Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW...

28
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbantu Fan Page (Facebook) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas IX SMPN 1 Tengaran Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti: Munari (702010049) Krismiyati, S.Pd., M.A. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga November 2014

Transcript of Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW...

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write

(TTW) Berbantu Fan Page (Facebook) Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata

Pelajaran TIK Kelas IX SMPN 1 Tengaran

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Munari (702010049) Krismiyati, S.Pd., M.A.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

November 2014

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

ii

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

iii

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

iv

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

v

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

vi

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

vii

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)

Berbantu Fan Page (Facebook) Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas IX

SMPN 1 Tengaran

1)

Munari 2)

Krismiyati, S.Pd., M.A.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected] 2)

[email protected]

Abstract

Motivation is very important in learning. Additionally, a steering of motivation for

learning to clearer objectives expected to be achieved. The problem that occurs is

low in the student’s learning motivation. This research was conducted by

application of Think Talk Write (TTW) learning models aimed Fan Page

(Facebook). The method used was a Quasi-experimental Nonequivalent Control

Group Design. To determine the student's learning motivation, student’s were

given by learning motivation questionnaire for the students experiment class and

control class. Results of this study was an increase in student motivation

experimental class higher than the control class. The percentage of the

experimental class increased by 18.48%, while the control class by 5.58%. These

results reinforced the observation phase of student activity and interview teacher

and student.

Key words : Learning Motivation, Think Talk Write ( TTW) Learning Model, Fan

Page (Facebook)

Abstrak

Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam belajar. Selain itu, motivasi

merupakan pengarah untuk kegiatan belajar kepada tujuan yang lebih jelas yang

diharapkan dapat tercapai. Masalah yang terjadi adalah rendahnya motivasi siswa

dalam belajar. Penelitian ini dilakukan penerapan model pembelajaran Think Talk

Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Metode penelitian yang digunakan

adalah eksperimen semu tipe Nonequivalent Control Group Design. Untuk

mengetahui motivasi siswa dalam belajar diberikan angket motivasi belajar siswa

kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini adalah terjadi

peningkatan motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol. Persentase pada kelas eksperimen meningkat sebesar 18,48%, sedangkan

pada kelas kontrol sebesar 5,58%. Hasil penelitian ini diperkuat dengan tahap

observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru dan siswa.

Kata kunci : Motivasi belajar, Model Pembelajaran Think Talk Write(TTW),

Fan Page (Facebook)

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

1

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang mencerminkan mutu

kehidupan seseorang maupun suatu bangsa [1]. Proses pembelajaran merupakan

aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Beragam model dan pembaharuan informasi mengenai pelaksanaan

pembelajaran di sekolah telah mengalami pembaharuan dan perkembangan

seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi [2].

Salah satu perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat

adalah jejaring sosial dan salah satu contoh yang paling banyak diminati adalah

Facebook. Dalam waktu yang sangat singkat Facebook begitu meluas di semua

kalangan pengguna sosial media [3]. Penggunaan Facebook oleh kalangan

remaja atau pelajar yang terlalu sering, perlu diperhatikan agar tidak terjadi

penyalahgunaan fitur-fitur yang ada dalam Facebook, kontrol diri sangat

diperlukan untuk menghindari hal-hal yang merugikan bagi pengguna Facebook.

Seringnya pelajar mengakses Facebook bisa mengakibatkan dampak yang tidak

baik bagi penggunanya. Salah satu dampak yang tidak baik adalah menurunnya

motivasi belajar, karena pelajar sering mengakses Facebook hingga berjam-jam

tanpa mengenal waktu sehingga melalaikan tugas-tugas sekolah [4].

Pada saat jam pelajaran di kelas sedang berlangsung, terdapat beberapa

siswa yang diam-diam membuka Facebook menggunakan handphone atau

laptop yang mereka bawa. Hal tersebut juga disebabkan karena guru masih

mengajar dengan teknik konvensional sehingga menurunkan motivasi dan

semangat siswa dalam belajar. Hal ini juga membuat siswa akan lebih cepat

bosan saat pelajaran berlangsung [5].

SMP Negeri 1 Tengaran merupakan sekolah yang sudah memiliki fasilitas

Wi-Fi untuk mengakses internet di area sekolah tersebut. Berdasarkan

wawancara dengan guru bahwa sekolah memiliki peraturan yaitu melarang

siswanya membawa handphone ke sekolah, hal ini bertujuan agar tidak

mengganggu siswa dalam kegiatan belajar. Namun faktanya masih terdapat

beberapa siswa yang membawa handphone dan mengakses Facebook pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Sejalan dari wawancara yang telah dilakukan

dengan beberapa siswa, bahwa pada saat jam pembelajaran berlangsung masih

terdapat siswa yang diam-diam membawa handphone dan mengakses Facebook.

Berkaitan dengan kebiasaan siswa mengakses Facebook dapat disebabkan oleh

faktor eksternal yaitu : (1) pembelajaran hanya menerapkan pembelajaran yang

biasa dengan metode mencatat dan ceramah oleh guru sehingga membuat siswa

kurang termotivasi dalam belajar, (2) terdapat beberapa komputer yang rusak

sehingga satu komputer digunakan oleh beberapa siswa, hal ini mengganggu

proses pembelajaran dan membuat siswa jenuh sehingga melakukan

pelampiasan dengan bermain facebook. Berdasarkan observasi di laboratorium

terlihat dari keadaan kelas serta siswa yang kurang aktif dan terdapat siswa yang

tidak memperhatikan penjelasan guru. Dari masalah tersebut diperlukan metode

dan media pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa dan sebagai inovasi guru dalam mengajar.

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

2

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan model pembelajaran Think Talk

Write(TTW) berbantu Fan Page(Facebook) dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas IX ?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi

tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model

pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Batasan

masalah penelitian ini adalah penelitian dilakukan untuk meneliti penerapan

model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook)

dalam proses kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa kelas IX G SMPN 1

Tengaran.

