PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM...

57
i PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING ENGINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif oleh Wahid Amin Sudibyo 5202412005 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM...

Page 1: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

i

PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING ENGINE

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

oleh

Wahid Amin Sudibyo

5202412005

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

ii

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Penerapan Peraga Mekanisme Katup Model Cutiing Engine

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar” telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian

Skripsi Fakultas Teknik UNNES pada tanggal 7 bulan Juli

tahun 2017.

Oleh

Nama : Wahid Amin Sudibyo

NIM : 5202412005

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif, S1

Page 3: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Wahid Amin Sudibyo

NIM : 5202412005

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif S1

Fakultas : Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Peraga

Mekanisme Katup Model Cutiing Engine Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar”, ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan

sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Page 4: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

iv

ABSTRAK

Sudibyo, Wahid Amin. 2017. Penerapan Peraga Mekanisme Katup Model

Cutting Engine untuk meningkatkan Hasil Belajar. Skripsi. Jurusan Teknik

Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Drs.

Masugino, M.pd (2) Drs. Suwahyo, M.Pd.

Kata kunci: Cutting engine, mekanisme katup, hasil belajar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan peraga

mekanisme katup model cutting engine yang akan digunakan dalam

pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah

menggunakan peraga mekanisme katup dalam pembelajaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan true experimental design dengan model pretest-posttest control group design.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 3 Salatiga jurusan

TSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara

acak untuk menjadi kelas kontrol dan eksperimen yang kemudian diberikan

pretest, perlakuan dalam pembelajaran lalu posttest. Teknik pengumpulan data

menggunakan observasi, dokumentasi, angket, dan tes.

Hasil uji kelayakan ahli media diperoleh hasil sebesar 91,6% dan validasi

ahli materi sebesar 90,6%, atau dapat disimpulkan bahwa peraga mekanisme

katup model cutting engine “sangat layak” digunakan dalam proses pembelajaran.

Data dari hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan uji-t untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil

uji–t pretest menunjukkan tidak ada perbedaan hasil belajar pada kelas kontrol

dan eksperimen karena t hitung < t tabel (0,819<2,00). Hasil uji–t posttest

menunjukkan ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada kelas kontrol dan

eksperimen karena t hitung > t tabel (6,044>2,00). Setelah ditemukan perbedaan

hasil belajar pada kelas kontrol dan eksperimen dilakukan uji gain untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar. Hasil analisis uji gain menunjukkan

peningkatan hasil belajar kelas kontrol sebesar 0,47 (sedang) dan untuk kelas

eksperimen sebesar 0,622 (sedang). Kriteria skor gain <0,30 (rendah), <0,70

(sedang), <1.00 (tinggi). meskipun peningkatan hasil belajar kelas kontrol dan

eksperimen sama-sama pada kategori (sedang) namun nilai gain kelas eksperimen

lebih baik karena mendekati ke kategori (tinggi). Hasil tersebut bisa menjadi

acuan bagi guru untuk dapat menerapkan peraga dalam pembelajaran, karena

sudah terbukti penerapan peraga dalam pembelajaran lebih efektif meningkatkan

hasil belajar dibandingkan dengan metode ceramah.

Page 5: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

nikmat, serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi

ini dengan judul “Penerapan Peraga Mekanisme Katup Model Cutting Engine

untuk Meningkatkan Hasil Belajar”. Shalawat serta salam semoga tetap

terlimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta para

umatnya yang shaleh sampai akhir zaman. Proposal skripsi ini ditulis dalam

rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

di Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Dalam penyusunan Proposal skripsi ini penulis banyak memperoleh

bantuan, baik berupa dorongan maupun bimbingan dari berbagai pihak untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada: .

1. Dr. Nur Qudus, M.T Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

2. Rusiyanto, S.Pd., M.T Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., ST., M.T Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Otomotif Universitas Negeri Semarang

4. Drs. Masugino, M. Pd dosen pembimbing I yang telah meluangkan untuk

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 6: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

5. Drs. Suwahyo, M.Pd dosen pembimbing II yang telah meluangkan untuk

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Dr. Abdurrahman, M.Pd dosen penguji yang telah meluangkan untuk

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Bapak, Ibu beserta keluargaku yang selalu mendukung dan mendoakan.

8. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif 2012.

9. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya proposal skripsi ini

Penulis mengharapkan apabila dalam penulisan proposal skripsi ini ditemukan

masih banyak kekurangan dimohon untuk memberikan kritik dan saran. Semoga

proposal ini berguna pagi pembaca dan penulis sendiri.

.

Page 7: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iii

PRAKATA ..............................................................................................................v

DAFTAR ISI .................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 3

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4

1. Manfaat Teoritis .................................................................................................. 4

2. Manfaat Praktis ................................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................6

A. Kajian Teori ............................................................................................................ 6

1. Media .................................................................................................................. 6

2. Mekanisme Katup ............................................................................................. 13

3. Belajar dan Hasil Belajar .................................................................................. 31

4. Hasil Belajar Mekanisme Katup Sesuai Silabus ............................................... 34

5. Cutting/ Cuttaways ............................................................................................ 35

6. Peraga Cutting Engine Mekanisme Katup ........................................................ 38

B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................................ 38

C. Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................................... 40

Page 8: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

D. Hipotesis ............................................................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................42

A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................................... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 45

1. Populasi ............................................................................................................. 45

2. Sampel............................................................................................................... 45

C. Variabel Penelitian ................................................................................................ 46

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 47

1. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 47

2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 49

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................................................... 50

1. Uji Validitas Instrumen Tes .............................................................................. 50

2. Uji Reliabilitas Intrumen Tes ............................................................................ 53

F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 54

1. Analisis Angket Validasi ..................................................................................... 54

2. Analisis Instrumen Tes ...................................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN ...........................................................................60

A. Deskripsi Data ....................................................................................................... 60

1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest .................................................................. 60

B. Analisis Data ......................................................................................................... 61

1. Analisis Data Pretest ......................................................................................... 61

2. Analisis Data Posttest ....................................................................................... 63

C. Uji gain.................................................................................................................. 66

D. Pembahasan ........................................................................................................... 66

BAB V PENUTUP ................................................................................................71

A. Simpulan ............................................................................................................... 71

B. Saran Pemanfaatan Hasil Penelitian ..................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................73

LAMPIRAN ........................................................................................................ 76

Page 9: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Diagnosa kerusakan ............................................................................. 23

Tabel 2. 2 silabus kompetensi dasar menejelaskan cara kerja kepala silinder ...... 34

Tabel 3. 1 Desain Penelitian.................................................................................. 42

Tabel 3. 2 Populasi Siswa SMK Negeri 3 Salatiga ............................................... 45

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Angket Instrumen Uji Kelayakan Ahli Media ...................... 48

Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Angket Instrumen Uji Kelayakan Ahli Media ........ 48

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Angket Instrumen Uji Kelayakan Ahli Materi ...................... 48

Tabel 3. 6 Kriteria Penilaian Angket Instrumen Uji Kelayakan Ahli Materi ....... 49

Tabel 3. 7 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Test ............................................................ 50

Tabel 3. 8 Uji validitas instrumen tes.................................................................... 51

Tabel 3. 9 Data validasi angket ahli media .......................................................... 55

Tabel 3. 10 Data validasi angket ahli materi ......................................................... 55

Tabel 3. 11 Nilai interprstasi gain ......................................................................... 59

Tabel 4. 1 Data Hasil Pretest ................................................................................ 60

Tabel 4. 2Data Hasil Posttest ................................................................................ 60

Tabel 4. 3 Hasil uji normalitas pretest .................................................................. 61

Tabel 4. 4 Hasil uji homogenitas pretest ............................................................... 62

Tabel 4. 5 Hasil uji-t pretest .................................................................................. 63

Tabel 4. 6 Hasil uji normalitas posttest ................................................................. 63

Tabel 4. 7 Hasil uji homogenitas posttest ............................................................. 64

Tabel 4. 8 Hasil uji-t posttest ................................................................................ 65

Tabel 4. 9 Data Peningkatan Hasil Belajar ........................................................... 66

Page 10: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Mekanisme katup tipe timing gear ................................................... 15

Gambar 2. 2 Mekanisme katup tipe timing belt .................................................... 15

Gambar 2. 3 Mekanisme katup tipe timing chain ................................................. 16

