PENERAPAN PEMBELAJARAN DARING VIA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9192/1/PGMI_NITA...dari...
Transcript of PENERAPAN PEMBELAJARAN DARING VIA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9192/1/PGMI_NITA...dari...
i
PENERAPAN PEMBELAJARAN DARING VIA
DRAGONLEARN ERA PANDEMIC COVID-19 MATA
PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MI
MA’HAD ISLAM KOPENG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
NITA ARI ROCHMAHDANI SAFITRI
NIM 23040160172
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
PENERAPAN PEMBELAJARAN DARING VIA
DRAGONLEARN ERA PANDEMIC COVID-19 MATA
PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MI
MA’HAD ISLAM KOPENG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
NITA ARI ROCHMAHDANI SAFITRI
NIM 23040160172
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
iii
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
vi
vii
MOTTO
“Ilmu itu diperoleh dari lidah yang bertanya serta akal yang suka
berfikir”
(Kata mutiara dari Abdullah bin Abbass)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku (Ibu Pujiyanti dan Bapak Daryanto) orang tua terbaik
yang Allah berikan kepada saya sebagai madrasah pertama yang selalu
mendukung saya dalam belajar baik lahir maupun batin, selalu
memberikan yang terbaik, mengorbankan segala-galanya, tak pernah
berhenti mendoakan dan selalu memberi motivasi, menyayangi serta
mencurahkan perhatiannya kepada saya sehingga saya se-semangat ini
dalam menyelesaikan studi S1.
2. Suamiku Anang Agung Wicaksono yang selalu memberi warna dalam
kehidupan saya, selalu memberikan yang terbaik, mengorbankan segala-
galanya, tak pernah berhenti mendoakan dan selalu memberi motivasi,,
membuat saya selalu semangat dalam menggapai cita-cita.
3. Anak-anakku Nilna Fadila Kamila Wicaksono dan Muhammad Baihaqi
Wicaksono yang selalu menjadi motivasiku agar menjadi ibu yang bisa
memberikan contoh baik agar pantas menjadi madrasah pertama untuk
kalian.
4. Guru spiritual saya Kyai M. Roikhudin Mahbub yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan dari awal kuliah sampai saat ini.
5. Sahabat Lillah Filllah Billah-ku keluarga cemara yang telah menemani
dari awal masuk kuliah sampai detik ini yang sudah seperti keluarga
(Retno, Nurul, Ulya, Iin, Diyan, Ahmad, Kunti, Ulin, Azka, Devi, Risa dll)
ix
semoga kita selalu bersama sampai ke jannah-Nya. Aamiin allaahuma
aamiin.
6. Sahabat yang mensupport perskripsian( Laelatul Zahro)
7. Dan tak lupa kepada PGMI angkatan 2016, semoga ini bukan akhir dari
persaudaraan kita.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
x
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmanirrahim….
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN PEMBELAJARAN
DARING VIA DRAGONLEARN ERA PANDEMIC COVID-19 MATA
PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MI MA‟HAD
ISLAM KOPENG TAHUN PELAJARAN 2019/2020”. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafaatnya dihari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan
motivasidari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Prof.Dr.H.Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Bapak Muhammad Istiqlal, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dalam membimbing, memberi saran, motivasi, arahan, serta selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini;
xi
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
6. Bapak Amir, S.Pd.I, selaku kepala MI Ma‟had Islam Kopeng yang telah
memberikan ijin untuk penelitian;
7. Ibu Aniq Amalia, S.Pd. selaku guru kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng
yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat
berlangsung dengan baik;
8. Kedua orang tua yang selalu berusaha yang terbaik untuk kami dan selalu
mendoakan kami;
9. Suami dan anak-anakku yang selalu menjadi motivasiku untuk selalu
semangat.
10. Teman-teman PGMI angkatan 2016 yang telah berjuang bersama-sama.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan mendatang. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Salatiga, 29 Juli 2020
Peneliti,
Nita Ari Rochmahdani S.
NIM 23040160172
xii
ABSTRAK
Safitri, Nita AR. 2020. Penerapan Pembelajaran daring Via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19 Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV MI
Ma’had Islam Kopeng Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing
Muhammad Istiqlal, M.Pd.
Kata Kunci: Penerapan pembelajaran daring, dragonlearn dan pandemic
covid-19.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerapan
pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 selain itu untuk
mengetahui persepsi siswa dan guru terhadap penerapan pembelajaran daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 serta untuk mengetahui keuntungan dan
hambatan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data dalam
penelitian ini meliputi sumber data primer dan sekunder. Dalam teknik
pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan data model alir oleh
Miles dan Huberman. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi data
dan triangulasi sumber. Tahap-tahap dalam penelitian ini meliputi tahap pra
lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data meliputi: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses penerapan pembelajaran
daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 sudah berjalan dengan baik,
dengan melakukan perencanaan yang matang siswa dapat melaksanakan
pembelajaran dengan lancar sehingga guru dapat melakukan evaluasi melalui
laman statistik yang tersedia. Siswa tertarik dengan pembelajaran seperti ini
karena menghasilkan suasana belajar yang baru dan hasil belajar merekapun
banyak yang sudah maksimal. Guru menganggap bahwa penerapan pembelajaran
daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 sudah efektif karena selain
mengurangi resiko terjadi penyebaran covid-19 mereka juga akan mendapat
pengalaman dan pengetahuan yang baru. Keuntungannya adalah mereka jadi lebih
aktif dan lebih percaya diri dalam bertanya, mereka dapat mengaksesnya kapan
saja dan dimana saja. Namun pembelajaran seperti ini mempunyai hambatan yang
terletak pada jaringan. Pembelajaran ini juga memiliki kekurangan yaitu terdapat
pada jenis soal yang berbeli-belit dan pembelajarannya tidak bisa tatap muka
sehingga guru tidak bisa menyampaikan materi dengan maksimal.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ...................................................................................................... i
Halaman Judul ......................................................................................................... ii
Lembar Logo IAIN ................................................................................................ iii
Persetujuan pembimbing ....................................................................................... iv
Pernyataan keaslian tulisan……………………………………………………......v
Pengesahan kelulusan…………………………………………………………….vi
MOTTO ................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
xiv
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
E. Penegasan Istilah ........................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 11
BAB II ....................................................................................................................13
KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................................13
A. Landasan Teori ............................................................................................ 13
1. Pembelajaran Daring ................................................................................. 13
2. Dragonlearn .............................................................................................. 16
3. Pandemic Covid-19 ................................................................................... 20
4. Matematika ................................................................................................ 22
B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 25
BAB III ..................................................................................................................29
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................29
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................. 29
B. Kehadiran Peneliti ....................................................................................... 30
xv
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 31
D. Sumber Data ................................................................................................ 31
E. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................... 33
F. Analisis Data ................................................................................................ 36
G. Pengecekan Keabsahan Data ....................................................................... 39
H. Tahap-Tahap Penelitian ............................................................................... 40
BAB IV ..................................................................................................................42
PAPARAN DAN ANALISA DATA .....................................................................42
A. Paparan Data ................................................................................................ 42
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 42
2. Hasil Penelitian ......................................................................................... 52
B. Analisis Data ................................................................................................ 75
1. Proses penerapan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic
Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had
Islam Kopeng. ................................................................................................ 75
2. Persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika. .............. 77
3. Persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika. .............. 78
xvi
4. Keuntungan dan hambatan pembelajaran daring via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika. .......................................... 79
BAB V ....................................................................................................................81
SIMPULAN ...........................................................................................................81
A. Simpulan ...................................................................................................... 81
B. Saran ............................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................84
LAMPIRAN ...........................................................................................................88
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Identitas Sekolah…………………………………………… 43
Tabel 4.2 Daftar Fasilitas Sarana dan Prasarana ……………………... 45
Tabel 4.3 Daftar Guru dan Staf……………………………………….. 46
Tabel 4.4 Profil Guru dan Karyawan…………………………………. 48
Tabel 4.5 Data Siswa Kelas IVA……………………………………… 50
Tabel 4.6 Daftar Kode Informan……………………………………… 52
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Daftar nama siswa yang sudah berhasil mendaftar di
dragonlearn………………………………………………………………. 55
Gambar 4.2 Contoh materi klaas IV…………………………………… 57
Gambar 4.3 Contoh Soal………………………………………………. 58
Gambar 4.4 Tampilan ketika siswa selesai mengerjakan soal………… 59
Gambar 4.5 Tampilan dragonlearn…………………………………… 60
Gambar 4.6 Statistik kemajuan siswa………………………………… 62
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis……………………………………… 89
Lampiran 2 Permohonan Pembimbing Skripsi …………………………. 90
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Skripsi ………………………………… 91
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian ……………………………………….. 94
Lampiran 5 Surat Keterangan Melakukan Penelitian …………………… 95
Lampiran 6 Satuan Keterangan Kegiatan ………………………………. 96
Lampiran 7 Informasi Informan ………………………………………… 97
Lampiran 8 Instrumen Penelitian ……………………………………….. 99
Lampiran 9 Catatan Lapangan …………………………………………… 102
Lampiran 9 Transkip Wawancara ……………………………………….. 107
Lampiran 10 Dokumentasi ……………………………………………… 115
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jarak jauh merupakan pendidikan formal yang berbasis
lembaga, dimana peserta didik, infrastrukturnya serta tenaga pengajarnya
berada ditempat yang berbeda. Pendidikan jarak jauh ini memerlukan sistem
telekomunikatif interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai
sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran yang dilakukan dalam
program pendidikan jarak jauh ini adalah melalui online yang secara khusus
menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.
(Parinduri, 2019:1)
Proses pembelajaran memiliki peran penting sebagai proses untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran jarak jauh adalah salah satu
sistem pendidikan dengan kondisi pelajar dan pengajar berada di tempat yang
berbeda. Hal itu tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 yang menjelaskan Pendidikan jarak jauh
berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular. Dalam
konteks yuridis formal, seperti yang termuat dalam PP No.17 Tahun 2010, bab
IV tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), memiliki tujuan
untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu
2
dan relevansi pendidikan.
Kita sedang disibukkan dengan wabah covid-19 atau orang juga mengenal
dengan sebutan corona. Virus Corona atau severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus
Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. (Pane,
2020)
Hampir dari sebagian negara di dunia terjangkit wabah tersebut. Salah satu
negara yang terjangkit virus tersebut ialah Indonesia. Yang kemudian,
memaksa setiap dari kegiatan kita terhenti, baik kegiatan yang berhubungan
dengan ekonomi, sosial, pendidikan dan lainnya.
Covid-19 membuat setiap kegiatan menjadi terhambat, salah satunya
kegiatan belajar mengajar disekolah-sekolah. Faktanya siswa dituntut untuk
belajar di rumah karena peraturan pemerintah yang mengahruskan kita untuk
belajar, bekerja dan beribadah di rumah. Begitupun para guru yang dijadwalkan
untuk tetap berangkat/piket ke sekolah walaupun para siswa belajar di rumah,
namun tetap dalam protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah yang
hanya beberapa guru yang berangkat dalam sehari karena harus menerapkan
3
social distancing. Sebagai contoh adalah pembelajaran di MI Ma‟had Islam
Kopeng, kegiatan pembelajaran yang awalnya berlangsung secara tatap muka
kini sebagian besar di lakukan dengan belajar online atau daring. Perubahan
cara belajar dari yang tadinya tatap muka kini menjadi daring atau online ini
dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan jumlah terdampak dan
untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut. Dengan adanya perubahan
tersebut, sudah pasti berpengaruh terhadap proses belajar dan cara belajar
siswa.
Proses belajar dengan cara ini dinilai sangat efektif, karena dapat
digunakan tanpa adanya tatap muka antara guru dengan siswanya. Jadi siswa
yang ada di daerah terpencil dapat mengakses pembelajaran. Tentunya juga
membutuhkan teknologi yang sangat mumpuni agar kegiatan pembelajaran
daring ini dapat berjalan dengan lancar. Proses belajar ini akan menarik siswa,
karena penyampaian data yang disiapkan dalam media tersebut mudah untuk
dicerna, sehingga membuat siswa menjadi ingin lebih tahu.
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara
baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik
khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan
dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang
dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal.
4
(Imania, 2019)
Pembelajaran Daring (dalam jaringan) merupakan belajar secara online
melalui media-media yang ditentukan. Siswa dan guru tetap bisa berdiskusi,
begitupun dengan teman-teman kelompoknya. Media yang digunakan dapat
bermacam-macam, yang biasa digunakan biasanya zoom, google class, google
meet, teams, dragonlearn, dsb. Pembelajaran daring memang membutuhkan
tanggung jawab, kemandirian dan ketekunan pribadi, karena tidak ada yang
mengontrol selain dirinya sendiri. Mereka harus mendownload dan membaca
materi, menjawab quiz/soal serta mensubmit tugas secara mandiri. Kapabilitas
pembelajaran online akan memberikan kinerja mahasiswa yang lebih bagus
dibanding dengan pembelajaran konvensional, karena selain berpengetahuan
mereka juga melek teknologi (Hakiman, 2020). Pembelajaran daring memang
memberikan media pembelajaran yang variatif seperti media video
pembelajaran yang terhubung ke youtube, media video conference, media
jurnal ilmiah atau topik yang tersistem secara digital. Tetapi kemajuan
teknologi pembelajaran harus didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, seperti meratanya jaringan internet ke sekolah-sekolah yang ada di
pedesaan.
Dragonlearn merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
membantu pembelajaran daring terutama pada mata pelajaran matematika
tingkat sekolah dasar. Dragonlearn adalah platform pembelajaran Matematika
5
online dengan kurikulum yang interaktif untuk kelas 1-6. Dragonlearn
merupakan sebuah pendekatan individual ke setiap siswa. Dragonlearn
diciptakan sedemikian rupa, agar anak-anak didik mampu mempelajari materi
pelajaran yang akan bergerak dari tema ke tema hingga mereka benar-benar
menguasai tema tersebut. Setelah pelajaran ini, siswa akan mampu mengatasi
tugas-tugas apapun yang ada di buku pelajaran sekolah dengan mudah.
MI Ma‟had Islam Kopeng merupakan salah satu sekolah yang telah
memanfaatkan e-Learning sebagai media pembelajaran dimana kegiatan
pembealajaran e-Learning di sekolah tersebut memanfaatkan dragonlearn.
Dragonlearn digunakan guru untuk mengisi pembelajaran daring mata
pelajaran matematika pada siswa kelas IV.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan mengkaji sejauh mana
pembelajaran daring via dragonlearn di era pandemic Covid-19 maka
penelitian ini fokus untuk meneliti tentang “PENERAPAN PEMBELAJARAN
DARING VIA DRAGONLEARN ERA PANDEMIC COVID-19 MATA
PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MI MA‟HAD
ISLAM KOPENG TAHUN PELAJARAN 2019/2020”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti memfokuskan beberapa
pokok permasalahan yaitu:
1. Bagaimana proses penerapan pembelajaran Daring via Dragonlearn Era
6
Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI
Ma‟had Islam Kopeng?
