PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

15
Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.) PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA SENDANGSARI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE PRINCIPLES IN THE GOVERNANCE OF SENDANGSARI VILLAGE PENGASIH DISTRICT KULON PROGO REGENCY Oleh : Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si., FIS, UNY, [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memahami aspek good governance sehingga dapat diterapkan dalam tata kelola pemerintahan oleh pemerintah Desa Sendangsari. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian ini dipandang paling cocok untuk menjelaskan penerapan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintahan Desa Sendangsari secara mendalam sesuai dengan fenomena dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indikator penerapan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintahan Desa Sendangsari belum optimal. Terdapat beberapa hal yang menunjukkan good governance belum optimal, yaitu: partisipasi baru sebatas keterlibatan masyarakat pada pelaksanaan kebijakan desa, daya tanggap pemerintah desa belum didukung oleh fasilitas yang ada, keadilan belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat, serta akuntabilitas lebih mengarah pada pemerintah kecamatan dan kabupaten. Penerapan prinsip good governance di Desa Sendangsari tersebut didorong dengan adanya 1) pengembangan kapasitas perangkat desa, 2) kepemimpinan, 3) sistem sosial, dan 4) jaringan. Adapun hambatan dalam penerapan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintah Desa Sendangsari berupa keterbatasan anggaran dan adanya perubahan pola penyelenggaraan pemerintahan desa pasca Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Kata kunci: prinsip good governance, tata kelola pemerintahan desa ABSTRACT This research aimed to understand the aspect of good governance so that it can be applied in the governance of Sendangsari village. The researcher used qualitative design with descriptive method. The design was able to explain implementation of good governance principles in the governance of Sendangsari village deeply. The results showed that implementation of the principle of good governance in the governance of Sendangsari village has not been optimal: 1) participation is only limited to the involvement of the community in the implementation of village policy, 2) responsiveness of the village government has not been supported by the existing facilities, 3) justice has not reached all levels of society, 4) accountability more directed to regency and district governments. The implementation of the good governance principle in Sendangsari village was encouraged by the 1) capacity building of village apparatus, 2) leadership, 3) social system, and 4) the network. The implementation of the good governance principles in Sendangsari village had obstacles, that was limited of budget and the changing pattern of village governance after there was new rule. Keywords: principles of good governance, village governance 240

Transcript of PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Page 1: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA

PEMERINTAHAN DESA SENDANGSARI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN

KULON PROGO

IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE PRINCIPLES IN THE

GOVERNANCE OF SENDANGSARI VILLAGE PENGASIH DISTRICT KULON

PROGO REGENCY

Oleh : Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si., FIS, UNY,

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memahami aspek good governance sehingga dapat diterapkan

dalam tata kelola pemerintahan oleh pemerintah Desa Sendangsari. Desain penelitian ini

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian ini dipandang paling

cocok untuk menjelaskan penerapan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari secara mendalam sesuai dengan fenomena dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa berdasarkan indikator penerapan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari belum optimal. Terdapat beberapa hal yang menunjukkan good governance belum

optimal, yaitu: partisipasi baru sebatas keterlibatan masyarakat pada pelaksanaan kebijakan desa, daya

tanggap pemerintah desa belum didukung oleh fasilitas yang ada, keadilan belum menjangkau seluruh

lapisan masyarakat, serta akuntabilitas lebih mengarah pada pemerintah kecamatan dan kabupaten.

Penerapan prinsip good governance di Desa Sendangsari tersebut didorong dengan adanya 1)

pengembangan kapasitas perangkat desa, 2) kepemimpinan, 3) sistem sosial, dan 4) jaringan. Adapun

hambatan dalam penerapan prinsip good governance dalam tata kelola pemerintah Desa Sendangsari

berupa keterbatasan anggaran dan adanya perubahan pola penyelenggaraan pemerintahan desa pasca

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Kata kunci: prinsip good governance, tata kelola pemerintahan desa

ABSTRACT

This research aimed to understand the aspect of good governance so that it can be applied in the

governance of Sendangsari village. The researcher used qualitative design with descriptive method.

The design was able to explain implementation of good governance principles in the governance of

Sendangsari village deeply. The results showed that implementation of the principle of good

governance in the governance of Sendangsari village has not been optimal: 1) participation is only

limited to the involvement of the community in the implementation of village policy, 2) responsiveness

of the village government has not been supported by the existing facilities, 3) justice has not reached

all levels of society, 4) accountability more directed to regency and district governments. The

implementation of the good governance principle in Sendangsari village was encouraged by the 1)

capacity building of village apparatus, 2) leadership, 3) social system, and 4) the network. The

implementation of the good governance principles in Sendangsari village had obstacles, that was

limited of budget and the changing pattern of village governance after there was new rule.