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

3

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah tentang Peningkatan

Kemampuan Menulis Pantun Melalui Metode TTW (Think Talk Write) Siswa

Kelas IV SDN 1 Platar menyimpulkan bahwa penerapan metode TTW dalam

pembelajaran menulis pantun di kelas IV SDN 1 Platar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Selain itu penerapan metode TTW dalam pembelajaran menulis

pantun juga dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dilihat dari hasil

observasi aktifitas siswa dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan dengan

hasil observasi yang menunjukkan terjadi perubahan aktifitas siswa ke arah yang

lebih aktif sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih

menyenangkan dan lebih bermakna [6].

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni’am dan Kustijono mengenai

Pengembangan Pembelajaran SMP Melalui Facebook pada Materi Alat Optik

meyimpulkan penggunaan Facebook dapat dimanfaatkan sebagai proses belajar

mengajar dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki Facebook.

Pembelajaran melalui media Facebook yang ditinjau dari kepraktisan dan

efektifitasnya layak digunakan sebagai media pembelajaran dan membantu

proses belajar mengajar fisika. Melalui uji coba penggunaan Facebook kepada

siswa didapatkan hasil belajar siswa yang meningkat dari sebelum menggunakan

media Facebook dan setelah menggunakan Facebook [7].

Selain itu hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rutinah mengenai

Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode

Pembelajaran Group Investigation Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN 2

Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II tahun 2012/ 2013 menyimpulkan

bahwa hasil belajar siswa meningkat karena motivasi belajar siswa meningkat.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan motivasi siklus I terdapat 75% mempunyai

motivasi tinggi dan sisanya 25% sangat tinggi. Pada siklus II motivasi belajar

siswa meningkat sangat baik yaitu 15% mempunyai motivasi tinggi dan 85%

mempunyai motivasi yang sangat tinggi [8].

Beberapa persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

pada kesamaan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu

terdapat kesamaan model pembelajaran think talk write (TTW). Perbedaan yang

terdapat dari penelitian sebelumnya adalah menggunakan fan page sebagai

media pendamping proses pembelajaran, sedangkan sebelumnya menggunakan

fitur facebook groups. Perbedaan yang kedua adalah pada materi pelajaran yang

digunakan. Dari persamaan dan perbedaan penelitian yang telah dilakukan

tersebut, maka akan dilakukan penelitian mengenai penerapan model

pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

Model Pembelajaran kooperatif Merupakan suatu metode pembelajaran yang dalam proses

pembelajarannya dibentuk menjadi beberapa kelompok dan mempunyai anggota

yang heterogen, dengan metode kooperatif ini dimaksudkan agar siswa dapat

saling berinteraksi dan mempunyai anggota dalam mendiskusikan materi-materi

yang diberikan. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk dari model

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

4

pembelajaran yang menekankan kerjasama yang kuat dalam suatu kelompok

dalam kegiatan pembelajaran serta dalam mempelajari materi-materi yang

diajarkan [9]. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah : (1) Setiap siswa dalam

kelompok mempunyai peran masing-masing, (2) Adanya interaksi dalam

anggota kelompok, (3) Setiap siswa memiliki tanggung jawab dengan

kelompoknya berkaitan pembelajaran yang dilakukan, (4) Guru berperan

memacu semangat siswa dalam menggali potensi siswa dalam kelompok, (5)

Guru melakukan interaksi dengan kelompok ketika dibutuhkan [10].

Pembelajaran Think Talk Write(TTW)

Merupakan pengembangan pembelajaran oleh Huinker dan Laughin.

Model pembelajaran ini memiliki tiga langkah yaitu berpikir, berbicara dan

menulis [10]. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan membagi siswa

kedalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 3-5 siswa yang memiliki

karakter yang berbeda. Dalam kegiatan ini siswa melakukan beberapa kegiatan

seperti membaca, mencatat hal-hal penting, menyampaikan, menyimak dan

memberikan pendapat mengenai ide dengan siswa lain dan menyimpulkan

kembali dengan menulis [10].

Langkah pertama dalam kegiatan belajar Think Talk Write(TTW) yaitu : (1)

Think yang dalam langkah ini siswa membaca materi yang memuat soal

permasalahan dan berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam keseharian siswa.

Proses dalam langkah ini siswa berpikir mengenai bagaimana penyelesaian

terhadap soal tersebut dengan membuat catatan kecil, serta menuliskan hal-hal

yang belum dimengerti dengan bahasa sendiri yang nantinya akan dibahas dalam

kelompok diskusi, (2) Talk adalah langkah yang ke-dua, pada langkah ini siswa

berbicara, mengungkapkan pendapat dan berdiskusi dengan siswa lain. Pada

proses ini guru berperan sebagai fasilitator dengan menuntun siswa yang

mendapat kesulitan dalam mempelajari materi, (3) Pada langkah ke-tiga adalah

write, dalam proses ini siswa menulis hasil-hasil pemikiran yang sudah diperoleh

pada langkah pertama dan ke-dua. Yang ditulis merupakan ringkasan mengenai

materi, soal dan penyelesaiannya yang nantinya dikumpulkan kepada guru.

Setelah itu siswa melakukan presentasi di depan kelas [11]. Adapun kelebihan

model pembelajaran Think Talk Write(TTW) adalah sebagai berikut : (1) Model

pembelajaran TTW dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi

sendiri secara terstruktur, sehingga pemahamannya menjadi baik serta dapat

menyampaikan pemikirannya dan saling bertukar pikiran dalam diskusi, (2)

Model pembelajaran TTW melatih siswa dalam menuliskan pemahaman

pengetahuan yang telah didapat dari diskusi ke dalam bentuk tulisannya sendiri

[12].

Fan Page (Facebook)

Facebook diciptakan oleh Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004

yang merupakan sorang mahasiswa Universitas Harvard [3]. Facebook

merupakan salah satu situs web social networking paling besar dan memliki

fasilitas yang bertujuan sebagai media sosial antar teman di seluruh dunia.

