PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB...

50
PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG “DOUBLE ROW” DAN KACANG TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) (Skripsi) Oleh MARGARETHA S. GADMOR FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG

“DOUBLE ROW” DAN KACANG TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.)

(Skripsi)

Oleh

MARGARETHA S. GADMOR

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

Margaretha S. Gadmor

ABSTRAK

PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG “DOUBLE

ROW” DAN KACANG TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL JAGUNG (Zea mays L.)

O leh

MARGARETHA SWAMELAN GADMOR

Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui respons pertumbuhan dan hasil

tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

jagung “double row”, (2) mengetahui dosis pupuk urea yang optimum pada

pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan kacang tanah. Penelitian ini

dilaksanakan di Lapangan Terpadu dan Laboratorium Agronomi Fakultas

Pertanian Universitas Lampung, pada bulan Juli sampai dengan November 2014.

Perlakuan disusun dengan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS)

dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas monokultur jagung (M1), monokultur

kacang tanah (M2), tumpangsari 0 kg (U0), tumpangsari 50 kg (U1), tumpangsari

100 kg (U2), tumpangsari 150 kg (U3), tumpangsari 200 kg (U4), tumpangsari 250

kg (U5), dan tumpangsari 300 kg (U6). Homogenitas ragam diuji dengan Uji

Barlett dan kemenambahan diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, maka

data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal pada taraf

5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil pipilan jagung per hektar

untuk monokultur lebih tinggi daripada tumpangsari, tetapi variabel lainnya tidak

Page 3: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

Margaretha S. Gadmor

berbeda. Sedangkan hasil kacang tanah monokultur lebih tinggi daripada

tumpangsari untuk jumlah polong isi, bobot 100 butir, dan hasil biji per hektar,

tetapi untuk tinggi tanaman dan tingkat kehijauan daun pola tumpangsari lebih

tinggi daripada monokultur, (2) belum didapatkan dosis pupuk Urea yang

optimum untuk tanaman jagung pada pola tanam tumpangsari jagung “double

row” dan kacang tanah.

Kata kunci : jagung, kacang tanah, tumpangsari, pupuk urea

Page 4: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG

“DOUBLE ROW” DAN KACANG TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.)

Oleh

MARGARETHA S GADMOR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari
Page 6: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari
Page 7: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari
Page 8: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

“And waiting gives experience; and experience gives

hope: and hope does not put to shame; because our

hearts are full of the love of God through the Holy

Spirit which is given to us”

( Romans 5 : 4-5 )

-JUST DON’T GIVE UP TRYING TO DO WHAT YOU REALLY WANT TO DO. WHERE THERE’S

LOVE AND INSPIRATION, I DON’T THINK YOU CAN GO WRONG-

(ELLA FITZGERALD)

“If you want something you never had, you must be do something you never done”

(Margaretha S. Gadmor)

Page 9: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan

karunia-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis persembahkan karya sederhana ini dengan perjuangan dan kerja keras

kepada Ayahanda tercinta Wilmar Sinabariba dan Ibunda tercinta Rosmaida

Simarmata yang selalu memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil

dan semangat serta kasih sayang yang tak terhingga.

Kakak-kakak tersayang Novita Sinabariba, Vivian Wilhelmina Sinabariba dan

Felicia Marisa Sinabariba serta adik-adik tersayang Melvina Ignatia Sinabariba

dan Angela Bernadette Sinabariba yang selalu memberikan doa, dukungan,

perhatian, dan semangat yang tulus.

Keluarga besar Sinabariba dan Simarmata atas doa, dukungan, motivasi, dan

semangat yang begitu berharga.

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 10: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 6 September 1993 sebagai

anak keempat dari enam bersaudara, dari pasangan Bapak Wilmar Sinabariba dan

Ibu Rosmaida Simarmata. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD)

di SD Bojong Rawa Lumbu IX Bekasi pada tahun 2005, pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di SMP PGRI Kota Bekasi pada tahun 2008, dan

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Taman Siswa Kota Bekasi

pada tahun 2011. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Agroteknologi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

pada tahun 2011 melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) selama tiga puluh

hari di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi Subang. Pada tahun

2015, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama empat puluh hari

di Desa Aji Murni Jaya Kecamatan Gedung Aji Kabupaten Tulang Bawang.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten dosen untuk mata

kuliah Statistika Pertanian pada Semester Ganjil 2014/2015, mata kuliah

Teknologi Benih pada Semester Ganjil 2014/2015, mata kuliah Pengendalian

Penyakit Tanaman pada Semester Genap 2014/2015.

Page 11: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

mencurahkan kasih karunia dan damai sejahtera sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi berjudul “ Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari

Jagung “double row” dan Kacang Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung

(Zea mays L.)”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Niar Nurmauli, M.S. selaku Dosen Pembimbing Utama atas bimbingan,

saran, serta motivasi yang telah diberikan.

2. Dr. Ir. Paul B. Timotiwu, M.S. selaku Dosen Pembimbing Kedua atas

bimbingan, saran, serta motivasi yang telah diberikan.

3. Ir. Herawati Hamim, M.S. selaku Dosen Pembahas atas saran, bahasan,

dan arahan yang diberikan untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Ir. Ali Kabul Mahi, M.Sc. selaku dosen Pembimbing Akademik.

5. Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

6. Prof. Dr. Ir. Irwan S. Banuwa, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Page 12: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

7. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Wilmar Sinabariba dan Ibu Rosmaida

Simarmata atas doa, kasih sayang, dukungan, baik moril maupun materiil,

yang senantiasa diberikan kepada penulis. Kakak-kakak terkasih, Novita

Sinabariba, Vivian Wilhelmina Sinabariba, dan Felicia Marisa Sinabariba

serta adik-adik terkasih Melvina Ignatia Sinabariba dan Angela Bernadette

Sinabariba atas dukungan, perhatian, dan semangat yang telah diberikan.

8. Sahabat sekaligus partner penelitian, Andrestu Kesuma atas bantuan dan

semangat selama penelitian.

9. Sahabat-sahabatku tersayang: Debi, Dera, Dewi, Epay, Fajrin, Firman,

Indah, Ivo, Mitha, untuk support yang selalu diberikan kepada penulis.

10. Teman-teman Agroteknologi: Adawiah, Afi, Akbar Fadhillah, Arief, Dina,

Geraldo, Hiday, Husna, Indah, Kemas, Malida, Melshella Ferinda, Mufli,

Mutia, Nikmatul, Noval, Peni, Tyas, Ucha, Wiwit, untuk support dan

kebersamaannya. Sukses menyertai kita senantiasa.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan

Bandar Lampung, 2016

Margaretha S. Gadmor

Page 13: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... x

I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 3

1.4. Landasan Teori ..................................................................... 4

1.5. Kerangka Pemikiran ............................................................. 7

1.6. Hipotesis ............................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 11

2.1. Jagung .................................................................................. 11

2.2. Kacang Tanah ...................................................................... 13

2.3. Pola Tanam Tumpangsari .................................................... 14

2.4. Peran Nitrogen pada Tanaman ............................................. 15

III. BAHAN DAN METODE ............................................................ 18

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................... 18

3.2. Bahan dan Alat ..................................................................... 18

3.3. Metode Penelitian ................................................................. 18

3.4. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 20

3.5. Pengamatan .......................................................................... 22

Page 14: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

3.5.1. Pertumbuhan Jagung dan Kacang Tanah ..................... 22

3.5.2. Pada Komponen Hasil Jagung ..................................... 22

3.5.3. Pada Komponen Hasil Kacang Tanah ......................... 23

3.5.4. Data Pendukung ........................................................... 24

a. Analisis Tanah ......................................................... 24

b. Curah Hujan ............................................................ 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 25