Gambar 2. 4 Komponen kepala silinder ................................................................ 17

Gambar 2. 5 Komponen katup .............................................................................. 18

Gambar 2. 6 Penggerak katup ............................................................................... 20

Gambar 2. 7 Timing katup : (a) Putaran rendah (b) Putaran tinggi ....................... 22

Gambar 2. 8. Potongan Separuh ............................................................................ 36

Gambar 2. 9Potongan Setempat ............................................................................ 36

Gambar 2. 10. Potongan Loncat ............................................................................ 37

Gambar 2. 11Kerangka Pikir Penelitian................................................................ 41

Gambar 3. 1 Bagan Tahap Prosedur Penelitian .................................................... 43

Gambar 4. 1 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest ........................... 69

Page 11: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat ketetapan dosen pembimbing . ............................................... 77

Lampiran 2. Undangan seminar proposal ............................................................ 78

Lampiran 3. Berita acara seminar proposal .......................................................... 79

Lampiran 4. Surat jin penelitian ........................................................................... 80

Lampiran 5. Surat keteranagn selesai peneiitian .................................................. 81

Lampiran 6. Foto dokumentasi penelitian ............................................................ 82

Lampiran 7. Data uji validitas instrumen tes ....................................................... 84

Lampiran 8. Perhitungan uji reabilitas instrumen tes ........................................... 86

Lampiran 9. Instrumen tes .................................................................................... 87

Lampiran 10. Kunci jawaban ............................................................................... 93

Lampiran 11. Angket validasi ahli media............................................................. 94

Lampiran 12. Angket validasi ahli materi ..................................................................... 100

Lampiran 13.Perhitungan angket validasi ahli media dan materi .................................. 106

Lampiran 14. Daftar nama kelas kontrol dan eksperimen ............................................ 108

Lampiran 15. Hasil pretest kelas kontrol dan eksperimen ............................................. 109

Lampiran 16. Uji normalitas pretesrt kelas kontrol ...................................................... 110

Lampiran 17. Uji normalitas pretest kelas eksperimen ................................................. 111

Lampiran 18. Uji homogenitas pretest .......................................................................... 113

Lampiran 19. Uji -t data posttest .................................................................................... 114

Lampiran 20. Hasil posttest kelas kontrol dan eksperimen .......................................... 115

Lampiran 21. Uji normalitas posttest kontrol ................................................................ 116

Lampiran 22. Uji normalitas posttest kelas eksperimen ................................................ 117

Lampiran 23. Uji homogenitas posttest ......................................................................... 119

Lampiran 24. Uji-t data posttest ..................................................................................... 120

Lampiran 25. Uji gain .................................................................................................... 121

Lampiran 26. Silabus ..................................................................................................... 123

Lampiran 27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................ 124

Lampiran 28. Peraga mekanisme katup model cutting engine ...................................... 129

Page 12: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar adalah sesuatu yang sangat penting dan perlu

ditekankan demi mewujudkan suatu tujuan dalam pembelajaran terutama dalam

mengoptimalkan sumber daya manusia yang unggul dan kreatif. Untuk mencapai

hal itu proses pembelajaran harus berjalan secara efektif dan efisien agar tujuan

inti dari materi tersampaikan serta tercapainya kesepahaman antara pendidik dan

peserta didik, dibutuhkan komunikasi yang baik antara guru dan siswa.

Proses pembelajaran akan lebih optimal apabila dibantu dengan media

dan strategi pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran dapat membantu siswa

mempermudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan di SMKN 3 Salatiga pada jurusan TSM (Teknik Sepeda

Motor) proses pembelajaran dilakukan di ruang kelas dan laboratorium otomotif

menggunakan metode ceramah dengan sesekali berbantuan media. Dalam proses

pembelajaran dilakukan dua tahap, yaitu teori dan praktik. Pada saat proses

pembelajaran teori guru menggunakan metode ceramah berbantuan power point

dikarenakan belum ada media yang berupa peraga khususnya yang mempelajari

sistem mekanisme katup. Media pembelajaran yang berupa power point biasa

yang berisi teks dan gambar masih bersifat statis kurang mengakomodasi materi

yang kompleks seperti pemahaman sistem kerja mekanisme pada mesin. Saat

proses pembelajaran berlangsung perhatian siswa mudah teralihkan karena

Page 13: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

2

penyampaian materi yang guru sampaikan dan banyaknya slide power point yang

ditampilkan. Dibutuhkan media peraga pununjang yang bersifat riil dan nyata agar

siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membuat proses

pembelajaran menjadi efektif dan efisien karena mempersingkat waktu dan

pemahaman tentang materi dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. Hal ini

sesuai pada teori yang dikemukakan oleh Dale, bahwa perolehan hasil belajar

melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar sekitar 13%, melalui

indra lainnya sekitar 12%, dan hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari

pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehiduan

seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lanmbang verbal

(abstrak)(Arsyad, 2007: 10). Penulis berpendapat bahwa media pembelajaran

dapat menjembatani proses pembelajaran antara guru dan siswa.

Pada tahun ajaran 2015/2016 siswa kelas XI jurusan TSM SMKN 3

Salatiga dalam kompetensi menjelaskan cara kerja kepala silinder masih kurang.

Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang menunjukan sekitar 60% siswa yang

mendapat nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan 40% siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM pada kompetensi menjelaskan cara kerja kepala

silinder. Ini disebabkan karena siswa kurang memahami materi khususnya

mekanisme katup . Dibutuhkan media peraga yang rill dan nyata agar siswa

tertarik dan termotivasi dalam proses pembelajaran.

Page 14: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

3

Berdasarkan uraian di atas maka menurut peneliti perlu mengadakan

penelitian tentang bagaimana meningkatkan hasil belajar dalam kompetensi cara

kerja kepala silinder, oleh karena itu penulis memilih judul “ Penerapan Peraga

Mekanisme Katup Model Cutiing Engine untuk Meningkatkan Hasil Belajar”.

B. Identifikasi Masalah

1. Dalam proses pembelajaran sebagian guru masih menggunakan metode

ceramah dengan media power point biasa berisi teks dan gambar yang masih

bersifat statis

2. Perhatian siswa yang mudah teralihkan saat proses pembelajaran

berlangsung

3. Belum ada media pembelajaran berupa peraga cutting engine mekanisme

katup yang riil dan nyata .

4. Pemahaman siswa yang kurang, hal ini ditunjukan dari hasil belajar 60%

siswa yang mendapat nilai diatas KKM dan 40% yang dibawah KKM pada

kompetensi menjelaskan cara kerja kepala silinder

C. Pembatasan Masalah

Banyak hal yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi, agar

penelitian ini jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan maka

penulis perlu membatasi beberapa dari masalah yang yang akan diangkat dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Peneliti menguji peraga mekanisme katup model cutting engine dari basis

mesin sepeda motor yang layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 15: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

4

2. Penerapan media berupa peraga cutting engine mekanisme katup dengan

tujuan meningkatkan hasil belajar mekanisme katup pada kompetensi

menjelaskan cara kerja kepala silinder dibatasi pada ranah kognitif siswa

TSM kelas XI di SMK Negeri 3 Salatiga.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan peraga mekanisme katup model cutting engine?

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran

menggunakan peraga mekanisme katup model cutting engine?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kelayakan peraga cutting engine mekanisme katup.

2. Mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar menggunakan peraga

mekanisme katup model cutting engine

F. Manfaat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti dan pihak lain, berikut adalah manfaat penelitian :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai pengetahuan/informasi mengenai pembelajaran menggunakan

media berupa peraga bagi tenaga pendidik SMK Negeri 3 Salatiga, lembaga

pendidikan lain dan pihak-pihak lain yang relevan.

Page 16: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti untuk

mengetahui bagaimana pengaruh dari penggunaan peraga cutting engine dalam

proses belajar mengajar.

b. Bagi Siswa

Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang kepala silinder beserta

komponennya dan cara kerja mekanisme di dalamnya.

c. Bagi Lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi lembaga

ataupun guru tentang manfaat dari penggunaan peraga cutting engine dalam

proses belajar mengajar.

