PENERAPAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN …/Penerapan... · menghubungi bagian Layanan...
Transcript of PENERAPAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN …/Penerapan... · menghubungi bagian Layanan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TERHADAP
PROSEDUR PENGADAAN BARANG/ JASA DENGAN E-PROCUREMENT PADA
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Ahli Madya
Program Studi Diploma III Akuntansi
Disusun Oleh:
Yuniar Tyas Kusumaningrum
NIM F3309133
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TERHADAP PROSEDUR PENGADAAN BARANG/ JASA DENGAN E-PROCUREMENT PADA
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRAK
YUNIAR TYAS KUSUMANINGRUM
F3309133
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah untuk mengetahui prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement serta mengetahui kelebihan/ kelemahan dari prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement. Dengan penulisan Tugas Akhir ini, penulis dapat membandingkan antara pengadaan barang/ jasa dengan sistem manual dan e-procurement yang diterapkan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa prosedur pengadaan barang/ jasa yang dilakukan pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan penerapan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan dengan pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas serta meminimalkan/ mencegah terjadinya tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Tetapi dalam pelaksanaan e-procurement, penulis menemukan beberpa kelemahan di antaranya yaitu penyedia/ panitia pengadaan sebagian besar belum memahami pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dan mengalami kesulitan dalam memahami/ menggunakan aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Dari penemuan tersebut, penulis dapat memberikan saran yaitu sebaiknya penyedia/ panitia pengadaan menghubungi bagian Layanan Pdengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan pihak Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE) memberikan buku pedoman pengoperasian kepada penyedia/ panitia pengadaan barang/ jasa. Kata Kunci : Pengadaan elektronik (e-procurement)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
THE APPLICATION OF PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TO THE PRODUCT/ SERVICE PROCUREMENT PROCEDURE WITH E-PROCUREMENT IN
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRACT
YUNIAR TYAS KUSUMANINGRUM
NIM F3309133
The objectives of research conducted in Dinas Pendapatn Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar are to find out product/ service procurement procedure with e-procurement system and to find out the strength and weakness of product/ service procurement procedure with e-procurement system. In this final project writing, the writer could compare the product/ service procurement with manual system to that with e-procurement system applied in Dinas Pendapatn Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. The writer also found some strengths and weaknesses of the product/ service procurement procedure with e-procurement system. From the research the writer had conducted, the writer could concluded that the product/ service procurement procedure the DPPKAD of Kabupaten Karanganyar had applied had been consistent with the application of Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 and the application of product/ service procurement with e-procurement system could improve both time and cost efficiency and effectiveness and could minimize/ prevent the corruption, collusion and nepotism practices. But in e-procurement implementation, the writer also found such weaknesses as majority provider had not understand the implementation of product/ service procurement and found difficulty in understanding/ using application electronic procurement system. From this finding, the writer recommended the procurement provider to contact the Electronic Procurement Service Division and give the manual instruction to the procurement provider. Key Word : e-procurement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul “ PENERAPAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR
54 TAHUN 2010 TERHADAP PROSEDUR PENGADAAN BARANG/ JASA
DENGAN E-PROCUREMENT PADA DINAS PENDAPATAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KABUPATEN KARANGANYAR” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk
diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2012
Disetujui dan diterima oleh,
Pembimbing
M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak.
NIP. 198006042005011001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna
melengkapi tugas–tugas dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Akuntansi.
Nama : Yuniar Tyas Kusumaningrum
NIM : F3309133
Judul Tugas Akhir : Penerapan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Terhadap
Prosedur Pengadaan Barang/ Jasa dengan E-Procurement pada
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Kabupaten Karanganyar
Surakarta, 13 Juni 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak. ( )
Penguji
2. M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak. ( )
Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana
2. Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu
(Amsal 16 : 3)
3. Jangan pernah menghina karya orang lain, tapi hargailah karya orang lain seperti
kita menghargai karya kita sendiri
Tugas akhir ini penulis
persembahkan untuk :
1. My Lord, Tuhan Yesus
2. Ayah dan Bunda
3. Sahabat – sahabatku
4. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
yang berjudul “ PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010
TERHADAP PROSEDUR PENGADAAN BARANG/ JASA DENGAN E-
PROCUREMENT PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN
KARANGANYAR “.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melengkapi dan memenuhi
persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu demi terselesainya Tugas Akhir ini:
1. Tuhan Yesus, yang telah memberikan berkat dan kemudahan dalam penyusunan
Tugas Akhir ini.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku ketua Program Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4. Bapak M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak., selaku pembimbing Tugas Akhir
program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak maupun Ibu Dosen yang sudah memberikan ilmu praktik dan teori selama
proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan, bagian
kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum dan
perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
7. Bapak R. Mardhy Handoko, SH selaku Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian kerja di Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
8. Bapak Widodo Feriyanto, SE., Ak yang telah membantu penulis dalam
memperoleh informasi mengenai tema yang akan diambil dan yang telah
bersedia memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis.
9. Seluruh staf bagian Sekretariat Layanan Pengadaan Secara Langsung (LPSE)
Kabupaten Karanganyar yang telah membantu penulis dalam memperoleh
informasi serta memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis.
10. Seluruh Direksi, staf, serta karyawan di Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan karena adanya keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman
penulis yang masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat pembaca pada
umumnya yang berkepntingan dengan Tugas Akhir ini. Penulis mengucapkan terima
kasih seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini serta
mohon maaf apabila banyak ditemukan kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
Sekian dan Terima Kasih,
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTRA GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM INSTANSI ....................................... 1
1. Dasar Hukum ................................................................... 1
2. Fungsi dan Tugas Pokok .................................................. 3
3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ........................................ 6
4. Struktur Organisasi .......................................................... 10
5. Deskripsi Jabatan ............................................................... 11
6. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) ................ 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. LATAR BELAKANG MASALAH ...................................... 29
C. RUMUSAN MASALAH ....................................................... 32
D. TUJUAN PENELITIAN ........................................................ 32
E. MANFAAT PENELITIAN .................................................... 33
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Prosedur ........................................................... 34
2. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa ................................... 34
3. Pengertian e-procurement ................................................ 42
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Prosedur Pengadaan Barang/ Jasa dengan e-procurement 46
2. Evaluasi Prosedur Pengadaan Barang/ Jasa dengan e-
procurement ...................................................................... 71
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ......................................................................... 75
B. KELEMAHAN ...................................................................... 76
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN ........................................................................... 77
B. REKOMENDASI................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II. 1 Kelemahan dan Kelebihan Pengadaan Barang/ Jasa dengan Sistem
Manual dan e-procurement ............................................................................ 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
2.I Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar ................................. 10
2.2 Bagan Flowchart Pendaftaran Penyedia Barang/ Jasa ......................... 50
2.3 Bagan Flowchart Persiapan Pengadaan Barang/ Jasa ......................... 53
2.4 Bagan Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Pascakualifikasi .................. 56
2.5 Bagan Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Prakualifikasi ..................... 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir Keikutsertaan dalam Sistem E-Procurement Nasional
2. Surat Pernyataan Tugas Akhir
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang
4. Surat Penunjukan Admin
5. Tabel Pengadaan Barng/ Jasa DPPKAD Kabupaten Karanganyar
6. Perpres Nomor 54 tahun 2010
7. Perbup Nomor 57 tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENERAPAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TERHADAP PROSEDUR PENGADAAN BARANG/ JASA DENGAN E-PROCUREMENT PADA
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRAK
YUNIAR TYAS KUSUMANINGRUM
F3309133
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah untuk mengetahui prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement serta mengetahui kelebihan/ kelemahan dari prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement. Dengan penulisan Tugas Akhir ini, penulis dapat membandingkan antara pengadaan barang/ jasa dengan sistem manual dan e-procurement yang diterapkan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa prosedur pengadaan barang/ jasa yang dilakukan pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan penerapan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan dengan pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas serta meminimalkan/ mencegah terjadinya tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Tetapi dalam pelaksanaan e-procurement, penulis menemukan beberpa kelemahan di antaranya yaitu penyedia/ panitia pengadaan sebagian besar belum memahami pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dan mengalami kesulitan dalam memahami/ menggunakan aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Dari penemuan tersebut, penulis dapat memberikan saran yaitu sebaiknya penyedia/ panitia pengadaan menghubungi bagian Layanan Pdengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan pihak Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE) memberikan buku pedoman pengoperasian kepada penyedia/ panitia pengadaan barang/ jasa. Kata Kunci : Pengadaan elektronik (e-procurement)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
THE APPLICATION OF PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TO THE PRODUCT/ SERVICE PROCUREMENT PROCEDURE WITH E-
PROCUREMENT IN DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
ABSTRACT
YUNIAR TYAS KUSUMANINGRUM
NIM F3309133
The objectives of research conducted in Dinas Pendapatn Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar are to find out product/ service procurement procedure with e-procurement system and to find out the strength and weakness of product/ service procurement procedure with e-procurement system. In this final project writing, the writer could compare the product/ service procurement with manual system to that with e-procurement system applied in Dinas Pendapatn Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. The writer also found some strengths and weaknesses of the product/ service procurement procedure with e-procurement system. From the research the writer had conducted, the writer could concluded that the product/ service procurement procedure the DPPKAD of Kabupaten Karanganyar had applied had been consistent with the application of Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 and the application of product/ service procurement with e-procurement system could improve both time and cost efficiency and effectiveness and could minimize/ prevent the corruption, collusion and nepotism practices. But in e-procurement implementation, the writer also found such weaknesses as majority provider had not understand the implementation of product/ service procurement and found difficulty in understanding/ using application electronic procurement system. From this finding, the writer recommended the procurement provider to contact the Electronic Procurement Service Division and give the manual instruction to the procurement provider. Key Word : e-procurement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM INSTANSI
1. Dasar Hukum
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, bahwa
pemberian otonomi kepada daerah kabupaten dan kota didasarkan atas asas
desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.
Berdasarkan asas desentralisasi tersebut, sebagai pelaksana daerah otonom,
pemerintah Kabupaten Karanganyar berhak dan tentunya berwenang pula
dalam mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya guna menggali
potensi daerah serta meningkatkan sumber daya yang ada di wilayah
Kabupaten Karanganyar secara lebih maksimal lagi. Dan hal ini mengacu
pada sumber-sumber pendapatan daerah untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan
kepada masyarakat Kabupaten Karanganyar dan secara otomatis juga sebagai
upaya meningkatkan stabilitas politik dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Untuk melaksanakan pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah
sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka pemerintah daerah Kabupaten
Karanganyar membentuk Dinas Pendapatan Daerah yang sekarang berubah
menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD). Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar di bentuk untuk melaksanakan tugas di
bidang pengelolaan kekayaan daerah Kabupaten Karanganyar termasuk di
dalamnya mengelola sumber-sumber pendapatan yang ada di Kabupaten
Karanganyar.