Facebook memiliki fasilitas Groups dan Facebook Pages atau disebut Fan Page.

Fan Page ini mirip seperti halnya Facebook Profile [13]. Fan Page merupakan

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

5

suatu halaman khusus seperti blog yang memberikan informasi sesuai dengan

kebutuhan pemiliknya, seperti perusahaan, pendidikan, layanan, produk fisik,

artis, komunitas dll. Bidang profesi seperti guru, dosen, motivator, jurnalis dan

psikiater dapat memanfaatkan Fan Page(Facebook) untuk menjalankan berbagai

kegiatan yang berkaitan dengan profesi masing-masing [14].

Adapun kegunaan Fan Page(Facebook) adalah sebagai berikut: Sebagai

media suatu organisasi atau perusahaan, para profesional untuk melakukan

interaksi, relasi dan sebagai media komunikasi dengan konsumennya di

Facebook. Yang menarik dari Fan Page(Facebook), bahwa Fans dapat

berinteraksi dan melakukan diskusi dalam menyalurkan pendapat-pendapatnya.

Fitur yang terdapat pada Fan Page(Facebook) adalah Setting, Wall, Mobile,

Discussion Boards, Events, Links, Notes, Photos, Videos dll. Tujuan dari fitur

Fan Page(Facebook) adalah untuk kepentingan profesional dan bisnis [15]. Pada

penelitian ini dibuat halaman Fan Page(Facebook) dengan nama “Belajar TIK”

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1 Tampilan Halaman Fan Page (Sumber https://www.facebook.com/belajartikg)

Prinsip Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sekumpulan peralatan dan bahan yang bisa

digunakan sebagai tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, majalah,

koran, dan sebagainya. Adapun prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran

adalah sebagai berikut : (1) media yang ingin digunakan oleh guru harus sesuai

dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, (2) media yang digunakan

harus sesuai dengan materi pembelajaran, (3) media pembelajaran yang

digunakan harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, (4) media

yang digunakan harus bersifat efektivitas dan efisien, (5) media yang digunakan

harus disesuaikan dengan kemampuan guru saat mengopersikannya [16].

Motivasi Belajar

Suatu pembelajaran yang baik adalah siswa yang dalam pembelajaran

harus didasari adanya semangat dan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar

merupakan energi dari dalam diri yang membuat siswa mau melaksanakan tugas

belajarnya, memperlihatkan suatu proses kegiatan belajar dan menunjukkan

arah pada kegiatan belajarnya, agar tujuan yang diinginkan siswa dalam belajar

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

6

bisa tercapai [17]. Motivasi mempunyai peran dalam kegiatan proses

pembelajaran antara guru dan siswa. Oleh seorang guru perlu mengetahui

motivasi belajar siswa untuk memantau serta mendorong semangat belajar

siswa. Oleh siswa motivasi belajar berguna memunculkan semangat belajar agar

siswa tergerak untuk melakukan kegiatan belajar. Sebagai hasil, motivasi

merupakan faktor penujang pembelajaran yang efektif [8].

Keller mengembangkan serangkaian prinsip motivasi yang dimasukkan

dalam proses pembelajaran disebut model Attention, Relevance, Confidence, dan

Satisfaction (ARCS) [8]. Dalam model tersebut terdapat empat ciri-ciri

motivasional yang perlu diketahui oleh guru sehingga pembelajaran yang

dilaksanakan menjadi menarik, bermakna, dan memberi pengalaman bagi siswa.

Ciri-ciri tersebut adalah : (1) Attention (perhatian) merupakan perhatian seorang

siswa didorong oleh rasa keingintahuan. Rasa keingintahuan ini perlu dirangsang

sehingga siswa benar-benar memperhatian materi pembelajaran yang

disampaikan. Guru juga harus memiliki metode bervariasi dalam menyampaikan

materi pembelajaran untuk menggugah minat siswa, serta menyemangati siswa

dan mangajak siswa aktif dalam proses pembelajaran, serta memberikan contoh-

contoh penerapannya dalam kehidupan nyata. (2) Relevance (relevan), dalam hal

ini relevansi memperlihatkan adanya keterkaitan antara materi pembelajaran

dengan kebutuhan serta kondisi siswa. Motivasi siswa dapat terjaga bila siswa

melihat materi yang telah dipelajari memenuhi kebutuhannya dan bermanfaat.

(3) Confidence (kepercayaan diri), konsep ini disebut self efficacy. Konsep ini

berkaitan dengan keyakinan seseorang bila ia mempunyai kemampuan dalam

melakukan usaha yang merupakan syarat keberhasilan. Self efficacy tinggi akan

memberikan energi dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar lebih rajin

sehingga tercapai keberhasilan belajar yang maksimal. (4) Satisfaction

(kepuasan), kepuasan akan dirasakan karena tujuan yang di rencanakan sukses

berhasil, dan siswa akan lebih termotivasi lagi untuk mencapai tujuan yang

sama. Dalam meningkatkan dan menjaga motivasi siswa, guru bisa

menambahkan penguatan seperti pujian, memberikan kesempatan dsb [8].

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

7

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang diterapkan untuk

mendapatkan informasi atau akibat dari suatu perlakuan variabel satu kepada

variabel lain dalam keadaan yang telah diatur [18]. Metode penelitian yang

digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Bentuk desain

yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design [19]. Bentuk

desain dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1 Nonequivalent Control Group Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan : O1 : Pretest(angket) pada kelompok eksperimen sebelum diterapkan

perlakuan O2 : Posttest(angket) pada kelompok eksperimen setelah diterapkan

perlakuan

O3 : Pretest(angket) pada kelompok kontrol O4 : Posttest(angket) pada kelompok kontrol X : Perlakuan yang diterapkan pada kelas eksperimen

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tengaran. Alamat

sekolah ini adalah di Jalan Masjid Besar Tengaran Kabupaten Semarang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1

Tengaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX

G(kelas eksperimen) dan IX C(kelas kontrol) pada mata pelajaran teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) SMP Negeri 1 Tengaran. Penentuan sampel

menggunakan teknik Sampling Purpose yaitu penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut didapat dari saran guru dan jumlah

siswa yang sama. Variabel yang ada pada penelitian ini adalah variabel bebas

yaitu model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan Fan Page (Facebook).