Page 17: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media

a. Pengertian Media Pembelajaran

Bovee berpendapat (dalam Tarjuni et al., 2008: 50) Media adalah sebuah

alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sedangkan media

pembelajaran menurut Rohani (dalam Wahid, 2008: 27) adalah sarana komunikasi

dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak untuk

mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif, serta tujuan pembelajaran

dapat dicapai dengan mudah. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah sebuah alat yang dapat diindra dan mempunyai fungsi sebagai sarana

komunikasi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara eektif.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

1. Fungsi media pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2007: 16 – 17) mengemukakan empat

fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

a) Fungsi atensi

Fungsi atensi media visual yaitu, menarik dan mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran.

Page 18: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

7

b) Fungsi afektif

Fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar

(atau membaca) teks yang bergambar.

c) Fungsi kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan

yang terkandung dalam gambar.

d) Fungsi kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran dilihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

2. Manfaat media pembelajaran

Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2007: 24 -25) mengemukakan manfaat

media pembelajaran dlam proses belajar siswa, yaitu:

a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar;

b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannyamenguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran;

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

Page 19: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

8

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap

jam pelajaran

d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Lebih jelasnya menurut Arsyad (2007: 25 - 27) beberapa manfaat praktis

dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai

berikut:

a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk

belajar sendiri-sendiri sesuai dengan minatnya masing-masing

c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu;

1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung

diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,

radio atau model;

2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera

dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar;

Page 20: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

9

3) Kejadian langkayang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto,

slide disamping secara verbal;

4) Objek yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan

secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer;

5) Kejadian atau percobaan yang membahayakan dapat disimulasikan

dengan media seperti komputer, film dan video

6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses

yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses

kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik

rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi

komputer.

d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

dan lingkungannya.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Jenis media dilihat dari segi perkembangan teknologi menurut Seels dan

Glasgow (dalam Arsyad, 2007: 33 - 35) dibagi dalam dua kategori luas, yaitu;

1) Pilihan media tradisional

a) Visual diam yang diproyeksikan, contoh: Proyeksi opaque (tak-

tembus pandang), proyeksi overhead, Slides, filmstrips

Page 21: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

10

b) Visual yang tak diproyeksikan, contoh: Gambar, poster, foto, charts,

grafik, diagram, Pameran, papan info, papan bulu

c) Audio, contoh: Rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge

d) Penyajian multimedia, contoh: Slide plus suara (tape), multi-image

e) Visual dinamis yang diproyeksikan, contoh: Film, televisi, video

f) Cetak, contoh: Buku teks, modul, teks terpogram, workbook, majalah

ilmiah, berkala, lembaran lepas (hand-out)

g) Permainan, contoh: Teka-teki, simulasi, permainan papan

h) Realia, contoh: Model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka)

2) Pilihan media teknologi mutakhir

a) Media berbasis komunikasi, contoh: telekonferen, kuliah jarak jauh

b) Media berbasis mikroprosesor, contoh: Computer-assisted instruction,

permainan komputer, sistem tutor intelijen, hypermedia, compact

(video) disk

Pembagian Jenis dan karakteristik media pembelajaran yang lainnya,

dikemukakan oleh Sanaky (2013: 46) adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran, dilihat dari sisi aspek bentuk fisik, dengan membagi

jenis dan karakteristiknya, sebagai berikut:

a) Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD,

DVD, LCD, komputer, internet, dll.

b) Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul, diktat, media

grafis, dan alat peraga.

2. Dilihat dari aspek panca indera dengan membagi menjadi tiga yaitu:

Page 22: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

11

a) Media audio (dengar).

b) Media visual (melihat), termasuk media grafis.

c) Media audio-visual (dengar-melihat).

3. Dilihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan, yaitu:

c) Alat perangkat keras (hard ware), sebagai sarana yang menampilkan

pesan.

d) Perangkat lunak (soft ware), sebagai pesan atau informasi.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Arsyad (2007:75-76) berpendapat terdapat beberapa kriteria yang perlu

diperhatikan dalam memilih media, yaitu : (1) Sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. (2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

prinsip, atau generalisasi. (3) Praktis, luwes, dan bertahan, mudah diperoleh, atau

mudah dibuat sendiri. (4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah

satu kriteria utama. (5) Pengelompokan sasaran, dan (6) Mutu teknis.

e. Pengertian Peraga

Menurut sudjana (dalam Wahid, 2008: 27) alat peraga adalah salah satu

media visual yang dapat membantu menyampaikan materi pelajaran agar lebih

mudah dipahami. Sedangkan menurut Natawidjaja (1979: 28) alat peraga adalah

alat bantu yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan para siswa. Alat

peraga dapat berupa benda atau perilaku.

Benda-benda yang digunakan untuk alat peraga dapat berupa benda asli

maupun benda tiruan. Menurut Munadi (2013: 108) paling tidak, terdapat 3 (tiga)

Page 23: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

12

macam benda asli, yakni: (1) unmodified real thing (benda asli yang tidak

dimodifikasi), (2) modified real things (benda asli yang telah dimodifikasi), dan

(3) specimen (sampel).

Unmodified real thing adalah benda yang sebenarnya, sebagaimana

adanya, tanpa perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Benda-

benda ini sebenarnya mempunyai beberapa ciri, di antaranya dapat digunakan,

hidup, dalam ukuran yang normal, dapat dikenal dengan nama sebenarnya, seperti

anak ayam yang hidup (Munadi, 2013: 108).

Modified real things, kategori ini termasuk mock-up

(replika/imitasi/tiruan), miniatur dan cutaways (potongan-potongan).Mock-up

adalah benda asli versi yang disederhanakan, yang dibuat hanya bagian penting

yang dibutuhkan (tidak seutuhnya).Contoh mock-up yakni benda tiruan bola

langit, tata surya, dan planetarium (Munadi, 2013: 108). Bentuk lain dari modified

real things adalah cutaways. Biasanya benda ini mengimplikasikan kepada alat-

alat mekanik, seperti mesin, melalui potongan yang telah dibuat untuk penelitian

dari bagian-bagian yang tersembunyi, yang bergerak maupun statis (Munadi,

2013: 110).

Ketiga yaitu specimen, sebuah specimen kadang-kadang tidak

dimodifikasi, biasanya bagian dari lingkungan. Seringkali diartikan sebagai

sampel dari suatu benda dalam group atau kategori yang sama. Specimen yang

digunakan dalam pengajaran biasanya dalam kemasan botol, box, dll (Munadi,

2013: 110).

f. Kelayakan Alat Peraga

Page 24: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

13

Peraga yang baik harus memenuhi beberapa kriteria seperti yang

disampaikan oleh Annisah (2014: 4), sebagai berikut:

(1) Tahan lama, (2) Bentuk dan warnanya menarik, (3) Sederhana dan

mudah dikelola (tidak rumit), (4) Ukurannya sesuai (seimbang)

dengan ukuran fisik anak, (5) Dapat menyajikan (dalam bentuk riil,

gambar atau diagram) konsep sistem mekanisme katup, (6) Sesuai

dengan konsep sistem mekanisme katup, dan (7) alat peraga itu

supaya dapat dimanipulasikan, yaitu dapat diraba, dipegang,

dipindahkan, dan diutak-atik untuk membuat siswa aktif.

Dengan kriteria-kriteria tersebut, diharapkan peraga yang dibuat layak

digunakan dan efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas.

2. Mekanisme Katup

Mekanisme katup merupakan mekanisme yang mengatur proses

pembukaan dan penutupan katup pada saluran masuk dan saluran buang motor.

Mekanisme tersebut berfungsi untuk membuka dan menutup katup isap maupun

katup buang sesuai urutan penyalaanya dengan tugas pokok memasukan

campuran bahan bakar dan udara serta mengeluarkan gas buang sisa pembakaran

(Kristanto, 2015: 91).

Mekanisme katup diterapkan pada mesin 4-langkah baik mesin bensin

maupun diesel karena membutuhkan katup untuk menutup dan membuka saluran

masuk dan buang. Katup membutuhkan sistem untuk mengontrol bagaimana

mereka bekerja, mekanisme yang mengatur terbuka atau tertutupnya katup adalah

bubungan (cam) yang terdapat pada poros bubungan (camshaft)(Kristanto, 2015:

91).

a. Tipe Mekanisme Katup

1) Berdasarkan posisi

Page 25: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

14

Berdasarkan posisi poros bubungan dan katup ditempatkan, mekanisme

katup dibedakan menjadi mekanisme Over Head Valve (OHV) dan mekanisme

Over Head Camshaft (OHC). Mesin dengan OHV memiliki ciri fisik poros

bubungan berada pada blok silinder dan katupnya berada pada kepala

silinder.Sedangkan mesin dengan OHC poros bubungannya berada di kepala

silinder menggerakkan langsung tuas katup (rocker arm) dan katup (Kristanto,

2015: 92).

