Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

112
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA KENDARI SKRIPSI OLEH : ANITA HERDIANTI RACHMAN B1C1 06 012 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HALUOLEO

Transcript of Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Page 1: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA

KENDARI

SKRIPSI

OLEH :

ANITA HERDIANTI RACHMAN

B1C1 06 012

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

Page 2: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. KARYA LANCAR MANDIRI DINAMIKA KENDARI

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Haluoleo

Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam menyelesaikan Progran Sarjana

Oleh

ANITA HERDIANTI RACHMAN

B1C1 06 012

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

Page 3: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anita Herdianti Rachman

NPM : B1C1 06 012

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 2011

Yang membuat pernyataan,

Anita Herdianti Rachman

Page 4: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi oleh : Anita Herdianti Rachman ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Kendari, 2011

Pembimbing I,

H. Ishak Awaluddin, S.E.,M.Si.,AkNip. 19590529 198603 1 002

Kendari, 2011

Pembimbing II,

Sitti Nurnaluri, S.E.,M.SiNIP. 19800410 200604 2 001

Page 5: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi oleh : Anita Herdianti Rachman ini telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 08 Juli 2011, berdasarkan SK. Dekan Fakultas Ekonomi No. 1799/UN29.2/PP/2011. Dan dinyatakan lulus dihadapan komisi penguji yang terdiri dari:

Dewan penguji :

H. Ishak Awaluddin, S.E.,M.Si.,Ak KetuaNIP. 19590529 198603 1 002

H. Andi Basru Wawo, S.E.,M.Si.,Ak Sekretaris/AnggotaNIP. 19570312 198703 1 002

Emillia Nurdin, S.E.,M.Si AnggotaNIP. 19770201 200112 2 002

Sitti Nurnaluri, S.E.,M.Si AnggotaNIP. 19800410 200604 2 001

Mengetahui/MengesahkanKetua Jurusan Akuntansi

H. Arifuddin Mas’ud, SE.,M.Si.,Ak.NIP. 19680426 199512 1 001

Page 6: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

ABSTRAK

Anita Herianti Rachman, 2011. Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Program Sarjana, Universitas Haluoleo. Pembimbing I: H. Ishak Awaluddin, SE.,M.Si.,Ak. Pembimbing II: Sitti Nurnaluri, SE.,M.Si.

Perusahaan didirikan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk dipertahankan kelangsungan hidup usahanya. Tentu saja kelangsungan usaha ini dapat terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran, dan dapat menarik pangsa pasar. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan mempelajari sistem penjualan, karena penjualan merupakan sumber penghasilan bagi perusahaan. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan penjualan adalah dengan menggunakan sistem penjualan kredit. Untuk mencapai tujuan tersebut, pimpinan perusahaan membutuhkan suatu sistem untuk dapat membantu mengadakan pengendalian intern yang dapat memberi informasi sejauh mana kemajuan perusahaan yang telah dicapai, serta dapat mempertanggungjawabkan kekayaan perusahaan yang diserahkan padanya. Atas dasar kondisi di atas dipandang perlu untuk mengetahui penerapan sistem penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari. Apakah Sistem Akuntansi Penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari telah memenuhi Sistem Pengendalian Intern yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari sudah cukup baik namun perlu dilakukan pencatatan ke dalam jurnal penjualan dan buku besar pada bagian akuntansi.

Kata Kunci : Sistem Akuntansi, Penjualan Kredit.

Page 7: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

ABSTRACT

Anita Herdianti Rachman, 2011. Credit Application Sales Accounting System At PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari. Thesis. Accounting Department, Graduate Program, University of Haluoleo. Mentors I: H. Ishak Awaluddin, SE.,M.Si,Ak. Supervising II: Sitti Nurnaluri, SE., M.Si.

Sales is one important aspect of a company. Management companies that are less well will hurt the company because it can impact on profitability, and ultimately may reduce earnings. Each company has a different system of doing business. In general, companies must have the right systems in all aspects of the slayings. A good system is one of the keys in the control. Companies are always trying to improve the company's revenue as well. One of the ways used to increase sales is by using System Credit Sales.

The study was conducted to determine the application of the accounting system of credit sales at PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari, using descriptive analysis method. The study conducted showed that the accounting system of credit sales at PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari of Turkey's good enough but need dilakuakan records into the sales journal and general ledger accounting in part.

Keywords: Accounting Systems, Credit Sales.

Page 8: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SAW untuk segala berkat, karunia dan ridha-

Nya yang terus mengalir dalam kehidupan penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “ Penerapan Sistem Akuntansi

Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari” sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan program strata 1 (S1) pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyaknya hambatan dan

tantangan yang dihadapi. Namun, hambatan dan tantangan tersebut dapat teratasi

berkat motivasi dan kerjasama dari berbagai pihak yang kesemuanya atas izin

Tuhan Yang Maha Pengasih. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada

Bapak H. Ishak Awaluddin, SE,M.Si,Ak selaku Pembimbing I dan Ibu Sitti

Nurnaluri, SE,M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan

arahan dan bimbingan mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai pada

penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sangat mendalam secara khusus kepada kedua

orang tua saya tercinta, Papa Abd. Rachman Supu dan Mama Nurming, BA.

Terima kasih atas bimbingan, arahan, motivasi dan bantuannya, baik moril dan

materil. Untuk suamiku Agusman dan putraku Muh.Anugrah Saputra serta

keluarga besarku tercinta terima kasih untuk doa, bantuan, motivasi dan

pengertiannya.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, MS, selaku Rektor Universitas

Haluoleo.

2. Bapak H. Halim, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Haluoleo.

3. Bapak H. Arifuddin Mas’ud, SE, M.Si.,Ak, selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo.

Page 9: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

4. Ibu Satira Yusuf, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Haluoleo.

5. Bapak dan ibu dosen penguji yang dengan sabar dan penuh pengertian

telah memberikan arahan serta masukan sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Pimpinan serta staf PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Untuk seluruh staf Jurusan Akuntansi yang telah membantu dalam segala

pengurusan berkas-berkas sehingga skripsi ini dapat selesai.

8. Keluargaku tercinta, tante ira, veny ade spu2Q thank’s buat semuanya…..

9. Sahabat-sahabatku tersayang “ The Ankcer “ (Eny, Che’x, Nita, Reza,

Riky, Ranggi) juga buat Litha, Mirwan dan Diana. Terima kasih atas

semangat dan dukungan yang diberikan serta kebersamaan kita selama ini.

Love u all….

