PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

109
PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) Studi Kasus Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri NIM : 152114054 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

Page 1: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Studi Kasus Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

NIM : 152114054

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

i

HALAMAN JUDUL

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Studi Kasus Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

NIM : 152114054

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur.”

(Filipi 4:6)

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan

bertekunlah dalam doa.”

(Roma 12: 12)

Kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Tuhan Yesus, dan Bunda Maria

Orang Tuaku Agustinus Budiyantoro & Scholastica Titik Rahayu

Adikku Angelina Karonka Ardhyantoro Putri

Seluruh sahabat-sahabatku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Studi Kasus Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten

Dan dimajukan untuk diuji tanggal 14 Juni 2019 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang seolah-

olah sebagai tulisan saya sendiri dana tau tidak terdapat bagian atau keseluruhan

tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa

memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan

ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya

sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalinatau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAN UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

NIM : 152114054

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “PENERAPAN

PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN

ALOKASI DANA DESA” Studi Kasus Desa Bugisan Kecamatan Prambanan

Kabupaten Klaten.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang menyatakan

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

vii

HALAMAN KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak

terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian kepada penulis.

2. A. Yudi Yuniarto, S.E., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

membantu mengarahkan, membimbing menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. YP Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

viii

5. Heru Nugroho selaku Kepala Desa Bugisan dan segenap masyarakat Desa

Bugisan yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

6. Kedua orang tuaku, Agustinus Budiyantoro dan Scholastica Titik Rahayu serta

adikku Angelina Karonka yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan

motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Sahabat karibku, Nora Tisa, Agatha Fitri, Elizabeth Rifa, Karina Eka, Regina

Fajar yang telah menemani, memberi semangat dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi dengan baik.

8. Teman Seperjuanganku, teman-teman “Skripsi Woyo-woyo” dan teman-teman

kelas “Banana Premium15” yang telah berdinamika bersama dan selalu kompak

dalam menyelesaikan perkuliahan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

ix

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................................... xiv

ABSTRACT .......................................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................6

C. Tujuan Penelitian .........................................................................................................6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................................6

E. Sistematika Penulisan ...................................................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................9

A. Pemerintah Desa...........................................................................................................9

B. Alokasi Dana Desa ..................................................................................................... 13

C. Good Government Governance .................................................................................. 16

D. Prinsip Good Government Governance dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) 22

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................24

A. Jenis Penelitian ........................................................................................................... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................... 24

C. Sumber Data ............................................................................................................... 24

D. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................................... 25

E. Populasi dan Sampel .................................................................................................. 26

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 26

G. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ............................................................ 28

H. Teknik Analisis Data .................................................................................................. 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

x

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA BUGISAN .............................................................35

A. Deskripsi Wilayah Penelitian ..................................................................................... 35

B. Kependudukan ........................................................................................................... 36

C. Aparatur Pemerintah Desa Bugisan ............................................................................ 39

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................................40

A. Deskripsi Data ............................................................................................................ 40

B. Analisis dan Pembahasan terhadap Penerapan Prinsip Good Government Governance

dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa .......................................................................... 46

1. Penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD menurut responden Perangkat Desa

............................................................................................................................... 50

2. Penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD menurut Responden Masyarakat

Desa .......................................................................................................................... 59

3. Penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD di Desa Bugisan .......................... 75

BAB VI PENUTUP ..............................................................................................................77

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 77

B. Keterbatasan ............................................................................................................... 78

C. Saran .......................................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................80

LAMPIRAN .........................................................................................................................82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Prinsip Good Government Governance . 29

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Usia Desa Bugisan

Tahun 2018............................................................................... 36

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Bugisan

Tahun 2018............................................................................... 37

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Bugisan

Tahun 2018............................................................................... 37

Tabel 4.4 Sarana/ Prasarana Pendidikan Desa Bugisan

Tahun 2018............................................................................... 38

Tabel 4.5 Sarana/ Prasarana Ibadah Desa Bugisan

Tahun 2018............................................................................... 38

Tabel 4.6 Sarana/ Prasarana Olahraga Desa Bugisan .............................. 38

Tabel 4.7 Formasi Aparatur Desa Bugisan ............................................... 39

Tabel 5.1 Data Responden Perangkat Desa .............................................. 40

Tabel 5.2 Data Responden Perangkat Desa Berdasarkan Usia ................ 41

Tabel 5.3 Data Responden Perangkat Desa Berdasarkan

Jenis Kelamin ........................................................................... 41

Tabel 5.4 Data Responden Perangkat Desa Berdasarkan

Pendidikan ................................................................................ 42

Tabel 5.5 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa ........................ 42

Tabel 5.6 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa

Berdasarkan Usia ...................................................................... 44

Tabel 5.7 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa

Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................................... 45

Tabel 5.8 Daya Responden Perwakilan Masyarakat Desa

Berdasarkan Pendidikan .......................................................... 46

Tabel 5.9 Kategori Penilaian .................................................................... 47

Tabel 5.10 Hasil jawaban penerapan prinsip GGG dalam

pengelolaan ADD responden perangkat desa .......................... 48

Tabel 5.11 Hasil jawaban penerapan prinsip GGG dalam

pengelolaan ADD responden masyarakat desa ........................ 48

Tabel 5.12 Data Hasil Jawaban Responden Perangkat Desa

tentang Penerapan Prinsip GGG dalam pengelolaan ADD...... 50

Tabel 5.13 Data Hasil Jawaban Responden Masyarakat Desa

tentang Penerapan Prinsip GGG dalam pengelolaan ADD...... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 ....................................................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ................................................................. 83

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ................................................................. 85

Lampiran 3 Data Jawaban Kuesioner .......................................................... 89

Lampiran 4 Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................. 91

Lampiran 5 Hasil Pelaksanaan ADD Desa Bugisan Tahun 2018 ................ 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

xiv

ABSTRAK

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Studi Kasus Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

NIM: 152114054

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip Good

Government Governance yaitu prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas, budaya

hukum, kewajaran dan kesetaraan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa

Bugisan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Penelitian ini dilakukan untuk

mengajak masyarakat berpartisipasi dan mengawasi proses pengelolaan ADD, serta

meningkatkan pemahaman, kesadaran bagi perangkat desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan menggunakan

kuesioner, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah

teknik analisis deskripstif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Desa Bugisan sudah

menerapkan prinsip Good Government Governance dalam pengelolaan Alokasi Dana

Desa (ADD). Meskipun prinsip-prinsip sudah diterapkan dengan baik namun masih

ditemukan pendapat dan masukan dari pihak perangkat desa maupun pihak

masyarakat di setiap penerapan item prinsip GGG. Penerapan pada setiap item prinsip

GGG memunculkan banyak saran sehingga Pemerintah Desa masih perlu

mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan.

Kata Kunci: alokasi dana desa, good government governance, demokrasi,

transparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan kesetaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

xv

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

PRINCIPLE IN

VILLAGE FUND ALLOCATION MANAGEMENT

A Case Study at Desa Bugisan, Prambanan, Klaten District

Emelinda Tiara Ardhyantoro Putri

NIM: 152114054

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This research aims to determine the implementation of Good Government

Governance principles namely democracy, transparency, accountability, legal culture,

fairness and equity to village fund allocation at Bugisan Village, Prambanan, Klaten

District. This research was conducted to improve participating and controlling village

fund allocation’s management as well as improving the understanding, awareness of

the village officials in organizing village governance.

This research was a case study. Data were obtained through questionnaire,

interview, and observation. The data was analyzed by descriptive qualitative analysis.

The result indicated that Bugisan’s village government has applied the good

government governance principles in village fund allocation. Although the principles

have been applied however there are some opinions and suggestion from village

officials and village community in each GGG principles. Implementation of GGG

principles bring up a lot of good idea so that the village government still needs to

reevaluate the organizing village governance.

Keywords: village fund allocation, good government governance, democracy,

transparency, accountability, rule of law, fairness and equity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era reformasi, Indonesia menganut sistem desentralisasi untuk mendukung

demokrasi dalam pemerintahan. Dicetuskannya sistem desentralisasi di Indonesia

disebabkan pemerintah pusat pada masa pemerintahan sebelumnya melakukan

intervensi yang terlalu besar dan berpengaruh, sehingga tingkat kompetensi dan

efektivitas pemerintah daerah dalam mendukung dan mendorong proses

pembangunan serta kehidupan demokrasi menjadi rendah. Hal tersebut dapat

dilihat dari rendahnya peran masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam proses

pemerintahan, karena pada waktu itu pemerintah pusat masih memandang kondisi

sumber daya manusia di daerah masih relatif lemah. Maka sistem sentralisasi

dipandang lebih cocok dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada waktu itu.

Namun dalam jangka panjang sistem sentralisasi memunculkan masalah

akuntabilitas yang rendah, memperlambat pembangunan infrastruktur sosial,

rendahnya tingkat pengembalian proyek-proyek publik, serta memperlambat

pengembangan kelembagaan sosial ekonomi di daerah (Shah, et al., 1994 dalam

Mardiasmo 2004).

Perkembangan zaman yang telah memasuki globalisasi, pemerintah pusat

akan menghadapi banyak persoalan baik dari dalam negeri maupun dunia

internasional. Oleh sebab itu kendali pemerintah pusat terhadap berbagai masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

2

di pemerintah daerah tidak dapat diselesaikan secara optimal. Maka dengan

diberlakukan sistem desentralisasi dirasa lebih tepat untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi pemerintah daerah. Sistem desentralisasi berarti

pemerintah daerah diberi pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat untuk

mengatur pemerintahannya sendiri. Bentuk dari kewenangan tersebut meliputi

membuat kebijakan serta peraturan yang disesuaikan dengan lingkungan dari

setiap daerah, dan mengelola keuangannya sendiri sehingga proses alokasi

sumber daya menjadi lebih efisien. Pada pelaksanaannya pemerintah daerah

masih tetap diawasi oleh pemerintah pusat. Di sisi lain, kebijakan desentralisasi

akan menghasilkan wadah bagi masyarakat setempat untuk berperan serta dalam

menentukan prioritas dan preferensinya sendiri dalam meningkatkan taraf hidup

sesuai dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam batas-batas

kepentingan nasional (Mardiasmo, 2004: 5).

Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintahan yang lebih

rendah dalam desentralisasi, membuat pemerintah daerah dituntut untuk

meningkatkan potensi serta sumber daya yang dimiliki masing-masing daerah.

Pemerintah daerah yang lebih dekat dalam proses pemberdayaan dan peningkatan

potensi serta sumber daya didalam masyarakat adalah Pemerintah Desa. Menurut

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa mempunyai

kewenangan dalam pelaksanaan pemerintahannya, kewenangan desa meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

3

kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

Pembangunan Desa, pembinaan masyarakat Desa, dan pemberdayaan masyarakat

Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa.

Demi mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih optimal,

pemerintah daerah yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan bantuan dana

untuk penyelenggaraan pemerintah desa yaitu kepentingan pembangunan desa,

pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, melalui Alokasi Dana Desa

(ADD). Alokasi Dana Desa merupakan bagian dari dana perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota. Alokasi Dana Desa merupakan salah satu sumber

pendapatan Desa untuk membiayai program Pemerintahan Desa dalam

melaksanakan kegiatan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan

pembangunan.

Dengan adanya ADD, pemerintah desa dituntut untuk melakukan pengelolaan

yang baik sehingga pembangunan dapat terlaksana sesuai dengan kebutuhan

masyarakat secara optimal dan terhindar dari segala bentuk penyelewengan.

Berdasarkan Permendagri No 37 tahun 2007 Bab IX, pengelolaan alokasi dana

desa mempunyai berbagai tahapan yaitu proses penyaluran dana dan pencairan

dana, pelaksanaan kegiatan, serta pertanggungjawaban dan pelaporan. Maka

dalam pengelolaan ADD diharapkan dapat sesuai dengan prinsip good

government governance atau tata kelola pemerintahan yang baik. World Bank

dalam Mardiasmo (2009) mendefinisikan good governance sebagai suatu

penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

4

yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah

alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi, baik secara politik maupun

administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political

framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha. Menurut KNKG (Komite Nasional

Kebijakan Governance) 2008 terdapat beberapa prinsip yaitu demokrasi,

transparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan kesetaraan. Dengan

menerapkan prinsip Good Government Governance dalam pengelolaan ADD,

dapat membantu sosialisasi mengenai ADD kepada masyarakat serta mengajak

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ADD maupun dalam pengawasan

kegiatan pengelolaan. Selain kepada masyarakat dengan menerapkan prinsip

Good Government Governance mampu meningkatkan pemahaman, kesadaran,

dan kapasitas khususnya para aparat pemerintah desa dalam penyelenggaraan

pemerintah desa, hal ini disebabkan masyarakat memberikan kepercayaan kepada

pemerintah desa dalam mengelola pemerintahan, sehingga diharapkan ADD dapat

digunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan.

Penelitian sebelumnya menyampaikan, bahwa prinsip-prinsip good

government governance sudah mampu diterapkan dalam proses pengelolaan

alokasi dana desa, namun hanya sebatas pada prinsip transparansi dan

akuntabilitas namun penelitian tersebut memiliki keterbatasan yaitu hanya melihat

dari sudut pandang pemerintah desa dan kurangnya partisipan masyarakat dalam

penelitiannya. Penelitian tersebut dilakukan oleh Maria Fransisca Vina (2017)

mengenai penerapan prinsip good government governance dalam perencanaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

5

pelaksanaan, dan pertanggungjawaban alokasi dana desa. Pandangan dan

partisipasi masyarakat mengenai proses pengelolaan alokasi dana desa merupakan

kunci penting bagi pemerintah desa agar lebih terpacu menjalankan kewajibannya

untuk melayani masyarakat secara optimal.

Oleh sebab itu penelitian ini akan melengkapi dari penelitian sebelumnya

yaitu dengan melihat penerapan prinsip good government governance

berdasarkan 5 prinsip dari KNKG 2008 dalam pengelolaan alokasi dana desa,

yang dimulai dari proses penyaluran dana dan pencairan dana, pelaksanaan

kegiatan, sampai pada pertanggungjawaban dan pelaporan. Maka penelitian ini

tidak hanya melihat dari sudut pandang pemerintah desa namun juga melibatkan

masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan di Desa Bugisan, Kecamatan

Prambanan, Kabupaten Klaten. Motivasi penulis melakukan penelitian dengan

judul “Penerapan Prinsip Good Government Governance dalam Pengelolaan

Alokasi Dana Desa (ADD)” adalah ingin mengetahui apakah Pemerintah Desa

Bugisan sudah menerapkan prinsip Good Government Governance dalam

pengelolaan Alokasi Dana Desa. Berdasarkan uraian diatas, pentingnya penelitian

diharapkan dengan menerapkan prinsip Good Government Governance dapat

membantu sosialisasi mengenai ADD kepada masyarakat serta mengajak

masyarakat untuk berpartisipasi dan mengawasi proses pengelolaan ADD, serta

meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan kapasitas bagi para perangkat desa

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

6

B. Rumusan Masalah

Apakah Pemerintah Desa Bugisan sudah menerapkan prinsip Good

Government Governance dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip Good

Government Governance dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bugisan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti:

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman tentang

bagaimana penerapan prinsip Good Government Governance dalam

pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

2. Bagi Para Akademisi:

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan bagi kemajuan para akademisi, dan dapat dijadikan acuan atau

referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pemerintah Desa Bugisan:

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penerapan prinsip

Good Government Governance dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa dan

untuk mengevaluasi pemerintah desa terhadap pengelolaan Alokasi Dana

Desa apabila dilihat dari sudut pandang masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

7

E. Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian bagi Pemerintah Desa Bugisan,

Akademisi, Peneliti, dan Sistematika Penulisan.