4.1. Hasil Penelitian ..................................................................... 25

4.1.1. Tinggi Tanaman Jagung ............................................... 25

4.1.2. Tingkat Kehijauan Daun .............................................. 25

4.1.3. Umur Berbunga Jagung ............................................... 26

4.1.4. Bobot Kering Berangkasan per Tanaman .................... 27

4.1.5. Panjang Tongkol .......................................................... 28

4.1.6. Diameter Tongkol ......................................................... 29

4.1.7. Bobot 100 Butir Jagung (KA 14%) .............................. 29

4.1.8. Hasil Pipilan Jagung KA 14% (t/ha) ............................ 30

4.1.9. Tinggi Tanaman Kacang Tanah ................................... 31

4.1.10. Tingkat Kehijauan Daun Kacang Tanah ...................... 31

4.1.11. Jumlah Cabang Produktif Kacang Tanah ..................... 32

4.1.12. Jumlah Polong Total per Tanaman ............................... 32

4.1.13. Jumlah Polong Isi ......................................................... 33

4.1.14. Bobot 100 Butir Kacang Tanah (KA 12%) .................. 33

4.1.15. Hasil Biji Kacang Tanah KA 12% (t/ha) ...................... 34

4.1.16. Efisiensi Penggunaan Lahan (LER) .............................. 35

4.2. Pembahasan ........................................................................... 36

V. KESIMPULAN ............................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 42

LAMPIRAN ............................................................................................ 47

Page 15: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perlakuan Penelitian ............................................................................ 19

2. Koefisien Ortogonal dan Ortogonal Polinomial ................................ 19

3. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Tinggi Tanaman Jagung ............................ 25

4. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Tingkat Kehijauan Daun Jagung ............... 26

5. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Umur Berbunga Jagung ............................. 27

6. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Bobot Kering Berangkasan Jagung ............ 27

7. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Panjang Tongkol Jagung ........................... 28

8. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Diameter Tongkol Jagung .......................... 29

9. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Bobot 100 Butir Jagung ............................. 29

10. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Hasil Pipilan Jagung .................................. 30

11. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Tinggi Tanaman Kacang Tanah ................. 31

12. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Tingkat Kehijauan Daun Kacang Tanah .... 32

13. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Jumlah Cabang Produktif ........................... 32

Page 16: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

14. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Jumlah Polong Total per Tanaman ............. 33

15. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Jumlah Polong Isi ...................................... 33

16. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Bobot 100 Butir Kacang Tanah .................. 34

17. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Hasil Biji Kacang Tanah ............................ 34

18. Penerapan Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double row” dan

Kacang Tanah Terhadap Efisiensi Penggunaan Lahan ..................... ...35

19. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Jagung (14 MST) ...................... 48

20. Uji Barlett untuk Tinggi Tanaman Jagung (14 MST) ........................ 48

21. Analisis Ragam untuk Tinggi Tanaman Jagung (14 MST) ................ 49

22. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Tinggi

Tanaman Jagung (14 MST) ............................................................... 49

23. Hasil Pengamatan Tingkat Kehijauan Daun Jagung .......................... 49

24. Uji Barlett untuk Tingkat Kehijauan Daun Jagung ............................ 50

25. Analisis Ragam untuk Tingkat Kehijauan Daun Jagung .................... 50

26. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Tingkat

Kehijauan Daun Jagung ..................................................................... 50

27. Hasil Pengamatan Umur Berbunga Jagung ....................................... 51

28. Uji Barlett untuk Umur Berbunga Jagung ......................................... 51

29. Analisis Ragam untuk Umur Berbunga Jagung ................................. 52

30. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Umur

Berbunga Jagung ............................................................................... 52

31. Hasil Pengamatan Bobot Kering Berangkasan Jagung (g/tan) ........... 52

32. Transformasi √x bobot kering berangkasan jagung ............................ 53

33. Uji Barlett untuk Bobot Kering Berangkasan Jagung (g/tan) ............. 53

Page 17: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

34. Analisis Ragam untuk Bobot Kering Berangkasan Jagung (g/tan) ..... 54

35. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Bobot

Kering Berangkasan Jagung (g/tan) ................................................... 54

36. Hasil Pengamatan Panjang Tongkol Jagung ...................................... 54

37. Uji Barlett untuk Panjang Tongkol Jagung ........................................ 55

38. Analisis Ragam untuk Panjang Tongkol Jagung ................................ 55

39. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Panjang

Tongkol Jagung .................................................................................. 56

40. Hasil Pengamatan Diameter Tongkol Jagung ..................................... 56

41. Uji Barlett untuk Diameter Tongkol Jagung ....................................... 56

42. Analisis Ragam untuk Diameter Tongkol Jagung ............................... 57

43. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Diameter

Tongkol Jagung ................................................................................... 57

44. Hasil Pengamatan Bobot 100 Butir Jagung (KA 14%) ........................ 57

45. Transformasi √x Bobot 100 Butir Jagung (KA 14%) .......................... 58

46. Uji Barlett untuk Bobot 100 Butir Jagung ........................................... 58

47. Analisis Ragam untuk Bobot 100 Butir Jagung ................................... 59

48. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Bobot

100 Butir Jagung ................................................................................. 59

49. Hasil Pengamatan Hasil Pipilan Jagung (t/ha) .................................... 59

50. Transformasi √x Hasil Pipilan Jagung (t/ha) ...................................... 60

51. Uji Barlett untuk Hasil Pipilan Jagung ............................................... 60

52. Analisis Ragam untuk Hasil Pipilan Jagung ....................................... 61

53. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Hasil

Pipilan Jagung ..................................................................................... 61

54. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Kacang Tanah ............................ 61

55. Uji Barlett untuk Tinggi Tanaman Kacang Tanah .............................. 62

Page 18: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

56. Analisis Ragam untuk Tinggi Tanaman Kacang Tanah ...................... 62

57. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Tinggi

Tanaman Kacang Tanah ...................................................................... 62

58. Hasil Pengamatan Tingkat Kehijauan Daun Kacang Tanah ................ 63

59. Uji Barlett untuk Tingkat Kehijauan Daun Kacang Tanah .................. 63

60. Analisis Ragam untuk Tingkat Kehijauan Daun Kacang Tanah ......... 64

61. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Tingkat

Kehijauan Daun Kacang Tanah .......................................................... 64

62. Hasil Pengamatan Jumlah Cabang Produktif ...................................... 64

63. Transformasi √x Jumlah Cabang Produktif ......................................... 65

64. Uji Barlett untuk Jumlah Cabang Produktif ........................................ 65

65. Analisis Ragam untuk Jumlah Cabang Produktif ................................ 66

66. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Jumlah

Cabang Produktif ................................................................................ 66

67. Hasil Pengamatan Jumlah Polong Total per Tanaman ........................ 66

68. Transformasi √x Jumlah Polong Total per Tanaman ........................... 67

69. Uji Barlett untuk Jumlah Polong Total per Tanaman .......................... 67

70. Analisis Ragam untuk Jumlah Polong Total per Tanaman .................. 68

71. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Jumlah

Polong Total per Tanaman ................................................................... 68

72. Hasil Pengamatan Jumlah Polong Isi .................................................. 68

73. Transformasi √x Jumlah Polong Isi ..................................................... 69

74. Uji Barlett untuk Jumlah Polong Isi .................................................... 69

75. Analisis Ragam untuk Jumlah Polong Isi ............................................ 70

76. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Jumlah

Polong Isi ............................................................................................. 70