10. Semua teman-teman akuntansi 2006 yang sama-sama berjuang dalam

perkuliahan, Anty, Feby, Fiki, Ime, Dwi, Pepi, Dian, Icha, Rhea, Aisyah,

Any, Kiki, Rina, Aliman, Yuyu, Fury, Indy, Mimi,dan teman-teman

lainnya yang tidak sempat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk

semua semangat dan doanya. Kebersamaan kita sangat berkesan. Sukses

untuk kalian semua…

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan dorongan, semangat dan motivasi bagi penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan Skripsi ini,

namun penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal

itu disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan sempitnya pengalaman

penulis. Harapan penulis semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca demi

kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Kendari, Juli 2011

Penulis

Page 10: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii

HALAMAN KEASLIAN TULISAN.................................................................... iv

ABSTRAK............................................................................................................ v

ABSTRACT.......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR........................................................................................... vii

DAFTAR ISI......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTRAR SKEMA............................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................ 11.2 Rumusan Masalah........................................................................... 51.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 51.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 51.5 Ruang Lingkup................................................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu....................................................................... 72.2 Pengertian Sistem dan Prosedur...................................................... 72.3 Pengertian Sistem Akuntansi.......................................................... 102.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.......................................... 102.5 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit.............................. 112.6 Definisi dan Komponen Pengendalian Intern................................. 122.7 Tujuan Pengendalian Intern............................................................ 162.8 Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit................................ 19 2.8.1 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem........................ 19 2.8.2 Dokumen yang Digunakan................................................... 21 2.8.3 Catatan akuntansi Yang Digunakan...................................... 22 2.8.4 Unit Organisasi Yang Terkait............................................... 23

Page 11: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

2.8.5 Unsur Pengendalian Intern.................................................... 24 2.8.6 Bagan Alir Dokumen dari Sistem Pengendalian Intern........ 26

...............................................................................................................................2.9 Kerangka Pikir................................................................................ 34

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian.............................................................................. 363.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data............................................................................... 363.2.2 Sumber Data........................................................................... 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 373.4 Metode Analisis.............................................................................. 383.5 Definisi Operasional....................................................................... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan......................................................... 394.2 Struktur Organisasi......................................................................... 414.3 Tugas dan Wewenang Masing-masing Fungsi .............................. 434.4 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penjualan Kredit...... 464.5 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Kredit......... 474.6 Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit............................................................................. 484.7 Bagian Atau Fungsi Yang Terkait Dalam Penjualan Kredit........... 494.8 Unsur-Unsur Pengendalian Intern Dalam System Penjualan Kredit...........................................................................................................504.9 Uraian Bagan Alir Dalam System Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari................................................. 514.10 Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari............................................... 56...............................................................................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan........................................................................................ 665.2 Saran................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan Per Desember 2010................................................... 4

Page 13: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Pikir Penelitian................................................................. 35

Skema 4.1 Struktur Organisasi PT. KLMD Kendari......................................... 42

Skema 4.2 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri

Dinamika Kendari............................................................................ 54

Skema 4.3 Alternatif Penerapan Sistem Penjualan Kredit Pada PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari.................................................. 63

Page 14: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa

pasar. Hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan.

Perusahaan adalah suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan berjalan yang tidak

dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya.

Perusahaan didirikan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk

dipertahankan kelangsungan hidup usahanya.

Perusahaan banyak melakukan usaha untuk mencapai tujuannya itu.

Perusahaan harus tetap berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya di

masa yang akan datang. Usaha yang dilakukan pasti memiliki kemampuan untuk

menghasilkan profit dan keuntungan. Perusahaan yang didirikan ada dua macam,

yaitu di bidang jasa dan manufaktur. Tentu saja kelangsungan usaha ini dapat

terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran, dan

dapat menarik pangsa pasar. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan

mempelajari sistem penjualan, karena penjualan merupakan sumber penghasilan

bagi perusahaan. Penjualan yang sukses adalah penjualan yang dapat menguasai

pangsa pasar. Dengan peningkatan penjualan maka laba yang akan diperoleh

Page 15: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

perusahaan akan meningkat serta perusahaan akan dapat melanjutkan

kelangsungan hidupnya.

Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah

perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang kurang baik akan merugikan

perusahaan karena dapat berimbas pada perolehan laba, dan pada akhirnya dapat

mengurangi pendapatan. Setiap perusahaan memiliki sistem berbeda dalam

melakukan usahanya. Secara umum perusahaan harus memiliki sistem yang tepat

dalam semua aspek yang dijalankannya. Sistem yang baik ini merupakan salah

satu kunci dalam pengendalian.

Kegiatan operasi perusahaan dapat dikatakan efektif bergantung pada

kebijakan manajemen. Pihak manajemen mengutamakan adanya pengendalian

intern, maka semua bagian dalam struktur organisasi pun akan mematuhi

kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Pemahaman terhadap

pengendalian intern merupakan unsur yang penting, sebab dengan pemahaman

tersebut aplikasi kunci-kunci pengendalian dapat diuraikan dalam melaksanakan

transaksi penjualan. Agar tujuan pengendalian dapat terpenuhi perlu adanya

pengendalian sistem penjualan.

Dalam aktivitas penjualan tidak hanya sekedar pekerjaan menjual saja, tapi

adalah dari awal bagaimana aktivitas penjualan tersebut dapat tercatat baik,

bagaimana memperoleh konsumen, kemudian mengadakan pemesanan, sampai

barang tersebut diterima oleh konsumen dengan puas tanpa adanya keluhan dari

konsumen.

Page 16: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Pada perusahaan jasa maupun manufaktur, penjualan sangatlah penting dan

merupakan salah satu roda penggerak dalam kelangsungan hidup usaha

perusahaan. Agar kegiatan penjualan dapat berjalan secara efektif, tujuan

perusahaan dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan, maka perlu

adanya pengendalian internal. Pengendalian ditetapkan agar kegiatan operasi

berjalan dengan efektif dan efisien, serta menjamin adanya keandalan mengenai

catatan laporan keuangan. Pengendalian intern sangat besar pengaruhnya atas

laporan keuangan. Dengan adanya pengendalian intern akan tercipta suatu sarana

untuk menyusun, mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan

transaksi perusahaan, yang secara tidak langsung dapat dijalankan dengan baik.

Evaluasi mengenai sistem pengendalian intern penjualan ini akan

memberikan informasi-informasi yang penting bagi perusahaan dalam

menjalankan usahanya dengan baik, dan dapat meningkatkan usahanya. Tentu saja

aktivitas penjualan akan menghasilkan produktivitas yang optimal jika diimbangi

oleh sistem pengendalian intern penjualan yang baik.(Mulyadi, 2002).

Sistem pengendalian intern ini dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen dan dewan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan

memadai mengenai pencapaian tujuan yaitu, keandalan pelaporan keuangan,

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi

operasi. Oleh karena itu diperlukan evaluasi mengenai sistem pengendalian intern

terhadap penjualan untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

serta tercapainya tujuan perusahaan.

Page 17: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika (KLMD) adalah sebuah perusahaan

dagang yang bergerak di bidang perdagangan motor, khususnya motor bermerek

Viar dengan berbagai type. Sejak awal berdirinya yaitu tahun 2007 hingga

sekarang, perusahaan ini berkonsentrasi pada penjualan motor viar dan suku

cadang viar dengan berbagai type. Adapun data penjualan PT. Karya Lancar

Mandiri Dinamika Kendari untuk bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Penjualan Per Desember 2010

No. TypeJumlah Penjualan

/Unit

1. Star Fit ZR 40

2. Star X 125 7

3. Star CX 16

4. Maxi Pro 3

5. VIX R 11

6. Karya 3

Total Penjualan 80

Sumber: PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari

Dari tabel 1.1 tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah

Penjualan PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika per 31 Desember 2010

berjumlah 80 unit yang terdiri dari penjualan Type Star Fit ZR terjual 40 unit,

Star X 125 terjual 7 unit, Star CX terjual 16 unit, Maxi Pro terjual 3 Unit, Fix

R terjual 11 Unit, dan Karya terjual 3 unit.

Page 18: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul “ Penerapan Sistem

Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika

Kendari “.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Apakah Sistem Akuntansi

Penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari telah

memenuhi Sistem Pengendalian Intern yang memadai ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan kredit pada

PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perusahaan agar memperoleh manfaat dari penerapan sistem dan prosedur

penjualan dalam memahami penilaian terhadap pengendalian intern

khususnya siklus penjualan pada perusahaan.

2. Bagi penulis,

Page 19: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Agar menambah wawasan serta pengetahuan tentang perkembangan ilmu

akuntansi dalam memahami penilaian terhadap pengendalian intern

khususnya siklus penjualan.