Terbentuknya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) di Kabupaten Karanganyar ini merupakan wujud
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan propinsi Jawa Tengah. Sebelum
berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) tahun 1971 hanyalah merupakan bagian penghasilan di bawah
Administratur Keuangan Kabupaten Karanganyar kemudian atas dasar
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 tahun 1977 tentang pola
organisasi pemerintah daerah dan wilayah maka susunan bagian di bawah
Administratur Keuangan mengalami perubahan dan muncul Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977 tentang Pedoman
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di bawah
pimpinan Bupati yang menjadi dasar Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) yaitu Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor KPUD 7/12/41/101 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pendapatan Daerah Kabupaten/ Kota. Dengan adanya keputusan
tersebut, maka dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar
Nomor 7 tahun 1979 kemudian diperbarui dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar Nomor 2 tahun 1991 dan diperbarui kembali dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Peraturan Daerah Karanganyar Nomor 9 tahun 1991. Untuk maksud tersebut
perlu diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati Karanganyar Nomor
307 tahun 2001 tentang uraian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural pada
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar.
Susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar diatur dalam
Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 1989 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan daerah Tingkat II
sebagaiman telah diperbaharui dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Karanganyar Nomor 9 tahun 2001 dan terakhir diperbaharui dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar sehingga
berubah nama menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD).
2. Fungsi Dan Tugas Pokok
Sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 tahun
1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, peranan masyarakat atau publik di era reformasi dan otonomi daerah
dewasa ini menjadi semakin penting. Masyarakat bukan lagi sebagai obyek
pembangunan, tetapi juga subyek pembangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Otonomi daerah akan berdampak pada semakin besarnya wewenang
dan tanggung jawab yang diberikan kepada daerah dalam mengelola
pembangunan dan keuangan di daerahnya masing-masing. Disamping hal ini
akan berdampak pada sejumlah positif perlu diantisipasi kemungkinan
timbulnya dampak negatif. Salah satu dampak negatif desentralisasi dalam
pengelolaan pembangunan dan keuangan daerah adalah kemungkinan
bergesernya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dari pusat ke daerah.
Guna mengantisipasi hal ini dimensi partisipasi dan akuntabilitas publik
dalam pengelolaan pembangunan dan keuangan daerah menjadi penting.
Salah satu wujud akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan
pembangunan keuangan daerah adalah dengan diwajibkannya pimpinan unit
kerja di Pemerintah Daerah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
pembangunan dan pemerintahan di lingkungan kerja pada setiap akhir tahun
anggaran. Disamping itu, dalam pengelolaan anggaran daerah telah terjadi
perubahan pendekatan yang harus lebih menekankan pada pentingnya aspek
kinerja (performance). Dengan menerapkan anggaran kinerja (performance
budgeting), pihak eksekutif tidak hanya dituntut untuk
mempertanggungjawabkan beberapa dan kemana setiap sumber dana yang
dimiliki daerah teralokasi, tetapi juga harus melihat apakah dana teralokasi
tersebut sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang berkedudukan
sebagai dinas daerah.
Kedudukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah sebagai pengelola sumber
Pendapatan Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati Karanganyar.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Karanganyar Nomor 2 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah
Kabupaten Karanganyar.
Dalam menjalankan tugas pokok sebagaimana telah diatur dalam
peraturan Bupati Nomor 2 tahun 2009, Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar mempunyai
fungsi dan tugas pokok sebagai berikut:
1. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi
pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penagihan, anggaran,
perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan melaksanakan pelayanan di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah meliputi
pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penagihan, anggaran,
perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.
3. Membina dan melaksanakan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dan penagihan, anggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset
daerah serta kesekretariatan.
3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
a. Visi
Menjadi dinas yang profesional dan akuntabel di bidang pendapatan
pengelolaan keuangan dan aset daerah melalui program melalui program
intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka mendukung Kabupaten
Karanganyar menuju tingkat pendapatan terkemuka di Jawa Tengah.
b. Misi
1) Menjadikan aparatur yang profesional dalam pengelolaan pendapatan
dan belanja daerah
2) Mewujudkan pengelolaan pendapatan daerah yang transparan dan
tertib dalam rangka peningkatan pendapatan daerah
3) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam rangka pengelolaan
pendapatan, keuangan dan aset daerah
4) Mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan dan aset
daerah.
5) Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang
pendapatan administrasi keuangan dan aset daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Tujuan
1) Menjadikan perencanaan anggaran keuangan daerah merupakan
program daerah yang prospektif dan realistik untuk dilaksanakan.
2) Meningkatkan upaya perbaikan terhadap mutu pelayanan di bidang
keuangan daerah
3) Menjadikan mutu pertanggungjawaban anggaran daerah sebagai suatu
bentuk akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah yang transparan
4) Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) di
bidang keuangan.
d. Sasaran
1) Terbangun dan terpelihara sarana dan prasarana sumber-sumber
pendapatan daerah yang memadai.
2) Makin efektif dan efisien pengelolaan sumber-sumber pendapatan
daerah.
3) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun anggaran
4) Terjalin hubungan kerja sama yang harmonis dengan semua pihak
yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah.
5) Terselenggarannya koordinasi yang mantap antar unit kerja
pengelolaan pendapatan daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
4. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar yang berdasarkan pada
Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
pada kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut ini.
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Subbagian Perencanaan
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pendaftaran dan Pendataan
a. Seksi Pendaftaran
b. Seksi pendataan
4. Bidang Penetapan dan Penagihan
a. Seksi Penetapan
b. Seksi Penagihan
5. Bidang Anggaran
a. Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
b. Seksi Pengendalian Anggaran
6. Bidang Perbendaharaan dan Kas
a. Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
b. Seksi Pengeluaran dan Penerimaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
7. Bidang Akuntansi dan Aset
a. Seksi Akuntansi
b. Seksi Aset Daerah
8. Unit Pelaksana Teknis
9. Kelompok Jabatan Fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Keterangan : Penempatan Magang
KEPALA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG PENDAFTARAN
SEKSI PENDAFTARAN
SEKSI PENDATAAN
BIDANG PENETAPAN
SEKSI PENETAPAN
SEKSI PENAGIHAN
SEKRETARIS
SUBBAG PERENCANAAN SUBBAG KEUANGAN SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG ANGGARAN
BIDANG PERBENDAHARAN
BIDANG AKUNTANSI DAN ASET DAERAH
SEKSI PERENCANAAN DAN ANGGARAN
SEKSI PERBENDAHARAAN
DAN PENGENDALIAN KAS
SEKSI AKUNTANSI
SEKSI PENGENDALIAN ANGGARAN
SEKSI
SEKSI ASET DAERAH
U P T D
SEKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
5. Deskripsi Jabatan
a. Kepala Dinas
1) Tugas:
a) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk pengevaluasian permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
b) Perumusan kebijakan Bupati di bidang pendapatan dan
pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan wewenang
yang diberikan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai bahan operasional.
2) Fungsi:
a) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang meliputi bidang pendaftaran dan pendataan,
penetapan dan penagihan, anggaran, perbendaharaan dan kas,
akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.
b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan
pelayanan umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang meliputi pendaftaran dan pendataan,
penetapan dan penagihan, anggaran, perbendaharaan dan kas,
akuntansi dan aset daerah serta kesekretariatan.
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Sekretariat
1) Tugas:
a) Membantu Kepala Dinas dalam perumusan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina, pengendalian kegiatan di bidang
urusan perencanaan, monitoring, evaluasi, umum, kepegawaian
dan keuangan.
b) Merumuskan program kegiatan sekretariat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2) Fungsi:
a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan
dinas secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri atas 3 (tiga) Kepala Subbagian
1) Kepala Subbagian Perencanaan
a) Tugas:
(1) Membantu Sekretaris dalam pelaksanaan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian
dan pemberian bimbingan di bidang perencanaan program.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
(2) Menyusun program kegiatan Subbagian Perencanaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
b) Fungsi:
(1) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA),
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2) Kepala Subbagian Keuangan
a) Tugas:
(1) Menyusun program kegiatan Subbagian Perencanaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan administrasi, pengelolaan keuangan dan
pertanggungjawaban administrasi keuangan.
(2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun
tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b) Fungsi:
(1) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan
administrasi keuangan.
(2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran
dengan cara membandingkan laporan perkembangan realisasi
belanja dengan rencana pembiayaan yang telah disusun untuk
bahan laporan keuangan atasan.
3) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian
a) Tugas:
(1) Menyusun program kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
(2) Persiapan bahan dalam rangka pelayanan urusan administrasi
umum, organisasi dan tata laksana pengurusan rumah tangga,
perlengkapan/ perbekalan, dokumentasi perpustakaan dan
kearsipan serta pengelolaan administasi kepegawaian dinas.
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan
keuangan di lingkungan dinas.
(2) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan
1) Tugas:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
bidang pendaftaran dan pendataan.
b) Melaksanakan kegiatan pendaftaran, pendataan wajib pajak
daerah dan wajib retribusi daerah, menyusun target atau
menghitung realisasi, serta membantu melakukan pendataan
obyek dan subyek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
2) Fungsi:
a) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan bidang
pendaftaran dan pendataan obyek dan subyek pajak dan retribusi
daerah serta pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
b) Melaksanakan kegiatan pendaftaran, pendataan wajib pajak
daerah dan wajib retribusi daerah, menyusun target atau
menghitung realisasi
c) membantu melakukan pendataan obyek dan subyek Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Bidang pendaftaran dan pendataan terdiri atas 2 (dua) Kepala Seksi
1) Seksi Pendaftaran
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi dan pengendalian kegiatan seksi pendaftaran.
(2) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik
secara lisan maupun tertulis.
b) Fungsi:
(1) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pendaftaran wajib
pajak dan wajib retribusi kepada atasan.
(2) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan.
2) Seksi Pendataan
a) Tugas:
(1) Menyusun rencana kegiatan di bidang pendataan, mencatat
data obyek dan subyek.
(2) Menghimpun, mengelola, dan mencatat data obyek dan subyek
pajak dan retribusi daerah.
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan pendataan ijin bangunan dan ijin perumahan.
(2) Melaksanakan kegiatan pendataan notaris dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
d. Bidang Penetapan dan Penagihan
1) Tugas:
a) Menyusun program kegiatan Subbagian Perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Merekomendasikan surat perjanjian untuk pemberian saran teknis
pembayaran pajaknya.
