Penerapan Plc (Programmable Logic Controller) Sebagai Sistem Kendali Pada Mesin Konveyor

download Penerapan Plc (Programmable Logic Controller) Sebagai Sistem Kendali Pada Mesin Konveyor

of 79

description

plc pada conveyor

Transcript of Penerapan Plc (Programmable Logic Controller) Sebagai Sistem Kendali Pada Mesin Konveyor

  • PENERAPAN PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

    SEBAGAI SISTEM KENDALI PADA MESIN KONVEYOR

    SKRIPSI

    Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Oleh :

    Nama : Ahmad Hanif

    NIM : 5201401038

    Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin

    JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

  • 2

    HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi

    Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :

    Hari : Jumat

    Tanggal : 24 Maret 2006

    Panitia ujian,

    Ketua Sekretaris

    Drs. Pramono Drs. Supraptono, M.Pd NIP. 131 474 226 NIP. 131 126 645 Pembimbing I Penguji I

    Drs. Wirawan S., M.T Drs. Wirawan S., M.T NIP. 131 876 223 NIP 131 876 223

    Pembimbing II Penguji II

    Drs. Karsono, M.Pd Drs. Karsono, M.Pd NIP. 130 515 762 NIP 130 515 762

    Penguji III

    Drs. Pramono NIP. 131 474 226

    Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

    Prof.Dr. Soesanto, M.Pd NIP 130 875 753

  • 3

    ABSTRAK

    Ahmad Hanif,. Penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor. Skripsi. Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sistem kendali suatu mesin yang menggunakan sistem pengendali otomatis sebagai pengganti sistem pengendali konvensional atau menggunakan saklar magnet (Magnetic Controller). Sebagian besar industri menggunakan sistem kendali yang ringkas, mudah penggunaannya, mudah untuk memodifikasi kerjanya dan mempunyai keistemewaan dibandingkan dengan saklar magnet kendali konvensional. Dari analisis saat ini ditemukan bahwa sebagian besar industri yang menerapkan sistem kontrol menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) sebagai alat kontrol kerja produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah miniatur suatu mesin transfer menggunakan sistem kendali berbasis PLC yang dapat digunakan sebagai simulasi kerja pemindahan barang di suatu industri.

    PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). Pengguna membuat program (dengan menggunakan Ladder program atau diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. PLC menentukan aksi yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. Program yang digunakan untuk pembuatan Ladder Diagram bagi perintah PLC adalah menggunakan Program Syswin seri 3.2. Komponen utama sebagai perintah masukan PLC sebagai pemicu program adalah sensor LDR (Light Dependent Resistor) dan saklar ON/OFF. Sedangkan Output yang digunakan sebagai perintah lanjutan bagi masukan PLC adalah relay sebagai pemicu kerja Motor AC dan kerja Selenoid Valve untuk menggerakkan Silinder Pneumatik yang menggunakan jenis Double Active Cylinder (Cylinder Pneumatik) Penggerak Ganda.

    Penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor menggunakan metode penelitian diskriptif prosentase kuantitatif. Variabel penelitian yang digunakan adalah ON, OFF, Belok 900. Diskriptif kuantitatif ditunjukkan dengan banyaknya jumlah benar atau salah kemudian diprosentase besarnya jumlah benar dan salahnya.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada posisi ON, OFF, Belok 900 PLC memberi keluaran yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa PLC yang ada dapat digunakan atau diterapkan pada mesin konveyor yang telah dibuat sesuai dengan yang diinginkan.

    Pembuatan sistem kontrol berbasis PLC diperlukan pengujian berulang-ulang terutama untuk memperoleh waktu tenggang (time delay) antara sensor dengan matinya motor AC.

  • 4

    MOTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    1. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (seseorang) jika bukan kaum itu

    (seseorang) itu yang merubah nasibnya sendiri.

    2. Keberhasilan tidak akan di nikmati tanpa adanya usaha dan pengorbanan. (Q.S

    Al- Anam: 3)

    3. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan

    memudahkan kepadanya jalan yang baik/ surga. (HR Muslim)

    4. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

    selesai (dari suatu masalah), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

    yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al

    Insyirakh).

    5. Hidup didunia ini hanya ada 2 yaitu bersyukur dan bersabar. (Peneliti)

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kuperuntukan kepada:

    1. Bapak dan Ibuku tercinta

    2. Mbahku, Mas Ayis, Adik Mamnun dan Seluruh Keluarga Besar Mbah Hadi.

    3. Seseorang yang selalu memberiku semangat

    4. Teman-teman seperjuangan skripsi konveyor

  • 5

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari

    berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

    Semarang.

    2. Bapak Drs. Pramono, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

    Semarang.

    3. Bapak Drs. Murdani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.

    4. Bapak Wirawan, MT, Dosen Pembimbing I.

    5. Bapak Drs. Karsono, M.Pd Dosen Pembimbing II.

    6. Bapak Drs. Pramono, Dosen Penguji netral.

    7. Rekan-rekan PTM 2001 dan kost 001 yang telah memberikan bantuan baik

    moril maupun materiil selama penelitian ini berlangsung.

    Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa-jasa yang telah

    membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata

    penulis berharap semoga skripsi ini memberikan tambahan ilmu bagi yang

    membacanya.

    Semarang, Maret 2006

    Peneliti

  • 6

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

    ABSTRAK ....................................................................................................iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

    KATA PENGANTAR ................................................................................... v

    DAFTAR ISI................................................................................................. vi

    DAFTAR TABEL ......................................................................................viii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ................................................................. 1

    B. Pembatasan Masalah ...................................................... 2

    C. Permasalahan .................................................................. 2

    D. Tujuan Penelitian ............................................................. 2

    E. Manfaat Penelitian .......................................................... 3

    F. Penegasan Istilah.............................................................. 3

    G. Sistematika Skripsi........................................................... 4

  • 7

    BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

    A. PLC .................................................................................. 6

    B. Penerapan PLC pada Mesin Konveyor ......................... 23

    C. Kerangka Berpikir ......................................................... 39

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Metode Penelitian ......................................................... 41

    B. Variabel Penelitian ........................................................ 41

    C. Tahap Penelitian ............................................................ 41

    D. Instrumen Penelitian ...................................................... 42

    E. Alur Penelitian .............................................................. 42

    F. Metode Pengumpulan Data ........................................... 44

    G. Analisis Data ................................................................. 46

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    A. Hasil Penelitian .............................................................. 48

    B. Pembahasan .................................................................. 51

    C. Keterbatasan Penelitian.................................................. 54

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan ....................................................................... 55

    B. Saran............................................................................... 55

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 56

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 8

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Indikator status pada CPM 1A ..................................................... 21

    Tabel 2. Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut) ..................... 22

    Tabel 3. Uji ON, OFF, Belok 900 .............................................................. 45

    Tabel 4. Hasil Penelitian ............................................................................ 48

    Tabel 5. Prosentase Penelitian .................................................................... 52

  • 9

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC ...................... 8

    Gambar 2. Diagram Blok Sistem PLC .......................................................... 8

    Gambar 3. Simbol Perangkat masukan PLC ............................................... 10

    Gambar 4. Contoh-contoh simbol perangkat keluaran ............................... 12

    Gambar 5. Load (LD) .................................................................................. 15

    Gambar 6. Load Not (LD NOT) ................................................................ 15

    Gambar 7. AND .......................................................................................... 16

    Gambar 8. AND NOT ................................................................................ 16

    Gambar 9. OR ............................................................................................ 16

    Gambar 10. OR NOT ................................................................................. 16

    Gambar 11. OUT ........................................................................................ 17

    Gambar 12. AND Load (AND LD) ........................................................... 17

    Gambar 13. OR Load (OR LD) ................................................................. 18

    Gambar 14. Simbol Diagram Ladder .......................................................... 19

    Gambar 15. Gambar OMRON CPM 1A ..................................................... 25

    Gambar 16. Rangkaian Kelengkapan PLC OMRON CPM 1A ................. 25

    Gambar 17. Tampilan awal program Syswin 3.2 ........................................ 27

    Gambar 18. Tampilan menu awal project Syswin 3.2 .................................. 28

    Gambar 19. Tampilan menghubungkan PLC dengan komputer ................. 30

    Gambar 20. Tampilan Menu Port Communication ..................................... 30

    Gambar 21. Tampilan menu monitoring program pada saat PLC ON ........ 30

  • 10

    Gambar 22. Tampilan Menu monitoring Program Syswin 3.2 ................... 31

    Gambar 23. Mesin Konveyor ..................................................................... 31

    Gambar 24. Rangkaian Sensor Cahaya ....................................................... 36

    Gambar 25. Alur Masukan dan Keluaran Pengerjaan PLC ......................... 38

  • 11

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1.Diagram Ladder........................................................................ 57

    Lampiran 2.Tabel Mnemonic ....................................................................... 60

    Lampiran 3. Gambar Rangkaian I/O PLC CPM 1A..................................... 63

    Lampiran 4. Gambar Rangkaian Kabel Motor AC ...................................... 64

    Lampiran 5. Gambar Rangkaian Kabel Alur Masukan PLC ....................... 65

    Lampiran 6. Gambar Rangkaian Kabel Keluaran Pneumatik...................... 66

    Lampiran 7.Gambar Kontruksi Konveyor Berbasis PLC ........................... 67

    Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian........................................................... 68

    Lampiran 9. Hasil Penelitian ....................................................................... 71

    Lampiran 10. Surat Keterangan Dosen Pembimbing................................... 72

    Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 73

    Lampiran 12. Surat Tugas Dosen Penguji .................................................. 74

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Dunia teknologi berkembang pesat dewasa ini sehingga menuntut kita

    untuk lebih maju agar tidak tertinggal dengan negara lain. Dunia Industri

    menuntut kita untuk meningkatkan produksinya dengan efektif dan efisien.