3. Bagi pembaca,

Kiranya dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti lain

yang berminat di bidang ini.

1.5 Ruang Lingkup

Agar penafsiran yang lebih luas terhadap sasaran penelitian ini dapat

dihindari, serta lebih memudahkan dalam penyelesaiannya maka perlu

dilakukan pembatasan terhadap masalah yang akan dibahas. Adapun masalah

tersebut adalah sistem akuntansi penjualan kredit pada PT. Karya Lancar

Mandiri Dinamika Kendari.

Page 20: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan judul ini

yang dapat dijadikan sebagai acuan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Christina Ramba dengan judul penelitian “ Evaluasi Penerapan Sistem dan

Prosedur Penggajian pada SPBU Ilham Samudera Unaaha “. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan pada

SPBU Ilham Samudera Unaaha belum memenuhi struktur pengendalian intern

yang memadai. Adapun persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian

ini adalah menerapkan sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan

prosedur yang berlaku umum. Perbedaan dari penelitian ini adalah terletak

pada lokasi penelitian dan data yang digunakan. Perbedaan lokasi dan data

yang diteliti ini yang akan menghasilkan informasi serta hasil penelitian yang

berbeda sesuai dengan keadaan perusahaan yang diteliti.

2.2 Pengertian Sistem dan Prosedur

Page 21: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001: 5) adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

pokok perusahaan.

Menurut Zaki Baridwan (1998: 3) sistem adalah suatu kerangka dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu

skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi

utama dari perusahaan. Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda,

unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi

dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Unsur-unsur yang mawakili suatu sistem secara umum adalah masukan

(input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Disamping itu semua

sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungam sekitarnya. Maka umpan

balik (feed-back) dapat berasal dari output tetapi juga berasal dari lingkungan

sistem yang dimaksud. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang

tentunya akan memiliki unsur-unsur ini.

Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami

lingkungan kita. Pendektan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

dari sudut pandangan sistem, yang berusaha menemukan unsur yang

membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap

unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem

dan proses system, sesorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu

sistem tidak tercapai.

Page 22: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Suatu sistem tentunya berkaiatan dengan prosedur, hal ini diperkuat oleh

pendapat Mulyadi (2001:5) yang mengemukakan bahwa : “Prosedur adalah

suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (1998: 3) adalah suatu uruturutan

pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam

terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Yang termasuk

dalam kegiatan klerikal yaitu menulis, menggandakan, menghitung, memberi

kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Jadi sistem

terdiri dari prosedur yang berantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Beberapa pengertian dan prosedur diatas, melibatkan orang-orang,

sumber daya, konsep-konsep dan prosedur yang mempunyai tujuan untuk

melaksanakan fungsi tertentu yang dapat diidentifikasikan guna mencapai

sasaran tertentu berdasarkan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan

kegiatan perusahaan.

Oleh karena itu suatu sistem perusahaan yang secara keseluruhan di

dalam suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan sistem-sistem yang lain

di dalam mendukung dan menunjang proses kegiatan operasional. Dari semua

sistem-sistem yang ada saling kontrol mengontrol sehingga dapat menciptakan

keharmonisan di dalam melakukan suatu pekerjaan rutin perusahaan.

Beritegrasikan untuk menciptakan atau menimbulkan suatu situasi atau tujuan

Page 23: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

dari suatu posisi keseimbangan dimana aktivitas-aktivitas diantara semua

kegiatan membantu pencapaian tujuan yang telah digariskan atau

kebijaksanaan perusahaan.

Sedangkan prosedur merupakan aturan kerja dari kegiatan yang terlibat

dalam sistem itu sendiri, yaitu keseluruhan proses kerja sama dari sekelompok

orang dalam melakukan suatu kegiatan yang didasarkan atas dasar

pertanggungjawaban dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan

sebelumnya. Jadi dalam prosedur ini tercipta sistem administrasi (pembukuan)

yang meliputi alat-alat untuk mengumpulkan data-data, membuat laporan serta

alat untuk pengawasan.

2.3 Pengertian Sistem Akuntansi

Pengertian sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan

(Mulyadi, 2001: 3).

Definisi akuntansi menurut Haryono Jusup (2001: 4) adalah suatu disiplin

yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Dari

pengertian tersebut sistem akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk

mengumpulkan, mengorganisir dan mengikhtisarkan tentang berbagai transaksi

perusahaan secara efisien yang digunakan untuk membantu manajeman dalam

menangani operasi perusahaanya. Unsur pokok sistem akuntansi adalah formulir,

Page 24: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan yang

dihasilkan.

2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Samiaji Sarosa (2009: 13) mendefinisikan sistem informasi akuntansi (accounting

information system) sebagai berikut:

“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data

sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat

keputusan”.

Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang,

catatan-catatan dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan data keuangan mereka. Karena setiap perusahaan mempunyai

kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan juga akan menggunakan

sistem akuntansi yang berbeda. Skala usaha akan menentukan sistem informasi

akuntansi (SIA) seperti apa yang dibutuhkan. Semakin besar skala suatu usaha

maka semakin banyak jenis dan kompleksitas proses bisnis yang terdapat di

dalamnya. Sistem informasi akuntansi (SIA) bisa berupa kertas dan alat tulis

(manual) maupun terkomputerisasi penuh (serba otomatis) atau kondisi di antara

keduanya (gabungan manual dan komputerisasi).

Menurut Nugroho Widjajanto (2001: 4-5) mendefinisikan sistem informasi

akuntansi sebagai susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk

komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan

Page 25: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang di butuhkan

manajemen.

2.5 Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001: 210) yaitu

penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang

sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu

perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Jadi dalam system

akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang mendukung dan kesemua unsur

tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut

sistem akuntansi penjualan kredit.

2.6 Definisi dan Komponen Pengendalian Intern

Sebelumnya istilah yang dipakai untuk pengendalian intern adalah sistem

pengendalian intern, sistem pengawasan intern dan struktur pengendalian intern.

Mulai tahun 2001 istilah resmi yang digunakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

adalah pengendalian intern (Sukrisno Agoes, 2004: 79).

George H. Bodnar & Wlliam S Hopwood (2000:201) mengatakan bahwa

“struktur pengendalian intern perusahaan secara rutin mengumpulkan dan

memproses informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, pemindahan

Page 26: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

otoritas, persetujuan, dan verifikasi”. Struktur pengendalian intern yang

digunakan suatu entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan

keuangan yang dihasilkan suatu entitas. Al Haryono Yusuf (2001:4) mengatakan

bahwa “untuk mengatasi hal seperti itu, dalam menjalankan perusahaan, manajer

harus mendelegasikan sebagian wewenangnya dan mengandalkan prosedur-

prosedur pengendalian intern”.

IAI (2001: 319.2) mendefinisikan pengendalian intern yang dikutip oleh

Sukrisno Agoes (2004: 79) sebagai berikut:

“Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan

pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.

Pengendalian Intern menurut Committee of Sponsoring Organizations of

the Treadway Commission (COSO) yang dikutip oleh Akmal (2007: 24) yaitu:

“Pengendalian intern adalah proses yang dilakukan oleh manusia (dewan direksi,

manajemen dan pegawai) yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang

masuk akal/memadai untuk mencapai tujuan berikut ini: (a) keandalan informasi,

(b) ketaatan pada peraturan yang berlaku, dan (c) efisiensi dan efektivitas

operasi.”

Menurut Nugroho Widjajanto (2001: 18-19) menjelaskan bahwa:

pengendalian intern adalah suatu system pengendalian yang meliputi struktur

Page 27: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan

dengan tujuan untuk:

a. Mengamankan aktiva perusahaan,

b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi,

c. Meningkatkan efisiensi, dan

d. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran

organisasi.