77. Hasil Pengamatan Bobot 100 Butir Kacang Tanah (KA 12%) ........... 70

Page 19: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

78. Uji Barlett untuk Bobot 100 Butir Kacang Tanah ............................... 71

79. Analisis Ragam untuk Bobot 100 Butir Kacang Tanah ....................... 71

80. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang TanahTerhadap Bobot

100 Butir Kacang Tanah ...................................................................... 71

81. Hasil Pengamatan Hasil Biji Kacang Tanah (t/ha) .............................. 72

82. Transformasi √√x Hasil Biji Kacang Tanah ....................................... 72

83. Transformasi √√√x Hasil Biji Kacang Tanah (t/ha) ............................ 73

84. Uji Barlett untuk Hasil Biji Kacang Tanah .......................................... 73

85. Analisis Ragam untuk Hasil Biji Kacang Tanah ................................. 74

86. Pengaruh Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah Terhadap Hasil

Biji Kacang Tanah ............................................................................... 74

87. Korelasi Antarpengamatan pada Tanaman Jagung “double row”

yang Ditumpangsarikan dengan Kacang Tanah .................................. 74

88. Korelasi Antarpengamatan pada Tanaman Kacang Tanah yang

Ditumpangsarikan dengan Jagung “double row” ............................... 75

89. Hasil Analisis Tanah Awal .................................................................. 75

90. Hasil Analisis N-Total Akhir ............................................................... 75

Page 20: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tata Letak Percobaan .................................................................... 20

2. Pengaruh Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double

row” dan Kacang Tanah Terhadap Tingkat Kehijauan

Daun Jagung .................................................................................. 26

3. Pengaruh Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double

row” dan Kacang Tanah Terhadap Bobot Kering

Berangkasan Jagung ...................................................................... 28

4. Pengaruh Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double

row” dan Kacang Tanah Terhadap Hasil Pipilan Jagung ............. 30

5. Pengaruh Pupuk Urea pada Tumpangsari Jagung “double

row dan Kacang Tanah Terhadap Efisiensi Penggunaan Lahan ... 35

Page 21: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting kedua setelah padi yang

memiliki fungsi multiguna, tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan

melainkan dapat juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri.

Sejak tahun 1970-an, tanaman jagung mulai digunakan sebagai sumber energi

pakan. Permintaan jagung sebagai pakan akan terus meningkat seiring dengan

meningkatnya industri pakan ternak (Tangedjaja, 2011). Diperkirakan industri

pakan ternak khususnya di Indonesia memerlukan jumlah pipilan kering jagung

sebanyak kurang lebih 200.000 ton (Nuhung, 2006). Namun produksi jagung di

Indonesia belum mampu memenuhi permintaan jagung yang semakin meningkat.

Menurut Badan Pusat Statistika (2014), produksi jagung tahun 2013 sebesar

18,511 juta ton pipilan kering atau mengalami penurunan sebesar 0,81 juta ton

pipilan kering dibanding tahun 2012. Penurunan produksi terjadi karena adanya

penurunan luas lahan sebesar 136,1 ribu hektar dan penurunan produktivitas

sebesar 0,55 ku/ha. Produksi jagung yang mengalami penurunan tersebut

membuat pemerintah Indonesia masih melakukan impor jagung dari beberapa

negara untuk memenuhi permintaan jagung yang terus meningkat setiap tahunnya.

Page 22: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

2

Untuk itu usaha yang dapat dilakukan dalam memenuhi permintaan jagung antara

lain dengan upaya diversifikasi pertanian.

Upaya diversifikasi pertanian adalah upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan

berbagai tanaman pertanian pada suatu lahan. Upaya tersebut dapat dilakukan

dengan penerapan pola tanam tumpangsari untuk meningkatkan produksi tanaman

jagung. Menurut Jumin (2010), tumpangsari adalah penanaman dua tanaman

dalam interval waktu yang sama atau berdekatan pada lahan yang sama.

Penanaman dengan pola tumpangsari dapat dilakukan pada tanaman semusim

dengan tanaman semusim lainnya yang saling menguntungkan, seperti tanaman

jagung dan kacang-kacangan (kacang tanah).

Dalam hal mempertahankan kelestarian sumber daya lahan, sistem tumpangsari

pada suatu tanaman dengan tanaman lainnya dapat menyebabkan terjadinya

kompetisi dalam hal cahaya, air, unsur hara, dan ruang tumbuh. Sehingga dalam

pola tanam tumpangsari dapat menyebabkan penurunan produksi antar tanaman,

tetapi produksi total persatuan luas lahan meningkat.

Produksi jagung dalam pola tumpangsari akan meningkat apabila terdapat

kecocokan dengan tanaman selanya. Tanaman kacang-kacangan, dalam hal ini

kacang tanah, adalah tanaman sela yang sesuai untuk diterapkan dalam pola tanam

tumpangsari dengan tanaman jagung. Sebab, tanaman kacang tanah dapat

membentuk bintil akar yang mampu memfiksasi N dari udara bebas secara

simbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. sehingga kekurangan nitrogen pada

jagung dapat terpenuhi.

Page 23: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

3

Menurut Myrna dan Puji Lestari (2003), syarat tercapainya hasil jagung yang

tinggi adalah ketersediaan unsur hara yang optimal seperti unsur hara nitrogen.

Masalah penggunaan nitrogen, terutama di daerah tropis dengan suhu dan

kelembaban tinggi serta iklim basah seperti Indonesia, adalah efisiensinya yang

rendah. Kehilangan nitrogen tanah dapat terjadi melalui pencucian, panen,

kehilangan dalam bentuk gas melalui denitrifikasi, reaksi-reaksi kimia, dan

volatilisasi NH3 dari permukaan tanah. Oleh sebab itu diharapkan pada pola

tanam tumpangsari jagung dan kacang tanah dapat memberikan pengaruh yang

positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung sehingga penggunaan

pupuk nitrogen dalam budidaya tumpangsari menjadi efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, percobaan ini dilakukan untuk

menjawab masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana respons pertumbuhan dan hasil pada tanaman jagung double row

dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari?

2. Berapa dosis pupuk urea yang baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman

jagung dan kacang tanah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan intensifikasi dan perumusan masalah maka penelitian dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil tanaman jagung double row

dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari.

Page 24: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

4

2. Untuk mengetahui dosis pupuk urea yang optimum pada pertumbuhan dan

hasil tanaman jagung dan kacang tanah.

1.4 Landasan Teori

Tumpangsari merupakan salah satu usaha penanaman yang dilakukan oleh

beberapa masyarakat atau petani. Usaha penanaman ini dilakukan dengan cara

menanam dua jenis tanaman yang berbeda dalam satu lahan dengan kurun waktu

singkat atau bersamaan. Tumpang sari memberikan banyak keuntungan bagi

penggunanya, antara lain efisiensi tenaga kerja dan faktor lingkungan, menekan

serangan gulma dan hama serta penyakit (Rahmianna et al 1984 dalam Zuchri

2007). Akan tetapi, model penanaman tumpangsari juga memiliki problematika,

misalnya dalam hal persaingan antartanaman.

Persaingan antartanaman dapat mencakup air, cahaya, hara, dan ruang. Persaingan

tersebut akan berdampak pada penurunan produktivitas pada masing-masing

tanaman baik tanaman utama maupun tanaman selanya. Tanaman yang memiliki

tingkat agresivitas yang tinggi lebih mampu dalam hal bersaing (Nugroho 1990

dalam Zuchri 2007). Sinar matahari memiliki arti penting bagi pertumbuhan

tanaman. Apabila terjadi persaingan antartanaman dalam memperoleh sinar

matahari maka tanaman akan sulit untuk tumbuh dan berkembang karena

berkurangnya sinar atau radiasi yang diterima oleh organ daun menyebabkan

tanaman kekurangan fotosintat (Zuchri, 2007). Persaingan tersebut dapat

dikurangi dengan pengaturan baris tanaman.

