PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran...

204
i PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh : Gregorius Yudanto Rahadi 081334027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran...

Page 1: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

i

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA

PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI

UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE,

DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA PANGUDI

LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Gregorius Yudanto Rahadi

081334027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus yang selalu melindungi, membimbing, serta menyertai aku,

bapak, ibu, dan kakaku yang selalu memberikan dorongan doa dan

semangat, serta sahabat-sahabatku di manapun mereka berada yang selalu

memberikan aku keceriaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

v

MOTTO

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

―Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat

menggantikan kerja keras‖

Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses di masa

depan.

Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk

merancang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

viii

ABSTRAK

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA

PEMBELAJARAN MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK

MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION

SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU

Gregorius Yudanto Rahadi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan

compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu dalam

pembelajaran ekonomi melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diterapkan

padasiswakelas X SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu. PPR mempunyai

unsur-unsur utama, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi.

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan

kuesioner. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus yang tiap siklusnya

meliputi empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Analisis deskriptif dan analisis komparatif digunakan untuk menganalisis data

yang sudah diperoleh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi

Reflektif pada pembelajaran ekonomi materi indeks harga dan inflasi mampu

meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA

Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya

peningkatan skor rerata pada aspek competence yaitu pada saat pra penelitian

menunjukkan skor rerata sebesar 37,9 dan pada saat akhir siklus I meningkat

menjadi 60. Begitu juga pada siklus II, pada saat awal siklus II menunjukkan skor

rerata sebesar 10 dan di akhir siklus II meningkat menjadi 93. Pada aspek

conscience, dilihat dari skor rerata sikap, minat dan sikap kritis. Skor rerata pra

penelitian dan akhir siklus I terjadi peningkatan. Pada aspek sikap meningkat

sebesar 26% yaitu dari skor rerata 3,06 menjadi 3,77, minat sebesar 19% yaitu

dari skor rerata 3,12 menjadi 3,7, dan pada sikap kritis sebesar 11% yaitu dari skor

rerata 3,52 menjadi 4,04. Kemudian hasil skor rata-rata antara akhir siklus I dan

akhir siklus II pada aspek sikap terjadi perubahan sebesar 0,02%, yaitu dari skor

rerata 3,77 menjadi 3,79, pada aspek minat terjadi perubahan sebesar 3% yaitu

dari skor rerata 3,7 menjadi 3,8, dan pada aspek sikap kritis terjadi perubahan

sebesar 2%, yaitu dari skor rerata 4,04 menjadi 4,17. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa skor rerata aspek compassion di awal siklus I sebesar 3,6

meningkat menjadi sebesar 4,00 pada akhir siklus I dan di akhir siklus II

meningkat lagi menjadi sebesar 4,29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

ix

ABSTRACT

THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN

LEARNING WITH THE TOPIC: PRICE INDEX AND INFLATION TO

INCREASE THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION

OF STUDENTS IN PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL SAINT

LOUIS IX SEDAYU

Gregorius Yudanto Rahadi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

The purpose of this study is to improve the competence, conscience, and

compassion of students of the tenth class of Pangudi Luhur Senior High School

Saint Louis IX Sedayu in the learning economy through the implementation of

Reflective Pedagogy Paradigm (RPP).

This study is a Classroom Action Research (CAR) that was applied in the

students of the tenth class in Pangudi Luhur Senior High School Saint Louis IX

Sedayu. RPP has major elements, there are context, experience, reflection, action

and evaluation. The data were collected through observation, interviews,

documentation, testing, and questionnaires. The study was conducted in two

cycles, where each cycle consists of four components: planning, action,

observation, and reflection. Descriptive analysis and comparative analysis were

used to analyze the data obtained.

The results show that the application of pedagogy reflective paradigm in

economic learning in price index and inflation material could increase the

competence, conscience, and compassion of students of the tenth class in Pangudi

Luhur Senior High School Saint Louis IX Sedayu. These results could be proved

by seeing the increase of average score in the competence aspect when the pre-

study showed the average scores of 37.9 and at the end of the cycle I it increased

to 60. The same thing also occurred on the cycle II, at the beginning of the cycle II

showed the average score of 10 and at the end of the cycle II the score increased

to 93. In the aspect of conscience, and perceived from the average score of

attitude, interest and critical attitude. The average score of pre-study and the score

of the end of cycle I increased. In the aspect of attitude, the score increased by

26%, from an average score of 3.06 to 3.77, from the interest aspect increased

19% from the average score of 3.12 to 3.7, and from the critical aspect by 11%,

from average score 3.52 became 4.04. Afterward the results of the average score

between the end of the cycle I and the end of cycle II in the aspect of attitude

changed 0.02% from the average score of 3.77 to 3.79, in the aspects of interest

there was of 3% change from the average score of 3.7 to 3.8, and from the aspect

of a critical attitude there was change by 2%, from an average score of 4.04 to

4.17. The results also showed that the average score in the compassion aspect of

the early cycle I of 3.6 increased to 4.00 at the end of the first cycle, and at the end

of the cycle II increased again by 4.29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ―Penerapan

Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi

untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassionsiswa kelas X SMA

Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu‖.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Akuntansi.Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang

tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama

kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xi

5. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan selama dalam proses perkuliahan.

6. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, yang telah memberikan

kesempatan pada peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.

7. Ibu P. Weni Triana, S.E, selaku guru mitra dalam penelitian ini.

8. Siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu selaku subjek dalam

penelitian ini.

9. Keluarga kecilku: Kedua orangtuaku, Bapak Paulus Suhartono Bsc. dan Ibu

Elisabeth Siti Rahayu, serta kakakku Yudi Kris Hartoko yang telah

memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayangnya selama ini.

10. Seseorang yang selalu mendampingiku dalam keadaan susah ataupun senang,

serta selalu memberikanku semangat ―Maria Oktaviana Harum‖.

11. Bernardus Purnawan, Nurul Kurnianingsih, Yustina Reni Swastika,Lourentius

Dwi Hasto, Robertus Prasetya Jati,Augusto Morista, Ignatius Erdha Atung

Yuda yang telah membantu penelitian dan memberi kritik serta saran masukan

selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Penelitian.

12. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan senyum dan keceriaan: Yosef

Tundra Tri Wibowo, Catur Bayu Nugraha, Robertus Catur Pamungkas,

Theopilus Prastya Adhi Harjono, Vincentius Prambetu, Therecia Wahyu

Indriyani, Ivena Lemuela Anindita, Windyananto Ardi Nugroho, Julius

Widyastomo Isworo, Matheus Putra Rustiantoro, Adi Putra Kurniawan,

Alloysius Prananta Adi, Angga Wascasmaka, dan Theodorus Hanung

Primastoto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3

C. Batasan Masalah ......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xiv

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Paradigma Pedagogi Reflektif .................................................... 7

1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ............................. 7

2. DefinisiCompetence, Conscience, dan

Compassion (3C) .................................................................. 8

3. Unsur-unsur PPR ................................................................... 9

B. Deskripsi Materi ......................................................................... 11

C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi .......................... 18

D. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 19

1. Ciri-Ciri Penelitian Tintakan Kelas ....................................... 19

2. Proses Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 20

E. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 25

C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 25

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 26

E. Prosedur Penelitian ..................................................................... 26

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 30

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xv

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ......... 33

B. Tujuan, Visi, dan MisiSMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu .... 34

C. Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Lois Sedayu ...................... 36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................... 40

1. Pra Penelitian ........................................................................ 40

a. Observasi Guru ................................................................. 40

b. Observasi Siswa ............................................................... 44

c. Observasi Kelas ................................................................ 47

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ............................................. 49

a. Perencanaan ...................................................................... 50

b. Tindakan ............................................................................ 56

1) Konteks ........................................................................ 56

2) Pengalaman ................................................................. 57

3) Refleksi ......................................................................... 62

4) Aksi .............................................................................. 64

5) Evaluasi ........................................................................ 65

c. Observasi ........................................................................... 66

d. Refleksi ............................................................................. 70

3. Siklus Kedua ......................................................................... 72

a. Perencanaan ...................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xvi

b. Tindakan ............................................................................ 77

1) Konteks ........................................................................ 78

2) Pengalaman .................................................................. 79

3) Refleksi ........................................................................ 80

4) Aksi ............................................................................. 82

5) Evaluasi ....................................................................... 83

c. Observasi .......................................................................... 84

d. Refleksi ............................................................................ 88

B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience,

dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)........................ 89

1. Aspek Competence ................................................................ 89

2. Aspek Conscience ................................................................. 92

3. Aspek Compassion ............................................................... 96

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 99

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 100

C. Saran .......................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 103

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Bobot Barang Dalam Menghitung IHK ................................. 12

Tabel 2.1 : Harga Rata-Rata dalam IHK .................................................. 13

Tabel 5.1 : Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian ............................. 43

Tabel 5.2 : Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ............................ 46

Tabel 5.3 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I........................ 66

Tabel 5.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada SiklusI ....................... 69

Tabel 5.5 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ...................... 84

Tabel 5.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ..................... 86

Tabel 5.7 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I ....................... 90

Tabel 5.8 : Rerata Skor Aspek Competence PadaSiklus II ...................... 90

Tabel 5.9 : Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II dan II ........... 91

Tabel 5.10 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I(Sikap) ..................... 92

Tabel 5.11 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap) ................... 93

Tabel 5.12 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Minat).................... 93

Tabel 5.13 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Minat) .................. 94

Tabel 5.14 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus I (Sikap Kritis) .......... 95

Tabel 5.15 : Rerata Skor Aspek Conscience Siklus II (Sikap Kritis)......... 95

Tabel 5.16 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I ....................... 96

Tabel 5.17 : Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus II ..................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tahap Penelitian Tindakan Kelas ........................................ 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................... 105

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................... 113

Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian .............. 118

Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ............ 120

Lampiran 5 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan II ............. 121

Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I dan II ............ 124

Lampiran 7 : Soal Pre Test Siklus I ........................................................ 125

Lampiran 8 : Soal Pos TestSiklus I ......................................................... 127

Lampiran 9 : Soal Pre Test Siklus II ....................................................... 129

Lampiran 10 : Soal Post Test Siklus II ..................................................... 130

Lampiran 11 : Hasil Pre Test dan Post TestSiklus I dan II ....................... 131

Lampiran 12 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi .............................. 144

Lampiran 13 : Peta Konsep ...................................................................... 150

Lampiran 14 : Artikel Kenaikan Tarif Dasar Listrik ................................ 151

Lampiran 15 : Artikel Tips Hemat di Tahun 2012 ................................... 153

Lampiran 16 : Soal Kasus Uang Saku ...................................................... 155

Lampiran 17 : Soal Diskusi IHK .............................................................. 156

Lampiran 18 : Kuesioner Sikap, Minat, Sikap Kritis, dan Kerja sama .... 157

Lampiran 19 : Instrumen Refleksi Guru Mitra ......................................... 161

Lampiran 20 : Instrumen Refleksi Siswa .................................................. 162

Lampiran 21 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................... 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

xx

Lampiran 22 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner ..................................... 171

Lampiran 23 : Surat Ijin Penelitian dari FKIP ......................................... 183

Lampiran 24 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............ 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, teknologi dan ilmu pendidikan berkembang

sangat pesat sekali. Kemajuan berpikir dan bertingkah laku sangatlah dituntut,

karena dua hal tersebut merupakan salah satu kunci seseorang dapat bertahan

hidup dengan layak di jaman yang boleh dikatakan sebagai masa transisi yang

dialami oleh seluruh dunia. Pada era ini, tidak dapat dipungkiri banyak sekali

ketidakadilan. Semakin lama, untuk melanjutkan kehidupan yang layak dan

sewajarnya, seseorang harus memiliki bekal yang cukup, karena hidup di

jaman yang semakin maju ini untuk dapat melanjutkan kehidupan yang layak

dan sewajarnya bagaikan kompetisi. Banyak sekali penindasan-penindasan

yang dilakukan oleh para kaum kuat (para petinggi-petinggi) kepada para

kaum lemah (para pekerja dan bawahan-bawahan).

Salah satu contoh bekal yang dapat dipakai pada masa sekarang ini

contohnya seperti ilmu dan hati nurani. Tidak dipungkiri metode-metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran yang diterapkan di berbagai sekolah

hanyalah menitik beratkan pada segi kognitif saja, tetapi tidak paham segi-segi

lain apa yang sesungguhnya terkandung di dalam materi pembelajaran

tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang

ada kurang bermakna. Ilmu akan didapat, tetapi nilai yang dapat mengubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

2

hati nurani tidak didapat, sehingga jika hati nurani tidak terbentuk maka dapat

menjadikan bibit-bibit yang berkepribadian kurang baik.

Metode yang digunakan pada saat mengajar sangatlah penting dan

berpengaruh pada tingkat kepribadian siswa. Penerapan metode di dalam

proses pembelajaran, jika kurang tepat akan membentuk pribadi siswa yang

egois dan hanya mementingkan suatu pembelajaran untuk meneruskan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, beberapa sekolah

yang ada, termasuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, berharap akan

adanya penerapan metode yang tepat dalam proses pembelajaran di sekolah,

yang dapat membentuk pribadi yang unggul tidak hanya dari segi kognitif

saja, tetapi juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.

Dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna tidak hanya dalam hal

pemahaman kognitif saja tetapi juga pembentukan hati nurani, khususnya dari

aspek 3C (competence, conscience, dan compassion) dapat digunakan

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan

pribadi siswa menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan (Subagya,

2008:39). Dalam penerapan metode tersebut pada sebuah materi

pembelajaran, para siswa diajak bekerja sama untuk menggali beberapa

pengalaman mengenai nilai–nilai kemanusiaan yang terkait dengan materi

pembelajaran, refleksi, dan aksi. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di

dalam kelas X.A SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, seperti kurang

terjalinnya rasa kerja sama diantara para siswa siswa yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

3

kemampuan lebih dengan siswa yang masih sulit dalam memahami materi

pembelajaran. Oleh karena itu siswa yang masih sulit dalam memahami materi

pembelajaran akan semakin merasa terpuruk di dalam kelas. Selain itu,

kebanyakan siswa lebih memilih untuk berbicara dengan temannya daripada

mendengarkan guru yang sedang menyampaikan materi di depan kelas,

sehingga siswa tidak dapat memahami nilai yang terkandung dalam materi

tersebut. Kemudian, secara umum, siswa juga belum bisa mengembangkan

sikap kritis dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pembelajaran yang

dipelajarinya. Contohnya pada saat guru bertanya tentang apa yang akan

dilakukan siswa yang setiap hari ke sekolah dengan sepeda motor, jika harga

BBM naik sedangkan uang saku tetap, kebanyakan siswa menjawab mereka

lebih memilih membonceng temannya daripada berhemat untuk membeli

BBM.

Berdasarkan manfaat dari pembelajaran berbasis PPR yang sudah

diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Materi Indeks

Harga dan Inflasi Untuk Meningkatkan 3C (Competence, Conscience, dan

Compassion) Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

B. Identifikasi Masalah

Sekarang ini paradigma pembelajaran yang diterapkan oleh guru

kebanyakan hanya berpusat pada tingkat pemahaman siswa dari aspek kognitif

saja, tanpa memperdulikan pengembangan pribadi siswa melalui nilai–nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

4

kemanusiaan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Oleh karena itu,

dengan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif ), siswa diharapkan selain dapat

unggul dari segi kognitif, juga unggul dari segi afektif dan psikomotorik.

C. Batasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar tidak

terlalu meluas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai

berikut:

1. Dalam proses pembelajaran menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif.

2. Penerapan paradigma pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran

Ekonomi SMA Kelas X, khususnya pada materi Indeks Harga dan Inflasi.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif

dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?

2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif

dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?

3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif

dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

5

4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran

materi Indeks Harga dan Inflasi dapat meningkatkan competence,

conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis

IX Sedayu?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi

Reflektif dalam pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.

2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam

pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.

3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam

pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

bersangkutan, yaitu :

1. Bagi Siswa

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa dapat

mengembangkan nilai-nilai kehidupan khususnya competence, conscience,

dan compassion yang terdapat dalam pembelajaran Ekonomi materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

6

Indeks Harga dan Inflasi melalui penerapan PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) dalam pembelajaran.

2. Bagi Guru Mitra

Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat terinspirasi dan

menerapkan model pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek

competence, conscience, dan compassion dalam diri siswa, sehingga

kepribadian siswa dapat berkembang secara utuh.

3. Bagi Sekolah

Semoga penelitian ini dapat memberikan inspirasi baru bagi guru

mata pelajaran lain dalam mengajar, sehingga dapat memvariasikan model

pembelajaran saat mengajar di kelas.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang

penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi dalam rangka

mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir

(paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa

menjadi pribadi kekristenan atau kemanusiaan. Pola pikirnya: dalam

membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai

kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar

merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan

pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan

nilai tersebut (Subagya, 2008:39).

Melalui dinamika pola pikir tersebut siswa diharapkan

mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberi

tahu). Melalui refleksi diharapkan siswa yakin sendiri (bukan karena

patuh pada tradisi atau peraturan). Melalui aksi, siswa berbuat dari

kemauannya sendiri (bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi).

Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sedemikian rupa

sehingga siswa nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan

kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat,

melestarikan lingkungan hidup, dan lebih menjamin kesejahteraan

umum (Subagya, 2008:39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

8

2. Pengertian Competence, Conscience, dan Compassion (3C)

PPR menjadikan para siswa dan guru saling belajar

mengembangkan kompetensi secara utuh (competence), saling

mengasah kepekaan dan hati nurani (conscience), dan saling terlibat

dengan penuh belarasa terhadap sesama (compassion). Menurut

Kuntoro (2010:16), pengertian competence, conscience, dan

compassion adalah sebagai berikut:

a. Competence

Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang

memadukan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Unsur dasar dari competence adalah pengetahuan, keterampilan,

dan sikap.

b. Conscience

Conscience dimaknai sebagai kemampuan memahami

alternatif dan menentukan pilihan (baik-buruk, benar-salah). Unsur

dasar dari conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab,

kejujuran, kebebasan, keterbukaan, memiliki semangat belajar,

kesadaran, kewaspadaan, keadilan, konsekuen, dan keseimbangan.

Oleh karena itu digunakan sikap, minat, dan sikap kritis untuk

mengetahui aspek conscience.

c. Compassion

Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa

pada sesama dan lingkungan (Man and women for and with

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

9

others). Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan

tanggap. Pada penelitian ini aspek compassion yang digunakan

adalah kerja sama. Karena kerja sama merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh lebih dari satu orang yang saling membantu dalam

satu pokok permasalahan yang sama serta mencapai tujuan yang

sama.

3. Unsur – unsur PPR

Menurut Subagya (2008:39), unsur-unsur PPR dibagi menjadi

lima bagian, yaitu:

a. Konteks

Menumbuhkembangkan pendidikan, antara lain sebagai

berikut:

1) wacana tentang nilai-nilai yang ingin dikembangkan, agar

semua anggota komunitas, guru, dan mahasiswa menyadari

bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan aturan,

perintah, atau sanksi-sanksi, melainkan nilai kemanusiaan.

2) Kedua, contoh-contoh penghayatan mengenai nilai-nilai yang

diperjuangkan, lebih-lebih contoh dari guru. Ketiga, hubungan

akrab, saling percaya, agar bisa terjalin dialog yang saling

terbuka antara guru dan siswa.

b. Pengalaman

Pengalaman untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas,

dan saling memuji adalah pengalaman bekerja sama dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

10

kelompok kecil yang ―direkayasa‖ sehingga terjadi interaksi dan

komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa,

dan akrab. Sugesti dapat diberikan oleh guru kepada siswa agar

mereka dapat menggunakan imajinasinya. Sugesti tersebut dapat

dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mendengar cerita dari guru,

melihat video yang ditampilkan oleh guru, dan lain sebagainya.

Misal dalam pembelajaran IPA dan sekaligus ingin memberikan

siswa pengalaman tentang ketidakadilan, siswa dapat diajak

melihat gambar dan membaca cerita tentang orang-orang yang

bekerja di tambang batubara dan tinggal di gubuk-gubuk kumuh.

c. Refleksi

Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu

untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan

divergen agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami,

dan meyakini temuannya.

d. Aksi

Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa

terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil

refleksinya.

e. Evaluasi

Setelah pembelajaran, guru memberikan evaluasi atas

kompetensinya dari segi akademik. Ini adalah hal wajar dan

merupakan keharusan. Sekolah memang dibangun untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

11

mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi

kompeten di bidang studi yang dipelajarinya.

Untuk membentuk siswa yang unggul dari segi competence,

conscience, dan compassion dengan menggunakan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR), maka unsur-unsur di atas harus

dilaksanakan dan diterapkan dengan sebaik mungkin.

B. Deskripsi Materi

Penerapan PPR dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi SMA

untuk siswa kelas X khususnya materi Indeks Harga dan Inflasi. Materi

tersebut dalam kurikulum digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi

Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan

Nasional (PN), serta Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Indeks Harga

dan Inflasi.

1. Indeks Harga

Laju Inflasi biasanya dihitung dari persentase perubahan IHK

pada suatu periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen

adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas

(commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antar

waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

12

a. Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut,

1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang

tergabung dalam diagram timbangan IHK.

2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan

yang akan datang, terutama di bidang pembangunan

ekonomi.

3) Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum

Kabupaten (UMK).

4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya

barang kebutuhan yang ada di pasar.

b. Bobot Barang dalam Menghitung IHK

Tabel 2.1

Bobot Barang dalam menghitung IHK

Komoditas Harga Kuantitas

(Kg)

Jumlah

Pengeluaran

Bobot Proporsional

Beras Rp5000,- 50 Rp250.000,-

Jeruk Rp5000,- 0,8 Rp4.000,-

Sayuran Rp1000,- 0,5 Rp500,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

13

c. Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK

Tabel 2.2

Harga Rata-Rata Barang Dalam IHK

Dari tabel di atas, IHK dapat ditentukan sebagai berikut,

IHK Tahun 2007 =

IHK Tahun 2008 =

IHK Tahun 2009 =

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa IHK dengan

memberikan suatu bobot terhadap barang atau jasa yang

akan dihitung dan besarnya selalu meningkat. Hal ini tidak

lepas dari harga komoditas yang juga meningkat. Hal ini

terkait dengan inflasi yang akan dibahas berikut ini.

2. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan

naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya

harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) atau

Komoditas Bobot Harga Harga x Bobot

2007 2008 2009 2007 2008 2009

Beras 0,99 Rp5.000,

-

Rp7.000,- Rp8.000,- Rp4.950,- Rp6.930,- Rp7.920,-

Jeruk 0,01 Rp1.000,

-

Rp3.000,- Rp3.000,- Rp10,- Rp150,- Rp30,-

Sayuran 0,00 Rp250,- Rp500,- Rp2.000,- Rp0,- Rp0,- Rp0,-

Jumlah Rp4.960,- Rp6.945,- Rp7.950,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

14

dengan kata lain proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-

rendahnya tingkat harga.

b. Penggolongan Inflasi

1) Berdasarkan sumber timbulnya inflasi dibedakan menjadi

dua, Inflasi yang berasal dari dalam negeri sebagai akibat

terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan

cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang

berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Serta

inflasi yang berasal dari luar negeri sebagai akibat naiknya

harga barang impor sehingga bisa menakibatkan biaya

produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif

impor barang.

2) Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga yaitu jika

kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan

beberapa barang tertentu saja secara kontinu disebut

inflasi tertutup, begitu juga sebaliknya disebut inflasi

terbuka, sedangkan apabila serangan inflasi demikian

hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan

meningkatan sehingga orang tidak dapat menahan uang

lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut

inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

15

3) Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat

digolongkan:

a) Inflasi ringan (di bawah 10% setahun),

b) Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun),

c) Inflasi berat (antara 30%-100%), dan

d) Inflasi tak terkendali (di atas 100%)

c. Sebab-sebab timbulnya inflasi

1) Tarikan Permintaan ( Deman Full Inflation)

2) Desakan Biaya (Cost Push Inflation)

3) Inflasi Campuran

4) Inflasi Impor atau Imported Inflation

d. Pengukuran Laju Inflasi

Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang

terlebih dahulu dihitung angka indeks harga (perbandingan

harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda

atau pada periode yang sama dalam bentuk persentase).

1) Metode pengukuran indeks harga dapat dilakukan dengan

dua metode dasar yaitu Indeks Laspeyres dan Indeks

Paasche.

a) Indeks Laspeyres

IL = indeks Laspeyres

ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

16

ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0

Q0 = jumlah barang tahun ke-0

b) Indeks Paasche

IP = indeks Pasche

Qn = kuantitas tahun ke-n

e. Cara Pengukuran Laju Inflasi

1) GNP Deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan

untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna

mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung

dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks

Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan harga

periode tahun.

2) Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian

sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili

belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat

dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks

Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga

konsumen.

f. Cara-Cara Mengatasi Inflasi

1) Kebijakan Moneter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

17

Kebijakan moneter adalah segala kebijakan

pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang bertujuan

menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat.

Kebijakan moneter dilakukan melalui Nank Indonesia

sebagai Bank sentral. Kebijakan moneter tersebut adalah

sebagai berikut.

a) Politik Diskonto terhadap Bank Umum

b) Politik Pasar Terbuka

c) Menaikkan Cash Ratio

d) Kebijakan Kredit

2) Kebijakan Fiskal

Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan

dengan kebijakan moneter. Ada tiga cara yang dilakukan

sebagai berikut:

a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah

b) Menaikkan Tarif Pajak

c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah

g. Dampak Inflasi

1) Investasi Berkurang,

2) Mendorong Tingkat Bunga,

3) Mendorong Tindakan Spekulatif,

4) Menimbulkan kegagalan Pelaksanaan Pembangunan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

18

5) Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa

yang akan Datang,

6) Menyebabkan Daya Saing Produk Nasional Berkurang,

7) Menimbulkan Defisit Neraca Pembayaran,

8) Merosotnya Kesejahteraan Masyarakat.

C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi

Dalam pengembangan 3C melalui suatu materi pembelajaran sangat

jarang sekali dilakukan oleh guru. Kebanyakan guru hanya

menitikberatkan pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan saja tanpa menggali nilai-nilai kemanusiaan apa yang

terkandung pada materi ajar tersebut. Oleh karena itu penulis meneliti

pengembangan 3C melalui suatu materi pembelajaran, dan materi yang

penulis pilih adalah materi Indeks Harga dan Inflasi pada mata pelajaran

Ekonomi kelas X. Dalam materi Indeks Harga dan Inflasi terdapat nilai-

nilai kemanusiaan yang dapat diambil, diantaranya adalah nilai sikap

kritis dan kerja sama. Jika terjadi inflasi di negara ini, otomatis harga

kebutuhan sehari-hari akan naik, sehingga dibutuhkan sikap kritis dari

masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan sebaik mungkin.

Selain itu siswa juga dapat belajar bekerja sama dengan teman lain dalam

memecahkan kasus perhitungan harga pada saat terjadi inflasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

19

D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Secara singkat PTK adalah suatu suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2006:3). Sejalan

dengan hal tersebut di atas, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

terpakai (applied research), artinya penelitian yang dilakukan guru dapat

memberi nilai tambah dan masukan untuk perbaikan (Isjoni, 2006:106).

1. Ciri-Ciri Penelitian Tindakan Kelas

Susilo (2007:17) menyebutkan ciri-ciri dari penelitian tindakan

kelas adalah sebagai berikut.

a. Ditinjau dari segi permasalahan, karakteristik PTK adalah

masalah yang diangkat berangkat dari persoalan praktik dan

proses pembelajaran sehari-hari di dalam kelas yang benar-

benar dirasakan langsung oleh guru.

b. Penelitian tindakan kelas selalu berangkat dari kesadaran kritis

guru terhadap persoalan yang terjadi ketika praktik dan proses

pembelajaran berlangsung, dan guru menyadari pentingnya

untuk mencari pemecahan permasalahan melalui satu tindakan

atau aksi yang direncanakan dan dilakukan secermat mungkin

dengan cara-cara ilmiah dan sistematis.

c. Karakteristik yang unik dari penelitian tindakan kelas, yaitu

adanya rencana tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk

memperbaiki praktik dan proses pembelajaran di kelas. Jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

20

penelitian yang dilakukan hanya sekedar ingin tahu tanpa

disertai tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki

persoalan atau permasalahan, maka penelitian itu tidak bisa

disebut penelitian tindakan kelas.

d. Karakteristik PTK berikutnya yaitu adanya upaya kolaborasi

antara guru dan teman sejawat (para guru atau peneliti) lainnya

dalam rangka membantu untuk mengobservasi dan

merumuskan permasalahan yang perlu diatasi.

2. Proses Penelitian Tindakan Kelas

Proses PTK menurut Arikunto (2008:16) secara lebih jelas dapat

ditunjukkan dalam gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1: Proses Penelitian Tindakan Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

21

a. Perencanaan

Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap

sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan

menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah

pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana

tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada

tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas

dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode

dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan,

subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan

dengan rencana.

b. Pelaksanaan

Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses

kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi

belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada

kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat

meningkatkan kerja sama peneliti dengan subjek penelitian

sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa

yang terjadi di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

22

c. Pengamatan

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi

merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan

tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi

adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi

dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil

refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi

perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat

menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai,

serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran

berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat

dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara

guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.

Dengan adanya pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian penelitian tindakan kelas merupakan usaha guna

mendapatkan suatu pembuktian terhadap suatu tindakan yang terjadi

secara langsung di dalam kelas dan diyakini supaya dapat

meningkatkan proses pembelajaran secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

23

E. Kerangka Berpikir

Dalam penyampaian suatu materi pembelajaran dibutuhkan metode

metode pembelajaran tertentu, supaya materi tersebut dapat tersampaikan

dengan sebaik mungkin pada siswa. Berbagai macam metode

pembelajaran mempunyai maksud pencapaian tujuan sesuai dengan hal

apa yang akan ditingkatkan.

Penerapan suatu metode pembelajaran di kebanyakan sekolah,

cenderung hanya dapat membuat siswa cepat menangkap materi dan

dapat mengerjakan soal yang diberikan guru berkaitan dengan materi

tersebut. Padahal sesungguhnya pada setiap materi pembelajaran pasti

memiliki suatu nilai yang dapat ditarik untuk kemudian dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam menerapkan suatu

metode akan lebih baik lagi jika tujuan pencapaiannya tidak hanya

berhenti sampai pada pemahaman siswa tentang materi yang sedang

diajarkan saja, melainkan juga sampai pada pemahaman siswa akan nilai

apa yang terkandung dalam materi tersebut.

Dalam hal ini, peneliti memilih Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) untuk diterapkan di dalam kelas, karena PPR dianggap dapat

membantu siswa untuk menarik suatu nilai yang terkandung dalam suatu

materi pembelajaran. Hal ini dimungkinkan dengan adanya unsur-unsur

PPR yang mencakup konteks, pengalaman, refleksi, aksi, serta evaluasi.

Melalui penerapan PPR, diharapkan dapat mengembangkan nilai

kemanusiaan dalam diri siswa, sehingga kepribadian siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

24

berkembang secara utuh yang mencakup aspek competence, conscience,

dan compassion.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). PTK tersebut merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Menurut

Sugiyono (2009:14), penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada objek

yang alamiah. Analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian tersebut

menekankan makna generalisasi, sehingga hasil penelitian hanya berlaku

untuk saat itu saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan aspek

competence, conscience, dan compassion (3C) siswa kelas XA SMA Pangudi

Luhur St. Louis IX Sedayu Sleman Yogyakarta pada tahun ajaran 2011/2012

dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Sleman Yogyakarta pada bulan Januari sampai dengan Februari 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

26

2. Objek Penelitian

Peningkatan competence, conscience, dan compassion (3C)

siswa kelas X semester 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,

melalui penerapan PPR dalam pembelajaran Ekonomi materi Indeks

Harga dan Inflasi.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh terhadap

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan

PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) (X1), dalam pembelajaran

ekonomi kelas X materi Indeks Harga dan Inflasi.

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas, variabel terikat dari penelitian ini adalah peningkatan

competence (Y1), conscience (Y2) dan compassion (Y3) siswa kelas X

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

E. Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pengamatan di

dalam kelas pada saat proses pembelajaran penyusunan laporan keuangan

perusahaan jasa. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

27

yang bersangkutan tentang pengembangan competence, conscience, dan

compassion (3C).

Rancangan penelitian yang dilakukan selama penelitian terdiri dari

dua siklus sebagai berikut :

1. Siklus I

a) Rencana Tindakan Penelitian

Persiapan yang pertama kali dilakukan adalah menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran,

media pembelajaran, serta lembar kerja siswa.

b) Tindakan

1) Konteks

Siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks dalam

hidupnya guna mengenali faktor-faktor yang berpotensi

mendukung proses pembelajaran seperti pertemuan

sebelumnya, yaitu mengenai jumlah uang saku siswa 10 tahun

yang lalu dengan uang saku yang sekarang, serta harga permen

10 tahun yang lalu kira-kira dijual dengan harga Rp50,-/buah,

sedangkan sekarang dijual dengan harga Rp100,-/buah.

2) Pengalaman

Guru membentuk kelompok kecil yang berisi 5 orang tiap

kelompok, lalu guru menyediakan fasilitas pengalaman tidak

langsung kepada siswa dengan memutarkan video tentang

ketidakadilan pemerintah kepada masyarakat kecil berkenaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

28

dengan permasalahan ekonomi di Indonesia salah satunya

tentang akibat dan penanganan inflasi. Setelah itu guru

menjelaskan tentang materi dan kaitannya dengan video yang

sudah diputar. Selanjutnya guru memberikan soal latihan

tentang indeks harga untuk dikerjakan siswa di dalam

kelompok serta membimbing selama diskusi.

3) Refleksi

Pertama-tama siswa diminta diam dan hening untuk

merefleksikan makna nilai yang terkandung di dalam

pengalamannya. Guru dapat membantu siswa berefleksi

dengan memberikan pertanyaan agar siswa terbantu dalam

memahami, mendalami, dan meyakini temuannya.

4) Aksi

Guru memberikan pertanyaan aksi supaya siswa terbantu

untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil

refleksinya.

5) Evaluasi

Guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal

post-test kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.

c) Observasi

Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap

tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

29

atau dampak pelaksanaan tindakan, meliputi: pengamatan terhadap

guru, pengamatan terhadap siswa, dan pengamatan terhadap kelas.

Pengamatan terhadap guru mencakup pengamatan terhadap seluruh

kegiatan yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran

berlangsung. Pengamatan terhadap siswa meliputi partisipasi siswa

dalam diskusi kelas dan interaksi siswa. Pengamatan terhadap kelas

mencakup seluruh keadaan dan kejadian yang terjadi di kelas

selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan

bantuan instrumen observasi guru, siswa, dan kelas, serta

dilengkapi dengan perekaman menggunakan handycame.

d) Refleksi

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan

penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa.

Refleksi dilakukan setelah akhir siklus untuk melihat ketercapaian

indikator tujuan pembelajaran dan mengidentifikasi kekurangan-

kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk

perbaikan dalam siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada

dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya tindakan dan pembahasan

materinya yang berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan

berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Pada siklus pertama materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

30

yang dipelajari adalah mengenai Inflasi, sedangkan pada siklus kedua

materi yang dipelajari adalah Indeks Harga.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap guru

(observing teacher), pengamatan terhadap kelas (observing

classroom), dan pengamatan terhadap perilaku siswa (observing

student).

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara langsung atau lisan dengan guru pengampu mata

pelajaran tersebut untuk melengkapi data tentang gambaran keadaan

kelas, serta mengenai pengembangan nilai-nilai dalam pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan

catatan atau dokumen yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan

untuk memperoleh data penilaian belajar siswa dan data tentang

keadaan sekolah misalnya kurikulum dan jumlah siswa.

4. Kuesioner

Kuesioner atau angket (questionaire) digunakan untuk

memperoleh data tentang sikap, minat, sikap kritis, dan kerja sama.

Ada sebanyak 40 pernyataan yang dirumuskan dan dilengkapi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

31

kemungkinan-kemungkinan tanggapan responden yang disusun dalam

bentuk skala Likert. Hasil yang dicerminkan mengenai pandangan

siswa terhadap 40 pernyataan terkait dengan sikap, minat, sikap kritis,

dan kerja sama, diukur dengan menggunakan alat ukur : skala Likert

dengan bobot skor antara 1 dan 5. Dalam skala ini bobot 1

menunjukkan pandangan ―sangat tidak setuju‖, bobot 2 menunjukkan

pandangan ―tidak setuju‖, bobot 3 menunjukkan pandangan ―netral‖,

bobot 4 menunjukkan pandangan ―setuju‖, bobot 5 menunjukkan

pandangan ―sangat setuju‖. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada

lampiran halaman 170.

5. Tes

Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun soal tes berdasarkan

prosedur tertentu. Tes ini dibagi dalam 2 macam tes, yaitu pre-test dan

post-test. Pre test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman

peserta didik sebelum penerapan PPR, sedangkan pre-test digunakan

untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah penerapan

PPR. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran halaman 168.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan setelah memperoleh hasil dari

pengumpulan data, dapat dilakukan dengan dua cara :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

32

1. Deskriptif

Dalam analisis deskriptif, yang dilakukan oleh peneliti adalah

mendeskripsikan hasil pengamatan pada saat pra penelitian, penelitian

siklus I, dan penelitian siklus II.

2. Komparatif

Analisis komparatif adalah membandingkan skor 3C

(competence, conscience, dan compassion) serta nilai akhir masing-

masing siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setelah

diketahui adanya peningkatan nilai pada masing-masing siswa, rata-

rata nilai akhir kelas dibandingkan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus

II. Pendeskripsian tentang peningkatan competence, conscience, dan

compassion (3C) juga dilakukan menggunakan rata-rata nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi

dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang

lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25

Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan

beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi

berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar

yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota

Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang.

Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat

melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu

mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan

Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi

Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

Terbukti bahwa sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu masih tinggi.

Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur

Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

34

SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi

Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan

menambahkan ST. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur

Sedayu dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga

berdasarkan teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari

Kamis, 25 Agustus 2011 kemarin, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

mengadakan Perayaan Ekaristi dan pentas seni dalam rangka merayakan

Ulang Tahun kedua atas pemilihan nama St. Louis IX sebagai Santo

Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu.

B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Tujuan pendidikan SMA pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara

umum dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (Peraturan Menteri No.22 tahun 2006). Dalam

pelaksanaannya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya

dan menambah dengan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

35

a) Pendidikan nilai

Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para

siswa dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan

sosialnya. Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan,

persaudaraan dan humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi

manusia yang amat besar artinya. Kurangnya pemahaman suatu

nilai bagi suatu generasi akan menimbulkan kesulitan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

b) Pembentukan pribadi

Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang

serba majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan,

kedisiplinan dalam latihan-latihan memperhatikan lingkungan

sosial diharapkan dapat melahirkan pribadi yang kuat dalam

menghadapi berbagai gejolak sosial.

c) Pendidikan ketrampilan

Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini,

diperlukan ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.

Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu adalah sebagai

berikut:

1) Visi

Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan

memiliki ketrampilan dengan semangat melayani yang miskin dan

berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

36

dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke

pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun

yang tampak dari sikap dan perilaku teladan.

2) Misi

Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir

berikut:

a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional

b) Mengembangkan ketrampilan komputer, akuntansi dan Bahasa

Inggris.

c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang

berbudi pekerti luhur.

d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel

dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan.

e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya

Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada

usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan

yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup

kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

37

bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan

dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada

panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri

atas : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan

standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan

dalam mengembangkan kurikulum.

Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas dan guna

mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan

sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sebagai

lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk

mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui

KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan

karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam

pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi

kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

38

dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis

IX Sedayu, yang secara keseluruhan mencakup :

1. Struktur dan muatan kurikulum.

2. Beban belajar peserta didik.

3. Kalender pendidikan.

4. Silabus.

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005,

tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, tentang Pembagian

Kewenangan Pusat dan Daerah.

4. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama

dan Keagamaan.

5. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.

6. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi

Lulusan.

7. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pelaksanaan

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23

Tahun 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

39

8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan Permendinas

RI Nomor 24 Tahun 2006.

9. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas

Sekolah/Madrasah.

10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah.

11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam

Jabatan.

13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan.

14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian

Pendidikan.

15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana

Prasarana Pendidikan.

16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses.

17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal

13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

40

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Pra Penelitian

Pada tahap pra penelitian ini, peneliti melakukan observasi untuk

mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi di dalam kelas yang akan

diteliti. Selain itu peneliti juga mengumpulkan berbagai data mengenai kelas

tersebut demi keperluan penelitian. Observasi dilakukan pada hari Senin, 13

Februari 2012 di kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu.

Observasi dilakukan pada jam ke-3 yaitu pada pukul 08.30 wib. Observasi

dilakukan bersama dengan guru mitra yaitu Ibu P. Weni Triana, S.E selaku

guru pengampu mata pelajaran ekonomi kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo

Louis IX Sedayu. Peneliti juga melakukan observasi di dalam kelas guna

mengamati kegiatan guru, siswa di dalam kelas dan mengetahui kondisi fisik

kelas. Selain itu peneliti juga membagikan kuesioner yang pertama untuk

mengumpulan data tentang kegiatan guru, kegiatan siswa, serta keadaan kelas

selama proses pembelajaran.

a. Observasi Guru (observing teacher)

Untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran,

peneliti membuat catatan anekdotal. Pada saat pergantian jam belajar,

keadaan kelas XA sangat gaduh. Setelah masuk ke dalam kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

41

memberikan salam kepada para siswa. Selanjutnya guru meminta siswa

supaya mempersiapkan diri untuk memulai mata pelajaran ekonomi seperti

meminta siswa untuk memasukkan buku-buku yang terkait dengan mata

pelajaran sebelumnya serta mempersiapkan buku yang berkaitan dengan

mata pelajaran yang akan dipelajari.

Sebelum masuk ke dalam materi yang akan dibahas, guru melakukan

apersepsi supaya para siswa dapat memfokuskan diri untuk mempelajari

materi selanjutnya. Apersepsi dilakukan dengan cara tanya jawab kepada

siswa yang berkaitan dengan materi yang sebelumnya telah dipelajari.

Kegiatan tersebut dilakukan supaya selain siswa dapat fokus terhadap

materi selanjutnya, juga supaya siswa dapat mengingat kembali tentang

materi yang sebelumnya dipelajari yaitu tentang Pendapatan Nasional.

Pada awalnya pada saat guru memberikan pertanyaan mengenai materi

yang sebelumnya dipelajari para siswa hanya diam saja. Melihat hal

tersebut, guru lalu menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan

tersebut. Beberapa siswa memang tidak dapat menjawab pertanyaan

tersebut, kemudian guru memberikan petunjuk-petunjuk khusus supaya

siswa dapat mengingat materi sebelumnya. Setelah itu guru menunjuk

beberapa siswa lagi untuk menjawab pertanyaan tersebut dan beberapa

siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Selanjutnya setelah siswa dapat mengingat kembali tentang materi

pembelajaran sebelumnya, guru mengkaitkan materi sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

42

Untuk mengawali materi yang akan dipelajari selanjutnya, guru

meminta siswa untuk membaca sebentar tentang materi yang akan

dipelajari. Setelah sekiranya para siswa selesai membaca tentang materi

tersebut, lalu guru memberikan beberapa pertanyaan dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.

Para siswa sangat antusias dalam membahas pertanyaan tersebut dengan

teman sebangkunya. Ada beberapa siswa, terutama siswa laki-laki hanya

mengobrol tentang hal yang tidak berkaitan dengan materi. Melihat hal

tersebut lalu guru mendekati satu per satu beberapa siswa tersebut dan

membimbing mereka supaya mau berdiskusi menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Setelah sekiranya siswa sudah memahami maksud dari pertanyaan

yang diberikan guru, guru memulai lagi dengan menunjuk beberapa siswa,

terutama para siswa yang sering berbuat gaduh dan tidak mau mengikuti

pelajaran dengan baik. Hal tersebut dilakukan supaya selanjutnya mereka

dapat lebih serius lagi dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah

semua pertanyaan guru dapat terjawab semua, lalu guru mulai menjelaskan

tentang materi tersebut. Supaya siswa dapat lebih jelas dalam memahami

materi tersebut, guru mengkaitkan materi tersebut dengan kehidupan

sehari-hari seperti contohnya jika kita memasuki obyek wisata, sebagian

dari dana hasil penjualan tiket masuk pada pendapatan negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

43

Tabel 5.1

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Pada Pra Penelitian

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru meminta siswa

untuk tenang pada saat

pergantian jam belajar.

√ Pada saat pergantian jam

belajar, suasana kelas

biasanya gaduh.

2. Guru meminta siswa

untuk menyiapkan buku

yang terkait dengan

materi yang akan

dipelajari.

√ Hal ini dilakukan supaya

siswa dapat fokus pada

mata pelajaran yang akan

dipelajari

3. Guru melakukan

apersepsi

√ Hal tersebut dilakukan

agar siswa dapat

mempersiapkan diri

memulai pembelajaran

tentang materi tersebut

4. Guru melakukan tanya

jawab yang berkaitan

dengan materi tersebut

√ Guru melakukan Tanya

jawab supaya memancing

keingintahuan siswa

tentang materi tersebut

5. Guru membacakan

tujuan pembelajaran.

√ Guru langsung masuk

pada materi.

6. Guru memarahi siswa

yang ribut di kelas.