Agar dapat berjalan dengan baik, menurut Nugroho Wijajanto (2001:18)

suatu sistem pengendalian intern harus memiliki unsur-unsur pokok sebagai

berikut :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan

biaya.

3. Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi

setiap unit organisasi.

4. Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung jawab yang di

pikulnya.

Menurut Sukrisno Agoes (2004: 79-80) pengendalian intern terdiri dari

lima komponen yang saling terkait. Lima komponen tersebut yaitu:

1. Lingkungan pengendalian. Menetapkan corak suatu organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan

Page 28: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

intern, menyediakan disiplin dan struktur.

2. Penaksiran risiko. Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang

relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

3. Aktivitas pengendalian. Kebijakan dan prosedur yang membantu

menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

4. Informasi dan komunikasi. Pengidentifikasian, penangkapan dan

pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan. Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian

intern sepanjang waktu.

Lebih lanjut Sukrisno Agoes (2004:84) mengatakan bahwa ada tiga

cara yang bisa digunakan untuk memahami dan melakukan evaluasi

terhadap pengendalian intern:

1. Internal control questionnaires.

Cara ini paling banyak digunakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP),

karena dianggap lebih sederhana dan praktis. Pertanyaan-pertanyaan

dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y), Tidak (T).

2. Flow chart

Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam sistim dan prosedur

dari suatu unit usaha, misalnya dalam flow chart untuk sistim dan

prosedur pembelian, utang dan pengeluaran kas, digambarkan arus

Page 29: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

dokumen mulai dari permintaan pembelian (purchase requisition), order

pembelian (purchase order) sampai dengan pelunasan utang yang

berasal dari pembalian tersebut. Setelah flow chart dibuat, langkah

selanjutnya melakukan walk through, yaitu mengambil dua atau tiga

dokumen untuk mentest apakah prosedur yang dijalankan sesuai dengan

apa yang digambarkan dalam flow chart.

3. Narrative

Dalam hal ini, auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistim dan

prosedur akuntansi yang berlaku diperusahaan, misalnya prosedur

pengeluaran kas, sistim dan prosedur akuntansi yang berlaku di

perusahaan, misalnya prosedur pengeluaran kas. Cara ini biasa

digunakan untuk klien kecil yang pembukuannya sederhana.

2.7 Tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur-eksposur.

Organisasi tergantung pada beragam eksposur yang dapat menimbulkan

efek yang buruk bagi operasi perusahaan, dan hal ini dapat timbul terus

menerus.

George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2000:168) mengatakan

bahwa “Eksposur terdiri dari dampak keuangan potensial yang berlipat

ganda karena kemunculannya. Istilah ‘risiko’ sinonim dengan ‘probabilitas

kemunculan’.” Jadi eksposur adalah risiko dikalikan dengan konsekuensi

Page 30: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

keuangannya. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa eksposur melekat

dalam setiap organisasi dan dapat timbul karena berbagai sebab antara lain:

a) Biaya berlebihan

Biaya yang berlebihan akan mengurangi pendapatan. Pengeluaran

perusahaan mempunyai potensi akan lebih dari yang seharusnya.

Pembayaran barang yang dibeli untuk kepentingan perusahaan

mempunyai potensi semacam itu. Cek pembayaran distribusi kepada

pekerjaan yang tidak efektif, tidak efisien, atau keduanya. Produksi tidak

efisien diakibatkan oleh penggunaan bahan dan tenaga kerja secara

berlebihan. Pembelian aktiva secara berlebihan juga dapat terjadi. Biaya

untuk iklan atau perjalanan dinas yang dibesarkan, serta tagihan pajak

yang terlambat yang menyebabkan harus dilakukan pembayaran denda

atau bunga yang berkaitan.

b) Pendapatan Menurun

Pendapatan menurun akan mengurangi laba. Piutang tak tertagih dalam

penjualan kredit bisa melebihi seharusnya. Penjualan yang dikirimkan

kepada pelanggan tidak dicatat, dan sehingga tidak ditagih. Pelanggan

ditagih secara tidak benar dengan jumlah yang lebih kecil dari

seharusnya. Tagihan dapat hilang atau diikhtisarkan secara tidak benar

sebagai piutang dagang. Penjualan diretur atau dibatalkan karena

pengiriman order yang terlambat, pengiriman order berkualitas buruk,

atau pengiriman barang yang diorder secara tidak benar. Potongan

penjualan berlebihan timbul dengan alasan-alasan yang sama.

Page 31: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

c) Kehilangan Aktiva.

Aktiva dapat hilang karena pencurian, penipuan, atau kerusakan alamiah.

Perusahaan harus menangani aktivanya yang memiliki potensi hilang.

Aktiva dapat dihilangkan secara tidak diinginkan. Kas, persediaan, atau

peralatan secara tidak disengaja dihilangkan atau dirusak oleh karyawan

yang ceroboh atau bahkan oleh karyawan yang hati-hati. Kas,

persediaan, atau peralatan juga dapat dihilangkan atau dirusak dengan

sengaja oleh karyawan, termasuk juga manajemen.

d) Akuntansi yang tidak akurat

Kebijakan dan prosedur-prosedur akuntansi dapat mengandung

kesalahan, tidak tepat, atau sangat berbeda dari harapan. Kesalahan-

kesalahan dapat mencakup penilaian, ketepatan waktu, atau klasifikasi

transaksi. Kesalahan pencatatan dapat bersifat disengaja atau tidak

disengaja. Kesalahan-kesalahan berdampak pada informasi yang tidak

akurat bagi kepentingan keputusan manajemen dan menimbulkan

kesalahan yang material pada laporan keuangan.

e) Interupsi bisnis

Interupsi bisnis dapat terdiri dari kejadian-kejadian pada saat operasi

atau diakhir operasi suatu organisasi. Interupsi bisnis dapat ditimbulkan

oleh karena eksposur operasi yang berlebihan, tindakan kekerasan fisik,

atau kerusakan alamiah.

f) Sanksi wajib

Page 32: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sanksi wajib mencakup setiap hukuman yang timbul dari otoritas hukum

atau peraturan yang memiliki jurisdiksi atas perusahaan dan operasinya.

Organisasi harus meyakini bahwa aktivitasnya sesuai dengan hukum dan

peraturan-peraturan. Interupsi atas operasi bisnis yang normal dapat

terjadi oleh karena sanksi yang dikenakan oleh yang berwajib pada saat

perusahaan diketahui telah melakukan tindak kriminal.

g) Kerugian kompetitif

Kerugian kompetitif adalah ketidak mampuan organisasi untuk tetap

bertahan dalam pasar. Kerugian kompetitif dapat timbul dari kombinasi-

kombinasi eksposur di atas, dan juga dapat timbul dari keputusan

manajemen yang tidak efisien.

h) Penipuan dan Penggelapan

Penipuan dan penggelapan dapat dilakukan oleh orang dari luar

perusahaan maupun orang dari dalam perusahaan. Biaya yang

berlebihan, pendapatan yang menurun dan kerugian aktiva dapat

merupakan hasil dari penipuan dan kecerobohan.

2.8 Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayaranya

dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati

oleh kedua belah pihak. Adapun pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 33: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

2.8.1 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem

Menurut Mulyadi (2001: 219,220) jaringan prosedur yang membentuk

sistem akuntansi penjualan kredit meliputi:

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.

2. Prosedur persetujuan kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan

kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.

3. Prosedur pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada

pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman.