Pengaturan barisan tanaman ialah cara mengatur jarak tanam dengan tujuan

memberikan ruang tumbuh yang baik pada masing-masing tanaman sehingga

Page 25: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

5

dapat meningkatkan produktivitas tanaman (Buhaira, 2007). Pengaturan baris

tanam yang diterapkan oleh petani yaitu satu barisan (single row) dan dua barisan

(double row). Menurut Buhaira (2007), tanaman yang lebih tinggi diatur dalam

baris tunggal dapat menyebabkan terjadinya kompetisi antar spesies tanaman yang

berbeda habitusnya. Jika mengatur tanaman yang lebih tinggi dalam baris ganda,

kompetisi antartanaman akan berkurang yang berarti dapat mengurangi tekanan

yang ditimbulkan oleh tanaman yang lebih tinggi terhadap tanaman yang lebih

rendah dalam memperoleh radiasi surya.

Pengaturan dua baris tanaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil

dan pertumbuhan pada masing-masing tanaman. Hal ini sejalan dengan penelitian

Sarman dan Ardiyaningsih (2000) yang dikutip oleh Buhaira (2007) bahwa

pengaturan barisan double row dengan jarak tanam 140 cm antar baris ganda

jagung x 40 cm dalam baris memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil biji

jagung, luas daun kedelai dan bobot kering tanaman jagung. Lebih lanjut, selama

masa pertumbuhan dan panen, pertanaman jagung dengan pengaturan double row

mampu bersaing atau lebih agresif dibandingkan dengan pengaturan satu baris.

Penanaman kacang tanah di antara dua baris jagung dengan jarak 100 cm masih

mampu memberikan hasil sebesar 2,93 t/ha polong kering (Buhaira, 2007).

Selanjutnya dilaporkan apabila jarak dan waktu tanam diatur dengan tepat maka

penanaman kacang tanah yang ditumpangsarikan dengan jagung mampu

meningkatkan pemakaian pupuk dan lahan.

Unsur N merupakan salah satu faktor pendukung dalam pertumbuhan dan

produksi jagung. Tanaman jagung menyerap N dalam jumlah besar selama masa

tanamnya mulai dari awal pertumbuhan sampai pada fase pengisian biji pada

Page 26: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

6

tongkol jagung, sehingga secara terus menerus tanaman jagung selalu menyerap

unsur N sehingga dengan pemberian urea pada tanaman jagung dapat

meningkatkan hasil jagung (Lingga dan Marsono, 2008).

Pemberian pupuk nitrogen yang semakin tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan

tanaman, seperti tinggi tanaman, hasil biji/ha, dan lain-lain. Hal ini terbukti

dengan adanya penelitian dari Effendi dan Suwandi (2010) yang mengatakan

bahwa pertumbuhan tinggi tanaman akan meningkat seiring dengan meningkatnya

takaran pupuk nitrogen. Peningkatan tersebut berbentuk kuadratik dimana tinggi

tanaman jagung Bisi 2 mencapai 278,84 cm dengan pemberian pupuk 150 kg N/ha

sedangkan pada tanaman jagung Pioneer 22, tinggi tanaman mencapai 252,94 cm

pada takaran pupuk 225 kg N/ha. Hasil biji/ha meningkat seiring dengan takaran

pupuk N yang semakin meningkat. Dengan pemberian pupuk N sebanyak 225

kg/ha dapat meningkatkan hasil biji/ha sebanyak 12,7 t/ha dengan kepadatan

populasi 72.072 tanaman/ha. Hasil penelitian Myrna dan Puji Lestari (2003)

menjelaskan bahwa jumlah baris biji jagung per tongkol paling tinggi tampak

pada dosis pupuk nitrogen 150 kg/ha dan 225 kg/ha. Bobot 100 butir biji tertinggi

tampak pada pemupukan nitrogen dosis 150 kg/ha dan 225 kg/ha. Untuk itu

peneliti memberikan dosis 0 kg/ha, 50 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha,

250 kg/ha dan 300 kg/ha pada percobaan tumpangsari jagung dan kacang tanah

sehingga dapat diketahui pertumbuhan dan hasil jagung terbaik dari masing-

masing dosis pupuk tersebut pada pola tanam jagung double row yang

ditumpangsarikan dengan kacang tanah.

Pola tanam tumpangsari dapat berhasil dilakukan apabila prinsip-prinsip dalam

tumpangsari digunakan. Prinsip tumpangsari memiliki pengaruh yang besar pada

Page 27: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

7

tanaman, seperti : tanaman tumpang sari memiliki periode pertumbuhan yang

tidak sama; apabila dua tanaman tumpangsari memiliki umur yang sama

sebaiknya memiliki fase pertumbuhan yang berbeda; terdapat perbedaan

kebutuhan antar kedua tanaman terhadap faktor lingkungan; tanaman tumpangsari

memiliki perbedaan bentuk kanopi, tinggi tanaman, dan sistem perakaran baik

sifat akar, luas dan kedalaman perakaran; dan kedua jenis tanaman tumpangsari

tidak memiliki pengaruh alelopati (Setiawan, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian Catharina (2009), sistem tumpangsari jagung dengan

kacang-kacangan (leguminase) memberikan dampak positif terhadap hasil

produksi jagung, karena tanaman jagung memperoleh ketersediaan hara terutama

unsur N yang berasal dari akar tanaman kacang-kacangan. Terdapat perbedaan

respon tanaman jagung pada sistem monokultur dan tumpangsari yang dapat

dilihat dari Nilai Kesetaraan Lahan (NKL), dimana NKL tertinggi pada sistem

tumpangsari jagung dengan kacang-kacangan dibandingkan sistem monokultur.

1.5 Kerangka Pemikiran

Produksi jagung sebenarnya sudah mengalami kenaikan dari tahun ke tahun akan

tetapi di beberapa sektor masih mengalami penurunan karena kurangnya areal

lahan pertanian sehingga kebutuhan akan jagung semakin sulit dikendalikan.

Kebutuhan akan jagung sebagai bahan baku industri dan pakan ternak serta bahan

pangan berjalan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat

Pemerintah terus melakukan upaya dalam meningkatkan kebutuhan jagung di

Indonesia dengan beberapa usaha seperti upaya diversifikasi pertanian terutama

dalam budidaya tanaman jagung. Diversifikasi pertanian merupakan salah satu

Page 28: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

8

pilar utama dalam mempertahankan bahkan meningkatkan ketersediaan pangan

khususnya jagung di Indonesia. Diversifikasi adalah usaha untuk meningkatkan

hasil pertanian dengan memperbanyak jenis tanaman pada areal lahan pertanian.

Guna meningkatkan produksi pertanian, hampir semua daerah di Indonesia sudah

menerapkan program diversifikasi pertanian. Ada berbagai cara yang dapat

dilakukan pada program diversifikasi pertanian, salah satunya ialah diversifikasi

dengan pola tanam tumpangsari.

Tumpangsari adalah usaha penanaman dengan beberapa tanaman pada suatu areal

pertanaman yang sama dengan jarak waktu yang bersamaan atau berdekatan, yang

diatur sedemikian rupa dalam barisan tanaman. Budidaya tanaman jagung dengan

pola tumpangsari dapat menghasilkan dua atau lebih jenis hasil produksi sesuai

dengan apa yang ditumpangsarikan sehingga produktivitas lahan meningkat.

Selain untuk meningkatkan pendapatan karena meningkatnya jumlah panen dan

beragam hasil panen, sistem tumpangsari juga dapat memperkecil kegagalan

panen, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Terlepas dari manfaat yang diperoleh dari sistem tumpangsari, perlakuan dengan

pola tanam tumpangsari ditujukkan untuk memanfaatkan kondisi lingkungan yang

ada dengan sebaik-baiknya agar diperoleh produksi yang maksimum. Pola tanam

tumpangsari dapat diatur berdasarkan sifat perakaran dan waktu penanaman.