2. Bagaimana persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika?
3. Bagaimana persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika?
4. Bagaimana keuntungan dan hambatan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses penerapan pembelajaran Daring via Dragonlearn
Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI
Ma‟had Islam Kopeng.
2. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran Daring
via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
3. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran Daring
via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
4. Untuk mengetahui keuntungan dan hambatan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
7
1. Secara Teoritis
Menjadi bahan informasi ilmiah bagi praktisi pendidikan mengenai
penerapan pembelajaran Daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19
serta dapat menjadikan referensi dalam upaya pengoptimalan pembelajaran
matematika.
2. Secara Praktis
a. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam mengatasi
pembelajaran era pandemic.
b. Bagi IAIN Salatiga
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya
mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan juga sebagai
khazanah bagi perpustakaan IAIN Salatiga.
c. Bagi pembaca
Memberikan informasi tentang pelaksanaan penerapan pembelajaran
Daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran
matematika.
E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini dimaksudkan untuk memperjelas kata-kata atau istilah
kunci yang diberikan dengan judul penelitian PENERAPAN
PEMBELAJARAN DARING VIA DRAGONLEARN ERA PANDEMIC
8
COVID-19 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV
MI MA‟HAD ISLAM KOPENG TAHUN PELAJARAN 2019/2020.
Pemaparan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Daring
Menurut (Erikanto, 2016:7) Pembelajaran merupakan suatu sistim yang
membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan
lingkungan. Sedangkan menurut (Miswar, 2016:11) Pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau
berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan
bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak
dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli,
kematangan, atau perubahan-perubahan sementara dari organisme. Menurut
Wikipedia Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring
(online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus
menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pembelajaran
daring adalah suatu kegiatan bagian dari pendidikan secara jarak jauh yang
menggunakan jaringan internet sebagai penghubung antar individu.
2. Via Dragonlearn
Dragonleran merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
membantu pembelajaran daring terutama pada mata pelajaran matematika
9
tingkat sekolah dasar. Dragonlearn adalah platform pembelajaran
Matematika online dengan kurikulum yang interaktif untuk kelas 1-6.
Dragonlearn merupakan sebuah pendekatan individual ke setiap siswa.
Dragonlearn diciptakan sedemikian rupa, agar anak-anak didik mampu
mempelajari materi pelajaran yang akan bergerak dari tema ke tema hingga
mereka benar-benar menguasai tema tersebut. Setelah pelajaran ini, siswa
akan mampu mengatasi tugas-tugas apapun yang ada di buku pelajaran
sekolah dengan mudah.
3. Pandemic Covid-19
Pandemi adalah kondisi di mana penyakit menular menyebar dengan
cepat dari manusia ke manusia di banyak tempat di dunia. Sejak Jumat
(28/2/2020) WHO telah menaikkan status risiko dari virus corona ini ke
level tertinggi karena penyebarannya yang cepat ke sejumlah negara
(Ibadurrahman, 2020: 25). Coranavirus Disease (Covid-19) merupakan
virus yang terkait dengan infeksi pernapasan, merujuk pada virus yang
menyerang dan berkembang biak di sel epitel saluran pernapasan yang dapat
menyebabkan gejala pernapasan dan sistemik. Virus corona adalah virus
RNA untai positif yang beruntai tunggal yang tidak tersegmentasi. Virus-
virus corona termasuk dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviriade, dan
sub keluarga Orthocoronavirinae. Virus corona termasuk dalam genus
Coronavirus. Ini dinamai sesuai dengan tonjolan berbentuk karangan bunga
10
di selubung virus. (Zhu, et al, 2020: 18). Covid-19 bermula dari Wuhan,
China pada 31 Desember 2019. Covid-19 merupakan virus yang merupakan
virus RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernafasan.
Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa demam, batuk, dan
sulit bernafas hingga adanya kontak erat dengan Negara-negara yang sudah
terinfeksi. Pengambilan swab tenggorokan dan saluran napas menjadidasar
penegakan diagnosis coronavirus disease (Yuliana, 2020: 192).
Hadist sahih yang menjelaskan tentang wabah penyakit salah satunya
adalah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim yaitu:
جز ابتلى الله وسلهم الطهاعىن آية الر علي صلهى الله قال رسىل الله
فل تدخلىا علي واسا مه عبادي فإذا سمعتم ب وإذا وقع عزه وجله ب
وا مى بأرض وأوتم بها فل تفر
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Tha‟un (wabah
penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta‟ala
untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila
kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu
masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat
kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim
dari Usamah bin Zaid).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
11
pandemic covid-19 adalah virus yang menyerang saluran pernafasan yang
menyebabkan gejala pernafasan di mana virus tersebut dapat menular dan
menyebar dengan sangat cepat diseluruh penjuru dunia.
4. Matematika
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol- simbol,
maka konsep-konsep Matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum
memanipulasi simbol-simbol itu (Susanto, 2013: 183). Menurut (Sam‟s,
2010:11) Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan
fungsi teoritisnya adalah memudahkan pemikiran. Matematika hanya
perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi. Berdasarkan
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan
suatu ilmu yang mempelajari jumlah-jumlah yang diketahui melalui proses
penghitungan dan pengukuran yang dinyatakan dalam angka-angka atau
simbol-simbol yang memiliki tujuan abstrak , bertumpu pada kesepakatan
dan pola pikir yang deduktif. Matematika harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dari konsep yang paling dasar menuju konsep yang
paling tinggi.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
12
BAB I: Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, sistematika penulisan.
BAB II: Kajian Pustaka
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai penerapan pembelajaran Daring
via Dragonlearn era pandemic Covid-19, serta penelitian terdahulu yang
mendukung penelitian.
BAB III: Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran
peneliti, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap- tahap penelitian.
BAB IV: Analisis Data
Pada bab ini akan dipaparkan data yang penulis dapat dan analisis data
mengenai penerapan pembelajaran Daring via Dragonlearn era pandemic
Covid-19 pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng Tahun Pelajaran
2019/2020.
BAB V: Penutup
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
Sedangkan akhir skripsi ini berisi lampiran-lampiran yang mendukung isi dari
skripsi, daftar pustaka, dan riwayat hidup penulis.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Daring
Menurut (Erikanto, 2016:7) Pembelajaran merupakan suatu sistim
yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar
dan lingkungan. Sedangkan menurut (Miswar, 2016:11) Pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal
atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan
bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak
dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli,
kematangan, atau perubahan-perubahan sementara dari organisme.
Pembelajaran menurut Thorndike terjadi melalui pembentukan asosiasi
atau koneksi-koneksi antara pengalaman inderawi yakni persepsi terhadap
stimulus atau peristiwa dan impuls-impuls saraf atau respon-respon yang
memberikan manifestasinya dalam bentuk perilaku. Thorndike juga
meyakini bahwa pembelajaran terjadi melalui rangkaian eksperimen trial
and error atau menyeleksi dan mengoneksi (Nai, 2017:102). Menurut
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tentang Sistem Pendidikan
nasional Bahwa Pembelajaran Adalah proses interaksi peserta didik
14
dengan pendidikan dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran dipandang secara nasional sebagai suatu
proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama yaitu
peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran merupakan
suatu system, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
(Maskun & Rachmedita, 2018:8)
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa
siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai
tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya
proses belajar.
Ada beberapa ciri umum kegiatan belajar, yaitu:
1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang
disadarinya atau tidak.
2) Belajar merupakan suatu interaksi individu dengan lingkungannya.
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain
yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman
15
atau pengetahuan. Baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun
sesuatu yang belum pernah diperoleh atau ditemukan.
3) Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak
semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi
aktivitas belajar umumnya disertai dengan perubahan tingkah laku.
(Kompri, 2017:12-13)
Menurut Wikipedia Pembelajaran elektronik (e-learning) atau
pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh
yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi
berbasis internet.
E-learning menyediakan lingkungan belajar yang lebih luas
dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Pengetahuan lebih
bermakna jika diperoleh melalui media kontekstual. Bentuk pembelajaran
online adalah salah satu yang mampu menjembatani konten dalam
berbagai representasi (multimedia). (Oka & Tastra, 2015:6)
Manfaat e-learning adalah sebagai berikut:
1) Jarak jauh tidak menjadi masalah, koneksikan perangkat mobile atau
computer/laptop lalu bergabung pada system manajemen pelajaran yang
dibuat dosen/guru.
2) Anda bisa mulai setiap saat, lalu berhenti setiap saat kemudian memulai
lagi dari terakhir anda berhenti.
16
3) Satu topik bisa diakses secara bersama-sam dalam jumlah peserta yang
banyak dan berbeda tempat. Bandingkan jika kita berada dalam satu
kelas yang jumlahnya lebih dari 40 peserta.
4) Administrator atau dosen bisa memberikan bimbingan tambahan
melalui pesan instan, forum atau panduan untuk menuju sumber lain.
5) Konten bisa dimutakhirkan setiap saat, menghubungkan suatu topik
dengan topik yang sejenis.
6) Standarisasi materi ajar lebih mudah dilakukan.
7) Mahasiswa dapat melakukan umpan balik seketika.
8) Mahasiswa yang cenderung tertutup terbukti menjadi terbuka pada
situasi online.
9) Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai strategi. (Oka & Tastra,
2015:7)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
pembelajaran daring adalah suatu kegiatan bagian dari pendidikan secara
jarak jauh yang menggunakan jaringan internet sebagai penghubung antar
individu.
2. Dragonlearn
Dragonlearn merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
membantu pembelajaran daring terutama pada mata pelajaran matematika
tingkat sekolah dasar. Dragonlearn adalah platform pembelajaran
17
Matematika online dengan kurikulum yang interaktif untuk kelas 1-6.
Dragonlearn merupakan sebuah pendekatan individual ke setiap siswa.
Dragonlearn diciptakan sedemikian rupa, agar anak-anak didik mampu
mempelajari materi pelajaran yang akan bergerak dari tema ke tema hingga
mereka benar-benar menguasai tema tersebut. Setelah pelajaran ini, siswa
akan mampu mengatasi tugas-tugas apapun yang ada di buku pelajaran
sekolah dengan mudah.
Dragonlearn.org merupakan sebuah platform online internasional
yang berdasar pada instruksi individual untuk murid sekolah dasar. Peserta
didik dapat meningkatkan prestasi belajar mereka dalam pelajaran
matematika, sedangkan bagi para guru platform ini dapat digunakan untuk
memantau kemajuan murid. Tugas-tugas dalam platform ini menirukan
situasi dari kehidupan nyata yang telah dikenal baik oleh setiap anak.
Sistem kemudian bereaksi terhadap tindakan yang diambil murid. Jika
murid membuat kesalahan, maka sistem akan mengajukan pertanyaan
untuk mengklarifikasi dan membantu mengarahkan murid untuk menjawab
sendiri dengan benar.
Seorang guru dapat mendaftarkan murid pada platform dan memantau
kemajuan mereka, baik secara individu untuk setiap murid, ataupun secara
umum untuk seluruh kelas. Orang tua juga dapat mendaftarkan anak-anak
mereka dan ikut memantau perkembangan anak mereka.
18
www.dragonlearn.org menjadi pilihan kementerian agama dalam
mendukung program belajar bagi siswa masdrasah, khusus siswa tingkat
Madrasah Ibtidaiyah (MI). Berdasarkan surat Kementerian Agama
bernomor B- 1947 /Kw.13.2.1/PP.00/4/2020 bahwa telah diadakan
Kerjasama antara Direktorat KSKK dengan Kedutaan Besar Rusia dalam
pemanfaatan Platform. Pembelajaran daring atau Online dari website
Dragonlearn.org secara gratis bagi guru maupun orang tua dan siswa.
Platform dragonlearn dapat diakses secara gratis selama 3 bulan masa
tanggap darurat covid-19, adapun mata pelajaran yang bisa didalami ialah
mapel Matematika dari kelas 1 s/d kelas 6 MI.
Dragonlearn online sangat bermanfaat bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran jarak jauh secara online, hal ini juga cukup membantu bagi
siswa maupun orang tua dalam kontrol pembelajaran bahkan guru pun
dapat dengan leluasa memberikan tugas tugas sesuai dengan kelas yang
diampunya. Website dragonlearn berisi latihan-latihan soal
menyenangkan bagi siswa sehingga siswa tidak merasa jenuh meskipun
belajar di rumah, dan guru dapat melaksanakan penilaian online secara
mudah dan tepat. Para guru atau pendidik sangat dianjurkan untuk
mendaftar dan menggunakan platform dragonlearn ini khususnya dalam
membantu siswa belajar matematika dari rumah. (Antapedia, 2020)
Dragonlearn menyediakan 4 laman di dalamnya yaitu kelas, statistik,
19
murid-murid dan kata sandi, program. Kelas digunakan untuk menentukan
kelas berapa yang akan menggunakan platform tersebut. Statistik
menunjukkan data siswa yang telah mengerjakan tugas dari yang telah
mengerjakan seluruhnya sampai yang tidak mengerjakan, data statistik
yang ditampilkan adalah diagram yang menunjukkan topik yang
terselesaikan selama beberapa minggu terakhir, topik tersulit dan peringkat
siswa berdasarkan jumlah tugas yang sudah diselesaikan berupa bilangan
persen (%), laman “Statistik” memantau kemajuan dan prestasi kelas.
Untuk melihat pencapaian murid secara individu, klik nama masing-
masing murid. Murid-murid dan kata sandi di dalamnya terdapat nama,
jenis kelamin, login dan kata sandi. Login adalah angka yang digunakan
setiap murid untuk masuk platform dengan angka yang sama. Sedangkan
setiap murid mempunyai kata sandi berbeda yang sudah ditentukan oleh
aplikasi tersebut. Program menyediakan soal-soal yang disesuaikan dengan
materi yang dipelajari dalam kelas tersebut. Setiap materi mempunyai
beberapa bab dan setiap bab terdapat beberapa soal yang harus dikerjakan.
Untuk memulai menggunakan dragonlearn kita terlebih dahulu masuk
ke dragonlearn.org. Setelah masuk pada dragonlearn.org kita dihadapkan
pada empat laman utama yaitu, kelas, statistik, murid-murid dan kata
sandi, program. Setiap guru dapat menambahkan murid dengan jumlah tak
terbatas. Jika murid sudah ditambahkan maka dapat masuk platform
20
dengan menggunakan kata sandi yang diberikan, setelah masuk murid
dapat memulai mengerjakan soal-soal sesuai dengan materi dan waktu
yang sudah ditentukan. Prestasi kelas dapat dipantau melalui laman
statistik, jika berhasil mengerjakan semua soal maka hasil yang akan
diperoleh adalah 100%, hasil yang diperoleh tergantung seberapa banyak
soal yang telah berhasil dikerjakan.