2) Fungsi:
a) Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah yang telah
melebihi jatuh tempo sesuai peraturan yang berlaku agar
pembayaran pajak dan rertribusi daerah tertib dan lancar.
b) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
Bidang Penetapan dan Penagihan terdiri atas 2 (dua) Kepala Seksi
1) Seksi Penetapan
a) Tugas:
(1) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik
secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan
tugas.
(2) Menyiapkan blangko penerbitan surat ketetapan guna
mendapatkan penetapan pajak dan retribusi dari Seksi
Penetapan untuk diproses lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b) Fungsi:
(1) Menyerahkan surat ketetapan wajib pajak wajib retribusi untuk
membayar pajak dan retribusi kepada bendahara.
(2) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem
penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
2) Seksi Penagihan
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi
penagihan.
(2) Menyusun program kegiatan Seksi Penagihan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala
Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi
(2) Menyusun rencana kerja di bidang penagihan pelaksanaan
administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan
dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
e. Bidang Anggaran
1) Tugas:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
bidang anggaran.
b) Merumuskan program kegiatan Bidang Anggaran berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pelaksanaan kegiatan.
2) Fungsi:
a) Merencanakan dan menyusun rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan rancangan perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
b) Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
Bidang Anggaran terdiri atas 2 (dua) Kepala Seksi
1) Seksi Pengendalian Anggaran
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan, pedoman realisasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan petunjuk teknis
kegiatan Seksi Pengendalian Anggaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
(2) Menyusun program kegiatan Seksi Pengendalian Anggaran
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala
Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang
optimal.
(2) Menyelenggarakan pengendalian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan ukuran, kompleksitas
dan sifat dari tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
a) Tugas:
(1) Merencanakan dan menyiapkan bahan rancangan penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan
menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
(2) Menyusun program kegiatan Seksi Perencanaan dan
Penyusunan Anggaran berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala
Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung meupun
tidak langsung untuk mendapat masukan informasi
(2) Membuat Surat Edaran Bupati tentang petunjuk penyusunan
Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), penetapan maupun perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
f. Bidang Perbendaharaan dan Kas
1) Tugas:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
bidang perbendaharaan dan kas.
b) Merumuskan program kegiatan Bidang Perbendaharaan dan Kas
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pelaksanaan kegiatan.
2) Fungsi:
a) Melaksanakan fungsi sebagai Bendaharawan Umum Daerah
(BUD), menyiapkan anggaran kas, menerbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D), belanja langsung dan belanja tidak
langsung dan menyimpan seluruh bukti kekayaan daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b) Menyusun konsep peraturan, keputusan, edaran serta petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Bupati dalam rangka
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri atas 2 (dua) Kepala Seksi
1) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan kegiatan di Seksi Perbendaharaan dan
Pengendalian Kas.
(2) Menyusun program kegiatan Seksi Perbendaharaan dan
Pengendalian Kas berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Fungsi
(1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala
Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi serta
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang
optimal.
(2) Mengurus, mengajukan dan mencairkan dana-dana yang
berasal dari pusat, propinsi dan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2) Seksi Penerimaan dan Pengeluaran.
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan Seksi
Penerimaan dan Pengeluaran.
(2) Menyusun prosedur penerimaan dan pengeluaran kas daerah
serta melaksanakan pencatatan transaksi atau kejadian
keuangan yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran daerah.
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala
Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta
masukan untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh
kerja yang optimal.
(2) Mengumpulkan hasil analisis seksi anggaran belanja langsung,
belanja tidak langsung dan belanja modal untuk disajikan
sebagai bahan laporan dan evaluasi kepada atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
g. Bidang Akuntansi dan Aset
1) Tugas:
a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah.
b) Merumuskan program kegiatan Akuntansi dan Aset Daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2) Fungsi:
a) Merumuskan petunjuk teknis kegiatan di Bidang Akuntansi
b) Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan program
atau kegiatan di bidang pengelolaan kepemilikan kekayaan
daerah.
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri atas 2 (dua) Kepala Seksi
1) Seksi Akuntansi
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi dan pengendalian kegiatan Seksi Akuntansi.
(2) Menyusun program kegiatan Seksi Akuntansi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b) Fungsi:
(1) Lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang
optimal.
(2) Menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan pendapatan
dan belanja serta pembiayaan daerah berdasarkan catatan
akuntansi sebagai bahan penyajian data kepada atasan
maupun penyusunan laporan kinerja daerah.
2) Seksi Aset Daerah
a) Tugas:
(1) Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi aset
daerah.
(2) Menyusun program kegiatan Seksi Aset Daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data
yang tersedia sebagai pelaksanaan kegiatan.
b) Fungsi:
(1) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala
Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan masukan. Informasi serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang
optimal.
(2) Melaksanakan pengawasan pembukuan secara sistematis dan
kronologis mengenai aset.
h. Unit Pelaksana Teknis Daerah
Unit pelaksana teknis merupakan unsur pelaksana operasional
dinas daerah yang dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unit
pelaksana teknis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis
operasional dinas atau kegiatan teknis penunjang dinas yang mempunyai
wilayah kerja tertentu dalam satu atau beberapa kecamatan.
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas membantu
sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dalam
melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian dan keterampilan.
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai bidang keahliannya dan
setaip kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk
oleh pejabat berwenang diantara tenaga profesional yang ada dan
bertanggungjawab kepada kepala dinas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
6. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) adalah unit kerja yang
dibentuk di berbagai instansi dan pemerintah daerah untuk melayani unit
layanan pengadaan atau panitia pengadaan yang akan melaksanakan
pengadaan secara elektronik. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah
kerja layanan pengadaan secara elektronik yang bersangkutan. Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) berada di bawah pengawasan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) debuti monitoring,
evaluasi, dan pengembangan sistem informasi. Landasan hukum yang
mendasari lahirnya layanan ini adalah:
a. Keputusan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
b. Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2003 tentang Paket Kebijakan
Ekonomi Menjelang dan Sesudah Berakhirnya Program Kerjasama
dengan International Monetary Fund (IMF)
c. Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi
d. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas
Keputusan Presiden Nomor 8 tahun 2003 (tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Berdasarkan pengalaman sejak tahun 2004 dalam hal pemberlakuan
Perpres Nomor 80 tahun 2003, efisiensi akan akan tercapai apabila proses
pengadaan barang/ jasa berlangsung secara transparan dan diikuti oleh
sejumlah peserta pengadaan yang cukup banyak serta mengedepankan proses
persaingan yang sehat. Pengadaan barang/ jasa secara elektronik (e-
perocurement) akan meningkatkan transparansi, sehingga persaingan sehat
antar pelaku usaha dapat lebih cepat terdorong. Dengan demikian optimalisasi
dan efisiensi belanja negara segera dapat diwujudkan.
Pengadaan barang/ jasa secara elektronik (e-procurement) yang
diterapkan merupakan sistem pengadaan barang/ jasa yang proses
pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan fasilitas
teknologi komunikasi dan informasi, dan sistem aplikasi serta layanan
pengadaan elektronik yang disediakan oleh layanan pengadaan secara
elektronik nasional. Metode pemilihan penyedia barang/ jasa secara
elektronik yang sudah digunakan saat ini adalah e-lelang umum (e-regular
tendering). Metode pemilihan lainnya akan diterapkan secara bertahap sesuai
dengan pengembangan sistem dan aplikasi pengadaan elektronik serta
kerangka hukum yang menopangnya.
Untuk memperluas akses e-procurement ke seluruh instansi
pemerintah, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP)
memberi kesempatan kepada Departemen, Kementerian, Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) pemerintah provinsi, kabupaten, kota,
dan instansi pemerintah lainnya untuk mendirikan layanan pengadaan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
elektronik di instansi masing-masing. Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) adalah lembaga pemerintah satu-satunya
yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan
kebijakan pengadaan barang/ jasa Pemerintah dan bertanggung jawab kepada
Presiden dan dibentuk berdasarkan Perpres No 106 tahun 2007.
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyelenggarakan
layanan e-procurement menggunakan aplikasi sistem pengadaan secara
elektronik yang merupakan aplikasi e-procurement yang dikembangkan oleh
Direktorat e-procurement. Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
dikembangkan oleh Lembaga Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP)
bekerja sama dengan lembaga sandi negara untuk fungsi enkripsi dokumen
dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKB) untuk subsistem.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean
Goverment) adalah seluruh aspek yang terkait dengan kontrol dan pengawasan
terhadap kekuasaan yang dimiliki pemerintah dalam menjalankan fungsinya
melalui institusi formal dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good
Governance and Clean Goverment, maka pemerintah harus melaksanakan
prinsip-prinsip akuntanbilitas dan pengelolaan sumber daya secara efisien serta
mewujudkan dengan tindakan dan peraturan yang baik. Penggunaan anggaran
negara dalam pengelolaan barang milik daerah adalah hal yang perlu
diperhatikan oleh pemerintah. Sistem pengadaan barang/ jasa milik daerah pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
lembaga pemerintah mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
Dewasa ini semakin banyak instansi pemerintah maupun swasta di
berbagai negara yang melakukan pengadaan barang/ jasa melalui media
elektronik. Istilah ini dikenal dengan e-procurement. Namun, pelaksanaan e-
procurement masih dilakukan secara parsial, antara perusahaan peserta lelang
dan panitia lelang masih melakukan proses tatap muka secara langsung.
Kecenderungan untuk mengembangkan sistem e-procurement sebagai sarana
dalam proses pengadaan barang/ jasa semakin meningkat sejalan dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang
telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-procurement tidak lagi
hanya menjadi monopoli kota-kota besar. Tetapi, secara bertahap sudah dapat
dinikmati oleh masyarakat yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten.