4. Prosedur penagihan

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan

mengirimkannya kepada pembeli.

5. Prosedur pencatatan piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan

ke dalam kartu piutang.

6. Prosedur distribusi penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan

menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

Page 34: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga

pokokproduk yang dijual dalam periode tertentu.

2.8.2 Dokumen yang digunakan

Menurut mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, dokumen yang

digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:

1. Surat order Pengiriman dan tembusanya

a. Tembusan Kredit (Credit Copy)

b. Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)

c. Surat Muat (Bill of loading)

d. Slip Pembungkus

e. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)

f. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow Up Copy)

g. Arsip Index Silang (Cross Index File Copy)

2. Faktur dan tembusanya

a. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)

b. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales JournalCopy)

c. Tembusan Analisis (Analisys Copy)

d. Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)

Page 35: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokuman pendukung yang

digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama

periode akuntansi tertentu.

4. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokuman sumber untuk dasar pencatatan

kedalam jurnal umum.

2.8.3 Catatan akuntansi yang digunakan

Menurut Mulyadi (2001: 218), catatan akuntansi yang digunakan adalah:

1. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik

penjualan tunai maupun kredit.

2. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang

perusahaan kepada tiap debiturnya.

3. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi

setiap jenis persediaan.

4. Kartu Gudang

Page 36: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat

mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.

5. Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama

periode tertentu.

2.8.4 Unit Organisasi yang terkait

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit organisasi yang

terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu:

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan,

mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan

tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi

order dari pelanggan.

2. Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan

memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

Page 37: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang

dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat

order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.

5. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan

kepada pelanggan.

6. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi

penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada

debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok

persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.

2.8.5 Unsur pengendalian intern

Menurut Mulyadi (2001: 221) unsur pengendalian intern dalam penjualan

kredit terdiri dari:

Page 38: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

1. Organisasi

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.

b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.

c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.

d. Transaksi penjualan kreidt harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,

fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.

b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit.

c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman.

d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan

potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan

penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut.

e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan

membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.

f. Pencatatan ke dalam Kartu Piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal

penerimaan kas dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi

dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur

penjualan, bukti kas masuk dan memo kredit)

g. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang

didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.

Page 39: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

3. Praktik yang sehat

a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaianya di

pertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.

b. Faktur penjualan bernomor urut tercatak dan pemakaianya di

pertanggung jawabkan oleh fungsi penagihan.

c. Secara periodik fungsui akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada

setiap debitur.

d. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening

kontrol piutang dalam buku besar.

4. Karyawan yang profesional

Kualitas karyawan ditentukan oleh tiga aspek, antara lain :

a. Pendidikan

b. Pengalaman

c. Ahlak

Pendidikan dan pengalaman berada pada satu sisi dimensi karena

bersifat saling mengisi. Pendidikan yang rendah dapat diisi oleh pengalaman

yang panjang. Sebaliknya, pengalaman yang pendek dapat diisi oleh

pendidikan yang sesuai dan panjang, meskipun dalam beberapa jenis

pekerjaan, pengalaman mutlak diperlukan.

2.8.6 Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit

Page 40: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Uraian bagan alir dokumen dari sistem akuntansi penjualan kredit antara lain

:

1. Bagan Order penjualan

a. Menerima order dari pelanggan.

b. Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan membuat

Surat Order Pengiriman dan faktur.

c. Mendistribusikan Surat Order Pengiriman lembar pertama dikirim ke

Bagian Gudang, lembar 2, 3, 4, 5 dikirim ke Bagian pengiriman,

lembar 6 ke bagian pelanggan, lembar 7 ke bagian kredit, lembar 8, 9

diarsipakan sementara menurut tanggal.

d. Menerima Surat Order pengiriman lembar 7 dan bagian kredit untuk

diarsipkan permanan menurut abjad.

e. Menerima Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dari bagian

pengiriman pada surat order pengiriman lembar 9.

f. Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dikirim ke bagian Penagihan.

2. Bagian Kredit

a. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 7 dari bagian Order

Penjualan dilakukan pemeriksaan status kredit.

b. Memberikan otorisasi kredit.

c. Surat Order Pengiriman lembar 7 dikembalikan ke bagian order

penjualan.

Page 41: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

3. Bagian Gudang

a. Berdasarkan Surat Order Pengiiman lembar 1, dilakukan penyiapan

barang.

b. Barang yang telah disiapkan kemudian dilakukan penyerahan

barang.

c. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1, maka direkap ke

dalam kartu gudang.

d. Bersama dengan barang, Surat Order Pengiriman lembar 1 dikirim

ke bagian pengiriman.

4. Bagian Pengiriman

a. Surat Order Pengriman dan barang yang diterima secara bersama

dari bagian gudang serta Surat Order Pengiriman lembar 2, 3, 4, 5.

b. Menempel Surat Order Pengiriman lembar 5 pada pembungkus

barang sebagai slip pembungkus.

c. Menyerahkan barang kepada perusahaan angkutan.

d. Mengembaliakn Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 ke bagian Order

Pengiriman dan lembar 3 diserahkan ke perusahaan pengangkutan.

e. Surat Oder Pengiriman lembar 4 diarsipkan secara permanen

menurut nomor urut.

5. Bagian Penagihan

Page 42: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

a. Menurut faktur berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2

yang diterima dari bagian order Penjualan.

b. Mengirim Faktur lembar 1 ke pelanggan.

c. Mengirim Faktur 2 bersama Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2

ke bagian piutang.

d. Mengirimkan Faktur lembar 3 ke bagian kartu persediaan.

e. Mengirimkan Faktur lembar 4 ke bagian jurnal.

f. Mengirimkan Faktur lembar 5 ke Wiraniaga.

6. Bagian Piutang

a. Faktur yang diterima dari Bagian Penagihan dibuat rekap ke dalam

kartu piutang.

b. Faktur dan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan surat Muat lembar

2 diarsipkan permanen menurut nomor urut.

7. Bagian Kartu Persediaan

a. Berdasrkan faktur lembar 3, merekap ke kartu persediaan dan faktur

tersebut diarsipkan permanen sesuai nomor urut.

b. Berdasarkan kartu persediaan dibuat rekapitulasi harga pokok

penjualan secara periodik.

c. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan membuat bukti

memorial.

Page 43: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

d. Bukti memorial dan rekapitulasi tersebut dikirim ke bagian jurnal.

8. Bagian Jurnal

a. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorial direkap ke

dalam jurnal umum dan diarsipkan menurut nomor urut.

b. Faktur lembar 4 direkap ke dalam jurnal penjualan kemudian

diarsipkan.

Page 44: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Page 45: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Page 46: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Page 47: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Mulyadi (2001: 231)

2.9 Kerangka Pikir

Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan

secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak

menghadapi suatu masalah yang berarti karena begitu barang atau jasa dijual

maka kas akan langsung diperoleh. Namun untuk penjualan kredit, perusahaan

akan menunggu beberapa waktu untuk memperoleh kas tersebut bahkan

perusahaan dapat mengalami kehilangan uang kas tersebut karena

pembeli/pelanggan lalai untuk membayarnya.

Dalam melaksanakan penjualan kredit tersebut diperlukan system

pengandali agar kas yang diperoleh perusahaan tidak hilang karena

pembeli/pelanggan lalai untuk membayarnya dan juga dengan adanya system

pengendalian intern dalam perusahaan dapat menghindarkan perusahaan dari

penyelewengan dan penggelapan oleh karyawan yang mungkin saya bisa terjadi.