√ Jika ada siswa yang ribut

guru hanya menegur

secara halus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

44

b. Observasi siswa (observing student)

Untuk mengetahui perilaku siswa selama mengikuti proses

pembelajaran di dalam kelas, peneliti membuat catatan anekdotal. Pada

saat pergantian jam pelajaran, suasana di dalam kelas XA SMA Pangudi

Luhur Santo Louis IX Sedayu sangat gaduh. Siswa merasa ingin sejenak

menenangkan pikiran setelah dua jam mengikuti proses pembelajaran pada

mata pelajaran sebelumnya. Segala hal yang terkait dengan mata pelajaran

sebelumnya seperti buku dan lain-lain masih berserakan di atas meja

siswa. Saat guru mata pelajaran ekonomi datang, siswa juga tidak segera

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

7. Guru langsung

menjelaskan tentang

materi yang akan

dipelajari.

√ Guru member kesempatan

siswa untuk membaca buku

sebentar, kemudian diberi

pertanyaan.

8. Guru memberi

kesempatan kepada siswa

untuk mendiskusikan soal

latihan.

√ Siswa mendiskusikan soal

tersebut dengan teman

sebangkunya.

9. Guru mengkaitkan materi

yang diajarkan dengan

kehidupan sehari-hari

√ Guru bermaksud supaya

siswa dapat lebih

memahami tentang materi

yang diajarkan dengan

kehidupan sehari-hari.

10. Guru memberikan tugas

di akhir pembelajaran

materi.

√ Guru hanya sedikit

mengulang materi yang

sudah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

45

mempersiapkan diri dengan tenang. Ada beberapa siswa yang berebut

untuk ijin ke toilet dengan maksud supaya dapat jalan-jalan karena merasa

bosan di dalam kelas atau karena hanya ingin mencari perhatian guru saja.

Setelah guru meminta untuk mempersiapkan diri, para murid bergegas

memasukkan buku yang tidak perlu lalu mengeluarkan buku ekonomi.

Sebagian besar dari siswa yang ada di kelas tersebut sangat antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran ekonomi. Sebagian besar siswa di kelas ini

memang sulit untuk diatur, tetapi mereka masih bisa untuk diajak kerja

sama. Contohnya pada saat guru memberikan pertanyaan, mereka sangat

antusias dalam mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Pada saat guru memberi kesempatan untuk berdiskusi, para siswa

segera memulai percakapan dengan teman sebangkunya. Tetapi ada

beberapa siswa yang bercakap-cakap dengan teman sebangkunya

mengenai hal di luar pelajaran. Setelah guru mendatangi beberapa siswa

tersebut, walaupun mereka masih sering bercanda, mereka sudah bisa

diajak bekerja sama dengan baik. Pada saat guru menjelaskan materi di

depan kelas, kadang masih ada satu atau dua siswa yang memicu

kegaduhan seperti menyaut kata-kata dari guru yang membuat teman yang

lainnya menjadi tertawa. Setelah diperingatkan oleh guru, lalu keadaan

menjadi kembali kondusif, walaupun di tengah-tengah guru menjelaskan

beberapa siswa tersebut masih mengulangi lagi hal tersebut. Kebanyakan

siswa di kelas ini memamg kurang begitu aktif dalam bertanya, jika guru

memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya, mereka hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

46

diam saja, sehingga guru sering memberi pertanyaan kepada para siswa

agar menjadikan suasana di dalam kelas menjadi lebih hidup. Walaupun

tidak mudah membuat siswa untuk aktif di dalam kelas, namun guru

sangat sabar dalam berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.

Sampai di akhir pelajaran pun, selain beberapa dari siswa hanya ribut saja,

beberapa dari siswa di kelas ini hanya memilih untuk diam.

Tabel 5.2

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Pra Penelitian

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Siswa tetap tenang

saat pergantian

jam pelajaran.

√ Suasana di dalam kelas

sangat gaduh karena mereka

merasa bosan di dalam

kelas.

2. Siswa segera

mempersiapkan

diri mengikuti

pelajaran setelah

diajak oleh guru.

√ Siswa harus menunggu

ajakan guru terlebih dahulu

untuk mulai mengikuti

pelajaran.

3. Semua siswa

memiliki buku

pelajaran ekonomi.

√ Guru menggunakan satu

buku paket dan LKS wajib

untuk latihan soal.

4. Siswa menjawab

setiap pertanyaan

dari guru

√ Jika tidak ada siswa yang

menjawab pertanyaan dari

guru, maka guru akan mulai

menunjuk beberapa untuk

menjawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

47

c. Observasi kelas (observing classroom)

Observasi kelas merupakan kegiatan peneliti untuk mengamati

keadaan kelas. Bagaimanapun juga kondisi kelas sangatlah berpengaruh

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

5. Siswa bertanya

kepada guru

√ Siswa hanya diam saja

atau rebut sendiri saat

pelajaran berlangsung.

6. Siswa mau berdikusi

dengan teman yang

lain.

√ Guru memberi

kesempatan untuk

berdiskusi.

7. Siswa hanya ribut

saja saat guru

menjelaskan.

√ Tidak semua, tapi

beberapa siswa memang

sering membuat

kegaduhan.

8. Siswa mau

mengerjakan tugas

yang diberikan oleh

guru.

√ Sebagian besar siswa bisa

diajak untuk bekerjasama

seperti mengerjakan soal

yang diberikan guru

9. Siswa mencatat

setiap hal mereka

rasa penting.

√ Sebagian besar siswa

hanya mendengarkan saja

saat guru menjelaskan di

depan.

10. Pada akhir

pelajaran, siswa

tergesa-gesa untuk

keluar kelas.

√ Siswa merasa jenuh serta

lapar atau haus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

48

pada kelancaran proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa akan

merasa nyaman dan mempunyai semangat untuk belajar jika kondisi

kelasnya baik. Kondisi kelas juga sangat membantu guru untuk

menyampaikan materi suatu mata pelajaran sebaik mungkin. Jika dilihat

dari segi tatanan ruang ataupun fasilitas belajar mengajar, kondisi kelas

XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu sudah cukup baik.

Penataan meja dan kursi, almari, dan papan tulis sudah sesuai dengan

standar tata ruang kelas pada umumnya. Khusus untuk kelas XA tersebut

juga sudah memiliki viewer walaupun sedang rusak. Sedangkan kelas X

yang lain jika ingin menggunakan viewer harus memakai ruang

multimedia yang sudah disediakan oleh sekolah.

Kelas XA juga berada di lantai dua dan hanya bersebelahan dengan

laboratorium komputer, tidak seperti kelas–kelas lain yang saling

bersebelahan antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Kondisi

tersebut sangatlah menguntungkan bagi kelas ini, karena tidak terganggu

dengan proses pembelajaran dari kelas yang lain ataupun siswa–siswa dari

kelas lain yang lewat di depannya, sehingga suara dari guru terdengar

lebih jelas.

Di sisi lain kelas XA juga mempunyai beberapa kekurangan. Kelas

XA hanya mempunyai jendela di satu sisi ruangan kelas saja, berbeda

dengan kelas–kelas lain yang mempunyai jendela pada dua sisi ruangan

kelas, bagian kiri dan kanan kelas. Keadaan seperti ini membuat

pencahayaan di dalam ruangan kelas kurang terang. Memang jika untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

49

proses pembelajaran yang memakai multimedia keadaan tersebut sangat

mendukung, tetapi jika siswa ingin mencatat dari papan tulis, beberapa

siswa akan merasa sedikit kesulitan karena ruangan kelas sedikit gelap

sehingga tulisan yang ada di papan tulis menjadi tidak terlalu jelas. Jika

pagi hari, cahaya matahari juga menyilaukan para siswa, karena kelas ini

berada di lantai atas, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini

adalah dengan menutup gordyn pada jendela dengan resiko kelas menjadi

agak terlihat gelap. Tetapi melihat keadaan kelas XA, sebagian besar

sudah sangat baik bagi siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Tiap siklus dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Jadwal mata

pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu

tiap minggunya sebanyak 3 jam pelajaran dan terbagi menjadi dua kali

pertemuan yang terdiri dari dua jam dan satu jam pelajaran. Pada kelas XA,

pembagian mata pelajaran ekonomi adalah hari Senin selama dua jam pada

jam ke- 3 dan ke- 4 pukul 08.45–10.15 WIB dan hari Selasa selama satu jam

pada jam ke- 3 pukul 08.45–09.30 WIB. Dengan adanya pembagian jadwal

seperti ini, peneliti dapat menyelesaikan satu siklus dalam satu minggu.

Jumlah siswa di kelas XA sebanyak 33 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-

laki dan perempuan dan 17 siswi perempuan. Pada siklus pertama, sebanyak 2

siswa yang tidak bisa hadir dikarenakan sedang ada rapat OSIS. Sedangkan

pada siklus kedua semua siswa hadir. Berikut ini diuraikan tentang penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

50

PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) untuk meningkatkan 3C (Competence,

Conscience, dan Compassion) pada mata pelajaran Ekonomi:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mempersiapkan segala

sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa perangkat

pembelajaran telah dipersiapkan oleh peneliti, seperti: Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media

pembelajaran, serta lembar kerja siswa. Setelah semua perangkat

pembelajaran tersebut sudah dipersiapkan semua, peneliti

mengkonsultasikan kepada Ibu P. Weni Triana, S.E selaku guru pengampu

mata pelajaran ekonomi siswa kelas XA. Hal tersebut perlu dilakukan

supaya antara peneliti dan guru mitra dapat menyatukan pikiran sesuai

dengan tujuan utama penelitian sehingga penelitian ini bisa terlaksana

dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikut

ini diuraikan tentang perangkat pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh

peneliti.

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh

peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di

dalam kelas. Di dalam RPP terdapat Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar, Indikator, Tujuan pembelajaran, Materi Ajar, Metode

Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber

Belajar dan Media Belajar, Penilaian, serta Latihan Soal. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

51

adanya RPP juga dapat memudahkan guru untuk mengetahui maksud

tujuan dari peneliti. RPP dapat dijadikan batasan dalam melakukan

proses belajar mengajar, baik dari batasan materi ataupun waktu.

Semua komponen RPP sangatlah penting, supaya proses

pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, pada bagian langkah-

langkah kegiatan pembelajaran haruslah lebih dipahami sebaik

mungkin, karena bagian tersebut merupakan skenario atau petunjuk

bagi guru supaya guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan.

2) Materi pembelajaran

Penelitian ini dilakukan dengan maksud supaya siswa dapat

mengembangkan suatu nilai kehidupan dari sebuah materi pembelajaran

tertentu. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengembangkan nilai

sikap kritis dan kerja sama dari sebuah materi pembelajaran ekonomi

tentang Inflasi. Materi tersebut digunakan oleh peneliti karena peneliti

menyesuaikan dengan silabus SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX

Sedayu.

Karena penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, maka peneliti

membagi materi tersebut menjadi dua bagian. Pada siklus pertama

membahas tentang Inflasi, sedangkan pada siklus kedua membahas

tentang Indeks Harga. Tujuan Pembelajaran Inflasi mencakup:

a) Competence:

1) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian inflasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

52

2) Siswa mampu menjelaskan jenis inflasi

3) Siswa mampu menjelaskan sebab terjadinya inflasi

4) Siswa mampu menjelaskan cara menghitung laju inflasi

5) Siswa mampu menjelaskan dampak inflasi

6) Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi inflasi

b) Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di

dalam kehidupan sehari-hari.

c) Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerja sama terhadap teman di

dalam kelas.

Pada penelitian siklus pertama, diharapkan semua cakupan tujuan

pembelajaran pada RPP dapat tercapai.

3) Media Pembelajaran

Media pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti supaya keadaan

kelas menjadi lebih hidup. Dengan adanya media pembelajaran

tersebut, diharapkan para siswa tidak akan merasa bosan dalam

mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk mencapai hal

tersebut, maka peneliti mempersiapkan berbagai media pembelajaran

semenarik mungkin, tanpa harus meninggalkan pesan yang akan

disampaikan dalam materi tersebut. Dalam penelitian siklus pertama ini,

peneliti menggunakan media pembelajaran seperti berikut ini:

a) Peta Konsep

Peta konsep digunakan dengan tujuan supaya siswa dapat

memahami materi pembelajaran dengan baik dan menarik. Peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

53

konsep dibuat oleh peneliti dengan menggunakan satu kertas asturo

besar dan beberapa dipotong kecil-kecil. Satu kertas yang besar

diberi garis lurus dan garis berbentuk beberapa kotak sehingga

membentuk suatu gambar struktur konsep bertingkat. Di bagian

struktur tingkat paling atas diberi petunjuk berupa ide pokok atau

prinsip yang meliputi berbagai konsep. Selanjutnya siswa diminta

untuk mengidentifikasi ide-ide pokok atau konsep-konsep yang

menunjang ide utama dengan cara menempelkan potongan-

potongan kertas asturo yang sebelumnya oleh peneliti sudah diberi

tulisan tentang ide-ide pokok dari ide utama.

b) Power Point

Power point digunakan supaya memudahkan guru dalam

menjelaskan suatu materi, serta membantu siswa supaya dapat

menangkap suatu materi dengan jelas. Power point menampilkan

poin-poin penting dalam sebuah pembahasan materi. Jika guru

menjelaskan di depan kelas dengan menggunakan media papan tulis

mungkin siswa akan merasa bosan, tetapi dengan menggunakan

media Power point siswa tidak akan merasa bosan karena

backgroundnya dapat diberi desain bermacam-macam sehingga

menjadi enak untuk dipandang.

Selain itu dengan menggunakan media tersebut, juga dapat

membantu siswa untuk melihat tulisan yang ada di depan kelas

dengan jelas. Jika menggunakan papan tulis atau whiteboard

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

54

mungkin beberapa siswa, khususnya siswa yang duduk di bagian

belakang kelas tidak dapat melihat tulisan dengan jelas, tetapi jika

menggunakan media Power point maka kemungkinan semua siswa

dapat melihat tulisan dengan jelas. Hal tersebut dikarenakan selain

tulisan yang ada dapat diperbesar, juga guru dapat mengatur slide

demi slide sesuai kebutuhan.

c) Artikel Tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖

Artikel diberikan kepada siswa supaya siswa dapat

menghubungkan materi pembelajaran dengan contoh kasus nyata

yang pernah terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya dengan cara

mengetahui langsung kasus nyata yang pernah terjadi, siswa tidak

semata-mata hanya mengetahui materi yang diajarkan, tetapi juga

dapat mengkaitkan materi pembelajaran dengan fenomena yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

4) Soal Pre Test

Soal pre-test diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa suatu materi sebelum materi tersebut diajarkan oleh

guru. Soal pre test dibagikan sesaat setelah guru memasuki ruangan

kelas. Dalam mengerjakan soal ini, para siswa dilarang untuk membuka

buku atau bertanya kepada teman yang lain.

5) Soal kasus

Soal kasus harus disesuaikan dan berhubungan dengan materi

yang sedang diajarkan. Soal ini diberikan kepada siswa supaya setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

55

mempelajari suatu materi dan suatu saat dalam kehidupan nyata

menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan materi tersebut,

siswa dapat menyelesaikannya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang

sudah mereka pelajari. Dengan cara memberikan soal kasus diharapkan

siswa tidak hanya mengetahui ataupun menguasai materi tersebut, tetapi

juga dapat memahaminya dan dapat menerapkan dalam kehidupan

nyata sehari-hari.

6) Lembar Refleksi

Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan pengalaman

siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

Beberapa cakupannya meliputi tingkat pemahaman siswa tentang

materi tersebut, metode yang digunakan guru untuk menyampaikan

materi, dan lain-lain. Selain itu, lembar refleksi juga sangat berguna

bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui nilai apa yang dapat

dikembangkan berkaitan dengan materi yang baru saja mereka pelajari.

7) Lembar Post Test

Lembar post test digunakan oleh guru untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi ajar. Dalam pelaksanaannya sama

halnya dengan pre test, siswa mengerjakan soal ini tanpa adanya

bantuan dari buku ataupun teman. Yang berbeda dari pelaksanaan pre

test dan post test, pre test dilaksanakan pada awal pertemuan sebelum

materi ajar dijelaskan oleh guru, sedangkan post test dilaksanakan di

akhir pertemuan setelah guru menjelaskan materi ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

56

b. Tindakan

Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan.

Pada siklus I pertemuan pertama ini, peneliti dan guru memulai

menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Materi yang diajarkan

adalah mengenai Inflasi. Peneliti ingin mencoba mengembangkan nilai-

nilai kemanusiaan pada materi inflasi tersebut. Hal tersebut dilakukan

supaya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, siswa tidak hanya

memahami materi yang diajarkan saja, tetapi juga bisa mengembangkan

nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada materi tersebut, serta

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tahap-tahap

penerapan PPR yang dilaksanakan pada siswa kelas XA SMA Pangudi

Luhur Santo Louis IX Sedayu:

1) Konteks

Setelah melakukan pre-test, guru masuk pada pembahasan

materi. Guru mengawali pembelajaran dengan menekankan bahwa

materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini adalah tentang

Inflasi. Setelah itu guru memberi gambaran sedikit tentang materi

inflasi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang jumlah

uang saku siswa 10 tahun yang lalu dengan uang saku siswa sekarang.

Para siswa menjawab bahwa uang saku mereka sekarang lebih banyak

dibanding uang saku siswa 10 tahun yang lalu. Berdasarkan jawaban

siswa tersebut, guru memberi penjelasan bahwa uang saku mereka

berubah dikarenakan adanya kenaikan harga selama 10 tahun terakhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

57

ini. Guru memberi contoh tentang kenaikan harga tersebut dengan

harga permen. Harga permen 10 tahun yang lalu kira-kira dijual

dengan harga Rp50,-/buah, sedangkan sekarang dijual dengan harga

Rp100,-/buah.

Dengan sedikit penjelasan yang telah disampaikan guru tersebut,

diharapkan siswa dapat sedikit memahami apa itu inflasi dan

bagaimana inflasi itu terjadi pada kehidupan sehari-hari mereka.

2) Pengalaman

Pada tahap pengalaman ini yang pertama dilakukan guru adalah

membagi siswa ke dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5

orang siswa, sehingga berjumlah 6 kelompok. Setelah para siswa

masuk ke dalam kelompok mereka masing-masing, guru membagikan

satu lembar kertas asturo besar dan beberapa lembar potongan kertas

asturo yang sudah diberi tulisan sebagai petunjuk untuk menyusun peta

konsep. Guru memperbolehkan siswa untuk membuka buku pada saat

menyusun peta konsep tersebut. Ide-ide pokok dalam peta konsep

tersebut meliputi :

a) Jenis-jenis Inflasi

b) Penyebab Timbulnya Inflasi

c) Cara Menghitung Inflasi

d) Dampak Inflasi

e) Pihak Yang Diuntungkan dan Dirugikan

f) Cara Mengatasi Inflasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

58

Sebagai motivasi agar siswa mau mengerjakan peta konsep

dengan serius, guru berjanji bahwa guru akan memberikan hadiah pada

akhir pembahasan materi sebagai penghargaan kepada salah satu

kelompok yang dapat menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.

Dalam menyusun peta konsep ini, para siswa sangat antusias. Mereka

bekerja sama satu sama lain berharap kelompok mereka menjadi

kelompok tercepat dan mendapatkan hadiah dari guru. Di dalam

kelompoknya, dengan cepat para siswa membagi tugas untuk masing-

masing orang. Ada yang bertugas untuk membaca buku mencari

jawaban konsep dari ide pokok yang meliputi berbagai konsep, ada

yang bertugas menempelkan potongan kertas, dan ada yang bertugas

memberi komando ataupun mengkoreksi jika ada yang salah

menempel.

Hal tersebut dilakukan oleh guru supaya siswa tidak merasa

bosan untuk belajar di dalam kelas, karena metode seperti ini

mengandung banyak manfaat, selain siswa dapat bermain sambil

belajar, siswa juga dapat belajar bekerja sama dengan orang lain dalam

menyelesaikan pekerjaan. Salah satu kelompok berhasil menyelesaikan

peta konsep tersebut terlebih dahulu, kemudian guru meminta hasil

pekerjaan kelompok tersebut untuk ditempelkan di depan kelas.

Setelah para siswa menyelesaikan tugas tentang menyusun peta

konsep, kemudian guru memberi tugas pada tiap-tiap kelompok. Setiap

kelompok diminta untuk menjelaskan tiap-tiap konsep dari salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

59

ide pokok yang sudah dibuat tadi. Tiap kelompok diberi waktu untuk

mencari penjelasan dari tiap konsep tersebut di buku. Dalam hal ini,

mereka juga sangat antusias dalam mengerjakan tugas di dalam

kelompok. Mereka juga membagi tugas pada tiap-tiap teman

kelompoknya untuk mencari jawaban tersebut.

Semua kelompok telah siap untuk penjelasan peta konsep sesuai

dengan yang diminta guru, selanjutnya guru meminta salah satu

perwakilan dari tiap kelompok untuk maju ke depan kelas. Perwakilan

dari tiap kelompok tersebut diminta untuk menjelaskan jawaban dari

kelompoknya mulai dari kelompok yang bertugas menjelaskan tentang

Jenis-Jenis Inflasi sampai dengan kelompok yang bertugas

menjelaskan tentang Cara Mengatasi Inflasi. Pada saat beberapa siswa

tersebut maju dan menjelaskan di depan kelas, guru juga menampilkan

jawaban yang benar sesuai dengan bagian yang dijelaskan siswa

menggunakan media powerpoint. Media tersebut dimaksudkan supaya

siswa dapat mengkoreksi jika penjelasan teman dari kelompok lain ada

yang salah, juga supaya siswa dapat melihat dengan jelas karena jika

ditulis di papan tulis, tulisan tidak nampak begitu jelas dikarenakan

faktor cahaya dari luar kurang mendukung.

Setelah semua kelompok selesai menjelaskan di depan, guru

memberikan penguatan lagi tentang materi tersebut. Guru mengulang

kembali penjelasan dari tiap kelompok tentang inflasi. Hal ini

dimaksudkan supaya siswa lebih dapat memahami lagi tentang materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

60

inflasi. Guru juga menekankan tentang pentingnya bekerja sama,

namun dalam melakukan kerja sama haruslah menyesuaikan situasi,

karena jika sedang melakukan ujian, siswa tidak diperbolehkan untuk

bekerja sama. Selanjutnya, di akhir pertemuan pertama, guru

memberikan artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖. Siswa

diminta untuk membacanya di rumah untuk kemudian memberikan

komentar pada pertemuan selanjutnya.

Pada siklus 1 pertemuan kedua, melanjutkan apa yang sudah

dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya,

guru telah membagikan artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖

untuk dibaca oleh para siswa dan diberi komentar. Beberapa siswa

ditunjuk oleh guru untuk mengemukakan pendapatnya mengenai

kenaikan tarif dasar listrik. Beberapa siswa yang ditunjuk guru untuk

mengemukakan pendapatnya tersebut sudah dapat menangkap maksud

dari isi artikel tersebut. Selain memberikan pendapat, para siswa juga

memberikan saran kepada pemerintah supaya dengan adanya kenaikan

tarif dasar listrik, masyarakat pada umumnya tidak merasa dirugikan.

