PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

42
PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN DAGANG PADA CV. INTERCHEMICALS JL. SETIA BUDHI NO. 200 PEKANBARU – RIAU PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk persyaratan lulus sarjana OLEH Nama : Steffe Graff NIM : 07.01.0018 JURUSAN : STRATA I (SATU)

Transcript of PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Page 1: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

PADA PERUSAHAAN DAGANG PADA CV. INTERCHEMICALS

JL. SETIA BUDHI NO. 200 PEKANBARU – RIAU

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk persyaratan lulus sarjana

OLEH

Nama : Steffe Graff

NIM : 07.01.0018

JURUSAN : STRATA I (SATU)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DHARMAPALA – RIAU

2009 – 2010

Page 2: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Steffe Graff

NIM : 07.01.0018

Jurusan : Strata I (Satu)

Judul : PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN

DAGANG PADA CV. INTERCHEMICALS JL. SETIA BUDHI NO.

200 PEKANBARU – RIAU

Disetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Tantri Kencana, SE. Akt., CPA. Melina, SE. Akt.

Ketua STMIK, Ketua Jurusan,

Bambang Prasetyo, S. Kom., MM. Nurul Hamida, SE. Akt.

Page 3: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini

tepat pada waktunya.

Adapun judul yang penulis ajukan adalah “Penerapan Siklus Akuntansi pada

Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals pada bulan Desember 2009”. Adapun tujuan

dalam penulisan Karya Ilmiah ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan

pembelajaran mengenai penerapan Siklus Akuntansi pada perusahaan khususnya

Perusahaan Dagang, dan sebagai persyaratan terakhir untuk mengikuti Ujian Akhir

Semester Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Dharmapala Tahun

Ajaran 2009/2010.

Dalam kesempatan ini, penulis banyak mendapat bimbingan, pengajaran, dan

bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Salah

satunya yaitu dari pihak perusahaan yang telah banyak memberikan informasi dan

bimbingan kepada penulis mengenai pembukuan pada Perusahaan Dagang. Oleh

sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada semua

pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, terutama kepada :

1. Ibu / Bpk….., selaku Ketua STMIK Dharmapala.

2. Ibu / Bpk…., selaku Pimpinan Accounting CV. Inter Chemicals Pekanbaru.

3. Ibu / Bpk…., selaku Pembimbing I.

4. Ibu / Bpk…., selaku Pembimbing II.

5. Ibu / Bpk…., selaku Ketua Jurusan.

6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, dan

motivasi yang sangat berharga, baik secara moril maupun material kepada

penulis dalam penulisan dan penyusunanKarya Ilmiah ini.

7. Rekan – rekan seperjuangan yang sama – sama meneliti, menyusun, dan

menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

8. Tidak lupa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

Karya Ilmiah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 4: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Semoga jasa dan amal kebajikan Bapak / Ibu dan pihak – pihak sekalian dapat

memperoleh berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan penyusunan Karya

Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, seperti pepatah mengatakan “Tiada Gading

yang Tak Retak”. Oleh sebab itu, penulis dengan kerendahan hati mengharapkan

saran – saran dan kritikan yang bersifat membangun (konstruktif) demi

kesempurnaan dari penyusunan dan penulisan Karya Ilmiah untuk masa yang akan

dating.

Akhir kata penulis mengharapkan agar Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan

berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

Pekanbaru, 02 Agustus 2010

Penulis,

Steffe Graff

Page 5: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

DAFTAR ISI

TANDA PENGESAHAN ............................................................................................i

ABSTRAK ...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................

1.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ................................................................................

1.3 Metodologi ................................................................................................................

1.4 Sistematika ................................................................................................................

Page 6: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada abad 21 ini, Akuntansi semakin berkembang bersamaan dengan

perkembangan ilmu – ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Hal ini sejalan dengan

lingkup sosial ekonomi yang dari waktu ke waktu berubah sangat cepat. Tidak dapat

dipungkiri lagi, bahwa usaha – usaha yang semakin berkembanglah yang

menyebabkan perekonomian semakin pesat. Sehubungan dengan itu, bidang

Akuntansi telah mengembangkan cara – cara dan konsep baru dalam rangka

memenuhi kebutuhan informasi keuangan (financial information) yang semakin cepat

dan meningkat.

Akuntansi merupakan bahasa dunia usaha, karena Akuntansi dipakai sebagai

alat komunikasi untuk menyampaikan informasi keuangan suatu perusahaan kepada

mereka yang berkepentingan terhadap dunia usaha. Informasi keuangan yang hendak

disampaikan yaitu menyangkut posisi Aktiva, Kewajiban, Modal dari suatu periode

tertentu. Selain itu, Informasi Akuntansi juga menyangkut mengenai posisi keuangan

yaitu laba atau rugi selama satu periode Akuntansi yang juga disampaikan kepada

pihak – pihak yang membutuhkan.