Keywords: principles of good governance, village governance

240

Page 2: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

PENDAHULUAN

Good governance atau tata kelola

pemerintahan yang baik merupakan

paradigma dalam administrasi publik.

Penyelenggaraan good governance lebih

menjadi salah satu komitmen untuk

memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Ditingkat desa, adanya Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

menjadi stimulan dalam mewujudkan good

governance. Peraturan tersebut merupakan

political will dari pemerintah pusat yang

ditujukan untuk mewujudkan good

governance dengan memberikan posisi

yang lebih luas kepada desa. Namun,

pentingnya peran desa tersebut belum

diimbangi dengan tata kelola pemerintahan

yang baik, terbukti dengan maraknya kasus

korupsi yang terjadi pada tingkat desa.

Menurut ICW, dalam periode 2010-2016,

tercatat 62 kasus korupsi terjadi di desa;

186 orang dinyatakan tersangka dan

diperkirakan merugikan negara 18 miliar

rupiah. Dari jumlah tersangka itu, kepala

desa menjadi pelaku terbanyak korupsi.

Ada 122 kepala desa yang korupsi dan

disusul oleh aparat desa sebanyak 26

orang, 14 orang dari pelaksanaan kegiatan

ekonomi desa, 11 orang dari orang lain, 7

orang dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), 4

orang dari kelompok tani dan 2 dari

rekanan (Diakses melalui

www.kompas.com pada tanggal 10

Oktober 2017).

Fenomena berbeda terjadi di Desa

Sendangsari. Desa Sendangsari

merepresentasikan good governance

dengan menjuarai lomba desa tingkat

Kabupaten Kulon Progo. Setelah menjadi

juara kabupaten, Desa Sendangsari

menjadi juara dalam lomba desa tingkat

provinsi DIY. Selanjutnya Desa

Sendangsari mewakili provinsi DIY untuk

lomba desa tingkat nasional hingga

akhirnya menjadi juara dua Lomba Desa

Regional II Tingkat Nasional.

Kemenangan yang diperoleh Desa

Sendangsari dalam Lomba Desa Regional

II Tingkat Nasional dikarenakan tata

kelola pemerintahan Desa Sendangsari

yang baik, dinilai dari ketertiban

administrasi yang dikelola oleh aparatur

desa, pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat dan berbagai inovasi dalam

memberdayakan UMKM yang ada di Desa

Sendangsari (Diakses melalui

www.binapemdes.kemendagri.go.id pada

10 Oktober 2017).

Jika melihat prestasi yang telah

berhasil dicapai oleh Desa Sendangsari,

terdapat penerapan prinsip good

governance dalam tata kelola

pemerintahan desa. Penerapan prinsip good

governance dalam tata kelola

pemerintahan Desa Sendangsari meliputi

penyelenggaraan urusan pelayanan publik,

241

Page 3: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

pembangunan desa, dan pemberdayaan

masyarakat yang dilaksanakan dengan

mengedepankan kepentingan masyarakat.

Adanya tuntutan masyarakat Desa

Sendangsari untuk menyelenggarakan

good governance membuat pemerintah

Desa Sendangsari ke arah yang lebih baik.

Tuntutan masyarakat tersebut berupa sikap

kritis masyarakat untuk menyelenggarakan

pelayanan publik dan pembangunan yang

merata di Desa Sendangsari. Namun,

tuntutan masyarakat Desa Sendangsari

untuk menyelenggarakan pemerintahan

yang baik (good governance) tersebut

belum diimbangi dengan partisipasi

masyarakat pada proses perumusan

kebijakan desa. Pada proses perumusan

kebijakan desa di Desa Sendangsari,

terdapat partisipasi masyarakat walaupun

masih didominasi oleh kalangan elite desa.

Seringkali partisipasi dipahami hanya

sebagai bentuk dukungan masyarakat

terhadap pembangunan desa berupa

swadaya masyarakat dan semangat gotong-

royong, sehingga partisipasi masyarakat

dalam proses perencanaan kebijakan

pembangunan yang dikatakan mulai dari

bawah pada prakteknya hanya sekedar

pelaksanaan kegiatan belaka tanpa ada

substansi penyerapan aspirasi terutama dari

golongan menengah ke bawah (Eko, 2014).

Mengacu pada fakta dilapangan, partisipasi

masyarakat di Desa Sendangsari masih

pada level pelaksana kegiatan

pembangunan, dan belum sepenuhnya

menyentuh pada tahap perumusan

kebijakan pembangunan desa.

Pentingnya good governance itu

sebagai respon atas adanya kegagalan

pembangunan di desa (Pramusinto dan

Latief, 2011). Pembangunan di Desa

Sendangsari sendiri masih mengalami

keterlambatan dari waktu perencanaan.