Setelah membahas artikel tentang ―Kenaikan Tarif Dasar

Listrik‖, guru membagikan kembali soal kasus untuk memancing siswa

berpikir kritis dalam menghadapi gejolak perekonomian di Indonesia.

Guru memberikan kasus tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar

Minyak). Pada kasus ini diuraikan bahwa para siswa dihadapkan pada

masalah tersebut. Diceritakan bahwa, semisal tiap hari siswa diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

61

uang saku sebesar Rp 10.000,00. Dengan uang saku tersebut para

siswa sudah merinci pengeluaran sebagai berikut:

a) Bensin :Rp 4.500,00

b) Makan siang di kantin :Rp 4.000,00

c) Ditabung :Rp 1.500,00

Suatu saat terjadi kenaikan harga BBM yang tadinya Rp 4.500,00 per

liter sekarang menjadi Rp 5.500,00 per liter. Kemudian siswa diberi

pertanyaan tentang bagaimana cara mereka mengatur uang saku

mereka tanpa harus meminta uang saku lebih dari orang tua ataupun

mengorbankan salah satu dari ketiga kebutuhan di atas.

Setelah para siswa menyelesaikan soal kasus tersebut, guru

memberikan kesempatan kepada para siswa yang ingin mengutarakan

jawaban mereka masing-masing. Sebagian besar siswa sudah mampu

memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang diinginkan guru,

yaitu dengan cara membawa bekal makanan sendiri dari rumah, karena

selain mereka dapat mengalokasikan uang jajan mereka untuk membeli

bensin dengan harga yang baru, mereka juga dapat menambah uang

tabungan mereka dari sisa alokasi uang jajan tersebut. Tapi ada

beberapa siswa yang memberikan jawaban tidak sesuai dengan

keinginan guru. Contohnya seperti siswa tersebut memilih untuk

berangkat sekolah dengan membonceng temannya.

Setelah sekiranya cukup banyak siswa yang mengutarakan

jawaban mereka, guru kemudian memberikan penjelasan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

62

maksud kenapa para siswa diberikan soal kasus tersebut. Guru

menekankan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu

untuk bersikap kritis, supaya setiap ada perubahan baik itu perubahan

keadaan ekonomi bangsa ini ataupun berbagai perubahan pada aspek

kehidupan yang lainnya, para siswa mampu untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi akibat perubahan aspek tersebut. Tidak lupa

guru juga meluruskan jawaban-jawaban dari para siswa yang tidak

sesuai dengan apa yang dimaksudkan guru.

Sebelum memasuki tahap selanjutnya dalam proses penelitian

ini, guru kembali menempelkan peta konsep di papan tulis yang

sebelumnya telah dibuat oleh para siswa. Setelah peta konsep tersebut

ditempelkan, guru mengulang sedikit penjelasan tentang materi yang

sudah dipelajari selama dua pertemuan ini. Hal ini dilakukan supaya

siswa dapat lebih memahami lagi tentang materi inflasi. Guru juga

memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya jika ada

bagian dari materi ini yang belum mereka mengerti.

3) Refleksi

Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai

yang terkandung dalam materi yang sudah diajarkan yaitu tentang

sikap kritis dan kerja sama. Guru membantu siswa berefleksi dengan

menggunakan selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan.

Pertanyaan tersebut dibagikan kepada masing-masing siswa.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

63

1. Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok?

2. Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?

3. Apa manfaatnya jika kita dapat bekerja sama dengan teman lain?

4. Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita bisa bersikap

kritis?

Setelah menerima pertanyaan tersebut, para siswa diminta untuk segera

tenang supaya dapat sungguh-sungguh meresapi pertanyaan tersebut.

Pengembangan nilai kerja sama dilakukan setelah guru selesai

memberikan materi. Pada pengembangan nilai kerja sama ini

ditekankan bahwa saat melakukan suatu pekerjaan jika dikerjakan

secara bersama-sama maka akan menjadi lebih ringan. Nilai kerja

sama ini dikembangkan pada saat guru memberikan tugas kelompok

menyusun peta konsep. Jika satu peta konsep dikerjakan hanya satu

orang maka akan memakan waktu lama, begitu juga sebaliknya jika

dikerjakan secara berkelompok maka akan lebih cepat selesai. Apalagi

jika dalam satu kelompok memiliki pemikiran tujuan yang sama

contohnya ingin mendapat hadiah jika lebih dahulu dapat

menyelesaikan tugas tersebut daripada kelompok yang lain. Sama

halnya dalam kehidupan nyata, siswa diajarkan supaya dapat bekerja

sama dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan

kehidupan. Hal ini bertujuan menumbuhkan sikap sosial pada diri

anak, supaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

64

Sama halnya dengan sikap kritis. Pada saat proses belajar

mengajar sebelumnya, siswa diberi artikel tentang ‖Kenaikan Tarif

Dasar Listrik‖ dan soal kasus tentang pengalokasian uang saku jika ada

salah satu kebutuhan siswa yang mengalami kenaikan harga. Dalam

hal ini siswa diajarkan supaya dalam kehidupan nyata sehari-hari

mereka mampu bersikap kritis jika terjadi fenomena atau permasalahan

yang muncul. Nilai tersebut juga mengajarkan siswa supaya dapat

segera mungkin mengambil keputusan dalam melakukan sebuah

tindakan jika terjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Aksi

Setelah para siswa dapat menarik nilai-nilai kehidupan yang ada

pada materi Inflasi, maka siswa diajak untuk membangun niat sesuai

dengan nilai yang telah didapatnya, khususnya pada kehidupan nyata

sehari-hari. Beberapa pertanyaan sudah dibagikan kepada masing-

masing siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:

1. Setelah kalian menyadari pentingnya kerja sama dalam kelompok,

niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-

hari?

2. Setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap kritis, tindakan/niat

apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-

hari?

Pertanyaan tersebut dimaksudkan supaya siswa mendapatkan

gambaran apa yang akan dilakukan setelah mereka mempelajari suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

65

nilai kehidupan. Selain itu juga supaya siswa dapat memperbaiki

karakter diri yang mungkin sebelumnya pada dirinya tidak terkandung

nilai-nilai tersebut.

5) Evaluasi

Dalam tahap evaluasi, peneliti melakukan pengukuran

tentang perkembangan aspek competence, conscience, dan

compassion. Pengukuran aspek competence dilakukan dengan tes

supaya guru dapat mengetahui perkembangan kompetensi siswa

secara akademis. Sedangkan pada perkembangan aspek conscience

menggunakan kuesioner mengenai penilaian sikap, minat, sikap

kritis, serta lembar refleksi dan compassion, untuk pengukurannya

menggunakan kuesioner tentang penilaian kerja sama dan lembar

refleksi. Pada pengukuran perkembangan aspek competence,

peneliti menggunakan tes. Bentuk soal post-test ini sama dengan

bentuk soal pre-test, yaitu pilihan ganda, namun pertanyaannya

berbeda walaupun masih dalam cakupan pembahasan materi yang

sama. Tahap pelaksanaannya pun juga sama dengan tahap

pelaksanaan pre test. Pertama-tama, para siswa diminta untuk

segera menutup segala jenis buku yang berkaitan dengan materi

inflasi. Setelah itu guru membagikan soal post test untuk segera

dikerjakan oleh siswa. Dalam mengerjakan post test ini, siswa

dilarang keras bertanya ataupun memberi jawaban kepada teman

lainnya. Para siswa diminta untuk mengerjakan secara individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

66

karena post test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman

masing-masing siswa tentang materi yang diajarkan.

c. Observasi

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menyiapkan dan

mengisi lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataan-

pernyataan yang berhubungan dengan kegiatan guru dan siswa selama

proses penelitian berlangsung. Setelah penelitian siklus I selesai, peneliti

memperoleh beberapa data tentang perkembangan aspek competence,

conscience dan compassion. Data perkembangan aspek competence

didapat dari hasil penilaian pre test dan post test. Untuk data

perkembangan aspek conscience didapat dari hasil penilaian kuesioner

sikap, minat, sikap kritis, dan lembar refleksi. Sedangkan data aspek

compassion didapat dari kuesioner kerja sama dan lembar refleksi.

Data yang diperoleh dari hasil observasi guru selama proses

pembelajaran siklus I dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 5.3

Observasi terhadap Aktivitas Guru pada Siklus I

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru menggali

pengetahuan

tentang materi

yang akan

diajarkan.

√ Hal tersebut dilakukan

dengan memberikan

pertanyaan.

2. Guru menggali

pengalaman

tentang materi

yang akan

diajarkan.

√ Hal ini dilakukan dengan

menceritakan sebuah kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

67

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

3. Guru memberikan

contoh kasus pada

kehidupan sehari-

hari sesuai dengan

materi ajar.

√ Supaya siswa dapat

memahami materi dengan

lebih nyata.

4. Guru melakukan

tanya jawab kepada

siswa

√ Hal ini dimaksudkan untuk

menggali pengetahuan siswa.

5. Guru memberikan

sedikit gambaran

tentang materi

sebelum menggali

pengalaman siswa

√ Gambaran materi digunakan

agar siswa mampu

mengembangkan materi

tersebut.

6. Guru membagi

siswa ke dalam

kelompok-

kelompok kecil.

√ Mengajarkan siswa untuk

bekerjasama dengan orang

lain.

7. Guru memberi

tugas untuk

dikerjakan para

siswa di dalam

kelompok kecil

√ Memberikan soal peta konsep

agar diselesaikan bersama-

sama di dalam kelompok

kecil.

8. Guru memberi

hadiah kepada

kelompok yang

menyelesaikan

tugas terlebih

dahulu

√ Memotivasi supaya siswa

dapat lebih maksimal

bekerjasama di dalam

kelompok.

9. Guru memberi

tugas pada tiap

kelompok untuk

menjelaskan

komponen peta

konsep di depan

kelas.

√ Guru menunjuk wakil dari

tiap kelompok untuk

menjelaskan materi kepada

kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

68

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

10. Guru menjelaskan

materi secara rinci.

√ Guru menegaskan penjelasan

materi dari tiap kelompok.

11. Guru memberikan

tugas contoh kasus

kehidupan sehari-

hari berhubungan

dengan materi.

√ Supaya siswa mampu

mengatasi masalah kehidupan

nyata sesuai dengan nilai

yang dipetik dari materi ajar

12. Guru mengajak

siswa untuk

mengambil nilai

kehidupan pada

materi ajar.

√ Setiap materi ajar pasti

mengandung suatu nilai

kehidupan.

13. Guru memberi tugas

rumah kepada siswa.

√ Pekerjaan rumah sebagai

sarana supaya siswa mau

meperdalam materi di

rumahnya masing-masing.

14. Guru memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

berefleksi.

√ Guru memberikan pertanyaan

refleksi sesuai dengan nilai

kehidupan yang diperoleh

dari materi ajar.

15. Guru memberikan

pertanyaan aksi

sesuai dengan hasil

refleksi.

√ Hal nyata apa yang akan

dilakukan siswa setelah

melakukan refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

69

Data yang diperoleh dari hasil observasi siswa selama proses

pembelajaran siklus I dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 5.4

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Siklus I

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Siswa

mempersiapkan diri

untuk megikuti

pelajaran.

√ Guru meminta siswa untuk

mempersiapkan diri.

2. Siswa

mendengarkan tiap

penjelasan guru.

√ Sebagian besar siswa mau

mendengarkan penjelasan

guru.

3. Siswa menjawab

setiap pertanyaan

dari guru.

√ Walaupun harus diberi

beberapa pertanyaan

pancingan, siswa mau

menjawab pertanyaan guru.

4. Siswa bergegas

masuk ke dalam

kelompok kecil

sesuai dengan yang

diminta guru.

√ Setelah kelompok dibagi,

siswa segea masuk ke dalam

kelompoknya.

5. Siswa mengerjakan

tugas kelompok

yang diberikan guru.

√ Siswa membagi tugas dengan

teman satu kelompoknya.

6. Siswa mencatat hal-

hal penting yang

disampaikan oleh

guru.

√ Siswa hanya mendengarkan

penjelasan dari guru saja.

7. Siswa bertanya

kepada guru jika

merasa belum jelas.

√ Saat guru menjelaskan

beberapa siswa mau bertanya

kepada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

70

d. Refleksi

Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif) pada akhir siklus I berhasil. Hal ini

dibuktikan dengan adanya peningkatan 3C (competence, conscience, dan

compassion) pada diri siswa. Peningkatan aspek competence diukur

dengan menggunakan pre-test dan post test. Pada aspek competence terjadi

peningkatan sebesar 22%. Hal ini diketahui dari hasil pre test yang

menunjukkan rerata 37,9. Kemudian setelah adanya penerapan PPR, rerata

post test menunjukkan 60. Peningkatan aspek conscience dilihat dari

kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis. Pada penilaian sikap terjadi

peningkatan sebesar 26% yaitu dari rerata 3,06 menjadi 3,77, dan minat

sebesar 19% yaitu dari rerata 3,12 menjadi 3,7, kemudian pada penilaian

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

8. Siswa mampu

menarik nilai

kehidupan dari

materi ajar.

√ Guru memberi pertanyaan

pancingan dalam menarik

nilai tersebut.

9. Siswa tenang saat

menjawab soal

refleksi.

√ Siswa dapat menjawab

pertanyaan refleksi dengan

serius.

10. Siswa menjawab

pertanyaan aksi.

√ Siswa mampu menjawab

pertanyaan aksi yang

berkaitan dengan refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

71

sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 11%, yaitu dari rerata 3,52 menjadi

4,1, dan jika dilihat dari jawaban pada lembar refleksi sebanyak 81% siswa

yang ada di dalam kelas sudah dapat merefleksikan nilai yang terkandung

dalam materi ini. Sedangkan pada aspek compassion terjadi peningkatan

sebesar 10%, yaitu dari rerata 3,6 meningkat menjadi 4 dan jika dilihat

dari jawaban pada lembar aksi, 71% siswa dapat membangun niat sesuai

dengan hasil refleksi. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa

proses pembelajaran dengan menggunakan PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) pada siklus I berhasil.

Walaupun penelitian tersebut berhasil, tetapi masih banyak hambatan-

hambatan selama proses penelitian berlangsung. Hambatan-hambatan

tersebut antara lain: Beberapa siswa kurang bisa diajak bekerja sama

karena hanya ribut sendiri di dalam kelas, tingkat konsentrasi siswa kurang

selama mengikuti proses pembelajaran, alokasi waktu kurang mendukung,

serta masih ada lagi hambatan-hambatan kecil yang berpengaruh selama

proses pembelajaran berlangsung. Tetapi sejauh ini, guru sudah merasa

puas, karena walaupun banyak sekali hambatan selama proses penelitian

berlangsung, namun sudah bisa terlihat bahwa ada peningkatan yang

terjadi pada diri siswa dibandingkan dengan sebelum adanya penerapan

PPR pada proses pembelajaran.

Selain itu peneliti juga sangat merasa puas dengan adanya peningkatan

yang terjadi pada diri siswa. Peneliti merasa usaha yang selama ini

dilakukan tidak sia-sia. Dengan kondisi yang serba terbatas, namun proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

72

penelitian tetap dapat berjalan dengan lancar. Pada siklus kedua

diharapkan hasilnya lebih baik lagi dari siklus pertama.

3. Pelaksanaan Siklus Kedua

Pada pelaksanaan siklus kedua ini, sama halnya dengan pelaksanaan

pada siklus pertama. Tiap siklus dilaksanakan dengan dua kali pertemuan.

Penelitian siklus kedua ini dilaksanakan satu minggu setelah pelaksanaan

siklus pertama. Jadwal pelaksanaan siklus kedua sama dengan siklus pertama,

yaitu hari Senin selama dua jam pada jam ke- 3 dan ke- 4 pukul 08.45–10.15

WIB dan hari Selasa selama satu jam pada jam ke- 3 pukul 08.45–09.30 WIB.

Dengan adanya pembagian jadwal seperti ini, peneliti dapat menyelesaikan

satu siklus dalam satu minggu.

Jumlah siswa XA sebanyak 33 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan

17 siswa perempuan. Berbeda dengan siklus pertama, pada siklus kedua

semua siswa dapat hadir dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berikut

ini diuraikan tentang siklus 2 penerapan PPR pada mata pelajaran Ekonomi:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan segala

sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa perangkat

pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti, seperti: Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, media pembelajaran, serta

lembar kerja siswa. Setelah semua perangkat pembelajaran tersebut

dipersiapkan, peneliti mengkonsultasikan kepada Ibu P. Weni Triana, S.E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

73

selaku guru mitra atau pengampu mata pelajaran ekonomi di kelas X.A. Hal

tersebut perlu dilakukan supaya antara peneliti dan guru pamong dapat

menyatukan pikiran terkait dengan tujuan utama penelitian sehingga

penelitian ini bisa terlaksana dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan

tujuan yang diharapkan. Berikut ini diuraikan beberapa perangkat

pembelajaran yang dipersiapkan peneliti.

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh

peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di

dalam kelas. Di dalam RPP terdapat standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode

pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar

dan media belajar, penilaian, serta latihan soal. Dengan adanya RPP

juga dapat memudahkan guru mitra untuk mengetahui maksud tujuan

dari peneliti. RPP dapat dijadikan batasan dalam melakukan proses

belajar mengajar, baik dari batasan materi ataupun waktu.

Semua komponen RPP sangatlah penting, supaya proses

pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana, pada bagian langkah-

langkah kegiatan pembelajaran haruslah lebih dipahami sebaik

mungkin, karena bagian tersebut merupakan skenario atau petunjuk

bagi guru supaya guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

74

2) Materi pembelajaran

Penelitian ini dilakukan dengan maksud supaya siswa dapat

mengembangkan suatu nilai kehidupan dari sebuah materi pembelajaran

tertentu. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengembangkan nilai

sikap kritis dan kerja sama dari sebuah materi pembelajaran ekonomi

tentang Indeks Harga.

Karena penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, maka peneliti

membagi materi tersebut menjadi dua bagian. Pada siklus kedua ini

membahas tentang Indeks Harga. Tujuan Pembelajaran Indeks Harga

mencakup:

a) Competence:

(1) Menjelaskan pengertian IHK.

(2) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi.

b) Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis

di dalam kehidupan sehari-hari.

c) Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerja sama dengan

mengerjakan tugas kelompok.

Pada penelitian siklus pertama, diharapkan semua cakupan tujuan

pembelajaran pada RPP dapat tercapai.

3) Media Pembelajaran

Media pembelajaran dipersiapkan oleh peneliti supaya keadaan

kelas menjadi lebih hidup. Dengan adanya media pembelajaran

tersebut, diharapkan para siswa tidak akan merasa bosan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

75

mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk mencapai hal

tersebut, peneliti mempersiapkan berbagai media pembelajaran

semenarik mungkin, tanpa harus meninggalkan pesan yang akan

disampaikan dalam materi tersebut. Dalam penelitian siklus pertama ini,

peneliti menggunakan media pembelajaran seperti berikut ini:

a) Peta Konsep

Peta konsep digunakan dengan tujuan supaya siswa dapat

memahami materi pembelajaran dengan baik dan menarik. Pada

siklus pertama para siswa telah menyusun peta konsep tetang inflasi

di dalam kelompok. Pada siklus kedua ini guru memilih salah satu

peta konsep yang sudah disusun oleh siswa, kemudian pada siklus

kedua peta konsep tersebut digunakan sebagai media supaya siswa

lebih memahami keterkaitan antara Inflasi dengan Indeks Harga.

b) Artikel Tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖

Artikel diberikan kepada siswa supaya siswa dapat

menghubungkan materi pembelajaran dengan contoh kasus nyata

yang pernah terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya dengan cara

mengetahui langsung kasus nyata yang pernah terjadi, siswa tidak

semata-mata hanya mengetahui materi yang diajarkan, tetapi juga

dapat memahami kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

76

4) Soal Pre Test

Soal pre test dibagikan kepada siswa untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa suatu materi sebelum materi tersebut

diajarkan oleh guru. Soal pre test dibagikan sesaat setelah guru

memasuki ruangan kelas. Dalam mengerjakan soal ini, para siswa

dilarang untuk membuka buku atau bertanya kepada teman yang

lain.

5) Soal kasus

Soal kasus harus disesuaikan dan berhubungan dengan materi

yang sedang diajarkan. Soal ini diberikan kepada siswa supaya

setelah mempelajari suatu materi dan suatu saat dalam kehidupan

nyata menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan materi

tersebut, siswa dapat menyelesaikannya sebaik mungkin sesuai

dengan apa yang sudah mereka pelajari. Dengan cara memberikan

soal kasus diharapkan siswa tidak hanya mengetahui ataupun

menguasai materi tersebut, tetapi juga dapat memahaminya dan

dapat menerapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

6) Lembar Refleksi

Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan pengalaman

siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

Beberapa cakupannya meliputi tingkat pemahaman siswa tentang

materi tersebut, metode yang digunakan guru untuk menyampaikan

materi, dan lain-lain. Selain itu, lembar refleksi juga sangat berguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

77

bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui nilai apa yang dapat

dikembangkan berkaitan dengan materi yang baru saja mereka

pelajari.

7) Lembar Post Test

Lembar post test digunakan oleh guru untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Dalam

pelaksanaannya sama halnya dengan pre test, siswa mengerjakan

soal ini tanpa adanya bantuan dari buku ataupun teman. Yang

berbeda dari pelaksanaan pre test dan post test, pre test

dilaksanakan pada awal pertemuan sebelum materi ajar dijelaskan

oleh guru, sedangkan post tes dilaksanakan di akhir pertemuan

setelah guru menjelaskan materi ajar.

b. Tindakan

Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan.

Pada siklus kedua pertemuan pertama ini, peneliti dan guru menerapkan

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Materi yang diajarkan adalah

mengenai Indeks Harga. Peneliti ingin mencoba mengembangkan nilai-

nilai kemanusiaan pada materi Indeks Harga tersebut. Hal tersebut

dilakukan supaya pada saat proses pembelajaran di dalam kelas, siswa

tidak hanya memahami materi yang diajarkan saja, tetapi juga bisa

mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada materi tersebut,

serta menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tahap-tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

78

penerapan unsur-unsur PPR yang dilaksanakan pada siswa kelas XA SMA

Pangudi Luhur Santo Lois IX Sedayu:

1) Konteks

Setelah melakukan pre-test, guru melakukan apersepsi. Sebelum

masuk pembahasan materi, guru mengulang kembali tentang materi

Inflasi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,

guru mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi

pertemuan sebelumnya. Guru mengawali pembelajaran dengan

menekankan bahwa materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini

adalah tentang Indeks Harga. Selanjutnya guru memberi gambaran

sedikit tentang materi Indeks Harga. Supaya siswa lebih memahami,

guru memberikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan sehari-

hari yaitu tentang kenaikan harga BBM. Dengan menggunakan

perhitungan Indeks Harga, maka siswa mampu mengetahui jumlah laju

Inflasi yang terjadi. Karena materi ini dinilai sulit oleh guru dan

supaya siswa tidak terlalu kebingungan saat mengerjakan soal latihan,

maka guru juga memberikan penjelasan sederhana tentang

penghitungan Indeks Harga.