BAB II. Kajian Pustaka

Bab ini mengungkapkan mengenai segala teori-teori yang mendukung

penelitian, berkaitan dengan Pemerintah Desa, Alokasi Dana Desa

(ADD) dan Good Government Governance, yang dipakai penulis

sebagai dasar untuk menganalisis data-data yang diperoleh di Desa

Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.

BAB III. Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, sumber data, tempat dan

waktu penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel,

variabel dan pengukuran, teknik analisis data yang akan digunakan

untuk menjawab permasalahan.

BAB IV. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini digunakan untuk membahas segala sesuatu yang berkaitan

dengan Desa Bugisan yang digunakan menjadi lokasi penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

8

BAB V. Analisis dan Pembahasan

Pada bab ini, akan membahas mengenai penerapan prinsip- prinsip

good government governance dalam alokasi dana desa. Kemudian dari

setiap prinsip akan dibahas satu-persatu.

BAB VI. Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan

dalam Bab V, keterbatasan penelitian, dan saran yang sekiranya

berguna bagi penelitian berikutnya dan instansi terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemerintah Desa

1. Pengertian Pemerintah Desa

Menurut UU No 6 tahun 2014, Desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut

dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Desa.

2. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Menurut UU 6 tahun 2014, Penugasan dari Pemerintah dan/atau

Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Masyarakat Desa

berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

10

a. Kepastian hukum;

b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan;

c. Tertib kepentingan umum;

d. Keterbukaan;

e. Proporsionalitas;

f. Profesionalitas

g. Akuntabilitas;

h. Efektifitas dan efisiensi;

i. Kearifan lokal;

j. Keberagaman; dan

k. Partisipatif

3. Struktur Organisasi Desa

Berdasarkan Peraturan Bupati Klaten No 46 tahun 2017 tentang

Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa,

dalam penyelenggaraan pemerintah desa yang efektif dan efisien, perlu

adanya organisasi Pemerintah Desa yang dapat mewadahi seluruh tugas dan

fungsi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa. Pembentukan organisasi dan

tata kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan peraturan desa dengan

memperhatikan kebutuhan dan kemampuan desa. Berikut susunan organisasi

pemerintahan desa Kabupaten Klaten yang juga menjadi acuan bagi

Pemerintah Desa Bugisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

11

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

KABUPATEN KLATEN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Sumber : Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

Organisasi Pemerintah Desa terdiri atas Pemerintah Desa dan BPD.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan desa. Perangkat desa terdiri atas :

a. Sekretariat Desa

b. Pelaksana Kewilayahan

c. Pelaksana Teknis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

12

Berdasarkan bagan struktur organisasi pemerintah desa diatas

menjelaskan, Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa

yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Sekretariat Desa

dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf sekretariat yang

bertugas membantu kepala desa dalam bidang administasi pemerintahan.

Sekretariat Desa paling banyak terdiri dari 3 (tiga) urusan yaitu urusan tata

usaha,urusan keuangan, dan urusan perencanaan, dan paling sedikit 2 (dua)

urusan yaitu urusan umum dan perencanaan, dan urusan keuangan. Masing-

masing urusan dipimpin oleh Kepala Urusan.

Pelaksana Kewilayahan merupakan unsur pembantu Kepala Desa

sebagai satuan tugas kewilayahan. Pelaksana Kewilayahan dilaksanakan oleh

Kepala Dusun. Tugas Kepala Dusun meliputi penyelenggaraan Pemerintah

Desa, pelaksana pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa. Pelaksana Teknis merupakan unsur

pembantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional. Pelaksana teknis

paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi yaitu seksi pemerintahan, seksi

kesejahteraan dan seksi pelayanan, paling sedikit 2 (dua) seksi yaitu seksi

pemerintahan serta seksi kesejahteraan dan pelayanan. Masing-masing seksi

tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah desa berkoordinasi

dengan Badan Permusyarawatan Rakyat (BPD). BPD adalah lembaga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

13

melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari

penduduk desa dari perwakilan wilayah desa. Hubungan kerja antara

pemerintah desa dan BPD bersifat kemitraan dan koordinatif. BPD

mempunyai fungsi:

a. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa

b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa

c. Melakukan pengawasan kinerja pemerintah desa.

B. Alokasi Dana Desa

1. Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)

Menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa, Alokasi Dana Desa, disingkat ADD adalah dana

perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi khusus.

Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota yang bersumber dari

bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh

kabupaten/kota untuk Desa paling sedikit 10% (sepuluh persen). ADD

dianggarkan dan dialokasikan setiap tahun. Alokasi Dana Desa merupakan

pendapatan desa yang termasuk dalam kelompok transfer, sehingga dalam

pemberian dan penyaluran ADD dari Kabupaten/Kota kepada Desa,

Pemerintah Provinsi wajib membina dan mengawasi. Setelah ADD diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

14

oleh desa, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina dan

mengawasi pelaksanaan pengelolaan ADD. Menurut Permendagri Nomor 37

tahun 2007 pembinaan dan pengawasannya meliputi:

a. Memberikan pedoman dan bimbingan pelaksanaan ADD;

b. Memberikan bimbingan dan pelatihan dan penyelenggaraan keuangan

desa yang mencangkup perencanaan dan penyusunan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban;

c. Membina dan mengawasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan

asset desa.

2. Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

Dikatakan dalam Permendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa, Pengelolaan Alokasi Dana Desa merupakan satu

kesatuan dengan pengelolaan keuangan desa. Dalam pengelolaan alokasi dana

desa proses tersebut dimulai dari berbagai tahap meliputi :

a. Mekanisme Penyaluran dan Pencairan

Kepala Desa mengajukan permohonan penyaluran Alokasi Dana

Desa kepada Bupati melalui Camat setelah dilakukan verifikasi oleh Tim

Pendamping Kecamatan. Mekanisme pencairan Alokasi Dana Desa dalam

APBDesa dilakukan secara bertahap atau disesuaikan dengan kemampuan

dan kondisi daerah kabupaten/kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

15

b. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari

ADD dalam APBDesa, sepenuhnya dilaksanakan Tim Pelaksana Desa

dengan mengacu pada peraturan Bupati/Walikota. Penggunaan Anggaran

ADD adalah sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk belanja aparatur dan

operasional pemerintah desa, sebesar 70% (tujuh puluh persen) untuk

biaya pemberdayaan masyarakat. Bagi Belanja Pemberdayaan Masyarakat

di gunakan untuk :

1) Biaya perbaikan sarana publik dalam skala kecil;

2) Penyertaan modal usaha masyarakat melalui BUMDesa;

3) Biaya untuk pengadaan ketahanan pangan;

4) Perbaikan lingkungan dan pemukiman;

5) Teknologi Tepat Guna;

6) Perbaikan kesehatan dan pendidikan;

7) Pengembangan sosial budaya;

8) Dan sebagainya yang dianggap penting.

c. Pertanggungjawaban dan Pelaporan

Pertanggungjawaban ADD terintegrasi dengan pertanggungjawaban

APBDesa, sehingga bentuk pertanggungjawabannya adalah

pertanggungjawaban APBDesa. Atas kegiatan-kegiatan dalam APBDesa

yang dibiayai dari ADD, harus menyusun laporan kegiatan meliputi

Laporan Berkala yang dibuat rutin setiap bulannya, dan Laporan akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

16

penggunaan ADD yang mencakup perkembangan pelaksanaan dan

penyerapan dana.

3. Tujuan Alokasi Dana Desa adalah:

a. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan;

b. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat

desa dan pemberdayaan masyarakat;

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan;

d. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam

rangka mewujudkan peningkatan sosial;

e. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

f. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;

g. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat;

h. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha

Milik Desa (BUMDesa).

C. Good Government Governance

1. Pengertian Good Government Governance

Pengertian good government governance sering diartikan sebagai tata

kelola pemerintahan yang baik. Dalam Mardiasmo (2004) World Bank

memberikan definisi governance sebagai “the way state power is used in

managing economic and sosial resources for development of society”. Dalam

hal ini World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

17

sumber daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan

masyarakat. Duadji (2012) mengatakan konsep governance bukan hanya

ditunjukan sebatas orientasi internal organisatoris, melainkan juga pada aspek

eksternal, output, outcome dan impact, yaitu upaya mewujudkan kemakmuran

yang berkeadilan dan adil berkemakmuran bagi rakyatnya sebagai parameter

dari penyelenggaraan pemerintahan yang memiliki kinerja tinggi.

Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance sebagai

suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan

bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang

efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi

baik secara politik maupun administratif menjalankan disiplin anggaran serta

penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha

(Mardiasmo, 2009:16). Definisi good governance menurut LAN (2000) dalam

Manossoh (2015) adalah suatu penyelenggaraan pemerintahan negara yang

solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga

kesinergian interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor

swasta dan masyarakat (state, private sector and society). Konsep good

government governance sudah lama menjadi perbincangan di atmosfer

Indonesia. Oleh karena itu good government governance meliputi penataan

hubungan antara lembaga-lembaga tinggi negara, antar lembaga pemerintah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

18

termasuk juga hubungannya dengan masyarakat sebagai pihak yang memiliki

kedaulatan dalam suatu negara demokrasi (Manossoh, 2015).

2. Prinsip Good Government Governance

Dalam penerapan good government governance perlu diperhatikan

prinsip-prinsip berikut, berdasarkan KNKG 2008 yaitu:

a. Demokrasi

Demokrasi mengandung tiga unsur pokok yaitu partisipasi, pengakuan

adanya perbedaan pendapat dan perwujudan kepentingan umum. Asas

demokrasi harus diterapkan baik dalam proses memilih dan dipilih sebagai

penyelenggara negara maupun dalam proses penyelenggaraan negara.

Duadji (2012) mengatakan partisipasi adalah prinsip bahwa setiap orang

memiliki hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan disetiap

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Keterlibatan karena aksesnya

memang disediakan (dibukakan) dan dilindungi sehingga ada banyak

informasi sebagai pengetahuan yang akan membuka kesadaran masyarakat

untuk terlibat secara aktif. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

secara langsung atau secara tidak langsung. Dalam hal penguatan

partisipasi masyarakat beberapa hal yang sebaiknya perlu dilakukan oleh

pemerintah adalah:

1) Mengeluarkan informasi yang dapat diakses masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

19

2) Menyelenggarakan proses konsultasi untuk menggali dan

mengumpulkan masukan-masukan dari stakeholder termasuk aktivitas

warga negara dalam kegiatan publik.

3) Mendelegasikan otoritas tertentu kepada pengguna jasa layanan publik

seperti proses perencanaan dan penyediaan panduan bagi kegiatan

masyarakat dan layanan publik.

4) Pemerintah membuat terobosan-terobosan baru melalui komitmen

politik untuk membuat produk-produk kebijakan yang menjadi dasar

legal formal penerapan prinsip-prinsip good government governance

dan perlindungan hak-hak masyarakat.

b. Transparansi

Tranparansi mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan

penyediaan informasi yang memadai dan mudah diakses oleh pemangku

kepentingan. Transparansi diperlukan agar pengawasan oleh masyarakat

dan dunia usaha terhadap penyelenggaraan negara dapat dilakukan secara

obyektif. Untuk itu, diperlukan penyediaan informasi melalui sistem

informasi dan dokumentasi yang dapat diakses dengan mudah tentang

pola perumusan dan isi peraturan perundang-undangan dan kebijakan

publik serta pelaksanaannya oleh masing-masing lembaga negara.

Transparansi juga diperlukan dalam rangka penyusunan dan penggunaan

anggaran. Asas transparansi ini tidak mengurangi kewajiban lembaga

negara serta penyelenggara negara untuk merahasiakan kepentingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

20

negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

harus menolak memberikan informasi yang berkaitan dengan keselamatan

negara, hak-hak pribadi dan rahasia jabatan.

c. Akuntabilitas

Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi dan

cara mempertanggungjawabkannya. Akuntabilitas diperlukan agar setiap

lembaga negara dan penyelenggara negara melaksanakan tugasnya secara

bertanggungjawab. Untuk itu, setiap penyelenggara negara harus

melaksanakan tugasnya secara jujur dan terukur sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan dan kebijakan publik yang berlaku serta

menghindarkan penyalahgunaan wewenang. Menurut Ismail et al.(2016)

Akuntabilitas adalah kewajiban pemegang amanah/agent/kepala desa dan

aparatnya untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal)

yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban

tersebut. Secara singkat, kepala desa dan aparaturnya harus

mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

21

d. Budaya Hukum

Budaya hukum mengandung unsur penegakan hukum (law inforcement)

secara tegas tanpa pandang bulu dan ketaatan terhadap hukum oleh

masyarakat berdasarkan kesadaran. Budaya Hukum harus dibangun agar

lembaga negara dan penyelenggara negara dalam melaksanakan tugasnya

selalu didasarkan pada keyakinan untuk berpegang teguh pada ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, setiap lembaga

negara dan penyelenggara negara berkewajiban untuk membangun sistem

dan budaya hukum secara berkelanjutan baik dalam proses penyusunan

dan penetapan perundang-undangan serta kebijakan publik maupun dalam

pelaksanaan dan pertanggungjawabannya. Penetapan perundang-undangan

dan kebijakan publik harus dilakukan atas dasar kepentingan umum dan

dilaksanakan secara konsekuen.

e. Kewajaran dan Kesetaraan

Kewajaran dan kesetaraan mengandung unsur keadilan dan kejujuran

sehingga dalam pelaksanaannya dapat diwujudkan perlakuan setara

terhadap pemangku kepentingan secara bertanggungjawab. Kewajaran dan

kesetaraan diperlukan untuk dapat mewujudkan pola kerja lembaga negara

dan penyelenggara negara yang lebih adil dan bertanggungjawab.

Kewajaran dan kesetaraan juga diperlukan agar pemangku kepentingan

dan masyarakat menjadi lebih mentaati hukum dan dihindari terjadinya

benturan kepentingan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

22

melaksanakan fungsi dan tugasnya lembaga negara dan penyelenggara

negara harus senantiasa memperhatikan kepentingan dan memberikan

pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

D. Prinsip Good Government Governance dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa

(ADD)

Di bidang ekonomi, perbaikan kinerja instansi pemerintah akan mendorong

perbaikan iklim investasi, sedangkan dalam bidang politik perbaikan kinerja

instansi pemerintah akan mampu memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat

kepada pemerintah. Prinsip good government governance harus senantiasa

diaplikasikan dalam setiap aktivitas pada instansi pemerintahan, khususnya dalam

pengelolaan Alokasi Dana Desa yang ditekankan pada penelitian ini. Saat ini

good government governance tidak hanya didominasi pemerintah semata.