3. Pandemic Covid-19
a. Pengertian Pandemic Covid-19
Pandemi adalah kondisi di mana penyakit menular menyebar
dengan cepat dari manusia ke manusia di banyak tempat di dunia. Sejak
Jumat (28/2/2020) WHO telah menaikkan status risiko dari virus corona
ini ke level tertinggi karena penyebarannya yang cepat ke sejumlah
negara (Ibadurrahman, 2020: 25). Coranavirus Disease (Covid-19)
merupakan virus yang terkait dengan infeksi pernapasan, merujuk pada
virus yang menyerang dan berkembang biak di sel epitel saluran
pernapasan yang dapat menyebabkan gejala pernapasan dan sistemik.
Virus corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang
tidak tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo
Nidovirales, keluarga Coronaviriade, dan sub keluarga
Orthocoronavirinae. Virus corona termasuk dalam genus Coronavirus.
Ini dinamai sesuai dengan tonjolan berbentuk karangan bunga di
21
selubung virus. (Zhu, et al, 2020: 18). Covid-19 merupakan virus yang
merupakan virus RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran
pernafasan. Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa
demam, batuk, dan sulit bernafas hingga adanya kontak erat dengan
Negara-negara yang sudah terinfeksi. Pengambilan swab tenggorokan
dan saluran napas menjadi dasar penegakan diagnosis coronavirus
disease (Yuliana, 2020: 192).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pandemic covid-19 adalah virus yang menyerang saluran pernafasan
yang menyebabkan gejala pernafasan berupa demam, batuk, dan sulit
bernafas di mana virus tersebut dapat menular dan menyebar dengan
sangat cepat diseluruh penjuru dunia.
b. Sejarah Covid-19
Dalam (Yuliana, 2020) menerangkan di awal tahun 2020, dunia
digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu coronavirus jenis
baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019
(COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan,
Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Pada awalnya
data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajang
dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei
Tiongkok (Huang, et.al., 2020). Sampel isolat dari pasien diteliti dengan
22
hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus
tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada
tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama
virus baru tersebut Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2
(SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease
2019 (COVID-19) (WHO, 2020). Pada mulanya transmisi virus ini
belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia.
Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Selain itu, terdapat
kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu
pasien tersebut dicurigai kasus “super spreader”. (Channel News Asia,
2020). Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat
menular dari manusia ke manusia (Relman, 2020). Sampai saat ini virus
ini dengan cepat menyebar masih misterius dan penelitian masih terus
berlanjut.
4. Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada
semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak
secara informal. Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan
23
belajar Matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif, dan
aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-
simbol, maka konsep-konsep Matematika harus dipahami terlebih
dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu (Susanto, 2013: 183).
Menurut (Sam‟s, 2010:11) Matematika adalah bahasa simbolis yang
fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah
memudahkan pemikiran. Matematika hanya perhitungan yang
mencakup tambah, kurang, kali dan bagi. Matematika memiliki objek
tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang
deduktif. (Heruman, 2010:1)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan suatu ilmu yang abstrak yang diketahui melalui
proses penghitungan dan pengukuran yang dinyatakan dalam angka-
angka atau simbol-simbol. Matematika harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dari konsep yang paling dasar menuju konsep yang
paling tinggi.
b. Tujuan Matematika
Dalam Susanto (2013: 189-190) menyatakan secara umum, tujuan
pembelajaran Matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu
dan terampil menggunakan Matematika. Selain itu juga, dengan
24
pembelajaran Matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar
dalam penerapan Matematika. Kompetensi atau kemampuan umum
pembelajaran Matematika di sekolah dasar, sebagai berikut:
1) Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian beserta operasi campuran, termasuk yang melibatkan
pecahan.
2) Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun
ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan
volume.
3) Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
4) Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan
penaksiran pengukuran.
5) Menentukan dan menaksirkan data sederhana, seperti: ukuran
tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan
menyajikannya.
6) Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan
mengkomunikasikan gagasan secara Matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar,
sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto (2013:
190), sebagai berikut:
25
1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan Matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Kajian Pustaka
Sejarah penelusuran pada penelitian sebelumnya, telah ditentukan tema
pembahasan berkaitan dengan penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi dalam Jurnal
Ilmu Pendidikan 2 (1), 2020: 55-61, Universitas Kristen Satya Wacana
dengan judul “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar” hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak
COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di SD dapat
terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru, siswa
26
dan orang tua dalam belajar di rumah.
Penelitian yang dilakukan oleh Agus purwanto, dkk dalam Jurnal
EduPsyCouns 2 (1), 2020 ISSN Online: 2716-4446, Universitas Pelita
Harapan dengan judul “Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar” hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid, guru
dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu penguasaan
teknologi masih kurang, penambahan biaya kuota internet, adanya pekerjaan
tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan
sosialisasi antar siswa, guru dan orang tua menjadi berkurang dan jam kerja
yang menjadi tidak terbatas bagi guru karena harus berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.
Berdasarkan beberapa kajian penelitian terdahulu diatas, keduanya
memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing, yakni:
1. Persamaan
Sama-sama melakukan penelitian dampak Covid-19 terhadap
pembelajaran online di Sekolah Dasar.
2. Perbedaan
Dari kedua kajian penelitian diatas memiliki beberapa perbedaan,
diantaranya:
27
a. Objek penelitian yang diteliti
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi mencari
data mengenai hal-hal yang relevan dari berbagai macam yang ada di
perpustakaan kemudian dipilih yang paling relevan dan diperoleh 3
artikel dan 6 berita yang dipilih.
Penelitian yang dilakukan oleh Agus purwanto, dkk respondennya
adalah 6 orang guru dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di
Tangerang.
b. Metode penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi
menggunakan metode penelitian kepustakaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Agus purwanto, dkk menggunakan
metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya
menggunakan metode studi kasus kualitatif yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kendala dan akibat dari pandemic COVID-19
terhadap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dasar.
c. Hasil dari penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi ini
menunjukan bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi
pembelajaran daring di SD dapat terlaksana dengan cukup baik apabila
adanya kerjasama antara guru, siswa dan orang tua dalam belajar di
28
rumah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus purwanto, dkk ini
menunjukan bahwa terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid,
guru dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu
penguasaan teknologi masih kurang, penambahan biaya kuota internet,
adanya pekerjaan tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak
belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan orang tua
menjadi berkurang dan jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi guru
karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru
lain, dan kepala sekolah.
.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan
lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual
melalui pengumpulan data dari latar alami dengan menanfaatkan diri peneliti
sebagai instrumen kunci (Sugiarto, 2015:8).
Penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
(Moleong, 2011:3). Sedangkan menurut Prof. Burhan Bungin, pendekatan
kualitatif adalah proses kerja penelitian yang sasarannya terbatas, namun
kedalaman datanya tak terbatas. Semakin dalam dan berkualitas data yang
diperoleh atau dikumpulkan maka semakin berkualitas hasil penelitian
tersebut (Bungin, 2013:29).
Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
30
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2012:2)
Dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam tentang penerapan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19 mata pelajaran
matematika pada pelaksanaanya dilakukan pencarian gambaran dan deskripsi
pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng untuk dijadikan sebagai subjek
penelitian.
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merumuskan masalah secara lebih
spesifik tentang situasi yang terjadi di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti
hadir dalam penerapan pembelajaran daring via dragonlearn yaitu
pembelajaran lewat jarak jauh, peneliti melakukan pengamatan. Peneliti juga
melakukan wawancara dengan subjek peneliti yakni guru kelas IVA dan
perwakilan dari siswa kelas IVA, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang mendukung terhadap peneliti. Peneliti melakukan pengamatan sendiri
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
kenyataan yang sebenarnya.
Dengan demikian inti dari penelitian ini adalah peneliti sendirilah yang
menjadi kunci utamanya. Peneliti mengumpulkan data sebanyak- banyaknya,
peneliti menyatu dengan subjek penelitian. Peneliti sendiri berperan sebagai
instrumen utama dalam proses pengumpulan data, peneliti merealisasikan
31
dengan mengamati atau observasi dan melakukan wawancara dengan pihak
terkait.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini di laksanakan di MI Ma‟had Islam Kopeng Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang yang beralamat di Jl. Pangeran Diponegoro
Km. 13 Plalar Kopeng Kec. Getasan, Kab. Semarang. Adapun wawancara
dengan guru kelas dilaksanakan di rumah beliau di dusun Takan
Kecamatan Pabelan, sedangkan wawancara dengan siswa dilaksanakan
melalui via WhatsApp sedangkan observasi pembelajaran dragonlearn
dilaksankan melalui aplikasi dragonlearn. Hal itu didasarkan pada kondisi
saat ini, era pandemic Covid-19.
2. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yakni dari bulan Mei sampai
dengan Juni 2020.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Menurut Lofland dalam Meleong (2011) menyatakan bahwa
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain- lain.
Data tersebut adalah data yang berkaitan dengan pembelajaran daring via
dragonlearn pada mata pelajaran matematika kelas IVA. Hal yang dilakukan
untuk mengetahui informasi maka diperlukan adanya sumber-sumber yang
32
berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Data tesebut diperlukan untuk
menguatkan suatu permasalahan yang peneliti kaji serta untuk memperoleh
jawaban terhadap suatu masalah dalam suatu penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian kualitatif bersumber dari data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer yaitu data yang diambil dari sumber data primer atau sumber
pertama di lapangan. Data primer merupakan data yang diperoleh dari
sumber pertama baik dari individu maupun kelompok seperti hasil
wawancara.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul maupun oleh pihak lain
atau data pendukung yang sangat diperlukan dalam penelitian, diperoleh
dengan cara melakukan pencatatan terhadap dokumen-dokumen, misalnya
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, tulisan maupun artikel yang
mendukung penelitian.
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan yaitu hasil dari
wawancara, dan pengamatan. Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu
hasil dari dokumentasi, jurnal, maupun buku yang menunjang penelitian.
33
E. Prosedur Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2012: 137) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam
penelitian ini adalah untuk mendapatkan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber data, dan berbagai cara.
Teknik pengumpulan data menurut jenis aplikasinya terdiri dari dua
bentuk. Teknik pengamatan langsung dan tidak langsung. Teknik pengamatan
langsung adalah teknik dimana peneliti terlibat langsung dalam pengamatan
yang dilakukan terhadap objek. Sedangkan teknik pengamatan tidak langsung
peneliti memanfaatkan pihak ketiga sebagai perantara. Pihak perantara atau
pihak ketiga ini biasanya mempunyai kedekatan emosional dan atau sosial
dengan objek yang diamati sehingga memiliki banyak data dan informasi
yang dibutuhkan peneliti (Muliawan, 2014: 177).
Untuk memperoleh data yang akurat dan siap dipertanggung jawabkan,
maka dalam penelitian ini penulis mengumpulkan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dan
informasi yang dilakukan secara lisan. Proses wawancara dilakukan
dengan cara tatap muka langsung antara pewawancara dan yang
terwawancara (Multyaningsih, 2014:32). Wawancara merupakan salah satu
34
metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan secara lisan yang
dilakuakan oleh dua pihak antara pewawancara dan terwawancara.
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI
Ma‟had Islam Kopeng tahun pelajaran 2019/2020.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung ialah terjun
langsung ke lapangan sedangkan secara tidak langsung ialah diabantu
melalui peralatan elektronik seperti laptop, komputer, android, iOS
ataupun yang lainnya.
Menurut Multyaningsih (2014: 26) observasi merupakan metode
pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek
penelitian yang dilakukan secara sistematik.
Metode observasi merupakan sebuah titik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan, dan perasaan (Patilima, 2016: 63).
Catatan lapangan adalah alat yang digunakan untuk para pengamat
dalam situasi pengamatan tak berperan serta. Pengamatat dapat mencatat
35
apa saja yang dikendakinya. Catatan mungkin berupa laporan langkah-
langkah peristiwa, bisa dibentuk kategori sewaktu dicatat, atau berupa
catatan tentang gambaran umum yang singkat (Moleong, 2008: 181).
Dalam penelitian ini peneliti mengamati penerapan pembelajaran
daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika
pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini yang diambil dari dokumentasi adalah semua
data yang diperlukan.
Menurut Mc Millan dan Schumacher dalam Kaelan (2012: 126-127)
dokumentasi merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau
dicetak, dapat berupa catatan anekdot, surat, buku harian, dan dokumen-
dokumen. Dokumen kantor termasuk lembar internal, komunikasi bagi
publik yang beragam, file siswa dan pengawai. Deskripsi program dan data
statistik intusi.
Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan dokumentasi resmi
yang didapat dari pihak madrasah, alat perekam suara dan foto-foto yang
berkaitan dengan proses pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19.
36
F. Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan
kepada orang lain (Moleong, 2011: 248).
Menurut Sugiyono (2016: 244) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan kedalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Teknik analisis data secara umum dibedakan dalam dua bentuk. Analisis
induktif dan analisis deduktif. Analisis induktif adalah teknik penguraian data
dan informasi yang bersifat menyimpulkan. Maksudnya, memilih, memilah
dan mengumpulkan data dan informasi yang berbeda- beda ke dalam satu
pengertian yang bersifat umum. Sedangkan teknik analisis deduktif
merupakan kebalikannya. Menguraikan data dan informasi yang bersifat
umum ke dalam data dan informasi yang bersifat khusus (Muliawan, 2014:
194).
37
Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang- ulang
dengan teknik truangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut
berkembang menjadi teori (Sugiyono, 2016: 245) Secara rinci dalam proses
analisis data digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Komponen Analisis Data (flow model)
(Sumber: Sugiyono, 2016: 246)
Terdapat beberapa langkah dalam analisis data sebagai berikut:
1. Data Reduction ( Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlaahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah
dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data
semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilkukan
analisi dan data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,
38
memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi
data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini,
dengan memberikan aspek-aspek tertentu (Sugiyono, 2016: 247).
2. Data Display ( Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Penyajian bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini
Miles dan Huberman (1984) “ the most frequent form of dispaly data for
qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2016: 249).
3. Conclusion Drawing/ Verification
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubaha apabila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
39
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2016: 252).
G. Pengecekan Keabsahan Data
Menurut Helaluddin & Wijaya (2019: 22) dalam mengecek keabsahan
data, dapat dilakukan triangulasi. Triangulasi data adalah pengecekan data
dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang. Dalam istilah sehari-hari,
triangulasi ini sama dengan cek dan ricek.
