Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Pokok...

5
Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Siswa Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015 A. Latar Belakang Biologi merupakan bidang ilmu yang mengkaji tentang struktur, proses, dan fungsi sistem yang terdapat pada tubuh makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Mata pelajaran Biologi sendiri menuntut siswa untuk dapat berpikir analitis, induktif dan deduktif untuk menyelesaikan permasalahan di sekitar. Pada pembelajaran di SMA, Biologi diajarkan sedemikian rupa sehingga siswa tidak hanya pasif menerima transfer ilmu dari guru selama pembelajaran, namun dapat menemukan dan memahami berbagai konsep yang ada di Biologi melalui kegiatan-kegiatan yang diawali dari rasa ingin tahu, melakukan percobaan dengan melewati trial and error, menganalisis hasil percobaan, hingga menarik kesimpulan atau konsep dari hasil percobaan yang dilakukan. Berawal dari konsep yang didapatkan melalui kebermaknaan tersebut, nantinya siswa diharapkan dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan Biologi di kehidupan sehari-hari. Mahanal (2009: 1-2) mengatakan bahwa mata pelajaran biologi memungkinkan untuk menghubungkan antara teori dengan praktek yang bersifat membangun pengetahuan peserta didik (konstruktivistik) terhadap lingkungan sekitar.

description

bbnbb

Transcript of Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Pokok...

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Siswa Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015

A. Latar BelakangBiologi merupakan bidang ilmu yang mengkaji tentang struktur, proses, dan fungsi sistem yang terdapat pada tubuh makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Mata pelajaran Biologi sendiri menuntut siswa untuk dapat berpikir analitis, induktif dan deduktif untuk menyelesaikan permasalahan di sekitar. Pada pembelajaran di SMA, Biologi diajarkan sedemikian rupa sehingga siswa tidak hanya pasif menerima transfer ilmu dari guru selama pembelajaran, namun dapat menemukan dan memahami berbagai konsep yang ada di Biologi melalui kegiatan-kegiatan yang diawali dari rasa ingin tahu, melakukan percobaan dengan melewati trial and error, menganalisis hasil percobaan, hingga menarik kesimpulan atau konsep dari hasil percobaan yang dilakukan. Berawal dari konsep yang didapatkan melalui kebermaknaan tersebut, nantinya siswa diharapkan dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan Biologi di kehidupan sehari-hari. Mahanal (2009: 1-2) mengatakan bahwa mata pelajaran biologi memungkinkan untuk menghubungkan antara teori dengan praktek yang bersifat membangun pengetahuan peserta didik (konstruktivistik) terhadap lingkungan sekitar.Problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang didasarkan pada permasalahan yang ada pada dunia nyata, kemudian siswa diminta mencari pemecahan melalui penyelidikan (Yulfika, 2009). Menurut Riyanto (2010) pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan untuk membantu mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Barrows1 (2004) juga berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, belajar secara mandiri dan menuntut keterampilan berpartisipasi dalam tim serta proses pemecahan masalah dilakukan secara kolaboratif. Berdasarkan penelitian tentang penerapan problem based learning diperoleh informasi bahwa metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menyampaikan banyak gagasan, mengajukan banyak pertanyaan serta kemampuan siswa dalam merancang langkah-langkah secara terperinci (Purnamaningrum, 2012).Pokok bahasan mengenai pencemaran lingkungan merupakan suatu permasalahan yang dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar siswa. Hal ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi tersebut karena siswa dapat menemukan masalah berdasarkan fakta-fakta yang sering mereka temukan di lingkungan dan mengaitkan kosep yang mereka temukan pada pembelajaran untuk mengatasi permasalahan tersebut di dunia nyata. Pokok bahasan ini menuntut siswa untuk dapat menemukan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal siswa baik pencemaran karena limbah rumah tangga, limbah industri, maupun jenis pencemaran-pencemaran lain. Siswa kemudian diminta menganalisis dampak dan mencari solusi terhadap masalah yang telah mereka tentukan sebelumnya, sedangkan guru berperan mendukung dan mendampingi siswa dari pengorientasian masalah hingga pengevaluasian proses dan hasil pemecahan permasalahan. Memecahkan masalah bukan merupakan hal yang sederhana. Hal ini dikarenakan untuk dapat memecahkan suatu permasalahan, seorang harus mengetahui kondisi atau permasalahan apa yang sedang dihadapi, tujuan yang ingin dicapai, sumber daya yang atau sarana-prasarana yang dapat digunakan, serta memiliki kemampuan memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rendahnya kemampuan memecahkan masalah ini dialami oleh siswa kelas X MIA I SMA Negeri 1 Purbalingga. Hal ini ditunjukkan dari hasil ulangan Biologi siswa yang rendah terutama pada soal-soal yang sifatnya studi kasus dan termasuk ranah C3 ke atas dimana prosentase siswa yang dapat memahami permasalahan berdasarkan fenomena pada soal sebesar 27,73%, siswa yang dapat mengetahui tujuan dari pemecahan permasalahan sebesar 25,03%, siswa yang dapat menganalisis sumber daya yang dapat diperlukan untuk memecahkan masalah sebesar 18,97%, siswa yang dapat memaksimalkan sumber daya untuk memecahkan masalah sebesar 15,53%.Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga diantaranya 1) Siswa tidak terbiasa menyelesaikan soal-soal yang melatih kemampuannya dalam menyelesaikan masalah karena soal-soal yang diberikan guru sebagian besar hanya mengetes ingatan dan hafalan siswa 2) Metode pembelajaran yang biasa digunakan berupa ceramah dengan pendekatan TCL sehingga siswa tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengajukan pendapat dan melatih kemampuan berfikir kreatifnya 3) Pembelajaran biologi yang dilakukan bersifat tekstual sehingga siswa kurang dapat mengaitkan pembelajaran dengan fenomena-fenomena dan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, digunakanlah model Problem Based Learning yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Adakah pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan masalah pada pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015?

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan masalah pada pokok bahasan pencemaran lingkungan siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015?

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat berupa :1. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga.2. Bahan evaluasi pembelajaran dan yang dilaksanakan di sekolah dalam rangka perbaikan kualitas mutu pembelajaran.3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk menggunakan model Problem Based Learning pada proses belajar mengajar terutama materi mengenai pencemaran lingkungan.