    Sistem pengendalian dan pengontrolan berbasis Programmable Logic

    Controller (PLC) akhir-akhir ini sedang dikembangkan seiring dengan

    tuntutan industri. Laju perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini, sistem

    kendali suatu mesin tidak menggunakan sistem pengendali konvensional yang

    menggunakan saklar magnet (Magnetic Controller), tetapi sebagian besar

    industi menggunakan PLC, dan mempunyai keistemewaan dibandingkan

    dengan saklar magnet kendali konvensional.

    Berdasarkan latar belakang diatas dimana teknologi berkembang pesat

    yang menuntut peralihan dari mesin konvensional ke mesin otomatis, akan

    diangkat suatu tema penggunaan PLC sebagai pengendali dalam proses

    perpindahan barang dengan menggunakan konveyor berdasarkan

    keistemewaan penggunaan pengendali berbasis PLC. Berdasarkan judul ini

    penulis akan membuat sebuah miniatur sistem pengendali PLC pada mesin

    konveyor yang digunakan untuk memindahkan beban dari satu tempat ke

    tempat lain dengan menggunakan penggerak motor AC (Alternating Current).

  • 2

    B. PEMBATASAN MASALAH

    Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas dari pokok

    permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan skripsi ini. Pembatasan

    masalah dari judul ini adalah :

    1. Pembuatan miniatur suatu mesin konveyor sesuai yang diinginkan dan

    dikendalikan dengan PLC.

    2. Menerapkan program sebagai perintah di dalam PLC sesuai dengan mesin

    konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok 900.

    C. PERMASALAHAN

    Permasalahan yang akan diangkat dalam pembuatan skripsi ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Bagaimana membuat miniatur sistem kendali konveyor berbasis PLC ?

    2. Bagaimana menerapkan program keluaran PLC sebagai perintah untuk

    mengendalikan mesin konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok

    900 ?

    D. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Dapat merancang sebuah miniatur suatu mesin konveyor menggunakan

    sistem kendali PLC.

  • 3

    2. Dapat menerapkan program keluaran PLC untuk ON, OFF dan Belok 900

    yang digunakan sebagai perintah-perintah untuk mengerakkan mesin

    konveyor.

    E. MANFAAT PENELITIAN

    Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberi alternatif setingkat lebih maju dari sebuah sistem pengendalian

    dengan menggunakan sistem pengendali berbasis PLC terhadap sistem

    pengendalian konvensional yang masih menggunakan Magnetic

    Controller.

    2. Bagi dunia industri merupakan sumbang saran, khususnya pada proses

    sistem pengendalian agar efisiensi dan optimalisasi hasil produksi dapat

    terpenuhi.

    3. Bagi dunia pendidikan khususnya Jurusan Teknik Mesin UNNES

    merupakan salah satu aplikasi sistem pengendalian suatu mesin sehingga

    menjadi bahan praktikan dan mudah dipahami sekaligus dapat

    dipraktikkan oleh mahasiswa lain.

    F. PENEGASAN ISTILAH

    Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul skripsi ini, diperlukan

    penegasan istilah, yaitu sebagai berikut:

  • 4

    1. Penerapan : Memasang sesuatu pada sesuatu hal yang lain.

    Dalam judul ini yang dimaksud adalah memanfaatkan,

    mengunakan atau memakai PLC untuk program ON,

    OFF dan Belok 900sebagai pengendali pada mesin

    konveyor. (KBBI Edisi Kedua, 1995:1044).

    2. PLC (Programable Logic Controlled) : Sebuah alat yang digunakan untuk

    menggantikan rangkaian sederetan relay yang

    dijumpai pada sistem control proses konvensional

    (Eko Putra, Agfianto. 2004:1).

    3. Sistem Kendali : Sesuatu hal yang mengatur. Dalam judul ini PLC

    mengatur jalannya mesin konveyor. (KBBI Edisi

    Kedua, 1995:478).

    4. Mesin Konveyor : Mesin yang digunakan untuk membawa atau

    memindahkan barang (KBBI Edisi Kedua,1995:524).

    G. SISTEMATIKA SKRIPSI

    Sistematika skripsi digunakan untuk memperjelas dalam penyusunan

    skripsi. Adapun sistematika yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai

    berikut:

    Bab I Pendahuluan

    Bab ini berisi Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Permasalahan,

    Penegasan istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan

    Sistematika Skripsi.

  • 5

    Bab II Landasan Teori Dan Hipotesis

    Bab ini dijelaskan tentang teori PLC, Penerapan PLC sebagai

    sistem kendali pada mesin konveyor, dan Kerangka Berpikir.

    Bab III Metode Penelitian

    Bab ini berisi Metode Penelitian, Variabel Penelitian, Waktu dan

    Tempat Penelitian, Instrumen Penelitian, Alur Penelitian, Metode

    Pengumpulan data dan Metode Analisis Data.

    Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

    Bab ini berisi penyajian data yang berupa Hasil Penelitian dan

    Pembahasan dengan menggunakan metode yang digunakan sebagai

    analisis yaitu diskriptif prosentase serta Keterbatasan Penelitian.

    Bab V Simpulan Dan Saran

    Bab ini berisi ungkapan kembali pokok persoalan beserta hasilnya

    secara singkat serta berisi keinginan penulisan menyampaikan

    suatu gagasan yang belum tercapai dalam tujuan penelitian demi

    perbaikan.

    Bagian terakhir berisi daftar pustaka dan lampiran

  • 6

    BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

    A. PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

    1. Pengertian PLC

    Suatu industri akan membutuhkan hasil produksi yang semaksimal

    dan seefisien mungkin, sehingga untuk memenuhinya diperlukan peralatan

    kendali yang menunjang proses produksi maupun pendistribusiannya.

    PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan

    rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses

    konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara

    mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan

    proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa

    menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati).

    Pengguna membuat program (dengan menggunakan ladder program atau

    diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.

    PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument

    keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.

    PLC adalah suatu piranti yang memiliki saluran masukan (input), saluran

    keluaran (output). Output yang dihasilkan ditentukan oleh status input dan

    program yang dimasukkan ke dalamnya. input dapat berupa relay, limit

    switch, photo switch maupun proximity switch.

    Input dimasukkan kedalam program PLC kemudian akan

    menghasilkan output berupa relay-relay maupun kontaktor. PLC berisi

  • 7

    rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti Normally Open

    (NO) dan bentuk kontak Normally Close (NC) relay.

    Perbedaan PLC dengan relay yaitu nomor kontak relay (NC atau NO)

    pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain

    instruksi output. Jadi dengan kata lain, bahwa dalam suatu pemrograman PLC

    tidak diijinkan menggunakan output dengan nomor kontak yang sama.

    2. Keuntungan dari PLC

    Keuntungan PLC menurut Factory Automatic Omron (CPM 1

    Training Manual, 1998:8) adalah sebagai berikut :

    a. Lama pengerjaan untuk sistem baru desain ulang lebih singkat.

    b. Modifikasi sitem tanpa tambahan biaya yang masih ada input dan output.

    c. Perkiraan biaya suatu sistem desain baru lebih pasti.

    d. Relatif mudah untuk dipelajari.

    e. Desain sistem baru mudah untuk dimodifikasi dan aplikasi PLC sangat

    luas.

    f. Mudah dalam hal perawatan (maintenance) dan sangat handal.

    g. Standarisasi sistem control mudah diterapkan.

    3. Sistem PLC

    Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor,

    bagian masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi kerja dari

    ketiga komponen tersebut digambar secara diagram pada gambar berikut :

  • 8

    Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC.

    Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)

    dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2

    Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC diatas, akan lebih

    dijelaskan lebih rinci dengan gambar diagram blok sistem PLC seperti terlihat

    pada gambar berikut:

    PLC

    Gambar 2. Diagram Blok Sistem PLC

    Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)

    dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2

    Prosesor

    Catu Daya Luar

    Modul Keluaran

    Perangkat Keluaran

    Modul Masukan

    Perangkat Masukan

    Pengisi P

    Catu Daya Dalam

    Unit Prosesor Devais Pemrograman

    Bagian masukan/keluaran Keluaran Kendali

    Masukan Sensor

  • 9

    Urutan kerja dari gambar diagram blok diatas dimulai dari perangkat

    masukan yang akan memberikan sinyal pada modul masukan. Sinyal tersebut

    diteruskan ke prosesor dan akan diolah sesuai dengan program dibuat. Sinyal

    dari prosesor kemudian diberikan ke modul keluaran untuk mengaktifkan

    perangkat keluaran.

    a. Perangkat dan Modul Masukan

    Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat

    digunakan untuk memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem

    PLC dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai dengan sistem

    yang diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan

    perintah khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang

    digunakan, misalnya menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal

    tersebut seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan adalah

    push button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally

    Close (NC). Ada bermacam-macam perangkat masukan yang dapat

    digunakan dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti misalnya :

    selector switches, foot switches, flow switches, proximity sensors dan

    lain-lain. Gambar 3 memperlihatkan simbol-simbol perangkat masukan

    yang sering digunakan pada sistem kendali.

  • 10

    Gambar 3. Simbol Perangkat masukan PLC

    Keterangan :

    a. NO Pushbutton c. NO Flow Switch

    b. NC Pushbutton d. NO Pressure Switch

    Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)

    dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2.

    Modul masukan adalah bagian dari sistem PLC yang berfungsi

    memproses sinyal dari perangkat masukan yang kemudian memberikan

    sinyal tersebut ke prosesor. Suatu sistem PLC dapat memiliki beberapa

    modul masukan. Masing-masing modul dapat mempunyai jumlah

    terminal masukan tertentu, yang berarti modul tersebut dapat melayani

    beberapa perangkat masukan. Pada umumnya modul masukan

    ditempatkan pada sebuah rak.

    b. Prosesor

    Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan

    membuat keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan

    pada program yang telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah

    bagian dari Central Processing Unit (CPU) dari PLC yang akan

    menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi kemodul

    a. b.

    c. d.

  • 11

    keluaran. Didalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari

    ribuan relay. Hal tersebut bukan berarti didalamnya terdapat banyak

    relay dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika

    digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan NC relay.

    Memori berfungsi sebagai tempat dimana informasi tersebut

    disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam bentuk

    Integrated Circuits (IC). Masing-masing jenis memori memiliki

    keuntungan dan kerugian dan dipilih untuk spesifikasi yang terbaik

    sesuai dengan aplikasinya.

    Salah satu jenis memori yang digunakan dalam CPU PLC adalah

    Random Access Memory (RAM). Satu kerugian dari jenis memori

    tersebut adalah diperlukannya catu daya untuk menjaga agar memori

    tetap bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan yang

    digunakan untuk menjaga agar isi dari memori tidak hilang apabila tiba-

    tiba catu daya hilang. RAM sering digunakan untuk keperluan memori

    karena RAM mudah diubah dengan cepat ketika di bandingkan dengan

    jenis memori yang lain. RAM disebut juga sebagai memori baca/tulis,

    karena dengan RAM dapat dibaca dan ditulis data untuk disimpan di

    RAM.

    Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi

    permanen dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori

    tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori tersebut

  • 12

    tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang

    meskipun catu daya terputus.

    Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari

    memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu

    pengecualian yaitu bisa diprogram. PROM di rancang untuk diisi dengan

    program yang terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat

    diadakan pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan

    perlengkapan khusus yaitu PROM Programmer dimana PLC sendiri

    tidak dapat melakukannya.

    c. Perangkat dan Modul Keluaran

    Perangkat keluaran adalah komponen-komponen yang

    memerlukan sinyal untuk mengaktifkan komponen tersebut. Pada sistem

    PLC dapat mempunyai beberapa perangkat keluaran seperti motor listrik,

    lampu indikator, sirine dan lain-lain. Gambar 2.8 memperlihatkan

    contoh-contoh simbol dari perangkat keluaran yang sering digunakan.

    Gambar 4. Contoh-contoh simbol perangkat keluaran

    M 3

    a. b. c.

  • 13

    Keterangan :

    a. Simbol motor listrik

    b. Lampu Indikator

    c. Sirine/Alarm

    Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)

    dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2

    PLC dapat memliki beberapa modul keluaran tergantung dari

    ukuran yang ada dan aplikasinya pada sistem kendali. Perangkat keluaran

    disambungkan ke modul keluaran dan akan aktif pada saat sinyal

    diterima oleh modul keluaran dari prosesor sesuai dengan program

    sistem kendali yang telah diisi ke memorinya. Catu daya yang digunakan

    untuk mengaktifkan perangkat keluaran tidak langsung dari modul

    keluaran tetapi berasal dari catu daya luar, sehingga modul keluaran

    sebagai saklar yang akan menyalurkan catu daya dari catu daya luar ke

    perangkat keluaran.

    d. Catu Daya

    Sistem PLC memiliki dua macam catu daya dibedakan

    berdasarkan fungsi dan operasinya yaitu catu daya dalam dan catu daya

    luar. Catu daya dalam merupakan bagian dari unit PLC itu sendiri

    sedangkan catu daya luar yang memberikan catu daya pada keseluruhan

    bagian dari sistem termasuk didalamnya untuk memberikan catu daya

    pada catu daya dalam dari PLC. Catu daya dalam akan mengaktifkan

    proses kerja pada PLC. Besarnya tegangan catu daya yang dipakai

    disesuaikan dengan karakteristik PLC. Bagian catu daya dalam pada PLC

  • 14

    sama dengan bagian-bagian yang lain dimana terdapat langsung pada

    satu unit PLC atau terpisah dengan bagian yang lain. Catu daya dalam

    PLC adalah menggunakan.

    e. Pengisi Program

    Pemrograman PLC adalah memasukkan instruksi-instruksi dasar

    PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu sistem kendali

    yang diinginkan. Bahasa pemrograman biasanya telah disesuaikan

    dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap

    pembuat PLC memberikan aturan-aturan tertentu yang sudah disesuaikan

    dengan pemrograman CPU yang digunakan pada PLC tersebut.

    Program yang digunakan dalam pemrograman PLC tergantung

    dari jenis atau merk PLC itu sendiri, karena PLC yang akan dijadikan

    sebagai bahan penelitian menggunakan PLC merk Omron maka program

    yang digunakan adalah Syswin. Sedangkan seri Syswin yang digunakan

    adalah Syswin 3.2. Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC

    sebagai perintah adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder

    Diagram).

    Ladder logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik

    atau bahasa yang digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah

    menggambar skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut

    menyerupai diagram dasar yang digunakan pada logika kendali sistem

    kontrol panel dimana ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC

    dan dalam bentuk penyimbolan. Pemrograman tersebut akan

  • 15

    memudahkan pemrogram dalam mentransisikan logika pengendaliannya

    khususnya bagi para pemrogram yang telah memahami logika

    pengendalian sistem kontrol panel. Simbol-simbol tersebut tidak dapat

    dipresentasikan sebagai komponen tetapi dalam pemrogramannya

    simbol-simbol tersebut dipresentasikan sebagai fungsi dari komponen

    sebenarnya. Instruksi-instruksi yang digunakan pada pemrograman akan

    dibahas lebih lanjut pada sub bab dibawah ini.

    f. Instruksi Dasar PLC dengan Menggunakan Ladder Diagram

    Semua instruksi (perintah program) merupakan instruksi dasar

    pada PLC. Pada akhir program harus terdapat instruksi dasar END yang

    oleh PLC dianggap sebagai batas akhir dari program. Instruksi tersebut

    tidak ditampilkan pada tombol operasional programming console, akan

    tetapi berupa sebuah fungsi yaitu FUN(01).

    1) LD (Load) dan LD NOT (Load not)

    Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :

    Gambar 5. Load (LD) Gambar 6. Load Not (LD NOT)

    Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika

    pensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logika

    pensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi ini dibutuhkan

    jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanya membutuhkan satu

    kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu keluaran.

    LD LD NOT

  • 16

    2) AND dan AND NOT

    Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :

    Gambar 7. AND Gambar 8. AND NOT

    Apabila memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang

    berada di depannya, karena penyambungannya seri. Logika

    pensakelarannya AND seperti sakelar NO dan AND NOT seperti

    sakelar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu

    sistem kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus

    terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu keluaran.

    3) OR dan OR NOT

    Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :

    Gambar 9. OR Gambar 10. OR NOT

    OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya

    paralel dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan

    jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja

    dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk

    mengeluarkan satu keluaran. Logika OR logika pensakelarannya

    adalah seperti sakelar NO dan OR NOT logika pensakelarannya

    seperti sakelar NC.

    AND AND NOT

    OR NOTOR

  • 17

    4) OUT

    Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :

    Gambar 11. OUT

    Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang

    terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika

    pengendalian tertentu. Logika pengendalian dari instruksi OUT

    sesuai dengan pemahaman pengendalian sistem PLC yang telah

    dibahas diatas dimana instruksi OUT ini sebagai koil relay yang

    mempunyai konak di luar perangkat lunak. Sehingga jika OUT

    memperoleh sinyal dari instruksi program yang terpasang maka

    kontak di luar perangkat lunak akan bekerja.