Masyarakat mulai menunjukkan kapasitas dalam pembangunan. Komponen

masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk menciptakan good goverment

governance, khususnya dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa. Apabila

perangkat desa mengalami keterbatasan sumber daya manusia seperti kebutuhan

tenaga ahli, maka bisa dibantu pihak akademisi atau lembaga profesional.

Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten/Kota juga harus membangun

kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil yang berkompeten dalam

melakukan pendampingan. Peningkatan pendapatan desa diharapkan dapat

meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Hasil akhir yang

diharapkan dari program ini adalah terciptanya desa yang berkualitas sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

23

input yang bermanfaat, baik bagi desa itu sendiri maupun bagi desa lainnya.

Berdasarkan pemahaman atas kondisi riil itulah kemudian dimusyawarahkan

suatu cara agar tidak terjadi kekeliruan maupun ketidakberesan dalam mengelola

program desa. Masyarakat diharapkan mau berperan aktif dalam proses

pengelolaan Alokasi Dana Desa (Rustiarini, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah studi yang lebih

menitikberatkan pada kedalaman daripada keluasan. Studi ini lebih menekankan

pada analisis konteks secara mendalam, berdasarkan peristiwa atau situasi yang

sedang berlangsung, serta mencari hubungan antarperistiwa satu dengan lainnya

(Nuryaman, 2015:83). Kesimpulan dari studi kasus hanya berlaku pada kasus

yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten

Klaten, Provinsi Jawa Tengah

2. Waktu penelitian

Februari 2019

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber yang asli dikumpulkan

secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian (Spillane, 2008:137)

Data primer memiliki kelebihan yaitu peneliti dapat mengontrol kualitas data,

peneliti dapat mengatasi kesenjangan waktu saat dibutuhkan data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

25

tersedia, peneliti lebih leluasa dalam menghubungkan masalah penelitian

dengan kemungkinan ketersediaan data di lapangan (Sanusi, 2011). Dalam

penelitian ini data diperoleh dengan cara wawancara, kuesioner, serta

observasi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD). Data primer dalam

penelitian ini berupa penilaian para responden serta narasumber terhadap

penerapan prinsip Good Government Governance dalam pengelolaan Alokasi

Dana Desa Bugisan, yang dipaparkan dalam jawaban wawancara dan

kuesioner, serta hasil observasi peneliti dalam bentuk foto.

2. Data Sekunder

Menurut Sanusi (2014:104) data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan

dikumpulkan oleh pihak lain. Terkait dengan data sekunder, peneliti tinggal

memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya. Pada penelitian ini data

diperoleh dari data milik Balai Desa Bugisan dan data milik Kecamatan

Prambanan. Data-data tersebut berupa data wilayah Desa Bugisan, data

jumlah penduduk Desa Bugisan, laporan penerimaan ADD Desa Bugisan.

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian dan

berperan sebagai sumber informasi, antar lain:

a. Masyarakat Desa Bugisan yang diwakili oleh BPD (Badan

Permusyawaratan Desa) dan Tokoh Masyarakat.

b. Pemerintah desa meliputi Kepala Desa Bugisan, dan perangkat desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

26

2. Objek penelitian

Objek penelitian yang digunakan adalah penerapan prinsip Good Government

Governance dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.

E. Populasi Sasaran

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2010). Populasi dalam

penelitian ini adalah Aparat Pemerintah Desa Bugisan yang terdiri dari Kepala

Desa serta perangkat Desa Bugisan yang terdiri dari 8 orang, dan Masyarakat

Desa Bugisan yang menjabat sebagai pengurus desa, diwakili oleh 8 orang

anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) serta tokoh masyarakat yaitu Ketua

RT (Rukun Tetangga) dan Ketua RW (Rukun Warga) di seluruh Desa Bugisan

yang berjumlah 30 orang. Dalam penelitian ini, populasi sasaran dipilih

menggunakan teknik purposive sampling, maka populasi sasaran berdasarkan

asumsi bahwa narasumber terlibat langsung dalam pengelolaan Alokasi Dana

Desa sehingga dapat memberikan informasi mengenai penerapan GGG dalam

pengelolaan ADD.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan beberapa daftar pernyataan.

Kuesioner diberikan kepada Masyarakat Desa Bugisan yang diwakili oleh

BPD dan tokoh masyarakat serta perangkat desa. Kuesioner disebarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

27

kepada dua pihak responden yaitu masyarakat serta perangkat desa karena

ingin membuktikan bahwa dalam pengelolaan ADD, Pemerintah Desa

Bugisan telah menerapkan prinsip GGG. Kuesioner dalam penelitian ini

mendefinisikan kegiatan pengelolaan ADD dari variabel yang diteliti kedalam

indikatornya masing-masing. Indikator tersebut dijabarkan dalam bentuk

pernyataan, kemudian diberi skor atas jawaban para responden atas

pernyataan-penyataan yang ada. Untuk menentukan skor pada penelitian ini,

peneliti menggunakan likert scale dengan 3 alternatif jawaban yaitu “tidak

diterapkan” yang diberi skor 1, “sebagian diterapkan” yang diberi skor 2, dan

“secara penuh diterapkan” dengan diberi skor 3. Likert scale digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010)

2. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada Kepala

Desa Bugisan. Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

melengkapi hasil jawaban kuesioner. Wawancara tersebut dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Daftar pertanyaan disesuaikan dengan

topik penelitian ini yaitu penerapan prinsip Good Government Governance

(GGG) dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

3. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat

kegiatan yang dilaksanakan atau yang telah dilaksanakan dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

28

pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bugisan. Observasi dilakukan dengan

alat bantu kamera untuk mengabadikan foto kegiatan dan hasil pengelolaan

ADD di Desa Bugisan.

G. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, hanya terdapat satu variabel yang digunakan yaitu

penerapan prinsip Good Government Governance dengan 5 prinsip yaitu :

1. Prinsip Demokrasi

2. Prinsip Transparansi

3. Prinsip Akuntabilitas

4. Prinsip Budaya Hukum

5. Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan

Pengukuran variabel prinsip GGG tersebut dilakukan dengan wawancara

dan kuesioner. Wawancara meliputi beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan penerapan prinsip GGG yang ditujukan kepada Pemerintah Desa yaitu

kepala desa. Wawancara yang bertujuan untuk melengkapi dan memperdalam

jawaban yang diajukan dalam kuesioner. Kuesioner meliputi pernyataan yang

berhubungan dengan penerapan prinsip good government governance yang

dilakukan dalam pengelolaan ADD. Pernyataan dalam kuesioner dibuat

berdasarkan KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) pedoman umum

Good Public Governance Indonesia tahun 2008. Pernyataan tersebut telah

dimodifikasi yang disesuaikan situasi Pemerintah Desa karena dalam pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

29

tersebut lebih ditujukan untuk para penyelenggara negara. Pernyataan dibuat

berdasarkan 5 prinsip GGG, setiap prinsip akan terdiri dari 5 item pernyataan

sehingga setiap responden akan menjawab 25 item pernyataan yang disediakan.

Pengukuran variabel pada jawaban responden terhadap kuesioner dinilai dengan

menggunakan skala Likert, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pengukuran variabel prinsip Good Government Governance

Jenis Jawaban Skor Kriteria

Tidak Diterapkan (TD)

1

Prinsip GGG tidak diterapkan dalam

pengelolaan ADD

Sebagian Diterapkan

(SD)

2 Prinsip GGG sebagian diterapkan dalam

pengelolaan ADD

Secara Penuh Diterapkan

(PD)

3 Prinsip GGG sudah diterapkan dalam

pengelolaan ADD

Hasil pengukuran dengan kuesioner akan menunjukkan total skor dari setiap

responden perangkat desa dan responden masyarakat desa yang menunjukkan

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD di Desa Bugisan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini, peneliti hendak mengetahui apakah

Pemerintah Desa Bugisan sudah menerapkan prinsip Good Government

Governance dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yang mengacu pada KNKG

tahun 2008 tentang pedoman pelaksanaan prinsip good public governance, maka :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

30

1. Memisahkan jawaban kuesioner responden menjadi 2 bagian yaitu responden

dari masyarakat desa dan responden dari pemerintah desa.

2. Menghitung jumlah skor setiap responden dari 25 item pernyataan,

berdasarkan pengukuran variabel prinsip GGG yaitu untuk jawaban Tidak

Diterapkan (TD) diberi skor 1, untuk jawaban Sebagian Diterapkan (SD)

diberi skor 2, untuk jawaban Secara Penuh Diterapkan (PD) diberi skor 3,

maka diketahui bahwa jumlah skor setiap responden yaitu skor minimal

adalah 25 dan skor maksimal adalah 75.

3. Menghitung rata-rata jawaban responden yang telah dibedakan menjadi 2

bagian yaitu dari masyarakat desa dan perangkat desa, dengan rumus:

Jumlah total masing-masing skor responden

Jumlah responden

4. Berdasarkan hasil rata-rata jawaban tersebut, untuk mengetahui penilaian

masyarakat dan perangkat desa terhadap penerapan GGG dalam pengelolaan

ADD, dapat ditunjukkan dengan total skor yang diperoleh dengan interval

skala likert sebagai berikut:

Rumus mencari R (rentang):

R = Xt - Xr

Keterangan :

R = Rentang

Xt = Skor terbesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

31

Xr = Skor terendah

Sumber: Partino (2009)

R = 75 – 25 =50

Untuk menentukan interval (i) nilai digunakan rumus:

i = 50

3

i = 16,67 17

Untuk penentuan skor dibagi 3 kategori adalah sebagai berikut:

Kategori “Tidak Diterapkan” : skor 25-41

Kategori “Sebagian Diterapkan” : skor 42-58

Kategori “Secara Penuh Diterapkan” : skor 59-75

Kuesioner yang dijawab oleh responden berdasarkan kondisi riil

mengenai penerapan GGG dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa

Bugisan. Dikatakan “Tidak Diterapkan” jika pernyataan kuesioner

dihubungkan dengan kondisi riil memang tidak terjadi atau tidak diterapkan.

Dikatakan “Sebagian Diterapkan” jika pernyataan kuesioner dihubungkan

dengan kondisi riil yaitu pemerintah desa sudah menerapkan prinsip GGG

namun tidak secara menyeluruh melaksanakan pengelolaan ADD berdasarkan

i = Rentang (R)

Banyak Kelas (b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

32

setiap pernyataan kuesioner yang menggambarkan penerapan prinsip GGG.

Dikatakan “Secara Penuh Diterapkan” jika pernyataan kuesioner dihubungkan

dengan kondisi riil yaitu pemerintah desa secara penuh menerapkan prinsip

GGG dalam pengelolaan ADD.

5. Menganalisis hasil rata-rata jawaban kuesioner mengenai penerapan prinsip

Good Government Governance dalam pengelolaan alokasi dana desa di Desa

Bugisan yang didapat dari kedua pihak responden. Hasil rata-rata tersebut

disesuaikan dengan kategori yang telah ditentukan yaitu kategori tidak

diterapkan jika jumlah skor 25-41, kategori sebagian diterapkan jika jumlah

skor 42-58, kategori secara penuh diterapkan jika jumlah skor 59-75.

6. Informasi yang didapatkan dari wawancara dilakukan dengan kepala Desa

akan dinarasikan untuk melengkapi jawaban mengenai apakah Pemerintah

Desa Bugisan sudah menerapkan prinsip Good Government Governance

dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bugisan.

7. Mempersentasekan jumlah responden yang menjawab pada setiap item prinsip

GGG pada kuesioner untuk menjelaskan secara rinci dan mendalam mengenai

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD. Peneliti akan membagi

berapa orang jumlah responden yang menjawab tidak diterapkan (TD),

sebagian diterapkan (SD), dan secara penuh diterapkan (PD) dengan jumlah

seluruh responden, yaitu responden perangkat desa sebesar 8 orang responden

dan responden masyarakat desa yaitu 38 orang responden. Hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

33

pembagian tersebut akan dikalikan 100 persen(%) sehingga akan

menghasilkan persentase jumlah responden yang menjawab tidak diterapkan

(TD), sebagian diterapkan (SD), dan secara penuh diterapkan (PD) dari setiap

item prinsip GGG.

8. Peneliti akan menganalisis hasil persentase jumlah responden. Total

persentase akan menghasilkan pembahasan mengenai setiap item dalam

prinsip GGG yang diterapkan dalam pengelolaan ADD di Desa Bugisan.

Selain itu, keterangan pada kuesioner bagi responden yang menjawab tidak

diterapkan (TD), sebagian diterapkan (SD) membantu peneliti untuk

menganalisis lebih mendalam terkait seberapa jauh penerapan GGG dalam

pengelolaan ADD,

9. Peneliti akan menganalisis kesesuaian antara hasil jawaban wawancara dan

kuesioner yang dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan prinsip GGG

dengan hasil jawaban kuesioner dari masyarakat desa. Hal ini dilakukan agar

peneliti mendapatkan hasil jawaban yang lebih mendalam, terutama apakah

memang Pemerintah Desa Bugisan benar-benar telah melakukan pengelolaan

ADD sesuai dengan prinsip GGG.

10. Menarik kesimpulan dari hasil analisis jawaban kuesioner dan jawaban hasil

wawancara berdasarkan jawaban responden masyarakat desa dan responden

pemerintah desa untuk masing-masing prinsip tersebut mengenai apakah

prinsip GGG yang diterapkan di Pemerintah Desa Bugisan sudah sesuai

dengan peraturan yaitu pemerintah desa menjalankan prinsip demokrasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

34

transparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan kesetaraan. Setelah

menarik kesimpulan untuk masing prinsip-prinsip GGG, peneliti akan

menarik kesimpulan secara menyeluruh untuk menilai apakah prinsip good

government governance tidak diterapkan, sebagian diterapkan atau secara

penuh diterapkan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM DESA BUGISAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

Desa Bugisan yang terbentuk tahun 1938 merupakan salah satu desa dari 16

desa yang terdapat di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa

Tengah, yang merupakan perbatasan paling barat wilayah Kabupaten Klaten yang

berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman. Sebagian wilayah Desa Bugisan

berada di sebelah utara komplek Candi Prambanan. Desa Bugisan juga menjadi

desa wisata sejak 2 September 2016 yang memiliki luas wilayah 165.3638 Ha

yang terbagi menjadi 2 Dusun. Setiap dusunnya terdiri dari 4 RW(Rukun Warga)

sehingga jumlah keseluruhan ada 8 RW(Rukun Warga) yaitu RW Purwodadi,

RW Plaosan, RW Bener, RW Candirejo, RW Cepoko, RW Bugisan, RW

Sukoharjo serta RW Dengok Kulon dengan jumlah RT(Rukun Tetangga) yaitu

24. Memiliki topografi dataran rendah dengan ketinggian tanahnya 148 m diatas

permukaan laut, suhu udara rata-rata 30o C. Batas-batas wilayah Desa Bugisan

Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Desa Kokosan dan Desa Kebondalem Lor

2. Sebelah Selatan : Desa Tlogo dan Desa Taji

3. Sebelah Barat : Kabupaten Sleman

4. Sebelah Timur : Desa Kemudo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

36

Desa Bugisan berjarak 1 km dari Kecamatan Prambanan, berjarak 15 km dari

Kabupaten Klaten, dan berjarak 180 km dari Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.