Uji keabsahan data dalam penulisan kualitatif menurut Sugiyono (2012:
121) meliputi uji kredibilitas data, uji transferabiliti, uji dipenability, dan uji
comfirmability. pada penelitian ini digunakan uji kredibilitas untuk menguji
keabsahan data. Uji kredibilitas data yang dilakukan dengan tringulasi.
Peneliti menggunakan data triangulasi dimana peneliti menguji
keabsahan data dari berbabagai sumber tentang data yang sama.
Menggunakan triangulasi dengan sumber data yaitu triangulasi yang
mengharuskan peneliti mencari lebih dari satu sumber untuk memahami data
dan informasi (Helaluddin &Wijaya, 2019: 22). Hal ini dapat dicapai dengan
jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatan orang di depan umum dengan apa yang
40
dikatakan secara pribadi.
Melalui teknik ini peneliti akan membandingkan setiap data yang didapat
dengan data-data lainya sehingga memperoleh data yang valid dan dapat di
pertanggung jawabkan.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Menurut Moleong (2008: 127-148) menyatakan dalam tahap-tahap
penelitian kualitatif harus memuat:
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap Pra Lapangan yaitu memperhatikan segala macam persoalan
dan segala macam persiapan sebelum peneliti terjun ke dalam lapangan
peneliti berupa menyusun rancangan penelitian, mengurus perizinan,
menjajagi dan menilai keadaan, memilih dan memanfaatkan informan.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap pekerjaan lapangan ini merupakan usaha peneliti secara
sungguh-sungguh berusaha memahami latar penelitian selain peneliti
benar-benar dengan segala daya dan tenaganya mempersiapkan dirinya
menghadapi lapangan. Peneliti dengan memahami latar penelitian dan
persiapan diri, memasuki lapangan, berperan sambil mengumpulkan data.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini dikemukakan konsep analisis data juga dipersoalkan
bahwa analisis data itu di bimbing oleh usaha untuk menemukan data dan
41
kesimpulan. Sejumlah petunjuk analisis data diberikan sebagai pegangan
peneliti.
42
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISA DATA
A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma‟had Islam Kopeng Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang yang beralamat di Jl. Pangeran Diponegoro
Km. 13 Plalar Kopeng Kec. Getasan, Kab. Semarang. Penulis pada bagian
ini akan memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian, karakteristik siswa,
serta kompetensi tenaga pendidik yang dimiliki yang nantinya informasi
tersebut akan memberikan penguatan pada analisis data yang akan
dilakukan. Secara garis besar informasi mengenai subjek penelitian tersebut
sebagai berikut:
a. Lokasi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma‟had Islam Kopeng yang
beralamat di Jl. Pangeran Diponegoro Km. 13, Dusun Plalar, Kelurahan
Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Kecamatan Getasan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah yang terletak di antara Kota Salatiga dan
Kabupaten Magelang. Kecamatan ini terletak di lereng gunung merbabu.
Kopeng merupakan salah satu desa di Kecamatan Getasan, desa ini
berada diketinggian 1500-1700 mpdl. Karena terletak di lereng gunung
43
desa ini memiliki hawa yang sejuk dan dingin. Pada tahun 2010 Desa
Kopeng ditetapkan sebagai Desa Vokasi yang terkenal dengan sayuran
organik, kerajinan tangan, dan tanaman hias. Selain itu terdapat beberapa
wisata alam yang menarik minat wisatawan.
b. Visi dan Misi MI Ma’had Islam Kopeng
1) Visi
Mencetak generasi islami, berakhlakul karimah, cerdas, dan terampil.
2) Misi
Melatih siswa cinta islam dan taat menjalankan ajaran islam:
a) Mendidik siswa berakhlakul karimah (jujur, sopan, disiplin, cinta
kebersihan, santun, dan rukun);
b) Mendidik siswa untuk maju secara afektif, kognitif dan
psikomotorik; dan
c) Melatih siswa terampil berkreasi dan menciptakan hasil karya
sendiri. (Sumber: Dokumentasi Sekolah)
c. Identitas Sekolah
Identitas sekolah MI Ma‟had Islam Kopeng, Kecamatan Getasan
dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. Identitas Sekolah
No Identitas Keterangan
1. Nama MI Ma‟had Islam Kopeng
44
No Identitas Keterangan
2. Akreditasi B
3. NPSN 60712804
4. Tahun Berdiri 1978
5. Alamat
Jalan Jl. Pangeran Diponegoro Km.13
Desa/Kelurahan Kopeng
Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
6. Kode Pos 50774
7. No.Hp 0856 2835 779
8. Email [email protected]
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
d. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di MI Ma‟had Islam
Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dapat ditampilkan
pada Tabel 4.2
45
Tabel 4.2. Daftar Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma‟had Islam
Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
No Nama Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas/teori 10 Baik
2. Ruang Kepala Madrasah - -
3. Ruang Wakil Kepala Madrasah - -
4. Ruang Tata Usaha - -
6. Ruang Perpustakaan 1 Baik
7. Ruang Aula - -
8. Gudang 1 Baik
9. Ruang Guru 1 Baik
10. Kamar Mandi/MCK - -
11. Kantin Madrasah 1 Baik
12. Tempat Parkir 1 Baik
13. White Board 2 Baik
14. Black Board 8 Baik
15. LCD/Proyektor 1 Baik
16. Sound System 1 Baik
17. Perangkat olahraga/Atletik Baik
18. Lapangan Upacara/Olahraga 1 Baik
19. Perangkat Pramuka Baik
46
(Sumber: Administrasi Sekolah)
e. Guru dan Staf di MI Ma’ahad Islam Kopeng
Keadaan guru dan staf MI Ma‟had Islam Kopeng Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang dapat ditampilkan pada Tabel 3.4
Tabel 4.3. Daftar Guru dan Staf MI Ma‟had Islam Kopeng
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
No. Jabatan Nama
1. Kepala Madrasah Amir, S.Pd.I
2. Sekretaris Mudrikah, S.Pd.I
3. Bendahara Umum
a. Bendahara BOS Yasrini, S.Pd.I
b. Bendahara Infaq Trisno Jumari, S.Pd.I
c. Bendahara BSM Prasetyo Adi, A.Md
4. Bidang Umum
a. Bidang Kurikulum Suryanti, S.Pd
b. Bidang Keagamaan Martini, S.Pd.I
c. Bidang Kesiswaan dan
humas
Indah Inayati, S.Pd
d. Bidang Sarana prasarana Mudrikah, S.Pd.I
5. Bidang Khusus
47
No. Jabatan Nama
a. Bidang UKS Aniq Amalia, S.Pd
b. Bidang Pramuka Trisno Jumari, S.Pd.I
Prasetyo Adi, A.Md
Riani Fitriah, SE
Indah Inayati, S.Pd
c. Bidang Laboratorium dan
Perpustakaan
Martini, S.Pd.I
d. Bidang Transportasi
Siswa
Amir, S.Pd.I
e. Bidang Ketatausahaan Mudrikah, S.Pd.I
f. Bidang Koperasi
Madrasah
Yasrini, S.Pd.I
g. Bidang Keamanan
Penjagaan Madrasah
Sudibyo, S.Hi
Trisno Jumari, S.Pd.I
6. Guru I A Prasetyo Adi, A.Md
7. Guru I B Riani Fitriah, SE
8. Guru II A Suseno
9. Guru II B Martini, S.Pd.I
48
No. Jabatan Nama
10. Guru III A Merita Yuliasari, S.Pd.I
11. Guru III B Novita Nur Afifah
12. Guru IV A Aniq Amalia, S.Pd
13. Guru IV B Amir, S.Pd.I
14. Guru V A Mudrikah, S.Pd.I
15. Guru V B Yasrini, S.Pd.I
16. Guru VI Sudibyo, S.Hi
(Sumber: Administrasi Sekolah)
f. Profil Guru dan Karyawan MI Ma’had Islam Kopeng
Profil guru dan karyawan MI Ma‟had Islam Kopeng Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Profil Guru dan Karyawan MI Ma‟had Islam Kopeng
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
No. Nama NIP Jabatan Tanggal Lahir
1. Amir, S.Pd.I --- KA.MAD Kab.Smg, 02-10-1984
2. Mudrikah, S.Pd.I 1971070520
02121002
Guru / IIIB Demak, 05-07-1971
3. Yasrini, S.Pd.I --- GTY Salatiga, 30-05-1978
49
No. Nama NIP Jabatan Tanggal Lahir
4. Sudibyo, S.Hi --- GTY Kab.Smg, 11-04-1979
5. Trisno Jumari, S.Pd.I --- GTY Kab.Smg, 05-06-1986
6. Prasetyo Adi, A.Md --- GTY Kab.Smg, 05-10-1981
7. Riani Fitriah, SE --- GTY Blora, 25-02-1987
8. Suseno --- GTY Temanggung, 08-11-1983
9. Martini, S.Pd.I 1980081220
07102008
Guru/ III A Kab. Smg,12-08- 1980
10. Merita Yuliasari,
S.Pd.I
1979042620
07012024
Guru/IIIA Smg, 26-04-1979
11. Novita Nur Afifah 1971070819
93032002
Guru/ IVA Kab. Smg, 08-07-1971
12. Rohmadi --- GTY Kab.Smg, 04-04-1994
13. Aniq Amalia, S.Pd --- GTT Kab.Smg, 04-12-1995
14. Indah Inayati, S.Pd --- PTT Kab. Smg, 22-10-1995
15. Suryanti, S.Pd.I --- GTT Kab.Smg, 17-06-1993
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
g. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA MI Ma‟had Islam
50
Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020 yang berjumlah 26 (dua puluh enam) siswa, terdiri dari 17
(tujuh belas) siswa perempuan dan 9 (sembilan) siswa laki-laki.
Kolaborator penelitian ini adalah guru kelas MI Ma‟had Islam
Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yaitu Ibu Aniq
Amalia, S.Pd Data siswa kelas IVA MI Ma‟had Islam Kopeng dapat
ditampilkan pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Data Siswa Kelas IVA MI Ma‟had Islam Kopeng Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang
No Nama
Jenis Kelamin
Lk Pr
1 RUA P
2 ASN P
3 ALA P
4 DNF P
5 EGS L
6 ESM P
7 FER L
8 HZAA P
9 INBS P
10 KAI P
51
No Nama
Jenis Kelamin
Lk Pr
11 MAZ L
12 MFR L
13 MRP L
14 MGP L
15 NVT P
16 PGSA L
17 RAV L
18 SEP P
19 SVA P
20 ARA P
21 DFC P
22 KFK L
23 TFP P
24 NVN P
25 SDYA P
26 KSS P
Jumlah 9 17
Total siswa 26
52
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
h. Gambaran Informan
Berikut ini adalah gambaran informan yang membantu penulis
dalam mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait penerapan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 mata
pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng.
Tabel 4.6 Daftar Kode Informan
No. Kode Informan Keterangan
1. AA Guru kelas IVA
2. INBS Siswa
3. KAI Siswa
4. MFR Siswa
2. Hasil Penelitian
Dibawah ini akan penulis paparkan mengenai pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa
kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng.
53
a. Proses penerapan pembelajaran daring via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV
MI Ma’had Islam Kopeng.
1) Proses penerapan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic
Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had
Islam Kopeng.
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber AA terkait
dengan mapel yang menggunakan dragonlearn :
“Kalau mapel matematika sudah menggunakan dragonlearn
semua mbak, tapi kalau mapel lainnya tidak” (01/W/AA/22-07-2020).
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber AA terkait
dengan proses pembelajaran daring:
“Alhamdulillah mbak sudah berjalan dengan baik”
(01/W/AA/22-07-2020).
2) Perencanaan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic
Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had
Islam Kopeng.
Mengenai perencanaan pembelajaran daring via Dragonlearn
dapat digambarkan dalam wawancara dengan narasumber AA adalah
sebagai berikut:
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber AA terkait
dengan hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai pembelajaran:
“Jadi dalam perencanaan pembelajaran ini guru dan sekolah
54
sama-sama terlibat. Pihak sekolah atau lebih tepatnya kepala sekolah
menyiapkan hal tersebut dengan mengecek gawai yang digunakan
setiap guru sudah memadai atau belum. Kemudian kepala sekolah
mengecek kesiapan setiap guru, apakah guru tersebut sudah mengerti
cara penggunaan platform tersebut atau belum, karena belum semua
guru menguasai penggunaan dragonlearn maka kepala sekolah
mensosialisasikan penggunaan dragonlearn agar semua guru
menguasai dragonlearn tersebut.
Selain kepala sekolah, guru juga ikut berperan dalam melakukan
perencanaan. Setiap guru memastikan semua siswa/wali murid dapat
mengoperasikan dragonlearn. Jika semua wali murid sudah
menyetujui dan sudah dipastikan dapat menggunakan dragonlearn
tersebut, maka pembelajaran daring siap untuk dimulai.
Tapi sebelum kita memulai pembelajaran, kita harus memastikan
semua wali murid dapat mendaftar dalam dragonlearn ini mbak.
Kalau sudah terdaftar semua satu kelas, barulah kita dapat memulai
pembelajaran menggunakan dragonlean ini” (01/W/AA/22-07-2020).
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
55
Gambar 4.1 Daftar nama siswa yang sudah berhasil mendaftar di
dragonlearn
(Sumber: Dokumentasi Guru)
Mengacu pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa seluruh siswa
kelas IVA sudah berhasil mendaftar di dragonlearn. Sehubungan
dengan hal tersebut maka pembelajaran daring via dragonlearn sudah
siap untuk dimulai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan AA menyatakan bahwa
56
dalam perencanaan pembelajaran daring via dragonlearn ini antara
sekolah, guru, wali murid dan siswa sangat berperan penting dalam
hal tesebut. Karena butuh kesiapan yang matang agar dapat melakukan
pelaksanaan permbelajaran daring via dragonlearn tersebut.
3) Pelaksanaan pembelajaran Daring via Dragonlearn Era Pandemic
Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had
Islam Kopeng.
Hasil penelitian mengenai Pelaksanaan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada
siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng dapat dilihat dalam
wawancara dengan narasumber AA adalah sebagai berikut:
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber AA terkait
dengan cara melaksanakan pembelajaran daring:
“Untuk memulai pembelajaran ini saya sebagai guru harus
memastikan dulu kalau semua siswa sudah bisa masuk dalam
dragonlearn ini. Nah kalau semua sudah bisa masuk, saya akan mulai
memberikan panduan melalui whatsapp grup bagaimana cara
mengerjakan soal, berapa lama waktunya dan lain sebagainya mbak.