Keterlambatan pembangunan di Desa

Sendangsari bersumber dari belum

maksimalnya pemerintah desa dalam

menerapkan prinsip good governance yaitu

efisiensi. Pemerintah Desa Sendangsari

belum efisien dalam melaksanakan

Rencana Kerja Pemerintah Desa

(RKPDes). Pelaksanaan RKPDes masih

bergantung pada anggaran dari pusat,

padahal pemerintah Desa Sendangsari

memiliki potensi desa yang apabila diolah

dengan baik dapat memperlancar

pembangunan desa.

Berdasarkan uraian yang telah

dipaparkan, good governance penting

diterapkan dalam tata kelola pemerintahan

karena hadir sebagai solusi dari

permasalahan yang dihadapi oleh

pemerintah Desa Sendangsari. Oleh sebab

itu, penting bagi peneliti untuk mengetahui

lebih mendalam aspek good governance

dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari.

Dalam penelitian ini untuk mengukur

penerapan prinsip good governance

242

Page 4: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

peneliti menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Jubaedah, et al (2008)

bahwa karakteristik atau prinsip yang harus

dianut dan dikembangkan dalam praktek

penyelenggaraan pemerintahan yang baik

meliputi :

1) Partisipasi (participation)

2) Aturan hukum (Rule of law)

3) Transparansi (transparency)

4) Daya tanggap (responsiveness)

5) Berkeadilan (equity)

6) Efektivitas dan efisiensi (effectiveness

and efficiency)

7) Akuntabilitas (accountability)

8) Visi statejik (strategic vision)

Prinsip partisipasi dalam tata kelola

pemerintahan desa dapat ditunjukkan

dengan indikator berupa ketersediaan

forum berpartisipasi bagi masyarakat,

ketersediaan payung hukum bagi

partisipasi masyarakat, intensitas dan

kualitas keterlibatan masyarakat dalam

perumusan kebijakan, serta keterlibatan

masyarakat dalam mengawasi

penyelenggaraan pemerintahan desa.

Prinsip aturan hukum dapat dilihat dari

kualitas pelaksanaan penegakkan hukum,

kejelasan dasar hukum, ketersediaan dasar

hukum, dan upaya penegakkan hukum.

Penerapan prinsip transparansi dalam

tata kelola pemerintahan desa dapat dilihat

dari mekanisme kemudahan masyarakat

untuk mengakses informasi terkait

pemerintahan. Prinsip daya tanggap dapat

ditunjukkan dengan indikator mekanisme

dan kemudahan masyarakat untuk

memberikan aspirasi terhadap pemerintah

desa.

Prinsip berkeadilan dalam tata kelola

pemerintahan desa dapat memiliki

indikator berupa adanya jaminan kepada

semua lapisan masyarakat untuk

memperoleh hak yang sama dan adanya

perlindungan bagi kelompok rentan.

Prinsip efektifitas dan efisiensi dalam tata

kelola pemerintahan desa dapat dilihat dari

ketercapaian tujuan pemerintah desa dan

proses pencapaian tujuan tersebut.

Penerapan prinsip akuntabilitas dalam

tata kelola pemerintahan desa tercermin

dari tanggung jawab pemerintah desa

dalam melaksanakan kegiatan

pemerintahan. Terakhir, prinsip visi

stratejik dapat dilihat dari indikator berupa

kejelasan arah pembangunan, upaya yang

jelas untuk mewujudkan misi, dan

konsistensi kebijakan untuk mewujudkan

visi dan misi.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Tujuan penelitian ini menggunakan

penelitian deskriptif kualitatif adalah

menjelaskan dan mendeskripsikan

fenomena secara mendalam terkait

penerapan prinsip good governance dalam

243

Page 5: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa

Sendangsari, Kecamatan Pengasih,

Kabupaten Kulon Progo kepada

pemerintah dan lembaga Desa Sendangsari

yang terlibat dalam tata kelola

pemerintahan Desa Sendangsari.Penelitian

ini dilakukan pada bulan Desember 2017

hingga Februari 2018.

Subjek Penelitian

1. Kepala Desa Sendangsari.

2. Sekretaris Desa Sendangsari.

3. Kepala Seksi Pemerintahan Desa

Sendangsari.

4. Kepala Seksi Pembangunan dan

Pemberdayaan Desa Sendangsari.

5. Kepala Urusan Perencanaan dan

Keuangan Desa Sendangsari.

6. Kepala Urusan Umum, Aparatur,

dan Aset Desa Sendangsari.

7. Ketua Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) Desa Sendangsari.

Data dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam

Moleong (2006:157) menyebutkan bahwa

sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain yang terkait dengan

penerapan prinsip good governance dalam

tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari.

Instrumen Penelitian

Instrumen utama didalam penelitian

ini merupakan peneliti dengan

mengembangkan pedoman wawancara dan

observasi dengan bantuan peralatan

pengumpulan data seperti kamera, alat

tulis, dan perekan suara.

Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan observasi

partisipan.

2. Wawancara

Penelitian ini, menggunakan teknik

wawancara semi terstruktur untuk

menggali data primer dari informan

penelitian.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumen yang

digunakan adalah Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDes) Desa

Sendangsari tahun 2017, Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

Desa Sendangsari tahun anggaran 2017,

Standar Operasional Prosedur (SOP)

pelayanan Desa Sendangsari.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan teknik

triangulasi sumber yang berarti teknik

pengujian yang memanfaatkan penggunaan

sumber yaitu membandingkan dan

mengecek terhadap data yang diperoleh.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan teknik analisis interaktif

244

Page 6: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman meliputi pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Suatu pemerintahan dapat disebut

pemerintahan yang baik apabila dalam tata

kelolanya menerapkan prinsip-prinsip good

governance. Penerapan prinsip good

governance di Desa Sendangsari di ukur

dengan prinsip good governance menurut

Jubaedah, et al (2008) berikut ini.

Partisipasi

Penerapan prinsip partisipasi dalam

tata kelola pemerintahan Desa Sendangsari

tercermin dari keikutsertaan masyarakat

dalam perumusan kebijakan desa,

pembangunan, pemberdayaan, dan

pelayanan publik. Partisipasi masyarakat di

Desa Sendangsari sejalan dengan pendapat

Jubaedah, et al (2008) dan Bornby dalam

Mardikanto (2013). Partisipasi merupakan

keterlibatan aktif masyarakat dalam proses

penyusunan dan pengambilan keputusan

yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pemerintahan. Prinsip

partisipasi dapat dilihat dari adanya

penyediaan informasi, mendengarkan

pendapat publik, keterlibatan masyarakat

dalam proses pengambilan keputusan dan

pengembangan kapasitas masyarakat untuk

berpartisipasi (Jubaedah, et al, 2008).

Namun, prinsip partisipasi menurut

Jubaedah, et al (2008) tidak sepenuhnya

terjadi dalam tata kelola pemerintahan

Desa Sendangsari. Penyediaan informasi

terutama untuk membuka ruang partisipasi

masyarakat umum dalam perumusan

kebijakan masih minim. Kapan

terselenggaranya Musyawarah Desa hanya

diketahui oleh segelintir masyarakat Desa

Sendangsari. Akibatnya, kualitas

partisipasi masyarakat dalam perumusan

kebijakan desa masih rendah walaupun

partisipasi masyarakat dalam perumusan

kebijakan desa sudah dibangun atas dasar

kebebasan berasosiasi dan berbicara.

Masyarakat yang aktif dalam musyawarah

desa cenderung didominasi oleh orang-

orang itu saja. Orang yang vocal

menyampaikan pendapat dalam

musyawarah desa dianggap sudah

mewakili kehendak masyarakat Desa

Sendangsari. Padahal orang yang

memberikan usulan tersebut cenderung

membawa kepentingan dusun masing-

masing dimana orang tersebut berasal.

Misalnya saja pada pembuatan kebijakan

pembangunan, masyarakat cenderung

memberikan usulan pembangunan di

masing-masing dusun darimana mereka

berasal. Primordialisme masih kuat saat

musyawarah perumusan kebijakan desa.

Selain itu, BPD Desa Sendangsari juga

belum optimal dalam melakukan artikulasi

kepentingan umum.

245

Page 7: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

Aspirasi masyarakat Desa Sendangsari

dalam musyawarah desa berimplikasi pada

pelaksanaan pembangunan. Sejatinya,

partisipasi masyarakat umum di Desa

Sendangsari masih sebatas pada

keikutsertaan masyarakat dalam

pelaksanaan kebijakan desa, misalnya

pembangunan. Masyarakat memiliki

kewajiban ikut bertanggung jawab dalam

pembangunan apabila usulan mereka

terkait pembangunan diterima dan

dianggarkan dalam APBDes Desa

Sendangsari. Partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa masih didasari pada

diterimanya usulan pembangunan pada

musyawarah desa. Partisipasi masyarakat

dalam pembangunan biasanya dilakukan

dengan kegiatan gotong royong

membangun infrastruktur.

Aturan Hukum

Adanya aturan hukum yang

ditegakkan menjadi prinsip good

governance. Jubaedah, et al (2008)

menjelaskan bahwa kepastian hukum

menjadi pegangan bagi setiap stakeholder

pemerintahan, baik pihak pemerintah,

swasta, maupun masyarakat sehingga

menjamin bahwa tindakan-tindakan atau

sanksi yang kelak dilakukan/diterapkan

oleh lembaga pengawas atau instansi yang

berwenang dapat dibenarkan secara

hukum. Penerapan prinsip aturan hukum

dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari sudah sesuai dengan teori

Jubaedah, et al (2008) dimana tata kelola

pemerintahan Desa Sendangsari sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Penerapan prinsip aturan hukum di

Desa Sendangsari dilakukan dengan

menyelenggarakan tata kelola

pemerintahan desa sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Aparatur Desa Sendangsari

memiliki pemahaman mengenai peraturan

perundangan secara rigid. Fenomena

penerapan prinsip aturan hukum di Desa

Sendangsari berbeda dengan penelitian

relevan yang dilakukan oleh A.Muh.