Di samping peningkatan infrastruktur di bidang telekomunikasi, instansi
pemerintah maupun pelaku usaha konstruksi terus melengkapi dirinya dengan
berbagai fasilitas yang memungkinkan dirinya untuk bersentuhan dengan dunia
global melalui internet. Berbagai fasilitas yang dimaksud antara lain adalah
berupa pengadaan perangkat komputer (laboratorium komputer), koneksi ke
internet (internet connectivity), pengembangan website, pengembangan Local
Area Network (LAN), dan pengembangan intranet. Jika sebelumnya proses
pengajuan pengadaan barang/ jasa dilakukan secara manual, maka pada
kedepannya, diharapkan bisa dilakukan melalui media elektronik e-procurement
secara menyeluruh. Artinya, mulai tahapan mengajukan surat pengajuan sampai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dengan proses pengadaan dilakukan melalui portal e-procurement. Pada
pelaksanaannya, pengadaan barang/ jasa secara e-procurement telah mengcover
tahapan-tahapan sesuai aturan yang ada. Mulai pengumuman lelang, pemilihan
paket pekerjaan, pembukaan sampul penawaran sampai dengan penetapan
pemenang. Dengan keberadaan sistem ini diharapkan dapat membantu
mempercepat mengkoordinasi data dan informasi dalam proses pengadaan
barang/ jasa pemerintahan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis melakukan penelitian
mengenai kesesuaian mekanisme pelelangan dalam pelaksanaan pengadaan
barang/ jasa dengan e-procurement terhadap penerapan Perpres Nomor 54 tahun
2010 di dalam penelitian ini dengan judul “ PENERAPAN PERATURAN
PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TERHADAP PROSEDUR
PENGADAAN BARANG/ JASA DENGAN E-PROCUREMENT PADA
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
C. PERUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimanakah prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement yang
dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar?
2. Apakah pelaksanaan prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement
di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun 2010?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah yang telah
di uraikan mengenai pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement, maka
penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Untuk mengetahui prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar.
2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dengan e-
procurement pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun
2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
semua pihak antara lain sebagai berikut ini.
1. Bagi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi
dalam melakukan perbaikan dalam prosedur pengadaan barang/ jasa dengan
e-procurement pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
2. Bagi pembaca
Tugas Akhir ini diharapkan bisa menjadi tambahan informasi, wawasan dan
pengetahuan serta berguna untuk sarana pembelajaran untuk penelitian
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan/ pekerjaan yang klerikal,
biasanya melibatkan beberapa orang dalam 1 (satu) bagian/ lebih yang
disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang sering terjadi (Baridwan, 1990 : 3). Prosedur
adalah suatu urutan kegiatan/ pekerjaan yang klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001 : 5). Jadi dari beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal
yang melibatkan beberapa orang/ lebih terhadap transaksi-transaksi dalam
suatu perusahaan yang dilakukan secara berulang-ulang kali.
2. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa
Menurut Perpres Nomor 54 tahun 2010, bahwa pengertian barang
adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun
tidak bergerak yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh pengguna barang. Jasa adalah jasa yang membutuhkan
kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/ atau penyediaan
jasa selain jasa konsultansi.
Pengadaan barang/ jasa pemerintah yang selanjutnya disebut dengan
pengadaan barang/ jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/ jasa oleh
Pementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/ Institusi
lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/ jasa (Perpres
Nomor 54 tahun 2010).
Prinsip-prinsip dalam pengadaan barang/ jasa menurut Perpres Nomor
54 tahun 2010 adalah sebagai berikut ini.
a. Efisien
Pengadaan barang/ jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu
yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk
mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.
b. Efektif
Pengadaan barang/ jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang
telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
c. Transparan
Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/ jasa
bersifat jelas dan dapat diketahui oleh penyedia barang/ jasa dan
masyarakat pada umumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Terbuka
Pengadaan barang/ jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/ jasa
yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas.
e. Bersaing
Pengadaan barang/ jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat di
antara penyedia barang/ jasa yang setara dan memenuhi persyaratan
berdasarkan ketentuan yang jelas dan transparan.
f. Adil dan tidak diskriminatif
Memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/
jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu dengan cara apapun.
g. Akuntabel
Harus sesuai dengan sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah dan sesuai dengan aturan yang
terkait dengan pengadaan barang/ jasa.
Menurut Perpres Nomor 54 tahun 2010 dalam pengadaan barang/ jasa
ada beberapa metode pemilihan yang digunakan antara lain:
a. Pelelangan Umum
Metode pemilihan penyedia barang/ jasa yang dilakukan secara
terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman sehingga masyarakat luas dapat mengikutinya. Prosedur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
pemilihan penyedia barang/ jasa dengan metode pelelangan umum adalah
sebagai berikut ini.
1) Prakualifikasi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini.
a) Pengumuman perencanaan pengadaan barang/ jasa
b) Pengambilan dokumen prakualifikasi
c) Pemasukan dokumen prakualifikasi
d) Evaluasi dokumen prakualifikasi
e) Penetapan hasil prakualifikasi
f) Pengumuman hasil prakualifikasi
g) Masa sanggah prakualifikasi
h) Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi
i) Pengambilan dokumen lelang umum
j) Penjelasan
k) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang
l) Pemasukan penawaran
m) Pembukaan penawaran
n) Evaluasi penawaran
o) Penetapan pemenang
p) Pengumuman pemenang
q) Masa sanggah
r) Penunjukan pemenang
s) Penandatanganan kontrak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2) Pascakualifikasi, langkah-langkahnya sebagai berikut ini.
a) Pengumuman pelelangan umum
b) Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan
c) Pengambulan dokumen lelang umum
d) Penjelasan
e) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen
f) Pemasukan penawaran
g) Pembukaan penawaran
h) Evaluasi penawaran
i) Penetapan pemenang
j) Pengumuman pemenang
k) Masa sanggah
l) Penunjukan pemenang
m) Penandatangan kontrak
b. Pelelangan Terbatas
Metode pemilihan penyedia kontruksi untuk pekerjaan kontruksi
dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
dan untuk pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan yang kompleks adalah
pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi atau mempunyai resiko
tinggi atau yang menggunakan barang yang didesain khusus atau yang
bernilai di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Prosedur
pemilihan penyedia barang/ jasa dengan metode pelelangan terbatas
adalah sebagai berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1) Pemberitahuan dan konfirmasi kepada peserta yang terpilih
2) Pengumuman pelelangan terbatas
3) Pengambilan dokumen
4) Pemasukan dokumen
5) Evaluasi dokumen
6) Penetapan hasil
7) Pemberitahuan hasil
8) Masa sanggah
9) Undangan kepada peserta yang lulus
10) Penjelasan
11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang
12) Pemasukan penawaran
13) Pembukaan penawaran
14) Evaluasi penawaran
15) Penetapan pemenang
16) Pengumuman pemenang
17) Masa sanggah
18) Penunjukan pemenang
19) Penandatanganan Kontrak
c. Pelelangan Sederhana
Metode pemilihan penyedia barang/ jasa lainnya untuk
pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
d. Pemilihan Langsung
Metode pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk
pengadaan yang bernilai Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Prosedur
dengan metode ini adalah sebagi berikut.
1) Pengumuman pemilihan langsung
2) Pengambilan dokumen
3) Pemasukan dokumen
4) Evaluasi dokumen
5) Penetapan hasil
6) Pemberitahuan hasil
7) Pemberitahuan hasil
8) Masa sanggah
9) Undangan pengambilan dokumen
10) Penjelasan
11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen
12) Pemasukan penawaran
13) Pembukaan penawaran
14) Evaluasi penawaran
15) Penetapan pemenang
16) Pemberitahuan penetapan pemenang
17) Masa sanggah
18) Penunjukan pemenang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
19) Penandatangan kontrak
e. Penunjukan Langsung
Metode pemilihan penyedia barang/ jasa dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) penyedia barang/ jasa. Metode ini digunakan apabila
nilai pengadaannya di bawah Rp50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah).
Prosedur dalam penunjukan langsung adalah sebagai berikut.
1) Undangan kepada peserta yang terpilih
2) Pengambilan dokumen prakualifikasi
3) Pemasukan dokumen prakualifikasi
4) Penilaian kualifikasi
5) Penjelasan dan pembuatan berita acara
6) Pemasukan penawaran
7) Evaluasi penawaran
8) Negoisasi teknis dan biaya
9) Penetapan/ penunjukan penyedia barang/ jasa
10) Penandatangan kontrak
f. Seleksi Umum
Metode pemilihan penyedia jasa konsultansi untuk pekerjaan
yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa konsultansi yang memenuhi
syarat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
g. Seleksi Sederhana
Metode pemilihan penyedia jasa konsultansi untuk jasa
konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
h. Pengadaan Langsung
Pengadaan barang/ jasa langsung kepada penyedia barang/ jasa
tanpa melalui pelelangan/ seleksi/ penunjukan langsung/ penawaran
kepada pemasok.
3. Pengertian E-Procurement
Menurut Perpres Nomor 54 tahun 2010 pengertian e-procurement
atau pengadaan secara elektronik adalah pengadaan barang/ jasa yang
dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi
elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pengadaan barang/
jasa secara elektronik (e-procurement) yang diterapkan merupakan sistem
pengadaan barang/ jasa yang proses pelaksanaannya dilakukan secara
elektronik dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan
informasi, dan sistem aplikasi serta layanan pengadaan elektronik yang
disediakan oleh layanan pengadaan secara elektronik nasional dari lembaga
kebijakan pengadaan barang/ jasa pemerintah.
Tujuan dari pengadaan secara elektronik (http://www.e-procuremet.com)
a. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam
pengadaan barang dan jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b. Memudahkan sourching dalam memperoleh data dan informasi tentang
pengadaan barang dan jasa.
c. Mengurangi intensitas pertemuan langsung antara penyedia barang/ jasa
dengan panitia pengadaan dalam mendukung pemerintah yang bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
d. Proses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik juga
dapat menjamin tersedianya informasi, kesempatan usaha, serta
mendorong terjadinya persaingan yang sehat bagi pelaku yang bergerak
di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Manfaat dari diadakannya e-procurement (http//www.e-procurement.com)
a. Pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dapat berjalan secara transparan,
adil, dan persaingan sehat.
b. Masyarakat luas dapat berperan aktif dalam pelaksanaan pelelangan dan
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi.
c. Tidak terjadi pengadaan barang atau jasa yang bernuansa korupsi, kolusi
dan nepotisme karena semua peserta pengadaan barang atau jasa dapat
saling mengawasi.
d. Dapat mengurangi tatap muka yang berkepentingan dalam pengadaan
barang/ jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Macam-macam dalam pelaksanaan e-procurement (http//www.e-
procurement.com)
a. Semi e-procurement
adalah proses pemilihan penyedia barang/ jasa yang sebagian prosesnya
dilakukan melalui media elektronik (internet) secara interaktif dan
sebagian lagi dilakukan secara manual.
b. Full e-procurement
adalah proses pemilihan penyedia barang/ jasa yang dilakukan dengan cara
memasukan dokumen penawaran melalui sistem e-procurement,
sedangkan penjelasan dokumen seleksi/ lelang masih dilakukan secara
tatap muka antara pengguna jasa dengan penyedia jasa.