Pengaturan sifat perakaran perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya

persaingan dalam hal unsur hara, air, dan sebagainya yang berasal dari dalam

tanah. Penundaan waktu tanam salah satu jenis tanaman dalam sistem

tumpangsari akan memberikan peluang agar pada saat tanaman mengalami

pertumbuhan maksimal tidak bersamaan dengan tanaman lainnya.

Page 29: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

9

Hasil produksi pada pola tanam tumpangsari dapat meningkat apabila dua jenis

tanaman yang dibudidayakan sesuai. Cara yang paling sering digunakan oleh

petani untuk meningkatkan produktivitas lahannya ialah dengan menanam

tanaman jagung dan kacang tanah secara bersamaan dalam tumpangsari.

Tanaman jagung dan kacang tanah memiliki morfologis tanaman yang berbeda

sehingga dapat mengurangi kompetesi yang terjadi terhadap pengambilan unsur

hara, air, ruang tumbuh dan cahaya matahari.

Tanaman jagung merupakan tanaman C4 yang mampu beradaptasi dengan baik

pada kondisi lahan yang kering, intensitas cahaya matahari yang tinggi, tegak dan

tidak bercabang dengan bentuk kanopi yang renggang sehingga memungkinkan

tanaman ini memperoleh cahaya secara langsung dan dapat memberikan

kesempatan bagi tanaman lain yang tumbuh dibawahnya berkembang. Sedangkan

tanaman kacang tanah merupakan tanaman C3 yang dapat tumbuh baik pada

intensitas cahaya yang sedang, cukup toleran terhadap naungan yang kurang dari

30 %, dan pada akarnya terdapat bintil akar yang bersimbiosis dengan bakteri

Rhizobium sp. untuk memfiksasi N2 bebas dari udara yang dimanfaatkan oleh

tanaman jagung untuk pertumbuhannya.

Tanaman kacang tanah tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan nitrogen tanaman

jagung, sehingga diperlukan pemupukan nitrogen dalam hal ini urea. Pemupukan

urea yang berimbang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman jagung, selain

untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal, pupuk urea juga diperlukan sesuai

dengan kebutuhan jagung pada saat tumpangsari dengan kacang tanah sehingga

penggunaan pupuk urea dapat menjadi hemat dan efisien terhadap tanaman jagung

yang ditumpangsarikan dengan tanaman kacang tanah.

Page 30: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

10

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. Respons pertumbuhan dan hasil tanaman jagung double row pada pola tanam

tumpangsari dengan tanaman kacang tanah akan berbeda dengan pola tanam

monokultur.

2. Terdapat dosis pupuk urea yang optimum pada jagung dalam pola tanam

tumpangsari double row dengan kacang tanah.

Page 31: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jagung

Tanaman jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah padi.

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan ternak. Jagung

mengandung senyawa karbohidrat, lemak, protein, mineral, air, dan vitamin.

Fungsi zat gizi yang terkandung didalamnya dapat memberi energi, membentuk

jaringan, pengatur fungsi, dan reaksi biokimia di dalam tubuh. Semua bagian

tanaman jagung dapat dimanfaatkan. Batang dan daun jagung yang masih muda

dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan yang sudah tua digunakan sebagai

pupuk hijau atau kompos. Rambut dan tongkol jagung dapat digunakan sebagai

pakan ternak,dan sebagai bahan bakar serta dapat digunakan dalam membuat pulp

(Rochani, 2007).

Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoceous) karena bunga jantan dan

bunga betina terdapat dalam satu tanaman. Bunga jantan (tassel) berkembang dari

titik tumbuh apikal diujung tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan

dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Hampir 95 % dari

persariannya berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya 5 % yang berasal

dari serbuk sari tanaman sendiri. Karena itu disebut juga tanaman bersari bebas

Page 32: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

12

(cross pollinated crop) (Sunarti et al., 2009). Bunga betina tersusun dalam

tongkol yang tumbuh dari buku yang terletak di antar batang dan pelepah daun.

Pada dasarnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif

walaupun jumlah bunga betinanya banyak. Bunga betina pada tanaman jagung

berupa tongkol yang terbungkus semacam pelepah dengan rambut (tangkai putik)

(Irfanda, et al., 2010).

Tanaman jagung memiliki akar serabut dengan tiga tipe akar, yaitu akar seminal

yang tumbuh dari embrio dan radikula, akar adventif yang tumbuh dari buku

terbawah pada batang, dan akar udara (brace root). Batang jagung berbentuk

silindris dan terdiri dari sejumlah ruas dan buku, dan panjangnya berbeda-beda

tergantung dari varietas yang ditanam dan lingkungan tempat tumbuh tanaman

jagung (Izzah, 2009).

Jagung dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa karakter, yaitu lingkungan

tumbuh dan umur panen. Jagung berdasarkan lingkungan tumbuh meliputi jagung

yang tumbuh di dataran tinggi tropik (.1600 m dpl), dataran rendah subtropik dan

mid-altitude (1000-1600 m dpl), dan dataran rendah tropik (<1000 m dpl).

Sedangkan jenis jagung berdasarkan umur panen dibedakan menjadi dua, yaitu

jagung berumur genjah dan umur dalam. Jagung yang berumur genjah dipanen

pada saat umur jagung kurang dari 90 hari dan jagung umur dalam dipanen pada

saat umur jagung lebih dari 90 hari (Iriany et al., 2007).

Jagung dapat tumbuh baik pada hampir semua jenis tanah mulai dari tanah tekstur

pasir hingga tanah liat berat. Namun tanaman jagung akan tumbuh lebih baik

apabila tanahnya gembur dan kaya akan humus dengan tingkat derajat keasaman

Page 33: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

13

(pH) tanah antara 5,5-7,5 dengan kedalaman air berkisar 50-200 cm dari

permukaan tanah, apabila tanah yang terdapat sekitar areal pertanaman berat perlu

dibuat saluran drainase karena tanaman jagung tidak tahan terhadap genangan air

(Nugroho, 2009).

2.2 Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah memiliki akar tunggang dengan batang tidak berkayu dan

berbulu halus. Batang tanaman ini ada yang tumbuh tegak dan menjalar. Kacang

tanah memilki daun majemuk yang terdiri atas empat anak daun dengan tangkai

daun agak panjang. Bunga pada tanaman kacang tanah keluar pada ketiak daun

dan setiap bunga memiliki tangkai panjang berwarna putih. Tangkai tersebut

sebenarnya bukan tangkai bunga akan tetapi tabung kelopak. Bunga kacang tanah

dapat melakukan penyerbukan sendiri dan penyerbukan terjadi sebelum bunganya

mekar (Marzuki, 2007).

Akar pada tanaman kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium

radicicola. Bakteri ini berada pada binil-bintil akar tanaman kacang tanah dan

hidup bersimbiosis saling menguntungkan. Bakteri Rhizobium membantu

tanaman kacang tanah dalam memperoleh nitrogen (N) dari udara bebas dan

tanaman kacang tanah membantu bakteri Rhizobium dalam mengikat nitrogen.

Pada bintil-bintil akar terdapat unsur hara nitrogen yang digunakan dalam

pertumbuhan tanaman dan menyediakan unsur N dalam tanah (Rukmana, 1998).