Dalam rangka usaha menyampaikan Informasi Keuangan kepada pihak –

pihak yang membutuhkan, perusahaan memerlukan Akuntansi Keuangan untuk

mencatat, mengumpulkan, mengikhtisarkan data transaksi dan kejadian yang ada,

kemudian menyajikan serta menafsirkan dalam bentuk Laporan Keuangan. Untuk itu

diperlukan suatu pencatatan yang teratur atau pencatatan yang dilakukan sesuai

dengan Standar Akuntansi yang berlaku agar mendapat gambaran yang jelas

mengenai laba atau rugi suatu perusahaan.

Informasi Akuntansi sangat membantu para pembuat laporan keuangan dalam

mengambil keputusan yang tepat, misalnya pemilik perusahaan akan memutuskan

untuk menambahkan modalnya kedalam perusahaan jika pengambilan investasinya

Page 7: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

sangat menguntungkan atau seorang pemegang saham akan menambah modalnya jika

pengambilan investasiya sangat memuaskan dan memenuhi harapannya.

Sedangkan bagi kreditur atau bank, informasi keuangan dari laporan keuangan

membantu mereka dalam menilai kemampuan perusahaan mengembalikan kewajiban

– kewajiban, sehingga kreditur atau bank bersedia memberikan pinjaman kepada

perusahaan yang bersangkutan.

Informasi dan laporan ini juga dapat membantu pemerintah dalam

menentukan serta memperkirakan penerimaannya melalui berapa besar pajak yang

dibayar oleh perusahaan. Selain itu bagi manager perusahaan, Informasi Akuntansi

membantu mereka dalam menilai pelaksanaan bawahannya atau karyawannya.

Istilah Akuntansi mulai muncul sejak manusia mengenal hitungan uang dan

melakukan pencatatan dengan hitungan itu. Pada zaman dahulu, hitungan tidak

dilakukan dalam buku tetapi di batu, kayu, dan sebagainya. Pada pertengahan abad

ke-14, untuk mengetahui laba atau rugi suatu usaha, para pedagang dari Genoa

membandingkan harta yang dibawa waktu berangkat berlayar dengan harta yang ada

pada akhir pelayaran.

Sedangkan Akuntansi sebagai ilmu baru muncul pada tahun 1494, sewaktu

{Lucas Paciolo”, ahli matematika Italia menerbitkan buku pertama tentang “Sistem

Pembukuan Berpasangan” (Double Entry Bookkeeping) dengan bukunya yang

terkenal dengan judul “Summa de Arithmatica, Geomatrica, Pro Portioni et

Proportionality”. Lucas Paciolo membuat catatan yang lebih sistematis dari

sebelumnya dengan selalu menggunakan dua sisi (debet dan kredit). Istilah debet dan

kredit diambil dari bahasa latin yaitu “Debere da Credere” yang berarti percaya dan

mempercayai.

Buku yang diterbitkan Lucas Paciolo tersebut, sebenarnya berisi pelajaran

ilmu pasti, akan tetapi di dalamnya terdapat beberapa bagian yang membahas

Akuntansi untuk para pengusaha. Bagian yang membahas Akuntansi berjudul

“Tractatus de Computis et Scriptorio”. Buku ini merupakan tonggak sejarah dalam

bidang Akuntansi dimana pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan

menggunakan sistem berpasangan.

Page 8: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Sistem pembukuan berpasangan ini kemudian berkembang di Eropa khusunya

di Belanda yang lebih dikenal dengan Sistem Continental. Kemudian pada abad ke-

19, teori dan praktek pembukuan berpasangan dikembangkan di Amerika Serikat

menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem Akuntansi yang berkembang di Amerika

Serikat dikenal sebagai Sistem Anglo – Saxon.

Di Indonesia, perkembangan Akuntansi mulai tampak setelah undang –

undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870 sehingga pengusaha

swasta Belanda banyak berrmunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.

Dengan demikian, berkembanglah Sistem Kontinental Belanda. Namun, pada saat

pendudukan Belanda berakhir dan diganti dengan pendudukan Jepang, tenaga –

tenaga Akuntasi Indonesia mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet

didirikan kursus – kursus Akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga Akuntan di

Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan kedaulatan dari dunia,

banyak putra – putri Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat untuk memperdalam

ilmu Akuntansi. Pada tahun 1952, dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi lainnya.

Sedangkan untuk mengembangkan Akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Namun, baru pada tahun 1967 dengan dibukanya

penanaman modal asing. Akuntansi di Indonesia berkembang semakin pesat. Seiring

dengan berjalan dan berkembangnya Akuntansi di Indonesi, muncul beberapa para

ahli / pakar Akuntansi di Indonesia. Salah satu diantara mereka adalah Drs. Tatang

Nataatmadja. Menurutnya, Akuntansi merupakan bahasa dunia karena Akuntansi

dapat dipakai sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi keuangan

suatu perusahaan kepada mereka yang membutuhkan dan berkepentingan terhadap

perkembangan dunia usaha dan industri tersebut.

