PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR...

83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA MARTANIA K 3204020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF

DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO

Penelitian Tindakan Kelas

SKRIPSI

Oleh:

RIZKA MARTANIA

K 3204020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF

DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO

Penelitian Tindakan Kelas

Oleh:

RIZKA MARTANIA

K 3204020

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Rizka Martania. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 BENDOSARI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menggambar dekoratif siswa kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo, melalui penerapan model pembelajaran Kontekstual.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo, Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Mulur 04, yang berjumlah 15 orang anak. Adapun mekanisme kerjanya diwujudkan dalam 2 siklus. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sistem spiral refleksi, yang dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan empat teknik yaitu teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan intuk validitas data adalah triangulasi data dan review informan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis diskriptif komparatif dan analisis kritis

Berdasar hasil penelitian disimpulkan: (1) Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran gambar dekoratif yaitu dari 13,3 % meningkat menjadi 53,3 dan meningkat lagi menjadi 73,3% dan telah mencapai standar indikator kerja. (2) Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggambar dekoratif, sehingga meningkatnya hasil belajar gambar dekorasi, siswa kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo tahun pembelajaran 2011/2012. Yaitu dari 40 % siswa yang mampu menggambar dekoratif menigkat pada siklus I menjadi 60 %, meningkat lagi pada siklus II menjadi 73,3 % dan mencapai indikator kerja.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

RIZKA MARTANIA. THE APLICATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR IMPROVING THE STUDENT CAPIBILITY IN DECORATIVE DRAWING IN THE III GRADERS OF SDN MULUR 04 BENDOSARI, SUKOHARJO IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. THESIS, SURAKARTA: TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY. SURAKARTA SEBELAS MARET UNIVERSITY.2012

The objective of research is to improve the decorative drawing capability of the III graders of SDN Mulur 04 Bendosari ,Sukoharjo using the aplication of contextual teaching and learning model.

This study was taken place in SDN Mulur 04 Bendosari , Sukoharjo. The subject of research was III graders of SDN Mulur 04 Bendosari, consisting of 15 student. The work mechanism was manifested in two cycles. The classroom action research model used in this research was reflection spiral system, beginning from planning, acting, observing, reflecting, and replanning. To collect data, in this research used four techniques, observation, interview, test, and documentation. The technique used for data validity was triangulation and informant review. The Technique used for analyzing was comparative descriptive and critical analysis technique.

Considering the result of research , it can be conclude that : (1) The aplication of contextual teaching and learning model can enhance the learning actibiliti of the student during the decorative picture is of 13,3 % increaced to 5,33 increaced 73,3% and has reached the standard indicators of labor (2) The aplication of contextual teaching and learning model can improving the student capability in decorative drawing,so that improving the learning achievement of decorative drawing, III graders SDN Mulur 04 Bendosari ,Sukoharjo in the school year of 2011/2012. Ie from 40 % o student who are able to draw up the decorative cycles I to 60 %, Increcing again in the second cycle to be 73,3 % and has reached the standard indicators of labor.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Tuhan Yang Maha Esa

Suami, dan Putra-putriku tercinta

Mama, Papa, Saudara-saudariku,

Mertuaku

Dra. Hj. Maesaroh

Teman-teman FKIP seni rupa

khususnya angkatan 2003, 2004, dan

2005

Almamater UNS

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan petunjuk-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Proses panjang yang dilalui penulis dalam upaya penyelesaian skripsi ini tentunya mengalami banyak sekali hambatan dan kesulitan, namun dengan tekad yang kuat dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon H. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Muh. Rohmadi,S.S.,M.Hum sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Dr. Slamet Supriyadi,M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Seni Rupa Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Edy Tri Sulistyo,M.Pd sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Lili Hartono, S. Sn. M. Hum sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Segenap keluarga SDN Mulur 04 Sukoharjo yang telah Memberikan ijin dan menerima saya dengan kooperatif untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.

7. Suami dan kedua buah hatiku yang selalu memberikan semangat dan tetap memberikanku kesempatan untuk menyelesaikan studiku.

8. Mama dan Papaku tersayang yang memberikan restu dan kepercayaan penuh kepadaku

9. Keluarga Dra.Hj Maesaroh yang memberikan dukungan materiil dan spirituil dari awal aku kuliah hingga akhir

10. Teman-teman yang banyak membantuku Semoga kebaikan dari semua pihak tersebut mendapat imbalan dari

Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dunia seni rupa.

Surakarta, 2 Febuari 2012

Penulis

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v

HALAMNA ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rerumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Indikator Ketercapaian ...................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 8

2 Manfaat Praktis ............................................................................. 8

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9

1 Tinjauan Tentang Pembelajaran ................................................... 9

2 Tinjauan Tentang Pembelajaran Kontekstual (CTL) ................... 10

3 Tinjaun Tentang Seni Rupa ........................................................... 13

4 Tinjauan Tentang Motif Dekoratif ............................................... 15

5 Tinjauan Tentang Periodesasi Perkembangan Seni Rupa Anak ... 16

B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 17

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

A. Kerangka Berfikir .............................................................................. 18

B. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 23

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 24

B. Subjek Penelitian ............................................................................... 24

C. Prosedur Penelitian ............................................................................ 24

D. Model Penelitian ................................................................................ 29

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32

F. Validitas Data .................................................................................... 32

G. Teknik Analisis .................................................................................. 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Survei Awal ....................................................................... 33

1 Kondisi Tempat Penelitian .......................................................... 33

2 Kondisi Pendidik dan peserta didik ............................................ 34

3 Hasil Survei Awal ....................................................................... 36

B. Deskripsi hasil Penelitian ................................................................... 37

1 Siklus I ........................................................................................ 38

a. Perencanaan............................................................................ 38

b. Pelaksanaan ............................................................................ 39

c. Observasi ................................................................................ 40

d. Analisis dan Refleksi.............................................................. 46

2 Silkus II...................................................................................... 48

a. Perencanaan............................................................................ 48

b. Pelaksanaan ............................................................................ 49

c. Observasi ................................................................................ 54

d. Analisis dan Refleksi.............................................................. 56

C Deskripsi Antar Siklus ...................................................................... 57

D Pembahasan ...................................................................................... 58

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................................... 62

B. Implikasi .......................................................................................... 63

C. Saran ................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64

LAMPIRAN ..................................................................................................... 67

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Tabel 2. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran

Tabel 3. Daftar Nama Guru SDN Mulur 04 Bendosari

Tabel 4. Daftar Nama Siswa Kelas III SDN Mulur 4

Tahun Pelajaran 2011/2012...................................................... 35

Tabel 5. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ............................ 40

Tabel 6. Nilai Tes Karya Gambar Dekoratif Siswa Kelas III SDN

Mulur 04 Sukoharjo Siklus I .................................................... 41

Tabel 7 Perbandingan Hasil Antara Siklus I Dengan Pra Siklus

Pada Unit Keaktifan Siswa ..................................................... 44

Tabel 8. Perbandingan Hasil antara Siklus I dengan Pra Siklus

Pada Unit Penilaian Karya ....................................................... 45

Tabel 9. Lembar Keaktifan Siswa Kelas III SDN Mulur 04 Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2011/2012...................................................... 52

Tabel 10. Nilai Tes Karya Gambar Dekoratif Siswa Kelas III SDN

Mulur 04 Sukoharjo Siklus II ................................................... 53

Tabel 11 Perbandingan Hasil antar Siklus pada Unit Keaktifan Siswa . 54

Tabel 12 Perbandingan Hasil antar Siklus pada Unit Penilaian Karya ... 54

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Motif Lingkaran ......................................................................... 16

Gambar 2 Motif Segi Tiga dan Persegi ........................................................ 16

Gambar 3 Guru memberi materi gambar dekoratif ...................................... 33

Gambar 4 Siswa tidak memperhatikan membelajaran ................................ 33

Gambar 5 Peneliti bersama guru menyusun skenario pembelajaran ........... 36

Gambar 6 Guru mendemonstrasikan cara membuat motif ......................... 38

Gambar 7 Contoh karya yang ditempel di papan tulis ................................. 38

Gambar 8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ................... 38

Gambar 9 Karya Wahyu............................................................................... 39

Gambar 10 Karya Zulfa ................................................................................. 42

Gambar 11 Karya Tatag ................................................................................. 43

Gambar 12 Karya Elvira ................................................................................ 43

Gambar 13 Peserta didik berkonsultasi .......................................................... 43

Gambar 14 Siswa bergabung dalam kelompok .............................................. 44

Gambar 15 Guru mendemonstrasikan cara mencampur warna .................... 48

Gambar 16 Siswa mengerjakan tugas ............................................................ 49

Gambar 17 Guru member motivasi siswa ...................................................... 50

Gambar 18 Karya Pedrik Siklus I .................................................................. 50

Gambar 19 Karya Pedrik Siklus II ................................................................. 51

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Gambar 20 Karya Queen Siklus I .................................................................. 51

Gambar 21 Karya Queen Siklus II ................................................................. 51

Gambar 22 Peserta didik bertanya ................................................................. 53

Gambar 23 Siswa mengerjakan tugas pada siklus II ...................................... 55

Gambar 24 Siswa mengerjakan tugas pada siklus II ...................................... 55

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Siswa Pra Siklus .......................................... 67

Lampiran 2 Instrumen Penilaian Pra Siklus .................................................. 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................ 70

Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................. 76

Lampiran 5 Instrumen Penilaian Siklus I ....................................................... 78

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 81

Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus II............................................ 88

Lampiran 8 Instrumen Penilaian Siklus II .................................................... 90

Lampiran 9 Standar Kompetensi/ Kopetensi Dasar ...................................... 94

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran seni budaya secara umum mempunyai tujuan yaitu

mengembangkan semua bentuk aktifitas cita rasa keindahan yang meliputi

kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi dan apresiasi dalam bentuk bahasa,

rupa, bunyi, gerak, tutur dan peran. Sedangkan tujuan pendidikan seni menurut

Sujadmiko (2004: 26 ) adalah untuk mengembangkan sikap toleransi, demokratis,

beradab, dan hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, mengembangkan

keterampilan dan menerapkan teknologi dalam berkarya dan menampilkan karya

seni rupa, seni musik, tari dan peran, dan menanamkan pemahaman tentang dasar-

dasar dalam berkesenian. Tujuan akhir dalam proses pembelajaran seni budaya

khususnya seni rupa adalah mampu berapresiasi terhadap seni, mampu

berekspresi dan berkreasi. Banyak manfaat yang diperoleh jika siswa mampu

berkreasi, dan berekspresi yaitu kreativitas siswa akan semakin berkembang, nilai

estetika akan bertambah dan kematangan bersikap khususnya dalam melestarikan

seni budaya.

Seperti yang dikatakan oleh Muharam E dan Sundaryati (1991: 23)

Pendidikan seni rupa umumnya memiliki manfaat dapat membantu siswa dalam

menggunakan kecerdasannya dalam nilai seni, menyerap lingkungannya dan

mengekspresikan diri melalui keterampilan yang dimilikinya dan dapat

disumbangkan bagi kesejahteraan hidupnya. Selain itu pendidikan seni rupa juga

memiliki manfaat dapat merangsang anak didik menjadi lebih kreatif karena pada

mata pelajaran ini memberi fasilitas anak didik untuk melatih mengungkapkan apa

yang ia rasakan dan dapat dikeluarkan dalam bentuk karya dalam mengutarakan

isi hatinya sehingga dapat mengurangi tekanan jiwa akibat kegagalan dan ketidak

puasan sehari-hari. Namun pada hakikatnya pendidikan seni rupa belum mencapai

tujuan dari pendidikan seni rupa yang telah disebutkan di atas, output yang

dihasilkan masih sangat rendah sehingga tidak dirasakannya manfaat yang

terkandung dalam pendidikan seni rupa, sehingga anak (peserta didik) masih

cenderung kurang mengeksplorasi diri tentang berkesenian atau dapat dikatakan

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

anak belum dapat berapresiasi dan berkreasi dalam seni. Bertolak dari hal

tersebut di atas, pendidikan seni rupa dari segala jenjang pendidikan khususnya

pada pendidikan dasar hendaknya mendapatkan perhatian yang khusus dan dapat

dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Pada dasarnya keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) Mencakup materi yang diajarkan

sesuai dengan kapasitas kemampuan anak didik, (2) Metode yang di pergunakan

guru sesuai atau tidak dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, (3)

Ketersediaannya sarana dan prasarana pembelajaran, (4) Evaluasi yang dilakukan

oleh guru. Selain itu interaksi yang dibangun oleh guru dengan siswa sangat

berpengaruh pula pada ketersampaiannya satu pembelajaran kepada siswa dan

begitu pula interaksi antara siswa dengan guru sehingga interaksi dalam kelas

tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan dari kedua belah pihak sehingga

kelas menjadi produktif.