Variabel terikat yang terdapat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan sebagai berikut : (1) tahap

persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengolahan dan analisis data dapat

dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2 Tahapan Penelitian

No Tahapan Penelitian Keterangan 1 Tahap persiapan - Wawancara

- Observasi - Studi Literature

- Menentukan populasi dan sampel - Menyiapkan materi - Menyusun angket - Menyusun pedoman observasi

2 Tahap pelaksanaan - Memberikan angket pertama

- Memberikan perlakuan (treatment)

- Memberikan angket kedua

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

8

3 Pengolahan dan

analisis data - Mengolah hasil angket pertama - Mengolah hasil angket kedua - Mengolah hasil observasi

Berdasarkan tabel 2 pada tahap persiapan dilakukan wawancara terhadap

guru dan siswa untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar di sekolah

tersebut. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui lebih jauh keadaan dan

suasana proses belajar mengajar yang terjadi. Studi literature digunakan sebagai

pedoman mencari teori berkaitan dengan topik penelitian. Menentukan populasi

dan sampel penelitian yaitu kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang akan

diterapkan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dengan media Fan

Page(Facebook). Menyiapkan materi dan merancang media pembelajaran Fan

Page(Facebook). Tahap terakhir pada tahap persiapan ini adalah menyusun

instrumen angket motivasi belajar siswa dan menyusun lembar observasi

aktivitas siswa.

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pertama memberikan angket motivasi

belajar siswa kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kegiatan kedua

memberikan perlakuan yaitu penerapan model pembelajaran Think Talk

Write(TTW) bebantu media Fan Page(Facebook) pada kelas eksperimen.

Kegiatan terakhir tahap ini adalah memberikan angket motivasi belajar siswa

kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selama melaksanakan tahapan ini

juga dilakukan observasi aktivitas siswa menggunakan lembar observasi serta

wawancara untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa mengenai pembelajaran

yang sudah diterapkan.

Tahap terakhir adalah pengolahan dan analisis data. Kegiatan yang

dilakukan adalah menghitung skor angket motivasi pertama dan kedua.

Menghitung skor observasi untuk mengetahui informasi aktivitas siswa di kelas.

Semua hasil perhitungan tersebut dibuat kesimpulan sebagai hasil penelitian.

Kegiatan yang terakhir menyusun laporan penelitian berdasarkan pengolahan

data. Desain alur pembelajaran dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini:

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran model Think Talk Write(TTW)

berbantu Fan Page meliputi : (1) Guru memberikan materi pelajaran berkaitan

dengan materi yaitu internet dan intranet menggunakan buku teks maupun

Gambar 2 Desain Pembelajaran TTW Dengan Media Fan Page (Facebook)

Guru

Situasi masalah

Penerapan pembelajaran TTW

dengan media fan page(facebook)

THINK

TALK Siswa

Membaca, membuat catatan berkaitan

materi internet dan intranet dari buku

teks maupun pada fan page

Berdiskusi kelompok membahas isi

catatan secara langsung maupun

dengan media fan page

WRITE

Membuat refleksi pengetahuan berupa

kesimpulan atau tugas hasil dari tahap

think dan talk sebelumnya secara

langsung dan melalui fan page

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

9

melalui media Fan Page (Facebook), (2) Situasi masalah merupakan pemberian

tugas oleh guru yang harus diselesaikan siswa, (3) Melaksanakan diskusi TTW

berbantu fan page, siswa membaca materi pelajaran menggunakan buku teks

maupun dari media Fan Page (Facebook) dan membuat catatan berkaitan

dengan materi yang sudah dipahami ataupun belum dipahami (think), (4)

Langkah selanjutnya siswa secara berkelompok membahas isi catatan yang

dilakukan secara langsung maupun dengan media Fan Page (talk), (4) Langkah

yang terakhir membuat hasil pemahaman dari materi yang telah dibahas dengan

setiap kelompok menuliskan hasil atau kesimpulannya secara langsung maupun

dengan media Fan Page (Facebook), selain itu melakukan presentasi di depan

kelas. Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah mengawasi,

mengarahkan dan memberi semangat kepada siswa dalam membuat catatan kecil

sesuai materi. Sebagai motivator dengan mengajak siswa untuk aktif

mengungkapkan pendapat-pendapat yang sudah mereka pelajari [11].

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,

observasi, wawancara dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui

tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model

pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Angket

motivasi dibuat 20 item. Indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi

terdapat empat aspek yaitu : (1) Attention(perhatian) dengan indikator

memperhatikan proses pembelajaran berlangsung sebanyak 4 item dan

memperhatikan materi yang diberikan guru sebanyak 3 item, (2) Aspek

Relevance(relevansi) dengan indikator kesesuaian antara materi dengan

kebutuhan siswa sebanyak 2 item, dan kesesuaian materi dan model

pembelajaran sebanyak 5 item, (3) Confidence(kepercayaan diri) dengan

indikator percaya diri terhadap kemampuan dalam mengerjakan tugas sebanyak

3 item, (4) Aspek Satisfaction(kepuasan) dengan indikator kepuasan terhadap

hasil yang diterima sebanyak 3 item. Wawancara digunakan untuk mengetahui

informasi keadaan kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut sebelum penerapan

model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook)

sebagai acuan latar belakang penelitian, selain itu untuk mengetahui tanggapan

siswa dan guru mengenai penerapan model pembelajaran Think Talk

Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Observasi dilakukan untuk

mengamati kegiatan proses belajar mengajar pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan atau treatment selama penelitian

dilakukan. Adapun indikator keaktifan siswa adalah sebagai berikut : (1) turut

serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) bertanya kepada siswa lain atau

guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (3) terlibat dalam

pemecahan masalah, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan

untuk memecahkan masalah. Dokumentasi pada penelitian ini didapat dari

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan foto-foto kegiatan pembelajaran

yang dilakukan untuk mendukung penelitian. Instrumen penelitian yang

digunakan meliputi Angket dan lembar observasi.