    5) AND LD (AND Load)

    Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :

    Gambar 12. AND Load (AND LD)

    Penyambungan AND LD terlihat pada gambar tersebut diatas,

    dimaksudkan untuk mengeluarkan satu keluaran tertentu.

    OUT

  • 18

    6) OR LD (OR Load)

    Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :

    Gambar 13. OR Load (OR LD)

    Sistem penyambungannya seperti gambar diatas pada prisnsipnya

    sama dengan AND NOT, dimana untuk memberikan keluaran sesuai

    dengan instruksi yang telah terpasang pada gambar tersebut.

    7) TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)

    Timer/Counter pada PLC Omron jenis CPM 1A berjumlah 128

    buah yang bernomor TC 000 sampai TC 127 (tergantung tipe PLC).

    Jika suatu nomor sudah dipakai sebagai Timer/Counter, maka nomor

    tersebut tidak boleh dipakai lagi sebagai Timer ataupun Counter yang

    lain.

    a) Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung

    mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah

    hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO

    Timer/Counter akan bekerja.

    b) Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam

    bentuk BCD (Binary Code Decimal) dan dalam orde sampai 100

    ms. Counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas

    antara 0000 sampai dengan 9999.

  • 19

    Gambar13. Simbol Diagram Ladder

    4. Bagian-bagian PLC

    CPU adalah otak dari PLC, merupakan tempat mengolah program

    sehingga sistem control yang telah didesain akan bekerja seperti yang

    diprogramkan. Bagian bagian dari PLC adalah sebagai berikut :

    a. Terminal Input Power Supply

    Terminal Input Power Supply adalah terminal untuk memberi

    tegangan sumber dari CPU ke Power Supply (100 sampai 240 VAC atau

    VDC).

    b. Terminal Ground fungsional (Fungtional earth Terminal)

    Terminal Ground fungsional (Fungtional earth Terminal) adalah

    terminal yang harus masuk ground jika menggunakan tegangan sumber

    AC.

    Keterangan : N = Nomor TIM/CNT SV = Set Value CP = Pulsa R = Reset

    TIM N

    SV

    CNT N

    SV

    CP

    R

    TIMER

    COUNTER

  • 20

    c. Terminal Output power supply

    Satu buah CPM dengan tegangan sumber AC dengan dilengkapi output

    24 V DC untuk mensuplai tegangan-tegangan.

    d. Terminal masukan (terminal input)

    Terminal masukan (terminal input) adalah terminal yang

    menghubungkan kerangkaian input.

    e. Terminal keluaran (terminal output)

    Terminal keluaran (terminal output) adalah terminal yang

    menghubungkan kerangkaian output

    f. Indikator PC

    Indikator yang menampilkan status opersi atau mode dari PC.

    g. Terminal Ground pengaman (protective out terminal)

    Terminal Ground pengaman (protective out terminal) adalah terminal

    pengaman ground untuk mengurangi resiko kejutan listrik.

    h. Indikator masukan

    Menyala saat terminal koresponden ON.

    i. Indikator keluaran

    Indikator keluaran menyala saat terminal output koresponden menyala

    ON.

    j. Peripheral Port

    Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya.

  • 21

    k. Expansion I/O

    Penghubung CPU ke expansion I/O unit untuk menambah 12 input

    dan 8 output extra.

    Tabel 1. Indikator status pada CPM 1A

    INDIKATOR STATUS KETERANGAN

    ON Power sedang disuplai ke Program Consule Power

    (Hijau) OFF Power tidak dihubungkan ke Program Consule

    ON Program Consule sedang mengoperasikan

    mode RUN atau monitor

    RUN

    (Hijau)

    OFF Program Consule ada dalam mode program

    atau kesalahan total terjadi

    ON Kesalahan fatal terjadi (Program Consule

    berhenti operasi)

    Flashing Kesalahan yang tidak fatal terjadi (Program

    Consule meneruskan operasi)

    ERROR/

    Alarm

    (Merah)

    OFF Mengindikasikan operasi normal

    ON Data sedang ditransfer lewat terminal

    peripheral

    COMM

    (Orange)

    OFF Data tidak ditransfer lewat terminal peripheral

  • 22

    Tabel 2. Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut)

    Tombol/ShortCut Gambar Fungsi

    ESC

    Mouse ke fungsi select

    Normally Open Contact

    /

    Normally Close Contact

    -

    Horizontal Connector

    |

    Vertical Connector

    O

    Normally OFF Output

    Q

    Normally ON Output

    F

    Function

    T

    Timer

    C

    Counter

    /

    Negate / Differentiate

    Del

    Delete Item

    Shift + F2

    Open Project

    Shift + F3

    Save Project

    Shift + F4

    Print Object

    Ctrl + x

    Cut Items

    Ctrl + c

    Copy Items

    Ctrl + v

    Paste Items

    Ctrl + z

    Undo

    Ctrl + F2 Data Force (jika Online)

    Ctrl + F3 Data Set (jika Online)

    Ctrl + F4 Choose Editor

    Shift + F5

    Select Network

  • 23

    Shift + F6 / Alt + Ins

    Insert Network

    Shift + F7 / Alt + Del

    Delete Network

    Shift + F8 / Alt + Enter

    Test Network

    Ctrl + F5

    Block Manager

    Ctrl + F6

    Edit Address Symbols

    Ctrl + F7

    Edit Network Symbols

    Ctrl + F8

    Statement List

    Shift + F9

    Communications Connect

    Shift + F10

    PLC Mode (jika Online)

    Ctrl + F11

    Monitoring (jika Online)

    Shift + F11

    Online Edit (jika Online)

    Shift + F12

    Overview Mode

    B. PENERAPAN PLC PADA MESIN KONVEYOR

    Penerapan PLC pada mesin konveyor adalah memanfaatkan PLC untuk

    digunakan sebagai sistem pengendali otomatis pada mesin konveyor.

    1. Spesifikasi dan Karakteristik PLC

    PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-

    sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan

    sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan

    keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat

    program (dengan menggunakan ladder program atau diagram tangga yang

    dalam aplikasinya di komputer menggunakan program Syswin 3.4) yang

    kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.

  • 24

    Spesifikasi karakteristik PLC yang akan digunakan dalam

    pembuatan conveyor ini menggunakan PLC merk OMRON Sysmac series

    CPM 1A. Pada pembuatan rancang bangun miniature sistem pemindah

    barang dengan menggunakan PLC ini, yang akan digunakan adalah PLC

    dengan spesifikasi dan karakteristik sebagai berikut :

    a. Spesifikasi

    Merek : OMRON Sysmac series CPM 1A

    Model : 20 CDR A

    Tegangan Suplai : 100 - 240 V AC

    Frekuensi : 50 -60 Hz

    Daya : 30 VA

    Arus Input : 5 mA / 12 mA

    Tegangan Output : 24 V DC (RCS), 250 V AC (GEN)

    b. Karakteristik

    Metode kontrol : Metode penyimpan program

    Bahasa pemrograman : Ladder Diagram menggunakan program

    Syswin 3.4

    Panjang Instruksi : 1 set setiap instruksi (1-5) word / instruksi

    Kapasitas program : 2048 words

    Max I/O point : 50

    Output : 8 buah

    Input : 12 buah

    Kecepatan : 0,72 - 16,2 Ms

  • 25

    IINNPPUUTT TTEERRMMIINNAALL

    OOUUTTPPUUTT TTEERRMMIINNAALL

    IINNPPUUTT IINNDDIICCAATTOORR

    OOUUTTPPUUTT IINNDDIICCAATTOORR

    SSTTAATTUUSS IINNDDIICCAATTOORR PPEERRIIPPHHEERRAALL PPOORRTT

    Gambar15. Gambar OMRON CPM 1A

    PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument

    keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.

    Gambar 16. Rangkaian Kelengkapan PLC OMRON CPM 1A

  • 26

    2. Catu Daya

    Catu daya adalah pesawat atau alat yang mampu mengubah tegangan

    arus bolak-balk menjadi arus searah (DC). Catu daya yang digunakan

    dalam pembuatan alat ini digunakan untuk mengaktifkan kerja LDR yang

    membutuhkan daya 12 volt, selain itu juga digunakan sebagai catu daya

    luar PLC yang dimasukkan dalam keluaran PLC untuk mengaktifkan kerja

    relai 24 volt sebagai pemicu kerja motor dan kerja Selenoid Valve.