2) Berdasarkan penggerak

Berdasakan komponen pemindah putaran dari poros engkol ke poros

bubungan menurut Kristanto (2015: 93), mekanisme katup dibedakan menjadi:

a) Tipe gigi timing (timing gear)

Mekanisme penggerak poros bubungan dengan roda gigi yang disebut juga

dengan gigi timing (timing gear) digunakan pada motor dengan susunan katup

samping dan OHV (Over Head Valve) dengan poros bubungan ditempatkan di

blok silinder. Poros bumbungan digunakan untuk menggerakkan pengangkat

katup (valve lifter), batang penekan (push rod) dan tuas katup (rocker arm)

Kristanto (2015: 92). Gerakan tuas katup ini diteruskan untuk membuka dan

menutup katup. Putaran poros bubungan adalah setengah putaran poros engkol.

Putaran poros engkol diteruskan dengan perbandingan jumlah roda gigi 1 : 2

Kristanto (2015: 93). Mekanisme penggerak katup tipe timing gear dapat dilihat

pada gambar 2.1

Page 26: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

15

Gambar 2. 1 Mekanisme katup tipe timing gear

( Toyota new step 1, 2011: 109)

b) Tipe sabuk timing (timing belt)

Pada tipe ini, poros bubungan digerakkan oleh porors engkol melalui sabuk

bergerigi (belt). Mekanisme penggerak menggunakan sabuk timing, pada

umumnya digunakan pada motor dengan susunan katup OHC. Penggunaan sabuk

bergerigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan,

tidak memerlukan penyetelan tegangan, dan lebih ringan Kristanto (2015: 93).

Mekanisme penggerak katup tipe timing belt dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2. 2 Mekanisme katup tipe timing belt

(Toyota new step 1, 2011: 110)

Page 27: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

16

c) Tipe rantai timing (timing chain)

Pada mekanisme tipe rantai timing, poros bubungan memindahkan putaran

dari poros engkol melalui mekanisme rantai dan sproket. Pada poros engkol

dipasang sproket poros engkol dan pada poros bubungan dipasang sproket poros

bubungan dengan jumlah gigi dua kali lebih banyak dari jumlah gigi pada sproket

poros engkol. Karena jarak yang cukup jauh tersebut, maka rantai membutuhkan

chain guide dan tensioner. Chain guide dan tensioner berfungsi untuk

merenggangkan rantai agar tetap bertautan dengan sproket dan tidak

menimbulkan suara berisik. Kristanto (2015: 93 - 94) Mekanisme penggerak

katup tipe timing chain dapat dilihat pada gambar 2.3

Gambar 2. 3 Mekanisme katup tipe timing chain

( Toyota new step 1, 2011: 109)

b. Komponen Mekanisme Katup

Peraga mekanisme katup ini menggunakan menggunakan mekanisme

katup honda GL Pro yang mengusung sistem SOHC (Single Over Head

Camshaft) berikut adalah komponennya :

Page 28: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

17

1) Kepala silinder (cylinder head)

Berfungsi sebagai tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi

dan sebagai tutup blok silinder (Suyanto, 1989: 40). komponen bagian-bagian

kepala silinder dapat dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2. 4 Komponen kepala silinder

(Astra Hoda Motor, nd )

Keterangan :

1) Cylinder head/ kepala silinder

2) Guide in valve/ bos katup masuk

3) Guide ex valve/ bos katup buang

4) Gasket cylinder head/ perpak

kepala silinder

5) Oil seal/ sil oli

6) Cover left cylinder head/ tutup

kepala silinder kiri

7) Gasket/ perpak

8) Cap tappet adjusting hole/ tutup

lubang s/////////////etelan katup

9) Insulator carburetor

10) Bolt flange/ baut dengan ring

11) Bolt stud/ baut tiang

12) Washer sealing/ ring perapat

13) Nut cap/ topi baut

14) O-ring/ ring karet perapat

15) O-ring/ ring karet perapat

Page 29: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

18

16) O-ring/ ring karet perapat

17) O-ring/ ring karet perapat

18) Bolt stud/ baut tiang

19) Nut flange/ mur dengan ring

20) Washer flange/ ring tembaga

perapat

21) Pin dowel/ lubang dudukan bos

katup.

22) Bolt flange/ baut ring pengunci

karburator dan saluran masuk

23) Bolt socket/ baut pengunci

kepala silinder

24) Spark plug/ busi

2) Katup

Mekanisme katup merupakan mekanisme yang mengatur proses

pembukaan dan penutupan katup pada saluran masuk dan saluran buang motor

(Kristanto, 2005: 91). Komponen katup dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Komponen katup

(Astra Hoda Motor, nd)

Keterangan :

1) Valve seal/ sil katup

2) Camshaft/ poros nok

3) Rocker arm/ pelatuk

4) Rocker arm shaft/ poros pelatuk

5) Plate rocker arm shaft/ plat

pengunci poros pelatuk

Page 30: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

19

6) Valve in/ katup masuk

7) Valve ex/ katup buang

8) Spring valve outter/ pegas katup

luar

9) Spring valve inner/ pegas katup

dalam

10) Retainer valve spring/ penahan

pegas katup

11) Seat valve spring outter/

dudukan pegas luar

12) Seat valve spring inner/ dudukan

pegas dalam

13) Cotter valve/ pengunci

14) Screw tappet adjusting/ baut

penyetel katup

15) Nut tappet adjusting/ mur

penyetel katup

16) Screw flat/ baut pengunci poros

pelatuk

3) Penggerak mekanisme katup

Mekanisme penggerak katup pada motor Honda GL PRO menggunakan

rantai dan sproket sebagai pemindah putaran dari poros engkol ke poros bubungan

camshaft (Astra Honda Motor, 2005: 6-0) lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 2.6

Gambar 2. 6 Penggerak katup

(Astra Hoda Motor, n.d)

Page 31: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

20

Keterangan :

1) Sprocket cam/ gigi penggerak

poros nok

2) Chain cam/ rantai keteng

3) Tensioner chain cam/ lidah

penahan rantai

4) Tensioner lifter/ kamprat

5) Gasket tensioner lifter/ perpak

perapat

6) Bolt tensioner pivot/ baut poros

7) Guide cam chain/ penahan rantai

8) Bolt flange/ baut pengunci poros

nok

9) Screw/ baut pengatur kamprat

10) Bolt flange/ baut pengunci

kamprat

11) Washer/ perapat

12) Washer sealing/ perapat

13) O-ring/ karet perapat

Fungsi komponen utama mekanisme katup :

a) Pegas katup (Valve spring)

Mempunyai fungsi mengembalikan katup pada posisi semula, memberi

tekanan agar katup dapat tertutup dengan rapat (Suyanto,1989: 93).

b) Pelatuk (rocker arm)

Mempunyai fungsi menekan katup – katup sehingga dapat membuka

(Suyanto,1989: 96).

c) Poros nok (camshaft)

Mempunyai fungsi untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu

(timming) yang telah ditentukan (Suyanto,1989: 100 -101).

d) Rantai keteng (timming chain)

Page 32: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

21

Mempunyai fungsi menghubungkan gerak putar dari poros engkol ke poros

nok (camshaft) sehingga di dapat pembukaan dan penutupan katup dengan

waktu yang tepat sesuai putaran mesin dan langkah kerja mesin

(Suyanto,1989: 524).

e) Sil perapat oli (oil seal)

Mempunyai fungsi mencegah oli yang melumasi mekanisme katup memasuki

ruang bakar melalui celah pada batang katup (Suyanto,1989: 505).

f) Dudukan katup (valve seat)

Mempunyai fungsi sebagai tempat dudukan katup saat menutup

(Suyanto,1989: 89).

g) Kamprat (tensioner lifter)

Mempunyai fungsi sebagai pengatur ketegangan dari rantai keteng

(Suyanto,1989: 105).

h) Katup (valve)

Mempunyai fungsi membuka dan menutup saluran masuk dan buang

(Suyanto,1989: 84).

i) Baut penyetel katup (screw tappet)

Mempunyai fungsi untuk mengatur penyetelan celah katup (Suyanto,1989:

113).

c. Timing Katup

Timing katup adalah periode tertutup atau terbukanya katup secara tepat

terhadap kedudukan poros engkol. Katup hisap terbuka beberapa saat sebelum

piston menuju TMA, dan tertutup setelah piston melewati TMB untuk

Page 33: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

22

mendapatkan pengisian silinder sebaik mungkin. Sebagai contoh katup hisap akan

terbuka 50

sebelum piston mencapai TMA dan menutup 250

setelah piston

melewati TMB, timing katup tergantung oleh tipe dari sepeda motor itu sendiri.