Menurut Perpres Nomor 54 tahun 2010 e-procurement dapat dilakukan
melalui 2 (dua) cara.
a. E-Purchasing yaitu tata cara pembelian barang/ jasa melalui sistem
katalog elektronik (sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis,
spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/
jasa pemerintah.
b. E-Tendering yaitu tata cara pemilihan penyedia barang/ jasa yang
dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barang/
jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara
menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang telah
ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Jenis-jenis layanan e-procurement pemerintah (Teguh Arifiyadi 2010: 68)
a. E-Lelang
Pelelangan umum dalam rangka mendapatkan barang/ jasa dengan
penawaran harga dilakukan 1 (satu) kali pada hari, tanggal, dan waktu
yang telah ditentukan dalam dokumen pengadaan untuk mencari harga
terendah tanpa mengabaikan kualitas dan sasaran yang telah ditetapkan. E-
Lelang digunakan untuk pengadaan barang/ jasa yang memerlukan
evaluasi teknis untuk mendapatkan kualitas terbaik dan evaluasi harga
untuk mendapatkan harga yang wajar, seperti pekerjaan kontruksi,
pengadaan barang dengan variasi kualitas yang beragam, dan jasa
pemborongan non kontruksi. Pengadaan secara e-lelang dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) metode yaitu:
1) Metode e-lelang umum pascakualifikasi dengan 1 (satu) file
2) Metode e-lelang umum pascakualifikasi dengan 2 (dua) file
3) Metode e-lelang umum prakualifikasi dengan 2 (dua) file
b. E-Seleksi
Pengadaan jasa konsultansi yang dilakukan secara elektronik
dengan metode seleksi secara umum dan terbuka. E-Seleksi bertujuan
mempermudah proses seleksi pemenang pekerjaan untuk pengadaan jasa
konsultansi. Tahapan dalam e-seleksi seperti halnya tahapan dalam e-
lelang sebagaimana dijelaskan sebelumnya tidak jauh berbeda dengan
proses seleksi umum secara manual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Prosedur Pengadaan Barang/ Jasa dengan e-procurement
a. Bagian-bagian yang terkait
1) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Nasional
Pusat layanan pengadaan barang/ jasa dalam pelaksanaan pengadaan
barang/ jasa secara elektronik milik Kementrian Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
2) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten
Karanganyar
Unsur pelaksana di pemerintah Kabupaten Karanganyar yang
melayani proses pengadaan barang/ jasa dalam pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa secara elektronik dengan menggunakan sistem
aplikasi layanan pengadaan secara elektronik nasional.
3) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pejabat yang diangkat oleh kuasa pengguna anggaran sebagai pemilik
pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan
barang/ jasa.
4) Panitia Pengadaan Barang/ Jasa
Panitia yang bertanggung jawab penuh atas seluruh proses pengadaan
barang/ jasa yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki
sertifikat keahlian pengadaan barang/ jasa yang diangkat oleh
pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran untuk melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
pemilihan penyedia barang/ jasa selama unit layanan pengadaan
belum dibentuk.
5) Penyedia barang/ Jasa
Badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan barang/ jasa.
b. Dokumen yang digunakan
1) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) diperlukan dalam melakukan
prosedur pengadaan barang/ jasa untuk penyusunan perencanaan dan
menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan dalam data
penunjukan langsung yang memuat ketentuan dan informasi yang
spesifik sesuai dengan jenis pekerjaannya.
2) Pakta Integritas (PI)
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pejabat pembuat
komitmen/ panitia pengadaan/ pejabat pengadaan/ unit layanan
pengadaan/ penyedia barang untuk mencegah dan tidak melakukan
kolusi, korupsi dan nepotisme.
3) SIUP, TDP, AKTA, dan NPWP
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat ijin yang
dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang digunakan sebagai
persyaratan calon penyedia barang atau peserta lelang. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) adalah surat yang digunakan penyedia barang pada
waktu mendaftar sebagai peserta lelang. AKTA berisi riwayat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
berdirinya suatu perusahaan sedangkan NPWP adalah nomor pokok
wajib pajak yang digunakan perusahaan/ instansi untuk membayar
pajak.
4) Berita Acara Penjelasan (BAP)
Dokumen yang dibuat oleh panitia pengadaan sebagai penjelasan
(aanwijzing) kepada para penyedia barang yang terdaftar dalam daftar
peserta.
5) Surat Perjanjian Kerja (SPK)
Dalam melaksanakan pekerjaan pengadaan, pejabat pembuat
komitmen mengeluarkan surat perjanjian kerja sebagai dasar
perjanjian kerja dengan penyedia barang/ jasa.
6) Dokumen Penawaran
Dokumen yang diajukan peserta lelang kepada panitia pengadaan
dengan menggunakan sistem 1 (satu) file. Kelengkapan dokumen
penawaran terdiri atas surat penawaran beserta masa berlaku
penawaran, surat jaminan penawaran asli dan harga penawaran yang
diajukan.
7) Surat Penetapan Pemenang (SPP)
Surat yang dibuat oleh panitia pengadaan sebagai pernyataan
penetapan pemenang yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana
yang tercantum dalam dokumen pascakualifikasi/ prakualifikasi dan
rencana kerja dan syarat-syarat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
8) Surat Penunjukan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ)
Surat yang dikeluarkan oleh pejabat pembuat komitmen sebagai
pelaksana pekerjaan yang dilelangkan setelah terpilihnya satu
penyedia barang/ jasa yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat dan yang
mengajukan penawaran terendah.
9) Dokumen Pascakualifikasi/ Prakualifikasi
Dokumen yang dibuat oleh panitia pengadaan yang digunakan untuk
kualifikasi bagi penyedia barang atau peserta lelang dan penyampaian
dokumen ini bersamaan dengan dokumen penawaran.
c. Jaringan Prosedur Pengadaan Secara Elektronik (e-procurement)
1) Pendaftaran Penyedia Barang/ Jasa
Untuk dapat mengikuti proses pengadaan barang/ jasa secara
elektronik, penyedia barang/ jasa mendaftar secara online pada
website layanan pengadaan secara elektronik. Alur proses pendaftaran
penyedia barang/ jasa dapat dilihat pada gambar 2.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Penyedia Barang/ Jasa LPSE (Verifikator)
tidak
ya
Gambar 2.2 Flowchart Pendaftaran Penyedia Barang/ Jasa dengan e-procurement
Menyerahkan formulir Pendaftaran dan dan menunjukan berkas
pendukung
Mulai
Mendaftar pada Web LPSE
Mengisi Data Identitas Dan Data Instansi/ Perusahaan
Download Formulir Pendaftran
Mengisi dan Mencetak
Formulir pendaftaran
Verifikasi formulir pendaftaran dengan berkas pendukung
Verifikasi data identitas dan data pendukung dengan berkas pendukung
Mengirim password via email
Data sesuai?
selesai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Prosedur Pendaftaran Penyedia Barang/ Jasa dengan sistem e-
procurement adalah sebagai berikut ini.
a) Penyedia barang/ jasa mendaftar melalui website secara online,
serta mengisi data identitas instansi maupun perusahaan untuk
mengikuti pelelangan.
b) Mendownload formulir pendaftaran yang telah disediakan dan
mengisi serta mencetak formulir pendaftaran sebagai bukti telah
mendaftar sebagai penyedia barang/ jasa
c) Calon penyedia melakukan proses pendaftaran secara offline
dengan datang ke layanan pegadaan secara langsung setempat.
Mencetak formulir keikutsertaan kemudian menyerahkan formulir
pendaftaran dan menunjukan berkas pendukung berupa fotocopy
Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), akta pendirian
perusahaan dan akta perubahan terakhir, formulir keikutsertaan
serta lampiran surat penunjukan admin, surat kuasa, formulir
pendaftaran yang telah diisi lengkap yang disertai dengan
dokumen penunjang kepada layanan pengadaan secara elektronik.
Berkas-berkas tersebut dimasukan ke dalam amplop dan
diserahkan dengan melampirkan berkas asli pada amplop yang
berbeda.
d) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) memverifikasi
formulir pendaftaran dengan berkas pendukung yang diterima dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
penyedia barang/ jasa melakukan verifikasi data identitas dan data
pendukung dengan berkas pendukung ke dalam sistem elektronik,
apabila data tersebut sesuai, maka layanan pengadaan secara
elekronik langsung mengirimkan password via e-mail kepada
penyedia barang/ jasa untuk mengikuti lelang selanjutnya.
Penyedia barang/ jasa dapat melakukan registrasi sebagai
pengguna sistem pengadaan secara elektronik paling lambat 2
(dua) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran suatu
paket pekerjaan yang akan diikuti.
2) Persiapan Pengadaan Barang/ Jasa
Untuk membuat paket pekerjaan pada layanan pengadaan
secara elektronik, pejabat pembuat komitmen/ panitia pengadaan
terlebih dahulu meminta pengelola layanan pengadaan secara
elektronik untuk membentuk kepanitiaan paket pekerjaan pada
layanan pengadaan secara elektronik dan user ID dan password bagi
pejabat pembuat komitmen/ panitia pengadaan paket pekerjaan
tersebut. Alur proses persiapan pengadaan barang/ jasa dapat dilihat
pada gambar 2.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
LPSE ( AGENCY) PPK PANITIA/ ULP
Ya
ya
Gambar 2.3 Flowchart Persiapan Pengadaan Barang/ Jasa dengan E-Procurement
Selesai
Login
Menentukan paket pekerjaan pengadaan
Mulai
Surat penunjukan
Login
Membuat user ID dan passwor untuk panitia/ULP
Mendaftarkan panitia/ ULP
Menentukan sistem pengadaan dokumen lelang serta HPS
Minta persetujuan dari PPK
Pengumuman Lelang
Persetujuan PPK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Prosedur persiapan pengadaan dengan e-procurement adalah
sebagai berikut ini.
a) Panitia mendapatkan user ID dan password dari admin agency
dengan menunjukan surat penunjukan sebagai panitia pengadaan.
b) Panitia mendapatkan user ID dan password dari layanan
pengadaan secara elektronik/ admin agency serta pejabat pembuat
komitmen menetapkan paket pekerjaan dalam sistem pengadaan
secara elektronik dengan memasukan nama paket, lokasi, kode
anggaran, nilai pagu, target pelaksanaan, kepanitiaan, metode
evaluasi pemilihan penyedia barang/ jasa, harga perkiraan sendiri,
persyaratan kualifikasi, jenis kontrak, jadwal pelaksanaan lelang,
dan dokumen pemilihan.