Page 48: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem & Prosedur Penjualan Kredit

Bagian yang Terkait Formulir Narasi Flow chart

Metode Analisis Metode Deskriptif

Unsur SPI :Struktur OrganisasiOtorisasi dan ProsedurPraktek yang SehatKaryawan yang Profesional

Perusahaan

Rekomendasi

Berdasrkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari untuk membuktikan apakah

system akuntansi penjualan kredit yang diterapkan telah memadai sesuai dengan

prosedur yang berlaku umum dengan menggunakan alat analisis deskriptif.

Adapun kerangka pikir tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk skema

sebagai berikut :

Skema 2.1

Kerangka Pikir

Page 49: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini yaitu sistem akuntansi

penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika (KLMD) yang

terletak di Jln. Ahmad Yani No. 140 Kendari.

3.2 Jenis dan sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a) Data Kualitatif, yaitu data yang berupa penjelasan / pernyataan yang

tidak berbentuk angka yang diperoleh dari PT. Karya Lancar

Page 50: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Mandiri Dinamika Kendari, misalnya seperti data tentang kebijakan

akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan serta struktur organisasi

perusahaan.

b) Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka, seperti data

penjualan, dan laporan keuangan perusahaan.

3.2.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a) Data Primer yaitu jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti mengenai prosedur akuntansi serta kebijakan perusahaan

dan data penjualan perusahaan.

b) Data Sekunder yaitu laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh

perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Interview

Metode ini berupa tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak

yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian ini.

b. Observasi

Page 51: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Bentuk metode ini merupakan pengamatan secara langsung pada

keadaan yang sebenarnya di perusahaan, meliputi aktivitas perusahaan

dalam pengadaan persediaan dan juga mengkonfirmasi kebenaran data

yang diperoleh dari interview dan dokumentasi.

c. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan

melakukan pencatatan dokumen yang berupa formulir-formulir yang

dimiliki oleh perusahaan untuk mendukung objek yang diteliti.

3.4 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis

deskriptif. Metode ini merupakan penyajian data yang berasal dari masalah

yang dihadapi perusahaan, dari masalah-masalah itu dilakukan analisis dengan

menggunakan pendekatan yang didasarkan pada teori-teori yang ada.

3.5 Definisi Operasional

1. Penjualan Kredit adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari untuk memuaskan

kebutuhan/keingginan pelanggan guna mendapatkan laba dimana

pembayaranya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu

yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Page 52: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

2. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang saling berkaitan

yang digunakan untuk mengolah data keuangan PT. Karya Lancar Mandiri

Dinamika Kendari sehingga dapat menghasilkan suatu informasi keuangan

yang berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan.

3. Sistem akuntansi penjualan kredit adalah penjualan kredit dilaksanakan

oleh PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari dengan cara

mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan

untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada

pembeli tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pada awalnya PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari didirikan pada

tanggal 12 Juni 2007 dengan nama PT. Karya Lancar Mandiri (KLM) yang

beralamat di Jalan Sao-Sao No. 14, kemudian sekitar tanggal 21 Juli 2008 PT.

KLM ini berganti nama menjadi PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika (KLMD).

Dari awal berdirinya hingga sekarang PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika

Kendari bergerak dibidang perdagangan motor, khusunya motor bermerek Viar

dengan berbagai type. Dalam kegiatan perdagangannya PT. KLMD Kendari ini

bekerja sama dengan dealer-dealer resmi viar yang tersebar di berbagai kota,

Page 53: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

kabupaten maupun kecamatan. Dimana lokasi penjualanya mencangkup Kendari,

Konawe, Konsel, Konut, Bau-bau, dan Raha.

Dalam mengembangkan usahanya PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika

Kendari bekerjasama dengan Adira Finance pada tahun 2007 hingga sekarang.

Hal ini ditunjukan dengan ditunjuknya Adira Finance sebagai perusahaan

pembiayaan resmi dari penjualan yang dilakukan PT. Karya Lancar Mandiri

Dinamika Kendari.

PT. KLMD membentuk cabang/sub dealer yang tersebar di berbagai

kabupaten dan kecamatan di kota kendari. Antara lain Al-Ikhwan Motor, Toko

Resky, Aries Motor, Bengkel Kurnia Motor, Bengkel Surya, Handayani Motor,

Alil Motor, Cahaya Bone, dan lain sebagainya. Sub-sub dealer tersebut ditunjuk

sebagai dealer resmi PT.KLMD untuk mendistribusikan motor viar kepada

konsumen di berbagai daerah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen

yang berdomisili di kabupaten, kecamatan maupun pedesaan dalam membeli

motor tersebut.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang alat transportasi yang

berupa motor, PT. KLMD mengharapkan dengan berdirinya perusahaan ini maka

dapat memberikan kemudahan serta manfaat yang lebih kepada masyarakat.

Dalam hal ini dllihat dari peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas maka PT.

KLMD memebrikan salah satu solusi untuk mendapatkan alat transportasi yang

berupa motor bermerek viar dengan harga yang terjangkau serta kualitas dan mutu

yang terjamin.

Page 54: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sebagaimana perusahaan lainnya, maka untuk mememnuhi aspek legalitas

PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari juga memiliki beberapa surat izin

dari instansi terkait sebagai berikut :

1. No. Izin Usaha : 503/314/KAB/2007

2. SITU/ Izin gangguan Nomor : 2016/UPT/XII/2000, tanggal 11

Desember Perda Nomor 2 Tahun 2008.

4.2 Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap organisasi atau perusahaan sangat

memerlukan struktur organisasi yang baik untuk mendukung keberhasilan

perusahaan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Struktur

oraganisasi perusahaan yang baik hendaknya merupakan sebuah gambaran yang

kongkrit. Bahwa system manajemen yang diterapkan oleh perusahaan menurut

hasil penelitian penulis bahwa PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari

menggunakan system organisasi komando, karena struktur organisasi komando

merupakan sebuah rambu-rambu dan koridor setiap unit organisasi didalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab serta penyaluran wewenang yang dimiliki.

Dengan demikian maka setiap aktivitas perusahaan akan dilakukan dengan lancar

Page 55: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

oleh setiap unit kerja (unit organisasi) yang telah siap dengan tugas dan tanggung

jawab seseorang.

Dalam rangka memperlancar aktivitasnya struktur organisasi pada PT.

Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari dapat dilihat pada skema berikut :

Page 56: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

4.3 Tugas dan Wewenang Masing-masing Fungsi

Hubungan wewenang dan tanggung jawab seseorang didasarkan pada tugas

masing – masing struktur organisasi yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan

tanggungjawab dari masing-masing fungsi tersebutadalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

Sebagai pimpinan perusahaan yang mewakili tugas dan tanggung

jawab yang paling besar terhadap maju tidaknya perusahaan yang

dikelola dan yang dipimpinnya masing- masing bagian. Tugas utamanya

adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang ada, baik mengawasi

maupun merencanakan serta mengambil keputusan yang tepat dan

bertanggung jawab sepenuhnya atas perusahaan yang dipimpinya.

Page 57: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

2. Staf Operasional

a. Membantu Direktur menjalankan tugasnya demi kemajuan

perusahaan.

b. Mengantikan direktur apabila pimpinan tidak ada di tempat.

c. Mengkoordinir karyawan.

d. Administrasi pegawai.

3. Bendahara

d. Bertanggung jawab kepada staf operasional.

e. Menerima dan menghitung jumlah penerimaan dan pengeluaran kas

dan melaporkannya pada staf operasional.

f. Membuat laporan keuangan dan melampirkannya kepada staf

operasional.

g. Menyetor uang kepada bank.

h. Menyortir uang setiap harinya.