Begitu juga pada pembelajaran seni rupa di kelas III SDN Mulur 04

Sukoharjo pada pokok bahasan gambar dekoratif, mata pelajaran seni budaya dan

keterampilan yang sejauh ini masih perlu adanya perbaikan. Berdasar Observasi

dilapangan pelajaran seni budaya dan keterampilan seni rupa diampu oleh guru

yang mempunyai latar belakang pendidikan Matematika sehingga pengampu atau

guru seni rupa ini kurang menguasai materi kesenirupaan sehingga apa yang

disampaikan kepada peserta didik hanya apa yang ada pada buku panduan saja,

selain itu metode yang digunakan oleh guru masih menggunakan model

pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang segala aktivitas

pembelajaran berpusat pada guru, siswa atau anak didik tidak berperan aktif

melainkan hanya pasif saja menerima apa yang disampaikan oleh guru dan

menunggu perintah dari guru, pada pembelajaran konvensional ini banyak

disampaikan teori-teori. Penggunaan model konvensional ini lebih tepatnya

diterapkan pada mata pelajaran yang sifatnya sosial atau pada mata pelajaran yang

sifatnya menghafal. Pada mata pelajaran seni khususnya pada seni rupa jika

diterapkan metode konvensioal kurang tepat, karena jika diterapkan metode

konvensional maka pemahaman siswa terhadap materi sangat rendah, oleh

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

karena itu pada mata pelajaran kesenirupaan banyak ditekankan pada praktek

daripada sekedar teori saja.

Dari observasi di kelas pembelajaran seni rupa kurang tersampaikan

dengan baik, terbukti siswa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan

sehingga karya yang dihasilkan kurang kreatif dan variatif. Akibatnya karya

tersebut kurang maksimal sehingga hasil belajar mereka rendah, karena pada

pembelajaran seni rupa yang menjadi evaluasi adalah karya yang dihasilkan oleh

siswa.

Berdasarkan kondisi di atas pembelajaran seni rupa di SDN Mulur 04

perlu adanya perbaikan, dalam hal ini dapat dilakukan perbaikan dengan

menerapkan model pembelajaran yang kiranya sesuai dengan kondisi di atas yaitu

dengan model pembelajaran inovatif, pembelajaran inovatif adalah model

pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang aktif, kreatif dan

menyenangkan, sehingga hasil dari pembelajaran dapat maksimal. Model

pembelajaran inovatif ini terdiri dari lima model pembelajaran yaitu (1)

pembelajaran kontekstual, (2) pembelajaran kooperatif, (3) pembelajaran

kuantum, (4) pembelajaran berbasis masalah, dan (5) pembelajaran terpadu.

Untuk melakukan perbaikan pada masalah yang telah disebutkan di atas

lebih tepatnya menerapkan model pembelajaran kontekstual, karena pada model

pembelajaran ini adalah mencakup seluruh komponen-komponen model

pembelajaran yang lain yaitu: (1) kontruktivisme yaitu proses membangun

pengetahuan yang bukan hanya sekedar menghafal melainkan siwa mendapat

pengetahuan baru dengan cara siswa mengalami bukan hanya memahami,

sehingga pengetahuan baru yang di peroleh dapat tertanam lama dalam ingatan

siswa. (2) Inquiri yaitu proses pembelajaran berdasar atas proses berpikir

sistematis yaitu dengan cara pencarian masalah hingga proses pemecahan

masalah. (3) Questioning atau bertanya, maksudnya adalah apabila siswa itu

sudah terangsang untuk mengetahui sesuatu ia pasti ingin bertanya tentang sesuatu

yang ingin ia ketahui karena inti belajar adalah menemukan pengetahuan. (4)

Masyarakat belajar artinya dalam menemukan sesuatu seorang individu pasti

menemukan kesulitan-kesulitan oleh karena itu ia pasti membutuhkan orang lain

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

untuk membantu memecahkan masalahnya, demikian dengan siswa dengan

adanya bantuan antara teman oleh karena itu dapat diterapkan dengan adanya

kelompok belajar. (5) Pemodelan yaitu dengan cara guru mendemonstrasikan

sesuatu atau membawa contoh saat proses pembelajaran, di dalam CTL ini adalah

sangat penting karena siswa dapat terhindar dari verbalisme atau teori yang

bersifat abstrak karena dengan pendemonstrasian atau dengan adanya contoh

maka siswa dapat mengamati sendiri dan dapat meniru. (6) Refleksi yaitu

mengevaluasi pengetahuan yang telah didapat dengan cara mengurutkan kembali

kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilalui sehingga siswa dapat

memperbaharui pengalaman atau pengetahuan yang telah dicapai. (7) Penilaian

nyata yaitu tugas seorang guru untuk mengumpulkan informasi tentang

perkembangan belajar siswa apakah pembelajaran dapat memberi nilai positif

pada siswa atau malah memberi nilai negatif.

Pembelajaran kontekstual menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (13: 2007)

adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru menghubungkan antara materi

yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran kontekstual

merupakan satu model pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa untuk

mengaitkan antara pengetahuan yang dipelajarai dan penerapannya dalam

kehidupan mereka, misalnya anak-anak sekolah dasar meneliti gaya lukisan

seperti lukisan Affandi, lukisan Dullah dan lain sebagainya, pada satu

kesempatan siswa diajak untuk hadir pada pameran lukis tersebut. Dalam kelas

mereka menghabiskan waktu untuk melukis sesuai dengan gaya pelukis yang

mereka pelajari dengan mengunakan krayon dan kapur tulis. Pada akhir pelajaran

seni karya terbaik akan dipamerkan pada ruang kantin sekolah oleh karena itu

anak-anak akan termotivasi karena karya mereka akan dilihat oleh seluruh warga

sekolah selama dua pekan. Dengan demikian pembelajaran dapat berlangsung

secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami,

karena para siswa tidak hanya mentransfer ilmu dari guru saja.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran kontekstual yaitu: (1)

Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental

anak, (2) Membentuk kelompok belajar yang saling ketergantungan, (3)

Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri, (4)

mempertimbangkan keragaman siswa, (5) Memperhatikan multi-intelegensi

multiple siswa, (6) Menggunakan teknik-teknik bertanya untuk meningkatkan

pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Sesuai dengan apa yang telah disebutkan di atas model pembelajaran

kontekstual (Contextual Teaching and Learning), (1) Siswa dapat menuangkan

imajinasi yang mereka miliki dalam karya, (2) Dapat mengatasi kebosanan siswa

dalam menerima materi pembelajaran, (3) Rasa ingin tahu yang tinggi, (4) Merasa

tertantang oleh kenajemukan (5) kreativitas dalam berkarya meningkat.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diterapkan model pembelajaran

kontekstual melalui penelitian tindakan kelas. Karena menurut Gino (2000: 54)

Dengan memperbaiki model pembelajaran yang lebih menekankan pada siswa

berpikir aktif dan kreatif, maka akan meningkatkan motivasi belajar siswa maka

siswa akan senang dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Dengan adanya minat

dan motivasi maka kemampuan berkarya siswa meningkat sehubungan dengan

hal tersebut maka kualitas pembelajaran meningkat yang akan berpengaruh pada

tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Dan

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual

Meningkatan Kemampuan Siswa dalam Menggambar Dekorasi di Kelas III SDN

Mulur 04 Sukoharjo tahun Pembelajaran 2011/2012.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar dekoratif, di kelas III SDN

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian tindakan

kelas ini adalah untuk:

menerapkan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SDN Mulur 04

Sukoharjo pada pokok bahasan gambar dekoratif pada tahun pembelajaran

2011/2012 dapat

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Indikator ketercapaian Penelitian

Untuk mengukur ketercapaian tujuan tersebut di atas, digunakan tolak

ukur (indikator keberhasilan) dan dalam pengukurannya menggunakan instrumen

penilaian sebagai berukut

Tabel 1. Instrumen Penelitian

No Indikator Instrumen Penilain Kenaikan Setelah

Tindakan

Keterangan

1

2

Siswa aktif dalam PBM Siswa mampu membuat karya dekoratif Motif Geometri

a. Kehadiran Siswa b.Memperhatikan

Pembelajaran c. Bertanya,

Menjawab pertanyaan

d.Berdiskusi dalam kelompok

e. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

a. Aspek Bentuk:

Siswa dapat membuat motif geometri pengayaan bentuk segi tiga, persegi dan lingkaran.

b. Aspek Warna: Siswa dapat membuat atau mencampur warna primer menjadi berbagai macam warna sekunder

70%

70 %

Pengamatan dilakukan pada refleksi awal, pada siklus I,II,hingga pada siklus III Penilaian dilakukan pada saat siswa mulai berkarya hingga akhir dan hasil karya tersebut

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah dapat menambah wawasan

tentang pelaksanaan model pembelajaran kontekstual dan sebagai referensi

penelitian yang lain yang akan meneliti permasalahan yang berhubungan dengan

model pembelajaran kontekstual.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memperbaiki kualitas

pendidikan dan pembelajaran di antaranya:

a. Bagi siswa, penerapan model pembelajaran kontektual memungkinkan

untuk meningkatkan keaktifan, pengetahuan dan keterampilan dalam

berkarya seni terutama pada seni rupa, setiap siswa berperan dalam

pembelajaran, bekerja sama, serta berdiskusi dengan kelompoknya.

b. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung

pada guru atau instruktur yang terlibat dalam rangka memperoleh

pengalaman baru tentang paembelajaran yang inovatif.

c. Bagi lembaga yaitu SDN Mulur 04, hasil penelitian ini dapat menjadi

masukan yang dapat diterapkan pada kelas yang lain.

d. Penelitian ini tidak hanya sekedar bermanfaat bagi satu bidang studi seni

rupa tetapi juga dapat bermanfaat pada bidang studi yang lain dan

sebagai referensi bagi peneliti yang lain yang akan meneliti pada

permasalahan yang sama.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Tentang Pembelajaran

Definisi belajar banyak dikemukakan oleh para pakar pendidikan.

adalah suatu aktivitas mental atau psikis,

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap,

ri bahasa Inggris

Instruction yang berarti pengajaran atau belajar mengajar.

Pembelajaran merupakan satu kegiatan timbal balik antara belajar dan

mengajar, mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistim

lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya

pembelajaran, pengertian mengajar semula adalah pemyampaian pengetahuan

kepada anak didik. Namun dengan definisi di atas belajar bersifat teacher

centered. Untuk menyikapi pengertian tersebut kemudian dibuat definisi mengajar

yang lebih kuat menurut Sukmadinata (2005 : 92 ) yaitu sebagai suatu ativitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dengan meng-

hubungkan dengan anak didik, sehingga terjadi proses mengajar

Terjadinya suatu proses pembelajaran karena adanya interaksi di

dalamnya untuk menjalin interaksi yang baik antara guru dan murid dalam

menyampaikan materi membutuhkan metode yaitu yang disebut dengan metode

mengajar, menurut Wena Sudjana (1988: 76) Metode mengajar adalah cara yang

digunakan guru dalam pengajaran.

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa terjadinya interaksi dalam

pembelajaran pendidik harus menentukan metode yang tepat sehingga

pembelajaran dapat berlangsung efektif dan maksimal, sehingga siswa benar-

benar memahami materi yang diberikan kepada mereka.Sehubungan dengan hal

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

tersebut maka seorang instruktur atau guru dapat memilih pembelajaran yang

inovatif untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan

sehingga hasil dari pembelajaran dapat maksimal.

Model pembelajaran inovatif menurut pendapat Suyatno (2009: 6)

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran atas dorongan gagasan baru untuk

melakukan langkah-langkah belajar dengan metode baru sehingga memperoleh

kemauan hasil belajar. Pembelajaran yang inovatif ini diyakini mampu

memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kecakapan hidup dan siap terjun di

masyarakat, karena pembelajaran inovatif mengandung prinsip-prinsip sebagai

berikut: 1) berpusat pada siswa, 2) berbasis masalah, 3) terintegrasi, 4) berbasis

masysrakat, 5) memberikan pilihan, 6) tersistem dan 7) berkelanjutan.

2. Tinjauan Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual menurut Nurhadi dalam Sugiyatno

(13: 2007) adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru menghubungkan

antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran

kontekstual merupakan satu model pembelajaran yang membantu guru untuk

mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa

mengaitkan antara pengetahuan yang dipelajarai dan penerapannya dalam

kehidupan mereka, dengan demikian pembelajaran diharap berlangsung secara

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, karena para

siswa tidak hanya mentransfer ilmu dari guru saja.

Adapun tiga pilar atau prinsip dalam sistim pembelajaran kontekstual

menurut Johnson (2002: 68) yaitu kesalingbergantungan, diferensiasi, dan

pengaturan diri sendiri. Adapun penjelasanya yaitu: (1) Kesaling ketergantungan

yaitu bahwasanya setiap mahluk saling membutuhkan antar satu dengan yang lain,

demikian dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa, siswa dengan

guru, ataupun siswa dengan siswa. Kesemuanya itu bergabung untuk memecahkan

masalah, (2) Prinsip deferensiasi yaitu prinsip yang menantang para siswa untuk

menghormati keunikan masing-masing, menghormati satu perbedaan untuk

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menjadi kreatif, bekerjasama, untuk menghasilkan gagasan yang baru yang

berbeda untuk menyadari keberagaman adalah tanda kemantapan, (3) Prinsip

pengorganisasian diri yaitu siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat

mereka sendiri yang berbeda.

Pada pembelajaran kontektual, selain terdapat prinsip-prinsip dalam

pembelajarannya juga terdapat beberapa komponen seperti yang dikatakan oleh

Sanjaya dalam Sugiyatno (14: 2007) pembelajaran berbasis CTL melibatkan tujuh

komponen utama pembelajaran yakni: 1) kontruktivisme (contruktivism). 2)

bertanya (quenstinoning). 3) menemukan iInquiri). 4) masyarakat belajar

(learning community). 5) Pemodelan (modeling). 6) refleksi 7) penilaian nyata.