B. Kependudukan

Menurut data monografi Desa Bugisan jumlah penduduk jika dilihat

berdasarkan usia terdapat 2 kelompok masyarakat yaitu kelompok pendidikan dan

kelompok tenaga kerja. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Usia Desa Bugisan Tahun 2018

No Usia Jumlah Satuan

Kelompok Pendidikan

1. 00 – 05 tahun 350 Orang

2. 06 – 12 tahun 293 Orang

3. 12 – 15 tahun 592 Orang

4. 16 – 18 tahun 473 Orang

5. 19 – 23 tahun 1.842 Orang

Kelompok Tenaga Kerja

1. 20 – 26 tahun 485 Orang

2. 27 – 40 tahun 620 Orang

3. 41 – 56 tahun 578 Orang

4. 57 – keatas 1.096 Orang

Sumber:Data Monografi Desa Bugisan Tahun 2018

Kondisi desa yang sebagian besar wilayah adalah persawahan, mayoritas

mata pencaharian masyarakat Desa Bugisan adalah buruh tani. Hal tersebut

dibuktikan dengan jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh tani sebanyak

950 orang dan petani 149 orang. Secara rinci data mata pencaharian masyarakat

Desa Bugisan dapat dilihat pada tabel 4.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

37

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Bugisan Tahun 2018

No Mata Pencaharian Jumlah Satuan

1. Pegawai Negeri Sipil 107 Orang

2. ABRI /POLRI 19 Orang

3. Swasta 740 Orang

4. Wiraswasta /Pedagang 655 Orang

5. Tani 149 Orang

6. Pertukangan 64 Orang

7. Buruh Tani 950 Orang

8. Pensiunan 52 Orang

9. Pemulung 12 Orang

10. Jasa 31 Orang

Sumber: Data Monografi Desa Bugisan Tahun 2018

Dalam pembangunan desa untuk menjadi desa yang lebih maju, pendidikan

mampu berperan penting dalam membantu berpikir kreatif dan mampu mengikuti

perubahan dan pola pikir yang berorientasi pada pembangunan. Berdasarkan data

monologi Desa Bugisan dapat dilihat tingkat pendidikan masyarakat Desa

Bugisan dan sarana prasarana pendidikan dapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Bugisan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Satuan

Pendidikan Umum

1. Taman Kanak-kanak 120 Orang

2. Sekolah Dasar 524 Orang

3. SMP/SLTP 904 Orang

4. SMA/SLTA 1.767 Orang

5. Akademi (D1 – D3) 287 Orang

6. Sarjana (S1-S3) 87 Orang

Pendidikan Khusus

1. Pondok Pesantren 15 Orang

2. Madrasah 35 Orang

3. Sekolah Luar Biasa 3 Orang

ISumber: Data Monografi Desa Bugisan Tahun 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

38

Tabel 4.4 Sarana/ Prasarana Pendidikan Desa Bugisan

No Sarana /Prasarana Jumlah Satuan

Pendidikan Umum

1. Taman Kanak - Kanak 1 Buah

2. SD/ Madrasah 2 Buah

3. Paud 1 Buah

Pendidikan Non Formal

1. Kursus Menjahit 1 Buah

2. PLK (Pusat Latihan Kerja) 1 Buah

Sumber: Data Monografi Desa Bugisan Tahun 2018

Desa Bugisan selain memiliki sarana/ prasarana pendidikan juga memiliki

kelengkapan sarana/ prasana lain yang bertujuan untuk meningkatkan

pengembangan pemberdayaan masyarakat. Secara rinci dapat dilihat pada tabel

berikut

Tabel 4.5 Sarana/ Prasarana Ibadah Desa Bugisan Tahun 2018

No Sarana/ Prasarana Jumlah Satuan

1. Masjid 8 Buah

2. Mushola 7 Buah

Sumber: Data Monografi Desa Bugisan Tahun 2018

Tabel 4.6 Sarana/ Prasarana Olahraga Desa Bugisan Tahun 2018

No Sarana/ Prasarana Jumlah Satuan

1. Lapangan Volly 8 Buah

2. Lapangan Bulu Tangkis 1 Buah

3. Lapangan Tenis Meja 2 Buah

4. Fitnes/ Sanggar Senam 3 Buah

5. Rumah Bilyard 1 Buah

Sumber: Data Monografi Desa Bugisan Tahun 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

39

C. Aparatur Pemerintah Desa Bugisan

Pemerintah Desa Bugisan terdiri dari 8 orang aparatur desa yang terdiri dari

kepala desa hingga perangkat-perangkatnya. Setiap perangkat mempunyai

peranan tugas masing masing namun tetap saling bekerjasama satu sama lain.

Berikut formasi Aparatur Pemerintah Desa Bugisan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Formasi Aparatur Desa Bugisan

No Nama Pejabat Jabatan

1. Heru Nugroho Kepala Desa

2. Dwijo Pitoyo Sekretaris Desa

3. Sumarno Kepala Seksi Pemerintahan

4. Tri Sutikno Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan

5. Anang Mustiyanto Kepala Urusan Umum dan Perencanaan

6. Suraji, S. Pd. Kepala Urusan Keuangan

7. Sunaryo Kepala Dusun I

8. Heri Kiswanto Kepala Dusun II

Sumber: Pemerintah Desa Bugisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

40

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini melibatkan 46 orang responden. Responden dipilih oleh peneliti

berdasarkan bahwa responden terlibat langsung dalam proses pengelolaan Alokasi

Dana Desa terutama pada penerapan prinsip Good Government Governance di

Desa Bugisan. Responden terdiri dari 2 (dua) pihak yaitu pihak pemerintah desa

meliputi 8 (delapan) orang, yang terdiri dari kepala desa serta perangkat desa dan

pihak masyarakat Desa Bugisan yang diwakili oleh 8 (delapan) orang anggota

BPD (Badan Permusyawaratan Desa) serta 30 orang tokoh masyarakat yang

mewakili dari setiap RW dan RT di Desa Bugisan.

Tabel 5. 1 Data Responden Perangkat Desa

No Nama Pendidikan Jenis

Kelamin

Jabatan Usia

1. Heru Nugroho SMA Laki-laki Kepala Desa 44 tahun

2. Dwijo Pitoyo S1 Laki-laki Sekretaris Desa 36 tahun

3. Sumarno SMA Laki-laki Kepala Seksi

Pemerintahan

55 tahun

4. Tri Sutikno SMA Laki-laki Kepala Seksi

Kesejahteraan

dan Pelayanan

43 tahun

5. Anang Mustiyanto SMA Laki-laki Kepala Urusan

Umum dan

Perencanaan

49 tahun

6. Suraji, S. Pd. S1 Laki-laki Kepala Urusan

Keuangan

42 tahun

7. Sunaryo SMA Laki-laki Kepala Dusun I 56 tahun

8. Heri Kiswanto SMK Laki-laki Kepala Dusun II 30 tahun

Sumber: Data Diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

41

1. Responden Perangkat Desa Berdasarkan Usia

Tabel 5.2 Data Responden Perangkat Desa Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

30 – 39 Tahun 2 25

40 – 49 Tahun 4 50

50 – 59 Tahun 2 25

TOTAL 8 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa responden perangkat desa

dalam penelitian ini berusia 40 – 49 tahun berjumlah 4 orang responden.

Responden lainnya berusia 30 – 39 tahun berjumlah 2 orang, berusia 50 – 59

tahun berjumlah 2 orang.

2. Responden Perangkat Desa Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.3 Data Responden Perangkat Desa Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 8 100

Perempuan 0 0

TOTAL 8 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa responden perangkat desa

dalam penelitian ini semua responden berjenis kelamin laki-laki yang

berjumlah 8 orang responden, sedangkan responden perempuan berjumlah 0

orang responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

42

3. Responden Perangkat Desa Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.4 Data Responden Perangkat Desa Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase(%)

SMA / SMK 6 75

S1 2 25

TOTAL 8 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa tingkat pedidikan responden

perangkat desa sebagian besar adalah berpendidikan SMA atau SMK

berjumlah 6 orang responden. Lainnya berpendidikan strata 1 atau S1

berjumlah 2 orang responden.

Selain responden perangkat desa, penelitian ini juga melibatkan responden

lain yaitu masyarakat Desa Bugisan yang diwakili oleh BPD dan beberapa tokoh

masyarakat. Sasaran responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

terlibat langsung dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa sebanyak 38

orang responden dari setiap RT dan RW di Desa Bugisan.

Tabel 5.5 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa

No Nama Pendidi

kan

Jenis

Kelamin

Jabatan /

Pekerjaan

Usia

1. Mulyono SMA Laki-laki BPD 59 tahun

2. Darsono SMK Laki-laki BPD 44 tahun

3. Nuriyani S1 Perempuan BPD 29 tahun

4. Singgih Hariyadi S1 Laki-laki BPD 30 tahun

5. Sudarno S1 Laki-laki BPD 60 tahun

6. Slamet Kusnanto SMA Laki-laki BPD 58 tahun

7. Sarwono SMP Laki-laki BPD 47 tahun

8. Bambang T. S1 Laki-laki BPD 53 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

43

No Nama Pendidi

kan

Jenis

Kelamin

Jabatan /

Pekerjaan

Usia

9. Responden RW

Candirejo

SMA Laki-laki PNS 35 tahun

10. Responden RW

Candirejo RT 01

S1 Laki-laki Guru 58 tahun

11. Responden RW Bener SMA Laki-laki Swasta 53 tahun

12. Responden RW Bener

RT 01

SMA Laki-laki Dagang 48 tahun

13. Responden RW Bener

RT 02

SD Laki-laki Pensiunan 67 tahun

14. Responden RW Bener

RT 03

SMA Laki-laki Wiraswasta 45 tahun

15. Responden RW

Plaosan

SMA Laki-laki Wiraswasta 63 tahun

16. Responden RW

Plaosan RT 01

SMA Laki-laki Dagang 55 tahun

17. Responden RW

Plaosan RT 02

SMA Laki-laki Dagang 45 tahun

18. Responden RW

Plaosan RT 03

SMP Laki-laki Buruh

Harian

Lepas

42 tahun

19. Responden RW

Purwodadi

SMA Laki-laki Wiraswasta 39 tahun

20. Responden RW

Purwodadi RT 01

SMA Laki-laki Buruh

Harian

Lepas

48 tahun

21. Responden RW

Purwodadi RT 02

SMA Laki-laki PNS 56 tahun

22. Responden RW

Purwodadi RT 03

SMA Laki-laki Pensiunan 62 tahun

23. Responden RW

Purwodadi RT 04

SD Laki-laki Pemungut

Sampah

65 tahun

24. Responden RW

Bugisan

SMA Laki-laki Tani 48 tahun

25. Responden RW

Bugisan RT 01

SMK Laki-laki Buruh 57 tahun

26. Responden RW

BugisanRT 02

SMA Laki-laki Pensiunan 67 tahun

27. Responden RW

Bugisan RT 03

SMA Laki-laki PNS 56 tahun

28. Responden RW D3 Laki-laki Petani 50 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

44

No Nama Pendidi

kan

Jenis

Kelamin

Jabatan /

Pekerjaan

Usia

Dengok Kulon

29. Responden RW

Dengok Kulon RT 01

SMA Laki-laki Swasta 50 tahun

30. Responden RW

Dengok Kulon RT 02

SMA Laki-laki Buruh 55 tahun

31. Responden RW

Dengok Kulon RT 03

SMK Laki-laki Swasta 33 tahun

32. Responden RW

Cepoko

SMP Laki-laki Swasta 52 tahun

33. Responden RW

Cepoko RT 02

SMP Laki-laki Wiraswasta 58 tahun

34. Responden RW

Cepoko RT 03

S1 Laki-laki Guru 57 tahun

35. Responden RW

Cepoko RT 04

SMP Laki-laki Wiraswasta 54 tahun

36. Responden RW

Sukoharjo

S1 Laki-laki Wiraswasta 56 tahun

37. Responden RW

Sukoharjo RT 01

SMP Laki-laki Swasta 47 tahun

38 Responden RW

Sukoharjo RT 02

SMP Laki-laki PNS 57 tahun

Sumber: Data Diolah

4. Responden Perwakilan Masyarakat Desa Berdasarkan Usia

Tabel 5.6 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

25 – 34 tahun 3 7,9

35 – 44 tahun 4 10,5

45 – 54 tahun 13 34,5

55 – 64 tahun 15 39,5

65 – 74 tahun 3 7,9

TOTAL 38 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil data responden perwakilan masyarakat Desa

Bugisan berdasarkan usia, hasil tertinggi diperoleh pada rentang usia 55–64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

45

tahun yang berjumlah 15 orang responden. Lainnya 25–34 tahun berjumlah 3

orang responden, usia 35–44 tahun berjumlah 4 orang responden, usia 45–54

tahun berjumlah 13 orang responden, dan usia 65-74 tahun berjumlah 3 orang

responden.

5. Responden Perwakilan Masyarakat Desa Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.7 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa Berdasarkan Jenis

Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Perempuan 1 2,6

Laki - laki 37 97,4

TOTAL 38 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat jumlah perwakilan responden

masyarakat Desa Bugisan mayoritas didominasi masyarakat yang berjenis

kelamin laki-laki dengan jumlah 37 orang responden, sedangkan responden

yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 1 orang responden. Hal ini

disebabkan responden yang menjabat sebagai anggota BPD dan berjenis

kelamin perempuan hanya berjumlah 1 orang. Sedangkan untuk responden

masyarakat desa, orang-orang yang dipilih menjadi tokoh-tokoh penting RT

dan RW biasa dijabat oleh masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

46

6. Responden Perwakilan Masyarakat Desa Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.8 Data Responden Perwakilan Masyarakat Desa Berdasarkan

Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

SD 2 5,3

SMP 7 18,4

SMA/ SMK 21 55,3

D3 1 2,6

S1 7 18,4

TOTAL 38 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat tingkat pendidikan responden

perwakilan masyarakat Desa Bugisan tertinggi adalah pada tingkat pendidikan

SMA/ SMK sebanyak 21 orang responden. Responden lainnya yang

menempuh tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) berjumlah 2 orang

responden, Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 7 orang responden,

Diploma 3 sebanyak 1 orang responden dan Strata 1 (S1) sebanyak 7 orang

responden.