Buah pada kacang tanah berbentuk polong. Polong terbentuk setelah terjadi

pembuahan. Bakal buah tumbuh memanjang dan disebut ginofora (tangkai

polong). Cara pembentukan polong adalah mula-mula ujung dari ginofora yang

Page 34: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

14

berbentuk runcing mengarah keatas. Setelah tumbuh ginofora akan melengkung

ke bawah dan masuk ke dalam tanah. Apabila telah menembus ke dalam tanah,

ginofora mulai membentuk polong. Setelah terbentuk polong, pertumbuhan

ginofora berhenti. Polong-polong dari kacang berisi dari 1-5 biji. Setiap biji

berkeping dua dengan kulit ari berwarna putih atau merah tergantung varietasnya

(Adisarwanto, 2003).

2.3 Pola Tanam Tumpangsari

Tumpangsari adalah penanaman dua jenis tanaman secara bersamaan atau dengan

interval waktu yang singkat pada sebidang lahan yang sama. Tumpangsari

ditujukkan untuk memanfaatkan lingkungan (hara, air, dan sinar matahari) yang

ada dengan sebaik-baiknya agar memperoleh produksi yang maksimum. Sistem

tumpangsari dapat diatur dengan berdasarkan sifat-sifat perakaran dan waktu

penanaman. Pengaturan sifat perakaran sangat perlu dilakukan untuk

menghindari persaingan unsur hara, air yang berasal dari dalam tanaman. Sistem

perakaran yang dangkal ditumpangsarikan dengan perakaran yang dalam (Jumin,

2010). Dalam pengaturan tumpangsari tanaman monokotil dengan dikotil dapat

dilakukan apabila berdasarkan sifat perakarannya, misalnya tanaman jagung dan

kacang tanah.

Tanaman jagung dan kacang tanah dapat ditumpangsarikan karena habitus kedua

tanaman berbeda, sehingga kemampuan dalam memanfaatkan faktor-faktor

tumbuh berbeda pula. Kacang tanah merupakan tanaman leguminosae yang

mempunyai sifat dapat memperbaiki kesuburan tanah karena adanya kerjasama

Page 35: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

15

akar tersebut dengan bakteri Rhizobium radicicola sehingga dapat memfiksasi N

bebas dari udara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman jagung (Kadekoh, 2007).

Jagung dan kacang tanah memungkinkan untuk ditanam secara tumpangsari

karena kacang tanah termasuk tanaman C3, jagung tergolong tanaman C4. Jagung

mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi.

Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun jagung

mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibandingkan tanaman C3, fotorespirasi

dan transpirasi rendah, serta efisien dalam penggunaan air (Indriati, 2009 dikutip

Herlina, 2011).

Pola tanam tumpangsari memiliki beberapa keuntungan antara lain: (1) terjadi

peningkatan efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan maupun penyerapan sinar

matahari), (2) populasi tanaman dapat diatur sesuai yang dikehendaki, (3)

diperoleh produksi lebih dari satu komoditas, (4) tetap mempunyai peluang

mendapatkan hasil manakala satu jenis tanaman yang diusahakan gagal, dan (5)

kombinasi beberapa jenis tanaman dapat menciptakan stabilitas biologis sehingga

dapat menekan serangan hama dan penyakit serta mempertahankan kesuburan

tanah (Warsana, 2009).

2.4 Peran Nitrogen pada Tanaman

Pemupukan adalah kegiatan dalam budidaya tanaman yang bertujuan untuk

memperbaiki kesuburan tanah melalui ketersediaan hara dalam tanah yang

dibutuhkan oleh tanaman. Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang tepat dapat

membantu proses fisiologis berjalan dengan baik. Nitrogen merupakan unsur hara

makro yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman. Nitrogen sangat berperan

Page 36: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

16

dalam pembentukan atau pertumbuhan tanaman, khususnya, selama masa

vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar. Selain itu, nitrogen juga

berperan dalam menstimulasi pertumbuhan, pembentukan klorofil, dan asam

amino. Apabila tanaman kekurangan unsur hara ini, maka proses pertumbuhan

dan produksi akan terhambat (Tisdale dan Nelson 1975 dalam Nurhayati et al.,

2006).

Nitrogen (N) merupakan bahan baku penyusun klorofil dalam proses fotosintesis.

Klorofil akan menggalakan proses pengadaan energi yang akan digunakan untuk

sintesa makro-molekul di dalam sel, seperti karbohidrat. Hasil dari sintesa makro-

molekul akan menjadi cadangan makanan setelah mengalami beberapa kali

perombakan dan akan diakumulasikan pada jaringan-jaringan yang sedang

tumbuh, seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan anakan yang akan semakin

meningkat (Noverita, 2005).

Nitrogen tidak tersedia dalam bentuk mineral alami. Sumber nitrogen terbesar

berasal dari udara yang sampai ke tanah melalui air hujan yang diikat oleh bakteri

pengikat N. Contoh bakteri tersebut adalah Rhizobium sp. yang terdapat di bintil

akar tanaman kacang-kacangan (leguminoseae). Bakteri tersebut mampu

menyediakan 50-70% kebutuhan N tanaman. Nitrogen mempunyai pengaruh

besar terhadap tanaman, yaitu merangsang pertumbuhan daun dengan cepat dan

menyebabkan daun berwarna hijau karena N merupakan bahan baku pembentuk

klorofil (Sudjijo et al. 1994 dalam Ambarwati 2008).

Hingga kini, urea merupakan sumber N yang tertinggi dalam bentuk padat dan

merupakan pupuk yang penting. Urea merupakan pupuk yang mudah larut dalam

Page 37: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

17

air dan mudah diserap oleh tanaman karena adanya uap air yang tertarik dari udara

(Parto et al. 2012).

Page 38: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

18

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2014 di

Lapangan Terpadu dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lampung, Bandar Lampung.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung hibrida bisi 18,

benih kacang tanah varietas Kelinci, pupuk urea, pupuk KCL, pupuk SP-36,

furadan 3 G, insektisida Regent, dan fungisida Dithome m-45. Sedangkan alat

yang digunakan dalam penelitian ini adalah traktor, cangkul, meteran, tali rafia,

koret, alat tugal, alat semprot punggung, penggaris, oven, timbangan digital, alat

ukur kadar air, selang, gunting, kloropil meter SPAD 502 plus, dan ember.

3.3 Metode Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kelompok

teracak sempurna (RKTS) dengan tiga kali ulangan.

Page 39: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

19

Tabel 1. Perlakuan Penelitian

Perlakuan Simbol

Monokultur jagung jarak tanam 25 x 75 cm M1

Monokultur kacang tanah jarak tanam 20 x 37,5 cm M2

Tumpang sari jagung “double row” dengan kacang tanah :

Double row (0 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U0

Double row (50 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U1

Double row (100 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U2

Double row (150 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U3

Double row (200 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U4

Double row (250 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U5

Double row (300 kg) jarak tanam 20 x 20 x 75 cm U6

Homogenitas ragam diuji dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji dengan

uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, maka data dianalisis dengan sidik ragam dan

apabila hasil uji F nyata selanjutnya dilakukan uji perbandingan ortogonal

polinomial (Tabel 1) pada taraf nyata 5 %.

Tabel 2. Koefisien ortogonal dan ortogonal polinomial

Perbandingan M1 U0 U1 U2 U3 U4 U5 U6

C1 : Mono vs TS -7 +1 +1 +1 +1 +1 +1 +1

C2 : Urea L 0 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3

C3 : Urea K 0 +5 0 -3 -4 -3 0 +5

Page 40: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

20

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Tanah diolah dua kali dengan menggunakan traktor dan cangkul, setelah itu dibuat

petak percobaan dengan ukuran 3 x 3 m sebanyak 27 petak. Jarak antarpetak 0,5

m dan jarak antarkelompok 1 m. Tata letak percobaan pada penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 1.