c) Setelah mendapatkan penetapan pejabat pembuat komitmen,
paket pekerjaan yang bersangkutan akan tercantum dalam website
layanan pengadaan secara elektronik dan panitia/ pokja unit
layanan pengadaan mengadaan pengumumkan paket lelang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Masyarakat umum dapat melihat
pengumuman pengadaan di website layanan pengadaan secara
elektronik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
3) Pelaksanaan Pengadaan
Pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement
dilakukan dengan metode sebagai berikut ini.
a) E-lelang umum pascakualifikasi dengan 1 (satu) file
b) E-lelang umum pascakualifikasi dengan 2 (dua) file
c) E-lelang umum prakualifikasi dengan 2 (dua) file
Pada proses pelelangan melibatkan penyedia barang/ jasa,
panitia pengadaan/ unit layanan pengadaan dan pejabat pembuat
komitmen. Alur pelaksanaan pelelangan barang/ jasa dengan
pascakualifikasi melalui e-procurement dapat dilihat pada gambar 2.4
dan pengadaan dengan prakualifikasi dapat dilihat pada gambar 2.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
PPK Panitia / UPL Penyedia Barang / Jasa Keterangan
Ya
ya ya
ya tidak
1. Penyedia diberi kesempatan untuk menarik/ mengubah penawaran tanpa memasukkan kembali penawaran tersebut sepanjang batas akhir tahap tersebut belum terlampaui
2. Dalam pembuatan penawaran, harus memenuhi minimal 3 (tiga) peserta
Gambar 2.4 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Pascakualifikasi dengan E-procurement
Pengumuman
Pendaftaran dan Pengambilan Dok. Pemilihan
Peninjuan Lokasi
Penjelasan
Pengubahan Dok. Pemilihan
Penutupan Pemasukan Penawaran
Rapat Pembukaan Penawaran
Jumlah Penawaran ³
3
Membuka Dok. Penawaran
Berita Acara Pembukaan Penawaran
Ada pertanyaan
Perlu peninjauan
lokasi?
Penyampaian Penawaran
Penarikan/ pengubahan penawaran
Berita acara penjelasan (BAP)
A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
PPK Panitia / ULP Penyedia Barang / Jasa Keterangan
tidak tidak
tidak
Tidak
Gambar 2.4 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Pascakualifikasi dengan E-Procurement (Lanjutan)
Semua dibawah pagu?
A
A
Evaluasi Administrasi
Memenuhi syarat
Lulus
Memenuhi syarat teknis?
Koreksi Aritmatik
Evaluasi Harga Penawaran Evaluasi harga satuan timpang
Evaluasi komponen harga
Preferensi harga
Memenuhi syarat harga
Lulus
Daftar penawaran terendah
Gugur
Gugur
Lelang gagal
Gugur
Evaluasi teknis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Gambar 2.4 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Pascakualifikasi dengan E-procurement (Lanjutan)
PPK Panitia / ULP Penyedia Barang/Jasa Keterangan
Ya Tidak
Tidak
3 (tiga) Penawaran terendah yang
responsif
1. Calon Pemenang
2. Pemenang
Data & pernyataan sesuai
Penetapan Pemenang
Pengumuman Pemenang
Menjawab Sanggahan
Sanggahan diterima?
Surat Penunjukan Penyedia
Barang/jasa
Ada keberatan?
Mengajukan sanggahan tingkat
1/banding
A
Mempertimbangkan evaluasi ulang/ pelelangan ulang/
pengenaan samksi dan daftar hitam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Prosedur pelelangan barang/ jasa pascakualifikasi dengan e-
procurement adalah sebagai berikut ini.
a) Panitia pengadaan mengumumkan secara luas tentang adanya
pelelangan umum dengan pascakualifikasi dalam rangka
pelelangan barang/ jasa melalui surat kabar atau media internet.
b) Unit Layanan Pengadaan (ULP)/ panitia membuat paket dalam
aplikasi sistem pengadaan secara elektronik lengkap dengan
informasi paket spesifikasi teknis, harga perkiraan sendiri, dan
rancangan umum kontrak. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
memasukan nomor surat dan file yang diterbitkan oleh pejabat
pembuat komitmen yang menjadi dasar untuk pembuatan paket
serta membuat jadwal pelaksanaan pemilihan pengadaan,
pengambilan dokumen lelang, dan pemasukan dokumen
penawaran dan file dokumen pengadaan di upload dalam sistem
pengadaan secara elektronik.
c) Proses penjelasan (aanwijzing) dilakukan secara online tanpa
tatap muka melalui sistem pengadaan secara elektronik. Unit
Layanan Pengadaan (ULP) menjawab setiap pertanyaan yang
masuk dan hanya boleh menambah waktu penjelasan untuk
menjawab pertanyaan yang terakhir. Jika dianggap perlu dan tidak
dimungkinkan memberikan informasi lapangan ke dalam
dokumen pemilihan. Unit Layanan Pengadaan (ULP) dapat
melakukan proses penjelasan lanjutan (dilakukan selain ULP)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
dengan peninjauan lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan
penjelasan, unit layanan pengadaan tidak wajib membuat Berita
Acara Penjelasan (BAP).
d) Pada tahap penyampaian penawaran, penyedia barang/ jasa
mengirimkan file penawarannya dengan terlebih dahulu
melakukan enkripsi/ penyandian dengan menggunakan aplikasi
pengaman dokumen yang dikembangkan oleh lembaga sandi
negara dan apabila dalam penyampaian diperlukan pengubahan
dokumen maka penyedia diberi kesempatan untuk menarik dan
mengubah penawaran tanpa sanksi dengan memasukan kembali
penawaran tersebut sepanjang batas akhir tahap tersebut belum
terlampaui.
e) Pada tahap pembukaan penawaran, unit layanan pengadaan
mengunduh (download) dan melakukan deskripsi file tersebut
dengan menggunakan lembaga sandi negara dan dalam
pembuatan penawaran harus memenuhi minimal 3 (tiga) peserta.
f) Unit Layanan Pengadaan (ULP) mengevaluasi administrasi
(offline) berupa surat penawaran, jaminan penawaran serta daftar
kuantitas dan harga yang ditandatangani oleh pimpinan/ penerima
kuasa yang ditujukan kepada pejabat pembuat komitmen. Apabila
ada syarat administrasi dan teknis yang tidak dapat terpenuhi
maka dapat dinyatakan gugur dan apabila semua syarat tersebut
terpenuhi, maka dapat dilanjutkan ke dalam evaluasi teknis dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
koreksi aritmetik tetapi jika data evaluasi administrasi dan teknis
sudah disimpan, namun terjadi kesalahan dalam melakukan
evaluasi maka data tersebut masih dapat diubah selama tahap
evaluasi administrasi dan teknis belum selesai.
g) Koreksi aritmetik yaitu evaluasi terhadap harga barang, dengan
ketentuan yaitu:
(1) Total penawaran dibandingkan dengan pagu anggaran
(2) Memperhitungkan referensi harga yang memproduksi dalam
dan luar negeri.
(3) Menghitung harga satuan timpang yaitu 110% HPS untuk
diklarifikasi
(4) Jika harga terkoreksi > pagu, maka dapat dinyatakan gugur
h) Evaluasi harga penawaran yang tidak memenuhi syarat maka
dapat dinyatakan gugur dan apabila memenuhi syarat maka
dinyatakan lulus dan panitia mencatat pada dokumen penawaran
dan terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang responsif maka
diusulkan menjadi 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) pemenang
cadangan.
i) Panitia menetapkan pemenang dalam arti penawaran administrasi
dan perhitungan harga dapat dipertanggungjawabkan dan
diupayakan menggunakan produksi dalam negeri dan harga
terendah (nilai tertinggi) yang memenuhi syarat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
j) Pada tahap pengumuman pemenang panitia mengirimkan
undangan kepada peserta melalui e-mail. Pengumuman pemenang
selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterima keputusan
penetapan dari pejabat pembuat komitmen tetapi apabila ada
proses lelang terdapat masalah yang mengakibatkan lelang harus
diubah jadwalnya, maka panitia mengadakan perubahan jadwal
selama tahapan yang akan diubah belum terlewati jadwalnya.
k) Apabila pada tahap penetapan pemenang terdapat masalah, maka
dapat mengajukan sanggahan tertulis selambat-lambatnya 5 (lima)
hari kerja setelah pengumuman yang ditujukan kepada pejabat
yang menetapkan pemenang dan jawaban sanggahan paling
lambat 5 (lima) hari kerja. Tetapi, apabila tidak ada sanggahan
dalam penetapan pemenang, maka pejabat pembuat komitmen
membuat surat penunjukan penyedia barang/ jasa dengan
menggunakan fasilitas dan format penulisan dalam aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik. Sanggahan yang diterima dapat
mempertimbangkan evaluasi ulang/ pelelangan ulang/ pengenaan
sanksi dan daftar hitam.
l) Pemenang lelang melakukan penandatanganan kontrak dengan
pejabat pembuat komitmen yang dilakukan di luar sistem
pengadaan secara elektronik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
PPK Panitia/ ULP Penyedia Barang/ Jasa Ket
tidak
tidak
ya
Gambar 2.5 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Prakualifikasi Dengan E-Procurement
Pengumuman prakualifikasi
Pendaftaran dan pengambilan dok. prakualifikasi
Penyampaian formulir kualifikasi
Penilaian kualifikasi klarifikasi
Memenuhi syarat kualifikasi ? gugur
lulus
Penetapan hasil prakualifikasi
Peserta prakualifikasi >3
Ada keberatan
Pengumuman hasil sanggahan
Menjawab sanggahan
Sanggahan
diterima?