    3. Perencanaan Perangkat Lunak

    Perangkat lunak akan digunakan untuk mengendalikan kerja dari

    pergerakan konveyor yang berbasis PLC ini. Berikut ini program yang

    akan digunakan dalam pembuatan dalam desain pembuatan konveyor.

    a. Diagram Ladder

    Diagram ini dibuat untuk rancangan atau desain sistem

    pengendalian pada PLC yang kemudian diagram Ladder ini dibuat

    dalam data mnemonic untuk ditransfer ke CPU PLC melalui

    Programing Consule atau melalui Kabel Data komputer. Program

    Ladder yang dibuat dengan menggunakan program Sywin 3.2 akan

    dipindahkan langsung ke dalam memori PLC sehingga bisa langsung

    digunakan tanpa harus menggunakan Programming Consule.

    Biasanya Ladder ini dibuat setelah dibuatnya rangkaian

    konvensional dan disadur ke dalam Ladder diagram, sehingga

    mempermudah dalam mendesain suatu rancangan pengendali. Pada

    sistem pengendali konveyor berbasis PLC, Diagram Laddernya

  • 27

    menyusul setelah rangkaian telah terpasanng semua. Apabila

    pemrograman PLC yang dilakukan dengan menggunakan

    Programming Consule maka diagram Laddernya harus diteerjemahkan

    dulu ke dalam table mnemonic untuk transfer program dari

    Programming Consule ke CPU PLC.

    b. Memasukkan Program Syswin 3.2 ke dalam PLC

    1) Apabila mengaktifkan Syswin 3.2 akan memunculkan gambar

    program seperti di bawah ini:

    Gambar 16. Tampilan awal program Syswin 3.2

    Sumber : Software program Syswin 3.2

  • 28

    Mulailah dengan menu File New Project, sehingga akan

    dimunculkan kotak dialog sebagai berikut:

    Gambar 17. Tampilan menu awal project Syswin 3.2

    Sumber : Software program Syswin 3.2

    Lakukan seting seperti pada gambar di atas.

    Mulailah melakukan penggambaran diagram Ladder, lihat

    Ringkasan tombol/shortcut.

    2) Setelah melakukan pembuatan program, langkah selanjutnya yang

    dilakukan adalah dengan melakukan koneksi/hubungan antara PLC

    dengan computer, untuk memindahkan program yang telah jadi ke

    dalam PLC. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan pemindahan

    program adalah: Adapter Port Periphereal dan kabel penghubung

    Port RS-232 C.

    3) Beberapa perintah program yang penting dan perlu dipahami pada

    saat PLC dalam status terhubung dengan computer :

  • 29

    a) Connect

    Merupakan perintah program untuk menyambungkan antara

    computer dengan PLC.

    b) Up load Program

    Merupakan perintah untuk melihat isi program yang sudah ada

    dalam PLC.

    c) Down Load Program

    Merupakan perintah untuk mentransfer program yang telah

    dibuat ke dalam PLC.

    d) Mode

    Dalam perintah Mode ini terdapat 3 pilihan kerja bagi PLC

    yaitu:

    Monitor

    Perintah untuk melihat kondisi PLC pada saat bekerja.

    Run

    Perintah untuk menjalankan program yang telah ditransfer ke

    dalam PLC

    Stop

    Perintah untuk menghentikan program yang sedang dijalankan

    di PLC.

    4) Memasukkan Program ke dalam PLC

    Mengatur komunikasi serial dengan PLC melalui menu Projects Communications (lakukan seting seperti gambar berikut):

  • 30

    Gambar 18. Tampilan menghubungkan PLC dengan komputer

    Sumber : Software program Syswin 3.2

    Untuk melakukan koneksi dengan PLC gunakan Online Connect ! (tombol-tombol berikut hanya aktif jika sudah On-line)

    a) b) c) d)

    Gambar 19. Tampilan Menu Port Communication

    Sumber : Software program Syswin 3.2

    Keterangan:

    Communications Connect: untuk melakukan koneksi dengan

    PLC yang bersangkutan;

    PLC Mode: untuk memilih mode kerja dari PLC yang

    bersangkutan, jika diklik akan dimunculkan pilihan:

    Gambar 20. Tampilan menu monitoring program pada saat PLC ON

    Sumber : Software program Syswin 3.2

  • 31

    Monitoring: untuk melakukan monitoring kerja PLC melalui

    komputer, contoh tampilan:

    Gambar 21. Tampilan Menu monitoring Program Syswin 3.2

    Sumber : Software program Syswin 3.2

    Komponen Konveyor

    Gambar 22. mesin konveyor

  • 32

    1. Penggerak Konveyor

    Komponen dari konveyor yang dibuat adalah sebagai berikut :

    a. Motor Listrik AC 0,5 PK/HP

    Putaran motor listrik 1400 rpm. Putaran ini direduksi oleh reducer

    sehinga menjadi 116 rpm.

    b. Roll Konveyor

    c. Gear (Pulley)

    Ada 4 gear. 1 pada motor, 2 pada reducer, 1 pada roll utama konveyor.

    d. Belt Konveyor

    Lebar belt : 20 cm terbuat dari bandrefill.

    e. Belt Penghubung Motor dengan konveyor

    Ada 2 :

    1) Belt penghubung motor dengan reducer. Mempunyai ukuran 26

    2) Belt penghubung motor dengan reducer. Mempunyai ukuran 39

    f. Gear Reducer

    Perbandingannya 1:20 artinya 20 putaran motor sama dengan 1 putaran

    reducer

    g. Rangka Konveyor

    2. Pneumatik

    Istilah pneumatik berasal dari Yunani, yaitu Pneuma yang berarti

    napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik

    penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atm atau kurang dari

  • 33

    1 atm. Sehingga Pneumatik dapat diartikan sebagai teknik penggerak,

    pengaturan, penghubung, pengembalian dan perentang yang mengambil

    gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Udara mampat sendiri adalah

    atmosfer yang diisap oleh kompressor dan dimampatkan dari tekanan

    normal (0,98 bar) sampai tekanan yang lebih tinggi (antara 4 sampai

    dengan 10 bar).(Dasar-Dasar Kontrol Pneumatik, 1985:13).

    Pneumatik mengunakan kompresor sebagai penyuplai udara ke

    tabung pneumatik. Kompressor berfungsi untuk menghisap udara atmosfir

    kemudian dimampatkan ketabung penyimpan hingga tekanan tertentu.

    Sistem kontrol pneumatik beroperasi menggunakan media udara

    bertekanan dengan volume dan tekanan udara yang sesuai sistem tersebut.

    Dalam hal ini kompressor disebut juga sebagai pompa vakum.

    3. Komponen Pendukung

    a. Relay

    Relay adalah saklar yang bekerja atas dasar kemagnetan

    kumparan, pada umumnya relay bekerja dengan tegangan DC maupun

    relay yang bekerja pada tegangan AC. jadi saklar pada relay bekerja

    karena pengaruh sistem kemagnetan pada kumparan. Medan magnet

    pada kumparan akan menarik pelat besi yang ada diatas kumparan

    (jangkar). Karena jangkar tersebut terkait dengan pengungkit saklar,

    maka ketika saklar bekerja pengungkit jangkarpun ikut bekerja. Pada

    relay input setiap saklar akan mengeluarkan dua output yaitu output

  • 34

    kondisi NC dan kondisi NO. Dengan demikian pada saat relay tidak

    bekerja terminal output NC terhubung dengan terminal input dan

    terminal NO terbuka. Namun sebaliknya apabila relay bekerja maka

    kondisi tersebut diatas akan berbalik keadaannya.

    Relay yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan

    adalah relay yang berupa masukan dari output PLC yang berupa arus 24

    DC yang digunakan untuk menyambung arus 220 AC yang menuju ke

    motor AC.

    b. Tombol Tekan (Push Button)

    Kedudukan kontak-kontak tombol tekan dibagi menjadi menjadi

    2, yaitu:

    1) Tombol Tekan Normally Open (NO)

    Tombol tekan jenis ini adalah tombol tekan yang dalam

    keadaan normal kontaknya terbuka, bila ditekan maka akan

    menutup (dari NO menjadi NC) tetapi lidah kontak akan kembali

    keposisi semula (NO).

    2) Tombol Tekan Normally Close (NC)

    Cara kerja tombol ini kebalikan dari cara kerja tombol tekan

    NO yang telah dijelaskan.

    c. Sensor Cahaya

    Komponen utama dari rangkaian sensor cahaya ini adalah LDR

    (Light Dependent Resitor). LDR ini memiliki karakteristik bahwa bila

    ada cahaya yang jatuh padanya maka nilai tahanannya akan berkurang

  • 35

    dan akan naik tahanannya apabila intensitas cahanya berkurang. Prinsip

    kerja dari rangkaian LDR ini adalah LDR akan ditembak cahaya terus-

    menerus oleh cahaya, apabila ada benda yang memotong cahaya

    tersebut maka nilai tahanan LDR tersebut akan naik dan rangkaian

    bekerja untuk mengaktifkan relai dan memberi pulsa pada counter yang

    ada pada CPU PLC.