Penjabaran dari komponen-komponen tersebut di atas sebagai berikut:

1. Kontruktivisme (Contruktivism) adalah proses membangun dan menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

Pada dasarnya pengetahuan berasal dari luar diri siswa tetapi dikonstruksi

dalam diri siswa, oleh sebab itu pengetahuan terbentuk dari dua faktor

yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan sobjek

dalam menginterprentasi objek tersebut

2. Inquiri, artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sitematis yakni: a) merumuskan

masalah b) mengajukan hipotesa c) mengumpulkan data d) menguji

hipotesa e) membuat kesimpulan. Penerapan asas inquiri pada CTL ini

mendorong anak untuk berpikir sistematis akan dapat menumbuhkan sikap

ilmiah, rasional, sebagai dasar pembentukan kreativitas.

3. Bertanya (Quenstinoning)adalah bagian inti dari belajar dan menemukan

pengetahuan. Dengan adanya keingintahuan pengetahuan selalu dapat

berkembang. Dalam pembelajaran CTL guru tidak hanya menyampaikan

informasi saja tetapi memancing siswa dengan bertanya dengan bertanya

agar siswa menemukan jawabannya sendiri.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4. Masyarakat belajar (Learning Community). Pada dasarnya permasalahan

tidak dapat dipecahkan sendiri, melainkan pasti membutuhkan peran orang

lain untuk saling membutuhkan. Dalam model CTL hasil belajar

ditemukan dengan cara diskusi dengan teman, orang lain atau antar

kelompok dan bukan hanya dengan guru. Dengan demikian asas

masyarakat belajar dapat diterapkan melalui belajar kelompok, dan

sumber-sumber lain dari luar yang dianggap tahu tentang sesuatu yang

menjadi fokus pembelajaran.

5. Pemodelan (Modeling) adalah proses pembelajaran dengan menggunakan

alat peraga atau sesuatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa

6. Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari oleh

siswa dengan cara mengurutkan dan mengevaluasi kembali kejadian atau

peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya.

7. Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan

oleh siswa, penilaian ini mengetahui apakah dengan pembelajaran ini

dapat mempengaruhi positif pada siswa baik dari segi intelektual, mental,

maupun psikomotor. Pada pembelajaran CTL lebih menekankan proses

daripada hasil.

Adapun perbedaan penbelajaran kontekstual dengan pembelajaran

tradisional seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran

Tradisional ( Mulyadi, 2011: 39)

Kontekstual Tradisisonal 1. Menyandarkan pada pemahan

makna

2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa

3. Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran

4. Pembelajaran dikaitkan pada

1. Menyandarkan pada hafalan

2. Pemilihan informasi ditentukan

oleh guru

3. Siswa secara pasif menerima informasi terutama dari guru

4. Pembelajaran sangat abtrak dan

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kehidupan nyata/ disimulasikan

5. Selalu mengaitkan informasi

dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang

7. Siswa menggunakan waktu belajar untuk menemukan, menggali,berdiskusi, berpikir kritis, mengerjakan proyek dan memecahkan masalah (kerja kelompok)

8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri

9. Keterampilan dibangun atas dasar pengalaman

10. Hadiah dari perilaku yang baik adalah kepuasan diri yang bersifat subyektif

11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut merugikan

12. Perbuatan baik berdasar motivasi intrinsik

13. Pembelajaran terjadi diberbagai tempat, konteks, dan setting

14. Hasil belajar diukur melalui penilaian autentik

teoritis, tidak bersandar pada realitas kehidupan

5. Memberikan tumpukan informasi

hingga saatnya diperlukan

6. Cenderung terfokus pada satu

bidang disiplin tertentu

7. Waktu belajar siswa sebagian besar diisi dengan mengerjakan buku tugas, mendengar ceramah.

8. Perilaku dibangun atas dasar kebiasaan

9. Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan

10. Hadiah dari perilaku adalah pujian dan buku rapot

11. Siswa tidak melakuakn sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

12. Perilaku baik berdasar motivasi interinsik

13. Pembelajaran terjadi hanya di ruang kelas

3. Tinjauan Tentang Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu dari seni yang mengacu pada bentuk

visual atau sering disebut dengan bentuk perupaan yang merupakan susunan atau

komposisi dan unsur-unsur rupa yang mewarnai budaya manusia. Eddi Sukaryono

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(1989: 9) seni rupa adalah ciptan yang dapat diindra dengan mata (kasat mata).

Menurut Edy Tri Sulistyo (2005: 100) seni rupa ditinjau dari ukurannya dapat di

golongkan menjadi dua yaitu karya seni rupa dwimatra dan karya seni rupa

trimatra. Adapun pejelasannya sebagai berikut:

1. Seni rupa dwi matra (dua dimensi) adalah seni rupa yang dapat dirasakan

atau dinikmati hanya dari satu arah saja yaitu dari depan. Karya seni rupa

dwi matra ini memiliki unsur-unsur garis, warna dan tekstur misalnya: seni

lukis, seni reklame, seni ilustrasi.

2. Seni rupa trimatra (tiga dimensi) adalah seni rupa yang dapat dinikmati

dari segala arah yaitu dari depan, samping maupun dari atas, karya seni

rupa tiga dimensi ini memilki unsur-unsur garis, warna, tekstur, ruang,

panjang, lebar, isi oleh karena itu seni tri matra ini dapat dinikmati dari

segala arah, misalnya: patung, guji, vas bunga.

Selain wujudnya, seni rupa memiliki prinsip yaitu seperti yang dikatakan

oleh Sukaryono (1989: 14) yaitu terdiri dari komposisi, unsur-unsur seni rupa dan

penggabungan unsur seni rupa. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Komposisi adalah susunan, suatu karya seni rupa harus memperhatikan

komposisi. Komposisi yang baik dalam seni rupa adalah bila susunan

unsur-unsur yang terdapat dalam karya tersusun secara berkaitan sehingga

enak dipandang.

2. Unsur-unsur seni rupa, unsur-unsur seni rupa ini terdiri dari:

a. Garis, garis adalah unsur dalam seni rupa yang paling

sederhana, garis ini terdiri dari garis lurus, garis lengkung, tebal,

tipis. Namun dari kesan yang sangat sederhana ini dapat

menimbulan kesan yang berlainan.

b. Warna, warna adalah unsur seni rupa yang lebih komplek. Oleh

para ahli dalam Sukaryono (1989: 16) warna dibagi menjadi tiga

macam warna pokok yaitu warna merah, kuning dan biru.

Campuran dari ketiga warna tersebut disebut dengan warna

sekunder misalnya kuning dicampur dengan biru akan

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menghasilkan warna hijau, atau merah dicampur dengan biru

akan menghasilkan warna ungu dan merang dicampur dengan

kuning akan menghasilkan warna oranye, jika ketiga warna

sekunder dicampur ketiganya akan menjadi warna tertier yaitu

warna coklat. Sedang warna hitam dan putih tidak dianggap

sebagai warna karena jika dicampur putih akan menghasilkan

warna yang lebih muda dan jika dicampur dengan hitam akan

menghasilakan warna lebih tua. Bagan warna secara psikologi

menurut Eddi Sukaryono sebagai berikut:

Bagan 1. Psikologi Warna

(Eddi Sukaryono,1988: 18)

d. Gelap terang, kesan adanya warna gelap terang ini karena akibat

dari kesan cahaya yang jatuh pada benda

e. Tekstur, tekstur adalah nilai raba dari suatu permukanan, tekstur

ini ada dua macam yaitu tekstur semu dan tekstur nyata.

3. Prinsip membangun unsur, yaitu bagaimana cara untuk menyusun unsur-

unsur seni dalam suatu karya, adapun prinsip-prinsipnya yaitu: balance

yaitu keseimbangan, irama yaitu berkesinambungan, kontras, harmonis,

kesatuan atau unity.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

4. Motif Hias atau Motif Dekoratif

Menggambar hiasan yang disebut juga dengan menggambar dekorasi

atau disebut menggambar ornament menurut Sukaryono (1989: 51) adalah

menggambar bentuk-bentuk yang tujuannya menghias bidang datar. Menurut

motifnya menggambar dekoratif atau menggambar hias ini dibedakan menjadi dua

yaitu bentuk geometris dan bentuk stilasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Motif geometris (ilmu ukur): Dikatakan bentuk geometri karena bentuk-

bentuk hiasan pada gambar dekorasi itu mempunyai bentuk yang

menyerupai bentuk-bentuk ilmu ukur yaitu misalnya bentuk segi empat,

bujur sangkar, lingkaran, trapesium, belah ketupat yang kesemuanya itu

memiliki ukuran yang tepat.

Gambar 01. Motif lingkaran

(Barmin, Eko Wijiono, Setyawan: 2009: 21)

Gambar 02. Motif Persegi dan segi tiga

(Barmin, Eko Wijiono, Setyawan: 2009: 21)

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Bentuk Stilasi atau motif stilasi adalah mengubah bentuk benda dengan

tujuan membuat bentuk itu sebagai hiasan dengan cara mengayakan,

maksud dari mengayakan adalah menyederhanakan atau memperindah

baik bentuk ataupun warnanya. Bentuk-bentuk stilasi ini dapat mengambil

dari bentuk tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun bentuk manusia.

5. Periodesasi Perkembangan Seni Rupa Anak

Perodisasi perkembangan seni rupa anak menurut Kerchensteiner

(Muharam dan Sundaryati, 1991: 34) masa mencoreng : 0 - 3 tahun , masa bagan:

3 - 7 tahun, masa bentuk dan garis:7 - 9 tahun, masa bayang-bayang:9 10 tahun,

masa persfektif : 10 - 14 tahun. Sedangkan periodisasi perkembangan seni rupa

anak menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain adalah: masa mencoreng: 2-

4 tahun, masa Prabagan: 4-7 tahun, masa bagan: 7-9 tahun masa realisme awal: 9-

12 tahun, masa naturalisme semu: 12-14 tahun, masa penentuan 14-17 tahun.

Masa Coreng-Moreng (Scribbling Period) Kesenangan membuat goresan

pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum dua tahun sejalan dengan

perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih menggunakan motorik

kasar. Hal ini dapat kita temukan anak yang melubangi atau melukai kertas yang

digoresnya. Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum

menggambarkan suatu bentuk objek.

Masa pra bagan usia anak pada tahap ini bisanya berada pada jenjang

pendidikan TK dan SD kelas awal. Kecenderungan umum pada tahap ini, objek

yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah

lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua

garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini

yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan

objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna

belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah,

coklat atau warna lain yang disenanginya.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Masa bagan, konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung

mengulang bentuk. Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah

(tampak pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus

dengan badan jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan). Pada

perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak.

Masa realisme awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran

perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Perhatian

kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek,

proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna

sudah mulai disadari. Warna biru langit berbeda dengan biru air laut. Penguasan

konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada

garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon.

Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur desain seperti

keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini.

Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta

kesadaran sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis,

bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci,

penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek lebih meningkat.

Periode Penentuan Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan

diri. Perbedaan tipe individual makin tampak. Anak yang berbakat cenderung

akan melanjutkan kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak

berbakat akan meninggalkan kegiatan seni rupa, apalagi tanpa bimbingan

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan

Kontekstual Dengan Metode Bebas Terarah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Penelitian tersebut Anis Hapsari menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran CTL dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat mengikuti

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pembelajaran, hal ini terbukti adanya peningkatan pada unit keaktifan siswa pada

tiap siklusnya, yaitu siswa yang aktif bertanya pada siklus I 27,3 %, pada siklus II

68, 2%, Pada Siklus III 86,4%. Siswa yang yang aktif menjawab pertanyaan pada

siklus I 13,6 %, pada siklus II 54,5%, pada siklus II 86,4I. Siswa yang aktif dalam

diskusi kelompok pada siklus I 50%, siklusII 77,3, siklus III 95,4%.

Selain keaktifan siswa pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan

hasil belajar gambar dekoratif, Hal ini terbukti adanya peningkatan pada tiap

siklus yaitu pada siklus I siswa yang lulus KKM 6 orang (27,3%), , siswa yang

lulus KKM pada siklus II yaitu 14 orang (63,6%), siswa yang lulus KKM pada

siklus III yaitu 19 orang (86,4%).

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran seni budaya secara umum mempunyai tujuan yaitu

mengembangkan semua bentuk aktivitas cita rasa keindahan yang meliputi

kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi dan apresiasi dalam bentuk bahasa,

rupa, bunyi, gerak, tutur dan peran.Namun pada hakikatnya pendidikan seni rupa

belum mencapai tujuan dari pendidikan seni rupa. Begitu juga pada pembelajaran

seni rupa di kelas III SDN Mulur 04 Sukoharjo pada pokok bahasan mewarnai

gambar dekoratif, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan yang sejauh ini

masih perlu adanya perbaikan.

