PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan...

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PARE MONDOKAN SRAGEN TAHUN AJARAN / SKRIPSI Oleh : MARTYA JITA SARI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli

Transcript of PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan...

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN PENDEKATAN STM

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PARE

MONDOKAN SRAGEN TAHUN AJARAN /

SKRIPSI

Oleh :

MARTYA JITA SARI

K

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Martya Jita Sari

NIM : K

Jurusan / Program Studi : Ilmu Pendidikan / PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN PENDEKATAN STM

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PARE

MONDOKAN SRAGEN” ini benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni

Yang membuat pernyataan

Martya Jita Sari

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN PENDEKATAN STM

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PARE

MONDOKAN SRAGEN TAHUN AJARAN /

Oleh :

MARTYA JITA SARI

K

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Siti Istiyati, M. Pd Dra. Lies Lestari, M. Pd

NIP NIP

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Hari : Kamis

Tanggal : Juli

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd

Anggota I : Dra. Siti Istiyati, M. Pd

Anggota II : Dra. Lies Lestari, M. Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan,

Pembantu Dekan I

Prof. Dr.rer.nat.Sajidan, M. Si

NIP

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

# Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.

Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya,

tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan

(Mario Teguh) #

# Jika kita tidak berubah, kita tidak akan bertumbuh, jika kita tidak bertumbuh,

kita belum benar-benar hidup (Call Sheehy) #

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada- Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

Ayahku (Agustinus Sarwiji) dan Ibuku (Catarina Sri Hartati) tercinta yang

senantiasa mendoakan dan menyayangiku sepanjang waktu, serta untuk

dukungan dan semangatnya.

Agustina Wita Sari dan Pandu Prihantoko, terimakasih karena senantiasa

mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat.

Sahabat-sahabat yang aku sayangi terimakasih atas dukungan, bantuan dan

semangatnya.

Rekan-rekan S PGSD teristimewa Kelas D dan Almamaterku.

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Martya Jita Sari. PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PARE

MONDOKAN SRAGEN TAHUN AJARAN / . Skripsi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli .

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa

dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

pada siswa kelas IV SD Negeri Pare Mondokan Sragen.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari

dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Pare

yang berjumlah siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan dokumentasi. Validitas

data menggunakan teknik triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan

model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Pare

Mondokan Sragen Tahun Ajaran / . Hal ini ditunjukkan dari kondisi

awal sebelum tindakan nilai rata – rata keaktifan belajar siswa adalah atau

% siswa telah aktif dalam pembelajaran. Siklus I nilai rata – rata keaktifan

belajar siswa adalah atau % siswa telah aktif dalam pembelajaran dan

siklus II nilai rata – rata keaktifan belajar siswa meningkat menjadi atau

% siswa telah aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat diajukan

rekomendasi bahwa melalui penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA.

Kata kunci : keaktifan belajar, Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Martya Jita Sari. THE APPLICATION OF STM APPROACH TO IMPROVE

THE STUDENT LEARNING ACTIVENESS IN SCIENCE LEARNING IN

THE IV GRADERS OF SD NEGERI PARE MONDOKAN SRAGEN IN

THE SCHOOL YEAR OF . Skripsi, Teacher Training and Education

Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, July .

The objective of research aims to improve the student learning activeness

in science learning through Science Technology Society (STM) approach in the

IV graders of SD Negeri (Public Elementary School) Pare Mondokan Sragen.

This study was a classroom action research consisting of two cycles, each

of which containing planning, acting, observing, and reflecting stages. The subject

of research was the SD Negeri Pare consisting of students. The data source

derived from teachers and students. Techniques of collecting data used were

observation, questionnaire and documentation. The data validation was done

using method triangulation technique. Technique of analyzing data used was an

interactive analysis model of encompassing three components : data reduction,

data display and conclusion drawing.

Based on the result of research, it could be concluded that the application

of Science Technology Society (STM) approach could improve the student

learning activeness in Science learning in the IV graders of SD Negeri Pare

Mondokan Sragen in the school year of . It is showed from condition

before the action the student learning activeness had mean value of or %

of students had learning actively. In cycle I, the student learning activeness had

mean value of or of students had learning actively and cycle II the

student learning activeness had mean value increased become or had

learning actively. Therefore a recommendation that the application of Science

Technology Society (STM) approach can improve the science activeness.

Keywords: learning activeness, Science Technology Society (STM) approach.

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia-Nya sehingga skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan. Skripsi dengan

judul “PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI PARE MONDOKAN SRAGEN TAHUN

AJARAN / ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berhasil

tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih dan pengahargaan yang setulus-tulusnya kepada

semua pihak, khususnya kepada :

. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

. Dra. Siti Istiyati, M. Pd. Selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

. Dra. Lies Lestari, M. Pd. Selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

. Kepala SD Negeri Pare yang telah memberikan kesempatan dan tempat

guna pengambilan data dalam penelitian.

. Siti Nur Solikhah, S. Pd. SD, selaku guru kelas IV SDN Pare , yang telah

memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

. Para siswa kelas IV SDN Pare , yang telah bersedia untuk berpartisipasi

dalam pelaksanaan penelitian ini.

. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juni

Penulis

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...........................................................

B. Identifikasi Masalah .................................................................

C. Pembatasan Masalah ................................................................

D. Rumusan Masalah ....................................................................

E. Tujuan Penelitian .....................................................................

F. Manfaat Penelitian ...................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka .........................................................................

. Hakikat Keaktifan Belajar Siswa .......................................

a. Pengertian Keaktifan ....................................................

b. Pengertian Belajar .......................................................

c. Keaktifan Belajar Siswa ...............................................

d. Tinjauan Asas Keaktifan Belajar Siswa .......................

e. Jenis – Jenis Keaktifan Belajar Siswa ..........................

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

f. Indikator Keaktifan Belajar Siswa ...............................

. Hakikat Pembelajaran IPA di SD ......................................

a. Pengertian Pembelajaran .............................................

b. Pengertian IPA ............................................................

c. Pembelajaran IPA di SD ..............................................

d. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ..................................

e. Ruang Lingkup IPA di SD ...........................................

. Hakikat Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat .............

a. Pengertian Pendekatan .................................................

b. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat (STM) ..........

c. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ....................

d. Karakteristik Sains Teknologi Masyarakat (STM) ......

e. Tahap – Tahap Pelaksanaan STM ................................

f. Kelebihan dan Kekurangan STM .................................

g. Penerapan Pendekatan STM dalam Pembelajaran IPA.

B. Penelitian yang Relevan ...........................................................

C. Kerangka Berpikir ....................................................................

D. Hipotesis .................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

B. Subjek Penelitian .....................................................................

C. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................

D. Sumber Data .............................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

F. Validitas Data ...........................................................................

G. Teknik Analisis Data ................................................................

H. Indikator Kinerja ......................................................................

I. Prosedur Penelitian ..................................................................

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan ............................................................

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .....................................

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

. Tindakan Siklus I ...............................................................

. Tindakan Siklus II ..............................................................

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ...............................

D. Pembahasan Hasil Tindakan ....................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ..................................................................................

B. Implikasi ..................................................................................

C. Saran ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan .............................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I ..................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus I .................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ......................................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II .................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II ...............................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus II .....................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Visual ....................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Oral ........................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Listening ................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Writing ..................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Drawing .................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Motor .....................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Mental ....................................................................

. Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Emotional ..............................................................

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

. Kerangka Berpikir Penerapan Pendekatan STM .......................................

. Strategi Penelitian Tindakan Kelas ............................................................

. Komponen dalam Analisis Data ................................................................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan ..................................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I.......................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus I .....................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ...........................................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II .....................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II ....................

. Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus II ..........................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Visual ...............................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Oral ...................................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Listening ...........................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Writing .............................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Drawing ............................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Motor ................................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Mental ..............................................

. Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Emotional .........................................

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

. Jadwal Penelitian .......................................................................................

. Silabus ........................................................................................................

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I.........................

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Siklus I .......................

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus II .......................

. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Siklus II ......................

. Kisi – Kisi Pedoman Observasi Keaktifan Belajar Siswa .........................

. Pedoaman Keaktifan Belajar Siswa ...........................................................

. Kisi – Kisi Angket Keaktifan Belajar Siswa ..............................................

. Angket Keaktifan Belajar Siswa ................................................................

. Nilai Tertinggi Keaktifan Belajar Siswa ....................................................

. Nilai Terendah Keaktifan Belajar Siswa ....................................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan .............................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I ..................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus I .................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ......................................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II .................................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II ...............................

. Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus II .....................................................

. Nilai Angket Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan.................................

. Nilai Angket Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ..........................................

. Nilai Angket Keaktifan Belajar Siswa Siklus II ........................................

. Hasil Observasi Guru Mengajar Pertemuan I Siklus I ...............................

. Hasil Observasi Guru Mengajar Pertemuan II Siklus I..............................

. Hasil Observasi Guru Mengajar Pertemuan I Siklus II..............................

. Hasil Observasi Guru Mengajar Pertemuan II Siklus II ............................

. Rekapitulasi Nilai Keaktifan Belajar Siswa ...............................................

. Nilai Evaluasi Siklus I dan Siklus II ..........................................................

. Foto Penelitian ...........................................................................................

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pendidikan

bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya

sebagai objeknya. Ilmu Pengetahuan Alam hakekatnya merupakan suatu cara

untuk memecahkan masalah dengan prosedur tertentu mengenai gejala-gejala

alam. Prosedur ini biasanya tersusun secara sistematis untuk mengalami fakta-

fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, serta mendorong

seseorang memiliki sikap ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan mencari tahu dan

berbuat sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahamannya yang lebih

mendalam tentang alam sekitar serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya Ilmu Pengetahuan Alam dalam kehidupan, mendorong

sistem pendidikan memasukkan IPA ke dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan

IPA diajarkan pada anak mulai dari jenjang SD, SMP, SMA maupun di perguruan

tinggi. Tujuan IPA di sekolah dasar seperti yang diamanatkan dalam kurikulum

tidaklah hanya sekedar agar siswa memiliki pengetahuan tentang gejala-gejala

alam saja, melainkan juga melalui pendidikan IPA diharapkan siswa memiliki

kemampuan berfikir aktif, kritis dan kreatif. Sedangakan menurut S. Richardson

dalam Hendro Darmodjo ( ) menyarankan digunakannya tujuh prinsip

dalam proses pembelajaran agar suatu pengajaran IPA dapat berhasil. Ketujuh

prinsip itu adalah : ( ) prinsip keterlibatan siswa secara aktif; ( ) prinsip belajar

berkesinambungan; ( ) prinsip motivasi; ( ) prinsip multi saluran; ( ) prinsip

penemuan; ( ) prinsip totalitas; ( ) prinsip perbedaan individual.

Keterlibatan siswa secara aktif merupakan salah satu prinsip yang

menunjang keberhasilan tujuan IPA di SD. Partisipasi aktif siswa sangat

mendukung keefektifan pembelajaran di kelas. Adanya partisipasi yang aktif

membuat siswa mengalami, menghayati, dan menarik pelajaran yang dialami.

Siswa yang aktif mampu membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengamatan dan pengalaman yang di alaminya. Sehingga siswa dapat

mengkonstruksi pengetahuan tersebut secara bermakna.

Dari hasil pengamatan dan pedoman penilaian keaktifan belajar IPA

(Lampiran halaman ) terhadap siswa kelas IV SDN Pare menunjukkan

kurang maksimalnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA. Dari

jumlah siswa, hanya siswa atau , % siswa yang terlihat aktif dan

sebagian besar siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran. Siswa justru lebih asyik bermain dengan teman sebangkunya.

Sedangkan guru hanya sekedar menyampaikan materi sebanyak-banyaknya, dan

siswa hanya pasif mendengarkan tanpa ada keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran, siswa kurang mendapat perhatian untuk belajar secara mandiri,

kreatif, dan bertanggung jawab, sehingga dapat mengakibatkan verbalisme pada

diri siswa. siswa hanya menerima suatu konsep tanpa membuktikan sendiri

konsep tersebut sehingga pemahaman siswa mengenai suatu konsep tersebut

hanya mampu bertahan beberapa saat saja, bahkan hanya pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Sehingga pengetahuan atau konsep yang

di peroleh tidak bermakna bagi siswa.

Adapun hal-hal yang menyebabkan kurang maksimalnya keaktifan

belajar siswa kelas IV SDN Pare disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

proses pembelajaran masih di dominasi oleh guru yaitu dengan menggunakan

metode konvensional (ceramah), yang mungkin di anggap guru sebagai metode

yang paling praktis, mudah, dan efisien. Sehingga pembelajaran cenderung

monoton dan kurang bermakan. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang

inovatif menyebabkan siswa pasif selam proses pembelajaran berlangsung karena

guru tidak menggunakan media yang melibatkan siswa. Banyak siswa cepat

jenuh, perasaan jenuh terlihat sekali ketika guru menyampaikan materi pelajaran

banyak siswa yang justru berbicara dengan teman sebangkunya, malas mengikuti

pelajaran dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Dalam kegiatan diskusi pun

hanya beberapa siswa yang menunjukkan keaktifan. Siswa tidak diberi

kesempatan untuk mengkonstruksikan pengetahuan yang sudah mereka miliki

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan kehidupan nyata. Pembelajaran seperti itu kurang tepat karena tidak ada

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Jika hal ini berlarut-larut akan mengakibatkan rendahnya keaktifan

siswa dalam pembelajaran IPA. Rendahnya keaktifan siswa menyebabkan

pemahaman konsep yang di terima kurang maksimal dan pada akhirnya akan

menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran

keaktifan siswa merupakan hal yang sangat penting untuk mengoptimalkan

pemahaman konsep. Jika siswa dapat memahami konsep secara maksimal maka

hasil belajar yang di peroleh juga akan meningkat. Oleh sebab itu, keaktifan siswa

memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Guru harus

mengoptimalkan keaktifan siswa, melibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran dan senantiasa meningkatkan keaktifan siswa secara terus menerus.

Karena partisipasi aktif dari siswa sangat mendukung keefektifan pembelajaran di

kelas.

Maka permasalahan tentang keaktifan belajar siswa memerlukan

tindak lanjut agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Salah satu

upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

menerapkan suatu pendekatan yang tepat sehingga siswa dapat memahami dan

aktif dalam pembelajaran IPA. Salah satu pendekatan tersebut adalah dengan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM). Istilah STM (Sains, Tehnologi,

Masyarakat) menurut Anna Poedjiadi ( : ) antara lain : Sains-Tehnology-

Society (STS), Science Tehnology Society and Environtment (STSE), sebenarnya

intinya sama yaitu environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan.

Istilah STM untuk pertama kalinya diciptakan oleh John Ziman yang

mengemukakan bahwa konsep konsep dan proses sains seharusnya sesuai dengan

kehidupan siswa sehari-hari (Nono Sutarno, : ).

STM adalah pendekatan terpadu antara sains, tehnologi, dan isu yang

ada dimasyarakat. STM dengan teknologinya berusaha menjembatani antara ilmu

dan masyarakat. Karena di dalam Sains Teknologi Masyarakat (STM) ini

berkaitan dengan kehidupan yang nyata. Strategi yang digunakan dalam

pendekatan STM dapat diawali dengan mengangkat isu-isu yang sedang

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berkembang di masyarakat atau kejadian yang terjadi di lingkungan sebagai

dampak kemajuan dibidang teknologi. Selanjutnya dihubungkan dengan sains

sebagai konsep materi yang akan diajarkan, terjalinlah hubungan antara konsep

sains dengan komponen STM.

Pendekatan STM tepat di gunakan dalam pembelajaran IPA karena

memiliki kelebihan : STM menekankan cara belajar yang aktif mencakup aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam

pembelajaran IPA karena topik atau masalah di ambil dari lingkungan sekitar.

Siswa lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran karena media yang

digunakan dapat di peroleh dengan mudah di lingkungan sekitar. Keaktifan siswa

akan meningkat dalam menerapkan konsep-konsep sains (IPA) karena konsep-

konsep yang diterima tidak bersifat abstrak namun nyata dalam kehidupan sehari-

hari. Siswa yang diberi pendekatan STM mempunyai sikap yang lebih positif dan

aktif terhadap pelajaran sains (IPA).

Dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) diharapkan

tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dapat tercapai secara maksimal karena

siswa tidak hanya menerima pengetahuan dalam konsep – konsep abstrak saja,

tetapi siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari dalam

masyarakat, mendidik siswa menjadi warga negara yang baik, tanggap terhadap

perkembangan teknologi dan dapat menilai secara kritis dampak positif dan

negatif kemajuan teknologi, sehingga dengan aktif dapat mengambil keputusan

untuk kesejahteraan masyarakat secara bijak. Dengan pendekatan ini diharapkan

siswa lebih tahu dan jelas tentang pembelajaran IPA, sehingga diharapkan

keaktifan siswa dapat meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

identifikasi permasalahan sebagai berikut : Pembelajaran masih konvensional,

yaitu masih di dominasi guru dengan metode ceramah, sehingga pembelajaran

cenderung monoton dan kurang bermakna. Guru tidak menggunakan media yang

melibatkan siswa, sehingga siswa pasif selama proses pembelajaran. Siswa tidak

di libatkan secara aktif untuk mengkonstruksi pengetahuan yang harus di kuasai.

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Pare

Mondokan Sragen Tahun Ajaran / . Pendekatan pembelajaran yang di

gunakan adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ( STM ).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan bahwa

keaktifan belajar IPA akan meningkat, jika dalam pembelajarannya digunakan

suatu pendekatan yang tepat. Salah satunya dengan Pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat ( STM ). Hal ini yang mendorong peneliti mengambil judul “

Penerapan Pendekatan STM Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Pare Mondokan Sragen Tahun

Ajaran / ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Apakah penerapan pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat ( STM ) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa

dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Pare Mondokan Sragen

Tahun Ajaran / ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini,

maka tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk meningkatkan keaktifan belajar

siswa melalui penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ( STM ) pada

siswa kelas IV SDN Pare Mondokan Sragen Tahun Ajaran / .

D. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan, referensi juga rujukan

bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang serupa dengan penerapan

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pendekatan STM untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam

pembelajaran IPA.

. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memperolehnya pengalaman dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa

dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan STM di SD.

b. Bagi Siswa

) Dengan pendekatan STM memungkinkan watak siswa terbentuk yang

peduli akan lingkungan dan ramah terhadap lingkungan, karena semua

materi yang dikaji selalu berhubungan dengan lingkungan.

) Meningkatnya keaktifan belajar siswa dengan menggunakan penekatan

Sains Teknologi Masyarakat (STM).

c. Bagi lembaga / sekolah.

Mendorong terjadinya inovasi para guru untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran melalui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM).

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

. Hakikat Keaktifan Belajar Siswa

a. Pengertian Keaktifan

Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pengajaran yang sangat

diharapkan adalah keaktifan secara mental yang dibarengi dengan

keaktifan fisik, sehingga diharapkan siswa betul-betul berperan serta dan

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini seperti yang

dikemukakan oleh Sriyono ( : ) bahwa pada waktu guru mengajar

ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani.

Keaktifan menurut Iqra ( ) merupakan kegiatan yang dilakukan

dengan giat, rajin dan dengan frekuensi pengerjaan yang tinggi.

Martinis ( ) mengemukakan keaktifan merupakan “suatu

kegiatan atau usaha individu untuk membangun pengetahuan dalam

dirinya yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik karena

adanya interaksi antara individu dengan lingkungan” (hlm ). Sedangkan

menurut Rosdjati ( ) keaktifan adalah proses yang dapat

menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif (hlm.

). Sedangkan menurut Hermawan ( ) keaktifan adalah usaha untuk

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, aktif membangun

pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam

kegiatan pembelajaran .

Hal ini seperti yang tercantum pada jurnal internasional berikut ini :

Active learning is any teaching method which gets students actively

involved: some general characteristics are commonly associated

with the use of strategies promoting active learning in the

classroom: student are involved in more than listening less

emphasis is pleced on transmitting information and more on

developing student skill student are engaded in activities (e.g,

reading, discussing, writing) greater emphasis is placed on student

exploration of their own attitudes and values. As a working

definition, Bonwell and Eison suggest that “active learning be

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

defined as anyting that involves student in doing things and thinking

about what they are doing “ (Keyser, ).

Berdarkan jurnal internasional di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran aktif adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa

secara aktif, siswa tersebut dilibatkan lebih dari mendengarkan kurangnya

penekanaan terletak pada penyampaian informasi dan lebih banyak pada

pengembangan kemampuan siswa (misalnya, membaca, berdiskusi,

menulis) penekanan yang lebih besar ditempatkan pada eksplorasi siswa,

sikap dan nilai mereka sendiri. Bonwell dan Eison menunjukkan bahwa

“keaktifan didefinisikan sebagai suatu yang melibatkan siswa dalam

melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan adalah

proses pembelajaran harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa

secara aktif dengan tingkah laku saat pembelajaran diharapkan akan

mudah mencapai tujuan pembelajaran yang telah diterapkan guru. Guru

harus dapat menciptakan kondisi pembelajaran menyenangkan sehingga

siswa tidak merasa bosan dan enggan untuk menyimak pelajaran. Agar

tercipta pembelajaran yang penuh semangat, giat, dan aktif.

b. Pengertian Belajar

Dalam proses pengajaran unsur belajar memegang peranan yang

penting. Oleh karena itu penting sekali bagi guru untuk memahami tentang

proses belajar siswa Hamalik berpendapat “Belajar adalah modifikasi atau

memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan” ( : ).

Sedangkan Muhibbin Syah ( ) mengemukakan belajar adalah kegiatan

yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (hlm. ). Belajar

adalah suatu proses yang di arahkan kepada suatu tujuan, proses perbuatan

melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati,

memahami sesuatu yang dipelajari (Sudjana, ).

Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh

individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan

sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil

(Siddiq, ). Sedangkan menurut Slameto, belajar dapat di definisikan

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

( ).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang,

perubahan tidak berlaku pada perubahan perilaku melainkan juga

perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan lain-lain yang di peroleh

melalui pengalaman dalam interaksi dengan ligkungannya.

c. Keaktifan Belajar Siswa

Kata keaktifan sama artinya dengan kegiatan dan kesibukan.

Dan keaktifan yang dimaksud disini adalah segala aktifitas atau

kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar

di sekolah.

Keaktifan belajar menurut Sardiman ( ) adalah kegiatan yang

bersifat fisik atau mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu

rangkaian yang tidak dapat di pisahkan. Sedangakan Rohani ( )

mengemukakan bahwa belajar yang berhasil harus melalui berbagai

macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah

siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau

bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya

pasif. Siswa yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan), jika daya jiwanya

bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka

pembelajaran. Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya siswa juga

aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya. Sedangkan Natawijaya ( )

menyatakan belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang

menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif,

afektis, dan psikomotorik.

Hisyam menyatakan belajar aktif adalah salah satu cara untuk

mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.

Pembelajaran yang aktif mengajak siswa untuk belajar secara aktif, dengan

belajar aktif berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.

Dengan ini mereka mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk

menemukan ide pokok, memcahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa

yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam

kehidupan nyata ( ).

Jadi keaktifan belajar siswa adalah kegiatan atau usaha sadar yang

dilakukan oleh siswa secara rutin atau teratur untuk mencapai tujuan yang

diinginkan sehingga mendapatkan kemampuan baru dan terjadi perubahan

perilaku. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar siswa harus aktif berbuat.

Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas.

Keaktifan belajar itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik

yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Aktivitas-

aktivitas tersebut akan membuahkan hasil belajar yang optimal.

d. Tinjauan Asas Keaktifan Belajar Siswa

Asas keaktifan dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain segi

pendidikan, segi pengamatan, segi berpikir, dan segi kejiwaan. Tinjauan

asas keaktifan ini secara jelas di kemukakan oleh Sriyono, meliputi:

) Segi Pendidikan

Keaktifan anak dalam mencoba atau mengerjakan sesuatu amat besar

artinya dalam pendidikan dan pengajaran. Pendidikan adalah proses

pengalaman. Tiap pengalaman positif maupun negatif pasti berguna

bagi anak. Berdasarkan pengalaman ia akan dapat membentuk

pengertian dan pendapat, mengambil keputusan, bersikap tepat dan

memiliki keterampilan belajar.

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Segi Pengamatan

Selama proses pembelajaran seorang anak harus mengoptimalkan

semua fungsi alat indera yang dimilikinya untuk memahami materi

yang disampaiakan oleh guru agar pengetahuan yang diperolehnya

bermakana. Di antara alat indera yang paling penting untuk

memperoleh pengetahuan adalah pendengaran dan penglihatan. Akan

tetapi bukanlah berarti alat-alat yang lain kurang/tidak penting.

) Segi Berfikir

Semua kegiatan anak selama pembelajaran berlangsung memerlukan

pikiran baik seluruh tugas sekolah maupun kegiatan sekolah lainnya.

Maka dari itu semua pengajaran harus membentuk pikiran anak.

Sehingga pendengaran, penglihatan dan akal harus selalu diusahakan

aktif.

) Segi Kejiwaan

Gerkan-gerakan yang dilakukan anak sesuai dengan keadaan dan

nalurinya. Dengan demikian ia dapat menggunakan semua alat indera

yang dimilikinya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan

baik. Kegiatan ini juga tercermin dalam situasi belajar anak, ia akan

lebih menerima dan menguasai bahan jika ia aktif jasmaniah maupun

rohaniahnya ( ).

Dalam proses pembelajaran tidak semua siswa memiliki kadar

keaktifan yang sama, kadar keaktifan yang dimiliki masing-masing siswa

pasti berbeda. Mc Keachie dalam Abimanyu mengemukakan (tujuh)

dimensi yang dapat menjadikan variasi kadar keaktifan dalam

pembelajaran, yakni :

) Partisipasi murid dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.

) Penekanan pada aspek afektif dalam pembelajaran.

) Partisipasi murid dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, terutama

yang berbentuk interaksi antar murid.

) Penerimaan guru terhadap perbuatan / kontribusi murid yang kurang

relevan, bahkan salah.

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Kekohesifan kelas sebagai kelompok.

) Kebebasan/kesempatan yang diberikan kepada murid untuk

mengambil keputusan penting dalam kehidupan sekolah.

) Jumlah waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi masalah

pribadi anak ( : - ).

e. Jenis - Jenis Keaktifan Belajar Siswa

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Sekolah

merupakan arena untuk mengembangkan keaktifan siswa. Banyak jenis

keaktifan yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Keaktifan siswa

tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat selama proses

pembelajaran berlangsung. Keaktifan belajar siswa ini dapat di

klasifikasikan berdasarkan macam kegiatan siswa. Seperti yang

dikemukakan Paul D. Dierich dalam Hamalik mengklasifikasikan

kekatifan belajar siswa dalam delapan kelompok, yaitu:

) Kegiatan-kegiatan visual (Visual activities)

Yang termasuk ke dalam kegiatan visual adalah membaca, melihat

gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran,

mengamati orang lain bekerja atau bermain.

) Kegiatan-kegiatan lisan (Oral activities)

Siswa dikatakan melakukan kegiatan-kegiatan lisan jika ia mampu

mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu

kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan

pendapat, berwawancara, diskusi,

) Kegiatan-kegiatan mendengarkan (Listening activities)

Banyak aktivitas yang masuk kedalam kegiatan mendengarkan sebagai

contoh, mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan

atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen

musik, mendengarkan siaran radio.

) Kegiatan-kegiatan menulis (Writing activities)

Kegiatan menulis tidak hanya terjadi saat siswa mengerjakan tugas dari

guru. Kegiatan menulis lainnya seperti, menulis cerita, menulis

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

laporan, menulis karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau

rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

) Kegiatan-kegiatan menggambar (Drawing activities)

Kegiatan siswa menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola

termasuk ke dalam kegiatan-kegiatan menggambar. Kegiatan

menggambar tidak hanya terjadi dalam pelajaran seni rupa saja, tetapi

kegiatan-kegiatan di atas juga termasuk kegiatan-kegiatan

menggambar.

) Kegiatan-kegiatan metrik (Motor activities)

Ketika siswa melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan

pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi),

menari, dan berkebun berarti ia telah melakukan kegaitan-kegaitan

metrik.

) Kegiatan-kegiatan mental (Mental activities)

Kegiatan-kegiatan mental ini dapat berupa merenungakan, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan

hubungan-hubungan, membuat keputusan.

) Kegiatan-kegiatan emosional (Emotional activities)

Kegiatan-kegiatan emosional seperti misalnya, menaruh minat,

membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan

dalam kelompokk ini terdapat pada semua kegiatan tersebut di atas,

dan bersifat tumpang tindih ( : ).

Telah dikatakan di atas bahwa sekolah merupakan salah satu tempat

untuk mengembangkan keaktifan belajar siswa. Namun keaktifan belajar

siswa ini juga di pengaruhi oleh situasi yang ada di sekitar siswa. Setiap

situasi dimanapun dan kapan saja memberi kesempatan belajar bagi siswa.

Selanjutnya Soemanto mengemukakan macam-macam keaktifan belajar

yang dapat dilakukan oleh siswa dalam beberapa situasi, yaitu : )

mendengarkan, ) memandang, ) meraba, mencium, dan mencicipi, )

menulis atau mencatat, ) membaca, ) membuat ringkasan, ) mengamati

tabel, diagram, dan bagan, ) menyusun kertas kerja, ) mengingat, )

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berpikir, ) latihan atau praktik ( ). Keaktifan yang dilakukan siswa

selama proses pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda-beda

terhadap daya ingat siswa.

f. Indikator Keaktifan Belajar Siswa

Penilaian proses pembelajaran terutama adalah melihat sejauh mana

keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Sudjana

keaktifan siswa dapat dilihat dalam : ) Turut serta dalam melaksanakan

tugas belajarnya, ) Terlibat dalam pemecahan masalah, ) Bertanya

kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan

yang dihadapi, ) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan

untuk pemecahan masalah, ) melakukan diskusi kelompok sesuai dengan

petunjuk guru, ) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang

diperolehnya, ) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang

sejenis, ) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya

( : ).

Beberapa indikator cara belajar siswa aktif juga dikemukakan oleh

T. Raka Joni dalam Abimanyu ( ) adalah : ) Keterlibatan murid

dalam pembelajaran, baik keterlibatan fisik maupun yang utama

keterlibatan mental, ) Prakarsa murid dalam pembelajaran, ) Peranan

guru lebih ditekankan sebagai fasilitator (penyedia dan pengelola fasilitas

pembelajaran), pemantau kegiatan pembelajaran, dan selalu siap memberi

balikan yang diperlukan murid, ) Belajar dengan pengalaman langsung,

) Variasi penggunaan multi metode dan multi media dalam setiap

pembelajaran yang diikuti dengan keberagaman bentuk dan alat dalam

kegiatan pembelajaran, ) Kualitas interaksi murid dalam pembelajaran

(hlm. - ).

Keaktifan siswa saat pembelajaran juga dapat dilihat dari kegiatan-

kegiatan siswa saat pembelajaran, keaktifan siswa saat pembelajaran akan

melatih jiwa sosial siswa, mengajarkan arti pentinganya kerjasama, dengan

aktif saat pembelajaran siswa akan lebih mudah mencapai tujuan

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Siswa dikatakan aktif

apabila, saat pembelajaran siswa menunjukkan hal-hal yaitu : ) sering

bertanya kepada guru, ) mampu menjawab pertanyaan, ) senang diberi

tugas belajar, ) tepat waktu dalam mengerjakan, dll (Anonim, ).

Dengan adanya tanda-tanda di atas, maka akan lebih mudah bagi

guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pengajaran.

Setidak-tidaknya memberi rambu-rambu bagi guru dalam menilai

keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

. Hakikat Pembelajaran IPA di SD

a. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah

pengajaran dan istilah belajar mengajar. Siddiq ( ) berpendapat,

“Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru

atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar” (hlm - ).

Menurut UU No. , Bab I Ayat , pembelajaran adaalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Dalam Depdiknas ( ) pembelajaran adalah suatu upaya yang

dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan

siswa yang belajar (hlm. - ). Selanjutnya menurut Hamalik ( )

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran” (hlm ).

Sedangkan Pribadi menyatakan pembelajaran adalah proses yang

sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam

diri individu, dengan kata lain pembelajaran merupakan sesuatu hal yang

bersifat eksternal dan sengaja dirancang untuk mendukung terjadinya

proses belajar internal dalam diri individu ( ). Sedangkan menurut

Gagne dalam Pribadi mendefinisikan pembelajaran sebagai “a set of

events embedded in purposefull activities that facilitate learning”

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan

maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar ( : ). Walter

Dick dan Lou Carey dalam Pribadi juga mendefinisikan pembelajaran

sebagai rangkaian peristiwa atau kegiatan yang dismapaiakan secara

terstruktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis

media ( : ).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu kegiatan yang dirancang secara terprogram yang melibatkan

peserta didik, pendidik, dan sumber belajar melalui proses yang sistematis

untuk memperoleh pengetahuan baru.

b. Pengertian IPA

Kata “IPA” merupakan singkatan kata “Ilmu Pengetahuan Alam”

Kata-kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-kata

Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat dapat disebut “Science”

Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut

dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) atau science itu secara harafiah dapat disebut sebagai ilmu

tentang alam ini. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi

di alam (Iskandar, ).

Leo Sutrisno ( ) menyatakan “IPA merupakan usaha manusia

dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct)

pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan

dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan

kesimpulan yang betul (truth)” (hlm ). Selanjutnaya Carin dan Sund

dalam Slamet, menganggap bahwa IPA merupakan system untuk

mengetahui alam dan kumpulan pengetahuan yang berfungsi untuk

menjelaskan apa yang di peroleh ( : ).

Menurut Darmodjo dan Kaligis ( ) IPA adalah “Pengetahuan

yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya”

(hlm. ). Sedangkan Nash dalam Darmodjo dan Kaligis, mengatakan

bahwa Science is a way of looking at the worid. IPA itu suatu cara atau

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metode untuk mengamati alam. Cara IPA mengamati dunia ini bersifat

analistis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena

dengan fenomena yang lain sehingga keseruhannnya membentuk suatu

perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu ( ). Hal serupa

juga dikemukakan oleh Sukardjo yang menyatakan “Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, atau

secara sederhana marupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun

secara sistematis tentang gejala alam” ( : ).

Selanjutnya Paolo dan Marten dalam Iskandar ( )

mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak sebagai berikut :

) mangamati apa yang terjadi

) mencoba memahami apa yang diamati

) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang

akan terjadi

) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk

melihat apakah ramalan tersebut benar (hlm. ).

Dari beberapa pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa

IPA adalah pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh

dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah untuk memahami fenomena

alam sebagai upaya untuk membuat berbagai pengalaman menjadi suatu

sistem pola piker yang logis.

c. Pembelajaran IPA di SD

Suatu pembelajaran akan berhasil apabila terjadi proses belajar yang

harmoni. Seorang ahli pengajaran IPA, John S. Richardson dalam

Darmodjo dan Kaligis menyarankan digunakannya tujuh prinsip dalam

proses pembelajaran agar suatu pengajaran IPA dapat berhasil. Ketujuh

prinsip itu adalah :

) Prinsip keterlibatan siswa secara aktif

Dalam pembelajaran IPA sering dilupakan bahwa keterlibatan siswa

secara aktif ini merupakan bagian yang sangat esensial dari suatu

proses belajar mengajar. Yang dimaksud dengan keterlibatan siswa

secara aktif menurut Richardson adalah “learning by doing” Siswa

harus ikut berbuat sesuatu untuk memperoleh ilmu yang mereka cari.

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Prinsip belajar berkesinambungan

Yang dimaksud dengan prinsip belajar berkesinambungan proses

belajar yang selalu dimulai dari apa-apa yang telah dimiliki oleh siswa.

Dalam hal ini pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa itu seolah-

olah merupakan jembatan yang sangat esensial bagi siswa untuk dapat

meraih pengetahuannya yang baru.

) Prinsip motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang menyebabkan

seorang mau berbuat sesuatu. Dalam proses belajar IPA tentunya

motivasi dimaksudkan sebagai dorongan untuk mau belajar IPA.

) Prinsip multi saluran

Daya penerimaan masing-masing siswa tidak sama. Maksudnya ada

siswa yang mudah belajar melalui membaca, ada siswa yang mudah

mengerti apabila diberi ceramah oleh guru, ada pula yang baru

mengerti kalau ia ikut aktif melakukan percobaan. Oleh karena itu

penggunaan multi saluran dalam proses belajar IPA sangar diperlukan

agar semua siswa dengan berbagai kemampuan daya tangkap dapat

menerima pelajaran dengan baik.

) Prinsip penemuan

Yang dimaksud dengan prinsip penemuan di sini adalah bahwa untuk

memahami sesuatu konsep atau simbol-simbol, siswa tidak diberitahu

oleh guru, tetapi guru memberi peluang agar siswa dapat memperoleh

sendiri pengertian-pengertian itu, melalui pengalamannya.

) Prinsip totalitas

Prinsip totalitas bertolak dari suatu paham bahwa siswa belajar dengan

segenap kemampuan yang ia miliki sebagai makhluk hidup, yaitu

panca inderanya, perasaan serta pikirannya. Dalam proses belajar,

siswa tidak hanya memperhatikan materi pelajaran tetapi meliputi

bagaimana guru mengajar, situasi kelas, lingkungan kelas, perabot

sekolah, situasi kelas, pencahayaan kelas, lingkungan sekitar, teman-

temannya, pokonya semua hal yang mempengaruhi jiwa raganya. Itu

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semua ikut menentukan keberhsilan belajar siswa. Yang dimaksud

hasil belajar tidak hanya berupa pengetahuan intelektual, tetapi

meliputi juga bidang sikap dan kepribadian siswa.

) Prinsip perbedaan individual.

Perbedaan individu ini terutama ditujukan kepada adanya perbedaan

kemampuan (termasuk kecerdasan dan kecepatan belajar), dan

perbedaan minat termasuk motivasi belajar. Prinsip perbedaan individu

dimaksudkan agar siswa mendapatkan kesempatan belajar sesuai

dengan kapasitas dan minatnya ( ).

Selain ketujuh prinsip dalam proses pembelajaran IPA di atas, Ilmu

Pengetahuan Alam juga sebagai disiplin ilmu, serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari membuat pendidikan IPA menjadi penting. Anak-

anak perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan

proses IPA, sebab diharapkan mereka dapat berfikir dan memiliki sikap

ilmiah.

d. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut : ) Memperoleh kayakinan terhadap

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan

keteraturan alam ciptaan-Nya. ) Mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. ) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap

positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi

antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. ) Mengembangakan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah

dan membuat keputusan. ) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta

dalam memlihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. )

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. ) Memperoleh bekal

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan di SMP/MTs.

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun )

Menurut Darmodjo dan Kaligis menyatakan tujuan pembelajaran

IPA adalah sebagai berikut : ) Memahami alam sekitarnya, meliputi

benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang

terkandung di dalamnya. ) Memiliki keterampilan untuk mendapatkan

ilmu khususnya IPA berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah

sederhana. ) Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya

dan memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran

Penciptanya. ) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

( ).

Pembelajaran IPA dimasukkan dalam kurikulum sekolah

merupakan hal penting, dalam Iskandar dikemukakan alasannya ke dalam

empat golongan besar, yaitu faedah bagi kehidupan atau pekerjaan di

kemudian hari, merupakan bagian kebudayaan bangsa, melatih siswa

berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan / mempunyai potensi

yang dapat membentuk pribadi siswa secara keseluruhan ( ).

Selanjutnya menurut pernyataan Amien dalam Fajar ( ), tujuan

pendidikan sains abad antara lain; harus tanggap terhadap kondisi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa sekarang dan masa

yang akan datang dan masalah-masalah sosial yang timbul dari isu-isu

sosial (hlm. ).

e. Ruang Lingkup IPA di SD

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

berikut :

) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

) Benda, materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat, dan

gas.

) Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

(Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun )

. Hakikat Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

a. Pengertian Pendekatan

Agar suatu pembelajaran dapat berlangsung secara efektif

diperlukan suatu pendekatan yang sesuai dengan konsep pembelajaran

yang akan disampaikan. Menurut T. Raka Joni dalam Abimanyu

“Pendekatan diartikan sebagai cara umum dalam memandang

permasalahan atau obyek kajian, sehingga berdampak, ibarat seseorang

menggunakan kacamata dengan warna tertentu di dalam memandang

alam” ( : - ).

Anitah menyatakan “Pendekatan adalah suatu cara pandang

terhadap sesuatu” ( : ). Sedangkan St. Y. Slamet ( )

mengemukakan “Pendekatan adalah cara umum dalam memandang

permasalahan atau objek kajian. Selanjutnya Everest mendefinisikan

pendekatan sebagai “method of treating a particular topic” atau cara

memperlakukan pokok bahasan tertentu” (hlm. ).

Sukintaka ( ) menyatakan bahwa “pembelajaran mengandung

pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta

didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik

mempelajarinya”

Sedangkan pembelajaran menuzut H.J. Gino ( ) menyatakan

bahwa “pembelajaran atau intruction merupakan usaha sadar dan

disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan

mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar

mengajar” Dalam pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu )

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa

(student centered approach), ) pendekatan pembelajaran yang berorientasi

atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran Pendekatan dapat diartikan “sebagai

proses perbuatan atau cara untuk mendekati sesuatu” (Anonim, ).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas pengertian pendekatan dan

pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan adalah jalan

yang akan ditcmpuh oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar dan

perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar dan mencapai

tujuan instruksional tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil belajar

secara optimal.

b. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Secara etimologi, kata teknologi berasal dari dua kata bahasa

Yunani, yaitu kata techne dan logos. Techne artinya seni (art) atau

keterampilan, logos artinya kata-kata yang terorganisasi atau wacana

ilmiah yang mempunyai makna. Selanjutnya Fischer memberikan definisi

bahwa teknologi merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan

masyarakat dalam mengadakan benda untuk memperoleh kenyamanan dan

keamanan bagi diri manusia itu sendiri. Perkembangan teknologi dimulai

dari usaha coba-coba atau trial and error, kemudian mulai abad ke-

perkembangan teknologi memerlukan dukungan teori dan penemuan sains

untuk melandasi pengetahuan praktisnya (Poedjiadi dalam Fajar, ).

Beberapa istilah telah dikemukakan oleh para pendidik atau praktisi

pendidikan yakni Science-Technology-Society (S-T-S) yang

diterjemahkan dengan Sains-Teknologi-Masyarakat (S-T-M atau

SATEMAS), Science-Environment-Technology (SET) dan Sceince-

Environment-Technology-Society (SETS) yang intinya sebenarnya

sama (Poedjiadi, : ).

Poedjiadi menambahkan bahwa istilah STS untuk pertama kali

diciptakan oleh John Ziman dalam bukunya “Teaching and Learning

About science and Society” pada tahun . Dalam bukunya tersebut,

Ziman mencoba mengungkapkan bahwa konsep-konsep dan proses-proses

sains seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari ( ).

Alwi menyatakan “Science Technology Society (STS) adalah suatu

inovasi dalam pendidikan sains di Amerika Serikat yang berkembang

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mulai tahun -an, yang merupakan suatu gerakan guna menjawab

kelemahan yang terdapat dalam program pendidikan sains sebelumnya”

( : ).

Hal ini seperti yang tercantum pada jurnal internasional berikut ini :

The starting point for this work on the development of scales was an

existing instrument concerned with Views on Science, Technology

and Society (STS) which had been prepared in Canada. This

Australian study developed scales to measure views towards

Science, Technology and Society. One of the aims of this Australian

study was to develop a master scale to measure views, beliefs and

attitudes towards Science, Technology and Society (STS).

(Tedman & Keeves, ).

Berdarkan jurnal internasional di atas dapat disimpulkan bahwa titik

awal dalam sebuah pekerjaan adalah pengembangan skala yang

instrumennya peduli dengan pandangan tentang Ilmu Pengetahuan,

Teknologi, dan Masyarakat (STS) yang telah di susun dan dikembangkan

di Kanada. Skala penelitian ini pun di kembangkan di Australia untuk

mengukur pandangan tehadap Sains, Teknologi, dan Masyarakat. Salah

satu ciri dari penelitian di Australia adalah mengembangkan skala untuk

mengukur pandangan, keyakinan, dan sikap terhadap Sains, Teknologi,

dan Masyarakat (STS).

Pembelajaran STM haruslah diselenggarakan dengan cara

mengintegrasikan berbagai disiplin (ilmu) dalam rangka memahami

berbagai hubungan yang terjadi di antara sains, teknologi dan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa STM adalah

cara yang tepat dalam pengajaran sains agar pembelajaran lebih bermakna

karena langsung berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam

kehidupan sehari-hari dan membuka wawasan tentang peranan sains dalam

kehidupan nyata.

c. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan

pendekatan dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru melalui

topik yang dibahas dengan jalan menghubungkan antara sains dan

teknologi yang terkait dengan kegunaanya dalam masyarakat. Tujuannya

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

antara lain adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar di

samping memperluas wawasan siswa (Poedjiadi, ). Pendekatan Sains

Teknologi Masyarakat (STM) mencakup tujuan kurikulum, asesmen dan

khususnya mengenai pengajaran.

STM adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk

mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-

proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi social mempengaruhi

perkembangan sains dan teknologi. Sains Teknologi Masyarakat adalah

suatu pendekatan yang mencangkup seluruh aspek pendidikan yaitu, topik

masalah yang akan dieksplorasi, strategi pembelajaran, evaluasi dan

persiapan / kinerja guru (Anonim, )

Ade Sanjaya berpendapat ( ) Pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

kontekstual yang dapat membantu siswa untuk membuat pelajaran menjadi

lebih berarti. Menurut Galib, L. M. ( ) pendekatan sains teknologi

masyarakat (STM) adalah belajar dan mengajarkan sains dan teknologi

dalam konteks pengalaman manusia.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

STM adalah suatu pendekatan dengan mengaitkan pembelajaran sains

dengan teknologi serta kegunaan dan kebutuhan masyarakat, konsep-

konsep yang telah dipelajari dan dikuasai siswa diharapkan dapat

bermanfaat bagi dirinya dan dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapinya maupun masalah lingkungan sosialnya.

d. Karakteristik Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Yang menjadi dasar pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) adalah menghasilkan warga negara yang memiliki pengetahuan

yang cukup sehingga mampu membuat keputusan-keputusan yang bijak

tentang masalah-masalah dan isu-isu yang mutakhir dan mengambil

tindakan sesuai dengan keputusan yang di buatnya tersebut. Menurut

Yager dalam Fajar ( ) Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki

kepentingan dan dampak.

) Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda,

lingkungan) untuk mencari informasi yang dapat digunakan

dalam memecahkan masalah.

) keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi

yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

) Perpanjangan belajar di luar kelas dan sekolah.

) Fokus kepada dampak sains dan teknologi terhadap siswa.

) Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya

konsep-konsep saja yang harus dikuasai siswa dalam tes.

) Penekanan pada keterampilan proses, dimana siswa dapat

menggunakan dalam memecahkan masalah.

) Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains

dan teknologi.

) Kesempatan siswa untuk berperan sebagai warganegara dimana

ia mencoba untuk memecahkan masalah-masalah yang telah

diidentifikasi.

) Identifikasi berbagai sains dan tehnologi berdampak kepada

masyarakat dimasa depan.

) Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar (hlm. ).

Selain karakteristik di atas Yager juga berpendapat dalam Nono

Sutarno tujuan-tujuan yang dikarakteristikkan STM sebagai domain, yaitu:

) Domain Konsep

Domain konsep meliputi fakta-fakta, informasi, hukum-hukum,

prinsip-prinsip, penjelasan- penjelasan keberadaan sesuatu dan teori

yang digunakan oleh sains.

) Domain Proses

Proses sains beerhubungan dengan bagaimana saintis berpikir dan

bekerja, yaitu menggambarkan dimensi sains. Proses tersebut meliputi

: mengobservasi, menggunkan ruang dan waktu, mengklasifikasikan,

mengorganisasikan, mengukur, dan lain-lain.

) Domain Aplikasi

Domain ini meliputi mengaplikasikan konsep-konsep dan keterampilan

dalam memecahkan masalah sehari-hari, memahami prinsip-prinsip

ilmiah dan prinsip-prinsip teknologi yang terdapat dalam rumah

tangga.

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Domain Kreativitas

Domain ini meliputi : visualisasi,menghasilkan gambaran mental,

mengabungkan objek-objek dan ide-ide dalam cara-cara baru,

memecahkan masalah dan teka-teki, memprediksi konsekuensi-

konsekuensi yang mungkin, menyarankan alasan-alasan yang

mungkin, mendesain alat-alat atau mesin, dan menghasilkan ide-ide

yang tidak biasa.

) Domain Sikap

Domain sikap meliputi pengembangan sikap-sikap positif terhadap

sains pada umumnya, kelas sains, kegunaan belajar sains, dan untuk

guru terbentuknya pengembangan sikap-sikap positif terhadap diri

sendiri ( ).

e. Tahap-Tahap Pelaksanaan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Agar Pelaksanaan pembelajaran IPA konsep sumber daya alam

tumbuhan melalui pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) dapat

berhasil dengan baik, maka sebagai seorang guru kiranya penting untuk

mengetahui tahap-tahapanya. Poedjiadi menyatakan tahap-tahap

implementasi pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) dalam

pembelajaran IPA adalah sebagai berikut :

) Tahap pendahuluan (apersepsi, inisiasi, invitasi, dan eksplorasi) yang

mengemukakan isu atau masalah aktual yang ada di lapangan.

) Tahap pembentukan konsep, yaitu siswa membangun atau

mengkontruksi pengetahuan sendiri melalui observasi, eksperimen,

dan diskusi.

) Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah yang telah

dikemukakan di awal pembelajaran berdasar konsep yang telah

dipahami siswa.

) Tahap pemantapan konsep, dimana guru memberikan pemahaman

konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa.

) Tahap evaluasi, dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil

( ).

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya Yager dalam Nono Sutarno juga menyarankan langkah-

langkah pembelajaran IPA menggunakan pendekatan STM, yaitu:

) Pada tahap pertama dalam pembelajaran (invitasi), siswa didorong agar

mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan

dibahas.

) Pada tahap kedua (eksplorasi), siswa diberi kesempatan untuk

penyelidikan dan menemukan konsep melalui pengumpulan,

pengorgasisasian, penginterprestasian data dalam suatu kegiatan yang

telah dirancang guru. Secara berkelompok / individu siswa melakukan

kegiatan dan diskusi.

) Tahap ketiga (penjelasan dan solusi), saat siswa memberikan

penjelasan dan solusi yang didasarkan pada hasil observasinya

ditambah dengan penguatan guru, maka siswa dapat menyampaikan

gagasan, membuat model, membuat penjelasan baru, membuat solusi,

memadukan solusinya dengan teori dari buku, membuat rangkuman

dan kesimpulan.

) Pada tahap keempat (pengambilan keputusan), siswa dapat membuat

keputusan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, berbagi

informasi dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan, mengajukan

saran baik bagi individu maupun masyarakat yang berhubungan

dengan pemecahan masalah ( ).

Tahap atau langkah-langakh pendekatan STM tersebut sangat sesuai

khususnya dalam peningkatan keaktifan belajar siswa tentang konsep

sumber daya alam tumbuhan khususnya bagi siswa kelas IV SD.

f. Kelebihan dan Kekurangan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Setiap pendekatan dalam pembelajaran pastinya memiliki kelebihan

dan kekurangan. Sama seperti pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) ini. Kelebihan dan kekurangan Pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) ini seperti dikemukakan oleh Poedjiadi ( ) antara

lain :

) Memiliki kreativitas yang lebih tinggi.

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan lebih besar.

) Lebih mudah mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari untuk

kebutuhan masyarakat.

) Memiliki kecenderungan untuk mau berpartisipasi dalam kegiatan

menyelesaikan masalah di lingkungannya (hlm. ).

Sedangkan kekurangan atau kendala yang di hadapi dalam

penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) antara lain :

) Pendekatan STM apabila dirancang dengan baik, memakan waktu

lebih lama bila dibandingkan dengan model-model lain.

) Bagi guru, tidak mudah untuk mencari isu atau masalah pada tahap

pendahuluan yang terkait dengan topic yang dibahas atau dikaji,

karena hal ini memerlukan adanya wawasan luas dari guru dan melatih

tanggap terhadap masalah lingkungan.

) Guru perlu menguasai materi yang terkait dengan konsep dan proses

sains yang dikaji selama pembelajaran.

) Penyususunan perangkat penilaian memerlukan usaha untuk

mempelajari secara khusus, misalnya untuk menilai kreativitas

seseorang.

Selain pendapat di atas, Yager dalam Alwi ( ) juga

mengungkapkan bahwa pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

memiliki nilai tambah yang merupakan sasaran utama antara lain :

) Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dapat membuat pengajaran

sains lebih bermakna karena langsung berkaitan dengan permasalahan

yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, membuka wawasan siswa

tentang peranan sains dalam kehidupan nyata.

) Sains Teknologi Masyarakat dapat meningkatkan kemampuan siswa

untuk mengaplikasikan konsep, keterampilan proses, kreativitas, dan

sikap menghargai produk teknologi serta bertanggung jawab atas

masalah yang muncul di lingkungan.

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat membuat siswa dapat

menikmati kegiatan-kegiatan sains dengan perolehan pengetahuan

yang tidak mudah terlupakan.

) Sains teknologi masyarakat dapat memperluas wawasan siswa tentang

keterkaitan sains dengan bidang studi lain.

) Melalui pendekatan Sains Tekonologi Masyarakat dapat pula

dikembangkan pembelajaran terpadu atau lintas bidang studi.

g. Penerapan Pendekatan STM dalam Pembelajaran IPA

Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan

pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan

teknologi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam pendekatan ini

siswa dikondisikan agar mau dan mampu menerapkan prinsip-prinsip sains

untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau solusi untuk mengatur dampak

negatif yang akan muncul akibat munculnya produk teknologi. Dengan

demikian guru sains menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat

untuk menanamkan pemahaman konsep dan pengembangannya untuk

kesejahteraan masyarakat terutama dalam pembelajaran IPA. Hal ini juga

tercantum dalam UU No. tahun tentang Sistem Pendidikan

Nasioanal. Pasal ayat ( ) Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa

Pengantar IPA (sains) dan teknologi merupakan bahan yang harus dikaji

sejak siswa belajar pada tingkat pendidikan dasar. Intinya adalah dalam

pembelajaran sains perlu dihubungkan antara konsep dengan teknologi

yang terkait (Poedjiadi, : ).

Sesuai dengan pernyataan Undang-Undang di atas maka dalam

pembelajaran, guru perlu menerapkan pendekatan sains teknologi

masyarakat untuk menanamkan pemahaman konsep pada siswa agar

pembelajaran lebih bermakna dan siswa aktif dalam proses pembelajaran

IPA. Dimana siswa dapat menghubungkan hal-hal yang telah dipahami

dengan fenomena-fenomena yang ada di lingkungannya sehingga siswa

dapat membangun struktur kognitifnya dalam pembelajaran tersebut.

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nono Sutarno menyatakan beberapa alasan yang mengemukakan

mengapa pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) perlu digunakan

sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran IPA di sekolah :

) Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa.

) Pengajaran IPA dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) akan mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas.

) Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada siswa yang

mereka butuhkan untuk memahami masalah-masalah sosial yang

muncul sebagai akibat sains dan teknologi.

) Pengajaran IPA dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) merupakan konteks pengembangan pribadi dan sosial.

) Dapat memberikan kepercayaan diri kepada siswa untuk berperan serta

dalam teknologi ( ).

Pendekatan STM ini memberikan pengetahuan kepada siswa

bagaimana mengatasi masalah atau isu-isu sosial yang ada di sekitarnya

seperti sember daya alam, pencemaran, bencana alam, kekeringan dan

lain-lain. Dalam pembelajarannya ini, guru mengemukakan masalah aktual

yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari. Kemudian mengungkap

pemahaman awal siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

Setelah itu guru menyuruh siswa mendiskusikan yang berkaitan dengan

pemahaman yang dimilikinya dan menggunakan konsep yang telah

mereka peroleh serta merancang tehnik pemecahan masalah yang dikaji.

Dan melakukan aksi nyata dalam mengatasi masalah yang dimunculkan.

Sehingga melalui penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ini

siswa diharapkan dapat ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran serta

aktif dalam masalah-masalah sosial di lingkungannya.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

. Alwi ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Hasil belajar

Struktur Bumi melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat pada siswa

kelas V SD Negeri Sebatik Barat Kabupaten Nunukan Tahun ”

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

silus dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat dapat meningkatkan Hasil belajar Struktur Bumi pada siswa kelas

V SD Negeri Sebatik Barat Kabupaten Nunukan Tahun . Hal

ini dapat dilihat dari Kondisi pembelajaran pada siklus I berpengaruh pada

hasil tes formatif siswa. Dari siswa hanya siswa ( ) yang mampu

menjawab pertanyaan dengan baik. pada siklus II mengalami peningkatan dari

siswa sebanyak siswa ( ) yang menjawab pertanyaan dengan

baik, dan mencapai indikator yang ditetapkan yaitu nilai KKM . Penelitian

Alwi relevan dengan penelitian ini karena sama-sama menerapkan pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat (STM) dan perbedaannya terletak pada hasil

penelitian, subjek penelitian dan tahun ajaran.

. Retno Witanti ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode

Eksperimen untuk meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V SD

Negeri Kramat Panawangan Purwodadi Tahun Pelajaran ”

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam siklus dapat

diketahui bahwa pada aspek keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran

diperoleh hasil sebagai berikut : Pada pra siklus siswa yang aktif siklus I

pertemuan I dan pada pertemuan ke II diperoleh rata-rata .

Namun pada siklus II pertemuan I dan pada pertemuan II keaktifan

meningkat sehingga rata-rata . Secara keseluruhan tingkat keaktifan

siswa naik dari kondisi awal dan setelah melalui dua siklus menjadi .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Eksperimen dapat

meningkatkan keaktifan belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Kramat

Panawangan Purwodadi Tahun Pelajaran . Penelitian Retno Witanti

relevan dengan penelitian ini karena sama-sama meningkatkan keaktifan

belajar siswa dan perbedaannya terletak pada metode penelitian, subjek

penelitian dan tahun ajaran.

. Puji Purwanti ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keaktifan

Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Active Learning

pada Siswa Kelas V SD Negeri I Waru Kecamatan Slogohimo Kabupaten

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Wonogiri Tahun Pelajaran / ” Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan dalam siklus dapat diketahui bahwa pada aspek keaktifan

peserta didik pada saat pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut : Pada

kondisi awal siswa yang aktif kemudian siklus I pertemuan I

dan pada pertemuan ke II diperoleh rata-rata . Namun pada

siklus II pertemuan I mencapai dan pada pertemuan II keaktifan

meningkat sehingga rata-rata . Sedangkan pada siklus III

keaktifan siswa mencapai di pertemuan I dan di pertemuan II,

jika di rata – rata menjadi . Secara keseluruhan tingkat keaktifan siswa

naik dari kondisi awal dan setelah melalui tiga siklus menjadi .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan active learning dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa

kelas V SD Negeri I Waru tahun pelajaran / . Penelitian Puji

Purwati relevan dengan penelitian ini karena sama-sama meningkatkan

keaktifan belajar siswa dan perbedaannya terletak pada pendekatan, subjek

penelitian dan tahun ajaran.

C. KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan kajian teori dapat disusun kerangka pemikiran untuk

memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka pemikiran ini disusun

berdasarkan variabel-variabel yang dipakai pada penelitian.

Diperoleh alur kerangka berfikir bahwa kondisi awal di SDN Pare

Mondokan Sragen pada pembelajaran IPA di kelas IV lebih banyak berpusat pada

guru. Guru masih menggunakan pembelajaran yang konvensional dengan

mengandalkan ceramah. Metode ceramah ini menitik beratkan pada keaktifan

guru dan siswa cenderung pasif. Guru juga tidak menggunakan media yang

melibatkan siswa sehingga siswa hanya mendapat konsep yang abstrak dan

mengakibatkan keaktifan siswa selama pembelajaran IPA cenderung rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru menggunakan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM). Pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) adalah pendekatan terpadu antara sains, tehnologi, dan isu

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang ada dimasyarakat. Dimana siswa dapat mengemukakan konsep-konsep

pengetahuannya sehingga secara aktif mampu mengambil keputusan dalam

kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) siswa tidak hanya menerima konsep-konsep dalam bentuk

abstrak tetapi siswa dapat menerapkan konsep-konsep yang mereka terima dalam

kehidupan nyata.

Setelah guru menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM), siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di

atas dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti pada gambar .

v

Siklus II

Gambar : Kerangka berpikir Penerapan Pendekatan STM

Kondisi awal

siswa

Tindakan

Kondisi akhir

siswa

. Pembelajaran lebih

berpusat pada guru

. Guru masih

menggunakan metode

konvensional

. Keaktifan belajar IPA

cenderung rendah

. Siswa hanya mendapat

konsep abstrak

Keaktifan

Belajar IPA

rendah

Pembelajaran IPA

menerapkan Pendekatan

Sains Teknologi

Masyarakat (STM)

Keaktifan belajar siswa

dalam Pembelajaran IPA

akan meningkat dengan

diterapkannya Pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat

(STM)

Siklus II

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas dapat

diajukan hipotesis penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : penerapan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat meningkatkan keaktifan

belajar IPA dalam materi sumber daya alam pada siswa kelas IV SDN Pare

Mondokan Sragen Tahun Ajaran .

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pare , Kecamatan

Mondokan, Kabupaten Sragen, Tahun Ajaran / . Ditentukan di

tempat ini karena dari hasil observasi ditemukan permasalahan tentang

rendahnya kekatifan siswa dalam pembelajaran, serta mempertimbangkan

kemudahan pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan peneliti.

. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua (genap) Tahun Ajaran

yaitu pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni atau

selama bulan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal s/d April . Dan

Pelaksanaan Siklus II pada tanggal April s/d Mei . Lebih rincinya

dapat dilihat pada jadwal penelitian pada lampiran .

B. Subjek Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek

penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Pare tahun ajaran pada

semester II sebanyak siswa, siswa perempuan dan siswa laki-laki.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom

action research atau (PTK). PTK adalah suatu penelitian dengan tujuan untuk

memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil pembelajaran. Masalah

yang akan diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini lebih menekankan pada

perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga diharapkan dapat

meningkatkan pembelajaran khususnya IPA kelas IV sekolah dasar.

Sehubungan dengan bentuk penelitian yang digunakan maka strategi

penelitiannya adalah guru sebagai peneliti sekaligus pelaksana pembelajaran /

tindakan (action) yang diwujudkan dalam bentuk siklus-siklus yang diterapkan.

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Kurt Lewin dalam (Suharsimi Arikunto, : ) setiap siklus

memiliki emapat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Komponen-komponen tersebut

juga merupakan langkah-langkah dalam pelaksanaan siklus. Langkah-langkah

tersebut dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai permasalahan teratasi.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA

melalui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada siswa kelas IV SD

Negeri Pare Mondokan Sragen. Tahun Ajaran . Skema langkah-

langkah tersebut dapat dilihat pada gambar .

Gambar . Strategi Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto)

Perencanaan

Siklus I Pelaksanaan Refleksi

Observasi

Perencanaan

Siklus II

Observasi

Pelaksanaan Refleksi

Jika pembelajaran

sudah berhasil maka

siklus II di hentikan

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh (Suharsimi Arikunto, : ). Pengumpulan data penelitian berupa

informasi keaktifan siswa pada pokok bahasan sumber daya alam. Pengambilan

data penelitian dari berbagai sumber antara lain :

. Informasi dari narasumber, yaitu siswa kelas IV dan guru kelas IV SD Negeri

Pare Mondokan Sragen.

. Hasil pengamatan, observasi selama proses pembelajaran IPA dalam kelas.

. Arsip atau dokumen yang berhubungan dengan keaktifan siswa.

. Tempat, artinya segala sesuatu yang berada di dalam kelas, maupun di luar

kelas, di lingkungan sekolah maupun masyarakat.( SD Negeri Pare ).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik untuk

mengumpulkan data. Setiap data mempunyai kelemahan, namun kelemahan itu

dapat ditunjang dengan teknik-teknik yang lain. Sehingga antara teknik yang satu

dengan teknik lain saling melengkapi. Teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan sebagai berikut :

. Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan

alat observasi tantang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Wina Sanjaya,

: ). Observasi ini bertujuan mengamati kegiatan yang dilakukan guru

dan siswa di dalam kelas sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan

tindakan sampai akhir tindakan. Observasi yang peneliti gunakan adalah

observasi partisipan. Peneliti bertindak sebagai pengajar atau guru dan

berperan penuh melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi peristiwa yang

berlangsung. Sedangkan guru kelas berperan sebagai pengamat jalannya

pembelajaran di kelas.

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data

tentang keaktifan belajar siswa dalam pelajaran IPA yang dilakukan melalui

pengamatan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV

SD Negeri Pare , untuk mengetahui keaktifan siswa pada saat proses

pembelajaran terutama pada saat pembelajaran IPA.

Hasil observasi didiskusikan bersama guru kelas dan dianalisis untuk

mengetahui berbagai kelemahan ataupun kelebihan dalam pembelajaran IPA

yang telah dilakukan. Kemudian diupayakan solusinya. Solusi yang telah

disepakati bersama antara peneliti dan guru kelas dapat dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi

dirinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, : ). Melalui angket ini

dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau

pendapat responden, dan lain-lain.

Angket dalam penelitian ini adalah angket keaktifan siswa yang

berbentuk angket terstruktur dengan jawaban tertutup, oleh karena itu

responden hanya memberikan jawaban pada setiap pertanyaan yang sudah

tersedia. Angket ini diisi oleh siswa kelas IV SD Negeri Pare disetiap akhir

siklus. Hasil angket digunakan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa

dalam pembelajaran IPA sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM).

. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis, di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,

: ). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode dokumentasi ini

merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non manusia.

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

data tentang keaktifan belajar siswa dalam pelajaran IPA. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini akan didokumentasikan dengan

menggunakan alat kamera guna memperoleh foto atau video selama

pembelajaran IPA.

F. Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

: ). Data yang sudah digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan

penelitian harus dimantapkan kebenarannya. Oleh karena itu, penulis harus

memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas

data yang sudah diperolehnya. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari siswa

dan guru kelas. Informasi dari siswa sendiri mengenai keaktifan dalam

pembelajaran menggunakan lembar angket keaktifan belajar siswa. Dan dari guru

yang berasal dari lembar observasi keaktifan belajar siswa. Untuk menjamin dan

mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan cara trianggulasi. Teknik triangulasi data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah triangulasi metode.

Trianggulasi Metode digunakan untuk mengumpulkan data yang

sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Data yang

divalidasi menggunakan teknik trianggulasi metode adalah data mengenai

keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM). Dalam penelitian mengenai peningkatan keaktifan belajar

siswa ini data yang diperoleh melalui observasi, angket, dan dokumentasi yang

berupa foto dan video yang kemudian dicocokkan untuk memastikan kebenaran

data.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Afifuddin dan Beni ahmad Saebani, ). Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Miles and

Huberman (dalam Sugiyono, : ). Model ini mempunyai tiga buah

komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.

Adapun rincian komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Miles dan Huberman dalam

Sugiyono ( : ) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

Jika sudah didapatkan data-data yang berhubungan dengan keaktifan

belajar siswa kelas IV dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) selanjutnya dilakukan penyajian data.

. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Melalui penyajian data tersebut, maka data teroganisasikan, tersusun

dalam pola hubungan. Penyajian data ini akan memudahkan untuk memahami

apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut.

Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Adapun data

yang disajikan sesuai dengan aspek-aspek keaktifan belajar siswa berdasarkan

teori Paul B. Diedrich yang terdiri dari aspek keaktifan.

. Kesimpulan-Kesimpulan / Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman

dalam Sugiyono ( : ) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan pada penelitian ini lebih bersifat deskripsi atau gambaran.

Hal ini karena memang tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui meningkat atau tidaknya keaktifan belajar siswa kelas IV dengan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM). Teknik analisis ini

digambarkan pada gambar .

Gambar . Komponen dalam analisis data (interactive model)

H. Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan pendekatan STM

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa

kelas IV SD Negeri Pare , berdasarkan nilai rata – rata keseluruhan aspek

keaktifan belajar siswa yang meliputi : visual activities, oral activities, listening

activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities,

emotional activities. Penelitian ini diakhiri setelah % dari jumlah siswa telah

mengalami peningkatan keaktifan belajar IPA.

Pengumpulan

Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-

kesimpulan

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Prosedur Penelitian

Prosedur tindakan kelas ini terdiri dari siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Kedua siklus tersebut

merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, artinya pelaksanaan siklus II

merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Secara lebih rinci

prosedur penelitian tindakan untuk setiap siklusnya dapat dijabarkan sebagai

berikut:

. Rancangan Siklus I

Siklus I direncanakan dalam kali pertemuan selama minggu yang

dilaksanakan pada bulan April minggu ke - dan minggu ke – .

a. Perencanaan

Langkah – langkah dalam persiapan penelitian, yaitu :

) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA

dengan KD : Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan

lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM).

) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, berupa buku

–buku penunjang dan alat tulis.

) Menyiapkan lembar evaluasi yang akan diujikan.

) Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan lembar angket keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan peralatan dokumentasi, berupa kamera.

) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran, misalnya membawa tempe, tahu, sayuran, buah –

buahan, bensin, minyak tanah, gambar peralatan rumah tangga, gambar

batu bara, gambar gas dan gambar logam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang dibuat peneliti

dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM).

Langkah – langkah pembelajarannya adalah :

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Kegiatan Awal

a) Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan

apersepsi dengan cara tanya jawab mengenai kebutuhan hidup

siswa sehari - hari (Tahap pertama STM : pendahuluan).

b) Guru mengantarkan siswa pada materi yang akan dipelajari yaitu

tentang hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

dengan memberikan contoh dari lingkungan sekitar.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

) Kegiatan Inti

a) Siswa mengamati contoh sumber daya alam (daging, telur, susu,

sayur, buah, bambu, kayu, bensin, solar, minyak tanah, dan lain –

lain ) yang di bawa guru (Tahap kedua STM : pembentukan

konsep).

b) Siswa menggolongkan hasil pengamatan di atas berdasarkan asal

sumber daya alam (Tahap kedua STM : pengembangan konsep).

c) Siswa dibagi menjadi kelompok.

d) Siswa mengerjakan LKS yang telah di siapkan guru.

e) Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang di sediakan

guru (Tahap ketiga STM: aplikasi konsep).

f) Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mendemonstrasikan

hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi.

g) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pengelompokan

sumber daya alam berdasarkan bahan asalnya.

) Kegiatan Akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi dan guru

memperjelas lagi materi yang telah disampaikan (Tahap keempat

STM: pemantapan konsep).

b) Guru memberikan evaluasi (Tahap kelima STM: penilaian).

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Kegiatan Observasi

Kegiatan observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dalam

pembelajaran IPA dengan pendekatan STM. Pada tahap observasi ini

dilakukan beberapa kegiatan, antara lain:

) Melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa dengan

menggunakan lembar observasi oleh guru kelas dan peneliti serta

menganalisa lembar angket keaktifan belajar siswa dengan pendekatan

STM.

Berdasarkan hasil observasi dan angket keaktifan belajar siswa, yang

meliputi aspek – aspek keaktifan siswa yaitu visual activities, oral

activities, listening activities, writing activities, drawing activities,

motor activities, mental activities, dan emotional activities sudah

mencapai indikator ketercapaian sebesar %. Meskipun masih ada

aspek keaktifan, yaitu aspek mental activities yang belum mencapai

indikator ketecapaian. Selain itu hasil pengamatan yang dilaksanakan

selama proses pembelajaran yang menerapkan metode diskusi lebih

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa daripada metode ceramah

dan pemberian tugas.

) Melakukan pengamatan mengenai kesesuaian antara proses

pembelajaran dengan perencanaan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas pada saat

peneliti mengajar, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan yang

direncanakan dalam RPP. Namun masih ada hal – hal yang perlu

diperbaiki dalam proses pembelajaran antara lain pengelolaan kelas

dan mengaktifkan siswa yang kurang berani bertanya / berpendapat

atau maju ke depan kelas.

d. Refleksi

) Membandingkan keaktifan belajar siswa sebelum dan sesudah

penerapan pendekatan STM.

Berdasarkan hasil observasi dan hasil angket yang diperoleh, keaktifan

belajar siswa sesudah penerapan pendekatan Sains Teknologi

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Masyarakat (STM) mengalami peningkatan, meskipun masih ada satu

aspek keaktifan yaitu mental activities yang belum mencapai indikator

ketercapaian yang ditentukan. Jumlah siswa yang mencapai rata – rata

keaktifan belajar IPA ( ) adalah % atau siswa dari siswa.

) Setelah diadakan observasi dan berdasarkan hasil angket diketahui

keaktifan belajar siswa masih dalam kategori kurang dalam mental

activities, misalnya dalam hal mengajukan dan menjawab pertanyaan,

mengemukakan pendapat, maju di depan kelas, sehingga akan di

rencanakan di siklus II. Dalam siklus II kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan metode diskusi dan demonstrasi, selain itu siswa juga di

bagi menjadi kelompok. Agar semua anggota dapat aktif dalam

kegiatan kelompok. Guru juga akan lebih meningkatkan keaktifan

siswa dalam mengajukan pertanyaan, memberikan kesempatan untuk

menjawab pertanyaan, mengungkapkan pendapat, dan maju di depan

kelas.

. Rancangan Siklus II

Siklus II direncanakan dalam kali pertemuan selama minggu yang

dilaksanakan pada bulan April minggu ke - dan bulan Mei minggu ke - .

a. Perencanaan

) Sesuai dengan hasil refleksi siklus I selanjutnya dibuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan KD : Menjelaskan

hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan.

Yang berbeda dengan mempertimbangkan masalah yang muncul pada

siklus I serta membuat tindakan baru yang dianggap perlu sebagai

solusi pemecahan masalah.

) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, berupa buku

–buku penunjang dan alat tulis.

) Menyiapkan lembar evaluasi yang akan diujikan.

) Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan lembar angket keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan peralatan dokumentasi, berupa kamera.

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran, misalnya tanaman kencur, gula, air panas, blender,

gelas, dan pisau.

b. Pelaksanaan tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat

dengan menerapkan pendekatan STM dengan kegiatan pembelajaran yang

berbeda dari siklus I, pembelajaran siklus II berlangsung selama kali

pertemuan dengan alokasi waktu masing – masing pertemuan x

menit.

Langkah – langkah pembelajarannya adalah :

) Kegiatan Awal

a) Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan

apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa mengenai

SDA yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan yang harus

diolah terlebih dahulu dengan menggunakan teknologi. (Tahap

pertama STM : pendahuluan).

b) Guru mengantarkan siswa pada materi yang akan dipelajari tentang

hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang

digunakan.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

) Kegiatan Inti

a) Siswa mengamati contoh gambar teknologi yang digunakan untuk

memanfaatkan sumber daya alam, seperti penggunaan blender

untuk memanfaatkan tanaman kencur (Tahap kedua STM :

pembentukan konsep).

b) Siswa dibagi menjadi kelompok.

c) Guru mengajak siswa melakukan percobaan pembuatan obat batuk

dari tanaman kencur sebagai hasil sumber daya alam dan

memanfaatkan blender sebagai peralatan teknologi yang

digunakan.

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Guru menyampaikan langkah – langkah percobaan yang akan

dilaksanakan oleh masing – masing kelompok.

e) Setiap kelompok melakukan percobaan sesuai petunjuk guru

(Tahap kedua STM : pengembangan konsep).

f) Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang di sediakan

guru (Tahap ketiga STM: analisis konsep).

g) Setelah selasai percobaan perwakilan masing – masing kelompok

memaparkan hasil percobaannya.

h) Pemberian apresiasi terhadap kelompok terbaik.

i) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal –

hal yang belum dipahami yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari.

) Kegiatan Akhir

a) Guru bersama siswa menyimpulkan keuntungan teknologi dalam

mengolah hasil sumber daya alam (Tahap keempat STM:

pemantapan konsep).

b) Guru memberikan evaluasi (Tahap kelima STM: penilaian).

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dalam

pembelajaran IPA dengan pendekatan STM. Pada tahap observasi ini

dilakukan beberapa kegiatan, antara lain:

) Melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa dengan

menggunakan lembar observasi oleh guru kelas dan peneliti

pendekatan STM. Berdasarkan hasil observasi dan angket keaktifan

belajar siswa, semua aspek yaitu visual activities, oral activities,

listening activities, writing activities, drawing activities, motor

activities, mental activities, dan emotional activities sudah mencapai

indikator ketercapaian sebesar %.

) Melakukan pengamatan mengenai kesesuaian antara proses

pembelajaran dengan perencanaan.

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas pada saat

peneliti mengajar, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan yang

direncanakan dalam RPP.

d. Refleksi

) Membandingkan keaktifan belajar siswa sebelum dan sesudah

penerapan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan

pengamatan dan hasil angket yang diperoleh, keaktifan belajar siswa

sesudah penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ( STM )

mengalami peningkatan. Siswa yang mendapat nilai di atas rata - rata

keaktifan belajar ( ) sebesar % atau siswa dari siswa.

Namun masih ada % atau siswa yang belum tuntas. Siswa –

siswa tersebut tidak berani mengajukan pertanyaan ketika ada materi

yang belum di pahami, mereka juga masih terlihat malu – malu ketika

menjawab pertanyaan dari guru atau teman, ketika teman yang lain

mengajukan pendapat mereka lebih memilih untuk diam saja, mereka

juga tidak berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok. Hal inilah yang menyebabkan keaktifan belajar

mereka kurang.

) Setelah diadakan observasi dan berdasarkan hasil angket diketahui,

bahwa target peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

IPA telah sesuai dengan indikator kinerja sehingga penelitian di

hentikan.

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pare , sekolah ini

terletak di Kelurahan Pare, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Sekolah

yang bernomor pokok sekolah nasional ini berdiri di atas tanah seluas

. Sekolah ini secara keseluruhan memiliki kelas, dengan jumlah seluruh

siswa yang terdaftar pada tahun ajaran / adalah sebanyak siswa,

yang terdiri dari kelas I sebanyak siswa, kelas II sebanyak siswa, kelas III

sebanyak siswa, kelas IV sebanyak siswa, kelas V sebanyak siswa, kelas

VI sebanyak siswa. SD Negeri Pare dipimpin oleh seorang kepala sekolah

dengan jumlah tenaga pengajar seluruhnya ada orang yaitu guru kelas, guru

Bahasa Inggris, guru Agama Islam, guru olah raga, dan penjaga sekolah.

Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi di SD Negeri Pare , Kecamatan Mondokan, Kabupaten

Sragen dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang terjadi di

lapangan. Adapun hasil pengamatan awal antara lain :

. Rendahnya keaktifan belajar siswa

Berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti terhadap siswa kelas

IV SD Negeri Pare menunjukkan keaktifan siswa dalam kegiatan

pembelajaran masih kurang. Siswa tidak diberi kesempatan untuk

mengkonstruksikan pengetahuan atau konsep yang sudah mereka miliki

dengan kehidupan nyata. Sehingga pemahaman siswa mengenai suatu konsep

tersebut hanya mampu bertahan beberapa saat saja, bahkan hanya pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan keaktifan belajar

siswa masih kurang.

. Masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, guru masih

menggunakan metode konvensional yang mengandalkan metode ceramah

yang di anggap guru sebagai metode yang paling praktis, mudah, dan efisien

dengan alat bantu utamanya papan tulis. Dalam proses pembelajaran aktivitas

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masih di dominasi oleh guru daripada aktivitas siswa. Guru berusaha

menyampaikan materi sebanyak-banyaknya, dan siswa hanya pasif

mendengarkan tanpa ada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, siswa

kurang mendapat perhatian untuk belajar secara mandiri, kreatif, dan

bertanggung jawab

Berdasarkan hasil observasi pra tindakan (lampiran ), dapat

diketahui bahwa prosentase keaktifan belajar siswa tergolong rendah yaitu

atau hanya siswa saja yang aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi

awal ini memerlukan suatu tindakan perbaikan agar keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA mengalami suatu peningkatan. Dari lampiran dapat

dibuat tabel distribusi frekuensi pada tabel sebagai berikut:

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini :

Gambar . Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan

0

5

10

15

20

25

Fre

ku

en

si

Keaktifan Siswa

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel dan grafik di tersebut dapat dilihat bahwa aspek keaktifan

belajar siswa masih tergolong rendah. Jumlah nilai keaktifan siswa paling

banyak berkisar antara – yang berjumlah .

Pada aspek visual, yaitu perhatian terhadap percobaan belum

mencapai indikator ketercapaian, seluruh siswa masih dalam kategori kurang

yaitu bernilai – atau dengan kata lain siswa aktif dalam

pembelajaran. Semua siswa memang dalam kegiatan pembelajaran belum

sepenuhnya belum memperhatikan percobaan. Sedangkan pada aspek oral,

yaitu bertanya dan diskusi juga belum mencapai indikator ketercapaian, yaitu

siswa masih dalam kategori kurang, siswa masuk kategori cukup, siswa

masuk kategori baik, dan siswa masuk kategori baik sekali. Dalam proses

pembelajaran siswa – siswa tersebut kurang berani bertanya dan kurangnya

kerjasama dalam kegiatan diskusi. Keaktifan siswa dalam aspek oral yakni

.

Pada aspek listening, yaitu mendengarkan penjelasan guru juga belum

mencapai indikator ketercapaian. Sebagian besar siswa masih kurang

memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan, siswa masuk dalam

kategori cukup, siswa masuk kategori baik dan siswa masuk dalam

kategori baik sekali, keaktifan siswa mencapai dalam aspek listening.

Sedangkan pada aspek writing, yaitu mengisi LKS dan mengerjakan soal – soal

latihan juga belum mencapai indikator ketercapaian, siswa masuk kategori

kurang, siswa masuk kategori cukup, siswa masuk kategori baik, dan

siswa dalam kategori baik sekali, keaktifan siswa dalam aspek writing .

Sedangkan untuk aspek drawing, yaitu menggambar/ menulis langkah –

langkah percobaan juga belum mencapai indikator ketercapaian. siswa masuk

kategori kurang, siswa masuk kategori cukup, siswa dalam kategori baik,

dan siswa yang masuk kategori baik sekali atau dengan kata lain keaktifan

siswa dalam aspek drawing . Kebanyakan siswa masih kurang begitu

senang dengan aktivitas menggambar.

Dalam aspek motorik, yaitu melakukan percobaan dan melakukan

demonstrasi juga belum mencapai indikator ketercapian. siswa masuk dalam

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kategori kurang dan siswa dalam kategori baik, keaktifan siswa dalam aspek

ini . Siswa – siswa tersebut kurang aktif dalam kegiatan percobaan

secara berkelompok. Sedangkan untuk aspek mentalnya, yaitu menjawab

pertanyaan dan maju di depan kelas juga belum mencapai indicator

ketercapian. siswa masih dalam kategori kurang, siswa kategori kurang,

siswa kategori baik, dan siswa masuk kategori baik sekali, keaktifan siswa

mencapai . Siswa – siswa tersebut kurang berani dalam menjawab

pertanyaan dari guru / teman sselain itu siswa juga jarang maju di depan kelas

ketika di minta guru, mereka baru maju ketika ditunjuk oleh guru. Dari aspek

emosionalnya, yaitu antusias dalam percobaan jiga belum mencapai indikator

ketercapaian. siswa masuk dalam kategori kurang, siswa masuk kategori

cukup, dan siswa masuk dalam kategori baik, keaktifannya mencapai

. Semua siswa belum melakukan persiapan dalam melakukan

percobaan, dan antusias mereka dalam mengikuti pelajaran juga kurang.

Berdasarkan data tersebut dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata

keaktifan belajar yang diperoleh siswa pada saat pra tindakan sebesar .

Siswa dikatakan aktif apabila rata – rata nilai keaktifan dari seluruh aspek,

masuk dalam kategori baik atau bernilai . Siswa yang memiliki nilai di atas

rata – rata keaktifan belajar sebesar ( ) hanya % atau siswa dari

jumlah keseluruhan siswa.

Dari analisis pra tindakan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan

untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan

mengadakan penelitian di kelas IV SD Negeri Pare yang menerapkan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.

B. Deskrispi Hasil Tindakan Tiap Siklus

. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama minggu mulai tanggal april

sampai dengan April . Dilaksanakan sebanyak kali pertemuan.

Setiap pertemuan terdiri dari jam pelajaran ( x menit ). Adapun tahapan

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Perencanaan

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan awal terhadap

proses pembelajaran IPA. Peneliti memilih materi IPA yang belum

dikuasai siswa dan memilih pendekatan pembelajaran yang sesui untuk

meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pelajaran IPA.

Berpedoman silabus Sekolah Dasar Kelas IV, peneliti memilih

materi sumber daya alam dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) pada saat proses pembelajaran untuk meningkatkan

keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Setelah itu peneliti

mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan untuk melaksanakan

penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun langkah – langkahnya antara

lain :

) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi

sumber daya alam. Terdiri dari kali pertemuan, masing – masing

pertemuan alokasi waktunya x menit. Mengenai langkah –

langkah dan susunan rencana pelaksanaan pembelajaran terlampir pada

lampiran – .

) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, berupa buku–

buku penunjang dan alat tulis.

) Menyiapkan lembar evaluasi yang akan diujikan.

) Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan lembar angket keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan peralatan dokumentasi, berupa kamera.

) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran, misalnya membawa tempe, tahu, sayuran, buah –

buahan, bensin, minyak tanah, gambar peralatan rumah tangga, gambar

batu bara, gambar gas dan gambar logam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti menerapkan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran.

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan selama minggu dengan kali

pertemuan, dimana setiap pertemuan dengan alokasi waktu x menit.

) Pertemuan ke –

Pada pertemuan awal ini, indikator yang akan dicapai adalah

menjelaskan pengertian sumber daya alam dengan lingkungan,

menyebutkan asal berbagai sumber daya alam yang ada di lingkungan,

menggolongkan jenis – jenis sumber daya alam berdasarkan asalnya.

Sebelum memasuki kegiatan inti, terlebih dahulu guru melakukan

apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa mengenai masalah

kebutuhan hidup siswa sehari – hari. Kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran tentang hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan. Guru juga memotivasi siswa agar melestarikan

sumber daya alam yang ada di lingkungan agar tidak punah.

Kegiatan inti dimulai dengan mengajak siswa melakukan

pengamatan terhadap sumber daya alam yang telah di bawa guru.

Seperti mengamati daging, telur, susu, sayur, buah, bambu, kayu,

bensin, solar, minyak tanah, dan lain – lain. Dari kegiatan pengamatan

tersebut siswa menggolongkan hasil pengamatan berdasarkan asal

sumber daya alam.

Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok dan mendapat

tugas untuk berdiskusi tentang penggolongan sumber daya alam

berdasarkan asalnya. Dalam kegiatan ini masing – masing kelompok

mendapat contoh sumber daya alam yang telah di sediakan oleh guru

Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS yang telah di siapkan

guru. Kemudian siswa menjawab pertanyaan sesui dengan petunjuk di

lembar kegiatan siswa. Siswa bekerja sama dengan kelompoknya

untuk menyelesaikan tugasnya yaitu menggolongkan sumber daya

alam berdasarkan asalnya. Kemudian perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok

lain menanggapi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan

siswa tentang penggolongan sumber daya alam berdasarkan asalnya.

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kemudian menyimpulkan hasil kegiatan kelompok yang telah

dilaksanakan dan memberikan kessempatan beertanya kepada siswa

yang belum jelas.

Dalam kegiatan akhir pembelajaran, siswa dan guru

menyimpulkan kegiatan pembelajaran beersama – sama. Kemudian

siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah diberikan guru.

Selanjutnya guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang

telah diajarkan, menyampaikan pelajaran yang akan dipelajari

selanjutnya dan menutup kegiatan pembelajaran.

) Pertemuan ke –

Indikator yang ingin dicapai pada pertemuan kedua ini adalah

menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi

yang digunakan, menyebutkan teknologi apa saja yang dapat

digunakan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada,

menggolongkan berbagai macam teknologi yang digunakan dalam

memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Dalam kegiatan awal

pembelajaran guru melakukan tanya jawab mengenai SDA yang dapat

dimanfaatkan secara langsung dan yang harus diolah terlebih dahulu

dengan menggunakan teknologi. Kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran tentang hubungan antara sumber daya alam

dengan teknologi yang digunakan. Guru juga memotivasi siswa untuk

memilih teknologi yang tepat dalam memanfaatkan sumber daya alam

yang ada.

Kegiatan inti dimulai dengan mengamati gambar yang

dilakukan oleh siswa terhadap contoh teknologi yang digunakan untuk

memanfaatkan sumber daya alam (gambar pengolahan kayu,

pembuatan kertas, pembuatan bahan pakaian, pengolahan bahan

makanan). Setelah itu siswa dibagi dalam kelompok. Setiap

kelompok mendapat tugas untuk mengidentifikasi penggunaan

teknologi dalam pemanfaatan SDA. Kelompok satu mendapat tugas

untuk mengurutkan langkah – langkah pembuatan kain sutra,

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok dua mengurutkan langkah – langkah pembuatan tape,

kelompok tiga mengurutkan langkah – langkah pembuatan kertas,

kelompok empat mengurutkan langkah – langkah pembuatan tempe.

Masing – masing kelompok kemudian berdiskusi untuk menjawab

pertanyaan yang telah di sediakan dalam lembar kerja. Setelah semua

selesai setiap kelompok maju untuk mendemontrasikan hasil kerjanya

kemudian ditanggapi oleh kelompok lain. Kemudian siswa dan guru

bertanya jawab tentang hubungan sumber daya alam dengan teknologi

yang digunakan. Setelah itu guru menyimpulkan hasil diskusi dan

membeeri kesempatan kepada siswa menanyakan hal – hal yang

belum dipahami.

Dalam kegiatan akhir guru dan siswa membuat ringkasan

tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan guru. Untuk tindak lanjut guru memberikan

tugas rumah kepada siswa dan menutup kegiatan pembelajaran.

c. Observasi

Dalam tahap ini, peneliti melakukan pemantapan terhadap

pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan Sains

Teknologi Masyarakat (STM) sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,

yaitu untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

IPA. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas melakukan observasi

terhadap keaktifan belajar siswa. Selain itu untuk mengetahui keaktifan

belajar siswa alat bantu yang digunakan pada tahap ini adalah lembar

observasi (lampiran ), lembar angket (lampiran ), dan alat perekam

lapangan (kamera).

Observasi dan angket digunakan untuk memperoleh data mengenai

kekatifan belajar siswa dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM). Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas

dalam rangka mengamati keaktifan belajar siswa dalam proses

pembelajaran IPA. Angket digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA, baik di rumah

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

maupun di sekolah. Angket yang digunakan adalah angket langsung

tertutup, yaitu angket tersebut diisi langsung oleh subjek penelitian dan

alternatif jawaban sudah ada untuk dipilih salah satu oleh subjek peneliti.

Selain itu proses pembelajaran juga di dokumentasikan dalam bentuk foto

dan video dengan menggunakan alat perekam (kamera).

Observasi tidak hanya ditujukan pada keaktifan belajar siswa

dalam proses pembelajaran tetapi juga mengobservasi pelaksanaan guru

atau peneliti dalam mengajar. Akan tetapi observasi yang utama adalah

mengamati keaktifan belajar siswa.

) Pertemuan I

Pembelajaran pada pertemuan I dengan indikator menjelaskan

pengertian sumber daya alam dengan lingkungan, menyebutkan asal

berbagai sumber daya alam yang ada di lingkungan, menggolongkan

jenis – jenis sumber daya alam berdasarkan asalnya. Dalam

pembelajaran menerapkan pendekatan Sains Teknologi Maasyarakat

(STM). Media yang digunakan dalam pembelajaran antara lain daging,

telur, susu, sayur, buah, bambu, kayu, bensin, solar, minyak tanah, dan

lain – lain. Pada pembelajaran ini diperoleh keaktifan siswa secara

keseluruhan dalam kategori baik. Nilai keaktifan belajar siswa tersebut

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini :

Gambar . Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I

Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa semua aspek

keaktifan belajar siswa secara keseluruhan sudah baik. Jumlah nilai

keaktifan siswa paling banyak berkisar – yang berjumlah .

Pada aspek visual, yaitu perhatian terhadap percobaan sudah

mencapai sudah mencapai indikator ketercapaian, yaitu lebih dari

(sekitar %). Hanya siswa yang masih kurang dalam aspek

visualnya. Siswa tersebut memang dalam kegiatan pembelajaran belum

sepenuhnya memperhatikan percobaan yang dilakukan. Sedangkan

aspek oral, yaitu bertanya dan berdiskusi belum mencapai indikator

ketercapaian, yaitu kurang dari (sekitar % ). Hanya siswa

yang masuk dalam kategori baik dan siswa masih kurang dalam

aspek oralnya. Karena dalam proses pembelajaran siswa – siswa

tersebut kurang berani bertanya, menjawab pertanyaan, apalagi

mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi.

Pada aspek listening, yaitu mendengarkan penjelasan guru

sudah mencapai indikator ketercapaian (sekitar %). Akan tetapi

masih ada siswa yang masih suka berbicara sendiri dengan temannya

ketika guru menjelaskan. Sedangkan aspek writing, yaitu mengisi LKS

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Fre

ku

en

si

Keaktifan Siswa

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan mengerjakan soal – soal latihan juga sudah mencapai indikator

ketercapaian (sekitar ). Semua siswa sudah mempunyai

kesadaran untuk menulis LKS dan berlatih soal – soal latihan yang

diberikan guru, meskipun ada siswa yang menulisnya hanya asal –

asalan saja. Sedangkan untuk aspek drawing, yaitu membuat langkah –

langkah kerja percoabaan juga sudah mencapai indikator ketercapaian

(sekitar %), walaupun masih ada siswa yang kurang begitu

senang dengan membuat pola langkah – langkah kerja percobaan.

Dalam aspek motorik, yaitu melakukan percobaan dan

melakukan demonstrasi juga sudah mencapai indikator ketercapaian

(sekitar %), walaupun masih ada siswa yang masih kurang aktif

dalam motoriknya. Sedangkan dalam aspek mentalnya, yaitu

menjawab pertanyaan dan maju di depan kelas belum mencapai

indikator ketercapaian (sekitar %), hanya siswa yang masuk

dalam kategori baik, sedangkan siswa masih dalam kategori cukup

dan siswa masuk kategori kurang. Dalam pembelajaran siswa – siswa

tersebut kurang berani untuk menjawab pertanyaan guru atau teman,

selain itu siswa – siswa tersebut juga jarang sekali maju ke depan kelas

untuk melakukan demonstrasi atau mewakili kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil kelompok. Aspek emosionalnya, yaitu

antusias siswa dalam percobaan juga sudah mencapai indikator

ketercapaian (sekitar %), meskipun masih ada siswa yang

aktivitas emosionalnya masih kurang. Siswa – siswa tersebut masih

kurang antusias dalam mengikuti percobaan.

Jadi pada pertemuan I ini, masih ada dua aspek keaktifan yang

belum mencapai indikator ketercapaian, yaitu aspek oral dan aspek

mental. Dari analisis siklus I tersebut, maka perlu dilakukan tindakan

siklus II untuk meningkatkan keaktifan belajar dalam pembelajaran

IPA.

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

) Pertemuan II

Pembelajaran pada pertemuan II dengan indikator menjelaskan

hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan,

menyebutkan teknologi apa saja yang dapat digunakan untuk

memanfaatkan sumber daya alam yang ada, menggolongkan berbagai

macam teknologi yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya

alam yang ada. Pada pembelajaran ini diperoleh hasil keaktifan belajar

siswa secara keseluruhan dalam kategori baik. Nilai keaktifan belajar

siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus I

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini :

Gambar . Grafik Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus I

0

5

10

15

20

25

Fre

ku

en

si

Keaktifan Siswa

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa sebagian

besar nilai keaktifan siswa mengalami peningkatan. Akan tetapi ada

satu aspek keaktifan yang nilainya turun yaitu aspek keaktifan oral.

Pada pertemuan I nilai keaktifannya dan pada pertemuan II turun

menjadi .

Aspek visual yaitu perhatian terhadap percobaan sudah

mencapai sudah mencapai indikator ketercapaian, yaitu lebih dari

(sekitar %). Semua siswa sudah memperhatikan penjelasan yang

disampaikan oleh guru maupun kegiatan percobaan yang dilakukan

secara kelompok, meskipun masih ada siswa yang masih kurang

dalam aspek visualnya. Sedangkan aspek oral, yaitu bertanya dan

berdiskusi belum mencapai indikator ketercapaian (sekitar % ).

Hanya siswa yang masuk dalam kategori baik, sedangkan siswa

masuk dalam kategori cukup. Karena dalam proses pembelajaran siswa

– siswa tersebut kurang berani bertanya, menjawab pertanyaan, apalagi

mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi. Pada aspek listening,

yaitu mendengarkan penjelasan guru sudah mencapai indikator

ketercapaian (sekitar %). Akan tetapi masih ada siswa yang

kurang serius dalam mendengarkan karena kadang – kadang masih

melamun sendiri di dalam kelas.

Sedangkan aspek writing, yaitu mengisi LKS dan mengerjakan

soal – soal latihan juga sudah mencapai indikator ketercapaian (sekitar

). Semua siswa sudah mempunyai kesadaran untuk menulis

LKS dan berlatih soal – soal latihan yang diberikan guru, meskipun

ada siswa yang mengerjakan sebagian soal saja. Sedangkan untuk

aspek drawing, yaitu membuat langkah – langkah kerja percoabaan

juga sudah mencapai indikator ketercapaian, walaupun masih ada

siswa yang keaktifan menggambarnya kurang. Siswa – siswa tersebut

tidak mau menggambar karena menurut mereka menggambar pola

percobaan itu sulit. Dalam aspek motorik, yaitu melakukan percobaan

dan melakukan demonstrasi juga sudah mencapai indikator

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ketercapaian, walaupun masih ada siswa yang aspek motoriknya

kurang. Keempat siswa tersebut kurang aktif dalam kegiatan percobaan

dan demonstrasi yang dilakukan secara berkelompok karena siswa

tersebut merasa temannya sudah bisa menyelesaikan percobaan

tersebut tanpa bantuannya.

Sedangkan dalam aspek mentalnya, yaitu menjawab pertanyaan

dan maju di depan kelas belum mencapai indikator ketercapaian yang

ditentukan nilai keaktifan siswa pada pertemuan II ini hanya .

Masih ada siswa yang keaktifan mentalnya kurang. Siswa – siswa

tersebut kurang berani untuk mengungkapkan pendapatnya di depan

teman – temannya, mereka malu untuk menjawab pertanyaan dari

guru, apalagi untuk maju di depan kelas. Sedangkan pada aspek

emosionalnya, yaitu antusias siswa dalam percobaan juga sudah

mencapai indikator ketercapaian. Semua siswa sudah antusias dalam

mengikuti percobaan, meskipun ada siswa yang kurang antusias dan

kadang malah melamun sendiri di kelas.

Jadi pada pertemuan II ini, masih ada dua aspek keaktifan yang

belum mencapai indikator ketercapian, yaitu aspek oral dan aspek

mental.

Rata – rata hasil observasi dan angket keaktifan belajar siswa

pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil observasi dan angket yang didapat bahwa tingkat

keaktifan siswa dalam pembelajaran di atas adalah visual activity, oral

activity, listening activity, writing activity, drawing activity, motor activity,

emotional activity. Sedangkan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran

dibawah adalah keaktifan siswa pada aspek mental activity.

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini :

Gambar . Grafik Nilai Rata – Rata Observasi dan Angket Keaktifan

Belajar Siswa Siklus I

Dari hasil observaasi dan hasil angket yang diperoleh, peneliti

memperoleh temuan bahwa keaktifan belajar yang masih perlu

ditingkatkan adalah mental activity, yaitu ) Siswa belum berani

menjawab pertanyaan yang diberikan guru atau teman yang lain, ) Siswa

masih malu dan takut untuk memberi tanggapan dan mengemukakan

pendapatnya, ) Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan kepada guru

ketika masih ada materi yang belum dipahami, ) Siswa masih belum

berani melaporkan hasil diskusi yang telah dilaksanakan di depan kelas

dengan kemauannya sendiri.

Berdasarkan data tersebut peneliti berkolaborasi dengan guru kelas

untuk membahas solusi dari permasalahan tersebut, yaitu ) guru akan

0

2

4

6

8

10

12

14

Fre

ku

en

si

Keaktifan Siswa

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan pertanyaan dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya,

agar siswa terangsang untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan yang

diberikan oleh guru, ) semua anggota kelompok maju ke depan untuk

melaporkan hasil diskusi secara bergantian dan setiap siswa yang berani

akan di beri reward, ) guru juga akan memberikan pertanyaan secara lisan

dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab, ) guru akan

menerapkan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam

pembelajaran dengan metode diskusi dan demonstrasi secara kelompok

dan tiap kelompok beranggotakan siswa.

Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I, terlihat bahwa jumlah

siswa yang mencapai rata – rata keaktifan belajar IPA ( ) adalah

% atau siswa dari siswa. Namun peningkatan tersebut belum

memenuhi indikator keberhasilan yang sudah direncanakan, indikator

keberhasilan yang diharapkan yaitu % dari siswa nilainya di atas

rata –rata keaktifan belajar ( ). Maka untuk meningkatkan keaktifan

belajar dalam pembelajaran IPA perlu dilakukan siklus II sebagai langkah

perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus I.

Dalam kegiatan pembelajaran kinerja peneliti sebagai guru juga

diobservasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam

menerapkan pembelajaran yang telah dirancang. Uraian hasil observasi

kinerja guru pada siklus I berdasarkan lampiran dan adalah sebagai

berikut:

a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai mendapat nilai rata-

rata dan tergolong dalam kategori sangat baik.

b) Kinerja guru dalam mengelola kegiatan awal seperti melakukan

apersepsi, menyampaikan tujuan maupun melakukan orientasi

mendapat nilai rata-rata dan termasuk dalam kategori baik.

c) Kinerja guru dalam pengelolaan kegiatan inti pembelajaran mendapat

nilai rata-rata dan tergolong dalam kategori baik. Pembelajaran

sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang dicapai,

meskipun demikian ada beberapa hal yang masih kurang maksimal,

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

misalnya dalam hal penguasaan materi, pengelolaan waktu,

penumbuhan partisipasi aktif siswa.

d) Kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan akhir pembelajaran

mendapat nilai rata-rata dan tergolong dalam kategori sangat baik.

Rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus I adalah , dan

tergolong dalam ketegori baik. Hasil pengamatan terhadap kinerja peneliti

sebagai guru pada siklus I menunjukkan bahwa guru sudah berupaya untuk

melaksanakan kinerjanya dengan baik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil angket yang diperoleh,

keaktifan belajar siswa sesudah penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) mengalami peningkatan, meskipun masih ada satu

aspek keaktifan yaitu mental activities yang belum mencapai indikator

ketercapaian yang ditentukan.

Setelah diadakan observasi dan berdasarkan hasil angket diketahui

keaktifan belajar siswa masih dalam kategori kurang dalam mental

activities, dalam hal mengajukan dan menjawab pertanyaan,

mengemukakan pendapat, maju di depan kelas, sehingga akan di

rencanakan di siklus II. Dalam siklus II kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan metode diskusi dan demonstrasi, selain itu siswa juga di bagi

menjadi kelompok. Agar semua anggota dapat aktif dalam kegiatan

kelompok. Guru juga akan lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam

mengajukan pertanyaan, memberikan kesempatan untuk menjawab

pertanyaan, mengungkapkan pendapat, dan maju di depan kelas.

. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama minggu mulai tanggal

April sampai dengan Mei . Dilaksanakan sebanyak kali

pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari jam pelajaran ( x menit ). Pada

siklus II ini peneliti mengkaji hasil keaktifan belajar siswa pada siklus I.

Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

siklus I diketahui bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dilaksanakan selama dua kali

pertemuan tentang materi sumber daya alam, belum berhasil secara

maksimal karena indikator yang diharapkan belum tercapai. Oleh karena

itu peneliti kembali menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) agar keaktifan belajar

siswa dapat meningkat maksimal. Langkah – langkah yang direncanakan

pada siklus II ini adalah sebagai berikut :

) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan materi

sumber daya alam dengan melaksanakan kelebihan – kelebihan pada

siklus I, yaitu menerapkan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) dengan metode diskusi secara kelompok. Selain itu dalam

pembelajaran guru akan berusaha untuk meningkatkan keaktifan

mental siswa dengan memberikan berbagai pertanyaan dan aktivitas

yang dilaksanakan di depan kelas untuk mengoptimalkan keaktifan

mental siswa dengan bertanya, menjawab, berpendapat dan maju di

depan kelas. Pelaksanaan terdiri atas kali pertemuan, masing –

masing pertemuan alokasi waktunya x menit. Mengenai langkah –

langkah dan susunan rencana pelaksanaan pembelajaran terlampir pada

lampiran – .

) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, berupa buku

–buku penunjang dan alat tulis.

) Menyiapkan lembar evaluasi yang akan diujikan.

) Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan lembar angket keaktifan belajar siswa.

) Menyiapkan peralatan dokumentasi, berupa kamera.

) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran, misalnya gambar berbagai gambar dampak pengambilan

bahan alam terhadap lingkungan ( banjir, letusan gunung berapi,

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebakaran hutan, penggundulan hutan, dll) serta menyiapkan tanaman

kencur, gula, air panas, blender, gelas, dan pisau.

b. Pelaksanaan Tindakan

) Pertemuan Ke –

Pada pertemuan awal ini, indikator yang akan dicapai adalah

menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian

lingkungan, menyebutkan upaya – upaya pelestarian lingkungan,

mendiskusikan dampak pengambilan bahan alam serta upaya – upaya

pelestarian lingkungan. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan Tanya

jawab mengenai pengambilan hasil SDA yang ada di lingkungan

sekitar. Siswa di minta memberikan contoh hasil sumber daya alam

apa saja yang dapat diambil dan dimanfaatkann untuk kebutuhan

manusia. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang

dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

Guru juga memotivasi siswa untuk melakukan upaya – upaya

pelestarian lingkungan..

Dalam kegiatan inti siswa diminta untuk mengamati contoh

gambar dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan ( banjir,

letusan gunung berapi, kebakaran hutan, penggundulan hutan, dll)

yang telah disediakan guru. Guru dan siswa bertanya jawab tentang

dampak yang diakibatkan jika pengambilan bahan alam dilakukan

secara liar. Kemudian bersama teman sebangkunya siswa diminta

berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru.

Kegiatan diskusi diakhiri dengan presentasi laporan hasil diskusi oleh

masing – masing siswa. Siswa diminta untuk mengungkapakan

pendapatnya lewat diskusi dengan teman sebangkunya, bagi siswa

yang berani maju ke depan dan membacakan hasil diskusinya akan

mendapatkan reward. Setelah semua siswa membacakan hasil

diskusinya di depan kelas, guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi

yang telah dilaksanakan dan memberi kesempatan bertanya kepada

siswa yang belum jelas.

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam kegiatan akhir pembelajaran, siswa dan guru

mmenyimpulkan kegiatan pembelajaran bersama – sama. Kemudian

siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Setelah itu

guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menyampaikan

materi yang akan dipelajari selanjutnya. Kemudian guru menutup

kegiatan pembelajaran.

) Pertemuan Ke –

Indikator yang akan diajarkan pada pertemuan kedua ini adalah

menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi

yang digunakan, menyebutkan teknologi apa saja yang dapat

digunakan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada,

melakukan praktik pembuatan obat batuk dari tanaman kencur. Dalam

kegiatan awal pembelajaran guru melakukan tanya jawab mengenai

SDA yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan yang harus diolah

terlebih dahulu dengan menggunakan teknologi. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran tentang hubungan antara sumber

daya alam dengan teknologi yang digunakan. Guru juga memotivasi

siswa untuk memilih teknologi yang tepat dalam memanfaatkan

sumber daya alam yang ada.

Kegiatan inti dimulai dengan mengamati bahan yang dibawa

oleh guru, seperti tanaman kencur, gula, air panas, blender, gelas, dan

pisau. Siswa diminta menyebutkan sumber daya alam apa saja yang

dimanfaatkan serta teknologi apa saja yang digunakan. Selanjutnya

siswa dibagi menjadi kelompok dan tiap kelompok terdiri dari atau

siswa. Setiap kelompok akan melakukan praktik pembuatan obat

batuk dari tanaman kencur. Sebelumnya guru menjelaskan langkah –

langkah dalam praktik pembuatan obat dari tanaman kencur. Secara

berkelompok siswa bekerja sama dalam praktik pembuatan obat

batuk, mereka juga diminta berdiskusi untuk menjawab pertanyaan

yang disediakan oleh guru. Setelah kegiatan praktik dan diskusi

tersebut setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasilnya di

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

depan kelas. Dalam presentasi tersebut semua anggota kelompok meju

ke depan mempresentasikan hasil praktik dan diskusinya secara

bergantian. Setelah semua kelompok maju ke depan kemudian guru

menyimpulkan hasil praktik dan diskusi yang telah dilaksanakan,

kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi

yang telah dipelajari bersama – sama. Setelah itu siswa mengerjakan

soal evaluasi, guru memberikan pekerjaan rumah dan menutup

kegiatan pembelajaran.

c. Observasi

Dalam tahap ini, peneliti dan guru kelas mengamati keaktifan

belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM). Seperti halnya pada

siklus I untuk mengetahui keaktifan belajar siswa, peneliti juga

menggunakan angket keaktifan belajar siswa. Alat bantu yang

digunakan pada tahap ini adalah lembar observasi, lembar angket, dan

alat perekam lapangan (kamera).

Observasi dan angket digunakan untuk memperoleh data

mengenai kekatifan belajar siswa dengan penerapan pendekatan Sains

Teknologi Masyarakat (STM). Observasi ini dilakukan oleh peneliti

dan guru kelas dalam rangka mengamati keaktifan belajar siswa dalam

proses pembelajaran IPA. Angket digunakan untuk mengumpulkan

data mengenai keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA, baik

di rumah maupun di sekolah. Angket yang digunakan adalah angket

langsung tertutup, yaitu angket tersebut diisi langsung oleh subjek

penelitian dan alternatif jawaban sudah ada untuk dipilih salah satu

oleh subjek peneliti. Selain itu proses pembelajaran juga di

dokumentasikan dalam bentuk foto dan video dengan menggunakan

alat perekam (kamera).

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Observasi tidak hanya ditujukan pada keaktifan belajar siswa

dalam proses pembelajaran tetapi juga mengobservasi pelaksanaan

guru atau peneliti dalam mengajar. Akan tetapi observasi yang utama

adalah mengamati keaktifan belajar siswa.

) Pertemuan I

Pembelajaran pada pertemuan I dengan indikator

menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian

lingkungan, menyebutkan upaya – upaya pelestarian lingkungan,

mendiskusikan dampak pengambilan bahan alam serta upaya –

upaya pelestarian lingkungan. Dalam pembelajaran menerapkan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM). Pada

pembelajaran ini diperoleh keaktifan belajar siswa secara

keseluruhan dalam kategori baik.

Nilai keaktifan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini :

Gambar . Grafik Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus II

Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa semua

aspek keaktifan belajar siswa secara keseluruhan sudah baik.

Jumlah nilai keaktifan siswa paling banyak berkisar antara –

yang berjumlah .

Pada aspek visualnya, yaitu perhatian terhadap percobaan

sudah mencapai sudah mencapai indikator ketercapaian, yaitu lebih

dari (sekitar %). Hanya siswa yang masih kurang

dalam aspek visualnya tersebut, dalam kegiatan pembelajaran

maasih belum sepenuhnya memperhatikan kegiatan percobaan.

Sedangkan aspek oral, yaitu bertanya dan berdiskusi juga sudah

mencapai indikator ketercapaian, yaitu (sekitar % ).

Semua siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi yang dilakukan

secara berkelompok.

Pada aspek listening, yaitu mendengarkan penjelasan guru

sudah mencapai indikator ketercapaian. Semua siswa sudah

mendengarkan penejelasan guru, meskipun masih ada siswa yang

keaktifan mendengarkannya hanya dalam kategori cukup. Siswa –

siswa tersebut dalam pembelajaran masih kurang serius dalam

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18F

reku

en

si

Keaktifan Siswa

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendengarkan saat pelajaran. Sedangkan aspek writing, yaitu

mengisi LKS dan mengerjakan soal – soal latihan juga sudah

mencapai indikator ketercapaian. Semua siswa sudah mempunyai

kesadaran untuk menulis LKS dan berlatih soal – soal latihan yang

diberikan guru, meskipun ada siswa yang mengerjakan sebagian

soal saja. Sedangkan untuk aspek drawing, yaitu membuat langkah

– langkah kerja percoabaan juga sudah mencapai indikator

ketercapaian, walaupun masih ada siswa yang keaktifan

menggambarnya kurang. Siswa – siswa tersebut hanya

menggambar semaunya saja meskipun sudah disuruh oleh guru.

Dalam aspek motorik, yaitu melakukan percobaan dan

melakukan demonstrasi juga sudah mencapai indikator

ketercapaian, walaupun masih ada siswa yang masih dalam

kategori cukup dalam keaktifan motoriknya. Siswa tersebut kurang

begitu aktif dalam kegiatan percobaan yang dilakukan secara

berkelompok.

Sedangkan dalam aspek mentalnya, yaitu menjawab

pertanyaan dan maju di depan kelas sudah mencapai indikator

ketercapaian. Akan tetapi masih ada siswa yang keaktifan

mentalnya masih kurang. Siswa – siswa tersebut kurang berani

untuk menjawab pertanyaan guru, siswa tersebut juga malu – malu

untuk mengeluarkan pendapatnya. Sedangkan pada aspek

emosionalnya, yaitu antusias siswa dalam percobaan juga sudah

mencapai indikator ketercapaian, meskipun masih ada siswa yang

keaktifan emosionalnya masih kurang. Siswa tersebut masih ramai

dan kurang antusias ketika pelajaran akan di mulai.

Jadi pada pertemuan I ini semua aspek keaktifan belajar

siswa sudah mencapai indikator ketercapaian yaitu di atas .

) Pertemuan II

Pembealajaran pada pertemuan II dengan indikator

menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang digunakan, menyebutkan teknologi apa saja yang dapat

digunakan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada,

melakukan praktik pembuatan obat batuk dari tanaman kencur.

Pada pembelajaran ini diperoleh hasil keaktifan belajar siswa

secara keseluruhan dalam kategori baik. Nilai keaktifan belajar

siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini :

Gambar . Grafik Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II

Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa semua

nilai keaktifan siswa dari semua aspek sudah mencapai indicator

ketercapaian yaitu di atas .

Pada aspek visualnya, yaitu perhatian terhadap percobaan

sudah mencapai sudah mencapai indikator ketercapaian, yaitu lebih

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Fre

ku

en

si

Keaktifan Siswa

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari (sekitar %). Semua siswa sudah memperhatikan

semua kegiatan pembelajaran yang berlangsung, baik penjelasan

yang disampaikan oleh guru maupun kegiatan percobaan yang

dilakukan secara kelompok, meskipun ada siswa yang nilai

keaktifan visualnya dalam kategori cukup. Siswa – siswa tersebut

dalam pembelajaran kadang – kadang masih berbicara sendiri

dengan teman lainnya. Sedangkan aspek oralnya, yaitu bertanya

dan berdiskusi sudah mencapai indikator ketercapaian. Semua

siswa sudah berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru, maupun aktif dalam kegiatan percobaan yang dilakukan

secara berkelompok. Akan tetapi masih ada siswa yang keaktifan

oralnya masih dalam kategori cukup karena siswa tersebut harus

ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan. Pada aspek listening,

yaitu mendengarkan penjelasan guru sudah mencapai indikator

ketercapaian. Sebagian besar siswa sudah serius dalam

mendengarkan penjelasan dan arahan yang diberikan oleh guru,

meskipun masih ada siswa yang kurang serius dalam

mendengarkan.

Sedangkan aspek writing, yaitu mengisi LKS dan

mengerjakan soal – soal latihan juga sudah mencapai indikator

ketercapaian. Hampir semua siswa mengisi LKS dan mengerjakan

soal evaluasi. Selain itu masih ada siswa yang nilai keaktifannya

dalam kategori cukup. Sedangkan untuk aspek drawing, yaitu

membuat langkah – langkah kerja percoabaan juga sudah mencapai

indikator ketercapaian, walaupun masih ada siswa yang keaktifan

menggambarnya kurang. Siswa – siswa tersebut tidak mau

membuat pola percobaan karena menganggapnya sulit.

Dalam aspek motorik, yaitu melakukan percobaan dan

melakukan demonstrasi juga sudah mencapai indikator

ketercapaian, semua siswa begitu aktif dalam kegiatan percobaan

yang dilakukan secara berkelompok, sehingga kerjasama antar

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

anggota sangat terjalin dengan baik, meskipun masih ada siswa

yang keaktifannya masuk dalam kategori cukup. Sedangkan dalam

aspek mentalnya, yaitu menjawab pertanyaan dan maju di depan

kelas belum mencapai indikator ketercapaian. Masih ada siswa

yang keaktifan mentalnya dalam kategori cukup. Siswa – siswa

tersebut kurang berani untuk menjawab pertanyaan guru, siswa

tersebut juga malu – malu untuk mengeluarkan pendapatnya,

sehingga pada saat pembelajaran guru harus menunjuk secara acak

agar semua siswa dapat aktif berbicara di dalam kelas. Sedangkan

pada aspek emosionalnya, yaitu antusias siswa dalam percobaan

juga sudah mencapai indikator ketercapaian, meskipun masih ada

siswa yang kadang – kadang masih sering melamun sendiri di

kelas. Siswa sangat antusias untuk melakukan percobaan.

Jadi pada pertemuan II ini, semua aspek keaktifan sudah

mencapai indikator ketercapaian yang ditentukan.

Rata – rata hasil observasi dan angket keaktifan belajar

siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel . Nilai Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

No Interval Frekuensi (Keaktifan Belajar Siswa)

Jml

Rata - Rata

Keterangan lebih lengkap pada lampiran , halaman .

Dari hasil observasi dan angket yang didapat bahwa tingkat

keaktifan belajar siswa sebagian besar masuk dalam kategori baik

sekali. Kategori tersebut meliputi aspek visual activities, listening

activities, motor activities, emotional activities. Sedangkan tingkat

keaktifan belajar siswa yang masuk dalamkategori baik adalah oral

activities, writing activities, drawing activities, dan mental

activities.

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel di atas dapat disajikan grafik pada gambar berikut ini:

Gambar . Grafik Nilai Rata – Rata Observasi dan Angket

Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Hasil analisis data dan diskusi antara peneliti dan guru kelas

terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada siklus II, secara umum

telah menunjukkan perubahan terhadap keaktifan belajar siswa,

dimana penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran.

Keaktifan belajar siswa khususnya pada mental activity juga

meningkat. Siswa lebih berani menjawab pertanyaan dari guru dan

maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusi yang

dilaksanakan.

Dari hasil observasi dan angket yang didapat bahwa tingkat

keaktifan belajar siswa sebagian besar masuk dalam kategori baik

sekali. Kategori tersebut meliputi aspek visual activities, listening

activities, motor activities, emotional activities. Sedangkan tingkat

keaktifan belajar siswa yang masuk dalam kategori baik adalah

oral activities, writing activities, drawing activities, dan mental

activities. Dengan kata lain, semua aspek keaktifan belajar siswa

telah meningkat seperti yang diharapkan. Siswa yang mendapat

0

2

4

6

8

10

12

14F

reku

en

si

Keaktifan Siswa

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nilai di atas rata - rata keaktifan belajar ( ) sebesar % atau

siswa dari siswa

Dari analisis siklus II tersebut dan melihat hasil yang

diperoleh pada data observasi dan angket keaktifan belajar siswa

serta dokumentasi siswa, maka pembelajaran yang menerapkan

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dilaksanakan

pada siklus II dikatakan berhaasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan

pada siklus beerikutnya.

Dalam kegiatan pembelajaran kinerja peneliti sebagai guru

juga diobservasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru

dalam menerapkan pembelajaran yang telah dirancang. Uraian

hasil observasi kinerja guru pada siklus II berdasarkan lampiran

dan adalah sebagai berikut :

a) Kinerja guru pada tahap pra pembelajaran atau persiapan

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai mendapat nilai rata-

rata dan tergolong dalam kategori sangat baik.

b) Kinerja guru dalam mengelola kegiatan awal seperti melakukan

apersepsi, menyampaikan tujuan maupun melakukan orientasi

mendapat nilai rata-rata dan termasuk dalam kategori

sangat baik.

c) Kinerja guru dalam pengelolaan kegiatan inti pembelajaran

mendapat nilai rata-rata , dan tergolong dalam kategori baik.

Pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan

tujuan yang dicapai, meskipun demikian ada beberapa hal yang

masih kurang maksimal, misalnya dalam hal penguasaan

materi, pengelolaan waktu, penumbuhan partisipasi aktif siswa.

d) Kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan akhir pembelajaran

mendapat nilai rata-rata , dan tergolong dalam kategori

sangat baik.

Rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus II adalah

dan tergolong dalam ketegori baik. Hasil pengamatan

Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terhadap kinerja peneliti sebagai guru pada siklus II menunjukkan

bahwa guru sudah berupaya untuk melaksanakan kinerjanya

dengan baik.

d. Refleksi

Dari observasi dan angket belajar siswa tersebut dapat ditemukan

bahwa keaktifan belajar pada siklus II meningkat dibandingkan dengan

keaktifan pada siklus I. Keaktifan belajar siswa ini antara lain : ) siswa

memperhatikan penjelasan guru, terutama penjelasan mengenai percobaan

yang akan dilaksanakan, ) siswa sudah mulai berani menjawab

pertanyaan dari guru, ) semua siswa sudah berani mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas, ) siswa sangat antusias dalam proses pembelajaran

yang berlangsung, ) siswa aktif dalam mengerjakan soal – soal latihan

maupun soal evaluasi, ) siswa sangat antusias mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM).

Berdasarkan pengamatan dan hasil angket yang diperoleh,

keaktifan belajar siswa sesudah penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat ( STM ) mengalami peningkatan. Target peningkatan

keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA telah sesuai dengan

indikator kinerja sehingga penelitian di hentikan.

Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan analisis data observasi dan angket yang ada, dapat dilihat

adanya peningkatan keaktifan belajar IPA pada setiap siklus. Peningkatan terlihat

setelah dilakukan tindakan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) pada siklus I dan siklus II. Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam

aspek visual dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Visual

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Visual

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

visual. Untuk pra tindakan dalam aspek visual seluruh siswa masih dalam kategori

0

5

10

15

20

25

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kurang. Nilai rata – rata aspek visual yang diperoleh dari pra tindakan adalah

kemudian pada siklus I diperoleh dan pada siklus II juga diperoleh nilai .

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek oral dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II dalam Aspek Oral

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Oral

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek oral.

0

2

4

6

8

10

12

14

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Diperoleh rata – rata keaktifan belajar siswa pada pra tindakan adalah

kemudian pada siklus I diperoleh dan pada siklus II juga .

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek listening dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II dalam Aspek Listening

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Listening

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

0

2

4

6

8

10

12

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

listening. Rata – rata keaktifan belajar siswa pada pra tindakan dan pada siklus

I diperoleh kemudian pada siklus II diperoleh .

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek writing dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II dalam Aspek Writing

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Writing

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

0

2

4

6

8

10

12

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 100: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

writing. Rata – rata keaktifan pada aspek writing dari pra tindakan diperoleh nilai

pada siklus I diperoleh dan siklus II juga diperoleh nilai .

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek drawing dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II dalam Aspek Drawing

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Drawing

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

drawing. Pada aspek drawing diperoleh rata – rata keaktifan belajar dari pra

0

2

4

6

8

10

12

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 101: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tindakan dan pada siklus I menjadi kemudian pada siklus II meningkat

menjadi .

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek motor dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II dalam Aspek Motor

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Motor

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

motor. Pada aspek motornya nilai rata – rata yang diperoleh dari pra tindakan

adalah dan pada siklus I diperoleh dan pada siklus II juga .

0

2

4

6

8

10

12

14

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 102: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek mental dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II dalam Aspek Mental

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Mental

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

mental. Pada aspek mental, diperoleh nilai dari pra tindakan dan pada siklus I

diperoleh dan pada siklus II meningkat menjadi

Perbandingan keaktifan belajar siswa dalam aspek emotional dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 103: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel . Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II dalam Aspek Emotional

No Interval Pra Tindakan Siklus I Siklus II Jml

Rata - Rata

Perbandingan nilai keaktifan belajar Siswa pada tabel di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.

Gambar . Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Belajar IPA Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II dalam Aspek Emotional

Berdasarkan tabel dan gambar terlihat perbandingan nilai

keaktifan belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dalam aspek

emotional. Pada aspek emotional, nilai rata – rata keaktifan yang diperoleh dari

pra tindakan adalah dan pada siklus I diperoleh dan pada siklus II juga .

Berdasarkan hasil penelitian keaktifan belajar siswa ini, dapat kita lihat

hasil keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi sumber daya alam

dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dari pra

tindakan belum ada aspek keaktifan yang tercapai untuk itu perlu di adakan

0

2

4

6

8

10

12

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

0.8 - 1.3

1.4 - 1.9

2.0 - 2.5

2.6 - 3.1

3.2 - 3.7

3.8 - 4.3

Page 104: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tindakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. dari siklus I, aspek

keaktifan belajar yang telah tercapai adalah visual activity, oral activity, listening

activity, writing activity, drawing activity, motor activity, emotional activity. Akan

tetapi masih ada satu aspek yang ketercapaiannya di bawah adalah keaktifan

siswa pada aspek mental activity. Setelah pembelajaran pada siklus II dengan

penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang lebih dapat

mengaktifkan siswa maka seluruh aspek keaktifan belajar siswa telah tercapai.

Rata – rata nilai keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II

sudah mencapai target, yaitu nilai rata – rata pada siklus I dengan nilai atau

dengan kata lain , % siswa telah aktif dalam pembelajaran. Sedangkan nilai

rata – rata pada siklus II ada peningkatan dari menjadi atau sekitar ,

% siswa telah aktif dalam pembelajaran.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data pengamatan dan angket yang ada, dapat

dilihat aadanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada

siswa kelas IV SDN Pare Mondokan Sragen Tahun Ajaran sebagai

berikut : Dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi Maasyarakat (STM)

siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa lebih aktif bertanya,

berdiskusi, dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa lebih aktif dalam

mengerjakan tugas tertulis dari guru dan aktif mengisi LKS. Siswa ikut berperan

aktif dalam pelaksanaan percobaan atau demonstrasi. Siswa lebih berani maju ke

depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi atau percobaan yang telah

dilaksanakan.

Setelah dilakukan penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

(STM) dalam pembelajaran IPA, siswa menjadi lebih peduli dengan lingkungan

sekitar, siswa juga lebih mudah mengaplikasikan konsep – konsep yang mereka

pelajari untuk kebutuhan masyarakat, hal ini seperti yang di paparkan oleh

Poedjiadi ( ). Namun selain kelebihan di atas terdapat pula kendala yang di

temui selama proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Poedjiadi

Page 105: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

( ) antara lain tidak semua isu atau masalah terkait dengan topik yang akan di

bahas dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam pembelajarannya.

Untuk mengatasi kendala – kendala di atas dapat di atasi dengan :

. Guru harus menguasai materi dan pintar – pintar memilih topik atau tema

yang sesui dengan kondisi lingkungan alam dimana siswa berada.

. Guru harus memberikan tema yang sederhana dahulu dan tidak terlalu luas

agar waktu yang ada dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata – rata nilai keaktifan

belajar siswa pada pra tindakan sebesar atau hanya % siswa yang aktif

dalam pembelajaran. Pada silklus I mengalami peningkatan menjadi dengan

kata lain siswa telah aktif dalam pembelajaran. Sedangkan nilai rata – rata

pada siklus II menjadi atau sekitar siswa telah aktif dalam

pembelajaran. Namun masih ada % atau siswa yang belum tuntas karena

siswa – siswa tersebut tidak berani mengajukan pertanyaan ketika ada materi yang

belum di pahami, mereka juga masih terlihat malu – malu ketika menjawab

pertanyaan dari guru atau teman, ketika teman yang lain mengajukan pendapat

mereka lebih memilih untuk diam saja, mereka juga tidak berani maju ke depan

kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Dari hasil penelitian di atas dapat di bandingkan dengan penelitian

yang relevan dari saudara Alwi dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan

Hasil belajar Struktur Bumi melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat pada

siswa kelas V SD Negeri Sebatik Barat Kabupaten Nunukan Tahun

” Pada siklus I hanya siswa ( ) yang mampu menjawab

pertanyaan dengan baik. Pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak siswa

( ). Sedangkan hasil yang diperoleh peneliti pada pra tindakan hanya

% siswa yang aktif dalam pembelajaran. Siklus I diperoleh . Dan siklus II

meningkat menjadi .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA pada siswa kelas IV

SDN Pare Mondokan Sragen Tahun Ajaran dapat dilakukan dengan

menerapkan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM).

Page 106: PENERAPAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN …...penerapan pendekatan stm untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ipa pada siswa kelas iv sd negeri pare mondokan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

dua siklus dengan penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA dalam

materi sumber daya alam pada siswa kelas IV SDN Pare Kecamatan Mondokan

tahun ajaran / . Sebelum penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat (STM) pada pembelajaran IPA keaktifan belajar siswa masih rendah.

Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa hanya langsung menerima suatu

konsep tanpa menerapkannya dalam kehidupan nyata sehingga pemahaman siswa

mengenai konsep tersebut hanya mampu bertahan beberapa saat saja. Siswa hanya

mendapatkan konsep abstrak tanpa di beri kesempatan untuk mengkonstruksi

pengetahuannya itu. Akan tetapi setelah penerapan pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat ( STM ) dalam pembelajaran IPA, keaktifan belajar siswa dapat

meningkat. Hal ini terbukti dari nilai rata – rata keaktifan belajar siswa dalam

aspek visual pada pra siklus adalah kemudian meningkat pada siklus I menjadi

dan pada siklus II juga . Kemudian nilai rata – rata keaktifan belajar siswa

dalam aspek oral pada pra siklus adalah kemudian meningkat pada siklus I

menjadi dan pada siklus II juga . Nilai rata – rata keaktifan belajar siswa

dalam aspek listening pada pra siklus adalah kemudian meningkat pada siklus

I menjadi dan pada siklus II juga . Nilai rata – rata keaktifan belajar siswa

dalam aspek writing pada pra siklus adalah kemudian meningkat pada siklus I

menjadi dan pada siklus II juga . Nilai rata – rata keaktifan belajar siswa

dalam aspek drawing pada pra siklus adalah kemudian pada siklus I meningkat

menjadi dan pada siklus II meningkat lagi menjadi . Nilai rata – rata

keaktifan belajar siswa dalam aspek motor pada pra siklus adalah kemudian

meningkat pada siklus I menjadi dan pada siklus II meningkat lagi menjadi

. Nilai rata – rata keaktifan belajar siswa dalam aspek emotional pada pra

siklus adalah kemudian meningkat pada siklus I menjadi dan pada siklus II

juga .