Ikhsan tahun 2017 yang berjudul

“Penerapan Prinsip-Prinsip Good

Governance dalam pelaksanaan

pemerintahan Desa (Studi Desa Pesse,

Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten

Soppeng)” dimana di Desa Pesse

penerapan prinsip aturan hukum

terkendala pada kemampuan perangkat

desa memahami aturan dikarenakan tingkat

pendidikan yang minim.

Banyaknya peraturan yang mengatur

tata kelola pemerintahan desa membawa

paradoks tersendiri. Banyaknya aturan

hukum membuat pemerintah desa merasa

aman dalam mengurus rumah tangganya

sendiri dikarenakan sudah jelas aturannya.

Di sisi lain, banyaknya peraturan yang ada

pembatasi ruang gerak pemerintah desa

dan pemerintah desa hanya sebagai

pelaksana teknis kebijakan pemerintah

diatas desa.

246

Page 8: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

Transparansi

Penerapan prinsip transparansi dalam

tata kelola pemerintahan Desa Sendangsari

dilakukan dengan cara pemerintah desa

bersikap terbuka terhadap masyarakat

apabila masyarakat ingin mengakses

informasi terkait pemerintah desa.

Informasi yang dapat diakses oleh

masyarakat berupa APBDes Desa

Sendangsari, Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan, bantuan sosial, dan

kegiatan-kegiatan desa. Prinsip

transparansi di Desa Sendangsari selaras

dengan teori Widodo dalam Cui (2004)

yang memaparkan transparansi lebih

mengarah pada kebijakan dan

implementasi kebijakan harus selalu

dilaksanakan secara terbuka dan diketahui

oleh umum.

Keterbukaan informasi di Desa

Sendangsari sudah memiliki dasar hukum.

Keterbukaan informasi di Desa

Sendangsari diatur dalam Peraturan Desa

Nomor 7 Tahun 2015 tentang susunan

organisasi dan tata kerja pemerintah Desa

pasal 12. Kondisi itu memperkuat

penerapan prinsip transparansi dalam tata

kelola pemerintahan Desa Sendangsari

sesuai dengan indikator transparansi yang

dikemukakan oleh Jubaedah, et al (2008)

yaitu ketersediaan payung hukum bagi

akses informasi publik. Akan tetapi, aturan

yang ada hanya menggambarkan

transparansi satu arah yaitu kepala desa

menginformasikan secara tertulis

penyelenggaraan pemerintahan desa tanpa

harus menerima umpan balik dari

masyarakat.

Daya Tanggap

Pemerintah yang responsif terhadap

keperluan masyarakat menjadi salah satu

prinsip good governance. Pemeritah Desa

Sendangsari sudah responsif dimana daya

tanggap pemerintah Desa Sendangsari

berkaitan dengan kemampuan aparatur

Desa Sendangsari mengidentifikasi

kebutuhan masyarakat dan

mewujudkannya dalam kebijakan desa.

Fenomena itu sesuai dengan Jubaedah, et

al (2008), Dwiyanto dalam Putra (2016),

dan Tangkisilan dalam Putra (2016).

Penerapan prinsip daya tanggap dalam

tata kelola pemerintahan Desa Sendangsari

dapat dilihat dari kecepatan pelayanan

yang diberikan oleh aparatur desa. Dalam

melakukan pelayanan, aparatur Desa

Sendangsari langsung melayani

masyarakat bahkan aparatur Desa

Sendangsari terkadang melayani

masyarakat yang datang ke rumah. Kondisi

tersebut membuat pemerintah Desa

Sendangsari untuk memiliki dua etika,

yaitu etika individual dan etika sosial.

Etika individual menuntut aparatur Desa

Sendangsari untuk memiliki kriteria

kapabilitas profesional, sedangkan etika

sosial menuntut aparatur Desa Sendangsari

untuk memiliki sensitivitas terhadap

247

Page 9: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

berbagai kebutuhan masyarakat. Namun,

disisi lain Pemerintah Desa Sendangsari

belum menyediakan bagaimana

mekanisme dan prosedur pengaduan.

Belum tersedianya kotak saran atau

fasilitas lainnya yang mendukung

pengaduan masyarakat menjadi bukti

bahwa pemerintah Desa Sendangsari

belum sepenuhnya dalam menerapkan

prinsip daya tanggap.