Dalam dragonlearn ini sudah banyak bank soal yang sesuai
dengan materi untuk masing-masing kelas. Ini mbak saya kasih lihat
contoh beberapa bab yang ada dikelas IV. Kalau kelas saya kan kelas
IV mbak jadinya saya menggunakan dragonlearn untuk kelas IV.
Sebelum memulai mengerjakan soal di dragonlearn ini, anak-anak
57
saya ajak untuk mempelajari materi yang ada di buku . Setelah selesai
mempelajari materi yang ada dibuku langsung bisa lanjut
mengerjakan soal-soal yang ada di dragonlearn ini.” (01/W/AA/22-
07-2020).
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
Gambar 4.2 contoh materi kelas IV yang ada di dragonlearn
(Sumber: Dokumentasi Guru)
Paparan gambar 4.2 adalah salah satu contoh materi yang tersedia
di dragonlearn. Jadi dalam satu semester mempelajari 4 materi yaitu
bilangan cacah, faktor dan kelipatan, pengukuran dan pecahan.
Gambar di atas adalah tampilan materi bilangan cacah, dimana dalam
58
satu materi terdapat beberapa sub materi dan masing-masing
mempunyai soal yang harus dikerjakan.
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber AA:
“setiap materi kan ada sub materinya mbak, nah setiap sub
materi tersebut mempunyai beberapa soal yang harus dikerjakan. Jika
jawabannya benar maka bisa melanjutkan ke soal selanjutnya, begitu
seterusnya. Tapi kalau dalam mengerjakan soal ada yang salah maka
dari aplikasi tersebut otomatis akan memberikan tambahan soal
biasanya satu soal salah maka akan ditambah 3 soal. Jadinya kalau
salah terus ya nambah terus mbak soalnya, malah tambah puyeng
kan, hehe (01/W/AA/22-07-2020).
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
Gambar 4.3 contoh soal kelas IV
(Sumber: Dokumentasi Guru)
59
Paparan gambar 4.3 adalah salah satu contoh soal yang ada di
dragonlearn. Jika siswa lancar dalam mengerjakan soal tanpa salah
maka tidak akan mendapatkan soal tambahan.
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
Gambar 4.4 tampilan ketika siswa selesai mengerjakan soal
Sumber: (Dokumentasi Guru)
Gambar 4.4 adalah tampilan ketika siswa telah berhasil
mengerjakan semua soal yang ada pada sub materi yang sedang
dikerjakan.
Berikut adalah hasil wawancara dengan narasumber AA terkait
dengan pembatasan waktu untuk mengerjakan :
60
“Setiap materi saya kasih waktu 2 minggu untuk pengerjaannya
mbak, jadi kalau misal anak yang rajin tidak sampai 2 minggu sudah
selesai tapi kalau anak yang malas 2 minggu itu belum tentu bisa
selesai” (01/W/AA/22-07-2020).
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
Gambar 4.5 tampilan dragonlearn
(Sumber: Dokumentasi Guru)
Mengacu pada wawancara dengan AA dan gambar 4.5 waktu
yang diperlukan untuk mengerjakan soal-soal dalam satu materi
adalah selama 2 minggu. Terdapat banyak soal dalam satu materi
61
tersebut, jadi harus pintar-pintar siswanya dalam membagi waktu
karena tidak hanya mengerjakan mata pelajaran matematika saja
dalam 2 minggu itu tetapi juga harus mengerjakan mata pelajaran yang
lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan AA dan beberapa
dokumentasi yang ada dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran daring via dragonlearn ini tetap dibantu dengan
menggunakan whatsapp grup dan buku paket yang ada, karena di
dalam dragonlearn hanya terdapat bank soal yang harus dikerjakan
semuanya dengan benar dan soal-soal tersebut harus selesai dikerjakan
dalam kurun waktu 2 minggu untuk 1 materinya. Jika terdapat
kesalahan dalam mengerjakan soal, maka otomatis akan mendapatkan
soal tambahan.
4) Evaluasi pembelajaran Daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-
19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam
Kopeng.
Hasil penelitian mengenai evaluasi pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada
siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng dapat dilihat dalam
wawancara dengan narasumber AA adalah sebagai berikut:
“Penilaiannya sudah otomatis dari aplikasinya mbak, di situ
sudah tertera statistik untuk hasil dari masing-masing anak bisa
dilihat dilaman tersebut. Kalau misal ada yang sudah mengerjakan
62
semuanya dengan benar maka prosentasenya sudah 100%, jika ada
yang belum selesai mengerjakan soal nanti prosentasenya kelihatan
mbak. Jadi untuk penilaiannya ya kita lihat pada prosentase akhir
dari pembelajaran tersebut mbak” (01/W/AA/22-07-2020).
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
Gambar 4.6 statistik kemajuan siswa dalam dragonlearn
(Sumber: Dokumentasi Guru)
Mengacu pada hasil wawancara dengan AA dan gambar 4.6 maka
penilaian yang guru lalukan tergantung pada statistik yang tertera pada
63
dragonlearn. Di situ sudah jelas tertera berapa pendapatan nilai dari
masing-masing siswa.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan cara guru untuk memperbaiki nilai siswa:
“Saya itu guru yang riwil mbak, setiap hari saya pantau dari
statistik kemajuan setiap siswa. Jadi misal dihari pertama ada anak
yang belum mengerjakan sama sekali, kan keliatan dari statistiknya
mbak kalau masih 0% saya langsung chat di whatsapp grup mbak,
saya langsung chat di whatsapp grup biar mereka punya rasa malu
dan dapat motivasi untuk cepat menyeselesaikan soal-soal seperti
teman-temannya mbak. Setiap hari saya selalu chat di whatsapp grup
untuk mengingatkan siswa-siswa agar dapat menyelesaikan soal-
soalnya tepat waktu dan agar mendapat nilai yang maksimal”
(01/W/AA/22-07-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dengan AA dan dokumen-dokumen
yang mendukung evaluasi pembelajaran Daring via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV
MI Ma‟had Islam Kopeng ini dilakukan melalui penilaian menurut
statistik yang tertera pada laman dragonlearn ini. Guru selalu
memantau kemajuan setiap anak dengan cara mengirim chat di
whatsapp grup setiap harinya agar siswa selalu ingat dan termotivasi
dengan teman-temannya agar tidak ketinggalan prosentasenya.
64
b. Persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
Hasil penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada
siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng dapat dilihat dalam wawancara
sebagai berikut:
1) Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber
INBS terkait dengan pelaksanaan pembelajaran:
“baik bu, karena saya sudah menyelesaikan semua soal dengan
tepat waktu”(02/INBS/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber KAI
terkait dengan pelaksanaan pembelajaran:
“iya bu sudah berjalan dengan baik”(03/KAI/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber MFR
terkait dengan pelaksanaan pembelajaran:
“iya bu sudah”(04/MFR/23-07-2020).
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
pembelajaran daring via dragonlearn ini sudah berjalan baik dan
berjalan dengan semestinya.
2) Pengaruh yang dirasakan siswa terhadap penerapan pembelajaran
daring via dragonlearn era pandemic Covid-19.
65
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber
INBS terkait dengan pengaruh pembelajaran daring:
“saya jadi tambah rajin bu soalnya kalau tidak belajar nanti
nilainya jadi jelek bu kan malu nanti sama teman-teman”
(02/INBS/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber KAI
terkait dengan pengaruh pembelajaran daring:
“jadi rajin bu, soalnya mengerjakannya di batasi waktu kalau
tidak cepat mengerjakan nanti gak selesai bu” (03/KAI/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber MFR
terkait dengan pengaruh pembelajaran daring:
“Jadi sering mengerjakan soal bu karena soalnya itu banyak
banget bu jadi berkurang waktu bermain saya” (04/MFR/23-07-
2020).
Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga narasumber hampir
mempunyai kesamaan dalam menjawab, dan dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic
Covid-19 memberikan pengaruh positif untuk para siswa yaitu siswa
jadi lebih giat belajar agar mendapat nilai yang maksimal.
3) Hasil belajar siswa terhadap penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber
INBS terkait dengan hasil belajar:
66
“punyaku sudah 100% bu soalnya sudah saya kerjakan semua”
(02/INBS/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber KAI
terkait dengan hasil belajar:
“hasil belajarnya bagus bu, saya bisa mengerjakan semua soal
tapi ya ada yang tanya caranya sama bu Aniq kalau tidak tahu cara
mengerjakannya” (03/KAI/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber MFR
terkait dengan hasil belajar:
“hasilnya 100% sih bu tapi soalnya itu lho sulit-sulit jadi harus
Tanya dulu sama teman-teman sama bu Aniq juga” (04/MFR/23-07-
2020).
Dari ketiga jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa
antusias dalam mengikuti pembelajaran dan hasil belajarnya pun
memuaskan walaupun terdapat kendala-kendala tetapi mereka tetap
semangat untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang ada.
4) Tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber
INBS terkait dengan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran
menggunakan dragonlearn:
“pembelajarannya menarik bu banyak games dan gambar-
gambarnya saja jadi senang” (02/INBS/23-07-2020).
67
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber KAI
terkait dengan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menggunakan
dragonlearn:
“Menarik bu bagus pembelajarannya, dari pada pakai buku saya
lebih suka pembelajaran seperti ini” (03/KAI/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber MFR
terkait dengan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menggunakan
dragonlearn:
“Bagus bu saya lebih suka pembelajaran seperti ini bu soalnya
bisa lama pegang hp, hehe” (04/MFR/23-07-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber dapat
disimpulkan bahwa tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 ini
sangat bagus karena mereka menganggap pembelajaran seperti ini
lebih menarik dari pada hanya menggunakan buku yang cenderung
monoton.
c. Persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran Daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
1) Respon dan pengaruh yang dirasakan guru terhadap penerapan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan proses pembelajaran:
“Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik mbak”
68
(01/W/AA/22-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan pengaruh dari pembelajaran daring:
“kalau pengaruhnya buat saya ya saya jadi sering pegang gawai
mbak, buat memantau statistik kemajuan dari setiap siswa”
(01/W/AA/22-07-2020).
Dilihat dari hasil wawancara dengan AA dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic
Covid-19 sudah berjalan dengan baik akan tetapi mempunyai
pengaruh yaitu guru jadi sering memegang gawai untuk memantau
statistik kemajuan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang ada di
dragonlearn.
2) Hasil belajar siswa terhadap penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan hasil belajar siswa:
“Hasil belajarnya sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang
bagus, walaupun ada 2 siswa yang benar-benar tidak mengerjakan
sama sekali soal yang ada. Namun yang lain mereka sudah berusaha
agar mendapatkan hasil yang maksimal” (01/W/AA/22-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan cara guru untuk memaksimalkan pembelajaran:
“saya sering memberikan motivasi kepada anak-anak melalui
69
chat di whatsapp grup mengajak mereka serius dalam belajar agar
dapat mengerjakan soal dengan mudah. Saya pikir dengan seperti itu
wali murid akan tergerak hatinya dan selalu memantau kemajuan
anaknya” (01/W/AA/22-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan keaktifan siswa:
“lebih aktif mbak, terbukti ketika mereka mengerjakan soal dan
mendapatkan yang agak sulit, mereka langsung chat saya mbak.
Lewat chat mereka lebih berani bertanya ketimbang saat
pembelajaran di dalam kelas. Mungkin karena tidak langsung
bertatap muka mereka menjadi lebih berani” (01/W/AA/22-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan tanggung jawab siswa:
“rasa tanggung jawab mereka besar mbak, terbukti mereka jadi
lebih sering belajar agar dapat menyelesaikan soal-soal yang ada”
(01/W/AA/22-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dan cara
mengatasinya:
“ada mbak, 2 anak. Alasannya yang satu HPnya memang dibawa
orang tuanya bekerja dan pulangnya malam, jadi anak tersebut tidak
ada waktu untuk mengerjakan soal-soalnya. Yang satunya lagi punya
HP sendiri mbak tapi ya memang anaknya itu super ndablek tidak
70
pernah mau belajar di rumah, kerjaannya cuma main trus. Berkali-
kali sudah saya tegur tetapi ya mau gimana lagi mbak, memang
anaknya susah. Jadi ya saya memilih untuk fokus sama anak-anak
yang mau berusaha mbak daripada mengurusi satu anak tapi yang
lainnya tidak kesentuh” (01/W/AA/22-07-2020).
Gambar 4.6 menguatkan penjelasan narasumber AA tentang
adanya 2 anak yang tidak mencoba mengerjakan soalnya sama sekali.
3) Keefektifan penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan keefektifan pembelajaran daring menggunakan
dragonlearn:
“menurut saya sudah efektif mbak, karena memang ini solusi
agar siswa tetap belajar dari rumah selain itu mereka juga nambah
pengetahuan dan pengalaman mbak. Dengan pembelajaran daring
via dragonlearn ini tentu lebih mengenalkan mereka terhadap
teknologi di era millennial ini” (01/W/AA/22-07-2020).
Dari berbagai jawaban dari narasumber AA di atas dapat
disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran
daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 sudah baik. Akan
tetapi tetap ada siswa yang tidak mengerjakan soal sama sekali dan
guru memutuskan untuk lebih fokus dengan anak-anak yang mau
berusaha. Guru menganggap bahwa penerapan pembelajaran daring
71
via dragonlearn era pandemic Covid-19 sudah efektif karena selain
mengurangi resiko terjadi penyebaran covid-19 mereka juga akan
mendapat pengalaman dan pengetahuan yang baru.
d. Keuntungan dan hambatan pembelajaran Daring via Dragonlearn
Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
1) Kelebihan penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan kelebihan menggunakan pembelajaran daring via
dragonlearn:
“kelebihannya ya mereka jadi mendapat pengalaman baru mbak,
mereka juga nambah pengetahuan karena soal yang ada sudah
termasuk soal HOTS jadi tidak monoton seperti itu-itu aja. Selain itu
mereka juga bisa mengerjakan sesuka mereka tanpa harus duduk di
kels maupun pada jam tertentu” (01/W/AA/22-07-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan kelebihan dari
penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-
19 adalah mereka mendapat pengalaman baru dan nambah
pengetahuan karena soal yang ada sudah termasuk soal HOTS jadi
tidak monoton. Selain itu mereka juga dapat mengerjakannya dimana
saja dan kapan saja.
2) Kekurangan penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19.