4. Administrasi Finance

a. Bertanggung jawab mencatat semua pemjualan secara kredit

b. Bertugas untuk menyampaikan surat tagihan kepada pelanggan

yang telah jatuh tempo.

c. Melayani order- order yang diterima.

Page 58: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

5. Administrasi Operasional

a. Menerima faktur penjualan tunai dilampiri dengan pita register kas

dari bagian pengiriman.

b. Mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai ke jurnal penerimaan

kas.

c. Mencatat semua transaksi penjualan maupun pembelian.

d. Mengkordinir bagian-bagian dibawahnya.

e. Mengatur pengeluaran dari gudang.

6. Sales Counter (SC)

a. Bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang ditawarkan

b. Menyakinkan langganan akan hasil produksi.

c. Melayani order- order yang diterima.

d. Menyiapkan data- data untuk penentuan harga jual.

e. Menerima semua barang yang dipesan konsumen.

f. Melaporkan semua barang yang dipesan.

7. Mekanik

a. Bertanggung jawab untuk memeriksa kondisi fisik motor yang akan di

distribusikan ke dealer ataupun pada konsumen.

b. Menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

c. Memberikan pelayanan jasa servis motor kepada pelanggan sesuai

dengan ketentuan yang belaku pada perusahaan.

Page 59: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

8. Gudang

a. Melakukan pengiriman atas barang yang telah dipesan oleh

pelanggan.

b. Mencatat jumlah barang yang dikirim ke pelanggan.

c. Mencatat semua persediaan yang ada.

9. Driver

Bertanggung jawab untuk mengantarkan unit yang berupa motor

kepada sub dealer ataupun ke pelanggan.

10. OB (Office boy)

Bertugas untuk mengatur kebersihan ruangan dalam perusahaan.

4.4 Jaringan Prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit

Adapun jaringan prosedur yang membentuk sistempenjualan kredit pada PT.

Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari antara lain sebagai berikut :

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur order penjualan ini, fungsi Sales Counter menerima

permintaan dari pelanggan dan menyetujui permintaan tersebut. Fungsi

Sales Counter kemudian membuat daftar pesanan barang dan

mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain. Fungsi penjualan

Page 60: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

membuat faktur penjualan dan mengirimkanya ke berbagai fungsi yang lain

untuk memungkinkan fungsi - fungsi yang lain mengetahui harga barang

dari pembeli atau pelanggan.

2. Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur pengiriman ini, fungsi gudang memberikan barang sesuai

dengan pesanan dan menyiapkan barang kemudian mengirimkan barang dan

faktur kepada pelanggan sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat

pengantar yang diterima dari fungsi central order yang sudah di otorisasi

oleh fungsi pengiriman.

3. Prosedur Penagihan

Dalam prosedur penagihan ini, fungsi akuntansi menerima faktur dari fungsi

penjualan dan membuat surat penagihan secara periodik kemudian

mengirimkannya kepada pelanggan dengan dilampiri kwitansi.

4. Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur pencatatan piutang ini, fungsi akuntansi mencatat surat

penagihan ke dalam buku piutang sebagai rekapan dari piutang PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari kepada pelanggannya.

5. Prosedur Distribusi Penjualan

Page 61: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Dalam prosedur distribusi penjualan ini, fungsi akuntansi mencatat hasil

transaksi penjualan kredit ke dalam jurnal penjualan.

4.5 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Kredit

Dalam sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari adalah sebagai berikut :

1. Daftar Pesanan Barang

Daftar Pesanan Barang adalah dokuman yang berisi order permintaan dari

pelanggan yang dibuat oleh bagian sales counter dan ditandatangani oleh

sales counter, bagian penjualan dan bagian akuntansi.

2. Surat Pengantar

Surat pengantar adalah surat yang memberikan otorisasi kepada fungsi

pengiriman untuk mengirimkan barang kepada pelanggan.

3. Surat Penagihan

Surat Penagihan adalah surat yang berisikan rincian tagihan atas piutang

dan digunakan untuk menagih piutang yang timbul akibat transaksi

penjualan kredit kepada pelanggan.

4. Faktur

Page 62: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Faktur adalah dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti

bahwa barang telah diterima oleh pelanggan.

5. Kwitansi

Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran pelanggan atas transaksi

penjualan kredit.

4.6 Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penjualan

Kredit

Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam system akuntansi

penjualan kredit pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari yaitu :

1. Buku Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang digunakan

untuk mencatat berkurangnya piutang PT. Karya Lancar Mandiri

Dinamika Kendari.

2. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan ini digunakan untuk mencatat penjualan baik secara tunai

maupun kredit berdasarkan informasi yang diterima.

4.7 Bagian Atau Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Kredit

Adapun bagian atau fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit

pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari adalah sebagai berikut :

1. Bagian Central Order

Page 63: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menerima order

penjualan dari pelanggan, memberi otorisasi penjualan kredit, membuat

daftar pesanan barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat

surat pengantar sebagai pengantar pengiriman barang kepada pelanggan.

2. Bagian Penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat daftar

pesanan barang dan membuat faktur.

3. Bagian Pengiriman/Gudang

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa barang

yang akan dikirim, memberi otorisasi pengiriman dan mengirimkan

barang.

4. Bagian Akuntansi

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini mencatat daftar pesanan

barang, membuat surat penagihan dan membuat kwitansi serta

mengirimkan pernyataan piutang kepada para pelanggan. Fungsi ini juga

bertanggung jawab untuk mencatat jurnal penjualan dan mencatat piutang

ke buku piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit.

Page 64: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

4.8 Unsur – unsur pengendalian intern dalam sistem penjualan kredit

PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari melakukan pengendalian

intern terhadap sistem penjualan kredit sebagai berikut :

1. Organisasi

a. Bagian Penjualan terpisah dari bagian penagihan

Bagian Penjualan di pegang oleh Bagian Penjualan dan

Bagian Penagihan di pegang oleh Bagian Akuntansi.

b. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penjualan

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Order dari pelanggan di otorisasi oleh bagian Central

Order dengan menggunakan Daftar Pesanan Barang

b. Pengiriman produk di otorisasi oleh fungsi pengiriman dengan menanda

tangani Surat Pengantar dan faktur.

c. Pencatatan kedalam Buku Piutang dan kedalam jurnal penjualan di

otorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara menanda tangani Surat

Penagihan dan faktur.

3. Praktik yang Sehat

a. Penggunaan dokumen dengan bernomor urut tercetak.

b. Secara periodik Bagian akuntansi mengirimkan pernyataan kepada

pelanggan.

Page 65: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

4. Karyawan dengan kualitas yang sesuai dengan tanggung jawabnya

Untuk mendapatkan karyawan yang kompoten dan dapat dipercaya, pada

saat penerimaan karyawan dilakukan seleksi calon karyawan sesuai

kebutuhan perusahaan.

4.8 Uraian Bagan Alir Dokumen Dari Sistem Penjualan Kredit Pada PT.

Sampurna Kuningan Juwana

Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kredit akan di uraikan perbagian

yang terkait dalam sistem penjualan kredit.

1. Bagian Central Order

a. Menerima order penjualan.

b. Menyetujui order dari pelanggan.

c. Membuat Daftar Pesanan Barang 2 rangkap.

d. DPB lembar 1 di simpan di bagian central order.

e. DPB lembar 2, ke bagain penagihan.

f. Berdasarkan DPB lembar 1 kemudian membuat Surat Pengantar

rangkap 3.

g. SP lembar 1, diarsip secara permanen berdasarkan nomor.

h. SP lembar 2, ke bagian gudang.

i. SP lembar 3, di berikan kepada pelanggan.