    Prinsip kerja rangkaian sensor cahaya, barang dipindahkan

    dengan menggunakan konveyor akan menyentuh cahaya yang

    ditembakkan secara terus-menerus pada LDR terhalang cahaya oleh

    barang tersebut maka sensor cahaya yang terhubung dengan PLC

    tersebut akan memberikan informasi untuk memberi perintah pada

    bagian lain sesuai dengan order kerja yang ada pada CPU PLC.

    Sensor cahaya ini nanti akan memiliki 3 jenis kerja yaitu:

    1) Memutus arus yang menuju motor AC sehingga motor menjadi

    berhenti.

    2) Mengalirkan arus menuju motor AC sehingga motor bekerja (motor

    hidup).

    3) Memberi masukan PLC untuk menggerakkan pneumatik maju dan

    mundur.

    Sensor ini diletakkan pada jalur yang dilewati barang hasil

    produksi yang dipindahkan melalui konveyor ini. Sensor yang

    dibutuhkan adalah 3 buah.

  • 36

    Gambar 24. Rangkaian Sensor Cahaya

    B. Alur Kerja Konveyor Berbasis PLC

    Masing-masing sistem akan dikendalikan oleh PLC OMRON CPM 1A.

    Hal ini dapat direalisasikan karena PLC ini memilki fasilitas hardware

    maupun software. Dengan fasilitas tersebut, PLC ini dapat menghasilkan

    keluaran arus sebesar 12 volt. Untuk dapat mengeluarkan sinyal tersebut

    diperlukan suatu program yang akan menjalankan jalannya sinyal keluaran

    sesuai yang diinginkan. Sebuah mesin konveyor dapat dijalankan secara

    otomatis dengan menggunakan PLC CPM 1 A sesuai variasi dengan

    mengubah arus yang terhubung pada masing-masing output. Kombinasi arus

    yang terhubung ke masing-masing komponen tersebut dapat dihasilkan oleh

    PLC dengan cara meberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu

  • 37

    yang diinginkan. Karena sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil unutk

    dapat menggerakkan konveyor secra keseluruhan, sehingga diperlukan suatu

    interface sebagai penambah tenaga keluaran PLC.

    Perencanaan pembuatan program untuk menggerakkan konveyor ini

    adalah kombinasi antara waktu untuk menggerakkan motor dan menghentikan

    motor serta variasi waktu untuk menggerakkan Cylinder Pneumatik untuk

    melakukan pemindahan barang didalam siklus kerja konveyor. Untuk

    kombinasi kerja antara pemberhentian motor, pergerakan motor dan juga

    penggerak Pneumatiknya diberikan penundaan waktu atau jeda sehingga

    barang yang digunakan sebagai objek dalam konveyor dalam keadaan diam

    dahulu sebelum dipindahkan.

    Diagram pengaturan konveyor ini dapat dilihat dari flowchart

    dibawah ini:

  • 38

    Gambar 25. Alur Masukan dan Keluaran Pengerjaan PLC

    Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)

    dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2

  • 39

    C. KERANGKA BERPIKIR

    Penelitian pada mesin konveyor ini akan dikendalikan oleh PLC OMRON

    CPM 1A. Hal ini dapat direalisasikan karena PLC ini memilki fasilitas

    hardware maupun software. Dengan fasilitas tersebut, PLC dapat

    menghasilkan keluaran arus sebesar 12 volt. Untuk dapat mengeluarkan sinyal

    tersebut diperlukan suatu program yang akan menjalankan sinyal keluaran

    yang diinginkan. Sebuah mesin konveyor dapat dijalankan secara otomatis

    dengan menggunakan PLC CPM 1 A sesuai variasi dengan mengubah arus

    yang terhubung pada masing-masing output. Kombinasi arus yang terhubung

    ke masing-masing komponen tersebut dapat dihasilkan oleh PLC dengan cara

    memberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu yang diinginkan.

    Sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil, untuk dapat menggerakkan

    konveyor secara keseluruhan maka diperlukan suatu interface sebagai

    penambah tenaga keluaran PLC.

    Perencanaan pembuatan program untuk menggerakkan konveyor ini

    adalah kombinasi antara waktu untuk menggerakkan motor dan menghentikan

    motor serta variasi waktu untuk menggerakkan silinder pneumatik untuk

    melakukan pemindahan barang didalam siklus kerja konveyor. Untuk

    kombinasi kerja antara pemberhentian motor, pergerakan motor dan juga

    penggerak pneumatiknya diberikan penundaan waktu atau jeda sehingga

    barang yang digunakan sebagai objek dalam konveyor dalam keadaan diam

    dahulu sebelum dipindahkan.

  • 40

    Penelitian ini menggunakan 3 variabel sebagai variabel penelitian yaitu uji

    ON, OFF dan Belok 900. Uji ON adalah pengujian tombol start dengan

    jalannya motor AC berjalan. Uji OFF adalah pengujian saat motor AC mati

    dengan pemrograman dari PLC. Sedangkan uji Belok 900 adalh pengujian saat

    berpindahnya barang dari konveyor satu ke konveyor selanjutnya.

  • 41

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif

    prosentase yaitu mengambarkan keadaan dengan memasukkan hasil penelitian

    dalam prosentase hasil interpretasi.

    B. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian yang digunakan ada 3 yaitu :

    1. On

    2. Off

    3. Belok 900

    4. Hubungan antara beban dengan laju

    C. Tahap Penelitian

    Penelitian dilakukan dalam 2 tahap :

    1. Tahap Pembuatan Alat

    Dilakukan pada Nopember 2005 s/d Pebruari 2006 di

    Laboratorium Pneumatik E9 Lt.2 Teknik Mesin Universitas Negeri

    Semarang.

  • 42

    2. Tahap Pengambilan Data

    Dijadwalkan pada hari Senin 20 Pebruari 2006 dan hari Selasa 7

    Maret 2006 di Laboratorium Pneumatik E9 Lt.2 Teknik Mesin Universitas

    Negeri Semarang.

    3. Tahap Analisis Data

    Dilakukan setelah selesai melakukan pengambilan data.

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan adalah PLC yang diterapkan pada

    mesin konveyor yang telah dibuat sesuai dengan yang diinginkan. Disamping

    itu juga stop watch untuk mendapatkan waktu tempuh yang digunakan untuk

    menghitung beban dengan laju.

    E. Alur Penelitian

    Alur penelitian bermula saat PLC pada posisi reset, ada 3 proses

    pengambilan data :

    1. Tombol start di tekan sampai PLC bisa mengerakkan keluaran yang

    berupa motor listrik AC. Jika motor berjalan dengan jeda antara tekan dan

    jalannya motor < 1 detik maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai

    2. Jika motor berjalan dengan jeda antara tekan dan jalannya motor 1

    detik maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai 1, sebaliknya jika

    motor mati maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0. Hal ini

    diulang sampai 10 kali.

  • 43

    2. Barang mengenai sensor 1 dalam jeda waktu 2 detik motor akan berhenti.

    PLC akan memberi keluaran untuk menghentikan motor listrik. Jika motor

    berhenti dengan jeda waktu antara 2,5 3,5 detik setelah barang mengenai

    sensor maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai 2. Jika motor

    berhenti dengan jeda waktu lebih dari 3,5 detik setelah barang mengenai

    sensor maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai1 , sebaliknya jika

    motor masih berjalan maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0.

    Hal ini diulang sampai 10 kali.

    3. Setelah posisi motor listrik berhenti barang akan berhenti di depan

    pneumatik 1. PLC akan memberi keluaran untuk mengerakkan pneumatik

    1 untuk mendorong barang sampai konveyor selanjutnya. Jika pneumatik 1

    bergerak dengan jeda waktu < 1 detik antara barang berhenti (OFF)

    dengan pneumatik 1 bergerak maju dan barang bisa bergerak 900 maka

    masukkan dalam kolom benar dengan nilai 2. Jika pneumatik 1 bergerak

    dengan jeda waktu 1 detik antara barang berhenti (OFF) dengan

    pneumatik 1 bergerak maju dan barang bisa bergerak 900 maka masukkan

    dalam kolom benar dengan nilai1 , sebaliknya jika pneumati 1 mati dan

    barang tidak bisa bergerak 900 maka masukkan dalam kolom salah dengan

    nilai 0. Penelitian ini juga dilakukan 10 kali.

    Mesin konveyor berbasis PLC ini juga bisa digunakan untuk

    menghitung apakah ada hubungan antara beban dengan laju pergerakan

    konveyornya. Alur pengukurannya adalah awal mula sistem pada

    konveyor dinyalakan lewat pemrograman PLC yang telah dibuat melalui

  • 44

    Diagram Ladder. Konveyor akan berkerja apabila tombol start yang

    dijadikan sebagai sensor mula bekerja. Sebelum tombol start dipencet,

    terlebih dahulu tombol reset dipencet agar program kembali semula dan

    tidak mengganggu kerusakan kerja program PLC..Tombol start tersebut

    akan mengaktifkan motor sehingga barang yang dijadikan beban akan

    bergerak.

    Pengukuran waktu dilakukan dari awal mula sensor menyentuh

    sensor pertama yang terletak sebelum pneumatik sampai motor berhenti.