Keadilan

Rawls dalam Faiz (2009)

menyebutkan bahwa keadilan adalah

kebajikan utama dari hadirnya institusi-

institusi sosial (social institutions). Teori

Rawls relevan dengan keadilan yang

tercipta di Desa Sendangsari.

Pemerintah desa menjamin bahwa

masyarakat di Desa Sendangsari memiliki

kesempatan yang sama dalam mengakses

pelayanan publik, mendapatkan

perlindungan dan pemberdayaan. Bahkan

pemerintah desa memberikan tindakan

afirmatif terhadap kelompok rentan seperti

lansia, disabel, dan ibu hamil prasejahtera

agar mereka dapat memiliki kesempatan

yang sama untuk meningkatkan

kesejahteraan. Adanya anggaran dana desa

yang diperuntukan bagi jaminan kelompok

rentan memperkuat penerapan prinsip

keadilan. Selain itu, kelompok rentan

tersebut juga memperoleh jaminan sosial

dari pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Akan tetapi, dalam hal pemberdayaan yang

dilakukan oleh pemerintah desa belum

dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat.

Efektivitas dan Efisiensi

Good governance dapat diwujudkan

dengan menerapkan prinsip efektivitas dan

efisiensi. Jubaedah, et al (2008)

menjelaskan bahwa prinsip efektivitas dan

efisiensi dalam tata kepemerintahan yang

baik adalah proses-proses dan lembaga-

lembaga menghasilkan sesuai dengan apa

yang telah digariskan dengan

menggunakan sumber-sumber yang

tersedia dan hasilnya sebaik mungkin.

Jubaedah, et al (2008) juga menjelaskan

pengertian dari efektivitas adalah

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,

baik itu dalam bentuk target, sasaran

jangka panjang maupun misi organisasi.

Adapun pengertian efisiensi menurut

Jubaedah, et al (2008) adalah perbandingan

terbaik antara keluaran dan masukan.

Merujuk pada definisi diatas,

penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi

dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari belum optimal. Pemerintahan

desa Sendangsari sudah efektif tetapi

belum efisien. Efektif karena program-

program yang ada dalam RKPDes Desa

Sendangsari tahun 2017 dapat tercapai

seluruhnya. Namun, dalam pelaksanaannya

belum efisien, terbukti dengan adanya

keterlambatan dari rencana awal.

248

Page 10: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

Akuntabilitas

Proses akuntabilitas pemerintah Desa

Sendangsari sudah berjalan dengan baik

terbukti dari pelaporan keuangan ke

kabupaten yang sesuai dengan ketentuan

administratif. Selain itu, pemerintah desa

bertanggung jawab kepada masyarakat

dengan memberikan informasi laporan

pertanggungjawaban diakhir tahun

anggaran ketika diadakan musyawarah

desa. Pemerintah desa bertanggung jawab

secara hukum atas tindakan yang

dilakukannya. Hal tersebut menunjukkan

akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas

hukum pemerintah Desa Sendangsari

apabila dilihat dari teori Brautigam dalam

Jubaedah, et al (2008). Namun, kualitas

pertanggungjawaban terutama

akuntabilitas administratif desa belum

optimal. Isi laporan pertanggungjawaban

seperti profil desa yang ada dalam

RKPDes dan APBDes cenderung hanya

sebagai formalitas. Pemerintah desa tidak

melakukan pendataan kembali tiap

tahunnya untuk profil desa yang tertera

pada RKPDes dan APBDes. Selain itu,

pemerintah desa cenderung lebih

mengutamakan tanggung jawab vertikal

kepada bupati melalui camat (akuntabilitas

adminstratif) daripada tanggungjawab

kepada masyarakat Desa Sendangsari

(akuntabilitas politik).

Visi Stratejik

Pemimpin pemerintah desa harus

mempunyai perspektif good governance

dan pengembangan sumber daya manusia

yang luas dan jauh ke depan sejalan

dengan apa yang diperlukan untuk

pembangunan. Jubaedah, et al (2008)

menjelaskan bahwa visi berkaitan dengan

pandangan ke depan menyangkut kemana

organisasi harus dibawa dan diarahkan

agar dapat berkarya secara konsisten dan

tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta

produktif.

Mengacu pada pendapat diatas,

penerapan prinsip visi stratejik dalam tata

kelola pemerintahan Desa Sendangsari

terlihat dari visi organisasi Desa

Sendangsari yang diarahkan untuk

mencapai good governance. Visi

pemerintah Desa Sendangsari adalah

mewujudkan pelayanan yang baik bagi

masyarakat Desa Sendangsari menuju

masyarakat yang adil dan makmur serta

sejahtera. Melihat fenomena di Desa

Sendangsari, penerapan visi stratejik

menjadi dasar penerapan prinsip-prinsip

good governance lainnya. Prinsip visi

stratejik dapat mencakup prinsip

partisipasi, penegakkan hukum,

transparansi, keadian, akuntabilitas, daya

tanggap, efektifitas dan efisiensi. Untuk

itu, pemerintahan yang baik harus

merumuskan visi organisasi yang memuat

nilai-nilai partisipasi, penegakkan hukum,

249

Page 11: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

transparansi, keadian, akuntabilitas, daya

tanggap, efektifitas dan efisiensi.