Berdasar Observasi di lapangan pelajaran seni budaya dan keterampilan

seni rupa diampu oleh guru yang mempunyai latar belakang pendidikan

Matematika sehingga pengampu atau guru seni rupa ini kurang menguasai tentang

materi kesenirupaan sehingga apa yang disampaikan kepada peserta didik hanya

apa yang ada pada buku panduan saja, selian itu metode yang digunakan oleh guru

masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran

yang segala aktivitas pembelajaran berpusat pada guru, siswa atau anak didik

tidak berperan aktif melainkan hanya pasif saja menerima apa yang disampaikan

oleh guru dan menunggu perintah dari guru.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pembelajaran konvensional banyak disampaikan teori-teori. Pada mata

pelajaran seni khususnya pada seni rupa jika diterapkan metode konvensioal

kurang tepat, mengapa demikian karena jika diterapkan metode konvensional

maka pemahaman siswa terhadap materi sangat rendah, oleh karena itu pada mata

pelajaran kesenirupaan banyak ditekankan pada praktek daripada sekedar teori

saja.

Dari observasi di kelas pembelajaran seni rupa kurang tersampaikan

dengan baik, siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran seni rupa, terbukti

siswa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan sehingga karya yang

dihasilkan kurang kreatif dan variatif. Akibatnya karya tersebut kurang maksimal

sehingga hasil belajar mereka rendah, karena pada pembelajaran seni rupa yang

menjadi evaluasi adalah karya yang dihasilkan oleh siswa.

Dari kondisi tersebut, peneliti bekerjasama dengan guru kelas yang

bersangkutan mencari strategi pembelajaran yang kiranya sesuai dan tepat dengan

kondisi diatas. Model Contextual Teaching And Learning merupakan salah satu

alternatif yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berkarya pada mata

pelajaran seni budaya dan keterampilan materi pokok gambar dekoratif

Dalam model Contextual Teaching And Learning, siswa diajak untuk

terlibat langsung mulai dari pemahaman materi, kegiatan diskusi, pembentukan

kelompok belajar, sampai dengan penilaian, melalui tujuh komponen model

contextual teaching and learning yaitu pertama kontruktivistik adalah

mengorganisasi informasi yang baru dan mengaitkan dengan pengalaman yang

sebelumnya yaitu dengan cara mengobservasi dua objek yang teknik

pewarnaannya berbeda yaitu dengan teknik pewarnaan sungging dan teknik

pewarnaan dengan cara di dusel, kemudian membandingkannya, sehingga siswa

mampu mengkontruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan

pengalaman nyata yang dibangun oleh peserta didik sendiri.

Kedua inkuiri, yaitu proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berfikir secara sistematis dengan cara melakukan

observasi, tanya jawab, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dan

menganilisisnya, kemudian membuat kesimpulan sehingga siswa mampu

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menemukan masalah sampai merumuskan kesimpulan yang hal ini dapat

menumbuhkan sikap ilmiah, rasional sebagai pembentukan kreativitas.

Ketiga bertanya, yaitu kegiatan interaktif melalui tanya jawab antara

siswa dengan guru, atau sebaliknya, dan siswa dengan siswa sehingga harapannya

dapat merangsang keingintahuan siswa terhadap materi gambar dekoratif serta

mampu menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan

pelajaran yang terkait.

Keempat masyarakat belajar, dengan cara membentuk kelompok secara

heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kecerdasan siswa guna melatih

kerja sama, menghargai perbedaan, saling tukar pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki pada masing-masing siswa.

Kelima pemodelan, yaitu dengan cara mendemonstrasikan suatu kinerja

terkait dengan materi gambar dekoratif sehingga menghindarkan siswa dari

verbalisme atau pengetahuan yang bersifat abstrak. Keenam refleksi, yaitu dengan

mengurutkan dan mengevaluasi kembali kegiatan pembelajaran gambar dekoratif

yang telah dilalui, baik yang bernilai positif maupun yang bernilai negatif

sehingga memungkinkan siswa untuk memperbaharui pengetahuan yang telah

dibentuk juga menambah khasanah pengetahuannya.

Ketujuh penilaian outentik, yaitu dengan cara mengumpulkan informasi

tentang perkembangan siswa yang dilakukan terus menerus selama kegiatan

pembelajaran berlangsung secara terintegrasi sehingga memungkinkan siswa

untuk selalu bersungguh-sungguh dalam setiap pembelajaran, karena penilaian

lebih menekankan pada proses dari pada hasil belajar siswa. Disini siswa lebih

ditekankan pada pemerolehan pembelajaran yang bermakna, sehingga peran,

potensi, dan kreativitas siswa secara aktif dapat dikembangkan dengan baik dan

memperoleh hasil belajar yang diinginkan.

Dengan adanya tindakan diatas proses belajar mengajar lebih efektif

sehingga kemampuan berkarya siswa lebih meningkat yaitu dengan ditandai (1)

Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar, (2) Siswa lebih bebas

dalam mengeksplorasi bentuk bentuk dekoratif, (3) Siswa mampu

mengekspresikan warna tidak terpaku pada warna primer saja. Selain perbaikan

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang terdapat pada siswa guru juga mengalami proses perbaikan yaitu guru

mendapat masukan tentang pembelajaran yang inovatif sehingga metode dan

model pembelajran yang diterapkan guru tidak monoton. Adapun gambar alur

kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Bagan 02. Kerangka Berpikir

(Sugiyatno, 2007: 30)

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C.HipotesisTindakan

Berdasar kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotisis tindakan

dalam penelitian ini adalah

dalam berkarya pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pokok bahasan

gambar dekoratif pada kelas III Sekolah Dasar Negeri Mulur 04 Sukoharjo Tahun

.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Mulur 04 Sukoharjo yang beralamat di

jalan Dr. Muwardi No 03, Desa Jejeran Mulur, Kabupaten Sukoharjo. Alasan

memilih lokasi penelitian di SDN Mulur Sukuharjo, karena lokasinya mudah

dijangkau dan letaknya setrategis yaitu berada di sebelah timur dari pusat kota

Sukoharjo dan disebelah barat dari taman wisata Waduk Mulur. Selain itu SDN

Mulur 04 adalah sekolah yang menjunjung budi pekerti dengan demikian erat

hubungannya dengan pelestarian budaya salah satunya yaitu dengan berkarya

seni.

Waktu penelitian sejak tahap persiapan hingga pelaporan hasil

pengembangan dilakukan selama kurang lebih enam bulan. Mulai bulan Juni 2011

hingga bulan Desember 2011. Kegiatan perencanaan (penyusunan proposal)

dilaksanakan bulan Juni, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada bulan

September sedangkan untuk penyusunan laporan pada bulan Oktober sampai

dengan bulan Desember 2011.

B. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas tiga SDN Mulur

04 Sukoharjo yang berjumlah 15 siswa, dengan rincian siswa putra berjumlah

10orang dan siswa putri berjumlah 5 orang. Subjek penelitian ini semua adalah

siswa baru. Dengan asumsi mereka semua bukan peserta didik yang tinggal kelas.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga pokok kegiatan

yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Adapun persiapan terdiri

dari beberapa kegiatan diantaranya adalah penyusunan proposl sebagai rencana

pokok pelaksanaan penelitian, koordinasi dengan kepala sekolah guna melakukan

kesepakatan dengan pihak sekolah terkait penelitian yang akan dilaksanakan, dan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

terahir menyusun instrument penelitian yang berupa lembar observasi, lembar

wawancara, tes praktik, dan soal diskusi.

Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, mekanisme kerjanya

diwujudkan dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan, yang setiap siklusnya

terdiri dari empat kegiatan yaitu: pertama perencanaan, kedua pelaksanaan, ketiga

observasi, dan keempat adalah analisis dan refleksi.

a. Rancangan Siklus I

1. Tahap perencanan mencakup kegiatan:

a. Peneliti bersama guru menyusun rencana pembelajaran (RP) dengan

materi gambar dekoratif motif geometri

b. Peneliti bersama guru merancang skenario kegiatan pembelajaran

gambar dekoratif dengan model pembelajaran CTL yakni dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal (3 menit).

b) Guru membuka pelajaran dan mempresensi siswa

c) Guru memberikan apersepsi melalui kegiatan dialog atau cerita

dengan menggali pengalaman siswa mengenai materi pelajaran

yang terkait yaitu gambar dekoratif, yaitu:

(1) berdialog dengan siswa mengenai keaneka ragaman bentuk

atau motif-motif dekoratif yang banyak terdapat di sekitar

mereka.

(2) Mengemukakan manfaat dari gambar dekoratif

(3) Memperkenalkan siswa tentang warna sekunder

2) Kegiatan Inti

a) Pembagian Kelompok (2 menit).

Guru menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok:

(1) Dibagi menjadi 3 kelompok, dengan jumlah anggota ± 5

orang perkelompok.

(2) Dibagi secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan

tingkat kecerdasan siswa dengan tujuan agar terjalin kerja

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

sama, saling menghargai perbedaan, saling tukar

pengalaman dan pengetahuan.

b) Pemodelan (3 menit).

(1) Guru memperlihatkan beberapa contoh karya gambar

dekorasi dengan berbagai motif geometri dan

pengayaannya

(2) Guru mendemonstrasikan cara membuat motif-motif

geometri

(3) Guru mendemonstrasikan cara mencampur warna primer

menjadi warna sekunder.

c) Observasi (7 menit).

Guru meminta siswa untuk mengobservasi karya yang menjadi

referensi dan melaporkan hasilnya:

(1) Guru menjelaskan prosedur dalam mengobservasi yaitu,

observasi dilakukan bersama anggota kelompok masing-

masing, hasil observasi mengenai bentuk atau motif-motif

geometri, teknik pewarnaan, dan yang ditulis dalam

bentuk tulisan tangan dan dikumpulkan sesuai dengan

batas waktu yang telah ditetapkan.

(2) Guru membagikan contoh gambar dekoratif pada masing-

masing kelompok. Setiap kelompok mengobservasi dua

contoh gambar dekoratif. Antara kelompok satu dengan

kelompok yang lain mengobservasi contoh gambar

dekoratif yang berbeda.

(3) Guru meminta siswa mendiskusikan hasil observasi

mereka, yaitu mengenai bentuk atau motif-motif

geometri, dan teknik pewarnaan gambar dekoratif

tersebut. Diskusi dilakukan sesuai dengan anggota

kelompok mereka masing-masing.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

(4) Selama peserta didik melakukan observasi, guru

memantau kegiatan setiap kelompok dan sesekali

memberikan motivasi.

3) Kegiatan Akhir

a) Penugasan (45 menit).

(1) Guru meminta siswa untuk mengobservasi kembali contoh-

contoh gambar dekoratif yang telah disediakan sebagai

bahan referensi siswa dalam membuat motif geometri

dengan keanekaragaman ide yang mereka punya sekaligus

dijadikan sebagai pengalaman belajar dan hasil pengamatan

mereka secara langsung:

(2) Guru menempatkan dua atau lebih contoh-contoh gambar

dekoratif motif geometri dengan teknik pewarnaan yang

berbeda

(3) Observasi dilakukan dengan anggota kelompok mereka

masing-masing.

(4) Siswa menggambar dekoratif dengan teknik basah yaitu

menggunakan cat akrilik.

(5) Sembari siswa mengerjakan tugas, guru memantau kegiatan

setiap kelompok. Memberikan motivasi kepada siswa agar

hasilnya maksimal, serta memberikan bimbingan

seperlunya kepada kelompok yang mengalami masalah

dalam pembuatan karya.

b) Apresiasi (7 menit).

Guru bersama siswa memberikan apresiasi karya yang paling

bagus, sedang, dan yang kurang:

(1) guru menempatkan siswa untuk membuat lingkaran.

(2) guru menata hasil karya gambar dekorasi siswa ditengah-

tengah lingkaran tersebut.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

(3) bersama dengan siswa, guru memberikan apresiasi karya

mana yang terbaik dan yang kurang.

4) Evaluasi dan analisis karya yang dihasilkan oleh siswa sebagai

bahan pertimbangan tingkat keberhasilan siklus 1

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan pembelajaran

yang pada tiap siklusnya ada 2 kali tatap muka yang masing tatap muka 2

x 35 menit, sesuai dengan sekenario atau RP, pada siklus 1 pembelajaran

dilakukan oleh guru yaitu peneliti sendiri, sedangkan kolaboratornya

adalah guru kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo.

Pertemuan diawali dengan pemberian apresepsi mengenai

pembelajaran yang terkait yaitu gambar dekoratif dengan tema motif

geometri, melalui kegiatan dialog dengan siswa misalnya memberikan

gambaran-gambaran tentang manfaat dari gambar dekoratif, memberikan

pengetahuan tentang motif- motif dekoratif. Setelah itu, guru membagi

sisiwa menjadi kelompok-kelompok yang masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang siswa berdasar jenis kelamin dan tingkat kecerdasan siswa.

Masing-masing kelompok diberikan contoh karya dekoratif motif geometri

sebagai referensi mereka untuk membuat karya oleh karena itu siswa

diminta untuk mengamati dan mengobservasi karya yang telah di berikan

pada masing-masing kelompok tersebut.