    Pengukuran dilakukan dengan menggunakan stopwatch yang dijalankan

    berdasar tombol start dipencet sampai motor berhenti. Jarak pengukuran

    adalah 1,55 meter, beban yang digunakan adalah antara 1-7 kg.

    F. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode diskriptif

    eksperimen yang bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif. Data

    yang dikumpulkan sebagai bahan analisis adalah saat PLC pada posisi ON

    (Motor berjalan), OFF (Motor berhenti) dan barang membelok 900 dengan

    ketentuan nilai sebagai berikut :

    1. PLC pada posisi ON (Motor berjalan)

    Jeda Waktu Antara Tombol Start

    Ditekan dengan Motor Nyala

    Nilai

    < 1 Detik 1 (Benar)

    1 Detik 0 (Salah)

  • 45

    2. PLC pada posisi OFF (Motor berhenti)

    Jeda Waktu Antara Barang Mengenai

    Sensor dengan Motor Mati

    Nilai

    2,5 3,5 Detik 1 (Benar)

    3,5 Detik 0 (Salah)

    3. Barang membelok 900

    Jeda Waktu Antara Motor Mati dengan

    Pneumatik 1 Bergerak Maju

    Nilai

    < 1 Detik 1 (Benar)

    1 Detik 0 (Salah)

    Tabel 3. data uji ON, OFF, Belok 900

    ON (Motor Berjalan) OFF (Motor Berhenti) Belok 900

    Benar Salah Benar Salah Benar Salah Pengujian

    1 0 1 0 1 0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

  • 46

    Pada pengambilan data hubungan antara beban dengan laju pergerakan

    mesin konveyor, Data yang diambil adalah sebagai berikut:

    Beban

    (X)

    Jarak tempuh

    (Meter)

    Waktu

    tempuh

    Rata-rata

    waktu tempuh

    Laju

    (Y)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    1,55

    G. Analisis Data

    Penelitian mengenai Penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin

    konveyor adalah suatu penelitian yang membuktikan bisa atau tidaknya PLC

    diterapkan dalam suatu mesin yang didesain sesuai yang diinginkan. Analisis

    data yang digunakan adalah menggunakan penelitian diskriptif. Penelitian

    diskriptif bertujuan untuk memberi gambaran suatu objek penelitian.

    Penggunaan analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data

  • 47

    kuantitatif digunakan untuk menghitung jumlah centangan yang terdapat

    dalam kolom. Data kualitatif berupa keterangan atau alasan sesuatu itu bisa

    terjadi.

    Analisis data merupakan cara mengolah data untuk mengetahui hasil akhir

    penelitian. Penelitian ini mengunakan analisis deskriptif yaitu mengamati

    langsung hasil eksperimen kemudian menyimpulkan dan menentukan hasil

    penelitian.

    1. Teknik Penyajian Data

    Tujuan penelitian akan sesuai dengan yang diharapkan jika data yang

    telah terkumpul dianalisis sebagai berikut:

    a. Memeriksa dan meneliti data-data yang telah terkumpul.

    b. Mengkategorikan data-data yang sesuai dengan kriteria serta hal-hal

    yang diperlukan dalam suatu pendataan. Hasil penelitian ini

    dimasukkan dalam tabel yang telah disiapkan.

    2. Analisis Data

    Data yang diperoleh kemudian disajikan berdasarkan diskriptif

    prosentase kedalam nilai 1 (benar) dan 0 (salah). Secara umum analisis

    data yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu analisis yang tidak

    didasarkan pada perhitungan statistik, tetapi dalam bentuk pernyataan dan

    uraian yang selanjutnya akan disusun secara sistematis dalam bentuk

    skripsi. Data dalam penelitian ini juga dapat dibuat klasifikasi sendiri

    tentang tingkat keberhasilan penelitian.

  • 48

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Diskriptif Data

    Penelitian ini menghasilkan data-data yang berupa benar atau salah.

    Data yang dihasilkan adalah :

    Tabel 4. Hasil Penelitian

    Pengujian ON OFF Belok 90 0

    1 Benar Benar Salah

    2 Benar Benar Benar

    3 Benar Benar Benar

    4 Benar Benar Benar

    5 Benar Benar Benar

    6 Benar Benar Benar

    7 Benar Benar Benar

    8 Benar Benar Benar

    9 Benar Benar Benar

    10 Benar Benar Benar

    Untuk pengujian hubungan beban dengan laju pergerakan konveyor.

    Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

  • 49

    Beban (Kg)

    Laju (m/dt)

    (X)

    Jarak Tempuh

    (m)

    Waktu Tempuh

    (dt)

    Rata - Rata Waktu

    Tempuh (dt) (Y)

    XY X2 Y2

    11.86

    11.89 1

    11.87

    11.87 0.131 0.131 1 0.017

    11.64

    11.67 2

    11.69

    11.67 0.133 0.266 4 0.018

    11.85

    11.90 3

    11.87

    11.87 0.131 0.392 9 0.017

    11.92

    12.02 4

    11.94

    11.96 0.130 0.518 16 0.017

    12.21

    12.20 5

    12.21

    12.21 0.127 0.635 25 0.016

    12.37

    12.34 6

    12.33

    12.35 0.126 0.753 36 0.016

    12.43

    12.42 7

    1.55

    12.48

    12.44 0.125 0.872 49 0.016

    X t Y XY X2 Y2

    28 84.370 0.901 3.566 140 0.116

  • 50

    2. Analisis Data

    Dari data yang dihasilkan menunjukkan bahwa :

    a. Pengujian 1 atau ON, PLC menghasilkan data benar sebesar 100%.

    b. Pengujian 2 atau OFF, juga dihasilkan data yang sama yaitu 100%.

    c. Pada pengujian yang ke-3 menghasilkan data benar 90%.

    Dengan demikian maka PLC yang digunakan dapat diterapkan pada

    mesin konveyor yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan.

    100 100

    90

    84

    86

    88

    90

    92

    94

    96

    98

    100

    PRO

    SENT

    ASE

    (%)

    ON OFF BELOK 90

    VARIABEL

    Gambar 24. Grafik Pengujian ON, OFF, Belok 900

    Disamping itu juga mesin konveyor yang dibuat dapat digunakan

    untuk menghitung hubungan antara beban dengan laju karena dari data

    yang dihasilkan menunjukkan bahwa semakin besar beban maka semakin

    kecil laju yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan

    antara beban dengan laju pergerakan mesin konveyor.

  • 51

    0.131

    0.133

    0.1310.130

    0.1270.126

    0.125

    0.120

    0.122

    0.124

    0.126

    0.128

    0.130

    0.132

    0.134

    1 2 3 4 5 6 7

    Beban (Kg)

    Laju

    (M/D

    etik

    )

    Gambar 25. Grafik Hubungan Antara Beban dengan Laju

    B. Pembahasan Hasil Penelitian

    Hasil pengujian ON, OFF, Belok 900 menunjukkan bahwa :

    1. Pengujian pertama saat PLC memberi keluaran untuk pengujian On maka

    motor listrik berjalan. Hasil pengujian menunjukkan 100% pengujian On

    untuk PLC berhasil.

    2. Pengujian yang kedua pada saat motor listrik berhenti atau OFF juga

    sama. Pengujian ini menghasilkan data benar 10 kali (100%).

    3. Pengujian yang ketiga berupa belok 900 ada satu pengujian yang tidak

    berhasil (salah). Hal itu dikarenakan pada katup solenoid valve tidak

    menutup secara tepat sehingga terjadi kebocoran gas. Tapi perintah pada

    PLC menunjukkan keluaran yang benar. Pengujian selanjutnya benda

    behasil belok 900 karena katup pada solenoid valve sudah tepat menutup.

  • 52

    Tabel 5. Prosentase Penelitian

    Prosentase Interpretasi

    0 % - 25 %

    26 % - 50 %

    51 % - 75 %

    76 % - 100 %

    Sangat sulit diterapkan

    Sulit diterapkan

    Mudah diterapkan

    Sangat mudah diterapkan

    Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga pengujian

    diinterpretasikan dalam kategori Sangat mudah diterapkan sehingga PLC

    dapat diterapkan pada mesin konveyor yang dibuat sesuai dengan yang

    diinginkan.

    Hasil hubungan antara beban dengan waktu menunjukkan hasil yang

    sebanding yang artinya semakin berat beban yang digunakan maka akan

    semakin bertambah pula waktu yang ditempuh. Kecuali pada beban 1 Kg

    (pertama), dikarenakan pada beban 1 Kg ada faktor-faktor dari luar yang

    mempengaruhi penambahan waktu yang berakibat pada laju yang kecil. Pada

    beban kedua (2 Kg) sampai seterusnya waktu yang hasilkan konstan (tetap).

    Faktor yang mempengaruhi beban pertama adalah karena bebarapa hal

    antara lain :

    1. Kurangnya gesekan antara bandrefill dengan roll, dikarenakan beban 1 Kg

    merupakan kotak kosong..