72
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan kekurangan pembelajaran daring via dragonlearn:
“kalau kekurangannya itu terdapat pada jenis soal-soal yang
menurut saya berbelit-belit sehingga anak jadi bingung karena anak
kurang pengetahuan dan pengalaman jadi soal beda sedikit dari
materi mereka langsung bingung. Selain itu pembelajaran seperti ini
menurut saya membuang-buang waktu karena siswa jadi fokus pada
satu pelajaran saja sehingga yang lain jadi terabaikan. Selain itu
pembelajaran seperti ini kan tidak bisa tatap muka mbak, jadi ya saya
tidak bisa menyampaikan materi dengan maksimal kalau siswa ada
yang belum paham ya jadi susah ” (01/W/AA/22-07-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpilkan bahwa
kekurangan dari pembelajaran seperti ini terdapat pada jenis soal yang
berbeli-belit sehingga mengakibatkan siswa menjadi bingung dan
pembelajaran seperti ini mengakibatkan terabaikannya pelajaran lain
karena mereka hanya fokus pada pelajaran ini saja dan tidak bisa tatap
muka sehingga guru tidak bisa menyampaikan materi dengan
maksimal.
3) Keuntungan penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan keuntungan pembelajaran daring via dragonlearn:
“keuntungannya itu mengerjakannya tidak harus hari itu juga
73
mbak, karena saya kasih waktu 2 minggu untuk menyelesaikan satu
materi. Jadi siswa diberi waktu untuk bertanya bisa sama temannya
bisa sama saya yang penting mereka punya greget untuk
menyelesaikan soalnya. Selain itu mereka jadi lebih PD untuk
bertanya lebih berani karena kalau di dalam kelas hanya anak
tertentu yang mau bertanya yang lain hanya diam walaupun belum
paham karena mereka malu untuk bertanya” (01/W/AA/22-07-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
keuntungan dari pembelajaran seperti ini adalah mereka jadi lebih
aktif dan lebih percaya diri dalam bertanya.
4) Hambatan penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19.
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber
INBS terkait dengan hambatan pembelajaran daring via dragonlearn:
“ada bu, hpnya kan barengan sama orang tua padahal orang tua
saya kerja. tambah lagi sinyalnya hilang-hilang jadi lama
mengerjakannya” (02/INBS/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber KAI
terkait dengan hambatan pembelajaran daring via dragonlearn:
“ada bu, punya saya tu sering eror bolak-balik sendiri gitu jadi
harus ngulangin lagi kan jadi lama” (03/KAI/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber MFR
terkait dengan hambatan pembelajaran daring via dragonlearn:
74
“ada bu, kuota bu penghambatnya,hehe soalnya saya kalau beli
yang murah jadi cepet habis” (04/MFR/23-07-2020).
Berikut adalah paparan hasil wawancara dengan narasumber AA
terkait dengan hambatan pembelajaran daring via dragonlearn:
“faktor penghambatnya itu ada di kuota mbak, soalnya pihak
sekolah kan tidak menyediakan kuota untuk pembelajaran jadinya kita
sebagai guru harus modal sendiri. Padahal anak-anak tu masih awam
sama aplikasi ini jadi dikit-dikit di screenshot dikirim trus tanya,
itupun tidak cuma satu anak aja tapi hampir semua mbak, kebayang
kan saya harus menjawab pertanyaan satu-satu dan pertanyaannya
itu hampir sama semua. Selain itu jaringan diponsel yang mereka
bawa itu tidak stabil ya maklumlah ya mbak karena mereka hidup
dlereng gunung dan pedesaan jadi jaringan itu gak selancar di kota,
nah itu berdampak pada aplikasi yang sering eror dan bolak-balik ke
awal lagi” (01/W/AA/22-07-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dengan keempat narasumber dapat
disimpulkan bahwa hambatan dari penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19 terletak pada jaringan, karena
jaringan sangat berpengaruh terhadap kelancaran penggunaan aplikasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keuntungan dari
pembelajaran seperti ini adalah mereka jadi lebih aktif dan lebih percaya
diri dalam bertanya karena kelebihan dari penerapan pembelajaran daring
via dragonlearn era pandemic Covid-19 adalah mereka mendapat
75
pengalaman baru dan menambah pengetahuan serta dapat mengaksesnya
kapan saja dan dimana saja. namun pembelajaran seperti ini mempunyai
hambatan yang terletak pada jaringan, karena jaringan sangat
berpengaruh terhadap kelancaran penggunaan aplikasi mereka hidup di
lereng gunung dan pedesaan jadi jaringan internetnya masih lambat dan
sering hilang selain itu setiap siswa tidak mempunyai HP sendiri
sehingga mereka harus menunggu orang tua pulang dari bekerja serta
pihak sekolah tidak menyediakan solusi untuk memperlancar
pelaksanaan pembelajaran daring. Selain itu pembelajaran ini juga
memiliki kekurangan yaitu terdapat pada jenis soal yang berbeli-belit dan
pembelajarannya tidak bisa tatap muka sehingga guru tidak bisa
menyampaikan materi dengan maksimal.
B. Analisis Data
1. Proses penerapan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic
Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma’had
Islam Kopeng.
Berdasarkan paparan data sebagaimana tersebut di atas, penerapan
pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata
pelajaran matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng sudah
berjalan dengan baik. Ditunjukkan dari data yang dikemukakan oleh AA
bahwa proses tersebut dilakukan melalui 3 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Perencanaan pembelajaran melibatkan semua pihak antara lain guru,
kepala sekolah wali murid dan siswa. Semua pihak mempunyai peran
76
masing-masing dan harus dipastikan sudah mempunyai kesiapan semua.
Hal ini sejalan dengan dokumen foto yang diberikan oleh guru saat
penelitian adalah sebagai berikut:
Mengacu pada gambar 4.1 terlihat dengan data tersebut bahwa semua
siswa sudah terdaftar dalam dragonlearn, dengan demikian menunjukkan
bahwa proses perencanaan sudah berjalan dengan semestinya.
Dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dimana sebelum siswa
mengerjakan soal, guru terlebih dahulu mengajak siswa untuk mempelajari
materi yang ada di buku paket maupun LKS. Setelah selesai mempelajari
barulah siswa diajak untuk mengerjakan soal sesuai dengan materi yang
ditentukan.
Hal ini sejalan dengan dokumen foto yang diberikan oleh guru saat
penelitian adalah sebagai berikut:
Mengacu pada gambar 4.2 adalah tampilan dari materi yang harus
dikerjakan setiap siswa.
Setelah pelaksanaan selesai barulah guru melakukan evaluasi. Guru
melakukan penilaian melalui laman statistik yang tersedia. Dalam laman
statistik dapat dilihat perkembangan kemajuan setiap siswa.
Hal ini sesuai dengan dokumen foto yang diambil saat peneliti
melakukan penelitian terhadap pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika:
Mengacu pada hasil wawancara dengan AA dan gambar 4.6 maka
penilaian yang guru lalukan tergantung pada statistik yang tertera pada
77
dragonlearn. Di situ sudah jelas tertera berapa pendapatan nilai dari masing-
masing siswa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses penerapan
pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 sudah
berjalan dengan baik, dengan melakukan perencanaan yang matang siswa
dapat melakukan pembelajaran dengan lancar sehingga guru dapat
melakukan evaluasi melalui laman statistik yang tersedia.
2. Persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
Pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19 sangat
menarik bagi siswa karena menghasilkan suasana belajar yang baru bagi
siswa dan siswa lebih nyaman dalam belajar pada era pandemic Covid-19.
Selain menghasilkan suasana baru, penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19 memberikan pengaruh positif untuk
para siswa yaitu siswa jadi lebih giat belajar agar mendapat nilai yang
maksimal.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang hampir semua
dapat mengikuti pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-
19. Media yang digunakan juga lebih bervariatif sehingga mereka lebih
tertarik dalam melaksanakan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19 sangat menarik
78
bagi siswa karena menghasilkan suasana belajar yang baru sehingga siswa
lebih tertarik dan semangat untuk mencobanya dan hasil belajar merekapun
banyak yang sudah maksimal.
3. Persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
Penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-
19 sudah berjalan dengan baik akan tetapi mempunyai pengaruh yaitu guru
jadi sering memegang gawai untuk memantau statistik kemajuan siswa
dalam mengerjakan soal-soal yang ada di dragonlearn.
Pembelajaran sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan
bahwa hanya ada 2 siswa yang tidak mengikuti pembelajaran ini dengan
alasan masing-masing yang berbeda.
Guru menganggap pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic
Covid-19 sudah efektif terapkan karena dapat mengurangi resiko
menyebarnya Covid-19 dan siswa juga akan mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan yang baru.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap
penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-19
sudah baik. Akan tetapi tetap ada siswa yang tidak mengerjakan soal sama
sekali dan guru memutuskan untuk lebih fokus dengan anak-anak yang mau
berusaha. Guru menganggap bahwa penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19 sudah efektif karena selain mengurangi
resiko terjadi penyebaran covid-19 mereka juga akan mendapat pengalaman
79
dan pengetahuan yang baru.
4. Keuntungan dan hambatan pembelajaran daring via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika.
Kelebihan dari penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19 adalah mereka mendapat pengalaman baru dan nambah
pengetahuan karena soal yang ada sudah termasuk soal HOTS jadi tidak
monoton. Selain itu mereka juga dapat mengerjakannya dimana saja dan
kapan saja.
Selain kelebihan pembelajaran seperti ini juga memiliki kekurangan
yaitu pembelajaran seperti ini terdapat pada jenis soal yang berbeli-belit
sehingga mengakibatkan siswa menjadi bingung dan pembelajaran seperti
ini mengakibatkan terabaikannya pelajaran lain karena mereka hanya fokus
pada pelajaran ini saja dan tidak bisa tatap muka sehingga guru tidak bisa
menyampaikan materi dengan maksimal.
Keuntungan dari pembelajaran seperti ini adalah mereka jadi lebih aktif
dan lebih percaya diri dalam bertanya.
Hambatan dari penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19 terletak pada jaringan, karena jaringan sangat
berpengaruh terhadap kelancaran penggunaan aplikasi, mereka hidup di
lereng gunung dan pedesaan jadi jaringan internetnya masih lambat dan
sering hilang selain itu setiap siswa tidak mempunyai HP sendiri sehingga
mereka harus menunggu orang tua pulang dari bekerja serta pihak sekolah
tidak menyediakan solusi untuk memperlancar pelaksanaan pembelajaran
80
daring.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keuntungan dari
pembelajaran seperti ini adalah mereka jadi lebih aktif dan lebih percaya diri
dalam bertanya karena kelebihan dari penerapan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic Covid-19 adalah mereka mendapat pengalaman
baru dan menambah pengetahuan serta dapat mengaksesnya kapan saja dan
dimana saja. Namun juga mempunyai hambatan yang terletak pada jaringan,
karena jaringan sangat berpengaruh terhadap kelancaran penggunaan
aplikasi mereka hidup di lereng gunung dan pedesaan jadi jaringan
internetnya masih lambat dan sering hilang selain itu setiap siswa tidak
mempunyai HP sendiri sehingga mereka harus menunggu orang tua pulang
dari bekerja serta pihak sekolah tidak menyediakan solusi untuk
memperlancar pelaksanaan pembelajaran daring. Selain itu pembelajaran ini
memiliki kekurangan yaitu terdapat pada jenis soal yang berbeli-belit dan
pembelajarannya tidak bisa tatap muka sehingga guru tidak bisa
menyampaikan materi dengan maksimal.
81
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran daring via
Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran matematika pada siswa
kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng tahun pelajaran 2019/2020, maka didapat
simpulan sebagai berikut:
Proses penerapan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic
Covid-19 sudah berjalan dengan baik, dengan melakukan perencanaan yang
matang siswa dapat melakukan pembelajaran dengan lancar sehingga guru
dapat melakukan evaluasi melalui laman statistik yang tersedia.
Persepsi siswa terhadap pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic
covid-19 sangat menarik bagi siswa karena menghasilkan suasana belajar yang
baru sehingga siswa lebih tertarik dan semangat untuk mencobanya dan hasil
belajar merekapun banyak yang sudah maksimal.
Persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic Covid-19 sudah baik. Akan tetapi tetap ada siswa yang tidak
mengerjakan soal sama sekali dan guru memutuskan untuk lebih fokus dengan
anak-anak yang mau berusaha. Guru menganggap bahwa penerapan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 sudah efektif
karena selain mengurangi resiko terjadi penyebaran covid-19 mereka juga akan
mendapat pengalaman dan pengetahuan yang baru.
Keuntungan dari pembelajaran seperti ini adalah mereka jadi lebih aktif
82
dan lebih percaya diri dalam bertanya karena kelebihan dari penerapan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic Covid-19 adalah mereka
mendapat pengalaman baru dan menambah pengetahuan serta dapat
mengaksesnya kapan saja dan dimana saja. namun pembelajaran seperti ini
mempunyai hambatan yang terletak pada jaringan, karena jaringan sangat
berpengaruh terhadap kelancaran penggunaan aplikasi. Selain itu pembelajaran
ini juga memiliki kekurangan yaitu terdapat pada jenis soal yang berbeli-belit
dan pembelajarannya tidak bisa tatap muka sehingga guru tidak bisa
menyampaikan materi dengan maksimal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul penerapan
pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-19 mata pelajaran
matematika pada siswa kelas IV MI Ma‟had Islam Kopeng tahun pelajaran
2019/2020, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi MI Ma‟had Islam Kopeng
Penerapan pembelajaran daring via Dragonlearn Era Pandemic Covid-
19 sebagai langkah awal untuk mempersiapkan perubahan modernisasi
serta diharapkan mampu menjadi alternatif bagi MI Ma‟had Islam Kopeng
dalam mengatasi permasalahan pembelajaran terhadap perubahan
lingkungan.
2. Bagi Siswa
Belajarlah dengan serius, tetapkan manajemen waktu diusahan fokus
dan konsisten selama pembelajaran berlangsung, hindari segala macam
83
kegiatan yang berpotensi menganggu proses belajar dan persiapkan
teknologi yang dibutuhkan terutama siapkan jaringan internet yang baik.
84
DAFTAR PUSTAKA
Antapedia. 2020. Apakah Platform www.dragonlearn.org itu?
http://www.antapedia.com (diakses pada 30 Juni 2020, pukul 22.06 WIB)
Bungin, Burhan. 2013. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2 (1): 55-
61.
Erikanto, Chandra. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Media
Akademi.
Hafidz, M. N. 2020. Update Corona Indonesia dan Dunia Senin 15 Juni 2020.
https://ayobandung.com/read/2020/06/15/95201/update-corona-indonesia-
dan-dunia-senin-15-juni-2020 (diakses pada tanggal 15 Juni 2020, pukul
22.33 WIB)
Hakiman. 2020. Pembelajaran Daring. https://iain-
surakarta.ac.id/%EF%BB%BFpembelajaran-daring/ (diakses pada tanggal
6 Juni 2020, pukul 15.06 WIB)
Helaluddin & Hengki Wijaya. 2019. Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinajuan
Teori dan Praktik.: Sekolah Tinggi Theologi Jaffray.
https://books.google.co.id/books?idlf7ADwAAQBAJ&printsec=frontcove
r&dq=analosis+data+kualitatig&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiv2NPpJnp
AhWLdn0KHZFcAfMQ6AEIKTAA#v=onepage&q=analosis%20data%k
ualitatig&f=false (diakses pada tanggal 1 Juli 2020, pukul 13.25 WIB).
85
Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika SD. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Ibadurrahman, Muhammad Alief. 2020. Coronavirus Asal Usul, Penyebaran,
Dampak, dan Metode Pencegahan Efektif Pandemi Covid-19.
https://books.google.co.id/books?id=dRXbDwAAQBAJ&hl=id. (diakses
pada tanggal 21 Mei 2020, pukul 22.12 WIB).
Imania, K. A dkk. 2019. Rancangan Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran Berbasis Daring. Jurnal PETIK . 5 (1): 31-47.
Kompri. (2017). Belajar; Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Yogyakarta:
Media Akademi.
Maskun, & Rachmedita, V. (2018). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
GRAHA ILMU.
Miswar, Dedy dkk. 2016. Perbedaan Penerapan Model Problem Based Learning
Pada Hasil Belajar geografi. Yogyakarta: Media Akademi.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
2011 . Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dengan Studi
Kasus. Yogyakarta: Gava Media.
86
Multyaningsih, Endang. 2014 . Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Nai, Firmina Angela. 2017. Teori Belajar dan Pembelajaran Implementasi dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Oka, G. P., & Tastra, I. D. (2015). Massive Open Online Course: Web
Pembelajaran Masa Depan. Yogyakarta: Teknosain.
Pane, M. D. 2020. Virus Corona. https://www.alodokter.com/virus-corona
(diakses pada tanggal 13 Juni 2020, pukul 22.42 WIB)
Parinduri, Rifdah Hasan. 2019. Peranan LAPER BE-ON (Layanan Perpustakaan
On line) untuk pendidikan jarak jauh dalam era globalisasi. Jurnal Iqra’.
13(1).
Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 bab IV Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
Patilima, Hamdan. 2016 . Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Purwanto, Agus dkk. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns
Journal. 2 (1) ISSN Online : 2716-4446.
Sam's, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras.
Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Suaka Media.
87
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
______ 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Kencana.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wikipedia. 2020. Pendidikan Jarak Jauh.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jarak_jauh (diakses pada
tanggal 30 Mei 2020, pukul 11.37 WIB)
Yuliana. 2020. Coronavirus Disease (Covid-19). Wellness and Healthy Magazine.
2 (1): 187-192.
Zhou, Wang, MD. 2020. Buku Panduan Pencegahan Coronavirus 101 Tips
Berbasis Sains yang dapat Menyelamatka Hidup Anda.
https://fin.co.id/wp-content/uploads/2020/03/Buku-Panduan-Pencegahan-
Coronavirus-101-Tips-Berbasis-Sains.pdf (diakses pada tanggal 21 Mei
2020, pukul 22.18 WIB)
88
LAMPIRAN
89
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nita Ari Rochmahdani Safitri
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 22 Februari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Gol. Darah : B
Alamat : jl.Tritis Sari no 7b, Klumpit 01/01, Sidorejo Kidul,
Tingkir, Kota Salatiga
No. HP : 085729398737
Email : [email protected]
Jenjang Pendidikan
1. TK ABA Sawangan (Lulus 2000)
2. MI Muhammadiyah Sawangan (Lulus 2006)
3. SMP N 1 Sawangan (Lulus 2009)
4. SMA N 1 Salaman (Lulus 2012)
5. IAIN Salatiga (Angkatan 2016)
90
Lampiran 2
91
Lampiran 3
Lembar Konsultasi Skripsi
92
93
94
Lampiran 4
95
Lampiran 5
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
96
Lampiran 6
97
Lampiran 7
INFORMASI INFORMAN
No. Kode Informan Keterangan
1. AA Guru kelas IVA
2. INBS Siswa
3. KAI Siswa
4. MFR Siswa
Data Siswa Kelas IVA MI Ma‟had Islam Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang
No Nama
Jenis Kelamin
Lk Pr
1 RUA P
2 ASN P
3 ALA P
4 DNF P
5 EGS L
6 ESM P
7 FER L
8 HZAA P
9 INBS P
10 KAI P
98
No Nama
Jenis Kelamin
Lk Pr
11 MAZ L
12 MFR L
13 MRP L
14 MGP L
15 NVT P
16 PGSA L
17 RAV L
18 SEP P
19 SVA P
20 ARA P
21 DFC P
22 KFK L
23 TFP P
24 NVN P
25 SDYA P
26 KSS P
Jumlah 9 17
Total siswa 26
99
Lampiran 8
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Wawancara
No. Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana proses
penerapan
pembelajaran Daring
via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19
mata pelajaran
matematika pada
siswa kelas IV MI
Ma‟had Islam
Kopeng?
1. Apakah selama pandemic ini pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan
dragonlearn semua bu?
2. Apakah selama ini proses pembelajaran daring
via dragonlearn era pandemic covid-19 sudah
terlaksana dengan baik bu?
3. Sebelum melakukan pembelajaran daring
menggunakan dragonlearn, apa saja yang
sekolah dan ibu persiapkan agar pembelajaran
tersebut dapat berjalan dengan lancar?
4. Setelah melakukan persiapan, bagaimana cara
memulai pembelajaran tersebut?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu pembelajaran
menggunakan dragonlearn?
6. Setelah semua siswa mengikuti pembelajaran,
bagaimana cara anda melakukan penilaian?
7. Apabila terdapat siswa yang mendapat nilai
kurang, apa yang anda lakukan agar siswa
tersebut dapat memperbaiki nilainya?
2. Bagaimana persepsi
siswa terhadap
penerapan
pembelajaran Daring
via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19
1. Apakah selama ini proses pembelajaran daring
via dragonlearn era pandemic covid-19 sudah
terlaksana dengan baik dek?
2. Dalam pembelajaran seperti ini, apa pengaruh
yang anda rasakan setelah melakukan
pembelajaran daring via dragonlearn era
100
mata pelajaran
matematika?
pandemic covid-19?
3. Sejauh ini apakah hasil belajarnya memuaskan
atau justru sebaliknya?
4. Apakah menurut kalian pembelajarannya
menarik?
3. Bagaimana persepsi
guru terhadap
penerapan
pembelajaran Daring
via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19
mata pelajaran
matematika?
1. Apakah selama ini proses pembelajaran daring
via dragonlearn era pandemic covid-19 sudah
terlaksana dengan baik bu?
2. Dalam pembelajaran seperti ini, apa pengaruh
yang ibu rasakan setelah melakukan
pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19?
3. Sejauh mana hasil belajar siswa dengan daring
via dragonlearn era pandemic covid-19 ini bu?
4. Menurut anda, bagaimana cara untuk
memaksimalkan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic covid-19?
5. Apakah dengan pembelajaran daring via
dragonlearn ini siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran?
6. Bagaimana tanggung jawab siswa dalam
mengikuti pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic covid-19?
7. Selama pembelajaran, apakah terdapat siswa
yang tidak pernah mengikuti pembelajaran?
Jika ada, bagaimana cara ibu agar siswa
tersebut mau mengikuti pembelajaran?
8. Menurut ibu, Apakah dragonlearn ini sudah
efektif digunakan dalam pembelajaran era
pandemic Covid-19?
101
4. Bagaimana
keuntungan dan
hambatan
pembelajaran Daring
via Dragonlearn Era
Pandemic Covid-19
mata pelajaran
matematika?
Siswa
1. Adakah faktor-faktor penghambat dalam
melakukan pembelajaran ini?
Guru
2. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam
memaksimalkan pembelajaran daring via
dragonlearn era pandemic covid-19?
3. Adakah keuntungan setelah menggunakan
pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19 ini bu?
4. Setelah melakukan pembelajaran seperti ini, apa
saja kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19 ini bu?
B. Dokumentasi
1. Fokus dokumentasi
i. Foto tampilan aplikasi dragonlearn.
ii. Foto wawancara.
a) Wawancara dengan siswa
b) Wawancara dengan guru wali kelas
102
Lampiran 9
CATATAN LAPANGAN
Observasi 1
Hari : Kamis
Tanggal : 04 Juni 2020
Pagi sekitar pukul 09.00 WIB saya berkunjung ke MI Ma‟had Islam Kopeng
disambut dengan suasana sekolah yang sejuk, namun terlihat sepi karena siswa
diperkenankan untuk belajar di rumah akibat terjadinya Pandemic Covid-19.
Suasana sekolah yang sejuk tersebut didukung pula dengan kondisi sekolah yang
berada di lereng gunung merbabu dan suasana sekitar yang masih asri. Pagi itu
saya datang ke sekolah dengan maksud ingin menyampaikan surat ijin penelitian
dan sekaligus memohon ijin kepada Kepala Sekolah untuk segera memulai
penelitian dan memohon bantuan dari Kepala Sekolah agar bisa bekerjasama
dalam proses penelitian tersebut. Namun saya tidak bisa bertemu kepala sekolah
karena sedang tidak berada di sekolah, hanya ada guru piket yang ada di sekolah
tersebut. Kemudian saya bertemu dengan Bu Aniq Amalia dan kebetulan guru
tersebut adalah guru yang mengampu kelas yang akan saya teliti. Selain itu, saya
bermaksud untuk membuat janji untuk melakukan wawancara dengan ibu Aniq
ketika mempunyai waktu luang. Setelah saya menyampaikan maksud kedatangan
dan tujuan saya, bu Aniq menyambut dengan senang hati dan segera memberi no
WA agar lebih mudah untuk janjian melakukan wawancara dengan beliau, karena
bulan Juni sampai awal Juli bu Aniq sedang sibuk untuk mempersiapkan kenaikan
kelas maka saya belum berani untuk menganggunya. Sampai akhirnya bu Aniq
memberi kabar saya untuk melakukan wawancara pada tanggal 22 Juli 2020.
103
Setelah itu saya mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada waktu
wawancara.
104
Observasi 2
Hari : Senin
Tanggal : 08 Juni 2020
Pagi sekitar pukul 09.00 saya kembali berkunjung ke MI Ma‟had Islam
Kopeng, tetapi tidak untuk melakukan wawancara. Tujuan saya melakukan
kunjungan adalah untuk meminta data-data yang saya butuhkan untuk melengkapi
laporan penelitian seperti halnya profil sekolah, data guru, data siswa dan lain
sebagainya. Selain itu saya juga minta solusi agar dapat melakukan wawancara
dengan siswa tetapi tidak harus dengan tatap muka karena sedang Pandemic
Covid-19, akhirnya bu Aniq memberikan solusi agar saya tetap dapat melalukan
wawancara yaitu melalui via Video Call. Saya minta no Hp siswa yang sekiranya
bisa untuk saya wawancarai. Bu aniq memberikan 6 no siswa yang bisa saya
hubungi. Setelah selesai saya berpamitan untuk mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan saat wawancara dengan siswa.
105
Observasi 3
Hari : Rabu
Tanggal : 22 Juli 2020
Pagi itu sekitar pukul 10.00 saya berkunjung ke rumahnya bu Aniq yaitu di
Takan Pabelan. Suasana disana lumayan panas karena saat ini sudah dibangun
jalan Tol disebelah desanya. Saya ditemani oleh rekan saya yang saya minta untuk
menjadi fotografer untuk mengumpulkan dokumentasi saat saya sedang
melakukan wawancara. Selain wawancara saya juga diajak untuk mencoba masuk
ke aplikasi dragonlearn agar lebih paham isi dan cara pakainya. Setelah saya
mendapatkan informasi yang saya butuhkan, sekitar pukul 14.00 saya berpamitan
dan sangat berterimakasih kepada bu Aniq karena sudah meluangkan waktu dan
sudah bersedia untuk menjadi informan yang sangat membantu saya dalam
mengumpulkan informasi.
106
Observasi 4
Hari : Kamis
Tanggal : 23 Juli 2020
Sekitar pukul 08.00 saya menghubungi siswa-siswa yang akan saya
wawancarai untuk memastikan mereka tidak lupa kalau hari itu saya akan
melakukan wawancara. Dari 6 nomor HP yang diberikan bu Aniq, hanya 3 siswa
yang bersedia untuk menjadi informan dan sudah atas ijin dari orang tua mereka
masing-masing. Sekitar pukul 10.00 saya mulai melakukan wawancara secara
bergantian dengan mereka dan sekitar pukul 12.00 saya sudah selesai dan sudah
mendapatkan informasi yang saya butuhkan.
107
Lampiran 10
TRANSKIP WAWANCARA
Kode Responden : AA
Kode Data : 01/W/AA/22-07-2020
Tanggal : 22 Juli 2020
Tempat : Di Rumah ibu Aniq
Peneliti : Apakah selama pandemic ini pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan dragonlearn semua bu?
Narasumber : Kalau mapel matematika sudah menggunakan dragonlearn
semua mbak, tapi kalau mapel lainnya tidak
Peneliti : Apakah selama ini proses pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic covid-19 sudah terlaksana dengan baik bu?
Narasumber : Alhamdulillah mbak sudah berjalan dengan baik
Peneliti : Sebelum melakukan pembelajaran daring menggunakan
dragonlearn, apa saja yang sekolah dan ibu persiapkan agar
pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan lancar?
Narasumber : Jadi dalam perencanaan pembelajaran ini guru dan sekolah
sama-sama terlibat. Pihak sekolah atau lebih tepatnya kepala
sekolah menyiapkan hal tersebut dengan mengecek gawai yang
digunakan setiap guru sudah memadai atau belum. Kemudian
kepala sekolah mengecek kesiapan setiap guru, apakah guru
tersebut sudah mengerti cara penggunaan platform tersebut atau
belum, karena belum semua guru menguasai penggunaan
dragonlearn maka kepala sekolah mensosialisasikan penggunaan
dragonlearn agar semua guru menguasai dragonlearn tersebut.
Selain kepala sekolah, guru juga ikut berperan dalam
melakukan perencanaan. Setiap guru memastikan semua
siswa/wali murid dapat mengoperasikan dragonlearn. Jika semua
wali murid sudah menyetujui dan sudah dipastikan dapat
menggunakan dragonlearn tersebut, maka pembelajaran daring
siap untuk dimulai.
Tapi sebelum kita memulai pembelajaran, kita harus
memastikan semua wali murid dapat mendaftar dalam
dragonlearn ini mbak. Kalau sudah terdaftar semua satu kelas,
barulah kita dapat memulai pembelajaran menggunakan
dragonlean ini.
Peneliti : Setelah melakukan persiapan, bagaimana cara memulai
pembelajaran tersebut?
Narasumber : Untuk memulai pembelajaran ini saya sebagai guru harus
108
memastikan dulu kalau semua siswa sudah bisa masuk dalam
dragonlearn ini. Nah kalau semua sudah bisa masuk, saya akan
mulai memberikan panduan melalui whatsapp grup bagaimana
cara mengerjakan soal, berapa lama waktunya dan lain sebagainya
mbak.
Dalam dragonlearn ini sudah banyak bank soal yang sesuai
dengan materi untuk masing-masing kelas. Ini mbak saya kasih
lihat contoh beberapa bab yang ada dikelas IV. Kalau kelas saya
kan kelas IV mbak jadinya saya menggunakan dragonlearn untuk
kelas IV. Sebelum memulai mengerjakan soal di dragonlearn ini,
anak-anak saya ajak untuk mempelajari materi yang ada di buku .
Setelah selesai mempelajari materi yang ada dibuku langsung bisa
lanjut mengerjakan soal-soal yang ada di dragonlearn ini.
setiap materi kan ada sub materinya mbak, nah setiap sub
materi tersebut mempunyai beberapa soal yang harus dikerjakan.
Jika jawabannya benar maka bisa melanjutkan ke soal
selanjutnya, begitu seterusnya. Tapi kalau dalam mengerjakan
soal ada yang salah maka dari aplikasi tersebut otomatis akan
memberikan tambahan soal biasanya satu soal salah maka akan
ditambah 3 soal. Jadinya kalau salah terus ya nambah terus mbak
soalnya, malah tambah puyeng kan, hehe
Peneliti : Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu
pembelajaran menggunakan dragonlearn?
Narasumber : Setiap materi saya kasih waktu 2 minggu untuk pengerjaannya
mbak, jadi kalau misal anak yang rajin tidak sampai 2 minggu
sudah selesai tapi kalau anak yang malas 2 minggu itu belum
tentu bisa selesai
Peneliti : Setelah semua siswa mengikuti pembelajaran, bagaimana cara
anda melakukan penilaian?
Narasumber : Penilaiannya sudah otomatis dari aplikasinya mbak, di situ
sudah tertera statistik untuk hasil dari masing-masing anak bisa
dilihat dilaman tersebut. Kalau misal ada yang sudah mengerjakan
semuanya dengan benar maka prosentasenya sudah 100%, jika
ada yang belum selesai mengerjakan soal nanti prosentasenya
kelihatan mbak. Jadi untuk penilaiannya ya kita lihat pada
prosentase akhir dari pembelajaran tersebut mbak
Peneliti : Apabila terdapat siswa yang mendapat nilai kurang, apa yang
anda lakukan agar siswa tersebut dapat memperbaiki nilainya?
Narasumber : Saya itu guru yang riwil mbak, setiap hari saya pantau dari
statistik kemajuan setiap siswa. Jadi misal dihari pertama ada
anak yang belum mengerjakan sama sekali, kan keliatan dari
statistiknya mbak kalau masih 0% saya langsung chat di whatsapp
grup mbak, saya langsung chat di whatsapp grup biar mereka
punya rasa malu dan dapat motivasi untuk cepat menyeselesaikan
soal-soal seperti teman-temannya mbak. Setiap hari saya selalu
chat di whatsapp grup untuk mengingatkan siswa-siswa agar
109
dapat menyelesaikan soal-soalnya tepat waktu dan agar mendapat
nilai yang maksimal
Peneliti : Apakah selama ini proses pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic covid-19 sudah terlaksana dengan baik bu?
Narasumber : alhamdulillah sudah berjalan dengan baik mbak
Peneliti : Dalam pembelajaran seperti ini, apa pengaruh yang ibu rasakan
setelah melakukan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19?
Narasumber : kalau pengaruhnya buat saya ya saya jadi sering pegang gawai
mbak, buat memantau statistik kemajuan dari setiap siswa
Peneliti : Sejauh mana hasil belajar siswa dengan daring via dragonlearn
era pandemic covid-19 ini bu?
Narasumber : Hasil belajarnya sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang
bagus, walaupun ada 2 siswa yang benar-benar tidak mengerjakan
sama sekali soal yang ada. Namun yang lain mereka sudah
berusaha agar mendapatkan hasil yang maksimal
Peneliti : Menurut anda, bagaimana cara untuk memaksimalkan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19?
Narasumber : saya sering memberikan motivasi kepada anak-anak melalui chat
di whatsapp grup mengajak mereka serius dalam belajar agar
dapat mengerjakan soal dengan mudah. Saya pikir dengan seperti
itu wali murid akan tergerak hatinya dan selalu memantau
kemajuan anaknya
Peneliti : Apakah dengan pembelajaran daring via dragonlearn ini siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran?
Narasumber : lebih aktif mbak, terbukti ketika mereka mengerjakan soal dan
mendapatkan yang agak sulit, mereka langsung chat saya mbak.
Lewat chat mereka lebih berani bertanya ketimbang saat
pembelajaran di dalam kelas. Mungkin karena tidak langsung
bertatap muka mereka menjadi lebih berani
Peneliti : Bagaimana tanggung jawab siswa dalam mengikuti
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19?
Narasumber : rasa tanggung jawab mereka besar mbak, terbukti mereka jadi
lebih sering belajar agar dapat menyelesaikan soal-soal yang ada
Peneliti : Selama pembelajaran, apakah terdapat siswa yang tidak pernah
mengikuti pembelajaran? Jika ada, bagaimana cara ibu agar siswa
tersebut mau mengikuti pembelajaran?
Narasumber : ada mbak, 2 anak. Alasannya yang satu HPnya memang dibawa
orang tuanya bekerja dan pulangnya malam, jadi anak tersebut
tidak ada waktu untuk mengerjakan soal-soalnya. Yang satunya
lagi punya HP sendiri mbak tapi ya memang anaknya itu super
ndablek tidak pernah mau belajar di rumah, kerjaannya cuma
main trus. Berkali-kali sudah saya tegur tetapi ya mau gimana lagi
mbak, memang anaknya susah. Jadi ya saya memilih untuk fokus
sama anak-anak yang mau berusaha mbak daripada mengurusi
satu anak tapi yang lainnya tidak kesentuh
110
Peneliti : Menurut ibu, Apakah dragonlearn ini sudah efektif digunakan
dalam pembelajaran era pandemic Covid-19?
Narasumber : menurut saya sudah efektif mbak, karena memang ini solusi agar
siswa tetap belajar dari rumah selain itu mereka juga nambah
pengetahuan dan pengalaman mbak. Dengan pembelajaran daring
via dragonlearn ini tentu lebih mengenalkan mereka terhadap
teknologi di era millennial ini
Peneliti : Apa saja faktor-faktor penghambat dalam memaksimalkan
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19?
Narasumber : faktor penghambatnya itu ada di kuota mbak, soalnya pihak
sekolah kan tidak menyediakan kuota untuk pembelajaran jadinya
kita sebagai guru harus modal sendiri. Padahal anak-anak tu
masih awam sama aplikasi ini jadi dikit-dikit di screenshot
dikirim trus tanya, itupun tidak cuma satu anak aja tapi hampir
semua mbak, kebayang kan saya harus menjawab pertanyaan
satu-satu dan pertanyaannya itu hampir sama semua. Selain itu
jaringan diponsel yang mereka bawa itu tidak stabil ya
maklumlah ya mbak karena mereka hidup dlereng gunung dan
pedesaan jadi jaringan itu gak selancar di kota, nah itu berdampak
pada aplikasi yang sering eror dan bolak-balik ke awal lagi
Peneliti : Adakah keuntungan setelah menggunakan pembelajaran daring
via dragonlearn era pandemic covid-19 ini bu?
Narasumber : keuntungannya itu mengerjakannya tidak harus hari itu juga
mbak, karena saya kasih waktu 2 minggu untuk menyelesaikan
satu materi. Jadi siswa diberi waktu untuk bertanya bisa sama
temannya bisa sama saya yang penting mereka punya greget
untuk menyelesaikan soalnya. Selain itu mereka jadi lebih PD
untuk bertanya lebih berani karena kalau di dalam kelas hanya
anak tertentu yang mau bertanya yang lain hanya diam walaupun
belum paham karena mereka malu untuk bertanya
Peneliti : Setelah melakukan pembelajaran seperti ini, apa saja kelebihan
dan kekurangan dari pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19 ini bu?
Narasumber : kelebihannya ya mereka jadi mendapat pengalaman baru mbak,
mereka juga nambah pengetahuan karena soal yang ada sudah
termasuk soal HOTS jadi tidak monoton seperti itu-itu aja. Selain
itu mereka juga bisa mengerjakan sesuka mereka tanpa harus
duduk di kels maupun pada jam tertentu. kalau kekurangannya itu
terdapat pada jenis soal-soal yang menurut saya berbelit-belit
sehingga anak jadi bingung karena anak kurang pengetahuan dan
pengalaman jadi soal beda sedikit dari materi mereka langsung
bingung. Selain itu pembelajaran seperti ini menurut saya
membuang-buang waktu karena siswa jadi fokus pada satu
pelajaran saja sehingga yang lain jadi terabaikan. Selain itu
pembelajaran seperti ini kan tidak bisa tatap muka mbak, jadi ya
saya tidak bisa menyampaikan materi dengan maksimal kalau
111
siswa ada yang belum paham ya jadi susah
Peneliti : saya rasa sudah cukup banyak informasi yang saya dapat bu,
terimakasih ya bu sudah mau berbagi informasi terkait dengan
pembelajaran daring via dragonlearn ini.
Narasumber : iya mbak sama-sama
112
Kode Responden : INBS
Kode Data : 02/W/INBS/23-07-2020
Tanggal : 23 Juli 2020
Tempat : Di Rumah masing-masing dengan video call via
Peneliti : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Narasumber : Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh
Peniliti : Benar dengan saudara Intan kelas IV?
Narasumber : Benar
Peneliti : saya akan mulai wawancaranya ya, Apakah selama ini proses
pembelajaran daring via dragonlearn era pandemic covid-19
sudah terlaksana dengan baik dek?
Narasumber : baik bu, karena saya sudah menyelesaikan semua soal dengan
tepat waktu
Peneliti : Dalam pembelajaran seperti ini, apa pengaruh yang anda rasakan
setelah melakukan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19?
Narasumber : saya jadi tambah rajin bu soalnya kalau tidak belajar nanti
nilainya jadi jelek bu kan malu nanti sama teman-teman
Peneliti : Sejauh ini apakah hasil belajarnya memuaskan atau justru
sebaliknya?
Narasumber : punyaku sudah 100% bu soalnya sudah saya kerjakan semua
Peneliti : Apakah menurut kalian pembelajarannya menarik?
Narasumber : pembelajarannya menarik bu banyak games dan gambar-
gambarnya saja jadi senang
Peneliti : Adakah faktor-faktor penghambat dalam melakukan
pembelajaran ini?
Narasumber : ada bu, hpnya kan barengan sama orang tua padahal orang tua
saya kerja. tambah lagi sinyalnya hilang-hilang jadi lama
mengerjakannya
Peneliti : saya rasa cukup untuk informasinya, terimakasih ya dek sudah
mau untuk diwawancarai. Wassalamualaikum
Narasumber : iya bu sama-sama, waalaikumsalam
113
Kode Responden : KAI
Kode Data : 03/W/KAI/23-07-2020
Tanggal : 23 Juli 2020
Tempat : Di Rumah masing-masing dengan video call via
Peneliti : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Narasumber : Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh
Peniliti : Benar dengan saudara Khairin kelas IV?
Narasumber : Benar
Peneliti : Apakah selama ini proses pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic covid-19 sudah terlaksana dengan baik dek?
Narasumber : iya bu sudah berjalan dengan baik
Peneliti : Dalam pembelajaran seperti ini, apa pengaruh yang anda rasakan
setelah melakukan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19?
Narasumber : jadi rajin bu, soalnya mengerjakannya di batasi waktu kalau
tidak cepat mengerjakan nanti gak selesai bu
Peneliti : Sejauh ini apakah hasil belajarnya memuaskan atau justru
sebaliknya?
Narasumber : hasil belajarnya bagus bu, saya bisa mengerjakan semua soal
tapi ya ada yang tanya caranya sama bu Aniq kalau tidak tahu
cara mengerjakannya
Peneliti : Apakah menurut kalian pembelajarannya menarik?
Narasumber : Menarik bu bagus pembelajarannya, dari pada pakai buku saya
lebih suka pembelajaran seperti ini
Peneliti : Adakah faktor-faktor penghambat dalam melakukan
pembelajaran ini?
Narasumber : ada bu, punya saya tu sering eror bolak-balik sendiri gitu jadi
harus ngulangin lagi kan jadi lama
Peneliti : saya rasa cukup untuk informasinya, terimakasih ya dek sudah
mau untuk diwawancarai. Wassalamualaikum
Narasumber : iya bu sama-sama, waalaikumsalam
114
Kode Responden : MFR
Kode Data : 02/W/MFR/23-07-2020
Tanggal : 23 Juli 2020
Tempat : Di Rumah masing-masing dengan video call via
Peneliti : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Narasumber : Wa’alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh
Peniliti : Benar dengan saudara Faros kelas IV?
Narasumber : Benar
Peneliti : Apakah selama ini proses pembelajaran daring via dragonlearn
era pandemic covid-19 sudah terlaksana dengan baik dek?
Narasumber : iya bu sudah
Peneliti : Dalam pembelajaran seperti ini, apa pengaruh yang anda rasakan
setelah melakukan pembelajaran daring via dragonlearn era
pandemic covid-19?
Narasumber : Jadi sering mengerjakan soal bu karena soalnya itu banyak
banget bu jadi berkurang waktu bermain saya
Peneliti : Sejauh ini apakah hasil belajarnya memuaskan atau justru
sebaliknya?
Narasumber : hasilnya 100% sih bu tapi soalnya itu lho sulit-sulit jadi harus
Tanya dulu sama teman-teman sama bu Aniq juga
Peneliti : Apakah menurut kalian pembelajarannya menarik?
Narasumber : Bagus bu saya lebih suka pembelajaran seperti ini bu soalnya
bisa lama pegang hp, hehe
Peneliti : Adakah faktor-faktor penghambat dalam melakukan
pembelajaran ini?
Narasumber : ada bu, kuota bu penghambatnya,hehe soalnya saya kalau beli
yang murah jadi cepet habis
Peneliti : saya rasa cukup untuk informasinya, terimakasih ya dek sudah
mau untuk diwawancarai. Wassalamualaikum
Narasumber : iya bu sama-sama, waalaikumsalam
115
Lampiran 11
DOKUMENTASI
Tampilan aplikasi dragonlearn
116
117
Foto wawancara
118