Sama halnya dengan Indonesia, kegiatan Akuntansi di dunia terus berjalan

dan berkembang sesuai dengan perkembangan ekonomi, ilmu pengetahuan dan

teknologi serta luasnya bidang Akuntansi pada zaman era globalisasi ini. Hal tersebut

mengakibatkan pengertian Akuntansi tergantung dari sudut pandang dan

Page 9: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

penekanannya. Berikut penulis mengambil beberapa pengertian Akuntansi menurut

pandangan beberapa ahli dan buku, diantaranya yaitu :

1. Dikutip dari buku a Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT),

Akuntansi diartikan sebagai berikut :

“Proses pengidentifikasian, mengukur, dan menyampaikan informasi

ekonomi sebagai badan informasi dalam hal mempertimbangkan berrbagai

alternative dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya.”

2. Menurut “American Accounting Association”, Akuntansi adalah proses

mengidentifikasi / mengenali, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi

untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas

dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.

3. Menurut Drs. Bambang Sudibyo, Akuntansi merupakan “teknologi” yaitu

mengubah data atau bukti – bukti transaksi menjadi model informasi yang

lebih bermanfaat bagi para pemakainya.

Pengertian di atas menekankan kepada fungsi dan kegiatan Akuntansi,

sehingga dapat disimpulkan pengertian Akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Dipandang dari sudut fungsi dan kegunaannya, Akuntansi merupakan jasa

yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan

atau pihak – pihak di luar perusahaan membuat pertimbangan – pertimbangan

dan mengambil keputusan yang tepat.

2. Dipandang dari sudut kegiatannya, Akuntansi merupakan suatu proses yang

meliputi identifikasi (penentuan), pengukuran, dan penyampaian informasi

ekonomis.

Informasi ekonomis yang dihasilkan Akuntansi adalah data transaksi yang

terjadi dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu

yang menjadi objek dan sasaran Akuntansi adalah transaksi financial atau keuangan,

atau juga yang pada akhirnya / akibatnya dapat diukur dengan satuan mata uang.

Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu tidak

Page 10: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis transaksi saja, tetapi terdiri dari

bermacam – macam transaksi yang terjadi secara berulang – ulang. Oleh karena itu,

semua data transaksi keuangan tersebut yang terjadi selama periode tertentu harus

diproses, sehingga menjadi data yang lebih sempurna, sederhana, dan lebih berguna

bagi semua pihak yang memerlukan data tersebut.

Rangkaian proses tersebut itulah yang merupakan kegiatan proses Akuntansi

dalam menjalankan fungsinya, menyediakan informasi keuangan bagi pihak – pihak

yang memerlukan. Jadi produk akhir dari suatu kegiatan Akuntasi Keuangan adalah

Laporan Keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan

perubahan modal. Laporan Keuangan ini akan disajikan kepada manajemen

perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

lebih lanjut.

Banyak perusahaan yang melakukan pencatatan dan pembukuan dalam

menajalakan usahanya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat laba atau rugi yang

diperoleh dalam satu periode tertentu. Tetapi pecatatan pembukuan tersebut

dilakukan secara sederhana yang umumnya disebut sebagai kas harian yaitu mencatat

transaksi uang masuk dan uang keluar tanpa memperhatikan transaksi lainnya,

misalnya transaksi penyesuaian yang perlu dilakukan setiap akhir periode. Hal

tersebut dianggap kurang efektif dan relevan dalam menyajikan laporan keuangan

dan mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.

Begitu pula lainya dengan pembukuan perusahaan dagang CV. Inter

Chemicals yang melakukan pencatatan secara sederhana berhubungan dengan

transaksi-transaksi yang menyebabkan kas keluar dan kas masuk saja. Disamping itu,

juga tidak terdapat pembukuan yang lengkap menurut Standar Akuntansi.

Sedangkan menurut pendapat ahli sistem pencatatan dan pembukuan yang

baik adalah sesuai dengan standar Akuntansi. Dimana setiap transaksi yang terjadi

dicatat kedalam jurnal-jurnal yang disediakan sesuai dengan perubahan posisi

keuangannya. Berikut juga dilakukan penyesuaian pada akhir periode. Sehingga data

yang di sajikan berupa laporan keuangan menggambarkan keuangan sebenarnya akan

relevan dan mempermudah pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan.

Page 11: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji

lebih lanjut dan lebih dalam lagi mengenai Siklus Akuntansi. Sehingga penulis

mengambil judul” Penerapan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang CV.

Inter Chemicals Jalan Setia Budhi No.200 Pekanbaru” ini untuk menguji

kemampuan dan wawasan serta ilmu pengetahuan Akuntansi yang telah penulis

peroleh dari bangku sekolah.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan

Sistem Akuntansi pada setiap golongan usaha pada umumnya sama. Demikian

pula dengan tujuan penyajian Akuntansinya. Sistem Akuntansi pada setiap

perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mengetahui laba atau rugi usaha,

mengontrol penerimaan dan pengeluaran kas, mengetahui nilai harta, hutang dan

modal pada periode tertentu.

Informasi tentang susunan,kuantitas, dan nilai harta, hutang dan modal serta

laba rugi perusahaan dapat digunakan sebagai alat kontrol (pengawasan) terhadap

harta, hutang dan modal, serta dapat pula menjadi dasar bagi pemilik /pimpina usaha

dalam mengambil keputusan untuk kepentingan pada masa yang akan dating.

Dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui betapa pentingnya penerapan

Sistem Akuntansi yang baik pada suatu perusahaan. Adapun tujuan penulis

mengambil judul “ Penerapan Siklus Akuntansi Perusahaan pada Dagang CV. Inter

Chemicals Jalan Setia Budhi No.200 Pekanbaru” sebagai bahan pengamatan dan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Agar dapat mengetahui dan membantu sistem pembukuan yang ada di CV .

Inter Chemicals.

2. Untuk membantu pembuatan laporan keuangan pada CV . Inter Chemicals

sesuai dengan Standar Akuntansi.

3. Untuk membantu mempermudah pihak-pihak perusahaan dalam mengambil

keputusan karena adanya pencatatan sesuai dengan Standar Akuntansi.

4. Dapat mempraktekan secara langsung mengenai pelajaran Akuntansi yang

telah penuslis peroleh selama di bangku sekolah.

Page 12: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

5. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman pernulis terutama

mengenai penerapan Siklus Akuntansi pada perusahaan khususnya perusahaan

dagang.

6. Untuk dapat mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengerjaan

pembukuan sebuah perusahaan.

7. Sebagai bahan kajian untuk membandingkan pengetahuan Akuntansi yang

diterima disekolah dengan sistem pembukuan yang ada di Dunia Usaha dan

industri khususnya perusahaan dagang.

1.3 Metodologi

Adapun metodologi penyusunan Proposal Penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi : Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke dunia usaha

dan industri khususnya perusahaan dagang.

2. Tanya Jawab : Penulis mencari informasi secara langsung kepada nara sumber

di perusahaan.

3. Dokumentasi : Penulis menggali informasi melalui dokumen-dokumen

perusahaan yang bersangkutan.

4. Studi Pustaka : Penulis mencari landasan-landasan teori yang dapat

mendukung dalam peyusunan Proposal Penelitian ini .

5. Argumentasi : Penulis mengambil informasi dari pendapat atau argument-

argument penulis sendiri.

6. Sampling : Penulis mengambil objek penelitian Perusahaan Dagang yaitu

pembukuan CV . Inter Chemicals Jalan Srtia Budhu No.200, Pekanbaru.

1.4 Sistematika

Adapun sistematika penyusunan Proposal Penelitian ini adalah sebagai

berikut:

BAB I Penulis menguraikan tentang:

- Latar belakang

Page 13: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

- Tujuan

- Metodologi

- Sistematika penulisan

BAB II Dalam proses produksi Perusahaan Dagang penulis menguraikan

tentang proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan,

pengikhtisaran, dan pelaporan informasi keuangan Perusahaan

Dagang yaitu CV . Inter Chemicals untuk bulan Desember 2005.

BAB III Dalam temuan ini penulis menguraikan tentang faktor-faktor

pendukung dan faktor-faktor penghambat serta manfaat yang

dirasakan dan pengembangan/tindak lanjut yang dilakukan.

BAB IV Penulis membuat kesimpulan dan saran-saran mengenai penyusunan

dan penulisan Proposal Penelitian pada CV . Inter Chemicals serta

memberikan saran-saran yang bersifat konstruktif atau membangun

dan lampiran-lampiran yang berhubungan dengan penyusunan

Proposal Penelitian ini.

Page 14: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

BAB II

TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Telaah Pustaka

1. LKS Siklus Akuntansi Tingkat 1 SMK (Wardimin, 2009).

2. Kamus Istilah – istilah Akuntansi (Aliminsyah, 2005).

3. Pengantar Akuntansi SMEA (Barata, 2007).

4. Analisa Laporan Keuangan (Munawir, 2008).

2.2 Kerangka Pemikiran

Proses produksi ini merupakan proses dimana dokumen diulas hingga menjadi

laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan yaitu laporan keuangan bagi

pihak-pihak yang memerlukan. Adapun proses Penerapan Siklus Akuntansi pada

pembukaan Dunia Usaha dan Industri tidaklah selalu sama dengan teori yang

diperoleh dari bangku sekolah walaupun produk yang dihasilkan selalu sama.

Hal ini disebabkan karena pihak manajemen perusahaan hanya ingin

mengetahui berapa laba ataupun rugi dalam menjalakan suatu usaha dalam satu

periode tanpa memperhatikan apakah Sistem Akuntansi yang diterapkan telah sesuai

dengan Standar Akuntansi yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, penulis mencoba melaksanakan proses produksi dengan

Penerapan Siklus Akuntansi pada pembukuan Perusahaan Dagang CV. Inter

Chemicals yang terletak di jalan Setia Budhi No.200,Pekanbaru.

2.3 Hipotesis

Informasi ekonomis yang dihasilkan Akuntansi adalah data transaksi yang

terjadi dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu

yang menjadi objek dan sasaran Akuntansi adalah transaksi financial atau keuangan,

atau juga yang pada akhirnya / akibatnya dapat diukur dengan satuan mata uang.

Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu tidak

hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis transaksi saja, tetapi terdiri dari

Page 15: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

bermacam – macam transaksi yang terjadi secara berulang – ulang. Oleh karena itu,

semua data transaksi keuangan tersebut yang terjadi selama periode tertentu harus

diproses, sehingga menjadi data yang lebih sempurna, sederhana, dan lebih berguna

bagi semua pihak yang memerlukan data tersebut.

Rangkaian proses tersebut itulah yang merupakan kegiatan proses Akuntansi

dalam menjalankan fungsinya, menyediakan informasi keuangan bagi pihak – pihak

yang memerlukan. Jadi produk akhir dari suatu kegiatan Akuntasi Keuangan adalah

Laporan Keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan

perubahan modal. Laporan Keuangan ini akan disajikan kepada manajemen

perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

lebih lanjut.

Banyak perusahaan yang melakukan pencatatan dan pembukuan dalam

menajalakan usahanya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat laba atau rugi yang

diperoleh dalam satu periode tertentu. Tetapi pecatatan pembukuan tersebut

dilakukan secara sederhana yang umumnya disebut sebagai kas harian yaitu mencatat

transaksi uang masuk dan uang keluar tanpa memperhatikan transaksi lainnya,

misalnya transaksi penyesuaian yang perlu dilakukan setiap akhir periode. Hal

tersebut dianggap kurang efektif dan relevan dalam menyajikan laporan keuangan

dan mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.

Begitu pula lainya dengan pembukuan perusahaan dagang CV. Inter

Chemicals yang melakukan pencatatan secara sederhana berhubungan dengan

transaksi-transaksi yang menyebabkan kas keluar dan kas masuk saja. Disamping itu,

juga tidak terdapat pembukuan yang lengkap menurut Standar Akuntansi.

Sedangkan menurut pendapat ahli sistem pencatatan dan pembukuan yang

baik adalah sesuai dengan standar Akuntansi. Dimana setiap transaksi yang terjadi

dicatat kedalam jurnal-jurnal yang disediakan sesuai dengan perubahan posisi

keuangannya. Berikut juga dilakukan penyesuaian pada akhir periode. Sehingga data

yang di sajikan berupa laporan keuangan menggambarkan keuangan sebenarnya akan

relevan dan mempermudah pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan.

Page 16: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Tempat : CV. Inter Chemicals Jalan Setia Budhi No.200 Pekanbaru”

Kejadian : Transaksi harian selama tahun 2005.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

1. Bukti – bukti/bon pembelian, penjualan.

2. Buku Besar Pembantu.

3.2.2 Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam membantu

penyusunan Proposal Penelitian adalah sebagai berikut:

NoNama

BahanSpesifikasi Satuan Jumlah

1 Formulir Jurnal Khusus Lembar 10

2  

Buku Besar & Buku Besar

pembantuLembar 50

3   Neraca Saldo Lembar 2

4   Jurnal Penyesuaian Lembar 2

5   Neraca Lajur Lembar 1

6   Laporan keuangan Lembar 5

7   Jurnal penutup Lembar 1

8   Neraca saldo penutupan Lembar 1

9   Daftar Saldo Piutang Dagang Lembar 1

10   Daftar Saldo Utang Dagang Lembar 1

11   Daftar Sediaan Barang Lembar 1

12   Jurnal Pembalik Lembar 1

Page 17: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun dokumen sumber yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan

keuangan Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals pada Desember 2005 yaitu bukti-

bukti atau dokumen-dokumen transaksi yang terjadi pada bulan Desember 2005.

Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) yang mengakibatkan

perubahan terhadap harta, hutang dan modal perusahaan. Sehingga harus diproses

mulai dari pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Macam-macam bukti transaksi antara lain seperti: Kuitansi, Cek, Bilyet Giro, Faktur,

Nota Kontan, Nota Kredit, atau Debet, dan bukti memo. Selain itu, penulis juga

memerlukan neraca saldo awal, kartu persediaan, daftar saldo hutang dagang dan

piutang dagang. Sedangkan dokumen lainnya pada bulan November 2005 tersebut

sebagai bahan penunjang dalam porses kerja penerapan Siklus Akuntansi pada

Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals.

3.4 Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel

3.4.1 Identifikasi Variabel

Banyak perusahaan yang melakukan pencatatan dan pembukuan dalam

menajalakan usahanya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat laba atau rugi yang

diperoleh dalam satu periode tertentu. Tetapi pecatatan pembukuan tersebut

dilakukan secara sederhana yang umumnya disebut sebagai kas harian yaitu mencatat

transaksi uang masuk dan uang keluar tanpa memperhatikan transaksi lainnya,

misalnya transaksi penyesuaian yang perlu dilakukan setiap akhir periode. Hal

tersebut dianggap kurang efektif dan relevan dalam menyajikan laporan keuangan

dan mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.

Begitu pula lainya dengan pembukuan perusahaan dagang CV. Inter

Chemicals yang melakukan pencatatan secara sederhana berhubungan dengan

transaksi-transaksi yang menyebabkan kas keluar dan kas masuk saja. Disamping itu,

juga tidak terdapat pembukuan yang lengkap menurut Standar Akuntansi.