Analisis data hasil angket motivasi belajar siswa pertama dan kedua

dihitung dengan menggunakan perhitungan skala likert yang dibandingkan

dengan skor ideal untuk mencari rata-rata persentase tingkat motivasi belajar

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

10

siswa. Dari skor angket tersebut dikategorikan sebagai berikut : 76%-100% =

baik, 56%-75% = cukup baik, 40%-55% = kurang baik, dan dibawah 40% =

tidak baik [20]. Selain itu dilakukan analisis data penghitungan skor observasi.

Adapun kriteria keaktifan siswa adalah sebagai berikut : 0%-25% = kurang, 26%

- 50%= cukup, 51%-75% = baik, dan 76%-100%= sangat baik [21].

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

11

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX G (eksperimen) dan kelas IX

C(kontrol) dengan jumlah 30 siswa pada masing-masing kelas. Dalam penelitian

ini diterapkan metode pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantu Fan

Page (Facebook), yang dilakukan selama 3 kali pertemuan pada mata pelajaran

TIK kelas IX dengan materi internet dan intranet untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Sesuai prinsip penggunaan media pembelajaran yang telah dipaparkan

pada bab dua dapat dikatakan bahwa pemilihan media Fan Page(Facebook)

sudah tepat dengan alasan sebagai berikut : (1) penggunaan media Fan

Page(Facebook) sudah sesuai karena dengan penggunaan media ini akan

didapatkan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan bermakna, (2)

media Fan Page(Facebook) sudah sesuai dengan materi pelajaran internet dan

intranet karena dapat digunakan untuk mengunggah materi berupa teks, gambar,

video serta sebagai media komunikasi pembelajaran, (3) media Fan

Page(Facebook) sudah memenuhi minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, hal ini

dikarenakan minat siswa yang tinggi dalam mengakses Facebook sehingga hal

ini sudah menjadi kebutuhan dan sesuai kondisi siswa, (4) Fan Page(Facebook)

merupakan media yang bersifat efektivitas dan efisien, hal ini dikarenakan dalam

membuat akun dapat dilakukan dengan gratis dan mengaksesnya sangat mudah

dimanapun kapanpun asal ada jaringan internet, (5) Fan Page(Facebook)

merupakan media yang sesuai dengan kemampuan guru dalam

mengoperasikannya, dikarenakan media ini sudah tidak asing dan mudah dalam

penggunaannya.

Persiapan pembelajaran dengan model Think Talk Write(TTW) berbantu

Fan Page (Facebook) yaitu: (1) Membuat halaman Fan Page (Facebook)

dengan nama “Belajar TIK” dan mengunggah materi pembelajaran internet dan

intranet kelas IX, materi berupa teks, gambar dan video yang akan digunakan

dalam pembelajaran, (2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)

yang sudah disesuaikan dengan metode pembelajaran Think Talk Write(TTW)

berbantu Fan Page (Facebook), (3) Menyiapkan angket motivasi yang akan

diberikan kepada siswa, (4) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa di

kelas untuk menilai pelaksanaan pembelajaran TIK di kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Tabel 3 Pelaksanaan Pembelajaran TTW Berbantu Fan Page

No. Hari / Tanggal Keterangan

1. 7 Agustus 2014 - Pembagian kelompok

- Perwakilan pada setiap kelompok melakukan like pada halaman

Fan Page(facebook)

- Siswa membaca materi pengertian internet dan intranet dari teks

buku paket maupun materi pada Fan Page (Facebook) dan

membuat catatan-catatan kecil dari apa yang telah dipelajari.

(think)

- Diskusi kelompok secara langsung dan dengan menggunakan

media pendamping Fan Page (Facebook).(talk)

- Menulis hasil pembahasan diskusi melalui fan page dan

melakukan presentasi di depan kelas.(write)

Page 20: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

12

2. 14 Agustus 2014 - Siswa membaca materi maupun membuat catatan kecil tentang

kegunaan internet dan intranet dari buku teks maupun dari fan

page.(think)

- Diskusi kelompok secara langsung dan melalui fan page.(talk)

- Menulis hasil pengetahuan diskusi melalui fan page dan

melakukan presentasi di depan kelas.(write)

3. 21 Agustus 2014 - Siswa membaca materi maupun membuat catatan kecil tentang

perbedaan internet dan intranet dari buku teks maupun dari fan

page.(think)

- Diskusi kelompok secara langsung dan melalui fan page.(talk)

- Menulis hasil pengetahuan diskusi melalui fan page dan

melakukan presentasi di depan kelas.(write)

Situasi pembelajaran pada pertemuan pertama siswa masih bingung dalam

penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page

(Facebook). Situasi ini terlihat dari siswa belum terbiasa dengan proses

membaca lalu membuat catatan kecil terkait materi yang telah dibaca. Respon

lain siswa belum terbiasa melakukan diskusi menggunakan media Fan Page

(Facebook). Hal menarik yang terjadi adalah ketika siswa diminta satu

kelompok presentasi di depan kelas, mereka masih malu-malu presentasi di

depan kelas.

Situasi pembelajaran pada pertemuan kedua siswa sudah mengetahui

dalam penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan

Page (Facebook). Situasi ini terlihat dari respon siswa ketika pelajaran dimulai

salah satu perwakilan kelompok membuka halaman Fan Page (Facebook).

Selain itu siswa sudah terbiasa dengan proses membaca lalu membuat catatan

kecil terkait materi yang telah dibaca. Hal menarik yang terjadi adalah siswa

sangat antusias dalam mempelajari materi melalui teks, gambar dan video yang

telah diunggah pada halaman Fan Page (Facebook).