2. Bagian Gudang

Page 66: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

a. Menerima SP dari bagian central order kemudian menyiapkan barang

yang dipesan pelanggan.

b. Menyerahkan barang dan SP ke bagian pengiriman dan dicatat di kartu

gudang.

3. Bagian Pengiriman

a. Menerima SP dan barang dari bagian gudang.

b. Membuat Surat Pengantar Barang rangkap 4.

c. Menyerahkan barang kepada pelanggan.

d. SPB lembar 1,2,3 dan SP, ke bagian penagihan.

e. SPB lembar 4, diarsip berdasarkan nomor.

4. Bagian Penagihan

a. Berdasarkan Daftar Pesanan Barang dari central order dan SPB serta

SP dari bagian pengiriman, kemudian dibuatkan faktur rangkap 3.

b. SPB lembar 1, 2 ke bagian akuntansi, dan SP di arsip secara

permanen berdasarkan nomor.

c. Faktur lembar 1, 2 di kirim ke pelanggan.

d. Faktur lembar 3, ke bagian akuntansi.

5. Bagian Akuntansi

a. Menerima faktur dan SPB dari bagian penagihan.

Page 67: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

b. Berdasarkan faktur dan SPB, kemudian membuat surat penagihan

rangkap 2.

c. Surat penagihan lembar 1, dikirim ke pelanggan.

d. Suart penagihan lembar 2, di arsip berdasarkan nomor.

Page 68: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Page 69: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

4.9 Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari

Berdasarkan hasil penelitian pada sistem akuntansi penjualan kredit di PT.

Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari terdapat kelebihan dan kelemahan-

kelemahan dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka dalam pembahasan ini

akan diuraikan kelebihan dan kelemahan yang ada pada PT. Karya Lancar

Mandiri Dinamika Kendari.

1. Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi penjualan kredit

pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari adalah:

Page 70: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

a. Dalam melaksanakan transaksi penjualan kredit PT. Karya Lancar

Mandiri Dinamika Kendari melibatkan bagian-bagian yang terkait

sehingga perusahaan dapat dikatakan sudah cukup baik dalam

pelaksanaan kegiatannya. Hal ini dapat dilihat dari semua bagian yang

terkait seperti bagian central order, bagian gudang, bagian pengiriman,

bagian penagihan dan bagian akuntansi. Sehingga kegiatan bisa

berjalan dengan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah

ditangani oleh masing-masing bagian.

b. Dalam transaksi penjualan kredit, ada bagian central order. Hal ini

dapat menguntungkan perusahaan karena bagian ini bertugas untuk

menerima order penjualan dan melaporkan ke bagian penjualan dari

pelanggan.

c. Dalam melaksanakan kegiatan transaksi penjualan kredit, PT. Karya

Lancar Mandiri Dinamika Kendari menggunakan dokumen kwitansi.

Hal ini menunjukan bahwa setiap transaksi penjualan ada dokumen

sebagai bukti pembayaran dari pelanggan.

2. Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi penjulalan

kredit yang terjadi pada PT. Karya Lancar Mandiri Dinamika Kendari

adalah:

a. Dalam bagian Akuntansi faktur penjualan langsung diarsipkan tanpa di

catat dahulu ke dalam jurnal penerimaan kas dan rekening buku besar.

Page 71: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Dengan melihat kelemahan yang ada pada PT. Karya Lancar Mandiri

Dinamika Kendari terutama pada sistem akuntansi penjualan kredit. Maka

alternatif yang dapat diambil dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada PT.

Karya Lancar MAndiri Dinamika Kendari adalah:

1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:

a. Fungsi Central Order

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menerima order

dari pelanggan dan menyetujui penjualan kredit. Fungsi ini juga

bertanggung jawab membuat daftar pesanan barang.

b. Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa daftar

pesanan barang dan membuat faktur.

c. Fungsi Gudang

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas menyiapkan barang

dan membuat kartu gudang.

d. Fungsi Pengiriman

Page 72: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat

pengantar dan mengirimkan barang.

e. Fungsi Penagihan

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat

pengantar dan kwitansi.

f. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat harga

pokok penjualan, jurnal penjualan, dan mencatat piutang ke dalam buku

piutang.

2. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:

a. Daftar Pesanan Barang

Dokumen yang berisikan nama barang pesanan dari pelanggan dan

sebagai bukti order penjualan.

b. Surat Pengantar

Dokumen yang memberikan otorisasi bagian pengiriman untuk

mengirimkan barang.

c. Faktur

Page 73: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti bahwa barang

sudah diterima pelanggan.

d. Surat Penagihan

Dokumen yang berisikan rincian piutang dan digunakan untuk menagih

piutang.

e. Kwitansi

Dokumen sebagai bukti pembayaran pelanggan atas transaksi penjualan

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit

adalah:

a. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

baik secara tunai maupun kredit.

b. Buku Piutang

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang

atas transaksi penjualan kredit.

c. Kartu Gudang

Catatan yang berisikan data kuantitas barang yang ada di gudang.

Page 74: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

4. Rancangan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit

adalah:

a. Bagian Central Order

1) Menerima order penjualan dari pembeli

2) Menyetujui penjualan kredit

3) Membuat DPB rangkap 2, lembar 1 diarsip secara permanen sesuai

dengan nomor urut.

4) DPB lembar 2 dikirim ke bagian penagihan.

b. Bagian Gudang

1) Berdasarkan DPB lembar 2 kemudian menyiapkan barang dan

mencatat ke dalam kartu gudang.

2) DPB lembar 2 dikirim ke bagian pengiriman.

c. Bagian Pengiriman

1. Berdasarkan DPB lembar 2 kemudian membuat surat pengantar barang

rangkap 4.

2. Surat pengantar barang lembar 1, 2, 3 dan DPB lembar 2 dikirim ke

bagian penagihan.

3. Surat pengantar barang lembar 4 diarsip permanen berdasarkan nomor

urut.

Page 75: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

d. Bagian Penagihan

1) Menerima daftar pesanan barang dari bagian central order dan Surat

Pengantar barang dari bagian pengiriman.

2) Berdasarkan DPB dan SPB kemudian membuat faktur rangkap 3.

3) Secara periodik membuat surat penagihan rangkap 3 dan membuat

kwitansi.

4) Surat penagihan lembar 1, 2, kwitansi dan DPB dikirim ke pelanggan.

5) Faktur lembar 3 dikirim ke bagian akuntansi.

e. Bagian Akuntansi

1) Menerima faktur, SPB rangkap 2 dari bagian penagihan.

2) Berdasarkan SPB dan faktur kemudian membuat surat penagihan

rangkap 2.

3) Surat penagihan lembar 1 dikirim ke pelanggan.

4) Surat penagihan lembar 2 arsip berdasarkan nomor urut.

5) Berdasarkan faktur lembar 3 dari bagian penagihan kemudian dicatat ke

dalam jurnal penjualan dan rekening buku besar, kartu piutang serta

kartu persediaan.

5. Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah:

a. Bagian akuntansi terpisah dari bagian penagihan

b. Order dari pelanggan diotorisasi oleh bagian central order

Page 76: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

c. Pengiriman barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman

d. Pencatatan buku piutang, jurnal penjualan diotorisasi oleh fungsi

akuntansi

e. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak

f. Secara periodik bagian akuntansi mengirimkan pernyataan saldo kepada

pelanggan.

g. Pada saat penerimaan karyawan dilakukan seleksi calon karyawan sesuai

kebutuhan karyawan.

Rancangan bagan alir sistem akuntansi penjualan kredit dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Page 77: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Page 78: Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

s