Sedangkan untuk katup buang terbuka 300

sebelum TMB tertutup beberapa derajat

setelah piston melewati TMA (Kristanto, 2015: 99), lebih jelasnya akan dilihat

pada gambar 2.7

Gambar 2. 7 Timing katup : (a) Putaran rendah (b) Putaran tinggi

( Kristanto, 2015: 99)

Keterangan :

TMA : Titik mati atas

TMB : Titik mati bawah

HB : Katup hisap buka

HT : Katup hisap tutup

BB : Katup buang buka

BT : Katup buang tutup

Page 34: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

23

42

Saat pembukaan dan penutupan katup dalam siklus motor sangat

bergantung pada putaran dari mesin. Semakin meningkatnya putaran mesin katup

hisap akan menutup lebih lambat dan katup buang akan membuka lebih awal. Hal

ini karena saat putaran mesin meningkat laju udara aliran lebih tinggi dan

menyebabkan penurunan tekanan yang melewati katup hisap lebih besar. Pada

putaran rendah laju udara lebih rendah dan tekanan diferensial yang melewati

katup lebih kecil. Idealnya katup perlu menutup lebih awal pada putaran rendah

dengan menundapenutupan katup masuk sampai sesuadah TMB.saat torak

memulai langkah kompresinya, hal itu meningkatan efisiensi volumetrik silinder

pada kisaran kecepatan rendah sampai tinggi. ( Kristanto, 2015: 99)

d. Diagnosa Kerusakan

Gangguan-gangguan pada sistem mekanisme katup dapat mempengaruhi

performa dari mesin. Gangguan-gangguan kerusakan mekanisme katup dapat

diketahui dengan alat pendengar atau stethoscope untuk deteksi awal dengan

diagnosa sebagai berikut :

Tabel 2. 1 Diagnosa kerusakan

Diagnosa Gejala

1. Tekanan kompresi terlalu

rendah.

� Penyetelan katup tidak tepat

� Tangkai klep terbakar atau

bengkok

� Pembukaan katup tidak tepat

� Pegas katup patah

� Sil katup aus atau rusak

� Bos katup aus atau rusak

2. Suara berlebihan

� Penyetelan katup terlalu longgar

� Katup macet atau pegas katup

patah

� Pelatuk atau poros bubungan

sudah aus atau rusak

� Rantai keteng sudah longgar

Page 35: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

24

atau aus

� Lidah tensioner sudah aus

� Tensioner sudah lemah/ kendor

� Gigi sproket sudah aus

(Astra Honda Motor, 2005: 6-2)

e. Overhoul Mekanisme Katup

Berikut adalah langkah-langkah pembongkaran dan pemasangan sistem

mekanisme katup.

1. Melepas tutup kepala silinder/ poros bubungan (Astra Honda Motor 2005:

6-3)

a) Buka lubang tanda pengapian dan lubang poros engkol pada bak

mesin

b) Tepatkan tanda “T” pada magnet dengan tanda penyesuaian pada

tutup bak mesin sebelah kiri dengan memutar poros engkol

berlawanan arah jarum jam.

c) Lepaskan lubang penyetelan katup, pastikan torak berada pada

posisi TMA dan sedang dalam langkah kompresi.

d) Periksa pelatuk katup masuk dan buang dalam kondisi bebas

e) Lepaskan tutup sproket bubungan.

f) Lepaskan sproket bubungan dari flens poros bubungan, kemudian

lepaskan rantai keteng dari sproket dan jaga jangan sampai rantai

jauh ke dalam bak mesin.

g) Lepaskan plat penggantung pada mesin.

Page 36: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

25

h) Lepaskan mur-mur tutup kepala silinder/cincin-cincin sil dan baut

flens secara bertahap dalam pola bersilang.

i) Lepaskan tutup kepala silinder.

j) Keluarkan poros bubungan (camshaft) dan lepaskan tutup karet

jaga agar tidak hilang serta lepaskan dowel pin.

2. Pemeriksaan Poros Bubungan (camshaft) (Astra Honda Motor, 2005: 6-4)

a) Putar kedua bearing pada bantalan poros bubungan dengan jari-

jari, bantalan harus berputar tanpa ada suara berisik.

b) Ukur tinggi masing-masing bubungan, periksa terhadap keausan

atau kerusakan. Batas servis : masuk 30.9mm, buang 30.9mm.

3. Pemeriksaan pengangkat tensioner (Astra Honda Motor, 2005: 6-5)

a) Lepaskan baut sil pengangkat tensioner rantai mesin dan cincin-O

b) Periksa cara kerja pengangkat, poros tensioner tidak boleh masuk

ke dalam badan kecuali apabila didorong.

c) Ketika diputar searah jarum jam dengan obeng, poros tensioner

harus tertarik masuk ke dalam badan. Poros harus kembali ke posisi

semula saat obeng dilepaskan.

4. Pembongkaran tutup kepala silinder (AHM 2005: 6-5)

a) Lepaskan pelat pemasangan pelatuk dengan mengeluarkan sekrup

pemasangannya.

b) Keluarkan poros-poros pelatuk dengan memasang sebuah baut

6mm pada ujung yang berulir, lalu keluarkan pelatuk-pelatuk

5. Pemeriksaan pelatuk/ poros pelatuk (Astra Honda Motor, 2005: 6-5)

Page 37: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

26

a) Periksa permukaan bidang kontak pelatuk dengan bubungan

terhadap keausan berlebihan

b) Periksa pelatukdan poros pelatuk terhadap keausan atau kerusakan

c) Ukur diameter dalam dari masing-masing pelatuk, batas servis:

12.05mm

d) Ukur diameter luar dari masing-masing poros pelatuk, batas servis:

11.93mm

e) Hitung kelonggaran antara pelatuk dan poros, bats servis: 0.08mm

6. Pelepasan kepala silinder (Astra Honda Motor, 2005: 6 – 6)

a) Lepaskan : tutup kepala silinder, baut cincin kepala silinder

b) Lepaskan baut engsel tensioner rantai keteng, cincin, tensioner

rantai keteng, gasket dan dowel pin

c) Lepaskan baut-baut soket dan insulator karburator

d) Keluarkan tensioner rantai keteng, periksa tensioner rantai keteng

terhadap keausan berlebihan atau kerusakan.

e) Bersihkan permukaan bidang kontak antara kepala silinder dan

silinder dari sisa-sisa gasket

f) Periksa pembimbing rantai mesin terhadap keausan berlebihan atau

kerusakan

7. Pembongkaran kepala silinder (Astra Honda Motor, 2005: 6-7)

a) Lepaskan pegas katup menggunakan valve spring compressor

dengan melepaskan kuku-kuku katup.

Page 38: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

27

b) Longgarkan valve spring compressor lalu keluarkan: penahan

pegas, pegas katup luar dalam, dudukan katup, katup masuk dan

buang, sil katup.

8. Pemeriksaan (Astra Honda Motor, 2005: 6-7 – 6-8)

a) Bersihkan ruang pembakaran dari kerak-kerak karbon.

b) Periksa lubang busi dan daerah sekitar katup terhadap retak-retak.

c) Periksa kepala silinder terhadap perubahan bentuk dengan

penggaris dan filler gauge untuk mengukur kerataan. Batas servis :

0.05mm

d) Periksa katup terhadap perubahan bentuk, keadaan terbakar,

goresan atau keausan tangkai yang berlebihan. Batas servis: katup

masuk 5.44mm, katup buang 5.42mm.

e) Masukan masing-masing katup ke dalam bos katup dan periksalah

pergerakan katup di dalam bos katup.

f) Ukur diameter dalam bos katup. Batas servis: katup masuk

5.50mm, katup buang 5.50mm

g) Hitung jarak kelonggaran antara tangkai katup dengan bos katup.