B. Analisis dan Pembahasan terhadap Penerapan Prinsip Good Government

Governance dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa

Analisis penerapan Good Government Governance (GGG) dinilai berdasarkan

prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan

kesetaraan dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD). Masing-masing

prinsip terdiri dari beberapa pernyataan yang menggambarkan pelaksanaan GGG

dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa. Hasil jawaban dari pernyataan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

47

dibagi menjadi 3 kategori penilaian, sehingga ditentukan klasifikasi sebagai

berikut :

Tabel 5.9 Kategori Penilaian

Skor Kategori Penilaian

25 – 41 Tidak Diterapkan

42 – 58 Sebagian Diterapkan

59 – 75 Secara Penuh Diterapkan

Kategori tersebut menjelaskan sebagai berikut:

1. Jika skor rata-rata jawaban responden pada rentang skor 25 – 41, maka

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa tidak

diterapkan oleh pemerintah Desa Bugisan.

2. Jika skor rata-rata jawaban responden pada rentang skor 42 – 58, maka

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa sebagian

diterapkan oleh pemerintah Desa Bugisan.

3. Jika skor rata-rata jawaban responden pada rentang skor 59 – 75, maka

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa secara

penuh diterapkan oleh pemerintah Desa Bugisan.

Hasil dari jawaban mengenai penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan

Alokasi Dana Desa di Desa Bugisan berdasarkan 8 orang responden pemerintah

desa dan 38 orang responden masyarakat desa adalah sebagai berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

48

Tabel 5.10 Hasil jawaban penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD

responden perangkat desa

Responden Skor Keterangan

1 68 Secara Penuh Diterapkan

2 75 Secara Penuh Diterapkan

3 75 Secara Penuh Diterapkan

4 74 Secara Penuh Diterapkan

5 74 Secara Penuh Diterapkan

6 75 Secara Penuh Diterapkan

7 73 Secara Penuh Diterapkan

8 75 Secara Penuh Diterapkan

Total Skor 589

Rata-rata 73,63 Secara Penuh Diterapkan

Sumber: Data Diolah

Tabel 5.11 Hasil jawaban penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD

responden masyarakat desa

Responden Skor Keterangan

1 69 Secara Penuh Diterapkan

2 75 Secara Penuh Diterapkan

3 63 Secara Penuh Diterapkan

4 71 Secara Penuh Diterapkan

5 73 Secara Penuh Diterapkan

6 75 Secara Penuh Diterapkan

7 70 Secara Penuh Diterapkan

8 75 Secara Penuh Diterapkan

9 72 Secara Penuh Diterapkan

10 73 Secara Penuh Diterapkan

11 73 Secara Penuh Diterapkan

12 73 Secara Penuh Diterapkan

13 75 Secara Penuh Diterapkan

14 75 Secara Penuh Diterapkan

15 71 Secara Penuh Diterapkan

16 42 Sebagian Diterapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

49

Tabel 5.11 Hasil Jawaban Penerapan Prinsip GGG dalam Pengelolaan ADD

Responden Masyarakat Desa. (Lanjutan Tabel 5.11)

Responden Skor Keterangan

17 69 Secara Penuh Diterapkan

18 75 Secara Penuh Diterapkan

19 45 Sebagian Diterapkan

20 72 Secara Penuh Diterapkan

21 33 Tidak diterapkan

22 58 Sebagian Diterapkan

23 60 Secara Penuh Diterapkan

24 72 Secara Penuh Diterapkan

25 71 Secara Penuh Diterapkan

26 74 Secara Penuh Diterapkan

27 69 Secara Penuh Diterapkan

28 60 Secara Penuh Diterapkan

29 72 Secara Penuh Diterapkan

30 75 Secara Penuh Diterapkan

31 75 Secara Penuh Diterapkan

32 69 Secara Penuh Diterapkan

33 64 Secara Penuh Diterapkan

34 74 Secara Penuh Diterapkan

35 49 Sebagian Diterapkan

36 47 Sebagian Diterapkan

37 75 Secara Penuh Diterapkan

38 75 Secara Penuh Diterapkan

Total 2558

Rata-rata 67,32 Secara Penuh Diterapkan

Sumber: Data Diolah

Dilihat dari hasil jawaban responden di atas, skor rata-rata jawaban responden

perangkat desa sebesar 73,63, berdasarkan rata-rata jawaban tersebut maka

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan alokasi dana desa secara penuh

diterapkan oleh Pemerintah Desa Bugisan. Sedangkan skor rata-rata jawaban

responden masyarakat desa sebesar 67,32, berdasarkan rata-rata jawaban tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

50

maka penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan alokasi dana desa secara penuh

diterapkan oleh Pemerintah Desa Bugisan. Jawaban dari responden perangkat

desa maupun masyarakat desa tidak bisa mencapai skor maksimal yaitu sebesar

75 disebabkan beberapa responden memilih opsi jawaban tidak diterapkan (TD)

yang memiliki skor 1 dan opsi jawaban sebagian diterapkan (SD) yang memiliki

skor 2 dalam beberapa pernyataan pada kuesioner yang menggambarkan prinsip-

prinsip GGG dalam pengelolaan ADD di Desa Bugisan. Demi mendapatkan hasil

penerapan GGG pada setiap item prinsip GGG secara rinci, maka hasil data

jawaban dari kedua pihak responden sebagai berikut:

1. Penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD menurut responden

Perangkat Desa

Tabel 5.12 Data Hasil Jawaban Responden Perangkat Desa tentang Penerapan

Prinsip GGG dalam pengelolaan ADD

No Pernyataan

Jawaban Responden

Perangkat Desa

TD SD PD

f % f % f %

Prinsip Demokrasi 1 Pemilihan aparat Pemerintah Desa dilakukan secara

bertanggungjawab, atas dasar kepentingan

masyarakat.

0 0 0 0 8 100

2 Pemerintah Desa mampu mendengar, memilah,

memilih dan menyalurkan aspirasi masyarakat

dengan berpegang pada kepentingan masyarakat

terutama dalam proses pengelolaan Alokasi Dana

Desa.

0 0 0 0 8 100

3 Penyusunan RAPBDesa terutama dalam Alokasi

Dana Desa mengikutsertakan partisipasi masyarakat

secara bertanggungjawab.

0 0 0 0 8 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

51

No Pernyataan

Jawaban Responden

Perangkat Desa

TD SD PD

f % f % f %

4 Penyusunan rencana pengelolaan Alokasi Dana

Desa disusun dalam rangka mewujudkan

kepentingan masyarakat.

0 0 0 0 8 100

5 Pemerintah Desa menerapkan prinsip partisipasi

dalam melaksanakan fungsi, tugas dan

kewenangannya

0 0 1 12,5 7 87,5

Prinsip Transparansi 1 Pemerintah Desa menyediakan informasi proses

pengelolaan Alokasi Dana Desa agar masyarakat

dapat berpartisipasi dalam proses pelaksanaan

kegiatannya.

0 0 0 0 8 100

2 Pemerintah Desa mengumumkan secara terbuka

proses pengelolaan Alokasi Dana agar pemangku

kepentingan dapat memahami dan

melaksanakannya.

0 0 0 0 8 100

3 Pemerintah Desa menyediakan informasi yang

mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat

mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa.

0 0 1 12,5 7 87,5

4 Pemerintah Desa menyediakan informasi mengenai

penyusunan rencana strategis, program kerja dan

anggaran serta pelaksanaan.

0 0 1 12,5 7 87,5

5 Kelengkapan penyediaan informasi pengelolaan

Alokasi Dana Desa oleh Pemerintah Desa dinilai

dan diawasi oleh masyarakat sebagai bagian dari

kontrol sosial.

0 0 1 12,5 7 87,5

Prinsip Akuntabilitas

1 Pemerintah Desa menetapkan rincian fungsi, tugas

serta wewenang dan tanggungjawab masing-masing

yang selaras dengan tujuan pemerintah desa.

0 0 1 12,5 7 87,5

2 Aparat Pemerintah Desa memiliki ukuran kinerja

serta memastikan tercapainya kinerja tersebut.

0 0 1 12,5 7 87,5

3 Dalam rangka mempertanggungjawabkan

kinerjanya, setiap aparat pemerintah desa

melaksanakan tugasnya secara jujur terutama dalam

proses pengelolaan Alokasi Dana Desa.

0 0 0 0 8 100

4 Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa harus

disampaikan secara berkala sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

0 0 0 0 8 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

52

No Pernyataan

Jawaban Responden

Perangkat Desa

TD SD PD

f % f % f %

5

Pemerintah Desa menindaklanjuti setiap keluhan

atau pengaduan yang disampaikan masyarakat

terutama proses pelaksanaan Alokasi Dana Desa.

0

0

1

12,5

7

87,5

Prinsip Budaya Hukum

1 Penyusunan RAPBDesa dilakukan secara

terkoordinasi, dengan mengedepankan asas

transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan Hak

Asasi Manusia.

0

0 0 0 8 100

2 RAPBDesa mengandung nilai yang mendukung

terwujudnya supremasi hukum demi terciptanya

kepastian hukum dan masyarakat.

0 0 0 0 8 100

3 Dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa,

Pemerintah Desa menjalankan tugas dan

kewajibannya secara professional,jujur dan taat

sehingga terhindar dari praktek kolusi, korupsi, dan

nepotisme.

0 0 0 0 8 100

4 Pemerintah Desa memastikan terwujudnya

penyelenggaraan Alokasi Dana Desa yang bersih

dan sesuai dengan prinsip-prinsip.

0 0 0 0 8 100

5 Jika terdapat pelanggaran dalam proses pengelolaan

Alokasi Dana Desa akan ada sanksi yang

dilaksanakan secara taat sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

0 0 1 12,5 7 87,5

Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan

1 Setiap aparat Pemerintah desa memiliki

kewenangan untuk menetapkan dan melaksanakan

peraturan terutama dalam proses pengelolaan

Alokasi Dana Desa dan mengutamakan hak-hak

masyarakat.

0 0 1 12,5 7 87,5

2 Untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat,

pemerintah desa menetapkan standar pelayanan

yang berkualitas.

0 0 1 12,5 7 87,5

3 Standar pelayanan yang berkualitas disusun dengan

memperhatikan lingkungan,kepentingan, dan

masukan dari masyarakat.

0 0 1 12,5 7 87,5

4 Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Alokasi

Dana Desa diawasi oleh masyarakat dan lembaga

0 0 0

0 8

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

53

No Pernyataan

Jawaban Responden

Perangkat Desa

TD SD PD

f % f % f %

yang diberi kewenangan untuk melakukan

pengawasan. 5 Pada proses pelaksanaan Alokasi Dana Desa atas

dasar kewajaran dan kesetaraan tanpa membedakan

agama, suku, kelompok, dan golongan yang

bersangkutan.

0 0 0 0 8 100

Sumber: Data Diolah

Keterangan: TD: Tidak Diterapkan

SD: Sebagian Diterapkan

PD: Secara penuh

Diterapkan

f: frekuensi jumlah responden

Berdasarkan tabel 5.12 dapat dijelaskan hasil jawaban responden perangkat

desa tentang penerapan setiap item prinsip GGG dalam pengelolaan ADD di

Desa Bugisan sebagai berikut:

a. Prinsip Demokrasi

Pada item prinsip demokrasi yang pertama, 8 orang (100%) responden

perangkat desa memilih opsi jawaban secara penuh diterapkan. Hal

tersebut dapat dilihat dalam pemilihan aparat pemerintah desa yang

dilakukan secara bertanggung jawab atas dasar kepentingan masyarakat.

Pada item prinsip demokrasi yang kedua responden juga berpendapat

bahwa Pemerintah Desa Bugisan telah mampu mendengar, memilah,

memilih dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta mengikutsertakan

partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengelolaan ADD. Begitu juga

dalam item prinsip demokrasi yang ketiga dan keempat yaitu penyusunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

54

RAPBDesa dalam pengelolaan ADD, Pemerintah Desa Bugisan sudah

mengikutsertakan partisipasi masyarakat dan penyusunan rencana tersebut

disusun dalam rangka mewujudkan kepentingan masyarakat. Namun pada

item prinsip demokrasi yang kelima mengenai pemerintah desa

menerapkan prinsip partisipasi dalam melaksanakan fungsi, tugas dan

kewenangan, terdapat 1 dari 8 orang responden perangkat desa yaitu

sebesar 12,5% memilih opsi jawaban sebagian diterapkan. Satu orang

responden tersebut berpendapat bahwa terbatasnya kewenangan yang

dimiliki, membuat responden tidak dapat berpartisipasi secara penuh

dalam pelaksanaan fungsi dan tugas terutama pada saat penyusunan

rencana pengelolaan ADD.

b. Prinsip Transparansi

Menurut 8 orang (100%) responden perangkat desa pada item prinsip

transparansi yang pertama dan kedua, bahwa pemerintah desa telah

menyediakan informasi serta mengumumkan secara terbuka mengenai

proses pengelolaan ADD agar masyarakat dan pemangku kepentingan

dapat memahami serta berpartisipasi dalam pelaksanaannya. Namun 2 dari

8 orang responden berpendapat bahwa pada item prinsip transparansi yang

ketiga, keempat dan kelima masih sebagian diterapkan (SD) oleh

Pemerintah Desa Bugisan. Berdasarkan 2 dari 8 orang responden, 1 orang

responden (12,5%) pada item prinsip transparansi ketiga dan keempat

berpendapat bahwa pemerintah desa belum menyediakan sarana media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

55

elektronik untuk menyediakan akses informasi yang lebih mudah diakses

dan dipahami oleh masyarakat. Sedangkan 1 orang (12,5%) responden

lainnya pada item prinsip transparansi yang kelima mengatakan bahwa

responden tersebut tidak terlibat langsung dalam proses penyediaan

kelengkapan informasi terkait penyusunan rencana strategis, program

kerja, dan anggaran dalam pelaksanaan ADD sehingga tidak didapatkan

keterangan lebih lanjut dari responden.

c. Prinsip Akuntabilitas

Responden perangkat desa berpendapat bahwa item prinsip

akuntabilitas yang ketiga dan keempat secara penuh diterapkan (SD),

terutama dalam pertanggungjawaban kinerja, bahwa aparat pemerintah

desa telah menjalankan tugasnya secara jujur dan pertanggungjawaban

pengelolaan ADD sudah dilakukan secara berkala sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku. Namun 2 dari 8 orang responden pada

item prinsip akuntabilitas yang pertama, kedua dan kelima berpendapat

bahwa pemerintah Desa Bugisan masih sebagian diterapkan. Satu orang

(12,5%) responden pada item prinsip akuntabilitas yang pertama dan

kedua mengatakan dalam penetapan rincian fungsi, tugas dan wewenang

sebagai ukuran kinerja, perangkat desa belum melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya masing-masing karena keterbatasan jumlah sumber daya

manusia (SDM) yang bekerja sebagai perangkat desa sehingga setiap

perangkat desa bekerja ekstra dari fungsi dan tugas yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

56

Sedangkan 1 orang (12,5%) responden lainnya pada item prinsip

akuntabilitas yang kelima memilih opsi jawaban sebagian diterapkan

karena pada item penyataan mengenai penindaklanjutan setiap pengaduan

masyarakat terkait proses pelaksanaan ADD, responden berpendapat tidak

semua pengaduan dari masyarakat akan ditangani dengan cepat oleh

pemerintah desa. Hal ini disebabkan pemerintah desa akan menyeleksi

terlebih dahulu setiap aduan masyarakat, berdasarkan tingkat prioritas

masalah yang harus ditindaklanjuti.