Situasi pertemuan ketiga siswa sudah terbiasa dalam tahap membaca

kemudian membuat catatan kecil, melakukan diskusi langsung dan melalui

media Fan Page (Facebook), dan melakukan presentasi kelompok di depan

kelas. Hal menarik yang terjadi siswa semakin antusias belajar dalam

pembelajaran ini. Selain itu kelas terlihat lebih interaktif dan tidak monoton.

Pada kelas kontrol pertemuan 1, 2, dan 3 dilakukan pembelajaran seperti

biasa dengan mendengarkan ceramah dari guru dan mencatat materi. Situasi

yang terjadi pada kelas ini biasa. Berikut dokumentasi proses pembelajaran

model Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) di kelas :

Gambar 3 Pembelajaran TTW dengan media Fan Page (Facebook)

Page 21: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

13

Hasil Angket Motivasi Belajar

Data angket motivasi diambil untuk mengetahui tingkat motivasi belajar

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol diambil data angket pada

kegiatan pembelajaran biasa yaitu angket pertama dan kedua. Pada kelas

eksperimen data angket motivasi diambil pertama merupakan sebelum

penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page

(Facebook dan kedua merupakan setelah penerapan model pembelajaran Think

Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Adapun perbandingan hasil

angket pertama dan kedua pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tersaji

pada tabel empat berikut: Tabel 4 Perbandingan Peningkatan Angket 1,2 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Persentase Kelas

Kontrol (%)

Persentase Kelas

eksperimen (%)

Aspek Indikator Perta

ma Kedua

Peningk

atan

Perta

ma Kedua

Peningkat

an

Attention

(perhatian)

a. Memperhatikan

proses

pembelajaran

yang sedang

berlangsung(1-

4)

69,1 77,2 8,1 64,5 77,5 13

b. Memperhatikan

materi yang

diberikan

guru(5-7)

75 75 0 61,9 75 13,1

Relevance

(relevansi)

a. Kesesuaian

antara materi

dengan

kebutuhan

siswa(8-9)

71,6 72 0,4 57,5 81,6 24,1

b. Kesesuaian

materi dan

model

pembelajaran(10

-14)

56 65,6 9,6 54,5 79,6 25

Confidence

(kepercayaan

diri)

Percaya diri terhadap

kemampuan dalam

mengerjakan

tugas(15-17)

66,3 67,7 1,4 63 78,3 15,3

Satisfaction

(kepuasan)

Kepuasan terhadap

hasil yang diterima

(18-20)

61,9 70,5 8,6 60,5 80,5 19,5

Total 65,5 71,08 5,58 60,1 78,58 18,48

Sumber:Rutinah(2013) [8]

Dari tabel diatas menggambarkan fakta bahwa terdapat perbedaan

peningkatan motivasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Terlihat

bahwa peningkatan motivasi belajar siswa lebih tinggi pada kelas eksperimen

dibanding kelas kontrol. Peningkatan motivasi belajar yang paling tinggi

terdapat pada kelas eksperimen aspek relevance(relevansi) indikator b yaitu

kesesuaian materi dan model pembelajaran dengan persentase 25% lebih tinggi

dibanding pada kelas kontrol hanya terdapat peningkatan sebesar 9,6%.

Peningkatan motivasi belajar yang menonjol kedua pada kelas eksperimen

terdapat pada aspek relevance(relevansi) indikator a yaitu kesesuaian antara

Page 22: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

14

materi dengan kebutuhan siswa dengan persentase 24,1% lebih tinggi dibanding

pada kelas kontrol dengan persentase peningkatan yang kurang signifikan

sebesar 0,4%. Peningkatan motivasi belajar meningkat yang ketiga terdapat pada

kelas eksperimen aspek satisfaction(kepuasaan) dengan indikator kepuasan

terhadap hasil yang diterima terdapat persentase peningkatan sebesar 19,5%

lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan persentase peningkatan sebesar

8,6%. Peningkatan motivasi belajar meningkat keempat terdapat pada kelas

eksperimen pada aspek confidence(kepercayaan diri) dengan indikator percaya

diri terhadap kemampuan dalam mengerjakan tugas diperoleh persentase

peningkatan sebesar 15,3% lebih tinggi dibanding kelas kontrol hanya diperoleh

persentase peningkatan kurang signifikan sebesar 1,4%. Peningkatan motivasi

belajar yang kelima terdapat pada kelas eksperimen dari aspek

attention(perhatian) indikator b yaitu memperhatikan materi yang diberikan

guru dengan persentase peningkatan sebesar 13,1% lebih tinggi dibanding kelas

kontrol tidak terdapat peningkatan sama sekali. Peningkatan yang terakhir pada

kelas eksperimen dengan aspek attention(perhatian) indikator a yaitu

memperhatikan proses pembelajaran yang sedang berlangsung diperoleh

persentase peningkatan sebesar 13% lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan

persentase peningkatan sebesar 8,1%. Dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen

terdapat peningkatan signifikan pada semua aspek setelah penerapan model

pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page(Facebook). Selain itu

hasil angket kedua kelas eksperimen lebih dominan memperoleh persentase

tinggi yaitu antara 75%-81,6% termasuk dalam kategori sikap yang baik pada

hampir semua indikator kecuali aspek attention(perhatian) indikator b dengan

kategori cukup baik. Tabel di atas menunjukkan fakta terjadi perubahan atau

peningkatan sikap siswa yaitu motivasi belajar meningkat lebih signifikan kelas

eksperimen dibanding dengan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas

memperlihatkan bahwa terdapat total persentase peningkatan motivasi belajar

siswa kelas ekperimen lebih tinggi 18,48% dibanding kelas kontrol dengan

persentase peningkatan sebesar 5,58% pada hasil angket pertama dan kedua.