Batas servis: katup masuk: 0.06 mm, katup buang 0.08 mm.

h) Ukur panjang bebas pegas katup. Batas servis: dalam 38.0 mm, luar

43.5 mm.

i) Bersihkan katup masuk dan buang secara menyeluruh untuk

menghilangkan kerak karbon.

Page 39: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

28

j) Periksa dudukan katup, jika terlalu lebar, terlalu sempit atau tidak

sama rata dudukan katup harus di skir. Standar 1.2 mm, batas servis

1.5 mm

9. Perakitan kepala silinder (Astra Honda Motor 2005: 6-13 – 6-14)

a) Pasang dudukan pegas katup dalam dan luar dan sil katup baru

dengan pas.

b) Lumasi masing-masing tangkai klep dengan oli.

c) Masukan katup masuk dan buang pada bos katup, pasang dudukan

pegas katup, pasang pegas dan penahannya.

d) Pasang pegas katup dan pasang kuku-kuku katup.

e) Pukul-pukul ringan tangkai katup dengan sebuah palu plastik untuk

menekan kuku-kuku katup dengan erat.

f) Periksa bahwa cincin O-insulator dalam kondisi baik, pasang

insulator.

g) Kencangkan baut –baut soket insulator dengan erat.

h) Pasang tensioner rantai mesin, cincin dan baut engsel.

i) Kencangkan baut sesuai dengan torsi yang ditentukan (Torsi 10

N.m/ 1.0 kg-m)

10. Pemasangan kepala silinder (Astra Honda Motor, 2005: 6-14)

a) Letakan pembimbing rantai keteng pada alur di dalam bak mesin

kiri dan bagian atasnya pada alur di permukaan atas silinder.

b) Pasang dowel pin dan gasket kepala silinder baru.

Page 40: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

29

c) Pasang kepala silinder, pasang cincin sil dan baut engsel tensioner

melalui lubang tensioner.

d) Kencangkan baut sesuai dengan torsi pengencangan. (Torsi 10

N.m/ 1.0 kg-m)

11. Pemasangan bubungan/ tutup kepala silinder (Astra Honda Motor, 2005:

6-14 – 6-16)

a) Olesi oli pada poros-poros pelatuk.

b) Pasang pelatuk dan poros pelatuk pada tutup kepala silinder.

c) Pasang plat penahan poros pelatuk dengan menempatkan pelat

dengan potongan pada poros pelatuk yang diletakkan di sebelah

dalam.

d) Kencangkan sekrup pemasangan dengan erat.

e) Pasang dowel pin dan tutup karet.

f) Olesi bubungan dan bantalan poros bubungan dengan oli

g) Pasang poros bubungan pada kepala slinder, tuangkan oli baru pada

rongga-rongga oli pada kepala silinder sampai bubungan terendam

oli.

h) Olesi lem pada permukaan pemasangan dari tutup kepala silinder.

i) Olesi oli pada ulir mur-mur topi.

j) Pasang cincin sil baru, mur-mur topi dan baut-baut flens.

k) Kencangkan mur-mur topi secara silang dalam 2-3 tahap (Torsi 10

N.m/1.0 kg-m)

Page 41: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

30

l) Tepatkan tanda pada magnet dengan tanda penyesuaian pada tutup

bak mesin kiri dengan memutar poros engkol dalam arah

berlawanan arah perputaran jarum jam.

m) Pasang sproket poros bubungan dan posisikan garis pada sproket

pas dengan tanda yang ada pada kepala silinder.

n) Putar poros tensioner searah jarum jam dengan sebuah obeng kecil

untuk menarik mundur tensioner dan tahan dalam posisi tertarik

penuh.

o) Ganjal poros tensioner dengan sepotong kawat untuk menahan

tensioner.

p) Pasang sebuah gasket baru pada pengangkat tensioner rantai mesin

dan pasang.

q) Kencangkan baut-baut soket penahan tensioner

r) Lepaskan kawat penahan dari pengangkat tensioner, pasang dan

kencangkan sekrup bersama sebuah cincin O baru.

s) Kencangkan sekrup sesuai torsi yang ditentukan. (Torsi 4N.m/ 0.4

kg-m)

12. Penyetelan katup (Astra Honda Motor, 2005: 3-6 – 3-7)

a) Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam beberapa kali, cek

tanda garis pada sprocket gear dan magnet pada posisi top.

b) Kendorkan baut penyetel katup (tappet)

c) Setel katup dengan feeler gauge dengan kelonggaran 0,10 mm

pada katup in dan ex

Page 42: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

31

d) Kemudian kencangkan baut penyetel katup sampai terasa

sedikit seret

e) Pasang gasket dan cicin O pada tutup sproket, lalu pasang tutup

sproket.

f) Tutup lubang penyetelan katup.

g) Pasang dan kencangkan baut-baut tutup. (Torsi 15 N.m/ 1.5 kg-m)

h) Tutup lubang pemeriksaan pengapian. (Torsi 6 N.m/ 0.6 kg-m)

i) Tutup lubang poros engkol. (Torsi 8 N.m/ 0.8 kg-m)

3. Belajar dan Hasil Belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behaviour

throught experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami (Hamalik, 2001: 27).

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang

dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,

kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi orang

(Anni dan Rifa’i, 2012: 66).

Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya mengandung unsur

yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Unsur-unsur

tersebut adalah sebagai berikut:

Page 43: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

32

(1) Peserta didik. Peserta didik dapat diartikan sebagai siswa, warga

belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan

belajar.(2)Rangsangan (stimulus). Peristiwa yang merangsang

penginderaan peserta didik disebut stimulus.Rangsangan yang berada di

lingkungan seseorang antara lainsuara, sinar, warna, panas, dingin,

tanaman, gedung, dan orang adalah stimulusyang selalu berada di

lingkungan seseorang. Agar peserta didik mampu belajaroptimal, ia

harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. (3) Memori.

Memori yang ada pada peserta didik berisi kemampuan yang berupa

pengetahuan,keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan dari

kegiatan belajar sebelumnya. (4) Respon. Tindakan yang dihasilkan dari

aktualisasi memori disebut respon. Peserta didik yang sedang mengamati

stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus

tersebut. Respon dalam peserta didikan diamati pada akhir proses belajar

yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja

(performance) diadaptasi dari Gagne (1974: 4) (dalam Anni dan Rifa’i, 2012: 68)

Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat

interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari

waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut, apabila terjadi perubahan

perilaku, maka perubahan perilaku tersebut menjadi indikator bahwa peserta didik

telah melakukan kegiatan belajar (Anni dan Rifa’i, 2012: 69).

Surya mengemukakan (dalam Hakim et al., 2009: 100) bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Benyamin S. Bloom (dalam Anni dan Rifa’i, 2012: 70) menyampaikan

tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif (cognitive

domain), ranah afektif (affective domain), ranah psikomotorik (psychomotoric

domain).

Page 44: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

33

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori:

(1) Pengetahuan. Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku

mengingat atau mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

Pengetahuan ini meliputi pengingatan kembali tentang rentangan

materi yang luas, mulai dari fakta spesifik sampai teori yang

kompleks. Pengetahuan mencerminkan tingkat hasil belajar yang

paling rendah pada ranah kognitif. (2) Pemahaman. Pemahaman

didefnisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi. Hal

ini ditunjukkan melalui penerjemahan materi dari siswa, dan melalui

mengestimasikan kecenderungan masa depan. Hasil belajar ini berapa

pada suatu tahap diatas pengingatan materi sederhana, dan

mencerminkan tingkat pemahaman paling rendah. (3) Penerapan.

Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi peserta

didik yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit. Hal ini

mencakup penerapan hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip-

prinsip, dalil, dan teori. Hasil belajar ini memerlukan tingkat

pemahaman yang lebih tinggi dari pada tingkat pemahaman

sebelumnya. (4) Analisis. Analisis mengacu pada kemampuan

memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat

dipahami struktur organisasinya. Hal ini mencakup identifikasi

bagian-bagian, analisis hubungan antar bagian dan mengenali prinsip-

prinsip pengorganisasian. Hasil belajar ini mencerminkan tingkat

intelektual lebih tinggi dari pada pemahaman dan penerapan, karena

memerlukan pemahaman isi dan bentuk struktural materi yang telah

dipelajari. (Anni dan Rifa’i, 2012: 70-71)

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah

mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek pembelajaran perilaku tersebut

tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila

pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku

yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Setiawan et al., 2009: 24).