Penilaian kuaifikasi ulang, pengenaan sanksi dan daftat hitam
Undangan kepada peserta yang lulus
A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
PPK Panitia/ ULP Penyedia Barang/ Jasa Ket
ya ya tidak
Gambar 2.5 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Prakualifikasi dengan E-Procurement (Lanjutan)
Penarikan pengubahan peanawaran
A
Undangan pemasukan penawaran
Pengambilan dok.pemilihan
penjelasan
Peninjauan lokasi
Ada pertanyaan
Perlu peninjauan
lokasi Pengubahan
dok.pemilihan
Berita acara penjelasan
Pemasukan penawaran
Penutupan pemasukan penawaran
Rapat pembukaan
Membuka dok. penawaran
Berita acara pembukaan penawaran
A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
PPK Panitia/ULP Penyedia Barang/ Jasa Ket
tidak ya tidak ya
ya tidak
ya
Evaluasi Penawaran
Koreksi nilai Satuan barang
evaluasi Komponen harga
Preferensi harga
Gambar 2.5 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Prakualifikasi dengan E-Procurement (Lanjutan)
B
Evaluasi Administrasi
Memenuhi Syarat
Lulus
Evaluasi Teknis
Memenuhi Syarat Gugur
LuluS
Koreksi Aritmatik
Semua dibawah pagu
Gugur
Lelang gagal
Memenuhi Syarat
lulus
Daftrar Penawaran Terendah
C
Gugur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Gambar 2.5 Flowchart Pengadaan Barang/ Jasa Prakualifikasi dengan E-Procurement (Lanjutan)
PPK Panitia Penyedia Barang Jasa Ket
ya
tidak
C
3 penawaran terendah
Penilaian pembuktian kualifikasi
1 pemenang, 2 pemenang cadangan
Dana & pernyataan seesuai
Usulan penetapan calom pemenang
Surat penetapan pemenang
Usulan penetapan calon pemenang
Ada keberatan
Menjawab sanggahan
Mengajukan sanggahan tingkat banding
Sanggahan diterima
Memberi evaluasi ulang pelelangan ulang,pengenaan sanksi dan daftar hitam
Surat penunjukan penyedai B/J
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Prosedur pelelangan barang/ jasa prakualifikasi dengan e-
procurement adalah sebagai berikut ini.
a) Panitia pengadaan mengumumkan secara luas tentang adanya
pelelangan umum dengan prakualifikasi dalam rangka pelelangan
barang/ jasa melalui surat kabar atau media internet.
b) Penyedia barang/ jasa membuka pendaftaran dan pengambilan
dokumen prakualifikasi serta menyampaikan formulir kualifikasi.
Jika diperlukan dapat dilakukan kualifikasi yang waktunya
bersamaan dengan proses penilaian kualifikasi.
c) Apabila dari penilaian kualifikasi memenuhi syarat kualifikasi,
maka dapat dinyatakan lulus dan panitia pengadaan menetapkan
hasil prakualifikasi dengan jumlah peserta lebih dari 3 (tiga)
peserta dan apabila tidak memenihi syarat, maka dapat dinyatakan
gugur.
d) Dari hasil Pengumuman prakualifikasi terhadap peserta yang lulus
apabila mengajukan sanggahan selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja sesudah pengumuman hasil prakualifikasi. PPK/ pejabat
yang berwenang memberikan jawaban tingkat pertama selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah sanggahan diterima dan
sanggahan tingkat 1 (satu) ditujukan kepada PPK/ pejabat yang
berwenang. Peserta prakualifikasi yang telah lulus tidak perlu
diprakualifikasi ulang karena prakualifikasi ulang hanya ditujukan
terhadap peserta prakualifikasi baru yang mendaftar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
e) Proses penjelasan (aanwijzing) dilakukan secara online tanpa
tatap muka melalui sistem pengadaan secara elektronik. Unit
Layanan Pengadaan (ULP) menjawab setiap pertanyaan yang
masuk dan hanya boleh menambah waktu penjelasan untuk
menjawab pertanyaan yang terakhir. Jika dianggap perlu dan tidak
dimungkinkan memberikan informasi lapangan ke dalam
dokumen pemilihan dan unit layanan pengadaan dapat melakukan
proses penjelasan lanjutan (dilakukan selain ULP) dengan
peninjauan lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan penjelasan, unit
layanan pengadaan tidak wajib membuat Berita Acara Penjelasan
(BAP).
f) Pada tahap penyampaian penawaran, penyedia barang/ jasa
mengirimkan file penawarannya dengan terlebih dahulu
melakukan enkripsi/ penyandian dengan menggunakan aplikasi
pengaman dokumen yang dikembangkan oleh lembaga sandi
negara dan apabila dalam penyampaian diperlukan pengubahan
dokumen, maka penyedia diberi kesempatan untuk menarik dan
mengubah penawaran tanpa sanksi dengan memasukan kembali
penawaran tersebut sepanjang batas akhir tahap tersebut belum
terlampaui.
g) Pada tahap pembukaan penawaran, unit layanan pengadaan
mengunduh (download) dan melakukan deskripsi file tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
dengan menggunakan aplikasi pengaman dokumen dan dalam
pembuatan penawaran harus memenuhi minimal 3 (tiga) peserta.
h) Unit Layanan Pengadaan (ULP) mengevaluasi administrasi
(offline) berupa surat penawaran, jaminan penawaran serta daftar
kuantitas dan harga yang ditandatangani oleh pimpinan/ penerima
kuasa yang ditujukan kepada pejabat pembuat komitmen. Apabila
ada syarat administrasi dan teknis yang tidak dapat terpenuhi
maka dapat dinyatakan gugur dan apabila semua syarat tersebut
terpenuhi, maka dapat dilanjutkan ke dalam evaluasi teknis dan
koreksi aritmetik. Jika data evaluasi administrasi dan teknis sudah
disimpan, namun terjadi kesalahan dalam melakukan evaluasi
maka data tersebut masih dapat diubah selama tahap evaluasi
administrasi dan teknis belum selesai.
i) Koreksi aritmetik yaitu evaluasi terhadap harga barang, dengan
ketentuan yaitu:
(1) Total penawaran dibandingkan dengan pagu anggaran.
(2) Memperhitungkan referensi harga yang memproduksi dalam
dan luar negeri.
(3) Menghitung harga satuan timpang yaitu 110% HPS untuk
diklarifikasi.
(4) Jika harga terkoreksi > pagu, maka dapat dinyatakan gugur.
j) Evaluasi harga penawaran yang tidak memenuhi syarat dapat
dinyatakan gugur dan apabila memenuhi syarat, maka dinyatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
lulus. Panitia mencatat pada dokumen penawaran dan terhadap 3
(tiga) penawaran terendah yang responsif dan diusulkan menjadi
1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan.
k) Panitia menetapkan pemenang dalam arti penawaran administrasi
dan perhitungan harga dapat dipertanggungjawabkan dan
diupayakan menggunakan produksi dalam negeri dan harga
terendah (nilai tertinggi) yang memenuhi syarat.
l) Pada tahap pengumuman pemenang, panitia mengirimkan
undangan kepada peserta melalui e-mail dan pengumuman
pemenang selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterima
keputusan penetapan dari pejabat pembuat komitmen, tetapi
apabila ada proses lelang terdapat masalah yang mengakibatkan
lelang harus diubah jadwalnya, maka panitia mengadakan
perubahan jadwal selama tahapan yang akan diubah belum
terlewati jadwalnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
oleh panitia pengadaan.
m) Apabila pada tahap penetapan pemenang terdapat masalah, maka
dapat mengajukan sanggahan tertulis selambat-lambatnya 5 (lima)
hari kerja setelah pengumuman yang ditujukan kepada pejabat
yang menetapkan pemenang dan jawaban sanggahan paling
lambat 5 (lima) hari kerja, tetapi apabila tidak ada sanggahan
dalam penetapan pemenang maka pejabat pembuat komitmen
membuat surat penunjukan penyedia barang/ jasa dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
menggunakan fasilitas dan format penulisan dalam aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik. Sanggahan yang diterima dapat
mempertimbangkan evaluasi ulang/ pelelangan ulang/ pengenaan
sanksi dan daftar hitam.
n) Pemenang lelang melakukan penandatanganan kontrak dengan
pejabat pembuat komitmen yang dilakukan diluar sistem
pengadaan secara elektronik.
2. Evaluasi Prosedur Pengadaan Barang/ Jasa dengan e-procurement.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 dan Peraturan
Bupati Nomor 57 tahun 2010 maka penulis dapat memberikan kesimpulan
mengenai bagian, dokumen serta prosedur yang terkait antara lain:
a. Evaluasi terhadap fungsi-fungsi yang terkait.
Dalam prosedur pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement di
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun
2010 dan Perbup Nomor 57 tahun 2010 yang melibatkan beberapa bagian
yaitu Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Nasional, Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Karanganyar, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), penyedia barang/ jasa dan panitia pengadaan
barang/ jasa.
b. Evaluasi dokumen yang digunakan
Penggunaan dokumen dalam prosedur pengadaan barang/ jasa
dengan e-procurement sudah sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
2010 dan Perbup Nomor 57 tahun 2010 yang terdiri atas Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS), Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPB),
Berita Acara Penerimaan Barang/ Jasa (BAPBJ), Pakta Integritas (PI),
SIUP, TDP, AKTA, dan NPWP, Berita Acara Penjelasan (BAP), Surat
Usulan Pemenang (SUP), Surat Penunjukan Penyedia Barang/ Jasa
(SPPBJ) dan dokumen pascakualifikasi/ prakualifikasi.
c. Evaluasi terhadap Prosedur Pengadaan Barang/ Jasa dengan e-
procurement.
Jaringan prosedur yang terhadap pengadaan barang/ jasa dengan e-
procurement di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan Perpres
Nomor 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah dan Perbup Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Secara Elektronik pada Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pelaksanaan dengan sistem e-
procurement mempunyai dapat yang positif bagi kinerja Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar karena dari segi waktu lebih efisien daripada
dilakukan dengan sistem secara manual.
d. Pebandingan Pengadaan Barang/ Jasa dengan Sistem Manual dan e-
procurement
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak di Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Karanganyar, maka penulis menemukan beberapa kegiatan pengadaan
barang/ jasa yang dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Penulis
membandingkan pengadaan barang/ jasa mulai tahun 2009-2011
dikarenakan layanan pengadaan secara nasional terbentuk pada tahun
2008 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik serta Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE) Kabupaten Karanganyar baru terbentuk pada tahun
2010 sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 57 tahun 2010 sehingga
mulai menggunakan layanan elektronik di Karanganyar mulai efektif di
tahun 2011. Berikut perbandingan antara pengadaan barang/ jasa dengan
sistem manual dan sistem e-procurement di Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Karanganyar.