Page 18: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

3.4.2 Operasionalisasi Variabel

Adapun langkah-langkah yang di tempuh dalam proses pengerjaan jasa

Akuntansi sehingga menghasilkan suatu laporan keuangan periode Desember 2005

pada Perusahaan Dagang CV, Inter Chemicals adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Dokumen sumber dari perusahaan

Adapun dokumen sumber yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan

keuangan Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals pada Desember 2005 yaitu

bukti-bukti atau dokumen-dokumen transaksi yang terjadi pada bulan

Desember 2005. Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan

(kondisi) yang mengakibatkan perubahan terhadap harta, hutang dan modal

perusahaan. Sehingga haru diproses mulai dari pencatatan sampai dengan

disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Macam-macam bukti transaksi

antara lain seperti: Kuitansi, Cek, Bilyet Giro, Faktur, Nota Kontan, Nota

Kredit, atau Debet, dan bukti memo. Selain itu, penulis juga memerlukan

neraca saldo awal, kartu persediaan, daftar saldo hutang dagang dan piutang

dagang. Sedangkan dokumen lainnya pada bulan November 2005 tersebut

sebagai bahan penunjang dalam porses kerja penerapan Siklus Akuntansi pada

Perusahaan Dagang CV. Inter Chemicals.

2. Mengklasifikasikan dokumen sumber menurut kelompoknya atau atau urut

tanggal transaksi.

Maksudnya adalah bukti-bukti transaksi yang telah dikumpulkan

diklasifikasikan menurut kelompok dan urutan tanggalnya. Seperti

faktur-faktur dan nota-nota penjjualan di kelompokkan menjadi satu

dan di urutkan berdasarakn dari tanggal terkecil atau bawah hingga

yang tanggal yang terbesar atau keatas. Begitu pula dengan faktur

pembelian, bukti penerimaan kas, dan bukti pengeluaran kas mauoun

bukti-bukti lainnya. Guna memudahkan pencatatan yang secara

sistematis dan konsisten.

3. Menganalisa dokumen sumber

Page 19: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Dokumen sumber yang telah diklasifikasikan, dianalisa dan

diperiksakembali kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya

kesalahan perhitungan dan pencatatan yang terjadi sehingga saldo untuk setiap

pencatatan akan balance. Penganalisaan meliputi mengecek harga nominalnya

dan tanda tangan sebagai bukti keabsahannya.

4. Mencatat ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus.

Setelah bukti-bukti transaksi dianalisa dan diperiksa kebenarannya,

bukti-bukti transaksi tersebut di posting kedalam jurnal umum ataupun jurnal

khusus. Pada perusahaan yang jumlah transaksinya relative sedikit, masih

memungkinkan untuk melakukan pencatatan dalam satu jurnal, seperti jurnal

umum.

Namun pada perusahaan khususnya perusahaan dagang yang

melakukan transaksi yang relative banyak dan beragam, hal demikian

dirasakan kurang praktis dan membutuhkan waktu yang relative lama. Untuk

mengatasi masalah tersebut, maka digunakan beberapa jurnal khusus, antara

lain:

a. Jurnal penerimaan kas(Cash Recipe Journal)

Adalah jurnal yang mencatat semua transaksi yang berhubungan

dengan penerimaan kas secara tunai, seperti penerimaan piutang

dagang, penjualan tunai, penerimaan pendapatan dan sebagainya.

b. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Adalah jurnal yang mencatat semua transaksi pengeluaran

(pengurangan) kas secara tunai seperti pembayarang hutang

dagang, pembelian tunai, pembayaran beban, dan sebagainya.

c. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Adalah jurnal yang secara khusus mencatat semua transaksi

pembelian kredit barang dagangan maupun pembelian kredit

lainnya yang secara berurutan dari tanggal terkecil hingga tanggal

terbesar.

d. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Page 20: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Adalah jurnal yang secara khusus mencatat semua transaksi yang

berhubungan dengan penjualan kredit berupa barang dagangan

secara berurutan dari tanggal terkecil hingga tanggal terbesar.

e. Jurnal Umum (Memorial)

Adalah jurnal yang mencatat semua transaksi yang tidak umum

(tidak lazim) dicatat didalam jurnal penerimaan kas, pengeluaran

kas, pembelian, dan penjualan, seperti retur penjualan, retur

pembelian dan sebagainya.

5. Memposting ke buku besar (Ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary

Ledger)

Buku besar adalah buku yang berfungsi sebagai buku tempat

pengelompokkan perkiraan-perkiraan yang sejenis dalam satu periode

Akuntasi. Perkiraan sejenis tersebut terjadi berulang-ulang, sehingga tidak

praktis jika semua transaksi yang terjadi dalam satu periode di catat dalam

bentuk perubahan-perubahan pada persamaan dasar akuntansi.