Sudjana (dalam Setiawan et al., 2009: 23) perubahan sebagai hasil belajar

dapat di tunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta

tingkah laku serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang

Page 45: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

34

belajar pada dasarnya adalah proses belajar tingkah laku berkat adanya

pengalaman.

Menurut Hamalik (2001: 30) hasil dan bukti belajar ialah adanya

perubahan tingkah laku. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil

belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-

aspek tersebut adalah: (1) Pengetahuan (2) Pengertian (3) Kebiasaan (4)

Keterampilan (5) Apresiasi (6) Emosional (7) Hubungan sosial (8) Jasmani (9)

Etis atau budi pekerti (10) Sikap.

4. Hasil Belajar Mekanisme Katup Sesuai Silabus Silabus pemeliharaan mesin sepeda motor kompetensi dasar menjelaskan

cara kerja silinder di SMK Negeri 3 Salatiga dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2. 2 silabus kompetensi dasar menejelaskan cara kerja kepala silinder

Kompetensi Dasar Materi Pokok

Menjelaskan cara kerja kepala silinder 1. Fungsi dan cara kerja mekanisme

mesin

2. Identifikasi komponen

3. Dianosa kerusakan

4. Pengukuran komponen mesin

5. Overhoul kepala silinder

Dari silabus diatas terdapat 5 (lima) materi pokok yang harus dipahami

oleh siswa. Ini berkaitan dengan tiga taksonomi ranah belajar yang dikemukakan

oleh Benyamin S. Bloom (dalam Anni dan Rifai’i, 2012: 17) yang salah satunya

adalah ranah kognitif. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,

kemampuan, dan kemahiran intelektual. Jika dikaitkan dengan materi pokok yang

ada pada silabus, pengetahuan didefinisikan siswa dapat dengan mudah mengingat

Page 46: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

35

kembali materi atau informasi yang telah didapat dari pembelajaran sebelumnya.

Indikatornya siswa mampu mengidentifikasi komponen dan menjelaskan fungsi

dari komponen mekanisme katup. Pemahaman dapat didefinisikan peserta didik

mampu memahami secara konseptual dengan pemahaman masing masing dari

peserta didik bagaimana cara sistem mekanisme katup bekerja. Indikatornya siswa

mampu menjelaskan cara kerja dari sistem mekanisme katup. Analisis

didefinisikan kemampuan siswa untuk mengolah informasi yang didapatnya

melalui proses pembelajaran dan menggabungkan antara pengetahuan dan

pemahaman untuk menarik kesimpulan. Indikatornya siswa dapat mendiagnosa

kerusakan dan mengetahui cara memperbaiki mekanisme katup.

Hasil belajar secara teoritik adalah perubahan perilaku yang diperoleh

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek perilaku tersebut tergantung

apa yang dipelajari oleh siswa. Hasil belajar secara operasional siswa mampu

mengidentifikasi, memahami fungsi komponen, memahami sistem kerja,

mendiagnosa dan mengetahui standar opersional prosedur overhoul sistem

mekanisme katup.

5. Cutting/ Cuttaway

Cutting atau cutaway adalah bagian-bagian atau potongan-potongan

(Munadi, 2013: 110). Komponen-komponen yang akan dipotong yaitu komponen-

komponen yang ada pada sistem mekanisme katup sepeda motor Honda GL Pro.

Teknik pemotongan ini mengadaptasi pada teknik penyajian potongan pada

gambar teknik.

a) Potongan Separuh

Page 47: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

36

Potongan separuh memiliki keunggulan dalam memaparkan bagian dalam

paruhan benda dan mempertahankan bagian luar paruhan lainnya. Oleh sebab itu,

kegunaannya terutama terbatas pada benda-benda simetris (Giesecke et al, 2001:

229). Teknik pemotongan dilakukan pada pertemuan dua bidang potong pada

tengah bagian benda tersebut. Pemotongan ini dilakukan pada ¼ bagian benda,

sehingga akan memperlihatkan bagian dalam benda yang akan dipotong dan

menyisakan ¾ bagian benda.

Gambar 2. 8. Potongan Separuh

(Giesecke et al, 2001: 230)

b) Potongan Setempat

Sering terjadi bahwa hanya pandangan potongan sebagian yang diperlukan

untuk memaparkan bentuk-bentuk dalamnya. Potongan demikian, yang dibatasi

oleh garis potong, disebut potongan setempat (Giesecke et al, 2001: 230). Teknik

pemotongan dilakukan dengan memotong atau membuang sebagian kecil bagian

benda, hal ini bertujuan untuk memperlihatkan kontruksi didalamnya, yang tidak

harus menggunakan potongan lengkap maupun potongan separuh. Dalam hal ini,

potongan dibatasi sebagian oleh garis pemutus dan sebagian lagi oleh garis

sumbu.

Page 48: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

37

Gambar 2. 9 Potongan Setempat

(Giesecke et al, 2001: 230)

c) Potongan Loncat

Pada pemotongan melalui benda tak beraturan, sering kita ingin

menunjukkan fitur (feature) yang tidak terletak pada garis lurus dengan jalan

“meloncatkan” atau membengkokan bidang potongnya. Potongan demikian

disebut potongan loncat (Giesecke et al, 2001: 233). Teknik pemotongan

dilakukan dengan cara meloncatkan garis potong pada bagian-bagian yang akan

dipotong, karena jika menggunakan garis potong yang lurus, bagian-bagian yang

memliki tempat yang tak beraturan, akan tidak terpotong dan tidak akan terlihat

jelas, kontruksi didalamnya.

Gambar 2. 10. Potongan Loncat

(Giesecke et al, 2001: 233)

Page 49: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

38

6. Peraga Cutting Engine Mekanisme Katup

Peraga cutting engine mekanisme katup adalah sebuah alat bantu yang

digunakan dalam proses belajar mengajar. Peraga ini merupakan benda asli yang

dimodifikasi dengan memotong bagian-bagian tertentu untuk memperlihatkan

cara kerja dan komponen-komponen mekanisme katup sepeda motor. Mekanisme

katup yang digunakan adalah milik honda GL Pro tipe mekanisme katup SOHC

(Single Overhead Camshaft) dengan poros bubungan yang digerakkan oleh

mekanisme sproket dan rantai timing (timing chain) yang memliki satu katup

masuk dan satu katup buang ..

Kelebihan pembelajaran menggunakan peraga model cutting engine

mekanisme katup adalah: 1) mempermudah guru menyampaikan materi kepada

siswa dalam memahami materi mekanisme katup, 2) menarik minat dan motivasi

siswa sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi lebih aktif, 3) Siswa

dapat melihat secara nyata komponen-komponen mekanisme katup.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Jamroh (2015) tentang Penerapan Metode Alat Peraga

Engines Cutting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Perawatan Dan Perbaikan

Mesin Kelas X Di SMK YPT Purworejo. Berdasarkan hasil analisis data

menunjukan rerata hasil tes pada prasiklus 68,03 dengan ketuntasan 36,84%. Pada

pembelajaran siklus I dengan menggunakan motode alat peraga hasil belajar

perawatan dan perbaikan mesin menjadi 76,32 dengan ketuntasan 68,42%. Pada

siklus II hasil belajar siswa dalam pembelajaran perawatan dan perbaikan mesin

Page 50: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

39

meningkat menjadi 84,34 dengan ketuntasan mencapai 92,11%. Hal tersebut

menunjukan bahwa penggunaan peraga engines cutting dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dan Sunyoto, (2012: 44 - 48)

tentang Peningkatan Hasil Belajar Materi CVT Menggunakan Engine Cutting

CVT Stand Mata Kuliah Sepeda Motor dan Motor Kecil. Berdasarkan hasil

penelitian,hasil belajar mahasiswa tanpa menggunakan media peraga sebesar

70,80 terjadi peningkatan sebesar 16,95% dari rata-rata awal sebesar 58,80. Hasil

belajar mahasiswa dengan menggunakan peraga engine cutting sebesar 80,69

terjadi peningkatan sebesar 26,67% dari rata rata awal sebesar 59,17. Hal tesebut

menunjukan kelompok mahasiswa yang dalam proses pembelajaran menggunakan

peraga menunjukan peningkatan hasil belajar yang lebih besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Khusen et. al (2010: 69 - 71), tentang

“Peningkatan Kompetensi Mendiagnosis Sistem Pengisian Sepeda Motor

menggunakan Media Peraga”. Berdasarkan hasil penelitan pada saat sebelum

menggunakan peraga nilai minimumnya sebesar 33 dan nilai maksimumnya

sebesar 75 dengan rata-rata 55,03. Setelah menggunakan peraga pada

pembelajaran nilai minimum menjadi 40 dan nilai maksimum sebesar 90 dengan

rata-rata sebesar 66,10. Terjadi peningkatan sebesar 20,10% saat pembelajaran

menggunakan media peraga. Sehinga dapat dikatakan bahwa penggunaan media

peraga sistem pengisian sepeda motor berjalan baik, karena prestasi belajar

mengalami peningkatan dari sebelum menggunakan media peraga.