Adapun ketentuan dari tugas menggambar dekoratif tersebut adalah:

menggunakan teknik basah yaitu siswa akan diberikan pewarna cair oleh

guru, media kertas gambar A4 dibagi 2, karya siswa merupakan pengayaan

bentuk motif segi tiga, lingkaran dan persegi. Selama peserta didik

melakasanakan tugasnya guru memantau dan membimbing siswa yang

mengalami kesulitan. Selanjutnya guru bersama siswa memberikan

apresiasi karya mana yang paling bagus, sedang, dan karya yang kurang

bagus. Akhir pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa agar

lebih serius sehingga karya yang dihasilkan akan lebih bagu

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran

aktivitas guru dan siswa. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam

pedoman yang telah disiapkan, yaitu instrumen penelitian lembar

observasi. Selain itu untuk mendapat data yang akurat, peneliti

mengadakan wawancara dengan guru dan siswa mengenai poin-poin yang

dirasa perlu untuk ditanyakan agar mendapat data yang lebih lengkap.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil

pekerjaan siswa, hasil observasi, dan hasil wawancara. Berdasar hasil

tersebut maka dapat menyimpulkan bagaimana tahapan selanjutnya yang

harus diperbaiki dan disempurnakan sehingga memenuhi target yaitu

meningkatnya kemampuan siswa dalam menggambar dekoratif.

b. Rancangan Siklus II

Pada siklus II direncanakan tindakan yang terkait dengan refleksi yang

telah dicapai pada siklus sebelumnya atau pada siklus I sebagai upaya

perbaikan atau penyempurnaan dari siklus tersebut, sehingga pada silkus II ini

adalah revisi dari siklus I yang dianggap belum dapat memenuhi target

pembelajaran

D. Model Penelitian Tindakan Kelas

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah mengacu pada model penelitian kemmis dan tanggart yang

mengembangkan modelnya berdasarkan konsep Lewin yang kemudian

disesuaikan dengan beberapa pertimbangan. Dalam perencanaan Kemmis

mengunakan sistem spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan,

pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk mengambil

keputusan dalam pemecahan masalah selanjudnya.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Adapun bagan model penelitian tindakan kelas tersebut adalah di bawah

ini

RENCANA

TINDAKAN

REFLEKSI

OBSERVASI PELAKSANAAN

TINDAKAN

RENCANA

TINDAKAN

REFLEKSI

OBSERVASI PELAKSANAAN

TINDAKAN

RENCANA

TINDAKAN

Bagan 3. Model pengembangan PTK

(Basrowi, Suwandi, 2008: 107)

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan empat teknik yaitu

teknik observasi, teknik wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik observasi yang

dilakukan adalah teknih observasi total, karena peneliti disini benar-benar

sepenuhnya menjadi bagian dari penelitian tersebut (Sarwiji, 2009: 57).

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran gambar dekoratif

berlangsung. Pengamatan terhadap siswa difokuskan pada partisipasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran, yaitu seperti keaktifan siswa dalam belajar,

keaktifan siswa dalam bertanya dan menanggapi pertanyaan baik dari guru

ataupun dari teman. Sedangkan pengamatan terhadap guru dilakukan pada survey

awal dan difokuskan pada kegitan guru dalam menyampaikan materi,

pengelolaan kelas, melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Teknik wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara secara

mendalam dan terfokus guna mengetahui sesuat atau hal-hal yang khusus kepada

siswa atau guru SDN Mulur 04 Sukoharjo, sebagai kolaborator penelitian

tindakan kelas ini, dengan alasan agar wawancara lebih leluasa dan tidak kaku

karena wawancara dilakukan seperti halnya orang yang sedang ngobrol.

Wawancara difokuskan pada masalah-masalah atau kendala-kendala

yang dihadapi siswa dan guru kelas III SDN Mulur 04 Sukoharjo serta

kekurangan dan kelebihan mengenai kegiatan belajar gambar dekoratif yang

telah berlangsung, seperti sejauh mana siswa memahami gambar dekoratif,

kesulitan apa saja yang dihadapi siswa dalam gambar dekoratif, bagaimana

pelaksanaan pembelajaran dekoratif selama ini, apa yang menjadi kendala atau

masalah yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran gambar dekoratif,

bagaimana kelebiahan dan kekurangan dari pembelajaran tersebut.

Teknik tes dalam pengumpulan data ini yaitu dengan cara tes praktik

(tindakan). Pemberian tes dimaksud untuk mengukur seberapa jauh hasil yang

diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes diberikan pada awal

kegiatan dan setelah akhir silkus untuk mengetahui peningkat mutu serta

perkembanagan hasil tindakan yang diperoleh

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Teknik dokumentasi dalam pengumpulan data ini yaitu karya siswa,

arspi-arsip silabus, buku-buku gambar dekoratif, nilai gambar dekoratif baik nilai

tertulis maupun nilai produk, serta foto-foto mengenai kegiatan guru dengan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi

data yaitu teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Selain itu,

menggunakan teknik informan review, yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan

cara data yang telah terkumpul kemudian diajukan kembali kepada informan yang

bersangkutan yaitu guru kesenian SDN Mulur 04 Sukoharjo, sehingga jika terjadi

kesalahan dapat dibenarkan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Data

yang telah diperoleh dari informan melalui informan melalui proses analisis

diperlihatkan kembali kepada guru dan siswa agar diketahui bahwa data yang

telah diperoleh tersebut sesuai dengan keadaan sesungguhnya atau ada data yang

masih perlu dilengkapi.

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan dan cukup valid sesuai

dengan keadaan yang ada, maka dilanjutkan dengan menyusun sajian data

meskipun masih belum sempurna dan menyeluruh.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini untuk

menganalisis data-data yang telah dikumpukan yaitu dengan menggunakan teknik

analisis kritis. Pada analisis kritis berkaitan dengan analisis data kualitatif, teknik

analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kekurangan

kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis tersebut

dapat dijadikan dasar penentuan atau tahap penyusunan tindakan selanjutnya.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Survei Awal

1. Kondisi Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Mulur 04 Sukoharjo yang beralamat di

jalan Dr. Muwardi No 03, Desa Jejeran Mulur, Kabupaten Sukoharjo. Alasan

memilih lokasi penelitian di SDN Mulur Sukuharjo, karena lokasinya mudah

dijangkau dan letaknya setrategis yaitu berada di sebelah timur dari pusat kota

Sukoharjo dan disebelah barat dari taman wisata Waduk Mulur. Selain itu SDN

Mulur 04 adalah sekolah yang menjunjung budi pekerti dengan demikian erat

hubungannya dengan pelestarian budaya salah satunya yaitu dengan berkarya

seni. Seperti halnya yang terdapat dalam visi dan misi sekolah. Visi SDN Mulur

berwawasan IPTEKS dan berlandaskan IMTAQ melalui peningkatan mutu

layanan pendidikan dan optimalisasi kegiatan ekstrakulikuler.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut melalui beberapa program

antara lain yaitu: 1) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang yang

efektif dan berhasil guna melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada

siswa (student centered learning) dengan melalui metode dan media. 2)

Menyiapkan peserta didik yang cerdas, kreatif, cekatan dan terampil yang

berwawasan ilmu pengetauhuan dan teknologi dengan memberikan pelayanan

pendidikan dan pelatihan yang optimal. 3) Menumbuh kembangkan semangat

berprestasi dan berbudaya kompetitif. 4) Menciptakan suasana kerja dan belajar

yang kondusif, aman, nyaman dalam rangka efektivitas pembelajaran demi

meningkatkan mutu. 5) Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

pengelolaan tugas-tugas pendidikan. 6) Melestarikan dan mengembangkan

kegiatan olah raga dan seni budaya. 7) Menumbuhkembangkan pribadi yang cinta

tanah air.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Adapun daftar nama guru yang mengajar di SDN Mulur 04 pada

semester I tahun pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Nama Guru SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo

N

o

Nama Gol Jabatan Jenis Guru Menagaj

ar Kelas

Ket

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

SRI SUGIYATNI, S.Pd

SITI JUWARIYAH

SRI SUPARTINI, S.Pd

WAHYUNI, A. Ma. Pd

MARINO, S.Pd

DWI HARYANTI, S.Pd

YULI DYAH R, S.Pd

DWI NARSIH

SITI NURMAWATI

AFIN KURNIAWAN

B.H.ST

ERNA WATI, S.Pd

INDRI WAHYU A,

S.Pd

POERNAMI SARI

DEWI

IV/

A

IV/

A

IV/

A

II/B

III/B

III/A

-

KS

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru

Mapel

Guru

Mapel

Guru

Mapel

Guru

Mapel

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru

Mapel

Guru

Mapel

Guru

Mapel

V-VI

III

VI

V

I-VI

I-VI

I-VI

II

I

IV

I-VI

IV-VI

I-VI

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

CPNS

WB

WB

WB

WB

WB

WB

WB

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Kondisi Pendidik dan Peserta Didik

Survei awal penelitian tindakan kelas ini, dilakukan pada bulan Juni

2011. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi

terhadap proses pembelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya pada

materi kesenirupaan yang dilakukan oleh guru SBK di kelas III SDN Mulur 04

Bendosari Sukoharjo pada tahun pembelajaran 2011/2012. Pembelajaran SBK

Secara terperinci proses pembelajaran mata pelajaran SBK pada Materi

Gambar Dekoratif yang dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran adalah: (1)

dengan metode ceramah guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran

gambar dekoratif yang disampaikan pada hari terebut, (2) guru meminta siswa

untuk mengambil buku gambar masing-masing, (3) guru menugaskan peserta

didik untuk menggambar motif dekoratif dengan mencontoh motif yang telah ada

di dalam buku paket, (4) hasil karya siswa dikumpulkan setelah jam pelajaran

selesai, (5) selama siswa mengerjakan tugas, guru duduk di meja guru dan hanya

sesekali berkeliling melihat hasil karya siswa, (6) guru mengoreksi hasil karya

siswa dan mengembalikannya.

Dilihat dari kondisi di atas, proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru menunjukkan (1) kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru, hal ini

terlihat dari metode yang disampaikan oleh guru yaitu guru terlalu banyak

menggunakan metode ceramah daripada praktik selain itu guru kurang dapat

mendemonstrasikan materi atau siswa diminta meniru objek gambar yang ada di

buku sehingga respon dari siswa terhadap mata pelajaran gambar dekoratif terlihat

pasif (2) dalam pembelajaran tersebut lebih diorientasikan pada hasil atau karya

siswa belum mengarah pada proses membuat karya, seharusnya guru mengerti

cara siswa menemukan pengetahuannya, idealnya keterlibatan peserta didik lebih

diutamakan sehingga siswa aktif, kreatif dan pembelajaranpun berjalan lebih

efektif. Adapun gambar proses pembelajaran sebagai berikut

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 2. Guru memberikan materi Gambar 3. Siswa tidak memperhatikan

(Dokumentasi Ragil: 2011) pelajaran dan pasif

(Dokumentasi Ragil: 2011)

Dari kondisi yang telah disampaikan di atas pokok permasalahan dalam

pembelajaran gambar dekoratif yang terdapat di SDN Mulur 04 Bendosari

Sukoharjo adalah (1) pemahaman materi siswa masih sangat rendah, (2)

keterbatasan kemampuan siswa pada satu media atau satu teknik pewarnaan, (3)

kurangnya keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan kurangnya

keseriusan siswa dalam berkarya sehingga karya yang dihasilkan kurang

maksimal

Dari deskripsi di atas, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi

peserta didik maupun pendidik, untuk itu diperlukan strategi pembelajaran yang

sesuai dengan permasalahan di atas. Menerapkan strategi pembelajaran

kontekstual (CTL) adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah

tersebut, karena model CTL adalah model pembelajaran yang melibatkan

langsung anak didik dalam aktivitas belajar dengan konteks kehidupan nyata yang

mereka hadapi, sehingga peserta didik belajar bukan hanya sekedar menghafal

melainkan mereka mengalami, selain itu diterapkan metode bebas terarah agar

anak didik lebih leluasa dalam berkarya, dapat mengeksplorasi ide-ide atau

gagasan yang mereka miliki, meski demikian guru tetap mengarahkan agar

mereka dapat memperoleh pengetahuan yang mereka dapat secara maksimal

sehingga mereka dapat berkarya secara optimal.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Hasil Survei Awal

Dari diskripsi survei awal di atas dapat diperoleh data sebagai berikut

a. Keaktifan siswa rendah. Terbukti dari lembar observasi survei awal yang

menunjukan bahwa siswa yang aktif bertanya hanya 2 orang siswa atau sekitar

13,3 % siswa sedangkan siswa yang dapat menjawab pertanyaan tidak ada. Pada

pekan pertemuan ini guru tidak memberikan tes tertulis hanya pertanyaan

pertanyaan lisan saja, dan pada pekan ini siswa tidak aktif berdiskusi dengan

kelompok karena tidak diterapkan.

b. Hasil belajar pada mata pelajaran gambar dekoratif masih rendah, terbukti pada

nilai tes menggambar atau produk yang menunjukan sekitar 40 % siswa atau 6

orang siswa yang memenuhi standar nilai ketuntasan minimal yaitu 7.5 atau lebih.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mekanisme kerja diwujudkan

dalam bentuk siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari empat kegiatan yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi. Dari

penelitian yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran kontekstual

(CTL) dengan metode bebas terarah diperoleh hasil sebagai berikut.

Jumlah keseluruhan siswa kelas III SDN Mulur 04 Bedosari Sukoharjo

pada tahun pembelajaran 2011/ 2012 adalah 15 anak yang terdiri dari 10 laki-laki

dan 5 perempuan, adapun nama dari siswa tersebut dapat dilihat dari tabel di

bawah ini

Tabel 4. Daftar Nama siswa kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama No Nama

01 Alfian Ade Novid 08 Queen Radea

02 Bilawa Aji Kolaka 09 Rahmad Abdul Azis

03 Damar Robbani 10 Ricky Yogaswara

04 Elvira Cindy Fatika S 11 Tatag Wahyu K J

05 Harlian M Fadrik 12 Taufik Hidayat

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

06 13 Wahyu Kurniawan

07 Putri Indah S D 14 Zulfa Hesti A

15 Ferawati Fajri A

Hasil tiap-tiap siklus dapat disajikan sebagai berikut

1. Siklus I

Menerapkan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran gambar

dekoratif yang diterapkan di kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo, pada

siklus pertama ini, motif yang dipilih adalah pengayaan bentuk dari segi tiga

lingkaran dan persegi dengan menggunakan teknik basah. Dengan melakukan

tahapan-tahapan yang mencakup kegiatan:

1. Perencanaan

Peneliti dan guru membuat dan merancang sekenario pembelajaran

gambar dekoratif, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) Guru

memberikan apresepsi melalui kegiatan dialog dengan menggali pengalaman

siswa mengenai materi pelajaran yang terkait. (2) Pembagian kelompok, yaitu

guru menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok. (3) Pemodelan, yaitu

guru mendemonstrasikan dan memperlihatkan beberapa contoh karya

dekoratif dan bagaimana cara pewarnaannya. (4) Observasi, yaitu guru

meminta siswa untuk mengamati contoh gambar dekoratif yang telah

dibagikan pada masing-masing kelompok agar siswa dapat memahami

bagaimana teknik pewarnaannya dan pengayaan warna yang dihasilkan. (5)

Penugasan, yaitu siswa diminta guru untuk membuat karya gambar dekoratif

motif geometris dengan teknik basah, yaitu siswa diminta menbuat warna

sekunder dari warna sekunder yang telah dibagikan oleh guru. (6) Apresiasi,

yaitu guru bersama siswa memberikan penilaian karya mana yang paling

bagus, sedang dan karya yang masih kurang.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 4. Peneliti dan guru merancang sekenario pembelajaran

(Dokumentasi Ragil: 2011)

2. Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan pada siklus pertama ini dilakukan dua kali tatap

muka, pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 16 September 2011 dan

tanggal 22 September 2011. Adapun deskripsi dari pelaksanaan tersebut

adalah

1) Apersepsi

Diawali dengan guru memberikan salam kepada seluruh siswa,

kemudian mempresensi siswa dilanjudkan pembacaan tujuan pembelajaran

gambar dekoratif dengan motif geometri, guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan kriteria dalam penilaian dan tujuan dari

gambar dekoratif, setelah itu guru melanjutkan pembelajaran dengan

apresepsi melalui kegiatan menjelaskan dan berdialog tentang maksud atau

arti dan manfaat dari gambar dekoratif, serta sedikit mencatatkan teori

tentang warna dan cara mencampur warna menjadi warna sekunder.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 5. Guru memberikan catatan tentang gambar dekoratif

(Dokumentasi Ragil: 2011)

2) Pengelompokan

Setelah kegiatan dialog dengan siswa selesai, guru menempatkan

siswa dalam kelompok-kelompok secara heterogen dengan beberapa

tingkat kecerdasan. Kelompok tersebut terbagi menjadi tiga kelompok

yang tiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota. Kelompok pertama

beranggotakan Alfian Ade Novit, Wahyu Kurniawan, Bilawa Aji Kolaka,

Tatag Wahyu KJ, Ricki Yogaswara. Kelompok dua beranggotakan Damar

Taufik Hidayat. Sedangkan Kelompok ke tiga Elvira Cindy Fatika S, Putri

Indah S D, Queen Radea, Zulfa Hesti A, Ferawati Fajri A.

3) Pemodelan

Setelah pembentukan kelompok selesai, guru mendemonstrasikan

bagaimana cara dalam menggambar dekoratif dan bagaimana teknik

penggunaan media cat air serta bagaimana cara membuat warna dari warna

primer menjadi warna sekunder

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Gambar 6. Guru Mendemonstrasikan cara mengambar motif

(Dokumentasi Ragil: 2011)

4) Observasi

Guru menempel contoh gambar dekoratif yang sudah disiapkan di

papan tulis, tujuannya agar seluruh siswa dapat melihat dan mengamati

dan mengobservasi contoh tersebut baik dari segi pewarnaan atau dari segi

bentuk yang disajikan pada contoh.

Gambar 7. Contoh karya yang ditempel di papan tulis

(Dokumentasi: Ragil:2011)

5) Penugasan

Pada kegiatan penugasan ini guru memberikan tugas kepada

peserta didik dalam bentuk tugas karya. Guru memberikan tugas produk

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

atau siswa diminta membuat karya dengan teknik basah, yang

menggunakan ukuran kertas A4 dibagi 2. Selama siswa mengerjakan tugas

guru memberi motivasi dan memberikan arahan kepada siswa yang

mengalami kesulitan

Gambar 8. Siswa mengerjakan tugas dari guru

(Dokumentasi Ragil: 2011)

6) Apresiasi

Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa memberikan

apresiasi karya mana yang paling bagus sedang dan karya yang kurang

bagus, teknisnya siswa tetap pada tempat duduknya secara berkelompok

dan diminta untuk menghadap ke depan kelas agar dapat melihat hasil

karya mereka. Dari kriteria yang telah ditentukan karya yang paling bagus

adalah karya dari Zulfa yaitu karya Zulfa lebih banyak menggunakan

permainan warna, bentuk yang dihasilkan jelas atau sesuai dengan bentuk

yang diinginkan misalnya jika dia membentuk persegi atau lingkaran maka

tampak bahwa itu persegi atau lingkaran, cara penguasan warna lebih

merata.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3. Observasi

Berdasar hasil observasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan

tindakan dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembelajaran model kontekstual (CTL) pada siklus I, belum

secara maksimal mampu meningkatkan keaktifan siswa, yaitu siswa belum

aktif bertanya, menjawab pertanyaan, serta siswa belum menunjukan

keaktifan dalam bekerja kelompok, hal ini terbukti pada lembar observasi

pada siklus I di bawah ini.

Tabel 5. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama 1 2 3 4 5 Jml Ket

01 Alfian Ade Novid V V - V V 4 V

02 Bilawa Aji Kolaka V v V - V 3 -

03 Damar Robbani V V - - V 3 -

04 Elvira Cindy Fatika S V V V V V 5 V

05 Harlian M Fadrik V V - - V 3 -

06 V V - - V 3 -

07 Putri Indah S D V V - V V 4 V

08 Queen Radea V V - V V 4 V

09 Rahmad Abdul Azis V - - v V 3 -

10 Ricky Yogaswara v - - v v 3 -

11 Tatag Wahyu K J V V V V V 5 V

12 Taufik Hidayat V V - - V 3 -

13 Wahyu Kurniawan V - - V V 3 V

14 Zulfa Hesti A V V V V V 5 V

15 Ferawati Fajri A V V - V V 4 V

Total 8

Persentase Siswa Aktif 53,3 %

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Keterangan:

a. (v) = Ya, dan (-) = Tidak

b.

Model pembelajaran kontekstual pada siklus I, belum secara

makasimal mampu meningkatkan keaktifan siswa, yaitu siswa belum aktif

dalam menjawab pertanyaan atau belum akif bertanya tentang materi yang

disampaikan oleh guru, dari tabel keaktifan siswa diatas menunjukkan

hanya 4 orang anak saja atau 26,6 % yang mempunyai kesiapan bertanya

atau menjawab pertanyaan yang diajukan, Sedangkan siswa yang mau

bekerja sama dalam kelompok hanya 9 orang siswa saja atau sekitar 60 %

dari jumlah siswa, sehingga hanya 53,3 % saja yang memenuhi kriteria

keaktifan siswa atau sekitar 8 orang anak.

2) Kontekstual pada siklus I belum memenuhi nilai ketuntasan pada nilai

produk yaitu hanya 9 orang siswa saja atau sekitar 60 % dari keseluruhan

siswa yang mampu untuk memenuhi nilai ketuntasan, dapat dilihat dari

tabel hasil karya siswa di bawah ini

Tabel 6. Hasil Tes Produk Gambar Dekoratif Siswa Kelas III SDN Mulur

04 Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama Aspek Yang Dinilai Jml

Nilai

ket

Aspek

Afektif

1

Aspek Psikomotorik

Proses

2

Bentuk

2

Warna

3

Original

2

01 Alfian Ade Novid 10 16 16 23 12 77 v

02 Bilawa aji Kolaka 10 14 12 15 14 65 -

1 Kehadiran siswa

2 Memperhatikan pelajaran

3 Bertanya & Menjawab pertanyaan yang

diajukan

4 Berdiskusi dengan kelompok

5 Mengerjakan dan mengumpulkan tugas

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

03 Damar Robbani 10 15 15 21 14 75 v

04 Elvira Cindy Fatika 10 16 16 21 13 76 v

05 Harlian M Fadrik 10 15 15 21 14 75 v

06 10 15 15 21 14 75 v

07 Putri Indah S D 10 14 12 15 14 65 -

08 Queen Radea 10 16 15 21 14 76 v

09 Rahmad Abdul Azis 10 14 12 15 14 65 -

10 Ricky Yogaswara 10 14 12- 15 14 65 -

11 Tatag Wahyu K J 10 16 16 21 14 76 v

12 Taufik Hidayat 10 14 12 15 13 64 -

13 Wahyu Kurniawan 10 14 12 15 14 65 -

14 Zulfa Hesti A 10 16 16 24 14 80 v

15 Ferawati Ajri A 10 16 16 22 14 78 v

Jml Siswa Tuntas 10 16 16 23 12 77 9

Persentase 10 14 12 15 14 65 60 %

Secara individual data yang diperoleh dapat didiskripsikan sebagai berikut:

a. Terdapat peserta didik yang masih mengalami kesulitan dan

kebingungan dalam proses pembuatan karya khususnya pada

pembuatan bentuk dan pencampuran warna dari warna primer ke

warna sekunder, yaitu terdapat 7 anak atau sekitar 46,6 % peserta

tersebut adalah Putri Indah SD, Bilawa Aji Kolaka, Rahmad Abdul

Azis, Taufik Hidayat, Wahyu Kurniawan, Damar Robbani. Hal ini

disebabkan penjelasan yang diberikan oleh guru terlalu cepat sehingga

mereka sedikit kualahan dalam menerima materi.

b. Dalam proses pewarnaan peserta didik secara keseluruhan belum

terlalu menguasai, kerena pada meteri gambar dekoratif inilah siswa

baru dikenalkan media cat air, dalam proses pembelajaran SBK yang

telah berjalan sebelumnya guru hanya memperkenalkan kepada siswa

teknik kering atau hanya menggunkan pensil warna sehingga siswa

masih merasa canggung dengan menggunakan teknik pewarnaan yang

baru, Untuk proses finishing masih dibantu oleh guru karena para

siswa belum dapat membuat garis hitam dengan mengguakan kuas.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Contoh karyanya sebagai berikut

Ganbar 9. Karya Wahyu, Ukuran 20cm x 20 cm,

Media kertas, Cat Poster

(Dokumentasi Rizka: 2011)

Sebagian siswa mamapu mengerjakan sesuai dengan standar minimal

yaitu terdapat sekitar 4 orang anak saja yang goresan kuasnya dapat

merata siswa tersebut adalah Zulfa, Alfian Ade Novit, Tatag, dan

Elvira. Karya-karya siswa tersebut adalah

Gambar 10. Karya Zulfa

Ukuran 20cm x 20 cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka:2011)

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 11. Karya Tatag

Ukuran 20cm x 20 cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka:2011)

Gambar 12. Karya Elfira

Ukuran 20cm x 20 cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka:2011)

c. Peserta didik terlihat lebih aktif dan antusias, keaktifan tersebut

ditujukan dengan seringnya siswa bertanya dan berkonsultasi dengan

guru terkait dengan meteri yang diajarkan

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 13. Peserta didik sedang berkonsultasi

(Dokumentasi, Ragil: 2011)

4. Analisis dan Refleksi

Dari hasil observasi di atas diperoleh perbandingan antara siklus I dengan

data yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan, hasil perbandingan tersebut

adalah:

a. Perbandingan antara siklus I dengan pra siklus atau pra tindakan pada unit

keaktifan siswa dapat dilihat dari tabel di bawah ini

Tabel 7. Perbandingan Hasil Antar Siklus I dengan Pra Tindakan

Pada Unit Analisis Keaktifan

No Tahapan Aspek Yang Dinilai Total keaktifan

Seluruh Aspek Bertanya dan

menjawab

Berdiskusi

kelompok

Menyelesaikan

tugas tepat waktu

Jml % Jml % Jml % Jml %

01 Pra Siklus 2 13,3 0 0 11 73,3 2 13,3

02 Siklus I 4 26,6 9 60,0 11 73,3 8 53,3

Hasil di atas yang ditunjukkan pada tabel 7 terdapat kenaikan pada unit

keaktifan siswa yaitu siswa yang aktif bertanya naik 2 kali lipat dari

sebelumnya yaitu dari dua orang siswa atau dari 13,3 % menjadi 4 orang siswa

atau sekitar 26,6 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan siswa yang

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yang aktif berdiskusi dari 0 menjadi 9 orang siswa atau 60 %, karena pada pra

siklus I guru tidak mengadakan kegiatan berdiskusi dengan kelompok, dan

pada unit pengumpulan tugas seluruh siswa yang hadir berusaha untuk

mengumpulkan tugas meski tugas yang mereka kerjakan kurang memenuhi

KKM sehingga tidak ada kenaikan masih tetap 73,3%

b. Perbandingan antara siklus I dengan pra siklus pada materi gambar dekoratif

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 8. Perbandingan Siklus I Dengan Pra Siklus

Pada Unit Penilaian Produk

Dari tabel 8 menunjukan bahwa adanya kenaikan pada unit penilaian

pemahaman siswa. Pada hasil penilaian karya siswa mengalami kenaikan dari

6 orang siswa atau sekitar 40% yang memenuhi KKM menjadi 9 orang siswa

atau sekitar 60 % dari jumlah keseluruhan siswa.