Dengan sedikit penjelasan yang telah disampaikan guru tersebut,

diharapkan siswa dapat sedikit memahami apa itu inflasi dan

bagaimana inflasi itu terjadi pada kehidupan sehari-hari mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

79

2) Pengalaman

Pada tahap pengalaman ini yang pertama dilakukan guru adalah

membagikan soal tentang penghitungan Indeks Harga menurut

Paasche dan Laspeyres. Setiap meja diberikan satu lembar soal supaya

para siswa dapat mengerjakan soal tersebut dengan teman satu

bangkunya. Siswa diberi kebebasan untuk bekerja sama, supaya

mereka dapat menjawab soal latihan dengan lebih mudah, karena jika

soal tersebut hanya dikerjakan oleh satu orang siswa, maka akan

memakan waktu yang lama serta sangat menguras pikiran. Setelah soal

dibagi, para siswa segera mengerjakan soal tersebut. Ada siswa yang

mengerjakan dengan teman sebangkunya maupun dengan teman di

depan atau belakangnya.

Setelah sekiranya para siswa selesai mengerjakan soal tersebut,

kemudian guru meminta dua orang siswa untuk menuliskan jawaban

mereka di papan tulis. Jawaban dua orang siswa tersebut kemudian

dipergunakan oleh guru untuk menjelaskan perhitungan Indeks Harga

Paasche dan Laspeyres kepada siswa yang lainnya.

Setelah selesai menjelaskan, guru membagikan artikel yang

berjudul ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ dan meminta siswa

untuk membaca sebentar artikel tersebut. Usai para siswa selesai

membaca artikel tersebut, guru lalu mengajak siswa untuk

membahasnya. Guru memulai pembahasan dengan bertanya tips

menghemat pengeluaran di tahun 2012. Para siswa menjawab satu per

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

80

satu tips yang ada pada artikel. Kemudian guru memberikan contoh

tentang cara berhemat. Jika siswa masih memiliki baju yang layak

janganlah membeli baju, serta tentang menjaga kesehatan yaitu dengan

contoh lebih baik makan lauk tempe daripada ayam goreng

menggunakan saus, karena jika kebanyakan atau salah makan saus

maka akan menyebabkan sakit perut dan menambah biaya pengobatan.

Pada siklus kedua pertemuan kedua, guru mengulang kembali

pembahasan artikel tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖

yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya supaya siswa dapat

mengingat kembali isi artikel tersebut. Artikel tersebut digunakan

untuk mengembangkan sikap kritis pada diri siswa. Guru memulai

dengan menanyakan kembali menurut artikel tips apa saja yang dapat

dilakukan agar lebih hemat. Para siswa menyebutkan satu per satu tips

tersebut dan guru menuliskan jawaban para siswa tersebut di papan

tulis. Setelah itu guru juga mengingatkan kembali tentang nilai kerja

sama pada saat mengerjakan soal pada pertemuan sebelumnya. Guru

menekankan bahwa suatu pekerjaan sulit jika dikerjakan bersama-sama

akan menjadi lebih mudah.

3) Refleksi

Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai

yang terkandung dalam materi yang sudah diajarkan yaitu tentang

sikap kritis dan kerja sama. Guru membantu siswa berefleksi dengan

menggunakan selembar kertas yang berisi beberapa pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

81

Pertanyaan tersebut dibagikan kepada masing-masing siswa.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:

a) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok? Mengapa?

b) Hasil apa yang akan kamu peroleh jika kamu mengerjakan sesuatu

dengan bekerjasama dengan orang lain? Mengapa?

c) Apakah menurutmu sikap kritis itu penting untuk dimiliki setiap

orang? Mengapa?

Setelah menerima pertanyaan tersebut, para siswa diminta untuk segera

tenang supaya dapat sungguh-sungguh meresapi pertanyaan tersebut.

Pengembangan nilai kerja sama dilakukan setelah guru selesai

memberikan materi. Pada pengambilan nilai kerja sama, ditekankan

bahwa saat melakukan suatu pekerjaan jika dikerjakan secara bersama-

sama maka akan menjadi lebih ringan. Nilai kerja sama ini diambil

pada saat guru memberikan tugas menghitung Indeks Harga

Konsumen. Perhitungan IHK ini memang lumaya sulit, oleh karena itu

siswa diperbolehkan berdiskusi dengan teman yang lain, supaya soal

yang sebelumnya dianggap sulit jika dikerjakan bersama-sama dengan

temannya maka akan menjadi lebih mudah. Secara tidak langsung,

pada kehidupan nyata, siswa diajarkan supaya dapat bekerja sama

dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan

kehidupan. Hal ini bertujuan menumbuhkan sikap sosial pada diri

anak, supaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

82

Sama halnya dengan sikap kritis. Pada saat proses belajar mengajar

sebelumnya, siswa diberi artikel tentang ―Tips Agar Lebih Hemat di

Tahun 2012‖ . Dalam hal ini siswa diajarkan supaya dalam kehidupan

nyata sehari-hari mereka mampu bersikap kritis jika terjadi fenomena

permasalahan yang muncul. Nilai tersebut juga mengajarkan siswa

supaya dapat segera mungkin mengambil keputusan dalam melakukan

sebuah tindakan jika terjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-

hari.

4) Aksi

Setelah para siswa dapat menarik nilai-nilai kehidupan yang ada

pada materi Inflasi, maka siswa diajak untuk membangun niat sesuai

dengan nilai yang telah didapatnya, khususnya pada kehidupan nyata

sehari-hari. Beberapa pertanyaan sudah dibagikan kepada masing-

masing siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:

a. Apa yang akan kamu lakukan jika ada salah satu teman di dalam

kelompokmu yang tidak mau bekerja?

b. Setelah membaca artikel di atas, pilihlah salah satu dari beberapa

tips yang ada pada artikel tersebut yang menurut kalian dapat

diterapkan mulai dari sekarang! Mengapa?

Pertanyaan tersebut dimaksudkan supaya siswa mendapatkan

gambaran apa yang akan dilakukan setelah mereka mempelajari suatu

nilai kehidupan. Selain itu juga supaya siswa dapat memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

83

karakter diri yang mungkin sebelumnya pada dirinya tidak terkandung

nilai-nilai tersebut.

5) Evaluasi

Dalam tahap evaluasi, peneliti melakukan pengukuran tentang

perkembangan aspek competence, conscience, dan compassion.

Pengukuran aspek competence dilakukan dengan tes supaya guru dapat

mengetahui perkembangan kompetensi siswa secara akademis.

Sedangkan pada perkembangan aspek conscience menggunakan

kuesioner mengenai penilaian sikap, minat, sikap kritis, serta lembar

refleksi dan compassion, untuk pengukurannya menggunakan

kuesioner tentang penilaian kerjasama dan lembar refleksi. Pada

pengukuran perkembangan aspek competence, peneliti menggunakan

tes. Bentuk soal post test ini sama dengan bentuk soal pre test, yaitu

pilihan ganda, namun pertanyaannya berbeda walaupun masih dalam

cakupan pembahasan materi yang sama. Tahap pelaksanaannya pun

juga sama dengan tahap pelaksanaan pre test. Pertama-tama, para

siswa diminta untuk segera menutup segala jenis buku yang berkaitan

dengan materi inflasi. Setelah itu guru membagikan soal post test

untuk segera dikerjakan oleh siswa. Dalam mengerjakan post test ini,

siswa dilarang keras bertanya ataupun memberi jawaban kepada teman

lainnya. Para siswa diminta untuk mengerjakan secara individu karena

post test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman masing-

masing siswa tentang materi yang diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

84

c. Observasi

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menyiapkan dan

mengisi lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataan-

pernyataan yang berhubungan dengan kegiatan guru dan siswa selama

proses penelitian berlangsung. Setelah penelitian siklus kedua selesai,

peneliti memperoleh beberapa data tentang perkembangan aspek

competence, conscience dan compassion. Data perkembangan aspek

competence didapat dari hasil penilaian pre-test dan post-test. Untuk data

perkembangan conscience didapat dari penilaian kuesioner sikap, minat,

sikap kritis, dan lembar refleksi. Sedangkan data perkembangan aspek

compassion didapat dari kuesioner kerja sama dan lembar refleksi.

Data hasil dari observasi guru yang diperoleh selama proses

pembelajaran siklus II dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 5.5

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru siklus II

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru menggali

pengetahuan

tentang materi

yang akan

diajarkan.

√ Hal tersebut dilakukan

dengan memberikan

pertanyaan.

2. Guru menggali

pengalaman

tentang materi

yang akan

diajarkan.

√ Hal ini dilakukan dengan

menceritakan sebuah kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

85

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

3. Guru memberikan

contoh kasus pada

kehidupan sehari-

hari sesuai dengan

materi ajar.

√ Supaya siswa dapat

memahami materi dengan

lebih nyata.

4. Guru melakukan

tanya jawab

kepada siswa

√ Hal ini dimaksudkan untuk

menggali pengetahuan

siswa.

5. Guru memberikan

sedikit gambaran

tentang materi

sebelum menggali

pengalaman siswa.

√ Gambaran materi digunakan

agar siswa mampu

mengembangkan materi

tersebut.

6. Guru membagi

siswa ke dalam

kelompok-

kelompok kecil.

√ Mengajarkan siswa untuk

bekerjasama dengan orang

lain.

7. Guru memberi

tugas untuk

dikerjakan para

siswa di dalam

kelompok kecil.

√ Memberikan soal peta

konsep agar diselesaikan

bersama-sama di dalam

kelompok kecil.

8. Guru memberi

hadiah kepada

kelompok yang

menyelesaikan

tugas terlebih

dahulu.

√ Memotivasi supaya siswa

dapat lebih maksimal

bekerjasama di dalam

kelompok.

9. Guru meminta tiap

kelompok siswa

untuk menjelaskan

komponen peta

konsep di depan

kelas.

√ Guru menunjuk wakil dari

tiap kelompok untuk

menjelaskan materi kepada

kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

86

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

10. Guru menjelaskan

materi secara

rinci.

√ Guru menegaskan

penjelasan materi dari tiap

kelompok.

11. Guru memberikan

tugas contoh kasus

kehidupan sehari-

hari berhubungan

dengan materi.

√ Supaya siswa mampu

mengatasi masalah

kehidupan nyata sesuai

dengan nilai yang dipetik

dari materi ajar

12. Guru mengajak

siswa untuk

mengambil nilai

kehidupan pada

materi ajar.

√ Setiap materi ajar pasti

mengandung suatu nilai

kehidupan.

13. Guru memberi

tugas rumah

kepada siswa.

√ Pekerjaan rumah sebagai

sarana supaya siswa mau

meperdalam materi di

rumahnya masing-masing.

14. Guru memberi

kesempatan

kepada siswa

untuk berefleksi.

√ Guru memberikan

pertanyaan refleksi sesuai

dengan nilai kehidupan

yang diperoleh dari materi

ajar.

15. Guru memberikan

pertanyaan aksi

sesuai dengan

hasil refleksi.

√ Hal nyata apa yang akan

dilakukan siswa setelah

melakukan refleksi.

Data hasil dari observasi siswa yang diperoleh selama proses

pembelajaran siklus II dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 5.6

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa siklus II

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Siswa mempersiapkan

diri untuk megikuti

pelajaran.

√ Guru meminta siswa

untuk mempersiapkan

diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

87

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

2. Siswa mendengarkan

tiap penjelasan guru.

√ Sebagian besar siswa

mau mendengarkan

penjelasan guru.

3. Siswa menjawab

setiap pertanyaan dari

guru.

√ Walaupun harus diberi

beberapa pertanyaan

pancingan, siswa mau

menjawab pertanyaan

guru.

4. Siswa bergegas masuk

ke dalam kelompok

kecil sesuai dengan

yang diminta guru.

√ Setelah kelompok

dibagi, siswa segea

masuk ke dalam

kelompoknya.

5. Siswa mengerjakan

tugas kelompok yang

diberikan guru.

√ Siswa membagi tugas

dengan teman satu

kelompoknya.

6. Siswa mencatat hal-

hal penting yang

disampaikan oleh

guru.

√ Siswa hanya

mendengarkan

penjelasan dari guru saja.

7. Siswa bertanya

kepada guru jika

merasa belum jelas.

√ Saat guru menjelaskan

beberapa siswa mau

bertanya kepada guru.

8. Siswa mampu

menarik nilai

kehidupan dari materi

ajar.

√ Guru memberi

pertanyaan pancingan

dalam menarik nilai

tersebut.

9. Siswa tenang saat

menjawab soal

refleksi.

√ Siswa dapat menjawab

pertanyaan refleksi

dengan serius.

10. Siswa menjawab

pertanyaan aksi.

√ Siswa mampu menjawab

pertanyaan aksi yang

berkaitan dengan

refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

88

d. Refleksi

Pada penelitian siklus kedua ini, secara keseluruhan proses

pembelajaran dengan menggunakan PPR muncul adanya peningkatan

walaupun hanya sedikit. Pada tingkat competence terjadi peningkatan

sebesar 83%. Hal ini diketahui dari hasil pre test yang menunjukkan rerata

10. Kemudian setelah adanya penerapan PPR, rerata post test

menunjukkan 93. Pada aspek conscience siklus II yang dinilai dari

kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis. Pada kuesioner sikap antara siklus

I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 0,02%, yaitu dari rerata 3,77

menjadi 3,79. Pada minat terjadi perubahan sebesar 3%, yaitu dari rerata

3,7 menjadi 3,8, pada kuesioner sikap kritis terjadi peningkatan sebesar

2% dibandingkan dengan penelitian siklus I, dan jika dilihat dari jawaban

pada lembar refleksi yang sebelumnya pada siklus I sebesar 81% siswa

dapat merefleksikan nilai yang terkandung dalam materi pembelajaran,

pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 6% yaitu menjadi 87%.

Sedangkan pada tingkat compassion siklus II terjadi peningkatan sebesar

4% dibandingkan dengan siklus I, dan jika dilihat dari jawaban pada

lembar aksi, terjadi peningkatan sebesar 19%. Yang sebelumnya pada

siklus I sebesar 71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil

refleksi, pada siklus II meningkat menjadi 90% .

Pada pelaksanaan penelitian siklus II ini walaupun hanya sedikit, tetapi

telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I.

Hal ini disebabkan karena pada siklus I siswa sudah dapat menarik suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

89

nilai yang ada di dalam materi pembelajaran dan juga siswa sudah merasa

jenuh dalam mengisi lembar kuesioner maupun lembar refleksi dan aksi.

Dalam siklus II ini guru dan peneliti sudah cukup puas melihat hasil pada

akhir penelitian.

B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion (3C)

Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Dari hasil analisis data Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

siklus I dan II untuk meningkatkan aspek competence, conscience, dan

compassion (3C) kelas XA SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu

menunjukkan keberhasilan. Hal tersebut dapat dilihat dari data-data berikut ini.

1. Aspek Competence

Untuk mengetahui peningkatan aspek competence dapat dilihat dari

data rerata skor pre-test, post test. Berikut ini rincian dari masing-masing data

tersebut.

a. Pre Test dan Post Test

Perkembangan pada aspek competence, dilihat dari hasil pre test

dan post test. Soal test berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 10 soal.

Materi yang digunakan dalam pengambilan tes ini adalah mengenai

Inflasi. Hasil post-test menunjukkan peningkatan nilai dibandingkan

dengan pre-test. Berikut rincian hasil perhitungan rerata skor pre-test dan

post-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

90

Tabel 5.7

Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I

Saat Pengukuran Rerata

Pre Test 38

Post Test 60

Kenaikan 22

Persentase perubahan 22%

Tiap soal jika benar mempunyai skor 1, dan jika salah 0. Kemudian

total skor benar dikali 10. Untuk persentase perubahan dicari dengan

rumus = (skor pre test - skor post test) / skor pre test x 100% . Ada

sebanyak 3 siswa yang mengalami penurunan nilai test, tetapi siswa yang

lainnya mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit.

Pada siklus II bentuk soal berbeda dengan siklus I. Bentuk soal Siklus

I adalah uraian, karena materi yang dibahas mengenai perhitungan IHK.

Terdapat 1 Soal uraian, namun pada soal tersebut terdapat 4 komponen

jawaban. Jika benar, setiap komponen diberi skor 25 dan jika jawaban

tersebut kurang tepat maka jumlah skor disesuaikan dengan tingkat

kesalahan dari jawaban tersebut. Berikut rincian perhitungan rerata skor

pre test dan post test siklus II.

Tabel 5.8

Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus II

Saat Pengukuran Rerata

Pre test 10

Post test 93

Kenaikan 83

Persentase perubahan 83%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

91

Pada perhitungan persentase perubahan menggunakan cara yang

sama dengan siklus I. Hasil perubahan tersebut dapat lebih besar

dibandingkan dengan siklus I dikarenakan proporsi materi yang dibahas

pada siklus II ini memang lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I,

sehingga para siswa dapat lebih fokus dalam memahaminya.

Berikut hasil perhitungan perubahan aspek competence yang terjadi

antara siklus I dan siklus II

Tabel 5.9

Rerata Skor Aspek Competence Pada Siklus I dan siklus II

Siklus Pre Test Post Test Persentase

I 38 60 22%

II 10 93 83%

Rerata 24 76.5 52.5%

Jika dibandingkan antara siklus I dan siklus II pre tes dan post test

terjadi perubahan peningkatan sebesar 22%.

Berikut hasil perhitungan rerata berbagai aspek dari pra penelitian,

akhir siklus I, sampai dengan akhir siklus II untuk mengetahui peningkatan

aspek competence sebelum dan setelah diterapkan PPR. Berdasarkan Patokan

Acuan Penilaian (PAP), Aspek competence masuk dalam kategori baik.

Dengan adanya peningkatan setelah diterapkan PPR, para siswa diharapkan

dapat lebih baik lagi dalam mengikuti proses pembelajaran ekonomi di dalam

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

92

2. Aspek Conscience

Untuk mengetahui peningkatan aspek conscience sebelum dan sesudah

diterapkan PPR digunakan kuesioner sikap, minat, dan sikap kritis, serta

lembar refleksi. Di bawah ini penjelasan dari masing-masing komponen

penilaian aspek conscience.

a. Sikap

Penilaian aspek sikap untuk mengetahui perkembangan aspek

consciene. Penilaian sikap diambil dari kuesioner. Dibandingkan dengan

pra penelitian, pada siklus I ini aspek sikap mengalami peningkatan.

Berikut rerata peningkatan aspek sikap tersebut.

Tabel 5.10

Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap) Pada Siklus I

Kuesioner yang digunakan untuk mengukur sikap ini menggunakan

skala Likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu sangat tidak

setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Pada penilaian aspek sikap

ini mengalami peningkatan sebesar 21% dibandingkan dengan pada saat

observasi pra penelitian.

Saat Pengukuran Sikap Keterangan

Pra penelitian 3.06 Cukup Baik

Akhir siklus I 3.77 Baik

Kenaikan 0.71

Persentase perubahan 21%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

93

Pada siklus II, penilaian aspek sikap terjadi peningkatan sebesar

0,02%, yaitu dari rerata 3,77 menjadi 3,79. Hal ini disebabkan siswa

sudah cukup mengerti tentang sikap apa yang harus mereka lakukan

selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Berikut rerata

aspek sikap tersebut.

Tabel 5.11

Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap) Pada Siklus II

Saat Pengukuran Sikap Keterangan

Akhir siklus I 3.77 Baik

Akhir siklus II 3.79 Baik

Kenaikan 0.02

Persentase perubahan 0.02%

b. Minat

Setelah diterapkan PPR, aspek minat pada siklus I mengalami

peningkatan. Pengukuran minat menggunakan kuesioner. Aspek minat

juga dipergunakan untuk mengetahui perkembangan aspek conscience.

Berikut rerata aspek minat pada siklus I tersebut.

Tabel 5.12

Rerata Skor Aspek Conscience (Minat) Pada Siklus I

Saat Pengukuran Minat Keterangan

Pra penelitian 3.12 Cukup baik

Akhir siklus I 3.7 Baik

Kenaikan 0.58

Persentase perubahan 19%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

94

Dalam hal minat mengikuti pembelajaran ekonomi terjadi

peningkatan skor sebesar 19% dari pra penelitian sampai akhir siklus I.

Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah rerata skor dari 3.12 pada pra

penelitian menjadi 3.73 pada akhir siklus I. Sedangkan pada siklus II

aspek minat hanya mengalami peningkatan sebesar 3% saja. Soal test

siklus kedua bukan berbentuk pilihan ganda seperti pada siklus I,

melainkan berbentuk uraian penghitungan Indeks Harga Konsumen.

Berikut rerata aspek minat pada siklus II tersebut.

Tabel 5.13

Rerata Skor Aspek Conscience (Minat) Pada Siklus II

c. Sikap Kritis

Sikap kritis merupakan salah satu unsur aspek conscience yang

dikembangkan dalam penelitian ini. Sikap kritis diukur dengan

kuesioner, untuk mengetahui perkembangan aspek conscience. Berikut

rerata skor aspek sikap kritis pada akhir siklus I.

Saat Pengukuran Minat Keterangan

Akhir Siklus I 3.7 Baik

Akhir siklus II 3.8 Baik

Kenaikan 0.1

Persentase perubahan 3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

95

Tabel 5.14

Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap Kritis ) Pada Siklus I

Saat Pengukuran Sikap Kritis Keterangan

Pra Penelitian 3.52 Baik

Akhir siklus I 4.04 Sangat Baik

Kenaikan 0.52

Persentase perubahan 11%

Perkembangan aspek conscience (sikap kritis) dapat dilihat dari

hasil perhitungan rerata skor sikap kritis sebelum penerapan dan setelah

penerapan PPR. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi

perubahan peningkatan sebesar 11%. Selain itu dilihat dari hasil refleksi

siswa, sebanyak 81% siswa dari seluruh siswa yang hadir dapat

merefleksikan nilai kehidupan yang terkandung dalam materi tersebut.

Pada akhir siklus II perubahan yang terjadi hanya sebesar 2%

dibandingkan dengan akhir siklus I. Berikut rerata aspek sikap kritis pada

akhir siklus II.