    2. Pada beban 1 Kg hampir sama dengan konveyor yang berjalan tanpa beban

    atau tidak diberi beban sehingga tekanan pada bandrefill kurang.

  • 53

    3. Peletakan awal dari beban walaupun sudah ditandai.

    Korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi product

    momen yaitu korelasi untuk menentukan dua gejala yang timbul. Dalam

    penelitian ini dua gejala itu adalah Beban (X) dan Laju (Y).

    Rumus Koefisien Korelasi :

    rxy = { }{ }

    2222 )()(XN

    ))((

    YYNX

    YXXYN

    Hasil dari hasil penelitian dimasukkan dalam rumus diatas adalah :

    rxy = { }{ }

    2222 )()(XN

    ))((

    YYNX

    YXXYN

    rxy = { } { }22 )901,0()116,07()28()1407()901,028()566,37(

    xxx

    xx

    rxy = 275,0253,0

    rxy = - 0,92

    rxy2 = 0,85

    Dari hasil koefisien korelasi ditas menunjukkan bahwa hasilnya 0,92.

    Angka 0,92 artinya bahwa hubungan antara beban dengan laju menunjukkan

    angka 0,92, sedangkan minus ( - ) hanya menunjukkan tanda bahwa antara

    beban dengan laju berbanding terbalik. Semakin banyak beban atau bila beban

    ditambah maka akan semakin turun laju atau jika beban (X) naik maka laju

    (Y) turun.

    Angka rxy2 = 0,85 artinya bahwa 85% laju konveyor dipengaruhi oleh

    beban sedangkan 15% lainya dipengaruhi oleh faktor luar seperti faktor

  • 54

    gesekan antara roll dengan bandrefill dan tekanan antara beban dengan

    bandrefill itu sendiri. Disamping itu juga faktor peletakan pertama beban pada

    saat start.

    C. Keterbatasan Penelitian

    Penelitian tidak lepas dari keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini

    adalah :

    1. PLC yang tidak bisa dibongkar.

    2. Penentuan waktu tenggang (time delay) antara sensor dengan pneumatik

    sehingga harus dilakukan percobaan berulang-ulang.

  • 55

    BAB V

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dari pengujian dan evaluasi data serta

    pembahasan pada penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin

    konveyor maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

    1. PLC dapat diterapkan pada mesin konveyor yang telah dibuat sesuai yang

    diinginkan.

    2. Program pada PLC dapat diubah berdasarkan pada alat yang diinginkan.

    3. Penerapan PLC pada mesin konveyor dikategorikan ke sangat mudah,

    berdasarkan kriteria uji ON sebesar 100 % (sangat mudah), OFF sebesar

    100 % (sangat mudah) dan belok 900 sebesar 90% (sangat mudah).

    B. Saran

    Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian tentang

    penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor ini adalah :

    1. Pembuatan software harus dilakukan pengujian berulang-ulang agar hasil

    yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.

    2. Pada percobaan waktu tenggang (time delay) antara sensor dengan

    pneumatik perlu dilakukan percobaan berkali-kali agar didapatkan waktu

    tenggang yang pas.

  • 57

    DAFTAR PUSTAKA

    Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.

    Eko Putra, Agfianto. 2004. PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Gava

    Media : Yogyakarta.

    Factory Automatic Omron. 1997. CPM 1 Training manual. Omron : Jakarta.

    Factory Automatic Omron. 2000. Sysmac CPM 1A Programmable Controller-

    Operation Manual. Omron : Jakarta.

    Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic

    Controllers) dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2

    Sugihartono. 1985. Dasar-Dasar Kontrol Pneumatik. Tarsito : Bandung

    Suharsimi, Arikunto. 2000. Porsedur Penelitian. PT. Rineka Cipta : Yogyakarta.

    Software program Syswin 3.2.

  • 60

    Lampiran 2. Kode Mnemonic

    SYSTEM PENGENDALIAN CONVEYOR BERBASIS PLC OMRON

    TYPE CPM-1A DENGAN PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN

    PNEUMATIK

    Alamat Ladder Code Operand Value

    0000

    0001

    0002

    0003

    0004

    0005

    0006

    0007

    0008

    0009

    0010

    0011

    0012

    0013

    0014

    0015

    0016

    0017

    0018

    0019

    0020

    0021

    0022

    0023

    0024

    LD

    OR

    AND

    OUT

    LD

    TIM

    LD TIM

    AND NOT TIM

    OUT

    LD TIM

    TIM

    LD TIM

    AND NOT TIM

    OUT

    LD TIM

    TIM

    LD

    OR

    AND NOT TIM

    OUT

    LD

    OR

    AND

    OUT

    LD

    000.00

    015.08

    015.05

    010.00

    015.00

    000

    000

    001

    010.01

    010.01

    001

    001

    002

    010.02

    001

    002

    000.01

    015.00

    002

    015.00

    010.01

    015.10

    015.05

    010.03

    000.02

    0023

    0025

    0025

  • 61

    0025

    0026

    0027

    0028

    0029

    0030

    0031

    0032

    0033

    0034

    0035

    0036

    0037

    0038

    0039

    0040

    0041

    0042

    0043

    0044

    0045

    0046

    0047

    0048

    0049

    0050

    0051

    0052

    0053

    0054

    0055

    OR

    AND NOT TIM

    OUT

    LD

    TIM

    LD TIM

    AND NOT TIM

    OUT

    LD TIM

    TIM

    LD TIM

    AND NOT TIM

    OUT

    LD TIM

    TIM

    LD

    OR

    AND

    AND NOT

    OUT

    LD

    OR

    AND NOT

    OUT

    LD

    OR

    AND NOT TIM

    OUT

    LD

    OR

    AND NOT TIM

    015.01

    005

    015.01

    015.01

    003

    003

    004

    010.04

    003

    004

    004

    005

    010.05

    003

    005

    010.04

    015.11

    015.05

    000.03

    010.06

    000.04

    015.05

    000.05

    015.05

    010.00

    015.08

    000

    015.08

    010.03

    015.10

    003

    0023

    0023

    0030

  • 62

    0056

    0057

    0058

    0059

    0060

    0061

    OUT

    LD

    OR

    AND NOT

    OUT

    END (01)

    015.10

    010.06

    015.11

    000.03

    015.11

  • 63

    Lampiran 3. Gambar Rangkaian I/O PLC CPM 1A

    plc

    Adaptor

    24

    AC

    Motor 1

    Motor 2

    Motor 3

    S 1

    S 2

    S 3

    0

    12

    R 2

    R 1

    R 3

    SELEN

    OID

    P 1

    SELEN

    OID

    P 2

    MAJU

    MAJU

    MUNDUR

    MUNDUR

    Rangkaian I/O PLC CPM 1A

  • 64

    Lampiran 4. Gambar Rangkaian Kabel Motor AC

    PLC

    Adaptor

    24

    AC

    Motor 1

    Motor 2

    Motor 3

    0

    12

    R 2

    R 1

    R 3

    KabelCOOM PLC

    Output 07PLC

    Output 00PLC

    Output 03PLC

    SAKLAR OO PLC

    Rangkaian Kabel Motor AC

  • 65

    Lampiran 5. Gambar Rangkaian Kabel Alur Masukan PLC

    A D A P T O R

    12 V O LT

    TO MBO LSTAR T

    TO MBO LPAU SE

    P LC

    C ATU D AYA +

    C ATU D AYA -S A K LA R O N

    IN P U T 01

    IN P U T 02

    IN P U T 03

    ALUR MASUKAN SENSOR

  • 66

    Lampiran 6. Gambar Rangkaian Kabel Keluaran Pneumatik

    PLC

    SELEN

    OID

    P 1

    SELE

    NO

    IDP

    2

    GROUND

    PNEUMATIK1 MAJU

    PNEUMATIK 1MUNDUR

    PNEUMATIK 2MAJU

    PNEUMATIK 2MUNDUR

    OUTPUT 01

    OUTPUT 02

    OUTPUT 04

    OUTPUT 05

    RANGKAIAN PNEUMATIK

  • 67

    Lampiran 7. Gambar Rangkaian Kontruksi Konveyor

  • 68

    Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

    Konstruksi Sistem Konveyor Berbasis PLC

    Alat yang Digunakan Sebagai Objek Penelitian

  • 69

    Bagian Pengendali Konveyor Berbasis PLC

    Motor Penggerak dan Sensor Sebagai Masukan PLC

  • 70

    Pengukuran Waktu Pemindahan Barang

  • 71

    Lampiran 9. Hasil Penelitian

    ON (Motor

    Berjalan)

    OFF (Motor

    Berhenti) Belok 900

    Benar Salah Benar Salah Benar Salah Pengujian

    1 0 1 0 1 0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Awal Skripsi.pdfBAB I.pdfBAB II.pdfBAB III.pdfBAB IV.pdfBAB V.pdfDaftar Pustaka.pdfLampiran-Lampiran.pdf