d. Prinsip Budaya Hukum

Pada item prinsip budaya hukum yang pertama, kedua, ketiga dan

keempat terdapat 8 orang (100%) responden perangkat desa berpendapat

bahwa Pemerintah Desa Bugisan secara penuh menerapkan prinsip

tersebut meliputi dalam penyusunan RAPBDesa dilakukan secara

terkoordinasi; RAPBDesa yang disusun mengandung nilai yang

mendukung terwujudnya supremasi hukum demi terciptanya kepastian

hukum di masyarakat; dalam proses pengelolaan ADD, Pemerintah Desa

sudah menjalankan tugas dengan professional, jujur, dan taat hukum; dan

penyelenggaraan ADD yang dilakukan secara bersih serta sesuai dengan

prinsip-prinsip. Namun pada item prinsip budaya hukum yang kelima,

menurut 1 orang (12,5%) responden perangkat desa, memilih opsi

jawaban sebagian diterapkan (SD) pada salah satu item pernyataan yaitu

jika terjadi pelanggaran dalam proses pengelolaan ADD akan ada sanksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

57

yang diberlakukan. Responden berpendapat sebagian diterapkan karena

sejauh yang diketahui oleh responden bahwa dalam proses pengelolaan

ADD belum pernah terjadi pelanggaran di Desa Bugisan sehingga

responden tersebut tidak mengetahui sanksi apa yang akan diberlakukan.

e. Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan

Responden perangkat desa berpendapat bahwa Pemerintah Desa

Bugisan secara penuh telah menerapkan item prinsip kewajaran dan

kesetaraan yang keempat yaitu sebanyak 8 orang (100%). Penerapan

prinsip tersebut meliputi proses pengelolaan ADD yang diawasi oleh

masyarakat dan lembaga tertentu yang diberi kewenangan untuk

melakukan pengawasan yaitu BPD. Proses pengelolaan ADD yang

diawasi oleh masyarakat dan BPD, dimulai dari proses pencairan ADD

yang dilakukan oleh kepala desa beserta jajarannya, berikut hasil

wawancara dengan kepala desa:

“….yang jelas dalam pencairan ADD, Kepala Desa dan Bendahara

Desa, Sekdes (sekretaris desa) berperan dalam pencairan dana.

Selain itu tiga orang ini juga yang berkompeten untuk mencairkan

dana, dan memang itu syaratnya dalam mencairkan dana, harus ada

tanda tangan 2 orang yaitu saya dan bendahara, kalau pak sekdes

hanya mendampingi saja.”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa, pada tanggal 25 Februari

2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

58

Selain proses pencairan ADD, pengelolaan ADD yang diawasi oleh

masyarakat dan BPD adalah proses pelaksanaan ADD. Proses

pelaksanaan ADD juga dijelaskan oleh Kepala Desa Bugisan sebagai

berikut:

“Dalam pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa di Desa

Bugisan, jika berupa kegiatan fisik diserahkan kepada TPK (Tim

Pelaksana Kegiatan). Fungsi dari TPK adalah melaksanakan semua

alokasi dana desa dan pelaporannya akan dilaporkan kepada

Bendahara Desa.”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa, pada tanggal 25 Februari

2019)

Begitu juga pada item prinsip kewajaran dan kesetaraan yang kelima

sebesar 100% yaitu 8 orang responden perangkat desa berpendapat bahwa

Pemerintah Desa Bugisan secara penuh menerapkan pada proses

pelaksanaan ADD yang dilakukan tanpa membedakan agama, suku,

kelompok, dan golongan yang bersangkutan. Namun 1 orang (12,5%)

responden perangkat desa pada item prinsip kewajaran dan kesetaraan

yang pertama, berpendapat bahwa penerapan prinsip kewajaran dan

kesetaraan masih sebagian diterapkan terutama dalam hal kewenangan

yang dimiliki oleh setiap aparat pemerintah dalam menetapkan dan

melaksanakan proses pengelolaan ADD. Dari hasil wawancara dengan

kepala desa menunjukkan bahwa tidak semua aparat pemerintah desa

memiliki kewenangan dalam menetapkan dan melaksanakan peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

59

terutama proses pengelolaan ADD. Selain itu pada item prinsip kewajaran

dan kesetaraan yang kedua dan ketiga 1 orang responden lainnya memilih

opsi jawaban sebagian diterapkan mengenai pelaksanaan standar

pelayanan yang berkualitas dengan memperhatikan lingkungan dan

kepentingan masyarakat, namun responden tidak memberikan keterangan

lebih lanjut.

2. Penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD menurut Responden

Masyarakat Desa

Selain dari responden pemerintah desa yaitu kepala desa beserta

perangkat desa, peneliti juga membandingkan penerapan prinsip GGG dalam

pengelolaan ADD berdasarkan pendapat dari masyarakat Desa Bugisan

sebanyak 38 responden. Hal tersebut ingin membuktikan apakah penerapan

GGG dalam pengelolaan ADD yang dikatakan oleh pihak pemerintah desa

juga sesuai yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dilihat dari rata-rata

jawaban responden masyarakat yang dapat dilihat pada tabel 5.11 diketahui

bahwa skor rata-rata jawaban dari respoden masyarakat yaitu 67,32 yang

berarti penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa secara

penuh diterapkan oleh pemerintah Desa Bugisan. Secara rinci mengenai hasil

penerapan setiap item prinsip GGG dalam pengelolaan ADD dari responden

masyarakat desa, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

60

Tabel 5.13 Data Hasil Jawaban Responden Masyarakat Desa tentang

Penerapan Prinsip GGG dalam pengelolaan ADD

No Pernyataan

Jawaban Responden Masyarakat

Desa

TD SD PD

f % f % f %

Prinsip Demokrasi 1 Pemilihan aparat Pemerintah Desa dilakukan

secara bertanggungjawab, atas dasar

kepentingan masyarakat.

1 2,63 6 15,79 31 81,58

2 Pemerintah Desa mampu mendengar,

memilah, memilih dan menyalurkan aspirasi

masyarakat dengan berpegang pada

kepentingan masyarakat terutama dalam

proses pengelolaan Alokasi Dana Desa.

1 2,63 10 26,32 27 71,05

3 Penyusunan RAPBDesa terutama dalam

Alokasi Dana Desa mengikutsertakan

partisipasi masyarakat secara

bertanggungjawab.

1 2,63 4 10,53 33 86,84

4 Penyusunan rencana pengelolaan Alokasi

Dana Desa disusun dalam rangka

mewujudkan kepentingan masyarakat.

0 0 5 13,16 33 86,84

5 Pemerintah Desa menerapkan prinsip

partisipasi dalam melaksanakan fungsi, tugas

dan kewenangannya

0 0 10 26,32 28 73,68

Prinsip Transparansi 1 Pemerintah Desa menyediakan informasi

proses pengelolaan Alokasi Dana Desa agar

masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses

pelaksanaan kegiatannya.

5 13,16 11 28,95 22 57,89

2 Pemerintah Desa mengumumkan secara

terbuka proses pengelolaan Alokasi Dana

agar pemangku kepentingan dapat

memahami dan melaksanakannya.

2 5,26 9 23,69 27 71,05

3 Pemerintah Desa menyediakan informasi

yang mudah diakses dan dipahami oleh

masyarakat mengenai pengelolaan Alokasi

Dana Desa.

6 15,79 10 26,32 22 57,89

4 Pemerintah Desa menyediakan informasi

mengenai penyusunan rencana strategis,

program kerja dan anggaran serta

2 5,26 10 26,32 26 68,42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

61

No Pernyataan

Jawaban Responden Masyarakat

Desa

TD SD PD

f % f % f %

pelaksanaan. 5 Kelengkapan penyediaan informasi

pengelolaan Alokasi Dana Desa oleh

Pemerintah Desa dinilai dan diawasi oleh

masyarakat sebagai bagian dari kontrol

sosial.

3 7,89 11 28,95 24 63,16

Prinsip Akuntabilitas

1 Pemerintah Desa menetapkan rincian fungsi,

tugas serta wewenang dan tanggungjawab

masing-masing yang selaras dengan tujuan

pemerintah desa.

4 10,53 2 5,26 32 84,21

2 Aparat Pemerintah Desa memiliki ukuran

kinerja serta memastikan tercapainya kinerja

tersebut.

1 2,63 11 28,95 26 68,42

3 Dalam rangka mempertanggungjawabkan

kinerjanya, setiap aparat pemerintah desa

melaksanakan tugasnya secara jujur terutama

dalam proses pengelolaan Alokasi Dana

Desa.

2 5,26 5 13,16 31 81,58

4 Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa

harus disampaikan secara berkala sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2 5,26 5 13,16 31 81,58

5 Pemerintah Desa menindaklanjuti setiap

keluhan atau pengaduan yang disampaikan

masyarakat terutama proses pelaksanaan

Alokasi Dana Desa.

1 2,63 11 28,95 26 68,42

Prinsip Budaya Hukum

1 Penyusunan RAPBDesa dilakukan secara

terkoordinasi, dengan mengedepankan asas

transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan

Hak Asasi Manusia.

2

5,26

5

13,16

31

81,58

2 RAPBDesa mengandung nilai yang

mendukung terwujudnya supremasi hukum

demi terciptanya kepastian hukum dan

masyarakat.

1 2,63 8 21,05 29 76,32

3 Dalam proses pengelolaan Alokasi Dana

Desa, Pemerintah Desa menjalankan tugas

2 5,26 9 23,69 27 71,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

62

No Pernyataan

Jawaban Responden Masyarakat

Desa

TD SD PD

f % f % f %

dan kewajibannya secara professional,jujur

dan taat sehingga terhindar dari praktek

kolusi, korupsi, dan nepotisme. 4 Pemerintah Desa memastikan terwujudnya

penyelenggaraan Alokasi Dana Desa yang

bersih dan sesuai dengan prinsip-prinsip.

1 2,63 3 7,89 34 89,48

5 Jika terdapat pelanggaran dalam proses

pengelolaan Alokasi Dana Desa akan ada

sanksi yang dilaksanakan secara taat sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

3

7,89

7

18,43

28

73,68

Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan

1 Setiap aparat Pemerintah desa memiliki

kewenangan untuk menetapkan dan

melaksanakan peraturan terutama dalam

proses pengelolaan Alokasi Dana Desa dan

mengutamakan hak-hak masyarakat.

3 7,89 6 15,79 29 76,32

2 Untuk melaksanakan pelayanan kepada

masyarakat, pemerintah desa menetapkan

standar pelayanan yang berkualitas.

2 5,26 6 15,79 30 78,95

3 Standar pelayanan yang berkualitas disusun

dengan memperhatikan

lingkungan,kepentingan, dan masukan dari

masyarakat.

2 5,26 8 21,05 28 73,68

4 Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban

Alokasi Dana Desa diawasi oleh masyarakat

dan lembaga yang diberi kewenangan untuk

melakukan pengawasan.

2 5,26 6 15,79 30 78,95

5 Pada proses pelaksanaan Alokasi Dana Desa

atas dasar kewajaran dan kesetaraan tanpa

membedakan agama, suku, kelompok, dan

golongan yang bersangkutan.

2 5,26 3 7,89 33 86,84

Sumber:Data Diolah

Keterangan : TD: Tidak Diterapkan SD: Sebagian Diterapkan

PD: Secara Penuh Diterapkan f: frekuensi

Berdasarkan tabel 5.13 di atas, jawaban masyarakat mengenai

penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD lebih bervariasi jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

63

dibandingkan dengan jawaban dari responden perangkat desa pada tabel 5.12.

Pada kuesioner menyediakan kolom keterangan bagi responden masyarakat

desa yang memilih jawaban sebagian diterapkan (SD) atau tidak diterapkan

(TD) sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana situasi kondisi penerapan

prinsip GGG dalam pengelolaan ADD secara lebih mendalam di Desa

Bugisan. Maka hasil jawaban dari responden masyarakat sebagai berikut:

a. Prinsip Demokrasi

Dalam Prinsip Demokrasi terdapat tiga unsur yang menjadi

pembahasan yaitu partisipasi, pengakuan terhadap perbedaan pendapat

dan perwujudan kepentingan umum. Menurut pendapat dari masyarakat,

Pemerintah Desa Bugisan sudah menerapkan item prinsip demokrasi yang

pertama. Sebanyak 31 orang (81,58%) responden dari 38 orang responden

masyarakat, berpendapat bahwa prinsip demokrasi secara penuh

diterapkan dalam proses pemilihan aparat pemerintah desa yang

berdasarkan kepentingan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pemilihan

kepala desa yang dipilih langsung oleh rakyat, serta pemilihan perangkat

desa yang dipilih berdasarkan hasil seleksi oleh panitia TP3D (Tim

Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa). Mekanisme pemilihan

perangkat desa sendiri harus melalui serangkaian ujian dan seleksi

sehingga bagi peserta yang mendapatkan skor ujian tertinggi akan diterima

menjadi perangkat desa. Dibentuknya panitia TP3D dapat mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

64

adanya tindak nepotisme sehingga perangkat desa yang terpilih benar-

benar memiliki kualitas dan standar dalam menjalankan pemerintahan

desa untuk melayani masyarakat. Namun sebesar 6 orang (15,79%)

responden masyarakat memilih opsi jawaban sebagian diterapkan (SD)

karena responden merasa masyarakat tidak terlibat dalam proses

pemilihan perangkat desa. Hal tersebut disebabkan responden merasa

bahwa pada pemilihan perangkat desa, pemerintah desa hanya melibatkan

panitia berwenang tanpa mengikutsertakan masyarakat. Sedangkan

sebesar 2,63% yaitu 1 orang responden memilih opsi tidak diterapkan

(TD) karena responden tidak memahami item pernyataan pada kuesioner

disebabkan responden tersebut tidak terlibat langsung dalam proses

pemilihan aparat pemerintah desa.

Pada item prinsip demokrasi yang kedua sebagian besar masyarakat

yaitu 71,05% atau 27 orang dari 38 orang responden masyarakat

berpendapat, bahwa Pemerintah Desa Bugisan secara penuh telah mampu

mendengar, memilah, memilih dan menyalurkan aspirasi masyarakat

dalam proses pengelolaan ADD. Di Desa Bugisan, aspirasi masyarakat

dalam proses pengelolaan ADD dapat disalurkan dalam

MUSRENBANGDES (Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan

Desa). Pemerintah Desa telah berupaya agar MUSRENBANGDES

berjalan secara efektif sehingga mampu menampung semua aspirasi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

65

masyarakat, hal tersebut dijelaskan dengan wawancara yang dilakukan

oleh kepala desa:

“ …semua hal yang ingin kita laksanakan berdasarkan pertemuan

MUSRENBANGDES dengan masyarakat, setiap RT/RW akan muncul

pendapat-pendapat tentang penggunaaan Alokasi Dana Desa,

selanjutnya pemerintah desa dengan BPD akan merekap mana yang

harus dilaksanakan terlebih dahulu dengan adanya skala prioritas.