Tabel 5.15

Rerata Skor Aspek Conscience (Sikap Kritis )Pada Siklus II

Saat Pengukuran Sikap Kritis Keterangan

Akhir Siklus I 4.04 Sangat Baik

Akhir siklus II 4.17 Sangat Baik

Kenaikan 0.13

Persentase perubahan 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

96

Selain itu sebanyak 87% dari total jumlah siswa yang hadir dapat

merefleksikan nilai kehidupan yang terkandung dalam materi tersebut.

Berdasarkan Penilaian Acuan Penilaian (PAP), dilihat dari rerata awal

siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II, asspek conscience masuk dalam

kategori sangat baik pada awal siklus, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aspek

conscience pada diri siswa setelah diterapkan PPR.

3. Aspek Compassion

Aspek compassion yang dikembangkan melalui penelitian ini adalah

nilai kerja sama yang diukur dengan kuesioner dan lembar aksi. Pada awal

siklus I dilihat dari hasil pengukuran aspek compassion menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah diterapkan PPR. Berikut

rerata skor nilai kerja sama pada akhir siklus I.

Tabel 5.16

Rerata Skor Aspek Compassion Pada Siklus I

Saat Pengukuran Kerjasama Keterangan

Pra Penelitian 3.66 Baik

Akhir siklus I 4.08 Sangat Baik

Kenaikan 0.42

Persentase perubahan 10%

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi skor

nilai kerja sama pada diri siswa sebelum dan sesudah penerapan PPR sebesar

10%. Selain itu jika dilihat dari hasil lembar aksi, tampak bahwa sebanyak

71% siswa dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

97

Pada akhir siklus II, perubahan peningkatan skor kerja sama hanya

sebesar 4% dibandingkan dengan akhir siklus II. Berikut rerata skor aspek

kerja sama pada akhir siklus II.

Tabel 5.17

Rerata Skor Aspek Compassion Siklus II

Saat Pengukuran Kerjasama Keterangan

Akhir Siklus I 4.08 Sangat Baik

Akhir siklus II 4.29 Baik

Kenaikan 0.21

Persentase perubahan 4%

Berdasarkan Patokan Acuan Penilaian (PAP), dilihat dari rerata awal

siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II, aspek compassion masuk dalam

kategori baik.

Berdasarkan perhitungan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan

bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi

Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan

compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berhasil.

Siswa dapat mengembangkan nilai kehidupan melalui pembelajaran materi

tersebut. Siswa dapat mengembangkan aspek competence melalui

pemahaman materi yang diajarkan. Siswa memperoleh pengalaman untuk

mengembangkan aspek conscience, dalam hal ini sikap kritis melalui artikel

tentang ―Kenaikan Tarif Dasar Listrik‖ dan ―Tips Agar Lebih Hemat di

Tahun 2012‖. Artikel tersebut dapat dijadikan sebagai sarana para siswa

supaya dapat menghadapi berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

98

khususnya yang berhubungan dengan keadaan ekonomi negara seperti

kenaikan tarif dasar listrik ataupun bagaimana cara berhemat dalam

menghadapi kenaikan berbagai macam kebutuhan hidup. Sedangkan aspek

compassion dikembangkan dengan diskusi kelompok. Diskusi kelompok

tersebut mengajarkan pentingnya kerja sama antara siswa satu dengan siswa

yang lainnya untuk memecahkan suatu permasalahan yang sama. Dengan

demikian, para siswa dapat berefleksi mengenai pentingnya kerja sama dan

mempunyai sikap kritis. Sebagian besar menjawab bahwa kedua nilai itu

sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka ke depannya. Setelah itu siswa

juga dapat membangun niat sesuai dengan hasil refleksi mereka masing-

masing. Beberapa contoh niat yang mereka tulis adalah mereka akan mulai

belajar menabung dan mencoba untuk hidup sehat serta belajar menerapkan

nilai kerja sama melalui kerja kelompok seperti menyusun peta konsep

bersama-sama serta memecahkan soal mengenai IHK.

Setelah ini diharapkan siswa dapat secara mandiri menarik nilai-nilai

kehidupan pada setiap materi pembelajaran yang disampaikan oleh para guru.

Semua nilai tersebut nantinya akan sangat berguna bagi masa depan para

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

99

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks

Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sangat mungkin sekali

dilakukan. Hal ini terbukti dari peningkatan pada aspek-aspek competence,

conscience, dan compassion setelah penerapan PPR dalam pembelajaran. Pada

aspek competence siswa terjadi peningkatan antara sebelum dan sesudah

penerapan PPR. Penilaian aspek tersebut dilakukan melalui pre test dan post test.

Pada Pre test dan post test pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 54%, dan

83% pada siklus II.

Pada aspek conscience dinilai melalui kuesioner sikap, minat, dan sikap

kritis serta lembar refleksi. Pada aspek sikap mengalami peningkatan sebesar

21% antara pra penelitian dan akhir siklus I. Pada akhir siklus II terjadi

peningkatan sebesar 0.02% dibandingkan dengan akhir siklus I. Sedangkan pada

aspek minat jika dibandingkan antara pra penelitian dengan akhir siklus I terjadi

peningkatan sebesar 19%, dan 3% antara akhir siklus I dengan akhir siklus II.

Pada penilaian sikap kritis terjadi peningkatan sebesar 11% antara pra penelitian

dengan akhir siklus I. Peningkatan hanya sebesar 2% juga terjadi antara akhir

siklus I dan akhir siklus II. Hal ini disebabkan karena pada akhir siklus II siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

100

sudah dapat memahami mengenai nilai apa yang dapat diambil pada materi

pembelajaran. Selain itu sebanyak 87% siswa dari total siswa yang hadir sudah

dapat merefleksikan nilai tersebut.

Perkembangan aspek compassion dalam hal ini adalah nilai kerja sama

diukur melalui kuesioner dan lembar aksi. Pada akhir siklus I terjadi peningkatan

sebesar 10% dibandingkan saat sebelum diterapkan PPR. Tetapi pada akhir siklus

II hanya terjadi peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan akhir siklus I.

Alasannya sama dengan pengambilan aspek conscience. Pada akhir siklus I para

siswa sudah dapat memahami tentang nilai yang terkandung selama proses

pembelajaran dengan menerapkan PPR. Selain itu penilaian juga diambil melalui

lembar aksi. Sebesar 90% dari jumlah total siswa yang hadir sudah dapat

membangun niat sesuai dengan hasil refleksi mereka masing-masing.

B. Keterbatasan

Penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Santo Lois IX berhasil.

Namun dibalik keberhasilan tersebut terdapat keterbatasan-keterbatasan. Berikut

keterbatasan-keterbatasan yang dialami selama proses penelitian berlangsung.

1. Waktu

Memang waktu yang diambil peneliti dalam melakukan penelitian setiap

siklus berlangsung selama 2 kali pertemuan, 2 jam pelajaran dan 1 jam

pelajaran. Tetapi mengingat komponen proses penerapan PPR sangat banyak

karena harus melewati proses-proses seperti konteks, pengalaman, refleksi,

aksi, dan evaluasi, maka waktu tersebut dianggap kurang, apalagi ditambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

101

dengan pengumpulan-pengumpulan data seperti tes, kuesioner, dan lembar

refleksi. Alangkah lebih baiknya tiap siklus penelitian dilakukan selama 2 kali

pertemuan, namun tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran.

2. Ruang Kelas

Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berada di lantai dua dan

tepat di bawah sinar matahari. Oleh karena itu setiap pagi gordyn kelas ditutup

supaya para siswa tidak merasa silau oleh cahaya matahari tersebut. Oleh

karena itu maka kondisi ruang kelas menjadi agak gelap. Hal ini membuat

siswa merasa sedikit kesulitan dalam membaca atau beraktivitas.

3. Instrumen

Pengukuran mengenai komponen aksi tidaklah mudah, karena materi

yang diajarkan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan ekonomi. Siswa

belum dapat menerapkannya secara langsung kecuali nilai kerja sama. Oleh

karena itu para siswa hanyalah sekedar membangun niat untuk bersikap kritis.

C. Saran

1. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai referensi untuk mengembangkan

model pembelajaran. Pembelajaran dengan PPR dalam meningkatkan

competence, conscience, dan compassion sangatlah bermanfaat bagi

kehidupan siswa ke depannya, karena siswa mendapatkan nilai kehidupan

sebagai bekal masa depan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

102

2. Bagi Mahasiswa Keguruan

Sebagai seorang calon guru, hendaklah kita memberikan yang terbaik bagi

siswa kita. Salah satu caranya adalah dengan memberikan sesuatu yang

berguna bagi kehidupan siswa. Guru tidak hanya dapat menyampaikan materi

dengan baik, namun guru juga harus dapat membekali suatu nilai kehidupan

yang berhubungan dengan materi pembelajaran bagi anak didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

103

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006:3). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Firdaus, Y. (2005:67). Pelajaran Akuntansi SMA untuk kelas XI.

Jakarta : Erlangga

Isjoni. (2009:106). Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Kuntoro. (2010:16). Model Pendidikan Karakter.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Subagya, C. (2008:39). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Tim Redaksi

Kanisius

Sugiyono. (2009:14). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira

Susilo. (2007:17). Penelitian Tindakan Kelas.

Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

104

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

Mata Pelajaran : Ekonomi

Materi : Indeks Harga dan Inflasi

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi :

a. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).

Kompetensi Dasar :

a. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi.

Indikator :

a. Competence/kompetensi dasar:

1) Mendeskripsikan pengertian inflasi

2) Membedakan jenis Inflasi

3) Menjelaskan sebab terjadinya inflasi

4) Menjelaskan cara menghitung laju inflasi

5) Menjelaskan dampak inflasi

6) Menjelaska cara mengatasi inflasi

b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas

kelompok.

A. Tujuan Pembelajaran

a. Competence/kompetensi dasar:

1) Siswa mampu mendeskripsikan pengertian inflasi

2) Siswa mampu menjelaskan jenis Inflasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

106

3) Siswa mampu menjelaskan sebab terjadinya inflasi

4) Siswa mampu menjelaskan cara menghitung laju inflasi

5) Siswa mampu menjelaskan dampak inflasi

6) Siswa mampu menjelaskan cara mengatasi inflasi

b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.

B. Materi Ajar :

1. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu kecenderungan kenaikan harga secara terus menerus dan

berlaku secara umum yang akan mengakibatkan turunnya nlai uang. Dalam

perekonomian salah satu penyebab inflasi yaitu dinamika dan perkembangan

ekonomi yang berdampak pada permintaan barang dan jasa pada kapasitas yang

terbatas. Jika inflasi timbul ketika pengangguran tinggi dan perekonomian

menurun, maka akan mengakibatkan stagflasi. Stagflasi menggambarkan keadaan

suatu dimana kegiatan kegiatan perekonomian semakin menurun, pengangguran

semakin tinggi, dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga semakin

bertambah cepat.

b. Jenis-jenis inflasi

1) Jenis Inflasi Menurut Sebabnya

a) Inflasi karena Tarikan Permintaan ( Demand Pull Inflation )

Inflasi ini timbul karena permitaan masyarakat terhadap barang dan jasa

tertentu selalu mengalami peningkatan, sementara kapasitas produksi tetap

sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yag

pada akhirnya harga akan mengalami kenaikan.

b) Inflasi karena kenaikan biaya produksi (Cost Push Inflation)

Inflasi jenis ini timbul karena kenaikan ongkos produksi yaitu kenaikan

bahan baku dan kenaikan upah.

2) Jenis Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahannya

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat dibedakan sebgai berikut.

a) Inflasi ringan (creeping inflation) yaitu inflasi yang besarnya dibawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

107

10% setahun.

b) Inflasi sedang yaitu inflasi yag besarnya mencapai 10%-30% setahun.

c) Inflasi berat yaitu inflasi yang besarnya mencapai 30%-100% setahun.

d) Hiperinflasi (hyper-inflation) yaitu inflasi yang besarnya di atas100%

setahun.

3) Inflasi berdasarkan asalnya

a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri

Adalah inflasi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai

dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga

bahan makanan menjadi mahal.

b) Inflasi yang berasal dari luar negeri

Adalah inflasi akibat naiknya harga barang impor sehingga bisa

menakibatkan biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan

tarif impor barang.

c. Penyebab Timbulnya inflasi Berdasarkan Teori Inflasi

a) Teori Kuantitas

Berdasarkan teori kuantitas inflasi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut

1) Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat

2) Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa

mendatang

b) Teori Keynes

Berdasarkan teori keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di

luar batas kemampuannya, sehingga terjadi peningkatan permintaan secara

keseluruhan yang melebihi jumlah barang yang tersedia, akibatnya dalam

masyarakat terjadi celah atau kekurangan barag-barang akibat pengaruh

inflasi (inflation gap)

c) Teori struktualis

Berdasarkan teori struktural, terjadinya inflasi dikaitkan dengan faktor

struktural perekonomian suatu negara. Bagi negara berkembang faktor

struktural perekonomian menyangkut dua hal sebagai berikut.

Ketidakelastisan penerimaan ekspor

Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan di dalam

negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

108

d. Menghitung Laju Inflasi

1) GNP Deflator

Adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang

dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP. GNP deflator dapat dihitung

dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks Laspeyres sehingga dapat

diketahui kenaikan harga periode tahun.

2) Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan

jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. Indeks Harga Konsumen

(IHK) dapat dihitung dengan menggunakan indeks Paasche atau indeks

Laspeyres sehingga dapat diketahui kenaikan indeks harga konsumen.

e. Dampak Inflasi

1) Dampak Inflasi bagi perekonomian nasional

a) Mendorong penanaman modal spekulatif

b) Menyebabkan tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang

c) Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan

d) Menimbulkan masalah neraca pembayaran

2) Dampak Inflasi Terhadap Individu dan Masyarakat

a) Kesenjangan distribusi pendapatan

b) Pendapatan riil merosot

c) Nilai riil tabungan merosot

f. Pihak-Pihak yng Mendapatkan Keuntungan dan Menderita kerugian Akibat

terjadinya Inflasi

1) Pihak yang diuntungkan

a) Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memiliki

stok persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.

b) Para pedagang, menaikkan harga karena ingin mendapatkan

laba/keuntungan besar.

c) Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan

spekulasi dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum

terjadi inflasi dan menjualnya kembali pada saat terjadi inflasi.

d) Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-

barang naik sehingga nilai riilnya lebih tinggi daripada sesudah inflasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

109

terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian

yang dibuat sebelum terjadi inflasi.

2) Pihak-Pihak yang Dirugikan

a) Para konsumen, karena harus membsyar lebih mahal sehingga barang yang

diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelumnya terjadi

inflasi.

b) Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap

naiknya harga barang dan jasa akan mengakibatkan jumlah barang dan jasa

yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit sehingga pendapata riil/nyata

berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat

terjadi inflasi sulit diharapkan.

c) Para pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan tambahan

biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan

terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang

diperoleh dari proyek yang dikerjakan.

d) Para pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang telah

diberikan menjadi lebih kecil akibat terjadinya inflasi.

e) Para penabung, karena pada saat inflasi bumga yang diperoleh dari

tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga

yang terjadi.

g. Cara Mengatasi Inflasi

1) Kebijakan Moneter

a) Kebijakan diskonto dilakukan dengan cara menaikkan tingkat suku bunga

b) Politik Pasar Terbuka

c) Menaikkan Cash Ratio

2) Kebijakan Fiskal

a) Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah

b) Menaikkan Tarif Pajak

c) Mengadakan Pinjaman Pemerintah

3) Kebijakan Nonmoneter

a) Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi

b) Menekan tingkat upah

c) Pemerintah melakukan pengawasan harga sekaligus menetakan harga

maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

110

d) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung

C. Nilai Kemanusiaan :

Sikap Kritis

Kerjasama

D. Metode Pembelajaran : - Ceramah

- Tanya jawab

- Diskusi

E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

(Pertemuan 1)

1. PENDAHULUAN (15‘)

Guru mengucapkan salam pembuka

Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa

Konteks : (10’)

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai segala sesuatu

yang berkaitan dengan Inflasi. Pertanyaan tersebut antara lain:

a) Apakah kalian pernah mengalami kenaikan harga?

b) Jika pernah, berikan contoh kenaikan harga yang pernah kalian alami!

Berdasarkan tanya jawab tersebut, siswa diminta untuk mengutarakan

pendapatnya tentang pengertian Inflasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menegaskan kepada siswa, bahwa hari ini kita akan belajar materi inflasi

2. KEGIATAN INTI

Pengalaman :

Guru menjelaskan tentang pengertian inflasi (5’)

Guru meminta siswa untuk membaca sebentar tentang inflasi (10’)

Guru membagi siswa dalam 6 kelompok (5’)

Guru membagikan kertas asturo dan potongan kertas berisi konsep-konsep inflasi

kepada setiap kelompok(2’).

Guru memberikan pengarahan tentang peta konsep(2’)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

111

Siswa diminta menyusun peta konsep inflasi di dalam kelompok(15’)

Guru menunjuk salah satu kelompok tercepat dalam menyusun peta konsep

tersebut untuk maju ke depan menampilkan dan menjelaskan pekerjaan kelompok

di depan kelas serta memberi point kepada kelompok tersebut(7’)

Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil kelompok yang ada di

depan (2’)

Guru memberi penegasan/kesimpulan tentang materi

Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh saat diskusi

kelompok dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan: (5’)

Apa yang kalian rasakan dalam diskusi kelompok?

Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok tadi?

Guru menyimpulkan bahwa salah satu nilai yang dapat diambil dari pengalaman

diskusi adalah nilai kerjasama.

Guru meyakinkan pentingnya kerjasama dalam diskusi kelompok. (5’)

Guru menayangkan video ‖Indonesia Sudah Merdeka? Kata Siapa?‖

Guru membagikan dan meminta siswa untuk membaca artikel tentang kenaikan

tarif dasar listrik (4’).

Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai artikel tersebut untuk menggali

pemahaman siswa terhadap artikel tersebut (3’).

Apa yang kalian lakukan jika dihadapkan dalam keadaan tersebut?

(Pertemuan 2)

Guru membagikan dan meminta siswa untuk mengerjakan kasus tentang

penyusunan skala prioritas (8’).

Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan hasil pekerjaan mereka (3’)

Guru meyakinkan pentingya bersikap kritis dalam menghadapi kenaikan harga,

salah satu contohnya adalah dengan membuat skala prioritas (4’).

3. PENUTUP

a. Refleksi:

Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa, yang

terdiri dari: (10)’

1) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok?

2) Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

112

3) Apa manfaatnya jika kita dapat bekerjasama dengan teman lain?

4) Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita bisa bersikap kritis?

b. Aksi:

Guru memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa: (10’)

e. Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok,

niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-hari?

f. Setelah kalian tahu tentang pentingnya sikap kritis, tindakan/niat apa yang

akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?

c. Evaluasi:

Guru memberikan soal postest (15’)

H. Sumber Belajar dan Media Belajar:

a. Sumber Belajar

Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira

b. Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan)

Lembar soal

Lembar jawab

Power point+LCD

Video

Modul kerja siswa

Kartu konsep

I. Penilaian

Jenis Penilaian:

1. Tes : Masalah kasus, soal pretest dan postest (terlampir)

2. Non test : Lembar kuisoner untuk mengukur conscience dan compassion siswa.

Praktikan,

Gregorius Yudanto Rahadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

Mata Pelajaran : Ekonomi

Materi : Indeks Harga dan Inflasi

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi :

a. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).

Kompetensi Dasar :

a. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi.

Indikator :

a. Competence/kompetensi dasar:

7) Menjelaskan pengertian IHK

8) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi

b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.

C. Tujuan Pembelajaran

a. Competence/kompetensi dasar:

1) Menjelaskan pengertian IHK

2) Menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi

b. Conscience/suara hati: Siswa mampu mengembangkan sikap kritis di dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Compassion/belarasa: Siswa mampu bekerjasama dengan mengerjakan tugas kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

114

D. Materi Ajar

1. Indeks Harga dan Peranannya dalam Perekonomian

a. Pengertian Indeks Harga

Laju Inflasi biasanya dihitung dari presentase perubahan IHK pada suatu

periode waktu. Pengertian Indeks Harga Konsumen adalah ukuran rata-rata

perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu

kurun waktu tertentu atau antarwaktu.

b. Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut,

1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung dalam

diagram timbangan IHK.

2) Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang,

terutama di bidang pembangunan ekonomi.

3) Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK).

4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang

kebutuhan yang ada di pasar.

c. Indeks Agregatif Tertimbang

Indeks agregatif tertimbang adalah indeks yang dalam pembuatannya telah

dipertimbangkan faktor-faktor yamg akan mempengaruhi naik turunnya angka

indeks tersebut.

d. Angka indeks agregatif tertimbang terbagi menjadi tiga jenis, yakni laspeyres,

Paasche, dan Fisher.

1) Indeks Laspeyres

IL = indeks Laspeyres ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n

ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0 Q0 = jumlah barang tahun ke-0

2) Indeks Paasche

IP = indeks Pasche

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

115

ΣPn= jumlah harga komoditi tahun ke-n

ΣPo= jumlah harga komoditi tahun ke-0

Q0 = jumlah barang tahun ke-0

3) Indeks Fisher

F. Nilai Kemanusiaan :

Sikap Kritis

Kerjasama

G. Metode Pembelajaran : - Ceramah

- Tanya jawab

- Diskusi

- Think pair Share

H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

(Pertemuan 1)

4. PENDAHULUAN (15‘)

Guru mengucapkan salam pembuka

Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa

Konteks : (10’)

Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya

Guru mengingatkan siswa tentang nilai sikap kritis yang telah dibahas pada pertemuan

sebelumnya

Guru mengingatkan siswa tentang nilai kerjasama

5. KEGIATAN INTI

Pengalaman :

Guru menjelaskan tentang rumus menghitung IHK dalam kaitannya dengan inflasi

(7’)

Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok (kelompok masih sama dengan siklus1)

(5’)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

116

Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara berkelompok (20’)

Setiap kelompok dibagi menjadi 2 kelompok kecil lagi dan masing-masing diberikan

soal dengan metode penghitungan yang berbeda.

Guru meminta setiap kelompok kecil saling menjelaskan pekerjaanya di dalam kelompok

besar(6’)

Guru mengajak siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta beberapa siswa

menuliskan jawabannya di depan (15’)

Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh saat diskusi

kelompok dalam mengerjakan soal latihan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan

secara lisan: (5’)

Apa yang kalian rasakan dalam mengerjakan soal latihan secara berkelompok?

Apakah menurut kalian kerjasama itu penting untuk mengerjakan sesuatu hal?

Guru memberikan artikel tentang ‖Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012‖ serta

memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat tentang pemhaman siswa terhadapa artikel

tersebut(7’)

(Pertemuan 2)

Guru mengingatkan kembali tentang artikel yang dibagikan pada pertemuan sebelumnya

dengan memberikan pertanyaan secara lisan (7’)

Nilai apa saja yang dapat ditarik dari dari isi artikel tersebut?