Dari hasil observasi di atas pada siklus I pembelajaran mengalami

kenaikan namun pada siklus I belum dapat mencapai Indikator keberhasilan

yaitu 70% siswa yang mampu mengambar, maka peneliti berupaya menggali

faktor penyebab dan melakukan refleksi sebagai berikut:

a. Kegiatan berdialog yang dilakukan oleh guru dengan siswa belum dapat

membangkitkan perhatian dari peserta didik, hal ini disebabkan oleh guru

kurang menarik dalam mengungkapkan atau dalam membawakan materi,

selain itu dalam penyampaian materi guru terlalu cepat.

b. Media pembelajaran atau contoh karya kurang bervariatif

c. peserta didik masih mengalami kesulitan atau kebingungan untuk

membuat motif dan menggunakan alat pewarna ataupun cara meramu

No Tahapan Unit Penilaian Produk

Jml siswa %

01 Pra Siklus 6 40

02 Siklus I 9 60

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

warna menjadi warna yang akan mereka inginkan, karena ini adalah kali

pertama peserta didik menggunakan media cat air.

d. Peserta didik kurang percaya diri dengan apa yang telah mereka hasilkan.

2. Siklus II

1. Perencanaan

Pada siklus II ini adalah proses perbaikan dari siklus sebelumnya yaitu

siklus I. Pada siklus I siswa yang mampu memenuhi KKM pada tes produk yaitu

berjumlah 9 orang siswa atau sekitar 60 %, dan pada unit keaktifan baru

mengalami kenaikan menjadi 53,3 % yaitu sekitar 8 orang anak

Dari hasil tersebut di atas maka belum dapat mencapai Indikator

ketercapain sehingga harus adanya perbaikan. Tindakan pada siklus II ini masih

tetap menggunakan model pembelajaran kontekstual (CTL)

Tahapan pada siklus II ini sama halnya seperti perencanaan pada siklus-

siklus sebelumnya, namun pada penerapannya akan disesuaikan pada refleksi

pada siklus I yaitu (1) Pada kegitan dialog guru berusaha tidak terlalu cepat dan

terburu-buru sehingga siswa mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru,

selain itu guru berusaha membuat suasana kelas lebih nyaman dengan sedikit

adanya gurauan-gurauan sehingga siswa tidak merasa bosan (2) Menempel media

gambar yang akan digunakan sebagai alat peraga di papan tulis, selain itu guru

akan membagikan 1 contoh gambar dekoratif kepada tiap kelompok. Hal ini

bertujuan agar peserta didik yang lain ikut mengekspresikan dan memberikan

tanggapan ataupun saran terhadap media gambar tersebut. (3) Memberikan

pengarahan dan penjelasan memgenai prinsip-prinsip desain kepada peserta didik,

termasuk dalam hal pewarnaan banyak siswa yang belum mampu menggoreskan

kuas dengan rapi dan bersih, maka harapannya setelah diberikan pengarahan dan

penjelasan mengenai teknik pewarnaan maka peserta didik akan lebih hati-hati

dalam menggoreskan warna dan menyelesaikan secara keseluruhan. (4)

Memberikan penegasan kepada peserta didik bahwa karya yang mereka hasilkan

tidak salah dan tidak jelek, selain itu menanamkan prinsip bahwa mereka dapat

membuat karya yang baik sehingga siswa termotivasi. (5) Meningkatkan

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pengawasan dan bimbingan kepada peserta didik yang masih mengalami kesulitan

atau kebingungan untuk membuat motif dan menggunakan alat pewarna ataupun

cara meramu warna menjadi warna yang akan mereka inginkan, selain itu

pengawasan akan diintensifkan pada peserta didik yang belum menunjukan

keaktifan dalam proses pembelajaran. Hal ini diharap akan meningkatkan

konsentrasi peserta didik dalam mengambar motif-motif dekoratif secara

maksimal. (6) Memberikan nilai minimal 8.0 kepada peserta didik yang gambar

motif dekoratifnya terpilih menjadi karya terbaik, harapannya dengan pemberian

nilia ini mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih optimal.

2. Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan pada siklus II ini dilaksanakan 2 kali tatap muka

yaitu masing masing pertemuan 60 menit. Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan

pada tanggal 23 September 2011 dan tanggal 07 Oktober 2011. Adapun

diskripsinya sebagai berikut

1) Apersepsi

Seperti biasa yaitu diawali dengan guru memberikan salam kepada

seluruh siswa, kemudian mempresensi siswa dilanjudkan pembacaan

tujuan dari pembelajaran beserta penilaian tugas gambar dekoratif oleh

guru, dan kemudian dilakukan apresepsi oleh guru mengenai pembelajaran

gambar dekoratif motif geometri dan bagaimana membuat warna yang

baik. Dialog berkisar warna-warna apa saja yang diketahui oleh siswa,

warna-warna tersebut pernah dilihat dimana, dan pertanyaan-pertanyaan

yang lain yang dapat menggali daya imajinasi mereka, sebagai contoh apa

saja warna-warna yang terdapat pada pelangi?

2) Pengelompokan

Setelah kegiatan dialog, guru memberi perintah kepada siswa untuk

bergabung sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan

sebelumnya.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 14. Siswa bergabung dalam kelompok

(Dokumentasi Rizka: 2011)

\

3) Pemodelan

Setelah kelas terkondisikan dengan pembetukan kelompok, ruru

mulai mendemonstrasikan cara pencampuran warna dan pembuatan

warna-warna sekunder dengan berbagai tingkatannya, guru

mendemonstrasikan pada masing-masing kelompok bergantian sehingga

siswa akan lebih paham dan lebih jelas

Gambar 15. Guru Mendemonstrasikan Cara Mencampur Warna

(Dokumentasi Ragil: 2011)

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4) Observasi

Dengan keragaman contoh yang guru berikan kepada siswa dan

siswa dapat mengobservasi karya-karya tersebut maka diharap hasil karya

siswa akan semakin kaya akan warna dan sehingga karya-karya yang

mereka hasilkan semakin bervariatif, Karena pada siklus sebelumnya guru

hanya menempel satu gambar dekoratif didepan kelas sehingga daya

imajinasi siswa kurang tereksplorasi.

5) Penugasan

Guru menugaskan kepada siswa untuk membuat gambar dekoratif

dengan motif geometri dengan permainan warna pokok yang telah mereka

terima dari guru dengan teknik pewarnaan dengan teknik basah,

menggunakan kertas A4 dibagi 2 karya memang tidak terlalu besar agar

siswa bisa mengoptimalkan karyanya. Selama siswa membuat karya guru

memantau kegiatan tersebut dan memberi semangat dan motivasi kepada

siswa.

Gambar16. Siswa Mengerjakan Tugas, Gambar17. Guru Memberi Motivasi Siswa

(Dokumentasi Ragil :2011)

6) Apresiasi

Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa memberi memberikan

apresiasi kepada siswa yaitu karya mana yang terbaik sedang dan karya yang

masih kurang baik, seperti siklus sebelumnya yaitu 5 karya terbaik akan di

pajang di dinding kelas dan nilai 8,0 ke atas bagi karya terbaik, dan karya

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

terbaik tersebut adalah diraih oleh Queen Radea, Pedrik, Zulfa, Elvira.

Adapun karyanya adalah

Gambar 19. Karya Pedrik Siklus I

Ukuran 20cm x 20cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka: 2011)

Gambar 20. Karya Pedrik Siklus II

Ukuran 20cmx 20 cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka: 2011)

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 21. Karya Queen siklus I

Ukuran 20cmx 20 cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka: 2011)

Gambar 22. Karya Queen siklus II

Ukuran 20cmx 20 cm, Media kertas, cat poster

(Dokumentasi Rizka: 2011)

3. Observasi

Berdasar hasil observasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan

dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut

1) Pelaksanaan model pembelajaran kontekstual (CTL) dengan metode

ekspresi bebas sudah mampu meningkatkan keaktifan siswa, yaitu siswa

lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa lebih aktif dalam

berdiskusi kelompok, dan dapat menyelesaikan tugas hingga tepat waktu

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan menghasilkan karya yang maksimal kondisi ini dapat dilihat melalui

tabel berikut ini

Tabel 9. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama 1 2 3 4 5 Jml Ket

01 Alfian Ade Novid V V v V V 5 V

02 Bilawa Aji Kolaka V V - - V 4 -

03 Damar Robbani V V V - V 4 V

04 Elvira Cindy Fatika S V V V V V 5 V

05 Harlian M Fadrik V V V V V 5 V

06 V - - V V 3 -

07 Putri Indah S D V V v V V 5 V

08 Queen Radea V V V V V 5 V

09 Rahmad Abdul Azis V V - v V 4 V

10 Ricky Yogaswara V V - - V 3 -

11 Tatag Wahyu K J V V V V V 5 V

12 Taufik Hidayat V - - - V 3 -

13 Wahyu Kurniawan V v - V V 4 V

14 Zulfa Hesti A V V V V V 5 V

15 Ferawati Ajrina V V V V V 5 V

Total 9 11 11

Persentase Siswa Aktif 73,3 %

Keterangan:

a. (v) = Ya, dan (-) = Tidak

b.

1 Kehadiran siswa

2 Memperhatikan pelajaran

3 Bertanya & Menjawab pertanyaan yang diajukan

4 Berdiskusi dengan kelompok

5 Mengerjakan dan mengumpulkan tugas

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Dari hasil lembar observasi pada tabel 9 menujukkan ada 9 orang

siswa yang aktif bertanya atau sekitar 60% siswa yang sudah mempunyai

keberanian untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan baik

dari guru atau dari sesama siswa sedang 6 orang siswa balum berani

bartanya ataupun menjawab pertanyaan. Siswa yang aktif dalam diskusi

kelompok terdapat 11 orang siswa yaitu sekitar 11 orang siswa atau 73,3

% dari jumlah keseluruhan siswa, sehingga total kenaikan keseluruhan

aspek keaktifan siswa menacapai 73,3 % dari hasil ini diketahui bahwa

capaian indikator total keaktifan siswa tercapai karena capaian minimal

pada indicator adalah 70 % hasil yang diperoleh dari tindakan dapat

melampaui indikator 33,3%.

Gambar 23. Peserta didik bertanya tentang materi yang disampaikan oleh guru

(Dokumentasi Ragil AM : 2011)

2) Pelaksanaan Pembelajaran kontekstual (CTL) sudah mampu meningkatkan

kemampuan siswa dalam menggambar dekoratif motif geometri hal ini

dapat ditunjukkan dari tabel nilai produk di bawah ini.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 10. Nilai Tes Produk Siklus II Siswa kelas III

SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo

No Nama Aspek Yang Dinilai Jml

Nilai

ket

Aspek

Afektif

1

Aspek Psikomotorik

Proses

2

Bentuk

2

Warna

3

Original

2

01 Alfian Ade Novid 10 16 16 21 14 76 v

02 Bilawa aji Kolaka 10 15 15 21 14 75 v

03 Damar Robbani 10 15 15 21 14 75 v

04 Elvira Cindy Fatika 10 16 16 22 14 78 v

05 Harlian M Fadrik 10 16 16 24 14 80 v

06 10 15 15 15 14 69 -

07 Putri Indah S D 10 16 15 21 14 76 v

08 Queen Radea 10 16 16 24 14 80 v

09 Rahmad Abdul Azis 10 14 12 15 14 65 -

10 Ricky Yogaswara 10 14 12 15 13 64 -

11 Tatag Wahyu K J 10 16 16 21 14 76 v

12 Taufik Hidayat 10 14 12 15 13 64 -

13 Wahyu Kurniawan 10 16 15 21 14 75 v

14 Zulfa Hesti A 10 15 15 21 14 75 v

15 Ferawati Ajri A 10 16 16 22 14 78 v

Jml Siswa Tuntas 11

Prosentase 73.3%

Dari tabel 10 menunjukkan bawa terdapat 11 orang siswa atau

sekitar 73,3 % yang karyanya memenuhi standar nilai minimal yaitu 7,5.