Berdasarkan uraian mengenai evaluasi bagian, dokumen serta
prosedur yang terkait mengenai pengadaan barang dan jasa secara e-
procurement yang dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar, maka penulis memberikan
kesimpulan bahwa pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement sudah
sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan Perbup 57 tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel II. 2 Kelebihan dan Kelemahan Pengadaan Barang/ Jasa antara Sistem Manual dan Sistem E-Procurement
Kelebihan Kekurangan Sistem Manual Laporan atas biaya yang dikeluarkan lebih rinci
sehingga dapat memudahkan pencatatan 1. Pengadaan dengan sistem manual sangat rentan
terhadap tindakan korupsi 2. Tidak efisien dari segi waktu 3. Tidak transparan terhadap penggunaan anggaran 4. Persiapan dokumen yang terlalu banyak
e-procurement 1. Mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme
2. Lebih mudah dalam melakukan check list kelengkapan dokumen
3. Dalam penjelasan (aanwijzing) tidak perlu mengadakan pertemuan antara peserta dengan panitia lelang cukup melalui website LPSE
4. Peluang untuk kontak langsung antara penyedia dengan panitia lebih kecil, transparan dan hemat waktu
1. Server down/ website tidak bisa di akses dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat merugikan peserta yang ingin mengikuti lelang
2. Tidak semua pertanyaan dalam aanwijzing di jawab oleh panitia pengadaan
3. Tidak efisien dari segi biaya karena 1 (satu) barang/ jasa membutuhkan biaya yang cukup besar.
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB III
TEMUAN
A. KELEBIHAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama melakukan
penelitian di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah serta
Sekretariat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Karanganyar,
penulis menemukan beberapa kelebihan dalam sistem pengadaan secara elektronik
di Kabupaten Karanganyar, antara lain sebagai berikut ini.
1. Semua data kualifikasi sudah tersimpan secara otomatis di database layanan
pengadaan secara elektronik, sehingga ketika mengikuti pelelangan tidak perlu
menyiapkan data kualifikasi dan menguploadnya setiap kali hendak mengikuti
pelalangan secara online, sehingga dari segi waktu, mengikuti pelelangan
secara elektronik cukup menghemat waktu dan hanya menyiapkan dokumen
penawaran dan dokumen teknis saja.
2. E-Procurement akan meminimalis tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme
karena peluang untuk kontak langsung antara penyedia barang/ jasa dengan
panitia pengadaan menjadi semakin kecil, lebih transparan, dan lebih hemat
waktu.
3. Pelaksanaan pelelangan diumumkan secara terbuka dengan mengumumkan
secara luas melalui website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan
papan pengumuman resmi untuk masyarakat.
B. KELEMAHAN
76
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Meskipun pada dasarnya sudah sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun 2010,
namun masih ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa
secara elektronik. Kelemahan tersebut antara lain:
1. Penyedia barang/ jasa dan panitia pengadaan sebagian besar banyak yang belum
memahami pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement dan
mengalami kesulitan dalam memahami/ menggunakan aplikasi yang digunakan
dalam pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement yang berupa Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
2. Aplikasi/ website dalam pengadaan barang/ jasa terkadang mengalami
gangguan, sehingga mengakibatkan upload dokumen mengalami kegagalan
dan peserta lelang tidak dapat mengikuti pelelangan karena telah melewati
batas waktu yang telah ditentukan.
BAB IV
PENUTUP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,
penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut ini.
1. Dengan adanya pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement, maka dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pengadaan barang/ jasa,
serta meminimalkan/ mencegah tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme yang
dilakukan antara panitia pengadaan dengan penyedia barang/ jasa.
2. Fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, dan jaringan prosedur terhadap
pengadaan barang/ jasa yang dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dengan sistem e-procurement sudah
sesuai dengan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan Perbup 57 tahun 2010.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan dari kelemahan-kelemahan dalam pengadaan barang/ jasa
dengan e-procurement, maka penulis memberikan saran agar bermanfaat terhadap
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar. Adapun saran yang
diberikan penulis adalah sebagai berikut ini.
1. Agar panitia pengadaan ataupun penyedia barang/ jasa memahami serta dapat
melaksanakan pengadaan barang/ jasa dengan e-procurement dengan
menggunakan aplikasi sistem pengadaan secara elektronik, maka dapat
menghubungi bagian Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE) setempat
dan memberikan buku pedoman pengoperasian sistem pengadaan secara
elektronik baik kepada panitia pengadaan, penyedia barang/ jasa serta peserta
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
pengadaan barang/ jasa sehingga dapat memudahkan dalam memahami
pelaksanaan e-procurement
2. Penyedia barang/ jasa sebaiknya memperbaiki jaringan website yang digunakan
dalam pengadaan barang/ jasa sehingga mempermudah peserta dalam meng-
upload dokumen penawaran dan pihak Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar melalui unit layanan
pengadaan memonitoring proses pengadaan dari pengumuman sampai
penandatanganan kontrak.
DAFTAR PUSTAKA
Arifiyadi, Teguh. 2010. Konsep Pengadaan Secara Elektronik (eprocurement)
Instansi Pemerintah. UI. Jakarta. Skripsi Bastian, Indra. 2003. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Damayanti, Eva Kurnia. 2011. Penerapan Perpres Nomor 54 tahun 2010 terhadap
Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor dengan Metode Penunjukan Langsung pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Surakarta: Tugas Akhir.
http://e-procurement.com di akses pada tanggal 10 April 2012 http://lpsekaranganyarkab.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Nurdiawan. Deddi. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Bupati Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/ Jasa secara Elektronik pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Karanganyar.
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2012. Pedoman Penulisan
Tugas Akhir. Surakarta. Ratnasari, Christina Wahyu. 2011. Evaluasi Sistem Pengadaan Peralatan Kantor
dengan Metode Pemilihan Langsung pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar. Surakarta: Tugas Akhir.
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
FORMULIR KEIKUTSERTAAN
DALAM SISTEM E-PROCUREMENT NASIONAL
UNTUK
PENYEDIA BARANG/JASA
Pada hari ………………… tanggal …….… bulan …………………... tahun …………..…… (...-...-...) bertempat di .............………................... yang menandatangani surat pernyataan ini :
( Harus diisi lengkap dengan huruf balok )
Nama lengkap : ......................................................................................................
Tempat, tanggal lahir : ......................................................................................................
Nomor KTP : ......................................................................................................
Alamat rumah : ......................................................................................................
......................................................................................................
Kota / Prov / Kode Pos : ......................................................................................................
......................................................................................................
Jabatan di Perusahaan : ......................................................................................................
adalah sebagai Pimpinan atau Direksi Perusahaan, bertindak atas nama dari:
Nama Perusahaan : ......................................................................................................
......................................................................................................
Alamat Perusahaan : ......................................................................................................
......................................................................................................
Kota / Prov / Kode Pos : ......................................................................................................
......................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Alamat Perwakilan1 : ......................................................................................................
......................................................................................................
Kota / Prov / Kode Pos : ......................................................................................................
......................................................................................................
Nomor Telepon : ......................................................................................................
Nomor Faksimili : ......................................................................................................
Alamat E-Mail : ......................................................................................................
Alamat Web : ......................................................................................................
DENGAN INI :
1. Mengajukan permohonan keikutsertaan untuk menjadi Penyedia Barang/Jasa dalam sistem E-Procurement Nasional pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), yang selanjutnya dalam surat pernyataan ini disebut PENYEDIA.
2. Bersedia memberikan segala dokumen dan informasi yang benar, masih berlaku dan sah secara hukum dari Perusahaan. Bilamana dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen yang kami berikan tidak benar dan tidak sah, maka kami bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi, dikeluarkan dari “Daftar Penyedia” dalam sistem E-Procurement, serta dituntut ganti rugi dan/atau pidana sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bersedia mematuhi dan melaksanakan persyaratan-persyaratan, ketentuan-ketentuan, prosedur-prosedur maupun instruksi-instruksi yang berlaku bagi PENYEDIA.
4. Mengakui integritas proses E-Procurement Nasional pada LPSE. 5. Bersedia berpartisipasi atau turut serta dalam proses pengadaan yang dilaksanakan melalui
sistem E-Procurement Nasional. 6. Menyetujui bahwa User ID dan Password yang diperoleh merupakan representasi
PENYEDIA atas segala aktivitas dalam sistem E-Procurement Nasional dan penggunaan atas User ID dan Password akan terasosiasikan dengan segala aktivitas dalam sistem E-Procuremen Nasional.
7. Sebagai PENYEDIA bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan User ID dan Password sesuai dengan ADMIN sebagaimana ditunjuk dalam Lampiran 1 formulir ini, dan bertanggung jawab penuh untuk semua aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan User ID dan Password dimaksud.
8. Membebaskan LPSE beserta para stafnya dari: a. Setiap penyalahgunaan User ID dan Password dari PENYEDIA
1 jika ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
b. Setiap kerusakan dan/atau kerugian baik langsung maupun tidak langsung, namun tidak terbatas pada kehilangan keuntungan, kegunaan data atau kerugian-kerugian non-material yang ditimbulkan oleh:
i. penggunaan atau ketidakmampuan menggunakan sistem
ii. penggunaan akses yang tidak sah maupun pengiriman data
iii. pernyataan atau tindakan dari pihak ketiga dalam sistem
iv. hal-hal yang berhubungan dengan sistem
c. Setiap tuntutan dari pihak ketiga sehubungan dengan proses e-procurement dan atau keterangan/dokumen yang dimasukkan oleh PENYEDIA ke dalam sistem atau melalui sistem
d. Setiap penggunaan dan/atau penyambungan sistem di luar ketentuan oleh PENYEDIA
e. Setiap pelanggaran atas Syarat dan Ketentuan serta instruksi-instruksi dari LPSE atau pelanggaran terhadap hak-hak pihak lain
f. Kegagalan pelaksanaan sistem E-Procurement yang disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure) yaitu sesuatu yang di luar kekuasaan LPSE dan termasuk juga namun tidak terbatas pada bencana alam, pemogokan, huru-hara, perang, penyakit menular, peraturan-peraturan pemerintah yang diterapkan setelah kejadian, kebakaran, kegagalan/kerusakan saluran telekomunikasi, ketiadaan tenaga listrik, gempa bumi atau kejadian-kejadian malapetaka lainnya
9. Bersedia terikat dan menghargai seluruh proses yang berjalan beserta dokumen yang sudah diserahkan selama kegiatan e-procurement.
10. Bersedia untuk tidak membuka, mengeluarkan maupun memberikan setiap informasi dan data kepada pihak ketiga, dan/atau penggunaannya dengan cara bagaimanapun oleh PENYEDIA baik langsung maupun tidak langsung terhadap setiap informasi dan data yang berhubungan dengan kegiatan e-procurement di LPSE.
11. PENYEDIA sebagai pemilik User ID dan Password mengakui bahwa pengiriman data/penawaran yang dilakukan melalui sistem E-Procurement Nasional merupakan proses yang sah secara hukum.
12. Mengakui bahwa data dan/atau catatan-catatan yang valid dan sah untuk dasar evaluasi proses pengadaan adalah data dan/atau catatan-catatan yang terekam (recorded) di dalam server sistem E-Procurement Nasional.
Demikian formulir keikutsertaan ini diisi dan ditandatangani tanpa paksaan serta dapat dipertanggungjawabkan.