Guru menyimpulkan tentang komentar-komentar siswa bahwa nilai kehidupan yang dapat

ditarik dari artikel tersebut adalah sikap kritis.(8’)

6. PENUTUP

Refleksi:

Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa, yang terdiri dari:

(7’)

5) Hasil apa yang akan kamu peroleh jika kamu mengerjakan sesuatu dengan

bekerjasama dengan orang lain?

6) Apakah menurutmu sikap kritis itu penting untuk dimiliki setiap orang?

Mengapa?

Aksi:

Guru memberikan pertanyaan aksi secara tertulis kepada siswa: (8’)

g. Apa yang akan kamu lakukan jika ada salah satu teman di dalam kelompokmu

yang tidak mau bekerja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

117

h. Setelah membaca artikel di atas, pilihlah salah satu dari beberapa tips yang ada

pada artikel tersebut yang menurut kalian dapat diterapkan mulai dari sekarang!

Mengapa?

Evaluasi:

Guru memberikan soal postest (15’)

H. Sumber Belajar dan Media Belajar:

a. Sumber Belajar

Sukamto, S. dkk. (2006). Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira

b. Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan)

Lembar soal

Lembar jawab

Power point+LCD

Video

Modul kerja siswa

I. Penilaian

Jenis Penilaian:

1. Tes : Masalah kasus, soal pretest dan postest (terlampir)

2. Non test : Lembar kuisoner untuk mengukur conscience dan compassion siswa.

Praktikan,

Gregorius Yudanto Rahadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

118

Observasi terhadap Aktivitas Guru Pada Pra Penelitian

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru meminta siswa

untuk tenang pada saat

pergantian jam belajar.

2. Guru meminta siswa

untuk menyiapkan buku

yang terkait dengan

materi yang akan

dipelajari.

3. Guru melakukan

apersepsi

4. Guru melakukan tanya

jawab yang berkaitan

dengan materi tersebut

5. Guru membacakan

tujuan pembelajaran.

6. Guru memarahi siswa

yang ribut di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

119

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

7. Guru langsung

menjelaskan tentang

materi yang akan

dipelajari.

8. Guru memberi

kesempatan kepada siswa

untuk mendiskusikan soal

latihan.

9. Guru mengkaitkan materi

yang diajarkan dengan

kehidupan sehari-hari

10. Guru memberikan tugas

di akhir pembelajaran

materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

120

Observasi terhadap Aktivitas Siswa Pada Pra Penelitian

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Siswa tetap tenang saat

pergantian jam pelajaran.

2. Siswa segera

mempersiapkan diri

mengikuti pelajaran

setelah diajak oleh guru.

3. Semua siswa memiliki

buku pelajaran ekonomi.

4. Siswa menjawab setiap

pertanyaan dari guru

5. Siswa bertanya kepada

guru

6. Siswa mau berdikusi

dengan teman yang lain.

7. Siswa hanya ribut saja

saat guru menjelaskan.

8. Siswa mau mengerjakan

tugas yang diberikan oleh

guru.

9. Siswa mencatat setiap hal

mereka rasa penting.

10. Pada akhir pelajaran,

siswa tergesa-gesa untuk

keluar kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

121

Observasi terhadap Aktivitas Guru siklus I dan II

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru menggali pengetahuan

tentang materi yang akan

diajarkan.

2. Guru menggali pengalaman

tentang materi yang akan

diajarkan.

3. Guru memberikan contoh

kasus pada kehidupan

sehari-hari sesuai dengan

materi ajar.

4. Guru melakukan tanya

jawab kepada siswa

5. Guru memberikan sedikit

gambaran tentang materi

sebelum menggali

pengalaman siswa.

6. Guru membagi siswa ke

dalam kelompok-kelompok

kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

122

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

7. Guru memberi tugas untuk

dikerjakan para siswa di

dalam kelompok kecil.

8. Guru memberi hadiah

kepada kelompok yang

menyelesaikan tugas

terlebih dahulu

9. Guru meminta tiap

kelompok siswa untuk

menjelaskan komponen peta

konsep di depan kelas.

10. Guru menjelaskan materi

secara rinci.

11. Guru memberikan tugas

contoh kasus kehidupan

sehari-hari berhubungan

dengan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

123

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

12. Guru mengajak siswa untuk

mengambil nilai kehidupan

pada materi ajar.

13. Guru memberi tugas rumah

kepada siswa.

14. Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

berefleksi.

15. Guru memberikan

pertanyaan aksi sesuai

dengan hasil refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

124

Observasi terhadap Aktivitas Siswa siklus I dan II

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1. Siswa mempersiapkan diri

untuk megikuti pelajaran.

2. Siswa mendengarkan tiap

penjelasan guru.

3. Siswa menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

4. Siswa bergegas masuk ke

dalam kelompok kecil sesuai

dengan yang diminta guru.

5. Siswa mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan

guru.

6. Siswa mencatat hal-hal

penting yang disampaikan

oleh guru.

7. Siswa bertanya kepada guru

jika merasa belum jelas.

8. Siswa mampu menarik nilai

kehidupan dari materi ajar

9. Siswa tenang saat menjawab

soal refleksi.

10. Siswa menjawab pertanyaan

aksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

125

Soal Pre Test Siklus I

1. Kenaikan harga barang secara umum disebut....

a. Deflasi

b. Inflasi

c. Stagflasi

d. Demand Pull Inflation

e. Creeping Inflation

2. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu selalu

mengalami peningkatan, sementara kapasitas produksi tetap sehingga terjadi

ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yag pada akhirnya harga akan

mengalami kenaikan disebut...

a. Demand Pull Inflation

b. hyper-inflation

c. Cost Push Inflation

d. creeping inflation

e. stagflasi

3. Inflasi yang besarnya di atas 100% setahun disebut...

a. Inflasi ringan d. Inflasi sedang

b. Inflasi berat e. Inflasi menyeluruh

c. Hiperinflasi

4. Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang merupakan

penyebab inflasi menurut teori...

a. Kuantitas d. Pasar terbuka

b. Struktualis e. Keynes

c. Perbandingan

5. Creeping inflation adalah inflasi yang besarnya....setahun

a. Di bawah 10%

b. Di atas 100%

c. Antara 30-100%

d. Antara 90-100%

e. Antara 10-30%

6. Domestic Inflation dan Imported Inflation adalah penggolongan timbulnya inflasi

berdasarkan...

a. Sebabnya d. Waktu

b. Asalnya e. Dampaknya

c. Tempat terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

126

7. Dampak inflasi Terhadap Individu dan Masyarakat adalah...

a. Pendapatan riil merosot

b. Mendorong penanaman modal spekulatif

c. Tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang

d. Ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan

e. Masalah neraca pembayaran

8. Pihak yang dirugikan karena inflasi...

a. Pengusaha d. Pedagang

b. Peminjam e. Spekulan

c. Penabung

9. Yang bukan termasuk kebijakan non-moneter adalah...

a. Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi

b. Menekan tingkat upah

c. pengawasan harga sekaligus menetakan harga maksimal

d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung

e. Menaikkan Cash Ratio

10. Kebijakan mengatasi inflasi, kecuali...

a. Kebijakan Moneter

b. Kebijakan Fiskal

c. Kebijakan Deflasi

d. Kebijakan diskonto

e. Kebijakan non-moneter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

127

Soal Post Test Siklus I

1. Jelaskan Pengertian Inflasi...

a. suatu kecenderungan kenaikan harga barang secara umum

b. suatu kecenderungan kenaikan nilai uang secara umum

c. Menurunnya daya beli masyarakat

d. Ketidakseimbangan dalam perekonomian

e. Suatu kecenerungan penurunan harga barang secara umum

2. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi yaitu kenaikan bahan baku dan

kenaikan upah...

a. Demand Pull Inflation

b. hyper-inflation

c. Cost Push Inflation

d. creeping inflation

e. stagflasi

3. Inflasi yang besarnya mencapai 10%-30% setahun disebut...

a. Inflasi ringan

b. Inflasi berat

c. Hiperinflasi

d. Inflasi sedang

e. Demand Pull Inflation

4. Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat merupakan penyebab inflasi

menurut teori...

a. Kuantitas d. Pasar terbuka

b. Struktualis e. Keynes

c. Perbandingan

5. Hyper-inflation adalah....

a. Inflasi yan besarnya di bawah 10%

b. Inflasi yang besarnya di atas 100%

c. Inflasi yang besarnya antara 30-100%

d. Inflasi yang besarnya antara 90-100%

e. Inflasi yang besarnya antara 10-30%

6. Yang digunakan untuk mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang

dianggap mewakili belanja konsumen...

a. IHK d. IHP

b. GNP Deflator e. Deregulasi

c. GDP Deflator

7. Dampak Inflasi bagi perekonomian nasional, kecuali...

a. Mendorong penanaman modal spekulatif

b. Tingkat bunga meningkat dan investasi berkurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

128

c. Ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan

d. Masalah neraca pembayaran

e. Pendapatan riil merosot

8. Pihak yang diuntungkan karena inflasi...

a. Konsumen d. Pedagang

b. Pemborong e. Penabung

c. Kreditor

9. 1. Kebijakan Moneter

2. Kebijakan Kuantitas

3. Kebijakan Fiskal

4.Kebijakan Non-moneter

5. Kebijakan Persediaan

Yang termasuk cara mengatasi inflasi adalah...

a. 1,3,5 d. 3,4,5

b. 2,3,4 e. 1,2,5

c. 1,3,4

10. Cara mengatasi Inflasi, kecuali...

a. Politik Pasar Terbuka

b. Menaikkan Cash Ratio

c. Menaikkan Tarif Pajak

d. Menekan tingkat upah

e. Menaikkan harga barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

129

Soal Pre-test

Siklus II

Nama :

Kelas/ No. :

Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche, pada

tahun 2011 tahun dasar 2010 dari data berikut ini!

Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis

Untuk Tahun 2010-2011

Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan

2010 2011 2010 2011

1 2 3 4 5

A 713 2.100 805 995

B 368 703 1.020 1.576

C 499 1.025 98 102

D 472 1.350 323 423

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

130

Soal Post-test

Siklus II

Nama :

Kelas/ No. :

Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Laspeyres,

pada tahun 2011 tahun dasar 2010 dari data berikut ini!

Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis

Untuk Tahun 2010-2011

Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan

2010 2011 2010 2011

1 2 3 4 5

A 700 2.120 800 990

B 360 700 1.011 1.500

C 501 1.030 100 100

D 415 1.385 300 402

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

131

Pre-test Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

134

Post-test Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

137

Pre Test Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

140

Post Test Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

143

Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I dan II

No.

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

Pre-test

Post-test

Pre-test

Post-test Perubahan Keterangan Perubahan Keterangan

1 40 50 5 95 10% Meningkat 90% Meningkat

2 50 80 20 95 30% Meningkat 75% Meningkat

3 40 50 5 85 10% Meningkat 80% Meningkat

4 30 40 0 85 10% Meningkat 85% Meningkat

5 50 80 30% Meningkat 0% Meningkat

6 30 50 0 100 20% Meningkat 100% Meningkat

7 20 60 0 100 40% Meningkat 100% Meningkat

8 50 60 10 90 10% Meningkat 80% Meningkat

9 30 70 15 95 40% Meningkat 80% Meningkat

10 30 40 15 100 10% Meningkat 85% Meningkat

11 20 50 25 100 30% Meningkat 75% Meningkat

12 50 70 25 95 20% Meningkat 70% Meningkat

13 30 70 10 95 40% Meningkat 85% Meningkat

14 70 60 15 95 -10% Menurun 80% Meningkat

15 30 60 20 100 30% Meningkat 80% Meningkat

16 50 40 0 95 -10% Menurun 95% Meningkat

17 50 70 5 95 20% Meningkat 90% Meningkat

18 20 70 0 75 50% Meningkat 75% Meningkat

19 20 40 5 90 20% Meningkat 85% Meningkat

20 40 70 40 90 30% Meningkat 50% Meningkat

21 30 50 5 95 20% Meningkat 90% Meningkat

22 30 50 0 85 20% Meningkat 85% Meningkat

23 40 60 10 100 20% Meningkat 90% Meningkat

24 40 70 10 95 30% Meningkat 85% Meningkat

25 20 60 5 80 40% Meningkat 75% Meningkat

26 30 70 20 95 40% Meningkat 75% Meningkat

27 30 50 5 95 20% Meningkat 90% Meningkat

28 70 90 20% Meningkat 0% Meningkat

29 30 60 5 95 30% Meningkat 90% Meningkat

30 50 70 25 95 20% Meningkat 70% Meningkat

31 20 50 0 100 30% Meningkat 100% Meningkat

32 60 50 20 95 -10% Menurun 75% Meningkat

33 50 70 0 70 20% Meningkat 70% Meningkat

Rerata 38 60 10 93 22%

77%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

144

Refleksi Akhir Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

147

Refleksi Akhir Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

150

PETA KONSEP

Peminjam Penabung

INFLASI

Jenis-

Jenis

Inflasi

Penyebab

Timbulnya

Inflasi

menurut

Teori

Menghitung

Laju Inflasi

Dampak

Inflasi

Pihak Yang

Dirugikan

Pihak Yang

Diuntungkan

Cara

Mengatasi

Menurut

Sebabnya

dilihat dari

Tingkat

Keparahannya

berdasark

an

asalnya

Indeks

Harga

Konsumen

GNP

Deflator

Terhadap

Individu

dan

Masyarak

at

Bagi

Perekono

mian

Nasional

Kebijakan

Non-moneter

Kebijakan

Fiskal

Kebijakan

Moneter

Strukt

ualis

Keynes

Kuantitas

Pihak Yang

Diuntungkan dan

Pihak Yang

Dirugikan

Pengusah

a konsumen

Pedagang

Spekulan

Pemboron

g

Kreditur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

151

ARTIKEL

BERITAJAKARTA.COM — 14-07-2010 18:00

Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010 diperkirakan akan memicu

kenaikan harga dan biaya operasinal di sektor perdagangan, industri di Jakarta,

hingga kenaikan beban pembayaran biaya listrik dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) DKI pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Karena itu,

Pemerintah Provinsi DKI meminta dinas dan instansi terkait di jajarannya segera

melakukan antisipasi dampak kenaikan TDL terhadap pertumbuhan perekonomian

ibu kota dan inflasi DKI hingga akhir tahun.

Beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan Pemprov DKI yaitu

menyosialisasikan dampak kenaikan beban produksi pada pelaku sektor industri dan

perdagangan, serta memantau harga bahan makanan di pasar tradisional agar tidak

melambung tinggi sehingga dapat memicu inflasi.

Langkah lainnya yaitu meminta agar seluruh jajaran menerapkan sistem hemat listrik

di lingkungan Pemprov DKI. Sehingga beban pembayaran listrik yang diambil dari

APBD DKI tidak membengkak akibat dari pemakaian yang berlebihan. Dengan

antisipasi itu, diharapkan kenaikan tarif listrik tidak lantas menyebabkan

keterpurukan kondisi ekonomi di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengeluarkan instruksi tersebut untuk menjaga

pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta tetap bergerak positif dan dapat menekan laju

inflasi agar tidak meningkat tajam atau melampaui target yang telah ditetapkan.

Tingkat inflasi di DKI sendiri tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 persen yang

tercantum dalam APBD DKI 2010. Sedangkan, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun

ini ditargetkan mencapai 5,25 persen.

―Instruksi dikeluarkan karena kenaikan TDL diperkirakan akan memicu kenaikan

harga dan biaya operasional di kedua sektor tersebut. Kita perlu menjaga pergerakan

perekonomian agar tetap positif dan laju inflasi tidak melampui target yang

ditetapkan,‖ kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (14/7).

Kenaikan tarif listrik, jelasnya, akan berimbas pada sektor industri yang

menggunakan pasokan listrik dalam kegiatan operasionalnya. Kondisi ini pula

dikhawatirkannya dapat menurunkan kembali kinerja sektor industri yang baru

mulai bangkit sejak terpuruk akibat krisis global akhir 2008. Kendati belum

mendapatkan laporan adanya industri yang mengalami dampak kenaikan TDL,

Pemprov DKI sudah mulai memantau ke seluruh sektor industri dan perdagangan.

Meski demikian, sambungnya, Pemprov DKI belum akan memberikan kebijakan

khusus terhadap sektor industri dan perdagangan yang terkena dampak kenaikan

TDL. Selain itu, dia juga belum tahu seberapa besar pengaruh kenaikan TDL

terhadap perekonomian masyarakat. Namun, Fauzi telah meminta lembaga ekonomi

dan konsultan ekonomi di Jakarta untuk memantau pergerakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

152

Seperti diberitakan, kenaikan TDL sebesar 10 persen mulai diberlakukan pada 1 Juli

2010. Kenaikan tersebut telah memicu kenaikan harga bahan makanan, terutama

sayuran di pasar tradisional di Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

153

Tips Agar Lebih Hemat di Tahun 2012

Selamat Tahun Baru 2012!! Tak terasa, tahun baru sudah melewati minggu pertama.

Apa resolusi finansialmu tahun ini? Tahun ini sepertinya keadaan ekonomi masih

belum mau ramah pada kantong kita. Pemerintah berencana mengurangi subsidi

BBM, artinya barang-barang kebutuhan sehari-hari bisa saja merayap naik. Mari

berharap semoga pemerintah mengurungkan niatnya dan mencari jalan keluar lain

untuk mengurangi defisit anggaran. Namun, apabila skenario terburuk terjadi, yaitu

dilakukannya eksekusi rencana pengurangan subsidi BBM, maka kita harus sudah

bersiap sedia. Kita harus bisa menyiasati kenaikan harga kebutuhan pokok dengan

cara hidup hemat. Berikut tips menghemat pengeluaran di tahun 2012.

Buatlah anggaran per bulan Jika kamu belum memiliki anggaran bulanan, maka tahun baru ini menjadi waktu

yang tepat untuk menyusunnya. Kamu harus mampu melacak pengeluaranmu setiap

bulan agar kamu tahu seberapa besar potensi yang kamu miliki untuk dapat hidup

lebih hemat. Pastikan label besar pasak daripada tiang tidak tertempel di rencana

anggaranmu. Kalau bisa, buatlah anggaran pengeluaran per harinya. Pastikan batas

maksimal pengeluaran yang kamu tentukan benar-benar sesuai dengan

kemampuanmu.

Menabung Tabunglah setidaknya 20 persen dari uang jajan atau penghasilanmu bila kamu

sudah bekerja. Jika kamu mendapatkan bonus, jangan langsung dihabiskan. Sisihkan

paling tidak setengahnya untuk masuk ke rekening tabunganmu. Buatlah tabungan

khusus untuk keadaan yang benar-benar mendesak, contohnya apabila kamu sakit

tiba-tiba.

Kesampingkan ego dan gengsi Mungkin sering kita merasa takut dianggap ndeso dan kurang gaul bila tidak

mengikuti tren-tren terbaru di setiap tahunnya. Namun sekarang saatnya kita

membuka mata. Penampilan luar bukanlah segalanya. Barang yang murah belum

pasti merupakan barang yang kita butuhkan. Ingat, belilah barang yang sekiranya

bisa kamu tarik manfaatnya, bukan barang yang menarik kemasannya tetapi tak ada

gunanya. Hiduplah dengan sederhana, hindari gaya hidup mewah yang gemar

menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting.

Buatlah prioritas Selain membuat rencana anggaran, buatlah pula skala prioritas untuk barang-barang

yang akan kamu beli. Pastikan kebutuhan pokok berada di tempat tertinggi dalam

daftar belanjamu. Jangan lupa memasukkan rencana rekreasi seperti pergi berlibur

atau sekadar menonton bioskop karena refreshing sangatlah perlu agar badan dan

pikiran kembali segar, tidak suntuk dan kurang bergairah.

Hidup sehat Sehat itu mahal harganya. Oleh karena itu, jagalah kondisi tubuhmu agar tetap fit

setiap hari karena ketika kamu jatuh sakit, bukan tak mungkin biaya yang akan kamu

keluarkan melebihi kemampuan yang kamu miliki. Selain biaya dokter dan rumah

sakit, kamu akan dibebani biaya obat-obatan yang mungkin akan menjebol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

154

kantongmu. Mulailah makan makanan bergizi seperti sayur dan buah lebih sering.

Hindari junk food sebisa mungkin. Berolahragalah secara teratur dan pastikan kamu

memiliki waktu istirahat yang cukup. Hidup sehat berati hidup hemat. Selamat

mencoba!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

155

Kasus

Setiap hari kalian diberi uang saku oleh orang tua sebesar Rp 10.000,00 dengan

rincian sbb.

) Bensin :Rp 4.500,00

a) Makan siang di kantin :Rp 4.000,00

b) Ditabung :Rp 1.500,00

Suatu saat, harga bensin naik menjadi Rp 5.500,00. Bagaimana cara kalian mengatur

uang saku kalian tanpa harus meminta uang saku lebih dari orang tua ataupun

mengorbankan salah satu dari ketiga kebutuhan di atas:

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

156

Soal Diskusi

Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Paasche dan

Laspeyres, pada tahun 2008 tahun dasar 2007 dari data berikut ini!

Harga dan Jumlah Produksi Barang Menurut Jenis

Untuk Tahun 2007-2008

Jenis Barang Harga (Rp) Per Satuan Produksi dalam Satuan

2007 2008 2007 2008

1 2 3 4 5

A 650 1.920 705 899

B 280 515 911 1.443

C 400 927 20 17

D 388 900 243 356

E 521 1.110 2.316 3.100

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

157

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN

MATERI INDEKS HARGA DAN INFLASI UNTUK MENINGKATKAN

COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X SMA

PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU

KUESIONER

Disusun Oleh :

Gregorius Yudanto Rahadi

081334027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

158

Nama :

Kelas/No. abs. :

Sekolah : SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu

Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BELAJAR No Pernyataan 1 2 4 5

1. Saya mengerjakan tugas ekonomi yang

diberikan oleh guru

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

2. Saya membaca buku paket ekonomi

selama pembelajaran berlangsung

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

3. Saya bertanya kepada guru jika merasa

belum jelas tentang materi yang

diajarkan.

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

4. Saya memperhatikan pada saat guru

menjelaskan di depan kelas

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

5. Saya berbicara sendiri dengan teman

diluar materi pelajaran jika saya merasa

bosan

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

6. Saya membantu teman yang kesulitan

dalam memahami materi pada saat

proses pembelajaran berlangsung

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

7. Saya berpartisipasi secara aktif dalam

kerja kelompok atau diskusi kelompok

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

8. Saya senang mengikuti pelajaran

ekonomi karena dapat mengembangkan

sikap atau memperoleh nilai-nilai yang

bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari.(misal: sikap kritis dan nilai

kerjasama.

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

9. Saya mengikuti pelajaran ekonomi dari

awal sampai selesai dengan antusias

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

10

.