Skala prioritas adalah semua pendapat aspirasi masyarakat yang

telah diterima, akan disampaikan kembali ke RT/RW mana yang akan

direalisasikan terlebih dahulu, misalkan seperti selokan harus segera

dibetulkan karena mampet atau ada pemberdayaan masyarakat terkait

dengan pemberian santunan kepada fakir miskin, yatim piatu. Setelah

skala prioritas tersebut disetujui maka akan dimasukkan pada

anggaran APBDes.”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa, pada tanggal 25 Februari

2019)

Sedangkan 10 orang (26,32%) responden memilih opsi jawaban

sebagian diterapkan (SD) dan 1 orang responden memilih tidak

diterapkan (TD) dengan anggapan, pada proses penyaluran aspirasi

masyarakat dalam pengelolaan ADD tidak dilakukan secara efektif dan

aspirasi yang diterima hanya berdasarkan keberpihakan kelompok tertentu

untuk kepentingan pribadi.

Selain itu sebagian besar responden masyarakat pada item prinsip

demokrasi yang ketiga dan keempat sebesar 33 orang (86,84%) responden

dari 38 orang responden memilih opsi jawaban secara penuh diterapkan

pada item pernyataan yaitu setiap penyusunan rencana pengelolaan alokasi

dana desa atau penyusunan RAPBDes, pemerintah desa Bugisan selalu

mengikutsertakan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

66

MUSDUS (Musyawarah Dusun), MUSRENBANGDES yang melibatkan

Ketua RT/RW, Tokoh Masyarakat (perwakilan orang-orang yang dituakan

per RT dan dianggap bisa mewakili RT-nya), LPMD (Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

Namun sebagian kecil responden sebanyak 4 sampai 5 orang dari 38

responden masyarakat desa berpendapat sebagian diterapkan (SD) karena

responden merasa kurang transparan pada proses penyusunan rencana

ADD dan RAPBDes.

Sedangkan untuk item prinsip demokrasi yang kelima sebanyak 28

orang (73,68%) berpendapat bahwa Pemerintah Desa Bugisan secara

penuh sudah menerapkan partisipasi dalam melaksanakan fungsi, tugas,

dan kewengannya. Namun sebanyak 10 orang (26,32%) memilih opsi

sebagian diterapkan karena responden berpendapat hal tersebut tidak

transparan dan kurangnya keterbukaan dalam pelaksanaan fungsi dan

tugas.

b. Prinsip Transparansi

Prinsip Transparansi diperlukan agar pengawasan oleh masyarakat

terhadap penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan objektif.

Sebagian besar responden masyarakat desa pada item prinsip transparansi

yang pertama dan kedua yaitu 22 orang (57,89%) dan 27 orang (71,05%)

dari 38 orang responden masyarakat, bahwa pemerintah desa secara penuh

telah menyediakan informasi dan mengumumkan secara terbuka mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

67

proses pengelolaan ADD. Namun sebanyak 9 orang (23,69) sampai 11

orang (28,95%) responden memilih jawaban sebagian diterapkan (SD).

Menurut masyarakat desa yang memilih opsi jawaban sebagian

diterapkan, mereka beranggapan bahwa tingkat transparansi di Desa

Bugisan dirasa kurang dirasakan oleh beberapa warga, terutama

ketersediaan informasi mengenai proses pengelolaan ADD. Minimnya

papan informasi di tempat umum membuat beberapa masyarakat tidak

mengetahui mengenai pengelolaan ADD, sehingga walau telah diadakan

MUSRENBANGDES, pemerataan informasi masih belum efektif.

Masyarakat menganjurkan agar pemerataan informasi bagi masyarakat

lebih efektif, maka perlu disediakan papan informasi atau mading di

tempat umum yang membuat informasi dapat tersebar secara merata.

Sedangkan sebanyak 2 orang (5,26%) sampai 5 orang (13,16%) dari 38

responden memilih opsi jawaban tidak diterapkan dengan anggapan

bahwa penyediaan informasi tidak transparan.

Berdasarkan 57,89% yaitu 22 orang dari 38 orang responden

masyarakat desa pada item prinsip transparansi yang ketiga, memilih opsi

secara penuh diterapkan (SD) pada item pernyataan bahwa pemerintah

desa Bugisan telah menyediakan informasi yang mudah diakses dan

dipahami mengenai pengelolaan ADD. Namun sebanyak 10 orang

(26,32%) responden memilih opsi jawaban sebagian diterapkan (SD) dan

6 orang (15,79%) memilih opsi tidak diterapkan. Hal tersebut disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

68

masyarakat mengharapkan kemudahan akses informasi mengenai

pengelolaan ADD. Masyarakat juga mengharapkan informasi tidak hanya

diakses di Balai Desa saja, namun diharapkan dengan adanya kemajuan

teknologi, pemerintah desa dapat memanfaatkan akses sosial media atau

pembuatan website.

Pada item prinsip transparansi yang keempat, sebagian besar

masyarakat yaitu sebanyak 26 orang (68,42%) responden masyarakat

berpendapat bahwa dalam penyediaan kelengkapan informasi rencana

strategis, program kerja dan anggaran mengenai pengelolaan ADD secara

penuh telah diterapkan. Begitu juga pada item prinsip transparansi yang

kelima sebanyak 24 orang (63,16%) responden yang memilih opsi

jawaban secara penuh diterapkan, pada item pernyataan mengenai

kelengkapan informasi yang disampaikan, diharapkan masyarakat sebagai

kontrol sosial dapat menilai dan mengawasi kinerja Pemerintah Desa.

Namun 10 orang (26,32%) sampai 11 orang (28,95%) responden

masyarakat memilih opsi jawaban sebagian diterapkan (SD) dan 2 orang

(5,26%) sampai 3 orang (7,89%) responden masyarakat memilih opsi

jawaban tidak diterapkan (TD) pada kedua item pernyataan tersebut.

Responden beranggapan bahwa dalam kelengkapan informasi yang

disampaikan masih tidak transparan dan responden merasa masyarakat

kurang dilibatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

69

c. Prinsip Akuntabilitas

Pada item prinsip akuntabilitas yang pertama, sebesar 32 dari 38 orang

responden (84,21%) berpendapat bahwa Pemerintah Desa sudah

menerapkan prinsip dalam penetapan rincian fungsi, tugas, wewenang

serta tanggungjawab yang sesuai dengan tujuan pemerintah desa. Sebesar

68,42% yaitu 26 responden masyarakat pada item prinsip akuntabilitas

yang kedua, berpendapat bahwa pemerintah desa telah menerapkan ukuran

kinerja pada setiap aparat pemerintah desa. Namun sebanyak 11 orang

(28,95%) responden memilih opsi jawaban sebagian diterapkan (SD) dan

1 orang responden (2,63%) memilih opsi jawaban tidak diterapkan (TD).

Hal tersebut disebabkan responden menganggap bahwa ukuran kinerja

yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan pelaksanaannya karena

responden merasa kinerja aparat pemerintah desa tidak memuaskan dalam

pelayanan kepada masyarakat.

Berdasarkan 31 orang (81,58%) dari 38 orang responden masyarakat,

memilih opsi jawaban secara penuh diterapkan pada item prinsip

akuntabilitas yang kedua dan ketiga mengenai pertanggungjawaban

kinerja aparat pemerintah desa. Hal tersebut ditunjukkan pada pelaksanaan

tugasnya pemerintah desa diawasi langsung oleh BPD. Diharapkan

dengan pengawasan dari BPD, aparat pemerintah desa mampu

melaksanakan tugasnya secara jujur dan bertanggung jawab terutama

dalam proses pelaksanaan ADD. Selain itu Pertanggungjawaban Alokasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

70

Dana Desa disampaikan secara berkala sesuai dengan peraturan

perundang–undangan, hal ini didukung dari wawancara dengan anggota

BPD sebagai berikut :

”…setiap dana dari pemerintah tersebut termasuk ADD, setiap tahun

akan diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) sehingga dalam

mengelola dana tersebut harus benar-benar bertanggung jawab”

(Hasil wawancara dengan B.T, pada tanggal 2 Maret 2019)

Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan ADD tersebut juga

dibuktikan dengan pernyataan dari wawancara dengan Kepala Desa

sebagai berikut:

“Setiap laporan pertanggungjawaban ADD harus dilaporkan ke BPD.

Setelah semua pelaksanaan pengelolaan ADD sudah dikerjakan

selanjutnya dilaporkan kepada BPD bahwa dana tersebut sudah

terserap semua dan dirasakan oleh masyarakat, dan tanpa ada

kendala apapun. BPD akan menyampaikan menyampaikan laporan

pertanggungjawaban tersebut kepada masyarakat melalui rapat/

kumpulan di setiap RW, jadi pihak pemerintah desa dalam laporan

pertanggungjawabnnya tidak langsung menyampaikan ke masyarakat

namun diwakili oleh BPD. Hal tersebut menjadikan masyarakat

mengetahui program mana yang sudah selesai dan program yang

belum terlaksana. Jika terdapat program yang belum terlaksana maka

akan ada APBDes perubahan terkait dengan program yang tidak

dapat dilaksanakan. Dalam APBDes Perubahan terdapat Dana

Perubahan, Dana Perubahan merupakan masalah yang harus

dilaksanakan secara mendesak dan harus merubah program lain. Jika

masalah mendesak untuk dilaksanakan tapi pada APBDes awal belum

dimasukkan maka masalah tersebut akan dimasukkan ke APBDes

Perubahan. Masalah mendesak tersebut menggeser program lain yang

harus dilaksanakan sehingga menjadi tidak dilaksanakan karena ada

masalah mendesak yang harus dilaksanakan.”

(Hasil wawancara dengan Kepala Desa, pada tanggal 25 Februari

2019)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

71

Di sisi lain sebanyak 2 orang (5,26%) responden masyarakat memilih

opsi jawaban tidak diterapkan (TD) dan 5 orang (13,16%) responden

masyarakat memilih opsi jawaban sebagian diterapkan (SD). Hal tersebut

disebabkan masyarakat tidak memahami item pernyataan karena

responden tidak terlibat langsung pada proses pertanggungjawaban kinerja

dalam pengelolaan ADD. Begitu juga dengan penindaklanjutan setiap

keluhan atau pengaduan dari masyarakat dalam proses pelaksanaan ADD

pada item prinsip akuntabilitas yang kelima, sebesar 68,42% yaitu 26

orang responden berpendapat bahwa Pemerintah Desa Bugisan secara

penuh telah menerapkan. Namun 11 orang (28,95%) responden memilih

opsi jawaban sebagian diterapkan (SD) dan 1 orang (2,63%) responden

yang memilih jawaban tidak diterapkan (TD), hal ini disebabkan

responden merasa setiap aduan atau keluhan dari masyarakat mengenai

pelaksanaan ADD tidak sepenuhnya ditindaklanjuti oleh pemerintah desa

karena responden menilai masalah yang segera ditindaklanjuti oleh

pemerintah desa adalah masalah yang sedang menjadi pembicaraan hangat

ditengah masyarakat.

d. Prinsip Budaya Hukum

Prinsip budaya hukum harus diterapkan supaya Pemerintah Desa

dalam melaksanakan tugas selalu berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Berdasarkan 81,58% yaitu 31 dari 38 orang

responden masyarakat pada item prinsip budaya hukum yang pertama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

72

berpendapat bahwa Pemerintah Desa Bugisan secara penuh telah

menerapkan prinsip budaya hukum dalam hal penyusunan RAPBDesa

yang dilakukan secara terkoordinasi. Sebanyak 29 orang (76,32%)

responden pada item prinsip budaya hukum yang kedua, masyarakat

berpendapat bahwa RAPBDes yang disusun telah mengandung nilai-nilai

yang mewujudkan supremasi hukum. Pada proses pengelolaan ADD

dalam item prinsip budaya hukum yang ketiga, sebesar 71,05% yaitu 27

dari 38 orang responden berpendapat bahwa Pemerintah Desa Bugisan

secara penuh telah menerapkan tugas dan kewajiban secara professional,

taat, dan jujur. Disisi lain 2 orang (5,26%) memilih opsi jawaban tidak

diterapkan (TD) dan sebesar 23,69% yaitu 9 orang responden memilih

opsi jawaban sebagian diterapkan (SD). Responden tersebut menganggap

bahwa dalam pengelolaan ADD, sebagian aparat pemerintah desa tidak

menjalankan tugas dengan professional, taat, dan jujur yang menyebabkan

kecurigaan terjadinya praktek KKN. Hampir sama dengan item prinsip

budaya hukum yang keempat sebesar 89,48% atau 34 dari 38 orang

responden berpendapat bahwa pemerintah desa secara penuh sudah

menerapkan penyelenggaraan ADD yang bersih dan sesuai dengan

prinsip-prinsip.

Pada item prinsip budaya hukum yang kelima mengenai pemberlakuan

sanksi terhadap pelanggaran dalam proses pengelolaan ADD, sebanyak

73,68% yaitu 28 dari 38 orang responden berpendapat, bahwa Pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

73

Desa Bugisan sudah menerapkannya. Sisanya sebesar 18,43% yaitu 6

orang responden memilih opsi jawaban sebagian diterapkan (SD) karena

responden berpendapat bahwa jika terdapat pelanggaran yang bersifat

ringan dalam proses pengelolaan ADD hanya didiamkan tanpa ada

tindakan pemberian sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan 7,89% yaitu 3 orang responden masyarakat memilih opsi

jawaban tidak diterapkan (TD) karena mereka berpendapat bahwa selama

ini dalam proses pengelolaan ADD, belum pernah terjadi pelanggaran

sehingga responden tidak mengetahui sanksi yang akan diberlakukan.

e. Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan

Diterapkannya prinsip kewajaran dan kesetaraan dalam tata kelola

pemerintah bertujuan agar pemerintah desa mampu bekerja secara lebih

adil dan bertanggungjawab. Berdasarkan 76,32% yaitu 29 orang

responden masyarakat pada item prinsip kewajaran dan kesetaraan yang

pertama berpendapat bahwa Pemerintah Desa Bugisan sudah menerapkan

prinsip tersebut yaitu setiap aparat pemerintah memiliki kewenangan

untuk menetapkan peraturan dalam melaksanakan proses pengelolaan

ADD. Namun sebesar 15,79% yaitu 6 orang memilih opsi jawaban

sebagian diterapkan (SD) dan 7,89% yaitu 3 orang memilih opsi jawaban

tidak diterapkan (TD) disebabkan responden menganggap bahwa dalam

penetapan peraturan terutama pada proses pengelolaan ADD, hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

74

dimiliki oleh aparat desa tertentu sehingga tidak semua aparat pemerintah

desa memiliki kewenangan tersebut.