Adapun beberapa procedure dalam melakukan posting ke buku besar,

antara lain:

a. Dari Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Saldo akhir dari kas, potongan penjualan, piutang dagang

dan penjualan pada journal penerimaan kas di posting

kebuku besar

Sedangkan jumlah yang terdapat dalam kolom serba-serbi

diposting secara tunggal keperkiraan yang bersangkutan

dalam buku besar

Pada kolom refrensi buku besar yang bersangkutan diberi

inisial JKM(singkatan dari Jurnal Kas Masuk).

b. Dari Jurnal Pegeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jumlah bulanan dari kas, potongan pembelian, hutang

dagang, dan pembelian di posting ke buku besar secara

kolektif.

Page 21: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Sedangkan jumlah yang terdapat pada kolom serba-serbi

diposting secara tunggal ke perkiraan yang bersangkutan

dalam buku besar.

Pada kolom referensi buku besar yang bersangkutan diberi

inisial JKK (singkatan dari Jurnal Kas Keluar).

c. Dari Jurnal Pembelian (Purchases Journal)

Posting ke buku besar “pembelian” dan “hutang dagang”

dilakukan pada akhir periode.

Pada kolom referensi buku besar “pembelian” dan “hutang

dagang” diberi inisial JPB (singkatan dari jurnal

pembelian).

d. Dari Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Posting ke buku besar “piutang dagang” dan “penjualan”

dilakukan pada akhir periode.

Pada kolom referensi buku besar “Piutang dagang” dan

“penjualan” diberi inisial JPN (singkatan dari Jurnal

Penjualan).

e. Dari Jurnal Umum (General Journal)

Posting ke buku besar akun retur penjualan, retur

pembelian, piutang dagang, dan utang dagang pada akhir

periode.

Besar nilai yang tertera pada jurnal umum diposting secara

tunggal ke perkiraan yang bersangkutan dalam buku besar.

Pada kolom referensi buku besar yang bersangkutan di beri

inisial JU (singkatan dari Jurnal Umum).

Buku besar pembantu merupakan perluasan dari buku besar

umum. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan

perincian dari salah satu akun yang terdapat dalam buku besar

umum. Buku besar pembantu hutang dagang merupakan

Page 22: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

perluasan atau perincian dari akun hutang dalam buku besar,

yang berisi tentang hutang dagang dibuku besar menurut nama

kreditur. Ini berarti bahwa bukku besar pembantu hutang

dagang akan memuat informasi tentang hutang dagang untuk

setiap kreditur. Demikian juga dengan buku besar pembantu

piutang dagang yang memuat informasi tentang piutang

dagang untuk setiap debitur.

Selain itu terdapat pada buku pembantu persediaan

yang merincikan tentang banyaknya persediaan barang (ready

stock) yang siap akan dijual nantinya. Pencatatan persediaan

berasal dari pembelian,retur pembelian, penjualan dan retur

penjualan. Tujuan dibuatnya buku besar pembantu adalah

untuk membantu kita mengetahui perincian utang dagang

maupun piutang dagang serta persediaan atau stock barang

dagangan pada akhir periode serta untuk mengetahui nilai

sebenarnya dari saldo utang dagang, piutang dagang dan

persediaan barang dagangan. Selain itu, juga akan membantu

kita untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan atau

pembukuan.

6. Menyusun neraca saldo (Trial Balance)

Setelah transaksi dijurnal dan diposting ke perkiraan masing-masing

dalam buku besar, kemudian disusunlah neraca saldo. Angka-angka

yang dicatat dalam neraca saldo adalah saldo daring masing-masing

perkiraan dalam buku besar. Neraca saldo dicatat secara berurutan

berdasarkan referensi yang ada di buku besar.

7. Mencatat jurnal penyesuaian (Adjustment Journal)

Page 23: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Oleh karena angka-angka yang tertulis pada neraca saldo belum

memperlihatkan kenyataan yang sebenarnya dan perlu disesuaikan.

Untuk itu perlu diadakan pula penyesuaian pada akhir periode. Contoh

pos perkiraan pada neraca yang belum memperlihatkan kebenaran

tersebut, adalah:

Saldo yang tertulis atas suatu perkiraan masih merupakan sebagian

sebagai harta dan sebagian sebagai biaya, misalnya perkiraan

“asuransi dibayar dimuka” yang belum disesuaikan pada akhir

periode pembukuan.

Saldo yang tertulis atas suatu perkiraan masih merupakan sebagian

sebagai hutang dan sebagian sebagai pendapatan, misalnya “sewa

diterima dimuka” yang belum disesuaikan pada akhir periode

pembukuan.

Bilamana penyusutan dan aktiva tetap dilakukan setiap kali

periode pembukuan.

Pemakaian perlengkapan kantor yang habis pakai, seperti suplay

kantor, suplay toko, dan lain sebagainya dimana waktu pembelian

dicatat sebagai aktiva dan selama periode belum ada pencatatan

sebagai biayanya.

Pendapatan yang masih harus diterima / piutang pendapatan pada

akhir periode.

Piutang tidak tertagih setelah diadakan penagihan pada saat jatuh

tempo.

Pembetulan kesalahan bilamana terjadi kesalahan dalam

pencatatan.