Page 51: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

40

C. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa SMKN 3 kelas XI TSM

Salatiga Pada kompetensi dasar menjelaskan cara kerja kepala silinder masih

kurang memuaskan. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil belajar kompetensi dasar

menjelaskan cara kerja kepala silinder kelas XI TSM tahun ajaran 2015/2016

masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Hal ini disebabkan

karena metode pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode

pembelajaran yang kurang efektif. Pembelajaran masih menggunakan metode

ceramah dan sesekali menggunakan media power point biasa yang bersifat statis

dan kurang mengakomodasi materi yang kompleks seperti sistem mekanisme

katup. Belum adanya media atau peaga yang riil dan nyata untuk mendukung

keefektifan dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar pada

kompetensi menjelaskan cara kerja kepala silinder.

Penelitian tentang penerapan peraga model cutting engine ini perlu

dilakukan karena melihat dari hasil observasi belum adanya peraga cutting engine

mekanisme katup. Dengan peraga cutting engine mekanisme katup diharapkan

proses pembelajaran akan lebih mudah dan penyampaian materi lebih jelas

sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi, proses pembelajaran didalam

kelas menjadi lebih aktif serta motivasi siswa dalam belajar akan meningkat.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil

belajar dengan menggunakan peraga dan tanpa menggunakan peraga.

Page 52: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

41

Gambar 2. 11Kerangka Pikir Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan (Sugiyono 2015: 96). Karena bersifat sementara, maka jawaban

tersebut bisa benar dan bisa salah. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu, ada

peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan peraga

mekanisme katup model cutting engine.

Keterbatasan peraga dalam proses pembelajaran

Hasil belajar siswa kurang maksimal

Penerapan peraga cutting engine mekanisme katup

Siswa lebih tertarik dan termotivasi, mempermudah

dan memperjelas materi

Meningkatkan hasil belajar

Page 53: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

71

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Peraga mekanisme katup model cutting engine telah layak digunakan untuk

pembelajaran kompetensi menjelaskan cara kerja kepala silinder. Hal ini

dibuktikan oleh presentase kelayakan ahli media sebesar 91,6 % dan

kelayakan ahli materi sebesar 90,6 % dan kategori tersebut masuk dalam

kategori sangat layak pada segi media maupun materi.

2. Ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menggunakan peraga, dibuktikan

dengan hasil uji–t pretest menunjukkan tidak ada perbedaan hasil belajar

pada kelas kontrol dan eksperimen karena t hitung < t tabel (0,819<2,00).

Hasil uji–t posttest menunjukkan ada perbedaan hasil belajar yang

signifikan pada kelas kontrol dan eksperimen karena t hitung > t tabel

(6,044>2,00). Setelah ditemukan perbedaan hasil belajar yang signifikan

pada kelas kontrol dan eksperimen dilakukan uji gain untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar. Hasil analisis uji gain menunjukkan peningkatan

hasil belajar kelas kontrol sebesar 0,47 (sedang) dan untuk kelas eksperimen

sebesar 0,622 (sedang). Walau sama – sama pada kategori sedang namun

nilai gain kelas eksperimen lebih baik karena lebih mendekati ke kategori

(tinggi)

Page 54: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

72

B. Saran Pemanfaatan Hasil Penelitian

Adapun saran yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran menggunakan peraga,

karena sudah terbukti penggunaan peraga dalam pembelajaran lebih efektif

dibandingkan dengan metode ceramah tanpa peragaDalam penerapan

peraga bisa dikombinasikan dengan metode pembelajaran atau model

tertentu seperti Problem Based Learning (PBL), Inquiry dll. Untuk

penelitian selanjutnya yang meneliti seberapa besar keefektifan penerapan

peraga dengan metode atau model pembelajaran tertentu.

Page 55: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

73

v DAFTAR PUSTAKA

Amalia, A. N, dan Ani, W. 2012. Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII

SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun

2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Volume 10, No 1: 1 – 26.

Anni, C.T dan Rifa’i, A. 2012. Psikologi Pendidikan.Semarang: Pusat

Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.

Annisah, S. 2014. Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Jurnal Tarbawiyah. Vol. 11, No. 1: 4.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Astra Honda Motor, 2005. Buku Pedoman Reparasi Honda GL Max.. PT Astra

Honda Motor

Astra Honda Motor. n. d. Part catalog Honda GL. PT. Astra Honda Motor.

Tersedia: www.astra-honda.com/download-part-catalog diakses 18

september 2016)

Giesecke et al. 2001. Gambar Teknik (11th

Ed.). Translated by Gussito dan

Harahap. Jakarta : Erlangga.

Hakim, L. et al. 2009. Peningkatan Pemahaman Tentang Susut Dwell dengan

Menggunakan Alat Peraga Sistem Pengapian. Jurnal Pendidikan Teknik

Mesin Vol. 9. No 2: 99-106.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat dan Sunyoto. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Materi CVT Menggunakan

Engine Cutting Stand Mata Kuliah Sepeda Motor dan Motor Kecil.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Vol. 12, No. 1, Juni 2012 (44-48).

Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPTM/article/view/5277

/4248[diakses 18 September 2016].

Jamroh. 2015. Penerapan Metode Alat Peraga Engines Cutting Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Perawatan Dan Perbaikan Mesin Kelas X Di

Page 56: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

74

Smk Ypt Purworejo.Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Muhamadiyah Purworejo. Vol.06/No.02/Juni 2015.

Khumaedi, M. 2012. Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan. Jurnal

Pendidikan Teknik Mesin (JPTM). Volume 12 N0.1.

Khusen. et al 2010 Peningkatan Kompetensi Mendiagnosis Sistem Pengisian

Sepeda Motor menggunakan Media Peraga. Jurnal Pendidikan Teknik

Mesin (JPTM). Vol. 10, no 2: 68-71

Kristanto, P. 2015. Motor Bakar Torak – Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:

Andi.

Munadi. 2013. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:

Referensi.

Natawidjaja, R. 1979. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba

Dipantara.

Setiawan, E. et al. 2009. Pengembangan Panel Peraga Multifungsi Sistem Lampu

Kepala Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Sistem Penerangan

Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 9.No. 1: 22-29.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sundayana, R. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, W. 1989. Teori Motor Bensin._____. Depdikbud.

Tarjuni. et al. 2008. Studi Komparasi Penggunaan Media Pembelajaran Meja dan

Wiring Diagram Sistem Pemanasan Awal Terhadap Kompetensi

Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar pada Siswa SMK Islam

Pemalang. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 8. No.1: 51-55.

Toyota-Astra Motor. 2011. Toyota Training Manual Step 1. Penerbit PT. Toyota-

Astra Motor.

Page 57: PENERAPAN PERAGA MEKANISME KATUP MODEL CUTTING …lib.unnes.ac.id/30924/1/5202412005.pdfTSM berjumlah tiga kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel, dipilih secara acak untuk menjadi

75

Wahid, F.R. etal. 2008. Peningkatan Pemahaman Proses Penyearahan Arus pada

Sistem Pengisisan dengan Mrnggunakan Alat Peraga Sistem Pengisisan.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 8. No.1: 25-31.