Perbandingan hasil angket pertama dan kedua pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol tersaji pada gambar grafik 4 di bawah ini:

Gambar 4 Perbandingan Hasil Angket 1,2 Kelas Kontrol dan Eksperimen

65,50% 71,08%

5,58%

60,10%78,58%

18,48%

0,00%20,00%40,00%60,00%80,00%

100,00%

Motivasi 1 Motivasi 2 Peningkatan Motivasi 1 Motivasi 2 Peningkatan

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pe

rse

nta

se S

kor

Perbandingan Peningkatan Motivasi Siswa

Page 23: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

15

Hasil Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar observasi

keaktifan belajar siswa juga digunakan untuk memperkuat dalam menilai

aktivitas belajar siswa yang berlangsung selama pembelajaran dilakukan pada

kedua kelas. Perbandingan hasil penelitian observasi keaktifan belajar siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam mengikuti pembelajaran tersaji pada

tabel lima di bawah ini: Tabel 5 Hasil Perhitungan Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

No. Indikator Persentase Kelas

Kontrol Eksperim

en

1 Turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya 100 100

2 Bertanya kepada siswa lain atau guru

apabila tidak memahami persoalan yang

dihadapinya

33,33 83,33

3 Terlibat dalam pemecahan masalah 56,66 90

4 Berusaha mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk memecahkan masalah 53,33 86,66

Total Persentase= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢 ℎ𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 X

100% 60,83 % 90%

Sumber :Sari(2013) [21]

Berdasarkan tabel lima menggambarkan bahwa total persentase keaktifan

siswa di kelas kontrol diperoleh sebesar 60,83% termasuk dalam kategori baik,

sedangkan keaktifan siswa pada kelas eksperimen diperoleh sebesar 90%

termasuk dalam kategori sangat baik. Penilaian di atas diperoleh dengan lembar

observasi yang telah ditentukan 4 indikator kemudian diisi sesuai dengan apa

yang dilakukan siswa di dalam kelas. Pada indikator pertama yaitu turut serta

dalam melaksanakan tugas belajarnya terdapat kesamaan hasil pada kedua kelas

karena terlihat bahwa semua siswa mengikuti kelas pembelajaran TIK. Selisih

skor paling signifikan terdapat pada indikator kedua yaitu bertanya kepada

siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya

terdapat selisih 50% lebih tinggi kelas eksperimen dibanding kelas kontrol, hal

ini karena siswa kelas eksperimen lebih aktif dan tidak sungkan bertanya apabila

ada yang belum dipahami, sedangkan kelas kontrol terlihat lebih individual

dalam mengerjakan tugas dan terlihat sungkan. Skor indikator meningkat

selanjutnya yaitu terlibat dalam pemecahan masalah terdapat selisih 33,34%

lebih tinggi kelas eksperimen dibanding kelas kontrol dikarenakan siswa

eksperimen membentuk kelompok yang setiap anggotanya terlibat dalam

mencari solusi dan mengerjakan tugas, sedangkan kelas kontrol hanya siswa

yang aktif saja yang terlihat ikut terlibat memecahkan masalah. Skor indikator

yang terakhir yaitu berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah terdapat selisih 33,33% lebih tinggi kelas eksperimen

dibanding kelas kontrol dikarenakan kelas eksperimen lebih antusias dalam

mencari sumber informasi berkaitan materi yang diperlukan dibandingkan kelas

kontrol. Selain berubahnya aktivitas kelas dalam indikator tersebut, terdapat

Page 24: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

16

tambahan indikator aktivitas siswa pada observasi kelas eksperimen dalam

melaksanakan diskusi kelompok terdapat persentase 80% termasuk kriteria

sangat baik , hal ini terlihat dari antusias dan partisipasi siswa kelas eksperimen

dengan adanya kegiatan diskusi kelompok model TTW berbantu media fan page.

Pada kelas kontrol terlihat biasa karena tidak terdapat kegiatan diskusi, di kelas

ini melaksanakan pembelajaran dengan mencatat materi dan mendengarkan

penjelasan dari guru. Berdasarkan hasil perhitungan tabel lima menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan

Page (Facebook) lebih mendorong aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

TIK kelas IX. Berdasarkan tabel lima dapat dilihat lebih jelas pada gambar

grafik di bawah ini :

Gambar 5 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

Adapun tanggapan guru TIK kelas IX dari wawancara yang telah

dilakukan, bahwa model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan

Page (Facebook) merupakan model pembelajaran yang bagus karena

mengajarkan siswa belajar secara berkelompok sehingga cukup bagus untuk

mempelajari materi internet dan intranet kelas IX. Hal tersebut sejalan dengan

tanggapan siswa satu bahwa lebih mengasikkan dan lebih mudah dalam belajar

maupun memahami materi pelajaran dengan pembelajaran Think Talk

Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook).

Terkait dengan keaktifan dan diskusi kelompok, guru mengatakan bahwa

siswa menjadi lebih aktif dalam berdiskusi kelompok ataupun bertukar pendapat

dalam mempelajari materi. Hal tersebut sejalan dengan tanggapan siswa satu

dan siswa dua bahwa mereka menjadi lebih aktif dan berani menyampaikan

pendapat dalam berdiskusi kelompok.

Mengenai ketertarikan terhadap model pembelajaran, guru mengatakan

bahwa siswa tertarik dan antusias terhadap model pembelajaran Think Talk

Write berbantu Fan Page (Facebook), karena siswa menjadi suka dalam

mengeluarkan pendapat mereka dengan anggota kelompok secara langsung

maupun melalui Fan Page (Facebook). Hal ini sejalan dengan tanggapan siswa

dua bahwa berbantu Facebook merupakan pembelajaran yang menarik karena

mereka dapat berdiskusi kelompok sacara langsung dan melalui media Fan Page

(Facebook).

Terkait dengan rasa senang, guru mengakui bahwa siswa terlihat senang

karena proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berpusat pada guru,

tetapi siswa dapat berlatih mempelajari materi atau mengerjakan tugas secara

60,83%

90%

0,00%20,00%40,00%60,00%80,00%

100,00%

KELAS IX C

KELAS IX G

Pe

rse

nta

se k

ela

s

Perbandingan aktivitas kelas kontrol dan …

KELAS IX C

KELAS IX G

Page 25: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

17

mandiri maupun berkelompok dengan santai dan tidak tertekan. Hal ini sejalan

dengan tanggapan siswa tiga yang merasa senang, nyaman dan pembelajaran

terasa tidak membosankan.