Beban yang masih harus dibayar pada akhir periode.

8. Menyusun neraca lajur (Work Sheet)

Dari neraca saldo dan ayat penyesuaian tersebut kemudian

disusunlah sebuah neraca lajur. Neraca Lajur berfungsi untuk

Page 24: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan dan menghindari

kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan pencatatan. Neraca lajur

terdiri dari neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo yang

disesuaikan, ikhtisar laba-rugi, dan neraca. Neraca saldo yang

disesuaikan merupakan hasil penambahan dan pengurangan neraca

saldo dengan ayat penyesuaian. Ikhtisar laba-rugi berisikan semua

perkiraan yang berhubungan sengan aktiva (harta) dan pasiva

(kewajiban).

9. Menyusun Laporan keuangan (Laporan Laba / Rugi, Neraca, Laporan

Perubahan Ekuitasi).

Laporan keuangan terdiri atas laporan neraca, laporan laba-rugi

dan laporan perubahan modal. Laporan neraca adalah laporan yang

memberi informasi mengenai harta, hutang, dan modal suatu

perusahaan pada suatu periode tertentu yang disusun secara sistematis.

Laporan laba-rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis

mengenai pendapatan yang diperoleh, dan beban-beban yang terjadi

dalam kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan

laporan perubahan modal adalah ikhtisar mengenai perubahan modal

suatu perusahaan pada periode tertentu. Pembuatan laporan keuangan

bersumber pada kolom neraca dan ikhtisar laba-rugi yang terdapat

pada neraca lajur. Tujuan pembuatan laporan keuangan ini tidak lain

adalah untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu selama menjalankan operasi perusahaan. Sehingga

memungkinkan pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan

sebagai tindak lanjut pada masa yang akan dating.

10. Mencatat jurnal penutup (Closing Journal)

Setelah penyusunan laporan keuangan, buku besar umum harus

ditutup. Artinya saldo akun-akun yang bersifat sementara harus

Page 25: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

dipindahkan, sehingga saldonya menjadi nol. Yang termasuk saldo

yang bersifat sementara adalah akun-akun pendapatan, beban, prive,

dan ikhtisar laba-rugi. Untuk menutup perkiraan-perkiraan tersebut

dilakukan sebagai beriukut:

Untuk menutup perkiraan yang bersaldo debet, yaitu dengan

mendebet perkiraan “ikhtisar laba-rugi” dan mengkredit saldo

perkiraan yang bersangkutan.

Untuk menutup perkiraan yang bersaldo kredit, yaitu dengan

mendebet perkiraan yang bersangkutan dan mengkredit “ikhtisar

laba-rugi”.

Untuk menutup perkiraan prive, yaitu dengan mendebet modal dan

mengkredit prive.

Untuk menutup besar laba pada periode Desember 2005, yaitu

dengan mendebet ikhtisar laba-rugi dan mengkredit modal (apabila

perusahaan memperoleh laba).

Untuk menutup besar rugi pada periode Desember 2005, yaitu

dengan mendebet modal dan mengkredit ikhtisar laba-rugi (apa

bila perusahaan memperoleh rugi).

11. Buku besar penutup (Closing Ledger)

Buku besar penutup merupakan posting dari jurnal Penutup yang

sudah dibuat. Setelah diposting maka besarnya saldo akhir pada pendapatan,

beban, ikhtisar laba-rugi bersaldo nol.

12. Menyusun neraca saldo setelah penutupan (Closing Trial Balance)

Setelah kegiatan penutupan buku selesai dilakukan, akun-akun yang

masih mempunyai saldo dalam buku besar hanya akun harta, hutang,

dan modal. Untuk mengetahui ketelitian dan keseimbangan

penyelesaian system akuntansi pada akhir periode, akun-akun yang

masih mempunyai saldo harus disusun dalam neraca saldo setelah

penutupan.

Page 26: PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI

13. Jurnal Pembalik (Reversing Journal)

Jurnal Pembalik disusun dengan cara membalik jurnal penyesuaian

yang menimbulkan akun rill yang baru, sehingga saldo-saldonya

menjadi nol kembali dan timbul kembali akun nominal yang sesuai

dengan akun yang terdapat pada neraca sisa sebelum ada penyesuaian

(kecuali akun yang biasa digunakan terus-menerus, seperti akumulasi

penyusutan aktiva tetap). Tujuannya untuk menjaga konsisten system

pencatatan.

3.5 Analisa Data

Dalam pembuatan Proposal Penelitian ini, penulis juga memakai beberapa

fasilitas dan peralatan lain yaitu:

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Pemilik

1 Bollpoint Warna hitam 2 Siswa

2 Pensil 2 B 1 Siswa

3 Pengaris 30 Cm 1 Siswa

4 Penghapus

Penghapus

pensil1 Siswa

5 Kalkulator 12 Digit 1 Siswa

6

Komputer &

Printer Pentium 31 Siswa/Sekolah/Rental

7 Kertas HVS A 4 1 rim Siswa

8 Disket Verbatin 1 unit Siswa

9 Kertas Buram Buram 1 rim Siswa