Faktor Pendorong dan Faktor

Penghambat Penerapan Prinsip Good

Governance dalam Tata Kelola

Pemerintahan Desa Sendangsari

Penerapan prinsip good governance

dalam tata kelola pemerintahan desa

Sendangsari didorong dengan adanya

pengembangan kapasitas aparatur Desa

Sendangsari melalui pendidikan dan

pelatihan yang berkelanjutan,

kepemimpinan, sistem sosial, dan jaringan

yang dibentuk oleh pemerintah Desa

Sendangsari berupa kemitraan dengan

berbagai pihak untuk menegakkan hukum.

Adanya pengembangan kapasitas aparatur

desa membuat wawasan aparatur desa akan

tata kelola pemerintahan yang baik

meningkat sehingga mempermudah

penerapan prinsip penegakkan hukum,

akuntabilitas, daya tanggap, efektifitas dan

efisiensi. Sedarmayanti (2009)

mendefinisikan kepemimpinan berarti

seseorang yang mampu mempengaruhi

orang lain untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan.

Kepala Desa Sendangsari mampu

mempengaruhi aparatur desa lainnya untuk

bertindak sesuai dengan tata kelola

pemerintahan yang baik dengan

memposisikan dirinya sendiri sebagai

contoh figur yang berintegritas. Sistem

sosial yang ada di Desa Sendangsari

mendukung penerapan prinsip daya

tanggap, dan partisipasi. Selain itu, adanya

sanksi sosial berupa masyarakat umum

cenderung memarjinalkan orang yang

melanggar hukum juga menjadi faktor

pendorong prinsip aturan hukum.

Adapun hambatan yang dialami oleh

pemerintah Desa Sendangsari dalam

menerapkan prinsip-prinsip good

governance berupa adanya perubahan pola

penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

yang sekarang berlaku serta keterbatasan

anggaran dalam berbagai kegiatan

pemerintahan desa. Mulai diberlakukannya

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang

Desa menggantikan Undang-Undang

No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah yang sebelumnya mengatur tentang

desa, secara otomatis menuntut perubahan

pola penyelenggaraan pemerintahan Desa

Sendangsari.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang sudah dipaparkan, dapat

disimpulkan bahwa penerapan prinsip

good governance dalam tata kelola

pemerintahan Desa Sendangsari belum

optimal. Penerapan prinsip partisipasi

dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari baru sebatas keterlibatan

masyarakat dalam pelaksanaan

250

Page 12: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

pembangunan, sedangkan partisipasi

masyarakat dalam perumusan kebijakan

desa hanya didominasi oleh orang-orang

tertentu. Prinsip aturan hukum dalam tata

kelola pemerintahan Desa Sendangsari

diterapkan dengan menyelenggarakan

pelayanan publik sesuai aturan. Namun,

banyaknya peraturan yang ada pembatasi

ruang gerak pemerintah desa dan

pemerintah desa hanya sebagai pelaksana

teknis kebijakan diatasnya. Penerapan

prinsip transparansi dalam tata kelola

pemerintahan Desa Sendangsari terlihat

dari keterbukaan informasi yang diberikan

oleh pemerintah desa melalui beberapa

media seperti website, baliho, banner, dan

papan pengumuman. Prinsip daya tanggap

dalam tata kelola pemerintahan Desa

Sendangsari diterapkan dengan cepatnya

respon aparatur desa dalam melayani

masyarakat. Prinsip keadilan di Desa

Sendangsari diterapkan dengan

memberikan kesempatan yang sama bagi

masyarakat untuk mengakses pelayanan

publik, pembangunan, dan pemberdayaan.

walaupun terjadi ketidakadilan dalam

pemberdayaan dikarenakan keterbatasan

anggaran. Pemerintah desa lebih

mengutamakan bertanggungjawab kepada

pemerintah kabupaten daripada tanggung

jawab kepada masyarakat. Penerapan

prinsip visi stratejik dalam tata kelola

pemerintahan Desa Sendangsari terlihat

dari visi organisasi Desa Sendangsari yang

diarahkan untuk mencapai good

governance.