Pada prinsip kewajaran dan kesetaraan yang kedua dan ketiga,

Pemerintah Desa Bugisan menetapkan standar pelayanan yang berkualitas

yang disusun dengan memperhatikan lingkungan, kepentingan, dan

masukan dari masyarakat. Pada item pernyataan tersebut sebesar 78, 95%

yaitu 30 orang dan 73,68% yaitu 28 orang responden masyarakat memilih

opsi jawaban secara penuh diterapkan (PD). Namun sebesar 15,79% yaitu

6 orang dan 21,05% yaitu 8 orang responden memilih opsi jawaban

sebagian diterapkan (SD) karena dalam standar pelayanan yang diberikan,

masyarakat menganggap bahwa aparat desa perlu memperbaiki masalah

disiplin waktu. Responden masyarakat berpendapat masalah disiplin

waktu dapat menghambat proses pelayanan masyarakat. Sedangkan

sebesar 5,26% yaitu 2 orang responden memilih opsi jawaban tidak

diterapkan (TD) karena responden merasa dalam standar pelayanan yang

diberikan, pemerintah desa kurang peka terhadap setiap masukan dari

masyarakat.

Pada item prinsip kewajaran dan kesetaraan yang keempat mengenai

proses pelaksanaan dan pertanggungjawaban ADD masyarakat diberi

kewenangan untuk melakukan pengawasan, sebesar 78,95% yaitu 30 dari

38 orang responden memilih opsi jawaban secara penuh diterapkan,

karena responden merasa hal tersebut sudah diterapkan oleh Pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

75

Desa Bugisan. Sedangkan 15,79 yaitu 6 orang responden, memilih opsi

jawaban sebagian diterapkan dan sebesar 5,26% yaitu 2 orang responden

memilih opsi jawaban tidak diterapkan (TD), disebabkan responden

merasa minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengawasan proses

pelaksanaan dan pertangungjawaban ADD.

Pada item prinsip kewajaran dan kesetaraan yang kelima mengena

proses pelaksanaan ADD dilakukan tanpa membedakan agama, suku,

kelompok, dan golongan, maka 33 dari 38 orang responden (86,84%)

berpendapat bahwa Pemerintah Desa Bugisan telah menerapkan prinsip

tersebut, responden berpendapat bahwa keragaman masyarakat di Desa

Bugisan yang membuat mereka memiliki toleransi yang tinggi satu sama

lain, selain itu diadakannya musyawarah dalam proses pengelolaan ADD

dapat menyatukan berbagai aspirasi dari semua masyarakat.

3. Penerapan prinsip GGG dalam pengelolaan ADD di Desa Bugisan

Berdasarkan hasil jawaban dari kedua pihak responden yaitu pihak

pemerintah desa yang terdiri dari kepala desa beserta perangkat desa dan

pihak masyarakat membuktikan bahwa Pemerintah Desa Bugisan sudah

menerapkan prinsip-prinsip Good Government Governance yaitu prinsip

demokrasi, transparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan

kesetaraan dalam pengelolaan ADD. Sebagian kecil responden masyarakat

desa maupun responden perangkat desa yang memilih opsi jawaban tidak

diterapkan (TD) dan sebagian diterapkan (SD), jawaban tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

76

dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Pemerintah Desa Bugisan

dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa. Pendapat dari kedua pihak

responden dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Desa Bugisan untuk

memperbaiki sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan bagi

masyarakat, peningkatan kelengkapan dan keterbukaan informasi mengenai

proses pengelolaan ADD, peningkatan standar kinerja perangkat desa, serta

penindaklanjutan pengaduan dari masyarakat. Adanya kerjasama yang lebih

baik antara masyarakat dengan Pemerintah Desa dapat mendukung penerapan

Good Government Governance yang berkualitas sehingga alokasi dana desa

dapat terserap secara optimal dan tersalurkan kepada masyarakat demi

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Bugisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

77

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsip Good Government Governance telah diterapkan oleh pemerintahan

Desa Bugisan dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa. Dalam

penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Desa Bugisan telah menerapkan

prinsip-prinsip GGG yaitu demokrasi, transparansi, akuntabilitas, budaya hukum,

kewajaran dan kesetaraan. Kesimpulan dari masing-masing prinsip GGG dalam

pengelolaan ADD meliputi:

1. Prinsip Demokrasi telah diterapkan dalam pengelolaan ADD, namun

Pemerintah Desa Bugisan perlu meningkatkan keefektifan pelaksanaan

MUSRENBANGDES (Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa)

dan meningkatkan tingkat partisipasi baik aparat desa maupun masyarakat

dalam proses pengelolaan ADD.

2. Prinsip Transparansi telah diterapkan dalam pengelolaan ADD, namun

Pemerintah Desa Bugisan perlu meningkatkan kelengkapan informasi yang

mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat sehingga informasi yang

disampaikan dapat tersebar secara merata kepada semua lapisan masyarakat.

3. Prinsip Akuntabilitas telah diterapkan dalam pengelolaan ADD, namun

Pemerintah Desa Bugisan perlu meningkatkan ukuran kinerja aparat

pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

78

4. Prinsip Budaya Hukum telah diterapkan dalam pengelolaan ADD. RAPB

Desa yang disusun telah mengandung nilai untuk mewujudkan supremasi

hukum sehingga dalam proses pengelolaan ADD dilaksanakan secara

professional, jujur, dan taat sesuai dengan ketentuan serta tidak ditemukan

pelanggaran dalam pengelolaan ADD di Desa Bugisan.

5. Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan telah diterapkan dalam pengelolaan ADD,

namun hanya aparat pemerintah desa tertentu yang memiliki kewenangan

untuk menetapkan dan melaksanakan peraturan terutama proses pelaksanaan

ADD. Pemerintah Desa juga perlu meningkatkan standar pelayanan dengan

memerhatikan kepentingan dan masukan dari masyarakat.

B. Keterbatasan

1. Jam kerja responden perwakilan masyarakat desa yang bervariasi karena

memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda sehingga peneliti

kesulitan untuk membuat janji untuk bertemu dengan responden secara

langsung untuk menjelaskan maksud dari penelitian dan cara pengisian

kuesioner dengan benar.

2. Situasi penelitian yang kurang kondusif karena mendekati pemilihan kepala

desa, sehingga menyebabkan beberapa responden masyarakat berprasangka

bahwa penelitian ini terkait politik dan dapat menimbulkan jawaban

responden kurang objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

79

C. Saran

1. Bagi Pemerintah Desa Bugisan

Pemerintah Desa Bugisan, dalam prinsip demokrasi, perlu mengevaluasi

dan meningkatkan kefektifan pelaksanaan MUSRENBANGDES. Pada

prinsip transparansi, Pemerintah Desa Bugisan perlu menyediakan informasi

terkait pengelolaan ADD yang lengkap dan mudah diakses oleh masyarakat

dengan menyediakan banyak papan informasi serta memanfaatkan internet

dan sosial media. Sedangkan dalam prinsip akuntabilitas serta prinsip

kewajaran dan kesetaraan, Pemerintah Desa Bugisan perlu mengevaluasi dan

meningkatkan standar kinerja aparat pemerintahan serta standar pelayanan

yang berkualitas bagi masyarakat.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Berdasarkan pentingnya penerapan prinsip GGG, peneliti selanjutnya

disarankan tidak hanya memilih desa yang terlihat menonjol kemajuan

desanya namun juga dapat membandingkan dengan desa yang kurang

menonjol kemajuan desanya, sehingga dapat menilai apakah desa yang

kurang dalam kemajuan desanya tidak menerapkan prinsip GGG atau ada

faktor lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

80

DAFTAR PUSTAKA

Duadji, Noverman. 2012. Good Governance dalam Pemerintah Daerah.

Dipublikasikan. Jurnal. Administrasi Negara FISIP. Universitas Lampung.

Ismail, Muhammad et al. 2016. Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa.

Dipublikasikan.Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sebelas Maret.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2008. Pedoman Umum Good

Public Governance Indonesia. Jakarta.

Manaan, Maria Fransisca VF. 2017. “Penerapan Prinsip Good Government

Governance dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban Alokasi

Dana Desa di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul”. Skripsi.

Program Studi Akuntansi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Manossoh, Hendrik. 2015. Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Dalam

Mewujudkan Good Government Governance pada Pemerintah Provinsi Sulawesi

Utara. Dipublikasikan. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Sam Ratulangi.

Mardiasmo. 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Andi Offset,

Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset, Yogyakarta.

Nuryaman, Veronica Christina. 2015. Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis.

Ghalia Indonesia, Bogor.

Partino. 2009. Statistik Deskriptif. Safira Isania Press, Yogyakarta.

Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014

Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Rustiarini, Ni Wayan. 2016. Good Governance dalam Pengelolaan Dana Desa.

Dipublikasikan. Jurnal. Simposium Nasional Akuntansi XIX. Lampung.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

81

Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

82

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

83

Lampiran 1. SURAT IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

85

Lampiran 2. KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

A. Data Responden

Nama Responden :

Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dan jawablah semua pernyataan dengan teliti tanpa ada yang

terlewatkan.

2. Jawab Pernyataan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di Desa Bugisan.

3. Berilah tanda centang () untuk jawaban yang menurut ada tepat sesuai

dengan keadaan riil yang terjadi, dengan keterangan:

PILIHAN KETERANGAN

TD Tidak Diterapkan

SD Sebagian Diterapkan

PD Secara Penuh Diterapkan

4. Bagi responden yang menjawab “Sebagian Diterapkan” dan “Tidak

Diterapkan”, silahkan isi penjelasan singkat di kolom keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

86

C. Daftar Pernyataan

No Pernyataan

Persepsi Keterangan

TD SD PD

Prinsip Demokrasi

1 Pemilihan aparat Pemerintah Desa dilakukan secara bertanggungjawab, atas dasar

kepentingan masyarakat.

2 Pemerintah Desa mampu mendengar, memilah, memilih dan menyalurkan aspirasi

masyarakat dengan berpegang pada kepentingan masyarakat terutama dalam proses

pengelolaan Alokasi Dana Desa.

3 Penyusunan RAPBDesa terutama dalam Alokasi Dana Desa mengikutsertakan

partisipasi masyarakat secara bertanggungjawab.

4 Penyusunan rencana pengelolaan Alokasi Dana Desa disusun dalam rangka

mewujudkan kepentingan masyarakat.

5 Pemerintah Desa menerapkan prinsip partisipasi dalam melaksanakan fungsi, tugas

dan kewenangannya

Prinsip Transparansi

6 Pemerintah Desa menyediakan informasi proses pengelolaan Alokasi Dana Desa

agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pelaksanaan kegiatannya.

7 Pemerintah Desa mengumumkan secara terbuka proses pengelolaan Alokasi Dana

agar pemangku kepentingan dapat memahami dan melaksanakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

87

87

No Pernyataan

Persepsi Keterangan

TD SD PD

8 Pemerintah Desa menyediakan informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh

masyarakat mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa.

9 Pemerintah Desa menyediakan informasi mengenai penyusunan rencana strategis,

program kerja dan anggaran serta pelaksanaan.

10 Kelengkapan penyediaan informasi pengelolaan Alokasi Dana Desa oleh

Pemerintah Desa dinilai dan diawasi oleh masyarakat sebagai bagian dari kontrol

sosial.

Prinsip Akuntabilitas

11 Pemerintah Desa menetapkan rincian fungsi, tugas serta wewenang dan

tanggungjawab masing-masing yang selaras dengan tujuan pemerintah desa.

12 Aparat Pemerintah Desa memiliki ukuran kinerja serta memastikan tercapainya

kinerja tersebut.

13 Dalam rangka mempertanggungjawabkan kinerjanya, setiap aparat pemerintah desa

melaksanakan tugasnya secara jujur terutama dalam proses pengelolaan Alokasi

Dana Desa.

14 Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa harus disampaikan secara berkala sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15 Pemerintah Desa menindaklanjuti setiap keluhan atau pengaduan yang disampaikan

masyarakat terutama proses pelaksanaan pelaksanaan Alokasi Dana Desa.

Prinsip Budaya Hukum

16 Penyusunan RAPBDesa dilakukan secara terkoordinasi, dengan mengedepankan asas

transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

88

88

No Pernyataan

Persepsi Keterangan

TD SD PD

17 RAPBDesa mengandung nilai yang mendukung terwujudnya supremasi hukum demi

terciptanya kepastian hukum dan masyarakat.

18 Dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa, Pemerintah Desa menjalankan tugsa

dan kewajibannya secara professional,jujur dan taat sehingga terhindar dari praktek

kolusi, korupsi, dan nepotisme.

19 Pemerintah Desa memastikan terwujudnya penyelenggaraan Alokasi Dana Desa

yang bersih dan sesuai dengan prinsip-prinsip.

20 Jika terdapat pelanggaran dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa akan ada

sanksi yang dilaksanakan secara taat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan

21 Setiap aparat Pemerintah desa memiliki kewenangan untuk menetapkan dan

melaksanakan peraturan terutama dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa dan

mengutamakan hak-hak masyarakat.

22 Untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah desa menetapkan

standar pelayanan yang berkualitas.

23 Standar pelayanan yang berkualitas disusun dengan memperhatikan

lingkungan,kepentingan, dan masukan dari masyarakat.

24 Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa diawasi oleh masyarakat

dan lembaga yang diberi kewenganan untuk melakukan pengawasa.

25 Pada proses pelaksanaan Alokasi Dana Desa atas dasar kewajaran dan kesetaraan

tanpa membedakan agama, suku, kelompok, dan golongan yang bersangkutan.

Sumber: KNKG 2008 tentang Pedoman Umum Good Public Governance Indonesia, dengan adanya modifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

89

89

Lampiran 3. DATA JAWABAN KUESIONER

Responden Pemerintah Desa

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 total

1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 68

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74

5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 73

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

Responden Masyarakat Desa

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 total

1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 63

4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 71

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

7 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 70

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

9 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 73

11 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 73

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

15 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

90

90

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 total

16 3 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 42

17 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 69

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

19 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 45

20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

21 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 33

22 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 58

23 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 60

24 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71

26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74

27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 69

28 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 60

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 72

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

32 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

33 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 64

34 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74

35 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 49

36 3 2 2 3 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 2 47

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

91

Lampiran 4. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Narasumber : Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa

1. Apakah Pemerintah Desa Bugisan mengetahui 5 prinsip Good Government

Governance (Tata Kelola Pemerintahan yang Baik) yaitu: Demokrasi,

Akuntabilitas, Transparansi, Budaya Hukum, serta Kewajaran dan Kesetaraan?

2. Menurut pandangan anda, sejauh ini bagaimana Desa Bugisan menjalankan tata

kelola pemerintahan yang baik terutama dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa?

3. Bagaimana mekanisme tahap penyaluran dan pencairan Alokasi Dana Desa ?

Apakah seluruh perangkat desa terlibat dalam proses tersebut?

4. Bagaimana proses perencanaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa? Apakah

peran masyarakat juga dilibatkan?

5. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana desa, apakah masyarakat

juga ikut terlibat?

6. Bagaimana pemerintah Desa Bugisan melaksanakan pertanggungjawabannya

dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa?

7. Apa saja jenis laporan pertanggungjawaban pengelolaan Alokasi Dana Desa?

8. Apakah hasil pelaksanaan program Alokasi Dana Desa telah disesuai dengan

yang direncanakan, apakah hasil pengelolaan Alokasi Dana Desa dapat dirasakan

secara langsung oleh masyarakat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

92

Lampiran 5. HASIL PELAKSANAAN ADD DESA BUGISAN TAHUN 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE …

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI