PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih...

99
PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs DARUL HIKMAH KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Kepada IKIP PGRI Semarang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Fisika OLEH : TAUFIQ ABIDIN N P M : 08339365 IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2010

Transcript of PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih...

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs DARUL

HIKMAH KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Kepada

IKIP PGRI Semarang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Pendidikan Fisika

OLEH :

TAUFIQ ABIDIN

N P M : 08339365

IKIP PGRI SEMARANG

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA

DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2010

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP

PGRI Semarang, menerangkan :

Nama : Taufiq Abidin

NPM : 08339365

Jurusan : Pendidikan Fisika

Fakultas : FPMIPA

Judul Skripsi : “Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul

Hikmah Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun

Pelajaran 2009/2010”.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang dibuat oleh mahasiswa tersebut di

atas telah selesai dan siap diujikan.

Semarang, Agustus 2010

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra.Ngurah Ayu, M.Pd. Nur Khoiri, S.Pd, MT.

NPP. 936901098 NPP. 057800165

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Sripsi berjudul: Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah

Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010, ditulis oleh Taufiq Abidin, telah

dipertahankan di hadapan sidang penguji Ujian Skripsi Fakultas Pendidikan

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang.

Hari : ………………….

Tanggal : ………………….

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. Nur Khoiri, S.Pd. M.T.

NIP. 19690826 199403 1 003 NPP. 057800165

Anggota Penguji:

1. Dra.Ngurah Ayu, M.Pd. ( ………………………….. )

NPP. 936901098

2. Nur Khoiri, S.Pd. M.T. ( ………………………….. )

NPP. 057800165

3. Joko Siswanto, S.Pd, M.Pd ( ………………………….. )

NPP. 098401225

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

iv

MOTTO

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

( QS Ibrahim : 7 )

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Orang tuaku, istriku, dan anak-anakku tercinta

Shasha Ony Naya Farwah Putri Abidin

Ahmad Rasya Omair Sholahuddin Al-Ayyuby Ibnu Abidin

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT atas limpahan rahmat, atufikdan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Pendekatan CTL untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul

Hikmah Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menerima bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya.

2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI

Semarang.

3. Bapak Nur Khoiri, S.Pd. M.T. selaku ketua jurusan Fisika dan pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan pada penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra.Ngurah Ayu, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan

bmbingan dan arahan pada penulisan skripsi ini.

5. Ibu Hj. Maslihah selaku Kepala Sekolah MTs Darul Hikmah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Semarang, Agustus 2010

Penulis

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

vi

ABSTRAK

Taufiq Abidin. 2010. Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul Hikmah Kecamatan SubahKabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Pendidikan Fisika.FPMIPA IKIP PGRI Semarang. Pembimbing: I.Dra.Ngurah Ayu NM, M.Pd, II.Nur Khoiri, S.Pd. M.T.

Hasil belajar siswa MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah KabupatenBatang khususnya mata pelajaran sains (Fisika) masih tergolong rendah. Hal inimenunjukkan bahwa siswa mengalami hambatan belajar. Salah satu cara untukmeningkatkan hasil belajar siswa yaitu melalui pendekatan CTL.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakahpeningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah KecamatanSubah Kabupaten Batang semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada matapelajaran sains(Fisika) setelah diterapkan pendekatan CTL?

Penelitian ini ditempuh dalam dua siklus tindakan, dengan tiap siklusterdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi. Siklus I dan siklus II dilaksanakan masing-masing tiga kali pertemuan.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yang berupaperangkat mengajar yaitu RPP, lembar observasi, angket minat dan soal-soal test.

Dari data yang telah dianalisa diperoleh adanya peningkatan hasil belajardari siklus I ke siklus II. Rata-rata keaktivan siswa dalam diskusi kelompok padasiklus I sebesar 52,5 % meningkat pada siklus II sebesar 75 %. Ketuntasan belajarpada siklus I adalah 73,91 % meningkat pada siklus II sebesar 91,30 %.

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran sains(Fisika) denganmenggunakan pendekatan CTL dapat dijadikan sebagai alternatifpembelajaranbagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: CTL, Hasil belajar, Gaya

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i

LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………... ii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………… iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… v

ABSTRAK ……………………………………………………………................. vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………….............vii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..... ix

DAFTAR DIAGRAM …………………………………………………………… x

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul…………………………………………. 1

B. Penegasan Istilah……………………………..………………… 3

C. Perumusan Masalah…………………………………………….. 3

D. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 4

E. Manfaat Penelitian……………………………………………… 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendekatan CTL ………………………………………………... 5

B. Hasil BelajarSiswa……………………………………………. 19

C. Rangkuman Materi Gaya……………………………………… 20

D. Kerangka Berpikir ………………………………………………22

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

viii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian…………………………………. 26

B. Faktor yang Diteliti……………………………………………. 26

C. Rencana Tindakan………………………………………………27

D. Data dan Cara Pengambilan Data……………………………... 29

E. Indikator Keberhasilan………………………………………… 31

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………………………………………...……… 32

B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………46

BAB V PENUTUP

A. Simpulan………………………………………………………. 48

B. Saran…………………………………………………………... 48

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………... 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………….. 50

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Perbandingan Pendekatan CTL dengan Pendekatan Tradisional …….. 16

Tabel 2. Hasil kerja kelompok pada siklusI …………………………………… 34

Tabel 3. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I …………………………. 37

Tabel 4. Hasil kerja kelompok ahli pada siklus II ……………………………… 41

Tabel 5. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II ………………………… 43

Tabel 6. Data Angket Minat Siswa Prastudi …………………………………… 45

Tabel 7. Data Angket Minat Siswa Pascastudi ………………………………… 45

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I ………………………. 38

Diagram 2. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II ……………………… 44

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Skema Kerangka Berpikir ……………………………………………. 25

Bagan 2. Skema Siklus PTK……………………………………………............ 27

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………………51

Lampiran 2 Pembagian Kelompok Diskusi …………………………………….55

Lampiran 3 Angket Minat Prastusi ……………………………………………. 56

Lampiran 4 Tugas Diskusi Kelompok Siklus I …………………………………57

Lampiran 5 Lembar Observasi Keaktivan Siswa

Dalam Diskusi Kelompok Siklus I ……………………………….. 59

Lampiran 6 Indikator ………………………………..………………………… 60

Lampiran 7 Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus I …………………………………61

Lampiran 8 Soal-soal Test Evaluasi Siklus I…………………………………... 63

Lampiran 9 Lembar Jawaban Siklus I ………………………………………… 65

Lampiran 10 Kunci Jawaban Test Evaluasi Sikus I …………………………….. 66

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………………..67

Lampiran 12 Tugas Diskusi Kelompok Siklus II ………………………………. 71

Lampiran 13 Lembar Observasi Keaktivan Siswa

Dalam Diskusi Kelompok Siklus II ………………………………. 73

Lampiran 14 Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus II ……………………………….. 74

Lampiran 15 Soal-soal Test Evaluasi Siklus II …………………………………. 76

Lampiran 16 Lembar Jawaban Siklus II …………………………………………78

Lampiran 17 Kunci Jawaban Test Evaluasi Sikus I …………………………….. 79

Lampiran 18 Angket Minat Pascastudi ………………………………………… 80

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

xiii

Lampiran 19 Analisis Angket Minat Prastudi ………………………………….. 81

Lampiran 20 Analisis Lembar Observasi Keaktivan Siswa

Dalam Diskusi Kelompok Siklus I ……………………………….. 82

Lampiran 21 Analisis Hasil Evaluasi Siklus I ………………………………….. 83

Lampiran 22 Analisis Lembar Observasi Keaktivan Siswa

Dalam Diskusi Kelompok Siklus II ………………………………. 84

Lampiran 23 Analisis Hasil Evaluasi Siklus II …………………………………. 85

Lampiran 24 Analisis Angket Minat Pascastudi ……………………………….. 86

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Seorang siswa dalam belajar Fisika kurang berhasil apabila perubahan

tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya

untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang

telah ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil yang maksimal, banyak aspek

yang mempengaruhinya di antaranya aspek guru, siswa, maupun metode

pembelajaran dan lain-lain.

Mengingat pentingnya pelajaran Ilmu Fisika dalam berbagai bidang

kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata

pelajaran Fisika yang diajarkan di tiap jenjang dan jenis pendidikan. Untuk

mendapatkan pengetahuan tentang ilmu Fisika, maka siswa harus

menempuh proses belajar yang baik. Belajar akan lebih berhasil apabila

telah diketahui tujuan yang ingin dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh

hasil belajar mengajar yang baik adalah dengan menerapkan pendekatan

CTL.

Berdasarkan informasi dari guru sains di MTs Darul Hikmah

kecamatan Subah kabupaten Batang bahwa masih rendah keinginan siswa

untuk mempelajari Fisika. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran

yang dilakukan rata-rata masih menggunakan model konvensional di mana

proses belajar mengajar hanya terpaku pada guru, siswa hanya bisa

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

2

menerima materi yang disampaikan guru, di mana siswa belum bisa mandiri

dalam memahami konsep-konsep Fisika, menelaah dan mengerjakan soal-

soal Fisika yang berdampak pada hasil belajar Fisika. Nilai rata-rata kelas

VII sebesar 5,8 rata-rata ini masih di bawah standar KKM yaitu 6,0 Hal ini

terjadi dimungkinkan karena sebagian siswa masih pasif dan kurang bisa

memanfaatkan potensi dalam dirinya untuk aktif saat kegiatan

pembelajaran.

Maka penulis mencoba menerapkan pendekatan CTL, di mana dengan

pendekatan ini siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan

berpikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain,

serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Dalam hal ini peran

guru sangat penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga

tercipta suasana belajar yang hidup, aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Guru mengenalkan konsep pada siswa dan siswa

menerapkan serta mengembangkan konsep tersebut. Pemahaman siswa akan

suatu konsep perlu dibangun dari pengalaman siswa yang dimiliki

sebelumnya.

Dengan memperhatikan materi-materi fisika kelas VIII semester

genap, maka dengan pendekatan CTL dipandang sesuai. Atas dasar latar

belakang masalah tersebut, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Penerapan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul Hikmah Kecamatan

Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

3

B. Penegasan Istilah

Di dalam penelitian ini penulis membatasi beberapa istilah yang

terdapat di dalam judul, yang mana pengertian dari istilah-istilah tersebut

hanya berkaitan dengan penelitian ini. Istilah-istilah tersebut antara lain:

1. Penerapan: proses, cara, perbuatan menerapkan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia:1180). Penerapan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah

suatu proses menerapkan pendekatan CTL oleh guru pada siswanya

dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.

2. Contextual Teaching Learning (CTL): Kata kontekstual (contextual)

berasal dari kata context yang berarti ”hubungan, konteks, suasana dan

keadaan (konteks)”. (KUBI, 2002:519). Sehingga Contextual Teaching

and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang

berhubungan dengan suasana tertentu. Secara umum contextual

mengandung arti: Yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan

langsung, mengikuti konteks; yang membawa maksud, makna, dan

kepentingan.

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Darul

Hikmah Kecamatan Subah Batang semester genap tahun pelajaran

2009/2010 pada mata pelajaran sains (Fisika) setelah diterapkan pendekatan

Contextual Teaching and Learning?

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

4

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mengandung tujuan, yaitu untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah Batang

semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada pelajaran sains (Fisika).

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini banyak sekali manfaatnya bagi semua pihak, khususnya

pihak-pihak yang berkompeten di dalam struktur akademisi, di antaranya

pihak sekolah, guru, dan siswa. Manfaat tersebut antara lain:

1. Bagi sekolah:

- Menjadikan sebuah sekolah yang menerapkan pendekatan

Contextual Teaching and Learning.

- Meningkatkan mutu belajar siswanya.

2. Bagi guru:

- Menambah pengetahuan baru mengenai suatu pendekatan Contextual

Teaching and Learning yang lebih baik dari model konvensional.

- Merangsang guru untuk lebih mempelajari berbagai pengetahuan

seluas-luasnya.

3. Bagi siswa:

- Dapat menerapkan konsep-konsep yang dipelajari di sekolah dalam

kehidupan sehari-hari.

- Diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya

pada mata pelajaran Fisika.

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendekatan CTL

Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata konteks yang berarti

”hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”. (KUBI, 2002:519).

Sehingga Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai

suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Secara

umum contextual mengandung arti: Yang berkenan, relevan, ada hubungan

atau kaitan langsung, mengikuti konteks; Yang membawa maksud, makna,

dan kepentingan.

Menurut Depdiknas (2003:5) ”Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari”.

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses

pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk

memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks

kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),

sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan

fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

6

CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi

dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota masyarakat (bandono.web.id).

Pendekatan CTL diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses

pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalaminya. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar,

apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya.

Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya nanti.

Dalam kelas kontekstual, guru berusaha membantu siswa mencapai tujuan.

Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi

informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang

bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang

baru bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan

menemukan sendiri bukan apa kata guru.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan

dengan sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.

Guru dapat memberi siswa tangga yang dapat membantu siswa mencapai

tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa

sendiri yang memanjat tangga tersebut (Depdiknas, 2002:4).

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

7

CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Dari konsep di atas terdapat tiga hal yang harus kita pahami:

1. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan

materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman

secara langsung.

2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi

yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut

untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat

mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan

saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi

materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,

sehingga tidak akan mudah dilupakan.

3. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan,

artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi

yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat

mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan hal itu, Terdapat beberapa karakteristik dalam

proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL yakni:

1. Kerja sama

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

8

2. Saling menunjang

3. Menyenangkan, tidak membosankan

4. Belajar dengan bergairah

5. Pembelajaran terintegrasi

6. Menggunakan berbagai sumber

7. Siswa aktif

8. Sharing dengan teman

9. Siswa kritis guru kreatif

10. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta,

gambar, artikel, humor dan lain-lain

11. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa,

laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain

Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah

pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu

mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan

fakta. Di samping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal,

mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap

diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan

rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan

jaman.

Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri,

mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan

itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna belajar dan menggunakan

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

9

pengetahuan serta keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan

masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru

mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama

dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar.

Pentingnya lingkungan belajar; siswa bekerja dan belajar secara di

panggung guru mengarahkan dari dekat.

Asas-Asas/komponen pembelajaran dalam pendekatan CTL yang

efektif meliputi:

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman. Menurut pengembang filsafat konstruktivisme Mark

Baldawin dan diperdalam oleh Jean Piage menganggap bahwa

pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi juga

dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek

yang diamatinya. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri

pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses

pembelajaran (Wina Sanjaya:2006), sedangkan menurut Suparno

(1997:49) secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme yang

diambil adalah:

a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal

maupun secara sosial;

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

10

b. Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan

kearifan siswa sendiri untuk bernalar;

c. Siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga terjadi

perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap serta

sesuai dengan konsep ilmiah;

d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses

konstruksi siswa berjalan mulus.

Konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun

makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan

tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit,

hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-

tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan

dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat

pengetahuan.

2. Inkuiri

Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya,

proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui

proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta

hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.

Inkuiri merupakan siklus proses dalam membangun

pengetahuan/konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya,

investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

11

inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data,

analisis data, kemudian disimpulkan.

Ada beberapa langkah dalam kegiatan menemukan dalam kegiatan

menemukan (inkuiry) yang dapat dipraktekkan di kelas:

a. Merumuskan Masalah

1. Bagaimanakah terbentuknya alam semesta

2. Bahan apa saja yang menyusun kerak bumi

3. Bagaimana terjadinya gunung meletus

b. Mengamati dan melakukan observasi

1.Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi.

2.Mengamati dan mengumpulkan data dari objek yang diamati

c. Menganalisis dan menyajikan hasil tulisan, gambar, laporan bagan,

tabel dan karya lainnya.

1. Siswa membuat gagasan tentang terbentuknya alam semesta

2. Siswa membuat gambar lapisan kerak bumi

3. Siswa membuat bagan proses gunung meletus

d. Mengomunikasikannya atau menyajikan hasil karya pada pembaca,

teman sekelas, guru atau audien yang lain.

1. Siswa menyampaikan hasil karya kepada teman sekelas atau

kepada yang lain untuk mendapat masukan.

2. Bertanya jawab dengan teman

3. Menempelkan gambar, bagan, peta dan sejenisnya di dinding

kelas, majalah dinding, majalah sekolah dan sebagainya.

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

12

3. Tanya Jawab (Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab

pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari

keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan

mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam proses

pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu

saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri.

Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-

pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk

menemukan setiap materi yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran yang

produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :

a. Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis

b. Mengecek pemahaman siswa

c. Membangkitkan respon siswa

d. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa

e. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

f. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru

g. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa

h. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa

4. Komunitas belajar (Learning Community)

Learning Community adalah kelompok belajar atau komunitas

yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

13

dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok

kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja

dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, bekerja dengan

masyarakat.

Belajar yang baik adalah bersifat sosial. Satu telaah di Standvord

University (Dave Meieer, 2002:62) menemukan bahwa bimbingan

belajar dari kawan itu empat kali lebih efektif untuk meningkatkan

prestasi di bidang matematika dan membaca dibandingkan jika jumlah

murid dalam kelas si kurangi atau waktu pengajaran di perpanjang dan

jauh lebih efektif dibandingkan dengan instruksi individual dengan

komputer.

Model pembelajaran dengan teknik ”Learning Community” sangat

membantu proses pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam

pembelajaran terwujud dalam:

a. Pembentukan kelompok kecil

b. Pembentukan kelompok besar

c. Mendatangkan ahli ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat,

petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu dll).

d. Bekerja dengan kelas sederajat

e. Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya

f. Bekerja dengan masyarakat

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

14

5. Pemodelan (Modeling)

Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran

dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh

setiap siswa. Misalnya: Guru memberikan contoh bagaimana cara

mengoperasikan sebuah alat.

Dalam konsep ini kegiatan mendemonstrasikan suatu kinerja agar

siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan

model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara

belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa

berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian,

kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal

yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat

dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah;

pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan

dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran

pada hari itu, diskusi dan hasil karya.

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau

berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu.

Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengalaman

yang baru diterima.

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

15

7. Penilaian otentik (Authentic Assessment)

Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru

pada saat ini, biasanya ditekankan pada aspek intelektual sehingga alat

evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat

diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran. Dalam

CTL, keberhasilan pembelajaran tidak hannya ditentukan oleh

perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan

seluruh aspek. Oleh sebab itu, penilaian keberhasilan tidak hannya

ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti tes, akan tetapi juga proses

belajar melalui penilaian nyata. Penilaian nyata (Authentic Assessment)

adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi

tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau

tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif

terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian

yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.

Penilaian ini dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada

proses belajar bukan kepada hasil belajar.

Prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan,

keterampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik

adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu

mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhir

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

16

periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada

prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh siswa.

Tabel 1. Perbandingan Pendekatan CTL dengan Pendekatan Tradisional

No. Asas-Asas CTL Model Lama Model Baru

1. Konstruktivisme

Belajar yang berpusat pada

guru, formal, serius.

Belajar berpusat pada

siswa untuk

mengkonstruksi bukan

menerima.

2. Inquiri

Pengetahuan diperoleh

siswa dengan duduk manis,

mengingat seperangkat

fakta, memisahkan kegiatan

fisik dengan intelektual.

Pengetahuan diperoleh

dengan menemukan,

menyatukan rasa,

karsa dan karya.

3. Tanya jawab

Belajar adalah kegiatan

konsumtif, menyerap

informasi menghasilkan

kebingungan dan

kebosanan.

Belajar merupakan

kegiatan produktif,

menggali informasi,

menghasilkan

pengetahuan dan

keputusan.

4.Komunitas

belajar

Individualistis dan

persaingan yang

melelahkan.

Kerja sama dan maju

bersama, saling

membantu.

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

17

5. Pemodelan

Pembelajaran yang One

way, seragam takut

mencoba, takut salah.

Pembelajaran yang

Multi ways, mencoba

hal-hal baru, kreatif.

6. Refleksi

Pembelajaran yang terkotak-

kotak, mengandalkan respon

eksternal/guru.

Pembelajaran yang

komprehensif,

evaluasi diri

sendiri/internal dan

eksternal.

7. Penilaian Otentik

Penilaian hasil, paper and

pencil test, kognitif.

Penilaian proses dan

hasil, pengalaman

belajar, tes dan nontes

multi aspects.

Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan

inkuiri untuk semua topik. Kembangkan sifat keingintahuan siswa dengan

cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-

kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan

refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul

menunjukkan kemampuan siswa.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru

manakala menggunakan pendekatan CTL:

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

18

1. Siswa dalam pembelajaran dipandang sebagai individu yang sedang

berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh

tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak

bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang

sementara berada pada tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar

akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman

mereka. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau

”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah

pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap

perkembangannya.

2. Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan

penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang

dianggap aneh dan baru. Oleh karena itulah belajar bagi mereka adalah

mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan

demikian, guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang

dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.

3. Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan

antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui. Dengan

demikian, peranan guru adalah membantu agar setiap siswa mampu

menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman

sebelumnya.

4. Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada

(asimilasi) atau proses pembentukan skema ratu atau (akomodasi),

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

19

dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi (mempermudah) agar

anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi.

B. Hasil Belajar Siswa

Setelah siswa melakukan kegiatan tertentu, siswa memperoleh suatu

perubahan yaitu berupa kemampuan dalam menghadapi sesuatu,

kemampuan tersebut menurut peneliti dapat dikatakan hasil atau perolehan

belajar. Perolehan hasil belajar sering disebut dengan istilah prestasi belajar

yang diperoleh siswa.

Setelah siswa melakukan kegiatan tertentu untuk mendapatkan

perubahan yang tadinya belum bisa sekarang menjadi bisa. Kebiasaan

tersebut menurut peneliti dapat dikatakan hasil perolehan belajar. Dalam

buku Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (FIP IKIP Yogyakarta)

tertulis bahwa hasil belajar adalah kemampuan nyata yang dicapai oleh

murid-murid dalam proses belajar. Dengan demikian hasil belajar adalah

hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

Hasil belajar menurut W.S Winkel (1991:15) adalah hasil yang

dicapai, dilakukan, dikerjakan siswa dalam serangkaian kegiatan jiwa raga

(psikofisik) untuk menuju perkembangan pribadi-pribadi yang utuh.

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui

proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan

penggunaan dalam penilaian tentang pengetahuan, sikap dan nilai serta

keterampilan. Juga dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

20

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, latihannya yang

ditunjukkan dengan tes. Dengan penilaian itu dapat diperoleh gambaran

nyata tentang keberhasilan belajar dalam bentuk penentuan-penentuan

indeks hasil belajar (Oemar Hamalik, 1995:153).

Peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah

dicapai siswa secara maksimal dari usaha belajar yang dinyatakan dalam

bentuk angka, huruf atau kalimat.

C. Rangkuman Materi Gaya

1. Gaya

Definisi gaya (F) secara umum adalah sesuatu berupa dorongan

atau tarikan yang dapat menyebabkan perubahan pada bentuk benda,

arah gerka benda dan kelajuan gerak benda. Gaya merupakan besaran

vektor karena memiliki besar dan arah, sedangkan satuannya adalah

Newton (N).

Gaya dapat dilukis sebagai garis berarah (anak panah). Panjang

panah mewakili besar gaya, sedangkan arah anak panah menunjukkan

arah gaya. Titik pangkal anak panah merupakan titik tangkap gaya.

Resultan gaya adalah jumlah dua atau lebih gaya yang bekerja

pada sebuah benda. Untuk menentukan arah dan besar resultan vektor

dapat menggunakan cara yang sederhana seperti gambar di bawah.

Misal: F1 dan F2

Maka R = F1 + F2 ==

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

21

F1 dan F2

Maka R = F1 + F2 =

=

F1

maka R = F1 + F2 =

dan F2

Gaya berat (W) merupakan gaya yang timbul dari suatu benda

kerena pengaruh percepatan gravitasi. Gaya ini sebanding dengan massa

benda dan percepatan gravitasi. Arahnya selalu ke bawah ( sumbu y

negatif ). Secara matematis dapat dirumusan sebagai W = mg.

Gaya normal (N) adalah gaya kontak yang terjadi akibat dua

benda benda saling bersentuhan, dan arahnya tegak lurus dengan

permukaan kontak tersebut. Contoh

Gaya gesek (f) merupakan gaya yang menghambat gerak suatu

benda yang bergerak pada landasan tertentu. Jika gaya gesek lebih besar

daripada gaya yang bekerja pada benda tersebut, maka benda tidak

bergerak. Gaya gesek ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu kekasaran

permukaan benda dan landasan yang bergesekan atau disebut sebagai

W

N

W

N

N = W cos N = W

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

22

koefisien gesek (), dan gaya normal dari benda tersebut (N). Secara

matematis dapat dirumuskan sebagai f = N. .

2. Hukum Newton

Bunyi Hukum Newton

a. Hukum I Newton berbunyi bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja

atau resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol,

maka benda tersebut akan diam atau bergerak lurus beraturan (F =

0 v = 0 atau v = konstan).

b. Hukum II Newton berbunyi bahwa percepatan yang dihasilkan oleh

resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dan searah

resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massanya (F = ma).

c. Hukum III Newton (aksi-reaksi) berbunyi bahwa jika suatu benda

melakukan gaya pada benda yang lain maka benda yang lain akan

melakukan gaya pula pada benda tersebut yang besarnya sama,

namun arahnya berlawanan (F1= -F2).

D. Kerangka Berpikir

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru

mempunyai peranan yang penting. Kemampuan siswa untuk menyerap

pelajaran pada kegiatan belajar mengajar adalah tidak sama. Selain dari

kemampuan siswa untuk menyerap pelajaran terdapat pula faktor lain yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni keaktifan siswa dalam proses

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

23

belajar mengajar. Siswa yang ikut aktif dalam pembelajaran cenderung

mengerti/memahami pelajaran.

Pembelajaran sains (fisika) yang dilakukan di MTs Darul Hikmah

masih menggunakan metode konvensional. Guru masih merupakan sumber

utama informasi, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang.

Siswa cenderung pasif dan belum berani mengungkapkan gagasan-gagasan

baik melalui bertanya maupun mengungkapkan pendapat. Pembelajaran

yang digunakan belum efektif meningkatkan hasil belajar. Keterampilan

siswa dalam memahami materi tentang gaya dan menggunakannya untuk

menyelesaikan soal-soal tentang materi gaya yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari juga masih kurang. Masih rendahnya hasil belajar

siswa bukan hanya disebabkan kurangnya alat praktikum (laboratorium

yang sederhana), namun juga disebabkan pemilihan strategi pembelajaran

yang kurang tepat. Untuk itulah perlu kiranya digunakan strategi

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.

CTL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang bertujuan

membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan

mengaitkannya terhadap konteks kehidupan sehari-hari, sehingga siswa

memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk

mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya, sehingga

penggunaannya sangat dianjurkan. Pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan CTL sangat penting dalam membantu meningkatkan

pemahaman siswa, karena sains (fisika) mempunyai bahan kajian yang

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

24

abstrak, apalagi untuk siswa MTs. Dengan bantuan pembelajaran dengan

pendekatan CTL diharapkan siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi,

sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa yang pada akhirnya

mampu memudahkan pemahaman konsep tentang materi gaya dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

25

Bagan 1. Skema Kerangka Berpikir

Pendekatan CTL

KBM

Kelebihan pendekatan CTL : merupakan pendekatanpembelajaran yang bertujuan membantu siswa untukmemahami makna materi ajar dengan mengaitkannyaterhadap konteks kehidupan sehari-hari, sehingga siswamemiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis danfleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktifpemahamannya

Tes

Hasil Belajar

Hasil Belajar Meningkat

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Berikut ini akan dibahas

mengenai subjek dan lokasi penelitian, data dan cara pengambilan data, serta

indikator keberhasilan.

A. Subjek dan Lokasi Penelitian

Nama Sekolah : MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah Batang

Alamat : Jl. Kauman no. 8 Desa Sengon Kecamatan Subah

kabupaten Batang

Kelas : VIII A

Jumlah Siswa : 23 siswa

Waktu Penelitian: April – Mei 2010

B. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor siswa yaitu

dengan mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

dan menilai hasil belajar siswa dengan diadakan test evaluasi.

Proses pembelajaran dalam hal ini adalah proses siswa melakukan

kegiatan pengamatan, dan kegiatan presentasi hasil pengamatan mereka

pada pertemuan berikutnya, seperti yang telah direncanakan dalam RPP.

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

27

C. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan terdiri dari

dua siklus dan apabila dipandang perlu bisa ditambah siklus selanjutnya.

Prosedur penelitian tindakan ini dilakukan melalui beberapa proses yaitu

antara lain sebagai berikut :

1. Perencanaan

2. Tindakan

3. Pengamatan atau Observasi

4. Refleksi

Langkah-langkah tersebut dapat ditunjukkan seperti bagan di bawah:

Bagan 2. Skema Siklus PTK

TERSELESAIKAN

Permasalahan → Alternatif Pemecahan → Pelaksanaan(Rencana Tindakan) Tindakan I

↓↓

Refleksi I ← Analisis Data ← Observasi

Belum → Rencana Tindakan II → PelaksanaanTerselesaikan Tindakan II

↓↓

Refleksi II ← Analisis Data ← Observasi

Belum Terselesaikan → Siklus Selanjutnya

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

28

Dalam penelitian ini menggunakan empat komponen penelitian

tindakan dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu

dengan langkah yang berikutnya.

Dari bagan di atas dapat dijabarkan :

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada siklus I perlu disiapkan :

1. Koordinasi dengan kepala sekolah

2. Menyusun rancangan tindakan dalam bentuk RPP

3. Menetapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60

4. Menyusun rancangan evaluasi yang meliputi tes dan nontes

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan perencanaan

pada proses pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan yang

disampaikan guru, dilanjutkan guru memberikan contoh.

Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui

hasil belajar siswa MTs Darul Hikmah dengan menerapkan

pendekatan CTL.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara hati-hati, cermat dan rinci

terhadap apa yang dilakukan oleh siswa selama proses belajar

mengajar. Pada pengamatan ini aktivitas siswa dicatat selama

mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

29

d. Refleksi

Pada tahap ini akan dilihat hasil perencanaan, tindakan, dan

pengamatan. Pada siklus I guru menerapkan pendekatan CTL.

Peneliti akan mengulangi kegiatan ini pada siklus II dan hasil yang

didapat digunakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa

MTs Darul Hikmah dengan pendekatan CTL.

2. Siklus II

Siklus II dan siklus-siklus berikutnya dilakukan apabila

berdasarkan refleksi akhir siklus sebelumnya belum berhasil.

D. Data dan Cara Pengambilan Data

1. Sumber

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa.

2. Jenis Data

Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif dan data hasil

kualitatif. Data kuantitatif didapat dari tes dan data hasil kualitatif

didapat dari observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dan angket

yang diisi oleh siswa.

3. Cara Pengambilan Data

a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

yang berupa post tes. Post tes ini diberikan setelah proses

pembelajaran dengan pendekatan CTL diterapkan. Test ini untuk

mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

30

b. Data tentang situasi pembelajaran pada saat tindakan, yang diambil

dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan dengan

pengamatan langsung terhadap siswa untuk mengungkapkan respon

siswa pada saat pembelajaran dengan pendekatan CTL. Data

observasi ini meliputi lembar observasi keaktivan siswa dalam

proses belajar mengajar.

c. Angket dilaksanakan oleh siswa sendiri dengan menggunakan

lembar angket tentang kesiapan siswa untuk belajar Fisika dan

angket tentang tanggapan siswa mengenai pendekatan CTL ini.

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan

didapat dari RPP dan lembar observasi.

Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif.

a. Analisis kualitatif didapat dari instrumen lembar observasi di mana

teknik deskriptif dengan prosentase :

%100)( XasukSkorTotalM

JumlahSkornNilai

b. Analisis kuantitatif didapat dari hasil test. Hal pertama yang

dilakukan adalah menentukan nilai rata-rata kelas, kemudian

menentukan siswa yang tuntas belajar, artinya siswa yang

memperoleh nilai ≥ 60, untuk ditentukan prosentase ketuntasan

klasikal, yaitu jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar dibagi

jumlah siswa kali 100 %. Adapun perhitungan prosentase ketuntasan

klasikal dengan langkah sebagai berikut:

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

31

%100(%)Pr XaJumlahSisw

saYangTuntaJumlahSiswasikaltuntasanKlosentaseKe

Sedangkan nilai rata-rata tiap siswa diperoleh :

aJumlahSisw

ehangDiperoliKlasikalyJumlahNilarataNilaiRata

E. Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian tindakan kelas ini, indikator keberhasilan dilihat

dari:

1. Keaktivan siswa baik secara individu maupun kelompok selama proses

pembelajaran berlangsung, dengan kriteria penelitian :

Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 30% = kurang aktif

Banyak siswa yang melakukan aktivitas 30% - 70% = cukup aktif

Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 70% = aktif

2. Peningkatan hasil belajar untuk perorangan, seorang siswa dikatakan

telah tuntas belajar Fisika bila telah mencapai skor 60%, atau minimal

60. Tercapainya ketuntasan belajar klasikal 70% siswa mendapat nilai

60 atau lebih.

3. Minat siswa terhadap mata pelajaran sains selama proses pembelajaran

berlangsung, dengan kriteria penelitian :

Minat siswa dengan total < 30% = rendah

Minat siswa dengan total 30% - 70% = sedang

Minat siswa dengan total > 70% = tinggi

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah

Kabupaten Batang yang berlangsung pada bulan April - Mei 2010. Sebelum

penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti melakukan koordinasi

dengan Kepala Sekolah dan guru bidang studi sains untuk melakukan

kegiatan penelitian. Sedangkan penelitian ini sendiri tujuannya adalah untuk

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini

dirancang dalam dua siklus :

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru bidang

studi sains sebagai permintaan izin dan agar supaya dapat

diberikan fasilitas seperlunya.

2. Menentukan subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII A semester

II MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah Kabupaten Batang.

3. Merancang RPP, lembar diskusi, lembar observasi keaktivan

siswa, angket minat siswa prastudi dan soal tes evaluasi.

4. Membagikan angket minat prastudi pada siswa sebelum proses

pembelajaran dengan pendekatan CTL dimulai untuk mengetahui

sejauh mana minat siswa pada mata pelajaran sains.

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

33

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

yang telah disusun, langkah-langkah dalam proses pembelajaran

dengan pendekatan CTL ini adalah :

1. Guru menjelaskan teknis pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan CTL pada siswa, yaitu membentuk kelompok-

kelompok, berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan

kegiatan yang telah disusun dalam RPP.

2. Siswa berkumpul menurut kelompoknya masing-masing untuk

mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru.

3. Guru menciptakan situasi sehingga terjadi interaksi belajar

mengajar yang memungkinkan siswa bertukar pendapat dan

menghargai pendapat temannya.

4. Peneliti dibantu guru mengobservasi seluruh kegiatan siswa

ketika berdiskusi dalam kelompok dan ketika memaparkan hasil

diskusinya.

5. Setelah diskusi, siswa membuat rangkuman hasil diskusi

kelompok, dan memaparkannya di depan kelas.

Tujuh aspek atau asas CTL telah terpenuhi semua ketika

dilaksanakan proses pembelajaran. Proses modeling terlaksana ketika

guru menyuruh siswanya mendemonstrasikan sesuatu di awal

pertemuan, kemudian guru mengkonstrsi pengetahuan siswa tentang

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

34

materi tertentu. Proses learning community terlaksana ketika siswa

bekerja dalam kelompoknya. Lembar diskusi siswa disusun

sedemikian rupa agar terjadi proses inkuiri, sedangkan questioning

dilaksanakan pada akhir pertemuan.

Selama masa penelitian, peneliti hanya berperan sebagai

perencana dan observer. Peneliti mengobservasi seluruh kegiatan

siswa tiap pertemuan, sehingga dalam hal ini telah terlaksana proses

authentic assessment. Dikarenakan keterbatasan peneliti sebagai

observer, sehingga peneliti hanya mengobservasi perkelompok.

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru telah melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah peneliti susun.

c. Hasil Penelitian Pada Siklus I dan Pembahasannya

1. Hasil Belajar Kelompok

Nilai observasi kelompok pada siklus I ditunjukkan pada tabel.

Tabel 2. Hasil kerja kelompok pada siklus I

NO.NAMA

KELOMPOK

NILAI ITEM NONILAI (%)

1 2 3 4 5 6 7

1 EINSTEIN 3 2 2 1 2 1 2 13 61.9048

2 ARCHIMEDES 3 2 2 1 2 2 2 14 66.6667

3 MAX PLANCK 3 1 2 1 2 2 1 12 57.1429

4 GALILEO 3 2 1 1 2 1 2 12 57.1429

5 ISAAC NEWTON 3 2 2 1 2 1 1 12 57.1429

JUMLAH 15 9 9 5 10 7 8 63

RATA-RATA 3 1.8 1.8 1 2 1.4 1.6 12.6 52.5000

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

35

Tabel 2 menunjukkan pengamatan terhadap siswa pada

waktu proses pembelajaran dilaksanakan yang terdiri dari

beberapa poin di antaranya adalah :

1. Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.

Pada siklus I ini seluruh siswa di kelas VIII A dapat hadir

semua, sehingga memberikan nilai yang maksimal pada poin

kehadiran siswa dalam diskusi kelompok ini.

2. Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.

Pada siklus I ini belum terlihat keseriusan siswa, sebagian

siswa belum fokus pada pekerjaan yang ditugaskan pada

mereka, mereka lebih suka bercanda dengan teman

sekelompoknya maupun kelompok lain, tanpa serius

melaksanakan tugas.

3. Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.

Pada poin ini rata-rata tiap kelompok mendapat nilai 2,

artinya mereka terjadi perdebatan antara dua opsi yang

berbeda. kenyataan ini menunjukkan kekurangmatangan

siswa dalam memahami materi.

4. Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.

Pada poin ini rata-rata tiap kelompok mendapat nilai 1,

artinya masih banyak siswa yang belum memahami arti

kerja sama. Kebanyakan mereka cenderung menyerahkan

sepenuhnya pada satu anggota kelompok.

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

36

5. Optimalisasi waktu.

Pada point ini rata-rata tiap kelompok mendapat nilai 2,

artinya siswa kurang dapat mengoptimalkan waktu.

Tindakan acuh tak acuh yang dilakukan sebagian besar

siswa memberatkan salah satu anggota kelompok yang

paling aktif di kelompoknya, dan harus memanggul tugas

sendirian, sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas tepat

pada waktu yang telah ditentukan.

6. Kelengkapan hasil diskusi.

Pada poin ini siswa belum dapat menunjukkan hasil yang

sesuai dengan harapan guru, sebab mereka masih belum

menguasai materi sepenuhnya.

7. Respon siswa terhadap paparan rekannya.

Karena kekurangpahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan, maka interaksi antarsiswa kurang menunjukkan

interaksi yang baik. Kurang adanya respon siswa terhadap

paparan rekannya yang berupa pertanyaan, sanggahan atau

komentar lainnya.

Tabel 2 menunjukkan prosentase pencapaian skor untuk

seluruh point masih belum maksimal, rata-rata nilai dari seluruh

kelompok adalah 52,5 %, masih terlalu jauh untuk mencapai 75

%, dan lebih dekat kepada 50 %. Ini menjadi PR yang besar bagi

peneliti untuk merancang ulang strategi pembelajaran yang akan

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

37

dilaksanakan pada siklus berikutnya agar memperoleh prosentase

di atas 75 %.

2. Hasil Evaluasi Individu

Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan CTL ini

selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan tes evaluasi individu

dan didapatkan hasil evaluasi individu siswa yang ditunjukkan

pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I

No. Hasil Test Siswa Nilai

1.

2.

3.

4.

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Nilai Rata-rata Test

Ketuntasan Belajar Klasikal (%)

80

40

61,74

73,91

Ketuntasan belajar individu ditentukan dari nilai siswa

lebih dari atau sama dengan 60. Siswa yang memperoleh nilai

lebih dari atau sama dengan 60 adalah 17 siswa dari 23 siswa

yang berada di kelas VIII A, sehingga ketuntasan belajar klasikal

sebesar 73,91 %. Kekurangan siswa pada kegiatan diskusi

pertemuan sebelumnya memacu mereka untuk belajar serius.

Sebelum diadakan test evaluasi individu mereka giat belajar

sehingga mereka memperoleh hasil yang diharapkan. Pada siklus

I ini telah dapat mencapai nilai KKM yang diharapkan.

Agar hasil evaluasi individu pada siklus I dapat

dibayangkan perolehannya, maka hasil evaluasi individu pada

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

38

siklus I ini divisualisasikan dalam bentuk diagram seperti yang

ditunjukkan pada gambar diagram berikut.

7

6

5

4

3

2

1

0 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan dan test evaluasi diketahui bahwa

proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL pada

siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah pada siklus I telah

membuahkan hasil yang diharapkan yaitu peningkatan segi kognitif

siswa. Namun dalam pelaksanaannya masih belum sesuai dengan

perencanaan dikarenakan kebiasaan siswa yang kurang konsentrasi

terhadap pelajaran/tugas belajar. Hal ini ditunjukkan dari sikap

mereka sewaktu diskusi kelompok.

Dari refleksi tersebut menunjukkan masih terdapat kekurangan

pada proses pembelajaran dengan pendekatan CTL. Refleksi ini

dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang langkah-

nilai

Jumlahsiswa

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

39

langkah yang tepat untuk siklus berikutnya agar pada siklus berikutnya

dapat tercapai hasil yang diharapkan.

Hasil-hasil analisis dan refleksi di atas digunakan untuk

merencanakan tindakan alternatif agar pada siklus selanjutnya dapat

diperoleh hasil yang lebih baik lagi. Dari analisis data pada siklus I

ditentukan alternatif tindakan untuk melaksanakan siklus II, yaitu:

1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Membuat angket minat siswa pascastudi, lembar observasi keaktivan

siswa, lembar diskusi siswa dan soal test evaluasi individu.

2. Siklus II

Siklus II ini dilaksanakan guna menyempurnakan pelaksanaan

pembelajaran yang masih terjadi banyak kekurangan pada siklus I

melalui pendekatan CTL ini. Adapun tahapan-tahapan yang

dilaksanakan pada siklus II ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

1. Merancang RPP dan angket minat siswa pascastudi

2. Mengukuhkan kembali kelompok-kelompok yang telah dibentuk

pada siklus sebelumnya.

3. Menyusun soal evaluasi dan bahan diskusi kelompok sesuai

dengan materi yang akan diajarkan dengan pendekatan CTL.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini tidak jauh berbeda

dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, karena pendekatan CTL

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

40

ini telah berhasil diterapkan. Namun sebelum pelaksanaan siklus II

para siswa direview kembali untuk lebih serius dalam berdiskusi

agar tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini dapat tercapai.

Langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah :

1. Guru mengkondisikan siswa agar membentuk kelompok-

kelompok seperti pada siklus sebelumnya.

2. Guru menerangkan kembali teknis pelaksanaan pembelajaran

dengan pendekatan CTL.

3. Guru menciptakan situasi kelas sehingga terjadi interaksi siswa

berupa bertukar pendapat dan menghargai pendapat temannya di

dalam berdiskusi kelompok.

4. Peneliti dibantu oleh guru mengobservasi seluruh kegiatan siswa,

baik ketika berdiskusi dalam kelompok.

5. Setelah diskusi, siswa membuat rangkuman hasil diskusi

kelompok, dan memaparkannya di depan kelas.

6. Guru membagikan angket minat pascastudi pada siswa di akhir

siklus untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap

pelajaran Fisika setelah dilakukan proses pembelajaran dengan

pendekatan CTL ini.

c. Hasil Penelitian pada Siklus II Beserta Pembahasannya

1. Hasil Kerja Kelompok

Materi dan lembar kerja pada siklus II ini tidak sama

dengan materi dan lembar kerja pada siklus I, yaitu melanjutkan

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

41

materi dari pertemuan-pertemuan pada siklus I. Akan tetapi

langkah pembelajarannya masih sama seperti pertemuan-

pertemuan pada siklus I, karena langkah pembelajaran pada

siklus I telah menunjukkan keberhasilan dan tinggal melanjutkan

saja. Nilai observasi kerja kelompok pada siklus II ditunjukkan

pada tabel berikut.

Tabel 4. Hasil kerja kelompok ahli pada siklus II

NO.NAMA

KELOMPOK

NILAI ITEM NONILAI (%)

1 2 3 4 5 6 7

1 EINSTEIN 3 3 3 2 3 3 2 19 90.4762

2 ARCHIMEDES 3 2 3 3 3 2 2 18 85.7143

3 MAX PLANCK 3 2 2 2 3 3 3 18 85.7143

4 GALILEO 3 2 3 2 2 2 3 17 80.9524

5 ISAAC NEWTON 3 3 2 3 2 3 2 18 85.7143

JUMLAH 15 12 13 12 13 13 12 90

RATA-RATA 3 2.4 2.6 2.4 2.6 2.6 2.4 18 75.0000

Tabel 4 menunjukkan pengamatan terhadap siswa pada

waktu diskusi kelompok. Pengamatan penulis ditujukan pada

beberapa poin yang telah disusun pada lembar observasi, di

antaranya yaitu:

1. Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.

Seperti pada siklus I seluruh siswa di kelas VIII A hadir

mengikuti mata pelajaran Fisika ini. Dan menurut

pengamatan peneliti, kehadiran siswa pada siklus II ini

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

42

dikarenakan ketertarikan mereka pada metode pembelajaran

yang menarik dan berbeda dengan biasanya.

2. Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.

Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok mulai muncul,

terutama pada pertemuan ke IV. Siswa benar-benar

berdiskusi dan mencari referensi dari berbagai buku yang

mereka bawa.

3. Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.

Interaksi siswa juga sudah baik, telah banyak siswa yang

dapat memperoleh mufakat dalam tempo yang singkat.

4. Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.

Sudah banyak siswa yang ikut serta aktif menyimpulkan hasil

diskusi kelompok, walaupun masih dijumpai ada juga siswa

yang pasif.

5. Optimalisasi waktu.

Waktu yang ditentukan guru untuk menyelesaikan diskusi

pada siklus ini dioptimalkan sebaik-baiknya oleh siswa,

sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas tepat pada

waktunya.

6. Kelengkapan hasil diskusi.

Hasil diskusi kali ini cukup memuaskan, tugas yang

dikumpulkan oleh siswa sudah seperti yang diharapkan guru,

sebab mereka telah belajar sebelumnya.

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

43

7. Respon siswa terhadap paparan rekannya.

Pada poin ini hasilnya sangat memuaskan. Kelas ramai bukan

karena gaduh atau ribut, namun siswa saling mengemukakan

pendapat, menyangkal atau mengomentari pendapat

rekannya.

2. Hasil Evaluasi Individu

Pada siklus II ini didapatkan hasil belajar siswa yang

ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II

No. Hasil Test Siswa Nilai

1.

2.

3.

4.

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Nilai Rata-rata Test

Ketuntasan Belajar Klasikal (%)

85

55

70,43

91,30

Siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan

60 adalah 21 siswa dari 23 siswa yang berada di kelas VIII A,

sehingga ketuntasan belajar klasikal sebesar 91,30 %. Metode

belajar yang belum pernah dilaksanakan oleh siswa sebelumnya

bagi mereka sangat mengasyikkan, para siswa telah dapat

memahami makna dari materi yang disampaikan, demikian

halnya siswa telah dapat menunjukkan contoh riil dari

pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari

mereka. Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa pada

siklus II ini telah dapat mencapai nilai KKM yang diharapkan.

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

44

Dan pada tabel di atas menunjukkan hasil evaluasi individu juga

mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.

Hasil evaluasi individu pada siklus II ini divisualisasikan

dalam bentuk diagram seperti yang ditunjukkan pada gambar

diagram berikut.

8

7

6

5

4

3

2

1

0 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II

d. Refleksi

Pada siklus II ini telah mengalami banyak peningkatan nilai

baik pada diskusi kelompok maupun evaluasi individu siswa, hal ini

menunjukkan motivasi siswa begitu besar untuk memperoleh

pengetahuan khususnya materi pelajaran sains fisika.

Sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan pendekatan CTL

diterapkan kepada siswa, dilakukan test minat siswa terhadap pelajaran sains

Fisika, untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap mata pelajaran

nilai

Jumlahsiswa

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

45

sains fisika ini, dengan membagikan angket minat prastudi kepada siswa.

Hasil dari tes minat tersebut disajikan dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 6. Data Angket Minat Siswa Prastudi

NO.

Siswa yang menjawab

Ya Tidak

Jumlah % jumlah %

1 8 34.78261 15 65.21739

2 6 26.08696 17 73.91304

3 9 39.13043 14 60.86957

4 10 43.47826 13 56.52174

5 11 47.82609 12 52.17391

6 7 30.43478 16 69.56522

7 5 21.73913 18 78.26087

Rata-rata 8 34.78261 15 65.21739

Tabel 7. Data Angket Minat Siswa Pascastudi

Indikator Item

Siswa yang menjawab

Ya tidak

jumlah % jumlah %

Minat siswa terhadap

model pembelajaran

dengan pendekatan

CTL

1 19 82.6086957 4 17.3913

2 17 73.9130435 6 26.08696

3 22 95.6521739 1 4.347826

4 22 95.6521739 1 4.347826

5 20 86.9565217 3 13.04348

Minat terhadap materi

Fisika yang diajarkan.

6 17 73.9130435 6 26.08696

7 15 65.2173913 8 34.78261

8 20 86.9565217 3 13.04348

9 20 86.9565217 3 13.04348

10 13 56.5217391 10 43.47826

Rata-rata 18.5 80.4347826 4.5 19.56522

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

46

Berdasarkan tabel 6 dan 7, ditunjukkan minat siswa terhadap materi

sains fisika meningkat setelah dilakukan proses pembelajaran dengan

pendekatan CTL. Pada tabel 6 menunjukkan bahwa siswa belum atau

mungkin tidak ada sama sekali minat terhadap materi sains fisika. Namun

setelah dilakukan pendekatan CTL barulah siswa mudah menyerap materi

sehingga menyebabkan naiknya minat mereka terhadap materi tersebut.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisa akhir diperoleh hasil bahwa:

1. Keaktivan siswa dalam diskusi kelompok antara siklus I dan siklus II

terjadi peningkatan, yaitu pada siklus I sebesar 52,5 % menjadi 75 %

pada siklus II.

2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu rata-rata pada siklus I

sebesar 61,74 meningkat menjadi rata-rata 70,43 pada siklus II.

3. Pada minat siswa juga terjadi peningkatan yaitu pada data angket minat

siswa prastudi sedikit siswa yang menjawab “Ya” dengan rata-rata

prosentase sebesar 34,78 %. Sedangkan pada data angket minat siswa

pascastudi siswa yang menjawab “Ya” rata-ratanya meningkat sebesar

80,43 %.

Pengaruh metode pembelajaran tersebut terhadap keberhasilan belajar

siswa terlihat secara nyata dari peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa pada tiap siklus. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

47

1. Pendekatan CTL merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, dengan cara menanamkan makna dari

materi pengetahuan yang disampaikan kepada siswa dan mengaitkan

pengetahuan dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui proses pembelajaran dengan pendekatan CTL dapat

menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatif dan minat belajar

dalam diri siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Minat

yang timbul dari diri siswa itu sendiri jauh lebih baik dari pada minat

yang timbul dari luar.

Melihat hasil dari proses belajar menggunakan proses pembelajaran

dengan pendekatan CTL yang secara nyata sangat baik atau positif pada

penelitian ini, maka metode pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif yang

sebaiknya dipilih oleh para guru dalam proses belajar mengajar.

Akan tetapi dalam penelitian ini masih terdapat kelemahan yang

dikarenakan keterbatasan penulis, yaitu antara lain:

1. Kurangnya pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian tindakan

kelas.

2. Tidak adanya kerjasama antara peneliti dengan guru pengampu mata

pelajaran sains (fisika) dalam perencanaan maupun pembuatan

perangkat mengajar. Dalam penelitian ini seluruh perangkat dirancang

dan dibuat oleh peneliti yang masih kurang pengalaman dalam

pengelolaan kelas.

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

48

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

1. Pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa

dalam memecahkan permasalahan pada pokok bahasan gaya.

2. Kemampuan siswa MTs Darul Hikmah kelas VIII A semester II tahun

pelajaran 2009/2010 dalam berkomunikasi, mengemukakan pendapat

bertambah lancar khususnya dalam pelajaran sains pokok bahasan gaya.

B. Saran

Saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Saran kepada sekolah dan guru mata pelajaran perlu kiranya

meningkatkan pencapaian target kurikulum setiap pokok bahasan agar

setiap siswa dapat diketahui daya serap maupun ketuntasan belajarnya.

2. Kepada guru mata pelajaran perlu ditingkatkan kualitas mengajarnya,

tidak hanya pada saat prosesnya saja, akan tetapi juga administrasi

pembelajarannya, sehingga diharapkan dapat diketahui siswa yang

belum dan yang sudah menguasai suatu pokok bahasan tertentu.

3. Kepada guru mata pelajaran perlu kiranya mempratekkan model

pembelajaran selain model pembelajaran konvensional, agar siswa tidak

jenuh. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

49

DAFTAR PUSTAKA

Abdi Guru, Tim, 2006, Ipa Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2002. Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Direktorat PendidikanDasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

________. 2003. Pendekatan Kontekstual; contextual Teaching and Learning(CTL). Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional.

Foster, Bob, 1997. Terpadu Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. ( 1995 ). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2001. Kamus Besar BahasaIndonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Suparno, Paul.1997. Filsafat Konstruktifisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius.

http://bandono.web.id/2008/03/07/menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning-ctl.php

http://historya-magistravitae.blogspot.com/2009/06/contextual-teaching-and-learning-ctl.html

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

LAMPIRAN

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA

Satuan Pendidikan : SMP / MTS

Kelas / Semester : VIII / II

Tema : Gaya

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 pertemuan )

Pertemuan ke : 1, 2, 3

A. Standar Kompetensi

Fisika ( 5 ) : Memahami peran usaha, gaya dan energi dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Fisika ( 1 ) : Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan

pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.

C. Indikator

1. Melakukan penjumlahan gaya dan selisih gaya yang segaris, baik yang

searah maupun berlawanan arah.

2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang

kekasarannya berbeda yaitu pada permukaan benda yang licin, agak

kasar dan kasar.

3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang

menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.

4. Membandingkan berat dan massa suatu benda.

D. Materi

Pengertian gaya secara umum, gaya berat, gaya normal, dan gaya gesek.

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

52

E. Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Tahapan

KegiatanKegiatan Waktu

Kegiatan

Awal

Guru menyampaikan salam.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan

dilakukan, dan membagikan angket minat prastudi.

Guru menerangkan tentang definisi gaya dan

menjelaskan resultan gaya.

10’

Kegiatan

Inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian

membagikan lembar diskusi pada masing-masing

kelompok.

Guru dan siswa bersama-sama menuju pasar untuk

melaksanakan kegiatan belajar.

Para siswa dalam kelompok meminta pada salah

seorang kuli angkut untuk membawakan barang

bawaannya.

Salah seorang siswa menarik gerobak, dan salah

seorang lainnya mendorongnya, kemudian dilakukan

dengan bergantian.

Kemudian pekerjan membawa barang bawaan

dilakukan bersama-sama oleh semua anggota

kelompok.

Para siswa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di

atas dengan barang bawaan yang lebih ringan.

Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menarik

kesimpulan dari kegiatan tersebut secara tertulis pada

lembar diskusi.

Dari kegiatan tersebut siswa diminta menjelaskan

50’

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

53

secara tertulis pada lembar diskusi tentang resultan

gaya.

Dalam diskusi kelompok siswa memberikan contoh

riil macam-macam gaya pada kegiatan tersebut secara

tertulis pada lembar diskusi.

Kegiatan

Akhir /

Penutup

Guru memberi tanda pada siswa bahwa waktu

kegiatan telah habis, dan siswa diminta kembali ke

kelas.

Guru menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan belajar

untuk pertemuan berikutnya

Guru mengucapkan salam penutup.

10’

Pertemuan 2

Tahapan

KegiatanKegiatan Waktu

Kegiatan

Awal

Guru menyampaikan salam.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan kembali teknis pelaksanaan

kegiaatan pembelajaran.

10’

Kegiatan

Inti

Tiap perwakilan kelompok mengumpulkan salinan

hasil diskusi kepada guru.

Salah saatu perwkilan kelompok secara bergantian

menyampikan paparan hasil diskusi kelompoknya di

depan kelas.

Guru mempersilakan siswanya mengomentari paparan

hasil diskusi kelompok temannya.

50’

Kegiatan

Akhir /

Penutup

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan ini,

kemudian menyampaikan nilai hasil diskusi tiap

kelompok.

Guru memberikan sedikit materi tentang berat, dan

10’

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

54

perbedaan berat dengan massa.

Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri

menghadapi test siklus I pada pertemuan berikutnya.

Guru mengucapkan salam penutup.

Pertemuan 3

Tahapan

KegiatanKegiatan Waktu

Kegiatan

Awal

Guru menyampaikan salam.

Guru mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan

diri untuk pelaksanaan test.

5’

Kegiatan

Inti

Guru membagi lembar test pada siswa.

Siswa mengerjakan soal yang dberikan oleh guru.60’

Kegiatan

Akhir /

Penutup

Guru mengumpulkan lembar jawaban siswa.

Guru memotivasi siswa agar selalu giat belajar.

Guru mengucapkan salam penutup.

5’

F. MetodePembelajaran

Metode : Pendekatan CTL.

G. Sumber Belajar

Abdi Guru, Tim, IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, 2006,

Erlangga: Jakarta

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hj Maslihah, S.Pd. Nur Laila, S.Pd.

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

55

PEMBAGIAN KELOMPOK DISKUSI

NO. NO. ABSEN NAMA SISWA NAMA KELOMPOK

1 1 AGIT ELLYSA PUTRI

EINSTEIN

2 2 AIMATUZ ZAKIYAH

3 3 AMELIA ISMATUR ROSIDA

4 4 ASMA WANTI

5 6 ENI HIDAYAH

6 7 EVA ERVINA

ARCHIMEDES

7 8 EVA FINDA SARI

8 9 ICHFATUL KHASANAH

9 10 IIN APRILIANI

10 11 IKMAH TURAENAH

11 13 INDAH SULISTYOWATI

MAX PLANCK

12 14 IRMAWATI

13 15 ISLACHAN

14 16 ISTIKHOMAH

15 17 ISTIKOMAH

16 18 ITA NURUL JANAH

GALILEO17 19 KHOIRU UMATIN

18 20 NISROKHA

19 21 NURUL KHAKIMAH

20 22 SILFIK

ISAAC NEWTON21 23 TIANAH

22 24 TRI GIANTI

23 26 YULIATI

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

56

ANGKET MINAT SISWA PRASTUDI

Petunjuk :

Berilah tanda () pada salah satu kolom Ya atau Tidak untuk pertanyaan yangsesuai dengan diri anda.

No. Indikator Sikap Ya Tidak

1.Saya memberikan informasi kepada teman tentang mata

pelajaran sains (fisika).

2. Saya bertanya pada guru tentang mata pelajaran sains (fisika).

3.Saya bertanya pada teman tentang mata pelajaran sains

(fisika).

4.Saya berdiskusi dengan teman untuk memecahkan masalah

sains yang muncul.

5. Saya dapat mengerjakan tugas dari guru.

6. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.

7.

Saya mengamati kejadian di alam sekitar yang berhubungan

dengan mata pelajaran sains (fisika), setelah mendapatkan

satu materi pelajaran.

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

57

TUGAS DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS I

A. Pengertian gaya secara umum

Tugas kelompok :

1. Mintalah pada salah seorang kuli angkut untuk membawakan barang

bawaannya.

2. Salah seorang siswa menarik gerobak, dan salah seorang lainnya

mendorongnya, kemudian dilakukan dengan bergantian.

Pertanyaan :

Coret jawaban yang kalian anggap tidak sesuai!

Samakah tenaga yang kalian berikan ketika mendorong atau menarik gerobak?

(jawaban : sama / tidak).

3. Kemudian pekerjaan membawa barang bawaan dilakukan bersama-sama oleh

semua anggota kelompok.

Pertanyaan :

Coret jawaban yang kalian anggap tidak sesuai!

Bagaimanakah beban jika dikerjakan bersama-sama? (jawaban : lebih berat /

lebih ringan).

4. Lakukan kegiatan-kegiatan tersebut di atas dengan barang bawaan yang lebih

ringan.

Pertanyaan :

Coret jawaban yang kalian anggap tidak sesuai!

Bagaimanakah rasanya ketika beban lebih ringan? (jawaban : lebih mudah /

lebih sukar).

Ke manakah arah gerak gerobak ketika didorong / ditarik? (jawaban : searah

dengan dorongan atau tarikan / tidak searah).

Kesimpulan :

Yang dimaksud dengan gaya adalah ....

Gaya merupakan besaran ... karena ....

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

58

B. Resultan gaya (penjumlahan gaya)

Tentukan arah dan besar gaya pada pertanyaan di bawah ini!

1.

2.

C. Contoh gaya dalam kehidupan sehari-hari

Berikan contoh riil dari macam-macam gaya berdasarkan pengamatan pada

kegiatan yang telah kalian lakukan!

1. Gaya otot, contohnya : ....

2. Gaya magnet, contohnya : ....

3. Gaya gravitasi bumi, contohnya : ....

4. Gaya mesin, contohnya : ....

5. Gaya listrik, contohnya : ....

6. Gaya pegas, contohnya : ....

7. Gaya gesekan, contohnya : ....

40 N 20 N

45 N 25 N

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

59

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA DALAM

DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS I

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

No. Aktivitas SiswaNilai

A B C

1 Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.

2 Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.

3 Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.

4 Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

5 Optimalisasi waktu.

6 Kelengkapan hasil diskusi.

7 Respon siswa terhadap paparan rekannya.

Jumlah

Jumlah Skor

Skor Maksimal

Skor Keberhasilan

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

60

Indikator :

1. Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.

A : Seluruh anggota kelompok hadir dalam diskusi (3)

B : Hanya separuh anggota kelompok saja yang hadir dalam diskusi (2)

C : Kurang dari separuh anggota kelompok saja yang hadir dalam diskusi (1)

2. Keaktivan siswa dalam diskusi kelompok.

A : Seluruh anggota kelompok aktif berdiskusi (3)

B : Hanya separuh anggota kelompok saja yang aktif dalam diskusi (2)

C : Kurang dari separuh anggota kelompok saja yang aktif dalam diskusi (1)

3. Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.

A : Seluruh anggota kelompok cepat dalam mengambil mufakat (3)

B : Terjadi perdebatan antara dua opsi yang berbeda (2)

C : Seluruh anggota kelompok hanya terpaku pada satu pendapat dari salah

satu angotanya (1)

4. Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

A : Seluruh anggota kelompok aktif menyimpulkan hasil diskusi (3)

B : Separuh anggota kelompok saja yang aktif menyimpulkan hasil diskusi (2)

C : Kurang dari separuh anggota kelompok saja yang aktif menyimpulkan

hasil diskusi (1)

5. Optimalisasi waktu.

A : Diskusi selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan (3)

B : Diskusi selesai pada tambahan waktu (2)

C : Diskusi tidak selesai setelah diberi tambahan waktu (1)

6. Kelengkapan hasil diskusi.

A : Hasil diskusi lengkap seperti yang diharapkan guru (3)

B : Hasil diskusi kurang lengkap (2)

C : Hasil diskusi tidak seperti yang diharapkan guru (2)

7. Respon siswa terhadap paparan rekannya.

A : Saparuh anggota kelompok memberikan respon (3)

B : Hanya satu saja dari anggota kelompok yang memberikan respon (2)

C : Tidak ada anggota kelompok yang memberikan respon (1)

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

61

KISI-KISI UJI KOMPETENSISIKLUS I

Mata Palajaran : IPA (Fisika)Kelas/Semester : VII/IIPokok Bahasan : GayaJenis Soal : Objektif

No. Indikator Aspek Soal

1. Pemahaman C2Gaya yang bekerja pada sebuah benda dapatmengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali ....

2. Pemahaman C2Jika resultan beberapa gaya adalah nol (0), makayang mungkin terjadi adalah ....

3. Aplikasi C3

Tiga gaya masing-masing F1 = 20 N arah ke kanan,F2 = 10 N arah ke kanan, dan F3 = 30 N arah ke kiri.Ketiga gaya tersebut bekerja pada sebuah benda. Kemana benda tersebut bergerak dan beraparesultannya?

4. Aplikasi C3Gaya yang besarnya 100 N yang bekerja padabenda, artinya ....

5. Ingatan C1 Gaya merupakan besaran ....6. Ingatan C1 Dua buah gaya dapat setimbang jika ....

7. Pemahaman C2

Gaya gesekan kadang kala merugikan. Untuk itugaya gesekan ini berusaha untuk dihilangkan.Contoh tindakan untuk menghilangkan ataumemperkecil gaya gesekan ini adalah ....

8. Aplikasi C3

Perhatikan gambar berikut ini.

Pernyataan berikut yang benar adalah ....9. Ingatan C1 Ke manakah arah gaya gesekan?

10. Aplikasi C3

Sebuah balok ditarik oleh dua orang anak dengangaya yang sama, yang satu menarik ke arah barat,dan yang lainnya menarik ke arah selatan. Kemanakah balok tersebut akan bergerak?

11. Aplikasi C3

Sebuah benda di bumi beratnya 300 N denganpercepatan gravitasi 10 m/s2. Jika beratnya di bulan60 N berarti percepatan gravitasi di bulan sebesar....

12. Ingatan C1Apakah yang mempengaruhi gaya berat suatubenda?

F1 = 50 N

F1 = 25 N

F2 = 25 N

F1 = 30 N

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

62

13. Ingatan C1Jika tidak ada gaya luar yang mempengaruhi suatubenda, maka benda akan ....

14. Ingatan C1Berikut adalah satuan yang terdapat pada gaya,kecuali ....

15. Pemahaman C2Yang merupakan keuntungan dari gaya gesekterdapat pada ....

16. Aplikasi C3

Dua buah gaya bekerja saling tegak lurus. Gayapertama sebesar 40 N, dan gaya kedua sebesar 30N. Berapakah resultan gaya yang bekerja?

17. Aplikasi C3

Sebuah benda ditimbang di bumi beratnya 80 N,setelah ditimbang di planet lain beratnya 120 N.Berapakah perbandingan percepatan gravitasi dibumi dan di planet tersebut?

18. Aplikasi C3

Sebuah benda bermasssa 10 kg bergerak lurusdengan percepatan sebesar 5 m/s2. Maka gaya yangdilakukan oleh benda tersebut adalah ....

19. Ingatan C1 Apakah definisi dari gaya berat?

20. Ingatan C1Gaya berikut yang berhubungan dengan gaya beratadalah ....

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

63

SOAL TEST EVALUASI

SIKLUS I

1. Gaya yang bekerja pada sebuahbenda dapat mengakibatkan hal-halsebagai berikut, kecuali ....a. Perubahan bentukb. Perubahan massac. Perubahan kelajuand. Perubahan arah gerak

2. Jika resultan beberapa gaya adalahnol (0), maka yang mungkin terjadiadalah ....a. Benda mengalami percepatanb. Benda mengalami perlambatanc. Benda bergerak dengan arah

sama dengan arah salah satugaya

d. Benda pasti akan diam3. Tiga gaya masing-masing F1 = 20

N arah ke kanan, F2 = 10 N arah kekanan, dan F3 = 30 N arah ke kiri.Ketiga gaya tersebut bekerja padasebuah benda. Ke mana bendatersebut bergerak dan beraparesultannya?a. Ke kanan dengan R = 60 Nb. Ke kanan dengan R = 10 Nc. Ke kiri dengan R = 10 Nd. Diam dengan R = 0

4. Gaya yang besarnya 100 N yangbekerja pada benda, artinya ....a. Gaya tersebut tidak mungkin

memberikan percepatan lebihbesar dari 100 m/s2 pada bendaitu

b. Benda tersebut akan mengalamipercepatan sebesar 10 m/s2

c. Gaya tersebut tidak mungkinmemberikan percepatan lebihkecil dari 1 m/s2

d. benda tersebut akan mengalamipercepatan atau perlambatan

2. Gaya merupakan besaran ....a. Pokok c. Vektorb. Skalar d. Asli

6. Dua buah gaya dapat setimbangjika ....a. Saling tegak lurusb. Sama besar dan searahc. Tidak sama besar dan

berlawanan arahd. Sama besar dan berlawanan

arah7. Gaya gesekan kadang kala

merugikan. Untuk itu gaya gesekanini berusaha untuk dihilangkan.Contoh tindakan untukmenghilangkan atau memperkecilgaya gesekan ini adalah ....a. Memberi oli pada mesinb. Alas sepatu dibuat dari karetc. Ban mobil didesain radiald. Lantai rumah dibuat dari

porselen sehinggapermukaannya halus

8. Perhatikan gambar berikut ini.

Pernyataan berikut yang benaradalah ....a. Resultan gaya-gaya tersebut 20

N, dan benda bergerak searahdengan F1

b. Resultan gaya-gaya tersebut 0N, dan benda diam

c. Resultan gaya-gaya tersebut 20N, dan benda diam

d. Resultan gaya-gaya tersebut 20N, dan benda bergerak searahdengan F4

9. Ke manakah arah gaya gesekan?a. Ke samping bendab. Ke atas bendac. Searah dengan gerak bendad. Melawan arah gerak benda

F1 = 50 N

F1 = 25 N

F2 = 25 N

F1 = 30 N

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

64

10. Sebuah balok ditarik oleh duaorang anak dengan gaya yangsama, yang satu menarik ke arahbarat, dan yang lainnya menarik kearah selatan. Ke manakah baloktersebut akan bergerak?a. Barat daya c. Tenggarab. Barat laut d. Timur laut

11. Sebuah benda di bumi beratnya 300N dengan percepatan gravitasi 10m/s2. Jika beratnya di bulan 60 Nberarti percepatan gravitasi di bulansebesar ....a. 2 m/s2 c.0,5 m/s2

b. 50 m/s2 d. 0,2 m/s2

12. Apakah yang mempengaruhi gayaberat suatu benda?a. Massa jenis bendab. Massa benda itu sendiric. Gaya gravitasid. Percepatan gravitasi

13. Jika tidak ada gaya luar yangmempengaruhi suatu benda, makabenda akan ....a. Bergerak lurus beraturanb. Tidak bergerakc. Bergerak lurus dan dipercepatd. a dan b benar

14. Berikut adalah satuan yang terdapatpada gaya, kecuali ....a. Meter c. Kelvinb. Kilogram d. Sekon

15. Yang merupakan keuntungan darigaya gesek terdapat pada ...a. Tromol roda sepedab. Roda gear di dalam mesinc. Engsel pintud. Sol sepatu pada lantai.

16. Dua buah gaya bekerja saling tegaklurus. Gaya pertama sebesar 40 N,dan gaya kedua sebesar 30 N.Berapakah resultan gaya yangbekerja?a. 70 N c. 50 Nb. 120 N d. 10 N

17. Sebuah benda ditimbang di bumiberatnya 80 N, setelah ditimbang diplanet lain beratnya 120 N.Berapakah perbandinganpercepatan gravitasi di bumi dan diplanet tersebut?a. 2 : 3 c. 4 : 5b. 1 : 2 d. 3 : 4

18. Sebuah benda bermasssa 10 kgbergerak lurus dengan percepatansebesar 5 m/s2. Maka gaya yangdilakukan oleh benda tersebutadalah ....a. 2 N c. 50 Nb. 15 N d. 25 N

19. Apakah definisi dari gaya berat?a. Gaya yang menunjukkan

banyaknya massa suatu bendab. Gaya yang terjadi karena benda

memiliki massac. Sejumlah gaya yang

ditunjukkan pada timbangand. Gaya yang dakibatkan oleh

percepatan gravitasi dan massabenda

20. Gaya berikut yang berhubungandengan gaya berat adalah ....a. Gaya otot c. Gaya magnetb. Gaya gravitasi d. Gaya listrik

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

65

LEMBAR JAWABAN

SIKLUS I

NAMA :

NO ABSEN :

1 a b c d 11 a b c d

2 a b c d 12 a b c d

3 a b c d 13 a b c d

4 a b c d 14 a b c d

5 a b c d 15 a b c d

6 a b c d 16 a b c d

7 a b c d 17 a b c d

8 a b c d 18 a b c d

9 a b c d 19 a b c d

10 a b c d 20 a b c d

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

66

KUNCI JAWABAN TEST EVALUASI SIKLUS I

1 B 11 D

2 C 12 D

3 B 13 D

4 B 14 C

5 C 15 D

6 D 16 C

7 A 17 A

8 A 18 C

9 D 19 D

10 A 20 B

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPA

Satuan Pendidikan : SMP / MTS

Kelas / Semester : VIII / II

Tema : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 pertemuan )

Pertemuan ke : 4, 5, 6,

A. Standar Kompetensi

Fisika ( 5 ) : Memahami peran usaha, gaya dan energi dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Fisika ( 2 ) : Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai

peristiwa dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator

- Mendemonstrasikan hukum I Newton secara sederhana dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

- Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

- Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

68

D. Materi

Hukum Newton

E. Langkah Pembelajaran

Pertemuan 4

Tahapan

KegiatanKegiatan Waktu

Kegiatan

Awal

Guru menyampaikan salam.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan

dilakukan, dan membagikan angket minat prastudi.

Guru menerangkan tentang hukum Newton.

10’

Kegiatan

Inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian

membagikan lembar diskusi pada masing-masing

kelompok.

Guru dan siswa bersama-sama menuju lokasi industri

meubel untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Para siswa dalam kelompok memperhatikan gerak

meja beroda yang didorong oleh salah seorang anggota

keompok kemudian dilepaskan, hingga meja bergerak

sendiri.

Para siswa dalam kelompok menyimpulkan hasil

pengamatan tersebut.

Salah seorang siswa mendorong meja tak beroda

kemudian dilakukan dengan bergantian.

Para siswa dalam kelompok menyimpulkan kegiatan

tersebut.

Para siswa mengamati pekerja yang sedang memaku,

kemudian menyimpulkan hasil pengamatan tersebut.

Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menarik

50’

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

69

kesimpulan dari kegiatan tersebut secara tertulis pada

lembar diskusi.

Dalam diskusi kelompok siswa memberikan contoh

lain dari penerapan hukum I, II, III Newton

berdasarkan pengalaman yang pernah mereka amati.

Kegiatan

Akhir /

Penutup

Guru memberi tanda pada siswa bahwa waktu

kegiatan telah habis, dan siswa diminta kembali ke

kelas.

Guru menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan belajar

untuk pertemuan berikutnya

Guru mengucapkan salam penutup.

10’

Pertemuan 5

Tahapan

KegiatanKegiatan Waktu

Kegiatan

Awal

Guru menyampaikan salam.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan kembali teknis pelaksanaan

kegiaatan pembelajaran.

10’

Kegiatan

Inti

Tiap perwakilan kelompok mengumpulkan salinan

hasil diskusi kepada guru.

Salah saatu perwkilan kelompok secara bergantian

menyampikan paparan hasil diskusi kelompoknya di

depan kelas.

Guru mempersilakan siswanya mengomentari paparan

hasil diskusi kelompok temannya.

50’

Kegiatan

Akhir /

Penutup

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan ini,

kemudian menyampaikan nilai hasil diskusi tiap

kelompok.

Guru mengucapkan salam penutup.

10’

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

70

Pertemuan 6

Tahapan

KegiatanKegiatan Waktu

Kegiatan

Awal

Guru menyampaikan salam.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan

diri untuk pelaksanaan test.

5’

Kegiatan

Inti

Guru membagi lembar test pada siswa.

Siswa mengerjakan soal yang dberikan oleh guru.60’

Kegiatan

Akhir /

Penutup

Guru mengumpulkan lembar jawaban siswa.

Guru membagikan angket minat pascastudi pada siswa

Guru mengucapkan salam penutup.

5’

F. MetodePembelajaran

Metode : Pendekatan CTL.

G. Sumber Belajar

Abdi Guru, Tim, IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, 2006,

Erlangga: Jakarta

Foster, Bob, TERPADU FISIKA SMA UNTUK KELAS X, 1997,

Erlangga: Jakarta

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hj Maslihah, S.Pd. Nur Laila, S.Pd.

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

71

TUGAS DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS II

A. Hukum I Newton

Tugas :

Perhatikanlah gerak meja beroda yang didorong oleh salah seorang anggota

keompok kemudian dilepaskan, hingga meja bergerak sendiri.

Pertanyaan :

1. Bagaimanakah keadaan meja sebelum didorong? (bergerak/diam).

2. Bagaimanakah keadaan meja ketika didorong? (bergerak/diam).

3. Bagaimanakah keadaan meja setelah dorongan dilepas? (tetap

bergerak/diam).

4. Apakah kesimpulan dari kegiatan-kegiatan tersebut?

5. Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan bunyi hukum I Newton!

B. Hukum II Newton

Tugas :

Salah seorang siswa mendorong meja tak beroda hingga jarak tertentu, kemudian

dilakukan dengan bergantian.

Pertanyaan :

1. Bagaimanakah kecepatan gerak meja dari tempat mula-mula meja berada

hingga ke tempat terakhir? (semakin cepat/semakin lambat).

2. Ke manakah arah gerak meja? (searah dengan gaya yang

diberikan/berlawanan arah).

3. Bagaimanakah percepatan benda jika gaya yang diberikan semakin besar?

(semakin besar/semakin kecil).

4. Apakah kesimpulan dari kegiatan-kegiatan tersebut?

5. Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan bunyi hukum II Newton!

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

72

C. Hukum III Newton

Tugas :

Amati pekerja yang sedang memaku, kemudian menyimpulkan hasil pengamatan

tersebut.

Pertanyaan :

1. Apa yang terjadi pada martil sesaat setelah dipukulkan kepada paku?

(memental/menempel pada paku)

2. Bagaimana pentalan martil ketika pekerja memukulkannya dengan gaya

yang lebih besar? (semakin jauh/semakin dekat)

3. Apakah kesimpulan dari pengamatan kalian tersebut?

4. Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan bunyi hukum III Newton!

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

73

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA DALAM

DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS II

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

No. Aktivitas SiswaNilai

A B C

1 Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.

2 Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.

3 Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.

4 Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

5 Optimalisasi waktu.

6 Kelengkapan hasil diskusi.

7 Respon siswa terhadap paparan rekannya.

Jumlah

Jumlah Skor

Skor Maksimal

Skor Keberhasilan

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

74

KISI-KISI UJI KOMPETENSISIKLUS II

Mata Palajaran : IPA (Fisika)Kelas/Semester : VII/IIPokok Bahasan : GayaJenis Soal : Objektif

No. Indikator Aspek Soal

1. Ingatan C1

Jika sebuah bus direm secara mendadak, makapenumpang yang duduk di dalamnya akanterhempas ke depan. Peristiwa ini adalah contohberlakunya ....

2. Aplikasi C3Pada benda yang mengalami gerak jatuh bebas,maka yang terjadi adalah ....

3. Aplikasi C3 Jika resultan gaya sama dengan nol, maka ....

4. Aplikasi C3Bumi dikatakan bergerak, mengapa kita tidakmerasakannya?

5. Aplikasi C3 Besaran apakah yang mempengaruhi suatu gaya?6. Aplikasi C3 Benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika ....

7. Pemahaman C2

Berapakah gaya yang bekerja pada sebuah bendabermassa 25 kg yang bergerak dengan percepatan20 m/s2?

8. Aplikasi C3

Gaya sebesar 2,5 N bekerja pada sebuah bendabermassa 0,5 kg. Benda tersebut akan memperolehpercepatan sebesar ....

9. Pemahaman C2

Sebuah benda bermassa 0,5 ton bergerak denganpercepatan 10 m/s2, benda tersebut akan bekerjasebuah gaya sebesar ....

10. Pemahaman C2

Sebuah benda bermassa 10 kg jatuh dari ketinggian10 m. Jika percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2,berapakah gaya yang bekerja?

11. Ingatan C1Jika pada sebuah benda bekerja sebuah gaya, makaakibatnya kecuali ....

12. Pemahaman C2

Berapakah massa benda yang bergerak denganpercepatan 30 m/s2, dan bekerja gaya sebesar 180N?

13. Aplikasi C3Saat bola yang jatuh di lantai memantul, yangmenjadi gaya reaksi adalah ....

14. Pemahaman C2Pernyataan yang benar tentang Hukum II Newtonadalah ....

15. Pemahaman C2

Sebuah benda bermassa 10 kg diam di atas mejayang datar. Percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2.Gaya normal yang bekerja pada benda tersebut

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

75

adalah sebesar ....

16. Ingatan C1Pada saat kamu menendang tembok dengan sepatu,kakimu terasa sakit. Hal ini menunjukkan bahwa ....

17. Ingatan C1

Seorang anak mendorong sebuah tembok dengangaya sebesar 100 N, namun tembok tidak bergerak.Hal ini berarti ....

18. Aplikasi C3

Berapakah gaya yang bekerja untuk menghentikansebuah benda bermassa 10 kg yang bekerja denganpercepatan 10 m/s2?

19. Aplikasi C3Mengapa martil dibuat dari bahan logam sepertibesi?

20. Aplikasi C3

Seorang anak mendorong tiang listrik, namun tiangtersebut tidak bergerak sama sekali. Mengapademikian?

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

76

SOAL TEST EVALUASI

SIKLUS II

1. Jika sebuah bus direm secaramendadak, maka penumpang yangduduk di dalamnya akan terhempaske depan. Peristiwa ini adalahcontoh berlakunya ....a. Hukum II Newtonb. Sifat alamiahc. Sifat gerak tetapd. Sifat inersia

2. Pada benda yang mengalami gerakjatuh bebas, maka yang terjadiadalah ....a. Resultan gaya-gaya nolb. Resultan gaya-gaya lebih kecil

dari nolc. Resultan gaya-gaya tidak nold. Tak ada gaya yang bekerja pada

benda tersebut1. Jika resultan gaya sama dengan nol,

maka ....a. Benda akan diam atau bergerak

lurus beraturanb. Benda akan diam atau bergerak

lurus dipercepat beraturanc. Benda selalu bergerak dengan

kelajuan konstand. Benda akan bergerak tidak

beraturan2. Bumi dikatakan bergerak, mengapa

kita tidak merasakannya?a. Sebab bumi berputar pada

porosnyab. Sebab semua partikel yang ada

di permukaan bumi ikutbergerak

c. Sebab bumi bergerak sangatcepat sekali

d. Sebab bumi bergerak dengankecepatan yang tetap

3. Besaran apakah yangmempengaruhi suatu gaya?a. Kecepatan c. Percepatanb. Kelajuan d. Perlajuan

6. Benda dikatakan bergerak lurusberaturan jika ....a. Resultan gayanya sama dengan

nolb. Ada gaya yang bekerja padanyac. Ada sedikit gaya yang bekerja

kepadanyad. Benda memiliki massa yang

kecil7. Berapakah gaya yang bekerja pada

sebuah benda bermassa 25 kg yangbergerak dengan percepatan 20m/s2?a. 500 N c. 0,8 Nb. 1,25 N d. 45 N

8. Gaya sebesar 2,5 N bekerja padasebuah benda bermassa 0,5 kg.Benda tersebut akan memperolehpercepatan sebesar ....a. 1,25 m/s2 c. 0,2 m/s2

b. 0,125 m/s2 d. 5 m/s2

9. Sebuah benda bermassa 0,5 tonbergerak dengan percepatan 10m/s2, benda tersebut akan bekerjasebuah gaya sebesar ....a. 0,05 N c. 5000 Nb. 5 N d. 0,005 N

10. Sebuah benda bermassa 10 kg jatuhdari ketinggian 10 m. Jikapercepatan gravitasi adalah 9,8m/s2, berapakah gaya yang bekerja?c. 0,98 N c. 980 Nd. 9,8 N d. 98 N

11. Jika pada sebuah benda bekerjasebuah gaya, maka akibatnyakecuali ....a. Benda tersebut akan bertambah

kelajuannyab. Benda tersebut akan berkurang

percepatannyac. Benda tersebut akan bertambah

percepatannyad. Benda tersebut akan tetap diam

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

77

12. Berapakah massa benda yangbergerak dengan percepatan 30 m/s2,dan bekerja gaya sebesar 180 N?a. 210 kg c. 6 kgb. 60 kg d. 150 kg

13. Saat bola yang jatuh di lantaimemantul, yang menjadi gaya reaksiadalah ....a. Gaya yang mendorong bola

memantulb. Gaya gravitasi bumic. Massa bendad. Gaya gesekan lantai

14. Pernyataan yang benar tentangHukum II Newton adalah ....a. Jika ada percepatan, maka benda

akan menimbulkan gayab. Jika ada gaya yang bekerja pada

suatu benda, maka benda akanbergerak dengan kecepatantertentu

c. Bend akan diam atau bergerakberaturan jika tidak ada gaya luaryang mempengaruhi

d. Suatu gaya yang bekerja padasebuah benda, maka bendatersebut akan bereaksimemberikan gaya yang samabesarnya, arahnya berlawanan

15. Sebuah benda bermassa 10 kg diamdi atas meja yang datar. Percepatangravitasi sebesar 9,8 m/s2. Gayanormal yang bekerja pada bendatersebut adalah sebesar ....a. 0,98 N c. 10 Nb. 1,02 N d. 98 N

12. Pada saat kamu menendang tembokdengan sepatu, kakimu terasa sakit.Hal ini menunjukkan bahwa ....a. Hukum III Newton tidak berlakub. Tidak ada gaya reaksic. Gaya reaksi berupa gaya yang

membuat kakimu sakitd. Hanya ada gaya aksi berupa gaya

otot yang membuat kakimu bisamenendang

17. Seorang anak mendorong sebuahtembok dengan gaya sebesar 100 N,namun tembok tidak bergerak. Halini berarti ....a. Gaya anak tersebut kurang besarb. Terjadi aksi reaksic. Tembok memberikan gaya

reaksi sebesar 100 Nd. Tembok memberikan gaya yang

lebih besar18. Berapakah gaya yang bekerja untuk

menghentikan sebuah bendabermassa 10 kg yang bekerjadengan percepatan 10 m/s2?a. 1 N c. 100 Nb. 20 N d. 50 N

19. Mengapa martil dibuat dari bahanlogam seperti besi?a. Karena paku juga terbuat dari

besi, agar dapat mengimbangib. Besi mudah dicetak dan dibuat

berbagai macam bentuk sesuaikeinginan pembuatnya

c. Agar dapat memberikanpukulan yang keras

d. Sebab besi memiliki massa yangbesar dibandingkan denganbenda lain yang seukuran,sehingga memberikan gayayang besar

20. Seorang anak mendorong tianglistrik, namun tiang tersebut tidakbergerak sama sekali. Mengapademikian?a. Anak tersebut kurang kuat

mendorongnya, sehingga tiangtidak bergerak

b. Tiang listrik menancap di tanahsehingga tidak bisa dirobohkan

c. Tiang memberi gaya reaksi yangbesarnya sama dengan besargaya yang diberikan anaktersebut

d. Semua pernyataan tidak adayang tepat

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

78

LEMBAR JAWABAN

SIKLUS II

NAMA :

NO ABSEN :

1 a b c d 11 a b c d

2 a b c d 12 a b c d

3 a b c d 13 a b c d

4 a b c d 14 a b c d

5 a b c d 15 a b c d

6 a b c d 16 a b c d

7 a b c d 17 a b c d

8 a b c d 18 a b c d

9 a b c d 19 a b c d

10 a b c d 20 a b c d

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

79

KUNCI JAWABAN TEST EVALUASI SIKLUS II

1 D 11 C

2 C 12 C

3 A 13 A

4 D 14 B

5 C 15 C

6 A 16 D

7 A 17 B

8 D 18 C

9 C 19 D

10 C 20 C

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

80

ANGKET MINAT SISWA PASCASTUDI

Petunjuk :

Berilah tanda () pada salah satu kolom Ya atau Tidak untuk pertanyaan yangsesuai dengan diri anda.

Indikator Sikap No. Item Ya Tidak

A. Minat siswaterhadapmodelpembelajarandenganpendekatanCTL

1.

Saya senang terhadap model pembelajaran ini

karena pembelajaran yang tidak membosankan,

menyenangkan dan memudahkan saya untuk

dapat memahami materi pelajaran.

2.

Saya senang belajar Fisika dengan model

pembelajaran ini karena soal-soal yang

diberikan menambah pengetahuan dan

wawasan.

3.

Saya lebih suka belajar Fisika dengan model

pembelajaran ini daripada hanya dengan model

pembelajaran konvensional.

4.

Dengan menggunakan pendekatan CTL saya

merasa lebih baik dalam menguasai materi

Fisika.

5.

Konsep-konsep Fisika yang saya peroleh

dengan pendekatan CTL dapat lebih lama saya

ingat.

B. Minatterhadapmateri Fisikayangdiajarkan.

6.Saya senang terhadap pelajaran Fisika hari ini

karena menarik dan menyenangkan.

7.Materi Fisika yang diajarkan hari ini sangat mu-

dah saya pahami.

8.

Saya suka belajar Fisika karena penerapan ilmu

Fisika dapat ditemui dalam kehidupan sehari-

hari.

9.

Saya lebih semangat belajar Fisika karena pela-

jaran Fisika sangat menarik dan dapat dijumpai

di lingkungan sekitar kita.

10.

Saya suka belajar Fisika karena banyak rumus-

rumus yang harus dipahami sehingga

memotivasi saya untuk banyak berlatih

mengerjakan soal.

Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

81

ANALISIS ANGKET MINAT SISWA PRASTUDI

NO.

Siswa yang menjawab

Ya tidak

N % N %

1 8 34,78261 15 65,21739

2 6 26,08696 17 73,91304

3 9 39,13043 14 60,86957

4 10 43,47826 13 56,52174

5 11 47,82609 12 52,17391

6 7 30,43478 16 69,56522

7 5 21,73913 18 78,26087

Rata-rata 8 34,78261 15 65,21739

Keterangan :

N = Jumlah siswa

Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

82

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA

DALAM DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS I

NO. NAMAKELOMPOK

NILAI ITEM NONILAI KETERCA

PAIAN (%)1 2 3 4 5 6 7

1 EINSTEIN 3 2 2 1 2 1 2 13 61,9048

2 ARCHIMEDES 3 2 2 1 2 2 2 14 66,6667

3 MAX PLANCK 3 1 2 1 2 2 1 12 57,1429

4 GALILEO 3 2 1 1 2 1 2 12 57,1429

5 ISAAC NEWTON 3 2 2 1 2 1 1 12 57,1429

JUMLAH 15 9 9 5 10 7 8 63

RATA-RATA 3 1,8 1,8 1 2 1,4 1,6 12,6 52,5000

Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

83

Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

84

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA

DALAM DISKUSI KELOMPOK

SIKLUS II

NO. NAMAKELOMPOK

NILAI ITEM NONILAI KETERCA

PAIAN (%)1 2 3 4 5 6 7

1 EINSTEIN 3 3 3 2 3 3 2 19 90,4762

2 ARCHIMEDES 3 2 3 3 3 2 2 18 85,7143

3 MAX PLANCK 3 2 2 2 3 3 3 18 85,7143

4 GALILEO 3 2 3 2 2 2 3 17 80,9524

5 ISAAC NEWTON 3 3 2 3 2 3 2 18 85,7143

JUMLAH 15 12 13 12 13 13 12 90

RATA-RATA 3 2,4 2,6 2,4 2,6 2,6 2,4 18 75,0000

Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

85

Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK · PDF fileOrang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya. 2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3.

86

ANALISIS ANGKET MINAT SISWA PASCASTUDI

Indikator Item

Siswa yang menjawab

Ya tidak

N % N %

Minat siswa terhadap modelpembelajaran dengan pendekatan CTL

1 19 82,6086957 4 17,3913

2 17 73,9130435 6 26,08696

3 22 95,6521739 1 4,347826

4 22 95,6521739 1 4,347826

5 20 86,9565217 3 13,04348

Minat terhadap materi Fisika yangdiajarkan.

6 17 73,9130435 6 26,08696

7 15 65,2173913 8 34,78261

8 20 86,9565217 3 13,04348

9 20 86,9565217 3 13,04348

10 13 56,5217391 10 43,47826

Rata-rata 18,5 80,4347826 4,5 19,56522

Keterangan :

N = Jumlah siswa