Saya senang terhadap metode yang

digunakan guru dalam proses

pembelajaran ekonomi

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

INSTRUMEN PENILAIAN MINAT BELAJAR No Pernyataan 1 2 4 5

1. Saya mencatat hal-hal penting mengenai

materi yang diajarkan

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

2. Saya berusaha tidak terlambat sampai di

kelas untuk mengikuti pembelajaran

ekonomi

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

3. Saya menyiapkan diri dengan membaca

materi sebelum mengikuti pelajaran

ekonomi

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

4. Saya meluangkan waktu untuk membaca

buku ekonomi meskipun tidak ulangan.

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

159

5. Saya membuat ringkasan atau peta

konsep tentang materi ekonomi untuk

mempermudah dalam belajar

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

6. Saya dapat mengembangkan nilai-nilai

atau sikap-sikap positif yang dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hai

melalui mata pelajaran ekonomi

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

7. Saya tertarik untuk mempelajari materi

pelajaran ekonomi dengan lebih serius.

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

8. Saya berusaha memahami semua hal

tentang mata pelajaran ekonomi yang

diajarkan oleh guru

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

9. Saya berusaha mencari referensi lain

seperti koran, majalah, dll tentang mata

pelajaran ekonomi selain dari buku

paket.

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

10

.

Materi pelajaan ekonomi penting untuk

saya kuasai dan pahami karena

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP KRITIS No Pernyataan 1 2 4 5

1. Kita perlu mengikuti perkembangan

berita tentang kenaikan harga-harga

kebutuhan sehari-hari

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

2. Keputusan pembelian suatu barang

didasarkan pada keinginan untuk

memiliki barang tersebut

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

3. Kita hendaknya pasrah dalam

menghadapi kenaikan harga-harga

kebutuhan sehari-hari

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

4. Ada banyak cara untuk menghadapi

kenaikan harga-harga kebutuhan hidup

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

5. Kita perlu membuat skala prioritas dalam

membelanjakan uang yang kita miliki

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

6. Dalam membeli barang kita selalu

melihat dari segi bentuknya yang

menarik, bukan dari segi manfaat barang

tersebut

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

7. Saya perlu menyisihkan uang jajan saya

untuk ditabung

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

8. Kita perlu membatasi pengeluaran jika

harga-harga mengalami kenaikan

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

9. Membuat rencana anggaran penerimaan

pendapatan dan pengeluaran hanya

membuang-buang waktu

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

10

.

Saya akan berusaha untuk bisa membeli

barang-barang yang saya inginkan

meskipun kondisi keuangan tidak

mendukung

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

160

INSTRUMEN PENILAIAN KERJA SAMA No Pernyataan 1 2 4 5

1. Saya memperoleh banyak manfaat

melalui kerjasama dalam kelompok

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

2. Saya tidak malu untuk bertanya kepada

teman yang sekiranya dapat membantu

saya

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

3. Saya dan setiap anggota kelompok

terlibat aktif dalam diskusi atau

mengerjakan tugas atau soal yang

diberikan

Sangat

Tidak

Setuju O O O O

Sangat

Setuju

4. Kerja kelompok membantu saya dalam

memahami materi pelajaran

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

5. Saya dapat bersikap sabar dalam

membantu teman yang mengalami

kesulitan untuk memahami suatu materi

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

6. Saya menghargai pendapat yang

diberikan teman didalam maupun diluar

kelompok

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

7. Saya bersedia membantu teman yang

mengalami kesulitan belajar

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

8. Saya menerima perbedaan pendapat

diantara teman dalam kelompok

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

9. Saya senang melihat teman yang dapat

memahami suatu materi setelah saya

jelaskan

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

10

.

Saya dapat berkomunikasi dengan baik

pada saat diskusi kelompok

Sangat

Tidak

Setuju

O O O O

Sangat

Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

161

Instrumen Refleksi Guru Mitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

162

Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

PPR Siklus 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

165

Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

PPR Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

168

Kisi-Kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus I

Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

Mata Pelajaran : Ekonomi

Materi : Indeks Harga dan Inflasi

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 15 Menit

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Indikator

No. Soal

Mendefinisikan Inflasi 1

Jenis-jenis Inflasi 2

Jenis Inflasi dilihat dari Tingkat

Keparahannya

3

5

Inflasi berdasarkan asalnya

6

Penyebab Timbulnya inflasi

Berdasarkan Teori Inflasi

4

Menghitung Laju Inflasi

6

Dampak Inflasi

7

Pihak-Pihak yng Mendapatkan

Keuntungan dan Menderita kerugian

Akibat terjadinya Inflasi

8

Cara Mengatasi Inflasi

9

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

169

Kisi-Kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus II

Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

Mata Pelajaran : Ekonomi

Materi : Indeks Harga dan Inflasi

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 15 Menit

Bentuk Soal : Uraian

Indikator Siklus I (Paasche)

Menghitung indeks harga

agregatif tertimbang dengan

menggunakan rumus Paasche

dan Laspeyres

Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan

menggunakan rumus Paasche

Siklus II (Laspeyres)

Menghitung indeks harga agregatif tertimbang dengan

menggunakan rumus Laspeyres

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

170

Kisi-Kisi Kuesioner

Pengukuran Indikator Pernyataan Conscience

Sikap

Rasa senang dalam

pembelajaran

8, 9, 10

Tanggap terhadap situasi

pembelajaran

1, 2, 4, 5, 6

Berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran

7, 3

Minat

Kesadaran dalam belajar 4, 9

Keinginan untuk mencapai

tujuan

3,

Dorongan dan kebutuhan

dalam belajar

1, 5

Kedisiplinan dalam belajar 2

Ketertarikan terhadap

pelajaran 6, 7, 8, 10

Sikap Kritis

Keberanian untuk bersikap

krirtis

3, 4, 6, 10

Bersikap kritis 1, 2, 5, 7,8

Manfaat bersikap kritis 9

Compassion

Kerja sama

Kepedulian terhadap teman 5, 7

Berpartisipasi aktif dalam

diskusi

3

Manfaat kerja sama 1, 4, 9, 10

Memiliki sikap kerja sama 2, 6, 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

171

Penilaian Sikap Pra Penelitian

No.

Instrumen Penilaian Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 2 2 2 4 4 2 1 2 2 3.5

2 1 2 5 2 1 5 5 4 5 5 3.7

3 4 2 2 4 5 4 5 5 2 4 3.2

4 4 4 2 2 2 2 5 5 4 2 2.4

5 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 3.3

6 4 4 4 4 2 4 5 2 2 2 3.5

7 5 4 5 2 5 2 4 4 2 2 3

8 4 2 2 4 5 2 2 5 2 2 3

9 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2.8

10 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 3.7

11 5 5 5 4 4 4 4 2 2 2 3.2

12 2 2 5 4 5 2 2 4 2 4 2.8

13 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3.9

14 4 1 2 5 4 4 5 5 4 5 3.3

15 4 2 4 4 4 5 2 2 4 2 2.9

16 5 2 2 5 1 5 2 2 1 4 3

17 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2.6

18 4 4 2 2 1 1 2 4 4 2 2.9

19 2 1 4 4 2 2 2 5 2 5 3.4

20 2 2 4 2 5 4 5 4 2 4 3

21 4 2 5 2 2 2 5 4 2 2 2.4

22 4 2 2 1 5 4 2 1 1 2 2.1

23 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 3.4

24 5 2 2 5 1 5 2 5 2 5 2.4

25 2 5 4 2 2 2 4 1 1 1 3.8

26 4 4 5 5 1 4 2 5 4 4 0

27

3.6

28 2 4 5 4 4 2 5 4 4 2 3.6

29 4 4 2 4 5 4 5 2 2 4 3.3

30 5 1 5 4 5 2 3 2 1 5 2.4

31 1 4 2 4 2 4 2 1 2 2 2

32 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3.2

33 5 2 5 4 3 4 2 4 1 2 3.06

3.5 2.7 3.3 3.1 3.1 3.19 3.38 3.09 2.31 2.97 3.06

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

172

Penilaian Sikap Akhir Siklus I

No.

Instrumen Penilaian Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 4 4 4 2 4 5 4 5 4 5 4.1

2 4 5 4 5 5 5 5 4 2 4 4.3

3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4.1

4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 3.4

5

0

6 4 4 4 4 2 4 5 2 2 2 3.3

7 4 4 5 5 2 1 4 4 1 5 3.5

8 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4.3

9 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 4

10 5 4 5 5 4 5 2 4 4 5 4.3

11 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 4.2

12 5 5 5 4 4 5 4 5 2 5 4.4

13 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 3.2

14 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4

15 4 2 4 4 2 5 5 5 4 4 3.9

16 5 5 5 5 1 4 4 5 5 5 4.4

17 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4.6

18 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 4

19 2 4 4 2 4 2 4 5 5 2 3.4

20 5 4 5 4 2 4 5 4 4 5 4.2

21 4 4 5 4 4 5 5 4 2 4 4.1

22 4 2 4 2 2 2 4 2 5 4 3.1

23 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2.6

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 4 1 4 5 2 2 4 4 4 5 3.5

26 4 2 4 4 2 4 4 5 2 4 3.5

27 4 2 5 4 4 5 4 4 2 4 3.8

28

0

29 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4.4

30 5 4 5 5 1 4 4 4 2 5 3.9

31 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2.2

32 4 2 2 2 2 4 4 4 2 1 2.7

33 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2.4

4.1 3.5 4.2 3.7 3.1 3.84 4.06 3.97 3.29 3.9 3.65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

173

Penilaian Sikap Akhir Siklus II

No.

Instrumen Penilaian Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4.7

2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4.6

3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4.6

4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3.2

5 2 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4.3

6 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2.4

7 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4.4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1

10 1 2 2 2 4 4 2 1 1 2 2.1

11 4 2 4 4 2 4 4 4 4 1 3.3

12 5 4 5 4 2 4 4 4 2 4 3.8

13 4 1 4 4 4 4 4 2 4 5 3.6

14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4.1

15 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4.3

16 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4.6

17 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4.3

18 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4.6

19 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4.6

20 4 2 5 5 4 5 5 5 5 4 4.4

21 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4

22 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4.6

23 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2.4

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1.5

26 4 2 4 4 1 2 2 2 4 4 2.9

27 4 2 5 4 1 5 4 4 2 2 3.3

28 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4.7

29 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4.5

30 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3.5

31 2 2 2 2 5 4 4 2 2 2 2.7

32 4 2 2 2 2 4 4 2 1 1 2.4

33 2 4 1 4 4 5 4 4 4 4 3.6

3.82 3.5 3.9 3.8 3.5 3.91 4.06 3.79 3.82 3.7 3.79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

174

Penilaian Minat Pra Penelitian

Instrumen Penilaian Minat

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 5 2 2 2 1 5 2 4 5 3.3

2 1 5 2 4 2 5 4 5 4 2 3.4

3 5 4 2 2 1 5 4 4 4 2 3.3

4 4 5 2 2 2 4 4 1 2 4 3

5 2 4 4 2 2 1 2 2 2 4 2.5

6 5 5 4 2 4 4 2 2 2 4 3.4

7 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 3

8 2 5 2 2 2 2 2 4 2 4 2.7

9 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3.2

10 4 5 4 2 2 2 4 4 2 5 3.4

11 5 1 4 2 4 5 4 4 1 5 3.5

12 5 4 1 1 1 4 4 5 2 4 3.1

13 4 2 1 2 2 5 2 5 2 2 2.7

14 4 4 4 2 5 1 5 1 4 5 3.5

15 5 4 2 2 4 5 1 4 2 5 3.4

16 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 4.4

17 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 3.7

18 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 3

19 4 5 1 2 2 4 5 4 4 5 3.6

20 5 5 4 2 4 4 2 5 4 5 4

21 5 4 2 2 2 4 5 4 2 4 3.4

22 2 1 1 2 4 2 2 4 1 4 2.3

23 4 4 2 1 1 2 4 4 2 2 2.6

24 5 5 1 1 2 5 2 5 1 5 3.2

25 5 4 2 2 1 2 5 2 1 4 2.8

26 5 4 2 4 2 1 2 4 1 4 2.9

27

0

28 4 1 4 2 4 4 2 4 2 4 3.1

29 5 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4.3

30 2 2 1 1 4 2 5 2 1 5 2.5

31 2 2 2 2 4 1 4 4 4 1 2.6

32 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2

33 4 2 2 1 2 4 5 4 2 1 2.7

3.91 3.84 2.44 2.2 2.5 3.25 3.44 3.5 2.53 3.84 3.14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

175

Penilaian Minat Akhir Siklus I

Instrumen Penilaian Minat

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 5 2 2 4 5 5 4 2 5 3.9

2 5 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4.2

3 5 5 3 4 2 5 2 4 5 5 4

4 4 4 5 5 4 4 2 4 5 5 4.2

5

0

6 5 5 4 2 4 4 2 2 2 4 3.4

7 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4.1

8 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4.5

9 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4.3

10 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4.6

13 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 3.8

14 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 4.1

15 4 4 2 2 4 4 2 4 2 5 3.3

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4.7

18 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4.4

19 4 5 2 2 2 5 4 2 4 4 3.4

20 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.2

21 4 5 5 4 5 4 4 5 1 5 4.2

22 4 2 2 2 4 5 5 4 4 4 3.6

23 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3

24 5 5 1 1 5 5 5 5 1 5 3.8

25 5 4 1 1 1 4 4 5 2 4 3.1

26 5 4 2 2 2 4 2 5 2 5 3.3

27 2 4 2 2 2 4 4 5 2 5 3.2

28

0

29 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3.8

30 5 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4.3

31 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2.1

32 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2.1

33 4 2 1 2 2 2 2 2 1 5 2.3

4.16 4.29 3.29 3.3 3.65 4.1 3.68 4 3.13 4.42 3.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

176

Penilaian Minat Akhir Siklus II

Instrumen Penilaian Minat

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 4 4 2 4 5 5 5 5 4 5 4.3

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4.7

4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 3.2

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4.8

6 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2.3

7 5 4 4 2 2 5 4 4 4 5 3.9

8 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4.2

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1.4

11 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3.6

12 5 4 1 1 2 2 2 4 4 4 2.9

13 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4.3

14 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4.2

15 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4.5

16 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4.7

17 5 4 4 4 2 4 1 4 4 5 3.7

18 5 4 4 2 4 4 4 2 2 5 3.6

19 5 5 4 4 4 2 5 5 5 4 4.3

20 4 4 5 5 5 1 5 5 4 5 4.3

21 5 4 2 2 2 4 4 4 2 5 3.4

22 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4.6

23 2 4 2 2 1 2 4 4 2 2 2.5

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 4 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1.9

26 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3.2

27 2 4 1 1 1 2 2 2 1 2 1.8

28 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4.5

29 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4.5

30 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4

31 2 2 2 2 5 2 2 4 4 4 2.9

32 2 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2

33 4 4 5 4 5 4 4 4 2 2 3.8

4.09 4.18 3.42 3.3 3.45 3.55 3.73 3.88 3.48 3.85 3.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

177

Instrumen Penilaian Sikap Kritis Pra Penelitian

Instrumen Penilaian Sikap Kritis

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 2 5 5 5 5 4 5 2 4 4.2

2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4.2

3 5 2 4 4 5 5 4 4 1 2 3.6

4 2 2 5 5 2 2 5 5 2 4 3.4

5 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 3

6 4 4 1 5 5 2 2 5 1 2 3.1

7 4 2 4 5 1 5 4 4 2 5 3.6

8 5 4 2 2 4 5 5 5 5 1 3.8

9 4 2 2 4 4 2 4 2 2 4 3

10 4 2 5 4 2 5 4 2 2 5 3.5

11 4 1 4 5 5 5 5 5 4 1 3.9

12 2 5 4 2 5 5 5 5 2 4 3.9

13 5 2 4 4 5 5 5 5 1 2 3.8

14 4 2 4 4 5 1 5 4 2 4 3.5

15 5 2 5 5 5 5 5 4 4 5 4.5

16 5 2 2 2 4 1 1 1 4 1 2.3

17 5 2 4 5 4 5 2 5 1 1 3.4

18 2 1 4 4 5 4 2 4 1 4 3.1

19 4 1 5 5 4 1 4 2 4 1 3.1

20 2 1 2 5 5 5 5 5 1 5 3.6

21 5 2 5 4 5 5 5 5 2 5 4.3

22 4 2 5 5 4 1 5 4 1 5 3.6

23 4 1 2 5 2 1 2 4 1 2 2.4

24 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 4.2

25 1 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4.2

26 2 4 4 5 5 5 2 4 2 5 3.8

27

0

28 4 1 4 4 5 4 5 5 2 5 3.9

29 4 2 2 4 4 4 4 5 2 2 3.3

30 2 1 5 2 5 1 5 5 1 5 3.2

31 2 5 2 5 5 2 2 2 1 1 2.7

32 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3.9

33 5 1 5 1 5 2 1 5 1 4 3

3.69 2.22 3.75 4.2 4.25 3.56 3.9 4.19 2.13 3.47 3.531

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

178

Instrumen Penilaian Sikap Kritis Siklus I

Instrumen Penilaian Sikap Kritis

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 1 4 5 5 4 5 5 2 4 4

2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4.6

3 5 2 5 5 1 4 5 5 1 5 3.8

4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 5 3.8

5

0

6 4 4 5 5 5 5 5 5 1 5 4.4

7 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4.1

8 5 1 2 5 5 5 5 5 5 1 3.9

9 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 3.2

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4.5

13 4 2 4 4 4 4 5 5 2 4 3.8

14 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4.3

15 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4.7

16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4.9

17 5 1 1 5 4 1 5 5 5 2 3.4

18 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4.4

19 4 2 5 5 4 1 4 5 2 2 3.4

20 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.6

21 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4.5

22 4 4 4 5 2 4 5 5 4 5 4.2

23 4 5 2 4 5 5 5 4 2 4 4

24 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 4.2

25 4 5 5 5 2 5 5 5 4 1 4.1

26 2 5 5 4 4 5 4 4 2 5 4

27 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4.4

28

0

29 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3.8

30 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.8

31 5 4 4 5 5 2 4 4 4 2 3.9

32 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4.5

33 4 1 5 5 5 5 4 5 1 5 4

4.29 3.42 4.13 4.6 4.32 4.26 4.5 4.58 3.55 4 4.168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

179

Instrumen Penilaian Sikap Kritis Siklus II

Instrumen Penilaian Sikap Kritis

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4.5

2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4.9

3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4.3

4 2 4 2 4 4 2 5 4 4 4 3.5

5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4.5

6 5 4 5 5 5 5 2 4 2 5 4.2

7 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4.6

8 5 1 2 5 4 4 5 5 5 2 3.8

9 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 3.2

10 1 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1.6

11 4 4 5 5 4 5 5 5 1 5 4.3

12 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4.5

13 5 2 2 4 4 2 4 4 5 2 3.4

14 4 1 4 4 5 1 5 5 2 2 3.3

15 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4.8

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4.5

18 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4.6

19 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4.6

20 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4.5

21 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4.3

22 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4.6

23 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3.4

24 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.6

25 1 5 5 2 1 4 1 1 1 5 2.6

26 2 5 4 4 4 5 2 4 2 5 3.7

27 4 4 4 5 5 4 5 4 2 5 4.2

28 5 5 2 1 5 5 5 4 5 5 4.2

29 5 2 4 4 5 5 4 4 5 2 4

30 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 4.4

31 5 2 5 4 5 4 5 4 2 2 3.8

32 2 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4.3

33 4 4 1 2 2 1 4 4 4 1 2.7

4.09 4.06 3.94 4.1 4.21 4.09 4.3 4.24 3.45 4 4.042

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

180

Penilaian Kerja Sama Pra Penelitian

Instrumen Penilaian Kerja Sama

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 5 5 5 2 4 4 5 4 4 4.3

2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.9

3 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4.5

4 2 2 2 1 2 5 2 2 5 5 2.8

5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.8

6 2 2 4 1 4 4 1 4 5 5 3.2

7 2 4 4 4 2 4 1 4 5 2 3.2

8 4 2 1 4 2 2 2 2 4 4 2.7

9 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4

10 4 1 5 5 4 5 4 2 5 5 4

11 5 4 2 5 5 1 5 5 5 5 4.2

12 2 1 2 1 5 5 5 4 5 5 3.5

13 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4.5

14 4 1 1 4 5 4 5 5 5 5 3.9

15 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4.4

16 5 1 5 5 4 1 1 5 1 5 3.3

17 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4.4

18 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3.4

19 5 5 4 2 2 2 2 4 5 4 3.5

20 1 2 1 5 5 2 4 4 1 5 3

21 5 1 5 5 4 4 4 5 1 2 3.6

22 4 2 2 5 2 2 4 1 5 1 2.8

23 1 4 2 4 2 1 1 5 2 1 2.3

24 5 5 1 5 5 1 5 1 5 2 3.5

25 4 1 2 1 5 5 5 5 5 1 3.4

26 5 4 4 4 5 5 4 1 5 4 4.1

27

0

28 1 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4

29 5 1 1 5 4 5 4 4 5 4 3.8

30 5 5 1 5 1 1 5 2 5 5 3.5

31 4 4 4 2 2 2 4 2 5 4 3.3

32 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3.9

33 5 1 4 4 2 5 2 5 4 2 3.4

3.88 3.2 3.22 3.91 3.53 3.5 3.66 3.75 4.22 3.75 3.659

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

181

Penilaian Kerja Sama Akhir Siklus I

Instrumen Penilaian Kerja Sama

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4.6

2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4.6

3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4.4

4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3.4

5

0

6 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4.1

7 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4.5

8 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.9

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3.4

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12 4 4 5 4 4 4 4 5 5

3.9

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

14 4 4 4 5 4 4 4 4 5

3.8

15 5 5 5 4 2 5 4 4 4 4 4.2

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4.6

18 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4.2

19 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 4.2

20 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4.4

21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4.1

22 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1

23 5 4 4 2 4 5 4 2 4 4 3.8

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3.4

27 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4.1

28

0

29 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4.7

30 4 5 2 2 4 5 5 5 5 4 4.1

31 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.8

32 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4.6

33 4 4 2 2 2 5 4 4 2 2 3.1

4.39 4.5 4.1 4.13 4.13 4.5 4.35 4.1 4.45 4.28 4.286

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

182

Penilaian Kerja Sama Akhir Siklus I

Instrumen Penilaian Kerja Sama

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata

1 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4.6

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4.8

4 4 4 2 4 2 2 5 5 5 4 3.7

5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4.6

6 2 2 5 2 2 2 2 2 4 2 2.5

7 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4.2

8 5 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4.1

9 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.2

10 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1.3

11 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4.8

12 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4.5

13 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4.4

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4.7

16 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4.7

17 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4.5

18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4.2

19 4 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4.2

20 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4.5

21 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4.4

22 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4.3

23 4 4 2 4 4 5 4 5 5 4 4.1

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1.5

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4.9

28 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4.3

29 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4.9

30 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 5 2 4 5 4 5 4 5 5 4 4.3

33 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.3

4.27 4.1 3.88 4 4 4.1 4.21 4.12 4.15 4 4.079

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

183

Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA … · Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran materi Indeks Harga dan Inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI