Di Tempat Umum Atau Yang Telah
Disentuh Orang Lain, Etika Batuk
Hygiene dan sanitasi perusahaan, meliputi ; hygiene
lingkungan, peralatan kerja, ventilasi tempat kerja,
APD
Aktivitas perjalanan dari rumah ke
tempat kerja
Aktivitas sebelum memasuki ruang kerja (pemeriksaan suhu, pencatatan
keluar masuk, menghindari kerumunan, promosi hygiene)
Aktivitas Dalam Tempat Kerja (Peralatan Kerja, Ventilasi,
Ruang Rapat Dan Perjalanan Dinas, Ruang Ganti, Kamar
Mandi, Kantin)
Aktivitas perjalanan kembali ke rumah
Menghadapi Pemasok & Pelanggan
7
Sudi A Kemnaker RI @2020 62
4 Mewajibkan Program JKK guna perlindunganCovid-19 Akibat Kerja
Sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 7 tahun 2019 tentang Penyakit akibat kerja.
Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
2. Tenaga Non Kesehatan (PetugasLaundry, Catering, Security,
Pemulasaraan Jenazah, Dll) PadaTempat Kerja Rumah Sakit Atau
Fasilitas Lainnya Yang MelakukanPenanganan Covid-19,
Dapat DikategorikanSebagai Penyakit Akibat
Kerja, Dibuktikan AdanyaHubungan Langsung Antara Paparan Faktor Biologi Yang
Muncul Akibat AktivitasPekerjaan Dengan PenyakitYang Dialami Oleh Pekerja
Penyaki AkibatKerja (PAK)
Jenis Pekerjaan Yang Berpotensi Dan Berisiko
Mengalami Covid-19, Penyakit Akibat Kerja Seperti :
Sudi A Kemnaker RI @2020 63
Tips SINGKAT menghadapi wabahCovid-19
1. Jaga dan tingkatkan daya tahan tubuh sec fisik, mental, sosial dan spiritual:
a. Pola hidup bersih dan sehat
b. Makan bergizi dg menu seimbang
c. Rutin olah raga & berjemur walaupun di rumah saja/WFH
d. Tingkatkan ibadah dan amal kebaikan lainnya.
e. Minum suplemen yang berkualitas dan sesuai kebutuhan.
2. Terapkan protokol/SOP kesehatan terkait Covid-19 dan protokol/SOP terkait lainnya.
3. Tetap optimis dan selalu berfikir positif bhw kita sdg menghadapiujian dan akan mjd manusia yg lebih kuat dan berkualitas setelah lulus ujian ini.
Sudi A Kemnaker RI @2020 64
➢ Mari kita atasi bersama Covid-19 yang menular
secara berantai..
➢ Kita semua harus berperan dan mengajak peran
semua secara berantai agar mata rantai penularan
Covid-19 segera terputus..
➢ Mulai dari diri kita, keluarga, lingkungan RT/RW,
tempat kerja, tempat ibadah, dll..
➢ Tingkatkan cara hidup bersih dan sehat buat diri,
orang lain, serta lingkungan...
Bersama Memutus Mata Rantai Penularan Covid-19(Sudi Astono, 2020)
Sudi A Kemnaker RI @2020 65
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Sudi A Kemnaker RI @2020
66