Saran

1. Saran untuk Pemerintah Desa

Sendangsari

a) Sebaiknya sistem informasi desa

berupa website dan papan

pengumuman yang ada di balai

desa diperbarui oleh aparatur desa

secara berkala sehingga

memudahkan masyarakat untuk

mengakses informasi untuk

mendukung prinsip transparansi.

b) Sebaiknya pemerintah desa

mengundang tokoh masyarakat

yang dapat merepresentasikan

kebutuhan seluruh elemen

masyarakat saat perumusan

kebijakan desa.

c) Sebaiknya pemerintah desa

mengoptimalkan peran pendamping

desa dari kecamatan dan kabupaten

untuk mengatasi permasalahan

pencairan dana desa yang

terlambat.

2. Saran untuk masyarakat Desa

Sendangsari

a) Sebaiknya masyarakat tidak

bersikap apatis terhadap isu-isu tata

kelola pemerintahan Desa

Sendangsari dengan ikut terlibat

dalam perumusan kebijakan desa.

b) Sebaiknya masyarakat tidak

mempunyai persepsi bahwa

251

Page 13: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

pembangunan hanya semata-mata

merupakan tanggung jawab

pemerintah saja, tetapi merupakan

tanggung jawab bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Cui. (2004). Keterkaitan Akuntabilitas dan

Transparansi dalam Pencapaian

Good Governance. Jurnal

Perencanaan Wilayah dan Kota,

Vol.15, No. 1, hlm 34-47. Diakses

melalui

http://journals.itb.ac.id/index.php/

jpwk/article/view/4275/2318 pada

10 Oktober 2017.

Eko, S. (2014). Desa Membangun

Indonesia. Yogyakarta :

Australian Community

Development and Civil Society

Strengthening Scheme

(ACCESS).

Faiz, M. P. (2009). Teori Keadilan Jhon

Rawls. Jurnal Konstitusi, Volume

6, Nomor 1 halaman 135-149.

Australia :The University of

Queensland diakses melalui

https://scholar.google.com.au/citat

ions?user=hPTmmLYAAAAJ&hl

=en pada 2 Desember 2017.

Ikhsan, A. M. (2017). Penerapan prinsip-

prinsip good governance dalam

pelaksanaan pemerintahan Desa

(Studi Desa Pesse, Kecamatan

Donri-Donri, Kabupaten

Soppeng). Skripsi, tidak

diterbitkan, Universitas

Hasanudin, Makassar.

Jubaedah, E., Dawud, J., Mulyadi, D., et al.

(2008). Model Pengukuran

Pelaksanaan Good Governance di

Pemerintah Daerah/Kota.

Bandung : Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur I LAN (PKP2A I LAN).

Kementerian Dalam Negeri. (2014).

Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa.

Mardikanto, T. (2017). Pemberdayaan

Masyarakat dalam Perspektif

Kebijakan Publik. Bandung :

Alfabeta.

Moleong, L.J. (2006). Metodelogi

Penelitian Kualitatif. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Pramusinto, A., & Latief, M. S. (2011).

Dinamika Good Governance di

Tingkat Desa. Jurnal Ilmu

Administrasi Negara, Vol.11, No.

1, 1-1. Diakses melalui

ejournal.unri.ac.id/index.php/JIANA/

article/download/588/581 pada 3

November 2017.

Putra, R. G. (2016). Responsivitas Dinas

Kebersihan dan Pertamanan

dalam Menangani Keluhan

Masyarakat mengenai Pelayanan

Publik di Kota Surabaya. Jurnal

Kebijakan dan Manajemen Publik

252

Page 14: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

Penerapan Prinsip Good…(Putri Yuni Astuti dan Lena Satlita, M.Si.)

Volume 4, Nomor 1, 1-8 Surabaya

:Universitas Airlangga diunduh

melalui

http://journal.unair.ac.id/downloa

d-fullpapers-

kmp18d902de53full.pdf pada 12

Desember 2017.

Sedarmayanti. (2009). Reformasi

Administrasi Publik, Reformasi

Birokrasi, dan Kepemimpinan

Masa Depan (Mewujudkan

Pelayanan Prima dan

Kepemerintahan yang Baik).

Bandung : Refika Aditama.

Sumber Internet :

Putra, L. M. (2017). ICW: 2016, Ada 62

Kasus Korupsi di Desa, Kerugian

Negara Rp 18 Miliar. Diakses

melalui

http://nasional.kompas.com/read/2

017/04/06/18331911/icw.2016.ad

a.62.kasus.korupsi.di.desa.kerugia

n.negara.rp.18.miliar pada 10

Oktober 2017.

Suryanto. (2017). Desa di Kulon Progo ini

Masuk Lima Besar Lomba Desa

Nasional. Diakses melalui

http://www.binapemdes.kemenda

gri.go.id/berita/2017/07/desa-di-

kulon-progo-ini-masuk-lima-

besar-lomba-desa-nasional pada

11 Oktober 2017.

253

Page 15: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM TATA …

254