III II I

Gambar 1. Tata Letak Percobaan

Penanaman dilakukan dengan cara ditugal sedalam 3-5 cm. Setiap lubang

ditanam 1 benih per lubang tanam. Saat benih jagung dan kacang tanah ditanam,

U2 M1 U5

U1 U0 U1

M1 U5 U4

U6 M2 M1

U0 U1 U0

M2 U6 U3

U4 U2 M2

U3 U2 U3

U6 U4 U5

Page 41: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

21

setiap lubang diberi Furadan 3G. Untuk lubang tanam kacang tanah diberi tanah

bekas tanaman kacang tanah yang terdapat Rhizobium.

Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam. Pada jagung dan kacang tanah

yang belum berkecambah ditanam ulang untuk benih jagung dan kacang tanah

ditanam 1 benih per lubang tanam.

Pemupukan dasar dilakukan dua minggu setelah tanam dengan tujuan semua

tanaman telah tumbuh 100% dan memenuhi jumlah populasi tanaman per petak

perlakuan. Pupuk urea diberikan 2 kali dengan dosis setengah bagian, sedangkan

SP-36 dan KCl diberikan sekaligus pada saat 1 MST. Dosis urea untuk tanaman

jagung sesuai dengan perlakuan, tetapi dosis pupuk 100 kg KCl/ha dan 150 kg

SP36/ha. Sedangkan untuk kacang tanah dosis 100 kg urea/ha, 100 kg SP36/ha

dan 100 kg KCl/ha. Pupuk diberikan dengan cara larikan dalam baris.

Pengendalian gulma dilakukan setiap minggu dengan koret dan cangkul. Pada

saat penyiangan gulma (umur 30 hari) sekaligus dapat dilakukan pembumbunan.

Pencegahan serangan hama dilakukan dengan menyemprot insektisida Regent

dengan konsentrasi 2ml/l pada tanaman jagung dan kacang tanah.

Pemanenan dilakukan jika tanaman jagung telah menunjukkan ciri matang panen

yang ditandai dengan rambut pada klobot sudah berwarna coklat dan tongkol

sudah penuh, serta biji kalau ditekan tidak mengeluarkan cairan putih. Sedangkan

untuk tanaman kacang tanah ditandai dengan adanya bercak hitam pada kulit

polong bagian dalam serta polong sudah terisi penuh serta daun yang sudah

menguning dan kering.

Page 42: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

22

3.5 Pengamatan

3.5.1 Untuk Pertumbuhan Jagung dan Kacang Tanah

(1) Tinggi tanaman: Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai

ujung daun terpanjang untuk jagung dan dari pangkal batang sampai

titik tumbuh untuk kacang tanah serta sampel yang diambil berjumlah 5

tanaman tiap perlakuan. Pengukuran tinggi tanaman dilaksanakan pada

minggu ke-4 setelah dilakukan pemupukan kedua.

(2) Tingkat kehijauan daun: Tingkat kehijauan daun diukur pada saat

tanaman memasuki umur 8 MST atau waktu munculnya bunga betina

jagung dan dilakukan menggunakan kloropil meter jenis SPAD 502Plus

pada tanaman jagung dengan jumlah sampel 3 tanaman tiap perlakuan.

Untuk daun jagung yang diamati adalah daun yang terdapat tongkol

jagungnya dan daun kacang tanah yang merupakan cabang primer.

(3) Bobot kering brangkasan: Bobot kering semua bagian tanaman selain

akar diukur dalam satuan gram dari 1 tanaman yang diambil pada saat

pertumbuhan maksimum, kemudian dikeringkan dalam oven dengan

suhu 70 ºC sampai diperoleh bobot yang konstan.

3.5.2 Pada Komponen Hasil Jagung

(1) Umur berbunga: Umur berbunga penuh adalah saat tanaman jagung

telah berbunga 50% pada satuan percobaan.

(2) Panjang tongkol: Panjang tongkol diukur mulai dari pangkal sampai

ujung tongkol yang ada biji, dilakukan saat panen pada 5 sampel

tanaman.

Page 43: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

23

(3) Diameter tongkol: Diameter tongkol diukur dengan jangka sorong

mulai dari pangkal, tengah, dan ujung tongkol kemudian dirata-ratakan,

dilakukan saat panen pada 5 sampel tanaman.

(4) Bobot 100 butir kadar air 14% : Pengukuran bobot benih pada kadar air

14 % menggunakan timbangan analitik.

Bobot benih (KA 14%) = 100 – KA terukur x (bobot KA terukur)

100 – 14

(5) Hasil pipilan (t/ha) pada kadar air 14%.

3.5.3 Pada Komponen Hasil Kacang Tanah

(1) Jumlah cabang produktif: Jumlah cabang produktif diperoleh dengan

menghitung semua cabang yang berasal dari batang utama dan

menghasilkan polong bernas pada saat panen untuk 5 sampel tanaman.

(2) Jumlah polong total per tanaman: Jumlah polong dihitung per tanaman

saat panen dari 5 sampel tanaman.

(3) Jumlah polong isi: Dihitung berdasarkan seluruh polong bernas yang

ada dalam satu tanaman saat panen, paling sedikit berisi satu biji per

polong dari 5 sampel tanaman.

(4) Bobot 100 butir: Pengukuran bobot 100 benih pada kadar air 12 % :

Bobot benih (KA 12%) = 100 – KA terukur x (bobot KA terukur)

100 – 12

(5) Hasil biji pada kadar air 12% (t/ha).

Page 44: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

24

3.5.4 Data Pendukung

a. Analisis Tanah

Dilakukan analisis tanah sebelum penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

kandungan N, P, K dalam tanah dan nilai pH tanah. Serta setelah penelitian untuk

setiap petak perlakuan diketahui nilai N totalnya.

b. Curah Hujan

Data curah hujan di dapat dari stasiun Politeknik Negeri Lampung.

Page 45: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil pipilan jagung per hektar untuk monokultur lebih tinggi daripada

tumpangsari, tetapi semua variabel lainnya tidak berbeda. Sedangkan

hasil kacang tanah monokultur lebih tinggi daripada tumpangsari “double

row” untuk jumlah polong isi, bobot 100 butir, dan bobot biji per hektar,

tetapi untuk tinggi tanaman dan tingkat kehijauan daun pola tumpangsari

“double row” lebih tinggi daripada monokultur.

2. Belum didapatkan dosis pupuk Urea yang optimum untuk tanaman jagung

pada pola tanam tumpangsari jagung “double row” dan kacang tanah.

Page 46: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

42

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2003. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah

dan Lahan Kering. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 hlm

Ambarwati, R. 2008. Kajian Dosis Pupuk Urea dan Macam Media Tanam

terhadap Hasil Kandungan Andrographolide Tanaman Sambiloto. Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 76 hlm.

Badan Pusat Statistik, 2014. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Jagung

Indonesia. Badan Pusat Statistika. Jakarta.

Buhaira, 2007. Respon Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) dan Jagung (Zea

mays L.) Terhadap Beberapa Pengaturan Tanam Jagung pada Sistem

Tanam Tumpangsari. Jurnal Agronomi. 11 (1) : 41-46

Catharina, T. Z. 2009. Respon Tanaman Jagung pada Sistem Monokultur dengan

Tumpangsari Kacang-Kacangan terhadap Ketersediaan Unsur Hara N dan

Nilai Kesetaraan Lahan di Lahan Kering. Jurnal Ganec Swara. 3 (3) : 1-5.

Effendi, Roy dan Suwardi. 2010. Respon Tanaman Jagung Hibrida terhadap

Tingkat Takaran Pemberian Nitrogen dan Kepadatan Populasi. Prosiding

Pekan Serealia Nasional ISBN : 978-979-8940-29-3; 9 hlm. Maros.

Faozi, Khavid., dan B. R. Wijonarko. 2010. Serapan Nitrogen dan Beberapa

Sifat Fisiologi Tanaman Padi Sawah dari Berbagai Umur Pemindahan Bibit.

Jurnal Pembangunan Pedesaan. Volume 10(2); 93-101.

Gardner, F.R., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1985. Fisiologi Tanaman Budidaya.

Gadjah Mada Press. 428 hlm.

Guritno, B. 2011. Pola Tanam di Lahan Kering. Universitas Brawijaya Press.

Malang. 39 hlm.

Page 47: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

43

Harjanti, R.A., Tohari dan S.N. Hidayah Utami. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk

Nitrogen dan Silika Terhadap Pertumbuhan Awal (Saccharum officinarum

L.) pada Inceptisol. Vegetalika 3 (2) : 35-44

Haryadi, S. S. 1980. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. 197 hlm.

Herlina, 2011. Kajian Variasi Jarak dan Waktu Tanam Jagung Manis dalam

Sistem Tumpangsari Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) dan

Kacang Tanah (Arachis hypogaea L). Artikel. Program Pasca Sarjana.

Universitas Andalas: Padang. 39 hlm.

Indayani, Neny, Nasrullah, dan D. Priyanto. 2000. Kegiatan Biometrika Daya

Saing antara Varietas Kedelai pada Pertanaman Campuran dan Baris

Berseling. Agrosains 13 (2) : 183-184.

Irfanda, Munandar. Yusak. T. Widyastuti. Rizkyarti. H. Muhammad. Eman Ayu.

dan Sakinah. 2010. Laporan Praktikum Dasar-dasar Agronomi (AGH

200): Tumpangsari Antara Jagung Manis dan Kacang Tanah. Departemen

Agronomi dan Hortikultura. IPB: Bogor. 43 hlm.

Iriany, Neni R. M. Yasin H. G. dan Andi Takdir M. 2007. Asal, Sejarah, Evolusi

dan Taksonomi Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia.

Maros. 15 hlm.

Izzah, 2009. Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma terhadap Perkecambahan

Biji Jagung (Zea mays). Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim: Malang. 88

hlm.

Jumin, Hasan B. 2010. Dasar-Dasar Agronomi. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. Hal 46-48.

Kadekoh, I. 2007. Komponen Hasil dan Hasil Kacang Tanah Berbeda Jarak

Tanam dalam Sistem Tumpangsari dengan Jagung yang Didefoliasi pada

Musim Kemarau dan Musim Hujan. J. Agroland. 14 (1) : 11-17.

Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya:

Jakarta. 150 hlm.

Mapegau. 2010. Pengaruh Pemupukan N dan P Terhadap Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Jagung. Jurnal Penelitian Univerisitas Jambi Seri Sains. 12 (2) :

33-36.

Page 48: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

44

Marzuki, Rasyid. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya: Jakarta. 43

hlm.

Myrna, Nyimas E.F. dan Puji Lestari. A. 2010. Peningkatan Efisiensi Konversi

Energi Matahari pada Pertanaman Kedele melalui Penanaman Jagung

dengan Jarak Tanam Berbeda. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri

Sains. 12 (2) : 49-54.

Noverita. 2005. Pengaruh Pemberian Nitrogen dan Kompos terhadap Komponen

Pertumbuhan Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera). Jurnal Penelitian Bidang

Ilmu Pertanian Volume 3(3): 95-105.

Nugroho, W.H. 1990. Statistical Analysis and Interpretation of Intercropping

Research. Faculty of Agriculture Brawijaya University, Malang.

Nuhung, I. A. 2006. Bedah Terapi Pertanian Nasional. PT Bhuana Ilmu Populer.

Jakarta. 301 hlm.

Nurhayati., Suparman SHK., dan Desty Sofariani. 2006. Pengaruh Pupuk

Nitrogen terhadap Infeksi Coryespora cassiicola (Berk & Curt) pada Daun

Karet di Pembibitan. Seminar Nasional “Pengelolaan OPT yang

Berwawasan Lingkungan” Palembang. 131-142 hlm.

Parto, Y., Y. Syawal dan T. Achadi. 2012. Pengaruh Penggunaan Pupuk Urea dan

Aplikasi Herbisida Pra-Tumbuh terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea

brasiliensis Miuell.Arg.) dan Gulma di Pembibitan. Agrovigor. 5(2); 94-

102.

Prabowo, A. 2007. Teknik Budidaya Agrokomplek. Budidaya-Jagung.html

Pratama, M.S. 2014. Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kacang Tanah Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Jagung dengan Penerapan Pupuk Urea. Skripsi.

45-46.

Putra, A.D., M.M.B. Damanik, dan H. Hanum. 2015. Aplikasi Pupuk Urea dan

Pupuk Kandang Kambing untuk Meningkatkan N-Total pada Tanah

Inceptisol Kwala Bekala dan Kaitannya Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Jagung (Zea mays L.). Jurnal Online Agroteknologi. Vol 3 (1) : 128-135.

Rahmianna, A. A., J. Purnomo dan Marwoto. 1989. Produktivitas Tanaman

Kacang Tanah dan Jagung pada Lingkungan Tumpangsari di Lahan Tegal.

Buletin Palawija. 4 (2) : 18-27.

Page 49: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

45

Rochani, S. 2007. Bercocok Tanam Jagung. Azka Press. Jakarta 60 hlm.

Rukmana, R. 1998. Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta. 78 hlm.

Sarman, S. dan Ardiyaningsih. 2000. Analisis Pertumbuhan dan Produktivitas

Tiga Varietas Kedelai pada Pola Penanaman Sistem Tumpangsari.

Laporan Penelitian. 38 hlm.

Setiawan, E. 2009. Kearifan Lokal Pola Tanam Tumpangsari di Jawa Timur.

Jurnal Agrovigor. 2 (2) : 79-89.

Sparks, D.L.1995. Environmental Soil Chemistry. Academic press. United State

of America.

Sudjijo dan Frits H. Silalahi.1994. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Organik

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Wortel. Jurnal Hortikultura Balai

Penelitian Hortikultura Brastagi. 27 (1) : 156-169.

Sunarti, S., A.S. Nuning, Syarifuddin dan R. Efendi. 2009. Morfologi Tanaman

dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serelia. Maros.

16-28.

Susanto, Gatut Wahyu Anggoro dan Titik Sundari. 2011. Perubahan Karakter

Agronomi Aksesi Plasma Nutfah Kedelai di Lingkungan Ternaungi.

Jurnal Agronomi Indonesia. 39 (1) : 1-6.

Suwardi dan Roy Effendi. 2009. Efisiensi Penggunaan Pupuk N pada Jagung

Komposit Menggunakan Bagan Warna Daun. Balai Penelitian Tanaman

Serealia. 115 hlm.

Tangedjaja, B. dan E. Wina. 2011. Limbah Tanaman dan Produk Sampingan

Industri Jagung Untuk Pakan. Balai Penelitian Ternak. Bogor. Hal 427-

455.

Tisdale, S. dan Nelson W. 1975. Soil Fertility and Fertilizer 3nd

Ed. McMillan.

Warsana, 2009. Introduksi Teknologi Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah.

BPTP Jawa Tengah. Tabloid Sinar Tani, 25 Februari 2009. 4 hlm.

Weiss, E.A. 1983. Oil Seed Crops.Longman Inc. New York. USA. 608 hlm.

Page 50: PENERAPAN PUPUK UREA PADA TUMPANGSARI JAGUNG …digilib.unila.ac.id/22647/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tanaman jagung dan kacang tanah dalam pola tanam monokultur dan tumpangsari

46

Zuchri, A. 2007. Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah dan Jagung dalam

Tumpangsari melalui Pengaturan Baris Tanam dan Perompesan Daun

Jagung. Jurnal EMBRYO. 4 (2) : 156-163.