Dalam pelaksanaan penelitian di kelas terdapat kendala-kendala yang

dihadapi. Adapun kendala tersebut adalah : (1) Kecepatan koneksi internet yang

masih kurang stabil, (2) Komputer-komputer yang kadang terjadi masalah saat

pengoperasian berlangsung.

Page 26: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

18

5. SIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya bahwa

penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Tengaran,

dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Talk

Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa TIK khususnya pada materi pelajaran “ internet dan intranet”. Hal

ini ditunjukkan dari perubahan aktivitas belajar siswa menjadi lebih aktif di

kelas maupun dalam diskusi kelompok. Situasi pembelajaran yang terjadi di

kelas lebih interaktif dan tidak monoton. Selain itu dapat diketahui dari respon

siswa yang antusias menggunakan media Fan Page (Facebook) sebagai media

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari persentase angket motivasi belajar siswa

sebelum penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan

Page (Facebook) sebesar 60,1% termasuk kategori sikap cukup baik, dan hasil

angket sesudah penerapan meningkat menjadi 78,58% termasuk kategori sikap

baik. Sedangkan pada kelas kontrol hasil angket pertama memperoleh persentase

sebesar 65,5% termasuk kategori sikap cukup baik dan meningkat menjadi

71,08% termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa

peningkatan lebih besar terdapat pada kelas eksperimen dengan peningkatan

18,48% dan kelas kontrol hanya 5,58% saja.

Selain itu ditunjukkan dari hasil observasi aktivitas siswa di kelas yang

telah dilakukan pada dua kelas, didapat hasil persentase yang lebih besar oleh

kelas eksperimen yaitu 90% termasuk kriteria sangat baik sedangkan kelas

kontrol hanya 60,83% termasuk kriteria baik.

6. SARAN

Berdasarkan simpulan diatas, beberapa saran yang dapat dipergunakan

yaitu diharapkan pelaksanaan model pembelajaran Think Talk Write(TTW)

berbantu Fan Page (Facebook) pada mata pelajaran TIK dapat dilanjutkan

sebagai program untuk meningkatkan motivasi dan mengurangi kejenuhan pada

proses pembelajaran yang dilakukan. Bagi penelitian yang akan datang,

disarankan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini

dengan melakukan variasi pelaksanaan pembelajaran dan membuat

pengembangan lebih jauh model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu

Fan Page (Facebook) media Fan Page (Facebook) tidak hanya sebagai media

pembelajaran melainkan sebagai sarana evaluasi pembelajaran.

Page 27: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

19

7. DAFTAR PUSTAKA

[1] Yuanari, N.(2011). Penerapan Strategi TTW (Think-Talk-Write) Sebagai

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi

Matematis Siswa Kelas VIII SMP N 5 Wates Kulonprogo. Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta.

[2] Syamsuri, A.(2011). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Fiqih Bab Salat Melalui Metode Demonstrasi Kelas VII

Di MTS Negeri Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010/2011.

[3] Gosling, S.D., Graham, L.T., & Wilson, R.E.(2012). A Review of

Facebook Research in the Social Sciences.Perspectives on Psychological

Science 7(3) 203 –220. Washington : Washington University In St. Louis.

[4] Ruhban, A.(2013). Kontrol Diri dan Intensitas Penggunaan Facebook

Pada Remaja. Vol. 01 No. 02. Malang : Universitas Muhammadiyah

Malang.

[5] Nurmihasti, D.A.(2012). Dampak Kegiatan Mengakses Facebook

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Jasa Boga Kelas XI

Di SMKN 3 Wonosari. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

[6] Qomariyah, S.(2010). Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui

Metode TTW (Think, Talk, And Write) Siswa Kelas IV SDN 1 Platar,

Tahunan, Jepara. Volume 1, Nomor 1, September 2010. Jurnal

Kependidikan Dasar.

[7] Kustijono,R., & Ni’am, M.K.(2013).Pengembangan Pembelajaran SMP

Melalui Facebook Pada Materi Alat Optik. Jurnal Inovasi Pendidikan

Fisika, Vol. 02 No. 03, 208-2011. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[8] Rutinah. (2013). Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

dengan Metode Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran

IPA Kelas 5 SDN 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun

Pelajaran 2012/2013. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

[9] Kusharyati, I.(2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan

Metode Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dalam

Pemelajaran Akuntasi Siswa Kelas XI IS 5 SMA Negeri 8 Surakarta Tahun

ajaran 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas). Surakarta : Universitas

Sebelas Maret.

[10] Istiana, Y.(2013). Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Di Kelas 5 SD Negeri

Jamusan Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Semester Genap

Tahun Ajaran 2012/2013. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

[11] Nugroho, A,P.(2010). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write(TTW), Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta.

[12] Lestari, M.A, dkk. (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TTW Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia.

[13] Rosita, Osa.(2009). Gabung di Facebook Coy. Yogyakarta : Panduan.

Page 28: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13825/2/T1_702010049_Full... · observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru

20

[14] __________. (2012).Jasa Pembuatan Fanpage Di Indonesia, Retrived

from https://www.facebook.com/pages/Jasa-Pembuatan-Fanpage-

DiIndonesia, Diakses tanggal 6 Oktober 2014

[15] Kurniali, Sartika.(2009). Step by Step Facebook: The Next Level. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

[16] Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Kencana.

[17] Sardiman, M,A.(2012).Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pers.

[18] Riduwan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung :

Alfabeta.

[19] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods).

Bandung : Alfabeta

[20] Arikunto, Suharsimi.(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

[21] Sari, P.D. & Rahardi, R. (2013). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar

Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Turen Pada Pokok Bahasan Tururnan

Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament (TGT).

Malang : Universitas Negeri Malang.