Dari kesebelas anak ini telah mampu membuat gambar dekoratif dengan

motif geometri dengan pengayaan dari bentuk segi tiga lingkaran dan

persegi sekunder dengan tingkatan-tingkatan selain itu mereka telah

mampu untuk mengeksplorasi warna-warna, artinya mereka berhasil

membuat warna dari warna primer menjadi warna-warna yang mereka

inginkan. Meskipun demikian masih ada 4 orang siswa yang belum

mampu untuk mencapai nilai ketuntasan minimal atau sekitar 26,6%

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4. Analisis dan Refleksi

Berdasar pelaksanaan siklus II, maka dapat dikemukakan data-data

sebagai berikut:

a. Kegiatan dialog yang dilakukan yang diselingi dengan senda gurau dapat

meningkatkan gairah belajar anak sehingga anak tidak merasa tegang dan ada

rasa nyaman saat belajar karena kelas tidak terlalu tegang sehingga dapat

meningkatkan daya imajianasi anak karena anak tidak merasa tertekan.

b. Memberi kebebasan kepada siswa untuk membuat warna dengan siswa diberi

semua warna primer sehingga siswa dapat mengeksplorasi warna yang mereka

inginkan. Dengan demikian siswa dapat menghasilkan karya yang maksilmal

sehingga nilai yang mereka hasilkan dapat memenuhi standar nilai minimal.

Gambar 24 dan 25. Peserta didik sedang mengerjakan tugas menggambar

dekoratif dengan motif geometri

(Dokumentasi, Rizka M: 2011)

c. Ada juga peserta didik yang belum dapat mengoptimalkan kemampuannya

dalam mengeksplorasi bentuk dan warna, seperti pada karya Taufik

d. Dengan memberi cantoh gambar dekoratif pada masing-masing kelompok

dan menempel contoh di papan tulis sebagai media pembelajaran bagi siswa

dapat menambah bahan referensi untuk karya yang akan siswa kerjakan,

sehingga karya yang mereka hasilkan lebih berfariatif.

e. Peserta didik sudah mampu mengeksploarasi bentuk dan warna pada karya

dekoratif mereka dan siswa lebih percaya diri dalam berkarya.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

C. Deskripsi Antar Siklus

Berdasarkan data hasil observasi di atas dapat dibandingkan dengan data

observasi pada siklus sebelumnya dari tabel barikut ini:

a. Perbandingan antara pra siklus, siklus I, dan siklus II pada unit analisis

keaktifan dapat dinilai pada tabel di bawah ini

Tabel 11. Perbandingan Hasil Antar Siklus

Pada Unit Analisis Keaktifan

No Tahapan Aspek Yang Dinilai Total

keaktifan

Seluruh

Aspek

Bertanya dan

menjawab

Berdiskusi

kelompok

Menyelesaikan

tugas tepat

waktu

Jml % Jml % Jml % Jml %

01 Pra

Siklus

2 13,3 0 0 11 73,3 2 13,3

02 Siklus I 4 26,6 9 60,0 11 73,3 8 53,3

03 Siklus II 9 60,0 11 73,3 15 100 11 73,3

Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa pada siklus ke dua ini keaktifan siswa

dalam belajar mengalami kenaikan dari 8 orang siswa atau sekitar 53.3% dari

keseluruhan siswa menjadi 11 orang siswa atau sekitar 73,3% hal ini telah

menunjukan bahwa pada siklus II ini pembelajaran kontektual (CTL) telah

memenuhi standar ketercapaian indikator yaitu sekitar 70%.

b. Perbandingan antara siklus II dengan siklus sebelumnya pada hasil karya

siswa, dapat ditunjukan pada tabel di bawah ini.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 12. Perbandingan Antar Siklus

Pada Unit Analisis Hasil Belajar Siswa

Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa pada siklus ke dua ini hasil karya siswa

dalam belajar mengalami kenaikan dari 9 orang siswa atau sekitar 60 % dari

keseluruhan siswa menjadi 11 orang siswa atau sekitar 73,3% hal ini telah

menunjukan bahwa pada siklus II ini pembelajaran kontektual (CTL) telah

memenuhi standar ketercapaian indikator yaitu sekitar 70%.

D. Hasil Dan Pembahasan

Kegiatan belajar mengajar gambar dekoratif dengan metode ceramah

yang selama ini telah dilaksanakan guru, berimplikasi pada rendahnya

pemahaman siswa terhadap materi gambar dekoratif. Keaktifan peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran pun rendah terbukti, pada saat penelitian melakukan

dua kali observasi terhadap kegiatan pembelajaran gambar dekoratif tidak banyak

peserta didik yang menunjukkan keaktifan hanya dua siswa atau sekitar 13,3 %

dampaknya, prestasi atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar dekoratif

rendah.

Berdasarkan uraian di atas, diterapkanya model contextual teaching and

learning metode sekpesi bebas terarah untuk perbaikan pada pembelajaran

gambar dekoratif. Hasil yang diperoleh setelah penerapan model contextual

teaching and learning metode ekspresi bebas terarah adalah meningkatnya

keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran gambar dekoratif berlangsung.

No Tahapan Hasi Karya Siswa

Jml Siswa (%)

01 Pra Siklus I 7 46.6 %

02 Siklus I 9 60 %

03 Siklus II 11 73.3%

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan pemberian masalah

mengharuskan peserta didik secara penuh terlibat dalam kegiatan pembelajaran

gambar dekoratif. Bermula dari melakukan observasi, Tanya jawab, pengajuan

hipotesis, pengumpulan data, analisis data hingga kesimpulan merupakan bentuk

keikutsertaan siswa yang harus dilakukan dalam kegiatan inkuiri tersebut. Selain

itu interaksi antar peserta didik dalam memecahkan masalah yang diberikan guru

membantu mereka masuk ke dalam iklim berpikir krisis yaitu keterampilan

individu dalam menggunakan proses berpikir untuk menganalisis argumen dan

memberikan interpretasi berdasarkan persepsi yang benar dan rasional. Artinya,

ketika ada banyak jawaban yang diberikan guru, maka seharusnya siswa tidak

langsung menerima jawaban tersebut. Melainkan peserta didik harus mampu

menganalisis dan memilah-milah jawaban/solusi yang sesuai dengan

permasalahan yang diberikan. Harus mampu menjawab dengan argument yang

dapat dipertanggungjawabkan. Aktivitas-aktivitas ini bepengaruh terhadap

peningkatan keaktifan siswa.

Hal tersebut di atas dibenar oleh pendapat Vincent Ruggiero (1988)

atau nmemecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan

untuk memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian

Kuantitas pertanyaan merupakan salah satu faktor bahwa pembelajaran

dapat dikatakan produktif atau tidak. Proses bertanya inilah yang merupakan

indikasi dari keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka pelajari. Dengan

adanya keingintahuan pengetahuan selalu dapat berkembang. Siswa terdorong

untuk melakukan aktivitas berfikir, berbuat, dan menguji sesuatu yang ingin

mereka ketahui sehingga hal itu mampu memotivasi siswa untuk lebih giat

belajar. Hal ini dibenarkan oleh pendapat John Chaffee (1994) dalam Johnson

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Penerapan Model CTL metode ekspresi bebas terarah meningkatkan

kemampuan siswa dalam menggambar dekoratif. Keberhasilan metode contextual

teaching and learning dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggambar dekoratif pada kelas III SDN II Mulur 04 Sukoharjo tahun

pelajaran 2011/2012 dapat dilihat dengan mengaitkan temuan dengan tindakan,

indikator keberhasilan, serta kajian teoritik dan empirik.

Melihat pencapaian hasil tindakan kegiatan gambar dekoratif pada tiap

siklusnya yang selalu mengalami peningkatan, dapat dinyatakan bahwa penerapan

model contextual teaching and learning mampu meningkatkan hasil belajar

menggambar dekoratif pada siswa kelas III SDN Mulur 04 Sukoharjo tahun

pelajaran 2011/2012. Hal ini dikarenakan model CTL metode ekspresi bebas

terarah merupakan model pembelajaran yang mengaitkan antara materi pelajaran

dengan kehidupan nyata siswa melalui tujuh komponen CTL yaitu kontruktivistik,

inkuri, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian otentik

yang semua itu merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan peserta didik

secara penuh. Siswa tidak hanya sekedar manghafal melainkan terlibat aktif dalam

pembelajaran. Guru tidak lagi sebagai pusat pembelajaran yang mentransfer ilmu

kepada peserta didik melainkan berperan sebagai fasilitator yang membantu

memudahkan siswa dalam pembelajaran.

Siswa bukan hanya sekedar mencatat dan mendengarkan tetapi belajar

adalah proses berpengalaman secara langsung (Wina Sanjaya, 2008: 254-255).

Seperti dikatakan filsuf terkenal, Alfred Nort Whitehead dalam Elaine B.Johnson

(2007), Si anak harus menjadikan (ide-ide tersebut) milik mereka, dan harus

mengerti penerapannya dalam situasi kehidupan nyata mereka pada saat yang

sama.

Dari hasil pembahasan di atas dapat dinyatakan bahwa model contextual

teaching and learning yang diterapkan kelas III SDN Mulur 04 Sukoharjo tahun

pelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan (1) keaktifan peserta didik selama

pembelajaran berlangsung, (2) meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggambar dekoratif.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis

kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan, penerapan model

contextual and learning metode yang menekankan pada kegiatan inkuiri mampu

meningkatkan keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran gambar

dekorasi Kegiatan inkuiri tersebut bermula dari melakukan observasi, tanya

jawab, pengajuan hipotesis, pengumpulan data, analisis data hingga kesimpulan.

Keseluruhan kegiatan di atas dilakukan dengan cara diskusi kelompok. Adapun

capaian persentase peningkatan tersebut sebesar 73.3 % dari rata-rata aspek diri

yang dinilai pada unit analisis keaktifan.

Penerapan model contextual teaching and learning pada asas masyarakat

belajar yang diterapkan melalui belajar kelompok, mampu meningkatkan

pemahaman peserta didik terhadap materi menggambar ilustrasi. Belajar

kelompok direalisasikan melalui kegiatan sharring yang dilakukan bersama

anggota kelompok mereka (peserta didik) masing-masing. Adapun capaian

persentase peningkatan tersebut sebesar 80% dari unit analisis pemahaman peserta

didik terhadap materi menggambar dekorasi

Ketiga, penerapan model contextual teaching and learning mampu

meningkatkan hasil belajar menggambar dekorasi siswa kelas III SDN Mulur 04

Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 1011/2012. Kegiatan yang dilakukan adalah

observasi dan membandingkan dua obyek/gambar. Kegiatan tanya jawab, diskusi

kelompok, pemberian contoh gambar dan mendemonstrasikan suatu kinerja terkait

dengan materi menggambar dekorasi, serta melakukan apresiasi bersama

mengenai hasil karya peserta didik. Adapun capaian persentase terakhir hasil

belajar menggambar ilustrasi siswa adalah sebesar 73.3%.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

B. Implikasi

Penerapan model CTL merupakan model pembelajaran yang melibatkan

para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran

akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Sehingga peserta

didik belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga mengalami. Selain itu

model pembelajaran ini mempermudah siswa dalam mengekspresikan dan

menuangkan ide-ide atau gagasan mereka. Karena, model pembelajaran ini

merangsang lahirnya konsep dalam berkarya

Adapun implikasi dari penerapan model CTL pada pembelajaran gambar

dekorasi di SDN Mulur 04 Sukoharjo berdasarkan hasil penelitian ini yaitu

meningkatkan keaktifan siswa yaitu siswa aktif bertanya dan menjawab

pertanyaan baik dari guru maupun dari siswa yang lain, siswa aktif bekerja sama

dalam diskusi kelompok, dan kemampuan dalam menggambar dekoratif.

Peningkatan tersebut dapat terjadi dikarenakan peserta didik melakukan

kegiatan inkuiri, komponen model CTL ini mengharuskan peserta didik secara

penuh terlibat dalam kegiatan pembelajaran gambar dekorasi. Bermula dari

merumuskan masalah, pengajuan hipotesis, pengumpulan data, analisis data

hingga membuat kesimpulan merupakan bentuk keikutsertaan siswa yang harus

dilakukan dalam kegiatan inkuiri tersebut. Aktivitas ini berpengaruh terhadap

peningkatan keaktifan siswa. Sehingga siswa terdorong untuk melakukan aktivitas

berpikir, berbuat, dan menguji sesuatu yang ingin mereka ketahui sehingga hal

tersebut mampu memotivasi siswa lebih giat belajar.

C. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang dicapai dari penelitian tindakan

kelas ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran

2011/2012 hendaknya dapat berkarya secara bebas, sehingga dapat

mengekslorasi kemampuan yang mereka miliki tanpa harus terpaku pada satu

alat atau media.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR DEKORATIF DI KELAS III SDN MULUR 04 SUKOHARJO Penelitian Tindakan Kelas SKRIPSI Oleh: RIZKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Bagi guru kelas III SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran

2011/2012, diharap menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan

metode bebas terarah dalam proses pembelajaran gambar dekoratif

3. Bagi sekolah SDN Mulur 04 Bendosari Sukoharjo, Hendaknya member

perhatian pada ketersediaannya sarana dan prasarana untuk menunjang

perbaikan gambar dekoratif sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara optimal.